KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 2404/H4/O/2009 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PIDATO PENERIMAAN JABATAN GURU BESAR UNIVERSITAS HASANUDDIN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN, Menimbang
a.
bahwa upacara pidato penerimaan jabatan guru besar adalah suatu tradisi akademik yang diselenggarakan daiam rangka pengangkatan seorang dosen menjadi guru besar.
merupakan forum untuk b. bahwa upacara tersebut pada huruf a memperkenalkan guru besar tersebut dan kepakarannya kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas serta merupakan pertanggungjawaban Universitas Hasanuddin daiam pembangunan sumber daya manusia kepada para pemangku kepentingan; c.
Mengingat
Memperhatikan Menetapkan
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, maka periu diterbitkan Pedoman Tata Cara Pidato Penerimaan Jabatan Guru Besar yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin;
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1956 tentang pendirian Universitas Hasanuddin; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1990; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999; 5. Keputusan Presiden R.I. Nomor 12/M Tahun 2006 tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara Dan Tata Penghormatan;Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 192/O/2003; 5. Keputusan Rektor Nomor: 2782/H4/P/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Senat Universitas Hasanuddin. 6. Keputusah Rektor Nomor: 3606/H4/O/2008 tentang Tim Pembuatan Tata Cara Penyelenggaraan Rapat Terbuka Luar Biasa Senat Universitas Hasanuddin. : Keputusan Rapat BPH Senat Universitas Hasanuddin tanggai 10 Maret 2009 MEMUTUSKAN : : PERATURAN UNIVERSITAS TENTANG PEDOMAN TATA CARA PIDATO PENERIMAAN JABATAN GURU BESAR UNIVERSITAS HASANUDDIN
1
Pasal 1 KETENTUAN UMUM Daiam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1) (2) (3) (4)
Senat adalah Senat Universitas Hasanuddin; Universitas adalah Universitas Hasanudddin; Rektor adaiah Rektor Universitas Hasanuddin; Guru Besar adalah dosen yang telah memenuhi persyaratan umum yang ditetapkan oleh ketentuan yang beriaku serta telah mengucapkan pidato penerimaan jabatan guru besar; (5) Dewan Guru Besar adalah badan daiam Senat Universitas yang dibentuk sebagai wadah semua guru besar; (6) Undangan adalah tamu yang diundang secara resmi; Pasal 2 MAKNA DAN TUJUAN PIDATO PENERIMAAN JABATAN GURU BESAR (1) Pidato penerimaan jabatan guru besar mempunyai makna sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah seorang guru besar yang telah menguasai dan mendalami bidang ilmu tertentu; (2) Pidato penerimaan jabatan guru besar juga bermakna sebagai bentuk pertanggungjawaban moral seorang guru besar setelah yang bersangkutan menerima surat keputusan dari pejabat yang berwenang tentang pengangkatannya sebagai guru besar untuk dapat memperlihatkan kedewasaan berpikir, bersikap dan berperilaku. (3) Pidato penerimaan jabatan guru besar bertujuan agar masyarakat akademik dan masyarakat luas dapat mengetahui kompetensi dan keluasan pandangan seorang guru besar dan dapat memperoleh manfaat dari sumbangan pemikirannya baik bagi kehidupan akademik maupun kehidupan bangsa dan negara. Pasal 3 SUBSTANSI PIDATO PENERIMAAN JABATAN GURU BESAR (1) Substansi pidato penerimaan jabatan guru besar berupa pengungkapan kristalisasi pemikiran dengan nuansa ilmiah sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni seorang guru besar. (2) Substansi pidato penerimaan jabatan guru besar harus dapat dikembangkan daiam suatu pola pemikiran baru yang merupakan pengembangan ilmu dari disiplinnya, maupun sesuatu yang lebih aplikatif bagi perwujudan gagasan baru sebagai sumbangan terhadap kemanfaatan kehidupan bermasyarakat. (3) Substansi pidato penerimaan jabatan guru besar adalah asli karya ilmiah guru besar yang akan dikukuhkan dan bukan merupakan plagiatisme dari karya ilmiah orang lain.
Pasal 4 SISTEMATIKA PIDATO PENERIMAAN JABATAN GURU BESAR (1) Pidato penerimaan jabatan guru besar merupakan orasi ilmiah hasil perenungan pribadi seorang guru besar yang dilakukan dengan durasi waktu maksimal 30 menit di depan rapat senat terbuka luar biasa; (2) Naskah pidato penerimaan jabatan guru besar paling banyak berjumlah 20 halaman ukurari A5 yang berisi tulisan secara menyeluruh tentang ekspresi ilmiah yang bersifat umum dan profesional dengan substansi disiplin ilmu yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Naskah pidato penerimaan jabatan guru besar ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku dengan ejaan yang disempurnakan. Pasal 5 SISTEMATIKA PENULISAN PENERIMAAN JABATAN GURU BESAR (1) Halaman judul dengan memuat judul pidato penerimaan jabatan guru besar; logo Unhas dan tulisan Universitas Hasanuddin; tulisan: Pidato Penerimaan Jabatan Guru Besar pada Fakultas tertentu (tempat guru besar yang bersangkutan bertugas); tempat dan tanggal penyampaian pidato penerimaan jabatan guru besar dan nama guru besar yang bersangkutan 1 (satu) halaman. (2) Ucapan awal pidato penerimaan jabatan guru besar yang ditujukan kepada lembaga dan/atau pejabat yang dipandang perlu dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa maksimum 2 (dua) halaman. (3) Penyampaian substansi pokok pidato penerimaan jabatan guru besar sesuai dengan ilmu yang bersangkutan maksimum 16 (enam belas) halaman, dengan catatan seluruh table/grafik/gambar dijadikan sebagai lampiran. (4) Ungkapan rasa terima kasih kepada orang tertentu/pihak yang dirasa perlu maksimum 2 (dua) halaman. (5) Daftar pustaka maksimum 2 (dua) halaman. (6) Biodata guru besar yang bersangkutan maksimum 3 (tiga) halaman (7) Naskah Pidato Penerimaan jabatan guru besar ditulis pada kertas berukuran A5, dengan tata cara penulisan sebagai berikut: a. Judul dengan huruf kapital, (singkat dan jelas). b. Nama guru besar ditulis lengkap dengan geiarnya. c. Tulisan berjarak dua spasi dengan format atas dan kiri 4 cm, sedangkan kanan dan bawah sebesar 3 cm, huruf Times New Roman dengan ukuran 12. d. Halaman ditulis dibagian bawah, kanan. e. Pencantuman data yang berupa tabel, graflk, gambar ataupun persamaan matematik sebaiknya dihindari, apabila mutlak diperlukan, diusahakan sebagai lampiran. f. Pencantuman tabel harus utuh, jelas terbaca, judul tebal dibagian atas dengan nomor urut angka romawi. g. Gambar, termasuk grafik diberi judul tebal di bagian bawah dengan'nomor urut angka arab, dengan kondisi apabila direproduksi harus jelas, terbaca segala hal termasuk keterangannya. h. Keterangan referensi daiam substansi pidato ditulis dengan nama pengarang dan tahun penerbitan, apabila tidak tercantum nama pengarang, diungkapkan sebagai anonim. i. Daftar pustaka dari buku dituliskan dengan nama akhir penulis, tahun, judul buku (/75//t), penerbit, kota dan halaman.
3
j.
Daftar pustaka dari jurnai ilmiah dituliskan dengan nama akhir penulis, tahun, judul makalah, nama jurnal (/f5//t), volume penerbitan dan halaman. k. Daftar pustaka disusun sesuai dengan urutan abjad. 1. Biodata diungkapkan dengan pencantuman nama, tempat dan tanggal lahir, NIP, pangkat/golongan, jabatan, pekerjaan, alamat kantor, alamat rumah, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, dan publikasi yang diunggulkan, sudah pernah disampaikan baik daiam jurnai ilmiah, seminar ataupun bentuk penyampaian publikasi ilmiah yang lain.
•
Pasal 6
PROSEDUR PELAKSANAAN PIDATO PENERIMAAN JABATAN GURU BESAR (1) Guru Besar yang akan melaksanakan pidato penerimaan jabatan guru besar mengisi formulir yang disiapkan DGB tentang permohonan pelaksanaan penyampaian pidato penerimaan jabatan guru besar. (2) Penyerahan naskah pidato penerimaan jabatan guru besar sesuai format yang telah ditentukan, oleh yang bersangkutan kepada DGB dengan surat pengantar dari Dekan Fakultas. (3) Klarifikasi kesesuaian dan kelayakan substansi naskah pidato penerimaan jabatan guru besar dikonsultasikan dengan tim reviewer Dewan Guru Besar; (4) Setelah naskah pidato tersebut dinilai telah sesuai format dan hasil reviewer DGB, maka yang bersangkutan mengajukan usul waktu pelaksanaannya. (5) DGB meminta waktu pada rektor untuk pelaksanaan pidato. (6) Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh Rektor. (7) Pelaksanaan pidato penerimaan jabatan guru besar pada tanggal yang ditetapkan di Ruang Senat Unhas. (8) Naskah pidato penerimaan jabatan guru besar diperbanyak oleh bagian perlengkapan sebanyak 250 eksempiar. Penggandaan naskah iebih dari yang ditetapkan, menjadi tanggung jawab guru besar yang bersangkutan. Pasal7 '
PENUTUP
(1)
Hal-hal lain yang belum tercantum daiam keputusan ini akan ditentukan kemudian oleh Ketua Senat Universitas Hasanuddin; (2) Keputusan ini beriaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ada kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.. Ditetapkan di: Makassar pada tanggal: 14 Juli 2009 WLREKTOR,
i^IDRUS A. PATURUSI NIP 195008311978031004
•» -» » I .