Nomor
: 05/465/F-/III/2009
Jakarta, 10 Maret 2009
Yang terhormat, Bapak Bapak/Ibu Dosen Pengampu Mata Kuliah e-Learning Semester Genap Tahun Akademik 2008/2009 Program Kelas Karyawan, Universitas Mercu Buana Di Jakarta
Perihal: Tata Cara Perkuliahan e-Learning
Dengan hormat, Sehubungan dengan persiapan perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2008/2009, program perkuliahan Kelas Karyawan. Bersama ini kami sampaikan kebijakan dan tata cara perkuliahan dengan metode e-Learning sebagai dasar bagi dosen pengampu mata kuliah dalam beraktifitas. Demikian hal ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasama yang baik kami sampaikan terima kasih.
Direktur Akademik,
Ir. Srijanti Soetjitro, MSP Tembusan, Yth: 1. Wakil Rektor 2. Direktur Keuangan dan Manajemen Aset 3. Kepala Pusat Pengembangan Bahan Ajar (PPBA) 4. Kepala Pusat Operasional Perkuliahan (POP) 5. Para Ketua Program Studi 6. Arsip
DIREKTORAT AKADEMIK - Kampus Menara Bhakti
Jl. Meruya Selatan,Kembangan, Jakarta Barat 11650 Telp 021-5840815 / 021-5840816 (Hunting), Fax 021-5861906 http://www.mercubuana.ac.id email:umb@mercubuana.ac.id
KEBIJAKAN e-LEARNING UNIVERSITAS MERCU BUANA (elearning.mercubuana.ac.id)
Direktorat Akademik Pusat Pengembangan Bahan Ajar (PPBA)
Universitas Mercu Buana Agustus 2008
1.
PENDAHULUAN
Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi lulusan. Strategi pembelajaran telah mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Salah satu di antaranya adalah eLearning. e-Learning telah menjadi suatu kebutuhan bagi sivitas akademika, mengingat baik dosen, mahasiswa maupun institusi pendidikan telah memanfaatkan teknologi komputer dalam proses kegiatan belajar mengajar. Perubahan paradigma strategi pembelajaran dari teacher-centered ke learner-centered mendorong sivitas akademika untuk menggunakan e-Learning sebagai salah satu metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifar learner centered. Pemanfaatan e-Learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pembelajaran dan materi ajar, kualitas aktivitas dan kemandirian mahasiswa, serta komunikasi antara dosen dengan mahasiswa maupun antar mahasiswa. e-Learning juga dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan ruang kelas serta hambatan jarak dan waktu, di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dengan kenyataan adanya perkembangan teknologi informasi, maka mau tidak mau institusi pendidikan harus melakukan reengineering sejumlah proses dalam lingkungannya. Reengineeering dapat diartikan sebagai langkah untuk menelaah kembali segala sistem pendidikan konvensional sehingga menjadi berorientasi pada teknologi informasi. Dalam proses rengineeering tersebut teknologi bukan dipandang sebagai musuh yang akan menggantikan peran manusia tetapi dipandang sebagai alat yang akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas institusi. Reengineering diperlukan mengingat teknologi informasi telah melahirkan suatu paradigma baru dalam pendidikan yang berorientasi pada: new style education, new education programs, new education service, corporate education, alumni service, yang muncul karena adanya kebutuhan baru dalam masyarakat serta tersedianya teknologi. Pendidikan sebagai proses utama perguruan tinggi secara umum akan melibatkan 3 aktifitas: 1. Content : materi yang disiapkan oleh dosen 2. Packaging : mata kuliah yang ditawarkan 3. Distribution : presentasi kepada mahasiswa Dengan dukungan teknologi informasi, maka ketiga aktifitas tersebut dilakukan dengan cara: 1. Content : dengan kualitas materi terbaik 2. Packaging : flexible namun tetap dalam rambu-rambu 3. Distribution : secara lokal atau global dengan bantuan teknologi Jiwa dari integrasi pendidikan dengan teknologi informasi bukanlah belajar mengenal teknologi, tetapi belajar dengan teknologi. Penggunaan teknologi diharapkan dapat meningkatkan proses dalam pendidikan maupun hasil dari pendidikan tersebut. Dengan jiwa tersebut maka mutu pendidikan akan dapat terjaga dan berkesinambungan. Schacter telah membuat suatu report tentang ‘The impact of Education Technology on Student Achievement”. Dalam laporan tersebut Schacter menyebutkan sejumlah hasil positif dari pelajar/mahasiswa, guru dan dosen dalam menguasai ilmu dengan bantuan teknologi dibandingkan dengan cara konvensional. Survey tersebut juga menyebutkan sejumlah hasil negatif, dan disimpulkan bahwa hasil negatif tersebut berawal dari kenyataan : ‘a lot of people think about the technology first and the education later’. Dengan kata lain, gagap teknologi adalah permasalahan utama. Maka semakin cepat terbiasa dengan teknologi akan semakin cepat menghindarkan diri dari gagap teknologi. Universitas Mercu Buana, sebagai perguruan tinggi yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang Unggul Mutu dan Bermanfaat, memiliki peluang dan kemampuan untuk mengimplementasikan e-Learning yang mampu menembus batas institusi maupun negara. Melalui kebijakan tingkat universitas Universitas Mercu Buana telah menyelenggarakan program pembelajaran berbasis e-Learning dengan pelaksanaan yang masih bervariasi dengan pertemuan tatap muka dan disebut dengan istilah MAL (Multi Access Learning), namun dalam pelaksanaannya masih belum terstruktur dengan baik di tingkat fakultas maupun universitas.
2.
KEBIJAKAN DASAR e-LEARNING
Perkembangan dan kemajuan penggunaan teknologi informasi sangat memungkinkan untuk menjangkau pembelajar di luar ruang kelas, termasuk pemanfaatan internet, sangat signifikan untuk merealisir sistem pembelajar jarak jauh ataupun e-learning. Untuk itu, Universitas Mercu Buana sudah harus mengembangkan dan menerapkan serta mengoperasionalkan konsep sistem pembelajaran jarak jauh yang didukung teknologi informasi internet yang dapat digunakan oleh mahasiswa UMB.
a.
Konsep E-learning
E-Learning (Electronic Learning), proses pembelajaran dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi. Perangkat elektronik yang dimaksud dalam hal ini adalah perangkat elektronik yang ada kaitannya dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta multimedia (CD ROM, Video Tape, Televisi, dan Radio). E-learning adalah proses pembelajaran yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi dan internet. E-Learning tidak lagi hanya terbatas pada proses pembelajaran yang sifatnya statis, stand alone, dan satu arah, tetapi telah meluas menjadi proses pembelajaran yang sifatnya dinamis, collaborative, dan multimedia. Secara khusus, e-learning mempunyai ciri-ciri, antara lain (1) memiliki content yang relevan dengan tujuan pembelajaran, (2) menggunakan metode instruksional, misalnya penyajian contoh dan latihan, (3) menggunakan elemen-elemen seperti kata-kata dan gambar-gambar untuk menyampaikan materi pembelajaran, dan (4) membangun pemahaman dan kemampuan yang terkait dengan tujuan pembelajaran baik secara perseorangan atau kelompok (Clark & Mayer, 2003). Keunggulan pembelajaran melalui e-Learning, menciptakan peluang interaktivitas mahasiswa menjadi lebih meningkat. Tidak ada batasan waktu dan tempat dan mahasiswa menjadi lebih bertanggung jawab akan kesuksesannya.
b.
Tujuan Tujuan sistem pembelajaran melalui e-learning UMB, yaitu : 1. Meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa UMB. 2. Mengubah budaya mengajar dosen dan belajar mahasiswa pasif kepada budaya belajar aktif, sehingga terbentuk independent learning. 3. Memperluas basis dan kesempatan belajar untuk masyarakat. 4. Mengembangkan dan memperluas produk dan layanan baru.
c.
Manfaat Manfaat dan dampak yang diperoleh dari pembelajaran melalui e-learning, adalah: 1. Perubahan budaya belajar dan peningkatan mutu pembelajaran mahasiswa dan dosen UMB. 2. Perubahan pertemuan pembelajaran yang tidak terfokus pada pertemuan (tatap muka) di kelas, tetapi juga pertemuan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu melalui fasilitas e-learning UMB. 3. Tersedianya materi pembelajaran di media elektronik melalui website e-learning UMB yang mudah diakses dan dikembangkan oleh mahasiswa dan masyarakat. 4. Pengkayaan materi pembelajaran sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. 5. Menciptakan competitive positioning dan meningkatkan brand image 6. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan kepuasan pembelajar serta kualitas pelayanan. 7. Mengurangi biaya operasi dan meningkatkan pendapatan 8. Interaktivitas mahasiswa meningkat (tidak ada batasan waktu) 9. Mahasiswa menjadi lebih bertanggung jawab akan kesuksesannya (Learner oriented).
3.
SIS STEM PEMBELAJARA AN
Sisttem kuliah dillakukan denggan pertemuaan di ruang kelas (tatap m muka) sebanyyak 5 kali, dan tidak terbatas ruang dan waktu melalui innternet sebanyyak 9 kali perrtemuan, 1 kaali Ujian Tenggah Semesterr (UTS) S (UA AS). Adapun detail dari sisstem pembelaajaran e-Learning di UMB adalah dan 1 kalii Ujian Akhir Semester sebagai berikut: a. Pertemuan Tatap Muka (5 kali pertemuan) m antara mahasiswa dengan dossen di kelas diwajibkan 5 kali Pembbelajaran seccara tatap muka pertem muan, dengaan content daan berbagai metode dann pendekatann pembelajaraan yang diguunakan dosenn. Para mahasiswa diharuuskan hadir dan d aktif dalaam pertemuann di kelas. Kegiatan K perttemuan melipuuti : kegiatann perkuliahann, kegiatan laaboratorium, kegiatan totuurial, studi lappangan, dan dosen tamu. b. E-learrning Prosess/Pertemuan Online (9 kali pertemuann) Pembbelajaran mellalui e-learninng UMB diw wajibkan minimal 9 kali ppertemuan daari pertemuan satu semesster. Peluanng pertemuann dalam e-leearning UMB tidak dibataasi waktu dann tempat, seehingga memuungkinkan peertemuan mellalui internet jauh lebih baanyak dari pertemuan secara tatap muka m di kelas.. Para mahaasiswa dan dosen d diharuuskan aktif mengakses m m materi kuliah,, berdialog dengan d dosenn/mahasiswa, berdialog deengan teman lewat websiite e-learning UMB. Pembbelajaran mellalui elearning UMB, meliiputi : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
mengakses maateri kuliah. m m mengerjakan tuugas. diiskusi. m membaca penuugasan. prresentasi matteri. diialog antara dosen d dengaan mahasiswaa. diialog antara mahasiswa m dengan d sumbber belajar. diialog di antaraa mahasiswa melalui e-learning UMB. m mahasiswa dapat mengaksees bahan kuliah atau mateeri lain yang seesuai dengann materi kuliahh untuk m menjawab perttanyaan dalam diskusi ataau mengerjakkan tugas denngan mengakkses sumber secara onn line. 10) Evaluasi dimaksudkan untuuk melakukann penilaian (assesment) bbagi mahasisswa yang meengikuti prroses pembellajaran melaluui e-learning. d pertemuaan online adallah sebagai bberikut: Rincian daari pertemuann tatap muka dan
c. Penilaian Perkuliahan Penilaian dalam perkuliahan ini dilakukan seobjektif mungkin sesuai dengan upaya mahasiswa dalam pencapaian kemampuannya. Beberapa hal yang menjadi kriteria penilaian adalah: Ujian Tengah Semester (UTS) : 20% Ujian Akhir Semester (UAS) : 20% Quis dan Kegiatan pada Forum : 30% Tugas : 20% Kehadiran : 10% Absensi kehadiran mahasiswa minimal 65%. d. Aktifitas Dosen: Yang dimaksud dengan 1 kali aktifitas perkuliahan online adalah aktifitas yang dilakukan dalam rentang waktu selama 7 hari (misal: perkuliahan dijadwalkan hari Senin, rentang aktifitasnya adalah hari Senin s.d Minggu). Mahasiswa bebas untuk melakukan aktifitas misalnya mengumpulkan tugas, forum, dan quiz dalam rentang waktu tersebut. Tidak ada penjadwalan hari tertentu dan waktu tertentu untuk melaksanakan perkuliahan online antara dosen pengampu mata kuliah dan mahasiswa. Aktifitas yang harus dilakukan pada saat pembelajaran online adalah:
Upload Bahan Ajar, kegiatan ini wajib dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah dengan tujuan untuk memperkaya materi kuliah. Upload Bahan Ajar/modul dilakukan sebanyak 14 pertemuan yang nantinya akan dibayarkan sebagai honor modul.
Forum, kegiatan ini wajib dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah dengan tujuan sebagai pengganti tatap muka. Maksud kegiatan pada forum adalah untuk melakukan aktifitas diskusi membahas kasus, mendiskusikan teori yang dipelajari, menjawab pertanyaan atau membahas permasalahan yang dapat diangkat sesuai dengan mata kuliah dan tema tiap pertemuan.
Quis/Latihan (Mingguan), kegiatan ini wajib dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah 1 kali tiap jadwal perkuliahan online per minggu. Halaman Latihan/Quiz menampilkan daftar latihan / quiz yang dapat dijadikan sebagai sarana menguji kemampuan daya serap terhadap materi pembelajaran mata kuliah yang dipilih. Sehingga dapat dianalisa kemampuan daya serap mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang ada
Chatting, kegiatan ini tidak diwajibkan dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah dan hanya sebagai pelengkap aktifitas dalam pembelajaran online.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar (PPBA) sebagai unit yang bertugas dalam pengelolaan perkuliahan online (e-Learning), akan mengkonversi aktifitas dalam perkuliahan online dalam rentang 7 hari tersebut ke dalam 1 (pertemuan) dengan aktifitas dosen pengampu mata kuliah:
Login Upload Bahan Ajar Forum Quis Chatting
: minimal 3 kali dalam tiap minggu : wajib 1 kali/pertemuan online : minimal 2 kali : Wajib 1 kali : tidak diwajibkan
Sehingga rekapitulasi akhir perkuliahan online per dosen sebagai kinerja dalam 1 semester adalah: No.
Mata Kuliah
Dosen
Login (minimal)
Upload Bahan Ajar
Forum
Quis
Chatting
1
......
.......
27
14 pertemuan
18 aktifitas
9
Tidak diwajibkan
Rentang waktu perkuliahan secara online adalah 7 hari, apabila dalam rentang waktu tersebut dosen pengampu mata kuliah tidak melakukan aktifitas sama sekali maka dianggap tidak hadir dan tidak ada perkuliahan pengganti di minggu berikutnya.
4.
PENUTUP
Demikian kebijakan perkuliahan e-Learning ini di Universitas Mercu Buana ini kami sampaikan, dengan harapan proses penyelenggaraan perkuliahan berlangsung dengan optimal dan sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan.
Jakarta, 10 Maret 2009 Direktur Akademik,
Ir. Srijanti Soetjitro, MSP