PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI PARA SISWA KELAS XI PROGRAM IPS SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Amandus Tena Labaketoy NIM : 031114016
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI PARA SISWA KELAS XI PROGRAM IPS SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Amandus Tena Labaketoy NIM : 031114016
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO DAN PERSEMBAHAN MOTO:
Orang yang setia dengan kesabaran dan sikap disiplin dalam bekerja akan memperoleh keberhasilan dalam hidupnya. Orang yang mengabaikan pentingnya disiplin dan semangat kerja keras dalam hidupnya akan memperoleh kegagalan. (Penulis)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orangtuaku tercinta Yulius Doni dan Maria Sinai serta abangku tercinta Gregorius Kia Labaketoy
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI PARA SISWA KELAS XI PROGRAM IPS SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008
Amandus Tena Labaketoy Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu seluruh siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang berjumlah 88 siswa (putera = 51 dan puteri = 37). Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa putera dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (2) Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (3) Apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam pelajaran Ekonomi dengan jumlah pernyataan sebanyak 70 item. Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, kajian teoritis dan mengenai semua unsur kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah siswa putera yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi lebih banyak (60,78%) daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah (39,22%). (2) Jumlah siswa puteri yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi lebih banyak (56,76%) daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi (43,24%). (3) Uji hipotesis membuktikan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE STUDY HABIT LEVEL ON ECONOMIC SUBJECT OF THE STUDENTS IN GRADE XI OF SOCIAL SCIENCE PROGRAM IN BOPKRI 1 SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA IN 2007/2008.
Amandus Tena Labaketoy Sanata Dharma University Yogyakarta 2008
This research was a descriptive research using survey method. The population of this research was limited population, they were all of the students both boys and girls in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta, that consisted of 88 students (boys = 51 and girls = 37). The problems of this research were: (1) How is the study habit level of boys student in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta in 2007/2008? (2) How is the study habit level of girls student in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta in 2007/2008? (3) Is there any difference in the study habit level among boys and girls in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI I Senior High School Yogyakarta in 2007/2008? The instrument in this research was questionnaire about the study habit level of students in Economic subject which consisted of 70 statements. The instrument in this research was based on the problems of research, the variable of research, theoretical review, and all about element of study habit in Economic subject. The results of this research were (1) The total of male student who had high level of study habit in Economic subject (60,78%) was more than the amount of students who had low level of study habit in Economic subject (39,22%). (2) The total of female students who had high level of study habit in Economic subject (43,24%) was less than the amount of student who had less study habit level in Economic subject (56,76%). (3) The hypothesis test showed that there was no difference study habit level among boys and girls in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta in 2007/2008.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan Konseling. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen Pembimbing yang dengan tulus memberikan tuntunan, petunjuk, bimbingan dan perhatian hingga penyelesaian skripsi ini. 2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan memberikan ijin melakukan penelitian ini. 3. SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang penuh keterbukaan menerima penulis untuk melakukan penelitian. 4. BAPEDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini. 5. Bapak Drs. Edi Krusmanto, Koordinator Bimbingan dan Konseling kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah memberikan jadwal bimbingan pengumpulan data.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah dan pernah mendidik penulis selama kuliah serta ilmu yang telah diberikan kepada penulis, yaitu: Ibu Retha, Pak Fajar, Pak Wens, Pak Sinurat, Pak Adi, Pak Tatung, Ibu Retno, Ibu Maslichah, Pak Puji, Pak Medi, Pak Masidjo, Pater Sigit, Ibu Setyandari, Pak Gendon, Dokter Lusi, Pak Pranowo, Pak Bambang, Ibu Amitya, Pak Wahana, Ibu Nina, Pater Sudiarja, Pak Pratik, Suster Milburga, Pak Chosa dan Pak Samana. 7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar. 8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah meminjamkan buku. 9. Orangtuaku tercinta bapak Yulius Doni dan ibu Maria Sinai atas doa, dukungan, perhatian dan biaya yang telah diberikan kepada penulis serta abangku Gregorius Kia Labaketoy yang telah banyak memberikan pengarahan dan dukungan kepada penulis. 10. Ene’ Laki, Ene’ Bini dan seluruh adik sepupuku di Simpang Agal, Mandor, Kalimantan Barat: Sisko, Kosmas, Aan, Piok, Wewen, Ria, Eta, Ema, Ari, Indri, Figo dan Aldi. 11. Keluarga di Tagawiti, Lembata, NTT: Ene’ Janggut, Ene’ Panjang (alm) dan bibi Shinta, terima kasih atas doanya.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Pacarku tercinta Elshinta Tresye Ketty Sambenthiro atas semangat, doa, pikiran-pikiran
dan
perhatian
yang
diberikan
kepada
penulis.
Kehadiranmu selalu membuatku bersemangat dalam menulis skripsi ini. 13. Teman-teman angkatan 2003. Kelas B: Gugun, Juna, Berthus, Magna, Bayu, Bismo, Agung, mba Surmi, Litha, Pipiet, Dian, Tutus, Wulan, Sonya, Arie, Iin, Wicha, Rosa, Bertha dan Erna. Kelas A: Putri, Sr. Eme, Sr. Gaudent, Ida, Heny dan Andang. 14. Teman-teman kelompok latihan senam pernapasan Daya Sejati: Marsel, Selawit, Yustinus (Jupentus), Ali (Konco), Elson, Pak Sulis, Pak Pras dan Pak Hapsoro. 15. Para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 atas kontribusinya dalam pengisian kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.
Yogyakarta, 12 Mei 2008
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................
vi
ABSTRAK .....................................................................................................
vii
ABSTRACT ...................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xviii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................
4
1. Tujuan Penelitian ....................................................................
4
2. Manfaat Penelitian ..................................................................
4
D. Batasan Istilah dan Variabel ..........................................................
5
1. Batasan Istilah .........................................................................
5
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Batasan Variabel .....................................................................
5
E. Hipotesis Penelitian .......................................................................
5
BAB II. KAJIAN TEORITIS .......................................................................
6
A. Pendidikan SMA ...........................................................................
6
1. Pengertian Pendidikan SMA ...................................................
6
2. Kegiatan Pendidikan Siswa .....................................................
8
3. Fungsi Pendidikan Sekolah .....................................................
9
4. Tujuan Pendidikan ..................................................................
10
B. Kurikulum SMA ...........................................................................
12
1. Pengertian Kurikulum Siswa ..................................................
12
2. Kurikulum Wajib Siswa SMA ................................................
13
3. Struktur Kurikulum SMA Kelas XI Program IPS ..................
13
C. Mata Pelajaran Ekonomi SMA .....................................................
14
1. Fungsi Mata Pelajaran Ekonomi .............................................
14
2. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi .............................................
15
3. Kegiatan Guru dan Siswa ........................................................
16
a. Kegiatan guru dan siswa di dalam kelas ...........................
16
b. Latihan siswa di dalam kelas .............................................
17
c. Latihan siswa di luar kelas ................................................
17
4. Sumber Bahan .........................................................................
17
a. Sumber bahan tertulis ........................................................
17
b. Sumber bahan masyarakat .................................................
18
5. Kegiatan Siswa Mempelajari Mata Pelajaran Ekonomi ..........
18
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar ...........................
19
a. Kegiatan bimbingan belajar ..............................................
19
b. Kegiatan konseling belajar
20
.........................................
c. Siswa dilatih menggunakan cara belajar dengan metode SQ3R ....................................................................
21
d. Siswa dilatih mengkaji bahan dari sumber masyarakat ....
23
D. Jenis Kelamin dan Tingkat Kebiasaan Belajar ..............................
24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................
26
A. Jenis Penelitian ..............................................................................
26
B. Alat Pengumpul Data ....................................................................
26
1. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa ..........................
26
a. Item-item kuesioner ..........................................................
26
b. Skoring ..............................................................................
27
c. Kategori .............................................................................
27
2. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .......................................
28
a. Validitas kuesioner ............................................................
28
b. Reliabilitas kuesioner ........................................................
29
C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................
30
D. Pengumpulan Data ........................................................................
30
1. Tahap Persiapan ......................................................................
30
2. Tahap Pelaksanaan ..................................................................
31
E. Teknik Analisis Data .....................................................................
32
1. Perhitungan Koefisien Reliabilitas ..........................................
32
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Perhitungan Koefisien Validitas .............................................
33
3. Mean ........................................................................................
33
4. Chi-Kuadrat .............................................................................
34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................
35
A. Hasil Penelitian .............................................................................
35
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................
39
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
43
A. Kesimpulan ...................................................................................
43
1. Masalah Penelitian ..................................................................
43
2. Hasil Penelitian .......................................................................
43
B. Saran ..............................................................................................
44
1. Program Bimbingan Belajar ....................................................
44
2. Program Konseling Belajar .....................................................
45
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
46
LAMPIRAN ...................................................................................................
48
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI Program IPS ...........
14
Tabel 2. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 .....................................
27
Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........
29
Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur ...............................
29
Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa Putera dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........
36
Tabel 6. Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Puteri dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........
37
Tabel 7. Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2007/2008 ........................................................ Tabel 8. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kusioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS
xvi
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SMA BOPKRI 1Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 .........
57
Tabel 9. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........
xvii
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.
Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa .................
Lampiran 2.
Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas
48
Penelitian Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ............................................... Lampiran 3.
57
Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Penelitian Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 .......................................................................
Lampiran 4.
62
Surat Ijin Penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta .....................................................................
Lampiran 5.
63
Surat Ijin penelitian dari BAPEDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta .........................................
64
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian dari Dinas Perizinan Pemerintah
Lampiran 7.
Kota Yogyakarta ............................................................
65
Surat Keterangan telah melakukan Uji Penelitian .........
66
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kemajuan di segala bidang yang dirasakan belakangan ini telah membawa perubahan yang cukup berarti dalam berbagai aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi. Hal ini terjadi sebagai akibat dari tuntutan era globalisasi. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan memiliki integritas diri serta siap menghadapi tugastugas baru. Peningkatan sumber daya manusia dapat diupayakan lewat pendidikan formal yang dimulai sejak Sekolah Dasar. Ada beberapa mata pelajaran berkaitan dengan bidang ilmu yang dipelajari siswa sejak Sekolah Dasar. Salah satu bidang mata pelajaran yang dipelajari siswa adalah Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat umum, yaitu perpaduan dari mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi dan sosiologi. Di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas mata pelajaran IPS bukan lagi perpaduan dari beberapa mata pelajaran, melainkan sudah menjadi mata pelajaran yang berdiri secara otonom. Sebagian besar aktivitas siswa di sekolah adalah mempelajari bahan mata pelajaran. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan maksud untuk memperoleh perubahan dalam pemahaman dan memperoleh pengertian-pengertian baru melalui
pengalaman-pengalaman
atau
latihan-latihan
yang
ia
lakukan.
Pengalaman-pengalaman atau latihan-latihan yang dilakukan siswa secara
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
berulang kali akan membentuk suatu kebiasaan dalam belajar siswa. Kebiasaan belajar tersebut dibuat siswa dengan maksud untuk memahami isi dari materi pelajaran. Siswa mempelajari mata pelajaran IPS sejak ia berada di Sekolah Dasar. Tiap-tiap siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam mempelajari mata pelajaran tersebut. Ada siswa yang menghafal tanggal dan tahun kejadiankejadian bersejarah, membaca buku pelajaran/buku paket, melihat kembali catatan-catatan yang dibuat, membuat catatan-catatan, dan meringkas materi pelajaran. Tiap-tiap siswa memiliki kebiasaan mempelajari setiap mata pelajaran. Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran IPS dilakukan siswa melalui kegiatan yang dilakukan di dalam kelas maupun kegiatan yang dilakukan di luar kelas. Kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelas di antaranya adalah mengerjakan setiap tugas individu/kelompok yang diberikan oleh guru. Kegiatan yang biasa dilakukan siswa di luar kelas di antaranya adalah mempelajari ulang materi pelajaran, meringkas materi pelajaran, mencari dan mempelajari bahan dari
sumber-sumber lain mengenai materi pelajaran, mengerjakan pekerjaan
rumah, atau membaca berita media cetak. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar siswa menunjuk pada kegiatan siswa yang teratur dan tetap dilakukan dalam mempelajari materi bahan pelajaran. Sedangkan kebiasaan siswa mempelajari mata pelajaran IPS ditunjukkan dengan kegiatan siswa mempelajari secara teratur dan tetap materi pelajaran IPS, baik yang diberikan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
maupun yang diperoleh dari sumber-sumber lain. Pada umumnya kebiasaan belajar siswa berkorelasi dengan hasil akademik siswa. Hal ini diungkapkan Sorenson bahwa “.....students with better habits should obtain better marks than those who have not such good study practices” (Sorenson, 1954 : 54). Salah satu unsur kegiatan siswa dalam kurikulum sekolah adalah pengembangan diri siswa. Kegiatan bimbingan dan konseling untuk siswa termasuk dalam pengembangan diri siswa yang dilakukan siswa bersama guru dengan maksud agar siswa dapat berkembang sesuai bakatnya. Salah satu kegiatan bimbingan dan konseling adalah kegiatan bimbingan belajar dan konseling belajar. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar baik terus mengembangkannya melalui kegiatan bimbingan belajar yang dilaksanakan secara klasikal oleh guru pembimbing bersama siswa di dalam kelas. Sedangkan siswa yang memiliki kebiasaan belajar belum baik meningkatkannya melalui kegiatan konseling belajar yang dilakukan siswa bersama guru pembimbing. Penelitian ini berpusat pada mata pelajaran IPS, khususnya mata pelajaran ekonomi dengan permasalahan utama bagaimanakah kebiasaan belajar para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 dalam mata pelajaran ekonomi?
B. Rumusan Masalah Masalah utama di atas dijabarkan secara rinci sebagai masalah penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa putera dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? 2. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? 3. Apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai tingkat kebiasaan belajar siswa dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling, khususnya program bimbingan dan konseling bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Batasan Istilah dan Variabel 1. Batasan Istilah Kebiasaan belajar adalah kegiatan yang secara teratur dan tetap dalam melakukan latihan. 2. Batasan Variabel a. Tingkat kebiasaan belajar siswa dalam pelajaran ekonomi adalah kecenderungan kegiatan-kegiatan siswa secara teratur dan tetap dalam mempelajari bahan mata pelajaran ekonomi meliputi kegiatan siswa dalam mengerjakan setiap tugas individu/kelompok yang diberikan oleh guru, mempelajari ulang materi pelajaran, meringkas materi pelajaran, mencari dan mempelajari bahan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan materi, mengerjakan pekerjaan rumah, atau membaca berita media cetak seperti yang diukur dengan Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dan ditunjuk dengan skor-skor yang diperoleh siswa. Ada dua kategori yaitu rendah dan tinggi. b. Jenis kelamin siswa adalah identitas diri laki-laki atau perempuan. Ada dua kelompok yaitu kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.
E. Hipotesis Penelitian Ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Pendidikan SMA 1. Pengertian Pendidikan SMA Pendidikan merupakan bantuan yang diberikan orang yang sudah dewasa kepada orang yang belum dewasa dengan maksud supaya orang yang belum dewasa menjadi dewasa. Menurut Langeveld “pendidikan meliputi semua unsur yang turut mempunyai peranan dalam pemberian bantuan pada perkembangan manusia itu menjadi orang dewasa dalam arti seluas-luasnya” (Langeveld, 1972 : 53). “Pendidikan berlangsung dalam pergaulan, yakni dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak-anak” (Langeveld, 1972 : 59). Anak-anak tumbuh dan berkembang pertama kali dalam lingkungan keluarga. Ayah dan ibu merupakan sosok orang dewasa dalam sebuah keluarga. Pendidikan itu sendiri bermula dari lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga anak diajar, dibimbing dan dilatih oleh ayahnya atau ibunya agar dapat menjadi pribadi yang dewasa. Kegiatan ini berlangsung dalam kehidupan anak seharihari ketika ia mengalami kesulitan-kesulitan tertentu yang dihadapi dalam hidupnya. Pendidikan juga berlangsung dalam lingkungan masyarakat. Ketika tiba saatnya tiap-tiap anak akan berinteraksi dengan pribadi-pribadi di luar lingkungan keluarganya. Dalam lingkungan masyarakat terjadi proses
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
sosialisasi antar pribadi yang satu dengan pribadi yang lain. Dalam proses tersebut tiap-tiap anak diajar, dibimbing dan dilatih oleh orang dewasa dalam melakukan tindakan-tindakan menurut norma-norma yang berlaku di masyarakat, antara lain norma-norma dalam agama, etika dalam pergaulan, etika dalam berbicara atau sopan santun, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Kegiatan ini digunakan oleh anak untuk mengubah diri lambat laun menjadi pribadi dewasa. Hal ini berlangsung dalam kehidupan anak sehari-hari. Kegiatan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat di atas bersifat informal, karena tidak dilakukan secara terencana dan terjadwal. Hal itu terjadi secara sadar atau tidak sadar dalam interaksi antara pribadi yang sudah dewasa dengan pribadi yang belum dewasa dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua tidak selamanya mampu dalam mendidik anak menjadi pribadi yang dewasa. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh orangtua. Oleh karena itu orangtua mengirim anaknya ke pendidikan formal untuk mendapatkan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan secara terencana dan terjadwal demi perkembangan pribadi anaknya menjadi pribadi dewasa. Kegiatan pendidikan formal dilakukan tiap-tiap anak dalam lingkungan pendidikan sekolah. Dalam lingkungan pendidikan formal di sekolah tiap-tiap anak mendapatkan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan dari guru secara terencana dan terjadwal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Pengalaman pendidikan formal tersebut diperoleh tiap-tiap anak mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Guru dan siswa bersama-sama melakukan kegiatan pendidikan tersebut terutama mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan demi tercapainya tujuan pendidikan tertentu. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, menegaskan bahwa pendidikan adalah: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 5). Hal ini menjadi pegangan bagi guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan pendidikan secara terencana, teratur demi perkembangan diri siswa yaitu siswa memperoleh kemampuan-kemampuan yang diperlukan diri untuk hidup. 2. Kegiatan Pendidikan Siswa Dalam pendidikan berlangsung serangkaian proses kegiatan yang diprogramkan secara terencana dan terjadwal dengan baik. Kegiatan tersebut meliputi pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Kegiatan ini dirancang dan diprogramkan untuk mencapai perkembangan kedewasaan tiap-tiap siswa. Masing-masing kegiatan ini dilaksanakan tiap-tiap siswa bersama guru mata pelajaran, guru pembimbing dan guru pelatih dalam mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Dalam mata pelajaran ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tiap-tiap siswa diajar, dibimbing dan dilatih untuk memahami dan mencapai tujuan mata pelajaran ekonomi. Interaksi antara guru dan siswa terjadi melalui kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan ini. Tujuan kegiatan ini adalah agar tiap-tiap siswa dapat berkembang memperoleh kemampuan baru sesuai bakat masingmasing. Dengan demikian kegiatan pendidikan siswa adalah serangkaian proses meliputi kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan yang terprogram secara terencana dan terjadwal yang dilakukan oleh guru bersama siswa dalam mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan agar tiap siswa dapat menjadi manusia dewasa yang memiliki sejumlah kemampuan dan keterampilan yang diperlukan siswa dalam hidup sehari-hari. 3. Fungsi Pendidikan Sekolah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, menegaskan bahwa fungsi pendidikan adalah “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.....” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 8). Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian tiaptiap siswa untuk bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara dan siswa dapat menjalani hidupnya sesuai martabat manusia serta menampilkan perilaku cerdas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pendidikan dapat menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri tiaptiap siswa. Perubahan itu nampak pada diri tiap-tiap siswa dalam bentuk pikiran atau pandangan, perasaan dan tindakan atau perbuatan yang dilakukan tiap-tiap siswa. Dengan kata lain pendidikan menghasilkan perubahan pada diri tiap-tiap siswa menyangkut aspek kognitifnya, aspek afektifnya dan aspek psikomotorik serta konatif. Perubahan-perubahan ini diharapkan dapat dialami tiap-tiap siswa sesuai dengan potensi dan bakat masing-masing, dan dengan demikian dapat menjadi manusia yang berguna bagi diri, masyarakat dan negara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan sekolah adalah memperlancar proses pembentukan tiap-tiap siswa menjadi pribadi-pribadi dewasa yang berguna dan bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara yang nampak pada pikiran, perasaan dan tindakantindakan atau perbuatan-perbuatan yang dilakukan. 4. Tujuan Pendidikan Pendidikan pada dasarnya bertujuan membantu tiap-tiap siswa menjadi pribadi dewasa dan bertanggung jawab sehingga ia dapat mengatur hidupnya sendiri. Hal ini senada dengan ungkapan Langeveld bahwa “pendidikan hendaknya ditujukan untuk membantu anak didik, agar ia sanggup menentukan diri sendiri dalam tata kesusilaan, yang membolehkan tanggung jawab kepada manusia itu” (Langeveld, 1972 : 76). Tujuan pendidikan di Indonesia dapat dipahami melalui rumusan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Republik Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 3 Undang-Undang tersebut menegaskan: “.....berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 8). Tujuan pendidikan nasional ini menjadi acuan dalam merumuskan tujuan pendidikan di tiap-tiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Sekolah Menengah Atas merupakan lanjutan dari pendidikan dasar. Masing-masing jenis dan jenjang pendidikan memiliki tujuan. Tujuan pendidikan Sekolah Menengah Atas tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi tiap-tiap siswa agar dapat menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab. Dengan demikian pendidikan di Sekolah Menengah Atas bertujuan mengembangkan potensi tiap-tiap siswa melalui kegiatan pendidikan siswa agar tiap siswa dapat berkembang menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara. Tujuan pendidikan ini harus dilaksanakan oleh masing-masing tingkat dan jenis pendidikan agar tiap-tiap siswa dapat berkembang menjadi manusia dewasa sesuai dengan bakatnya masing-masing. Tujuan pendidikan ini terintegrasi dalam pengalaman kegiatan pendidikan siswa, meliputi kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan yang terjadi dalam interaksi guru dan siswa dalam mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Tiap-tiap siswa memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
B. Kurikulum SMA 1. Pengertian Kurikulum Siswa Kurikulum merupakan sejumlah pengalaman yang harus dilalui siswa pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Menurut Alberty kurikulum adalah “all of the activities that are provided for the students by the school” (Nasution, 1982 : 11). Pengalaman siswa itu dirancang dalam kurikulum pedoman
sebagaimana
ditegaskan
dalam
Undang-Undang
Republik
Indonesia No 20 Tahun 2003, Pasal 2, bahwa kurikulum merupakan: “Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 7). Pengalaman tersebut dialami tiap-tiap siswa mulai tingkat pertama hingga tingkat terakhir. Pada jenjang pendidikan SMA pengalaman tersebut dimulai pada tingkat pertama dan berakhir pada tingkat ketiga. Pengalaman tersebut diperoleh melalui kegiatan-kegiatan pendidikan meliputi pengajaran, pembimbingan dan pelatihan serta latihan-latihan yang dilakukan tiap-tiap siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Dari pengertian kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa (1) kurikulum adalah sejumlah kegiatan yang direncanakan tiap-tiap sekolah mulai dari kelas yang paling rendah hingga kelas yang paling atas dalam bentuk sejumlah mata pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (2) Kurikulum adalah kegiatan yang dilakukan tiap-tiap siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mengolah sejumlah mata pelajaran dan menghasilkan pengalaman pendidikan tertentu. 2. Kurikulum Wajib Siswa SMA Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37, menegaskan bahwa kurikulum yang wajib ditempuh pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni dan Budaya Pendidikan Jasmani dan Olahraga Keterampilan/Kejuruan; dan Muatan Lokal (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 26).
3. Struktur Kurikulum SMA Kelas XI Program IPS Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006
tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa “struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran”. Struktur kurikulum SMA Kelas XI Program IPS menurut lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI program IPS Alokasi Waktu Komponen Kelas XI Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 5. Matematika 4 4 6. Sejarah 3 3 7. Geografi 3 3 8. Ekonomi 4 4 9. Sosiologi 3 3 10. Seni Budaya 2 2 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 13. Keterampilan/Bahasa Asing 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) Jumlah 39 39 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran Mata pelajaran ekonomi termasuk mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh setiap siswa kelas XI program IPS. Mata pelajaran ekonomi kelas XI program IPS dialokasikan empat jam pertemuan dalam setiap semester.
C. Mata Pelajaran Ekonomi SMA 1. Fungsi Mata Pelajaran Ekonomi Mata pelajaran ekonomi merupakan bagian dari kurikulum dan harus dipelajari tiap siswa kelas XI program IPS. Menurut Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, fungsi mata pelajaran ekonomi adalah: “mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan masyarakat” (www.bsnp.co.id). Melalui mata pelajaran ekonomi tiap-tiap siswa disiapkan untuk mampu berekonomi, mengenal dan memahami peristiwa-peristiwa ekonomi serta dilatih memecahkan persoalan ekonomi yang ada di masyarakat. Dengan demikian mata pelajaran ekonomi berfungsi menyiapkan tiap-tiap siswa menjadi warga negara yang mampu berekonomi dan mengenal peristiwa-peristiwa ekonomi serta mampu memecahkan persoalan ekonomi yang dihadapi diri, masyarakat dan negara. 2. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi Setiap mata pelajaran yang diberikan kepada siswa pada dasarnya bertujuan membekali tiap-tiap siswa berbagai pengetahuan agar dapat digunakan dalam menghadapi dan memecahkan berbagai persoalan menyangkut diri, masyarakat dan negara dengan baik dan bijaksana. Tujuan mata pelajaran ekonomi menurut Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah adalah: a. Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan setingkat individu/rumah tangga, masyarakat dan negara. b. Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya. c. Membekali siswa nilai-nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha. d. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerjasama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional (www.bsnp.co.id).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tujuan ini harus dikuasi tiap-tiap siswa dan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi diri, masyarakat dan negara. Guru mata pelajaran membantu tiap-tiap siswa dalam mencapai tujuan tersebut melalui latihan-latihan, kegiatan-kegiatan atau melalui latihan pemecahan masalah yang tugaskan guru kepada siswa. 3. Kegiatan Guru dan Siswa Peranan guru dan siswa di dalam kelas sangat penting dalam mencapai tujuan dari setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran ekonomi. Guru dan siswa bersama-sama mengolah bahan pelajaran agar fungsi dan tujuan tersebut di atas dapat dicapai dengan baik. Tugas seorang guru dan siswa dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa. a. Kegiatan guru dan siswa di dalam kelas Kegiatan guru di dalam kelas adalah menyampaikan dan menjelaskan bahan materi mata pelajaran serta memberikan tuntunan kepada tiap siswa dalam mencapai tujuan mata pelajaran tersebut. Tiaptiap siswa harus dibantu untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara di antaranya adalah membantu siswa dengan menjelaskan kembali materi bahan mata pelajaran kepada tiap-tiap siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan mata pelajaran. Kegiatan tiap-tiap siswa di dalam kelas adalah mendengarkan setiap penjelasan bahan materi mata pelajaran yang diberikan oleh guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru, mengikuti petunjuk guru serta menggunakannya dalam berbagai latihan dalam rangka memahami materi bahan mata pelajaran. Latihan-latihan ini akan membentuk kebiasaan siswa di dalam belajar mata pelajaran ekonomi. b. Latihan siswa di dalam kelas Latihan-latihan yang biasa dilakukan tiap siswa di dalam kelas di antaranya adalah latihan pemecahan masalah atau studi kasus
yang
ditugaskan oleh guru mata pelajaran dalam bentuk tugas individual atau kelompok. Dalam melakukan latihan tersebut siswa didampingi oleh guru mata pelajaran. Latihan ini dilakukan siswa untuk memahami materi bahan mata pelajaran. c. Latihan siswa di luar kelas Tiap-tiap siswa diharapkan dapat memahami bahan materi mata pelajaran ekonomi dengan baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di luar kelas tiap siswa berlatih memahami materi bahan mata pelajaran ekonomi melalui kegiatan latihan, misalnya latihan berwirausaha, menabung, atau berlatih hidup hemat. Latihan ini juga dilakukan siswa untuk memahami materi bahan mata pelajaran. 4. Sumber Bahan a. Sumber bahan tertulis Sumber bahan tertulis yang digunakan tiap siswa dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi yaitu dapat berupa buku teks atau buku paket, modul, catatan-catatan pribadi, atau dapat juga dari media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
cetak. Tiap-tiap bahan kemudian dikaji dan dipelajari tiap siswa untuk memperoleh pemahaman materi bahan mata pelajaran. Kegiatan ini dilakukan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Tiap-tiap siswa memiliki cara yang berbeda-beda dalam menggunakan sumber bahan tersebut dalam kegiatan belajar yang dilakukan tiap siswa. Cara-cara belajar yang dilakukan siswa berulang kali akan membentuk kebiasaan belajar dalam diri tiap-tiap siswa. b. Sumber bahan masyarakat Sumber bahan masyarakat diperoleh tiap siswa melalui kegiatan observasi yang dilakukan siswa terhadap sejumlah peristiwa dan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Sumber bahan masyarakat yaitu dapat berupa barang, manusia, pasar atau pun pelaku pasar. Bahan yang diperoleh kemudian dikaji dan dipelajari oleh siswa sehingga diharapkan dapat membantunya dalam memahami materi bahan mata pelajaran. 5. Kegiatan Siswa Mempelajari Mata Pelajaran Ekonomi Kegiatan siswa mempelajari mata pelajaran ekonomi di lakukan siswa di dalam kelas dan di luar kelas. Kegiatan tersebut dilakukan tiap siswa secara mandiri baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan menggunakan sumber bahan yang diperoleh. Tiap-tiap siswa memiliki cara atau kebiasaan yang berbeda-beda dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi. Hal ini dilakukan tiap-tiap siswa untuk menguasai bahan mata pelajaran tersebut. Sorenson menyebutkan ada tujuh cara belajar yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
membantu siswa dalam memahami bahan mata pelajaran. Ketujuh hal tersebut menurut Sorenson yaitu sebagai berikut: a. Read and study with the primary intention of understanding the material. b. Try to single out the ideas and principles being presented; formulate the main thought and the supporting ideas in each paragraph. c. Reread any sections of the material that are not understood; look up unfamiliar words in the dictionary, keep a list of new words, and review them occasionally. d. Study charts, tables, and formulas carefully; generally, they will yield much knowledge to the student who will do this rather than run over them quickly, as is often done. e. Usually, outline and/or take notes about the material being studied in class to be integrated with what is read out of class. f. Stop occasionally while studying and try to recall the ideas and principles that have already been presented; this is both test and practice; then, skim over the material again and restudy important points that were not recalled. g. Study a number of different sources (Sorenson, 1964 : 392 394). 6. Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar a. Kegiatan bimbingan belajar Bimbingan belajar merupakan kegiatan pemberian informasi yang dilakukan oleh guru pembimbing kepada tiap siswa mengenai cara berlatih dalam memecahkan masalah-masalah menyangkut kegiatan pendidikan siswa. Bimbingan menurut Shertzer and Stone adalah “the process of helping individuals to understand themselves and their world” (Shertzer and Stone, 1981 : 40). Menurut Glanz bimbingan merupakan “process of helping individuals to solve problems and to be free and responsible members of a world community within which they live” (Glanz, 1964 : 5 - 6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Bimbingan belajar dilaksanakan guru pembimbing bersama siswa secara klasikal di dalam kelas. Kebiasaan belajar siswa yang belum baik dapat ditingkatkan melalui kegiatan bimbingan belajar secara klasikal di dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru pembimbing bersama siswa. Dalam kegiatan bimbingan belajar tiap-tiap siswa mendapat informasi dari guru pembimbing mengenai cara berlatih dan memecahkan masalah seputar kegiatan pendidikan. Burton menyebutkan ada empat hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam membantu siswa menyangkut kebiasaan belajarnya. Keempat hal tersebut yaitu: 1). Teach in such a way as to utilize and give constant practice in numerous and varied study (learning) activities. 2). Be sensitive to and diagnose cases of inefficient study or actual ignorance of study procedures. 3). Give direct, specific help suited to individual or group needs as revealed by diagnostic methods. 4). Organize a definite course in how-to-study (Burton, 1952 : 356 - 365). Dengan demikian bimbingan belajar adalah kegiatan guru pembimbing melatih tiap-tiap siswa mengolah informasi dan memahami masalah-masalah yang dihadapi menyangkut kegiatan pendidikan yang dialaminya. b. Kegiatan konseling belajar Proses belajar tiap-tiap siswa di sekolah tidak selamanya berjalan dengan lancar. Ada siswa yang sudah yakin dengan kebiasaan belajarnya. Ada juga siswa yang belum yakin dengan kebiasaan belajar yang dilakukannya. Oleh karena itu tiap-tiap siswa perlu dibantu agar mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dapat meyakini kebiasaan belajarnya dan dengan demikian diharapkan dapat menguasai materi mata pelajaran dengan baik. Menurut Krumboltz and Thoresen, konseling merupakan “a process of helping people with their troubles” (Shertzer and Stone, 1981 : 168). Menurut Mortensen and Schmuller konseling merupakan “a person-to-person process in which one person in helped by another to increase in understanding and ability to meet his problems” (Mortensen and Schmuller, 1976 : 395). Jadi konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang yang dilakukan antara orang per orang untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Belkin mendefinisikan konseling belajar sebagai “.....the total process of helping the client decide upon his educational plans, make sound and appropriate
choices, and succeed in all his educational
endeavors” (Belkin, 1975 : 432). Konseling belajar dimaksudkan untuk membantu klien memutuskan rencana-rencana pendidikan, membuat keputusan dan pilihan-pilihan yang tepat, dan berhasil dalam segala usaha keras pendidikannya. Siswa yang belum baik kebiasaan belajarnya dapat ditingkatkan melalui kegiatan konseling belajar. Dalam kegiatan ini tiap siswa dilatih menggunakan cara pemecahan masalah mengenai kegiatan pendidikan yang dialaminya sehingga ia mahir dalam menggunakannya. c. Siswa dilatih menggunakan cara belajar dengan metode SQ3R Metode SQ3R merupakan salah satu teknik belajar yang digunakan dalam mempelajari buku teks. Singer & Donlan mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bahwa “this formula, originally used as a study procedure, guides the student to (a) survey the assigned reading, (b) formulate questions to answer, (c) read to answer the questions, (d) recite the answers, and (e) finally rewiew to check the answers” (Singer and Donlan, 1980 : 375). Hal ini lebih menyerupai suatu langkah atau prosedur yang harus dilakukan secara berurutan atau sistematis. Tiap-tiap siswa menggunakan metode SQ3R dalam memahami isi bacaan dari buku teks. Langkahlangkah penggunaan metode SQ3R menurut Robinson (1946 : 28 - 31) yaitu sebagai berikut: 1). Survey (Langkah Orientasi) Pada langkah ini siswa melihat secara garis besar isi bab atau point-point penting dari bab guna memperoleh gambaran secara umum mengenai bahan yang akan dipelajari siswa. Kegiatan itu di antaranya siswa mengambil beberapa materi topik bacaan yang sudah biasa dibaca siswa dari sebuah surat kabar, majalah, bacaan lanjut dari buku teks atau melihat bagian utama bab dari sebuah artikel. 2). Question (Langkah Bertanya) Pada langkah ini timbul rasa keingintahuan siswa terhadap apa yang telah diamati pada langkah pertama di atas dan siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan atasnya yang kemudian akan dicari jawabannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3). Read (Langkah Membaca) Pada langkah ini siswa membaca bahan secara menyeluruh untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya. 4). Recite (Langkah Merumuskan) Pada langkah ini siswa merumuskan jawaban-jawaban yang telah diperoleh atas pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya dalam kata-kata, kalimat dan bahasa sendiri. 5). Review (Langkah Peninjauan Kembali) Pada langkah ini siswa melihat kembali jawaban-jawaban yang telah ia rumuskan sebelumnya untuk memperoleh pengertian dan keyakinan yang pasti atas jawaban yang telah dirumuskan tersebut. Guru pembimbing dapat membantu siswa memahami kebiasaan belajarnya melalui kegiatan bimbingan belajar dan konseling belajar dengan memberikan informasi kepada siswa mengenai metode SQ3R ini dan melatihkan kepada siswa bagaimana cara menggunakannya. Dengan demikian diharapkan siswa semakin berkembang dalam kegiatan akademiknya. d. Siswa dilatih mengkaji bahan dari sumber masyarakat Siswa berlatih mengkaji masalah dengan menggunakan bahan dari sumber masyarakat yang telah ia peroleh. Dalam mengkaji bahan dari sumber masyarakat, tiap-tiap siswa membandingkan pengetahuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pemahaman yang diperoleh dalam kelas dengan keadaan nyata di lapangan melalui kegiatan observasi yang dilakukannya. Dengan mengkaji bahan dari sumber masyarakat ini tiap-tiap siswa akan memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai bahan materi mata pelajaran yang dipelajari tiap siswa.
D. Jenis Kelamin dan Tingkat Kebiasaan Belajar Jenis kelamin merupakan identitas diri sebagai laki-laki atau perempuan yang diperoleh sejak pembuahan. Namun demikian tiap-tiap orang baru menyadari bahwa ia laki-laki atau perempuan setelah berusia kira-kira dua tahun. Menurut Sears, dkk “pengetahuan bahwa kita adalah pria atau wanita, penghayatan kita terhadap identitas jenis kelamin, diperoleh pada saat-saat awal kehidupan” (Sears, dkk 1985 : 203). Menurut Sears pada usia dua atau tiga tahun anak-anak sudah menyadari jenis kelaminnya dan dapat mengatakan kepada orang lain tentang jenis kelamin yang dimilikinya. Perbedaan jenis kelamin sebagai laki-laki atau perempuan juga nampak dalam kebiasaan belajar siswa mempelajari suatu bahan pelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Eleanor Maccoby dan Carol Jacklin pada tahun 1974 mengenai kemampuan verbal dan sifat agresif pada diri laki-laki dan perempuan menyimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin hanya terjadi dalam empat hal, yaitu: 1. Wanita memperoleh nilai lebih tinggi daripada pria dalam kemampuan verbal seperti membaca dan kosa kata. 2. Pria mendapat nilai lebih tinggi daripada wanita dalam kemampuan matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Pria mendapat nilai lebih tinggi daripada wanita dalam kemampuan visual-spasial. 4. Pria lebih agresif daripada wanita (Sears, dkk 1985 : 212). Sebagian sumber utama bahan mata pelajaran ekonomi adalah sumber tertulis berupa buku catatan, buku pelajaran, buku ilmu, buku kamus, majalah atau surat kabar. Keadaan ini menuntut tiap-tiap siswa mempelajari bahan dari sumber bahan tersebut. Siswa diharapkan teratur mempelajari bahan dari sumber-sumber tertulis dan membentuk kebiasaan, menelaah bahan pelajaran dari sumber ilmiah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan para siswa puteri dalam pelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. “Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan” (Furchan, 2004 : 447). Gejala yang diteliti adalah tingkat kebiasaan belajar siswa dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.
B. Alat Pengumpul Data 1. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa a. Item-item kuesioner Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dengan bentuk tertutup. “Kuesioner bentuk tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut” (Furchan, 2004 : 260). Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa ini terdiri dari empat bagian, yaitu pendahuluan, identitas diri siswa, petunjuk pengisian dan item pertanyaan. Item-item pertanyaan dalam Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam pelajaran ekonomi dirinci sebagai berikut:
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 2.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Jumlah Aspek Nomor Item Item Membaca 1, 12, 26, 27, 36, 37, 52, 53 8 Menghafal 2, 13, 33 3 3, 9, 14, 21, 34, 48, 49, 56, Merumuskan 10 61, 62 4, 5, 10, 16, 17, 23, 30, 31, Mencatat 32, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 20 46, 47, 54, 55, 60 Mengerjakan tugas 6, 11, 15, 22, 29 5 Menggunakan sumber 7, 8, 18, 20, 24, 28, 35, 68 8 bahan Meringkas 19, 25 2 Mendengar 38, 39 2 Latihan 50, 51, 57, 63, 67 5 Observasi 58, 59, 66 3 Membuat kesimpulan 64, 65, 69, 70 4 Total jumlah item 70
b. Skoring Pemberian skor tiap pernyataan sebagai berikut: Selalu = 4; Banyak Kali = 3; Kadang-kadang = 2; Tidak Pernah = 1. c. Kategori Ada dua kategori yaitu rendah dan tinggi. Penggunaaan dua kategori atas pertimbangan: 1). Segi bimbingan dan konseling Bimbingan dan konseling merupakan salah satu proses pengembangan diri siswa di sekolah. Siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi ditingkatkan melalui kegiatan bimbingan belajar yang dilakukan secara klasikal oleh guru pembimbing bersama siswa. Siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah ditingkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
melalui kegiatan konseling belajar yang dilakukan oleh guru pembimbing bersama siswa. Hal inilah yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan dua kategori yaitu rendah dan tinggi. 2). Segi pendekatan statistik Menurut Sudjana, “statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan” (Sudjana, 2002 : 2). Skor-skor yang diperoleh siswa dan disusun dalam tabel dan dihitung Meannya, maka diperoleh sebuah nilai kelompok. Mean merupakan nilai yang paling stabil. Menurut Hadi: “Oleh karena kerapkali kita hanya dapat menguji sekelompok kecil anak-anak untuk menaksir kelompok anak-anak yang lebih besar jumlahnya, stabilitas ini merupakan unsur statistik yang sangat penting. Dalam hal semacam ini melaporkan atau mendasarkan diri pada Mean akan lebih tepat” (Hadi, 2004 : 59). Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean termasuk dalam kategori tinggi dan siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk kategori rendah. 2. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sebuah alat ukur harus memenuhi dua syarat utama yaitu valid dan reliabel. a. Validitas kuesioner Kuesioner yang valid ditunjuk oleh validitasnya. Validitas menandakan sejauh mana alat itu dapat mengukur apa yang hendak diukurnya. Menurut Donald Ary, dkk “validitas menunjuk kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur” (Furchan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2004 : 293). Item-item kuesioner disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, kajian teoritis dan mengenai semua unsur kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Hal ini merupakan dasar validnya kuesioner. Validitas ini disebut validitas isi (content validity). Validitas ditunjuk oleh koefisien validitas. b. Reliabilitas kuesioner Kuesioner yang reliabel ditunjuk oleh reliabilitasnya. Menurut Donald Ary, dkk reliabilitas menunjuk kepada “derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 2004 : 310). Derajat keajegan ditunjuk oleh koefisien reliabilitas kuesioner. Koefisien validitas dan reliabilitas Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta adalah sebagai berikut. Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Koefisien Hasil Penelitian Reliabilitas 0,97 Validitas 0,98 Koefisien reliabilitas dan validitas diinterpretasikan dengan mengacu pada pedoman yang dikemukakan oleh Garrett (1967 : 176) berikut ini: Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur Koefisien Korelasi Klasifikasi 0,70 - ±1,00 Tinggi – sangat tinggi 0,40 - ±0,70 Cukup 0,20 - ±0,40 Rendah 0,00 - ±0,20 Tidak ada – sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas dan validitas Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa adalah sangat tinggi.
C. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Donald Ary, dkk populasi adalah “semua anggota sekelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas” dan sampel adalah “sebagian dari populasi” (Furchan, 2004 : 193). Populasi dalam penelitian ini adalah populasi terbatas yaitu seluruh siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 yang berjumlah 88 siswa (putera = 51 dan puteri = 37).
D. Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan a. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah bagian Hubungan Masyarakat. b. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. c. Mengurus Surat Pengantar Penelitian di BAPEDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. d. Mengurus Surat Ijin Penelitian di Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
e. Menyerahkan surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling dan dari Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta kepada Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum. f. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Bimbingan dan Konseling untuk pengaturan jadwal penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan a. Datang ke sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan. b. Masuk ke kelas dan memperkenalkan diri kepada para siswa. c. Membagikan kuesioner dan menjelaskan tujuan pengisian Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa. d. Mempersilahkan siswa mengisi Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dan peneliti menunggu di dalam kelas. e. Mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi siswa. Pengumpulan data dilakukan pada siswa kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang terdiri dari empat kelas dengan rincian sebagai berikut: a. Rabu, 05 Maret 2008 Pukul 11.15 – 11.45 WIB
: Kelas XI IPS3
b. Sabtu, 08 Maret 2008 Pukul 09.30 – 09.55 WIB
: Kelas XI IPS2
c. Senin, 17 Maret 2008 Pukul 10.50 – 11.15 WIB d. Selasa, 18 Maret 2008
: Kelas XI IPS4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pukul 10.10 – 10.30 WIB
: Kelas XI IPS1
E. Teknik Analisis Data 1. Perhitungan Koefisien Reliabilitas Perhitungan koefisien reliabilitas dimulai dengan menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item genap dengan rumus koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu sebagai berikut:
rxy =
{NΣX
NΣXY − (ΣX )(ΣY ) 2
}{
− (ΣX ) NΣY 2 − (ΣY ) 2
2
}
Dimana:
rxy
: Koefisien korelasi skor belahan ganjil dan genap
N
: Jumlah subjek
X
: Skor belahan ganjil
Y
: Skor belahan genap
XY
: Hasil perkalian nilai skor X dengan nilai skor Y
Langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien reliabilitas skor item ganjil dan skor item genap dengan teknik belah dua dari SpearmanBrown dengan rumus sebagai berikut:
rtt =
2.rxy 1 + rxy
(Guilford, 1965 : 457)
Dimana:
rtt
: Koefisien reliabilitas Spearman-Brown
rxy
: Koefisien korelasi antara kedua belahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Perhitungan Koefisien Validitas Perhitungan koefisien validitas dihitung dengan menggunakan rumus:
rt∞ = rtt (Guilford, 1965 : 443) Dimana:
rt∞
: Koefisien validitas
rtt
: Koefisien reliabilitas
3. Mean Mean merupakan nilai kelompok yang dipandang konstan dan karena itu digunakan untuk menetapkan batas tinggi atau rendah suatu skor. Skor yang < Mean dikategorikan rendah. Skor yang ≥ Mean dikategorikan tinggi. Rumus yang digunakan dalam menghitung Mean adalah sebagai berikut:
Μ=
ΣΧ (Hadi, 2004 : 40) Ν
Dimana: Μ
: Mean
ΣΧ
: Jumlah total skor X
Ν
: Jumlah siswa
Jadi: Μ=
10668 88
Μ = 121,2272727
Μ = 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Siswa yang memperoleh skor ≥ 121 termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan belajar dan siswa yang memperoleh skor < 121 termasuk kategori rendah dalam kebiasaan belajar. 4. Chi-Kuadrat
Chi-Kuadrat
digunakan
untuk
menghitung
perpedaan
tingkat
kebiasaan belajar siswa putera dan siswa puteri dalam pelajaran ekonomi. Rumus yang digunakan dalam menghitung Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut: N (ad − bc ) χ = (a + b )(c + d )(a + c )(b + d ) 2
2
Dimana:
χ2
: Chi-Kuadrat
N
: Jumlah subjek
a
: Jumlah pada kolom 1 baris 1
b
: Jumlah pada kolom 2 baris 1
c
: Jumlah pada kolom 1 baris 2
d
: Jumlah pada kolom 2 baris 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian merupakan jawaban berdasarkan data terhadap tiga masalah penelitian yaitu (1) bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa putera dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (2) bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (3) apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008? Berdasarkan hasil penelitian ini dilakukan pembahasan berkaitan dengan kajian teoritis. A. Hasil Penelitian
Ada tiga masalah penelitian dan jawaban terhadap masing-masing masalah disajikan berturut-turut berikut ini. Kebiasaan belajar siswa digolongkan menjadi dua tingkat yaitu rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor mana termasuk kategori rendah dan skor mana termasuk kategori tinggi adalah Mean total. Mean total dari skor-skor 88 siswa (putera = 51 dan puteri = 37) adalah 121. Siswa yang memiliki skor ≥ Mean dikategorikan tinggi dalam tingkat kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. Siswa yang memiliki skor < Mean dikategorikan rendah dalam tingkat kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. Penggunaan dua kategori yaitu rendah dan tinggi 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
berdasarkan pertimbangan bahwa program bimbingan diperuntukkan bagi siswa yang berubah maju tanpa kesulitan berarti, sedangkan program konseling diperuntukkan bagi siswa yang terhambat maju karena kesulitan yang berarti. Penggunaan nilai tendensi sentral Mean berdasarkan pertimbangan bahwa nilai Mean nampak nilai tendensi sentral yang stabil dan dapat digunakan untuk pendekatan dasar dalam menentukan kualitas perubahan yang dialami siswa. Hasil penelitian dan jawaban terhadap masing-masing masalah penelitian adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 Masalah penelitian adalah bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? Hasil penelitian tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dalam pelajaran ekonomi disajikan dalam tabel berikut di bawah ini: Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa Putera dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Tingkat Kebiasaan Belajar Jumlah (%) Tinggi 31 (60,78%) Rendah 20 (39,22%) Jumlah Siswa 51 (100%) Dari tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa putera yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
banyak daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah. 2. Tingkat kebiasaan belajar para siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 Masalah penelitian adalah bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar para siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? Hasil penelitian tingkat kebiasaan belajar para siswa puteri dalam pelajaran ekonomi disajikan dalam tabel berikut di bawah ini: Tabel 6. Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Puteri dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Tingkat Kebiasaan Belajar Jumlah (%) Tinggi 16 (43,24%) Rendah 21 (56,76%) Jumlah Siswa 37 (100%) Dari tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa puteri yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi lebih banyak daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi. 3. Perbedaan tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008 Masalah penelitian adalah apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008? a. Hipotesis penelitian Ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008. b. Hipotesis statistik Jumlah siswa putera berbeda dengan jumlah siswa puteri dalam tingkat kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. c. Hipotesis nol Jumlah siswa putera tidak berbeda dengan jumlah siswa puteri dalam tingkat kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. Uji hipotesis dengan mengunakan teknik Chi-Kuadrat. Perhitungan nilai Chi-Kuadrat dengan menggunakan data pada tabel 2 × 2 berikut ini dan N (ad − bc ) rumus: χ = (a + b )(c + d )(a + c )(b + d ) 2
2
Tabel 7. Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2007/2008 Jenis Kelamin Rendah Tinggi Σ Laki-laki 20 31 51 Perempuan 21 16 37 Σ 41 47 88 N (ad − bc ) χ = (a + b )(c + d )(a + c )(b + d ) 2
2
χ2 =
88(20 × 16 − 31 × 21) (20 + 31)(21 + 16)(20 + 21)(31 + 16) 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
χ2 =
88(320 − 651) (51)(37 )(41)(47 )
χ2 =
88 × 109.561 3.636.249
χ2 =
9.641.368 3.636.249
2
χ 2 = 2,65 Nilai χ 2 dengan taraf signifikansi 5% dan derajat tabel kebebasan 1 adalah 3,841. Nilai χ 2 empiris < nilai χ 2 tabel. Hal ini berarti bahwa hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Jadi, tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian berikut di bawah ini dilakukan dengan berdasarkan pada kajian teoritis. Hasil penelitian dan pembahasan tingkat kebiasaan belajar para siswa dalam pelajaran ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Putera dan Siswa Puteri a. Jumlah siswa putera yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi lebih banyak daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh tiap-tiap siswa kelas XI program IPS. Tiap-tiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
siswa diharapkan dapat mencapai tujuan mata pelajaran ekonomi melalui kegiatan yang dilakukannya secara teratur dan tetap, sehingga akan membentuk suatu kebiasaan baginya dalam belajar ekonomi. Mata pelajaran ekonomi wajib ditempuh di kelas XI program IPS, karena itu siswa yang masih memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam
pelajaran
ekonomi
perlu
mendapatkan
bantuan
untuk
meningkatkan kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. Siswa yang sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi perlu mempertahankan kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. Guru mata pelajaran membantu siswa yang masih memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi dengan memberikan petunjuk dan melakukan latihan-latihan dan mendampingi siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran. Guru pembimbing membantu para siswa yang masih memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi melalui program konseling, khususnya latihan menggunakan metode mempelajari bahan pelajaran dari sumber tertulis yaitu metode SQ3R seperti yang dikemukakan pada halaman 22 dan 23 skripsi ini. b. Jumlah siswa puteri yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi lebih banyak daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh tiap-tiap siswa kelas XI program IPS. Tiap-tiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
siswa diharapkan dapat mencapai tujuan mata pelajaran ekonomi melalui kegiatan yang dilakukannya secara teratur dan tetap, sehingga akan membentuk suatu kebiasaan baginya dalam belajar ekonomi. Mata pelajaran ekonomi wajib ditempuh di kelas XI program IPS, karena itu siswa yang masih memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam
pelajaran
ekonomi
perlu
mendapatkan
bantuan
untuk
meningkatkan kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. Siswa yang sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi perlu mempertahankan kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. Siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi perlu mendapatkan bantuan dari guru mata pelajaran dan dari guru pembimbing. Guru mata pelajaran membantu siswa dengan memberikan petunjuk dalam melakukan latihan dan menuntun mereka dalam memahami bahan pelajaran. Guru pembimbing membantu siswa melalui kegiatan konseling belajar dengan latihan menggunakan metode mempelajari bahan pelajaran dari sumber tertulis yaitu metode SQ3R seperti yang dikemukakan pada halaman 22 dan 23 skripsi ini. 2. Tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008. Hal ini berarti jenis kelamin siswa tidak menjadi sebab tinggi atau rendah kebiasaan belajar seorang siswa. Kebiasaan belajar merupakan usaha tiap siswa yang secara tekun menggunakan cara-cara belajar yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dalam pengajaran kelas mata pelajaran dan dalam pelatihan metode belajar dalam bimbingan dan konseling belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa putera dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? b. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? c. Apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? 2. Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: a. Jumlah siswa putera yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi lebih banyak (60,78%) daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah (39,22%). b. Jumlah siswa puteri yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi lebih banyak (56,76%) daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi (43,24%).
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.
B. Saran
Pemberian saran dilakukan dengan berdasarkan pada manfaat dan hasil penelitian. Pemberian saran dimaksudkan untuk pengembangan program bimbingan dan konseling belajar bagi siswa. Berdasarkan manfaat dan hasil penelitian dikemukakan dua saran yaitu sebagai berikut: 1. Program Bimbingan Belajar
Program bimbingan belajar dipusatkan pada pengembangan kebiasaan belajar bagi para siswa yang sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi. Kegiatan pengembangan kebiasaan belajar siswa yang sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dapat dilakukan dengan guru pembimbing menunjuk dan melatih tiap siswa menggunakan metode SQ3R dalam mempelajari sumber bahan tertulis mata pelajaran ekonomi. Siswa yang sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi menggunakan metode SQ3R sebagai cara baru baginya dalam mempelajari sumber bahan tertulis. Dengan demikian diharapkan siswa yang sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi mempertahankan dan mengembangkan cara belajarnya dalam mempelajari sumber bahan tertulis dengan menggunakan metode SQ3R secara teratur dan tetap dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Program Konseling Belajar
Program konseling belajar bagi siswa dimaksudkan untuk menolong siswa yang masih memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi dan dipusatkan pada latihan menggunakan metode SQ3R. Guru pembimbing melatih siswa dalam kelompok-kelompok kecil dan tiap siswa dilatih bagaimana menggunakan metode SQ3R ini dalam mempelajari sumber bahan tertulis mata pelajaran ekonomi. Tiap siswa dilatih secara berulangkali sehingga siswa semakin terampil dan terbiasa menggunakan metode SQ3R. Dengan demikian siswa yang masih memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi menggunakan metode SQ3R ini dalam mempelajari sumber bahan tertulis mata pelajaran ekonomi yang dilakukan secara individu atau kelompok. Siswa yang secara teratur dan tetap menggunakan metode SQ3R dalam kegiatan latihannya mempelajari sumber bahan tertulis mata pelajaran ekonomi lambat laun akan membentuk kebiasaan belajar dalam diri tiap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
DAFTAR PUSTAKA
Belkin, Gary S. 1975. Practical Counseling In The Schools. Iowa: William C. Brown Company Publishers. Burton, William H. 1952. The Guidance Of Learning Activities. 2nd Ed. New York: Appleton - Century - Crofts, Inc. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional. Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Garrett, Henry E. 1967. Statistics In Psychology And Education. 6th. Ed. London: Logmans, Green and Co Ltd. Glanz, Edward C. 1964. Foundations And Principles Of Guidance. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Guilford, J.P. 1965. Fundamental Statistics In Psychology And Education. 4th. Ed. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc. Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik. Yogyakarta: Penerbit Andi. Langeveld, M.J. 1972. Terj. Beknopte Theoretische Paedagogiek. Jakarta: Nasco. Mortensen, Donald G & Alan M. Schmuller. 1976. Guidance In Today’s Schools. 3rd. Ed. New York: John Wiley & Sons, Inc. Nasution, S. 1982. Asas-Asas Kurikulum. Bandung: Penerbit Jemmars. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Sears, David O. dkk. 1985. Terj. Psikologi Sosial. 5th. Ed. Jakarta: Penerbit Erlangga. Shertzer, Bruce & Shelley C. Stone. 1981. Fundamentals Of Guidance. 4th. Ed. Boston: Houghton Mifflin Company. Singer, Harry & Dan Donlan. 1980. Reading And Learning From Text. Boston: Little, Brown And Company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Sorenson, Herbert. 1954. Psychology In Education. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc. Sorenson, Herbert. 1964. Psychology In Education. 4th. Ed. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit TARSITO. Robinson, Francis P. 1946. Effective Study. New York: Harper & Brothers Publishers. www.bsnp.co.id. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lampiran 1
KUESIONER TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA
A. Pendahuluan Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari diri Anda mengenai kebiasaan belajar Anda dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi. Informasi yang diperoleh dari Anda akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Anda diminta menjawab pernyataan sesuai dengan keadaan Anda sesungguhnya dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi. Hasil penelitian ini kemudian akan diolah untuk pengembangan program bimbingan dan konseling.
B. Identitas Diri Jenis Kelamin
: Laki-laki / Perempuan
Kelas
:
Usia
:
C. Petunjuk Pengisian Kuesioner Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda sesungguhnya dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi seperti yang digambarkan dalam pernyataan-pernyataan kuesioner ini. Alternatif pilihan jawaban dalam kuesioner ini adalah sebagai berikut: Selalu
(SL)
: Selalu mengalami atau melakukan.
Banyak Kali
(BK) : Banyak kali mengalami atau melakukan.
Kadang-kadang
(KD) : Kadang-kadang mengalami atau melakukan.
Tidak Pernah
(TP)
: Tidak pernah mengalami atau melakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
D. Item Pertanyaan Alternatif Pilihan Jawaban SL BK KD TP
No
Pernyataan
1
Saya membaca buku catatan pelajaran ekonomi di rumah.
2
Saya
menghafalkan
bahan
pelajaran
ekonomi dari buku catatan. 3
Saya merumuskan
kembali isi catatan
pelajaran ekonomi. 4
Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi yang tidak saya pahami dari buku catatan untuk menanyakan kepada teman.
5
Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi yang tidak saya pahami dari buku catatan untuk saya tanyakan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
6
Saya mengerjakan tugas rumah pelajaran ekonomi.
7
Saya
menggunakan
kamus
untuk
memahami istilah-istilah yang belum saya pahami. 8
Saya mempelajari bahan pelajaran bersama teman kelompok di rumah menggunakan buku catatan pelajaran ekonomi.
9
Saya bersama teman merumuskan kembali isi catatan pelajaran ekonomi.
10
Saya dan teman kelompok mencatat dalam buku catatan bahan pelajaran ekonomi yang tidak dipahami yang akan ditanyakan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Alternatif Pilihan Jawaban SL BK KD TP
No
Pernyataan
11
Saya dan teman kelompok mengerjakan tugas rumah kelompok dalam pelajaran ekonomi.
12
Saya membaca buku pelajaran ekonomi di rumah.
13
Saya
menghafalkan
bahan
pelajaran
ekonomi dari buku pelajaran. 14
Saya
merumuskan
kembali
isi
bahan
pelajaran dari buku pelajaran ekonomi. 15
Saya mengerjakan tugas rumah pelajaran ekonomi
dengan
menggunakan
buku
pelajaran. 16
Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi yang tidak saya pahami dari buku pelajaran untuk saya tanyakan kepada teman.
17
Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi yang tidak saya pahami dari buku pelajaran untuk saya tanyakan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
18
Saya menggunakan kamus istilah ekonomi untuk mencari pengertian dari istilah-istilah ekonomi yang tidak saya pahami.
19
Saya meringkas bahan pelajaran ekonomi dari buku pelajaran.
20
Saya mempelajari bahan pelajaran ekonomi bersama teman di rumah menggunakan buku pelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Alternatif Pilihan Jawaban SL BK KD TP
No
Pernyataan
21
Saya dan teman kelompok merumuskan kembali isi bahan pelajaran dari buku pelajaran ekonomi.
22
Saya dan teman kelompok mengerjakan tugas rumah pelajaran ekonomi dengan menggunakan buku pelajaran.
23
Saya dan teman kelompok mencatat bahan pelajaran ekonomi yang tidak dipahami dari buku pelajaran untuk ditanyakan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
24
Saya
bersama
teman
kelompok
menggunakan kamus untuk memahami istilah-istilah
ekonomi
yang
belum
dipahami dari buku pelajaran. 25
Saya bersama teman kelompok meringkas bahan
pelajaran
dari
buku
pelajaran
ekonomi. 26
Saya membaca buku kamus istilah ekonomi di perpustakaan sekolah pada saat jam istirahat.
27
Saya membaca buku ilmu ekonomi sewaktu belajar bersama di rumah.
28
Saya menggunakan buku ilmu ekonomi untuk memahami istilah-istilah ekonomi yang belum saya pahami.
29
Saya mengerjakan tugas rumah pelajaran ekonomi dengan menggunakan buku ilmu ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Alternatif Pilihan Jawaban SL BK KD TP
No
Pernyataan
30
Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi yang tidak saya pahami dari buku ilmu untuk saya tanyakan kepada teman.
31
Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi yang tidak saya pahami dari buku ilmu untuk saya tanyakan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
32
Saya mencatat pengertian dari buku kamus istilah-istilah ekonomi yang belum saya pahami.
33
Saya menghafalkan pengertian istilah-istilah ekonomi yang belum saya pahami dari buku kamus.
34
Saya merumuskan kembali dengan bahasa sendiri
pengertian
dari
istilah-istilah
ekonomi yang saya temukan dari buku kamus. 35
Saya mempelajari bahan pelajaran ekonomi bersama teman di rumah menggunakan buku kamus ekonomi.
36
Saya membaca berita ekonomi di surat kabar dan menghafalkannya.
37
Saya membaca berita ekonomi di majalah dan menghafalkannya.
38
Saya mendengar berita ekonomi di radio dan menghafalkannya.
39
Saya
mendengar
dan
melihat
berita
ekonomi di televisi dan menghafalkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
No
Pernyataan
40
Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang baru dari surat kabar.
41
Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang tidak saya pahami dari surat kabar untuk saya mempelajarinya dari kamus ekonomi.
42
Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang tidak saya pahami dari majalah untuk saya tanyakan kepada teman.
43
Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang tidak saya pahami dari majalah untuk saya tanyakan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
44
Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang saya dengar dari radio yang tidak saya pahami untuk saya tanyakan kepada teman.
45
Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang saya dengar dari radio yang tidak saya pahami untuk saya tanyakan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
46
Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang saya dengar dan lihat dari televisi yang tidak saya pahami untuk saya tanyakan kepada teman.
47
Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang saya dengar dan lihat dari televisi yang tidak saya pahami untuk saya tanyakan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
Alternatif Pilihan Jawaban SL BK KD TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Alternatif Pilihan Jawaban SL BK KD TP
No
Pernyataan
48
Saya merumuskan kembali dengan bahasa sendiri masalah-masalah ekonomi yang saya baca dari majalah dan surat kabar.
49
Saya merumuskan kembali dengan bahasa sendiri masalah-masalah ekonomi yang saya dengar dari radio dan televisi.
50
Saya
berlatih
memecahkan
masalah-
masalah ekonomi yang saya baca dari majalah dan surat kabar. 51
Saya
berlatih
memecahkan
masalah-
masalah ekonomi yang saya dengar dari radio dan televisi. 52
Saya membaca berita ekonomi di surat kabar bersama teman.
53
Saya membaca berita ekonomi di majalah bersama teman.
54
Saya dan teman kelompok mencatat istilahistilah ekonomi yang tidak dipahami dari surat kabar untuk ditanyakan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
55
Saya bersama teman kelompok mencatat istilah-istilah ekonomi yang tidak dipahami dari majalah untuk ditanyakan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
56
Saya dan teman kelompok merumuskan kembali dengan bahasa sendiri masalahmasalah ekonomi yang kami baca dari surat kabar dan majalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
No 57
Alternatif Pilihan Jawaban SL BK KD TP
Pernyataan Saya
dan
teman
memecahkan
kelompok
berlatih
masalah-masalah
ekonomi
dalam surat kabar dan majalah dengan diskusi kelompok. 58
Saya
mengobservasi
masalah-masalah
ekonomi yang menarik perhatian saya di masyarakat. 59
Saya mencatat masalah-masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat dari orang-orang di pasar, di toko.
60
Saya
merumuskan
kembali
masalah-
masalah ekonomi yang saya temukan dari kegiatan observasi. 61
Saya
berlatih
masalah
menganalisis
ekonomi
yang
masalahterjadi
di
masyarakat dengan menggunakan buku pelajaran ekonomi. 62
Saya
membuat
kesimpulan
dari
hasil
analisis saya terhadap masalah-masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat. 63
Saya menyampaikan kesimpulan yang saya buat dari hasil analisis saya terhadap masalah-masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat untuk dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
64
Saya
bersama
teman
kelompok
mengobservasi masalah-masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
No 65
Alternatif Pilihan Jawaban SL BK KD TP
Pernyataan Saya
dan
mengumpulkan
bersama
kelompok
informasi
mengenai
masalah-masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat
bersama
kelompok
dalam
kegiatan observasi. 66
Saya dan teman kelompok merumuskan kembali masalah-masalah ekonomi yang kami temukan dari kegiatan observasi.
67
Saya
dan
bersama
kelompok
berlatih
menganalisis informasi mengenai masalahmasalah
ekonomi
yang
terjadi
di
masyarakat dalam diskusi kelompok. 68
Saya dan teman kelompok menggunakan buku pelajaran dalam berlatih menganalisis masalah-masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat.
69
Saya
dan
teman
kelompok
kesimpulan
dari
hasil
dilakukan
terhadap
membuat
analisis
yang
masalah-masalah
ekonomi yang terjadi di masyarakat. 70
Saya dan teman kelompok menyampaikan kesimpulan yang dibuat dari hasil analisis terhadap masalah-masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat untuk dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 2
Tabel 8. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008. No Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
L/P
X
Y
X²
Y²
XY
L L L L L P P P L L L L L P P P L P P P P P P P L P L L L L P P P P P L L P P L L
74 71 46 93 47 58 47 47 72 77 70 79 69 71 63 51 66 42 62 59 65 52 62 52 59 44 79 67 63 84 63 55 41 68 63 68 60 75 54 72 41
68 70 44 88 54 56 43 42 73 68 71 74 67 75 62 48 71 46 55 62 65 52 67 54 54 49 68 67 62 74 65 51 39 58 58 64 63 71 56 67 43
5476 5041 2116 8649 2209 3364 2209 2209 5184 5929 4900 6241 4761 5041 3969 2601 4356 1764 3844 3481 4225 2704 3844 2704 3481 1936 6241 4489 3969 7056 3969 3025 1681 4624 3969 4624 3600 5625 2916 5184 1681
4624 4900 1936 7744 2916 3136 1849 1764 5329 4624 5041 5476 4489 5625 3844 2304 5041 2116 3025 3844 4225 2704 4489 2916 2916 2401 4624 4489 3844 5476 4225 2601 1521 3364 3364 4096 3969 5041 3136 4489 1849
5032 4970 2024 8184 2538 3248 2021 1974 5256 5236 4970 5846 4623 5325 3906 2448 4686 1932 3410 3658 4225 2704 4154 2808 3186 2156 5372 4489 3906 6216 4095 2805 1599 3944 3654 4352 3780 5325 3024 4824 1763
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 Σ
P L L L L L P P P L L P P P P P L L L L L L L L P P L L L L L L L L P P P L L L L L L P P L L
66 57 67 84 63 58 65 52 55 60 79 61 61 84 94 55 52 54 48 64 49 59 70 41 54 74 43 61 61 54 38 44 48 83 45 60 58 60 90 64 71 59 45 37 37 77 73 5385
62 59 69 89 62 64 58 49 57 57 71 74 60 82 88 51 49 59 50 62 55 55 70 39 47 68 45 57 52 51 38 37 49 84 43 58 52 65 90 66 70 54 52 38 38 76 78 5283
4356 3249 4489 7056 3969 3364 4225 2704 3025 3600 6241 3721 3721 7056 8836 3025 2704 2916 2304 4096 2401 3481 4900 1681 2916 5476 1849 3721 3721 2916 1444 1936 2304 6889 2025 3600 3364 3600 8100 4096 5041 3481 2025 1369 1369 5929 5329 344511
3844 3481 4761 7921 3844 4096 3364 2401 3249 3249 5041 5476 3600 6724 7744 2601 2401 3481 2500 3844 3025 3025 4900 1521 2209 4624 2025 3249 2704 2601 1444 1369 2401 7056 1849 3364 2704 4225 8100 4356 4900 2916 2704 1444 1444 5776 6084 331007
4092 3363 4623 7476 3906 3712 3770 2548 3135 3420 5609 4514 3660 6888 8272 2805 2548 3186 2400 3968 2695 3245 4900 1599 2538 5032 1935 3477 3172 2754 1444 1628 2352 6972 1935 3480 3016 3900 8100 4224 4970 3186 2340 1406 1406 5852 5694 336815
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 9. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta No Urut
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
142 141 90 181 101 114 90 89 145 145 141 153 136 146 125 99 137 88 117 121 130 104 129 106 113 93 147 134 125 158 128 106 80 126 121 132 123 146 110 139
Klasifikasi Tinggi - Rendah Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
84 128 116 136 173 125 122 123 101 112 117 150 135 121 166 182 106 101 113 98 126 104 114 140 80 101 142 88 118 113 105 76 81 97 167 88 118 110 125 180 130 141 113 97
Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
85 86 87 88
75 75 153 151 10668
ΣΧ Ν 10668 Μ= 88 Μ = 121,2272727 Μ = 121 Μ=
Rendah Rendah Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 3
1. Perhitungan Reliabilitas Kuesioner Penelitian Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
{NΣX
NΣXY − (ΣX )(ΣY ) 2
}{
− (ΣX ) NΣY 2 − (ΣY ) 2
2
}
88 × 336815 − (5385)(5283)
{88 × 344511 − (5385) }{88 × 331007 − (5283) } 2
2
29639720 − 28448955
{30316968 − 28998225}{29128616 − 27910089} 1190765
{1318743}{1218527} 1190765 1,6069239521212 1190765 1267645,042
rxy = 0,94
rtt =
2.rxy 1 + rxy
rtt =
2 × 0,94 1 + 0,94
rtt =
1,88 1,94
rtt = 0,97 2. Perhitungan Validitas Kuesioner Penelitian Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa
rt∞ = rtt rt∞ = 0,97
rt∞ = 0,98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7
66