BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar belakang PT. IPMOMI-Paiton adalah unit pembangkit listrik di Jawa Timur yang
menggunakan batubara sebagai bahan bakar utamanya. Salah satu lokasi pengangkut batubara atau coal handling di PT. IPMOMI-Paiton adalah area Tripper. Coal handling pada area ini menggunakan conveyor, yang mentransfer/ mengisi batu bara ke dalam beberapa silo untuk selanjutnya dialirkan ke Boiler. Pada saat proses perpindahan di area Tripper, volume debu yang dihasilkan sangatlah tinggi hingga dapat memenuhi ruangan angkanya bisa melebihi 125 mg/m3 dari ambang batas standard kesehatan yaitu 10 mg/m3(SE Menaker no 1/1997). Hal ini sangatlah berbahaya sekali bagi kesehatan dan lingkungan, dan yang
lebih
berbahaya
lagi
adalah
dapat
menimbulkan kebakaran, hal tersebut pernah terjadi di area Tripper ini. Kebakaran terjadi akibat adanya akumulasi debu yang menempel pada sambungan listrik arus kuat. Percikan loncatan listrik yang terjadi kemudian membakar akumulasi debu yang menempel. Sebelumnya sudah terpasang sistem dust supression akan tetapi volume debu masih tetap tinggi. Agar hal ini tidak terulang maka PT. IPMOMI melakukan tender terbuka untuk membenahi sistem Dust Supression yang ada dan menunjuk PT. Suprabakti Mandiri untuk melakukan improvement pada bagian transfer point dari conveyor.
1.2 Ruang Lingkup Lingkup kerjanya adalah mereview design (Re-design), fabrikasi, suply dan memasang, menguji dan commission dari sistem pengendalian debu (Dust control system), Lokasi pekerjaan di Coal handling system, tripper galery unit 7 & 8, transfer chute conveyor G 1 & G 2. Secara garis besar pekerjaan ini dinamakan : 1
Project : “Desain, Supply, Installasi serta Commissioning Dust Suppression dan Control Sistem pada area Tripper” Scope Pekerjaan : -
Survey lokasi, pengambilan data/ pengukuran serta desain
-
Supply material dan installasi
-
Test dan commissioning
-
Laporan/ dokumen
Jadwal Pekerjaan : -
4 s/d 22 Oktober 2010
: Survey lokasi, pengambilan data dan desain
-
23 Oktober s/d 28 Nopember 2010
: Supply material dan fabrikasi
-
01 s/d 19 Desember 2010
: Installasi
-
20 s/d 23 Desember 2010
: Test dan commissioning
1.3 Tujuan Secara garis besar tujuan pekerjaan ini adalah : - Mengurangi pembentukan debu pada chute G1 & G2 - Mengurangi pencemaran debu ke lingkungan Dengan target penurunan pencemaran udara minimum adalah 95% dari debu yang ditimbulkan yang terlihat di udara saat perpindahan batubara dari E4 & E5 ke G1 /G2 Penulis ingin menyampaikan bahwa selama ini masih banyak orang yang memahami, bahwa solusi yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan debu adalah dengan teknologi yang lebih komplek misalnya Dust collector, akan tetapi berdasarkan pengalaman yang dapat dibuktikan, dengan teknologi yang tidak terlalu rumit dapat memperoleh hasil yang signifikan, sehingga dengan mempelajari uraian proses modifikasi, kemudian melakukan pengujian antara hasil rancangan terhadap efek yang dihasilkan, akan menjadi salah satu pedoman untuk mengatasi permasalahan debu.
2
1.4 Keinginan Hal diinginkan oleh pihak IPMOMI adalah : 1. Design dari alat pengendali debu (Dust Control System), termasuk pemilihan material dan methode pemasangan harus sesuai dengan kondisi dan operasi IPMOMI dan dioperasikan secara otomatis 2. Pembelian dan pengadaan semua part, alat dan material dolakukan oleh vendor 3. Vendor menangani semua pemasangan, pengujian dan penyelesaian pekerjaan 4. Pelaporan atas penyelesaian, termasuk laporan detail pekerjaan, gambar dan hasil uji yang dilakukan
1.5 Permasalahan 1.5.1 Kondisi alat yang terpasang Batubara berpindah dari conveyor E4 & E5 menuju conveyor G1 & G2, pada saat pemindahan, sangat terlihat debu keluar dari bagian belakang, samping dan depan dari skirtboard atau ruang penampung ditransfer point. Adapun skema sistem yang terpasang adalah sebagai berikut :
3
Kondisi yang terjadi dengan sistem yang ada, dapat terlihat pada foto sebagai berikut:
Volume debu yang tinggi keluar melalui tail box pada saat conveyor running
Kondisi pengarah material sebelum dilakukan pemasangan sensor dust suppression
Akumulasi debu pada walk way
Volume debu yang tinggi keluar dari skirt board pada saat conveyor running
Rubber curtain yang sudah rusak, tidak dapat lagi berfungsi dengan baik
Akumulasi debu memenuhi ruang tripper pada saat conveyor running
Existing dust suppression system pada conveyor G1 & G2
Akumulasi debu pada area sekitar conveyor
Terdapat tiga hal yang mempengaruhi debu di area ini yaitu : Sistem penyekatan dari ruang transfer point ini tidak optimal, kecepatan udara yang membawa debu keluar masih cepat. Sistem dust supression terpasang tidak optimal dan masih banyak debu yang keluar dari transfer point.
Dengan kondisi diatas, maka rencana modifikasi akan di bagi dalam tiga kelompok : Memperbesar ruang skirtboard, agar menurunkan kecepatan udara keluar
4
Meningkatkan kualitas penyekatan, agar debu tidak keluar dari samping Memperbaiki sistem supression, agar penangkapan debu lebih optimal Diperlukan pengamatan ulang mengenai sumber perpindahan debu, survey dan pengamatan lebih seksama saat conveyor beroperasi, dan mengenali karakter debu sehingga mendapat ruang penyekatan dengan sistem dust supression yang optimal.
1.5.2. Sumber perpindahan debu. Umumnya pada belt conveyor perpindahan debu terjadi dari : 1. Debu dihasilkan/beterbangan selama proses pengangkutan material pada conveyor 2. Debu dari tumpukan material di sepanjang bawah conveyor, Saat belt berputar, material tidak seluruhnya jatuh/dipindahkan ke depan conveyor untuk masuk kedalam unit berikutnya, tapi sebagian material akan tetap menempel pada belt dan akan jatuh dibawah conveyor. Tumpukan material seperti ini umumnya dikenal dengan sebutan Carryback.
Transfer Point
Carryback
3. Debu juga terjadi pada area perpindahan dari satu conveyor ke conveyor berikutnya atau area transfer point. Debu keluar dari samping kiri, kanan, belakang dan bagian
depan
transfer-point, berterbangan mencemari 5
lingkungan. Partikel debu keluar melalui celah-celah antara impact roller karena belt mengalami lendutan akibat terkena benturan dari jatuhan material.
I.4.2 Alternatif Solusi
Pada area Tripper di IPMOMI permasalahan Carryback tidak menjadi gangguan, permasalahan yang terjadi terutama pada transfer point di conveyor, sehingga modifikasi difokuskan pada area transfer point.
1.6 Metodologi Pada skripsi ini akan diklasifikasikan urutan-urutan bahasan yang berkaitan dengan Metode Dust Supression untuk mengurangi perpindahan debu disekitar belt conveyor. antara lain : a) Pembahasan masalah debu di transfer point b) Pengumpulan data c) Penentuan dan perhitungan system dust supression d) Perancangan Dust Supression System. e) Pengukuran hasil. Data – data yang dikumpulkan dalam penulisan skripsi ini mengacu pada : 1. Mengamati conveyor saat beroperasi 2. Melakukan pengukuran 3. Studi literatur berkaitan dengan teoritical methode dust supression. 4. Perancangan 5. Pengujian 6
1.7 Sistematika Penulisan Untuk mendapat perincian secara jelas, maka skripsi ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup, tujuan penelitian, metodologi penelitian, kerangka teori dan sistematika penulisan.
BAB II
Landasan Teori Dikemukakan teori-teori yang menjadi dasar dan digunakan dalam melakukan modifikasi transfer point
BAB III
Metodologi Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan prinsip kerja dari proses perancangan
BAB IV
Analisa dan Perancangan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisa dan solusinya
BAB V
Kesimpulan dan Saran. Menarik inti dari hasil perancangan produk dibandingkan dengan hasil yang dicapai
7