LAPORAN DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG 1980/1981
BADAN PENGUSAHAAN DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG BEKERJA SAMA DENGAN
LEMBAGA PENELITIAN EKONOMI DAN SOSIAL (LPES) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SYIAH KUALA
1981
_
KATA PENGANTAR Laporan tahunan 1980/1981 Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang, lebih ditekankan pada kegiatan unit-unit usahanya sendiri. Namun demikian beberapa kegiatan lain di luar unit-unit usaha ini masih disinggung mengingat aktivitasnya mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan pelabuhan bebas - Sabang. Kegiatan-kegiatan yang dikelola oleh KP4BS berpedoman pada ketentuan-ketentuan hukum, yang menyangkut dengan perkembangan dunia usaha/perdagangan dan pembangunan Pulau Weh. Laporan Tahunan ini seperti terdahulu, selalu dibuat sebagai supplement laporanlaporan tahunan sebelumnya, dengan maksud memberi gambaran tentang kegiatan KP4BS semenjak lahirnya pelabuhan bebas Sabang. Kegiatan-kegiatan yang dicapai berbagai usaha baik oleh unit-unit KP4BS maupun oleh swasta dalam tahun 1980/1981 menunjukkan - perkembangan yang relatif baik. Kemajuan Sabang diharapkan akan — lebih jauh lagi hingga menjadi daerah industri dan perdagangan yang kuat. Dengan demikian pada suatu waktu nanti, Sabang baik berstatus sebagai pelabuhan bebas maupun bukan, akan dapat berdiri sendiri dan mempunyai daya tarik. Dalam laporan ini disajikan data serta informasi-informasi yang berkesinambungan dari tahun ke tahun yang dapat dijadikan sebagai input untuk bahan studi maupun untuk penentuan kebijaksanaan dalam tiap langkah pelaksanaan pembangunan selanjutnya. Kiranya perlu diketahui bahwa laporan tahunan ini disusun atas dasar kerja sama antara Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang dengan Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial (LPES) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Aknirnya kepada semua pihak yang telah ikut membantu — team penyusun ini, kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
i
DAFTAR ISI
hal. i
Kata Pengantar Daftar Isi
"
Daftar Pabel
iv
Daftar Grafik
viii ix
Daftar Lampiran BAHAGIAN I
UMUM 1. Ketatalaksanaan Dan Administrasi Di Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang
BAHAGIAN II
1
2. Sejarah Singkat Pelabuhan Bebas Sabang
5
3. Geografi dan Iklim.
6
PERDAGANGAN, KOPERASI, INDUSTRI DAN JASA
8
A. PERDAGANGAN
8
1. Perdagangan Dengan Luar Negeri
8
2. Perdagangan Sabang Dengan Daerah — Pabean Indonesia
23
3. Total Perdagangan Sabang
30
4. Perdagangan Antar Pulau dan Lokal
32
5. Prospek Perdagangan Sabang tahun — 1981
BAHAGIAN III
1
35
B. KOPERASI
36
C. INDUSTRI
36
D. JASA
36
PERTANIAN
41
a. . 1. TANAMAN BAHAN PANGAN
41
2. PERKEBUNAN RAKYAT
47
ii
3. PETERNAKAN
47
4. PERIKANAN
48
BAHAGIAN IV PENDUDUK
5!
BAHAGIAN V
63
PRASARANA DAN SARANA PENUNJANG {
-
Jalan
63
2. Pelabuhan
gg
3. Li strik
7g
BAHAGIAN VI KEUANGAN *
78
1. Penerimaan dan Pengeluaran Badan Penguasahaan Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang
78
2. Pendapatan dan Pengeluaran Badan Penguasahaan Pelabuhan Sabang
g4
LAMPIRAN-LAMPIRAN
88
111
DAFTAR TABEL hal.
TABLE II - 1
PERDAGANGAN SABANG DENGAN LUAR NEGERI, 1972-1980
II - 2
INDEKS PERDAGANGAN SABANG DENGAN LUAR NEGERI, 1972 - 1980
10
KOMPOSISI IMPOR SABANG DARI LUAR NEGERI, 1969 1980
12
KOMPOSISI IMPOR INDONESIA DARI LUAR NEGERI, 1975 - 1980
13
II - 3
II - 4
II - 5
9
PERDAGANGAN SABANG DENGAN LUAR NEGERI, 1972 - 1980
IV
II - 6
IMPOR DARI LUAR NEGERI TAHUN 1980
20
II - 7
EKSPOR KE LUAR NEGERI TAHUN 1980
21
II - 8
BARANG-BARANG YANG DIKEMBALIKAN DAN LAIN-LAIN KE LUAR NEGERI, 1980
22
EKSPOR HASIL SABANG KE DAERAH PABEAN INDONESIA, 1980
24
I I - 10
EKSPOR KE DAERAH PABEAN INDONESIA TAHUN 1980
25
I I - 11
EKSPOR BARANG KE DAERAH PABEAN INDONESIA, 1980
26
I I - 12
IMPOR DARI DAERAH PABEAN INDONESIA, 1980
27
II - 13
REKAPITULASI IMPOR/EKSPOR LEWAT SABANG TAHUN 1980
28
l i - 14
PERKIRAAN ARUS BARANG IMPOR DARI LUAR NEGERI, 1980 . . . .
29
li - 15
TOTAL PERDAGANGAN SABANG, 1 9 7 4 - 1 9 8 0
30
I I - 16
NERACA PERDAGANGAN SABANG, 1974 - 1980
31
I I - 17
RATA-RATA HARGA, ECERAN BEBERAPA JENIS BARANG KEBUTUHAN UTAMA
33
I I - 18
PERBEDAAN HARGA DI SABANG DAN BANDA ACEH, 1979
34
I I - 19
JUMLAH PENONTON BIOSKOP PADA SABANG THEATHER, 1980
37
II - 9
iv
II - 20
KEADAAN FASILITAS PERHOTELAN DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1980
38
JUMLAH PENGUNJUNG SABANG HILL GUEST HOUSE DAN LOSMEN PULAU JAYA SABANG, 1980
39
PERKEMBANGAN JUMLAH KENDERAAN BERMOTOR DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1971-1980
40
LUAS AREAL PANEN DAN PRODUKSI PADI + PALAWIJA, 1979 - 1980
41
PROPORSI DALAM PERSEN LUAS PANEN DAN PRODUKSI, 1979 - 1980 :
42
III - 3
LUAS AREAL DAN PRODUKSI BUAH-BUAHAN, 1979-1980
43
III - 4
PROPORSI DALAM PERSEN LUAS PANEN DAN PRODUKSI BUAH-BUAHAN, 1979 - 1980
44
III - 5
LUAS AREAL DAN PRODUKSI SAYUR-SAYURAN, 1979-1980
45
III - 6
PROPORSI DALAM PERSEN LUAS PANEN DAN PRODUKSI SAYUR-SAYURAN, 1979 - 1980
46
POPULASI TERNAK SAPI DAN KAMBING DI SABANG, 1975-1980
47
II - 21 II - 22 III - 1
III - 2
III - 7 III - 8
PEMOTONGAN MELALUI RUMAH POTONG PEMERINTAH, 1980
'
III - 9
PRODUKSI IKAN DI SABANG, 1974 - 1980
IV - 1
PERKEMBANGAN PENDUDUK, KEPADATAN DAN INDEKS KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1961-1980 PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK DIPERINCI MENURUT KEWARGANEGARAAN JENIS KELAMIN DAN PERSENTASENYA DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG TAHUN 1973 - 1980
IV - 2
IV - 3
IV - 4
48 49
52
53
JUMLAH PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA DAN WARGA NEGARA ASING MENURUT KELAMIN DI KECAMATAN SUKAKARYA, 1980
54
JUMLAH PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA DAN WARGA NEGARA ASING MENURUT KELAMIN DI KECAMATAN SUKA JAYA 1980
55
v
IV - 5 IV - 6
IV - 7
IV-8
LUAS DESA DAN JUMLAH RUMAH TANGGA DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1980 JUMLAH PENDUDUK WARGA NEGARA ASING CINA DAN WARGA NEGARA INDONESIA TURUNAN CINA DI KETANDYA SABANG, 1980 JUMLAH WARGA NEGARA ASING MENURUT WARGA NEGARA DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1980 PERKEMBANGAN PENDUDUK DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG DENGAN PERSENTASE PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN, 1973 - 1980 PANJANG JALAN MENURUT JENIS PERMUKAAN DALAM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1980
57
58
59
60
63
V-2
KONDISIMJALAN DALAM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1980
V-3
PENGGOLONGAN JALAN MENURUT KELAS DALAM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1980
65
V- 4
KEGIATAN PELABUHAN SABANG, 1979 - 1980 .
66
V-5
PERKEMBANGAN KEGIATAN DI PELABUHAN SABANG, 1 9 7 6 1980
V
V- 7
64
PERINCIAN KEGIATAN MENURUT JENIS PELAYARAN PADA BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN SABANG, JANUARI 1980 - SAMPAI DENGAN NOPEMBER 1980 PEMAKAIAN FASILITAS TAMBAT DAN GUDANG PENUMPUKAN BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN SABANG, 1974 - 1980
V- 8
PEMAKAIAN AIR MINUM BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN SABANG, 1971 - 1980
V-9
DAFTAR KAPAL PENUMPANG, SABANG-BALOHAN, SABANGULEE LHEUE/MALAHAYATI
V - 10
ARUS PENUMPANG BALOHAN - ULEE LHEUE/KREUNG RAYA, 1980
V-ll
DAFTAR PERBANDINGAN KEADAAN PELABUHAN SABANG MASA SEBELUM PERANG DAN SEKARANG
V - 12
PROYEK PEMBANGUNAN BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN SABANG, 1980
vi
72
73
75
1
2
3
4 5
PERKEMBANGAN DAN KOMPOSISI PENERIMAAN BADAN PENGUSAHAAN DAERAH PERDAGANGAN SABANG DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG, 1968 - 1980
80
PERKEMBANGAN DAN KOMPOSISI PENERIMAAN BADAN PENGUSAHAAN DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG, 1968 - 1980
81
PERKEMBANGAN DAN KOMPOSISI PENGELUARAN BADAN PENGUSAHAAN DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG, 1968-1980
82
PERINCIAN PENDAPATAN BADAN PENGUASAHAAN PELABUHAN MENURUT BULAN, TAHUN 1980
85
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN BADAN PENGUASAHAAN PELABUHAN SABANG, 1970-1980
86
vii
DAFTAR GRAFIK GRAFIK:
hal.
II - 1
IMPOR SABANG DARI LUAR NEGERI, 1965 - 1980
II - 2
PROYEKSI PERSENTASE IMPOR BARANG KONSUMSI,
14
1975 - 80
15
II - 3
PROYEKSI PERDAGANGAN LUAR NEGERI, 1 9 6 7 - 1 9 8 2
19
IV - 1
PERKEMBANGAN PENDUDUK KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1973 - 1980 TREND PERKEMBANGAN JUMLAH KAPAL BERLABUH, 1976 - 1980
62
V- 1
VI - 1
VI - 2
70
KOMPOSISI JENIS PENGELUARAN BADAN PENGUSAHAAN DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG, 68 - 1980 (DALAM %)
83
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN SABANG, 1970 - 1980
87
viii
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN VI - 1
VI - 2
hal
LABA RUGI DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG DAN UNIT-UNIT USAHA PER 31 MARET 1981
88
NERACA GABUNGAN DPB DENGAN PBS BERIKUT DENGAN UNITUNIT USAHA PER 31 MARET 1981
89
«
IX
BAHAGIAN I UMUM 1.
KETATALAKSANAAN DAN ADMINISTRASI DI DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG.
1.1.
Status Hukum Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang.
Berdasarkan Undang-Undang No. 3 tahun 1970, tanggal 27 Maret 1970 ditetapkan Sabang sebagai Daerah Perdagangan Bebas dengan Pelabuhan Bebas Sabang dan pengelolaannya dibawah Dewan Daerah Perdagangan Bebas dengan Pelabuhan Bebas dan untuk pelaksanaan tugas sehari-hari dijalankan oleh Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas dengan Pelabuhan Bebas Sabang. Menurut pasal 1 ayat 1 UU No. 4 tahun 1970 Daerah Perdagangan Bebas dengan Pelabuhan Bebas Sabang adalah Badan Hukum Publik, didirikan untuk jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang menurut kebutuhan. Selanjutnya disebutkan mengenai Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas dengan Pelabuhan Bebas Sabang yang dipimpin oleh seorang Administrator dan dibantu oleh para Deputy dan Sekretaris. Di samping itu sesuai dengan pasal 8 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 1970, instansi-instansi Pemerintah Sipil yang tugasnya berhubungan langsung dengan Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas dengan Pelabuhan Bebas Sabang dalam melaksanakan tugasnya dikoordinir oleh Administrator. Adapun fungsi Daerah Perdagangan Bebas dengan Pelabuhan Bebas menurut pasal 13 Undang-Undang No. 3 tahun 1970 pasal 6 Undang-Undang No. 4 tahun 1970 adalah: a.
Mengusahakan penyesiaan (stock piling) barang-barang konsumsi dan produksi untuk perdagangan impor ekspor, re-ekspor maupun industri.
b.
Melakukan peningkatan mutu (up grading), pengolahan (processing), pengepakan (packing), pengepakan ulang (re-packing) dan pemberian tanda dagang (marking).
c.
Menumbuhkan dan memperkembangkan industri, lalu laintas perdagangan dan perhubungan.
d.
Menyediakan dan memperkembangkan prasarana dan memperlancar fasilitas pelabuhan, memperkembangkan pelayanan, perdagangan-transito dan lain-lain.
e.
Mengusahakan dan memperkembangkan kepariwisataan dan usaha-usaha ke arah terjelma dan terbinanya shopping centre.
f.
Mengusahakan dan memperkembangkan kegiatan-kegiatan lainnya, khususnya dalam sektor perdagangan, maritim, perhubungan, perbankan dan perasuransian.
I
Dalam menunaikan fungsinya, Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang khususnya, diperlukan kerjasama dengan sejumlah instansi Pemerintah lainnya, baik sipil maupun militer. Diantara otorita dan instansi yang ada di Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas sejauh UU No. 3 dan 4 Tahun 1970 - masih dijamin kelangsungan wewenangnya masing-masing menurut garis komandonya sendiri-sendiri. Hal ini tidak merupakan rintangan bagi terlaksananya Pengusahaan Sabang sebagai Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas, hanya diperlukan koordinasi. 1.2
Otorita yang ada di Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas.
1.2.1.
Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang.
Badan Pengusahaan ini merupakan suatu badan yang melaksanakan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas Dengan pelabuhan Bebas - Sabang yang dipimpin oleh seorang Administrator dibantu oleh Deputy, sekretaris dan Wakil Sekretaris. Disamping itu dibantu pula oleh Staf Perdagangan dan Industri, Administrasi Keuangan, Sekretariat Per-Undang-Undangan dan Pengawasan Pembangunan dan Kebersihan Lingkungan. Untuk memperlancar tugas tugas dalam pembangunan, Administrator membentuk sejumlah Badan dan Lembaga antara lain: 1.
Badan Musyawarah Swasta (Sabang Chamber of Commerce and Industry/SCO).
2.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Sabang.
3.
Sabang Islamic Centre.
4.
Gerakan Membangun Kembali Reconstruction Movement).
5.
KP4BS Fondation/Akademi Tata Niaga Sabang.
6.
Lembaga Pembinaan Industri
Daerah
Pedesaan
Sabang
(Sabang
Rural
Dalam usaha pembinaan dan pengembangan Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang dan badan-badan yang berada di bawahnya, telah dikembangkan pula suatu kerjasama yang erat dengan Lembaga Pendidikan Tinggi Universitas Syiah Kuala, terutama yang menyangkut pendidikan, penelitian, perencanaan, evaluasi tahunan dan lain-lain yang dirasa perlu.
Ad.l.
Badan Musyawarah Swasta (Sabang Chamber of Commerce and Industry/SCCI).
Badan ini dibentuk sejak 14 September 1965 dan merupakan "Badan Musyawarah 2
Swasta" pengusaha di pelabuhan Bebas Sabang. Sesudah keluarnya Undang-Undang No. 3 dan 4 tahun 1970, dimana dalam pasal 5 Undang-Undang No. 4 tahun 1970 disebutkan Administrator membentuk Badan Musyawarah Swasta untuk Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang sesuai dengan ketentuan-ketentuan tentang tugas, susunan dan tata kerja yang diatur oleh Dewan Daerah Perdagangan Bebas dengan Pelabuhan Bebas. ad.2.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Sabang (Sabang Institute of Science).
Lembaga ini dibentuk sejak 15 Agustus 1967 dengan tujuan sebagai wadah yang dapat mengikut sertaan semua sarjana, cerdik-cendekiawan dalam memikirkan pembangunan Pelabuhan Bebas Sabang. Lembaga ini bersifat sebagai badan pembantu/konsultasi bagi administrator dengan tugas menyelenggarakan Seminar, diskusi, ceramah, penerbitan ilmiah, dan mengadakan penelitian setelah diolah bersama, hasilnya disampaikan kepada administrator. ad.3.
Sabang Islamic Centre.
Lembaga ini dimaksudkan sebagai pusat penelitian, pembinaan dan pengembangan pengetahuan dalam bidang agama, terutama agama Islam. Lembaga ini dibentuk sejak 24 Januari 1969 dan merupakan badan konsultasi bagi administrator di bidang mental dan spirituil. ad.4.
Sabang Rural Reconstruction Movement (SRRM).
Lembaga ini dibentuk pada tangga 2 Januari 1969 yang bertujuan membina masyarakat pendesaan melalui peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan. Kegiatan yang telah pernah dilaksanakan oleh Lembaga ini meliputi berbagai kegiatan di bidang penyuluhan peternakan, perikanan dan kesehatan. ad.5.
KP4BS Fondation.
Yayasan KP4BS dibentuk sejak tanggal 1 Januari 1971 dan bertujuan mengumpulkan dana untuk berbagai usaha pendidikan dalam rangka pembinaan kader pembangunan. Kegiatan Yayasan sampai dewasa ini adalah baru membina Perguruan tinggi, Khusus Akademi Tata Niaga Sabang (ATS) yang didirikan padatahun 1970, sejak tahun 1974 telah terdaftar pada Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah 1 (Kopertis 1) dan telah pula menghasilkan 4 (empat) orang Sarjana Muda (Bachelor of Business Administration), dimana 3 orang diantaranya telah lulus ujian negara, 2 orang diantaranya pada tahun 1977 telah diberikan bea siswa oleh KP4BS Fondation untuk melanjutkan studynya pada berbagai Perguruan Tinggi di Medan dan sekarang telah selesai memperoleh kesarjanaan dalam bidang Ekonomi Perusahaan Akuntansi. Pembinaan ATS dibawah kerjasama antara Yayasan KP4BS dengan Universitas Syiah Kuala B. Aceh. ad.6.
Lembaga Pembinaan Industri Sabang.
Lembaga ini dibentuk pada tanggal 3 Desember 1971 dengan tugas membantu Administrator/Deputy Perekonomian dalam usaha pembinaan Industri di Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang. Lembaga ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi merealisasikan fungsi Daerah Perdagangan Bebas Sabang khususnya dibidang industri. Masih terdapat sejumlah Badan, Lembaga, Perusahaan
3
yang erat hubungannya dengan kegiatan Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang yang menyangkut dengan pembinaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya antara lain: Lembaga Simpan Pinjam,Lembaga Pengurusan Zakat Dan Harta Agama, Radio Daerah Perdagangan Bebas Sabang dan PT Pembinaan Pulau Weh Shipping, KP4BS Ferry Service dan Lembaga Pelistrikan Sabang. Mengenai pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya "sientific" seperti penelitian-penelitian, perencanaan pembangunan jangka panjang, dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Universitas Syiah Kuala.
1.2.2
Lembaga, Instansi Pemerintah Vertikal dan Otonom Kotamadya Daerah Tingkat II Sabang.
Sejumlah Lembaga dan Instansi pemerintah baik Instansi vertical maupun dinas otonom serta aparat keamanan dan pertahanan serta ketertiban, yang terdapat diwilayah Sabang antara lain: 1.
Instansi yang bersifat pelayanan untuk Daerah Perdagangan — Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang. 1 ). 2). 3). 4). 5). 6). 7). 8).
2.
Badan Pengusahaan Pelabuhan. Distrik Navigasi. Ke-Syahbandaran. Resort Imigrasi. Pos Bea dan Cukai. Kesehatan Pelabuhan. Karantina Tumbuh-tumbuhan. Dinas Meteorologi Stasion Sabang.
Instaansi vertikal dan Dinas-Dinas Otonom. 1 ). 2). 3). 4). 5). 6). 7). 8). 9). 10). 11). 12). 13). 14). 15). 16). 17). 18). 19).
Kantor Walikota Kotamadya Daerah Tingkat II Sabang. Kantor Departemen Penerangan Kotamadya Daerah Tingkat II Sabang. Kantor Sensus dan Statistik. Kantor Departemen Agama. Kantor Departemen P dan K. Dinas Pekerjaan Umum. Dinas Peternakan. Dinas Pertanian. Dinas Perikanan. Resort Polisi Hutan. Kantor Agraria. Kantor Pembangunan Desa. Dinas Kesehatan. Kantor IPEDA. Dinas P dan K. Kantor Pos dan Giro. Kantor Telepon. Kantor Telegrap. Kantor Camat Kecamatan Sukakarya. 4
20). 3.
Kantor Camat Kecamatan Sukajaya.
Instansi Pertahanan, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. 1). 2). 3). 4). 5). 6). 7).
4.
Pangkalan Angkatan Laut Sabang. Pangkalan Angkatan Udara Sabang. Komando Distrik Militer Sabang. Komando Resort Kepolisian Sabang. Kejaksaan Negeri Sabang. Pengadilan Negeri Sabang. Lembaga Pemasyarakatan Sabang.
Lembaga-lembaga Keuangan, Perbankan dan Perasuransian. 1 ). Bank Negara Indonesia 1946. 2). Lembaga Simpan Pinjam. 3). Kantor Cabang Asuransi Jiwasraya. 4). Kantor Cabang Bumi Putra 1912.
5.
Lain-lain. 1 ). Badan Pengembangan Para wisata Sabang. 2). Badan Pengurusan Zakat Dan Harta Agama.
2.
SEJARAH SINGKAT PELABUHAN BEBAS SABANG.
Ringkasan Sejarah Pelabuhan Bebas Sabang sejak 1884 sampai dewasa ini adalah sebagai berikut: 1884
Rencana Belanda untuk mendirikan suatu Kolenstation di Balohan.
1887
Didirikan Sabang Haven.
1895
Kolenstation selesai dibangun oleh Firma Delange.
1896
Sabang sebagai Pelabuhan Bebas.
1942
Pendudukan Jepang (Pelabuhan Bebas) ditutup dimana Pelabuhan Sabang pada waktu itu mengalami kerusakan hebat. ( 17-8-1945) Indonesia Merdeka, tetapi Sabang diduduki Belanda sampai 29-12-1949 (Koperensi Meja Bundar).
1945
1950
Dengan ketetapan Menteri Pertahanan RepubUk Indonesia Serikat No. 9/MP/50 Pulau Weh diserahkan kepada Angkatan Laut Republik Indonesia Serikat untuk dijadikan Daerah Pertahanan Maritim.
1963
(10 Maret 1963) Team Penelitian dari Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial Universitas Syiah Kuala bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia Sumatera membuat penelitian kemungkinan pembukaan Sabang sebagai Pelabuhan Bebas.
5
(16 Oktober 1963) dengan Ketetapan Presiden Republik Indonesia No. 10 tahun 1963 Sabang ditetapkan menjadi Pelabuhan Bebas (Free Port) dengan pelaksanaan diserahkan kepada Komando Tertinggi Operasi Ekonomi (KOTOE.) 1964
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 22 tahun 1964 KP4BS
1965
Undang-Undang No. 10 tahun 1965 Pulau Weh yang berstatus Kewedanaan dibawah Kabupaten Aceh Besar ditingkatkan menjadi kotapraja Daerah Tingkat II Sabang.
1970
(20 Maret 1970) dikeluarkan Undang-Undang No. 3 tahun 1970 dan No. 4 tahun 1970 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Daerah Perdagangan Bebas dengan Pelabuhan Bebas dan tentang Daerah Perdagangan Bebas dengan Pelabuhan Bebas Sabang untuk masa 30 tahun.
1974
Undang-Undang No. 5 tahun 1974 perubahan status Pulau Weh dari Kotapraja menjadi Kotamadya/Daerah Tingkat II Sabang.
3.
di bentuk.
GEOGRAFI DAN IKLIM 1.
Geografi.
Sabang terletak diujung bagian paling barat Indonesia, di ujung bagian utara Pulau Sumatera, terletak antara 95° 10', lintang utara dan 50° 53', bujur timur. Jarak dari daratan Sumatera yang terdekat adalah tertentu adalah: Ulee Lhee — Sabang Penang - Sabang Singapura - Sabang Hongkong - Sabang Kolombo - Sabang Luas Sabang
15 km, jarak dari beberapa kota
28 mile 308 mile 608 mile 1.417 m i i e 902 mile
153 Km2, terdiri dari: Pulau Weh, Pulau Kiah dan Pulau Rubiah.
Topographi wilayah terbagi: 3% dataran rendah 10% dataran bergelombang 35% berbukit % berbukit sampai bergunung-gunung. Jenis batu-batuan 70% batuan asal vulcanis (andesite), 27% batuan asal sendimen (lime stone sand stone) dan 3% alluvial (recent-deposit). Gunung dan Danau yang terdapat di Sabang terdiri dari:
6
Dari permukaan laut
2.
1. Gunung Sarong Keris 2. Gunung Leumo Mate 3. Gunung Kulam 4. Gunung Simeureugoh 5. Gunung Iboih 6. Danau Aneuk Laot dan danau Paya Seunara 7. Danau Paya Kareng Ian Tanan Paya Senmasik Iklim.
573 M 575 M 615M 540 M 470 M
Sabang berada di Wilayah iklim hujan tropis dan termasuk ke dalam type C menurut Smith/Fergusson. Curah hujan minimum rata-rata per bulan 60 mm. Dalam setahun ratarata 4 bulan dengan curah hujan rata-rata antara 60 mm dan 100 mm. Sedangkan curah hujan rata-rata antara 100 mm per bulan terjadi pada bulan September, Oktober, Nopember, Desember, Januari dan Februari. Rata-rata hari hujan dalam setahun mencapai lebih kurang 110 hari.
7
BAHAGIAN II PERDAGANGAN, KOPERASI, INDUSTRI DAN JASA A.
PERDAGANGAN.
Sektor Perdagangan merupakan lapangan usaha yang terpenting di Kotamadya Daerah Tingkat II Sabang Sektor ini menyumbang nomor 2 terbesar sesudah sumbangan yang diberikan oleh Sektor Pertanian terhadap Pendapatan Regional daerah ini. Kegiatan perdagangan Sabang terdiri atas: 1. 2. 1.
Perdagangan dengan Luar Negeri. Perdagangan dengan Daerah Pabean Indonesia.
Perdagangan Dengan Luar Negeri.
Perdagangan dengan luar negeri terdiri dari Perdagangan Impor dan ekspor. Impor terdiri dari impor barang konsumsi, bahan-baku dan barang modal. Ekspor umumnya terdiri hanya dari hasil produksi Sabang sendiri seperti kopra dan ikan. Tabel berikut, memuat angka-angka perkembangan impor dan ekspor Sabang selama periode 1972 - 1980. (Table: ÏI-1), sedang perhitungannya dalam angka indeks dimuat dalam tabel II-2.
8
TABLE: I I I PERDAGANGAN SABANG DENGAN LUAR NEGERI 1972 - 1980 (Dalam ribuan US $)
Tahun
Impor
Ekspor
Total
1972
3.364,73
185,15
3.549,88
1973
2.907,75
130,31
3.038,06
1974
3.009,34
545,15
3.554,49
1975
2.540,91
279,72
2.820,63
1976
4.949,17
38,98
4.988,15
1977
6.406,39
35,37
6.441,76
1978
5.936,39
365,20
6.301,99
1979
9.129,68
1.883,09
11.012,77
1980
11.407,13
437,72
11.844,85
Sumber: Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang.
9
TABEL: II-2 INDEKS PERDAGANGAN SABANG DENGAN LUAR NEGERI 1972 - 1980 (1972 = 100)
Tahun
Impor
Ekspor
Total
1972
100.00
100.00
100.00
1973
81,41
70,27
85,57
1974
89,45
294,54
100,11
1975
75,50
150,81
79,44
1976
147,43
21,08
140,51
1977
190,43
18,92
181,44
1978
176,46
197,30
177,49
1979
271,37
1.017,83
310,28
1980
339,08
236,50
333,72
Sumber: Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang.
10
1.1.
Impor Dari Luar Negeri.
Bahagian terbesar dari perdagangan Sabang berasal dari impor dari luar negeri. Impor Sabang dari luar negeri 1980, berjumlah US$11,41 juta, berbanding dengan US$9,13 juta di tahun 1979, berarti terdapat kenaikan sebesar US$2,28 juta, atau lebih kurang 25% dari tahun sebelumnya. Gerak naik dan turun impor Sabang dari luar negeri selama periode 1965 — 1980 dapat dilihat pada grafik II-l. Selama periode 1965 — 1970, impor terus meningkat dengan ratarata laju pertumbuhan sebesar % setahun. Periode 1970 — 1975, menggambarkan masa penurunan yang cukup tajam, yaitu dengan tingkat penurunan sebesar rata-rata 25,6%. Namun periode 1975 — 1980 kembali naik dengan tajam, dengan tingkat pertumbuhan ratarata sebesar 35,5% setahun. Pola impor Sabang dengan luar negeri sejak 1969 — 1980, tidak mengalami perobahan yang berarti. Hal ini diperlihatkan pada tabel: II-3. Porsi yang terdiri dari barang konsumsi selalu berada diatas 90%. Rata-rata komposisi impor dalam 12 tahun terakhir adalah 93,18% barang komsumsi, 2,49% bahan baku dan 4,13% barang modal. Sebagai perbandingan disini dimuat pula komposisi impor Indonesia dari luar negeri 1 9 7 5 - 1980 (Table: 114). Proyeksi impor barang konsumsi dalam persentase terlihat pada grafik II-2. Dibanding dengan periode 1975 — 1979, periode 1975 — 1980, bergerak kearah yang sedikit melemahkan, yaitu perobahan kecuraman arah garis trend dari 0,83 menjadi 0,34. seperti yang diperlihatkan oleh persamaan y = 94,24 — 0,34 x
11
TABLE: II-3 KOMPOSISI IMPOR SABANG DARI LUAR NEGERI 1969 - 1980 Barang / Bahan Tahun
Jumlah Konsumsi
Baku
Modal
1969
96,75
0,46
2,79
100.00
1970
93,55
0.41
6,04
100.00
1971
95,35
0,73
3,92
100.00
1972
95,63
1,87
2,50
100.00
1973
90,27
6,98
2,75
100.00
1974
95,47
0,32
4,21
100.00
1975
94,58
0,41
5,01
100.00
1976
96,06
0,78
3,16
100.00
1977
92,42
1,40
6,18
100.00
1978
90,92
3,63
5,45
100.00
1979
92,93
2,36
4,71
100.00
1980
94,35
2,96
2,69
100.00
Rata-rata 1969-1980
93,18
2,49
4,13
100.00
Sumber: KP4BS Sabang (diolah).
12
TABLE: II-4 KOMPOSISI IMPOR INDONESIA DARI LUAR NEGERI 1975 -
1980
Tahui*
Bahan Konsumsi
Bahan Baku
Barang Modal
Total
1975
14,20
41,11
44,68
100,00
1976
16,14
35,68
48,18
100,00
1977
17,73
39,36
42,91
100,00
1978
17,89
39,82
42,29
100,00
1979
16,41
46,21
37,38
100,00
1980
14,24
44,37
41,39
100,00
Sumber: BPS, Indikator Ekonomi, Maret 1981
13
!!| !!!!!! l ' I ^ ^ m ^ ^ ^ B GRAFIK
11-1
la|;;l:^ : | : : j|||i|jM
IMPORT SABANG DARI LUAR Nl ÎGER 1965 - 1980
lllllllllll11111111111111111111111 ' 11111111111111111111111111
IIIIHIIIH1 liililHlilllllll USSJl TA 15--
]|||||||j;;:!:j;iiii|^^ :;;||i|^m
iff---1
-
fn---- +
-
:::::::::::
=Sii^M||||||||||||| M l
; im
4ft ^Hffjffff
II11IIII1 1 1 H
Il 111 1 1 1
n nu iiiiiiiii -'-'- nu i m 111 ni 111 n mu : n niiiiiiiiiiHH inn rfnMHi
BI
1 1 J1 111111H 1111 111111111 11 Hin in fnftt": itnit
10--
BlsSif TT | | B B 11 j 1 B
IH |
B11
|
S
fiïïï "T"
1 111 11
-
H
HUiUiii-li
1
5
ITÏÏTB
T
BÏÏÏÏTTÏÏ
n
1
1
1
: HÖH
Mlttiwftf
w 1H HIHI II
1
TmtttH
îTTrnTrrn^B
lllllllllllll
/L c 1 36 J
nr
66
£1
6/
68
69
70
71
72
73
IA r
/3
/o
//
/Ö
/y
ÖU
z
^g|^ II j. l^j j. ^ i^4 f nifilitlfil l4ttHl44l444444tl+44^i44-f-f It MlnllHillllllllifHIilUnilll Itr ""-"TfT~- ~-~ ~
HSIIMllfM 1 1HW
TT --v--"??:--
:
111 H 1 llliililiJ 11111 r i i 111 ^^g É ^É: l{lllfllillllHt{lllill JITT1T4TT4-T4I4 "e
nimmm! Suif H ffïïtffl
IPS»
Il j |4J4TTF ^ B ^SF " - § ^ - ' - - - : T = ^ ^ ^ É - I : " : : : : Ê ^^ffJJ4J44-U-l 14
111 11 1 II
tiliiilttltttt 111 1 111 11 1 1 Ullllllilll
illlliillill 11mm
i
1.2.
Ekspor Sabang ke Luar Negeri.
Ekspor Sabang ke luar negeri hanya terdiri dari hasil produksi Sabang sendiri yang terdiri dari kopra, minyak kelapa, bungkil, ikan dan lolak. Peranan ekspor Sabang ke luar negeri ini relatip masih amat kecil. Rata-arata komposisi ekspor priode 1972 — 1980 hanya 6,97% dari total perdagangan dengan luar negeri. Dengan perkataan lain, neraca perdagangan Sabang dengan luar negeri selalu mengalami difisit, dalam pengertian impor selalu lebih besar dari pada ekspor. Perbandingan relatip antara impor dan ekspor dengan luar negeri selama periode 1972 - 1980 dimuat dalam tabel II-5. Ternyata pula, ekspor Sabang ke luar negeri ini mengalami fluktuasi yang relatip besar. Hal ini merupakan gambaran dari suatu perkembangan ekspor yang belum stabil. Sebaliknya fluktuasi impor selama periode 1972 - 1980, dapat di katakan kecil dan lebih stabil dibandingkan dengan ekspor.
16
TABEL : II—5 PERDAGANGAN SABANG DENGAN LUAR NEGERI 1 9 7 2 - 1980 (Dalam Persentase) Tahun
Impor
Ekspor
1972
94,78
5,22
100,00
1973
95,69
4,31
100,00
1974
84,66
15,36
100,00
1975
90,07
9,93
100,00
1976
99,22
0,78
100,00
1977
99,44
0,56
100,00
1978
94,21
5,79
100,00
1979
82,90
17,10
100,00
1980
96,30
3,70
100,00
Rata-rata 1972-1980
93,03
6,97
100,00
Sumber: KP4BS (diolah).
17
Total
1.3.
Total Perdagangan Sabang dengan Luar Negeri. Angka absolute total perdagangan Sabang dengan luar negeri dimuat dalam tabel:
IH. Gambaran harapan .nilai impor Sabang dari luar negeri untuk tahun 1981 dan 1982 masing-masing adalah US$12,25 dan US$13,82 juta11. Sedang gambaran total perdagangan Sabang dengan luar negeri untuk tahun 1981 dan 1982, masing-masing adalah US$13,60 dan US$ 15,44 juta^. Dan harapan ekspor Sabang ke luar negeri untuk tahun 1981 dan 1982 masing-masing adalah US$1,35 dan US$1,62 juta. Penjelasan dalam bentuk visuil terlihat pada grafik II-3 dan angka absolute diperlihatkan oleh tabel II-l. 1.4.
Perdagangan Sabang dengan Luar Negeri Tahun 1980.
Impor Sabang dari luar negeri 1980 berjumlah US$11.407,129,09 terdiri dari 94,35% barang konsumsi, 2,96% bahan baku dan 2,69% barang modal. Perincian nilai impor menurut masing-masing bulan di muat dalam tabel II-6. Rata-rata impor perbulan untuk tahun 1980, mendekuti satu juta US$, naik sedikit dari rata-rata tahun sebelumnya, yaitu 0,8 juta US$. Berbeda dengan tahun sebelumnya, impor Sabang 1980, mengaalami keadaan tak menentu lebih kurang selama 4 (empat) bulan Hal ini terlihat dari angka impor bulanan untuk bulan-bulan bersangkutan adalah amat kecil. Rata-rata impor selama 8 (delapan) bulan dimana tak terlihat suatu pengaruh adalah 1,38 juta US$, sedang rata-rata impor selama 4 (empat) bulan yang tidak menentu adalah US$70.915 saja. Salah satu faktor penyebab adalah karena pada tahun tersebut terjadinya penahanan atas kapal Acress, sebuah kapal yang secara rutin menghubungkan perdagangan antara Singapura dan Sabang. Akibat pengaruh ini impor Sabang dari luar negeri untuk tahun 1980 diperkirakan telah berkurang sekitar 3 sampai 5 juta US$.
1) Dengan metode ordinary least square, diperoleh persamaan proyeksi impor X = 2,83 + 1,57 X76 dimana X = 1 berlaku untuk tahun 1975. 2) Persamaan untuk proyeksi total perdagangan dengan luar negeri adalah Y = 2,56 + 1,48 X-jß dimana X = 1 = 1976.
18
GRAFIK
11-3
PROYEKSI PERDAGANGAN LUAR NEGERI 1976 - 1982
US$ Juta
1976
1977
1978
1979
1980
19
1981
1982
TABLE : II-6 IMPOR DARI LUAR NEGERI TAHUN 1980
Jenis Barang No. Bulan Barang Konsumsi US$ 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember December Jumlah
Bahan Baku Penolong US$
Barang-barang Modal US$
16.203,96 13.035,06 23.883,86 36.759,25
20.714,71 28.386.68 40.794,85 83.111,23
Jumlah US S
—
—
2.220.711,66 4.104 1.305.686,32 1.108.022,09 1.350.216,07
28.174,26 1.368 57.070,29 2.872,80 70.024,04 55,319.64 33.122,02
11.400 1.596 20.811,73 2.524,90 20.520 23.452,08 53.435,16
1.224.671.55 905.715.99 1.201.539,62 1.473.138,85 2.280 268.926,28 2.964 2.298.593,68 9.501,70 1.396.230,36 1.186.793,81 1.436.773,25
10.762.548,57
337.833,18
306.747,34
11.407.129,09
1.187.752,88 864.294.25 1.136.860,91 1.353.268,37 2.280 229.352,02 —
'
Sumber: KP4BS (diolah).
Komposisi kommodity impor, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ternyata tidak mengalami perobahan, yaitu terdiri dari: - Barang kelontong -H/S/K - Tekstil - Makanan/Minuman - Pecah Belah - Lain lain
30% 16% 13% 9,5% 12,5% 19%
Ekspor Sabang ke luar negeri 1980, terdiri dari hasil produksi Sabang sendiri US$ 296,505,90, barang-barang yang dikembalikan US$ 11,012, dan barang-barang lainnya US$ 130,198. Perincian menurut bulan dimuat dalam tahel II-7. Dibanding dengan tahun 1979, ekspor Sabang ke luar negeri 1980, menurun tajam yaitu dari US$ 1,89 juta, menjadi hanya US$ 0,44 juta. 20
TABEL : II-7 EKSPOR KE LUAR NEGERI TAHUN 1980 Jumlah Berat No. Bulan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumah
Kollie
Kg
—
88.291 99.880 218.822 126.239
— — — —
—
998
122.667,50
Harga US$ 64.291 42.274,40 42.324,50 24.434,30 —
27.480,64 —
119.179,72 20.000 84.761,74 12.970
—
— — — — — —
1.241,339
998
437.716,30
—
236.853 20.000 263.736,50 64.850
Sumber : KP4BS (diolah).
21
—
TABEL : II-8 BARANG-BARANG YANG DIKEMBLIKAN DAN LAIN-LAIN KELUAR NEGERI TAHUN 1980
No. Bulan
Barang Di kembalikan
Lain-Lain
US $
US $ 18.291
1. Januari
27.873
2. Februari
25.935
3. Maret 4. April 5. Mei 6. Juni
11.012,40
7. Juli 8. Agustus 9. September 50.000
10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Jumlah
11.012,40
Sumber : KP4BS (dioleh).
22
130.198
2.
Perdagangan Sabang Dengan Daerah Pabean Indonesia.
Ekspor Sabang ke Daerah Pabean Indonesia terdiri dari hasil produksi Sabang seperti, cengkeh, minyak kelapa, ikan asin, dan barang-barang asal impor yang dibawa oleh para penumpang kapal. Ekspor produksi Sabang ke daerah Pabean Indonesia tahun 1980 berjumlah US$515,611.59, meningkat sebesar 112% dari tahun sebelumnya yang berjumlah US$242,714. Perincian angka ekspor ini menurut jenis komodity dan bulan, dimuat dalam tabel II-9, sedang tabel 11-10, memperlihatkan angka ekspor untuk barang eks impor. Impor Sabang dari Daerah Pabean Indonesia, tahun 1980 berjumlah US$49.795.55, sangat menurun dibanding dengan angka 1979, yang besarnya US$620,406.40. Pada kenyataannya impor Sabang dari Daerah Pabean Indonesia, jauh lebih besar dari apa yang tercatat dalam tabel tersebut. Hal ini disebabkan sebagian terbesar kebutuhan penduduk Sabang, terutama yang tergolong ke dalam bahan makanan pokok, didatangkan dari daerah Pabean Indonesia. Sebagai contoh, kebutuhan beras untuk Sabang tahun 1980 2.760 ton, sebanyak 90% dari kebutuhan ini didatangkan dari daratan Indonesia (Aceh).
23
TABEL : II-9 EKSPOR HASIL SABANG KE DEARAH PABEAN INDONESIA 1980 Cengkeh No.
to -1^
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
jöuian
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
KG
US$ — — — —
37.639,60 210.000 9.953 —
1.881,60 — — —
— — — —
65.869,30 367.500 17.417,75 —
3.292,80 — — —
Gagang Cengkeh
Minyak Kelapa
KG
KG
US$ — — — —
— — — —
26.975 12.600 24.180
3.371,87 1.512 2.878,57
— — —
— — —
5.010
601,20
—
259,474.20 454,079.85 ~ " 68.765
Sumber : KP4BS (diolah).
Bungkil
US$ — — — —
9.240 5.310 22.289 — —
— — — —
1.848 1.062 4.457,80 — —
—
20.310 8.590 7.460
4.062 1.718 1.492
8,363.64
73.199
14,639.80
Ikan Asin
us$
KG 40.760 9.900
611,40 148,50
— — — — — — — — —
— — — — — — — — —
57.800 108.460
867 1,626.90
KG
US$ — — —
3.600 — — — — — — — —
3.600
— -
571,42 — — — —
571,42
TABEL : 11-10 EKSPOR KE DAERAH PABEAN INDONESIA TAHUN 1980 (US$) Barang Eks Impor
Hasil Produksi Sabang
No. Bulan Dengan PE
1. 2. 3. 4. to
5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
55.730,80 23.307
Dengan Retribusi
59,76 1.130,53 19,323,48 191,34 20.452,89
30.000
258,36
109,037.80
Sumber : KP4BS (diolah).
41,416.36
Barang penumpang a US $25 p/orang 382.900 438,775 421.900 556.325 474.700 399.425 262.500 193.475 258.600 219.325 199.700 60.100 3,867.725
Pasal I
Pasal II
Lain-Lain
611,40 148,50 571,42 71.089,17 370.074,00 24,754,12
253,98 256.00 35,820.00
3.292.80 4.062.00 2.319,20 2.359.00 479,281.61
509,98
35,820.00
TABEL: 11-11 EKSPOR SABANG KE DAERAH PABEAN INDONESIA TAHUN 1980
Besi
Udang Beku
No. Bulan US$
KG
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0. 1. 2.
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
— — — 40.000 — 40.000 — — — — — —
Jumlah
80.000
KG
US$
253,98 256.00
509,98
Sumber: KP4BS Sabang (diolah).
26
7.164
35.820
7.164
35.820
TABEL: 11-12 IMPOR DARI DAERAH PABEAN INDONESIA TAHUN 1980
Jumlah Berat Bulan
KG
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
— — — — — — — 40.000 — —
Jumlah
40.000
Unit
Harga US$ 5.555,55
44,240.00
1
Sumber: KP4BS Sabang (diolah).
27
49,795.55
Rekapitulasi perdagangan Sabang dan perkiraan arus barang impor dari luar negeri tahun 1980 diperlihatkan pada tabel 11-13 dan 11-14.
TABLE: 11-13 REKAPITULASI IMPOR/EKSPOR LEWAT SABANG TAHUN 1980
Jumlah (US$)
No. Uraian Impor: 1. 1.1. 1.2. 2. H.
Impor dari luar negeri: Persediaan awal barang-barang ekspor/impor (gudang + toko-toko) Impor dari Luar Negeri Impor dari Daerah Pabean Indonesia
Ekspor: 1. Ekspor ke Daerah Pabean Indonesia: 1.1. Barang-barang ex impor: a. Dengan PE b. Dengan Retribusi c. Barang penumpang (154.709 x US$25) 1.2. Hasil Produksi Sabang 2. Ekspor ke Luar Negeri : 2.1. Hasil produksi Sabang 2.2. Barang dikembalikan 2.3. Barang-barang lainnya
HI.
109.037,80 41.416,36 3.867.725.00 515.611,59 296.505,90 11.012,40 130.198.00
Barang-barang yang dikonsumir di Sabang: 1. 2. 3.
IV.
'3.251.299.00 11.407.129,09 49.795,55
Barang-barang konsumsi (23.000 jiwa x US$25 x 12 bulan) Bahan baku dan penolong Barang Modal
Persediaan Akhir (Gudang + Toko-toko) (barang-barang ekspor/impor)
28
6.400.000.00 337.833,18 306.747,34
3.084.657
TABEL: 11-14 PERKIRAAN ARUS BARANG IMPOR DARI LUAR NEGERI TAHUN 1980
Jumlah US$
No. Uraian 1. 2.
Persediaan awal tahun Impor dari Luar Negeri
3.
Ekspor ke Daerah Pabean Indonesia: 3.1. 3.2.
4.
Denga PE dan Retribusi Barang-barang penumpang - Tanpa P.E. dengan Retribusi — Lain-lain
US$ 109.038 41.416 3.867.725
Konsumsi Sabang: 4.1. 4.2. 4.3.
5.
3.251.299 11.407.129
Barang konsumsi Barang Modal Barang penolong
6,900,000 306.747 337.833
Barang Dikembalikan:
11.012 Jumlah
6.
11.573.771
Persediaan Akhir Tahun: (toko dan gudang-gudang)
3.084.657 Jumlah
14.658.428
14.658.428
Catatan tahun 1980: 1. 2. 3. 4.
Penumpang Barang penumpang Penduduk Konsumsi Penduduk
154.709 orang US$25/orang 23.000 jiwa US$300/tahun/jiwa
29
3.
Total Perdagangan Sabang.
Total perdagangan Sabang 1980, berjumlah US$16.428,5 meningkat sebesar 34,4% dibanding dengan tahun 1979. Selama periode 1974-1980, total perdagangan Sabang meningkat rata-rata 28,3% setahunnya. Angka-angka total perdangan Sabang 1974-1980 dimuat dalam Tabel 11-15 dan neraca perdagangan dalam tabel 11-16.
TABEL: 11-15 TOTAL PERDAGANGAN SABANG TAHUN 1974-1980 (US$ Ribuan) Perdagangan Dengan lanun 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980
TV»*a1 luiai
Luar Negeri
Pabean Indonesia 130,2 399,1 380,4 1.105,2 1.841,3 3.786,3 4.583,6
3.554,5 2.820,6 4.988,2 6.441,8 6.302,0 11.012,8 11.844,9
Sumber: KP4BS Sabang (diolah).
30
3.684,7 3.219,7 5.368,6 7.547,0 8.143,3 14.799,1 16.428,5
TABEL: 11-16 NERACA PERDAGANGAN SABANG (US $ Ribuan) Impor Dari Luar Negeri
w
Pabean Indonesia
Ekspor Ke Jumlah
Luar Negeri
Pabean Indonesia
Jumlah
Surplus/ Defisit
1974
3.009,3
16,1
3.025,4
545,2
114,1
659,3
-2.366,1
1975
2.540,9
23,3
2.564,2
279,7
375,8
655,5
- 1.908,7
1976
4.949,2
4,3
4.953,5
39,0
376,1
415,1
- 4.538,4
1977
6.406,4
7,1
6.410,7
35,4
1.098,1
1.133,5
- 5.277,2
1978
5.936,4
—
5.936,4
365,2
1.841,3
2.206,5
- 3.729,9
1979
9.129,7
620,4
9.750,1
1.883,1
3.786,3
5.669,4
- 4.080,7
1980
11.407,1
49,8
11.456,9
437,7
4.533,8
4.971,5
- 6.485,4
Sumber : KP4BS (diolah).
4.
Perdagangan Antar Pulau dan Lokal.
Perdagangan antar pulau produksi Sabang yang penting terdiri dari cengkeh dan kopra/ minyak kelapa. Data mengenai volume dan nilai perdagangan tersebut telah dimuat dalam bagian ekspor Sabang ke Daerah Pabean Indonesia. Sebagaimana diketahui, pulau Weh terletak hampir 20m mil jauhnya dari daratan Aceh, sedang di pulau ini sangat sedikit dihasilkan barang-barang kebutuhan penduduk sehari-hari. Karena itu hampir seluruh kebutuhan penduduk pulau ini terhadap bahan makanan, pakaian, bahan bangunan, dan lain-lainnya, didatangkan dari daratan Aceh atau asal impor dari luar negeri. Dengan demikian kedudukan ekonomi dan sosial pulau ini sangat tergantung kepada daratan Indonesia (Aceh) dan luar negeri. Karenanya kedudukan perdagangan antar pulau menjadi sangat penting. Perdagangan antar pulau harus dapat menjamin persediaan hampir seluruh bahan makanan dan lain-lain kebutuhan penduduk sehari-hari secara kontinue, dengan harga yang stabil dan persediaan yang mantap. Untuk dapat menjamin semua hal ini jelas diperlukan sarana angkutan laut yang re la tip memadai, lancar dan aman. Salah satu indikator yang mencerminkan perdagangan antar pulau dan lokal adalah perkembangan harga-harga. Data mengenai perkembangan harga dari beberapa jenis barang kebutuhan penting diperlihatkan dalam tabel berikut.
32
TABEL : 11-17 RATA-RATA HARGA ECERAN BEBERAPA JENIS BARANG KEBUTUHAN UTAMA 1975
1976
1977
1978
1979
1. Beras: Rp/Kg Banda Aceh Sabang
96,05 117,25
96,73 130,26
108,32 134,62
114,58 138,72
134,80 161,74
2. Dean Asin Teri Banda Aceh Sabang
465,52 700,00
452,29 700,04
537,29 745,83
624,17 951,04
994,04 1.375,17
3. Minyak Goreng Banda Aceh Sabang
122,31 115,63
166,58 156,22
227,08 213,90
263,21 271,02
316,75 356,35
4. Gula Pasir Banda Aceh Sabang
186,94 205,15
202,48 274,17
216,14 245,70
241,55 268,10
279,65 308,60
5. Garam Hancur Banda Aceh Sabang
55,42 71,83
53,33 70,42
68,94 82,04
87,58 98,12
103,44 101,67
6. Minyak Tanah Banda Aceh Sabang
23,20 21,45
27,62 24,95
28,57 25,00
18,99 25,00
33,18 31,50
7. Sabun Cuci Sunlight Banda Aceh Sabang
115,10 136,31
117,08 140,00
126,29 146,17
143,83 157,37
175,00 200,00
8. Tapung Terigu Banda Aceh Sabang
121,71 136,92
142,98 156,83
148,44 162,67
145,92 164,17
198,15 212,85
—
333,98 371,35
328,25 397,17
355,23 418,75
555,31 600,75
141,39 2.130,63
1467,08 1.745,42
1.443,92 1.910,67
1.602,42 2.054,33
2.318,25 3.374,75
No. Jenis Barang
9. Kain Te iron Rp/M Banda Aceh Sabang 10. Semen RP/Zak Banda Aceh Sabang
Sumber : Kator Sensus dan Statistik (diolah).
33
Hasil pengamatan terhadap pengembangan harga-harga, menunjukkan bahwa hargaharga di Sabang relatip lebih tinggi dibandingkan dengan di Aceh daratan. Perbedaan harga yang agak menyolok ini disebabkan oleh faktor ongkos angkutan laut yang cukup tinggi. Besar perbedaan harga untuk beberapa jenis barang kebutuhan sehari-hari tercermin dalam daftar di bawah ini (Harga Banda Aceh diambil 100%).
TABEL: 11-18 PERBEDAAN HARGA DI SABANG DAN BANDA ACEH TAHUN 1979 No. Jenis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
% Perbedaan Harga
Beras Ikan Asin Teri Minyak Goreng Gula Pasir Garam Hancur Minyak Tanah Sabun Cuci Tepung Terigu KainTeturon Semen Lain-lain kebutuhan sehari-hari
19,99% 38,73% 12,66% 10,39% 0,00% 0,00% 14,28% 7,07% 8,11% 45,55% 25,00%
Sebagai akibat perbedaan harga-harga yang cukup tinggi ini, mengakibatkan biaya hidup di Sabang rata-rata lebih tinggi hampir 20% dibanding dengan di Banda Aceh. Sedang tingkat harga-harga di Banda Aceh sendiri sudah termasuk tinggi bila dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Keadaan ini dapat menyulitkan keadaan kehidupan penduduk Sabang, terutama bagi golongan yang berpendapatan tetap seperti pegawai dan ABRI. Karena itu perlu diambil langkah-langkah yang penting untuk memperbaiki keadaan tersebut. Salah satu yang penting adalah memperbaiki arus angkutan yang menghubungkan daratan Aceh dengan Sabang, dengan menambah Armada angkutan laut yang memadai dan murah.
34
5.
Prospek Perdagangan Sabang tahun 1981. 5.1. Impor. Perkiraan Impor Sabang tahun 1981, tercermin dari persamaan: Y = 2,83 + l,57x,dimanaxke 1 adalah tahun 1976. Dengan demikian ramalan impor Sabang dari luar negeri 1981 adalah 12,25 juta US$.
5.2 Ekspor ke Luar Negeri. Ekspor Sabang ke luar negeri sukar diramalkan karena, sangat berfluktuasi dan tidak stabil. Diperkirakan ekspor Sabang ke luar negeri 1981, berada pada angka sekitar satu juta US$. 5.3 Impor Dari Daerah Pabean Indonesia. Sekitar 90% kebutuhan barang konsumsi pokok rumah tangga untuk Sabang harus diimpor dari daratan Indonesia. Diperkirakan besar impor untuk beras Rp 34.000/ kapita, Tekstil/konveksi Rp 10.000/kapita dan lainnya Rp 20.000/kapita atau seluruhnya sekitar Rp 64.000 per kapita. Perkiraan total impor (perdagangan) dengan daratan Indonesia tahun 1981 berkisar Rp 1,54 milyard. Impor komodity untuk reekspor, sukar diramalkan, namun jenis komodity yang menpunyai prospek untuk perdagangan re-ekspor adalah udang, kayu dan rotan. 5.4 Ekspor ke daerah Pabean Indonesia. Ekspor ke daerah Pabean Indonesia tahun 1981, diperkirakan akan terdiri dari cengkeh 425 ton dengan nilai 3,4 milyar rupiah, kopra atau minyak equivalen 500 ton kopra dengan nilai 100 juta rupiah, dan komodity asal impor untuk reekspor, atau yang dibawa oleh para penumpang diperkirakan sebesar US $5,5 juta atau equivalent 3,43 milyard rupiah. 5.5 Perkiraan Total Perdagangan Sabang 1981. 1. 2. 3. 4.
Impor dari Luar Negeri US $12,25 juta Ekspor le luar negeri U$ $ 1 juta Impor Dari Pabean Indonesia Ekspor ke daerah Pabean Indonesia Total
= = = =
Rp
7.656,25 juta 625,00 juta 1.540,00 juta 6.930,00 juta 16.751,25
juta
dan selisih impor dengan ekspor diperkirakan sebesar Rp 1,64 milyard rupiah, dengan neraca negatip bagi pihak Sabang.
35
B.
KOPERASI.
Jumlah koperasi dalam tahun 1980/1981 sama dengan tahun 1979/1980, yaitu 8 buah. Masing-masing terdiri dari Koperasi Prinkopal, koperasi Angkatan Darat 2225 Sabang, koperasi Simpan Pinjam, koperasi Usaha Masa, Koperasi Unit Desa Suka Karya, Koperasi Unit Desa Suka Jaya, Koperasi Karyawan Maritim, Koperasi Primair, Koperasi Purnawiraan ABRI Cabang Sabang dan Koperasi Konsumsi Pemda Tingkat II Sabang. Volume kegiatan koperasi dalam tahun 1980/1981 bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Bantuan Modal Kerja dari Bank Negara Indonesia 1946 telah banyak membantu .kegiatan Koperasi ini dalam bentuk KIK and KMKP. Untuk pembinaan koperasi ini dimasa yang akan datang kiranya purlu pembinaan manajemennya, baik dalam bentuk penataran atau pun lokakaryanya. C.
INDUSTRI.
Sektor industri tentunya dapat berkembang dengan Sabang sebagai pelabuhan bebas dan daerah perdagangan bebas. Tetapi tidaklah demikian halnya sampai dengan tahun penyusunan laporan ini. Prasarana yang dibutuhkan untuk pendirian industri besar di Sabang belum manarik para investor. Status Sabang sendiri belum menunjukkan suasana yang cerah untuk pengembangan industri ini. Dengan demikian industri belum dapat berkembang seperti yang diharapkan. Jenis industri yang ada di Sabang pada akhir tahun ini adalah industri Perikanan, industri minyak kelapa, industri batu-bata, penggilingan kopi, pandai emas dan pandai besi. Yang semuanya tergolong ke dalam industri berskala kecil dan sedang. Industri pengolahan kayu yang diharapkan tahun ini telah beroperasi yang akan dilola P. T. SITI, juga belum menjadi keyataan. Demikian pula Cold Strage yang dilola P. T. Samudra Besar masih berkerja dibawah kapasitas yang semestinya. D.
JASA.
Industri Jasa dalam tahun 1980/1981 tidak memperlihatkan peningkatan yang berarti. Jumlah Bioskop yang ada di Sabang hanya sebuah, yang memiliki fasilitas tempat duduk 643 buah dan rata-rata pertunjukan dilakukan dua kali dalam semalam. Film yang disenangi di Sabang adalah film Indonesia, India, Hongkong dan Amerika. Jumlah penonton setiap bulan bervariasi 4.184 - 18.986 orang. Jumlah penonton pada Sabang Theater selama tahun 1980 diperlihatkan pada tabel 11-19. Jumlah Hotel dalam tahun 1980/1981 bertambah sebuah sehingga menjadi 7 buah hotel, dengan jumlah kamar 105 buah yang terdiri dari 235 tempat tidur, dengan tarip berkisar autara Rp 1.500 sampai Rp 4.500 per kamar/malam. Keadaan perhotelan dan jumlah pengunjung, selama tahun 1980 dapat diperlihatkan pada tabel 11-20 dan tabel 11-21. Keadaan industri jasa dalam bidang transpor, sama dengan tahun yang lalu yakni jumlah mobil penumpang menurun 24% tetapi mobil angkutan barang bertambah 38%. Perkembangan jumlah mobil penumpang sangat erat hubungannya dengan jumlah pengunjung ke Sabang dan perkembangan mobil angkutan barang erat hubungannya dengan produksi pertanian di Sabang. 36
Keadaan perkembangan jumlah kenderaan bermotor di Sabang dapat dihhat pada tabel: 11-22
TABLE: 11-19 JUMLAH PENONTON BIOSKOP PADA SABANG THEATER TAHUN 1980 Jumlah Penonton Bulan Januari Februari Maret April Mai Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Bayar
Tidak bayar
17.260 16.594 15.293 13.548 13.184 10.559 7.404 12.710 10.687 12.276 19.188 3.399
1.726 1.077 962 978 962 899 705 760 838 893 686 785
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kotamadya Sabang.
37
TABEL: 11-20 KEADAAN FASILITAS PERHOTELAN DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1980
No. Nama Hotel
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Sabang Hill Guest House Losmen Pulau Jaya Wisma Hiu Kencana Losmen Sabang-Marauke Wisma Radhiyasa Sabang Hotel Hotel Irma
Jumlah
Jumlah
Tarif Kamar
kamar
tempat tidur
rata-rata (Rp)
16 46 7 5 10 4 17
32 100 14 15 20 16 38
4.000 4.500 2.500 2.500 2.500 4.500 1.500
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kodya Sabang, (diolah).
38
TABLE: 11-21 JUMLAH PENGUNJUNG SABANG HILL GUEST HOUSE DAN LOSMEN PULAU JAYA DI SABANG, 1980 Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Sabang Hill Guest House
Losmen Pulau Jaya 773 857 682 705 678 673 532 385 528 464 507 496
68 31 53 75 79 35 36 25 49 16 45 48
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kodya Sabang, (diolah).
39
TABEL: 11-22 PERKEMBANGAN JUMLAH KENDERAAN BERMOTOR DI KODYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1971-1980
Tahun 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980
Mobil Penumpang 152 150 175 177 154 164 186 199 204 156
Mobil angkutan Barang
Sepeda motor
24 24 82 83 85 86 115 157 159 220
Sumber: Kantor Sensusu dan Statistik Kodya Sabang, (diolah).
40
333 337 485 485 492 536 714 967 985 1.267
Jumlah 509 511 742 745 731 786 1.015 1.323 1.348 1.643
BAHAGIAN III PERTANIAN
1.
TANAMAN BAHAN PANGAN. Sabang merupakan suatu pulau yang termasuk minus di sektor produksi tanaman bahan makanan. Produksi tanaman bahan makanan terdiri dari jenis penghasil korbohydrat, sayur-sayuran dan buah buahan.
1.1 Padi dan Palawija. TABEL: III-l LUAS AREAL PANEN DAN PRODUKSI PADI + PALAWIJA 1979 - 1980
Tahun
Areal panen (Ha)
1979 1980
252 308,6
Produksi (Ton) 727 784,4
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kodya Daerah Tingkat II Sabang, (diolah).
41
Proporsi luas areal panen dan produksi dimuat dalam tabel III-2.
TABEL: III-2 PROPORSI DALAM PERSEN LUAS PANEN DAN PRODUKSI
1979
1980
No. Jenis
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Padi sawah Padi Ladang Jagung Ketela pohon Ketela Rambat Kacang Tanah Kacang Kedele Kacang Hijau
Areal
Produksi
Areal
Produksi
(%)
(%)
(%)
(%)
61,90 1,10 13,75 10,73 5,50 3,99 3,02
89,29 1,98 2,77 2,38 1,98 1,59 1,98
87,49 1,94 2,72 2,33 1,94 1,62 1,94
68,84 1,27 15,30 11,98 0,63 0,31 1,65
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kodya Daerah Tingkat II Sabang, (diolah).
Jika diperhitungkan kebutuhan padi percapita sebesar 250 Kg/jiwa, maka kebutuhan Sabang tahun 1980, lebih kurang 5.875 ton, sedangkan yang dihasilkan di Sabang hanyalah 540 ton saja. Dengan demikian jumlah padi yang harus didatangkan (diantar pulaukan) untuk tahun 1980 berjumlah lebih kurang 5.335 ton, atau equivalent 3.201 ton beras. 1.2. Tanaman Buah-Buahan. Luas areal panen dan produksi buah-buahan Sabang dimuat dalam tabel III-3
42
TABEL: III-3 LUAS AREAL DAN PRODUKSI BUAH-BUAHAN 1979 - 1980
Tahun
1979 1980
Areal Panen (Ha)
Produksi (Ton)
82
806
123
l-099
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Bahan Pangan Kodya Daerah Tingkat II Sabang.
Proporsi luas areal dan produksi dimuat dalam tabel IIM.
43
TABEL: UIA PROPORSI DALAM PERSEN LUAS PANEN DAN PRODUKSI BUAH-BUAHAN
1979
1980
No. Jenis
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Mangga Rambutan Jeruk Pepaya Durian Nangka Jambu Manggis Langsat Pisang Nenas Sawo Jeruk Nipis Zirzak Rambai Advokat
Jumlah
Ha(%)
Ton(%)
Ha (%)
Ton (%)
4,88
1,49
4,06
1,36
21,09 3,47 2,48 4,47
24,39 8,13 2,44 2,44 1,62
27,30 6,37 2,73 4,91
67,00
56,91
57,32
100,00
100,00
100,00
— —
12,19 4,88 2,48 2,44 —
—
—
—
73,17 — — — — —
100,00
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Bahan Pangan Kodya Daerah Tingkat II Sabang, (diolah).
44
1.3. Sayur-Sayuran. Luas areal panen dan produksi sayur-sayuran Sabang dimuat dalam tabel III-5
TABEL: III-5 LUAS AREAL DAN PRODUKSI SAYUR' SAYURAN 1979 - 1980
Tahun
Areal Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Bahan Pangan Kodya Daerah Tingkat II Sabang.
45
Proporsi luas areal panen dan produksi menurut jenis dimuat dalam tabel III-i
TABEL: III-6 PROPORSI DALAM PERSEN LUAS PANEN DAN PRODUKSI SAYUR-SAYURAN 1979 No. Jenis —
— Panen (Ha)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 1?. 18.
Bawang Daun Bawang Merah Buncis Kacang Merah Kacang Panjang Kentang Ketimun Kool Lobak Sawi Terong Cabe Tomat Bayam Petai Selada Bawang Putih Kangkung Jumlah
1980 ~~ Produksi (Ton)
Panen (Ha)
Produksi (Ton)
3,95
6,06
7,79
17,09
21,21
19,48
7,88
9,09
10,39
7 97 9,21 7,88 21,05 6,58 7,88
15,15 6,06 6,06 21,12 9,09 6,06
6,49 9,09 7,79 23,38 9,09 6,49
100,00
100,00
— —
3,45 —
20,70 —
6,90 —
6,89 6,89 6,89 20,70 6,89 13,80 — — —
6,89
10,51
100,00
100,00
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Bahan Pangan Kodya Daerah Tingkat II Sabang, (diolah).
46
2.
PERKEBUNAN RAKYAT. a.
Cengkeh.
Berkat tanahnya yang subur, terutama bagi daerah-daerah yang tanahnya berasal dari batu-batuan volkanis serta curah hujan yang sesuai, maka di pulau Sabang telah berkembang tanaman cengkeh. Luas tanaman cengkeh di Sabang diperkirakan mencapai 1.000 Ha, dengan produksi untuk tahun 1980 sekitar 400 ton cengkeh kering. Dengan harga ratarata Rp 8.000/Kg, maka pemerimaan kotor sektor pertanian dari hasil cengkeh untuk tahun 1980 adalah 2 milyard rupiah, atau sekitar Rp 134 ribu per capita, sebelum dikurangi dengan biaya produksi yang berupa penyusutan, obat-obatan dan bibit. Dengan besarnya pendapatan yang di per oleh dari hasil cengkeh ini, akan memberi makna tersendiri bagi kehidupan ekonomi dan sosial di pulau yang luasnya 3 Km2 ini. Hal ini pulalah yang menyebabkan, bahwa standard hidup di Sabang, lebih tinggi dibanding dengan kotakota di Aceh daratan. b.
Kelapa. Luas areal kelapa masih 1.000 Ha seperti luas tahun yang lalu, dengan produksi 850 ton kopra equivalent, atau seharga Rp 200, - j u t a rupiah.
Kelapa bagi masyarakat Sabang merupakan tanaman perkebunan rakyat yang menduduki tempat kedua sesudah cengkeh.
3.
PETERNAKAN. Keadaan Perkembangan pululasi ternak di Sabang dimuat dalam tabel berikut:
TABEL: III-7 POPULASI TERNAK SAPI DAN KAMBING DI SABANG 1975 - 1980
Sapi
Kambing
Ayam
Tahun
(ekor)
(ekor)
(ekor)
1975 1976 1977 1978 1979 1980
2080 1656 2179 2000 2512 2515
2.425 2.075 2.934 3.000 3.015 3.015
Sumber: Dinas Peternakan Kodya Daerah Tingkat II Sabang. 47
_
23.799
Pemotongan ternak melalui rumah potong tahun 1980 berjumlah 421 ekor sapi dan 339 ekor kambing, dengan perincian menurut bulan adalah sebagai berikut.
TABEL: III-8 PEMOTONGAN MELALUI RUMAH POTONG PEMERINTAH, 1980
Kambing
Sapi Bulan
Januari Februari Maret April Mai Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Jumlah
Jantan
Betina
Jantan
Betina
27 20 20 19 16 17 36 27 16 30 15 19
13 13 19 11 12 13 15 14 14 11 13 11
19 16 19 18 15 17 12 11
11
14 13 15 15
16 14 12 14
262
159
184
155
13 11 12 13 13 14 12
Sumber: Dinas Peternakan Kodya Daerah Tingkat II Sabang.
Disamping itu masih terdapat pemotongan ternak di luar rumah potong, yang untuk tahun 1979, masing-masing, sapi 25 ekor dan kambing 696 ekor. Sedang untuk tahun 1980, belum diperoleh angka pasti, tetapi diperkirakan tidak berbeda jauh dari tahun yang lalu. 4.
PERIKANAN. Data perkembangan produksi ikan di Sabang adalah sebagai berikut.
48
TABEL: III-9 PRODUKSI IKAN DI SABANG 1974 - 1980
No.
Tahun
1 2 3 4 5 6 7
1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980*)
Produksi (ton)
492,0 587,3 659,7 716,2 750,0 1.118,4 1.150,0
c
) Angka Sementara.
Dengan demikian tingkat perkembangan produksi ikan di Sabang selama periode 19741980, adalah 15,2% setahunnya, sedang tingkat pertambahan produksi ikan percapita selama periode yang sama menjadi 9,7%, karena dalam periode yang sama penduduk bertambah rata-rata 5,5% setahun. Produksi ikan percapita tahun 1979 diperkirakan sebesar 52,7 Kg/orang, atau lebih kurang 2,5 kaH produksi rata-rata perkapita untuk Daerah Istimewa Aceh.
Angka-angka yang menyangkut dengan alat penangkapan dan jumlah nelayan untuk tahun 1979 adalah: 1.
Alat penangkapan. S94 J7
- Pancmg - Pukat Pantai
^ 3
i7
-
Purse seme Trawl Jermal Lain-lain
4
49
' °
2.
Nelayan. — Nelayan Tetap — Nelayan Sambilan
396 y?
Produksi Ikan: — Perikanan Laut (ton) — Perikanan Darat — Perikanan Budidaya
1.118,4 —
50
BAHAGIAN IV PENDUDUK Hasil sensus penduduk tahun 1980 menunjukkan penduduk Pulau Weh berjumlah 23.821 jiwa. Sensus penduduk tahun 1981 berjumlah 17.225 jiwa, jadi selama 9 tahun pertumbuhan penduduk Pulau Weh adalah sebesar 3,67% per tahun. Suatu kenaikan yang tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu 2,7% dan dengan pertumbuhan penduduk Propinsi Daerah Istimewa Aceh (2,39%) serta dengan penduduk Nasional (2,34%) per tahun. Pertumbuhan yang relative cepat ini terjadi bukan semata-mata akibat kelahiran, akan tetapi disebabkan perpindahan penduduk (migrasi) ke Sabang. Sebagaimana diketahui Sabang adalah Daerah Perdagangan Bebas yang merupakan faktor yang menarik bagi pedagang-pedagang untuk berdomisili disana. Disamping itu juga tingkat kesehatan semakin meningkat sedangkan pengaruh dari birth control belum begitu effective karena peranan dari BKKBN pun baru dimulai tahun 1980. Berikut ini diperlihatkan dalam suatu table perkembangan pen duduk Kotamadya Daerah Tingkat II Sabang sejak sensus tahun 1961 hingga sensus tahun 1980. Jelas angka penduduk yang menonjol mulai tampak semenjak tahun 1970, karena pada tahun tersebut Sabang di tetapkan sebagai pelabuhan bebas dalam Undang-Undang No. 3 dan No. 4 untuk jangka waktu 30 tahun. Namun sejak tahun 1970 hingga tahun 1980 perkembangan penduduk Sabang juga mengalami gelombang naik turun yang mengikuti pasang surutnya kegiatan perdagangan Pelabuhan Bebas Sabang. Keadaan ini dapat disaksikan dalam tabel dibawah ini, dimana juga diperlihatkan kepadatan penduduk Sabang yang luas daerahnya 153 Km2 dan Indeks penduduknya.
51
TABEL IV-1 PERKEMBANGAN PENDUDUK, KEPADATAN DAN INDEKS KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG 1961 - 1980
Tahun
Laki laki
Perempuan
Jumlah
1961
5.070
3.071
8.141
1962
6.004
4.005
10.009
1963
6.314
4.314
10.628
1964
7.044
5.044
12.088
1965
7.732
5.732
13.464
1966
9.269
7.269
16.538
1967
7.479
5.480
12.959
1968
7.405
5.406
12.811
1969
7.905
5.906
13.811
1970
9.060
7.060
16.120
1971
9.511
7.714
17.225
1972
9.475
7.475
16.950
1973
9.484
7.109
16.593
1974
9.751
7.001
16.752
1975
9.890
6.890
16.780
1976
10.761
8.670
19.431
1977
10.728
8.670
19.398
1978
10.695
8.883
19.578
1979
11.124
9.374
20.498
1980
12.662
11.159
23.821
Kepadatan per K m 2
53 65 69 79 88 108 84 83 90 105 112 110 108 109 109 127 126 128 134 155
Keterangan Indeks
100
sensus
122,95 130,55 148,48 165,39 203,14 159,18 157,36 169,65 198,01 211,58
sensus
208,21 203,82 205,77 206,12 238,68 238,28 240,49 251,79 292,61
sensus
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kotamadya Sabang (diolah).
Sebagaimana diketahui Pulau Weh dihuni oleh Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing. Guna memperoleh gambaran tentang penduduk ini menurut Kewarganegaraan, jenis kelamin dan persentase perkembangannya masing-masing, dibawah ini dicantumkan sebuah tabel.
52
TABEL IV-2 PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK DIPERINCI MENURUT KEWARGANEGARAAN, JENIS KELAMIN DAN PERSENTASENYA DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, TAHUN 1973 - 1980.
Banyaknya Penduduk
Warga Negara Asing
Warga Negara Indonesia Tahun
Laki2
Jumlah
Perempuan
Jumlah
Jumlah
Laki-laki
6.584(39,68)
15.731 (94,81)
337(2,04)
525(3,16)
862(5,19)
9.484(57,16)
7.109(42,84)
16.593(100)
1974
9.147(55 13) *3 9.408(56,16)
6.472 (38,63)
15.880(94,79)
343 (2,05)
529(3,16)
872(5,21)
9.751 (58,21)
7.001 (41,79)
16.752(100)
1975
9.608(57,26)
6.584 (39,24)
16.192(96,50)
282 (1,68)
306(1,82)
588 (3,50)
9.890(58,94)
6.890(41,06)
16.780(100)
1976
10 492(54,00)
8.376(43,11)
18.868(97,11)
269(1,38)
294(1,51)
563 (2,89)
10.761 (55,38)
8.670(44,62)
19.431 (100) 19.398 (100)
1973
ui co
Perempuan
Perempuan
laki-laki
8.380 (43,20)
18.848(97,16)
260(1,34)
290(1,50)
550 (2,84)
10.728(55,30)
1977 1978
10.468(53,96) 10.449 (53,37)
8.670 (44,70)
8.604 (43,95)
19.053(97,32)
246 (1,26)
279 (1,42)
525 (2,68)
10.695 (54,63)
8.883 (45 37)
19.578(100)
1979
10.883(53,09)
9.103(44,41)
19.986(97,50)
241 (1,18)
271 (1,32)
512(2,50)
11.124(54,27)
9.374(45,73)
20.498 (100)
1980
12.443(98,27)
10.904(45,77)
23.347(98,01)
219 (0,92)
255(1,07)
474(1,99)
12.662(53,16)
11.159(46,84)
23.821 (100)
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kotamadya Sabang (diolah). *) Angka dalam kurung ( ) adalah persentase.
Penduduk tersebut tersebar diseluruh Kodya Daerah Tingkat II Sabang yang terdiri dari dua Kecamatan yaitu Kecamatan Suka Karya dan Kecamatan Suka Jaya- Penduduk Pribumi (WNI) terpencar-pencar di pedesaan dan sedikit terdapat di kota, selebihnya Warga Negara Asing (WNA) terpusat di kota Sabang dan hanya satu dua berada di pendesaan. Untuk memperoleh gambaran ini diperlihatkan dalam tabel-tabel berikut.
TABEL IV-3 JUMLAH PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA DAN WARGA NEGARA ASING MENURUT KELAMIN DI KECAMATAN SUKA KARYA, TAHUN 1980 Dewasa No. Desa
WNT Lakilaki
v.
1. Kota Atas 2. Kota Bawah Barat 3. Kota Bawah Timur 4. Aneuk Laot 5. Krueng Raya 6. Paya Seunara 7. BateeSok 8. Iboih 9. Pulau Rando Kecamatan Suka Karya
Anak-anak WN^
Perempuan
Lakilaki
WNT Perempuan
Lakilaki
Jumlah
WNA Perempuan
Laki-laki Peremp nan Lakilaki
Perempuan
Lakilaki
Perempuan
1.240 1.105
1.159 973
10 89
12 109
890 748
814 737
12 29
12 20
2,152 1.971
1.997 1.839
842
655
42
60
583
524
16
21
1.483
1.260
174 208 546 316 105
149 162 410 201 68
— —
3
3
—
—
—
—
305 345 902 505 162
296 274 770 355 121
—
—
— —
143 112 349 154 53
— —
— _
125 137 3 188 57
—
—
—
—
—
—
4.536
3.777
158
2.886
60
56
7.825
6
4
—
—
10 1
8
193
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kodya Sabang, 1980 (diolah).
3.071
-
6.912
TABEL IV-4 JUMLAH PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA DAN WARGA NEGARA ASING MENURUT KELAMIN DI KECAMATAN SUKA KARYA, TAHUN 1980 Dewasa No. Desa
WNI Lakilaki
1. le Meule 2. Ujong Kareung 3. Anoiltam 4. Cot Bak "U" 5. Cot Abeuk 6. Balohan 7.Jaboi 8. Beurawang 9. Keueneukai 10. Paya Keueneukai Kecamatan Suka Jaya
Anak-anak WNI
WNA Perempuan
412 120 187 760 114 694 135 84 192 130
407 104 134 666 97 502 104 68 187 67
2.828
2.336
Lakilaki
Perempuan
Lakilaki
388 77 99 570 97 423 68 46 159 81
1
6
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kodya Sabang, 1980 (diolah).
2.008
Jumlah
WNA Perempuan
Laki-laki Perempuan Lakilaki
377 86 93 558 79 406 59 41 154 92
1.905
Perempuan
Perempuan
800 197 286
744 190 227
— — —
1.330
1.224
212
—
203 130 351 211
182 908 163 109 341 159
4.837
4 247
— —
— — —
-
Lakilaki
-
1.117
Berdasarkan tabel-tabel tersebut dapat pula diketahui dengan mudah perbandingan jumlah penduduk antara Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing dimasing-masing Kecamatan/Desa. Di Kecamatan Suka Karya para Warga Negara Asing berjumlah 467 jiwa, sedangkan di Kecamatan Suka Jaya yang merupakan daerah pertanian dan bukan daerah kegiatan dagang, hanya terdapat 7 orang Warga Negara Asing. Populasi Warga Negara Asing berkurang 38 orang dibandingkan dengan tahun 1979, yaitu 504 jiwa di Kecamatan Suka Karya dan 8 jiwa di Kecamatan Suka Jaya. Hal ini terjadi mungkin karena melempemnya kegiatan dagang di Sabang pada pertengahan tahun 1980, hingga beberapa Warga Negara Asing tersebut pindah. Beberapa sudut lain dari Kodya Daerah Tingkat II Sabang yang akan ditinjau yaitu: Gambaran tentang Luas Pendesaan dan Jumlah rumah tangga yang terdapat di Kodya Daerah Tingkat II Sabang. Selanjutnya diperincikan pula jumlah Warga Negara Asing menurut Warga Negaranya masing-masing tahun 1980 dan jumlah penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga Negara Indonesia Turunan Cina. Kesemuanya ini diperlihatkan berturut-turut dalam tabelnya masing-masing seperti yang tertera dibawah ini.
56
TABEL: IV-5 LUAS DESA DAN JUMLAH RUMAH TANGGA DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1980 Jumlah No. Nama Desa/Kecamatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. II.
Kota Atas Kota Bawah Barat Kota Bawah Timur Aneuk Laot Krueng Raya Paya Seunara Bates Sok Iboih Pulau Rando Kecamatan Suka Karya Ie Meulee Ujong Kareung Anoiltam Cot Bak " U " Balohen CotAbeuk Jaboi Beurawang Keuneukai Paya Keuneukai Kecamatan Suka Jaya Kodya Sabang
Luas (Km2)
4 4 4 5 6 8 14 25 3 73 6 5 15 6 8 6 8 5 5 16 80 153
Sumber: Kantor Sensus dan Statustik Kodya Sabang, (diolah).
Rumah Tangga
774 747 507 118 147 402 233 79 —
3.007 292 88 138 531 479 89 109 58 143 2.183 2.010 5.017
TABEL IV-6 JUMLAH PENDUDUK WARGA NEGARA ASING CINA DAN WARGA NEGARA INDONESIA TURUNAN CINA DI KODYA SABANG, TAHUN 1980 Warga Negara Asing Cina Taiwan R R T
Warga Negara Indonesia Turunan Cina Stateless
No. Kecamatan
1. 2. 3.
Suka Karya Suka Jaya Kodya Sabang
Jumlah Laki2
Perempuan
9 2 11
12 4 16
Laki2
Ul
oo
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kodya Sabang, (diolah).
Perempuan
Laki2
Perempuan
223 2 225
261 2 263
Laki2
278 2 280
Perempuan
235 2 237
1023
14 1.037
TABEL IV-7 JUMLAH WARGA NEGARA ASING MENURUT WARGA NEGARA DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG, 1980
No. D e s a
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kota Atas Kota Bawah Barat Kota Bawah Timur Aneuk Laot Paya Seunara Batee Sok Kodya Sabang
Lain-lain
India
Cina Jumlah Rumah Tangga
Laki2
Perempuan
Laki2
Perempuan
Laki2
Perempuan
10 76 43 3 8 1 141
22 84 58 6 13 1 184
24 101 81 4 11
—
—
—
—
46
15
10
19
18
—
—
—
—
221
15
10
19
18
247 139 10 24 1 467
Sumber: Kontor Sensus dan Statistik Kodya Sabang, (diolah).
—
Jumlah
TABEL: IV-8 PERKEMBANGAN PENDUDUK DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG DENGAN PERSENTAGE PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN, 1973-1980 Pendidikan yang ditamatkan Tahun 1973 1974 1975 1976 1977 ON
1 9 7 8
1979 1980
Jumlah Penduduk 16.593 16.752 16.780 19.431 19.398 19.578 20.498 23.821
S.D.
%
5.629 5.770 5.914 6.062 6.214 6.369 6.679 7.604
33,92 34,44 35,24 31,20 32,03 32,53 32,58 31,92
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kodya Sabang.
S. L. P. 1.563 1.602 1.642 1.683 1.725 1.742 1.917 2.642
%
9,42 9,56 9,78 8,66 8,89 8,90 9,35 11,09
S. L. A. 629 645 661 677 691 697 822 982
%
3,79 3,85 3,94 3,48 3,56 3,56 4,01 4,12
Perguruan Tinggi 127 127 130 130 132 132 144 219
%
0;77 0,76 0,77 0,67 0,68 0,67 0,90 0,92
Yang terkahir diperlihatkan perkembangan penduduk Pulau Weh secara grafis yang meliputi Warga Negara Indonesia (WNI), Warga Negara Asing (WNA) dan total penduduk dalam grafik IV-1, sejak tahun 1973 hingga tahun 1980. Dari grafik tersebut tampak perkembangan penduduk Pulau Weh merupakan trend yang terus menanjak seirama dengan maju surutnya perdagangan Pelabuhan Bebas Sabang. Bila dagang sepi maka jumlah penduduk juga ikut merosot sedikit seperti terlihat pada tahun 1976 dan 1977 walaupun pada tahun 1980 kegiatan dagang Pelabuhan Bebas Sabang sedikit agak terganggu, namun penduduk Sabang tetap menanjak karena dipengaruhi oleh faktorfaktor lain seperti kelahiran, perkebunan cengkeh dan bersikap menanti situasi menjadi baik kembali. Sebaliknya grafik penduduk Warga Negara Asing memperlihatkan trend yang menurun dari tahun ke tahun. Kemungkinan besar penyebabnya adalah faktor situasi dagang yang kurang menguntungkan bagi mereka. Disamping itu mereka bukan penduduk tetap maka terjadilah outmigration beberapa Warga Negara Asing.
61
-
t : i i t t r t t t " n ii:ii?
GRAFIK
IV-1
PERKEMBANGAN PENDUDUK SABANG
Penduduk ('000) 25-r
20--
15-
ID-
S'
1973
1974
KETERANGAN
1975
1976
1977
1978
1979
1980
PERKEMBANGAN PENDUDUK WARGA NEGARA ASING PERKEMBANGAN PENDUDUK WARGA NEGARA - INDONESIA PERKEMBANGAN TOTAL PENDUDUK 62
BAHAGIAN V PRASARANA DAN SARANA PENUNJANG 1.
Jalan.
Panjang jalan secara keseluruhan dalam wilayah Ketamadya Daerah Tingkat II Sabang pada tahun 1980 adalah 77.720 m yang terdiri dari jalan propinsi jalan Pemerintah Daerah Tingkat E, jalan pelabuhan dan jalan ALRI. Menurut jenis permukaan jalan tersebut, terdiri dari jalan aspal sepanjang 39.220 M, jalan krikil 1.500 M dan tanah 37.000 M. Dibandingkan dengan tahun 1979 keadaan jalan banyak mengalami peningkatan baik panjang jalan maupun kwalitas jalan. Secara keseluruhan panjang jalan telah bertambah dari 36.520 M, pada tahun 1979 menjadi77.720 M dalam tahun 1980. Berarti meningkat dengan 41.200 M atau 112,81%, jalan aspal telah meningkat dari 30.020 M pada tahun 1979 menjadi 39.220 M pada tahun 1980 atau bertambah sepanjang 9.200 M atau 30,65%. Sedang jalan tanah telah meningkat dari 6.500 M tahun 1979 menjadi 37.000 M pada tahun 1980. Berarti meningkat dengan 30.500 M atau 469,23%. Tabel V-l berikut ini memperlihatkan keadaan jalan menurut jenis permukaannya.
TABEL: V-l PANJANG JALAN MENURUT JENIS PERMUKAAN DALAM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG TAHUN 1980 No. Jenis Permukaan
1. 2. 3. 4.
Panjang (M)
Aspal Krikil Tanah Tidak diperinci
39 220
Jumlah
77.720
i-500 37 000 -
Sumber: Kantor Statistik Kodya Sabang.
63
Kondisi jalan yang tergolong baik dalam tahun 1980 telah meningkat dari 16.020 M tahun 1979 menjadi 30.000 M tahun 1980. Berarti meningkat sepanjang 13.980 M atau 87,27%. Yang tergolong sedang sepanjang 3.220 M, dan yang rusak telah berkurang dari 14.000 M tahun 1979 menjadi 7.500 M pada tahun 1980 atau 6.500 M (46,43%). Keadaan sebaliknya jalan yang rusak berat telah bertambah dari 6.500 M meningkat menjadi 37.000 M, bertambah sepanjang 30.500 M atau 469,23%. Tabel V-2 memperlihatkan kondisi jalan yang tergolong baik, sedang, rusak maupun yang rusak parah dalam tahun 1980.
TABEL: V-2 KONDISI JALAN DALAM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG TAHUN 1980 No. Kondisi
Panjang (M)
1. 2. 3. 4.
Baik Sedang Rusak Rusak berat
30.000 3.220 7.500 37.000
Jumlah
77.720
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kodya Sabang.
Berdasarkan kelas jalan dalam Kotamadya Daerah Tingkat II Sabang dapat digolongkan dalam katagori kelas III sepanjang 30.000 M, jalan kelas III A sepanjang 10.720 M dan jalan kelas V sepanjang 37.000 M. Tabel V-3 memperlihatkan katagori kelas jalan dalam Kotamadya Daerah Tingkat II Sabang tahun 1980.
64
TABEL: V-3 PENGGOLONGAN JALAN MENURUT KELAS DALAM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SABANG TAHUN 1980 Panjang (M)
No. Kelas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
—
I II III III A IV V Tidak diperinci
30.000 10.720 37.000
77.720
Jumlah
Sumber: Kantor Sensus dan Statistik Kodya Sabang.
65
2.
Pelabuhan. a.
Pelabuhan Laut.
Pelabuhan laut Sabang, berada dibawah Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang. Fungsi Badan ini (BPP), ialah mengelola pelabuhan untuk memenuhi/melayani kebutuhan dalam bidang jasa-jasa pelabuhan secara baik dan efisien. Dimaksud dengan pelabuhan adalah lingkungan kerja dan tempat berlabuh bagi kapalkapal dan kenderaan air lainnya, untuk menyelenggarakan bongkar-muat barang, hewan dan penumpang (P.P. No. 1 tahun 1969). Gambaran mengenai kegiatan di pelabuhan Sabang 1979 dan 1980 dapat dilihat dalam tabel berikut (tabel VA).
TABEL: V-4 KEGIATAN PELABUHAN SABANG, 1979-1980
1979
No. Jenis Sarana
1980*)
Perobahan (%)
Kunjungan kapal: Buah Ukuran Dwt.
1.402 425.882
1.658 559.911
18,26 31,47
Bongkar Muat: General Cargo Bongkar (Ton/M3) Muat (Ton/M3) Bahan Bakar Minyak Bongkar Muat Penumpang: Naik Turun
35.339 8.198
28.187 2.080
(20,24) (74,63)
126.885 119.860 73,033 73.943
161.249 152.238 93.249 93.340
27,08 27,01 27,68 26,23
Pemakaian Fas. Pelabuhan: — Labuh (jam) — Tambatan (m/jam) - Gudang (T/hari) — Air minum (M3) - Alat-alat (jam) — Kepanduan (kapal)
43.306 628.963 135.967 152.424 1.143 1.429
58.035 620,787 167.304 158.337 502 1.518
34,01 ( 1,30) 23,05 3,88 (56.08) 6,23
Sumber: Badan Penguasaan Pelabuhan Sabang *"\ Tannüri 1 QRO s n m n a i d e n e a n Nooember 198C .
66
Dari data kegiatan yang dicapai untuk tahun 1980 (Januari s/d Nop 1980), jelas tidak terdapat perobahan yang besar, baik peningkatan maupun penurunan. Gambaran perkembangan kegiatan di pelabuhan Sabang selama 1976-1980 terlihat di dalam tabel berikut (tabel V-5). Sedang trend dari perkembangan kunjungan kapal dimuat juga dalam grafik: V-l. Perincian kegiatan menurut jenis perusahaan pelayaran dimuat dalam tabel: V-6. Perkembangan pemakaian fasilitas tambat dan gudang pelabuhan di muat dalam tabel: V-7. Usaha yang berhubungan dengan distribusi air minum yang dikelola oleh Badan Pelabuhan yang digunakan untuk kapal dan keperluan umum dimuat dalam tabel: V-8. Untuk melayani arus penumpang dan barang interinsular (terutama Ulee Lhee Balohan) dioperasikan beberapa buah kapal yang umumnya dikelola oleh P.T. Pembinaan Pulau Weh Shipping. Keterangan mengenai kapal yang dioperasikan tersebut dimuat dalam tabel: V-9. Umumnya yang digunakan adalah kapal-kapal kecil dan dari jenis kapal barang dan Ferry, keadaan akhir-akhir ini kapal-kapal ini sudah mulai tidak mampu menampung arus penumpang dan barang yang semakin meningkat. Karena itu sangat diperlukan tambahan kapal angkut penumpang dan barang yang baru dan dalam ukuran yang lebih besar dari yang dimiliki sekarang. Jumlah penumpang tahun 1980, menurut masing-masing bulan dimuat dalam tabel: V-10. Menurut angka termuat dalam tabel: V-l 1, rata-rata jumlah penumpang per bulan yang diangkut oleh P.T. Pembinaan Pulau Weh Shipping adalah 11.001 naik dan 11.868 turun. Namun menurut informasi yang diperoleh terdapat sekitar 10% tambahan penumpang baik yang menggunakan nota atau cara lainnya. Diperkirakan untuk tahun 1981 sedikitnya akan terdapat sekitar 500 orang naik dan 500 orang turun per hari yang bepergian antara Balohan — daratan Aceh. Keadaan physik dan penyediaan fasilitas di pelabuhan Sabang masih kurang memadai, dan untuk mendorong perkembangan di Sabang peranan pelabuhan ini cukup penting. Karena itu usaha kearah memperbaiki, meningkatkan sarana serta fasilitas pelabuhan, termasuk fasilitas dok, berlabuh, bongkar muat, gudang, air, listrik dan sarana penunjang lainnya, dirasakan sebagai hal yang mendesak dan amat diperlukan. Perlu kami kemukakan, bahwa pelabuhan Sabang adalah dari jenis pelabuhan alam, terlindung dan cukup dalam. Hal ini mempunyai keuntungan operasional dan ekonomis. Sebagai contoh: Bila sebuah kapal berlabuh di Belawan, kapal tersebut akan kehilangan space 20% karena di kapal yang berlabuh tersebut tidak dapat dimuat secara optimum. Jika dimuat penuh dikhawatirkan kapal kandas karena pelabuhan dangkal. Sebaliknya masalah kehilangan space ini tidak ada di Sabang. Dewasa ini terdapat 500 buah kapal-kapal ikan yang beroperasi di Samudera Indonesia. Kapal-kapal ini akan lebih dekat mengambil supply, air, bahan bakar, atau repair 67
di pelabuhan Sabang dibanding dengan ke Singapura. Hal lain yang perlu dicatat adalah, terdapatnya beberapa danau di pulau ini yang merupakan sumber air tawar, yaitu:
Danau Aneuk Laot panjang 1.500 m, lebar 250 m dan dalam 15-40 meter, Danau Paya Seunara dengan ukuran 600 x 200 m2. Terdapat pula dua danau yang belum jelas luasnya yaitu danau Paya Kareung dan danau Paya Seumasi. Jarak masing-masing danau ini ke Sabang adalah: Danau Aneuk Laot Danau Paya Seunara Danau Paya Kareung Danau Seumasik
1.800 m 5.000 m 8.750 m 9.250 m
Proyek-proyek pembangunan diHngkungan Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang dapat dilihat pada tabel: V-l 2.
68
TABEL : V-S PERKEMBANGAN KEGIATAN DI PELABUHAN SABANG, 1976 - 1980
Tahun
Jumlah Kapal
Ukuran GRT DWT
General Cargo Bahan Bakar Minyak Bongkar Muat Bongkar Muat (T/M3) (T/M3) (T/M3) (T/M3)
Jumlah Bongkar Muat
Jumlah Penumpang Naik Turun
1977
1.142
304.891
536.322
29.728
3.495
115.240
111.407
144.902
144.902
45.860
47.433
1978
1.251
269.155
558.590
32.608
5.299
122.872
117.899
155.480
123.198
67.150
72.166
1979
1.402
226.838
425.882
35.339
8.198
126.885
119.860
162.224
128.058
73.943
73.033
1980
1.658
290.282
559.911
28.187
2.080
161.249
152.288
189.436
154.318
93.340
93.249
Sumber : Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang.
GRAFIK
V-1
TREND PERKEMBANGAN JUMLAH KAPAL BERLABUH
JUMLAH KAPAL 1800 T
1600--
1400
1000"
1976
1977
1978
70
1979
1980
TABEL : V - 6 PERINCIAN
KEGIATAN MENURUT JENIS PERUSAHAAN PELAYARAN PADA BADAN PENGUSAHAAN PELBAUHAN SABANG JANUARI 1980 SAMPAI DENGAN NOPEMBER 1980
No. Jenis Perusahaan Pelayaran
Jumlah Kunjungan
Barang Jumlah DWT
Bongkar
Muat
1. Pelayaran Samudra : Nasional Asing
2 8
21.039 14.984
11.257.606
695.231
2. Pelayaran Nusantara: Nasional Asing
4 14
5.219 13.253
325.103 15.801.075
711.277
403 75
182.027 182.800
14 1
3.260 492
1.071
134.898
236.940
589.398
66
1.939
489.566
87.013
1.658
559.911
189.359.656
154.317.619
3. Pelayaran Khusus: Nasional Asing 4. Khusus Ikan: Nasional Asing 5. Pelayaran Lokal : N asio nal 6. Pelayaran Rakyat : Nasional Jumlah
Sumber : Bandan Penguasahaan Pelabuhan Pelabuhan Sabang. x) Turun naik penumpang khusus diterminal Balohan.
Penumpang Turan Naik
152.237.700
161.249,366
93.249 x)
93.340 x)
93.249
93.340
TABEL: V-7 PEMAKAIAN FASILITAS TAMBAT DAN GUDANG PENUMPUKAN BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN SABANG 1974-1980
Tahun
Pemakaian Tambatan (jam/M)
Pemakaian Pemupukan Gudang Lapangan (Ton/Hari) (Ton/Hari)
1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980
249.068 211.575 276.695 601.853 748.129 628.963 620.787
46.598 42.686 98.717 113.039 205.138 135.967 167.304
Sumber: Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang.
TABEL: V-8 PEMAKAIAN AIR MINUM BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN SABANG 1971-1980
Kapal No. Tahun Nasional
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980
4.609 2.999 2.960 4.583 4.406 3.986 6.085 5.833 6.363 4.356
Umum — Asing
Jumlah Langganan
469 486 493 493 506 496 489 480 429 464
1.180
633 5.859
744 1.684 1.403
449 1.688 1.431 1.262
Sumber: Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang.
72
Jumlah (Ton/M3)
Pemakaian
131.154 122.381 131.997 133.432 150.036 153.469 159.673 157.333 144.630 152.039
136.943 126.033 140.816 138.759 156.126 158.858 164.854 164.854 152.424 158.337
TABEL. V-9 DAFTAR: KAPAL PENUMPANG, SABANG-BALOHAN, SABANG ULEE LHEUE, MALAHAYATI Daya Angkut No. Nama Kapal
1. M.V. Kuala Batee 2.
Ukuran DWT
Dibuat di
1970 1970
138,84 RT 137,29 RT
Singapore Semarang
1974
360
Jakarta
Tahun Pembuatan
Penumpang
KM.BratasenaPC.2 RT
3. KM. Pulau Simeulu 1957
70,16 RT
4. KM. Gebari Baru -o U)
Sumber: Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang.
Keterangan
Pemilik
Surabaya
KP4BS Pemda. TK. I Aceh Pemda. TK. I Aceh PT. Pembinaan Pulau Weh Shipping
240 80
Barang 70 Ton
Ferry
65 Ton
Kapal Barang
280 Ton
Kapal Barang
35 Ton
Kapal Barang
200 40
TABEL: V-10 ARUS PENUMPANG BALOHAN - ULEE LHEUE/KRUNG RAYA 1980
Bulan
Naik (Orang)
Turun (Orang)
Jumlah (Orang)
Januari Februari Maret April Maei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
15.316 17.551 16.876 13.102 12.585 10.200 8.743 7.253 7.869 8.773 7.988 5.755
15.951 17.826 16.285 14.933 13.718 12.041 11.154 9.756 7.211 9.761 7.746 6.040
31.267 35.377 33.161 20.035 26.303 22.241 19.897 17.009 15.080 18.534 15.734 11.795
132.011
142.422
274.433
Jumlah
Sumber: Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang.
74
TABEL. V-ll DAFTAR PERBANDINGAN KEADAAN PELABUHAN SABANG MASA SEBELUM PERANG DAN SEKARANG Waktu Zaman Keterangan No. Uraian
1. Panjang Dermaga yang dapat bersandar
Sekarang (1980)
Belanda (1942)
840 m
250 m
Rehab
10.000 m2
10.000 m
Rehab
3. Bak Air (Bronze)
800 m2
850 m2
Rehab + tambahan
4. Bak Air di pusat pemompaan air
2,300 m3
2.300 m3
Rehab
5. Pipa-pipa Air
10.000 m
6. Mesin Pompa Air
1 buah mesin dongki 40 HP
2 mesin pompa a 77 PK
2 Mesin pompa Keong a 40 HP
1 Mesin pompa 36 PK
2. Luas Gudang
10.000 m
7. Dok
5.000 Ton
ditarik ke Surabaya
8. Perbengkelan Dok
1.000 Ton
masih ada (Angkutan Laut)
9. Kunjungan Kapal
20/hari
3/hari
Sumber: Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang.
75
Rehab dan Baru
TABEL: V-12 PROYEK PEMBANGUNAN BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN SABANG TAHUN 1980 Sumber Biaya
No. Proyek
1. Rehab Dermaga 2. Rehab Bak Air 3. Rehab Pipa Air
720 m2
4. Rehab Gudang C I 5. Pengukuran daerah kerja Pelabuhan 6. Rehab Kantor
APBN APBN Inventaris Pelabuhan Induk Bela wan s.d.a. s.d.a. Rutin
Besar Biaya (Rp. Juta) 85,00 10,00 4,93 3,00 18,00 3,25
Sumber: Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang.
b.
Pelabuhan Udara.
Pelabuhan Udara Sabang terletak di Cot Bak U dan pelabuhan ini berada dibawah pengawasan Pangkalan Udara (Lanu) Sabang. Panjang landasannya 1.370 meter dan lebarnya 60 meter. Permukaan landasannya terdiri dari aspal 24.496 m2, beton 38.625 m2 batu giling 6.700 m2 dan berumput 27.000 m2. Sejak tahun 1973 pelabuhan ini selain dipergunakan untuk kepentingan Angkatan Udara Republik Indonesia juga dipergunakan untuk kepentingan umum. Mulai tahun 1976 pelabuhan ini telah dikunjungi oleh Merpati Nusantara Air Line (MNA) dengan frekuensi penerbangan saat itu 2 kali seminggu, route Biang Bintang — Sabang. Kemudian mulai tahun 1978 sampai sekarang frekuensi penerbangan telah ditingkatkan setiap hari. 3.
Listrik.
Kapasitas pelistrikan di Sabang, berkekuatan seluruhnya 3.000 KVA, terdiri dari yang dimiliki oleh KP4BS 2.500 KVA dan oleh ALRI sebesar 500 KVA. 76
Mesin pembangkit tenaga Ustrik yang dikelola oleh KP4BS, sudah mulai dipasang sejak tahun 1969. Mesin ini berasal dari-Komando Operasi Tertinggi Ekonomi (KOTOE). Investasi mesin-bernilai Rp. 264,095.795,50, sedang untuk instalasi dan gedung telah di investasikan dana sebesar Rp. 676.764.651,46. Kekuatan üstrik KP4BS, sebesar 2.500 KVA ini, terdiri dari 2 (dua) unit mesin pembangkit, masing-masing dengan kekuatan 1.250 KVA. Kapasitas terpakai yang telah dicapai pada saat ini hanya 800 KVA, atau sekitar 32% dari persediaan. Jumlah langganan seluruhnya 1.230, dengan pemakai utama untuk konsumsi rumah tangga, pertokoan dan kantor-kantor. Perincian neraca dan laporan rugi laba dimuat pada lampiran VI - 3 dan VI - 4.
77
BAHAGIAN VI KEUANGAN 1.
Pemerimaan dan Pengeluaran Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang.
Penerimaan Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas Dengan Pelabuhan Bebas Sabang berasal dari Jasa Administrasi Pembangunan, Proceed hasil Sabang, Bea masuk, Biaya Tatalaksana, Retribusi, Ferry Service dan dari lain-lain-^. Perkembangan dan komposisi dalam persen penerimaan menurut masing-masing sumber dapat diühat pada tabel VI-1 dan grafik VI-2 Angka dalam table VI-1 tersebut memperlihatkan, selama periode 1968-1979, tingkat pertumbuhan penerimaan adalah ratarata 22, 17%. Jika diperhitungkan rata-rata inflasi selama periode tersebut + 18% setahun, maka rata-rata pertambahan reil menjadi 4,17% setahunnya. Rata-rata sumbangan terhadap penerimaan yang diperoleh dari masing-masing sumber selama 5 (lima) tahun terakhir adalah, dari —
Jasa Adminis rasi pembangunan
—
Proceed hasil Sabang
7,69%
—
Bea Masuk
5,75%
—
Biaya Tatalaksana
2,56%
—
Retribusi
4,01%
Ferry Service
8,04%
Lain-lain
1,16%
—
70,79%
Sumbangan terbesar ternyata berasal dari jasa administrasi Pembangunan, disusul oleh Proceed hasil Sabang dan Ferry Service. Pengeluaran Badan Pengusahaan Daerah Perdagangan Bebas - Dengan Pelabuhan Bebas Sabang terdiri dari: biaya umum, biaya-rutin, biaya modal dan biaya pembangunan. Gambaran perkembangan pengeluaran dan komposisi dalam persentase tersebut dimuat
Hotel, Listrik.
78
dalam tabel VI - 2. Rata-rata pengeluaran selama 5 (lima) tahun terakhir adalah - sebagai berikut: -
Biaya Umum Biaya Rutin Biaya Modal Biaya Pembangunan
20,03% 16,60% ll >93% 51,44%
Neraca Akhir yang terdiri dari Income Statement dan Balance Sheet dari masingmasing unit usaha Badan Pengusahaan dimuat - pada Lampiran VI - I sampai dengan VI-2.
79
TABEL: VI-1 PERKEMBANGAN DAN KOMPOSISI PENERIMAAN BADAN PENGUSAHAAN DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG TAHUN 1968-1980 Jasa Adm. Pemb. Tahun
Proceed hasil Sabang %
Bea masuk %
Rp
Rp
1968
14.227.538,06
43,00
7.211.427,72
Biaya Tatalaksana %
Rp
% Rp
21,60
6.712,681,11
10,21
4.911,110,59
15,00
1969
65.971.349,50
75,04
11.537.256,40
13,12
6.061,241,90
6,89
3.494.775
3,98
1970
91.267.449,55
69,80
7.031.011,07
5,40
9.781,048,65
7,50
5.901.402,52
4,50
1971
50.148.690,00
45,40
9.633.530,35
8,50
6.878.130,30
6,50
112.770
0,11
1972
30.978.595,02
51,92
7.382.704,71
12,28
5.475.839,20
9,17
1.331.090
2,23
1973
30.018.396,51
44,23
5.753.227,20
944.850
1,39
62.030.614,31
64,44
14.270.774,05
10.689.817,55 7.978,70
15,75
1974
8,48 14,82
8,31
1.366.930
1.42
1975
77.252.688,99
61,76
30.884.653,90
24,69
8.046.586,40
6,43
1.624.190
1,30
1976
149.702.322,31
82,90
14.131.070,10
7,83
7.798.234,40
4,32
1.891.340
1,04
4,32
16.310.483,66
6,26
8.732,960
3,35
1977
179.646.173,61
68,92
11.266.027,80
1978
253.933.943,09
70,72
20.191.333,65
5,62
28.206.085,15
7,86
10.914.000
3,04
1979
266.354.347,74
56.128.841,15
12.00
38.036.659,50
5,12
13.440.700 13.367.700
2,88
**)393.297.5 80,31
17.817.150,80 27.611.612
3,81
1980
56,99 52,90
Sumber: KP4BS Keterangan: **) 1 Januari 1980 S/D 31 Maret 1981
3,71
1,80
TABEL: VI-2 PERKEMBANGAN DAN KOMPOSISI PENERIMAAN BADAN PENGUSAHAAN DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG TAHUN 1968-1980
00
1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980
1.551.882,41 1.890.166,49 819.166,09 640.764,30 5.670.638,09 20.602.247,42 23.764.276,40 8.350.627,45 **) 3.070.067,54
2,60 2,79 0,85 0,51 3,14 7,90 6,62 1,79 0,41
31.899 .537,53 7.329 ,900,76 5.518,.774,40 5.334 ,604,02 4.424. 538,67 227 220,08 22.529 .699,57 20.956 .610,45 95.614 .186,42 255.375 764,00
Sumber: KP4BS Keterangan: **) 1 Januari 1980 S/D 31 Maret 1981
Rp
Rp
Rp
Rp
28,30 12,28 8,13 5,54 3,54 0,13 8,64 5,84 20,46 34,35
%
%
%
%
Tahun
Jumlah
Lain-lain
Ferry Service
Retribusi
137 .070,00 847 .334,90 16.785 .290,78 14.960 .425,00 5.629 473,05 13.053 .800,39 4.451 .633,55 2.214. 810,80 1.159. 756,80 1.565 .362,20 1.089 .630,45 9.671 .424,75 12.682 .888,25
0,40 0,97 12,80 11,19 9,43 19,23 4,62 1,77 0,64 0,61 0,30 2,07
1.71
33.199.827,48 87.911.957,70 130.766.202,57 115.039.062,65 59.679.485,15 67.869.032,54 96.252.407,72 125.088.233,06 180.580.587,78 260.652.954,26 359.055.879,19 467.377.277,81 743.442.271,51
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
TABEL: VI-3 PERKEMBANGAN DAN KOMPOSISI PENGELUARAN BADAN PENGUSAHAAN DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG TAHUN 1968-1980
Tahun
Biaya Umum Rp
Biaya Rutin Rp
Biaya Modal Rp
Biaya Pembangunan Rp
Jumlah Rp
7.874.319,21 (15,60)! *) 1.973.591,72(3,91) 13.869.957,49 (27,47) 1968 26.771.018,26(53,02) 50.488.886,68 (100) 10.268.664,13(11,51) 1969 4.278.498,10 (4,49) • 43.257.912,32(48,75) 31.475.651,39(35,25) 89.280.719,94(100) 16.340.525,94(12,34) 4.736,208,55 (3,58) 41.904.215,35(31,68) 1970 69.462.369,94 (52,44) 132.443.346,78(100) 22.596.307,74(20,1) 12.792.567,20(9,04) 16.665.256,65(13,99) 1971 59.628.094,42 (56,87) 95.016 96936(100) 7.925.179,06(9,09) 11.119.843,07(12,77) 7.204.975,80 (8,28) 60.863.720,44(69,86) 1972 87.113 718,77(100) 9.606.763,71 (17,48) 64.750,00(0,12) 33.690.873,10(61,31) 1973 11.589.872,72(21,09) 54.952.259,53 (100) 48.653.748,62 (59,60) 5.111.300,00(6,27) 81.516.832,30(100) 1974 15.376.376,12(19,03) 12.375.407,56(15,10) 3.026.260,00(2,26) 134.126.615,94(100) 23.976.030,79(17,88) 92.376.407,52 (68,87) 1975 14.747.917,63(10,99) 5.614.215,00(2,94) 140.256.880,25 (73,40) 190.990.037,60 (100) 17.509.835,97(9,27) 27.609.106,38(14,46) 1976 600.825,00(0,30) 140.135.497,95 (69,93) 200.384.135,59(100) 24.672.531,89(12,31) 34.975.280,75(17,46) 1977 86.733.945,69(40,78) 212.712.003,86(100) 42.189.025,47(19,83) 37.683.177,70(17,72) 46.105.855,00(21,67) 1978 56.104.175,72(15,01) 48.835.007,39(13,07) 190.544.104,87(50,98) 373.724.968,32(100) 78.241.680,34(20,94) 1979 66.413.527,84(17,93) 370.421.130,86(100) 1980 ** 120.328.849,48 (32,48) 109.160.968,92(29,47) 74.517.784,62(20,12)
Sumber: KP4BS, Sabang Keterangan: *) Angka dalam (%) adalah Persentase. **) 1 Januari 1980 sampai dengan 31 Maret 1981
GRAFIK
VI-1
KOMPOSISI JENIS PENGELUARAN BADAN PENGUSAHAAN DAERAH PERDAGANGAN BEBAS PENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG
2.
Pendapatan dan Pengeluaran Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang.
Sumber Pendapatan Badan Pengusahaan Pelabuhan berasal dari bea berlabuh, bea tambat, sewa gudang/lapangan pemupukan, langganan air kapal, sewa alat-alat, jasa pandu dan rupa-rupa penerimaan lainnya. Pendapatan Badan Pengusahaan Pelabuhan tahun 1980 berjumlah Rp 67.962.126,56 dan penerimaan dalam valuta asing sebesar US$20,115,81. Penerimaan rupiah menurut masing-masing sumber adalah: - Biaya labuh -Bea Tambat -Sewa Gudang - Penjualan air - Sewa alat-alat - Pandu - A i r Kapal - Rupa-rupa
2,87% 12,77% 18,45% 19,54% 0,54% 38,92% 5,27% 1,65%
Perincian pendapatan dalam bentuk valuta asing adalah: - Bea Labuh - Bea Tambat Air Kapal - Pandu dengan kurs US$1 =
23,03% 27,72% 4,25% 45,00% Rp 625,-penerimaan valuta 1980, berjumlah Rp 12.471.802,20.
Perincian pendapatan menurut masing-masing bulan adalah sebagai berikut.
84
TABEL: VI-4 PERINCIAN PENDAPATAN BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN MENURUT BULAN, TAHUN 1980 Pendapatan (ribuan Rp) Jumlah Bulan
Januari Februari Maret April Maei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
—
US$ (Rp. eq.)
Rupiah
5.730,01
3.861,81 3.703,95 4.372,13 4.622,79 7.617,60 4.837,32 5.072,81 4.967,59 6.398,76 6.082,93 6.77,26 9.647,18
1.891,20 679,20 837,22 885,95 668,99 804,47 1.104,50 722,93 706,89 1.164,42 2.001,36 1.000,68
4.383,15 5.209,35 5.508,74 8.286,59 5.641,79 6.177,31 5.690,52 7.105,65 7.247,35 6.770,62 10.647,86
67.962,13
12,467,81
80,429,94
Sumber: Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang.
85
Pengeluaran Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang terdiri dari gaji pegawai dan tunjangan, uang lembur, bahan pokok, pakaian dinas, pengobatan, biaya pemeliharaan dan perjalanan dinas. Seluruh pengeluaran ini bersifat pengeluaran rutin. Jumlah pengeluaran tahun 1980 adalah: Rp 66.140.565,18, dengan perincian: — — — — — — —
Gaji pegawai/tunjangan Uang lembur Bahan Pokok Pakaian Dinas Pengobatan pegawai Pemeliharaan Perjalanan dinas
41,53% 0,37% 9,98% 1,86% 1,03% 37,27% 7,96%
Perkembangan pendapatan dan pengeluaran Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang periode 1970-1980 dimuat dalam tabel VI-5 berikut.
TABEL: VI-5 PENDAPATAN DAN PENGELUARAN BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN SABANG, 1970-1980 (Dalam rupiah juta) Tahun
Pendapatan
Pengeluaran
1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980
9,13 10,40 11,67 11,44 18,25 22,46 29,21 39,77 49,23 55,91 67,96
9,68 9,91 11,82 12,24 19,64 26,17 29,48 20,90 42,12 58,74 66,14
Selisih -0,55 + 0,49 -0,15 - 0,80 - 1,39 -3,71 -0,27 + 18,87 + 7,11 -2,83 + 1,82
Balance -0,55 -0,06 -0,21 - 1,01 -2,40 - 6,11 -6,38 12,49 19,60 16,77 18,59
Sumber: Badan Pengusahaan Pelabuhan Sabang.
Tabel tersebut memperlihatkan bahwa tingkat pertambahan rata-rata selama periode tersebut adalah 22,36%, sedang rata-rata tingkat peningkatan pengeluaran 21,19% setahunnya. Bila kita perkirakan dengan indek inflasi maka tingkat pertambahan riil hanya sekitar 4,4% saja, sedang pengeluaran riil bertambah hanya sekitar 3,2%. Secara visuil dapat dilihat pada grafik VI-2. 86
i
il!! GRAFIK
VI-2
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN BADAN PENGUSAHAAN PELABUHAN SABANG 1970-1980
10PENERIMAAN PENGELUARAN BALANCE 1970 '71
'72
'73
'74 '75 87
'76
'77
'78
'79 '80
LAMPIRAN : VI-1 LABA/RUGI DAERAH PERDAGANGAN BEBAS DENGAN PELABUHAN BEBAS SABANG DAN UNIT-UNIT USAHA PER 31 MARET 1981 (Dalam Ribuan Rupiah)
No. Uraian : 1. Pendapatan-pendapatan
oo oo
2. Biaya-biaya: — Rutin dan Personalia — Keperluan kantor — Pemeliharaan — Umum — Biaya trafik — Biaya operasi kapal — Biaya operasi listrik — Biaya keperluan terminal — Pembelian barang komersil JUMLAH pos 2 3. Laba/Rugi (sebelum pajak) Sumber: KP4BS Sabang
Ferry Service:
L. P. S.
L. S. P.
Sabang Hill Guest House
Mass Media
DPBdgn PBS
Jumlah :
190.858
100.213
14.889
9,581
512
377.239
693.292
40.387 2.634 4.436 27.038 36.986 76.099
9.553 486 18.008 89.638
—
980 106 1.302 666
27 217 216
106.314 12.394 19.580 72.073
6.404
—
—
—
—
-
—
—
—
1.606
—
—
157.261 16.092 43.326 191.931 36.986 76.099 75.205 6.404 1.606
193.984
192.890
2.555
4.660
460
210.361
604.910
( 3.126)
( 92.677)
12.334
4.921
52
166.878
88.382
—
255 —
2.300
—
—
—
—
—
—
—
—
—
—
—
—
—
—
—
75.205
LAMPIRAN : VI-2 NERACA GABUNGAN DPB DENGAN PBS BERIKUT DENGAN UNIT-UNIT USAHA PER 31 MARET 1981 (dalam Ribuan Rupiah)
No . Nama Perkiraan :
oo NO
1. AKTIVA LANCAR: 1.1. Kas dan Bank 1.2. Piutang-piutang Akumulasi Penghapusan Pituang 1.3. Pinjaman yang diberikan 1.4. Bunga/jasa kredit 1.5. Persediaan 1.6. Penyertaan 1.7. Biaya dibayar dimuka 1.8. Pendapatan yang diterima ?.. AKTIVA TIDAK TETAP: 2.1. Tanah 2.2 Aktiva tetap lainnya Akumulasi penyusutan 3. AKTIVA LAINNYA. JUMLAH AKITVA 4 REKENING ADMINISTRATIF:
JUMLAH
DPB dengan Ferry Service PBS
89.450 411.301 ( 17.416)
42.653 387.053 ( 17.416)
190.952 43.918 304.077 4.000 1.562 47.934 18.585 1.172.263 ( 287.716) 217 970 2.196.880 905.365 3.102.245,-
Sumber : KP4BS Sabang.
19.552 20.707
Lembaga Pelistrikan
16.541 882
—
—
—
—
—
—
281.878 4.000 1.562
—
22.199
—
—
—
—
—
—
47.934
17.917 273.135 ( 161.002) 151.982 981.762
—
905.365 1.887.127,--
—
817.566 76.259 ( 56.798) ( 68.171) — 65.988 902.939 59.720 —
59.720, -
—
Lembaga Sim pan Pinjam Sabang:
Sabang Hill Guest House
7.854
2.003
847
—
2.561
98
190.952 43.918
—
Mass Media
~
—
"
668 356 (275)
4.624 ( 1.164)
323 ( 306)
8.024
962
—
243.473 —
902.939.-- 243.473-
—
8.024-
962,-
lanjutan
LAMPIRAN : VI-2
No. Nama Perkiraan: 1. PASSIVA LANCAR: 1.1. Hutang-hutang 1.2. Pendapatan yg diperhitungkan 1.3. Simpanan yang diterima 1.4. Pendapatan pajak Yadip 1.5. *o o
1.6.
Bunga/jasa Adm. Yadip Pendapatan yang diterima dimuka
2. KEPNTINGAN PEMILIK: 2.1. Modal Donasi 2.2. Cadangan Umum. 2.3. Saldo laba per 1980/81 JUMLAH PASSIVA
Jumlah
33.979
30.203
Ferry Service
1.852
47.934 _
28.526 8.551 43.918 1.375
Lembaga Simpan Sabang Hill Pinjam Sabang Guest House
1.652
57
47.934
_
_
28.526
Mass Media
215
—
—
—
—
—
—
43.918
1.375
—
—
—
—
—
264.095
—
—
—
1.680.120
88.382 2.196.880
166.878 1.887.127
3.102.245
Lembaga Pelis trikan Sbg.
_
8.551
264.095 1.680.120
3. REKENING ADMINISTRAIriP 905.365
Sumber : KP4BS Sabang.
DPB Dengan PBS
—
—
1.887.127
— —
—
—
12.334
4.921
221.004
84.835
5.136
52 52
60.994
681.935
158.638
2.888
910
59.720
902.939
243.473
8.024
962
—
—
(3.126) (1.274)
(92.677)
DAFTAR NAMA-NAMA PERUSAHAAN YANG ADA DI SABANG 1980 GOLONGAN - I NO. NAMA PERUSAHAAN 1. P.T. Socfin Sabang 2. Sinco Trading Coy 3. F.A. Usaha Nasional 4. F.A. Sabang Baru 5. Wahyu Trading Coy 6. Federal Trading Coy 7. F.A. Sabang Ria 8. N V . Posaka 9. CV. Maju Jaya Trading Coy 10. CV. Evergreen 11. Swan Trading Coy 12. Sinarberlian Trading Coy 13. Wisma Trading Coy 14. C V . Bintang Baru 15. Sunlight Trading Coy 16. Timur Jaya Trading Coy 17. CV. Tangsee Jaya 18. C.V. Same 19. Sari Trading Coy 20. C.V. Merry 21. CV. Bukit Mas 22. Pulau Bebas Trading Coy 23. C.V. Yudha 24. F.A. Usaha Tar 25. Indah Trading Coy 26. Kencana Trading Coy 27. C.V. Nya'Din N.T. 28. Mercy Trading Coy 29. C.V. Lido 30. CV. Apotik Sabang 31. P.T. Sabang Raya Jaya 32. Freeport Trading Coy 33. Sejahtera Trading Coy 34. Sinarbulan Trading Coy 35. P.T. Pembinaan Pulau weh 36. CV. Jasa Agung 37. Mentari Trading Coy 38. K.U.D. Sukakarya 39. K.U.D. Sukajaya 40. Mewah Trading Coy 41. F.A. Sinar Usaha 42. F.A. Dagang Sepakat 43. C.V. Yen 44. Selatan Raya Trading Coy
NAMA PEMILIK
ALAMAT
M. Daud Sani Abdullah Ibrahim M. Djuned Nya'Pa Malik Tandianus Yuslan Akas Heryanto Salihin Syarwan Juswardi Ali Sani Roslina Surya Soepardi Utari Halimin Lotan Widjaya Chandrasa Nyeni Thoha M. Sufie Hanafiah Nafiah Kamil Lucius Leo Kok Kiu Fie Taswi Supardi Go Sit Hiong O. Sofyan A. Rachman Yeni Gani Bamgang Narotama Nya'Din N.T. B. Bani Hafas Susanto M. Nur Adam Umar Wijaya T. Darwin Herning Wilis Goto Yen Abubakar Harun A. Wahab Thaib Chia Fu Chin Hasbi Kadir Badruddin Tjut Yetti Lestari Syukri Lid an M. Djuned Usman Gunawan Zen Zen Usman Nasution
Jl. Sp. Bioskop 126 Sabang Jl. Perdagangan 116 Jl. Perdagangan 50 Jl. Perdagangan 123 Jl. Perdagangan Jl. Perdagangan 15 Jl. Perdagangan 97 Jl. Perdagangan 128 Jl. Perdagangan 18 Jl. Seulawah 2 Jl. Perdagangan Belakang Jl. Perdagangan Jl. Perdagangan 59 Jl. Perdagangan 20 Jl. Perdagangan 26 Jl. Perdagangan 35 Pasar Pagi Sabang Jl. Perdagangan 127 Jl. Perdagangan 54/43 Jl. Perdagangan 129 Jl. Perdagangan 42 Jl. Perdagangan 46 Jl. Perdagangan 106 Jl. Perdagangan 108 Jl. Perdagangan 31 Jl. Perdagangan 49 Jl. Perdagangan 102 Jl. Perdagangan 73 Jl. Perdagangan 78 Jl. Perdagangan 3 Jl. Perdagangan 33 Jl. Perdagangan Jl. Perdagangan 26 Jl. Perdagangan 38 Jl. Perdagangan 1 Jl. Perdagangan 102 Jl. Perdagangan Kec. Sukakarya Sabang Kec. Sukajaya Sabang Jl. Perdagangan 45 Jl. Perdagangan 45 Jl. Perdagangan 74 Jl. Perdagangan 5 Jl. Perdagangan 44
9<1
45. P.T. Kerta Niaga 46. P.T. Aduma Niaga 47. P.T. Yusri Era Perdana
Drs. Zulkifli Zen Drs. Zulkifli Zen Anzar Yusri
Jl. Perdagangan Jl. Perdagangan Jl. Perdagangan 31
GOLONGAN - H 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.
Toko Rapi Toko Binaria Toko Mawar Toko Sahabat Toko Mayatex Toko Gaya Baru Toko Tenaga Usaha Toko Pulau Bebas Toko Sabang Jaya Toko Bima Toko ABC Toko Pulau Indah Toko Singapore Toko Italy Toko Juwita Toko Sinar Timber Toko Indah Toko Eka Jaya Toko Bebas Toko Wali Toko Bahagia Toko Parahiangan Toko Sabae Toko Bali Toko Wismarini Toko Pulau Sinar Toko Usaha Baru Toko Paris Toko Sejahtera Toko Sedjiwa Toko Makmur Toko Serbarasa Toko Yamaha Toko Sriwani Toko Patent Toko Sinar Jasa Toko Jayapura Toko Umar Wijaya Toko Fajar Toko Nya'Ameh Toko Jokja Toko Sejati
Tjoe Kia Ming Suhendi Salihin Roslina Yamin Mega Rofani AU Lamuda Ishaq Go Sit Hiong Stefanus Yiyanto Bambang Narotama Bambang Purwito Permanan Liana Julius Susilo Nelly Edy Hadiyanto Gohan Jakin Gani Daud Mega Farida Lie Fung Moi Kartono Kamil Zein Mega B. Banihafas Aslim Tuti Lasmi Utari Teni Wangsa Bunyamin Abinus Katidjan Herning Wilis Au Lian Lin Kok Kiu Fie Muniati Muniati Nafiah Kamil Sarwo Eddy Wijaya Sumaria Parti Umar Wijaya Aji Acob Nya'Ameh Maria Bungsu Suaji
92
Jl. Perdagangan 77 Jl. Perdagangan 97 Jl. Perdagangan 23 Jl. Perdagangan 57 Jl. Perdagangan 18 Terminal — Balohan Terminal — Balohan Jl. Perdagangan 46 Jl. Perdagangan 45 Jl. Perdagangan 55 Jl. Selawah 7 Terminal — Balohan Jl. Perdagangan Jl. Perdagangan 44 Jl. Perdagangan 13 Jl. Perdagangan 9 Jl. Perdagangan 31 Jl. Perdagangan Jl. Perdagangan 99 Jl. Perdagangan 65 Jl. Perdagangan 4 Jl. Perdagangan 47 Jl. Perdagangan 24 Jl. Perdagangan 109 Jl. Perdagangan 59 Jl. Selawah 5 Jl. Perdagangan 139 Jl. Perdagangan 139 Jl. Perdagangan 26 Jl. Perdagangan 37 Jl. Perdagangan 95 Jl. Perdagangan 87 Jl. Perdagangan 131 Jl. Perdagangan 7 Jl. Selawah 13 Jl. Perdagangan 104 Jl. Perdagangan 80 Jl. Perdagangan 33 Jl. Perdagangan 79 Jl. Perdagangan 89 Jl. Perdagangan 65 Jl. Perdagangan 10
43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87.
Toko Sinarbulan Toko Permai Toko Sempurna Toko Asiabaru Toko Maju Toko Rindu Toko Riang Toko Sedap Toko Gemilang Toko Pulau Weh Toko Meriah Toko Sumatera Toko Wijaya Toko Segar Toko Jakarta Toko Sinar Jaya Toko Sudi Toko Aneka Ria Toko Damai Toko Selawah Agam Toko Mewah Toko Usaha Rabna Toko Barata Toko Jaya Toko Cahyabaru Toko Deparaya Restaurant Sabang Toko Tris Jasa Toko Surabaya Toko Sinar Surya Toko Mata lee Toko Beurawang Jaya Toko Sepakat Jaya Toko Mega Toko Nokmat Toko Ingin Jaya Toko Sumber Jaya Toko Metro Toko Kroeng Baro Toko Pulau Baru Toko Subur Toko Giat Toko Matahari U.D. Hidup Damai Restaurant Irma
Goto Yen Salihin Ratina Zainam Hau Su Sin F. X. Handoko Purwito Sriati Mega Juani Kismet Wangsa Puspita Sari S alim Aulia Boen Fan Wun Beta Hartaty Edy Raj asa Luhur Buna Wijaya Kusnun Jono Taslim
Jl. Perdagangan 40 Jl. Perdagangan 46 Jl. Perdagangan 31 Jl. Perdagangan Jl. Perdagangan 35 Jl. Perdagangan 53 Jl. Perdagangan 28 Jl. Perdagangan 42 Jl. Perdagangan 50 Jl. Perdagangan 61 Jl. Perdagangan 26 Jl. Perdagangan 47 Jl. Perdagangan 111 Jl. Perdagangan 56 Jl. Perdagangan 75 Jl. Perdagangan 63 Jl. Perdagangan 143 Jl. Perdagangan 17
Djoni Thoha Zein Mega Yetti Lestari Abdurrahman AK Tayala Sigreen Jason Tasmin Rosmini Husaini Tjin Fie Khim Hasan Bagindo Tan Sin Tjin Hasan Chandra Juana Tgk. M. Yunus Beurawang M. Djuned Usman Adji Anzib M. Adji Amin Buna Wijaya Poniran H.M. Amin Ismail Husin Syah Yahmin Ibrahim Nya'Yahya Tjong Fuk Hua Amiruddin Garut Ibrahim Mansur
93
Jl. Perdagangan 33 Terminal — Balohan Jl. Perdagangan 71 Jl. Perdagangan 110 Jl. Perdagangan 56 Jl. Perdagangan 93 Terminal - Balohan Pasar Pagi 5 Jl. Perdagangan Belakang 18 Jl. Perdagangan 5 Jl. Perdagangan 58 Jl. Samping Bioskop 25 Terminal - Balohan Jl. Perdagangan 124 Jl. Perdagangan 74 Jl. Perdagangan 135 Jl. Perdagangan 88 Jl. Perdagangan 118/120 Jl. Perdagangan 121A Jl. Perkapalan 99 Terminal - Balohan Jl. Perdagangan Jl. Perdagangan 49 Jl. Perdagangan 119 Jl. Perdagangan 147 Pasar Pagi Sabang Jalan Selawah 3
GOLONGAN - ffl 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. . 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.
Kedai Setiabudi Kedai Melati Kedai Sinarmurni Kedai Dahlia Kedai Solo Kedai Sukaramai Kedai Sumber Hidup Kedai Nya'Din N.T. Kedai Bahagia Kedai Sinar Baru Kedai Merbabu Kedai Mekar Kedai Mulia Kedai Nya'Ameh Kedai T. Arbi Pembangunan Depot Oil Kedai Subandi Kedai Kopi Aji Kedai Bintang Asia Kedai Sintaria Pers. Kayu Abdullah Kedai Farida Nur Kedai Nusantara Kedai Gunawan Kedai Serbaada Kospum Usaha Hidup Damai Pangkalan Minyak Muha Kedai Cendrawasih Kedai H.S.B. Usaha Maju Kedai Laris Kedai Sun Hwa Kedai Indrajaya Kedai Setiakawan Kedai Nya'Ameh Kedai Murni Kedai Merpati Kedai Sudimampir Kedai Remaja Kedai Sinarbaru Kedai Sunlai Kedai Manura Kedai Sumber Jaya Kedai Yunan Kedai Serbaguna Kedai Sukaramai Kedai Sukaria
Simon Anthonius Mustafa Tjahaya Elly Husin Latifah Jok Lin Anwar Bahar Cahyana Setiawan Nya'Din N.T. Agus Kamal A. Mawardi Ani Suryati M. Gade JS Idris Nya'Ameh T. Arbi Juanan Raden Subandi Aji Susanto Susanto H. Abdullah Farida Nur Farida No Gunawan Maimunah H. Abbas Nurdin Amiruddin Garut Mugiono Kurniati Hasan Budiman Samin Toha Ngatia Suryati Burhan Sarmadan Nya'Ameh Hidayat Hasan Suanto Suanto Yacobus Sa'id M. Nur Agus Kamal Yunan Sayed Sulaiman Parmin Razali Usman
94
Jl. Selawah Sabang Pasar Pagi Sabang Jalan Selawah Sabang Jalan Selawah Sabang Jl. Perdagangan 89 Jl. Yossudarso Sabang Pasar Pagi Sabang Pasar Pagi Sabang Lhok Panglima Sabang Jl. Perdagangan Sabang Jl. 0 . Suropati Sabang Pasar Pagi Sabang Pasar Pagi Sabang Tangga Tujuh Sabang Pasar Pagi Sabang Jl. Perdagangan 132 Pasar Pagi Sabang Pasar Pagi Sabang Pasar Pagi Sabang Pasar Pagi Sabang Jl. Simpang Mesjid Sabang Pasar Pagi 37 A Jl. Kilat Sabang Pasar Pagi 6 Sabang Pasar Pagi Sabang Jl. Selawah Sabang Pasar Pagi Sabang Jl. Tapak Gajah Sabang Jl. O. Suropati 46 Pasar Pagi Sabang Jl. Perkapalan Sabang Pasar Sore Sabang Lhok Panglima Sabang Pasar Pagi Sabang Pasar Pagi Sabang Pasar Pagi Sabang 4B Jl. Selawah Sabang Jl. Selawah Sabang Jl. Yossudarso 9 Pasar Pagi Sabang Jl. Selawah 1 Sabang Pasar Pagi Sabang Pasar Pagi Sabang Jl. Merapi 109 Sabang Lhok Panglima Sabang Pasar Pagi Sabang Pasar Pagi Sabang Keuneukai Sabang
INDUSTRI - I 1. 2. 3. 4. 5. 6.
P.T. Pendawa Penengah P.T. Wisma Indah Raya P.T. Samodra Besar P.T. Sumber Mina Raya P.T. Siti CV. Osaka Jaya
A. Wowolumaya Drs. Yusuf Merk Afandi Merdi Afandi Merdi Drs. Sanusi Wahab Mohd. Hasan Ismail
Jl. Telaga Sabang Jl. Telaga Sabang Jl. Telaga Sabang Jl. Telaga Sabang Jl. Perdagangan 1 Jl. Jaboi Sabang
INDUSTRI - II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
C.V.Florida King's Coy Kim. F.A. Sabang Ria Pemborong "Adnan" Toko Delima Peng. Kopi H.S. Peng. Kopi Sukaria Tukang Mas Gembira CV. Bintang Mas CV. Maya Sari CV. Asia Kontraktor F.A. Bahagia Toko Mas Mutiara Musra Pers. Es Balok CV. Wahyu Sagara
Djunaidi Nafiah Kamil Salihin Adnan Susanto Husin Syah Nur Katidjan Ayan Sofyan Tawi Kamin Badruddin Tjut Pardi Ibrahim ZZ Suryati Jafarrani H. Rasyid Anwar Bahar Poniman
Jl. Barisan 10 Jl. Perdagangan 7 Jl. Gudang Merah Sabang Jl. Telaga Sabang Jl. Perdagangan 78 Jl. Perdag. Belakang Jl. Perdagangan 10 Jl. Perdagangan 95 Jl. Perdagangan Jl. Selawah Bag. Dalam Jl. Perdagangan 29 Jl. Rajawali Sabang Jl. Perdagangan 86 Jl. Paya Seunarah Sabang Jl. Yossudarso Sabang Jl. Perkapalan Sabang
INDUSTRI III 1. Pers. Roti Liong Sui Kiong 2. Pers. Pengasapan Kopra
Liong Sui Kiong Razali Usman
Jl. Kilat Sabang Keuneukai Sabang
PELAYARAN - 1 1. P.T. Perdata Laot 2. CV. Pepari 3. P.T. Pembinaan Pulau Weh Shipping Co Ltd 4. P.T. Pelni Lines
Ibrahim Usman Asrizal Hasan Tahir Usman Latif
Jl. Perdagangan 112 Jl. Perkapalan 20 Jl. Perdagangan 1
Bino Pardede
Jl. Perkapalan 20
EXPEDETIE 1. P.T. Sumber Sabang Brother 2. P.T. Same
Abdullah Ibrahim Nafiah Kamil
95
Jl. Perdagangan 116 Jl. Perdagangan 127
JASA 1. CV. Mitras
Asrizal Hasan Tahir
Jl. Perkapalan 20
PERHOTELAN - II 1. Losmen Pulau Jaya
Go Sit Hiong
Jl. Selawah 17-19-23-25
PERGUDANGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
F.A. Sabang Ria F.A. Sabang Ria Toko Mawar Sunlight Trading Coy Sunlight Trading Coy F.A. Sabang Baru CV. Bintang Baru Oei Ai Hua F.A. Sabang Ria Yakin Gani Nafiah Kamil C.V. Same Sabar C.V. Same Pulau Bebas Pulau Bebas Pulau Bebas CV. Lido F.A. Usaha Nasional Sejahtera Trading Coy Suryati Sucipto Djoni Thoha Puspita Sari Pulau Bebas
Salihin Salihin Roslina Wijaya Tjandrasa Wijaya Tjandrasa Malik Tandianus Halimin Lotan Oei Ai Hua Suhendi Salihin Yakin Gani Nafiah Kamil Kok Kiu Fie B. Banihafas Kok Kiu Fie Go Sit Hiong Go Sit Hiong Go Sit Hiong Susanto M. Djuned Nya'Pa Merning Wilis Suryati Sucipto Djoni Thoha Puspita Sari Go Sit Hiong
96
Jl. Perdagangan Sabang Jl. Gudang Merah Sabang Jl. Perkapalan Sabang Jl. Perdag. Bag. Belakang Jl. Perkapalan Sabang Jl. Perdagangan 123 Jl. Gudang Merah Sabang Jl. Perdagangan 20 Jl. Perdagangan Sabang Jl. Perdagangan 31 Jl. Pelabuhan Sabang Jl. Perdag. Bag. Belakang Jl. Perdag Bag. Belakang Jl. Pelabuhan Sabang Jl. Perdag. Bag. Belakang Jl. Perdagangan 67-69 Jl. Perdagangan Belakang Jl. Perdagangan 76-78 Jl. Perdagangan Sabang Jl. Perkapalan Sabang Jl. Perdagangan 86 Jl. Perdag. Bag. Belakang Jl. Perdagangan 29 Jl. Perdagangan 26 Jl. Selawah Sabang
JARINGAN AIR MINUM Proyek Emergency & Task Force SABANG SKALA 1: 10.000
PH Panjang timur barat Lebar Dalam sebelah timur Dalam sebelah barat Temp air Kapasitas
97
JARINGAN PLTD ANEUK LAOT 2 x 1300 KVA SKALA 1: 10.000 U
KETERANGAN 1. TEGANGAN TINGGI
10.000 M
2. TEGANGAN RENDAH a. tiang conductor b. conductor c. ground cable
283 tiang 11.107 M 6.797 M
3. LAMPU JALAN a. mercuri b. ground cable
156 unit 21.370 M
"533 Pengusahaan
98
r PETA HINTERLAND SABANG
&SÎ
k
Ityl