DAFTAR PUSTAKA Arsip Laporan Pigeaud tentang penugasannya ke Banyuwangi oleh Direktur Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 5 Maret 1927 berdasar surat tugas NJ. F19/1/19. (dialihbahasakan oleh Pitoyo Boedhi Setiawan) Laporan Pigeud bernomor TBG. LXIX/1929 bertanggal 30 Mei 1927 (dialihbahasakan oleh Pitoyo Boedhi Setiawan) Sensus Penduduk tahun 1961 (kerjasama Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan Universitas Gadjah Mada) Statistik Banyuwangi dalam Angka tahun 1990 Statistik Penduduk Jawa-Madura Hasil Registrasi Penduduk tahun 1970 Statistik Penduduk Jawa-Madura tahun 1970 Statistik, Jawa Timur Dalam Angka tahun 1961 Volkstelling tahun 1930 deel III
Buku Achmad Aksoro, Mengenal Ragam Seni dan Budaya Banyuwangi. Pusat Studi Budaya Banyuwangi: Banyuwangi, 2013. Achmad Habib, Konflik antar Etnik di Pedesaan: Pasang Surut Hubungan CinaJawa . Yogyakarta: LkiS, 2004. Arif Zulkifli, dkk (ed), LEKRA dan Geger 1965. Jakarta: Tempo, 2014. Ayu Sutarto, Pergumulan Antara Seni, Politik, Islam dan Indonesia. Jember: Kompaswidya bekerjasama dengan Propinsi Jawa Timur, 2004. Barker, Chris., Cultural Studies. Terjemahan Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2006. Beatty, Andrew., Varieties of Javanese Religion. United Kingdom: Cambridge University Press, 1999. Dariharto, Kesenian Gandrung Banyuwangi. Banyuwangi: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, 2009.
197
Darsiti Soeratman, Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939. Yogyakarta: Tamansiswa, 1989. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi keempat. Jakarta: Gramedia, 2002. Dovidio, J.F., Major, B., dan Crocker, J., “Stigma: Introduction and overview”, dalam Heatherton (eds). The Psychology of Stigma. New York: GuifordPress, 2003. Edi Sedyawati, Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan, 1981. Falk, Gerhard., Stigma: How We Treats Outsiders. New York: Prometheus Books, 2001. Gelpke, Sollwijn., “Budidaya Padi di Jawa: Sumbangan pada Ilmu-ilmu Bahasa, Daerah dan Penduduk di Hindia Belanda” dalam Sajogyo dan Collier. Budidaya Padi di Jawa . Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986. Goffman, Erving., Stigma: Notes on Management of Spoiled Identity. London: Pinguin Group, 1963. Gottschalk, Louis, Mengerti Sejarah. Terjemahan oleh Nugroho Notosusanto. Jakarata: Universitas Indonesia Press, 1986. Hans J. Daeng, Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Heru Setia Puji Saputra, Memuja Mantra Sabuk Mangir dan Jaran Goyang Masyarakat suku Using Banyuwangi. Yogyakarta: LkiS, 2007. I Made Sudjana, Nagari Tawon Madu: Sejarah Politik Blambangan Abad 18. Kuta: Larasan Sejarah, 2001. Jonge, Hub de., Garam, Kekerasan dan Aduan Sapi. Yogyakarta: LkiS, 2012. Kellner, Douglas., Budaya Media Teori dan Praktek. Yogyakarta: Jalasutra, 2010. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru, 1980. Labberton, Hinloopen, Lajang Damar-Woelan. Batavia: Boekhandel Visser, 1905. Miskawi, Kelam di Padang Bulan. Banyuwangi: Al Fastabiq Al Khairat, 2013.
198
Novi Anoegrajekti, Identitas Gender: Kontestasi Perempuan Seni Tradisi. Jember: Kelompok Peduli Budaya dan Wisata daerah Jawa Timur, 2010. Nugroho Notosusanto, Norma-norma Dasar Penelitian dan Penulisan Sedjarah. Djakarta: Pusat Sedjarah ABRI Dephankam Yayasan Kanisus, 1971. Oka A. Yoeti, Komersialisasi Seni Budaya dalam Pariwisata. Bandung: Angkasa, 1985. Pigeaud, Th., Javaanse Volksvertonongen Bijdrage tot de Beschrijving van Land en Volk. Alih Bahasa oleh K.R.T Muhammad Husodo Pringgokusumo.. Perpustakaan Rekso Pustoko: Solo, 1938. Pranoto, “Sejarah Sekitar Hari Jadi Banyuwangi” dalam Berdirinya Kabupaten Banyuwangi (24 Oktober 1774). Banyuwangi: Pusat Studi Budaya Banyuwangi, 2011. Raden Soera Widjaja, Gandroeng lan Gamboeh. Batavia: -, 1907. Raffles, Thomas Stamford., History of Java. Yogyakarta: Narasi, 2008. Rahardjo, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1999. Rahmad Subagya, Agama Asli Indonesia. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 1981. Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M Dahlan, Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat 1950-1965. Yogyakarta: Merakesumba, 2008. Ricklefs, Merle Calvin dan Voorhoeve, Indonesian Manuscripts in Great Britain. London:Oxford University Press, 1977. Ricklefs, Merle Calvin., Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi, 2010. Sarup, Madan., Identity, Culture and Posmodern World. Edinburgh: Edinburgh University Press, 2002. Scholte, John., “Gandroeng van Banjoewangi”, Terjemahan Pitoyo Boedhi Seyiawan, 1926. Soedarsono, Beberapa Faktor Penyebab Kemunduran Wayang Wong Gaya Yogyakarta, Satu Pengamatan dari Segi Estetika Tari. Yogyakarta: Proyek ASTI Yogyakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979.
199
Soedarsono, Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia 1999. Soedarsono, Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002. Soedjipto Abimanyu, Babad Tanah Jawi. Yogyakarta: Divapress, 2013. Sri Margana, Pujangga Jawa dan Bayang-bayang Kolonial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Sri Margana, Ujung Timur Jawa 1763-1813: Perebutan Hegemoni Blambangan. Yogyakarta: Pustaka Ifada, 2012. Sri Rochana Widyastutiningrum, Langendriyan Mangkunagaran Pembentukan dan Perkembangan Bentuk Sajiannya. Surakarta: ISI Press, 2006. Stoppelaar, J.W, Blambangansch Adatrecht. Wageningen: Veenman, 1927. Sugeng Priyadi, Sejarah Lokal Konsep, Metode dan Tantangannya. Yogyakarta: Ombak, 2012. Suhalik, Mengenal Sejarah dan Kebudayaan Banyuwangi. Banyuwangi: Pusat Studi Budaya Banyuwangi, 2009. Sunarto Timoer, Damarwulan Sebuah Lakon Wayang Krucil. Jakarta: Balai Pustaka, 1980. Suyono, Dunia Mistik Orang Jawa. Yogyakarta: LkiS, 2012. Wasino, Modernisasi di Jantung Budaya Jawa. Jakarta: Kompas Gramedia, 2014. Wijaya Herlambang, Kekerasan Budaya Pasca 1965. Serpong: Marjin kiri, 2013. Winarsih Partaningrat Arifin, Babad Blambangan. Yogyakarta: Bentang Budaya, 1995. Zoetmulder, P.J., Kalangwan. Jakarta: Djambatan, 1985.
Jurnal, Majalah, Laporan Penelitian Abdul Ghafur dan Novi Anoegrajekti, “Gandrung: Demi Hidup Menyisir Malam”. Srinthil. 3 (2003).
200
Achmad Aksoro, “Asal-usul Cerita Damarwulan-Minakjinggo Populer di Banyuwangi”. Jejak. Edisi 4 (2003). Armaya, “Jendela Bulan Juni”. Lembar Kebudayaan. Edisi 24 (4 Juni 2012). Ayu Sutarto, “Sekilas Tentang Masyarakat Using”. Makalah. Makalah disampaikan pada acara pembekalan Jelajah Budaya 2006 yang diselenggarakan oleh Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, tanggal 7 – 10 Agustus 2006. Becker, Howards S. “Art Worlds and Social Types”, Amerivan Behaveorial Scientist. Volume 19 nomor 6 (Juli/Agustus 19760). Bisri Effendy dan Novi Anoegrajekti, “Mengangan Dewi Sri Membayang Perempuan”. Srinthil. Edisi 7 (2004). Dasuki Noer, “Upaya Pelestarian dan Damarwulan”. Jejak. Edisi 4 (2003).
Pengembangan
Teater
Rakyat
Dewi Handayani, “Perubahan Seni Pertunjukan Indonesia”. Laporan Penelitian. (Medan: Universitas Sumatra Utara, 2007). Fatrah Abal, “Damarwulan dan Minakjinggo”. Jejak. Edisi 08 (2006). Hasan Ali, “Masa Depan Bahasa Using di Banyuwangi dalam Pesatnya Perkembangan Kehidupan Masyarakat dan Bahasa Indonesia”, Laporan Penelitian (Banyuwangi: Dewan Kesenian Blambangan, 1990). Hasnan Singodimayan, “Penari Gandrung diundang tanpa diberi Makan”. Intisari. Edisi Mei (1995). M. Ulil Absor. “ADVOKASI PENANGANAN KORBAN TRAFFICKING PEREMPUAN DAN ANAK: Lesson Learnt dalam Advokasi Kebijakan di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur”. WELFARE, Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, Vol. 1, No. 2, (Desember 2012). Novi Anoegrajekti dan Bisri Effendy, “Penari Gandrung dan Gerak Sosial Banyuwangi”. Srinthil. Nomor 012 (2007). Novi Anoegrajekti, “Identitas dan Siasat Perempuan Gandrung” dalam “Gandrung demi Hidup Menyisir Malam”. Srinthil. Edisi 3 (2003). Scheyett, Anna., “The Mark of Madness: Stigma, Serious Mental Illnesess and Social Work”. Mental Health. Volume 3 no. 4 (2005).
201
Soedardi, “Seni Gandrung, Kesenian Jawa Using di Banyuwangi”. Laporan Penelitian (Jember:Universitas Jember, 1986). Sugiyanto, “Nilai Budaya Tradisional Sebagai Medium Upacara Ritual Masyarakat Using”. Laporan Penelitian (Jember: Lembaga Penelitian Universitas Jember, 1998). Suhalik, “Sejarah Masuknya Agama Islam dan Multikultural Banyuwangi”. Lembar Kebudayaan. Edisi 20 (2011). Supadma, “Langendriya dan Serat Damarwulan: Suatu Kajian Pendekatan Intertekstual”. Mudra. Volume 26 Nomor 1 (2010). Untung Muljono, “Pendidikan Nilai Luhur Melalui Tembang (Lagu) Dolanan Anak”. Laporan penelitian. ISI Yogyakarta, tanpa tahun. Wessing, Robert., “Seblang Banyuwangi a Dance of Life”. Bijdragen tot de Taal-, Landen Volkenkunde, Vol. 155, No. 4, (1999) http://www.jstor.org/stable/3351210. [diunduh pada tanggal 31 Maret 2013]. Wolbers, Paul Arthur., “Gandrung and Angklung From Banyuwangj; Remnants of a Past Shared With Bali”. Asian Music. Volume 18 Nomor 1, 1986. http://www.jstor.org/stable/3351210. [diunduh pada tanggal 17 April 2013] Yang, L.S., Kleinman, A., Link, B.G., Phelan, J.C., Lee, S., and Good, B., “Culture and Stigma: Adding Moral experience to stigma theory”. Social Science and Medicine. 64 (2006). Yayan Sakti Suryandaru, “Hegemoni dan Reproduksi Kekuasaan dalam Perdagangan Perempuan (Trafficking) untuk Prostitusi”, Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik. Volume 14 nomer 2 (2010).
Karya Ilmiah (tesis) Bambang Soeyono, “Gandrung Banyuwangi Sebagai Identitas Budaya Masyarakat Using di Jawa Timur” Tesis. Universitas Gadjah Mada, 1998. Corriaty Mahdalena Sirait, “Persepsi Stigma dan Dukungan Sosial Dikaitkan Dengan Perilku Pencegahan Penularan Penyakit „Herpes‟ di desa Giripurwo kecamatan Purwosari kabupaten Gunungkidul”, Tesis. Universitas Gadjah Mada, 2013. Nurainiyah, “Akomodasi Sosial dan Ideologi di kalangan Nelayan Muncar” Tesis. Universitas Gadjah Mada, 1998.
202
Peni Puspito, “Damarwulan Seni Pertunjukan Rakyat di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur akhir abad 20” Tesis. Universitas Gadjah Mada, 1998. R. Budi Sarwono, “Dinamika Psikologis Pasien Psikosis Fase Awal dalam Proses Re-Integrasi Dengan Masyarakat Dalam konteks Budaya Jawa” Tesis. Universitas Gadjah Mada, 2013. Rhiza Eka Purwanto, “Politik Representasi Penari Gandrung Sebagai Maskot Kabupaten Banyuwangi” Tesis. Universitas Gadjah Mada, 2012. Koran Abdul Lathif, “Banyuwangi Menyajikan Upacara Petik Laut”, Kompas. (Kamis, 18 September 2003), hlm. J. Aci, “Menggelar Tari Untuk Menjaga Kedaulatan Bangsa”, Kompas, 25 November 2013. Antara, “Penari Gandrung Banyuwangi tampil di Istana Negara”, Kompas, 15 Agustus 2007. Arcana, P.F dan Suwarna, B. “Hasnan Singadimayan Yang Asing Jadi Using”, Kompas. 5 Mei 2013. NIEUWE ROTTERDAMSCHE COURANT, “Avondblad,A.: Oost-Indië, JAVA EN MADOERA”, Selasa, 5 Oktober 1926. DE TRIBUNE, “Het Communisme in Indonesië”, Kamis, 7 October 1926. Tif, “Bawa Tari Gandrung”, Kompas, Rabu, 26 Juli 2006. Tif, “Festival Karya Tari Jatim”, Kompas, Senin, 29 Juni 2009. Tif, “Gandrung Banyuwangi Menggoyang Bule Amerika”, Kompas, Rabu, 25 Juni 2003. Internet http://www.tempo.co/read/news/2015/01/22/058636773/Pasangan-Cerai-diDaerah-Ini-Wajib-Tanam-Pohon [diakses pada tanggal 7 April 2015, pukul 10.17 WIB]. Ikaningtyas, “Seribu Gandrung Ramaikan Banyuwangi Festival”, Tempo. http://www.tempo.co/read/news/2012/11/18/200442386/Seribu-GandrungRamaikan-Banyuwangi-Festival. [diunduh pada Selasa, 18 Novemver 2014].
203
Daftar informan No.
Nama
Umur (tahun) 85
Keterangan
1.
A.K Armaya
Budayawan, pemain Damarwulan
2.
Abdullah Fauzi
52
Budayawan
3.
Aekanu Hariyono
55
Budayawan, pecinta seni
4.
Andang C.Y
81
5.
BS. Nurdian
83
6.
Bu Indra Safari Record
44
7.
Candra Banyu
32
8.
Deddy Luthan
64
Seniman, pencipta lagu pada era 1960-sekarang Seniman, arranger, pencipta lagu era 1960 Istri alm. Indra, pendiri Aneka Safari Record (dapur rekaman pertama di Banyuwangi) Penyanyi dan pencipta lagu era 2000an-sekarang Koreografer tari nasional
9.
Dwi Pranoto
42
Sahabat dekat Alm. Endro Wilis
10.
Eli D. Luthan
63
Koreografer tari
11.
Elly Suwardaningsih
63
Putri Alm. Endro Wilis
12.
Hasan Basri
48
Budayawan
13.
Hasnan Singodimayan
84
Budayawan
14.
Nanang Yuswantoro Zuniar
32
Pencipta lagu era 1990-an
15.
Nasikin
76
16.
Ponijah
80
17.
Saropah
83
18.
Sahuni
60
Penyanyi dan pencipta lagu era 1960an sampai sekarang Warga desa Bedewang yang aktif dalam kegiatan PKI pada zamannya Warga desa Bedewang yang aktif dalam kegiatan PKI pada zamannya Pemain Damarwulan
19.
Sudartik
62
Penari Gandrung
20.
Sugiyo Pranoto
56
Pemain Damarwulan
21.
Suhalik
53
Sejarawan lokal Banyuwangi
204
No.
Nama
Keterangan
Umur
22.
Sumitro Hadi
64
Koreografer tari lokal Banyuwangi
23.
Sumono Abdul Hamid
68
Pecinta seni
24.
Suroso
37
Pemilik studio rekaman H n D record
25.
Temu Misti
61
Penari Gandrung
26.
Yon DD
52
27.
Yuliatin
59
Penyanyi dan pencipta lagu era 1990an sampai sekarang Penyanyi era 1980-an
205