DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Menteri Kesehatan No.722/MENKES/PER/IX/88 dalam Wisnu Cahyadi, Analis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan, Bumi Aksara; 2008 2. Laraswati,Y. Keamanan Terasi ditinjau dari Penggunaan Bahan Tambahan Pewarna
dan
Pengawet
Sintetis:
http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl.s1-2008 ; 2006 (accessed 10 februari 2013) 3. Macfarlane, Reid, Callander. Pathology Illustrated 5th Edition. Available from:
URL:
http://www.freeebook4u.net/2011/04/pathology-
illustrated.html (accessed 10 februari 2013) 4. guyton edisi 9 5. Roman s 4n6 Ed. 20 by Syaulia, Andirezeki, Wongso; 2011 6. Dorland, Newman WA. In: Hartanto H, Koesoemawati H, Salim I.N, Setiawan L, Valleria, Suparman W, editor. Kamus Kedokteran Dorland. Ed. 29. Jakarta: EGC; 2006 7. 21. Toxin – Definition from Merriam-Webster Online Dictionary. No date. Avaiable from: URL: http://www.merriam-webster.com/dictionary/toxin (accessed 8 februari 2013) 8. Ariani. Studi Toksisitas dan Bioakumulasi Senyawa Rhodamine B. Skripsi. Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Kimia Universitas Indonesia; 2004. 9. Howatt A.J. Traktus respiratorius. In: Underwood J.C. Patologi Umum dan Sistemik Ed. 2 Vol. 2. Trans. Sarjadi, et al. Jakarta: EGC; 1999. 10. Astuti R, Meikawati W, Siti S. Penggunaan Zat Warna “Rhodamin B” pada Terasi Berdasarkan Pengetahuan dan Sikap Produsen Terasi di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. 2010. Available from : URL: http://jurnal.unimus.ac.id (accessed 8 februari 2013) 11. Chemical Product of Rhodamine B. Available from: URL: http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_CB7485569 .htm (accessed 18 agustus 2013).
42
12. Yamlean P. Identifikasi dan Penetapan Kadar Rhodamin B pada Jajanan Kue Berwarna Merah Muda yang Beredar di Kota Manado. Int Jurnal Imliah Sains [Internet]. 2011 [cited 2012 November 23]; 11(2):289. Available from : URL: http://ejournal.unsrat.ac.id (accessed 9 februari 2013) 13. Herman. Identifikasi Pewarna Rhodamin B pada Minuman Ringan Tanpa Merek yang Dijual di Pasar Sentral Kota Makasar. 2010. Available from: URL: http://isjd.pdii.lipi.go.id (accessed 30 january 2013) 14. respon sel terhadap rangsang. In: Sarjadi. Patologi Umum. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2003 15. Ismail A. Sistem respirasi. In: Faradz S, et al. Histologi 2. Semarang: Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2010. 16. Ditjend POM Depkes RI. Nomor : 00386/C/SK/II/90 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 239/Menkes/Per/V/85 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya; 1990 17. Depkes RI.
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan. Jakarta; 1988 18. Iwan T. Budiarso*, Nio,KELAINAN
G. Nainggolan
PATOLOGI
PADA
- Sihombing**, Oey Kam MENCJT
DAN
TIKUS
DISEBABKAN ZAT WARNA RHODAMINE B DAN METANIL YELLOW; 1983 19. winarno F.G . kimia pangan dan gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama; 2004 20. Sylvia AP, Lorraine MW. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 1 Edisi 6. Jakarta : EGC :2005; p.493-497 21. Sudigdo S, Sofyan I. Dasar-Dasar Metodelogi Penelitan Klinis. edisi 2. Jakarta; Sagung Seto; 2002.
43
22. Thomas C. Colour Atlas and Textbook of Histopathology. 7th Ed. Chicago : Richter G. W YearBook Medical Publishes, Inc; 1979 23. Dellman HD, Brown EM. Buku Teks Histologi Veteriner II. Ed ke-3. Hartono, penerjemah. Jakarta: UI Press; 1992 24. Soeparman, editor. In: Ilmu Penyakit Dalam I. Jakarta: FK-UI, 1991. 25. Andy JJ. Aetiology of endomyocardial fibrosis (EMF). West Afr J Med. 2001;20:199-207. 26. Food Watch Sistem Keamanan Terpadu. 2004. Bahan Tambahan Ilegal Boraks, Formalin dan Rhodamin B. Food Watch. Jakarta.
44
Lampiran 1. Ethical clearance
45
Lampiran 2.Surat keterangan melakukan penelitian
46
LAMPIRAN 1. CARA PERRHITUNGAN DOSIS 1. Berat molekul sebesar 479 g/mol 2. Dosis letal Rhodamine B tikus wistar= 887 mg/kgBB/hari
Perlakuan kesatu = 1 Dosis letal = 1 x 887 = 887 mg/kgBB/hari.
Perlakuan kedua = 1/2 Dosis letal = 1/2 x 887 = 443,5 mg/kgBB/hari.
Perlakuan ketiga = 1/4 Dosis letal = 1/4 x 887 = 221,75 mg/kgBB/hari.
Perlakuan keempat = 1/8 Dosis letal = 1/8 x 887 = 110,88 mg/kgBB/hari.
Perlakuan kelima = 1/16 Dosis letal = 1/16 x 887 = 55,44 mg/kgBB/hari.
Perlakuan keenam (kelompok kontrol) = 0 Dosis letal = 0 x 887 = 0 mg/kgBB/hari
47
LAMPIRAN
2.
METODE
BAKU
HISTOLOGIS
PEMERIKSAAN
JARINGAN
A.
Cara pengambilan jaringan dan fiksasi 1.
Mengambil jaringan sesegera mungkin setelah tikus wistar diterminasi dengana cara dislokasi leher.
2. Kemudian memasukkan ke dalam larutan fiksasi dengan urutan sebagai berikut: a. Fiksasi dalam larutan formalin 10% b. Dehidrasi dengan alcohol 30% selama 20 menit I, 20 menit II, dan 20 menit III Lalu lanjutkan dengan Alkohol 40% 1 jam Alkohol 50% 1 jam Alkohol 70% 1 jam Alkohol 80% 1 jam Alkohol 90% 1 jam Alkohol 96% 1 jam
(alcohol 70-80% dapat ditunda sampai keesokan harinya) c. Larutan xylol alcohol 1 : 1 dengan waktu kurang lebih 24 jam
48
d. clearing dengan larutan xylol 1,2,3 dengan waktu masingmasing 20 menit, sehingga jaringan terlihat tembus pandang e. xylol paraffin 1 : 1 selama 20 menit/24 jam dengan dipanaskan dalam oven 60o celcius f. Embeding dan bloking : paraffin 1,2,3 selama 20 menit, lalu jaringan dicetak blok paraffin kemudian didinginkan, sehingga cetakan dapat dibuka g. Trimming: memotong balok-balok paraffin sehingga jaringan mudah dipotong
B. Cara pemotong blok (sectioning)
1. Menyiapkan kaca objek bersih 2. Kaca objek diberi albumin ditengahnya 3. Blok yang sudah disiapkan dipotong dengan ketebalan 5 mikron, lalu dimasukkan dalam air panas kurang lebih 60o celcius. Setelah jaringan mengembang, jaringan diambil dengan kaca objek yang sudah diberi albumin 4. keringkan 5. paraffin yang ada pada kaca objek atau jaringan dihilangkan dengan dipanaskan dalam oven 60o celcius atau drngan tungku
49
C. Pewarna Trichrome Reagensia
Weigert ( Van Gieson A + B ) MG I MG II MG III Asam Acetat 1 %
Cara Pembuatan Reagen MG I
MG III 0.2 Ponceau 0.1 gr Asam Fuchsin Acetat 100 ml Aquadest
0.2 gr L.Green 0.2 ml Asam 100 ml Aquadest
MG II 4 gr Phospotrustif Glasial 10 % 2 gr OG 100 ml Aquadest Cara Kerja
Asam Acetat 1 ml Asam Acetat 99 ml Aquadest
Deparafin sampai dengan alcohol 70 % Weigert ( Van Gieson A + B ) , Perbandingan 1:1 Cuci dengan air, bilas aquadest MG I 5-10 menit Cuci dengan Asam Acetat 1 % MG II 5-10 menit Cuci dengan Asam Acetat 1 % MG III 5-10 menit Cuci dengan Asam Acetat 1 %, keringkan
50
Kruskal-Wallis Test
Ranks kelompok fibrosis jantung
N
Mean Rank
Sum of Ranks
kontrol
5
3.20
16.00
perlakuan 1
5
7.80
39.00
Total
10
b
Test Statistics
fibrosis jantung Mann-Whitney U
1.000
Wilcoxon W
16.000
Z
-2.402
Asymp. Sig. (2-tailed)
.016
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.016
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
Mann-Whitney Test
Ranks kelompok fibrosis jantung
N
Mean Rank
Sum of Ranks
kontrol
5
3.00
15.00
perlakuan 3
5
8.00
40.00
Total
10
51
b
Test Statistics
fibrosis jantung Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.611
Asymp. Sig. (2-tailed)
.009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.008
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
Ranks kelompok fibrosis jantung
N
Mean Rank
Sum of Ranks
kontrol
5
3.00
15.00
perlakuan 4
5
8.00
40.00
Total
10
b
Test Statistics
fibrosis jantung Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.611
Asymp. Sig. (2-tailed)
.009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.008
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
Ranks kelompok fibrosis jantung
N
Mean Rank
Sum of Ranks
perlakuan 1
5
3.00
15.00
perlakuan 2
5
8.00
40.00
52
Ranks kelompok fibrosis jantung
N
Mean Rank
Sum of Ranks
perlakuan 1
5
3.00
15.00
perlakuan 2
5
8.00
40.00
Total
10
b
Test Statistics
fibrosis jantung Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.611
Asymp. Sig. (2-tailed)
.009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.008
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
Ranks kelompok fibrosis jantung
N
Mean Rank
Sum of Ranks
perlakuan 1
5
3.00
15.00
perlakuan 3
5
8.00
40.00
Total
10
b
Test Statistics
fibrosis jantung Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.009 .008
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
53
Ranks kelompok fibrosis jantung
N
Mean Rank
Sum of Ranks
perlakuan 1
5
3.00
15.00
perlakuan 4
5
8.00
40.00
Total
10
b
Test Statistics
fibrosis jantung Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.611
Asymp. Sig. (2-tailed)
.009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.008
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
Ranks kelompok fibrosis jantung
N
Mean Rank
Sum of Ranks
perlakuan 2
5
4.00
20.00
perlakuan 3
5
7.00
35.00
Total
10
54
b
Test Statistics
fibrosis jantung Mann-Whitney U
5.000
Wilcoxon W
20.000
Z
-1.567
Asymp. Sig. (2-tailed)
.117
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.151
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
Ranks kelompok fibrosis jantung
N
Mean Rank
Sum of Ranks
perlakuan 2
5
3.20
16.00
perlakuan 4
5
7.80
39.00
Total
10
b
Test Statistics
fibrosis jantung Mann-Whitney U
1.000
Wilcoxon W
16.000
Z
-2.402
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.016 .016
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
55
Ranks kelompok fibrosis jantung
N
Mean Rank
Sum of Ranks
perlakuan 3
5
3.00
15.00
perlakuan 4
5
8.00
40.00
Total
10
b
Test Statistics
fibrosis jantung Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
15.000
Z
-2.611
Asymp. Sig. (2-tailed)
.009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.008
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
Case Processing Summary Cases Included N fibrosis jantung * kelompok
Excluded
Percent 25
100.0%
Report fibrosis jantung kelompok
Mean
N
Std. Deviation
kontrol
6.75440
5
1.111790
perlakuan 1
8.74940
5
.580434
perlakuan 2
11.84240
5
.899738
perlakuan 3
12.49040
5
.366233
perlakuan 4
14.24580
5
.731966
Total
10.81648
25
2.844219
56
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 25
100.0%
Lampiran 9. Dokumentasi penelitian
Gambar 9.1 proses penelitian di laboraturium F-MIPA UNNES a. Pemilihan tikus sesuai kriteria inklusi dan ekskusi; b.tikus diberi kandang secara terpisah; c.tikus ditempatkan di satu ruangn; d.tikus diberi Rhodamine B selama 12 minggu; e.tikus didekapitasi setelah 12 minggu; f.pembedahan tikus ; g.Pengambilan organ limpa dan diletakan pada tabung formalin
57
Lampiran 10. Biodata mahasiswa Identitas Nama
:Bayu Arif Wibowo
NIM
:G2A009066
Tempat/tanggal lahir :Sragen, 4 november 1990 Jenis kelamin
:laki - laki
Alamat
:jl. Singosari XII no.17
No.hp
:08564568529
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan Formal 1.SD 2.SMP
:SD Negeri Mojo Sragen Lulus tahun : 2003 :SMP Negeri 1 SragenLulus tahun : 2006
3.SMA
: SMA Negeri 1 Sragen Lulus tahun : 2009
4.SI
: Fakultas Kedokteran Univeritas Diponegoro Masuk tahun : 2008
58