L P D B - K U M K M
K L I P I N G Jum’at / 18 Juli 2014 No
Media Cetak
Hal.
Judul
1
Suara Merdeka
Ekonomi dan Bisnis
2
Republika Online
Nasional
Sumbar Raih 22 Penghargaan Koperasi Tingkat Nasional
3
RRI
Ekonomi
Koperasi Siap Memasuki Pasar Global 2015
4
Viva Borneo
Daerah
5
Neraca
2
Koperasi dan UKM Sebagai Jargon Politik Paling Laris
6
Bisnis Indonesia
23
Akses Perbankan UKM di Jabar Kurang dari 7%
Daya Saing Koperasi Makin Kuat
Tujuh Koperasi di Kaltim Terima Penghargaan Nasional
© Humas LPDB-KUMKM
LPDB-KUMKM Suara Merdeka
Hari/Tanggal: Jum’at / 18 Juli 2014
Hal: Ekonomi dan Bisnis
Daya Saing Koperasi Makin Kuat SEMARANG - Daya saing koperasi di Kota Semarang makin kuat. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kesehatan keuangan dan administrasi ditambah perputaran yang meningkat. Saat ini, Ibu Kota Semarang memiliki 777 koperasi yang terdiri atas tiga jenis, yakni koperasi konsumsi, jasa, dan produksi. ”Jumlah tersebut murni koperasi yang didirikan di wilayah Semarang, bukan cabang dari wilayah lain. Hampir 2/3-nya berstatus koperasi sehat. Ini membuktikan kepercayaan masyarakat Semarang juga makin tinggi. Mereka menilai koperasi bukan sekadar menyimpan uang atau meminjam,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Semarang Dra Litani Satyawati di sela-sela Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 67 di halaman Balai Kota Semarang, Kamis (17/7). Acara itu didukung penuh oleh KSPIntidana. Bertindak sebagai inspektur upacara Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Terkait koperasi yang berstatus kurang sehat, Litani mengaku tengah melakukan pembinaan dan pengawasan pada kegiatan yang dilakukan. Dia mengungkapkan, koperasi yang kurang sehat itu sebagian besar pada kategori konsumsi simpan pinjam. ”Kami tak segan-segan memberi teguran kepada lembaga untuk menungkatkan kinerja. Jika memang tidak bisa lagi melakukan kegiatan secara sehat, kami juga akan mencabut izin atau paling tidak melebur dengan koperasi lain,” papar Litani. Sementara, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengharapkan koperasi di Semarang terus meningkatkan kompetensi, baik pengurus maupun pengelola. ”2014 ini merupakan tahun kesiapan menuju daya saing global yang dicanangkan oleh pemerintah. Karena itu, koperasi Semarang harus menyiapkan diri menghadapi persaingan yang makin ketat dan luas ini,” tutur pria yang akrab disapa Hendi itu.(H85,K18-75) http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2014/07/18/267775/Daya-SaingKoperasi-Makin-Kuat
LPDB-KUMKM Republika Online
Hari/Tanggal: Jum’at / 18 Juli 2014
Hal: Nasional
Sumbar Raih 22 Penghargaan Koperasi Tingkat Nasional REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Provinsi Sumatera Barat meraih penghargaan koperasi tingkat nasional sebanyak 22 pada 2014 dalam berbagai kategori yang merupakan suatu bukti perhatian dan keseriusan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam mendorong perkembangannya. Secara rinci jumlah tersebut, meliputi enam menerima tanda kehormatan Satyalancana, 10 penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM, serta enam koperasi terpilih dan ditetapkan sebagai berprestasi tingkat nasional, kata Gubernur Irwan Prayitno saat pembukaan peringatan hari koperasi di Padang, Rabu (16/7). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI pada acara puncak peringatan Hari Koperasi tingkat Nasional tahun 2014 di Medan, Sumatera Urata. Gubernur menyampaikan jumlah koperasi di Indonesia terus mengalami peningkatan, tercatat pada 2009 koperasi sebanyak 170.411 unit, sedangkan pada 2013 telah mencapai 203.701 unit dengan jumlah anggota sebanyak 35.258.176 orang. Peningkatan jumlah koperasi itu, di dukung upaya peningkatan kualitasnya dengan melakukan berbagai program pemberdayaan yang sinergis dengan program-program Gerakan Koperasi bersama Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN), di antaranya melalui program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi. Ia menjelaskan, untuk di Sumatera Barat jumlah koperasi yang aktif sebanyak 3.747 unit dengan pertumbuhan koperasi dan kualitas juga semakin membaik sejalan dengan pembinaanpembinaan dimaksimalkan. Bila ada koperasi yang perkembangannya melambat atau kurang baik setelah dilakukan pendataan, maka dibantu juga dengan pemberian modal sehingga dapat berkembang. "Koperasi yang sudah dibina tetap tidak aktif akan diberhentikan secara resmi, agar tidak menimbulkan masalah, namun apabila koperasi tersebut masih bisa untuk digerakkan tidak menutup kemungkinan akan dibina dan dibantu," katanya. Ia menjelaskan, koperasi yang paling menonjol di Sumbar yang bergerak pada kegiatan usaha mikro dan kecil, sehingga dapat jadi contoh, atau membuktikan kecenderungan bahwa masyarakat Minang kebanyakan bergerak di bidang perdagangan. http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/07/17/n8uvbb-sumbar-raih-22penghargaan-koperasi-tingkat-nasional
LPDB-KUMKM RRI
Hari/Tanggal: Jum’at / 18 Juli 2014
Hal: Ekonomi
Koperasi Siap Memasuki Pasar Global 2015 KBRN, Medan : Koperasi Indonesia dinilai semakin baik menunjukan kualitasnya. Koperasi juga dinilai sudah mampu berperan penting dalam memajukan perekonomian nasional. Oleh sebab itu, tidak salah kalau lembaga ini dikatakan sudah siap memasuki pasar global 2015. Pasar global 2015 merupakan momentum bagi Koperasi Indonesia untuk bersaing dengan koperasi luar negeri. Disaat itulah Indonesia bersama komunitas ASEAN memberlakukan pasar bebas atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Koperasi sudah siap untuk memasuki pasar global," ujar Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan di Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/7/2014). Koperasi di Indonesia semakin berkembang baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Dari sisi jumlah. Misalnya saat ini sudah ada 206.000 unit koperasi di seluruh Indonesia, dengan jumlah anggota dan aset yang besar pula. Menkop optimis Koperasi Indonesia bisa berbicara banyak ketika mulai diberlakukan MEA. Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) bekerjasama dengan PPM Manajemen membentuk lembaga sertifikasi profesi perkoperasian guna meningkatkan kapasitas koperasi melalui program pengembangan pelatihan profesi. "Koperasi kita sudah siap karena semakin bagus," kata Menkop dengan nada optimis. Menkop berada di Medan untuk menghadiri puncak peringatan hari jadi Kopersi yang ke-67. Ia Bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Ke-II ikut mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Syarif/SAS/Yus) http://www.rri.co.id/post/berita/92001/ekonomi/koperasi_siap_memasuki_pasar_global_2015.html
LPDB-KUMKM Neraca
Hari/Tanggal: Jum’at / 18 Juli 2014
Hal: 2
LPDB-KUMKM Viva Borneo
Hari/Tanggal: Jum’at / 18 Juli 2014
Hal: Daerah
Tujuh Koperasi di Kaltim Terima Penghargaan Nasional MEDAN–Sebanyak tujuh unit koperasi di Kalimantan Timut (Kaltim) meraih penghargaan koperasi berprestasi tingkat nasional dari Kementerian Koperasi. Penghargaan tersebut pada puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-67 di Lapangan Benteng Medan, Sumatera Utara, Selasa (15/7).Ketujuh koperasi tersebut, yakni Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Komura Samarinda, Koperasi Primkopad Kartika Aji Mustika Prima Korem 091/ASN Samarinda, Kopkar Pembangunan P0T PLN Samarinda, KPN Medika RSUD AW Syahranie Samarinda, Kopkar Tirta Mahakam PDAM Kutai Kartanegara, Koperasi Perkebunan Sawit Keham Lestari Kutai Kartanegara dan Kopkar PT KPC Kutai Timur. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kaltim HM Djailani mengungkapkan penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Koperasi berdasarkan beberapa indikator penilaian. Diantaranya adalah sehat dan baiknya sebuah koperasi dilihat dari kemampuan melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). “Untuk menjadi koperasi yang sehat dan baik, semua harus dimulai dari manajemen koperasi itu sendiri. Dalam artian koperasi yang aktif harus bisa melaksanakan RAT secara rutin setiap tahun. Karena, koperasi ditumbuhkembangkan dari anggota untuk anggota. Itulah mengapa RAT itu menjadi sangat penting,” ungkap Djailani. Menurut dia, koperasi sebagai wadah ekonomi masyarakat yang menjadi soko guru ekonomi nasional harus terus aktif dikembangkan di seluruh pelosok Kaltim. Karena, koperasi bersama dengan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) mampu menjadi pilar perekonomian kerakyatan. “Kita terus berupaya meningkatkan jumlah koperasi di Kaltim yang tentunya harus dibarengi dengan peningkatan kualitas koperasi, yakni bagaimana koperasi tersebut benar-benar dapat menyejahterakan anggotanya. Karena, keberhasilan pembangunan sektor koperasi tidak hanya dilihat dari jumlah unit koperasi yang ada, namun bagaimana koperasi yang ada itu sehat dan anggotanya sejahtera,” jelasnya.(vb/ru/yul) http://www.vivaborneo.com/tujuh-koperasi-di-kaltim-terima-penghargaan-nasional.htm
LPDB-KUMKM Bisnis Indonesia
Hari/Tanggal: Jum’at / 18 Juli 2014
Hal: 23