DAFTAR PUSTAKA 1.
Abduh, M. (2005), “Konstruksi Ramping: Memaksimalkan Value dan Meminimalkan Waste”, Prosiding 25 tahun Pendidikan Manajemen dan Rekayasa Konstruksi di Indonesia, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB
2.
Alarcon, L. (1997), “Lean Construction”, A.A. Balkema, Rotterdam.
3.
Alwi, S., Hampson, K., Mohamed, S. (2002), “Non Value-Adding Activities: A Comparative Study of Indonesian and Australian Construction Projects”, Proceedings IGLC-10, August 2002, Gramodo Brazil.
4.
Arbulu and Ballard. (2005), "Lean Supply System in Construction", Proc., 12th Annual Conf. of the International Group for Lean Construction.
5.
Ballard, G. (2000), “The Last Planner System of Production Control”, School of Civil Engineering, Faculty of Engineering, The University of Birmingham.
6.
Ballard & Howell (1998), "What Kind of Production is Construction", Proc., 6th Annual Conf. of the International Group for Lean Construction.
7.
Cain, C.T. (2004), “Profitable Patnering for Lean Construction”, Blackwell.
8.
Capo, Lario, Hospitaler. (2004), “Lean Production in the Construction Supply Chain“ Second World Conference on POM and 15th Annual POM Conference, Cancun, Mexico. <www.poms.org/POMSWebsite/Meeting2004/POMS_CD/Browse%20This% 20CD/PAPERS002-0152.pdf> 3 Oktober 2004
9.
Dainty, A.R.J., Geoeffrey, Millet,S.J. (2001),”New Perspectives on Construction Supply Chain Integration.” Supply Chain Management: An International Journal, Volume 6, Number 4 , pp. 163-173.
10. Fajri, E.Z., Senja, R.A., “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, Difa. 11. Gaspersz, V. (2005), “Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 12. Giammalvo, P.D. (2006), ”Project Management Dictionary”, Generasi Info Media, Jakarta. 13. Hanfield, R.B., & Nichols, E.L. (1999). “Introduction to supply chain management”, Prentice-Hall, Upper Saddle River, New Jersey. 14. Hersey et al., (1996). “Management of Organizational Behaviour”. New Jersey: Prentice Hall, Inc. 15. Hikmawati (2004), “Identifikasi Faktor-faktor Keberhasilan Kritis Pengelolaan Teknologi Informasi Pada Kontraktor di Indonesia”, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung.
103
104
16. Indrajit, R.E., Djokopranoto. R. (2003), “Manajemen Persediaan”, Grasindo, Jakarta. 17. Koskela, L. (1992), “Application of the New Production Philosophy to the Construction Industry?” CIFE Technical Report No. 72, California: Centre for Integrated Facility Engineering, Stanford University. 18. Lapu, A.S. (2004), “Studi Awal Supply Chain Management Pada KontraktorKontraktor di Surabaya” Tesis Program Pascasarjana MTS Manajemen Konstruksi, Universitas Kristen Petra. 19. Manaf, N.Y. (2005), “Kinerja Pengelolaan Teknologi Informasi Pada Kontraktor di Indonesia”, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 20. Maylor, H. (2003), Project Management, third edition, Prentice-Hall. 21. Moon, et. al., (2007), “Performance Indicators Based On TVF Theory”, Proceedings IGLC-15, July 2007, Michigan, USA. 22. O’Brien, W., K. London, and R. Vrijhoef. (2002), “Construction supply chain modeling: a research review and interdisciplinary research agenda.” Proceedings the Tenth Annual Conference of the International Group for Lean Construction, Gramado, Brazil, August 6-8, 2002, pp.129-148. 23. O'Brien, W. (1995), "Construction Supply-Chains: Case Study and Integrated Cost and Performance Analysis." Proceedings of the Third Annual Conference of the International Group for Lean Construction, University of New Mexico, Albuquerque, New Mexico. Reprinted in Luis Alarcon (Ed.). (1997). Lean Construction, The Netherlands, AA Balkema, pp 187-222. 24. Pujawan, I. N., “Supply Chain Management”, Penerbit Guna Widya, Surabaya, 2005. 25. Rangkuti, F. (2004), ”Manajemen Persediaan”, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 26. Roza, H.A. (2006), “Pengembangan Model Penilaian Kesiapan Kontraktor Indonesia Menuju Konstruksi Ramping”, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 27. Salla, F. (2003), “Penilaian Dan Perbaikan Kinerja Supply Chain Management Dan Simulasi Kebijakan di PT. X”, Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra. 28. Santos, Powell, and Formoso (1999), “Evaluation Of Current Use Of Production Management Principles In Construction Practice”, Proceedings IGLC-7, 26-28 July 1999, University of California, Berkeley, CA, USA. 29. Santos, A. (1999), Application of Flow Principles in The Production Management of Construction Sites, School of Construction and Property Management The University of Salford UK, PhD Dissertation. 30. Soeharto, I. (1995), “Manajemen Proyek”, Erlangga, Jakarta.
105
31. Susilawati (2005), “Studi Supply Chain Konstruksi pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung”, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 32. Vrijhoef & Koskela (1999), “Roles Of Supply Chain Management In Construction”, Proceedings IGLC-7, 26-28 July 1999, University of California, Berkeley, CA, USA. 33. Wibowo. (2007), ”Manajemen Kinerja”, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 34. Wisner, J.D. (2005), “Principles of Supply Chain Management: A Balanced Approach”, International Student Edition, Thomson. 35. Womack, J.P. and Jones, D.T. (1996), Lean Thinking: Banish Waste and Create Wealth in your Corporation. Simon and Schuster.
LAMPIRAN - A DAFTAR WAWANCARA KEPADA KONTRAKTOR TAHAP -1 (TINGKAT ORGANISASI PROYEK)
Judul Penelitian :
” Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung” Yullianty Noorlaelasari – 25005030 – Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB
A.1 DESKRIPSI PROYEK 1. Nama proyek : 2. Fungsi bangunan : 3. Lokasi proyek : 4. Besaran proyek Nilai kontrak : kualifikasi proyek : 5. Waktu pelaksanaan : 6. Pemilik proyek : 7. Jenis proyek : 8. Proyek Luas site proyek : Luas bangunan : Jumlah blok bangunan : Ketinggian bangunan : 9. Lingkup pekerjaan : 10. Konsultan MK : 11. Konsultan Perencana : 12. Jumlah subkontraktor yang terlibat : 13. Jumlah spesialis yang terlibat : 14. Jumlah supplier yang terlibat : A.2 PROSES PRODUKSI 15. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor utama ? …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. 16. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh subkontraktor dari kontraktor utama ? …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. 17. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor lain (berkontrak langsung dengan pemilik proyek) ?
107
…………………….. …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. 18. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh kontraktor ? …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. 19. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh pemilik proyek ? …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. 20. Sistem pengiriman material utama (yang dimaksud pada no 18) oleh supplier untuk proyek ini ? sistem pengiriman setiap 2 mingguan (two week look-ahead) sistem pengiriman setiap 3 mingguan (three week look-ahead) …………………….. …………………….. ……………………..
108
Tabel keterkaitan data pendukung dengan tabel yang digunakan untuk mempermudah didalam medapatkan data No. 1.
2.
3. 4. 5. 6.
Indikator Ketepatan Waktu Penyelesaian Proyek
Akurasi Pengiriman Material
Defect Selama Masa Konstruksi Inventory selama Masa Konstruksi Komplain dari Owner terhadap Kontraktor Koordinasi Antar Pihak
Data Pendukung di Proyek Schedule Actual progress Network planning Revisi schedule Data inspeksi dan tes untuk material (supplier) Purchase Order (PO) Delivery Order (DO) Material schedule + revisi Data material reject Data lokasi quarry material yang digunakan proyek Data Defect yang terjadi
Ket Copy Copy Copy Tabel 1 Copy + Tabel 2 Tabel 2 Tabel 2 Copy + Tabel 1 Tabel 2 Copy + Tabel 3 Tabel 4
Data Inventory
Tabel 5
Data komplain
Tabel 6
Data rapat-rapat yang dilakukan Catatan berbagai kendala yang terjadi di proyek Data subkontraktor yang digunakan Schedule tenaga kerja yang digunakan + revisi Schedule peralatan yang digunakan + revisi Instruksi kerja untuk subkontraktor Schedule masing-masing pekerjaan yang disub-kan + revisi Progress masing-masing pekerjaan yang disub-kan Urutan-urutan aktifitas yang dilakukan pada pekerjaan yang disub-kan Catatan keikutsertaan subkontraktor dalam perencanaan Spesifikasi teknis pekerjaan Catatan inspeksi dan tes terhadap subkontraktor Schedule inspeksi dan tes + revisi Catatan pengawasan terhadap jalannya operasi di lapangan
Tabel 7
109
Copy Copy Copy + Tabel 1 Copy + Tabel 1
Copy + Tabel 1 Copy Copy Copy Copy Copy Copy + Tabel 1 Copy
Tabel 1. Revisi Schedule Halaman : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Uraian
1
2
Revisi Schedule ke 4 5
3
Master Schedule Schedule Peralatan Schedule Material Schedule tenaga kerja Schedule pekerjaan yang disub-kan Schedule inspeksi dan tes
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
110
6
7
8
Tabel 2. Data kesesuaian waktu antara waktu pemesanan, pengiriman, penerimaan dan penggunaan material; data material diterima/ditolak Halaman : No. Uraian Pelaksanaan 1. Pemesanan 2. Pengiriman 3. Penerimaan 4. Penggunaan Material yang 5. diterima 6. Material yang ditolak 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
111
Tabel 3. Data Lokasi Quarry Material No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Jenis Material
Lokasi Quarry
Jarak ke Site
Beton Baja/Besi Kayu
112
Halaman : Keterangan
Tabel 4. Data Defect Halaman : No.
Jenis Defect
Penanggungjawab
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
113
Intensitas Kejadian
Keterangan
Tabel 5. Data Inventory Halaman : No.
Jenis Material
Jenis Inventory Sebelum Sesudah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
114
Keterangan
Tabel 6. Data complaint Halaman : No.
Jenis complaint
Penanggungjawab
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
115
Intensitas Kejadian
Keterangan
Tabel 7. Data Rapat Halaman : No.
Jenis Rapat
Intensitas Rapat
Risalah Rapat
Peserta Rapat Pemilik Kontraktor Subkontraktor Proyek Utama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
116
Spesialis
Supplier
Mandor
Tabel Ketersediaan Data di Proyek Studi Kasus No.
Jenis Data
1.
VO dan CO
2.
Daftar kendala
3.
Data risalah rapat
4.
Data catatan hasil pengawasan
5.
Puchase Order (PO)
6.
Data monitoring kedatangan material
7.
Data material reject
8.
Data inventory material di gudang
9.
Catatan keikutsertaan subkontraktor dalam perencanaan pelaksanaan
10
Daftar complaints yang terjadi selama masa pelaksanaan
11.
Invoice
12.
Term pembayaran
13.
Retur
14.
RFQ/RFP
Proyek PPATK
117
Proyek Marina
Proyek Beleza
Proyek RSCM
Proyek Eminence
Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
LAMPIRAN - B DAFTAR WAWANCARA KEPADA KONTRAKTOR TAHAP -2 PROYEK (TINGKAT ORGANISASI PROYEK) (Responden : PT. Wijaya Karya) Judul Penelitian : PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG (Studi kasus : Proyek The Bellezza – Permata Hijau) Yullianty Noorlaelasari – 25005030 – Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB
1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat “fragmentasi” tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan yang dilaksanakan oleh berbagai pihak yang berbeda dan adanya kecenderungan bahwa masing-masing perusahaan yang terlibat memfokuskan diri pada aktifitas tertentu yang menjadi core competency-nya, dan menyerahkan aktifitas pendukung pada pihak-pihak lain diluar perusahaannya, merupakan beberapa penyebab terjadinya fragmentasi yang ada, hingga menjadikannya sebagai salah satu karakteristik dalam industri konstruksi. Meningkatnya biaya pelaksanaan, keterlambatan, konflik dan perselisihan, merupakan contoh permasalahan yang berawal dari fragmentasi , hingga industri konstruksi dikenal sebagai industri yang tidak efisien (Tucker et al., 2001). Fragmentasi adalah fenomena yang tidak perlu dicegah, namun perlu dicari solusinya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan konsep konstruksi ramping (lean construction), khususnya melalui pengelolaan rantai pasok (Supply Chain Management). Penerapan konsep ini dapat mendukung terhadap adanya perbaikan kinerja dari suatu jaringan supply chain, karena SCM merupakan suatu filosofi terintegrasi yang mengatur dan mengelola aliran total di suatu jaringan supply chain mulai dari supplier hingga konsumen akhir (Paulson et al., 2000), dengan dasar pemikiran berusaha mengurangi kesia-siaan (ketidakefisienan) dan optimalisasi pencapaian value dalam jaringan supply chain-nya, agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan kepuasan pada pelanggan. Studi mengenai supply chain konstruksi yang mendukung perkembangan ke arah konstruksi ramping (lean construction) di Indonesia baru memasuki tahap awal. Nurisra (2002) mengkaji secara terbatas permasalahan yang terdapat dalam hubungan antara kontraktor dan subkontraktor. Syachrani (2005) mengembangkan model pemilihan mitra pemasok pada proyek konstruksi. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pola jaringan supply chain konstruksi yang lebih lengkap, Susilawati (2005) melakukan pemetaan terhadap pola dan proses pembentukan supply chain pada proyek konstruksi khususnya pada proyek bangunan gedung. Berbagai kajian awal tersebut perlu ditindaklanjuti dengan studi-studi yang mengarah pada metoda pengelolaan supply chain konstruksi yang efektif dan efisien. Salah satu fokus kajian yang perlu dan belum diteliti adalah kajian mengenai hubungan antar Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya
118
Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan konstruksi. Dari gambaran hubungan-hubungan yang terjadi pada proyek konstruksi tersebut, kemudian dapat dikaji bentuk hubungan yang efektif dan efisien, sehingga pada akhirnya dapat teridentifikasi berbagai metoda yang sesuai dalam pengelolaan supply chain konstruksi di Indonesia. Untuk mengkaji efektifitas dan efisiensi jaringan supply chain proyek konstruksi, diperlukan suatu alat bantu sebagai media di dalam penilaian yang akan dilakukan. Alat bantu yang dimaksud disini berupa suatu indikator yang akan dijadikan sebagai acuan untuk menilai kinerja dari jaringan supply chain itu sendiri. Melalui penelitian inilah kemudian akan dikembangkan suatu alat berupa indikator yang bisa digunakan untuk mengkaji kinerja supply chain (yaitu dinamika hubungan antar pihak yang terlibat) di suatu proyek konstruksi, khususnya bangunan gedung. Hasil pengembangan indikator ini nantinya dapat digunakan sebagai alat untuk mengkaji dan mengevaluasi kinerja supply chain pada proyek konstruksi dalam rangka pencapaian konstruksi ramping, sehingga hasil kajian dan evaluasi yang diperoleh bisa digunakan sebagai bahan acuan dalam pertimbangan-pertimbangan pengelolaan rantai pasok yang lebih efisien dan efektif. Pada tahap awal penelitian akan dilakukan penyusunan indikator-indikator penilaian yang dikembangkan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok pada proyek konstruksi dalam rangka pencapaian konstruksi ramping. Indikator-indikator ini disusun berdasarkan tiga aspek utama yaitu “conversion,” “flow,” dan “value.” Dimana ketersediaan jenis-jenis data di lapangan, terutama yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap kelancaran produksi dan koordinasi yang baik antar pihak yang terlibat di suatu jaringan supply chain, akan menjadi acuan di dalam penyusunannya. 2. TUJUAN WAWANCARA Penelitian ini dirancang sebagai studi eksplorasi (exploratory study), dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis data di lapangan, terutama yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi di suatu jaringan supply chain pada proyek yang menjadi studi kasus. Pengambilan data akan dilaksanakan melalui mekanisme wawancara yang komprehensif dengan site manager, project manager, maupun divisi logistik dari perusahaan konstruksi yang terlibat, yaitu kontraktor PT. Wijaya Karya. Wawancara kali ini dilakukan dengan memilih responden Site Manager, Project Manager, Divisi Logistik dari pihak Kontraktor (yaitu PT. Wijaya Karya) pada proyek studi kasus “The Bellezza-Permata Hijau”. Tujuan dilakukannya kegiatan wawancara ini adalah untuk : 1. Mengidentifikasi jenis-jenis data di lapangan yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi antar pihak yang terlibat (owner, kontraktor, subkontraktor dan supplier). 2. Menggali keterangan mengenai isi dari masing-masing jenis data yang ada. 3. Memperoleh contoh bentuk masing-masing jenis data atau bahkan bentuk nyata datadata primer terkait.
Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya
119
Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
3. KELUARAN Hasil wawancara ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan di dalam pengembangan indikator. Pengembangan indikator ini sendiri terdiri dari beberapa tahapan yaitu: 1. Pengkajian yang lebih mendalam terhadap isi dari masing-masing jenis data dan akan dilihat bagaimana keterkaitannya dengan prinsip-prinsip yang ada didalam konsep lean construction. 2. Penentuan indikator dan pendefinisian terhadap masing-masing indikator. 3. Penentuan bagian-bagian mana dari masing-masing jenis lapangan yang akan digunakan untuk dasar pengukuran 4. Penentuan bagaimana cara untuk mengukurnya. Sehingga setelah masing-masing indikator terbentuk, maka kemudian dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok pada proyek konstruksi, khususnya bangunan gedung di Indonesia dalam rangka pencapaian konstruksi ramping. 4. PENYELENGGARAAN WAWANCARA Waktu Penyelenggaraan : Penyelenggara : Yullianty Noorlaelasari-25005030 (Manajemen Konstruksi ITB) Responden : Site Manager, Project Manager, Divisi Logistik Kontraktor : PT. Wijaya Karya Proyek : The Bellezza-Permata Hijau
Rekayasa
5. IDENTIFIKASI JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DIJADIKAN SAMPLING 1. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor (PT. WIKA) pada proyek ini ? …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. 2. Jenis pekerjaan (dari no. 1) yang paling beresiko dan melibatkan paling banyak pihak di dalamnya ? …………………….. 3. Pihak-pihak yang terlibat pada pertanyaan no. 2, terdiri dari : Subkontraktor, jumlahnya .............. Supplier, jumlahnya …………………….. …………………….. …………………….. …………………….. 4. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh kontraktor ? …………………….. …………………….. Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya
120
Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
…………………….. …………………….. 5. Dari komponen material utama (pada no. 4) mana yang terkait dengan pekerjaan yang dimaksud pada pertanyaan no. 2 ? …………………….. …………………….. …………………….. 6. Dari komponen material utama (pada no. 5) mana yang kuantitasnya cukup besar dan paling beresiko ? …………………….. 7. Sistem pengiriman material utama (yang dimaksud pada no 6) oleh supplier untuk proyek ini ? sistem pengiriman setiap 2 mingguan (two week look-ahead) sistem pengiriman setiap 3 mingguan (three week look-ahead) sistem lainnya, yaitu ......................................................... 8. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh pemilik proyek (SBO)? …………………….. …………………….. …………………….. 9. Dari komponen material utama (pada no. 8) mana yang terkait dengan pekerjaan yang dimaksud pada pertanyaan no. 2 ? …………………….. …………………….. …………………….. 10. Dari komponen material utama (pada no. 9) mana yang kuantitasnya cukup besar dan paling beresiko ? …………………….. Keterangan : Indikator yang dikembangkan pada penelitian ini akan ditentukan berdasarkan jenis-jenis data lapangan yang terkait dengan sistem koordinasi dan pengiriman material pada pekerjaan dan komponen material utama yang berhasil diidentifikasi pada bagian 5.
Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya
121
Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
6. IDENTIFIKASI JENIS DATA (Terkait pekerjaan dan komponen material utama yang telah teridentifikasi pada bagian 5) Tabel 1. Ketersediaan Data yang Mendukung Terhadap Indikator Penilaian Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Gedung No.
Jenis Data Pendukung
(1)
(2)
Deskripsi
Ketersediaan di Proyek
Verifikasi Nama Data di Proyek
Verifikasi terhadap Deskripsi
(3)
(4)
(5)
(6)
Suatu permintaan tertulis secara sepihak kepada kontraktor untuk merubah syarat/ kebutuhan kontrak selama masih di dalam cakupan kontrak dan konsisten dengan isi perjanjian kontrak (Wideman, R.M, 1992).
1.
Data Variation Order (VO)/ Change Order (CO)
Atau, Suatu formulir yang dibuat oleh kontraktor konstruksi untuk merubah cakupan pekerjaan dan harga kontrak termasuk juga dokumen perjanjian (Wideman, R.M., 1995). (Ada / Tidak)*
Atau, Suatu permintaan tertulis, ditandatangani oleh pejabat kontrak organisasi, ditujukan kepada kontraktor untuk membuat perubahan, di mana di dalam perubahan memuat kewenangan pejabat kontrak untuk meminta tanpa ijin dari kontraktor (A glossary of Acquisition Terms, 1998). Atau, Suatu dokumen yang memberikan kewenangan perubahan pada beberapa aspek proyek (Lewis, J.P., 1995).
Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya
122
Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Deskripsi
Ketersediaan di Proyek
Verifikasi Nama Data di Proyek
Verifikasi terhadap Deskripsi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Catatan berbagai kendala (constraint) yang terjadi di proyek
Constraint adalah kendala yang bisa mengganggu flow pekerjaan seperti ketersediaan sumberdaya, disain gambar yang belum selesai, persetujuan dari klien, belum selesainya pekerjaan yang mendahului (downstream), dan lain-lain. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi constraint yang terjadi selama proses penyelenggaraan proyek konstruksi berlangsung.
(Ada / Tidak)*
Data risalah jenis-jenis rapat yang biasa dilakukan di proyek
Suatu form yang berisi catatan dari setiap hasil rapat yang dilakukan di proyek. Biasanya terdiri dari : - Jenis rapat yang dilakukan - Tanggal rapat dilakukan - Daftar hadir pihak yang terlibat - Uraian masing-masing perihal yang dibahas dalam rapat - Solusi/ tindak lanjut yang akan dilakukan
(Ada / Tidak)*
No.
Jenis Data Pendukung
(1)
2.
3.
Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya
123
Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
No.
Jenis Data Pendukung
(1)
(2)
4.
5.
Deskripsi
Ketersediaan di Proyek
Verifikasi Nama Data di Proyek
Verifikasi terhadap Deskripsi
(5)
(6)
(3)
(4)
Data catatan hasil pengawasan yang dilakukan oleh proyek
Suatu form yang berisi catatan hasil inspeksi dan tes yang dilakukan terhadap subkontraktor atas hasil pekerjaan (keseuaian dengan mutu yang disyaratkan) yang menjadi tanggungjawabnya atau terhadap supplier atas hasil keseuaian dan ketepatan pengiriman material yang juga menjadi tanggungjawabnya.
(Ada / Tidak)*
Purchase Order (PO), Delivery Order (DO)
PO merupakan sebuah dokumen standar yang digunakan untuk mendapatkan suplai suatu barang dan bukan merupakan suatu layanan pribadi ketika nilai transaksinya relatif kecil. Dengan mengeluarkan order pembelian, berarti juga menyatakan komitmen kontrak pembelian (Wideman, R.M., 1998). Atau sebuah dokumen komitmen yang umumnya hanya untuk memperoleh barang dan alat oleh sebuah organisasi. Penggunaannya dapat terbatas pada nilai transaksi maksimum. Dokumen ditujukan pada supplier dan mengikat organisasi untuk membeli berdasarkan persyaratan tertentu dalam order (Wideman, R.M., 1995). DO merupakan suatu dokumen standar di dalam pengiriman atau serah terima suatu produk dari satu pihak ke pihak lainnya (Wideman, R.M., 1998)
(Ada / Tidak)*
Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya
124
Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
No.
Jenis Data Pendukung
(1)
(2)
6.
7.
Deskripsi
Ketersediaan di Proyek
Verifikasi Nama Data di Proyek
Verifikasi terhadap Deskripsi
(3)
(4)
(5)
(6)
Data material reject
Reject material adalah material/produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diberikan atau tidak sesuai dengan yang diharapkan (material yang rusak/cacat pada saat diterima di proyek) sehingga kemungkinan material/produk tersebut akan langsung di kembalikan atau diperbaiki sebelum diterima. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya reject material di proyek.
(Ada / Tidak)*
Data Inventory
Inventory adalah material yang digunakan tetapi kedatangannya di site terlalu cepat dari waktu yang dijadwalkan atau tidak langsung digunakan (misal karena jadwal pemasangan terlambat), sehingga menumpuk di gudang serta menimbulkan tambahan biaya, tempat dan untuk mengelolanya. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya inventory di proyek.
(Ada / Tidak)*
Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya
125
Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Deskripsi
Ketersediaan di Proyek
Verifikasi Nama Data di Proyek
Verifikasi terhadap Deskripsi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Catatan keikutsertaan subkontraktor dalam perencanaan pelaksanaan
Data/ catatan yang menunjukkan ada tidaknya keikutsertaan sub kontraktor, dan supplier material yang terlibat di dalam perencanaan untuk pelaksanaan.
(Ada / Tidak)*
Data complaints
Bentuk ketidakpuasan/protes yang dilakukan baik dari pihak owner terhadap kontraktor, maupun dari pihak kontraktor terhadap subkontraktor/ supplier atas hasil kerja atau ketidakesesuaian material terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan.
(Ada / Tidak)*
Data waiting
Waiting (aktifitas menunggu) adalah waktu tambahan yang diperlukan karena terjadinya keterlambatan (delay) dari schedule yang direncanakan pada salah satu pekerjaan selama masa konstruksi sehingga mengakibatkan terjadinya delay juga pada pekerjaan selanjutnya. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi terjadi tidaknya waiting di proyek.
(Ada / Tidak)*
No.
Jenis Data Pendukung
(1)
8.
9.
10.
(*) coret yang tidak perlu Keterangan : • • • • •
Kolom (2) Kolom (3) Kolom (4) Kolom (5) Kolom (6)
: : : : :
Merupakan jenis data hasil telaah terhadap studi literatur, yang diharapkan oleh peneliti juga akan tersedia/ ada di proyek Deskripsi masing-masing data menurut pemahaman peneliti Ketersediaan data yang dimaksud pada kolom (2) di proyek Verifikasi nama data di proyek jika tidak sama dengan yang dimaksud pada kolom (2) Deskripsi masing-masing data menurut pemahaman responden
Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya
126
Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
7. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PROJECT MANAGER/ SITE MANAGER
1. Selain jenis data pada tabel 1 diatas, menurut pendapat Bapak/Ibu adakah jenis data lain yang dirasa terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap koordinasi yang baik antar pihak yang terlibat pada jaringan supply chain di proyek ini ? yaitu : { …………………………………. { …………………………………. { …………………………………. { …………………………………. { …………………………………. { …………………………………. { …………………………………. 2. Deskripsi masing-masing data yang dimaksud pada pertanyaan no. 1 { Nama Data : …………………………………………. { Fungsi Data : …………………………………………. { Pihak yang terkait : a. …………………………………………….. b. …………………………………………….. c. …………………………………………….. d. …………………………………………….. 8. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK DIVISI LOGISTIK
3. Selain jenis data pada tabel 1 diatas, menurut pendapat Bapak/Ibu adakah jenis data lain yang dirasa terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap kelancaran pengelolaan (terutama dalam hal pengiriman) material di proyek ini ? { Invoice { Term pembayaran terhadap supplier { Informasi kapasitas, status pengiriman dari supplier { Recycle { Repair { Data lain, yaitu .............................. (beri tanda 3 untuk jawaban yang sesuai) 4. Deskripsi masing-masing data yang dimaksud pada pertanyaan no. 3 { Nama Data : …………………………………………. { Fungsi Data : …………………………………………. { Pihak yang terkait : a. …………………………………………….. b. …………………………………………….. c. …………………………………………….. d. …………………………………………….. ------------------------- Terima Kasih ---------------------------
Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya
127