COVER-Jan-Maret'16.indd 1
12/8/2015 11:13:35 AM
Untitled-1 1
12/11/15 4:15:24 PM
Untitled-3 1
12/10/15 3:24:01 PM
4-5 TOC.indd 4
12/15/2015 5:53:59 PM
4-5 TOC.indd 5
12/15/2015 5:54:04 PM
RANCH SPECIAL-1'16.indd 6
12/8/2015 10:40:36 AM
RANCH SPECIAL-1'16.indd 7
12/8/2015 10:40:37 AM
FEATURE
HEALTHY
Lifestyle BEGINS
AT HOME Waspada obesitas
Ayah, ibu, dan anak-anak berhak memiliki tubuh yang sehat sepanjang masa.
A
khir-akhir ini banyak orang yang semakin peduli akan pentingnya gaya hidup sehat. Lihat saja tren kegiatan fisik menjamur dimana-mana, seperti lari marathon, fun walk & fun run, bersepeda, gym, yoga, dan lain-lain. Termasuk pengaplikasian berbagai menu sehat yang menunjang kesehatan tubuh. Jika selama ini kita menerapkan pola hidup sehat untuk diri sendiri, maka sepatutnya kita juga memotivasi anggota keluarga yang lain, yakni pasangan dan anak-anak, untuk hidup sehat. Seperti kita ketahui pola hidup serba praktis sudah menjangkit ke berbagai lapisan masyarakat, terutama anak-anak. Alhasil, bukan hanya makanan yang tidak sehat yang masuk ke dalam tubuh, tapi juga berkurangnya aktivitas fisik.
Mengajak anggota keluarga, khususnya anak-anak, untuk bergaya hidup sehat memang bukan perkara mudah. Godaan untuk menyediakan makanan cepat saji yang tidak memenuhi standar kesehatan atau junk food menjadi contoh yang cukup mencolok. Ditambah lagi dengan jajanan yang kebersihan dan mutu gizinya tidak terjamin, bukan mustahil bisa mendatangkan risiko kesehatan bagi seluruh anggota keluarga. Di sisi lain, perkembangan teknologi turut berperan dalam menimbulkan rasa malas melakukan kegiatan fisik. Coba perhatikan, anak-anak lebih asyik berada di depan televisi, main games dan sibuk dengan gadget daripada bergerak aktif. Tidak heran bila tren yang terjadi adalah meningkatnya penderita obesitas, baik orang dewasa maupun anak-anak. Data prevalensi obesitas menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan angka obesitas pria dewasa sekitar 20%, wanita dewasa 35%, dan anak-anak (usia 5-12 tahun) 18,8%. Berdasarkan fakta tersebut, Indonesia masuk ke dalam sepuluh besar dunia untuk negara dengan tingkat obesitas tinggi. Peningkatan penderita obesitas ini ditengarai akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang cenderung tinggi karbohidrat dan lemak serta aktivitas fisik yang kurang. Yang mengkhawatirkan, obesitas menjadi pemicu timbulnya penyakit degeneratif, semisal penyakit jantung, diabetes, kanker, atau stroke yang bisa mengundang risiko kematian.
8 Health & Pleasure | 2016
FEATURE- Healthy Family.indd 8
12/8/2015 10:47:14 AM
Health & Pleasure | 2016
FEATURE- Healthy Family.indd 9
9
12/8/2015 10:47:14 AM
FEATURE
Father, mother, and their children, all are entitled to have a healthy body for the rest of their life.
Melaksanakan pola hidup sehat merupakan jawaban untuk membentuk keluarga yang sehat dan terhindar dari risiko obesitas. Jurus-jurus berikut ini bisa Anda praktikkan di rumah: • Menyajikan menu bergizi lengkap seimbang Pastikan seluruh anggota keluarga mengonsumsi makanan dengan kadar gizi lengkap dan seimbang. Komposisi asupan sehat sehari-hari terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. Hal ini tentu akan lebih terjamin jika Anda mengolah sendiri bahan-bahan makanan di rumah. • Menyediakan camilan sehat Lupakan makanan ringan yang tinggi kalori, berlemak & berminyak, dan banyak mengandung gula. Sediakan camilan sehat, misalnya puding buah, kacang rebus, dan potongan buah untuk menemani kebersamaan Anda dengan keluarga. • Mengajak anak bergerak aktif Tidak perlu berpaling dari televisi dan gadget seratus persen. Yang penting, waktu bagi anak-anak untuk bermain aktif jauh lebih banyak dibanding memainkan alat elektronik. Menari, menyanyi, main petak umpat, hingga membersihkan kamar anak, membantu di dapur, dan mencuci mobil sambil bermain air adalah serangkaian aktivitas fisik yang cukup seru dan menyehatkan. • Minum air putih Sebagian besar tubuh kita terdiri dari cairan. Karenanya, penting untuk menjaga kadar cairan dalam tubuh agar tidak terjadi dehidrasi. Minum air putih lebih kurang 2 liter/hari akan mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh dan mencegah ginjal bekerja keras. Manfaat lain dari air putih adalah membantu mengeluarkan racun dalam tubuh (detoksifikasi). • Olahraga bersama Setiap hari, sempatkan untuk berolahraga bersama seluruh anggota keluarga. Tidak perlu yang berat, kok. Melakukan gerakan senam mengikuti irama musik di halaman rumah selama 15-30 menit sudah cukup baik untuk melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Pada hari Minggu pagi, ajak keluarga untuk olahraga lari, bersepeda, atau renang. Manfaatkan ajang car free day di kota Anda untuk mengajak pasangan dan anak-anak berolahraga. Pasti seru…! • Waktu istirahat yang cukup Istirahat (tidur) yang ideal bagi orang dewasa adalah 6-8 jam/hari, sedangkan untuk anak-anak disesuaikan dengan usianya. Tidur yang cukup dapat merelaksasi anggota tubuh sehingga terbangun dalam kondisi bugar. Sementara bagi anak-anak, tidur merupakan satu kegiatan penting yang mendukung tumbuh-kembangnya. • Refreshing secara berkala Rutinitas harian kerap membuat stres, termasuk anak-anak. Akhir pekan menjadi waktu yang tepat untuk me-refresh kembali tubuh dan pikiran. Tidak usah melakukan perjalanan yang jauh jika waktunya tidak memungkinkan. Sebagai alternatif, ajak keluarga untuk jalan-jalan ke museum, kebun binatang, taman bunga, pantai, atau water park yang kini banyak dibangun sebagai tujuan destinasi wisata keluarga.
FOTO: 123RF
7 Jurus Jitu
10 Health & Pleasure | 2016
FEATURE- Healthy Family.indd 10
12/8/2015 10:47:15 AM
FEATURE- Healthy Family.indd 11
12/8/2015 10:47:15 AM
FEATURE
WE ARE
“Green” F A M I L Y 12 Health & Pleasure | 2016
FEATURE-Go Green.indd 12
12/8/2015 2:05:39 PM
M
Dalam keluarga kita memulai menanamkan peduli lingkungan, karena keluarga adalah kelompok masyarakat pertama yang bisa membawa perubahan pada lingkungan.
elihat lingkungan di perkotaan yang semakin memprihatinkan, seperti lahan hijau berkurang, polusi udara semakin mengganas, dan makin sempitnya area terbuka untuk ruang bermain anak yang layak, maka sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita menyadari bahwa pola dan gaya hidup yang salah, yang paling bertanggung jawab terhadap kondisi bumi yang kian memprihatinkan ini. Meski begitu tidak ada kata terlambat untuk menyelamatkan bumi demi masa depan anak tercinta. Ya, mereka berhak untuk merasakan kebaikan alam seperti yang dulu kita rasakan. Kini tak ada pilihan lain kecuali sesegera mungkin menerapkan gaya hidup yang lebih “ramah lingkungan” dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga! • Hemat Energi Saat siang hari, andalkan pencahayaan lewat cahaya matahari melalui jendela. Matikan lampu, televisi, komputer, keran air dan lain sebagainya jika memang sedang tidak digunakan. Biasakan untuk memilih produk hemat dan ramah lingkungan seperti lampu, AC dan kulkas yang memiliki teknologi go green. Gunakan cahaya matahari sebagai alternatif mengeringkan pakaian dibandingkan mesin pengering. Ikuti kampanye atau kegiatan go green seperti “earth hour” yang membantu dunia untuk lebih hemat energi. • Yuk Daur Ulang! Manfaatkan sampah di sekitar rumah untuk di daur ulang. Ajak pasangan dan anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan ini, seperti membuat pupuk kompos dari limbah organik dapur. Memanfaatkan pakaian bekas yang tidak layak pakai sebagai lap, atau mengajak si Kecil berkreasi dengan kaleng bekas yang diubah menjadi celengan atau tempat pinsil. • Menanam Sendiri Bercocok tanam di halaman rumah kini menjadi tren. Kenapa tidak mencobanya? Anda bisa libatkan anak-anak dalam proses ini. Memanfaatkan lahan terbatas di rumah dengan menanam bahan sayuran yang mudah tumbuh dan dapat dimanfaatkan hasilnya seperti tomat, bayam, kangkung, selada, dan pok choy. Kini bahkan ada teknologi tanam hidroponik menggunakan media air yang lebih mudah dan bisa dilakukan di mana saja. • Aktivitas Alam Bersama si Kecil Ajarkan si Kecil sejak dini untuk membiasakan diri melakukan aktivitas yang ramah lingkungan. Si Kecil pasti menyukai kegiatan bersepeda sebagai alat transportasi bebas polusi. Ajak juga ia mengenal alam dan bangun rasa cintanya dengan kegiatan memancing, berkemah, atau berkunjung ke perternakan maupun taman bunga. Saat ia merasa menjadi bagian dari proses menyenangkan ini, maka secara tidak langsung akan memunculkan kepeduliannya untuk menjaga lingkungan. • Kurangi penggunaan plastik Dikutip dari Nationalgeographic.do.id, Indonesia merupakan penyumbang 10% dari total sampah plastik di dunia. Kurangi penggunaan bahan plastik tidak hanya melalui kantong belanja. Anda jugalah yang memutuskan pemilihan furniture dan perlengkapan yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari. Daripada membeli kotak penyimpanan plastik disposable untuk makanan, manfaatkan storage plastik yang bisa digunakan berulang bahkan ada yang bergaransi seumur hidup.
Health & Pleasure | 2016
FEATURE-Go Green.indd 13
13
12/8/2015 2:05:40 PM
FEATURE
We start instilling environmental awareness from the family since family is the first community that can bring about a change in the environment.
FOTO: 123RF
T
he condition of environment in urban areas is alarming. Green area is reduced, air pollution is increasing, and open areas for children’s playground are narrowing down. Seeing this, there are actually a lot of things we can do. We realize that wrong lifestyle is the most responsible factor for this increasingly concerning condition of the earth. Still, it is not too late to save the earth for the sake of the future of our children. Yes, they are entitled to feel the goodness of nature as we once felt. Now there is no choice but to immediately implement a lifestyle that is more “environmentally friendly”, starts from oneself and the family! • Energy Saving During the day, utilize natural lighting like passing sunlight through a window. Turn off lights, televisions, computers, tap water and so forth if it is not used. Get used to select efficient and environmentally friendly products such as lights, air conditioners and refrigerators that have the “green technology”. Use sunlight as an alternative to drying machine. Follow the go green campaign or activities such as “Earth Hour” that helps the world to be more energy efficient. • Recycle! Take advantage of the garbage around the house for recycling. Ask your spouses and children to engage in these activities, such as making compost from your kitchen’s organic waste. You can also utilize second-hand clothes that are not suitable to be used as a mop, or ask your children to creatively transform cans into a piggy bank or a pencil case. • Grow Your Own Vegetables Farming on your own garden has become a trend. Why not try it? You can involve your children in the process. Utilize a limited area in the home by planting vegetables that are easy to grow and can be consumed by the whole family such as tomatoes, spinach, kale, lettuce, and pok choy. Now there is even a hydroponic planting technology using water media which is easier and can be done anywhere. • Back to Nature with Your Little Ones Teach your little one early on to get used to activities that are environmentally friendly. They definitely will love cycling as a means of pollution-free transportation. Take them to get to know and build their love of nature by going fishing, camping, or visiting farms and flower gardens. As they felt that they are being a part of this exciting process, it will indirectly raise their concern to protect the environment. • Use Less Plastics Quoted from Nationalgeographic.co.id, Indonesia is contributing 10% of total plastic waste in the world. Reducing the use of plastic materials can be done not only by reducing the use of plastic bags. You can carefully decide the selection of furniture and fixtures related to everyday needs. Instead of buying disposable plastic storage boxes for food, use a plastic storage that can be used over and over, even with a lifetime warranty.
14 Health & Pleasure | 2016
FEATURE-Go Green.indd 14
12/8/2015 2:05:41 PM
Untitled-1 1
11/5/15 2:42:44 PM