PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF CRITICAL INCIDENT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS (EKONOMI) SISWA (Kuasi Eksperimen Pada Kelas VIII-A MTs. Ruhul Bayan Cisauk Tangerang - Banten)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh : SITI NURFAUZIAH 109015000018
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 / 1435
ABSTRAK Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident Terhadap Hasil Belajar IPS (Ekonomi) Siswa. (Kuasi Eksperimen di Kelas VIII-A MTs Ruhul Bayan Cisauk)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar siswa IPS (ekonomi) siswa. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Ruhul Bayan Cisauk. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII MTs Ruhul Bayan Cisauk Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari tiga kelas, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A yang terdiri 32 orang yakni 15 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian one group pretest posttest design. Instrumen yang digunakan adalah tes baik pretest maupun posttest, observasi dan wawancara. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Berdasarkan hasil perhitungan dengan derajat kebebasan 70, diperoleh thitung = 10,98 dan ttabel = 1,66. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung ≥ ttabel (10,98 ≥ 1,66). Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa kelas VIII-A MTs Ruhul Bayan Cisauk. Kata Kunci
: Strategi Pembelajaran Aktif, Critical Incident, Hasil Belajar.
iv
ABSTRACT Influence of Active Learning Strategies Learning Outcomes Critical Incident Against IPS (Economics) students. (Quasi-Experiments in Class VIII-A Ruhul Bayan Cisauk MTs) This study aims to determine the effect of the use of active learning strategies critical incident against IPS student learning outcomes (economic) students. This research was conducted in MTs Ruhul Bayan Cisauk. The population in this research that the eighth grade students of MTs Ruhul Bayan Cisauk Academic Year 2013/2014 which consists of three classes, the sampling technique in this study using purposive sampling. Subjects in this study were students of class VIII-A comprising 32 ie 15 men and 17 women. The research method used is a quasi-experimental research design with one group pretest posttest design. The instrument used was a pretest and posttest both tests, observation and interviews. Data analysis techniques to test this hypothesis using the t test. Based on the results of the calculation with 70 degrees of freedom, obtained t = 10.98 and t table = 1.66. The results of these calculations indicate that tcount ≥ ttable (10.98 ≥ 1.66). It can be concluded there is the influence of the use of active learning strategies on learning outcomes of critical incident IPS (economy) class VIII-A Ruhul Bayan Cisauk MTs. Keywords: Active Learning Strategies, Critical Incident, Learning Outcomes.
v
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Ilahi Robbi, Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah sehingga manusia dapat hidup dengan cahaya ilmu dan pengetahuan.Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik umatnya dengan ilmu menuju jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini masih banyak kekurangan, karenannya penulis mohon kritik dan saran dari pembaca agar menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan moril maupun materil. Ucapan terimakasih tersebut penulis sampaikan khususnya kepada : 1. Dra. Nurlena, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku ketua Jurusan Pendidikan IPS sekaligus dosen pembimbing akademik dan Drs. Syaripulloh, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan IPS yang telah memberikan banyak nasehat, arahan, dan kemudahan,dalam penyusunan skripsi ini, mudah-mudahan segala kebaikannya dibalas oleh Allah SWT. Aamiin. 3. Drs. Nurochim, MM., dan Annisa Windarti, M. Sc., selaku pembimbing dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih setulusnya penulis sampaikan atas apresiasi, nasehat, motivasi, dan bimbingannya kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 4. Seluruh dosen pendidikan ilmu pengetahuan sosial yang telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat, mendidik dan membimbing penulis selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga apa yang telah diajarkan bisa penulis terapkan dalam kehidupan penulis di masa yang akan datang. 5. Seluruh pegawai dan staf perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan tarbiyah yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menggali ilmu, mencari referensi demi terselesaikannya skripsi ini. 6. Nazharudin, S.Ag., MM., Kepala Sekolah MTs Ruhul Bayan Cisauk serta seluruh dewan guru dan pegawai yang telah memberikan izin bagi penulis
vi
untuk melakukan penelitian, serta telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data dan informasi yang penting bagi penulis. 7. Yang tercinta Ayahanda H.Najmuddin, S.Pd.I., dan Ibunda Suyanah, suamiku Abdul Kholid dan keluarganya, kakakku Muhammad Isa Ansori S.Pd.I dan Istri Nuraeni, S.Pd.I, Siti Sundusiah dan suami Asmadi, S.Pd, adikku Siti Nuraida, juga anugerah terindah dalam hidupku Shafiyyah Nurlaili Khalid beserta keluarga besarku yang tak henti-hentinya memberikan motivasi serta do’a yang tulus demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini dengan baik. Dukungan moril maupun materil, kasih sayang, nasehat serta bimbingan kalian yang luar biasa sangat bermanfaat bagi penulis. Semoga Allah membalasnya dengan limpahan pahala yang berlipat ganda. Aamiin. 8. Sahabat-sahabatku di Jurusan P. IPS kelas ekonomi angkatan 2009, Ade Nihayah, S.Pd, Sri Mukaromah, S.Pd, Heni Nuraini, S.Pd, Wulan Rosyana Indah, S.Pd, Amelia, Ilmi, Siti Nurmilasari, S.Pd, Suci Lestari, Niken WD, Siti Sugiyati dan teman-teman seperjuangan lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang senantiasa menemani dalam suka maupun duka, terimakasih atas kerjasama dukungan dan bantuan kalian semua yang selalu memberikan semangat bagi penulis. Penulis hanya dapat mendo’akan semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu penulis dengan tulusdalam penyusunan skripsi ini semoga dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT. Dan akan dibalas dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Tak lupa penulis juga mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penulisan skripsi ini terdapat hal yang kurang berkenan. Penulis sangat berharap agar skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian.
Jakarta, 24 Juni 2014
Penulis
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ..................................... iii ABSTRAK ............................................................................................................ iv ABSTRACT ..............................................................................................................v KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii DAFTAR BAGAN DAN TABEL ........................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................................5 C. Pembatasan Masalah ...................................................................................5 D. Perumusan Masalah ....................................................................................6 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................6 F. Manfaat Penelitian ......................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Teoritis 1. Strategi Pembelajaran ......................................................................8 2. Pembelajaran Aktif a. Pengertian Pembelajaran Aktif .........................................11 b. Macam-macam Pembelajaran Aktif ..................................13 3. Critical Incident (Pengalaman Penting) a. Pengertian Critical Incident (Pengalaman Penting) ...........17 b. Tujuan Strategi Critical Incident ......................................19 c. Langkah-langkah Strategi Critical Incident ......................20 d. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Critical Incident ......21 viii
4. Hasil Belajar IPS (Ekonomi) a. Pengertian Belajar .............................................................22 b. Ciri Khas Belajar ...............................................................24 c. Prinsip-prinsip Belajar ......................................................25 d. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar..............27 e. Pengertian Hasil Belajar ....................................................28 f. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................29 g. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial .....................................36 h. Hakikat Ilmu Ekonomi ......................................................37 B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................39 C. Kerangka Pikir ..........................................................................................40 D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................43 B. Metode dan Desian Peneltian ....................................................................43 C. Populasi dan Sampel .................................................................................44 D. Variabel Penelitian ....................................................................................44 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................44 F. Instrumen Penelitian ..................................................................................45 G. Kalibrasi Instrumen 1. Uji Validitas ..................................................................................47 2. Uji Reliabilitas ..............................................................................47 3. Taraf Kesukaran ............................................................................48 4. Daya Pembeda ...............................................................................49 H. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas ...............................................................................50 2. Uji Homogenitas ............................................................................51 3. Uji Hipotesis ..................................................................................51 4. Signifikansi Peningkatan Hasil Belajar .........................................53
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MTs Ruhul Bayan Cisauk a. Identitas Madrasah ........................................................................54 b. Visi Sekolah ..................................................................................55 c. Misi Sekolah .................................................................................55 B. Deskripsi Data 1. Praktik Pembelajaran a. Praktik Pembelajaran dengan menggunakan strategi critical incident .................................................................60 b. Hasil Observasi .................................................................61 c. Hasil Wawancara ..............................................................62 2. Data Hasil Belajar IPS (Ekonomi) Siswa a. Hasil Pretest Siswa ...........................................................63 b. Hasil Posttest Siswa ..........................................................64 C. Pengujian Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas Data a. Uji Normalitas Data Pretest ..............................................66 b. Uji Normalitas Data Posttest..............................................66 2. Uji Homogenitas ...........................................................................67 3. Uji Hipotesis .................................................................................68 4. Signifikansi Peningkatan Hasil Belajar .........................................69 D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................70
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................................74 B. Saran ..........................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................76 LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................78
x
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
No.
Nama Bagan / Tabel
Hala man
1
Bagan 2.1 Kerangka Pikir
41
2
Tabel 3.1 Desain penelitian One Group Pretest-posttest Design
43
3
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal
46
4
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen
47
5
Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen
48
6
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
46
7
Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran
49
8
Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen
49
9
Tabel 3.8 Interpretasi daya pembeda
49
10
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen
50
11
Tabel 4.1 Data Siswa
57
12
Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana
58
13
Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
59
14
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Pretest Siswa
64
15
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Posttest Siswa
65
16
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas
67
17
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest
68
18
Tabel 4.8 Data Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest
69
19
Tabel 4.9 Data N-Gain dari Pretest dan Posttest
69
xi
DAFTAR LAMPIRAN No.
Lampiran
Halaman
1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
78
2
Materi Ajar
92
3
Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
98
4
Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru
100
5
Pedoman Wawancara Siswa
102
6
Pedoman Wawancara Guru
103
7
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
105
8
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru
107
9
Hasil Wawancara Siswa
109
10
Hasil Wawancara Guru
112
11
Foto-foto Penelitian
115
12
Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Uji Validitas
117
13
Soal Instrumen Tes Sebelum Uji Validitas
118
14
Kisi-Kisi Instrumen Tes Setelah Uji Validitas
124
15
Soal Instrumen Pretest dan Posttest
125
16
Anates
128
17
Nilai Pretest dan Posttest
137
18
Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
139
19
Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
141
20
Perhitungan Mean, Median, Modus, Varians, dan
143
Simpangan Baku Hasil Pretest 21
Perhitungan Mean, Median, Modus, Varians dan
145
Simpangan Baku Hasil Posttest 22
Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pretest
147
23
Perhitungan Uji Normalitas Hasil Posttest
149
24
Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Posttest
151
25
Perhitungan Uji Hipotesis Statistik Pretest dan Posttest
153
26
Hasil Wawancara Pembelajaran Metode Ceramah
156
xii
27
Daftar Nilai UTS Ganjil
158
28
Perhitungan Uji N-Gain
160
29
Perbandingan Hasil Belajar Siswa
162
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di suatu Negara, pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia, hal itu tercantum dalam Undang-Undang pendidikan RI No.20 tahun 2003 Bab II pasal 3 yang berbunyi : Pendidikan nasional berfungsi menggambarkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan nasional memiliki fungsi yakni memberikan gambaraan kemampuan dan juga pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang memiliki tujuan menjadikan anak didik sebagai insan yang beriman, berakhlak mulia serta bertanggung jawab sebagai warga negara Indonesia. Para ahli juga mengemukakan pengenai definisi pendidikan salah satunya yaitu Langeveld yang menjelaskan bahwa: Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup, sehari-hari dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.2 Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan bertujuan untuk menjadikan anak menuju kedewasaannya dimana dalam proses pendewasaan tersebut harus ada bimbingan atau pengaruh dari orang dewasa. 1
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Th. 2003 (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), Cet. 4, h. 7. 2 Hasbullah , Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008), ed. rev. 6, h. 2.
1
2
Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia , oleh karena itu diatur sedemikian rupa agar dapat membantu kehidupan manusia. Semua hal dan komponen yang berhubungan dengan pendidikan selalu diperhatikan dan dipertimbangkan agar tercipta pendidikan yang bermutu mulai dari peserta didik, pendidik, apa yang diajarkan sampai pada masalah sarana prasarana diatur sedemikian rupa agar tidak ada cela dan cacat yang dapat membuat pendidikan terganggu yang akhirnya tidak sesuai dengan harapan awalnya. Dalam sebuah pendidikan, banyak sekali hal hal yang sangat mempengaruhi berhasil tidaknya suatu pendidikan itu, antara lain adalah proses belajar mengajar, selama ini sebagian besar pendekatan pendidikan di sekolahsekolah berpusat pada guru yang berarti semua mengarah pada guru. Jika kita tinjau lebih jauh pada pendekatan tersebut siswa lebih banyak mendengar, menghafal bahan-bahan yang diberikan oleh gurunya dan mengulanginya pada waktu ujian. Hal ini akan mengakibatkan siswa menjadi pasif dan proses belajar ini terkadang kurang memperhatikan perbedaan-perbedaan individu siswanya. Karena guru hanya menuntut agar siswanya menerima semua materi yang disampaikan dan berhasil dalam ujian tanpa memperhatikan sisi lain kebutuhan siswa. Untuk mengaktualisasikan diri mengembangkan semua potensi yang dimiliki, mengembangkan daya nalar dalam mengembangkan pengetahuan yang diterima. Belajar pada hakikatnya haruslah bisa merubah tingkah laku siswa, atau dalam kata lain menjadikan siswa mengetahui semua hal yang belum mereka ketahui. Dan dari proses belajar itupula siswa memiliki pengetahuan yang pada akhirnya diharapkan mampu merubah perilaku menjadi seseorang yang lebih dewasa dan berguna bagi masa depan bangsa. Selain itu semua hakikat belajar adalah suatu proses bukan hanya hasil atau tujuan dari pembelajaran menurut pendapat Oemar Hamalik: Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
3
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.3 Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan penguatan kelakuan melalui pengalaman, atau dengan kata lain dalam belajar yang lebih ditekankan adalah suatu proses dan bukan hasil atau tujuan. Dan belajar pun bukan hanya sekedar mengingat atau menghapal melainkan merupakan suatu perubahan tingkah laku. Dalam proses pembelajaran di sekolah diperlukan adanya pembaharuan untuk menjadikan proses pembelajaran tersebut lebih menyenangkan dari sekedar adanya metode ceramah dari guru. Proses pembelajaran haruslah bisa menjadikan siswa sebagai seorang yang mampu mengeksplorasi semua kemampuan serta pengetahuannya demi terciptanya pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran yaitu adanya strategi-strategi pembelajaran aktif yang diharapkan mampu menggugah minat dan motivasi siswa terkait materi yang disampaikan sehingga siswa mampu meningkatkan pemahamannya dan juga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajarnya dalam mata pelajaran yang ada di sekolah, salah satunya yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang cenderung dianggap sulit oleh sebagian siswa, hal tersebut dapat disimpulkan dari hasil wawancara dengan seorang guru IPS di MTs. Ruhul Bayan yang menyebutkan bahwa hasil yang didapat dari kegiatan belajar di sekolah menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum maksimal dalam memahami materi-materi IPS.4 Hal tersebut disebabkan dari berbagai faktor salah satunya yaitu kegiatan belajar mengajar yang masih berpusat pada guru, dimana proses pembelajaran hanya didominasi oleh peran guru sebagai penyampai materi sedangkan keaktifan serta kemampuan siswa dalam kegiatan belajar masih jauh tertanam di dalam diri dan belum bisa terkeksplorasi dengan baik.
3
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 27. Lampiran 26 hasil wawancara dengan guru IPS MTs. Ruhul Bayan Cisauk
4
4
Berdasarkan hasil pengamatan penulis di kelas VIII-A MTs. Ruhul Bayan Kecamatan Cisauk, masih ditemui gejala-gejala atau fenomena pada pelajaran IPS khususnya sebagai berikut: 1. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa belum optimal, hal ini terlihat dari nilai rata-rata ulangan tengah semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, khususnya pada mata pelajaran IPS sebesar 60 artinya bahwa semua siswa yang berjumlah 32 orang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 73 yang ditetapkan.5 2. Siswa terkesan sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru di kelas, hal ini dilihat dari kebanyakan siswa tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya. Fenomena-fenomena atau gejala-gejala tersebut di atas, terlihat bahwa hasil belajar IPS yang diperoleh siswa belum optimal. Hal ini berkemungkinan dipengaruhi oleh cara mengajar guru yang kurang menarik perhatian siswa. Dalam hal ini peneliti mencoba strategi penbelajaran aktif critical incident untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena critical incident memiliki beberapa kelebihan seperti dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja. Dan strategi pembelajaran aktif critical incident dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena strategi pembelajaran aktif critical incident adalah salah satu strategi pembelajaran yang menyenangkan. Dan diharapkan strategi pembelajaran aktif critical incident dapat mengembangkan kreatifitas siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS (ekonomi), diperlukan berbagai macam strategi pembelajaran aktif, kegiatan pembelajaran yang sifatnya berpusat pada gurupun harus dirubah dengan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan demikian diharapkan siswa tidak jenuh dalam kegiatan belajar dan mampu meningkatkan hasil belajarnya dengan baik. Salah satu strategi pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa yaitu strategi pembelajaran critical incident (pengalaman 5
Lampiran 27 daftar nilai IPS kelas VIII-A UTS Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
5
penting) dimana strategi ini merupakan cara untuk membantu siswa dalam memahami materi dengan mengaitkan materi dengan pengalaman siswa. Penelitian mengenai strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar siswa sebelumnya telah menunjukkan keberhasilan, penelitian tersebut dilakukan oleh Miftakhul Muthoharoh Mahasiswa S-1 Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Sunan Ampel Gresik, penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran fiqih dengan menggunakan strategi critical incident termasuk sangat baik dengan rata-rata 3,39 pada pertemuan pertama dan 3,4 pada pertemuan kedua, sedangkan untuk aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran fiqih dengan menggunakan strategi critical incident tergolong aktif. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif (critical incident) terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa di MTs Ruhul Bayan Cisauk”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalahmasalah sebagai berikut :6 1. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher oriented) 2. Proses pembelajaran masih didominasi aktivitas menghafal 3. Kurangnya inovasi dalam proses pembelajaran 4. Kurangnya pemahaman siswa mengenai materi-materi dalam mata pelajaran IPS 5. Pembelajaran dengan metode ceramah dinilai kurang dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut : 6
Lampiran 26 hasil wawancara dengan guru IPS MTs. Ruhul Bayan Cisauk
6
Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (Ekonomi) siswa di MTs Ruhul Bayan Cisauk.
D. Perumusan Masalah Dari masalah yang diidentifikasi dan pembatasan masalah yang akan diteliti, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut : “Adakah pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar siswa IPS (Ekonomi) siswa di MTs Ruhul Bayan Cisauk?”
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa kelas VIII-A MTs Ruhul Bayan Cisauk.
F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pelaku dunia pendidikan, diantaranya: 1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan mampu menumbuhkan motivasi belajar IPS serta dapat mengatasi kejenuhan dalam belajar IPS. 2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran IPS yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
7
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk penerapan strategi pembelajaran baru di sekolah, agar hasil belajar siswa bisa meningkat. 4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini bisa digunakan untuk sumber hasil penelitian yang relevan.
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Teoritis 1. Strategi Pembelajaran Strategi pada dasarnya adalah merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain strategi merupakan rancangan kegiatan besar yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Terkadang segala hal yang dilakukan tanpa diiringi dengan strategi yang baik tidak akan berjalan sesuai rencana dan tujuanpun tidak bisa dicapai dengan maksimal. Begitupula dalam hal proses pembelajaran jika tidak disertai dengan strategi yang baik, maka tujuan pembelajaran tidak akan maksimal dan bahkan sedikit sulit untuk melaksanakan segala proses pembelajarn dari awal hingga akhir tanpa dilakukan dengan cara-cara yang baik dalam hal ini strategi. Menurut Wina Sanjaya “strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. dipahami
bahwa
strategi
1
pembelajaran
Dari penjelasan tersebut dapat merupakan
rancangan
yang
didalamnya terdapat rentetan kegiatan yang sengaja dibuat untuk mencapai suatu pendidikan tertentu. Dimana rancangan atau perencanaan tersebut nantinya bisa membantu guru dalam melakukan aktifitas proses pembelajaran di kelas. Strategi pembelajaran di dalamnya terdapat dapat kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya suatu tujuan pembelajaran tertentu, hal ini berarti bahwa strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang diharapkan mampu memfasilitasi serta membantu peserta didik untuk mencapai suatu tujuan dalam proses pembelajaran
1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta:Kencana 2008), h. 126.
8
9
Pengertian strategi pembelajaran menurut Yatim Rianto yaitu “siasat guru dalam mengefektifkan, mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara siswa dengan komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran”. 2 Dari pendapat Yatim Rianto tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran merupakan taktik yang digunakan oleh guru dalam kaitannya dengan mengefektifkan dan mengefisienkan waktu dan juga memaksimalkan interaksi antara siswa dengan komponen-komponen pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran agar tercapainya tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Proses pembelajaran akan berjalan monoton tanpa dibangunnya strategi-strategi penunjang jalannya kegiatan pembelajaran tersebut. Karena strategi pembelajaran merupakan wahana bagi siswa untuk mengembangkan pengetahuannya, kemampuannya dalam hal mengemukakan pendapat, serta cara berfikirnya dalam menyelesaikan persoalan dalam kelas. Pengetahuan, kemampuan serta kreatifitas berpikir siswa perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran, karena pada hakikatnya berhasil atau tidaknya siswa dalam memahami materi pembelajaran bukan hanya dari apa yang telah guru sampaikan saja melainkan semuanya itu ditunjang pula oleh keinginan mereka untuk mengemukakan pendapat serta bertukar pendapat dengan temannya dan itu semua harus bisa diwadahi oleh guru sebagai fasilitator. Dalam buku perencanaan dan desain sistem pembelajaran, Wina Sanjaya mengutip pendapat Kemp yang menjelaskan bahwa “strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”. 3
Dari pengertian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses
kegiatan dalam pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru beserta siswa untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran tersebut dan tercapainya tujuan pembelajaran itu dengan cara yang efektif dan efisien. Oleh karena itu untuk 2
Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 132. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009 ), h. 187. 3
10
mencapai proses pembelajaran yang baik serta tujuannya tercapai guru harus mampu mengatur strategi-strategi yang mampu membuat siswa aktif dan tereksplorasi kemampuannya dalam memahami
materi pembelajaran.
Mengenai strategi pembelajaran Iskandar Wassid menjelaskan bahwa: Strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran, menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan. 4 Dari penjelasan di atas dapat dipahami strategi pembelajaran merupakan acuan besar untuk melakkan suatu usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, menurutnya pula ada empat strategi dasar dalam kegiatan pembelajaran yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih serta menentukan prosedur, metode dan juga teknik dalam pembelajaran, selain itu juga menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan yang akan dicapai. Strategi pembelajaran memiliki komponen-komponen yang menunjang terlaksananya strategi tersebut, tanpa adanya komponen-komponen penting dalam strategi pembelajaran maka apa yang dilakukan atau apa yang telah direncanakan mungkin tidak akan berjalan serta tujuan yang telah ditentukan pun tidak akan tercapai dengan maksimal. Iif Khoiru Ahmadi, dkk. menyebutkan bahwa, Selaku suatu sistem pembelajaran meliputi suatu komponen antara lain tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar sesama komponen terjadi kerja sama. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu
4
Iskandar Wassid, dkk., Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011) Cet. 3, h. 8.
11
saja misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.5 Dari
pemaparan
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
strategi
pembelajaran memiliki komponen yang penting, komponen-komponen tersebut diantaranya: tujuan, bahan ajar, peserta didik, guru, metode, situasi dan evaluasi. Seluruh komponen tersebut
harus diperhatikan agar
terlaksananya tujuan yang akan dicapai. Karena seluruh komponen dalam strategi pembelajaran tersebut merupakan hal-hal penting. 2. Pembelajaran Aktif a. Pengertian Pembelajaran Aktif Banyak istilah yang menggambarkan belajar atau mengajar, belajar aktif tidak mudah didefinisikan secara sederhana, beberapa kutipan di bawah ini menawarkan beberapa gambaran apa yang dipikirkan orang mengenai belajar aktif. Menurut Lukmanul Hakim pembelajaran aktif adalah kegiatan mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif mempelajari materi pembelajaran yang menyiapkan siswa untuk hidup, informasi yang diterima lebih lama diingat dan disimpan, dan lebih menikmati suasana kelas yang nyaman . siswa mengemukakan pendapat , tanya jawab, mengembangkan pengetahuannya, memecahkan masalah, diskusi dan menarik kesimpulan,. Peran guru yang tidak dominan menguasai proses pembelajaran melainkan memberikan kemudahan (fasilitator). Kegiatan pembelajaran aktif antara lain, tanya jawab di dalam kelas.6 Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran aktif
merupakan
suatu
kegiatan
belajar
mengajar
yang
mengedepankan tingkat kreatifitas serta pengetahuan siswa dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi 5
Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), h. 19. 6 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 54.
12
kemampuan yang ada dalam diri siswa seperti mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab, memecahkan masalah dan menarik kesimpulan pelajaran yang telah dibahas, sedangkan peran guru hanya sebagai fasiilitator saja. Selain itu Melvin. L Silberman mengemukakan pendapat mengenai belajar aktif menurutnya “Agar belajar aktif, siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka
pelajari.
Belajar
aktif
harus
gesit,
menyenangkan,
bersemangat dan penuh gairah”.7 Dari pendapat Melvin L. Silberman tersebut dapat disimpulkan
bahwa
pembelajaran
aktif
(active
learning)
dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Active learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi active learning (belajar aktif) pada anak didik dapat membantu ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Hal ini kurang diperhatikan pada pembelajaran konvensional. Pembelajaran aktif bisa disimpulkan sebagai pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif membangun sendiri konsep dan makna melalui berbagai macam kegiatan. Pembelajaran aktif dikembangkan agar perhatian siswa tetap tertuju pada proses pembelajaran. Secara umum suatu 7
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendikia, 2013), Cet. 3, h. 9.
13
pembelajaran aktif melibatkan siswa dalam kegiatan-kegiatan kooperatif yang membutuhkan tanggung jawab individual sekaligus ketergantungan positif antaranggota kelompok. Setiap individu terlibat
aktif
dalam
proses
pembelajaran
dan
guru
harus
mendapatkan penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat tanggung jawab individual siswa. Siswa juga terlibat dengan pemanfaatan berbagai sumber belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Agar proses pembelajaran aktif dapat berjalan dengan efektif, diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills. Atmosfer pembelajaran aktif mendukung untuk mengembangkan keterbukaan dan penghargaan terhadap semua gagasan siswa.
b. Macam-macam Pembelajaran Aktif Adapun macam-macam strategi pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini, adalah sebagai berikut : 8 1) Critical Incident (Pengalaman Penting) Strategi ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran. Tujuanya adalah untuk melibatkan peserta didik sejak awal dengan melihat pengalaman mereka. Langkah-langkah : a) Sampaikan topik atau materi b) Beri kesempatan bebrapa menit pada peserta didik untuk mengingat-ingat pengalaman mereka yang berkaitan dengan topik atau materi. c) Tanyakan pengalaman yang menurut mereka tidak terlupakan. d) Sampaikan materi dengan mengaitkan pengalaman peserta didik dengan materi yang akan disampaikan.9
8
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembeajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h.
2. 9
Ibid., h. 2.
14
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa critical incident merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang tujuannya
membuat
siswa
aktif
sejak
dimulainya
proses
pembelajaran.
2) Active Knowladge Sharing ( Saling Tukar Pengetahuan ) Strategi ini dapat digunakan untuk melihat kemampuan peserta didik, disamping untuk membentuk kerja sama tim. Langkah-langkah aplikatif : a) Buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan materi. b) Minta peserta didik untuk menjawab dengan sebaik-baiknya. c) Minta peserta didik untuk berkeliling mencari teman yang dapat membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui dan diragukanya. d) Minta peserta didik untuk kembali ke tempat duduk kemudian periksa jawaban mereka. Jawablah pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh peserta didik. 10 Jadi bisa disimpulkan bahwa active knowledge sharing adalah strategi pembelajaran yang menjadikan siswa aktif mulai dari membuat pertanyaan, menjawab serta mencari jawaban yang dianggap benar.
3) True or False ( Benar atau Salah ). Strategi ini merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mangajak peserta didik aktif dalam materi segera. Strategi ini menumbuhkan kerja sama tim, berbagi pengetahuan dan belajar secara bertanggung jawab. Langkah-langkah aplikatif : a) Buatlah list pernyataan yang berkaitan dengan materi, separonya benar dan separonya salah. Tulislah masing masing 10
Ibid., h. 22.
15
pertanyaan pada selembar kertas yang berbeda, pastikan bahwa pernyataan dibuat sesuai dengan jumlah peserta didik yang ada. b) Beri setiap peserta didik satu kertas kemudian mereka diminta untuk mengidentifikasi mana
yang benar dan mana yang
salah. c) Jika proses ini selesai, bacalah masing-masing pertanyaan dan mintalah jawaban dari pernyataan tersebut benar atau salah. d) Beri masukan untuk setiap jawaban, sampaikan cara kerja peserta didik adalah bekerja bersama dalam tugas. e) Tekankan bahwa kerja sama yang sportif akan sangat membantu kelas karena ini adalah metode belajar aktif. 11 Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa true or fals merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada kerja sama tim antar siswa yang mana dari kerja sama yang baik serta berbegi pengetahuan tersebut tercipta suasana belajar yang menyenangkan.
4) Guided Not taking ( Catatan Terbimbing ). Strategi ini dapat membantu peserta didik membuat catatan-catatan ketika guru menyampaikan pelajaran. Langkah-langkah aplikatif : a) Beri peserta didik paduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari materi pelajaran yang akan disampaikan dengan metode ceramah. b) Kosongkan sebagian poin-poin yang penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam catatan tersebut. c) Bagikan bahan ajar yang dibuat guru, jelaskan bahwa bacaan tersebut sengaja dibuat kosong agar peserta didik dapat berkonsentrasi mendengarkan pelajaran yang akan disampaikan. 11
Ibid., h. 24.
16
d) Setelah selesai menyampaikan materi, mintalah peserta didik membacakan catatan-catatanya. e) Berikan klarifikasi. 12 Kesimpulan dari penjelasan tersebut Guided Not taking salah satu dari strategi pembelajaran aktif yang menjadikan peserta didik aktif untuk mencatat poin-poin penting dari materi yang telah disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran.
5) Card Sort ( Sortir Kartu ). Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Langkah-langkah aplikatif : a) Setiap peserta didik diberi potongan kertas yang berisi informasi tentang materi yang mencakup satu atau lebih kategori. b) Mintalah perserta didik untuk berkeliling dalam kelas untuk menemukan kategori yang sama. c) Peserta
didik
dengan
kategori
yang
sama
diminta
mempresentasikan kategori masing-masing dalam kelas. d) Seiring dengan pressentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting terkait mata pelajaran. 13 Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan tersebut adalah bahwa strategi pembelajaran aktif sortir kartu merupakan cara untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media potongan-potongan kertas yang berisi kategori dari materi yang disampaikan oleh guru.
12
Ibid., h. 32. Ibid., h. 50.
13
17
3. Critical Incident (Pengalaman Penting) a.
Pengertian Critical Incident (Pengalaman Penting) Latar
belakang
dari
munculnya
Strategi
critical
incident
(pengalaman penting) adalah dari munculnya strategi pembelajaran aktif, pembelajaran aktif itu sendiri berasal dari kata active artinya aktif dan learning yang artinya pembelajaran. Menurut Melvin L silberman belajar bukanlah merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi kepada siswa tetapi belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan sekaligus. Pada saat belajar itu aktif, siswa melakukan sebagian pekerjaan belajar, mereka mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah-masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari.14 Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik belajar secara aktif, ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan mereka secara aktif menggunakan otak baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa-apa yang baru mereka pelajari kedalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, hisyam zaini dalam strategi pembelajaran aktif menawarkan empat puluh empat cara strategi pembelajaran aktif yang hampir dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran salah satunya adalah strategi critical incident (pengalaman penting). Strategi critical incident (pengalaman penting) yaitu suatu strategi yang mana siswa harus mengingat dan mendiskripsikan pengalaman masa lalunya yang menarik dan berhubungan serta berkaitan dengan pokok bahasan yang akan disampaikan, lalu guru menyampaikan materi dengan menghubungkan pengalaman yang dimiliki oleh siswanya. Teknik Critical Incident (CIT) adalah satu cara yang digunakan untuk mengumpulkan pengamatan langsung perilaku manusia yang secara kritis dan prosedural yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Pengamatan ini kemudian disimpan melacak sebagai insiden, yang kemudian digunakan untuk memecahkan masalah 14
Melvin L Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusa Media, 2006), h. 9.
18
praktis dan mengembangkan prinsip-prinsip psikologis secara luas. Suatu kritik insiden dapat digambarkan sebagai salah satu hal yang memberi kontribusi positif maupun negatif yang signifikan terhadap aktivitas atau fenomena. Insiden kritis dapat dikumpulkan dalam berbagai cara, tetapi biasanya responden diminta untuk bercerita tentang pengalaman mereka memiliki.15 Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa critical incident merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang mempergunakan pengalaman sebagai bahan untuk merelevansikan apa yang menjadi topik atau tema dalam suatu proses pembelajaran di kelas. Selain itu ada pula yang berpendapat bahwa “critical incident yaitu siswa mengingat dan mendiskripskan pengalaman masa lalu yang menarik dan berkaitan dengan pokok bahasan; siswa lain mengulas dan memberikan solusi (deskripsi tidak harus dengan lisan, bisa juga dengan tertulis)” 16, hal ini bisa berarti bahwa critical incident (pengalaman penting) yaitu suatu strategi yang mana siswa harus mengingat dan mendiskripsikan pengalaman masa lalunya yang menarik dan berhubungan serta berkaitan dengan pokok bahasan yang akan disampaikan, lalu guru menyampaikan materi dengan menghubungkan pengalaman yang dimiliki oleh siswanya. Dari apa yang disampaikan mengenai critical incident tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan yang jelas bahwa critical incident merupakan strategi pembelajaran aktif yang melibatkan siswa dengan menceritakan pengalaman mereka kemudian direlevansikan dengan topik atau tema yang sedang dibahas oleh guru di kelas, dengan demikian siswa bisa aktif dalam mengemukakan pendapat mereka di dalam kelas. Critical incident (pengalaman penting) adalah cara yang fleksibel yang biasanya bergantung pada lima hal penting, yaitu: (1) menentukan dan mengkaji kejadian, (2) Pencarian fakta, yang melibatkan pengumpulan rincian insiden dari para peserta, (3) mengidentifikasi isu-isu, (4) membuat cara untuk menyelesaikan masalah berdasarkan solusi berbagai kemungkinan, (5) evaluasi, 15
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: Quantum Teaching, 2007), h. 65. 16 Syaharuddin, Mengurangi kebosanan siswa melalui berbagai metode mengajar , 2012, h. 1 (http://syaharuddin.wordpress.com/2008/04/25/mengurangi-kebosanan-siswa-melalui-berbagaimetode-mengajar/).
19
yang akan menentukan apakah solusi yang terpilih akan menyelesaikan akar penyebab situasi dan tidak akan menyebabkan masalah lebih lanjut.17 b. Tujuan Strategi Critical Incident Setiap strategi pasti mempunyai tujuan masing-masing, adapun tujuan dari strategi critical incident (pengalaman penting) ialah untuk melibatkan peserta didik aktif sejak dimulainya pembelajaran dengan meminta peserta didik untuk mengungkapkan pengalaman yang mereka miliki.
Adapun menurut Hisyam Zaini “strategi ini digunakan untuk
memulai kegiatan pembelajaran, tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk melibatkan peserta didik sejak awal dengan melihat pengalaman mereka”. 18 Jadi bisa disimpulkan bahwa tujuan dari strategi critical incident yaitu melibatkan siswa sejak dimulainya proses pembelajaran dengan meminta siswa untuk menceritakan pengalaman penting mereka yang mana pengalaman tersebut berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. pengalaman penting biasanya pengalaman langsung yang melekat dalam benak siswa sehingga siswa bisa dengan mudah mengungkapkannya di depan teman-temannya. Terkait dengan pengalaman langsung, Semiawan dalam Iif menyatakan bahwa: Pengalaman nyata atau pengalaman yang langsung dialami siswa dapat menjembatani ke hal-hal baru. Pengalaman selain memberi keasyikan bagi siswa, juga diperlukan secara esensial sebagai jembatan mengarah kepada titik tolak yang sama dalam melibatkan siswa secara mental, emosional, sosial dan fisik, sekaligus merupakan usaha melihat lingkup permasalahn yang sedang dibicarakan.19 Penjelasan tersebut di atas menyimpulkan bahwa pengalaman nyata atau pengalaman langsung yang dialami oleh siswa ternyata dapat menjembatani atau menghubungkan pada hal-hal yang sifatnya baru. 17
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: Quantum Teaching, 2007), h. 66. 18 Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembeajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h. 2. 19 Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), h. 74.
20
Pengalaman bukan hanya bisa memberikan kesenangan tersendiri bagi siswa, tetapi juga bisa dijadikan sebagai jembatan yang mengarah pada titik tolak yang sama dalam kaitannya dengan melibatkan siswa baik secara mental, kecenderungan emosional siswa, sosial dan juga fisik, namun sekaligus juga merupakan usaha-usaha untuk melihat lingkup permasalahan yang di bicarakan. Jadi pengalaman langsung yang telah dialami siswa bukan hanya sekedar memberikan kesenangan semata, tetapi juga menjadi hal-hal baru yang mungkin nantinya bisa berguna baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Ketika berbicara mengenai critical incident atau pengalaman langsung, pengalaman dianggap sebagai bantuan untuk terciptanya proses pembelajaran yang mengarah pada tercapainya tujuan pengajaran. Dimana dari pengalaman langsung yang dialami siswa, materi dalam pembahasan tertentu bisa dengan mudah dipahami oleh siswa jika guru bisa mengaitkannya, oleh karena itu pengalaman merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran, dan menceritakan pengalaman kepada orang lain bisa membantu orang lain dalam memahami suatu hal yang erat kaitannya
dengan
pengalaman
tersebut.
Dalam
hal
ini
materi
pembelajaran, materi pembelajaran terkadang sulit untuk dipahami oleh siswa, salah satu hal yang diharapkan untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran di kelas, yaitu mengaitkan materi pembelajaran yang dibahas dengan pengalaman langsung siswa dengan tujuan untuk dengan catatan materi pembelajaran yang dibahas sesuai atau cocok untuk dikaitkan atau dihubungankan dengan pengalaman siswa yang telah mereka alami.
c.
Langkah - langkah Strategi Critical Incident Salah satu strategi yang diharapkan mampu untuk membuat siswa aktif dan berpikir kritis adalah diawal proses pembelajaran adalah strategi critical incident (pengalaman penting) dimana Strategi ini digunakan untuk memulai pelajaran. Tujuan dari penggunaan strategi ini untuk
21
melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman mereka. Hisyam
Zaini
mengemukakan
pendapatnya
mengenai
strategi
pembelajaran aktif critical incident, ia mengemukakan langkah-langkah dari strategi critical incident, berikut ini: 1) Sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan dipelajari. 2) Beri kesempatan beberapa menit kepada siswa untuk mengingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang ada. 3) Tanyakan pengalaman apa saja yang menurut mereka tidak terlupakan. 4) Sampaikan materi pelajaran dengan mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang akan disampaikan. 20 Jadi, strategi critical incident (Pengalaman Penting) adalah cara untuk mengaktifkan siswa sejak dimulainya pembelajaran yaitu strategi yang mana siswa harus mengingat dan mendiskripsikan pengalaman masa lalunya yang sesuai dengan topik materi yang disampaikan. Kesuksesan proses refleksi dengan menggunakan analisa kasus nyata dengan kejadian yang kritis (critical incident), akan mempengaruhi individu untuk mampu : a) Mengembangkan opini-opininya b) Melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi c) Melatih ketajaman berfikir d) Menjadi kreatif
d. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Critical Incident Setiap metode ataupun strategi pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu pula strategi critical incident (pengalaman penting) juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Strategi critical incident mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain; strategi ini sangat cocok jika diterapkan untuk materi-materi yang bersifat praktis, tetapi strategi ini tidak cocok digunakan untuk materi yang bersifat 20
Hisyam Zaini, Op.cit., h. 2.
22
teoritis. Jadi strategi pembelajaran aktif critical incident bisa digunakan untuk materi-materi pembelajaran yang sifatnya praktis, dan tidak cocok untuk materi yang sifatnya teoritis. Selain itu strategi ini juga mempunyai kelebihan
yaitu
untuk
mengaktifkkan
siswa
sejak
dimulainya
pembelajaran. Strategi ini baik digunakan untuk tujuan pembelajaran yang mengajarkan peserta didik untuk lebih berempati. Kekurangannya strategi ini biasanya hanya digunakan untuk kelas dengan jumlah yang sedikit dan tidak terlalu banyak agar siswa tidak malu untuk mengungkapkan pengalamannya. Selain itu kekurangan dari strategi pembelajaran aktif ini yaitu hanya mampu mengaktifkan siswa diawal proses pembelajaran saja, sedangkan ditengah dan diakhir proses pembelajaran masih didominasi oleh peran guru dalam menjelaskan materi, untuk itu ada baiknya penggunaan strategi pembelajaran aktif ini di gabungkan dengan strategi pembelajaran aktif lain, sehingga siswa bisa lebih aktif lagi baik diawal maupun diakhir proses pembelajaran. Penggabungan strategi pembelajaran aktif ini bisa digunakan untuk membuat suasana belajar di dalam kelas yang menyenangkan karena peran siswa lebih banyak dibandingkan guru, karena dalam pembelajaran aktif peran guru hanya sebagai fasilitator.
4.
Hasil Belajar IPS (Ekonomi) a.
Pengertian Belajar Ada istilah yang mengatakan bahwa belajar diwaktu kecil itu
seperti membuat ukiran di atas batu dan belajar sesudah dewasa itu seperti mengukir di atas air. Berangkat dari istilah tersebut bahwa pentingnya belajar itu ditetapkan ketika seseorang masih kecil karena pada dasarnya ketika berusia dini segala hal yang masuk ke dalam memory atau ingatan seseorang akan mudah untuk diingat seperti ukiran di atas batu yang mudah membekas, sedangkan ketika sudah dewasa segala hal atau informasi yang dapatkan dalam hal ini pelajaran akan sulit untuk diingat atau dihapal karena ketika menginjak dewasa seseorang itu akan dibebani dengan segala hal yang menguras pikiran dan waktunya jadi ketika sudah
23
dewasa belajar itu dikatakan seperti mengukir di atas air, namun betapapun sulitnya
belajar pada intinya belajar itu merupakan kewajiban bagi
seseorang sebagai makhluk Allah SWT karena ada hadits nabi yang mengatakan bahwa “tuntutlah ilmu mulai dari buaian ibumu hingga ke liang lahat” (al-Hadits), jadi menuntut ilmu atau belajar itu wajib dilakukan sejak kecil hingga dewasa bahkan hingga maut menjemput. Konsep belajar itu sendiri merupakan key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar, bagian terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi pendidikan pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi belajar, Gagne, dalam buku The Condition of Learning menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.” 21 Jadi belajar dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman, dimana pengalaman tersebut pula lah yang pada akhirnya bisa mempengaruhi tingkah laku pada orang tersebut. Belajar merupakan proses perubahan perilaku pada diri seseorang seperti yang dikatakan Cronbach bahwa “belajar itu merupakan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Cronbach bahwa belajar yang
sebaik-baiknya
adalah
dengan
mengalami
sesuatu
yaitu
menggunakan pancaindera. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah suatu cara mengamati, membaca, meniru, mengintimasi, mencoba sesuatu, 21
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan , (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992), h. 84.
24
mendengar, dan mengikuti arah tertentu”. 22 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang sebagai hasil dari pengalamannya.
b. Ciri Khas Perilaku Belajar Ciri khas perilaku belajar yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah ada tiga. “Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah: 1) Perubahan itu intensional; 2) Perubahan itu positif dan aktif; 3) Perubahan itu efektif dan fungsional”.23 1) Perubahan Intensional Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan 2) Perubahan Positif dan Aktif Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru yang lebih baik daripada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan. 3) Perubahan efektif dan fungsional Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna, artinya perubahan tersebut membawa pengaruh makna dan manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.24 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar memiliki ciri khas yang mengarah pada perubahan-perubahan yang sifatnya baik. 22
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 5. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. 18, h. 114. 24 Ibid., h. 115-116. 23
25
Yang pertama perubahan yang terjadi dalam proses belajar berkat pengalaman yang telah dilakukan dengan sengaja dan disadari hal ini berarti siswa menyadari adanya perubahan yang terjadi dalam dirinya karena adanya proses belajar. Kedua perubahan positif dan aktif, dimana perubahan ke arah yang baik, bermanfaat serta adanya proses kematangan tersebut bisa terjadi karena proses belajar dalam diri seseorang. Selanjutnya perubahan efektif dan fungsional, karena adanya proses belajar pada diri seseorang menimbulkan terjadinya perubahan yang sifatnya berhasil guna dan juga memberikan manfaat yang luas.
c. Prinsip-prinsip belajar Slameto mengemukakan beberapa prinsip belajar, yakni: a) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional; belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasiyang Skuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional b) Sesuai hakikat belajar Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya;
belajar
adalah
proses
organisasi,
adaptasi,
eksplorasi dan discovery; belajar adalah proses kontinguitas. c) Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana; belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentusesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
26
d) Syarat keberhasilan belajar Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang; repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkalikali agar pengertian / keterampilan / sikap itu mendalam pada siswa.25 Dari pemaparan di atas dapat di kembangkan pemahaman mengenai prinsip-prinsip belajar, yakni: 1) Kesiapan Belajar akan jauh lebih mudah bagi peserta didik bila sebelumnya ia telah dipersiapkan sepenuhnya. Ini menyangkut kesiapan anak dalam arti usia, kematangan, minat dan motivasinya, ataupun kesiapan dalam arti pelaksanaan kegiatan secara operasional seperti kelas dan perlengkapannya. 2) Penguatan Penguatan (Reinforcement), penggunaan dari apa yang telah dipelajari adalah merupakan penguatan dalam arti semakin sering dilakukan akan semakin sempurna pula penampilan seseorang dalam melakukan sesuatu. Efektivitas pengauatan ini mendasari urutan kegiatan belajar dan juga dipakai pada pengulangan dalam pelajaran praktek. 3) Belajar dengan Mengerjakan Belajar sangat tergantung pada intensitas keterlibatan siswa dalam proses mengajar belajar. Oleh karena dengan mengerjakan diperoleh tingkat keterlibatan yang maksimum, maka belajar dengan langsung mengerjakan ini (learning by doing) akan lebih efektif dari pada strategi mengajar belajar yang kurang melibatkan siswa. 4) Keberhasilan Sikap positif yang diakibatkan oleh rasa keberhasilan akan menyebabkan siswa meningkat motivasi belajarnya. Untuk itu harus diupayakan agar siswa memperoleh keberhasilan dan merasa berhasil agar sikap positif ini mendorongnya belajar terus. 25
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka cipta, 2013) ed. rev., Cet. 6, h. 27-28.
27
5) Prinsip Keyakinan Keyakinan atau rasa percaya diri datang setelah mengalami keberhasilan, dan keyakinan akan kemampuan diri ini akan meningkatkan kecepatan dan ketelitian dalam mengerjakan sesuatu.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan. Sampai dimanakah perubahan-perubahan itu dapat tercapai atau dengan kata lain berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor. “Faktor-faktor penting sangat erat hubungannya dengan proses belajar
ialah:
kematangan,
penyesuaian
diri/adaptasi, 26
menghafal/mengingat, pengertian, berpikir, dan latihan”. Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Maka berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor, Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa di sekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua golongan yaitu: 1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual. Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. 2) Faktor yang ada di luar individual yang disebut sosial. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.27 Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran disekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan 26
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 86. Ibid., h. 102.
27
28
dengan disiplin sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, etika dalam arti sekolah memberikan rasa nyaman dan kepuasan belajar, rapih dan teratur
e. Pengertian Hasil Belajar IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap mudah namun juga terkadang membuat kejenuhan bagi siswa, karena memiliki konsep yang banyak dan susah untuk diingat. Akibatnya siswa cenderung sulit untuk menghafal dan memahami konsep. Oleh karena itu guru IPS harus kreatif mencari metode belajar yang menarik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan hasil nilai yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi setelah kegiatan proses pembelajaran. menurut Nana Sudjana “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria trtentu. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik”. 28 Penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa hasil belajar merupakan tolok ukur berhasil atau tidaknya tindakan seseorang subyek didik dalam menyelesaikan program belajar yang dibebankan pada siswa sehingga terlihat perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Penentu berhasil atau tidaknya hasil belajar adalah siswa, karena siswa bertanggung jawab terhadap komitmen dirinya untuk menjalankan proses belajar dari gurunya. Dalam pengertian lain hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek 28
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) Cet. 14, h. 3.
29
kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif. Hasil belajar juga merupakan kualitas kemampuan yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar diartikan juga sebagai kecakapan dan segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar dalam selang waktu tertentu. Oleh karenanya hasil belajar merupakan hal yang penting untuk mengetahui bagaiamana kemampuan siswa dalam memperoleh atau mengikuti kegiatan belajar mengajar, dimana hasil belajar juga merupakan ukuran kemampuan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar atau pengalaman belajar. Hasil belajar ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya minat, kecerdasan, bakat dan motivasi. Dalam hal minat, seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik, tetapi jika seseorang memiliki minat terhadap objek masalah maka dapat diharapkan hasilnya akan baik, selain minat ada juga kecerdasan, Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya seserorang. Orang pada umumnya lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekolah. Selain itu bakat pun menjadi salah satu faktor yang menentukan hasil belajar siswa karena belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil,
dan yang terakhir yang juga
menjadi penentu keberhasilan belajar siswa di sekolah yaitu motivasi, tanpa motivasi seseorang tidak akan mampu berusaha untuk mencapai tujuan.
f. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Dalam belajar membutuhkan adanya kemampuan untuk berprestasi yang memuaskan, adanya rangsangan-rangsangan yang membentuk minat belajar dan adanya daya serap masing-masing siswa, kesemuanya itu perlu
30
adanya yang mendorong atau yang mempengaruinya. Belajar merupakan suatu aktifitas yang dipengarui oleh banyak faktor, Karena hasil belajar merupakan bukti keberhasilan seseorang dalam belajar, maka faktor yayng mempengarui belajar akan mempengarui juga hasil belajar yang dicapai oleh seseorang. Faktor-faktor yang mempengarui hasil belajar banyak sekali macamnya, namun demikian faktor tersebut dapat dibedakan menjadi tiga yaitu, faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.29 1) Faktor internal siswa. Yang dimaksud dengan faktor internal siswa adalah faktor yang menyangkut seluruh pribadi, termasuk fisik, maupun mental dan psikologinya, yang ikut menentukan hasil belajar siswa . Dalam membicarakan faktor internal meliputi 3 macam yakni :30 1) Aspek fisiologis. Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendisendinya, dapat mempengarui intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran, 31 orang yang dalam keadaan sehat jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang kondisi fisiknya lemah. 2) Aspek psikologis. Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengarui kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun diantara faktor-faktor siswa yang dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:32 (1) Intelegensi siswa. Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau 29
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung :Remaja Rosdakarya,2008), ed. rev., Cet. 18, h. 129. 30 Ibid., h. 130. 31 Ibid., h. 130. 32 Ibid., h. 131.
31
menyesuaikan diri dengan lingkungan secara tepat.
33
Kecerdasan seseorang besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, dalam situasi yang sama anak-anak yang mempunyai intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dan anak-anak yang mempunyai intelegensi yang rendah akan lamban (2)
Sikap siswa. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
yang
berupa
kecenderungan
untuk
mereaksi
atau
merespons (response tendency) dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun secara negative. Sikap siswa juga dapat mempengarui belajar siswa, sikap (attitude) siswa yang
positif
dalam
mengikuti
pembelajaran
akan
mengakibatkan siswa mudah untuk memahami materi pelajaran.34 Sikap siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar karena sikap merupakan keadaan dalam diri siswa yang cenderung untuk interaksi atau dengan cara yang relatif tetap terhadap sesuatu baik itu positif maupun negatif. (3)
Perhatian Perhatian menurut gazali adalah keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menarik perhatian siswa makka
33
Ibid., h. 131. Ibid., h. 132.
34
32
akan menimbulkan kebosanan yang mengakibatkan siswa malas belajar.35 Hasil belajar yang baik juga ditentukan dari perhatian siswa. Pemusatan perhatian terhadap pelajaran mampu menentukan hasil belajar yang baik bagi siswa. (4)
Minat siswa Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan
dan
mengenang
beberapa
kegiatan,
kegiatan yang diminati seseorang, dipperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar penggaruhnya terhadap
belajar, karena jika
bahan
pelajaran yang diberikkan tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya karena tidak ada daya tarik baginya.36 Minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan secara terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat belajar siswa menentukan hasil belajar yang didapatkan oleh siswa tersebut.
(5)
Bakat siswa Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah: “the
capacity to learn”, dengan kata lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih, orang yang berbakat mengetik, misalnya akan
lebih
cepat
dapat
mengetik
dengan
lancar
dibandingkan dengan orang lain yang kurang berbakat di bidang itu. 35
37
Dari uraian diatas jelaslah bakat itu
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013) ed. rev., Cet. 6, h, h. 56. 36 Ibid., h. 57. 37 Ibid., h. 57.
33
mempengaruhi
belajar,
jika
bahan
pelajaran
yang
dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnyya lebih baik karena ia senang belajar dan selanjutnya pastilah ia lebih giat dalam belajar.
(6)
Motivasi siswa Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal
organisme
baik
manusia
ataupun
hewan
yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, maotivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.
Motivasi diberdakan
menjadi dua macam, yaitu: 1) motivasi intrinsik; 2) motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang mendorongnya melakukan tindakan belajar. Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.38 Hasil belajar juga ditentukan oleh motivasi atau dorongan dalam diri siswa tersebut, dorongan untuk mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan menjadi salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya siswa menguasai materi pelajaran.
3) Faktor kelelahan Kelelahan
pada
seseorang
walalupun
sulit
dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul 38
Muhibbin Syah, h. 134.
34
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga
minat
dan
dorongan
untuk
menghasilkan sesuatu hilang, kelelahan ini dapat terjadi jika terus menerus memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang sama dan tidak bervariasi, dan mengerjakkan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya.
39
Dan faktor
kelelahan juga sangat mempengaruhi hasil belajar karena jika siswa sudah lelah maka ia tidak akan semangat dalam belajar.
4) Faktor eksternal siswa. Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: yakni faktor sosial dan faktor non sosial. 1) Faktor lingkungan sosial. Yang dimaksud dengan faktor lingkungan sosial adalah seperti para guru, staf adminisrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, para guru yang selalu menunjukkan
sikap
dan
prilaku
yang
simpatik
dan
memperlihatkan suri tauladan yang baik khususnya dalam hal belajar dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Selanjutnya yang termasuk dalam lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dengan tetangga, dan juga teman-teman sepermainan di lingkungan siswa tersebut. 40 `
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor
lingkungan sosial bisa berdampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. Karena individu siswa itu sendiri secara langsung berinteraksi dengan 39
Slameto, h. 59. Muhibbin Syah, op. cit., h. 135.
40
35
lingkungan sosialnya, lingkungan sosial yang bisa memberikan dampak yang positif bagi kegiatan belajar siswa begitupun sebaliknya. 2) Faktor non sosial Faktor-faktor yang yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah temtap tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, kedaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. 41 Faktor non sosial merupakan lingkungan yang tidak bisa dipisahkan dari individu siswa. Faktor non sosial juga bisa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, misalnya kurangnya alat-alat belajar yang dimiliki siswa cenderung membuat siswa malas untuk giat belajar, atau keadaan cuaca yang tidak mendukung bisa berpengaruh terhadap keinginan belajar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar Pendekatan belajar adalah keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan siswa untuk menunjang efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu, dan selain faktor internal dan faktor eksternal, faktor pendekatan
belajar
juga
berpengaruh
terhadap
taraf
keberhasilan belajar siswa tersebut.42 Dari uraian diatas kita dapat melihat bahwa banyak sekali faktor-faktor yang mempengarui hasil belajar siswa, jadi hasil belajar itu merupakan hasil dari interaksi adanya berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam maupun dari luar siswa.
41
Ibid., h. 135. Ibid., h. 136.
42
36
g. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Menurut Dadang Supardan “Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menunjuk pada segenap pengetahuan ilmiah yang mengacu kepada ilmu umum (science in general)”. 43 Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah kajian yang sifatnya umum untuk kemudian mengacu pada seluruh pengetahuan ilmiah yang berujung pada ilmu umum. Secara secara singkat Soekanto menyatakan bahwa “ilmu pengetahuan (science) adalah pengetahuan (knowlegde) yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya”. 44 Salah satu cabang ilmu pengetahuan adalah ilmu sosial dimana istilah sosial memiliki arti kajian tentang berbagai gejala
dan
masalah-masalah
sosial
yang
berhubungan
dengan
perkembangan dan tata kehidupan masyarakat. Studi sosial (social studies) merupakan suatu studi yang mengkaji dan
menelaah
gejala-gejala
serta
masalah-masalah
sosial
yang
berhubungan dengan perkembangan dan struktur kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke pendidikan menengah. Dalam mengkaji dan membahas persoalan-persoalan tersebut, ilmu pengetahuan Sosial (IPS) adalah mendapat sumber materi dari berbagai ilmu sosial, seperti; ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, ilmu politik dan sejarah. Istilah ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf merupakan suatu konsep yang ambisius untuk mendefinisikan seperangkat disiplin akademik yang memberikan perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia. Bentuk tunggal ilmu sosial menunjukkan sebuah komunitas dan pendekatan yang saat ini hanya diklaim oleh beberapa orang saja; sedangkan bentuk jamaknya, ilmu-ilmu sosial mencakup sosiaologi, antropologi, psikologi, ekonomi, geografi 43
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 22. Ibid., h. 23.
44
37
sosial, politik bahkan sejarah walaupun di satu sisi ia termasuk ilmu humaniora.45 Jadi IPS merupakan mata pelajaran yang di dalamnya mengkaji tentang kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan tata negara, dimana tujuan yang dapat dipahami dari IPS yaitu mengembangkan kemampuan berpikir, sikap atau perilaku dan nilai peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat, makhluk sosial dan budaya, sehingga nantinya mampu hidup di tengahtengah masyarakat dengan baik.
h. Hakikat Ilmu Ekonomi Ekonomi pertaman kali lahir di Yunani seperti dikemukakan Suherman Rosyidi dalam bukunya Pengantar Teori Ekonomi, “ekonomi itu lahir di Yunani (Greek), dan dengan sendirinya istilah ekonomi itu pun berasal dari kata-kata bahasa Yunani pula. Asal katanya adalah oikois nomos”. 46 Dengan kata lain ilmu ekonomi berasal dari Yunani yang kemudian berkembang hingga saat ini dan memiliki cabang-cabang ilmu yang lain. Kata oikos nomos pada saat itu memiliki arti tata laksana rumah tangga, oikos nomos itu sendiri berubah menjadi ekonomi yang sudah mencakup bidang yang luas, terutama tata laksana rumah tangga, namun masalah ekonomi yang utama pada masa itu adalah bagaimana cara untuk bisa mencukupi masalah rumah tangga. Dalam buku Pengantar Teori Ekonomi itu pula, seorang ahli ekonomi dari Massachussetts Institute of Technology (MIT), telah mengumpulkan sekurang-kurangnya enam buah definisi dari berbagai ahli lain. Keenam definisi itu masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Ilmu ekonomi, atau ekonomi politik (political economy), adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakann uang, mencakup atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antarmanusia. 45
Ibid., h. 30 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), ed. 9, h. 4.
46
38
2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumbersumber produktif (tanah, tenaga kerja, barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langka dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai barangbarang (misalnya gandum, daging, mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta mendistribusikan (membagikan)nya kepada pelbagai anggota masyarakat untuk mereka pakai/konsumsi. 3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari, (untuk) mendapat dan menikmati kehidupan. 4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya. 5. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan. 6. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.47 Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu yang memaparkan banyak hal diantaranya kegiatan yang berhubungan dengan atau tanpa uang, kemudian membahas tentang bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat ketika menggunakan faktor-faktor produksi, selain itu ilmu ekonomi pula mengkaji tentang kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya, dan juga bagaimana mereka menjalankan aktifitas organisasai dalam bentuk konsumsi maupaun produksi. Prathama Rahardja dan Mandala Manurung menjelaskan bahwa “ilmu ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang langka (dengan atau tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya”.48 Dari penjelasan tersebut, ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku individu atau masyarakat dalam menentukan pilihannya untuk mempergunakan sumber daya yang sifatnya langka atau terbatas dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. 47
Ibid., h. 8. Prathama Rahardja, dkk., Pengantar Ilmu Ekonomi, (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2008), ed. 3, h. 3. 48
39
B. Hasil Penelitian yang Relevan 1.
Penelitian mengenai strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar siswa sebelumnya telah menunjukkan keberhasilan, penelitian tersebut dilakukan oleh Miftakhul Muthoharoh mahasiswa S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Sunan Ampel Gresik, penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran fiqih dengan menggunakan strategi critical incident termasuk sangat baik dengan rata-rata 3,39 pada pertemuan pertama dan 3,4 pada pertemuan kedua, sedangkan untuk aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran fiqih dengan menggunakan strategi critical incident tergolong aktif, Hal ini dapat dilihat dari jumlah rata-rata aktivitas aktif siswa sebesar 73,39% pada pertemuan pertama dan 79,56% pada pertemuan kedua, dan jumlah rata-rata aktivitas tidak aktif siswa sebesar 26,56% pada pertemuan pertama dan 19,5% pada pertemuan kedua. Dari data yang didapatkan dari hasil pre test and post tes menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tergolong baik. Dari data tes hasil belajar siswa dianalisis
dengan
menggunakan
perhitungan
statistic
parametric,
didapatkan hasil bahwa sebesar 6,3719, dan sebesar 2,04, hal ini berarti 6,3719 > 2,04, yaitu terima Ha dan dari hasil itu ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran critical incident terhadap hasil belajar siswa.49
2. Penelitian lain dilakukan oleh Yulia Zulmi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Data aktivitas siswa yang diperoleh selama pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran critical incident di SDN 032 Pulau Lawas, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa selama proses belajar mengajar pada siklus II mengalami peningkatan. 49
Miftakhul Muthoharoh, Pengaruh Strategi Critical Incident (Pengalaman Penting) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik (Gresik: Jurusan Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Sunan Ampel Gresik, 2009)
40
Pertemuan pertama pada siklus II dengan rata-rata (68%) dengan kategori cukup, sedangkan pada pertemuan II siklus II dengan rata-rata (70%)) dengan kategori baik. pada pertemuan III siklus II dengan rata-rata (72%)) dengan kategori baik. Dari analisis data tentang hasil belajar siswa melalui ulangan harian mengalami peningkatan pada siklus I dengan rata-rata 69 dan siklus II sebesar 71. Jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 2. hal ini disebabkan karena strategi pembelajaran critical incident tersebut dapat merangsang keingintahuan siswa terhadap materi, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai karena pengamatan melakukan pengamat siswa dapat langsung melihat, memegang dan mengamati secara langsung dan memberi motivasi pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung.50
C. Kerangka Pikir Belajar adalah proses interaksi antara guru dengan peserta didik yang bertujuan untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap sehingga dapat mengubah perilaku seseorang secara bertahap. Dalam belajar IPS siswa lebih dituntut untuk aktif salah satunya yaitu dengan mempraktekkan dan memahami konsep yang ada. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya suasana belajar yang berpusat pada siswa. Namun sulit dipungkiri bahwa proses pembelajaran pada saat ini masih bersifat teacher oriented, sehingga belum mendukung untuk menjadikan siswa aktif dan mengakibatkan hasil belajar yang kurang maksimal. Dalam pembelajaran konvensional terkadang guru mengabaikan sejauh mana murid mampu mengahapal konsep atau teori-teori, sehingga kebanyakan siswa hanya mampu menghapal sesaat dan mudah lupa untuk jangka waktu yang lama. Oleh karenanya dalam proses pembelajaran diperlukan adanya suatu hal yang membuat kegiatan belajar di kelas menjadi 50
Yulia Zulmi, Penerapan Strategi Pembelajaran Critical Incident Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 032 Pulau Lawas (Riau : Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 2012)
41
lebih menyenangkan, meningkatkan partisipasi aktif siswa, dan menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan pada akhirnya bisa menigkatkan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran aktif itu sendiri merupakan strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan secara aktif dalam membangun sendiri konsep dan makna dalam materi pembelajaran melalui berbagai macam kegiatan yang bervariasi. Dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident diharapkan siswa mampu untuk meningkatkan hasil belajarnya di kelas.
Meningkatkan pasrtisipasi siswa secara aktif
Faktor Internal
Belajar
Faktor Eksternal
Strategi critical incident
Meningkatkan kreatifitas guru dan siswa
Menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan
Strategi menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar
Bagan 2.1 Kerangka Pikir
Penerimaan dan penguasaan konsep
Hasil Belajar
42
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan kajian teoritis, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha : Penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident berpengaruh terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Sedangkan untuk tempat penelitian yaitu di MTs Ruhul Bayan Cisauk yang beralamat di Jl. Raya Cisauk - Legok, Kec. Cisauk Kab. Tangerang - Banten.
B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen yaitu penelitian yang tidak mencukupi semua syarat-syarat dari suatu eksperimen. Dikatakan tidak mencukupi persyaratan suatu eksperimen karena tidak adanya kelas lain yang dikenai perlakuan sebagai pembanding. “Desain penelitian yang digunakan yaitu one group pretest – posttest design”.1 Dimana dalam desain ini digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran, lalu dikenakan perlakuan dalam jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya, desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design Pretest
Treatment
Posttest
T1
X
T2
Keterangan T1 : pretest (tes hasil belajar sebelum mendapat perlakuan) T2 : posttest (tes hasil belajar sesudah mendapatkan perlakuan) X : treatment (perlakuan / penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident)
1
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Yogyakarta: Graha ilmu, 2006), h. 86.
43
44
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Ruhul Bayan tahun pelajaran 2013/2014. Sedangkan untuk populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Ruhul Bayan Cisauk. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk pengambilan sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik purpossive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian. Berdasarkan teknik sampling tersebut, maka penulis mengambil kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen yang akan diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident.
D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang bersifat mempengaruhi dependent variable (variabel terikat), sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang bersifat dipengaruhi oleh independent variable (variabel bebas). Variabel bebas variabel terikat itu adalah: a.
Variabel bebas : Strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting)
b.
Variabel terikat : Hasil belajar IPS (Ekonomi) siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan non tes. Tes diberikan pada awal (pretest) dan akhir (posttest) pembelajaran.Untuk non tes berupa lembar observasi dan wawancara. 1. Pretest dan Posttest Pretest biasanya dilakukan sebelum dimulainya suatu proses belajarmengajar, yang bertujuan untuk memenuhi sejauh mana para siswa
45
telah menguasai bahan pelajaran yang akan diberikan. Dipihak lain, posttest biasanya dilakukan setelah suatu proses belajar-mengajar itu selesai. Posttest ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan pada suatu periode waktu tertentu.2 Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 35
soal
dengan 4 alternatif jawaban (a, b, c, d) skor yang digunakan adalah satu (1) untuk butir soal yang hasil jawabannya benar dan nol (0) untuk butir soal yang hasil jawabannya salah. 2. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.3 Peneliti melakukan pengamatan secara langsung dalam proses belajar mengajar. 3. Wawancara Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti. 4 Peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas VIIIA.
F. Instrumen Penelitian Alat yang digunakan untuk menghasilkan data dinamakan dengan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa tes hasil belajar IPS (Ekonomi) siswa, pemerolehannya dari hasil pretest dan posttest, yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi sebelum dan sesudah menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident. Sedangkan instrumen penunjang penelitian ini
2
Mudjijo, Tes Hasil Belajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. 1, h. 30. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 8, h. 158. 4 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet. 1, h. 24. 3
46
menggunakan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa selama pembelajaran berlangsung. Tabel 3.2 KISI-KISI SOAL
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Memahamike Mengidentifi giatanpelaku ekonomi masyarakat
kasi
bentuk
Indikator
1. Menjelaskan
Nomor Soal
1, 2, 3
Nomor Soal Valid
Nomor Soal Tidak Valid
3
1, 2
4, 5, 6, 7
5, 6, 7
4
8, 9, 10,
10
8, 9, 11
12, 13, 14
12
13, 14
15, 16, 17,
16, 17,
15, 19,
18, 19, 20,
18, 20,
21, 23,
21, 22, 23,
22, 29,
24, 25,
24, 25, 26,
30, 31,
26, 27,
27, 28, 29,
32, 33
28, 34,
pengertian pasar
di pasar dalam kegiatan
2. Mengidentifikasi
ekonomi
ciri-ciri pasar
masyarakat 3. Mendeskripsikan fungsi pasar
4. Menjelaskan
11,
peran pasar
5. Mengidentifikasi jenis-jenis pasar
30, 31, 32,
35
33, 34, 35 Jumlah
35
16
19
47
G. Kalibrasi Instrumen Kalibrasi instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas instrumen penelitian yang akan digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes. Uji coba instrumen tes dilakukan pada kelas IX, Instrumen tes diuji dengan menghitung validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Pengolahan analisis butir soal menggunakan program anates. Adapun penjelasan mengenai kalibrasi instrumen tes diantaranya: 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen. Pengujian validitas yang digunakan adalah validitas isi. “Sebuah tes dikatakan isi apabila tes tersebut mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi dan isi pelajaran yang diberikan.” 5 Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan ANATES dari 35 soal yang diberikan terdapat 16 soal yang valid (lampiran 16). Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Statistik
Item soal
Jumlah soal
35
Jumlah siswa
35
Nomor soal yang valid
3, 5, 6, 7, 10, 12, 16, 17, 18, 20, 22, 29, 30, 31, 32, 33
Jumlah soal yang valid Presentase
16 45%
2. Uji Reliabilitas Selain pengujian validitas, sebuah tes juga harus memiliki reabilitas. Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa “suatu instrumen atau tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang 5
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), ed. 2, Cet. 1, h. 82.
48
tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.”
6
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk butir soal dilakukan dengan program ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan ANATES, diperoleh nilai reliabilitas soal yaitu 0,74 yang termasuk dalam kategori tinggi. Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen Koefisien korelasi
Kriteria reliabilitas
0, 00 – 0, 20
Kecil
0, 21 – 0, 40
Rendah
0, 41 – 0, 60
Sedang
0, 61 – 0, 80
Tinggi
0, 81 – 1, 00
Sangat timggi
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Statistik
Item soal
Nilai
0, 74
Kesimpulan
Reliabilitas tinggi
3. Taraf Kesukaran Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. 7 Tingkat kesukaran dari suatu tes digunakan untuk mengetahui apakah tiap butir soal termasuk dalam kategori mudah, sedang atau sukar. Untuk kriteria tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.6.
6
Ibid., h. 100. Ibid., h. 223.
7
49
Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran Indeks tingkat kesukaran
Kriteria tingkat kesukaran
0,00 ≤ P ≤ 0,30
Sukar
0,30 < P ≤ 0,70
Sedang
0,70 < P ≤ 1,00
Mudah
Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Item soal
Kriteria soal
Jumlah soal
Presentase
Mudah
4
11 , 4%
Sedang
22
62, 8%
Sukar
7
20%
Sangat sukar
2
5, 7%
Jumlah
35
100%
4. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. 8 Dalam penelitian ini daya beda untuk masing-masing butir
soal dihitung dengan menggunakan program
ANATES. Untuk kriteria daya beda dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Interpretasi daya pembeda
8
Ibid., h. 226.
Indeks daya pembeda
Kriteria daya pembeda
Negatif
Sangat buruk
0,00 – 0,20
Jelek (poor)
0,21 – 0,40
Cukup (satisfactory)
50
0,41 – 0,70
Baik (good)
0,70 – 1,00
Baik sekali (excellent)
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kriteria soal
Item Jumlah soal
Presentase
Sangat buruk
2
5%
Jelek (poor)
12
34%
Cukup (satisfactory)
7
20%
Baik (good)
13
37%
Baik sekali (excellent)
1
2,5%
Jumlah
35
100%
H. Teknik Analisis Data Teknik analisa data adalah proses penyedehanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan agar data yang sudah terkumpul tersebut dapat dianalisis untuk kemudian ditarik kesimpulan akhir yang bersifat kualitatif. Adapun teknik yang penulis gunakan adalah dengan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan sesudah pengujian normalitas dan homogenitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen.
1.
Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian normal tidakmya sebaran data yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat atau Chi-Square.9
9
Husaini Usman, dkk., Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. 3, h. 301.
51
∑ Keterangan: = nilai statistik Chi-Kuadrat = nilai observasi ke-i = nilai frekuensi yang diharapkan ke-i
Dengan kriteria pengujiannya yaitu: ≤
Jika
maka Ha diterima, data sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
2.
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari skor pada kedua kelompok populasi. Untuk pengujian homogenitas digunakan rumus statistik uji Fisher.10
Dengan,
Keterangan: = varians terbesar dari populasi = varians terkecil dari populasi Kriteria pengujiannya adalah: Jika Fhit ≤ Ft maka Ha diterima, varians homogen. 3.
Uji Hipotesis Setelah dilakukan pengujian populasi data yang menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, maka selanjutnya melakukan uji
10
Ibid., h. 95.
52
hipotesis dengan menggunakan uji “t”. Rumus uji t yang digunakan adalah: Untuk sampel yang homogen:11 ̅
thitung
̅ √
√
dengan Sgab
Keterangan: ̅
= nilai rata-rata hasil posttest
̅
= nilai rata-rata hasil pretest = jumlah siswa = jumlah siswa = varians posttest = varians pretest
Setelah harga thitung didapat, maka peneliti menguji kebenaran kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan besarnya thitung dengan ttabel, dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasan dengan rumus: dk = n1 + n2 – 2. Dengan diperolehnya dk, maka dapat dicari harga ttabel pada taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut: Jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima. Berdasarkan uji prasyarat analisis di atas, maka kriteria pengujian hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha: µa ≥ µb Keterangan: µa
: Varians posttest
µb
: Varians pretest
Ha
: Varians posttest lebih besar dari varians pretest
Kesimpulan : 11
Ibid., h. 142.
53
Jika Ha diterima maka terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa kelas VIII-A MTs. Ruhul Bayan Cisauk.
4.
Signifikansi Peningkatan Hasil Belajar Untuk mengetahui signifikansi peningkatan hasil belajar siswa,
maka diperlukan sebuah analisis kuantitatif yang disebut dengan uji normal gain. Gain adalah selisih antara nilai pretest dan nilai posttest. Disamping itu, gain juga menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan. Uji normal gain dilakukan dengan menggunakan rumus normal-gain yang dinyatakan sebagai berikut:
Dengan kategorisasi perolehan berikut ini. a. g-tinggi
: skor G ≥ 0,70
b. g-sedang
: skor 0,30 ≤ G < 0,70
c. g-rendah
: skor G < 0,30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MTs. Ruhul Bayan Cisauk a. Identitas Madrasah Madrasah Tsanawiyah Ruhul Bayan yang berlokasi di jalan raya Cisauk – Legok KM 4 desa Cisauk Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten adalah sekolah menengah pertama yang didirikan diatas tanah wakaf milik yayasan ruhul bayan dengan luas tanah sekitar 14.908 M2dan luas bangunan sekitar 3000 M2. MTs. Ruhul Bayan Cisauk ini memulai pendidikan pada tahun pelajaran 2001/2002 yang pada saat itu Madrasah tersebut dipimpin oleh Bapak Khaerudin, S.Ag hingga tahun 2012, dan pada tahun 2012 hingga saat ini MTs. Ruhul Bayan Cisauk dipimpin oleh Bapak Nazharudin, S.Ag. MM. MTs. Ruhul Bayan bukan satu-satunya sekolah yang bernaung di bangunan tersebut, namun yayasan ruhul bayan memiliki tiga sekolah yang bertempat di bangunan tersebut yakni SMA Ruhul Bayan, SMK Ruhul Bayan, dan MTs. Ruhul Bayan itu sendiri. Tiga sekolah tersebut dipimpin oleh kepala sekolah yang berbeda. Masing-masing sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda satu dengan yang lainnya. SMA dan SMK Ruhul Bayan memulai pembelajaran pada pagi hingga siang hari, sedangkan MTs. Ruhul Bayan memulai pembelajaran pada siang hari. Madrasah Tsanawiyah Ruhul Bayan Cisauk telah terakreditasi B dengan nomor statistik madrasah 212280424165, artinya MTs. Ruhul Bayan memiliki reputasi yang cukup baik untuk dijadikan alternatif sekolah bagi siswa yang sudah tamat SD/MI, meskipun dalam perjalanannya MTs. Ruhul Bayan mengalami pasang surut seiring dengan banyaknya sekolah-sekolah baru yang didirikan yang letaknya tidak begitu jauh dari lokasi MTs. Ruhul Bayan.
54
55
b.
Visi Sekolah Terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, beriman, berilmu, berakhlak, dan beramal.
c.
Misi Sekolah 1.
Menyiapkan cendikiawan muslim yang berkualitas dan menguasai ilmu pengetahuan, kreatif, inovatif, proaktif berdasarkan iman dan taqwa.
2.
Menjadikan MTs. Ruhul Bayan sebagai lembaga pendidikan yang dapat mewujudkan harapan dan kebanggaan masyarakat.
3.
Menumbuhkan penghayatan dan pengamatan ajaran agama sehingga mampu mengembangkan sikap imandan taqwa.
PROFIL MADRASAH
1. Nama Madrasah
: MTs. RUHUL BAYAN
2. No. Statistik Madrasah
: 212280424165
3. Akreditasi Madrasah
: Terakreditasi B
4. Alamat Lengkap Madrasah
: Jl. Raya Cisauk-Legok KM4
Desa/Ke.
: Cisauk
Kecamatan
: Cisauk
Kabupaten
: Tangerang
Propinsi
: Banten
No. Telp./HP
: 021-95638652 / 0889 1537 449
5. NPWP Madrasah
: 30.084.450.3-451.000
6. Nama Kepala Madrasah
: NAZHARUDIN, S. Ag.
7. No. Telp. / HP
: 0889 1537 449
8. Nama Yayasan
: YAYASAN RUHUL BAYAN
9. Alamat Yayasan
: Jl. Raya Cisauk-Legok KM. 4
56
Kel./Kec. Cisauk Kab.Tangerang 10. No. Telp. Yayasan
: 081398109546
11. No. Akte Pendirian Yayasan
: No. 3 / Tgl. 7 Februari 1994
12. Kepemilikan Tanah
: Milik Yayasan
a. Status Tanah : Wakaf b.Luas Tanah
: 14.908 M2
13. Status Bangunan
: Milik Yayasan
14. Luas Bangunan
: 3.000 M2
15. Data siswa dalam 3 tahun terakhir Dari data siswa selama tiga tahun terakhir ini MTs Ruhul Bayan mengalami penurunan jumlah rombongan belajar, yakni: 1) Pada tahun pelajaran 2010/2011 MTs Ruhul Bayan Cisauk memiliki jumlah rombongan belajar sebanyak 10yang terdiri dari kelas VII dengan jumlah siswa sebanyak 142 dan jumlah rombongan belajar sebanyak 4 rombongan, kelas VIII terdiri dari 131 siswa dengan 3 rombongan belajar, dan kelas IX sebanyak 113 siswa dengan 3 rombongan belajar. 2) Pada tahun pelajaran 2011/2012 jumlah rombongan belajar menurun menjadi 9 rombongan belajar, yang terdiri dari 107 jumlah siswa kelas VII dengan 3 rombongan belajar, 135 jumlah siswa kelas VIII dengan 3 rombongan belajar dan 118 jumlah siswa kelas IX dengan 3 rombongan belajar. 3) Kemudian pada tahun pelajaran 2012/2013 jumlah rombongan belajar masih 9 rombongan belajar yang terdiri dari jumlah siswa kelas VII sebanyak 129 siswa dengan 3 rombongan belajar, kelas VIII sebanyak 99 siswa dengan 3 rombongan belajar dan kelas IX sebanyak 126 siswa dengan 3 rombongan belajar.
57
4) Dan terakhir pada tahun pelajaran 2013/2014 jumlah rombongan belajar MTs Ruhul Bayankembali menurun yakni menjadi 7 rombongan belajar yang terdiri dari 68 siswa kelas VII dengan 2 rombongan belajar, 102 jumlah siswa kelas VIII dengan 3 rombongan belajar dan 69 siswa kelas IX dengan 2 rombongan belajar. Berikut tabel 4.1 data siswa selama tiga tahun terakhir Tabel 4.1 Data Siswa Jumlah Tahun Ajaran
Kelas 7
Kelas 8
Kelas 9
7-8
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
siswa
rom
siswa
rom
siswa
rom
Siswa
Rom
bel
bel
bel
bel
2010/2011
142
4
131
3
113
3
386
10
2011/2012
107
3
135
3
118
3
395
9
2012/2013
129
3
99
3
126
3
284
9
2013/2014
68
2
102
3
69
2
239
7
16. Sarana dan Prasarana Dari data sarana dan prasarana dibawah dapat disimpulkan bahwa banyaknya jumlah ruang sarana dan prasarana yang bisa dikategorikan mengalami kerusakan mulai dari ruangan kelas yang terdiri dari 8 ruangan yang 2 ruang diantaranya dapat dikondisikan baik dan 6 ruang mengalami kerusakan yakni 3 ruang rusak sedang dan 3 ruangan mengalami rusak berat. Selain itu perpustakaan di MTs. Ruhul Bayan belum memiliki ruangan tersendiri, adapun buku-buku sekolah masih ditempatkan di
58
ruangan guru bagian depan, begitupun dengan ruang laboratorium IPA dan laboratorium bahasa belum memiliki tempat. Adapun sarana lain yang dimiliki MTs. Ruhul Bayan yakni ruang laboratarium komputer 1 dalam kondisi baik, ruang pimpinan dalam kondisi baik pula, ruangan guru, ruang tata usaha, kamar kecil/WC ada 5 ruang dimana 2 ruang dalam kondisi baik, dan 3 ruang mengalami kerusakan, gudang 1, tempat olah raga, dan ruang OSIS. Sedangkan yang belum dimiliki MTs Ruhul Bayan diantaranya ruang konseling, tempat ibadah, ruang UKS dan ruang sirkulasi.
Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana
Jumlah Ruang
Jumlah Jumlah Ruang Ruang Kondisi Kondisi Baik Rusak
No
Jenis Prasarana
1.
Ruang Kelas
8
2
2.
Perpustakaan
-
3.
R. lab. IPA
4.
Kategori Kerusakan Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
6
-
3
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
R. Lab.Bio
-
-
-
-
-
-
5.
R. Lab. Fisika
-
-
-
-
-
-
6.
R. Lab. Kimia
-
-
-
-
-
-
7.
R. Lab. Kom
1
1
-
-
-
-
8.
R. Lab.Bhs
-
-
-
-
-
-
9.
R.Pimpinan
1
1
-
-
-
-
10. R. Guru
1
1
-
-
-
-
11. R. Tata Usaha
1
1
-
-
-
--
12. R.Konseling
-
-
-
-
-
-
13. Mushola
-
-
-
-
-
-
14. R. UKS
-
-
-
-
-
-
59
15. WC
5
2
3
-
-
3
16. Gudang
1
1
-
-
-
-
17. R. sirkulasi
-
-
-
-
-
-
18. Lapangan
2
1
1
-
1
1
19. R. OSIS
1
1
-
-
-
-
20. R. Lainnya
-
-
-
-
-
-
17. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tenaga pendidik di MTs Ruhul Bayan berasal dari tenaga pengajar yang
berpengalaman
sesuai
dengan
kompetensi
yang
dimiliki,
berpendidikan sarjana pendidikan dan praktisi ilmu kependidikan yang diterapkan di MTs Ruhul Bayan Cisauk. Adapun jumlah guru Pegawai Negeri Sipil tetap berjumlah 1 orang, guru tetap yayasan berjumlah 17 orang, guru tidak tetap berjumlah 9 orang dan dari tenaga kependidikan staf tata usaha berjumlah 2 orang dan tata laksana 1 orang. Tenaga pendidik dan kependidikan di MTs Ruhul Bayan berasal dari lulusan S-1 (Sarjana Strata I) dari berbagai jurusan di beberapa Universitas, diantaranya: UNISBA, UIN Jakarta, UNJ, UNINDRA, UNIS Tangerang, STKIP Kusumanegara, STAIF Serpong, dll. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di MTs Ruhul Bayan bisa dikatakan baik.
Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan No.
Keterangan
Jumlah
Pendidik 1.
Guru PNS diperbantukan Tetap
1
2.
Guru Tetap Yayasan
17
3.
Guru Honorer
-
60
4.
Guru Tidak Tetap
9
Tenaga Kependidikan 1.
Tata Usaha
2
2.
Tata Laksana
1
B. Deskripsi Data 1. Praktik Pembelajaran a. Praktik
pembelajaran
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) dari hasil pretest dan posttest. Pada penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran dimana pada awalnya peneliti menyampaikan suatu tema atau materi yang pada pertemuan tersebut materi yang akan dipelajari
adalah
tentang pasar
dalam
kegiatan
ekonomi.
Sebelumnya siswa diminta untuk mengisi soal pretest yang diberikan oleh peneliti, selanjutnya peneliti menyampaikan tema atau topik yang akan dipelajari kemudian siswa diminta untuk menyampaikan pengalaman mereka masing-masing terkait pasar, selanjutnya masing-masing dari siswa mengemukakan pendapat mereka terkait dengan pengalaman mereka berada di pasar yang berbeda satu sama lain. Pada tahap pertama penerapan strategi critical incident ini adalah penjelasan materi tentang pasar dalam kegiatan ekonomi di kelas VIII-A.Tahap kedua, siswa diberi kesempatan beberapa menit untuk mengingat-ingat kembali pengalaman penting mereka tentang pasar.Tahap ketiga, siswa diminta untuk mengemukakan pengalaman mereka tentang pasar yang tidak terlupakan.Tahap keempat, penyampaian materi tentang pasar dalam kegiatan
61
ekonomi oleh peneliti dengan mengaitkan materi tersebut dengan pengalaman penting siswa yang sudah diutarakan tadi. Pada pertemuan kedua pelaksanaan strategi critical incident (pengalaman penting) masih sama dengan pertemuan pertama dan setelah penerapan strategi critical incident (pengalaman penting) peneliti memberikan posttest untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pasar dalam kegiatan ekonomi yang telah dipelajari.
b. Hasil Observasi Dari hasil observasi aktivitas siswa ketika melaksanakan tes awal dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru dapat dikatakan baik, namun dilihat dari semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar dinilai kurang. Adapun ketika siswa diminta untuk mengingat pengalaman penting tersebut mereka terlihat begitu aktif, begitu juga dalam mendengarkan penjelasan guru dalam mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan serta mengajukan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru para siswadinilai aktif dan antusias. Hal tersebut bisa terjadi karena masih banyak sebagian siswa yang terlihat sibuk sendiri, mengobrol, bercanda, dan kurang memperhatikan pelajaran. Sedangkan dari hasil observasi guru dalam menjalankan proses pembelajaran, secara keseluruhan dinilai baik. Mulai dari menyiapkan kelas dan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, apersepsi yang diberikan cukup membuat sebagian siswa semangat dalam memulai pelajaran. Selanjutnya dalam menyampaikan indikator pembelajaran dan menyampaikan materi pelajaran cukup baik, begitu juga dengan penggunaan alat atau media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Bahkan ketika kegiatan eksplorasi semua yang dilakukan guru sesuai dengan kemampuan siswa, guru
62
mampu membimbing dan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan baik. Yang dilakukan guru dalam menjalaskan materi dan mengelola kegiatan pembelajaran sangat baik, ketika memberi kesempatan
kepada
siswa
untuk
berfikir,
bertanya
dan
mengemukakan pendapat guru sangat perhatian sampai pada kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru dapat dikatakan baik.
c. Hasil Wawancara Dari hasil wawancara terhadap siswa mengenai mata pelajaran IPS sebagian siswa cukup menyukai alasannya berbedabeda salah satunya menganggap materi pelajaran IPS susah, dan ketika pertanyaan beralih pada penggunaan strategi pengalaman penting dalam mata pelajaran IPS hampir semua siswa menyukai penggunaan strategi tersebut dikarenakan lebih mudah memahami mata pelajaran IPS, suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan penjelasan yang disampaikan guru lebih mudah dipahami sehingga mampu membuat siswa lebih berani dalam berbicara, lebih menghargai pendapat orang lain dan tidak canggung ketika berbicara di depan guru. Adapun kendala yang dihadapi ketika penggunaan strategi pengalaman penting siswa mengatakan masih banyak siswa lain yang tidak mendengarkan guru, dan mengobrol dengan temannya yang lain. Namun
sebagian siswa mampu
mengahadapi masalah tersebut karena berusaha untuk tidak terpengaruh, sebagian siswa bahkan menghimbau mereka yang berisik dan yang lainnya merasa risih terhadap masalah tersebut. Hasil belajar yang diperoleh siswa ketika guru menggunakan strategi pengalaman penting ini lebih baik dari sebelumnya. Bahkan adapula yang mendapatkan nilai sangat baik. Harapan mereka agar proses pembelajaran IPS lebih baik lagi yakni agar pembelajaran tidak menjadikan siswa jenuh harus lebih banyak lagi
63
penggunaan permainan yang mampu membangkitkan semangat siswa. Sedangkan dari hasil wawancara guru dapat disimpulkan bahwa beliau mengajar di kelas VIII A, B dan C. beliau mengajar di MTs. Ruhul Bayan sudah 13 tahun. Menurut beliau sebagian siswa menyukai pelajaran IPS namun sebagian yang lain menganggap bahwa mata pelajaran IPS membosankan. Selama ini dalam proses pembelajaran IPS belum banyak menggunakan strategi pembelajaran aktif namun biasanya beliau menerapkan sebuah kuis untuk mengetahui pengusaan materi dalam diri siswa. Menurutnya strategi pembelajaran aktif pengalaman penting ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS terutama materi pasar dalam kegiatan ekonomi, karena mampu membuat siswa aktif dalam berpendapat atau berbicara selain itu juga bisa menjadikan siswa lebih interaktif dan menurut beliau siswa terlihat menyukai strategi pengalaman penting ini.
2. Data Hasil Belajar IPS (Ekonomi) Siswa a. Hasil Pretest Siswa Dari perolehan hasil pretest siswa yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama pada kelas VIII-A yang berjumlah 32 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 70, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 35. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil pretest siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif berikut ini:1
1
Lampiran 18
64
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Pretest Siswa No
Interval Kelas
f Absolut
Fkb
Frekuensi Relatif
1
35 – 40
2
32
6,25%
2
41 – 46
3
30
9,37%
3
47 – 52
5
27
15,62%
4
53 – 58
9
22
28,12%
5
59 – 64
7
13
21,87%
6
65 – 70
6
6
18,75%
Jumlah
Hasil
32
dari
perhitungan
100%
berdasarkan
data
dari
tabel
4.4
menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi siswa terdapat pada interval nilai 53 – 58, yaitu sebanyak 9 siswa dengan persentase 28,12%, sedangkan frekuensi terendah siswa terdapat pada interval nilai 35 – 40, yaitu sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,25%. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 55,87. Pada interval 53 – 58 juga terdapat nilai median 54,49 dan modus 56,49. Sedangkan varians yang diperoleh sebesar 76,5 dan simpangan baku sebesar 8,74.2
b. Hasil Posttest Siswa Dari perolehan hasil posttest siswa yang telah dilaksanakan pada pertemuan kedua pada kelas yang berjumlah 32 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh siswaadalah 95, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 60. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil posttest siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif berikut ini:3
2
Lampiran 20 Lampiran 19
3
65
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Posttest Siswa No
Interval Kelas
f Absolut
Fkb
Frekuensi Relatif
1
60 – 65
2
32
6,25%
2
66 – 71
6
30
18,75%
3
72 – 77
5
24
15,62%
4
78 – 83
5
19
15,62%
5
84 – 89
8
14
25%
6
90 – 95
6
6
18,75%
Jumlah
Hasil
dari
32
perhitungan
100%
berdasarkan
data
dari
tabel
4.5
menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi siswa terdapat pada interval 84 – 89, yaitu sebanyak 8siswa dengan persentase 25%, sedangkan frekuensi terendah siswa terdapat pada interval nilai 60 – 65, yaitu sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,25%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari kelas eksperimen yang berjumlah 32 siswa adalah 79,93. Pada interval 84 – 89 juga terdapat nilai median 91 dan modus 87,1. Sedangkan varians yang diperoleh sebesar 91,41 dan simpangan baku sebesar 9,56.4
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data Uji yang digunakan untuk menganalisis data pretest dan posttest adalah uji perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan dua rata-rata yang akan digunakan adalah uji t. Sesuai dengan persyaratan analisis, maka sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap
4
Lampiran 21
66
data hasil penelitian.Uji persyaratan analisis yang harus dipenuhi adalah Uji Normalitas dan Uji Homogenitas.
1. Uji Normalitas Data Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ChiKuadrat. Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria
≤
yang diukur pada taraf signifikansi α = 0,05. a. Uji Normalitas Data Pretest Dari hasil pengujian untuk kelas eksperimen diperoleh nilai = 2,92 dan dari tabel harga kritis uji Chi-Kuadrat diperoleh untuk jumlah sampel 32 pada taraf signifikansi α = 5% dengan nilai dk = n – 1 = 32 – 1 = 31 adalah 44,49. Karena
kurang dari
(2,92 ≤
44,98) maka Ha diterima, artinya data pretest yang terdapat pada kelas VIII-A dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Data Posttest Dari hasil pengujian untuk kelas eksperimen diperoleh nilai = 5,12 dan dari tabel harga kritis uji Chi-Kuadrat diperoleh untuk jumlah sampel 32 pada taraf signifikansi α = 5% dengan nilai dk = n – 1 = 32 – 1 = 31 adalah 44,98. Karena
kurang dari
(5,12 ≤
44,98) maka Ha diterima, artinya data posttest yang terdapat pada kelas VIII-A berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Untuk lebih jelasnya hasil dari uji normalitas pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 4.7.5
5
Lampiran 22 dan Lampiran 23
67
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Data Statistik
Kelas VIII-A Pretest
Posttest
Rata-rata
55,87
79,93
Simpangan Baku
8,74
9,56
2,92
5,12
44,98
44,98
Normal
Normal
Kesimpulan
Karena
kurang dari
maka dapat disimpulkan bahwa
populasi kedua kelompok berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Setelah kedua kelompok sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka selanjutnya ditentukan apakah kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Dalam pengujian homogenitas, data yang diperlukan adalah varians atau sebaran data dari pretest dan posttest. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher dengan kriteria pengujiannya adalah jika Fhitung ≤ Ftabel maka varians kedua kelompok dikatakan homogen pada taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil perhitungan uji homogenitas pretest diperoleh nilai Fhitung = 1,19 dan Ftabel = 1,84 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan = n – 1 = 32 −1 = 31. Untuk lebih jelasnya hasil dari uji homogenitas pretest dapat dilihat pada tabel berikut:6
6
Lampiran 24
68
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest Hasil
Jumlah
Varians Kesimpulan
Sampel
Pretest
32
76,5
Posttest
32
91,41
1,19
1,84
Terima Ha
Karena Fhitung kurang dari Ftabel (1,19 ≤ 1,84) maka Ha diterima, artinya kedua varians berasal dari populasi yang homogen.
3. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas di atas, diperoleh bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan dari populasi yang homogen. Selanjutnya data dianalisis dengan melakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa kelas VIII-A MTs Ruhul Bayan Cisauk. Kriteria pengujiannya yaitu jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima, pada taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan dengan derajat kebebasan 70, diperoleh thitung = 10,98 dan ttabel = 1,66. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung ≥ ttabel (10,98 ≥ 1,66). Hasil perhitungan uji hipotesis posttest dapat dilihat pada tabel 4.8.7
7
Lampiran25
69
Tabel 4.8 Data Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Variabel
Sampel
Mean
Posttest
32
79,93
Pretest
32
55,87
thitung
ttabel
Kesimpulan
10,98
1,66
terima Ha
Dengan demikian, Ha diterima dan dengan kata lain rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa sebelum menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting), hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (Ekonomi) siswa.
4. Signifikansi Peningkatan Hasil Belajar Perbandingan hasil pretest dan posttest serta perhitungan untuk normal gain diperoleh data sebagai berikut :8 Tabel 4.9 Data N-Gain dari Pretest dan Posttest Kelas VIII-A Pretest
Posttest
N Gain
∑
1780
2560
18,0596
̅
55,62
80
0,5643
Dari data uji normal gain diperoleh rata-rata hasil pretest siswa sebesar 55,62 sedangkan rata-rata hasil posttest siswa sebesar 80. Karena rata-rata N Gain pretest dan posttest sebesar 0,5643maka termasuk ke dalam kategori Gain sedang.
8
Lampiran 26
70
D. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah dilakukan hipotesis terhadap data posttestterhadap kelas yang diajarkan dengan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) dengan menggunakan uji t dapat diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII-A setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII-A sebelum menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting).Dengan demikian terdapat pengaruhpenggunaanstrategi pembelajara aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa. Berdasarkan pernyataan di atas hal ini dimungkinkan karena dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman
penting)
memungkinkan
siswa
untuk
memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu materi. Selain itu strategi pengalaman penting ini juga dapat meningkatkan keaktifan siswa serta dapat mengembangkan kemandirian siswa dalam belajarnya sehingga siswa lebih mudah memahami suatu materi. Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh bahwa pada pertemuan pertama, siswa masih terlihat kurang baik, masih banyak siswa yang mengobrol dan bercanda dengan temannya dalam mengerjakan soal pretest, dan ketika guru memulai proses pembelajaran masih banyak siswa yang terkesan acuh terhadap apa yang disampaikan guru. Ketika guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapat masih banyak siswa yang malu atau kurang berani dalam berbicara di depan kelas. Pada pertemuan kedua, suasana kelas nampak mulai cukup kondusif dibandingkan pertemuan pertama. Sebagian siswa sudah mulai lebih menghargai guru atau mendengarkan serta menyimak apa yang disampaikan oleh guru selain itu siswa juga sudah mulai berani dalam mengemukakan pendapat atau menceritakan pengalaman penting mereka ketika diminta oleh guru. Sebagian siswa juga terlihat lebih antusias dalam
71
berbicara di kelas dan kemajuan demi kemajuan mulai terlihat pada pertemuan kedua ini bahkan hingga pemberian posttest seluruh siswa telah mengerjakannya dengan suasana yang kondusif pada akhir pembelajaran. Sedangkan berdasarkan hasil observasi aktivitas guru diperoleh bahwa pada pertemuan pertama, guru menyiapkan kelas dan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, memberikan apersepsi atau mengulang kembali materi yang telah lalu dan mengaitkannya dengan materi yang diajarkan, memberikan motivasi agar siswa semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, memberikan pretest untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi yang akan diajarkan.. Ketika guru menyampaikan tema materi yang akan disampaikan, guru meminta siswa untuk mengingat kembali penglaman mereka terkait dengan materi yang akan disampaikan kemudian guru pun meminta siswa untuk menceritakan pengalaman mereka yang berkaitan dengan pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern dan setelah mendengarkan pengalaman dari masing-masing siswa, guru mulai mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan pengalaman siswa yang telah diceritakan tadi selanjutnya guru memberikan posttest pada akhir pembelajaran. Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII-A setelah diterapkan strategi pengalaman pentingini bahwa ternyata siswa sangat antusias mengikuti proses pembelajaran, siswa juga dinilai bisa lebih aktif karena strategi ini menuntut siswa untuk berani menceritakan pengalaman mereka atau berbicara di kelas sehingga secara tidak langsung memberikan dampak positif terhadap pribadi siswa, kemudian dengan diterapkannya strategi pengalaman penting ini antar siswa dengan siswa lain terjadi pertukaran
pengalaman
sehingga
memungkinkan
seluruh
siswa
mengetahui banyak hal dari temannya karena setiap siswa memiliki pengalaman yang berbeda dengan siswa lainnya. hal ini dapat dilihat pada
72
lampiran 9.9 Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat menyukai strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPS bahwa strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini cocok diterapkan pada mata pelajaran IPS karena strategi ini menuntut siswa untuk berperan aktif diawal pembelajaran, selain itu strategi pengalaman penting ini juga mampu menjadikan siswa untuk berani mengemukakan pendapat atau dalam hal ini pengalaman penting mereka di depan temantemannya. Karena setelah strategi ini dilakukan ada kemajuan dalam belajar siswa. Hasil wawancara dengan guru IPS dapat dilihat pada lampiran 10. 10 Dengan demikian strategi pengalaman penting ini dapat diterapkan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Sebelum diterapkan strategi ini siswa cenderung kurang semangat belajar, karena dilihat masih banyak siswa yang ngobrol atau acuh terhadap pelajaran atau materi yang diajarkan, namun melalui strategi pembelajaran aktif pengalaman penting ini siswa dilibatkan secara langsung bahkan sejak dimulainya proses pembelajaran dimana strategi pengalaman penting ini menjadikan siswa mampu untuk berbicara dan menceritakan pengalaman penting mereka terkait dengan materi yang diajarkan sehingga siswapun bisa lebih memahami materi yang disampaikan guru, karena diakhir tahap guru mengaitkan pengalaman siswa tersebut Penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident menuntut siswa untuk mengingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan yang berhubungan dengan tema atau topik yang akan diajarkan oleh guru kemudian setelah itu siswa diminta untuk berani menceritakan pengalaman penting tersebut di depan teman-temannya sehingga teman-temannya mengetahui banyak hal dari pertukaran pengalaman tersebut kemudian 9
Lampiran 9 Lampiran 10
10
73
diakhir pembelajaran guru mengaitkan pengalaman-pengalaman siswa yang telah diutarakan tersebut dengan tema atau topik yang akan disampaikan sehingga membuat siswa lebih mudah untuk memahami materi pelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident inidapat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang baik, karena siswa tidak cepat merasa bosan dalam belajar dan dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa karena melatih keberanian siswa untuk mengungkapkan pendapat yang dalam hal ini adalah pengalaman penting mereka, selain itu siswa juga diharapkan mampu untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan mudah. Selain memiliki kelebihan strategi ini juga menmpunyai kelemahan diantaranya penggunaan strategi pembelajaran diawal proses pembelajaran memungkinkan siswa hanya bisa aktif diawal pembelajaran, selebihnya siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan
pembahasan
dari
hasil
penelitian
tentang pengaruh
penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII-A pada mata pelajaran IPS (ekonomi) di MTs Ruhul Bayan Cisauk, dapat disimpulkan bahwa pada uji statistik t saat pretest dan posttest didapatkan hasil perhitungan dengan derajat kebebasan 70, diperoleh thitung = 10,98 dan ttabel = 1,66. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung ≥ ttabel (10,98 ≥ 1,66) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) terhadap hasil belajar IPS (Ekonomi) siswa kelas VIII-A MTs Ruhul Bayan Cisauk.
B. Saran Strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) sebaiknya bisa digunakan dalam memulai proses pembelajaran, agar siswa bisa lebih aktif dan lebih semangat dalam memulai suatu pembelajaran. selain itu siswa juga bisa lebih menghargai pendapat antar sesama siswa karena strategi pembelajaran pengalaman penting ini menjadikan siswa aktif dalam berbicara yang dalam hal ini menceritakan pengalaman penting mereka seputar materi yang akan diajarkan. Pemberian strategi pembelajaran aktif pengalaman penting ini hendaknya bisa digabungkan dengan strategi pembelajaran aktif lain agar didapatkan hasil yang lebih baik. Misalnya strategi pengalaman pentingdigabung dengan strategi pembelajaran aktif saling tukar pengetahuan, dimana siswa tidak hanya berperansecara pasif saat mendengarkan namun juga
74
75
aktif saat memberi dan menjawab pertanyaan, karena kombinasi yang tepat akanmempengaruhi hiperaktifitas siswa. Kelemahan strategi pembelajaran aktif critical incident ini adalah siswa hanya bisa aktif diawal pelajaran saja, selebihnya siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Oleh karena itu untuk menghadapi permasalahan tersebut adakalanya penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ini digabung dengan strategi pembelajaran aktif lain untuk tetap membangkitkan keaktifan siswa baik diawal maupun ditengah proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2012. Hakim, Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2009. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2001 Hasan, Iqbal,Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, cet. 1, Hasbullah , Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pt Raja Grafindo. Edisi revisi 6. 2008 Khoiru Ahmadi, Iif, Sofan Amri, Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011. L. Silberman, Melvin, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendikia, 2013, Cet. 3. Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 8, h. 158. Mudjijo, Tes Hasil Belajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet. 1. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 1992, Cet. 7 Rahardja, prathama, Mandala Mnurung,Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta: Quantum Teaching, 2008. Rianto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009. Rosyidi, Suherman,Pengantar Teori Ekonomi,Jakarta: Rajawali Pers, 2011. Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Ciputat: Quantum Teaching, 2005. Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem pembelajara.,Jakarta: Prenada Media Group. 2009 Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana 2008 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media, Cet. 8, 2011
76
77
Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Yogyakarta: Graha ilmu, 2006. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka cipta, 2013, ed. rev., Cet. 6. Sudjana, Nana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) cet. 14 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, Bandung: Alfabeta, 2007 Supardan, Dadang, Pengantar Ilmu Sosial.Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, cet. 18. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Th. 2003 Jakarta: Sinar Grafika, 2011, Cet. 4. Usman,Husaini, Purnomo Setiadi Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. 3, h. 301. Wassid, Iskandar, Dadang Sunendar Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. 3, 2011 Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009 Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008. http://syaharuddin.wordpress.com/2008/04/25/mengurangi-kebosanan-siswamelalui-berbagai-metode-mengajar/
78
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Madrasah
: MTs. Ruhul Bayan Cisauk
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: VIII / 1 (satu)
Pertemuan Ke-
:1
Alokasi Waktu
: 2 X 45 Menit
Standar Kompetensi : Memahami kegiatan pelaku ekonomi di masyarakat
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat
Indikator
:
1. Menjelaskan pengertian pasar 2. Mengidentifikasi ciri-ciri pasar 3. Mendeskripsikan fungsi pasar Tujuan Pembelajaran
:
Setelah selesai pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pasar (Disiplin, rasa ingin tahu, berpendapat) 2. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri pasar (Berpikir kritis, percaya diri, kerja keras)
79
3. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi pasar (Perhatian, menghargai pendapat , tanggung jawab)
Materi Pembelajaran A. Pengertian Pasar Pasar adalah interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) untuk menentukan tingkat harga barang atau jasa yang diperjualbelikan. Dalam konsep yang lebih modern, pasar tidak lagi diartikan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, tetapi pasar dalam arti luas merupakan suatu organisasi ekonomi yang dapat dilakukan di mana saja. Penjual dan pembeli tidak harus bertemu secara langsung. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Jakarta (BEJ), pembeli dan penjual tidak perlu bertemu secara langsung, tetapi cukup mewakilkan transaksinya kepada pialang atau agen pasar modal yang dilakukan melalui internet. B. Ciri-ciri Pasar Pasar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Adanya barang yang diperjualbelikan 2. Adanya penjual dan pembeli 3. Adanya transaksi antara pembeli dan penjual barang dan jasa 4. Terjadinya pemindahan hak milik C. Fungsi Pasar Ada lima fungsi pasar dalam perekonomian, yang harus dijawab oleh setiap sistem perekonomian. Fungsi-fungsi tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Pasar sebagai penentu nilai 2. Pasar sebagai organisasi produk 3. Pasar sebagai distribusi produk 4. Pasar sebagai tempat promosi 5. Pasar sebagai tempat kegiatan ekonomi masyarakat.
80
Strategi Pembelajaran
:
1. Pendekatan berpusat pada siswa 2. Strategi pembelajaran aktif critical incident
NO 1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KARAKTER
PENDAHULUAN a. Guru mengucapkan salam kepada siswa dan
Religius
mengajak siswa untuk berdo’a sebelum memulai kegiatan belajar. b. Guru mengabsen siswa
Disiplin
c. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali
Berpikir kritis
materi terdahulu, dan memberi tahu siwa terkait materi yang akan dibahas pada pertemuan kali ini.
2.
d. Guru menyempaikan tujuan pembelajaran
Disiplin
e. Guru memberikan soal pretest kepada siswa
Berpikir kritis
KEGIATAN INTI A. Eksplorasi a. Guru menjelaskan kepada siswa tentang Rasa ingin tahu, berpikir pengertian pasar, ciri-ciri pasar dan kritis fungsi pasar. B. Elaborasi a. Guru menerapkan strategi pembelajaran
Tanggung jawab, bekerja
aktif critical incident kepada siswa
keras, disiplin, berpikir
untuk mengeksplorasi pengetahuan
kritis, berpendapat serta
siswa tentang pasar melalui pengalaman
percaya diri.
penting mereka. Langkah-langkahnya : 1.
Sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan dipelajari.
81
2.
Beri kesempatan beberapa menit kepada
siswa
untuk
mengingat
pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang ada. 3.
Tanyakan pengalaman apa saja yang
menurut
mereka
tidak
terlupakan. 4.
Sampaikan materi pelajaran dengan mengaitkan dengan
pengalaman materi
siswa
yang
akan
disampaikan. C. Konfirmasi a. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan. 3.
Rasa ingin tahu, perhatian, disiplin
PENUTUP a. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan pelajaran. b. Guru memberikan evaluasi berupa soal terkait materi yang baru saja diajarkan. c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
Kerja sama, berpikir kritis, berpendapat. Disiplin dan tanggung jawab Disiplin, berpikir kritis
dan hasil pembelajaran berupa pekerjaan rumah. dan tanggung jawab. d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Sumber dan Media Pembelajaran
:
1. Buku Paket IPS Terpadu, SMP Kelas VIII. Yudhistira. 2. Lembar Kerja Siswa Intensif IPS-Terpadu SMP Kelas VIII.
Perhatian dan disiplin.
82
Evaluasi Pembelajaran Indikator Pencapaian
: Teknik
Instrumen
Penilaian Penilaian
1. Menjelaskan pengertian pasar
Bentuk
Tes
Uraian
1. Apa yang dimaksud dengan
Tertulis
2. Mengidentifikasi ciriciri pasar
Tes
pasar ! Uraian
Tertulis
2. Sebutkan ciri-ciri pasar ! 3. Apa yang dimaksud dengan terjadinya
pemindahan
hak
milik ! 3. Mendeskripsikan fungsi pasar
Tes
Uraian
Tertulis
4. Sebutkan 5 (lima) fungsi pasar! 5. Jelaskan peranan pasar sebagai tempat promosi!
Kunci Jawaban No 1
: Butir Soal
Kunci Jawaban
Apa yang dimaksud dengan Pasar (market) adalah interaksi antara permintaan pasar !
(pembeli)
dan
penawaran
(penjual)
untuk
menentukan tingkat harga barang atau jasa yang diperjual belikan 2
Sebutkan ciri-ciri pasar !
1. Adanya barang yang diperjualbelikan 2. Adanya penjual dan pembeli 3. Adanya transaksi antara pembeli dan penjual barang dan jasa 4. Terjadinya pemindahan hak milik
3
Apa yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan terjadinya pemindahan hak terjadinya pemindahan hak milik adalah setelah terjadinya transaksi jual beli, milik !
mengakibatkan hak kepemilikan terhadap barang atau jasa menjadi berpindah. Pemindahan hak milik dapat berbentuk, penjual menerima uang, pembeli menerima barang atau jasa dari penjual
83
4
Sebutkan 5 (lima) fungsi pasar!
1. Pasar sebagai penentu nilai 2. Pasar sebagai organisasi produk 3. Pasar sebagai distribusi produk 4. Pasar sebagai tempat promosi
5. Pasar
sebagai
tempat
kegiatan
ekonomi
masyarakat 5
Jelaskan
peranan
pasar Pasar merupakan sarana yang efektif untuk
sebagai tempat promosi!
melakukan promosi produk yang dihasilkan oleh produsen. Dengan demikian di pasar terdapat bayak pembeli yang memiliki karakter dan kebutuhan yang
berbeda.
produknya
Penjual
kepada
dapat
pembeli
menawarkan
dengan
harapan
pembeli akan menggunakan produk yang telah dihasilkan.
Penskoran
:
No
Butir Soal
Skor
1
Apa yang dimaksud dengan pasar !
20
2
Sebutkan ciri-ciri pasar !
20
3
Apa yang dimaksud dengan terjadinya pemindahan hak milik !
20
4
Sebutkan 5 (lima) fungsi pasar!
20
5
Jelaskan peranan pasar sebagai tempat promosi!
20
Total Skor
100
84
Tangerang, 08 November 2013 Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Nazharudin, S.Ag, MM
Siti Nurfauziah
Kepala Sekolah MTs Ruhul Bayan Cisauk
Nazharudin, S.Ag, MM
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Madrasah
: MTs. Ruhul Bayan Cisauk
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: VIII / 1 (satu)
Pertemuan Ke-
:2
Alokasi Waktu
: 2 X 45 Menit
Standar Kompetensi : Memahami kegiatan pelaku ekonomi di masyarakat
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat Indikator
:
1. Menjelaskan peran pasar 2. Mengidentifikasi jenis-jenis pasar Tujuan Pembelajaran
:
Setelah selesai pembelajaran : 4. Siswa dapat menjelaskan peran pasar (Disiplin, rasa ingin tahu, berpendapat) 5. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis pasar (Berpikir kritis, percaya diri, kerja keras)
86
Materi Pembelajaran A. Peran Pasar Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar memiliki peranan yang strategis dalam menggerakkan perekonomian. Pasar memiliki tiga peran utama, yaitu sebagai berikut: 1. Peran pasar bagi produsen Peran pasar bagi produsen, yaitu memberikan kemudahan bagi produsen dalam mendapatkan input faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan mesin) karena semua input tersebut disediakan di pasar. Selain itu, adanya pasar memberikan kenudahan bagi produsen untuk menjual produk yang dihasilkannya kepada konsumen. 2. Peran pasar bagi konsumen Keberadaan pasar dibutuhkan oleh konsumen karena, konsumen dapat memperoleh barang yang dibutuhkannya di pasar. Dengan demikian, pasar berperan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh barang yang diperlukannya 3. Peran pasar bagi pemerintah Pasar bagi pemerintah merupakan alat untuk menggerakkan roda perekonomian. B. Jenis-Jenis Pasar 1. Pasar menurut jenis barang a) Pasar barang konsumsi b) Pasar barang produksi 2. Pasar menurut luasnya jaringan distribusi a) Pasar lokal b) Pasar regional c) Pasar internasional 3. Pasar menurut aktivitas tempat a) Pasar nyata (konkret)
87
b) Pasar abstrak 4. Pasar menurut manajemen pelayanan a) Pasar tradisional b) Pasar swalayan (supermarket) c) Pertokoan (shoping center) d) Mal 5. Pasar menurut strukturnya a) Pasar persaingan sempurna b) Pasar persaingan tidak sempurna.
Strategi Pembelajaran
:
3. Pendekatan berpusat pada siswa 4. Strategi pembelajaran aktif critical incident
NO 1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KARAKTER
PENDAHULUAN a. Guru mengucapkan salam kepada siswa dan
Religius
mengajak siswa untuk berdo’a sebelum memulai kegiatan belajar. b. Guru mengabsen siswa
Disiplin
c. Guru mengajak siswa untuk mengingat
Berpikir kritis
kembali materi terdahulu, dan memberi tahu siwa terkait materi yang akan dibahas pada pertemuan kali ini. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2.
Disiplin
KEGIATAN INTI A. Eksplorasi a. Guru
menjelaskan
kepada
siswa Rasa ingin tahu,
tentang peran pasar, dan jenis-jenis berpikir kritis pasar.
88
B. Elaborasi b. Guru menerapkan strategi
Tanggung jawab,
pembelajaran aktif critical incident
bekerja keras, disiplin,
kepada siswa untuk mengeksplorasi
berpikir kritis,
pengetahuan siswa tentang pasar
berpendapat serta
melalui pengalaman penting mereka.
percaya diri.
Langkah-langkahnya : 5.
Sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan dipelajari.
6.
Beri kesempatan beberapa menit kepada siswa untuk mengingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan
berkaitan
dengan
materi yang ada.
7.
Tanyakan pengalaman apa saja yang
menurut
mereka
tidak
terlupakan. 8.
Sampaikan
materi
pelajaran
dengan mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang akan disampaikan. C. Konfirmasi a. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan. 3.
Rasa ingin tahu, perhatian, disiplin
PENUTUP a. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan pelajaran.
Kerja sama, berpikir kritis, berpendapat.
b. Guru memberikan evaluasi berupa soal terkait Disiplin dan tanggung materi yang baru saja diajarkan.
jawab
89
c. Guru memberikan umpan balik terhadap
Disiplin, berpikir kritis
proses dan hasil pembelajaran berupa
dan tanggung jawab.
pekerjaan rumah.
Sumber dan Media Pembelajaran
:
1. Buku Paket IPS Terpadu, SMP Kelas VIII. Yudhistira. 2. Lembar Kerja Siswa Intensif IPS-Terpadu SMP Kelas VIII. Evaluasi Pembelajaran Indikator Pencapaian 1. Menjelaskan peran pasar
: Teknik
Bentuk
Instrumen
Penilaian Penilaian Tes
Uraian
Tertulis
1. Sebutkan 3 (tiga) peran utama pasar ! 2. Bagaimana peran pasar bagi pemerintah ?
2. Mengidentifikasi jenisjenis pasar
Tes Tertulis
Uraian
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pasar barang konsumsi! 4. Sebutkan dan jelaskan jenis pasar menurut luasnya jaringan distribusi ! 5. Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna!
Kunci Jawaban No 1
: Butir Soal
Sebutkan
3
(tiga)
Kunci Jawaban peran
utama pasar !
1. Peran pasar bagi produsen 2. Peran pasar bagi konsumen 3. Peran pasar bagi pemerintah.
2
Bagaimana peran pasar bagi
Pasar bagi pemerintah merupakan alat untuk
90
pemerintah ?
menggerakkan roda perekonomian. Di sisi lain, pasar menjadi tempat bagi pemerintah untuk mendapatkan barang atau jasa yang diperlukan dalam proses pembangunan. Pasar juga dapat menjadi alat bagi pemerintah untuk mendapatkan penghasilan melalui penarikan retribusi atau pajak.
3
Jelaskan apa yang dimaksud Pasar barang konsumsi adalah jenis pasar yang dengan
pasar
barang menjual barang-barang kebutuhan yang digunakan
konsumsi ! 4
untuk konsumsi.
Sebutkan dan jelaskan jenis Jenis pasar menurut luasnya jaringan distribusi pasar
menurut
luasnya terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu,
jaringan distribusi !
1. Pasar Lokal Pasar lokal adalah jenis pasar yang transaksi perdagangannya hanya terbatas pada tempat tertentu. Contohnya, pasar tradisisonal yang ada di kecamatan. 2. Pasar Regional Pasar regional adalah jenis pasar yang transaksi perdagangannya meliputi suatu daerah atau wilayah yang lebih luas. Contohnya, Pasar Tanah Abang di Jakarta. 3. Pasar Internasional Pasar Internasional adalah jenis pasar yang transaksi perdagangannya meliputi antarnegara dan barang yang diperdagangkan memiliki standar internasional (ISO). Contohnya, Pasar Tembakau di Bremen, Jerman.
5
Apa yang dimaksud dengan
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar
pasar persaingan sempurna !
yang
menggambarkan
keadaan
penjual
dan
pembeli tidak dapat saling memengaruhi harga.
91
Artinya
harga
terbentuk
karena
kekuatan
permintaan dan penawaran.
Penskoran
:
No
Butir Soal
Skor
1
Sebutkan 3 (tiga) peran utama pasar !
20
2
Bagaimana peran pasar bagi pemerintah ?
20
3
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pasar barang konsumsi !
20
4
Sebutkan dan jelaskan jenis pasar menurut luasnya jaringan distribusi !
20
5
Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna !
20 100
Total Skor
Tangerang, 09 November 2013 Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Nazharudin, S.Ag, MM
Siti Nurfauziah
Kepala Sekolah MTs Ruhul Bayan Cisauk
Nazharudin, S.Ag, MM
92
LAMPIRAN 2 MATERI AJAR PASAR DALAM KEGIATAN EKONOMI A. Pasar 1. Pengertian Pasar Pasar (market) adalah interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) untuk menentukan tingkat harga barang atau jasa yang diperjual belikan. Dalam konsep yang lebih modern, pasar tidak lagi diartikan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, tetapi pasar dalam arti luas merupakan suatu organisasi ekonomi yang dapat dilakukan di mana saja. Penjual dan pembeli tidak harus bertemu secara langsung. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI), pembeli dan penjual tidak perlu bertemu secara langsung, tetapi cukup mewakilkan transaksinya kepada pialang atau agen pasar modal yang dilakukan melalui internet.
2. Ciri-Ciri Pasar Setelah mengetahui tentang pengertian pasar, baik pasar sebagai tempat maupun sebagai organisasi ekonomi. Berikut diuraikan ciri-ciri pasar, yaitu sebagai berikut. a. Adanya barang yang diperjualbelikan Barang atau jasa yang diperjualbelikan merupakan ciri pada setiap transaksi yang dilakukan di pasar. Tanpa adanya barang atau jasa yang diperjualbelikan, tidak dapat disebut sebagai pasar. b. Adanya Penjual dan Pembeli Penjual adalah orang atau lembaga yang menawarkan barang atau jasa. Adapun pembeli adalah orang atau lembaga yang melakukan permintaan terhadap barang atau jasa. Penjual dan pembeli harus ada di dalam pasar, jika salah satunya tidak ada, transaksi tidak akan terjadi.
93
c. Adanya Transaksi antara Pembeli dan Penjual Barang dan Jasa Adanya barang atau jasa, kemudian pembeli dan penjual, tetapi jika tidak terjadi transaksi jual beli, kegiatan tersebut tidak dapat disebut pasar. d. Terjadinya Pemindahan Hak Milik Setelah terjadinya transaksi jual beli, mengakibatkan hak kepemilikan terhadap barang atau jasa menjadi berpindah. Pemindahan hak milik dapat berbentuk, penjual menerima uang, pembeli menerima barang atau jasa dari penjual.
3. Fungsi Pasar Ada empat fungsi pasar dalam perekonomian yang harus dijawab oleh setiap sistem perekonomian. Fungsi-fungsi tersebut, yaitu sebagai berikut. a. Pasar Sebagai Penentu Nilai Pasar
sebagai
penentu
nilai
artinya
nilai
produk
yang
diperdagangkan ditentukan di pasar, harga merupakan pengukur nilai suatu barang atau jasa. Dengan demikian, di pasar itulah harga produk ditetapkan atas kesepakatan antara penjual dan pembeli. b. Pasar Sebagai Organisasi Produk Barang yang dihasilkan oleh produsen akan dijual ke pasar. Oleh karena itu, di pasar banyak jenis produk yang ditawarkan kepada pembeli. Semua hasil output produksi, akan diorganisasikan di pasar. Dengan kata lain, pasar akan menentuka produk apa yang harus diproduksi. Produk yang dihasilkan bergantung pada kemampuan setiap produsen dalam mendapatkan dan mengelola input produksi. c. Pasar sebagai Distribusi Produk Produk yang dihasilkan oleh produsen kemudian didistribusikan ke setiap daerah (konsumen) yang memerlukan produk tersebut. Distribusi produk dilakukan agar permintaan dan kebutuhan konsumen dapat
94
dipenuhi. Di pasar pula, distribusi produk dilakukan agar tersebar secara merata kepada seluruh konsumen. d. Pasar sebagai Tempat Promosi Pasar merupakan sarana yang efektif untuk melakukan promosi produk yang dihasilkan oleh produsen. Dengan demikian di pasar terdapat bayak pembeli yang memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda. Penjual dapat menawarkan produknya kepada pembeli dengan harapan pembeli akan menggunakan produk yang telah dihasilkan. e. Pasar sebagai Tempat Kegiatan Ekonomi Masyarakat Pasar merupakan sarana yang efektif untuk aktifitas atau kegiatan ekonomi masyarakat. Sebagian besar kegiatan ekonomi masyarakat ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran yang disebut pasar.
4. Peran Pasar Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar memiliki peranan yang strategis dalam menggerakkan perekonomian. Pasar memiliki tiga peran utama, yaitu sebagai berikut. a. Peran Pasar bagi Produsen Peran pasar bagi produsen, yaitu memberikan kemudahan bagi produsen dalam mendapatkan input faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan mesin), karena semua input tersebut disediakan di pasar. Selain itu, adanya pasar memberikan kemudahan bagi produsen untuk menjual produk yang dihsailkannya kepada konsumen. b. Peran Pasar bagi Konsumen Keberadaan pasar dibutuhkan oleh konsumen karena, konsumen dapat memperoleh barang yang dibutuhkannya di pasar. Dengan demikian, pasar berperan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh barang yang diperlukannya.
95
c. Peran Pasar bagi Pemerintah. Pasar bagi pemerintah merupakan alat untuk menggerakkan roda perekonomian. Di sisi lain, pasar menjadi tempat bagi pemerintah untuk mendapatkan
barang
atau
jasa
yang
diperlukan
dalam
proses
pembangunan. Pasar juga dapat menjadi alat bagi pemerintah untuk mendapatkan penghasilan melalui penarikan retribusi atau pajak.
B. Jenis-Jenis Pasar Secara umum, pasar dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu pasar menurut jenis barang, luasnya jaringan distribusi, aktivitas tempat, manajemen pelayanan, dan pasar menurut strukturnya. 1. Pasar Menurut Jenis Barang Berdasarkan jenis barang, pasar dapat dibedakan menjadi pasar barang konsumsi dan pasar barang distribusi. a. Pasar Barang Konsumsi Pasar barang konsumsi adalah jenis pasar yang menjual barangbarang kebutuhan yang digunakan untuk konsumsi b. Pasar Barang Produksi Pasar barang produksi adalah jenis pasar yang memperdagangkan faktor-faktor produksi. 2. Pasar Menurut Luasnya Jaringan Distribusi a. Pasar Lokal Pasar lokal adalah jenis pasar yang transaksi perdagangannya hanya terbatas pada tempat tertentu. Contohnya, pasar tradisisonal yang ada di kecamatan. b. Pasar Regional Pasar regional adalah jenis pasar yang transaksi perdagangannya meliputi suatu daerah atau wilayah yang lebih luas. Contohnya, Pasar Tanah Abang di Jakarta. c. Pasar Internasional
96
Pasar
Internasional
adalah
jenis
pasar
yang
transaksi
perdagangannya meliputi antarnegara dan barang yang diperdagangkan memiliki standar internasional (ISO). Contohnya, Pasar Tembakau di Bremen, Jerman. 3. Pasar Menurut Aktivitas Tempat Berdasarkan aktivitas tempat, pasar dapat dikelompokkan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak. a. Pasar Nyata (Konkret) Pasar konkret adalah jenis pasar yang penjual dan pembelinya dapat bertemu secara langsung untuk melakukan transaksi jual beli. Contohnya, pasar tradisional atau supermarket. b. Pasar Abstrak Pasar abstrak adalah jenis pasar yang hanya terjadi permintaan dan penawaran barang dan jasa, sedangkan antara penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung. Ada empat jenis pasar bursa, yaitu bursa komoditi, pasar uang, bursa efek, dan bursa tenaga kerja. 4. Pasar Menurut Manajemen Pelayanan a. Pasar Tradisional Pasar tradisional adalah jenis pasar rakyat yang memberikan pelayanan seadanya dengan memberikan harga yang terjangkau oleh pembeli. b. Pasar Swalayan (Supermarket) Pasar
swalayan
(supermarket)
adalah
jenis
pasar
yang
memperdagangkan berbagai macam barang biasanya dimiliki perorangan atau kelompok dengan bangunan permanen yang mengutamakan pelayanan dan kebersihan, seperti Carrefour dan Hypermart. c. Pertokoan (Shopping Center) Pertokoan adalah pusat perbelanjaan yang memperdagangkan berbagai jenis barang dalam suatu area tertentu, seperti Metro Trade Center (MTC) d. Mal
97
Mal adalah tempat atau bangunan dalam skala besar yang dimiliki atau disewa perorangan atau kelompok untuk berbagai jenis usaha dagang. Contohnya Cilandak Town Square (Citos), dan Bandung Super Mal (BSM). 5. Pasar Menurut Strukturnya a. Pasar Persaingan Sempurna Pasar
persaingan
sempurna
adalah
struktur
pasar
yang
menggambarkan keadaan penjual dan pembeli tidak dapat saling memengaruhi harga. Artinya harga terbentuk karena kekuatan permintaan dan penawaran. b. Pasar Persaingan tidak Sempurna Pasar persaingan tidak sempurna adalah struktur pasar yang menggambarkan keadaan tidak terpenuhinya ciri-ciri yang ada pada pasar persaingan sempurna struktur pasar dibedakan menjadi pasar monopoli, duopoli, oligopoli, dan persaingan monopolistik. 1) Pasar Monopoli Pasar monopoli adalah struktur pasar yang menggambarkan keadaan pasar hanya dikuasai oleh satu orang produsen atau penjual menghadapi banyak pembeli. 2) Pasar Duopoli Pasar duopoli adalah struktur pasar yang menggambarkan keadaan pasar hanya dikuasai oleh dua orang penjual menghadapi banyak pembeli. 3) Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah struktur pasar yang menggambarkan beberapa penjual menghadapi banyak pembeli. 4) Pasar Persaingan Monopolistik Pasar persaingan monopolistik adalah struktur pasar yang menggambarkan terdiferensiasi.
banyak
penjual
yang
menghasilkan
barang
98
LAMPIRAN 3
PEDOMAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Kegiatan Pembelajaran IPS dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident (Pengalaman Penting) Nama Sekolah
:
Tahun Pelajaran
:
Kelas/Semester
:
Hari/Tanggal
:
Observer
:
Materi Pokok
:
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda ! SB
: Sangat Baik,
Skor : 5
B
: Baik,
Skor : 4
C
: Cukup,
Skor : 3
K
: Kurang,
Skor : 2
SK
: Sangat Kurang,
Skor : 1 Nilai
No
Aspek yang Diobservasi
SB
1.
Melaksanakan tes awal (pretest)
2.
Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru
3.
Semangat dan antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar
4.
Membaca dan mempelajari kembali
materi
yang
diajarkan 5.
Siswa mulai mengingat pengalaman penting mereka terkait materi yang diajarkan
6.
Siswa menyampaikan pengalaman penting mereka dan
B
C
K
SK
99
didengarkan oleh siswa lain. 7.
Siswa mendengarkan penjelasan guru yang mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan
8.
Aktif mengajukan pertanyaan
9.
Aktif mengungkapkan pendapat
10. Menjawab pertanyaan dari guru 11. Siswa antusias menjawab pertanyaan 12. Melaksanakan tes akhir (posttest)
100
LAMPIRAN 4
PEDOMAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Kegiatan Pembelajaran IPS dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident (Pengalaman Penting) Nama Sekolah
:
Tahun Pelajaran
:
Kelas/Semester
:
Hari/Tanggal
:
Observer
:
Materi Pokok
:
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda ! SB
: Sangat Baik,
Skor : 5
B
: Baik,
Skor : 4
C
: Cukup,
Skor : 3
K
: Kurang,
Skor : 2
SK
: Sangat Kurang,
Skor : 1 Nilai
No
Aspek yang Diobservasi
1.
Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa
SB
untuk mengikuti proses pembelajaran 2.
Memberikan apersepsi kepada siswa
3.
Membangkitkan motivasi siswa
4.
Memberikan tes awal (pretest)
5.
Menyampaikan indikator pembelajaran
yang
ingin
dicapai 6.
Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran
7.
Menggunakan alat atau media pembelajaran yang sesuai
B
C
K
SK
101
dengan indikator bahan ajar 8.
Menjelaskan strategi pembelajaran aktif critical Incident
9.
Guru menyampaikan materi kemudian meminta siswa untuk menyampaikan pengalaman mereka terkait materi yang diajarkan
10. Guru membimbing siswa untuk mau mendengarkan pengalaman
yang
disampaikan
oleh
siswa
yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan 11. Setelah
siswa
menyampaikan
pengalaman
mereka
masing-masing yang berhubungan dengan materi yang diajarkan,
guru
meminta
siswa
untuk
menyimak
penjelasan guru. 12. Guru
mengaitkan
pengalaman
siswa
yang
telah
disampaikan tadi dengan materi yang diajarkan sehingga siswa lebih mudah mengerti mengenai materi 13. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran 14. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi 15. Pengelolaan kegiatan pembelajaran 16. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir 17. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat 18. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa 19. Menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan 20. Memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaian materi 21. Pemberian tes akhir (posttest)
102
LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA SISWA Wawancara kepada beberapa siswa yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran di kelas eksperimen
Nama Sekolah
:
Hari/Tanggal
:
Responden
:
Tujuan Wawancara :
1.
Bagaimana persepsi kamu terhadap mata pelajaran IPS?
2.
Apakah kamu senang belajar IPS?
3.
Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ?
4.
Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini ?
5.
Adakah
kemajuan
yang
kamu
rasakan
setelah
belajar
dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini ? 6.
Kendala apa yang kamu hadapi ketika guru menerapkan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ?
7.
Bagaimana sikap kamu dalam menghadapi kendala tersebut?
8.
Bagaimana hasil belajar yang kamu peroleh ketika guru menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini ?
9.
Apa harapan kamu agar proses pembelajaran IPS bisa lebih baik lagi?
103
LAMPIRAN 6
PEDOMAN WAWANCARA GURU
Wawancara kepada Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran di kelas eksperimen
Nama Sekolah
:
Hari/Tanggal
:
Responden
:
Tujuan Wawancara :
1.
Bapak mengajar kelas berapa ?
2.
Sudah berapa lama bapak mengajar di sekolah ini?
3.
Bagaimana persepsi siswa terhadap pelajaran IPS?
4.
Strategi pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran IPS selama ini?
5.
Menurut bapak apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS ?
6.
Pada materi apa yang cocok diterapkan pada pembelajaran IPS Terpadu dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ?
7.
Adakah kemungkinan Bapak menerapkan strategi pembelajaran aktif critical incident ini di kelas yang anda ajarkan ?
8.
Menurut Bapak, apakah kelebihan dan kekurangan yang ada pada penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident ini ?
9.
Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan ini ?
10.
Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ini ?
11.
Apakah siswa terlihat menyukai strategi pembelajaran aktif critical incident ini ?
104
12.
Bagaimana saran Bapak setelah peneliti melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident ini ?
105
LAMPIRAN 7
HASIL LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Kegiatan Pembelajaran IPS dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident (Pengalaman Penting) Nama Sekolah
: MTs. RUHUL BAYAN CISAUK
Tahun Pelajaran
: 2013 - 2014
Kelas/Semester
: VIII-A/1 (Satu)
Hari/Tanggal
: Senin/11 November 2013
Observer
: Nazarudin, S.Ag, MM & Siti Nurfauziah
Materi Pokok
: Pasar dalam Kegiatan E√konomi
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda ! SB
: Sangat Baik,
Skor : 5
B
: Baik,
Skor : 4
C
: Cukup,
Skor : 3
K
: Kurang,
Skor : 2
SK
: Sangat Kurang,
Skor : 1 Nilai
No
Aspek yang Diobservasi
SB
B
1.
Melaksanakan tes awal (pretest)
√
2.
Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh
√
C
K
guru 3.
√
Semangat dan antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar
4.
Membaca dan mempelajari kembali
materi
√
yang
diajarkan 5.
Siswa mulai mengingat pengalaman penting mereka
√
terkait materi yang diajarkan 6.
Siswa menyampaikan pengalaman penting mereka dan
√
SK
106
didengarkan oleh siswa lain. 7.
Siswa mendengarkan penjelasan guru yang mengaitkan
√
pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan 8.
Aktif mengajukan pertanyaan
√
9.
Aktif mengungkapkan pendapat
√
10. Menjawab pertanyaan dari guru
√ √
11. Siswa antusias menjawab pertanyaan 12. Melaksanakan tes akhir (posttest)
√
107
LAMPIRAN 8
HASIL LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Kegiatan Pembelajaran IPS dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident (Pengalaman Penting) Nama Sekolah
: MTs. RUHUL BAYAN CISAUK
Tahun Pelajaran
: 2013 - 2014
Kelas/Semester
: VIII-A/1 (Satu)
Hari/Tanggal
: Senin/11 November 2013
Observer
: Nazarudin, S.Ag, MM & Siti Nurfauziah
Materi Pokok
: Pasar dalam Kegiatan Ekonomi
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda ! SB
: Sangat Baik,
Skor : 5
B
: Baik,
Skor : 4
C
: Cukup,
Skor : 3
K
: Kurang,
Skor : 2
SK
: Sangat Kurang,
Skor : 1 Nilai
No
Aspek yang Diobservasi
1.
Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa
SB
B √
untuk mengikuti proses pembelajaran 2.
Memberikan apersepsi kepada siswa
√
3.
Membangkitkan motivasi siswa
√
4.
Memberikan tes awal (pretest)
5.
Menyampaikan indikator pembelajaran
√ yang ingin
√
Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan indikator
√
dicapai 6.
pembelajaran 7.
Menggunakan alat atau media pembelajaran yang sesuai √
C
K
SK
108
dengan indikator bahan ajar 8.
Menjelaskan strategi pembelajaran aktif critical Incident
√
9.
Guru menyampaikan materi kemudian meminta siswa
√
untuk menyampaikan pengalaman mereka terkait materi yang diajarkan √
10. Guru membimbing siswa untuk mau mendengarkan pengalaman
yang
disampaikan
oleh
siswa
yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan 11. Setelah
siswa
menyampaikan
pengalaman
mereka √
masing-masing yang berhubungan dengan materi yang diajarkan,
guru
meminta
siswa
untuk
menyimak
penjelasan guru. 12. Guru
mengaitkan
pengalaman
siswa
yang
telah √
disampaikan tadi dengan materi yang diajarkan sehingga siswa lebih mudah mengerti mengenai materi √
13. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran 14. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi
√
15. Pengelolaan kegiatan pembelajaran
√
16. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir
√
17. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan
√
mengungkapkan pendapat 18. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa
√
19. Menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang
√
disampaikan 20. Memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaian
√
materi 21. Pemberian tes akhir (posttest)
√
109
LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA SISWA Wawancara kepada beberapa siswa yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran di kelas eksperimen
Nama Sekolah
: MTs. Ruhul Bayan Cisauk
Hari/Tanggal
: Selasa/12 November 2013
Responden
: Siswa Kelas VIII-A
Tujuan Wawancara : Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif Critical incdent (pengalaman penting) terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa
1.
Bagaimana persepsi kamu terhadap mata pelajaran IPS? Jawaban
:
Siswa 1
: Menurut saya mata pelajaran IPS susah.
Siswa 2
: Bagi saya mata pelajaran IPS menyenangkan apalagi tentang sejarah.
Siswa 3
: Mata pelajaran IPS menurut saya materinya ada yang susah dan ada yang mudah.
2.
3.
Apakah kamu senang belajar IPS? Jawaban
:
Siswa 1
: Saya tidak begitu senang terhadap pelajaran IPS
Siswa 2
: Saya sangat senang terhadap pelajaran IPS
Siswa 3
: Saya senang belajar IPS
Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ? Jawaban
:
Siswa 1
: Suka, karena dengan begitu belajar IPS jadi lebih mudah dan menyenangkan
Siswa 2
: Sangat suka, karena bisa mengingat-ingat kembali kemudian mengemukakan pengalaman penting yang sudah dialami.
110
Siswa 3
: Suka, karena saya bisa lebih banyak mengerti tentang materi yang diajarkan.
4.
Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini ? Jawaban
:
Siswa 1
: Lebih mudah mengerti tentang materi pelajaran
Siswa 2
: Belajar jadi lebih menyenangkan dan lebih bisa berani dalam mengungkapkan pendapat di depan kelas.
Siswa 3
: Penjelasan yang disampaikan guru jadi lebih mudah dicerna dan belajar jadi tidak membosankan.
5.
Adakah
kemajuan
yang
kamu
rasakan
setelah
belajar
dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini ? Jawaban
:
Siswa 1
: Ada, salah satunya saya jadi lebih bisa berani berbicara di depan teman-teman di kelas.
Siswa 2
: Ada, saya jadi bisa lebih menghargai pendapat orang lain, dan lebih berani dalam mengungkapkan pendapat saya di depan kelas.
Siswa 3
: Ya, saya bisa menyampaikan pendapat saya yang sebelumnya saya malu ketika berbicara di depan guru.
6.
Kendala apa yang kamu hadapi ketika guru menerapkan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ? Jawaban
:
Siswa 1
: Masih banyak murid yang tidak mendengarkan pendapat guru.
Siswa 2
: Masih banyak murid-murid yang berisik dan mengobrol ketika pembelajaran berlangsung.
Siswa 3 7.
: Murid yang lain banyak yang mengobrol dan tidak serius.
Bagaimana sikap kamu dalam menghadapi kendala tersebut?
111
8.
Jawaban
:
Siswa 1
: Berusaha untuk tidak terpengaruh.
Siswa 2
: Menghimbau mereka agar tidak berisik.
Siswa 3
: Risih, tapi berusaha untuk tetap fokus pada pelajaran.
Bagaimana hasil belajar yang kamu peroleh ketika guru menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini ? Jawaban
:
Siswa 1
: Lebih baik dari sebelumnya, karena dengan pembelajaran seperti itu, saya bisa lebih memahami materi meskipun belum begitu banyak.
Siswa 2
: Sangat bagus, karena materi pelajaran bisa lebih mudah untuk dimengerti.
Siswa 3 9.
: Baik.
Apa harapan kamu agar proses pembelajaran IPS bisa lebih baik lagi? Jawaban
:
Siswa 1
: Harus lebih banyak lagi permainan di kelas agar murid tidak mudah jenuh
Siswa 2
: Harapan saya agar murid-murid bisa lebih menghargai guru di depan kelas jadi proses pembelajaran bisa lebih mudah dimengerti.
Siswa 3
: lebih banyak melibatkan siswa untuk berpendapat.
112
LAMPIRAN 10
HASIL WAWANCARA GURU
Wawancara kepada Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran
Nama Sekolah
: MTs. Ruhul Bayan
Hari/Tanggal
: Selasa/12 November 2013
Responden
: Nazarudin, S.Ag, MM
Tujuan Wawancara : Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS (Ekonomi)
1.
Bapak mengajar kelas berapa ? Jawaban
2.
Sudah berapa lama bapak mengajar di sekolah ini? Jawaban
3.
: Saya mengajar kelas VIII A, B dan C
: Saya mengajar di sekolah ini kurang lebih sudah 13 tahun
Bagaimana persepsi siswa terhadap pelajaran IPS? Jawaban
: Mata pelajaran IPS bagi sebagian siswa menyenangkan tapi bagi sebagian siswa lain berpandangan berbeda ada yang menyukai ada pula yang jenuh dengan materi yang terlalu banyak, bahkan ada juga yang jujur berkata bahwa pelajaran IPS lumayan membosankan.
4.
Strategi pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran IPS selama ini? Jawaban
: Belum banyak strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran IPS di sekolah ini, namun biasanya saya menerapkan sebuah kuis untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menguasai materi yang telah diajarkan.
113
5.
Menurut bapak apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS ? Jawaban
6.
: Ya
Pada materi apa yang cocok diterapkan pada pembelajaran IPS Terpadu dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ? Jawaban
: Saya rasa materi pasar dalam kegiatan ekonomi cocok diterapkan dengan menggunakan strategi pengalaman penting ini.
7.
Adakah kemungkinan Bapak menerapkan strategi pembelajaran aktif critical incident ini di kelas yang anda ajarkan ? Jawaban
8.
: Ya
Menurut Bapak, apakah kelebihan dan kekurangan yang ada pada penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident ini ? Jawaban
: Kelebihannya banyak salah satunya bisa membuat siswa aktif berpendapat atau berbicara, selain itu mampu menjadikan siswa lebih interaktif lagi. Kekurangannya tidak ada.
9.
Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ini ? Jawaban
10.
: Tidak ada.
Apakah siswa terlihat menyukai strategi pembelajaran aktif critical incident ini ? Jawaban
: Menurut penilaian saya siswa terlihat sangat menyukai strategi ini.
11.
Bagaimana saran Bapak setelah peneliti melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident ini ? Jawaban
: Saran saya sebagai guru kita harus mampu menciptakan kelas yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa mampu dengan mudah memahami pelajaran, selain itu juga harus bisa menguasai materi yang akan diajarkan dan harus bisa menggunkakan strategi pembelajaran yang tepat agar lebih
114
tercipta proses pembelajaran yang benar-benar mampu membuat siswa lebih aktif.
115
LAMPIRAN 11
FOTO-FOTO PENELITIAN
116
117
LAMPIRAN 12
KISI-KISI INSTRUMEN TES SEBELUM UJI VALIDITAS Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Memahami
Mengidentifi
kegiatan
kasi
pelaku
pasar dalam
ekonomi masyarakat
bentuk
di kegiatan ekonomi
Indikator 1. Menjelaskan
Nomor
Bentuk
Soal
Soal
1, 2, 3
pengertian pasar
2. Mengidentifikasi
Pilihan
Jumlah 3
ganda
4, 5, 6, 7
ciri-ciri pasar
Pilihan
4
ganda
masyarakat 3. Mendeskripsikan fungsi pasar
4. Menjelaskan
8, 9, 10,
Pilihan
11,
ganda
12, 13, 14
Pilihan
peran pasar
5. Mengidentifikasi jenis-jenis pasar
4
3
ganda
15, 16, 17, Pilihan 18, 19, 20, ganda 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35
21
118
LAMPIRAN 13
SOAL INSTRUMEN TES SEBELUM UJI VALIDITAS
Nama
:
Kelas
:
Hari/Tanggal
:
PETUNJUK UMUM 1. 2. 3. 4. 5.
Kerjakanlah soal dengan menyilang (X) huruf a, b, c, d, atau e Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja Kerjakanlah soal anda pada lembar soal Gunakan waktu dengan efektif dan efisien Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada Pengawas
Pilihlah jawaban yang paling tepat ! 1. Organisasi tempat bertemunya antara permintaan (pembeli)
dan
penawaran (penjual) untuk menentukan tingkat harga atau jasa yang diperjual belikan disebut .... a. dealer
c.
pasar
b.
d.
bursa
showroom
2. Pasar terbagi menjadi dua yaitu ... a.
pasar besar dan pasar kecil
b.
pasar modal dan pasar uang
c.
pasar tradisional dan pasar modern
d.
pasar permintaan dan pasar penawaran
3. Di dalam pasar banyak terdapat orang yang melakukan transaksi jual beli ... a. barang atau jasa
c.
sayuran
b.
d.
hewan
tumbuhan
4. Berikiut ini merupakan ciri-ciri pasar, kecuali ... a. adanya barang yang diperjual belikan b.
adanya penjual dan pembeli
119
c. adanya transaksi antara pembeli dan penjual barang d.
adanya berbagai macam orang
5. Orang atau lembaga yang menawarkan barang atau jasa dinamakan ... a. pembeli
c.
penyalur
penjual
d.
konsumen
b.
6. Setelah transaksi jual beli mengakibatkan hak kepemilikan terhadap barang dan jasa menjadi berpindah merupakan salah satu ciri pasar, yaitu ... a. adanya penjual dan pembeli b.
adanya barang yang diperjual belikan
c.
terjadinya pemindahan hak milik
d.
adanya interkasi antara penjual dan pembeli
7. Penjual dan pembeli harus ada di dalam pasar, jika salah satunya tidak ada transaksi tidak akan terjadi. Berikut merupakan salah satu ciri pasar yaitu .... a. adanya penjual dan pembeli b.
adanya barang yang diperjual belikan
c.
terjadinya pemindahan hak milik
d.
adanya interkasi antara penjual dan pembeli
8. Yang tidak termasuk dalam fungsi pasar yaitu ... a. pasar sebagai penentu nilai b.
pasar sebagai organisasi produk
c. pasar sebagai tempat bertemu dengan teman d.
pasar sebagai tempat promosi
9. Di dalam pasar harga produk ditetapkan atas kesepakatan antara penjual dan pembeli, berikut merupakan fungsi pasar sebagai .... a. organisasi produk
c.
penentu nilai
b.
d.
tempat promosi
distribusi produk
10. Pasar merupakan sarana untuk melakukan penawaran produk yang dihasilkan oleh produsen, berikut merupakan fungsi pasar sebagai .... a. organisasi produk
c.
penentu nilai
120
b.
distribusi produk
d.
tempat promosi
11. Di dalam pasar distribusi produk dilakukan agar tersebar secara merata kepada ... a. seluruh konsumen b.
seluruh produsen
c.
seluruh distributor
d.
seluruh penjual
12. Berikut ini adalah peran pasar bagi konsumen, yaitu ... a. memudahkan produksi dalam mendapatkan input b.
konsumen dapat memperoleh barang yang dibutuhkannya di pasar.
c. konsumen dapat dengan mudah menjual produk d.
konsumen mendapat untung yang banyak
13. Peran pasar bagi pemerintah, yaitu .... a. alat untuk menggerakan roda perekonomian b.
memperoleh barang yang dibutuhkan
c. memudahkan produsen dalam mendapatkan input d.
menjual produk kepada konsumen
14. Selain berperan bagi konsumen dan pemerintah, pasar juga berperan bagi produsen, yaitu .... a. alat untuk menggerakan roda perekonomian b.
memperoleh barang yang dibutuhkan
c. memudahkan produsen dalam mendapatkan input d.
mendapatkan barang yang diperlukan
15. Berikut ini adalah jenis-jenis pasar, kecuali .... a. pasar menurut jenis barang b.
pasar menurut keadaannya
c. pasar menurut strukturnya d.
pasar menurut manajemen pelayanannya
16. Jenis pasar yang menjual barang-barang kebutuhan yang digunakan untuk konsumsi disebut .... a. pasar barang distribusi
c.
pasar barang konsumsi
b.
d.
pasar lokal
pasar barang produksi
17. Jenis pasar yang memperdagangkan faktor-faktor produksi di sebut ....
121
a. pasar barang distribusi
c.
pasar barang konsumsi
b.
d.
pasar lokal
pasar barang produksi
18. Jenis pasar rakyat yang memberikan pelayanan seadanya dengan harga yang terjangkau oleh pembeli, disebut .... a. pertokoan
c.
pasar tradisional
b.
d.
pasar swalayan
mal
19. Jenis pasar yang transaksi perdagangannya meliputi suatu daerah atau wilayah yang lebih luas disebut .... a. pasar lokal
c.
pasar regional
b.
d.
pertokoan
pasar tradisional
20. Pasar yang transaksi perdagangannya hanya terbatas pada tempat tertentu, disebut dengan .... a.
pasar lokal
c.
pasar regional
b.
pasar tradisional
d.
pertokoan
21. Salah satu contoh pasar regional, yaitu .... a. pasar Serpong
c.
pasar Legok
b.
d.
pasar Tanah Abang
pasar Parung
22. Yang termasuk contoh dari pasar internasional adalah .... a. pasar tembakau di Bermen, Jerman b.
pasar ikan di Jakarta
c. pasar tasik di Tanah Abang d.
pasar distro di Bandung
23. Pembagian pasar menurut aktivitas tempat, yaitu .... a. pasar nyata (konkret) dan pasar abstrak b.
pasar lokal dan pasar regional
c. pasar konsumsi dan pasar distribusi d.
pasar internasional
24. Pasar yang penjual dan pembelinya dapat bertemu secara langsung untuk melakukan transaksi jual beli merupakan pasar .... a. lokal
c.
swalayan
b.
d.
regional
konkret
122
25. Berikut ini jenis pasar menurut manajemen pelayanannya, kecuali .... a. pasar tradisional b.
pasar swalayan
c.
pertokoan
d.
pasar modal
26. Carefour dan hypermart merupakan salah satu contoh dari pasar .... a. pasar tradisional
c.
pertokoan
b.
d.
mal
pasar swalayan
27. Yang termasuk contoh dari mal yaitu .... a. pasar serpong
c.
alfamart
b.
d.
hypermart
BSD Plaza
28. Berikut yang merupakan contoh pasar abstrak, yaitu.... a. pasar Tanah Abang
c.
pasar induk caringin
b.
d.
pasar Efek Surabaya
pasar Turi
29. Pasar yang hanya terdapat hanya satu orang penjual atau produsen menghadapi banyak pembeli disebut pasar.... a.
monopoli
c.
oligopoli
b.
duopoli
d.
persaingan Monopolistik
30. Berikut Yang Bukan termasuk ciri-ciri pasar, Yaitu ada.... a. penjual
c.
barang yang di jual
b.
d.
Penjualan tunai
pembeli
31. Berikut yang merupakan contoh pasar monopoli, yaitu... a. PT Pertamina
c.
PT Astra Motor
b.
d.
PT Sidomuncul
PT Bakrie Telkom
32. Berikut termasuk pasar minimarket, yaitu... a. alfa mart, indomart, dan pasar Tanah abang b.
hypermart, giant, dan pasar Tanah abang
c. makro, griya Yogya, dan matahari d.
indomart, alfamart, dan yomart
33. Sarana untuk distribusi merupakan... a. pengertian pasar
c.
ciri pasar abstrak
b.
d.
fungsi pasar
syarat Pasar
123
34. Berbagai hal yang dapat memengaruhi tingkah laku atau kinerja suatu perusahaan dalam pasar disebut .... a. pasar
c.
permintaan
b.
d.
penawaran
struktur pasar
35. Harga yang terjadi di pasar persaingan sempurna ditentukan oleh .... a. pemerintah
c.
permintaan dan penawaran
b.
d.
pembeli
penjual
124
LAMPIRAN 14 KISI-KISI INSTRUMEN TES SETELAH UJI VALIDITAS Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Memahami
Mengidentifi
kegiatan
kasi
pelaku
pasar dalam
ekonomi masyarakat
bentuk
di kegiatan ekonomi
Indikator 1. Menjelaskan
Nomor
Bentuk
Soal
Soal
3
Pilihan
pengertian pasar
2. Mengidentifikasi
Jumlah 1
ganda
5, 6, dan 7
ciri-ciri pasar
Pilihan
3
ganda
masyarakat 3. Mendeskripsikan
10
fungsi pasar
4. Menjelaskan
jenis-jenis pasar
1
ganda
12
peran pasar
5. Mengidentifikasi
Pilihan
Pilihan
1
ganda
16, 17, 18,
Pilihan
20, 22, 29,
ganda
30, 31, 32, dan 3
10
125
LAMPIRAN 15
SOAL INSTRUMEN PRETEST dan POSTTEST
Nama
:
Kelas
:
Hari/Tanggal
:
PETUNJUK UMUM 1. 2. 3. 4. 5.
Kerjakanlah soal dengan menyilang (X) huruf a, b, c, d, atau e Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja Kerjakanlah soal anda pada lembar soal Gunakan waktu dengan efektif dan efisien Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada Pengawas
Pilihlah jawaban yang paling tepat ! 1. Di dalam pasar banyak terdapat orang yang melakukan transaksi jual beli ... a.
barang atau jasa
c.
sayuran
b.
tumbuhan
d.
hewan
2. Orang atau lembaga yang menawarkan barang atau jasa dinamakan ... a. pembeli
c.
penyalur
b.
d.
konsumen
penjual
3. Setelah transaksi jual beli mengakibatkan hak kepemilikan terhadap barang dan jasa menjadi berpindah merupakan salah satu ciri pasar, yaitu ... a. adanya penjual dan pembeli b.
adanya barang yang diperjual belikan
c.
terjadinya pemindahan hak milik
d.
adanya interkasi antara penjual dan pembeli
4. Penjual dan pembeli harus ada di dalam pasar, jika salah satunya tidak ada transaksi tidak akan terjadi. Berikut merupakan salah satu ciri pasar yaitu ....
126
a. adanya penjual dan pembeli b.
adanya barang yang diperjual belikan
c. terjadinya pemindahan hak milik d.
adanya interkasi antara penjual dan pembeli
5. Pasar merupakan sarana untuk melakukan penawaran produk yang dihasilkan oleh produsen, berikut merupakan fungsi pasar sebagai .... a. organisasi produk
c.
penentu nilai
b.
d.
tempat promosi
distribusi produk
6. Berikut ini adalah peran pasar bagi konsumen, yaitu ... a. memudahkan produksi dalam mendapatkan input b.
konsumen dapat memperoleh barang yang dibutuhkannya di pasar.
c. konsumen dapat dengan mudah menjual produk d.
konsumen mendapat untung yang banyak
7. Jenis pasar yang menjual barang-barang kebutuhan yang digunakan untuk konsumsi disebut .... a. pasar barang distribusi b.
pasar barang produksi
c. pasar barang konsumsi d.
pasar lokal
8. Jenis pasar yang memperdagangkan faktor-faktor produksi di sebut .... a. pasar barang distribusi b.
pasar barang produksi
c. pasar barang konsumsi d.
pasar lokal
9. Jenis pasar rakyat yang memberikan pelayanan seadanya dengan harga yang terjangkau oleh pembeli, disebut .... a.
pertokoan
c.
pasar tradisional
b.
mal
d.
pasar swalayan
10. Pasar yang transaksi perdagangannya hanya terbatas pada tempat tertentu, disebut dengan ....
127
a. pasar lokal
c.
pasar regional
b.
d.
pertokoan
pasar tradisional
11. Yang termasuk contoh dari pasar internasional adalah .... a. pasar tembakau di Bermen, Jerman b.
pasar ikan di Jakarta
c.
pasar tasik di Tanah Abang
d.
pasar distro di Bandung
12. Pasar yang hanya terdapat hanya satu orang penjual atau produsen menghadapi banyak pembeli disebut pasar.... a. monopoli b.
duopoli
c. oligopoli d.
persaingan monopolistik
13. Berikut yang bukan termasuk ciri-ciri pasar, yaitu ada.... a. penjual
c.
barang yang di jual
b.
d.
penjualan tunai
pembeli
14. Berikut yang merupakan contoh pasar monopoli, yaitu... a. PT Pertamina b.
PT Bakrie Telkom
c. PT Astra Motor d.
PT Sidomuncul
15. Berikut termasuk pasar minimarket, yaitu... a. alfa mart, indomart, dan pasar Tanah abang b.
hypermart, giant, dan pasar Tanah abang
c. makro, griya Yogya, dan matahari d.
indomart, alfamart, dan yomart
16. Sarana untuk distribusi merupakan... a. pengertian pasar
c.
ciri pasar abstrak
b.
d.
fungsi pasar
syarat Pasar
128 SKOR DATA DIBOBOT ================= Lampiran 16 Jumlah Subyek = 35 Butir soal = 35 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
No Subyek 11 31 8 6 12 28 33 7 27 29 2 10 17 24 30 9 15 25 18 21 23 35 20 1 13 14 22 3 5 16 32 34 19 4 26
Kode/Nama K AE H F L AB AG G AA AC B J Q X AD I O Y R U W AI T A M N V C E P AF AH S D Z
Benar 23 22 21 20 20 20 20 19 19 19 18 18 18 18 18 17 17 17 16 16 15 15 14 13 13 12 12 11 11 11 11 11 10 9 8
Salah 12 13 14 15 15 15 15 16 16 16 17 17 17 17 17 18 18 18 19 19 20 20 21 22 22 23 23 24 24 24 24 24 25 26 27
Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skr Asli 23 22 21 20 20 20 20 19 19 19 18 18 18 18 18 17 17 17 16 16 15 15 14 13 13 12 12 11 11 11 11 11 10 9 8
Skr Bobot 23 22 21 20 20 20 20 19 19 19 18 18 18 18 18 17 17 17 16 16 15 15 14 13 13 12 12 11 11 11 11 11 10 9 8
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 15,77 Simpang Baku= 4,03 KorelasiXY= 0,59 Reliabilitas Tes= 0,74 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No.Urut No. Subyek Kode/Nama SubyekSkor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 11 K 13 10 23
129 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
31 8 6 12 28 33 7 27 29 2 10 17 24 30 9 15 25 18 21 23 35 20 1 13 14 22 3 5 16 32 34 19 4 26
AE H F L AB AG G AA AC B J Q X AD I O Y R U W AI T A M N V C E P AF AH S D Z
13 11 9 10 10 9 10 11 10 9 8 10 12 11 9 8 8 9 11 9 8 7 7 8 7 7 5 6 6 7 8 6 6 5
9 10 11 10 10 11 9 8 9 9 10 8 6 7 8 9 9 7 5 6 7 7 6 5 5 5 6 5 5 4 3 4 3 3
22 21 20 20 20 20 19 19 19 18 18 18 18 18 17 17 17 16 16 15 15 14 13 13 12 12 11 11 11 11 11 10 9 8
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 11 31 8 6 12 28 33 7 27 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek K AE H F L AB AG G AA
Skor 23 22 21 20 20 20 20 19 19
No.Urut 1
No Subyek 11
Kode/Nama Subyek K
Skor 23
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
4 4 1 1 1 1 1 1 1 7
5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 8
6 6 1 1 1 1 1 1 1 7
7 7 1 1 1 1 1 1 1 7
8 8 -
9 9 -
10 10 1
11 11 1
12 12 1
13 13 1
14 14 1
130 2 3 4 5 6 7 8 9
31 8 6 12 28 33 7 27 Jml Jwb Benar
AE H F L AB AG G AA
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 11 31 8 6 12 28 33 7 27 Jml Jwb Benar
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
22 21 20 20 20 20 19 19
1 1 1 3
1 1 1 1 4
1 1 1 1 1 1 7
1 1 1 4
1 1 1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 6
1 1 3
Kode/Nama Subyek K AE H F L AB AG G AA
15 Skor 15 23 1 22 21 1 20 20 20 20 19 19 2
16 16 1 1 1 1 1 1 1 1 8
17 17 1 1 1 1 1 1 1 1 8
18 18 1 1 1 1 1 1 1 7
19 19 1 1 2
20 20 1 1 1 1 4
21 21 1 1 1 1 1 5
No Subyek 11 31 8 6 12 28 33 7 27 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek K AE H F L AB AG G AA
22 Skor 22 23 22 1 21 20 20 1 20 1 20 1 19 19 1 5
23 23 1 1 2
24 24 0
25 25 1 1 1 1 4
26 26 1 1 1 3
27 27 1 1 1 1 1 1 1 7
28 28 1 1
No Subyek 11 31 8 6 12 28 33 7 27 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek K AE H F L AB AG G AA
29 Skor 29 23 1 22 1 21 1 20 20 1 20 1 20 19 1 19 1 7
30 30 1 1 1 1 1 1 1 7
31 31 1 1 1 3
32 32 1 1 1 1 1 1 1 1 8
33 33 1 1 1 1 4
34 34 1 1 1 3
35 35 1 1 1 1 1 1 6
Kelompok Asor Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No.Urut 1
No Subyek 22
Kode/Nama Subyek V
Skor 12
1 1 -
2 2 1
3 3 1
4 4 -
5 5 1
6 6 -
7 7 1
131 2 3 4 5 6 7 8 9
3 5 16 32 34 19 4 26 Jml Jwb Benar
C E P AF AH S D Z
11 11 11 11 11 10 9 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 5
1 1 1 1 5
1 1 1 1 4
1 2
1 1 2
1 2
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 22 3 5 16 32 34 19 4 26 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek V C E P AF AH S D Z
Skor 12 11 11 11 11 11 10 9 8
8 8 1 1 1 3
9 9 1 1 1 1 4
10 10 1 1 2
11 11 1 1 1 3
12 12 1 1 1 3
13 13 1 1 1 3
14 14 1 1 2
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 22 3 5 16 32 34 19 4 26 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek V C E P AF AH S D Z
15 Skor 15 12 11 11 11 11 1 11 1 10 1 9 8 3
16 16 1 1 1 1 4
17 17 1 1 1 3
18 18 1 1 1 3
19 19 1 1
20 20 0
21 21 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 22 3 5 16 32 34 19 4 26 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek V C E P AF AH S D Z
22 Skor 22 12 11 11 11 11 11 10 9 8 1 1
23 23 1 1
24 24 1 1 2
25 25 1 1 1 3
26 26 1 1 1 3
27 27 1 1 1 1 1 1 1 7
28 28 0
No.Urut 1 2 3 4 5
No Subyek 22 3 5 16 32
Kode/Nama Subyek V C E P AF
29 Skor 29 12 11 1 11 1 11 11 -
30 30 1 1 -
31 31 -
32 32 1 -
33 33 -
34 34 -
35 35 1 1 1
132 6 7 8 9
34 19 4 26 Jml Jwb Benar
AH S D Z
11 10 9 8
2
2
0
1
1 1
1 1
1 4
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 35 Klp atas/bawah(n)= 9 Butir Soal= 35 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 35 Butir Soal= 35
Kel. Atas 8 8 9 7 8 7 7 3 4 7 4 7 6 3 2 8 8 7 2 4 5 5 2 0 4 3 7 1 7 7 3 8 4 3 6
Kel. Bawah 8 5 5 4 2 2 2 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 1 0 4 1 1 2 3 3 7 0 2 2 0 1 1 1 4
Beda 0 3 4 3 6 5 5 0 0 5 1 4 3 1 -1 4 5 4 1 4 1 4 1 -2 1 0 0 1 5 5 3 7 3 2 2
Indeks DP (%) 0,00 33,33 44,44 33,33 66,67 55,56 55,56 0,00 0,00 55,56 11,11 44,44 33,33 11,11 -11,11 44,44 55,56 44,44 11,11 44,44 11,11 44,44 11,11 -22,22 11,11 0,00 0,00 11,11 55,56 55,56 33,33 77,78 33,33 22,22 22,22
133 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Jml Betul 29 27 26 21 22 22 17 9 17 18 12 19 19 10 11 23 20 11 9 7 19 16 6 2 13 13 28 2 22 18 10 24 11 7 12
Tkt. Kesukaran(%) 82,86 77,14 74,29 60,00 62,86 62,86 48,57 25,71 48,57 51,43 34,29 54,29 54,29 28,57 31,43 65,71 57,14 31,43 25,71 20,00 54,29 45,71 17,14 5,71 37,14 37,14 80,00 5,71 62,86 51,43 28,57 68,57 31,43 20,00 34,29
Tafsiran Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar Sangat Sukar Sedang Sedang Mudah Sangat Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 35 Butir Soal= 35 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Korelasi -0,068 0,337 0,445 0,253 0,431 0,368 0,351 0,027 0,111 0,169 0,301
Signifikansi Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan -
134 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
0,058 0,280 0,117 0,145 0,375 0,511 0,290 0,026 0,409 0,170 0,321 0,088 -0,259 0,229 -0,062 0,069 0,140 0,359 0,444 0,377 0,730 0,257 0,084 0,172
Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50
P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
Bila koefisien = 0,000
df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150
P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 35 Butir Soal= 35 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
a 4-3++ 26** 4++ 73+ 17** 10++ 9+ 10-12**
b 2++ 115++ 22** 5++ 5++ 8++ 224+
c 29** 27** 6-5++ 1-22** 29** 17** 5++ 7++
d 0-4+ 2+ 21** 5++ 5++ 11-8++ 7++ 18** 12-
* 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
135 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
4+ 19** 6+ 42212+ 147** 7+ 16** 6** 8+ 14-2111++ 22** 3+ 10** 4++ 310++ 5+
19** 6++ 1311** 1-20** 5+ 7++ 12+ 4+ 5++ 12++ 2** 313** 28** 7+ 6+ 5++ 6+ 4++ 11+ 7** 10+
10-3+ 10** 1323** 3+ 11** 9** 35++ 5++ 11++ 22-5+ 9++ 2++ 15+ 4++ 911+ 3++ 10++ 11++ 12**
27+ 6+ 7++ 9--10-7++ 5+ 13+ 19** 9+ 6+ 313** 11+ 42** 3+ 18** 8++ 24** 11** 7+ 8++
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 15,77 Simpang Baku= 4,03 KorelasiXY= 0,59 Reliabilitas Tes= 0,74 Butir Soal= 35 Jumlah Subyek= 35 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
D.Pembeda(%)T. Kesukaran 0,00 Mudah 33,33 Mudah 44,44 Mudah 33,33 Sedang 66,67 Sedang 55,56 Sedang 55,56 Sedang 0,00 Sukar 0,00 Sedang 55,56 Sedang 11,11 Sedang 44,44 Sedang 33,33 Sedang
Korelasi -0,064 0,260 0,427 0,188 0,447 0,417 0,574 -0,098 0,056 0,549 0,178 0,481 0,265
Sign. Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat -
Korelasi Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
136 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
11,11 -11,11 44,44 55,56 44,44 11,11 44,44 11,11 44,44 11,11 -22,22 11,11 0,00 0,00 11,11 55,56 55,56 33,33 77,78 33,33 22,22 22,22
Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar Sangat Sukar Sedang Sedang Mudah Sangat Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang
0,132 -0,054 0,459 0,430 0,318 0,017 0,388 0,135 0,385 0,160 -0,265 0,208 -0,090 -0,011 0,200 0,328 0,390 0,307 0,674 0,318 0,137 0,102
Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan -
137
LAMPIRAN 17
NILAI PRETEST DAN POSTTEST
No
Nama
Pretest
Posttest
1
Ahmad Nursandi
60
75
2
Amelia
60
80
3
Anton Bustomi
50
70
4
Arsi Mudiawati
65
75
5
Astri Fuadina
50
75
6
Damansuki
50
80
7
Dana Febrian
55
85
8
Dede Kurniawan
50
70
9
Defi Syahfitri
45
65
10
Fitri Rahayu
65
85
11
Gilang Bagus Saputra
55
70
12
Ilham Maulana
60
75
13
Leonardi Amartha
70
95
14
M. Agung Hidayat
65
95
15
M. Syukron Abdilah
55
80
16
Maulidina Suryani
55
85
17
Mona Silvia
45
70
18
Muhammad Bahtiar
70
95
19
Muhammad Syaefullah
60
85
20
Nirmala Indah Safitri
60
90
21
Nurul Rizki
55
85
22
Rahmatullah
70
95
23
Rinanti
55
90
24
Salsa Dilah Febrianti
45
70
25
Sandi Lesmana
55
80
138
26
Sintia Barkah
55
85
27
Siti Nurcahya Murni
55
85
28
Sulistiawati
60
85
29
Titin
50
70
30
Windi Sukmawati
40
75
31
Yeti
35
60
32
Yeyen
60
80
139
LAMPIRAN 18 DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL PRETEST
Data Nilai Pretest Siswa 35
40
45
45
45
50
50
50
50
50
55
55
55
55
55
55
55
55
55
60
60
60
60
60
60
60
65
65
65
70
70
70
Perhitungan Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan data nilai di atas, untuk membuat tabel distribusi frekuensi dapat diterapkan langkah-langkah berikut: 1. Menentukan banyak data (n) = 32 2. Menentukan Jangkauan/Range Range (R)
= Nilai Maksimum – Nilai Minimum = 70 – 35 = 35
3. Menentukan Banyak Kelas Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log n; n = banyak data = 1 + 3,3 log 32 = 1 + 3,3 (1,50) = 1 + 4,95 = 5,95 ≈ 6 4. Menentukan Panjang Kelas Interval (i) Panjang Kelas (i)
140
≈6 5. Perhitungan frekuensi relatif p: 6. Menentukan ujung bawah dan ujung atas kelas pertama dan kelas berikutnya. Ujung bawah kelas pertama adalah 35, ujung atas kelas pertama adalah 40. Sehingga diperoleh tabel distribusi frekuensi kumulatif berikut:
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Pretest Siswa Kelas Eksperimen No
Interval Kelas
f Absolut
Fkb
Frekuensi Relatif
1
35 – 40
2
32
6,25%
2
41 – 46
3
30
9,37%
3
47 – 52
5
27
15,62%
4
53 – 58
9
22
28,12%
5
59 – 64
7
13
21,87%
6
65 – 70
6
6
18,75%
Jumlah
32
100%
141
LAMPIRAN 19
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL POSTTEST
Data Nilai Posttest Siswa 60
65
70
70
70
70
70
70
75
75
75
75
75
80
80
80
80
80
85
85
85
85
85
85
85
85
90
90
95
95
95
95
Perhitungan Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan data nilai di atas, untuk membuat tabel distribusi frekuensi dapat diterapkan langkah-langkah berikut: 1. Menentukan banyak data (n) = 32 2. Menentukan Jangkauan/Range Range (R)
= Nilai Maksimum – Nilai Minimum = 95 – 60 = 35
3. Menentukan Banyak Kelas Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log n; n = banyak data = 1 + 3,3 log 32 = 1 + 3,3 (1,50) = 1 + 4,95 = 5,95 ≈ 6 4. Menentukan Panjang Kelas Interval (i) Panjang Kelas (i)
142
≈6 5. Perhitungan frekuensi relatif p: 6. Menentukan ujung bawah dan ujung atas kelas pertama dan kelas berikutnya. Ujung bawah kelas pertama adalah 60, ujung atas kelas pertama adalah 65. Sehingga diperoleh tabel distribusi frekuensi kumulatif berikut:
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Posttest Siswa Kelas Eksperimen No
Interval Kelas
f Absolut
Fkb
Frekuensi Relatif
1
60 – 65
2
32
6,25%
2
66 – 71
6
30
18,75%
3
72 – 77
5
24
15,62%
4
78 – 83
5
19
15,62%
5
84 – 89
8
14
25%
6
90 – 95
6
6
18,75%
Jumlah
32
100%
143
LAMPIRAN 20
PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS, VARIANS, DAN SIMPANGAN BAKU HASIL PRETEST 1. Mean / Nilai Rata-Rata ( ̅ ) ∑ ∑
(̅)
2. Median / Nilai Tengah (Md) (
) (
(
)
)
3. Modus (Mo) (
) )
(
4. Varians dan Simpangan Baku ∑
(∑ )
( (
)
) (
(
) )
144
(
)
√
Sehingga di peroleh tabel sebagai berikut:
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil PretestSiswa Frekuensi
Batas
Batas
Bawah
Atas
(fi)
f (%)
Tengah (xi)
35 – 40
34,5
40,5
2
6,25%
2
41 – 46
40,5
46,5
3
3
47 – 52
46,5
52,5
4
53 – 58
52,5
5
59 – 64
6
65 – 70
No
Interval
1
Titik
Xi2
fi.Xi
fi.Xi2
37,5
1406,25
75
2812,5
9,37%
43,5
1892,25
130,5
5676,75
5
15,62%
49,5
2450,25
247,5
12251,25
58,5
9
28,12%
55,5
3080,25
499,5
27722,25
58,5
64,5
7
21,87%
61,5
3782,25
430,5
26475,75
64,5
70,5
6
18,75%
67,5
4556,25
405
27337,5
32
100%
1788
102276
Jumlah
Rata-rata
55,87
Median
54,49
Modus
56,49
Varians
76,5
Simpangan Baku
8,74
145
LAMPIRAN 21
PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS, VARIANS DAN SIMPANGAN BAKU HASIL POSTTEST 1) Mean / Nilai Rata-rata ( ̅ ) ∑ ∑
(̅)
2) Median / Nilai Tengah (Md) (
) (
(
)
)
3) Modus (Mo) (
) )
( 3,6
4) Varians dan Simpangan Baku ∑
(∑ )
( (
)
) (
) ( )
)
146
(
)
√
Sehingga diperoleh tabel sebagai berikut:
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siswa Frekuensi
Batas
Batas
Bawah
Atas
(fi)
f (%)
Tengah (xi)
60 – 65
59,5
65,5
2
6,25
2
66 – 71
65,5
71,5
6
3
72 – 77
71,5
77,5
4
78 – 83
77,5
5
84 – 89
6
90 – 95
No
Interval
1
Titik
Xi2
fi.Xi
fi.Xi2
62,5
3906,25
125
7812,5
18,75
68,5
4692,25
411
28153,5
5
15,62
74,5
5550,25
372,5
27751,25
83,5
5
15,62
80,5
6480,25
402,5
32401,25
83,5
89,5
8
25
86,5
7482,25
692
59858
89,5
95,5
6
18,75
92,5
8556,25
555
51337,5
32
100%
2558
207314
Jumlah
Rata-rata
79,93
Median
91
Modus
87,1
Varians
91,41
Simpangan Baku
9,56
147
LAMPIRAN 22
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS HASIL PRETEST Kelas Interval
Batas Z Batas Kelas
Kelas
34,5
-2,44
Nilai Z Batas Kelas
-1,75
-1,12
-0,38
0,30
0,98
1,67
0,8861
0,0913
2,92
3
0,0021
0,2206
7,05
5
0,5960
0,2659
8,50
9
0,0294
0,2186
6,99
7
0,00001
0,116
3,71
6
1,4135
0,8365
65 – 70 70,5
2
0,6179
59 – 64 64,5
1,04
0,3520
53 – 58 58,5
0,0328
0,1314
47 – 52 52,5
Oi
0,0401
41 – 46 46,5
Ei
Tabel
0,0073
35 – 40 40,5
Luas Z
0,9525
Rata-rata
55,87
Simpangan Baku
8,74
X2hitung
2,92
X2tabel
44,98
Cara Perhitungan: 1. Menentukan batas bawah kelas = 35 – 0,5 = 34,5 (BK1) BK2
= BK1 + Panjang Kelas = 34,5 + 6 = 40,5. Dan seterusnya
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan daftar Z.
148
Diketahui batas bawah kelas adalah 34,5, maka mencari Z batas kelas dengan cara:
̅
Jadi, Z batas kelas Begitu seterusnya hingga batas bawah akhir. 3. Menentukan luas Z tabel Luas Z tabel
Begitu seterusnya hingga batas bawah akhir. 4. Menentukan frekuensi ekspetasi
5. Menentukan ∑ 6. Menentukan
dengan derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 32 – 1 = 31
dan tarafsignifikansi α = 0,05
Dari tabel di atas diperoleh daftar frekuensi observasi dan ekspetasi dengan nilai Karena
= 2,92 (2,92) ≤
= 44,98 maka data berdistribusi normal.
149
LAMPIRAN 23
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS HASIL POSTTEST Kelas Interval
Batas Z Batas Kelas
Kelas
59,5
-2,13
Nilai Z Batas Kelas
-1,50
-0,88
-0,25
0,37
1,00
1,62
0,1
0,1226
3,92
6
1,1036
0,2119
6,78
5
0,4673
0,243
7,77
5
0,9875
0,197
6,30
8
0,4587
0,1061
3,39
6
2,0094
0,8413
90 – 95 95,5
2
0,6443
84 – 89 89,5
1,60
0,4013
78 – 83 83,5
0,0502
0,1894
72 – 77 77,5
Oi
0,0668
66 – 71 71,5
Ei
Tabel
0,0166
60 – 65 65,5
Luas Z
0,9474 Rata-rata
79,93
Simpangan Baku
9,56
X2hitung
5,12
X2tabel
44,98
Cara Perhitungan: 1. Menentukan batas bawah kelas = 60 – 0,5 = 59,5 (BK1) BK2
= BK1 + Panjang Kelas = 59,5 + 6 = 65,5. Dan seterusnya
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan daftar Z.
150
Diketahui batas bawah kelas adalah 59,5, maka mencari Z batas kelas dengan cara:
̅
Jadi, Z batas kelas Begitu seterusnya hingga batas bawah akhir. 3. Menentukan luas Z tabel Luas Z tabel
Begitu seterusnya hingga batas bawah akhir. 4. Menentukan frekuensi ekspetasi
5. Menentukan ∑ 6. Menentukan
dengan derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 32 – 1 = 31
dan taraf signifikansi α = 0,05
Dari tabel di atas diperoleh daftar frekuensi observasi dan ekspetasi dengan nilai Karena
= 5,12 (5,12) ≤
(44,98) maka data berdistribusi normal.
151
LAMPIRAN 24
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS HASIL PRETEST DAN POSTTEST
Statistik
Hasil Pretest
Hasil Posttest
Varians
76,5
91,41
f. hitung
1,19
f. tabel
1,84
Kesimpulannya adalah kedua kelompok memiliki varians yang sama (homogen).
Perhitungan uji homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua varians atau uji Fisher. Rumus yang digunakan:
Keterangan: F
= Homogenitas = Varians terbesar = Varians terkecil
Langkah-langkah perhitungannya: 1. Merumuskan hipotesis: Ha : Data memiliki varians homogen 2. Dengan kriteria pengujiannya adalah: Terima Ha jika Fhitung ≤ Ftabel 3. Mencari derajat kebebasan pembilang dan penyebut, diperoleh: Dk pembilang = n1 – 1 = 32 – 1 = 31 Dk penyebut = n2 – 1 = 32 – 1 = 31 4. Menentukan Fhitung: Berdasarkan perhitungan diperoleh
= 91,41 dan
= 76,5
152
5. Menentukan Ftabel Dari daftar distribusi F diperoleh Ftabel = 1,84 pada taraf signifikan α = 0,05 untuk dk pembilang 30 dan dk penyebut 30. Karena Fhitung ≤ Ftabel (1,19 ≤ 1,84), itu artinya Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data memiliki varians yang homogen.
153
LAMPIRAN 25 PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS STATISTIK PRETEST DAN POSTTEST Statistik
Hasil Pretest
Hasil Posttes
Rata-rata
55,87
79,93
Varians
76,5
91,41
S
9,16
T hitung
10,98
T tabel
1,66
Kesimpulan
terima Ha
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji-t, berikut langkah-langkah perhitungannya: 1. Hipotesis Penelitian : µa ≥µb
Ha
Keterangan: µa
= Nilai rata-rata hasil posttest
µb
= Nilai rata-rata hasil pretest
2. Berdasarkan perhitungan pretest Mean
Simpangan Baku
( ̅)
(s)
32
79,93
9,56
91,41
32
55,87
8,74
76,5
Variabel
N
Hasil Posttest Hasil Pretest
Varians( )
3. Menentukan harga thitung Karena kedua sampel homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan rumus: ̅ √
̅
√(
)
(
)
154
Berdasarkan perhitungan pada tabel di atas diperoleh: = 32
̅
= 79,93
= 91,41
= 32
̅
= 55,87
= 76,5
( √
)
( √ ( √
(
)
)
(
)
(
)
)
√
√ √
Maka dari data di atas didapat thitung: ̅
̅
√
√
4. Menentukan harga ttabel Pengujian yang digunakan adalah pengujian satu arah dengan α = 0,05 dan dengan derajat kebebasan (
) . Dari tabel distribusi t
155
diperoleh nilai t(0,05 ; 62) sebesar 1,66. Sebelumnya telah diperoleh thitung = 10,98 dan ttabel = 1,66, sehingga thitung ≥ ttabel (10,98 ≥ 1,66). 5. Kesimpulan Dari hasil perhitungan dengan statistik Uji-t di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima pada taraf 5%. Dengan demikian ini bisa menguji kebenaran yaitu: nilai rata-rata hasil posttest atau setelah pembelajaran IPS (Ekonomi) yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) lebih tinggi dari pada nilai rata-rata pretest atau sebelum pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting), yang berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa kelas VIII-A MTs. Ruhul Bayan Cisauk.
156
LAMPIRAN 26
HASIL WAWANCARA GURU Wawancara kepada Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu
Nama Sekolah
: MTs. Ruhul Bayan
Hari/Tanggal
: Kamis / 04 September 2014
Responden
: Siti Aliyanih, S.Ag
Tujuan Wawancara : Mengetahui Proses Pembelajaran dengan Metode Ceramah
1.
Bagaimana persepsi siswa terhadap pelajaran IPS ? Jawaban
2.
Apakah siswa senang belajar IPS ? Jawaban
3.
: Susah
: Suka
Strategi pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran IPS ? Jawaban
4.
: Ceramah, tanya jawab.
Bagaimana hasilnya ? Jawaban
: Lumayan bagi yang aktif, namun kebanyakan siswa belum bisa aktif di kelas, masih banyak siswa yang belum fokus terhadap pelajaran, masih banyak juga siswa yang senang mengobrol dengan temannya.
5.
Ketika ibu mengajukan pertanyaan, bagaimana tanggapan siswa ? Jawaban
: Kadang ada tanggapan, kadang tidak ada tanggapan tetapi kebanyakan siswa ketika ditanya diam tidak bisa menjawab.
6.
Apakah siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran ? Jawaban
7.
: Tidak terlalu.
Apakah pembelajaran masih di dominasi dengan aktivitas menghafal ? Jawaban
: Ya, tetapi lebih banyak siswa yang cenderung malas belajar bahkan untuk menghafalpun sulit.
157
8.
Bagaimana hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode ceramah ? Jawaban
:
Nilainya kebanyakan
kurang
memuaskan,
karena
ketika
belajar
siswa mengobrol, becanda dan kurang
memperhatikan guru. 9.
Bagaimana tingkat pemahaman siswa mengenai materi-materi dalam pelajaran IPS ? Jawaban
: Kurang.
158
LAMPIRAN 27
DAFTAR NILAI UTS GANJIL MTs. RUHUL BAYAN CISAUK TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Kelas
: VIII-A Nama
Mata Pelajaran : IPS KKM
Nilai
Keterangan
Ahmad Nursandi
73
60
Remedial
Amelia
73
55
Remedial
Anton Bustomi
73
55
Remedial
Arsi Mudiawati
73
65
Remedial
Astri Fuadina
73
60
Remedial
Damansuki
73
68
Remedial
Dana Febrian
73
67
Remedial
Dede Kurniawan
73
60
Remedial
Defi Syahfitri
73
60
Remedial
Fitri Rahayu
73
60
Remedial
Gilang Bagus Saputra
73
60
Remedial
Ilham Maulana
73
60
Remedial
Leonardi Amartha
73
70
Remedial
M. Agung Hidayat
73
60
Remedial
M. Syukron Abdilah
73
65
Remedial
Maulidina Suryani
73
70
Remedial
Mona Silvia
73
60
Remedial
Muhammad Bahtiar
73
68
Remedial
Muhammad Syaefullah
73
50
Remedial
Nirmala Indah Safitri
73
55
Remedial
Nurul Rizki
73
67
Remedial
Rahmatullah
73
68
Remedial
159
Rinanti
73
65
Remedial
Salsa Dilah Febrianti
73
65
Remedial
Sandi Lesmana
73
60
Remedial
Sintia Barkah
73
50
Remedial
Siti Nurcahya Murni
73
55
Remedial
Sulistiawati
73
60
Remedial
Titin
73
60
Remedial
Windi Sukmawati
73
55
Remedial
Yeti
73
45
Remedial
Yeyen
73
70
Remedial
∑
1948
Rata-rata
60,8
Nilai Tertinggi
70
Nilai Terendah
45
Dari hasil tabel daftar nilai di atas menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa atau hasil belajar siswa dengan metode ceramah dinilai kurang memuaskan terlihat bahwa semua siswa mendapatkan nilai kurang dari kriteria ketuntasan minimum.
160
LAMPIRAN 28
PERHITUNGAN UJI NORMAL GAIN
Data N Gain Pretest dan Posttest Nama
Pretest
Posttest
N Gain
Keterangan
Ahmad Nursandi
60
75
0,375
Sedang
Amelia
60
80
0,5
Sedang
Anton Bustomi
50
70
0,4
Sedang
Arsi Mudiawati
65
75
0,2857
Rendah
Astri Fuadina
50
75
0,5
Sedang
Damansuki
50
80
0,6
Sedang
Dana Febrian
55
85
0,6666
Sedang
Dede Kurniawan
50
70
0,4
Sedang
Defi Syahfitri
45
65
0,3636
Sedang
Fitri Rahayu
65
85
0,5714
Sedang
Gilang Bagus Saputra
55
70
0,3333
Sedang
Ilham Maulana
60
75
0,375
Sedang
Leonardi Amartha
70
95
0,8333
Tinggi
M. Agung Hidayat
65
95
0,8571
Tinggi
M. Syukron Abdilah
55
80
0,5555
Sedang
Maulidina Suryani
55
85
0,6666
Sedang
Mona Silvia
45
70
0,4545
Sedang
Muhammad Bahtiar
70
95
0,8333
Tinggi
Muhammad Syaefullah
60
85
0,625
Sedang
Nirmala Indah Safitri
60
90
0,75
Tinggi
Nurul Rizki
55
85
0,6666
Sedang
Rahmatullah
70
95
0,8333
Tinggi
Rinanti
55
90
0,7777
Tinggi
Salsa Dilah Febrianti
45
70
0,4545
Sedang
161
Sandi Lesmana
55
80
0,5555
Sedang
Sintia Barkah
55
85
0,6666
Sedang
Siti Nurcahya Murni
55
85
0,6666
Sedang
Sulistiawati
60
85
0,625
Sedang
Titin
50
70
0,4
Sedang
Windi Sukmawati
40
75
0,5833
Sedang
Yeti
35
60
0,3846
Sedang
Yeyen
60
80
0,5
Sedang
∑
1780
2560
18,0596
Rata-rata
55,62
80
0,5643
Nilai Tertinggi
70
95
0,8571
Nilai Terendah
35
60
0,2857
Dari hasil tabel perhitungan normal gain, maka termasuk ke dalam kategori gain sedang.
162
LAMPIRAN 29
PERBANDINGAN HASIL BEAJAR SISWA KELAS VIII-A DENGAN METODE CERAMAH DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF CRITICAL INCIDENT
Nama
Ceramah
Critical Incident
Ahmad Nursandi
60
75
Amelia
55
80
Anton Bustomi
55
70
Arsi Mudiawati
65
75
Astri Fuadina
60
75
Damansuki
68
80
Dana Febrian
67
85
Dede Kurniawan
60
70
Defi Syahfitri
60
65
Fitri Rahayu
60
85
Gilang Bagus Saputra
60
70
Ilham Maulana
60
75
Leonardi Amartha
70
95
M. Agung Hidayat
60
95
M. Syukron Abdilah
65
80
Maulidina Suryani
70
85
Mona Silvia
60
70
Muhammad Bahtiar
68
95
Muhammad Syaefullah
50
85
Nirmala Indah Safitri
55
90
Nurul Rizki
67
85
Rahmatullah
68
95
Rinanti
65
90
163
Salsa Dilah Febrianti
65
70
Sandi Lesmana
60
80
Sintia Barkah
50
85
Siti Nurcahya Murni
55
85
Sulistiawati
60
85
Titin
60
70
Windi Sukmawati
55
75
Yeti
45
60
Yeyen
70
80
∑
1948
2560
Rata-rata
60,8
80
Nilai Tertinggi
70
95
Nilai Terendah
45
60