Modul Pertemuan 13 Modul ke:
13
Berisi :
SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix
Fakultas
PASCA SARJANA Program Studi
Magister Manajemen
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Referensi Utama Wheelen, Thomas L. and Hunger, J. David (2010), Strategy Management and Business Policy, Twelfth Edition
Referensi Utama : Fred , David R.(2010), Strategic Management Consepts and Cases, Thirteen Edition
Referensi Utama : Hitt, Ireland and Hoskisson (2013), Strategic Management Consepts and Cases, Prentice Hall
Tambahan Referensi 1. Triton, PB (2007) . Manajemen Strategis. Terapan Perusahaan dan Bisnis. Penerbit Tugu. Jogjakarta. 2. Gaspersz, Vincent (2012). All in One Strategic Management. 20 Concepts, Models and Key Analyses in Strategic Management. Penerbit Vinchristo Publication. Bogor 3. Umar, Husein (2005). Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama 4. Kadir, Abdul Wahab Abdoel (2007). Manajemen Strategik. Pramita Press, Banten.
Bagian Isi Materi Minggu 13 1.SWOT Matrix 2.Space Matrix 3.BCG Matrix 4.I.E Matrix 5.Drand Strategy Matrix
Sub Bahasan 1: SWOT Matrix Distinctive management Strategic Dalam Sub Bahasan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan SWOT Matrix dan Penerapannya
SWOT Matrix SWOT/TOWS Matrix merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan 4 tipe strategi. Kempat tipe strategi tersebut : 1. Strategi SO (Strength-Opportunity) 2. Stretgi WO (Weakness-Opportunity) 3. Stretgi ST (Strength-Threat) 4. Strategi WT (Weakness-Threat)
Pengertian
Analisa SWOT sebagai alat Formulasi Strategi. Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Pengertian Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan Kekuatan (Strengths) dan Peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dalam meminimalkan Kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threats).
Cara membuat Analisis dan Matriks SWOT
• Pengumpulan data yang diperlukan. • Buat Matrik IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) dan EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) • Buat Matrik Interaksi SWOT atau TOWS • Memilih Alternatif dengan Bobot tertinggi
Matrik Interaksi SWOT IFAS
STRENGTHS
(S)
WEAKNESSES
EFAS OPPORTUNITIES
STRATEGI
STRATEGI
(O)
SO
WO
STRATEGI
STRATEGI
ST
WT
TREATHS
(T)
(W)
SWOT Matrix
MATRIK SWOT KEKUATAN INTERNAL.
STRENGTHS (S) Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal
WEAKNESSES (W) Tentukan 5 – 10 faktor kelemahan internal
STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman 14
KEKUATAN EKSTERNAL. OPPORTUNITY (O) Tentukan 5- 10 faktor peluang eksternal
THEATHS (T) Tentukan 5 – 10 faktor ancaman eksternal
Penjelasan Tiap Strategi • Strategi SO (Strength-Opportunity) : Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan • Strategi WO (Weakness-Opportunity) : Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahankelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
Penjelasan Tiap Strategi • Strategi ST (Strength-Threat) : Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancamanancaman eksternal • Strategi WT (Weakness-Threat) : Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.
Penjelasan SWOT Matrix
SWOT Matrix menurut Kearns (1992)
Sub Bahasan 2: Space Matrix Distinctive management Strategic Dalam Sub Bahasan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan Space Matrix dan Penerapannya
Kegunaan SPACE Matrix SPACE Matrix digunakan untuk memetakan kondisi perusahaan dengan menggunakan model yang dipresentasikan dengan menggunakan sebuah diagram cartesius yang terdiri atas empat kuadran dengan skala ukuran yang sama. Kerangka kerja keempat kuadran menunjukkan hasil analisisnya dengan strategi : agressive, conservative, defensive dan competitive bagi perusahaan.
SPACE Matrix SPACE Matrix menyatakan dua dimensi : • Dimensi internal yang terdiri atas Finansial Strangth (FS) dan Competitive Advantage (CA) • Dimensi eksternal yaitu Environmental Stability (ES) dan Industry Strength (IS)
SPACE Matrix
Langkah-langkah Pengembangan Space Matrix
• Pilih sejumlah variabel untuk mengukur Financial Strength (FS), Competitive Advantage (CA), Environmental Stability (ES) dan Industry Strength (IS)
Langkah-langkah Pengembangan Space Matrix • Beri tanda dengan angka berurutan dari + 1 (paling buruk) sampai + 6 (paling baik) untuk variabel dari dimensi FS dan IS. Beri tanda dengan angka berurutan dari – 1 (paling baik) sampai – 6 (paling buruk) bagi variabel pada dimensi ES dan CA.
Langkah-langkah Pengembangan Space Matrix • Hitung nilai rata-rata variabel-variabel tiap dimensi FS, CA, IS dan ES. Kemudian petakan nilai rata-rata FS, CA, IS dan ES pada sumbu di SPACE Matrix. • Jumlahkan kedua nilai pada sumbu X dan petakan hasilnya pada sumbu X. Juga jumlahkan kedua nilai pada sumbu Y dan petakan hasilnya pada sumbu Y. Selanjutnya, petakan perpotongan kedua titik X dan Y tersebut.
Langkah-langkah Pengembangan Space Matrix • Yang terakhir buatlah vektor dari koordinat 0,0 melalui titik perpotongan yang baru. Tanda panah ini memperlihatkan tipe strategi yang disarankan untuk perusahaan tentang pilihan strategi : Aggressive, Competitive, Defensive and Conservative.
Sub Bahasan 3: BCG Matrix Distinctive management Strategic Dalam Sub Bahasan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan BCG Matrix dan Penerapannya
Pengantar BCG Matrix
Perusahaan yang memiliki beberapa SBU akan membentuk portofolio bisnis. Di saat SBU-SBU dalam perusahaan bersaing dalam industrinya masing-masing, strategi-strategi yang berbeda dapat digunakan pada masing-masing SBU tersebut
Pengertian
BCG Matrix secara grafis menggambarkan secara jelas perbedaan di antara SBU melalui dua variabel, yaitu : Posisi pangsa pasar dan rata-rata pertumbuhan industrinya.
Pengertian BCG Matrix menghendaki agar perusahaan yang memiliki beberapa SBU untuk menangani portofolio bisnis yang ada, melalui posisi pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari masing-masing SBU terhadap seluruh SBU yang ada dalam perusahaan
Pengertian
Posisi pangsa pasar relatif merupakan rasio dari pangsa pasar yang dimiliki suatu SBU perusahaan dalam industri tertentu terhadap market share yang dimiliki perusahaan pesaing terbesar dalam industri tersebut
Penggambaran BCG Matrix Posisi pangsa pasar relatif diletakkan pada sumbu X di BCG Matrix. Titik tengah dari sumbu X bernilai 0,5. Sumbu Y dipakai untuk Tingkat Pertumbuhan Penjualan Industri dalam persentase antara -20 sampai +20 persen, dengan 0,0 yang menjadi titik tengah.
Question mark
Cash cow
Dog
High
Star
Low
Market growth rate
BCG Growth-Share Matrix
High
Low
Relative market share ©2006 Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, NJ 07458
Marketing for Hospitality and Tourism, 4th edition Kotler, Bowen, and Makens
BCG Matrix
BCG Matrix
Sub Bahasan 4: I.E Matrix Distinctive management Strategic Dalam Sub Bahasan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan I.E Matrix dan Penerapannya
Internal External Matrix
Manfaat IE Matrix
IE Matrix bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU perusahaan ke dalam matriks yang terdiri atas 9 sel.
IE Matrix dan BCG Matrix
IE Matrix serupa dengan BCG Matrix terutama pada kedua alat yang berperan dalam memetakan SBU perusahaan dalam sebuah diagram skematis, dimana ukuran dari lingkaran memperlihatkan persentase kontribusi pendapatan (sales) dan pie slice memperlihatkan persentase kontribusi keuntungan.
Perbedaan IE Matrix dg BCG Matrix Perbedaan Pokok antara IE Matrix dengan BCG Matrix : 1. Ukuran sumbu X dan Y berbeda 2. IE Matrix memerlukan informasi SBU yang lebih banyak dibanding BCG Matrix 3. Implikasi strategik dari masing-masing matrix berbeda.
Dimensi IE Matrix IE Matrix terdiri atas dua dimensi, yaitu : total skor dari IFE Matrix pada sumbu X dan total skor dari EFE Matrix pada sumbu Y. Perlu diingat kembali, bahwa masing-masing SBU perusahaan harus membentuk IFE Matrix dan EFE Matrix.
Implikasi Strategi dari IE Matrix SBU yang berada pada Sel I, II atau IV dapat digambarkan sebagai Grow dan Built. Strategi yang sesuai bagi SBU ini adalah Strategi Intensif seperti : Market Penetration, Market Development dan Product Development atau Strategi Terintegrasi seperti Backward Integration, Forward Integration dan Horinzontal Integration.
Implikasi Strategi dari IE Matrix
SBU yang berada di sel-sel III, Vatau VII paling baik dikendalikan dengan strategi Hold dan Maintain. Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu Market Penetration adan Product Development.
Implikasi Strategi dari IE Matrix SBU yang berada pada sel VI, VIII atau IX dapat menggunakan Stretgi Harvest atau Divestation. Perusahaan yang dianggap paling sukses adalah perusahaan yang mampu menghasilkan bisnis yang berada pada sel I
Sub Bahasan 5: Grand Strategy Matrix Distinctive management Strategic Dalam Sub Bahasan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan Grand Strategy Matrix dan Penerapannya
Bentuk Umum
Dengan menggunakan Grand Strategy Matrix, maka semua perusahaan yang diteliti dapat ditempatkan pada salah satu dari 4 kwadran yang ada.
Bentuk Umum Bentuk Umum Grand Strategy Matrix terdiri atas 2 Dimensi: 1.Dimensi Posisi Persaingan 2.Dimensi Pertumbuhan Pasar Matriks ini terdiri atas 4 kwadran dan masingmasing kwadran memiliki alternatif-alternatif strategi
Grand Strategy Matrix
Kwadran I Perusahaan yang terletak pada Kwadran I berada pada posisi strategi excellent. Perusahaan ini terus berkonsentrasi dengan strategi yang sesuai, seperti : market penetration, mareket /product development. Jika perusahaan di kwadran I memiliki sumberdaya berlebih, maka strategi bcakward, forward atau horizontal integration merupakan pilihan utama.
Kwadran II Perusahaan yang terletak pada Kwadran II perlu mengevaluasi pendekatan yang mereka lakukan ke pasar secara serius. Meskipun pasar industri dari bisnis mereka sedang tumbuh, mereka sulit bersaing secara efektif. Kwadran II memperlihatkan pertumbuhan pasar yang cepat, maka strategi intensive merupakan pilihan utama yang harus dipertimbangkan.
Kwadran III Perusahaan yang terletak pada Kwadran III bersaing dalam pertumbuhan industri yang lambatdan memiliki posisi persaingan yang lemah. Perusahaan harus mampu membuat beberapa perubahan yang cukup drastis dan cepat untuk menghindari kebangkrutan atau tindakan likuidasi.
Kwadran IV Perusahaan yang terletak pada Kwadran IV memiliki posisi persaingan yang kuat tetapi berada dalam pertumbuhan industri yang lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk meluncurkan program diversifikasi ke dalam area-area bisnis yang tumbuh dan menjanjikan.
Terima Kasih Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM.