Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
1
Ringkasan Kinerja 2012 2012 Performance Highlight
Total Penjualan* Total Sales
10.9% Rp413.8 miliar Rp413,8 billion
Total penjualan meningkat sebesar 10.9% yaitu menjadi Rp413,8 milyar dari sebelumnya yang mencapai Rp373 milyar.
Total sales increased by 10.9%, from Rp373 billion to Rp413.8 billion.
Laba Kotor Gross Profit
Rp48.4 miliar billion
Laba kotor meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp45,6 milyar menjadi Rp48,4 milyar.
Gross profit increased from Rp45.6 billion to Rp48.4 billion.
Laba Bersih Net Income
Rp16,4 miliar billion
* Terhadap kinerja tahun 2011 Compared to 2011 performance
Laba bersih mengalami sedikit penurunan dari Rp16,6 milyar menjadi Rp16,4 milyar.
Net profit decreased from Rp16.6 billion to Rp16.4 billion.
2
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
*) Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data per saham
2012
2011
2010
LAPORAN LABA RUGI Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Usaha EBITDA Laba Bersih Jumlah Saham Beredar Laba Bersih per Saham
413,822 48,476 29,319 40,263 16,473 68 25
373,048 45,669 27,733 36,431 16,621 68 25
348,359 50,167 34,252 41,802 21,186 68 32
NERACA Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Ekuitas Modal Kerja Bersih
169,843 179,595 349,438 126,422 58,427 184,849 164,590 43,421
104,594 118,915 223,509 70,566 4,827 75,392 148,117 34,029
94,078 106,778 200,856 64,127 5,233 69,360 131,496 29,951
LAPORAN ARUS KAS Arus Kas Bersih dari Operasi Arus Kas Bersih untuk Investasi Arus Kas Bersih dari Pendanaan
(28,152) (62,025) 94,138
16,053 (14,762) (1,348)
22,425 (13,074) (8,130)
RASIO KEUANGAN Pertumbuhan Penjualan Bersih Rasio Laba Kotor Rasio Laba Usaha Rasio Laba Bersih Imbal Hasil Aset Imbal Hasil Ekuitas Rasio Lancar Liabilitas jk pendek/Jumlah Aset Liabilitas jk panjang/Jumlah Aset Jumlah Liabilitas / Aset Jumlah Liabilitas / Ekuitas
10.93% 11.71% 7.08% 3.98% 4.71% 10.01% 134.35% 36.18% 16.72% 52.90% 112.31%
7.09% 12.24% 7.43% 4.46% 7.44% 11.22% 148.22% 31.57% 2.16% 33.73% 50.90%
24.92% 14.40% 9.83% 6.08% 10.55% 16.11% 146.71% 31.93% 2.61% 34.53% 52.75%
Keterangan
3
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
In Millions Rupiah, except per share *)
PENJUALAN BERSIH Net Sales
Description
413,822
STATEMENTS OF CASH FLOWS Net Cash from Operating Activities Net Cash used in Investments Net Cah from Financing Activities FINANCIAL RATIO Net Sales Growth Gross Margin Ratio Operating Profit Ratio Net Margin Ratio Return on Assets Return on Equity Current Ratio Current Liabilities/Total Assets Non-Current Liabilities/Total Assets Liabilities to Assets Ratio Liabilities to Equity Ratio
21,186 16,621
16,473
2011
2012
dalam miliaran rupiah in millions rupiah
373,048
2010
2011
2012
EBITDA EBITDA
2010
JUMLAH ASET Total Assets
41,802 36,431
40,263 349,438 200,856
dalam miliaran rupiah in millions rupiah
BALANCE SHEETS Current Assets Non-Current Assets Total Assets Current Liabilities Non-Current Liabilities Total Liabilities Equity Working Capital Net
348,359
2010
2011
2012
EKUITAS Equity
2010
223,509
2011
2012
JUMLAH LIABILITAS Total Liabilities
184,849
164,590 148,117 dalam miliaran rupiah in millions rupiah
STATEMENTS OF INCOME Net Sales Gross Profit Income from Operations EBITDA Net Income Number of Shares Issued Earning per Share
LABA BERSIH Net Income
131,496 69,360
2010
2011
2012
2010
75,392
2011
2012
4
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commisioners
Perusahaan berhasil mencatat kenaikan penjualan sebesar 10.9% dari Rp 373 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 413,8 milyar di tahun 2012. The Company booked increased sales of 10,9% from Rp373 billion in 2011 to Rp413.8 billion in 2012.
Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Dear honored Stakeholders,
Kami sangat bangga atas pencapaian-pencapaian yang diraih PT Yanaprima Hastapersada Tbk di tahun 2012. Di tahun tersebut, Perusahaan berhasil meraih pencapaian prima secara kuantitatif maupun kualitatif. Seluruh pencapaian ini tentu tidak terlepas dari hasil kerja tim Direksi beserta seluruh jajaran karyawan di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang menunjukkan perkembangan yang sangat bagus dari tahun sebelumnya.
We proudly report the accomplishment of PT Yanaprima Hastapersada Tbk in 2012. This year, the Company recorded excellent achievement both quantitatively and qualitatively. These achievements are inextricably linked to the dedication of the Board of Directors and all employee tiers amidst improved growth of economic condition in Indonesia compared to previous year.
Sepanjang tahun 2012 perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan produk domestik bruto sebesar Rp7.544 triliun. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan produk domestik bruto tahun 2011 yang berjumlah Rp6.660 triliun.
In 2012, Indonesian economy recorded increased gross domestic product of Rp7,544 trillion from Rp6,660 trillion in 2011.
Rencana ekspansi dan investasi baru berbagai industri di Indonesia pun mempengaruhi kinerja PT Yanaprima Hastapersada Tbk secara signifikan. Sebagai Perusahaan yang memimpin pasar kantong semen 1 ply yang khusus dipergunakan untuk pengangkutan antar pulau dan melalui sungai, Perusahaan meningkatkan kapasitas produksi kantong semen 1 ply melalui
New plans of expansion and investment on various industries in Indonesia ultimately affected the performance of PT Yanaprima Hastapersada Tbk. As a leading Company manufacturing 1 ply cement bag specifically utilized for inter-islands and river transport, the Company increased the production capacity of 1 ply cement bag through the utilization of Starlinger (starKONTM)
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
5
pendayagunaan mesin Starlinger (starKONTM) dan Windmoeller & Hoelscher (AD ConvertexTM) untuk mendukung permintaan yang terus meningkat.
and Windmoeller & Hoelscher (AD ConvertexTM) machines to meet increased demands.
Hasilnya, Perusahaan berhasil mencatat kenaikan penjualan sebesar 10.9% dari Rp 373 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 413,8 milyar di tahun 2012. Hal ini diikuti dengan kenaikan biaya pokok produksi sebesar 11,6% yaitu dari Rp327 milyar menjadi Rp365 milyar. Di sisi lain, laba kotor Perusahaan mengalami kenaikan dari Rp45,6 milyar menjadi Rp48,4 milyar.
As a result, the Company booked increased sales of 10.9% from Rp373 billion in 2011 to Rp413.8 billion in 2012. This was followed by increased main production cost by 11.6% or from Rp327 billion to Rp365 billion. However, gross profit increased from Rp45.6 billion to Rp48.4 billion.
Sepanjang tahun 2012, Komisaris telah melakukan tugasnya memantau aktivitas Direksi dalam pengelolaan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Dewan Komisaris menilai kinerja Direksi pada tahun 2012 sudah cukup baik. Kami melihat bahwa Direksi berhasil mempertahankan profitabilitas, mencapai kinerja operasional yang baik dan pengembangan sumber daya manusia yang merupakan elemen vital dalam mencapai pertumbuhan yang pesat dan berkelanjutan.
Throughout 2012, the Board of Commissioners monitored the Board of Directors in managing the Company accordance with prevailing laws, Business Plan, and the Articles of Association. The Board of Commissioners assess the performance of the Board of Directors in 2012 has been fairly satisfactory. We acknowledged that the Board of Directors managed to maintain profitability as well as achieve better operational performance and development of human resources which are vital elements to encourage rapid and sustainable growth.
Dewan Komisaris telah menelaah prospek usaha yang disusun oleh Direksi untuk tahun 2013. Melihat pasar karung beras dan kantong semen yang merupakan pasar utama Perusahaan berhasil meraih pertumbuhan dan diprediksi memiliki prospek yang cerah, kami berpendapat bahwa prospek usaha tersebut telah mencakup target-target dengan peluang yang mampu diraih Perusahaan untuk merealisasikan visi.
The Board of Commissioners reviewed the business outlook of the Board of Directors for 2013. Given rapid growth on the Company’s main market, rice sacks and cement bag, and its promising future, we concluded that the prospects encompassed the targets in which the Company is able to achieve opportunities to realize the vision.
Semangat dan dedikasi yang telah dituangkan oleh segenap jajaran karyawan dan Direksi dalam pencapaian kinerja 2012 menjadi kebanggaan tersendiri bagi Dewan Komisaris. Atas kinerja yang baik tersebut, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada segenap karyawan dan Direksi PT Yanaprima Hastapersada Tbk serta seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan pada Perusahaan.
The Board of Commissioners is proud of the passion and dedication shown by all employee tiers and the Board of Directors in achieving performance of 2012. Based on the excellent performance stated above, the Board of Commissioners would like to extend appreciation and gratitude to all employees and the Board of Directors of PT Yanaprima Hastapersada Tbk as well as all stakeholders for their support and trust in the Company.
Surabaya, 19 April 2013 | Surabaya, April 19, 2013
Alexander Tanzil
Komisaris Utama | Commissioner
6
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Alexander Tanzil Komisaris Utama | President Commissioner
Warga Negara Indonesia. Lahir di Malang, 10 April 1954. Ditunjuk sebagai Komisaris Utama berdasarkan Akta no 01 tanggal 01 Maret 1999. Memulai karirnya pada tahun 1975. Beliau adalah Pendiri dan Komisaris Utama PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Anugrahbangun Saranajaya dan PT Yanasurya Bhaktipersada; Komisaris Utama PT Prosam Plano; Pendiri dan Komisaris PT Hastagraha Bumipersada, PT Forindoprima Perkasa dan PT Senopati Perkasa; Pendiri dan Direktur Utama PT Sinar Surya Graha Persada; Pendiri dan Direktur PT Berkah Sarana Irjatama.
Indonesian citizen. Born in Malang, 10 April 1954. Appointed as President Commissioner pursuant to the Deed No.01 dated 01 March 1999. Started his career on 1975. He is the Founder and President Commissioner of PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Anugrahbangun Saranajaya, and PT Yanasurya Bhaktipersada; President Commissioner of PT Prosam Plano; Founder and Commissioner of PT Hastagraha Bumipersada, PT Forindoprima Perkasa, and PT Senopati Perkasa; Founder and President Director of PT Sinar Surya Graha Persada; Founder and Director of PT Berkah Sarana Irjatama.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
7
Santoso Wijaya
Singgih Wihardjo
Komisaris | Commissioner
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 19 Maret 1956. Ditunjuk sebagai Komisaris berdasarkan Akta no 01 tanggal 01 Maret 1999. Memulai karirnya pada tahun 1975. Beliau menjabat sebagai Pendiri dan Komisaris PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Terang Fajar Persada, PT Anugrahbangun Saranajaya, PT Forindoprima Perkasa dan PT Senopati Perkasa; Pendiri dan Komisaris Utama PT Sinar Surya Graha Persada; Pendiri dan Direktur PT Hastagraha Bumipersada dan PT Berkah Sarana Irjatama; Direktur PT Prosam Plano.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 10 Februari 1947. Ditunjuk sebagai Komisaris Independen berdasarkan Akta no 18 tanggal 10 Oktober 2007. Memulai karirnya sejak tahun 1970. Saat ini beliau juga menjabat sebagai General Manager di Toko Hasil Sejahtera (sejak tahun 2006).
Indonesian citizen. Born in Surabaya, 19 March 1956. Appointed as Commissioner pursuant to the Deed No.01 dated 01 March 1999.
Indonesian citizen. Born in Surabaya, 10 February 1947. Appointed as Independent Commissioner pursuant to the Deed No.18 dated 10 October 2007.
Started his career on 1975. He is the Founder and Commissioner of PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Terang Fajar Persada, PT Anugrahbangun Saranajaya, PT Forindoprima Perkasa, and PT Senopati Perkasa; Founder and President Commissioner of PT Sinar Surya Graha Persada; Founder and Director of PT Hastagraha Bumipersada and PT Berkah Sarana Irjatama; Director of PT Prosam Plano.
Started his career since 1970. At present, he held position as General Manager of Toko Hasil Sejahtera (since 2006).
8
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Laporan Direksi Report of Board of Commisioners
Dibandingkan tahun 2011, laba kotor meningkat dari Rp45,6 milyar menjadi Rp48,4 milyar dengan rasio laba kotor menurun dari 12.2% menjadi 11.7%. Gross profit increased from Rp45.6 billion to Rp48.4 billion in 2011 whereas gross profit margin decreased from 12.2% to 11.7%
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear honored shareholders,
Pada tahun 2012, kondisi perekonomian global belum menunjukkan perkembangan dengan adanya krisis yang memberi dampak pada beberapa negara di Eropa. Hal ini menyebabkan harga karung plastik di dunia tertekan karena pengaruh kebijakan para produsen China yang menurunkan level harga.
In 2012, there was no progress on global economic conditions due to the crises affecting several countries in Europe. It caused depressed price of plastic bags throughout the world due to the policy issued by Chinese manufacturers to lower the price level.
Di tengah lesunya perekonomian global, perekonomian Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan di tahun 2012. PT Yanaprima Hastapersada Tbk pun mampu mempertahankan profitabilitas operasionalnya dan tetap mencetak laba. Dibandingkan tahun 2011, laba kotor meningkat dari Rp45,6 milyar menjadi Rp48,4 milyar dengan rasio laba kotor menurun dari 12.2% menjadi 11.7%. Selain itu, penjualan mengalami peningkatan dari Rp373 milyar menjadi Rp413 milyar yang memberi dampak pada kenaikan biaya pokok produksi sebesar 11,6%. Hal ini disebabkan harga khusus yang diberikan oleh Perusahaan kepada seluruh pabrik semen di Indonesia sebagai perkenalan produk kantong semen 1 ply. Untuk biaya pengembangan produksi ini Perusahaan mengambil kredit investasi di Indonesia Exim Bank senilai Rp53 milyar.
Amidst global economic slowdown, the Indonesian economy continued to grow in 2012. PT Yanaprima Hastapersada Tbk has managed to maintain operational profitability and remain profit. Gross profit increased from Rp45.6 billion to Rp48.4 billion in 2011 whereas gross profit margin decreased from 12.2% to 11.7%. Additionally, increased sales from Rp373 billion to Rp413 billion caused main production costs increased by 11.6%. This was due to the special price given by the Company to all cement plants in Indonesia as an introduction of 1 ply cement bag. The Company took investment credit from Indonesia Exim Bank amounted to Rp53 billion to fund the production development.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
9
Di sisi lain, Perusahaan mengalami penurunan ekspor karena adanya ketentuan baru pemberian fasilitas KITE (Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor) yang menyebabkan Perusahaan harus melakukan ekspor dengan bahan baku lokal selama beberapa bulan serta ketentuan baru dari kementrian keuangan dimana setiap impor bahan baku termasuk bahan baku dengan fasilitas KITE harus menyetor PPN terlebih dahulu. Perusahaan pun mencatat kenaikan kredit modal kerja di bank yaitu dari Rp46,2 milyar menjadi Rp75,9 milyar dan kenaikan hutang usaha yang mencapai Rp12 milyar. Hal tersebut diatas mengakibatkan kenaikan liabilitas jangka pendek yaitu dari Rp71 miliar menjadi Rp126 milyar.
However, the Company suffered a decline in export due to the new provision on providing KITE (Import Facility for Export Purpose) in which the Company is obliged to export by local materials for several months and the new provision of the Ministry of Finance in which raw material import, including raw material with KITE, should deposit VAT. The Company recorded increased working capital credit from the bank, from Rp46.2 billion to Rp75.9 billion, as well as increased trade payables amounted to Rp12 billion. The increases resulted in increased short-term liabilities from Rp71 billion to Rp126 billion.
Kami menyadari bahwa Perusahaan dapat mencetak kinerja terbaik hanya dengan melaksanakan tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG). Untuk itu, kami berusaha menjunjung tinggi prinsip transparansi dalam rangka menjaga kinerja Perusahaan dan menerapkan prinsip-prinsip GCG secara optimal sehingga mampu meningkatkan nilai Perusahaan.
We realize that the Company is able to carry out finest performance under the implementation of Good Corporate Governance (GCG). To that end, we uphold the principle of transparency to maintain the Company’s performance and optimize the implementation of GCG principles to enhance corporate value.
Melihat perkembangan harga saham Perusahaan yang cukup stabil di kisaran harga Rp630Rp700 per lembar dan harga biji plastik yang diperkirakan stabil di kisaran $1.400-1.600 karena hampir imbangnya permintaan dan penawaran di Asia Pasifik, Perusahaan cukup optimis akan prospek usahanya di tahun 2013. Optimisme tersebut ditunjang oleh upaya perluasan wilayah di ujung barat dan timur Indonesia untuk produk kantong semen. Selain itu, Perusahaan tetap mengandalkan 3 pasar utama:
Given constant development of share price ranging from Rp630 to Rp700 per share and predicted price of plastic pellet ranging from $1,400 to 1,600 due to almost balance demand and offering in Asia Pacific, the Company is optimistic that its business will thrive good results in 2013. Hence, the Company strives to realize the target by expanding area in the west end and east end of Indonesia for cement bag product. In addition, the Company continues to focus on three main markets: Rice, Cement, and Fertilizer. The Company believes that these markets will grow in line with the government program for food selfsufficiency and support economic growth in real sector.
Beras, Semen dan Pupuk. Ketiga pasar tersebut diyakini akan tumbuh sejalan dengan program pemerintah untuk swasembada pangan dan dapat menunjang pertumbuhan perekonomian di sektor riil. Disamping itu, sebagai upaya untuk mendukung strategi peningkatan kinerja dan kapasitas produksi, Perusahaan telah menuntaskan ekspansi tanah dan bangunan sejak bulan Oktober 2012. Saat ini Perusahaan memiliki lokasi produksi di Sidoarjo dengan luas tanah 54.197 m2 dan luas bangunan 40.584 m2 serta di Surabaya dengan luas tanah 5.491 m2 dan luas bangunan 3.445 m2.
Further, the Company has completed the expansion of land and building since October 2012 to realize the strategy in improving performance and production capacity. The company currently resides on 54,197 m2 area and 40,584 m2 building in Sidoarjo and 5,491 m2 area and 3,445 m2 building in Surabaya .
10
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Kerja keras tim manajemen dan seluruh karyawan telah menghasilkan pencapaian yang kami raih sepanjang tahun 2012. Atas seluruh pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya. Dengan kerjasama dan dukungan yang baik dari berbagai pihak, kami percaya bahwa PT Yanaprima Hastapersada Tbk dapat meningkatkan kinerja, menangkap peluang dan siap memasuki tahap percepatan pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.
Surabaya, 19 April 2013 | Surabaya, April 19, 2013
H. Ishadi Direktur Utama | President Director
For all the achievements throughout 2012, we would like to express highest appreciation to the management and all employee tiers for their consistent hard work. Backed by strong partnership and supports from various parties, we believe that PT Yanaprima Hastapersada Tbk will be able to improve performance, seize opportunities and enter a good course of action to drive the Company growth in the following years.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
Di tengah lesunya perekonomian global, perekonomian Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan di tahun 2012. PT Yanaprima Hastapersada Tbk pun mampu mempertahankan profitabilitas operasionalnya dan tetap mencetak laba. Amidst global economic slowdown, the Indonesian economy continued to grow in 2012. PT Yanaprima Hastapersada Tbk has managed to maintain operational profitability and remain profit.
11
12
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Profil Direksi Profile of the Board of Directors
H. Ishadi Direktur Utama | President Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Sidoarjo, 30 Juni 1945. Ditunjuk sebagai Direktur Utama berdasarkan Akta no. 38 tanggal 14 Desember 1995. Memulai karirnya sejak tahun 1966. Beliau adalah Pendiri dan Direktur Utama PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Hastagraha Bumipersada dan PT Anugrahbangun Saranajaya; Pendiri dan Komisaris Utama PT Forindoprima Perkasa; Komisaris PT Prosam Plano; Direktur PT Senopati Perkasa; Ketua Gabungan Asosiasi Penyalur Gula pasir dan Tepung terigu Bulog Nasional.
Indonesian citizen. Born in Sidoarjo, 30 June 1945. Appointed as President Director pursuant to the Deed No.38 dated 14 December 1995. Started his career on 1966. He is the Founder and President Director of PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Hastagraha Bumipersada, and PT Anugrahbangun Saranajaya; Founder and President Commissioner of PT Forindoprima Perkasa; Commissioner of PT Prosam Plano; Director of PT Senopati Perkasa; Chairman of Indonesian Sugar and Flour Distributor Association.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
13
Umar Usman
Rinawati
Direktur | Director
Direktur Tidak Terafiliasi | Unaffiliated Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Lamongan, 7 Januari 1954. Ditunjuk sebagai Direktur Perusahaan berdasarkan Akta no 01 tanggal 01 Maret 1999.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Banyuwangi, 19 Februari 1973. Ditunjuk sebagai Direktur Tidak Terafiliasi berdasarkan Akta no 18 tanggal 10 Oktober 2007.
Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Anugrahbangun Saranajaya, PT Forindoprima Perkasa, PT Senopati Perkasa (2003-2007) dan PT Prosam Plano; Direktur Utama PT Terang Fajar Persada dan PT Yanasurya Bhaktipersada; Komisaris PT Sinar Surya Graha Persada, PT Senopati Perkasa (sejak 2007) dan PT Berkah Sarana Irjatama.
Beliau pernah menjabat sebagai Manager Accounting di PT Hastagraha Bumipersada, Kepala Internal Audit di PT Forindoprima Perkasa, Manager Accounting dan Keuangan di PT Yanaprima Hastapersada (tahun 20062007).
Indonesian citizen. Born in Lamongan, 7 January 1954. Appointed as Director pursuant to the Deed No.01 dated 01 March 1999.
Indonesian citizen. Born in Banyuwangi, 19 February 1973. Appointed as Unaffiliated Director pursuant to the Deed no.18 dated 10 October 2007.
He holds position as the Director of PT Anugrahbangun Saranajaya, PT Forindoprima Perkasa, PT Senopati Perkasa (2003-2007), PT Yanasurya Bhaktipersada and PT Prosam Plano; President Director of PT Terang Fajar Persada and PT Yanasurya Bhaktipersada; Commissioner of PT Sinar Surya Graha Persada, PT Senopati Perkasa (since 2007) and PT Berkah Sarana Irjatama.
She held position as Accounting Manager of PT Hastagraha Bumipersada, Head of Internal Audit of PT Forindoprima Perkasa, Accounting and Finance Manager of PT Yanaprima Hastapersada (2006-2007).
14
INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS INFORMATION
Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders The company stock ownership as of 31 December 2012 is as follows :
Kepemilikan saham Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Stockholders
Jumlah Saham Ditempatkan & Disetor Penuh Number of Subscribed and Paid-in Stocks
Persentase Pemilikan Ownership Percentage
Jumlah (Rp) Amount (IDR)
597.650.500
89.469%
59,765,050,000
PT Hastagraha Bumipersada
H. Ishadi (Direktur Utama)
2.349.500
0.352%
234,950,000
H. Ishadi (President Director)
Lain-Lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
68.000.089
10.179%
6,800,008,900
Others (Public) (Each with ownership less than 5%)
Jumlah
668.000.089
100%
66,800,008,900
Amount
Pemegang Saham
PT Hastagraha Bumipersada
PT Hastagraha Bumipersada H. Ishadi (Direktur Utama) | (President Director) Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) | Others (Public) (Each with ownership less than 5%)
Ikhtisar Saham Share Highlights Kronologi Pencatatan Saham
Chronology of Share Listing
Saham PT Yanaprima Hastapersada Tbk diterbitkan senilai Rp66.800.008.900. Tercatat tidak ada perubahan nilai saham yang beredar hingga 31 Desember 2012.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk issued shares for the value of Rp66,800,008,900. There were no changes in the value of shares outstanding until December 31, 2012.
Tanggal Efektif | Effective Date Periode Penawaran | Offering Period Tanggal Pencatatan di BEI | Date of Listing BEI Jumlah Saham yang Dicatat | Number of Stock Listed Nilai Nominal per Saham | Nominal Value per Share Jumlah Waran Seri I | Total Warrant - Series I Jangka Waktu Pelaksanaan | Warrant Exercise Period - Series I Kode Saham di BEI | Code of Share in BEI
22 Februari | February 22, 2008 25 – 27 Februari | February 25-27, 2008 5 Maret | March 5, 2008 668.000.000 lembar | shares Rp. 100,- | IDR 100,68.000.000 lembar | shares 5 September 2008– 4 Maret 2009 | September 5, 2008 - March 4, 2009 YPAS
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
15
Saham-saham yang saat ini dicatatkan di BEI Stock currently listed in indonesia Stock Exchange Jumlah Saham | Number of Shares Nilai Nominal | Nominal Value Nilai nominal per saham | Nominal Value per Share
668.000.089 lembar | shares Rp. 66.800.008.900,Rp. 100,-
Informasi tentang Saham yang Diterbitkan Information on Shares Issued Tahun 2012 | Year 2012 Harga Saham | Share Price
Bulan | Month
No
Tertinggi | Highest Terendah | Lowest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari | January Pebruari | February Maret | March April | April Mei | May Juni | June Juli | July Agustus | August September | September Oktober | October Nopember | November Desember | December Kurs Akhir | Closing Share Price
700 700 690 690 680 680 700 700 690 700 690 690 700
Akhir | Closing
Volume
670 660 670 640 660 670 690 650 680 660 660 670 670
1.278.500 1.266.000 1.280.500 1.110.000 802.000 668.500 781.000 616.000 610.500 649.000 533.500 505.500 10.101.000
650 630 630 640 640 630 640 640 640 660 650 650 630
Kapitalisasi Pasar I Market Capitalization
434.200.057.850 440.880.058.740 434.200.057.850 427.520.056.960 434.200.057.850 427.520.056.960 440.880.058.740 434.200.057.850 447.560.059.630 454.240.060.520 454.240.060.520 454.240.060.520
740 720 700 680 660 640 620
Tertinggi | Highest Terendah | Lowest
600
Akhir | Closing
Des | Dec
Nov | Nov
Okt | Oct
Sep | Sep
Agt | Aug
Jul | Jul
Jun | Jun
Mei | May
Apr | Apr
Mar | Mar
Feb | Feb
Jan | Jan
580
16
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
17
Tahun 2011 | Year 2011 Harga Saham | Share Price
Bulan | Month
No
Tertinggi | Highest Terendah | Lowest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari | January Pebruari | February Maret | March April | April Mei | May Juni | June Juli | July Agustus | August September | September Oktober | October Nopember | November Desember | December Kurs Akhir | Closing Share Price
700 720 670 670 660 670 700 680 690 710 700 700 720
Akhir | Closing
Volume
650 660 650 640 650 640 660 650 670 680 680 680 680
4.771.500 3.698.000 4.186.000 1.324.000 1.686.500 1.653.500 1.396.500 1.416.500 1.451.000 1.802.500 1.375.500 1.221.500 25.983.000
650 620 590 610 600 580 630 590 630 640 650 650 580
Kapitalisasi Pasar I Market Capitalization
434.200.057.850 440.880.058.740 434.200.057.850 427.520.056.960 434.200.057.850 427.520.056.960 440.880.058.740 434.200.057.850 447.560.059.630 454.240.060.520 454.240.060.520 454.240.060.520
800 700 600 500 400 300 200
Tertinggi | Highest Terendah | Lowest
100
Akhir | Closing
Des | Dec
Nov | Nov
Okt | Oct
Sep | Sep
Agt | Aug
Jul | Jul
Jun | Jun
Mei | May
Apr | Apr
Mar | Mar
Feb | Feb
Jan | Jan
0
18
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi membawa dampak signifikan bagi kinerja PT Yanaprima Hastapersada Tbk dan diyakini dapat menunjang program Pemerintah untuk swasembada pangan. The economic growth significantly affected the performance of PT Yanaprima Hastapersada Tbk to support the Government program for food selfsufficiency
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
19
Kondisi Umum dan Prospek Usaha General Condition and Business Prospects Berlawanan dengan krisis perekonomian yang terus memburuk dan memberi dampak terhadap beberapa negara di Eropa, perekonomian domestik menunjukkan kinerja positif di tahun 2012.
In contrary with growing economic crisis affecting several countries in Europe, domestic economy indicated positive performance in the year 2012.
Pertumbuhan produk domestik bruto tercatat sebesar Rp7,544 triliun. Sementara itu, terjadi pengadaan beras Bulog terbesar dalam sejarah yaitu mencapai 3.678 juta ton, naik dari 1.742 juta ton di tahun 2011. Industri semen pun mengalami pertumbuhan pesat dengan adanya ekspansi dan investasi baru oleh berbagai Perusahaan semen terkemuka. Hal ini mendorong terjadinya peningkatan permintaan akan karung beras dan kantong semen untuk memenuhi keperluan pertumbuhan industri tersebut.
Gross domestic product increased by Rp7.544 trillion and Bulog recorded the largest rice procurement in history, increased from 1,742 million tons in 2011 to 3,678 million tons. National cement industry also increased significantly by the expansion and new investments of a numbers of leading cement company. These issues led to increased demand on rice sack and cement bag subjected to meet the growing needs of the industries.
Di sisi lain, harga biji plastik diperkirakan stabil di kisaran $1,400-1,600 jika harga minyak Nymex berada di bawah USD 100 / barrel karena hampir imbangnya permintaan dan penawaran di Asia Pasifik. Harga biji plastik ini diprediksi mengalami penurunan di tahun 2014 seiring dengan rekomendasi dari beberapa asosiasi dan departemen perindustrian untuk menurunkan bea masuk Polypropylena Homopolimer dari 10% menjadi 5%.
However, plastic pellet price is expected to stabilize in the range of $ 1.400 to 1.600 if Nymex oil price is under USD 100 / barrel due to almost balanced demand and supply in Asia Pacific. The price is predicted to decline in 2014 in line with the recommendation of several associations and industrial department to reduce import duties of Polypropylena Homopolymer from 10% to 5%.
Meskipun akan terjadi kenaikan UMR sebesar 37% dan kenaikan listrik sebesar 20% di tahun 2013, pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini membawa dampak signifikan bagi kinerja PT Yanaprima Hastapersada Tbk dan diyakini dapat menunjang program Pemerintah untuk swasembada pangan.
Despite increased minimum wage by 37% and electricity by 20% in 2013, the economic growth significantly affected the performance of PT Yanaprima Hastapersada Tbk and support the Government program for food self-sufficiency.
Tinjauan Operasional Operational Review Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan, PT Yanaprima Hastapersada Tbk meningkatkan kapasitas produksi untuk kantong semen 1 ply melalui pendayagunaan mesin dari Starlinger (starKONTM) maupun Windmoeller & Hoelscher (AD ConvertexTM)
PT Yanaprima Hastapersada Tbk increased production capacity of 1 ply cement bag through the utilization of Starlinger (starKONTM) and Windmoeller & Hoelscher (AD ConvertexTM) machines as one of the efforts to optimize growth.
20
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Pemasaran Marketing Sebagai upaya untuk mempertahankan kepercayaan dan meningkatkan kinerja, PT Yanaprima Hastapersada Tbk menyusun strategi pemasaran yang berfokus pada tiga pangsa pasar utama yaitu Beras, Semen dan Pupuk. Perusahaan percaya bahwa ketiga pasar tersebut akan tetap tumbuh sejalan dengan program swasembada pangan Pemerintah dan mampu menunjang pertumbuhan perekonomian di sektor riil.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk prepared marketing strategy focusing on three main markets, Rice, Cement and Fertilizer as an effort to maintain trust and enhance performance. The Company believes those markets will continue to grow in line with national food self-sufficiency program and support economic growth in real sector.
Di tahun 2013, Perusahaan berencana untuk memperluas pasar kantong semen di wilayah ujung barat dan timur Indonesia.
In 2013, the Company plans to expand cement bag market to west end and east end areas in Indonesia.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
21
Tinjauan Keuangan Financial Review Laba (Rugi) Bersih
Net Profit (Loss)
Laba bersih tahun 2012 mencapai Rp16,6 milyar, menurun sebesar 0,9% dibandingkan tahun 2011 yang tercatat Rp16,4 milyar.
Net profit in 2012 was Rp16.6 billion, decreased by 0.9% compared to Rp16.4 billion in 2011.
Penjualan Bersih
Net Sales
Penjualan bersih tahun 2012 meningkat 10,9% dibandingkan tahun 2011, dimana Perusahaan telah membukukan penjualan bersih tahun 2012 sebesar Rp413,8 milyar sedangkan tahun 2011 sebesar Rp373 milyar. Kenaikan ini disebabkan karena adanya investasi pembelian beberapa mesin yang dilakukan Perseroan.
Net sales in 2012 increased by 10.9% compared to 2011. The Company booked increased net sales from Rp373 billion in 2011 to Rp413.8 billion in 2012. This was due to the investment on several machines purchasing.
Beban Pokok Penjualan
Cost of Sales
Beban Pokok Penjualan tahun 2012 tercatat Rp365,3 milyar meningkat 11,6% dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp327,4 milyar. Kenaikan ini disebabkan karena adanya kenaikan upah buruh, biaya listrik, beban pabrikasi.
Cost of sales in 2012 increased by 11.6%, from Rp327.4 billion in 2011 to Rp365.3 billion. This was due to increased labor wage, electricity and cost of plants.
Laba Kotor
Gross Profit
Laba kotor yang berhasil dibukukan di tahun 2012 adalah sebesar Rp. 48,5 milyar meningkat 6,1% dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp. 45,7 milyar. Peningkatan ini terjadi sehubungan dengan meningkatnya penjualan bersih Perseroan setelah melakukan investasi pembelian mesin-mesin.
Gross profit in 2012 was Rp48.5 billion, increased by 6.1% compared to Rp45.7billion in 2011. This was due to increased net sales derived from the investment in machines purchasing.
Beban Usaha
Operating Expenses
Seiring dengan peningkatan penjualan bersih, maka beban usaha Perseroan juga mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai beban usaha yang telah dibukukan oleh Perseroan, yakni tahun 2012 Rp19,2 milyar dan tahun 2011 sebesar Rp17,9 milyar. Penyebab kenaikan ini adalah karena adanya peningkatan gaji dan upah, biaya penyusutan, biaya promosi untuk meningkatkan penjualan.
As a consequence of increased net sales, operating expenses in 2012 increased by Rp19.2 billion compared to Rp17.9 billion in 2011. This was due to the increase of salary and wage, depreciation expenses, and promotion expenses to increase sales.
Aset
Assets
Jumlah aset Perseroan tahun 2012 meningkat tajam 56,3% dibandingkan tahun 2011, dimana tahun 2012 telah dibukukan sebesar Rp349,4 milyar dan tahun 2011 sebesar Rp223,5 milyar. Peningkatan ini disebabkan karena adanya pembelian tanah & bangunan serta mesin-mesin yang dilakukan Perseroan selama tahun 2012 ini.
Total assets in 2012 significantly increased by 56.3% compared to 2011. The Company booked Rp349.4 billion in 2012 from Rp223.5 billion in 2011. This was due to the purchasing of land, building and machines throughout 2012.
22
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Liabilitas
Liabilities
Jumlah liabilitas tahun 2012 tercatat sebesar Rp184,8 milyar dan tahun 2011 sebesar Rp75,4 milyar, mengalami kenaikan sebesar 145,2%. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan hutang bank yang digunakan yang merupakan sumber dana bagi investasi yang dilakukan Perseroan. Selain peningkatan hutang bank, faktor lain adalah kenaikan hutang usaha sebesar 81,3%.
Total liabilities in 2012 was Rp184.8 billion, increased by 145.2% compared to Rp75.4 billion in 2011. This was due to increased bank loan for the source of fund of the investment and increased trade payables amounted to 81.3%.
Ekuitas
Equity
Jumlah ekuitas tahun 2012 tercatat Rp164,6 milyar meningkat 11,1% dibandingkan tahun 2011 yang tercatat Rp148,1 milyar yang merupakan peningkatan saldo laba rugi atas jumlah laba rugi tahun sebelumnya.
Total equity in 2012 was Rp164.6 billion, increased by 11.1% compared to Rp148.1 billion in 2011 which is the result of increased balance on total profit (loss) in the previous year.
Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Likuiditas
Liquidity
Kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancarnya adalah sebesar 134,35% tahun 2012 dan 148,22% tahun 2011.
The capacity to meet short term liability using current asset was 134.35% in 2012 and 148.22% in 2011.
Solvabilitas
Solvability
Kemampuan Perseroan dalam memenuhi jumlah liabilitas terhadap jumlah ekuitas adalah sebesar 112,3% tahun 2012 dan 50,9% tahun 2011.
The capacity to meet total liabilities to total equity was 112.3% in 2012 and 50.9% in 2011.
Perkara hukum yang sedang dihadapi
Legal Case Conviction
PT Yanaprima Hastapersada Tbk terlibat dalam perkara yang melibatkan nama Perusahaan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Dalam hal ini adalah perkara pengadaan tinta sidik jari Pemilu Legislatif tahun 2004.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk involves in a case with Business Competition Supervisory Commission (KPPU) regarding the procurement of fingerprint ink in 2004 Legislative General Election.
Awalnya Direktur Perusahaan bekerjasama dengan Tuan Mus’ab Mochammad untuk membuat suatu konsorsium sebagai partisipasi dalam tender pengadaan tinta sidik jari untuk Pemilu Legislatif 2004 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (“Tender”). Namun karena pertimbangan lain, Perusahaan kemudian mengundurkan diri dari kerjasama tersebut dan menyatakan untuk tidak melanjutkan keikutsertaannya dalam proses Tender. Namun, tanpa sepengetahuan pihak Perusahaan, Tuan Mus’ab Mochammad tetap melanjutkan keikutsertaan Perusahaan dalam proses Tender tersebut.
The Director of the Company and Mr. Mus’ab Mochammad are initially collaborated at a consortium to participate in the procurement of fingerprint ink for 2004 Legislative General Election held by General Election Commission (referred to as “Tender”). Due to certain considerations, the Company resigned from the consortium and withdrew from the participation in the process of Tender. However, without any notice to the Company, Mr. Mus’ab Mochammad remained proceeding the participation in the process of Tender.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
23
Setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan, proses Tender tersebut diduga sebagai hasil dari persekongkolan. Oleh karena itu, KPPU berdasarkan keputusan KPPU No.08/KPPU-L/2004 dan No.1238/SJ/VI/2012 tertanggal 20 Juni 2012 memutuskan bahwa Perusahaan (yang dalam perkara ini dijalankan oleh Tuan Mus’ab Mochammad) telah melanggar Pasal 22 UndangUndang No.5 tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan dikenakan denda sebesar Rp. 1.000.0000.000,- (satu milyar Rupiah) secara tanggung renteng bersama dengan Konsorsium PT Mustika Indra Mas, Konsorsium PT Multi Mega Service, Konsorsium PT Sonorotan Perkasa, Konsorsium PT Tricipta Adimandiri dan Konsorsium PT Nugraha Karya Oshinda.
Through several stages of inspection, the process of Tender was suspected to a result of conspiracy. Hence, KPPU sentenced by virtue of a verdict No.08/KPPU-L/2004 and No.1238/SJ/VI/2012 dated June 20, 2012 that the Company (in the case, the consortium is undertaken by Mr. Mus’ab Mochammad) had violated Article 22 of Act Law No. 5 year 1999 about Monopoly and Unfair Business Competition, and subject to fine as much as IDR 1,000,0000,000, - (one billion Indonesian Rupiahs only) on joint account with the consortia of PT Mustika Indra Mas, PT Multi Mega Service, PT Perkasa Sonorotan, PT Tricipta Adimandiri and PT Karya Nugraha Oshinda.
Atas Putusan tersebut, Tuan Mus’ab Mochammad melalui kantor kuasa hukumnya mengajukan keberatan. Saat ini berdasarkan Surat Keterangan tertanggal 27 Desember 2012 yang dibuat oleh kantor kuasa hukumnya, Sanyoto R., SH dan Rekan, menyatakan bahwa perkara tersebut sedang dalam proses Peninjauan Kembali.
In response to the verdict, Mr. Mus’ab Mochammad addressed an appeal via his lawyer. Currently, according to the statement of Sanyoto R., SH and Partners dated December 27, 2012, the case is in the process of judicial review.
Perkara ini tidak mempengaruhi harta kekayaan, keadaan keuangan dan kelangsungan usaha Perusahaan.
The case does not affect the assets, financial position and sustainability of the Company.
Perusahaan serta masing-masing anggota Direksi dan Komisaris tidak terlibat perkara, baik perkara perdata, pidana, tata usaha negara, ketenagakerjaan, kepailitan maupun perpajakan pada Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Hubungan Industrial, Pengadilan Niaga, Pengadilan Pajak maupun Badan Arbitrase Nasional Indonesia di seluruh wilayah Republik Indonesia baik selaku pribadi maupun selaku Komisaris atau Direksi Perusahaan.
The Company and each member of the Board of Directors and the Board of Commissioners are not being convicted in any civil, criminal, PUTN, labor, bankruptcy or taxation case in Court of First Instant, State Administrative Court (PUTN), Industrial Relation Court, Commercial Court, Tax Court or Indonesian National Arbitration Agency (BANI) throughout Indonesia, either as an individual, or member of the Board of Commissioners or the Board of Directors.
24
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen beserta seluruh jajaran karyawan telah berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG secara optimal dengan kualitas yang sejajar dengan perusahaan global terkemuka lain. The management and all employee tiers are committed in optimally implementing GCG principles of equal quality with other global leading companies.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
25
PT Yanaprima Hastapersada Tbk meyakini bahwa tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan kunci keberlanjutan usaha. Selain itu, GCG merupakan perangkat penting untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas serta mewujudkan layanan yang lebih baik untuk para pelanggan.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk believes that Good Corporate Governance (GCG) is the key to business sustainability. It is vital to improve the performance and accountability as well as to realize better service for the customers.
Untuk itu, manajemen beserta seluruh jajaran karyawan telah berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG secara optimal dengan kualitas yang sejajar dengan perusahaan global terkemuka lain.
To that end, the management and all employee tiers are committed in optimally implementing GCG principles of equal quality with other leading global companies.
Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Principles Tata kelola perusahaan dibangun di atas lima pilar utama yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan.
Five main pillars consisting of transparency, accountability, responsibility, independence, and justice underpin good corporate governance.
Transparansi
Transparency
Sebagai bagian dari usaha untuk merealisasikan prinsip transparansi dan mempertahankan obyektivitas dalam operasi bisnis, Perusahaan berupaya menyediakan informasi yang tepat waktu, relevan, akurat, dan mudah diakses bagi semua pemangku kepentingan.
The Company strives to provide timely, relevant, accurate, and accessible information to all stakeholders as one of the efforts to realize the principles of transparency and maintaining objectivity in business operations.
Akuntabilitas
Accountability
Perusahaan telah menjabarkan kerangka kerja akuntabilitas serta mendefinisikan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, karyawan, dan komite-komite lain secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai, dan strategi perusahaan.
The Company outlined the framework of accountability as well as determining clear roles and responsibilities of the Board of Commissioners, Board of Directors, employees, and other committees in line with the vision, mission, values, and corporate strategy.
Tanggung Jawab
Responsibility
Sesuai dengan komitmen terhadap tanggung jawab organisasi, Perusahaan memastikan kepatuhan pada hukum dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap operasi bisnis.
In accordance with the commitment in organization responsibility, the Company ensures compliance to law and implements precautionary principle in any business operation.
Independensi
Independence
Perusahaan mendorong setiap unit kerja agar bersikap independen dan tidak terpengaruh secara berlebihan oleh kepentingan tertentu. Hal ini mencakup minimalisasi konflik kepentingan dalam kegiatan manajemen dan operasional dengan cara memastikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak terpengaruh oleh jabatan mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Perusahaan.
The Company encourages each unit to be independent and free of excessive influence of certain interests. The efforts include reducing conflicts of interest in the management and operational activities by ensuring the members of the Board of Commissioners and Board of Directors are not affected by their positions in carrying out their duties and responsibilities.
26
INFORMASI PERSEROAN CORPORATE INFORMATION
Keadilan
Justice
Perusahaan berupaya memperlakukan seluruh pemangku kepentingan secara adil dan memastikan bahwa seluruh pemegang saham telah memperoleh akses yang sama terhadap Informasi Perusahaan.
The Company strives to provide fair treat to all stakeholders and ensures equal access of Company information to all shareholders.
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan adalah organisasi Perusahaan yang memfasilitasi Pemegang Saham dalam membuat keputusankeputusan penting atas investasi mereka pada Perusahaan.
General Meeting of Shareholders (GMS) in accordance with the Articles of Association is the Company’s organization facilitating shareholders in making vital decisions on their investment for the Company.
Perusahaan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 25 Mei 2012.
The Company held Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting on 25 May 2012. The results of Annual GMS are: 1. Approve and accept the Company’s Annual Report comprise with Activity Report of the Company, Financial Statements and the Board of Commissioners Supervisory Action Report for fiscal year 2011 as well as grant full release and discharge (acquit et decharge) to all members of the Board of Commissioners and Board of Directors from the supervisory and management actions they carried out that are reflected in the Annual Report
Hasil keputusan RUPS Tahunan, antara lain: 1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2011 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang telah dilakukan selama tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan. 2. a. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2011, yaitu: • Dana cadangan untuk memenuhi Pasal 70 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas diambil dari 12,03% laba bersih atau sebesar Rp2.000.000.000 (Dua Milyar Rupiah). • Sisa laba bersih sebesar Rp14.621.158.688 (Empat Belas Milyar Enam Ratus Dua Puluh Satu Juta Seratus Lima Puluh Delapan Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Delapan Rupiah) dicatat dan dibukukan sebagai laba ditahan. b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk melakukan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut di atas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. a. Approve the use of net profit for fiscal year 2011, among others: • Reserved funds meeting Article 70 Law No.40 year 2007 on Limited Liability were taken from 12.03% or Rp2,000,000,000 (Two Billion Rupiah) of net profit. • The remaining sum of net profit amounted to Rp14,621,158,688 (Fourteen Billion Six Hundred Twenty One Million One Hundred Fifty Eight Thousand Six Hundred Eighty Eight Rupiah) noted and recorded as the retained earnings. b. Give authority and power to the Board of Directors to take any necessary action regarding the decision above, in accordance with prevailing laws.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
27
3. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 dan menentukan honorarium serta syarat-syarat penunjukannya.
3. Give authority and power to the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners to appoint registered Public Accountant in the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency auditing the financial statements for fiscal year 2012 as well as to decide the compensation and the terms of his appointment.
4. a.
4. a. Determine the salaries, compensations and allowances of the Board of Commissioners for fiscal year 2012 and give authority to the Board of Commissioners to determine the allocations including the amounts of salaries, compensations and allowances of the members of the Board of Commissioners. b. Give authority and power to the Board of Commissioners to decide the amounts of salaries, compensations and allowances of the Board of Directors.
Menetapkan gaji, honorarium dan tunjangan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2012 dan memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan alokasinya termasuk menetapkan jumlah gaji, honorarium dan tunjangan anggota Dewan Komisaris.
b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan jumlah gaji, honorarium dan tunjangan Direksi. Hasil keputusan RUPS Luar Biasa, antara lain: 1. a. Menyetujui pembelian tanah dan bangunan yang berasal dari pihak-pihak terafiliasi, yaitu PT Terang Fajar Persada dan PT Yanasurya Bhaktipersada. b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk melakukan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut di atas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. a.
Mengangkat dan menetapkan kembali susunan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi untuk masa jabatan 5 tahun berikutnya, yaitu terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2017, yaitu:
The results of Extraordinary General Meeting are: 1. a. Approve the purchase of land and building from affiliated parties, namely PT Terang Fajar Persada and PT Yanasurya Bhaktipersada. b. Give authority and power to the Board of Directors to take any necessary action regarding the decision above, in accordance with prevailing laws. 2. a. Appoint and re-determine the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors for 5 years term of service started from the conclusion of Meeting to the conclusion of Annual General Meeting of Shareholders in 2017, among others:
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Alexander Tanzil Komisaris : Santoso Wijaya Komisaris Independen : Singgih Wihardjo
Board of Commissioners President Commissioner : Alexander Tanzil Commissioner : Santoso Wijaya Independent Commissioner : Singgih Wihardjo
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
Board of Directors President Director Operational Director Unaffiliated Director
: Ishadi : Umar Usman : Rinawati
: Ishadi : Umar Usman : Rinawati
28
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
b. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut di atas. Hal ini tidak terbatas untuk membuat, dibuatkan ataupun menandatangani segala akta yang dibuat di hadapan Notaris untuk selanjutnya memberitahukan kepada pihak yang berwenang dan melakukan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Give authority and power with substitution rights to the Board of Directors to take any action regarding the appointment of members of the Board of Commissioners and Board of Directors. It includes making and signing all deeds made before the Notary and subsequently inform the authorities as well as take any necessary action regarding the decision, in accordance with the prevailing laws.
Dewan Komisaris Board of Commissioners Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memonitor pengelolaan Perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Wilayah pengawasan meliputi rencana perluasan usaha, pelaksanaan anggaran dan rencana kerja tahunan, ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan keputusan-keputusan RUPS, pelaksanaan peran dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, keputusan RUPS, dan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris mewakili Perusahaan dan memberikan laporan kepada pemegang saham dalam RUPS.
Board of Commissioners supervises and monitors the management of the Company as stated in the Articles of Association. The supervision includes business expansion plan, the implementation of annual company budget and business plan, the terms stated in the Articles of Association and resolutions of General Meeting of Shareholders, the implementation of the roles and responsibilities of the Board of Directors in accordance with the Articles of Association, resolutions of GMS, and the regulations. The Board of Commissioners represents the Company and provides report to shareholders in GMS.
Komposisi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Directors were detailed as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Alexander Tanzil
Komisaris Utama President Commissioner
Santoso Wijaya
Komisaris Commissioner
Singgih Wihardjo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Rapat Dewan Komisaris Pada tahun 2012, Dewan Komisaris mengadakan 4 (empat) kali rapat dengan Direksi sebagai wujud pelaksanaan tugas pengawasan dan pemantauan pengelolaan Perusahaan.
Board of Commissioners’ Meeting In 2012, the Board of Commissioners held four meetings with the Board of Directors as the realization of supervisory duty over the management.
Tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
The attendance level of each Commissioner is presented in the following table:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
29
Peserta Rapat Participant of Meeting
Jabatan Position 20-Jan
11-Apr
25-Jul
19-Okt
Alexander Tanzil
Komisaris Utama President Commissioner
V
V
V
V
Santoso Wijaya
Komisaris Commissioner
V
V
V
-
Singgih Wihardjo
Komisaris Independen Independent Commissioner
V
V
-
V
H. Ishadi
Direktur Utama President Director
-
V
V
V
Umar Usman
Direktur Director
-
V
-
V
Rinawati
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
-
V
V
V
Tanggal Rapat Date of Meeting
Rapat ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Perusahaan secara berkala (bulanan, triwulan, semester) dan membahas hal-hal khusus seperti rencana jangka panjang Perusahaan dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2013.
The meeting aimed to evaluate the Company’s performance on a regular basis (monthly, quarterly, semester) and discuss particular issues i.e. Long Term Plan and the Company’s Annual Budget (RKAP) in 2013.
Dewan Komisaris melaksanakan kegiatan utama dibantu komite audit yang melaksanakan fungsi pengawasan Perusahaan berdasarkan tugas pengawasan dan pemberian nasehat, peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan dan keputusan RUPS, seperti:
The Board of Commissioners carried out principal activities with help from the audit committee. They performed the supervisory function on the Company’s activities based on supervisory and advisory duties, prevailing laws, Articles of Association and resolutions of the GMS, among others:
1. Menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan tahun 2012 yang diusulkan oleh Direksi.
1. To review and approve the Business Plan and Company Budget for 2012 as the Board of Directors proposal.
2. Mengawasi, memberi saran dan meminta klarifikasi/penjelasan terhadap kinerja Direksi dalam pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan 2012 yang telah disetujui.
2. To supervise, advise and enforce clarification/ explanation on the Board of Directors’ performance in the realization of approved Business Plan and Company Budget in 2012.
3. Memastikan bahwa segala keputusan yang telah disepakati dalam RUPS sudah diimplementasikan sesuai ketentuan.
3. To ensure all resolutions agreed upon in GMS are implemented in compliance with the provisions.
4. Menelaah dan menyetujui rencana pembiayaan utang Perusahaan.
4. To review and approve the Company’s liabilities financing plan.
5. Menelaah dan menyetujui jumlah gaji, honorarium, tunjangan dan remunerasi Direksi untuk tahun2012.
5. To review and approve the sum of salaries, compensations, allowances and remunerations of the Board of Directors for 2012.
6. Memberikan rekomendasi kepada RUPS dalam hal penunjukan akuntan publik yang akan mengevaluasi kondisi keuangan Perusahaan sebagai laporan kepada pemegang saham Perusahaan.
6. To provide recommendation for GMS regarding the appointment of public accountant evaluating the financial condition of the Company to be reported to shareholders.
7. Menelaah dan menyetujui laporan keuangan dan Laporan Tahunan untuk disampaikan kepada pejabat pasar modal yang relevan.
7. To review and approve the financial statement and Annual Report to be proposed to the relevant authorities of capital market.
30
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dewan Direksi Board of Directors Anggota Direksi diangkat untuk masa jabatan yang dimulai pada tanggal pelaksanaan RUPS yang memutuskan pengangkatan tersebut dan berakhir pada akhir RUPS ke 5 setelah penunjukan, dengan tanpa mengurangi hak RUPS untuk sewaktu-waktu memberhentikan anggota Direksi. Anggota Direksi dapat ditunjuk kembali pada akhir masa jabatannya.
Member of the Board of Directors were appointed for a term of service, starting on the date GMS decided the appointment and expire at the end of 5th GMS after appointment, without prejudice to the GMS prerogative to dismiss any member of the Board of Directors at any time. Member of the Board of Directors could be reappointed at the end of his term of service.
Pada tanggal 25 Mei 2012 komposisi anggota Direksi untuk periode 2012 – 2017, antara lain:
On May 25, 2012, the composition of the Board of Directors for the period of 2012 to 2017 is presented as follows:
Nama Name
Jabatan Position
H. Ishadi
Direktur Utama President Director
Umar Usman
Direktur Director
Rinawati
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Direksi bertanggung jawab atas pengelolaan Perusahaan dan kegiatan operasional di bawah pengawasan Dewan Komisaris.
The Board of Directors is responsible for the management and operational activities under the supervision of the Board of Commissioners.
Tugas utama Direksi antara lain:
The main task of the Board of Directors, among others: • Leading and managing the Company for the benefit of the Company in accordance with the Company’s goal which is to increase efficiency and effectiveness. • Mastering, maintaining and managing the assets of the Company. • Preparing, reporting, and/or describing Long Term Plan, Business Plan and Company Budget to the Board of Commissioners and shareholders in GMS to be subsequently approved.
•
• •
Memimpin dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan sesuai tujuan Perusahaan dengan senantiasa meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan. Menyiapkan dan menyampaikan dan/atau menjelaskan Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham dalam RUPS untuk kemudian disahkan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Direksi wajib mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Hukum Perusahaan, Peraturan Pasar Modal yang berlaku dan peraturan-peraturan lain terkait dengan kegiatan bisnis Perusahaan.
In performing its duties, the Board of Directors must undertake Legal provisions, prevailing Capital Market Regulations and other regulations related to the business activities of the Company.
Direksi mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan dan melakukan segala tindakan baik mengenai pengurusan maupun kepemilikan serta berwenang menjalin ikatan Perusahaan dengan pihak lain.
The Board of Directors represents the Company in and out of court and conducts management or ownership as well as authorized to cooperate with other parties.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
31
Direksi telah merealisasikan semua keputusan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2012.
The Board of Directors had realized all AGMS and Extraordinary General Meeting resolutions held on May 25, 2012.
Direksi menyelenggarakan rapat internal berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan dan rapat bulanan dengan Komisaris Perusahaan. Selain itu, Direksi dapat melakukan rapat nonrutin berdasarkan permintaan tertulis dari Direktur Utama atau dari salah satu (atau lebih) Direktur lainnya.
The Board of Directors convenes periodic internal meeting at least once a month and monthly meeting with the Board of Commissioners. In addition, the Board of Directors may convene nonroutine meeting at the written request from the President Director or one (or more) member of the Board of Directors.
Selama tahun 2012, Direksi mengadakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
In 2012, the Board of Directors convened 12 (twelve) meetings with the following attendance:
Peserta Rapat Participant of Meeting
Jabatan Position 05 Jan
16 Feb
29 Mar
27 Apr
15 Mei
11-Jun
H. Ishadi
Direktur Utama President Director
V
V
V
V
V
V
Umar Usman
Direktur Director
V
V
V
-
V
V
Rinawati
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
-
V
V
V
V
-
Irwan Susanto
General Manajer General Manager
V
V
-
V
V
V
Peserta Rapat Participant of Meeting
Jabatan Position 06 Jul
08 Agust
19 Sep
12 Okt
21 Nov
17-Des
H. Ishadi
Direktur Utama President Director
V
V
V
V
V
V
Umar Usman
Direktur Director
-
V
V
V
V
V
Rinawati
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
V
V
V
V
-
V
Irwan Susanto
General Manajer General Manager
V
V
-
V
V
-
Tanggal Rapat Date of Meeting
Tanggal Rapat Date of Meeting
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors Penetapan remunerasi dilakukan melalui pertimbangan jumlah pendapatan tahun-tahun sebelumnya, beban tugas, tanggung jawab serta penyesuaian dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis dan faktor-faktor lain yang relevan bagi Perusahaan.
The Company determines remuneration commensurate with the amount of revenue in the previous years, duties, responsibilities and adjustments to the level of executive remuneration in other plastic industries and other relevant factors to the Company.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan dalam RUPS Tahunan tahun 2012, jumlah remunerasi Komisaris dan Direksi adalah sebesar Rp701 juta yang berupa gaji bulanan, insentif, tunjangan hari raya dan uang cuti.
Pursuant to the resolution of AGMS in 2012, total remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors was Rp701 million which includes monthly salary, incentives, holiday allowances and leave allowances.
32
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Komite Audit Audit Committee Komite Audit merupakan perangkat Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasehat atau saran kepada Direksi dalam pelaksanaan strategi maupun pengelolaan Perusahaan.
The Audit Committee supports the Board of Commissioners in monitoring and giving advice to the Board of Directors to carry out strategy and to manage the Company.
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dengan dua orang anggota independen profesional. Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman dan integritas sesuai peraturan yang berlaku.
Head of the Audit Committee is Independent Commissioner with two professional independent members. All members of the Audit Committee meet the criteria of independence, expertise, experience and integrity in accordance with prevailing laws.
Komite Audit melaksanakan tugasnya secara independen, tidak mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pihak manapun.
The Audit Committee performs its duties independently, without any interference from any party.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit, antara lain: 1. Menelaah informasi mengenai Perusahaan, Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Laporan Manajemen, dan informasi lainnya. 2. Menelaah ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. 3. Menelaah dan melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan, implementasi manajemen risiko oleh Direksi. 4. Mengkaji kecukupan fungsi audit internal termasuk jumlah auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang telah dilaksanakan. 5. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal, termasuk perencanaan audit dan jumlah auditor.
The duties and responsibilities of the Audit Committee, among others: 1. Reviewing information regarding the Company, Long Term Plan, Business Plan and Company Budget, Management Report, and other information. 2. Reviewing the Company’s compliance on the regulations related to the Company’s activities. 3. Reviewing and reporting to the Board of Commissioners regarding the Company’s risks and the implementation of risk management by the Board of Directors. 4. Reviewing the adequacy of internal audit function including the number of auditor, annual business plan and accomplished assignments. 5. Reviewing the adequacy of external audit execution, including audit planning and the number of auditor.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
33
Profil Komite Audit Profile of the Audit Committee Singgih Wihardjo Ketua Komite Audit Head of the Audit Committee Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 10 Februari 1947. Ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan akta no.15 tanggal 6 Juni 2008. Menyelesaikan pendidikan pada SMA Sin Hwa, Surabaya, tahun 1964. Memulai karirnya sejak tahun 1970. Saat ini, Beliau adalah Pengusaha alat-alat elektronik dan menjabat sebagai General Manajer di Toko Hasil Sejahtera. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Indonesian citizen. Born in Surabaya, 10 February 1947. Appointed as Head of the Audit Committee pursuant to the Deed no.15 dated 6 June 2008. Graduated from Sin Hwa Senior High School, Surabaya in 1964. Started his career since 1970. Currently, he engages in electronic business and designated as General Manager of Toko Hasil Sejahtera. He also serves as Commissioners.
Satriono Gunawan Anggota Komite Audit Member of the Audit Committee Warga Negara Indonesia. Lahir di Malang, 5 Desember 1963. Ditunjuk sebagai anggota Komite Audit berdasarkan akta no.15 tanggal 6 Juni 2008. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya tahun 1989. Mulai bergabung di Perusahaan pada tahun 2007. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Internal Audit, Kepala bagian Akuntansi, Kepala Internal Audit pada berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia.
Indonesian citizen. Born in Malang, 5 December 1963. Appointed as member of the Audit Committee pursuant to the Deed no.15 dated 6 June 2008. Graduated from Catholic University of Widya Mandala, Surabaya in 1989. He joined the Company in 2007. Previously, he was Internal Audit, Head of Accounting, and Head of Internal Audit in several leading companies in Indonesia.
Franciska Kartiko Anggota Komite Audit Member of the Audit Committee Warga Negara Indonesia. Lahir di Pasuruan, 14 November 1977. Ditunjuk sebagai anggota Komite Audit berdasarkan akta no.15 tanggal 6 Juni 2008. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, tahun 2000. Mulai bergabung dengan Perusahaan di tahun 2006. Sebelumnya beliau menjabat sebagai staf Internal Audit Perseroan dengan latar belakang di bidang akuntansi dan keuangan.
Indonesian citizen. Born in Pasuruan, 14 November 1977. Appointed as member of the Audit Committee pursuant to the Deed no.15 dated 6 June 2008. Graduated from Catholic University of Widya Mandala, Surabaya in 2000. She joined the Company in 2006. Previously, she was Internal Audit staff with educational background of accounting and finance.
34
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Di tahun 2012, Komite Audit melaksanakan rapat sebanyak 4 (empat) kali yang dilaksanakan bersamaan dengan rapat Dewan Komisaris dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
In 2012, the Audit Committee held four meetings in conjunction with the Board of Commissioners’ meeting with the following attendance:
Peserta Rapat Participants of Meeting
Jabatan Position 08 Feb
26 Apr
06 Agust
12 Nov
Singgih Wihardjo
Ketua Head
V
V
V
V
Satriono Gunawan
Anggota Member
V
V
V
V
Franciska Kartiko
Anggota Member
V
V
V
-
Tanggal Rapat Date of Meeting
Laporan Komite Audit Audit Committee Report Surabaya, 19 Maret 2013
Surabaya, March 19, 2013
Kepada Yth. Dewan Komisaris PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk Jl. Gedung Graha Irama, Lantai 15G Jl. H.R. Rasuna Blok X-1, Kav. 1-2 Jakarta 12950 - Indonesia
Board of Commissioners PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk Jl. Gedung Graha Irama, Lantai 15G Jl. H.R. Rasuna Blok X-1, Kav. 1-2 Jakarta 12950 - Indonesia
Hal : Laporan Komite Audit Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012
Subject: Audit Committee Report for the Year Ended on December 31, 2012
Dengan Hormat,
With Respect,
Tim Komite Audit telah melakukan 4 kali rapat selama tahun 2012 ini yang bertujuan untuk meninjau laporan keuangan, perkembangan usaha,kepatuhan kepada undang – undang dan peraturan serta Tata Kelola Perusahaan yang baik. Atas dasar tugas, ranggung Jawab dan kewenangan yang dimilikinya, maka kegiatan Komite Audit selama Tahun 2012 adalahsebagai berikut :
Audit Committee held four meetings throughout 2012. The meetings aimed to review the financial statements, business development, compliance to laws and regulations as well as Good Corporate Governance. On the basis of its duty, responsibility and authority, the activities of the Audit Committee in 2012 are as follows:
•
Melakukan penelaahan terhadap Laporan Keuangan Triwulan Perseroan, dan membahasnya bersama manajemen.
•
Conducting the review on Quarterly Financial Report, and discussing the report with the management.
•
Mengkaji pelaksanaan dan program internal yang dilakukan oleh Internal Audit dan memberikan masukan yang positif.
•
Reviewing the implementation and internal program of Internal Audit and providing positive feedback.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
35
•
Melakukan penelaahan dan pembahasan atas Laporan keuangan Konsolidasi 31 Desember 2012 Perseroan dan menilai bahwa Laporan keuangan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
•
Conducting review and discussion on Consolidated Financial Statements for the year ended on December 31, 2012 and assessing the compliance with prevailing regulations of the financial statements.
•
Melakukan evaluasi terhadap tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Pasar Modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.
•
Evaluating the compliance with Capital Market regulations and other regulations related to the Company’s business activities.
•
Melakukan evaluasi atas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan
•
Conducting evaluation on the implementation of Good Corporate Governance.
•
Berpendapat bahwa Manajemen Perseroan terus berusaha melaksanakan jalannya Perseroan dengan memperhatikan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan.
•
Acknowledging the Management continued to manage the Company in line with the principles of Good Corporate Governance.
Surabaya, Maret 2013 | Surabaya, March, 2013
Singgih Wiharjo Ketua | Chairman
36
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris perusahaan merupakan jabatan yang secara struktural berada pada posisi satu tingkat di bawah Direksi. Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam penyelenggaraan hubungan baik antara Perusahaan sebagai emiten dengan regulator dan lembaga-lembaga penunjang pasar modal, kalangan investor, masyarakat luas dan pemangku kepentingan pada umumnya. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga berperan sebagai pengelola informasi yang terkait dengan lingkungan bisnis Perusahaan.
The Corporate Secretary structurally works in one level below the Board of Directors. The Corporate Secretary assists the Board of Directors in encouraging strong partnership between the Company and supporting institutions of capital market, investors, society, and stakeholders in general. In addition, the Corporate Secretary manages any information related to the Company’s business.
Fungsi Sekretaris Perusahaan, antara lain: • Memastikan kelancaran komunikasi antara manajemen dengan stakeholder, dari pemegang saham, karyawan, mitra bisnis, hingga pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan Perusahaan. • Menjadi penghubung untuk penyelenggaraan RUPS, Laporan tahunan dan Public Expose. • Memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Menyelenggarakan rapat Manajemen (Direksi, Komisaris dan Komite Audit), bertanggung jawab kepada Direksi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas untuk disampaikan kepada Komisaris. • Membuat arsip dokumen Perusahaan, seperti risalah RUPS dan dokumen rapat-rapat Manajemen dan Komisaris.
The functions of the Corporate Secretary include: • Ensuring smooth communication between the management and stakeholders i.e. shareholders, employees, business partners, and certain parties related to the Company. • Acting as liaison officer for General Meeting of Shareholders, Annual Report and Public Expose. • Ensuring the compliance with the prevailing laws and regulations. • Organizing the meeting of management (Board of Directors, Board of Commissioners and Audit Committee), taking responsibility to the Board of Directors and preparing a report for the performance of their duties to the Board of Commissioners. • Devising the document filing of the Company such as the minutes of GMS and the document of management and the Board of Commissioners meetings.
Profil Sekretaris Perusahaan Profile of the Corporate Secretary Lukas Lucky Lahir di Surabaya, 14 Februari 1969. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2007. Sebelumnya beliau menjabat sebagai General Manager PT Prosam Plano, Komisaris PT Senopati Perkasa dan pernah berkarir sebagai Advokat.
Born in Surabaya, 14 February 1969. He serves as Corporate Secretary since 2007. Previously, he was General Manager of PT Prosam Plano, Commissioner of PT Senopati Perkasa and an Advocate.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
37
Unit Audit Internal Internal Audit Unit Unit Audit Internal adalah unit pengawas internal Perusahaan yang berkedudukan di bawah Direktur Utama.
Internal Audit Unit is the internal control unit under the President Director.
Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal. Kepala Unit Audit Internal diangkat oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala Unit Audit Internal, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris jika Kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Unit Audit Internal dan/atau gagal atau dianggap tidak berhasil menjalankan tugas.
Head of Internal Audit Unit was appointed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. President Director may dismiss the Head of Internal Audit unit by the approval of the Board of Commissioners if the Head of Internal Audit unit did not qualify as the auditor of Internal Audit Unit and/or is considered failed in the course of carrying out his duty.
Secara administratif, Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan secara fungsional bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris sedangkan anggota Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Unit Audit Internal.
The Head of Internal Audit Unit is administratively responsible to the President Director and is functionally responsible to the Board of Commissioners. Members of the Internal Audit Unit are directly responsible to the Head of Internal Audit Unit.
Unit Audit Internal secara rutin mengadakan pertemuan dengan Komite Audit untuk mendiskusikan permasalahan yang ditemukan oleh Unit Audit Internal dan melakukan tindakan perbaikan yang telah direkomendasikan.
Internal Audit Unit held regular meeting with the Audit Committee to discuss the issues identified by Internal Audit Unit and undertake the recommended actions.
38
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System Sistem pengendalian internal memastikan bahwa seluruh elemen pengendalian yang terdiri dari lingkungan pengendalian keuangan maupun operasional, penaksiran risiko, aktivitas kontrol, pemantauan, serta informasi dan komunikasi telah memadai dan mengarah ke tata kelola yang benar.
Internal control system ensures that all controlling elements including financial and operational control, risk assessment, controlling activities, monitoring, information and communication are adequate and lead to proper governance.
Sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut, Unit Audit Internal melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Menyusun dan melaksanakan program kerja audit internal tahunan. • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan. • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, pemasaran, akuntansi, operasional dan sumber daya manusia. • Melakukan penilaian dan memastikan agar kegiatan setiap departemen perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang mengarah pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik. • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. • Memantau, menganalisa serta melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. • Bekerjasama dengan Komite Audit. • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal. • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
To that end, Internal Audit Unit carries out the following duties and responsibilities:
Di tahun 2012, Unit Audit Internal melakukan tinjauan risiko atas proses penggunaan dana, tinjauan proses kegiatan penjualan dan pemasaran serta tinjauan hasil produksi. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Unit Audit Internal menerbitkan laporan audit yang memuat rekomendasi kepada pihak-pihak bersangkutan untuk ditindak-lanjuti.
• •
•
•
•
•
•
• • •
Developing and implementing annual internal audit program. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company’s policies. Performing inspection and assessment on the efficiency and effectiveness for the areas of finance, marketing, accounting, operations and human resources. Conducting assessment and ensuring all activities in each department of the Company were performed in accordance with the provisions leading to the implementation of good corporate governance. Providing advice for improvement and objective information regarding the activities examined at all levels of management. Creating audit report and submitting the report to the Board of Directors and the Board of Commissioners. Monitoring, analyzing and reporting the follow-up action of recommended improvements. Collaborating with the Audit Committee. Developing the program evaluating the quality of internal audit activities. Performing special audit deemed necessary.
In 2012, the Internal Audit Unit performed risk review on the realization of funds, sales and marketing review and product review. Based on the results of the audit, the Internal Audit Unit issued the audit report containing recommendations to related parties for further action.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
39
Profil Unit Audit Internal Profile of the Internal Audit Lauw Jang Shia Kepala Unit Audit Internal Head of Internal Audit Lahir di Sidoarjo, 20 Mei 1970. Menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal sejak tahun 2010. Memulai karir di berbagai institusi IT, accounting dan finance sejak tahun 1994. Pernah menjabat sebagai staf IT (1998), staf akunting (2002), Kepala Bagian Accounting dan Finance Pabrik (2007) di PT Yanaparima Hastapersada Tbk. Meraih gelar Sarjana Teknik dari Universitas Widya Kartika, Surabaya.
Born in Sidoarjo, 20 May 1970. He held position as Head of Internal Audit since 2010. Started his career in IT, accounting and finance institutions since 1994. He was IT staff (1998), accounting staff akunting (2002), Head of Accounting and Finance (2007) in PT Yanaparima Hastapersada Tbk. Earned his Bachelor degree majoring in engineering from University of Widya Kartika, Surabaya.
Risiko Usaha Business Risks Risiko selalu timbul dalam suatu operasi bisnis. Besar kecilnya risiko mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Melalui penerapan manajemen risiko yang efektif, hal ini dapat diminimalisasi.
Risks arise in business operation. The sum of risks affects the process in achieving corporate goals. These risks could be reduced through effective implementation of risk management.
Sebagai salah satu bagian dari implementasi tata kelola perusahaan yang baik, Perusahaan mengembangkan sistem pengelolaan risiko untuk pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.
Hence, the Company developed risk management system to realize corporate goals and objectives as part of the implementation of good corporate governance.
Tujuan utama sistem ini adalah meminimalkan potensi kerugian dan terutama untuk memaksimalkan pencapaian tujuan di masingmasing fungsi dan struktur Perusahaan.
The main purpose of the system is reducing potential losses and particularly optimizing the achievement of targets in each function and structure of the Company.
Risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan dalam menjalankan usahanya, antara lain:
The risks faced by the Company in conducting its business, among others:
Fluktuasi Harga Bahan Baku Fluktuasi harga bahan baku biji plastik polypropylene (PP) merupakan risiko utama yang dihadapi oleh Perusahaan. PP merupakan produk komoditas dengan harga pasar yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di dunia. Harga PP diklasifikasikan menjadi harga PP nasional dan regional. Secara regional, PP di Indonesia diimpor dari Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi. Harga pasar yang terbentuk di Indonesia merupakan ekuilibrium dari harga PP nasional, Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi.
Fluctuation of Raw Material Price The major risk faced by The Company is fluctuation of polypropylene resins (PP) price. Global supplies and demands determine the market price of PP. the price was classified into national and regional price. Regionally, Indonesian PP was imported from Asean, South Asia and Saudi Arabia. Market prices in Indonesia are the equilibrium of the national, ASEAN, South Asia and Saudi Arabia.
40
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Harga PP juga dipengaruhi oleh harga minyak karena PP merupakan produk turunan dari minyak, namun korelasi antara harga PP dan harga minyak ini cukup kecil.
Also, the price of oil affects PP price since PP is a product derived from petroleum. However, the correlation between PP prices and oil prices is quite small.
Permintaan dan penawaran yang dipengaruhi oleh perekonomian Indonesia dan posisi stok di produsen, trader dan pabrikan merupakan faktor penentu harga yang paling dominan.
The demands and supplies influenced by Indonesian economy and stock position of the producers, traders and manufacturers are the most dominant price determiner.
Keterbatasan ketersediaan bahan baku Dilatarbelakangi keterbatasan kapasitas produksi PP di Indonesia, Perusahaan harus menyusun strategi untuk menjaga ketersediaan bahan baku dan memperhatikan jangka waktu pengiriman, khususnya untuk pembelian impor. Perusahaan melakukan pembelian bahan baku secara lokal maupun impor.
Limited availability of raw material Limited production capacity of PP in Indonesia enforced the Company to develop a strategy to maintain the availability of raw material and to notice the delivery period, particularly the purchase of import. The Company purchased its raw materials from both local and imported.
Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing Nilai mata uang asing dipengaruhi harga minyak dunia. Perusahaan berupaya mengantisipasi fluktuasi ini melalui pengadaan pembelian bahan baku yang terjadwal yaitu dengan selalu memperhatikan fluktuasi kurs dollar dan memperkuat pasar ekspor dimana valuta asing juga menjadi harga jual sehingga gejolak nilai tukar dapat diminimalisasi.
Fluctuation in Foreign Currency Exchange Rate Global oil price affects foreign currency exchange rate. The Company strives to anticipate the fluctuation through scheduled purchasing of raw material which is by noticing the fluctuation of dollar exchange rate and strengthening export market where foreign exchange is also used as selling price so that exchange rate turmoil could be reduced.
Tingkat Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga di pasar. Pinjaman yang diperoleh dengan tingkat bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas arus kas.
Interest Rate The risk of interest rate is where the fair value of future cash flow will fluctuate due to the changes in market interest rate. Investment loan acquired with variable-rate debt raises the interest rate risk on cash flow.
Risiko tingkat bunga Perusahaan terutama terkait dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan. Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas dampak perubahan suku bunga dan senantiasa menjaga komposisi pendanaan dengan pinjaman tingkat bunga mengambang sesuai kebutuhan.
The Company’s interest rate risk mainly connects to the loans obtained by the Company. The Company conducts regular review on the impact of changes in interest rates and maintains the composition of funding by the use of variable-rate debt in accordance to the needs.
Likuiditas Perusahaan harus menjaga fleksibilitas melalui dana kas, bank dan dana dalam bentuk kredit yang memadai untuk memenuhi kebutuhan modal operasional. Manajemen mengelola risiko likuiditas dengan memantau perkiraan cadangan likuiditas Perusahaan berdasarkan arus kas yang diharapkan serta menelaah kebutuhan pembiayaan untuk modal kerja dan aktivitas pendanaan secara teratur maupun pada saat yang dianggap perlu.
Liquidity The Company should maintain flexibility through cash and bank funds as well as adequate credit to meet the needs of operational capital. The management manages liquidity risk by monitoring estimated liquidity reserve based on the expected cash flows and reviews the financing needs for working capital and the financing activities on a regular basis or when deemed necessary.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
41
Sumber Daya Manusia Human Resources Organisasi yang efektif dan berdaya saing mewakili sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sebagai elemen yang memegang peranan penting dalam keberlangsungan sebuah perusahaan, SDM yang unggul dapat tercipta melalui pengembangan kualitas SDM dan lingkungan kerja yang baik. Untuk itu, Perusahaan selalu berupaya menyediakan lingkungan kerja yang positif dan memastikan kesejahteraan karyawan.
An effective and competitive organization represents qualified human resources (HR). Taking role as a vital component in company sustainability, excellent human resources arise from improving the quality of human resources and creating conducive working environment. To that end, the Company strives to encourage positive atmosphere in the working environment as well as ensuring employees’ welfare.
Sebagai aset Perusahaan, karyawan harus mampu menjunjung tinggi nilai inti Perusahaan, yaitu: integritas, inovatif, responsif, jalinan kerja sama yang erat, disiplin, saling menghormati, serta mampu beradaptasi terhadap perkembangan dunia usaha.
As the asset of the Company, all employees should uphold the main values of the Company i.e. integrity, innovative, responsive, strong partnership, discipline, mutual respect, and adaptable to business development.
Untuk itu, Human Resource Department (HRD) secara bertahap terus berupaya meningkatkan fungsinya, tidak hanya sekedar menjadi penunjang Perusahaan tetapi juga menjadi mitra strategis yang bersama-sama meningkatkan kinerja Perusahaan. Dalam proses transformasi ini, HRD secara aktif meningkatkan keterlibatannya dalam proses penyusunan strategi bisnis Perusahaan disamping memilih talenta muda dan berprestasi sebagai usaha untuk melakukan kaderisasi dalam Perusahaan.
Accordingly, Human Resource Department (HRD) gradually strives to improve its functions, not only supporting the Company but also being the strategic partner increasing the Company’s performance. During the transformation process, HRD actively involved in the process of formulating business strategy as well as selecting young talents with high achievement to prepare regeneration in the Company.
Perusahaan menggunakan pendekatan proses identifikasi kompetensi dan talenta sebagai dasar perencanaan pembelajaran dan pengembangan setiap karyawan.
The Company uses the approach of identifying competence and talent as the basis of learning and developing each employee.
Selain itu, Perusahaan melaksanakan pengembangan kompetensi karyawan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kompetensi karyawan, baik karyawan yang tergabung dalam divisi inti maupun divisi pendukung.
In addition, the Company carries out continuous development of employee competence to improve the competence of employees, both from the main division and supporting division.
Sepanjang tahun 2012, Perusahaan melaksanakan serangkaian kegiatan pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan. Pelatihan secara umum diarahkan pada personal effectiveness dengan fokus pada pengembangan motivasi dan kerjasama tim serta kemampuan teknik penjualan yang efektif. Pelatihan teknikal
Throughout 2012, the Company undertook a series of training and employee competence development. Training is generally directed to personal effectiveness with a focus on developing motivation and teamwork as well as ability on effective sales techniques. Technical or functional training focus on the level of management and
42
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
atau fungsional difokuskan pada level manajemen dan staf pada bidang keuangan dan akuntansi. Program-program pengembangan karyawan yang dilaksanakan selama tahun 2012 , antara lain: • Program On Job Training bekerjasama dengan ITS Surabaya. • Pelatihan “Manajemen Supervisi” bekerjasama dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk • Mengikuti beberapa Pelatihan dan Seminar untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan.
staff in the field of finance and accounting. Employee development programs in 2012 are:
• •
•
On Job Training Program in collaboration with ITS Surabaya. “Supervisory Management” Training in collaboration with PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Attending several trainings and seminars to improve the quality of employees.
Komposisi Karyawan Composition of Employee Per 31 Desember 2012, Karyawan PT Yanaprima Hastapersada Tbk mencapai 684 orang, bertambah sebanyak 34 orang dibandingkan posisi akhir tahun 2011. Terjadi pengurangan sebesar 35 orang yang terdiri atas 0 orang pensiun dini, 1 orang meninggal dunia, 34 orang mengundurkan diri dan 0 orang pemutusan hubungan kerja (PHK). Jumlah karyawan didominasi pendidikan SLTA terutama untuk memenuhi kebutuhan operator di unit produksi dan pemeliharaan.
48%
52%
As of December 31, 2012, the employees of PT Yanaprima Hastapersada Tbk was 684 people, increase by 34 people compared to the end of 2011. A reduction of 35 people was 0 people had early retire, one person died, 34 people resigned and 0 of the termination of employment. Total employees are mainly dominated by high school graduates to meet the needs of operators in the production and maintenance unit.
Karyawan Tetap | Permanent Employees Karyawan Harian | Daily Contract Employees
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan yang telah berkontribusi terhadap perkembangan Perusahaan, Perusahaan memberikan gaji tetap, tunjangan dan fasilitas serta pelayanan lainnya, seperti jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, kematian dan pensiun. Gaji tetap diberikan berdasarkan pendidikan, golongan dan jabatan. Sedangkan pendapatan tidak tetap meliputi jasa operasi, insentif triwulan dan bantuan lain yang disesuaikan dengan kinerja.
As an effort to increase employees’ welfare for their dedication to the development of the Company, the Company provides fixed salary, allowances and facilities as well as other advantages, such as insurances on health, workrelated incident, death and retirement. Fixed salary was granted on the basis of education, class and position. Whereas the nonrecurring salary including service operation, quarterly incentive and other assistances is adjusted to the performance.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
43
Penghargaan
Reward
Sesuai teori kebutuhan, penghargaan atau apresiasi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Perusahaan pun meyakini bahwa penghargaan merupakan salah satu pemicu semangat kerja karyawan.
In accordance with the theory of necessity, reward or appreciation is the basic need of human beings. The Company also believes that reward drives the performance of the employees.
Perusahaan memberikan penghargaan bagi karyawan, baik secara berkelompok/gugus dan individu.
The Company rewards the employees, both as group or individual.
Penghargaan gugus diberikan atas keberhasilan dalam menghasilkan berbagai inovasi dalam produktivitas kelompok/group. Sedangkan penghargaan kepada individu diberikan untuk karyawan yang mampu bekerja secara efisien dengan produktivitas tertinggi di setiap bagian. Contoh penghargaan yang diberikan adalah penghargaan untuk karyawan Zero Absen dan Kegiatan “Working Tour” bersama karyawan yang berprestasi.
Group reward was granted on the success in creating a number of innovations for the group’s productivity, while the individual reward was granted to employees with efficiency and the highest productivity in each section. For examples are Zero Absence reward and “Working Tour” for employees with high achievement.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Perusahaan menyadari bahwa harmoni tercipta di atas tiga fondasi, yaitu profit (keuntungan), people (manusia), dan planet (bumi). Hal ini tertuang dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang memuat komitmen tiada henti untuk bertindak pantas dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi dengan terus meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarga, komunitas lokal, masyarakat luas dan alam.
The Company realizes that harmony stands on three foundations, namely profit, people, and planet. Corporate Social Responsibility includes the commitment of continuous sensible acts and contribution to economic development by improving the quality of life of the employees and their families, local community, society and nature.
Untuk mendukung terlaksananya kegiatan sosial, Perusahaan menggunakan dana yang sebagian diambil dari laba Perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam aturan terkait, yaitu sebesar Rp150,8 juta selama periode tahun 2012.
To that end, the Company spent the fund derived from the profit as stated in the relevant regulations amounted to Rp150.8 million for the period of 2012.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, antara lain:
The activities were as follow:
Praktik Ketenagakerjaan
Employment Practices
Perusahaan telah melakukan kerjasama di bidang pendidikan dengan berbagai lembaga pendidikan di sekitar Perusahaan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah praktek kerja lapangan, study tour, studi banding.
The Company collaborated with a number of educational institutions surrounding the Company. The activities were internship, study tour and comparison study.
44
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Selain itu, pelatihan secara umum mengarah pada personal effectiveness dengan menitikberatkan pengembangan motivasi, kerjasama tim dan kemampuan teknik penjualan yang efektif. Pelatihan teknikal atau fungsional difokuskan pada level manajemen dan staf bidang keuangan dan akuntansi.
In addition, trainings generally lead to personal effectiveness by emphasizing the development of motivation, teamwork and skill on effective sales techniques. Technical or functional trainings focus on the level of management and staff in the fields of finance and accounting.
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Social and Community Development
Perusahaan menjalin hubungan baik dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama dan instansi Pemerintah untuk terciptanya kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat, khususnya di sekitar lokasi operasional Perusahaan.
The Company establishes good relations with community leaders, religious figures and the Government to enhance cooperation and relationship with local community, particularly the community surrounding the Company’s operational area.
Perusahaan juga menggunakan tenaga kerja lokal, terutama anak-anak yang baru lulus sekolah.
Also, the Company hires local youth, particularly fresh graduates.
Selain itu, Perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan sosial, seperti: • Kegiatan Sosial Donor Darah bekerjasama dengan PMI kabupaten Sidoarjo. • Program Magang Tenaga Hubinsyaker bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja kabupaten Sidoarjo. • Program Pemagangan bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Jawa Timur. • Pemberian bantuan hewan Qurban pada masjid-masjid di sekitar Perusahaan. • Pemberian bingkisan Hari Raya Idul Fitri pada pengurus masjid dan masyarakat di sekitar lokasi Perusahaan. • Pemberian sumbangan untuk korban bencana alam. • Perbaikan sarana dan prasarana sosial. • Berpartisipasi aktif dalam kegiatan di tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Polres, dan Disnaker. • Pemberian sumbangan rutin bulanan untuk operasional RT/RW di sekitar Perusahaan.
Moreover, the Company conducted the following social activities, among others: • Blood Donation Drives in collaboration with PMI of Sidoarjo regency. • Hubinsyaker Internship Program in collaboration with Labor Department of Sidoarjo regency. • Internship Program in collaboration with Balai Latihan Kerja, East Java. • Granting Qurban animals for the mosques surrounding the Company. • Granting Idul Fitri parcels to the mosque caretakers and communities surrounding the Company. • Granting donation for the victims of natural disasters. • Improving public facilities and infrastructures. • Participating in the activities of RT, RW, Village, Subdistrict, Regency, Polres, and Disnaker. • Granting monthly donation for the operational activities of RT/RW surrounding the Company.
Lingkungan Hidup
Environment
•
Mengontrol dampak limbah, pembuangan sisa produksi serta pengujian seluruh peralatan sesuai dengan prosedur.
•
•
Pengadaan kerja bakti untuk membersihkan saluran-saluran air oleh karyawan Perusahaan pada musim penghujan.
•
Controlling the impact of waste, disposing production remains and testing entire equipments in accordance with the procedures. The employees conduct communal work to clean water sewage in rainy season.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
45
Tanggung Jawab Produk
Product Responsibility
Perusahaan selalu terbuka dan menjunjung nilainilai jujur, adil dan bertanggungjawab terhadap kualitas produknya. Untuk mempertahankan tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan, Perusahaan menghasilkan produk sesuai dengan persyaratan pelanggan, menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pelanggan, memegang komitmen terhadap kepuasan dan menjaga kualitas produk secara kontinyu.
The Company is always transparent and upholds the values of honesty, fairness and responsible for the quality of products. As a way to maintain customers’ satisfaction and loyalty, the Company manufactures its products according to customer requirements, establishes good relations with the customers, strives to realize commitment on satisfaction and continuously maintains product quality.
46
INFORMASI PERSEROAN CORPORATE INFORMATION
Informasi Perseroan Corporate Information
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
47
Sejarah Singkat Brief History Didirikan pada 14 Desember 1995 di Jakarta, PT Yanaprima Hastapersada Tbk bergerak di bidang industri aneka tenun plastik. Berlokasi di Jl. Pahlawan, Desa Cemengkalang, Sidoarjo, Jawa Timur, Perusahaan memulai kegiatan produksi di tahun 1997 dengan memproduksi karung plastik.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk was established on 14 December 1995 in Jakarta. The Company engages in plastic weaving industry. Resided on Jl. Pahlawan, Cemengkalang, Sidoarjo, East Java, the Company commenced its initial production of plastic bag in 1997.
Di tahun 2000, Perusahaan mengembangkan usaha dengan memproduksi karung laminasi. Produk ini merupakan bahan baku kantong semen jika ditambah dengan kertas kraft.
In 2000, the Company developed the business by manufacturing laminated sacks which is the material of cement bag when coupled with kraft paper.
Didukung industri semen yang semakin berkembang, Perusahaan mulai memproduksi kantong semen yang merupakan kombinasi antara sandwich sheet dan kertas kraft di tahun 2005. Produk ini menjadi andalan hampir seluruh pabrik semen di Indonesia.
Encouraged by growing cement industry, the Company started manufacturing cement bag through a mix of sandwich sheet and kraft paper in 2005. Eventually, it became the most prominent product among cement plants in Indonesia.
Perusahaan mulai tercatat dan diperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) pada tanggal 5 Maret 2008. Dengan kode perdagangan “YPAS”, Perseroan meluncurkan 68.000.000 lembar saham dengan harga perdana Rp545 per lembar. Pada akhir tahun, Perusahaan mengadakan perluasan pabrik untuk menambah kapasitas produksi dengan membeli tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Raya Tandes 208, Surabaya, Jawa Timur.
The Company listed and traded its shares in the Indonesian Stock Exchange through Initial Public Offering (IPO) on March 5, 2008. The Company issued 68,000,000 shares under “YPAS” trading code at the price of Rp545 per share. At the end of year, the Company expanded the plants to increase production capacity by purchasing the land and building on Jalan Raya Tandes 208, Surabaya, East Java.
Pada tahun 2009, Perusahaan meluncurkan PP Woven Block Bottom Bag, produk kantong semen dengan 1 ply karung plastik yang lebih kuat dan lebih ekonomis.
In 2009, the Company launched PP Woven Block Bottom Bag which is a more economical but stronger cement bag with only 1 ply plastic sack.
Sebagai upaya untuk memperluas pangsa pasar dan memenuhi kebutuhan karung plastik yang cukup tinggi di daerah Sulawesi Selatan, Perusahaan membuka kantor cabang di Makassar, Ujung Pandang pada tahun 2010. Disamping itu, Perusahaan juga menambah dan/atau mengupgrade mesin-mesin produksi.
In attempt to expand market share and meet the relatively high demand on plastic bags in South Sulawesi, the Company opened a branch office in Makassar, Ujung Pandang, in 2010. Also, the Company added and/or upgraded the production machines.
Didukung dengan fasilitas dan kinerja yang unggul, Perusahaan bertekad untuk memperkuat basis usaha dan terus berkembang untuk menghadapi setiap tantangan di masa depan.
Backed by excellent facilities and performance, the Company is committed to strengthen its business and constantly grow to face any challenge in the future.
48
INFORMASI PERSEROAN CORPORATE INFORMATION
Menjadi perusahaan terbaik dalam industri aneka tenun plastik.
VISI Vision
Menjadi perusahaan terbaik dalam industri aneka tenun plastik. Misi
Mission
•
•
Menyediakan produk aneka tenun plastik sesuai dengan persyaratan pelanggan. Perusahaan mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang variatif dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan tetap menjaag kualitas produk untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Menyediakan produk aneka tenun plastik sesuai dengan persyaratan pelanggan. Perusahaan mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang variatif dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan tetap menjaag kualitas produk untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan.
•
Mengembangkan kegiatan usaha. Perusahaan berusaha mengembangkan inovasi produk sebagai suatu strategi mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.
•
Mengembangkan kegiatan usaha. Perusahaan berusaha mengembangkan inovasi produk sebagai suatu strategi mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.
•
Mengembangkan kemampuan dan kesejahteraan karyawan. Perusahaan mengembangkan programprogram yang dapat memberikan hasil dan nilai tambah terbaik bagi setiap karyawan. Dengan skill yang dimiliki karyawan, kerjasama yang baik dan saling menghargai sebagai anggota tim merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan di semua aspek dan supaya kinerja berjalan dengan baik sehingga dapat mengembangkan ide-ide dan metode baru serta mengikuti perkembangan tekonologi sesuai kebutuhan.
•
Mengembangkan kemampuan dan kesejahteraan karyawan. Perusahaan mengembangkan programprogram yang dapat memberikan hasil dan nilai tambah terbaik bagi setiap karyawan. Dengan skill yang dimiliki karyawan, kerjasama yang baik dan saling menghargai sebagai anggota tim merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan di semua aspek dan supaya kinerja berjalan dengan baik sehingga dapat mengembangkan ide-ide dan metode baru serta mengikuti perkembangan tekonologi sesuai kebutuhan.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
49
Bidang Usaha Line of Business Kegiatan utama Perusahaan adalah memproduksi karung plastik, karung laminasi, kantong semen, roll sheet, sandwich sheet, dan PP woven block bottom bag.
The main business of the Company is manufacturing plastic bag, laminated sack, cement bag, roll sheet, sandwich sheet, and PP woven block bottom bag.
Lokasi Perseroan Company Address
Kantor Pusat Head Office
Pabrik Plants
Gedung Graha Irama, Lantai 15G Jl. H.R. Rasuna Blok X-1, Kav. 1-2 Jakarta 12950 - Indonesia Tel (+62-21) 526 1172-73, 526 1374-75 Fax (+62-21) 526 1427 Email
[email protected] www.yanaprima.com
Jl. Pahlawan, Desa Cemengkalang Sidoarjo 61251 Jawa Timur - Indonesia Tel (+62-31) 896 9618 - 20 Fax (+62-31) 896 7278
Kantor Cabang Branch Office Jl. Ir. Sutami Komplek Pergudangan 88F Sudiang - Biringkanaya Makassar - Indonesia
Jl. Raya Tandes 208 Surabaya 60186 Jawa Timur - Indonesia Tel (+62-31) 748 4576 Fax (+62-31) 748 4579
50
INFORMASI PERSEROAN CORPORATE INFORMATION
Struktur Usaha Corporate Structure Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee Direksi Board of Directors Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Manajer Umum General Manager
Manajer Keuangan Finance Manager
Manajer Pemasaran Marketing Manager
Manajer Pabrik Factory Manager
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications •
Penghargaan Program Pemagangan (2001)
•
Internship Program Award (2001)
•
Penghargaan Perusahaan Berprestasi (2002)
•
High Performance Achiever Award (2002)
•
Penghargaan Produktifitas 5R Tingkat Jawa Timur (2003)
•
East Java 5R Productivity Awards (2003)
•
Penghargaan Produktifitas 5R Tingkat Jawa Timur (2004)
•
East Java 5R Productivity Awards (2004)
•
Penghargaan atas Penghematan Listrik dari PLN (2005)
•
Electric Power Saving Award From PLN (2005)
•
Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 (2009)
•
Quality Management System Award ISO 9001:2008 (2009)
•
Tercatat dalam indeks Kompas 100 (Februari Juli 2009)
•
Listed in Kompas 100 Index (Februari - Juli 2009)
•
Tercatat dalam indeks Kompas 100 (Agustus 2009 - Januari 2010)
•
Listed in Kompas 100 Index (Agustus 2009 Januari 2010)
•
Tercatat dalam indeks Pefindo25 (Agustus 2009 - Januari 2010)
•
Listed in Pefindo25 Index (Agustus 2009 Januari 2010)
•
Penghargaan Tertib Jamsostek (2011)
•
Jamsostek Order Award (2011)
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
51
52
INFORMASI PERSEROAN CORPORATE INFORMATION
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Entities and Professionals Akuntan Publik Public Accountants Teramihardja, Pradhono & Chandra CBD Pluit Kav. B-19 Jl. Pluit Selatan Raya Jakarta 14440 Tel (021) 66673426-27 Fax (021) 66672969 Akuntan Publik bertugas untuk memeriksa dan melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah keuangan Perusahaan (mengaudit laporan keuangan tahunan). Periode penugasan adalah audit laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dengan biaya sebesar Rp140.000.000.
Public Accountants examines and reports any matter related to the Company’s finance (auditing annual financial report). The audit of financial report for the period ended on December 31, 2012 was Rp140.000.000.
Biro Administrasi Efek Stock Administration PT Adimitra Transferindo Plaza Property, Lantai 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210 Tel (021) 4788 1515 (hunting) Fax (021) 470 9697 Biro Administrasi Efek merupakan lembaga yang mempunyai wewenang untuk mendaftarkan kepemilikan efek dalam daftar buku pemegang saham emiten dan melakukan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Periode penugasan adalah Maret 2012 – Februari 2013 dengan biaya sebesar Rp15.000.000.
Stock Administration is an institution with authority to register the ownership of stock in list of shareholders and distribute interests related with stocks. The period of assignment from March 2012 to February 2013 was Rp15,000,000.
Penitipan Efek Stock Custodian PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel (021) 5299 1099 Fax (021)5299 1199 Kustodian merupakan lembaga penunjang pasar modal yang bertugas untuk melakukan jasa penitipan dan penyimpanan efek milik pemegang rekening. Periode penugasan adalah Januari – Desember 2012 dengan biaya sebesar Rp10.000.000.
Custodian is the supporting institution of capital market whose function is conducting the provision on collective share safekeeping and storage of the account holder. The period of assignment from January to December 2012 was Rp10,000,000.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Yanaprima Hastapersada
53
SURAT TANGGUNG JAWAB PENGURUS ATAS LAPORAN KEUANGAN 2012 Annual Report 2012 Accountability
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
The undersigned stated that all information in the Annual Report of PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk for the year 2012 are included and we are fully responsible for the accuracy of the annual report.
Alexander Tanzil
Santoso Wijaya
Singgih Wihardjo
Komisaris Utama President of Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
H. Ishadi
H. Umar Usman
Rinawati
Direktur Utama President Director
Direktur Operasional Operational Director
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
54
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT Yanaprima Hastapersada Tbk Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen 31 Desember 2012 dan 2011 (Mata Uang Rupiah Indonesia)
PT Yanaprima Hastapersada Tbk Financial Statements and Independent Auditors’ Report December 31, 2012 and 2011 (Indonesian Rupiah Currency)
Daftar Isi Table of Contents Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
55 - 56
Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position
57
Laporan Laba Rugi Komprehensif Statements of Comprehensive Income
58
Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in Equity
59
Laporan Arus Kas Statements of Cash Flows
60
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
62
The original report included herein is in the Indonesian language.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Laporan No. 0018/TPC-GA/FID/13
Report No. 0018/TPC-GA/FID/13
Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Yanaprima Hastapersada Tbk
The Shareholders, the Boards of Commissioners and Directors PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Yanaprima Hastapersada Tbk (“Perusahaan”) tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
We have audited the statements of financial position of PT Yanaprima Hastapersada Tbk (“the Company”) as of December 31, 2012 and 2011, and the statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audit.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audit in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audit provides a reasonable basis for our opinion.
56
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original report included herein is in the Indonesian language.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Yanaprima Hastapersada Tbk tanggal 31 Desember 2012 and 2011, hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Yanaprima Hastapersada Tbk as of December 31, 2012 and 2011, the results of its operations and its cash flows for the years then ended in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.
Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan, PT Yanaprima Hastapersada Tbk telah menerapkan revisi Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia tertentu yang berlaku efektif pada tahun 2012.
As disclosed in Note 2 to the financial statements, PT Yanaprima Hastapersada Tbk adopted several revised Indonesian Financial Accounting Standards, which became effective in 2012.
Kantor Akuntan Publik/Registered Public Accountants TERAMIHARDJA, PRADHONO & CHANDRA
Fitradewata Teramihardja, S.E., Ak., CPA Izin Akuntan Publik/Licence of Public Accountant No. AP.0455 8 Maret 2013
March 8, 2013
NOTICE TO READERS The accompanying financial statements are not intended to present the statements of financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices applied to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan/ Notes
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
2012
2011
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp 715.755.657 pada tahun 2012 dan 2011 Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 455.131.107 pada tahun 2012 dan Rp 365.202.418 pada tahun 2011 Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Uang muka pembelian
ASSETS 5.594.735.132
1.632.906.878
2c, 2d, 5, 6, 11
162.272.550
140.597.580
2c, 5, 11
72.426.694.703
54.864.644.045
163.314.336
135.477.032
Third parties - net of allowance for impairment of trade receivables of Rp 715,755,657 in 2012 and 2011 Other receivables - third parties
81.927.457.875 5.583.530.852 202.846.252 3.782.285.032
44.979.317.855 135.452.767 2.705.775.566
Inventories - net of allowance for declining in value of inventories Rp 455,131,107 in 2012 and Rp 365,202,418 in 2011 Prepaid taxes Prepaid expenses Advance for purchases
169.843.136.732
104.594.171.723
Total Current Assets
300.869.909
182.534.160
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net
2e, 7, 11 2n, 13 2f 8
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 60.148.124.287 pada tahun 2012 dan Rp 50.198.003.608 pada tahun 2011 Uang muka pembelian aset tetap Taksiran klaim pajak penghasilan Aset tidak lancar lain-lain
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Related parties
2b, 4
2n, 13
2g, 2h, 2i, 9, 11
171.945.801.051
112.512.961.530
9 2n, 13 2g, 2h, 10
3.597.983.795 3.650.451.789 100.000.000
3.679.644.076 1.960.472.507 579.629.904
Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 60,148,124,287 in 2012 and Rp 50,198,003,608 in 2011 Advances for purchases of property, plant and equipment Claim for income tax refunds Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
179.595.106.544
118.915.242.177
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
349.438.243.276
223.509.413.900
TOTAL ASSETS
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying Notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
1
58
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan/ Notes
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Hutang pajak Beban harus dibayar Hutang lain-lain Uang muka dari pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank
LIABILITIES AND EQUITY 5, 7, 9, 11
75.900.000.000
46.217.509.855
2d, 6, 12 12 2n, 13 14 15 19
6.431.756.544 20.389.295.230 346.194.780 1.928.670.888 6.796.913.980 288.749.405
2.776.278.958 12.015.260.734 1.440.722.553 1.677.069.496 3.634.854.420 454.399.225
2m, 14
1.087.466.214
1.089.500.125
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Other payables Advances from customers Short-term employee benefit liabilities
13.252.769.077
1.260.000.000
Current maturities of long-term debts Bank loans
126.421.816.118
70.565.595.366
Total Current Liabilities
5, 7, 9, 11
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan
NON-CURRENT LIABILITIES
5, 7 9, 11
53.127.935.498
665.089.268
2m, 23
5.298.815.068
4.161.586.926
Long-term debts - net of current maturities Bank loans Estimated liabilities for employees‟ benefits
58.426.750.566
4.826.676.194
Total Non-Current Liabilities
184.848.566.684
75.392.271.560
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 668.000.089 Tambahan modal disetor bersih Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya untuk dana cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 2,000,000,000 shares Issued and fully paid 668,000,089 shares Additional paid-in capital net Retained earnings
16
66.800.008.900
66.800.008.900
2p, 17
28.054.021.637
28.054.021.637
18
11.000.000.000
9.000.000.000
Appropriated for general reserve
58.735.646.055
44.263.111.803
Unappropriated
Jumlah Ekuitas
164.589.676.592
148.117.142.340
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
349.438.243.276
223.509.413.900
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying Notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
Catatan/ Notes
2012
2011
PENJUALAN BERSIH
2d, 2k, 6,19
413.821.872.609
373.047.761.804
BEBAN POKOK PENJUALAN
2d, 2k, 6, 20
(365.345.574.055)
(327.379.174.482)
COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO Beban Penjualan Beban Umum dan administrasi Beban keuangan Selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Lain-lain - bersih
2k, 21 2k, 21 2k, 22 2l 2k 2k
48.476.298.554 (6.360.879.279) (12.796.658.145) (8.533.390.428) (2.223.913) 28.487.683 1.757.935.781
45.668.587.322 (6.714.527.543) (11.221.048.523) (5.983.328.115) (157.539.915) 11.992.384 1.039.130.723
GROSS PROFIT Selling expenses General and administrative expenses Financing expenses Foreign exchange differentials - net Interest income Miscellaneous - net
22.569.570.253
22.643.266.333
(6.215.371.750) 118.335.749
(6.049.689.250) 27.581.605
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
Beban Pajak Penghasilan
(6.097.036.001)
(6.022.107.645)
Income Tax Expense
LABA BERSIH
16.472.534.252
16.621.158.688
NET INCOME
-
-
Other comprehensive income
16.472.534.252
16.621.158.688
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
25
25
BASIC EARNINGS PER SHARE
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
2n, 13
Pendapatan komprehensif lain JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2o, 27
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
NET SALES
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE
The accompanying Notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
3
Saldo 31 Desember 2012
18
18
66.800.008.900
-
-
66.800.008.900
-
-
66.800.008.900
Capital Stock
Tambahan
28.054.021.637
-
-
28.054.021.637
-
-
28.054.021.637
Paid-in Capital - Net
Additional
Bersih/
Modal Disetor -
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Jumlah pendapatan komprehensif
Dana cadangan umum
Saldo 31 Desember 2011
Jumlah pendapatan komprehensif
Dana cadangan umum
Saldo 31 Desember 2010
Catatan
Modal Saham/
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
q
58.735.646.055
16.472.534.252
(2.000.000.000 )
44.263.111.803
16.621.158.688
(2.000.000.000 )
29.641.953.115
Unappropriated
Penggunaannya/
Belum Ditentukan
4
11.000.000.000
-
2.000.000.000
9.000.000.000
-
2.000.000.000
7.000.000.000
Appropriated
Penggunaannya/
Telah Ditentukan
Saldo Laba/Retained Earnings
164.589.676.592
16.472.534.252
-
148.117.142.340
16.621.158.688
-
131.495.983.652
Total Equity
Jumlah Ekuitas/ Notes
18
18
The accompanying Notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
69.735.646.055
16.472.534.252
-
53.263.111.803
16.621.158.688
-
36.641.953.115
Total
Jumlah/
Balance as of December 31,2012
Total comprehensive income
General reserve
Balance as of December 31, 2011
Total comprehensive income
General reserve
Balance as of December 31, 2010
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
60 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran beban usaha
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
2012
2011
396.072.497.162 (350.203.750.523) (37.086.980.869) (12.012.028.854)
362.536.792.521 (290.380.170.505) (30.311.012.779) (13.512.046.892)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Cash paid to employees Payments of operating expenses
Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai Penerimaan aset lain-lain Pendapatan bunga Lain-lain
(3.230.263.084) (7.669.657.997)
28.333.562.345 (5.622.299.221)
(14.583.409.657) 28.487.683 (2.697.284.297)
(7.239.745.212) 69.384.000 11.992.384 500.323.008
Cash provided by (used in) operations Payments of financing charges Payments of income tax and value added tax Receipts of other assets Interest income Others
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(28.152.127.352)
16.053.217.304
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penambahan uang muka pembelian aset tetap
9
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) hutang bank Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
11
(58.426.772.240)
(11.082.420.139)
(3.597.983.795)
(3.679.644.076)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of property, plant and equipment Increase in advances for purchases of property and equipment
(62.024.756.035)
(14.762.064.215)
Net Cash Used in Investing Activities
94.138.105.451
(1.347.925.691)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase (decrease) in bank loans
94.138.105.451
(1.347.925.691)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
3.961.222.064
(56.772.602)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK BERSIH PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
606.190
18.018.016
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.632.906.878
1.671.661.464
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5.594.735.132
1.632.906.878
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying Notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
5
62
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 1.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
UMUM a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Desember 1995 berdasarkan akta Notaris Emmy Hartati Yunizar, S.H., No. 38. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C23253.HT.01.01.TH.1996 tanggal 1 Maret 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 17 Mei 1996, Tambahan No. 4599. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., No. 154 tanggal 22 Mei 2009, sehubungan dengan perubahan dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM & LK No. IX.J.I tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Perusahaan dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Kep179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-49219.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk (the “Company”) was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 38 of Emmy Hartati Yunizar, S.H., dated December 14, 1995. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-3253.HT.01.01.TH.1996 dated March 1, 1996 and was published in he State Gazette of the Republic of Indonesia No. 40 dated May 17, 1996, Supplement No. 4599. Its Articles of Association has been amended from time to time, the latest of which was covered by Notarial deed No. 154 of Irawan Soerodjo, S.H., dated May 22, 2009, concerning the changes of the Company‟s articles of association to conform with BAPEPAM & LK regulation No. IX.J.I regarding the principles of articles of association of Public Offering of Equity Securities and Public Companies, Attachment of Chairman of BAPEPAM & LK No. Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-49219.AH.01.02. Year 2009, dated October 13, 2009.
Sesuai anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang industri karung plastik dan yang sejenisnya.
In accordance to the Company‟s Articles of Association, the Company‟s scope of activities mainly comprises of manufacturing of plastic bags and its related products.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Gedung Graha Irama Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Blok. X/1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan, sedangkan pabriknya berlokasi di Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan Juli 1997.
The Company is domiciled in Jakarta and its head office is located at Gedung Graha Irama Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Block. X/1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan, while the production plant is located at Sidoarjo and Surabaya, East Java. The Company started its commercial operations in July 1997.
PT Hastagraha Bumipersada adalah entitas induk terakhir dari Perusahaan.
PT Hastagraha Bumipersada is the ultimate parent company of the Company.
Penawaran Umum Efek Saham Perusahaan
b.
Pada tanggal 22 Februari 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) dengan suratnya No. S-1109/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum atas 68.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 545 per saham serta penerbitan 68.000.000 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 680 setiap waran yang menyertai saham biasa atas nama Perusahaan kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya beserta waran terkait pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 5 Maret 2008 (lihat Catatan 17). c.
Establishment of the Company
Komisaris, Karyawan
Direksi,
Komite
Audit
Public Offering of the Company’s Share Based on the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM & LK) Letter No. S-1109/BL/2008 dated February 22, 2008, the Company obtained the effective statement for the initial public offering of its shares to the public which totaled to 68,000,000 shares, with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 545 per share and the issuance of 68,000,000 of Series I Warrants with an exercise price of Rp 680 for each warrant that attached to the Company's shares to the public. The Company has listed all of its shares and related warrants to the Indonesia Stock Exchange (IDX) on March 5, 2008 (see Note 17).
dan
c.
Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The Company‟s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 1.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
U M U M (lanjutan) c.
Komisaris, Direksi, Karyawan (lanjutan)
1. Komite
Audit
Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Keuangan (Direktur Tidak Terafiliasi)
dan
GENERAL (continued) c.
: : :
Alexander Tanzil Santoso Wijaya Singgih Wihardjo
: : :
: :
Ishadi Umar Usman
: :
:
Rinawati
:
Susunan anggota komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
d.
: : :
Singgih Wihardjo Satriono Gunawan Franciska Kartiko
Board of Directors President Director Operational Director Finance Director (Unaffiliated Director)
: : :
Chairman Member Member
Pembentukan komite audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5
The establishment of the Company‟s audit committee has complied with BAPEPAM-LK Rule No. IX.I.5.
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sekitar Rp 701 juta dan Rp 690 juta, masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah karyawan tetap Perusahaan, masing-masing sejumlah 328 orang dan 306 orang (tidak diaudit).
Total remuneration paid to commissioners and directors of the Company are about Rp 701 million and Rp 690 million, in 2012 and 2011, respectively. As of December 31, 2012 and 2011, the Company has a total of 328 permanent employees and 306 permanent employees, respectively (unaudited).
Penyelesaian Laporan Keuangan
d.
Completion of the Financial Statements The financial statements were completed and authorized for issue by the Company‟s Directors on March 8, 2013.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
The composition of the audit committee as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Laporan keuangan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 8 Maret 2013.
2.
Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued)
2.
Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance and Basis Preparation of Financial Statement
for
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards(“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding Notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012.
7
64
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES(continued) a.
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company‟s financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the adoption of several amended SAK‟s effective January 1,2012 as disclosed in this Note.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statements of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant Notes herein.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared using direct method which classify cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the financial statements is Rupiah, which is the Company‟s functional currency.
Kas dan Setara Kas
b.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement, with no restriction as to usage, or not pledged as collateral for loans and other borrowings.
Piutang Usaha
c.
Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai piutang usaha. Kebijakan akuntansi untuk penyisihan atas penurunan nilai dijabarkan dalam Catatan 2j. d.
Statement of Compliance and Basis for Preparation of Financial Statement (continued)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank serta deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang serta tidak dibatasi penggunaannya. c.
ACCOUNTING
Trade Receivables Trade receivables are recorded net of allowance for impairment of trade receivables.The accounting policy for allowance for impairment is described in Note 2j.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
d.
Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Suatu pihak dianggap Perusahaan jika:
A party is considered to be related party to the Company if:
berelasi
dengan
a) langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;
a) directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company; (ii) has an interest in the Company that gives significant influence over the Company; or (iii) has joint control over the Company;
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
Transaksi (lanjutan)
dengan
AKUNTANSI
PENTING
Pihak-pihak
Berelasi
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES(continued) d.
b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture; d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f) suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau perusahaan lain yang terkait dengan Perusahaan.
c) the party is a joint venture in which the Company is a venturer; d) the party is a member of the key management personnel of the Company; e) the party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d); f)
All significant transactions and balances with related parties, have been disclosed in the notes to the financial statements.
Persediaan
e.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving average method. Allowance for decline in the value of inventory is provided based on the review of the inventories condition at year end to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values.
Biaya Dibayar di Muka
f.
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. g.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by, or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
g) the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or any entity that is a related party of the Company.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih. f.
Transactions with Related Parties (continued) b) the party is an associated of the Company;
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. e.
ACCOUNTING
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using straight line method.
Aset Tetap
g.
Property, Plant and Equipment
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap‟‟ dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 25,“Hak atas Tanah‟‟. Revisi terhadap PSAK No. 16 menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi tetapi belum memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011), „„Properti Investasi‟‟.
Effective January 1, 2012, the Company applies PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets‟‟ and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) 25, “Land Rights”. The Adoption of the said revised PSAK No. 16 prescribes that its scope includes property that is being constructed or developed for future use as investment property but not yet fulfill the criteria set forth in the PSAK No. 13 (Revised 2011), “Investment Property‟‟.
Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Perusahaan.
Adoption of the revised PSAK No. 16 has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Company.
9
66
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Property, Plant and Equipment (continued)
ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha („„HGU‟‟), Hak Guna Bangunan („„HGB‟‟) dan hak pakai („„HP‟‟) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “ Aset Tetap‟‟ dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan HP diakui sebagai “Beban Ditangguhkan Hak atas Tanah Bersih“ pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.
ISAK 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha‟‟ or “HGU”), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Right (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges for landrights - Net” in the statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights legal life and land‟s economic life.
Sehubungan dengan perubahan di atas, pada tanggal 1 Januari 2012 saldo beban tangguhan yang berasal dari biaya pengurusan legal hak atas tanah awal sebesar Rp 479.629.904 direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” dan amortisasinya dihentikan.
In connection with the above changes, on January 1, 2012, deferred charges arising from the initial acquisition of legal rights over land amounting to Rp 479,629,904 were reclassified to Property, Plant and Equipment and no longer amortized.
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.
All property, plant and equipment are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to its working condition and to the location where it is intended to be used.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition property, plant and equipment, are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
Pada setiap akhir periode pelaporan, taksiran masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah oleh manajemen dan jika perlu disesuaikan secara prospektif.
At the end of each reporting period, the estimated useful lives and methods of depreciation of property, plant and equipment are reviewed by management and adjusted prospectively, if appropriate.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksud penggunaannya dan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan
20 4 - 20 4-8 4-8 4-8
Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land are stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable the tittles of land rights can be renewed/extended upon expiration.
Aset dalam penyelesaian mencerminkan akumulasi biaya material dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan pembangunan aset. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan.
Assets under construction represent the accumulated cost of materials and other costs related to the assets under construction. The accumulated cost is reclassified to the appropriate property, plant and equipment accounts when the construction is completed and the constructed assets are ready for their intended use.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; pengeluaran dalam jumlah signifikan dan yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. h.
ACCOUNTING
Property, Plant and Equipment (continued) The costs of repairs and maintenance are charged to comprehensive income as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their net book values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in statements of comprehensive income for the year.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
h.
Impairment of Non-Financial Assets Value
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Perusahaan menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasilan Kas (UPK) yang mana aset tercakup (aset dari UPK).
The Company assesses at each end of reporting period, whether there is any indication that an asset may be impaired. If such indication exists, recoverable amount shall be estimated for the individual asset. If it is not possible to estimate the recoverable amount of the individual asset, the Company determines the recoverable amount of the Cash - Generating Unit (CGU) to which the asset belongs (the asset‟s of CGU).
Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An asset‟s (either individual asset or CGU) recoverable amount is the higher of the asset‟s fair value less costs to sell and its value in use. Where the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga transaksi pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini di dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model in used to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
An assessment is made at the end of each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount, is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset‟s recoverable amount since the last impairment loss is recognized.
11
68
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurang nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. i.
Impairment of Non-Financial Assets Value (continued) The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal is recognized in profit or loss, depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Aset Dalam Penyelesaian
i.
Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada laporan posisi keuangan) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat aset tersebut telah diselesaikan dan siap untuk digunakan. j.
ACCOUNTING
Constructions in Progress Constructions in progress (presented as part of “Property, Plant and Equipment” account in the statements of financial position) are stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Instrumen Keuangan
j.
Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective January 1, 2012, the Company have applied PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60.
PSAK No. 50 was revised to only cover the principles for presentation of financial instruments, while the principles for disclosures of financial instruments are removed to PSAK No. 60.
Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan.
The revised PSAK No. 55 did not give any impact to the financial statements upon initial adoption, while the adoptions of the revised PSAK No. 50 and PSAK No. 60 gave impact for the disclosures made in the financial statements.
1.
1.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each reporting date.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) 1.
Financial Assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery if assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang muka pembelian dan aset tidak lancar lain-lain.
The Company‟ financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, advance for purchases and other non-current assets.
Perusahaan menetapkan bahwa semua aset keuangan tersebut dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The company has determined that all of those financial assets are categorized as loans and receivables
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Liabilitas Keuangan
2.
Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, hutang lain-lain, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, other liabilities, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification or their financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diakui sebesar nilai wajar dan dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan termasuk hutang bank, hutang usaha, biaya harus dibayar, hutang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan uang muka dari pelanggan.
The Company financial liabilities include bank loans, trade payables, accrued expenses, other payables, short-term employee benefits liability and advances from customers.
Perusahaan menetapkan bahwa semua liabilitas keuangan tersebut dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Company has determined that all of those financial liabilities are categorized as financial liabilities measured at amortized cost.
13
70
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 2.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued) 2.
Financial Liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan atau kerugian harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya
Gains or losses are recognized in statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
3.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. 4.
ACCOUNTING
Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
4.
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm‟s length market transactions; references to the current fair value of another instrument that is substantial the same, discounted cash flow analysis; or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar poisisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
The Company adjust the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability position, the Company‟s own credit risk associated with the instrument is taken into account.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 5.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) 5.
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas asset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a Company of financial assets impaired. A financial asset or a Company of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the Company of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a Company of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interestor principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrearsor economic conditions that correlate with defaults.
i)
i)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Financial Assets Carried at Amortized Cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individualy assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment or impairment.
15
72
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 5.
j.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial Instruments (continued) 5.
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Impairment (continued) i)
of
Financial
Assets
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan dimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset‟s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the comprehensive income.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat Suku Bunga Efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan dimasa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan.
Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original Efective Interest Rate the asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequently period, the amount of the estimated impairment loss increase or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future written-off is later recovered, the recovery is recognized in the statements of comprehensive income.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku dipasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses cannot be reversed in the subsequent period.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 6.
k.
KEBIJAKAN
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Aset
dan
Financial Instruments (continued) 6.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan telah secara substantial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset of part of a group of similar financial asset) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows In full without material delay to a third party under a “passthrough” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantial all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged of cancelled or has expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange of modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
k.
Pendapatan dari penjualan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan untuk penjualan lokal dan penyerahan barang di atas kapal untuk penjualan ekspor. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). l.
ACCOUNTING
Revenue and Expense Recognition Revenues from local sales normally are recognized when the goods are delivered to the customers, while those from export sales are recognized when the goods are shipped. Expenses are recognized when these are incurred (accrual basis).
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
l.
Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional.
Foreign Currency Transactions and Balances On January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. The revised PSAK No. 10 principally establishes functional currency determination, account translation in foreign currency to functional currency and the use of presentation currency which are different with the functional currency.
17
74
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Foreign Currency Transactions and Balances (continued)
Pada tanggal tersebut, Perusahaan menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah, sehingga penerapan awal PSAK No. 10 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Perusahaan.
At that date, the Company determined that its functional currency is Rupiah, and therefore the intial adoption of the revised PSAK No. 10 did not give any impact to the Company‟s financial reporting.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah based on the average rates of exchange published by Bank Indonesia at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to the current year operations.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, kurs tengah Bank Indonesia (BI) dari mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of statements of financial position date, the average exchange rates of currencies used are as follows:
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Euro Eropa (EUR) 1
2012
2011
9.670,00 12.809,86
m. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
9.068,00 11.738,99
Foreign Currencies United States Dollar (US$) 1 European Euro (EUR) 1
m. Employees’ Benefits
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja.
Effective January 1, 2012, the Company implemented PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employees Benefits”.
PSAK No. 24 (Revisi 2010) memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/ keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/ kerugian aktuarial. Karena Perusahaan tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian sebelumnya seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan atas laporan keuangan kecuali pengungkapan terkait.
PSAK No. 24 (Revised 2010) permit entities to adopt certain systematic methods of faster recognition, which include, among others, immediate recognition of all actuarial gains and losses. Since the Company opted not to apply this method but to continously use the previous actuarial gain/loss recognition method as further disclosed below, the initial adoption of PSAK No. 24 (Revised 2010) did not have significant impact on the Company‟s financial statements except for the related disclosures.
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah jasa tersebut diberikan.
The Company recognizes short-term employee benefits liability when services are rendered and the compensation for such services are to be paid within twelve months after the rendering of such services.
Imbalan pasca kerja
Post-employement benefits
Perusahaan memberikan imbalan pascakerja kepada karyawan sesuai dengan ketentuan dari undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan pascakerja dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuarial projected-unit-credit.
The Company provide post-employment benefits to its employees in conformity with the requirements of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provision for post-employment benefits is determined using the projected-unit-credit actuarial valuation method.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
m. Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Employees’ Benefits (continued)
Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan dengan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pada program imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan dan diamortisasi sampai dengan periode dimana imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. n.
ACCOUNTING
Provision for current services costs are charged directly to current operations. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end ot the previous reporting period exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past services costs arising from the introduction of a defined benefit plan or charges in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Pajak Penghasilan
n.
Income Tax
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”.
Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The adoption of PSAK No. 46 (Revised 2010) did not have significant impact on the Company‟s financial statements.
Pajak penghasilan kini
Current income tax
Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior periods are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax office based on the tax rates and tax laws that are enacted of substantively enacted.
Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas diakui pada ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.
Current income tax relating to items debited or credited to equity is recognized in equity. Management periodically evaluates positions taken by the Company with the respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provision where appropriate.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting pusposes at the end of the reporting period.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carryforward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profit will be available again which the deductible temporary differences and the carry-forward of unused tax losses can be utilized.
19
76
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) n.
o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of each reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered.
Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income our directly in equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current income tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.
Pajak Pertambahan Niiai
Value Added Tax
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN“) kecuali:
Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of value added tax (“VAT”) except:
PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan
Piutang dan hutang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.
Laba per Saham
o.
Where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense of the asset or as part of the expense item as applicable; and Recevables and payables that are stated with the amount of VAT included.
Earnings per Share
Effektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “laba per Saham”. Penerapan PSAK No. 56 (Revisi 2011) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan.
Effectif January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 56 (revised 2011), “Earning per Share”. The adoption of PSAK No. 56 (Revised 2011) did not have significant impact on the Company‟s financial statements.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biaya yang bersifat dilutif, oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
As of December 31, 2012 and 2011, Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares, accordingly, no diluted earnings per share are calculated and presented in the statements of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biaya yang bersifat dilutif, oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
As of December 31, 2012 and 2011, Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares, accordingly, no diluted earnings per share are calculated and presented in the statements of comprehensive income.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Laba per Saham (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham“ laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 668.000.089 lembar. p.
r.
Earnings per Share (continued) In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per Share”, basic earnings per share amount is computed by dividing net income for the year by the weighted average number of shares outstanding in the respective year amounted to 668,000,089 shares.
Biaya Emisi Efek Ekuitas
p.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap akun “Tambahan Modal Disetor - Bersih” (agio saham) yang berasal dari penawaran umum saham tersebut (Catatan 1b dan 17). q.
ACCOUNTING
Share Issuance Costs Costs incurred in connection with the public offering of the Company‟s shares were recorded and accounted as an offset against the related “Additional Paid-in Capital - Net” arising from the public offering of the Company‟s shares (Notes 1b and 17).
Informasi Segmen
q.
Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment) or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operating decisionmaker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Sewa
r.
Lease
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”. The adoption of PSAK No. 30 (Revised 2011) did not have significant impact on the Company‟s financial statements.
Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.
The Company classifies leases based on the extent to which risks and rewards incindental to the ownership of a lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract, at inception date.
Sewa Pembiayaan
Finance Lease
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Pada tanggal 31 December 2012 dan 2011 Perusahaan tidak mempunyai transaksi sewa pembiayaan.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of an asset. As of December 31, 2012 and 2011, the Company does not have any finance lease transaction.
21
78
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
s.
3.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Lease (continued)
Sewa Operasi
Operating Lease
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa yang dilakukan oleh Perusahaan sebagai lessee diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
A lease is classified as a operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the lease payments made by the Company as a lessee are recognized as expense using the straight-line method over the lease term.
Provisi
s.
Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumberdaya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimates. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
The preparation of financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company‟s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2j.
The Company determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with The Company‟s accounting policies disclosed in Note 2j.
22
of
Financial
Assets
and
Financial
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 3.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan.
The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer‟s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expected to collect.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan sebelum penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 73.304.722.910 dan Rp 55.720.997.282. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.
These specific provisons are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of accounts receivable. The carrying amount of the Company‟s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 73,304,722,910 and Rp 55,720,997,282. Further details are shown in Note 5.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concering the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai. Nilai tercatat estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 5.298.815.068 dan Rp 4.161.586.926. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23.
The determination of the Company‟s employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. The Company believed that its assumptions are reasonable and appropriate. The carrying amount of the Company‟s estimated liabilities for employees„ benefits as of December 31, 2012 and 2011, amounted to Rp 5,298,815,068 and Rp 4,161,586,926. Further details are discussed in Note 23.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya.
The costs of fixed assets are depreciated on a straightline basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectations applied in the industries where the Company conduct its businesses.
23
80
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 3.
4.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 171.945.801.051 dan Rp 112.512.961.530. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual value of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company‟s fixed assets as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 171,945,801,051 and Rp 112,512,961,530. Further details are disclosed in Note 9.
Pajak Penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.
The Company carry certain financial assets and liabilities at fair value, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair value would differ if the Company utilized a different valuation methodology. Any changes in a fair value of these financial assets and liabilities would directly affect the Company‟s profit or loss.
Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 82.229.301.753 dan Rp 59.579.401.101 (Catatan 28), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 179.203.556.836 dan Rp 69.789.962.081 (Catatan 28).
The carrying amount of financial assets carried at fair value in the statement of financial position as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 82,229,301,753 and Rp 59,579,401,101 (Note 28), while the carrying amount of financial liabilities carried in the statements of financial position as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 179,203,556,836 and Rp 69,789,962,081 (Note 28).
KAS DAN SETARA KAS
4.
Akun ini terdiri dari:
This account consist of: 2012
Kas Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Indonesia Eximbank PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk (US$ 3.916 pada tahun 2012 dan US$ 1.849 pada tahun 2011)
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2011
100.907.544
117.069.118
2.175.620.895 1.158.892.187 19.235.172 14.753.440 5.573.492 4.314.402 2.525.455
109.826.512 4.227.825 114.782.294 6.022.455
37.870.234
16.767.820
24
Cash on Hand Cash in Banks Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Indonesia Eximbank PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk United States Dollar PT Bank Permata Tbk (US$ 3,916 in 2012 and (US$ 1,849 in 2011)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 4.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2012
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 3.127 pada tahun 2012 dan US$ 771 pada tahun 2011) PT Bank Pan Indonesia Tbk (US$ 2.283 pada tahun 2012 dan US$ 114.934 pada tahun 2011) Jumlah Kas dan Bank
2011
30.241.088
6.991.972
22.076.223
1.042.218.882
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 3 ,127 in 2012 and US$ 771 in 2011) PT Bank Pan Indonesia Tbk (US$ 2,283 in 2012 and (US$ 114,934 in 2011)
3.572.010.132
1.417.906.878
Total Cash on Hand and in Banks
Setara Kas Deposito Berjangka Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2.022.725.000
215.000.000
Cash Equivalents Time Deposit Third parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah Kas dan Setara Kas
5.594.735.132
1.632.906.878
Total Cash and Cash Equivalents
5,25%
Annual interest rate of time deposit Rupiah Currency
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Mata uang Rupiah
4,25%
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat kas dan setara kas Perusahaan yang dibatasi penggunaannya atau ditempatkan pada pihak berelasi.
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
PIUTANG USAHA
As of December 31, 2012 and 2011, none of Company‟s cash and cash equivalents are restricted in use or placed in a related party.
5.
Rincian piutang usaha:
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables:
2012
2011
Pihak Berelasi (lihat Catatan 6) Rupiah PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
157.734.150 4.538.400
140.597.580 -
Related Parties (see Note 6) Rupiah PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
Jumlah pihak berelasi
162.272.550
140.597.580
Total third parties - net
72.101.357.508
51.830.114.867
Pihak Ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 114.727 pada tahun 2012 dan US$ 416.623 pada tahun 2011) Jumlah pihak ketiga Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha
1.041.092.852
3.750.284.835
Third Parties Rupiah United States Dollar (US$ 114,727 in 2012 and US$ 416,623 in 2011)
73.142.450.360
55.580.399.702
Total third parties
(715.755.657 )
(715.755.657 )
less allowance for impairment of trade receivables
Jumlah pihak ketiga - bersih
72.426.694.703
54.864.644.045
Total third parties - net
Piutang Usaha - Bersih
72.588.967.253
55.005.241.625
Trade Receivables - Net
Analisis umur piutang usaha tersebut pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The aging analysis of the trade receivables as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
25
82
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 5.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
2012
Rupiah/ Rupiah
Jumlah (US$)/ Total (US$)
Ekuivalen Dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Jumlah Dalam Rupiah/ Total In Rupiah
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari >90 hari
50.835.300.725
47.173
456.164.167
51.291.464.892
16.044.583.231 4.142.532.493 755.250.000 485.963.609
67.554
584.928.685
16.044.583.231 4.142.532.493 755.250.000 1.070.892.294
Jumlah
72.263.630.058
114.727
1.041.092.852
73.304.722.910
2012 Not yet due Past due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days >90 days Total
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
2011
Rupiah/ Rupiah
Jumlah (US$)/ Total (US$)
Ekuivalen Dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Jumlah Dalam Rupiah/ Total In Rupiah
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari >90 hari
45.652.644.589
331.968
3.010.288.816
48.662.933.405
5.547.337.700 325.985.000 278.300.000 166.445.158
472 13.576 3.053 67.554
4.275.109 123.107.168 27.685.057 584.928.685
5.551.612.809 449.092.168 305.985.057 751.373.843
Not yet due Past due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days >90 days
Jumlah
51.970.712.447
416.623
3.750.284.835
55.720.997.282
Total
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Movement of net of allowance for impairment of trade receivables is as follows:
2012
6.
2011
2011
Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan: Penyisihan tahun berjalan
715.755.657
715.755.657
-
-
Balance at beginning of year Changes during the year: Provision during the year
Saldo akhir tahun
715.755.657
715.755.657
Balance at the end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the above net of allowance for impairment of trade receivables is adequate to cover any possible losses arising from the uncollectible receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha Perusahaan sebesar Rp 54 milyar dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Indonesia Eximbank, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 11.
As of December 31, 2012, the Company‟s receivables amounting to Rp 54 billion are used as collateral through fiduciary transfer of proprietary rights to the borrowings from PT Indonesia Eximbank, as explained in Note 11.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
6.
Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi.
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES The Company, in their regular conduct of business, engages in transactions with certain related parties.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 6.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
6.
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of accounts and transactions with related parties is as follows: Persentase Terhadap Jumlah Aset (%)/ Percentage to Total Assets (%)
Jumlah/ Amount 2012
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
2011
2012
2011
Piutang Usaha PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
157.734.150 4.538.400
140.597.580 -
0,05 0,01
0,06 -
Trade Receivables PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
Jumlah
162.272.550
140.597.580
0,06
0,06
Total
Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas (%)/ Percentage to Total Liabilities (%)
Jumlah/ Amount 2012 Hutang Usaha PT Forindoprima Perkasa
2011
6.431.756.544
2.776.278.958
3,48
2011 3,68
Trade Payables PT Forindoprima Perkasa
Persentase Terhadap Jumlah Akun yang Bersangkutan (%)/ Percentage to Respective Accounts (%)
Jumlah/ Amount 2012
2012
2011
2012
2011
Penjualan Bersih PT Berkah Sarana Irjatama 1.436.154.091 PT Forindoprima Perkasa 444.493.877
1.359.003.068 34.290.700
0,35 0,11
0,36 0,01
Net Sales PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
Jumlah
1.880.647.968
1.393.293.768
0,46
0,37
Total
Pembelian PT Forindoprima Perkasa 31.944.125.513
17.794.182.268
12,46
8,64
Purchases PT Forindoprima Perkasa
40.000.000
56,69
50,00
Rent Expenses (Note 25) Ishadi
Beban Sewa (Catatan 25) Ishadi
60.000.000
Pada tahun 2012, Perusahaan melakukan transaksi pembelian tanah dan bangunan dari PT Terang Fajar Persada dan PT Yanasurya Bhaktipersada, pihak-pihak berelasi, dengan nilai transaksi masing-masing sebesar Rp 20.351.300.000 dan Rp 7.500.000.000 (lihat Catatan 9)
In 2012, the Company purchased land and buildings from PT Terang Fajar Persada and PT Yanasurya Bhaktipersada, related parties, with consideration price of RP 20,351,300,000 and Rp 7,500,000,000, respectively (see Note 9)
Rincian transaksi dan saldo berdasarkan sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of transactions and balances based on the nature of relationship with the related parties are as follows:
27
84
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 6.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Pihak-pihak Berelasi/ Name of Related Paraties
No. 1.
PT Berkah Sarana Irjatama
2.
PT Forindoprima Perkasa
3.
PT Yanasurya Bhaktipersada
4.
PT Terang Fajar Persada
5.
Ishadi
6.
Sifat Relasi/ Nature of Relationship
Jenis Transaksi/ Nature of Transaktions
Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control companies Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control companies Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control companies Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control companies Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Penjualan/ Sales Penjualan dan pembelian/ Sales and purchase Pembelian tanah dan bangunan/ Purchases of land and buildings Pembelian tanah dan bangunan/ Purchases of land and buildings Sewa/ Rental
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi.
Transactions with related parties were conducted under term and conditions agreed between the parties, which may not be the same as those of the transaction with unrelated parties.
Jumlah kompensasi personil manajemen kunci (dewan komisaris dan direksi) dalam Perusahaan:
Compensation of key management personnel (boards of commissioners and directors) of the Company:
2012 Imbalan kerja jangka pendek (dalam jutaan Rupiah)
7.
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
2011 701
Short-term employee benefits (in millions of Rupiah)
690
Jumlah dalam tabel di atas merupakan jumlah yang diakui sebagai biaya selama periode pelaporan sehubungan dengan kompensasi yang diberikan kepada personil manajemen kunci tersebut.
The amounts disclosed in the table are the amounts recognized as an expense during the reporting period related to the key management personnel.
Manajemen kunci Perusahaan meliputi semua anggota dewan komisaris dan direksi.
The Company‟s key management consists of all members of the boards of commissioners and directors.
PERSEDIAAN
7.
Persediaan terdiri dari:
INVENTORIES Inventories consist of:
2012
2011
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan bahan pembantu
16.574.819.900 14.917.552.068 50.890.217.014
10.231.480.392 8.484.855.155 26.628.184.726
Finished goods Work in process Raw materials and supplies
Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan
82.382.588.982
45.344.520.273
Total Less allowance for declining in value of inventories
Bersih
81.927.457.875
(455.131.107)
Mutasi penyisihan atas penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
(365.202.418) 44.979.317.855
Net
Movement of allowance for decline in value of inventories as follows:
2012
2011
Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan: Penyisihan tahun berjalan
365.202.418
343.222.481
89.928.689
21.979.937
Balance at beginning of year Changes during the year: Provision during the year
Saldo akhir tahun
455.131.107
365.202.418
Balance at the end of year
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 7.
8.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERSEDIAAN (lanjutan)
7.
INVENTORIES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi akibat penurunan nilai persediaan.
Management believes that the above allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses that may arise from decline in value of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan Perusahaan sebesar Rp 44 milyar dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Indonesia Eximbank, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 11.
As of December 31, 2012, Company‟s Inventories amounting to Rp 44 billion are used as collateral through fiduciary transfers of proprietary rights to the borrowings from PT Indonesia Eximbank, as explained in Note 11.
Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 6 milyar dan US$ 6.500.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2012, inventories are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to approximately Rp 6 billion and US$ 6,500,000, which management believes, is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
UANG MUKA PEMBELIAN
8.
ADVANCES FOR PURCHASES
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki uang muka pembelian kepada pihak ketiga atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, sebesar Rp 3.782.285.032 dan Rp 2.705.775.566.
9.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has advances to third parties for purchasing raw materials and supplies, amounted to Rp 3,782,285,032 and Rp 2,705,775,566.
ASET TETAP
9.
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Property, plant and equipment consist of the following: 2012
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 12.981.719.500 Bangunan dan prasarana 37.903.047.137 Mesin dan peralatan 103.863.392.240 Perlengkapan pabrik 2.086.235.223 Peralatan kantor 994.505.429 Kendaraan 2.929.177.963
20.950.399.999 20.854.990.910 17.914.588.610 823.589.014 96.159.273 219.200.000
-
479.629.904 447.363.636 1.505.524.010 -
34.411.749.403 59.205.401.683 123.283.504.860 2.909.824.237 1.090.664.702 3.148.377.963
Jumlah
60.858.927.806
-
2.432.517.550
224.049.522.848
Total
8.044.402.490
Constructions in Progress Buildings and infrastructures Machinery and equipment
Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Jumlah
160.758.077.492 447.363.636 1.505.524.010
8.044.402.490
-
(447.363.636 ) (1.505.524.010 ) (1.952.887.646 )
Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles
1.952.887.646
8.044.402.490
-
8.044.402.490
Total
162.710.965.138
68.903.330.296
-
479.629.904
232.093.925.338
Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan
10.858.278.652 35.599.891.253 1.489.401.894 794.382.860 1.456.048.949
2.126.165.917 7.087.741.785 352.687.902 96.822.024 286.703.051
-
-
12.984.444.569 42.687.633.038 1.842.089.796 891.204.884 1.742.752.000
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
50.198.003.608
9.950.120.679
-
-
60.148.124.287
Total Accumulated Depreciation
171.945.801.051
Net Book Value
Jumlah Nilai Tercatat
Nilai Buku
112.512.961.530
29
86
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 9.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
2011 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles
12.981.719.500 36.256.683.501 93.229.756.059 1.782.133.692 885.213.229 2.311.934.372
1.646.363.636 10.633.636.181 304.101.531 109.292.200 617.243.591
-
-
12.981.719.500 37.903.047.137 103.863.392.240 2.086.235.223 994.505.429 2.929.177.963
147.447.440.353
13.310.637.139
-
-
160.758.077.492
Total
447.363.636 1.505.524.010
Constructions in Progress Buildings and infrastructures Machinery and equipment
-
447.363.636 1.505.524.010
-
-
-
1.952.887.646
-
-
1.952.887.646
Total
147.447.440.353
15.263.524.785
-
-
162.710.965.138
Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan
9.024.864.931 29.836.372.949 1.270.359.208 700.318.852 1.219.433.848
1.833.413.721 5.763.518.304 219.042.686 94.064.008 236.615.101
-
-
10.858.278.652 35.599.891.253 1.489.401.894 794.382.860 1.456.048.949
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
42.051.349.788
8.146.653.820
-
-
50.198.003.608
Total Accumulated Depreciation
112.512.961.530
Net Book Value
Jumlah Nilai Tercatat
Nilai Buku
105.396.090.565
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebesar Rp 9.950.120.679 dan Rp 8.146.653.820, masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011 yang dibebankan sebagai berikut:
Depreciation charged to the statements of comprehensive income amounted to Rp 9,950,120,679 and Rp 8,146,653,820 in 2012 and 2011, respectively, which were charged to:
2012
2011
Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi (Catatan 21)
8.948.136.966
7.321.919.833
1.001.983.713
824.733.987
Manufacturing overhead General and administrative expense (Note 21)
Jumlah
9.950.120.679
8.146.653.820
Total
Penambahan aset tetap, berupa mesin dan peralatan, pada tahun 2012 dan 2011 adalah termasuk pindahan dari uang muka pembelian aset tetap, masing-masing sebesar Rp 3.679.644.076 dan Rp 546.250.226.
Additions to property, plant and equipment - machinery and equipment in 2012 and 2011 include the transfer from advances for purchases of property, plant and equipment amounted to Rp 3,679,644,076 and Rp 546,250,226, respectively.
Penambahan sebagian tanah dan bangunan di tahun 2012, yaitu masing-masing sejumlah Rp 20.950.400.000 dan Rp 6.900.900.000 atau secara keseluruhan sebesar Rp 27.851.300.000 merupakan pembelian dari pihak berelasi, yaitu PT Terang Fajar Persada dan PT Yanasurya Bhaktipersada, masingmasing sebesar Rp 20.351.300.000 dan Rp 7.500.000.000. Transaksi pembelian tanah dan bangunan tersebut telah dinilai kewajarannya oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Iskandar, Asmawi dan Rekan yang telah menyatakan pendapat bahwa transaksi tersebut adalah wajar bagi Perusahaan dan pemegang saham Perusahaan sesuai dengan laporannya No. 050.27/IA-1/Sek/VI/2012 tertanggal 27 Juni 2012.
The addition of land and building in 2012 amounted to Rp 20,950,400,000 dan Rp 6,900,900,000, respectively or in total amount of Rp 27,851,300,000 were acquired and purchased from related parties, PT Terang Fajar Persada and PT Yanasurya Bhaktipersada, which amounted to Rp 20,351,300,000 and Rp 7,500,000,000, respectively. The purchase transaction of such land and buildings has obtained the fairness opinion from Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Iskandar, Asmawi dan Rekan whom has rendered opininon that the transaction is fair for the Company and its shareholders through its report No. 050.27/IA-1/Sek/VI/2012 dated 27 June 2012.
Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian berkisar dari 70% sampai dengan 95%, dipandang dari sudut keuangan pada tanggal 31 Desember 2012. Estimasi penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut adalah pada bulan Januari 2013.
The percentages of completion of the constructions in progress ranged from 70% to 95%, as determined based on financial perspective as of December 31, 2012. The completion of the constructions in progress is estimated in January 2013.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 9.
10.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 65,5 milyar dan US$ 17.100.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2012, property, plant and equipment are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to Rp 65.5 billion and US$ 17,100,000. Management believes that total insurance coverage is adequate to cover any possible losses that may arise from such risks.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut.
Management believes that the carrying values of all the Company‟s assets are fully recoverable, and hence, no writedown for impairment in asset values is necessary.
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap berupa tanah dan bangunan pabrik serta mesin dan peralatan senilai Rp 132 milyar dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Indonesia Eximbank, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 11.
As of December 31, 2012, property, plant and equipment such as land and factory building and machinery and equipment with total amount Rp 132 billion are pledged as collateral for loans obtained from PT Indonesia Eximbank, as described in Note 11.
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap berupa mesin dan peralatan milik Perusahaan dengan nilai sebesar US$ 371.600 dan EUR 1.150.000 dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 11.
As of December 31, 2012, machinery and equipment with total amount of US$ 371,600 and EUR 1,150,000 are pledged as collateral for loans obtained from PT Indonesia Eximbank dan PT Bank UOB Indonesia, as described in Note 11.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Hak Guna Bangunan (HGB) Perusahaan memiliki sisa jangka waktu yang berkisar antara 12-28 tahun. Manajemen berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
As of December 31, 2012, “Hak Guna Bangunan” (HGB) of the Company has durations left ranging from 12-28 years. Management believes that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki uang muka pembelian aset tetap, berupa mesin dan peralatan, kepada pihak ketiga, masing-masing sebesar Rp 3.597.983.795 dan Rp 3.679.644.076.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has an advances purchase of property, plant and equipment, such as machinery and equipment, to third parties, amounting to Rp 3,597,983,795 and Rp 3,679,644,076, respectively.
ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
10.
Aset tidak lancar lain-lain terdiri dari:
OTHER NON-CURRENT ASSETS Other non-current assets consists of:
2012
2011
Beban ditangguhkan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 93.610.346 pada tahun 2011 (Catatan 2g) Lain-lain
100.000.000
479.629.904 100.000.000
Deferred charges for landrights net of accumulated amortization of Rp 93,610,346 in 2011 (Note 2g) Others
Jumlah
100.000.000
579.629.904
Total
Jumlah beban amortisasi atas beban ditangguhkan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 31.479.119, yang dicatat pada akun “Beban Umum dan Administrasi” di “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011.
Total amortization expenses of deferred charges in the year 2011 amounted to Rp 31,479,119, which was recorded in "General and Administrative Expenses" in "Operating Expenses" in the statements of comprehensive income in 2011.
31
88
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 11.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
HUTANG BANK
11.
Hutang bank terdiri dari:
BANK LOANS Bank loans consist of:
2012
2011
Hutang bank jangka pendek PT Indonesia Eximbank Kredit Modal Kerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja
75.900.000.000
-
-
46.217.509.855
Short-term bank loans PT Indonesia Eximbank Working Capital Loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Working Capital Loan
Jumlah
75.900.000.000
46.217.509.855
Total
Hutang bank jangka panjang PT Indonesia Eximbank Kredit Investasi PT Bank UOB Indonesia Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Investasi Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(13.252.769.077 )
Hutang jangka panjang - bersih
53.127.935.498
54.067.756.320
-
12.312.948.255
-
-
1.925.089.268 (1.260.000.000 ) 665.089.268
Long-term bank loans PT Indonesia Eximbank Investment Loan PT Bank UOB Indonesia Investment Loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Investment Loan Less current maturities Long-term debt - net
PT Indonesia Eximbank (Bank Exim)
PT Indonesia Eximbank (Bank Exim)
Pada tanggal 10 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Exim yang bersifat revolving dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 90.000.000.000, yang ditujukan untuk modal kerja usaha industri pembuatan karung plastik dan penerbitan LC Usance. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 10 Oktober 2013, dengan tingkat bunga per tahun sebesar 9,25% pada tahun 2012.
On October 10, 2012, the Company obtained revolving working capital loan from Bank Exim with maximum facility amounted to Rp 90,000,000,000, for the working capital of manufacturing plastic and cement bags and usance LC. The term of credit facility is 12 (twelve) months up to October 10, 2013, with annual interest rate of 9.25% in 2012.
Pada tanggal 10 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Exim dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 56.000.000.000, yang ditujukan untuk pengembangan usaha industri karung plastik. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 60 (enam puluh) bulan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 9,5%.
On October 10, 2012, the Company obtained investment credit facility from Bank Exim with a maximum facility amounted to Rp 56,000,000,000 for the development of woven bag industry. The term of credit facility is 60 (sixty) months and bears annual interest amount of 9.5%.
Pada tahun 2012, pembayaran pinjaman tersebut adalah sebesar Rp 1.932.243.680.
In 2012, the repayment of the loan facility amounted to Rp 1,932,243,680.
Untuk tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan, saldo hutang bank jangka panjang tersebut di atas dicatat dan disajikan pada laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2012 sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif tahunan, sebesar 10% pada tahun 2012.
For accounting and financial reporting purposes, the above long-term bank loans is carried and presented in the statements of financial position as at December 31, 2012 at amortized cost using effective interest at annual rate of 10% in 2012.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank Exim apabila terdapat perubahan anggaran dasar Perusahaan dan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Fasilitas tersebut dijamin dengan persediaan (senilai Rp 44 milyar), piutang usaha (senilai Rp 54 milyar), tanah, bangunan, sarana pelengkap, mesin dan peralatan (senilai Rp 132 milyar) (lihat Catatan 5, 7 dan 9), serta jaminan pribadi dari Ishadi, Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihakpihak berelasi Perusahaan.
Based on the agreement, the Company shall give written notice to Bank Exim, whenever there are changes in the articles of association and the composition of the Boards of Directors and Commissioners. Those facilities are collateralized by the Company‟s inventories (amounted to Rp 44 billion), trade receivables (amounted to Rp 54 billion), property, plant and equipment (amounted to Rp 132 billion) (see Notes 5, 7 and 9), and personal guarantee from Ishadi, Alexander Tanzil and Santoso Wijaya (related parties).
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 11.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
HUTANG BANK (lanjutan)
11.
BANK LOANS (continued)
PT Indonesia Eximbank (Bank Exim) (lanjutan)
PT Indonesia Eximbank (Bank Exim) (continued)
Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu seperti menjaga rasio keuangan tertentu (debt to equity ratio). Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah memenuhi persyaratan sehubungan dengan fasilitas kredit diatas.
In relation to the above facility, the Company is required to comply with certain covenants such as maintaining certain financial ratio (debt to equity ratio). As of December 31, 2012, the Company has complied with all the covenants of the above credit facility.
PT Bank UOB Indonesia (Bank UOB)
PT Bank UOB Indonesia (Bank UOB)
Pada tanggal 27 Februari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank UOB dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 12.900.000.000, yang ditujukan untuk pembiayaan pembelian mesin dan peralatan pabrik. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 60 (enam puluh) bulan, tidak termasuk availaibility period dan grace period, maksimal 7 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan dikenakan bunga per tahun sebesar 10,5% pada tahun 2012.
On February 27, 2012, the Company obtained investment credit facility from Bank UOB Indonesia with a maximum facility amounted to Rp 12,900,000,000 for the purchase of plant‟s machinery and equipment. The term of credit facility is 60 (sixty) months, not include availability period and grace period, at maximum 7 (seven) months since the date of the signing credit contract and bears the annual interest rate of 10.5% in 2012.
Pada tahun 2012, pembayaran pinjaman tersebut adalah sebesar Rp 587.051.745.
In 2012, the repayment of the loan facility amounted to Rp 587,051,745.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank UOB apabila terdapat perubahan anggaran dasar Perusahaan dan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Fasilitas tersebut dijamin dengan mesin dan peralatan milik Perusahaan (lihat Catatan 9) sebesar US$ 371.600 dan EUR 1.150.000, serta jaminan pribadi dari Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak-pihak berelasi Perusahaan.
Based on the agreement, the Company shall give written notice to Bank UOB Indonesia, whenever there are changes in the articles of association and the composition of the Boards of Directors and Commissioners. Those facilities are collateralized by the Company‟s machinery and equipment (see Note 9) amount to USD 371,600 and EUR 1,150,000, and personal guarantee from Alexander Tanzil and Santoso Wijaya (related parties).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Pada tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri yang bersifat revolving dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 71.000.000.000, yang ditujukan untuk modal kerja usaha industri pembuatan karung plastik dan kantong semen. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 27 Maret 2008 dan terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 27 Maret 2012, dengan tingkat bunga per tahun berkisar antara 10,5% - 11% pada tahun 2011.
On March 28, 2007, the Company obtained revolving working capital loan from Bank Mandiri with maximum facility amounted to Rp 71,000,000,000,for the working capital of manufacturing plastic and cement bags. The term of credit facility is 12 (twelve) months up to March 27, 2008 and has been extended, the latest is up to March 27, 2012, with annual interest rates ranging from 10.5% - 11% in 2011 respectively.
Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 46.217.509.855 telah dilunasi seluruhnya pada bulan Oktober 2012.
As of December 31, 2011, the outstanding balance loan facility amounted to Rp 46,217,509,855 was fully paid on October 2012.
Pada tanggal 18 Maret 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 5.000.000.000, yang ditujukan untuk pembiayaan pembelian mesin dan peralatan pabrik. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 48 (empat puluh delapan) bulan dan dikenakan bunga per tahun berkisar antara 9,5% 11% pada tahun 2012 dan 10,5% - 11% pada tahun 2011. Untuk tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan, saldo hutang bank jangka panjang tersebut di atas dicatat dan disajikan pada laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2011 sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif tahunan sebesar 12,5%.
On March 18, 2009, the Company obtained investment credit facility from Bank Mandiri with a maximum facility amounted to Rp 5,000,000,000 for the purchase of plant‟s machinery and equipment. The term of credit facility is 48 (forty eight) months and bears annual interest rateranging from 9.5% - 11% in 2012 and 10.5% - 11% in 2011. For accounting and financial reporting purposes, the above long-term bank loans is carried and presented in the statements of financial position as at December 31, 2011 at amortized cost using effective interest at annual rate of 12.5%.
33
90
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 11.
12.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
HUTANG BANK (lanjutan)
11.
BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank Mandiri apabila terdapat perubahan anggaran dasar Perusahaan dan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Fasilitas tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan, sertifikat Hak Guna Bangunan beserta bangunan pabrik, mesin dan peralatan milik Perusahaan (lihat Catatan 5, 7 dan 9), serta jaminan pribadi dari Ishadi, Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak berelasi Perusahaan.
Based on the agreement, the Company shall give written notice to Bank Mandiri, whenever there are changes in the articles of association and the composition of the Boards of Directors and Commissioners. Those facilities are collateralized by the Company‟s trade receivables, inventories, landrights and factory building, machinery and equipment (see Notes 5, 7 and 9), and personal guarantee from Ishadi, Alexander Tanzil and Santoso Wijaya (related parties).
Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.925.089.268 telah dilunasi seluruhnya pada bulan Oktober 2012.
As of December 31, 2011, the outstanding balance loan facility amounted to Rp 1,925,089,268 was fully paid in October 2012.
Beban bunga atas seluruh pinjaman diatas ini masingmasing sebesar Rp 7.743.692.131 dan Rp 5.610.039.623 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Keuangan” pada laporan laba rugi komprehensif.
Interest expense from the above loans amounting to Rp 7,743,692,131 and Rp 5,610,039,623, respectively, for the years ended December 31, 2012 and 2011, and was presented as part of “Financing Expense” in the statements of comprehensive income.
HUTANG USAHA
12.
Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents liabilities incurred mainly from purchase of raw materials and indirect materials, with details as follows:
2012 Pihak berelasi (lihat Catatan 6) PT Forindoprima Perkasa
TRADE PAYABLES
2011 Related party (Note 6) PT Forindoprima Perkasa
6.431.756.544
2.776.278.958
12.542.726.613
11.920.000.055
7.846.568.617
73.787.132
-
21.473.547
Third parties - local Rupiah United States Dollar (US$ 811,434 in 2012 and US$ 8,137 in 2011) European Euro (EUR 1,829 in 2011)
Jumlah pihak ketiga
20.389.295.230
12.015.260.734
Total third parties
Jumlah
26.821.051.774
14.791.539.692
Total
Pihak ketiga - lokal Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 811.434 pada tahun 2012 dan US$ 8.137 pada tahun 2011) Euro Eropa (EUR 1.829 pada tahun 2011)
Pemasok utama Perusahaan antara lain adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (dahulu PT Tripolyta Indonesia Tbk).
The main suppliers of the Company among others, are PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (formerly PT Tripolyta Indonesia Tbk).
Rincian umur hutang dihitung sejak tanggal terjadinya hutang:
The details of aging of trade payables based on recognition date:
2012
2011
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun
17.998.166.779 8.722.636.275 7.151.500 93.097.220
12.266.452.931 2.467.365.886 42.399.177 15.321.698
Up to 1 month >1 month - 3 months > 3 months - 6 months >6 months - 1 year
Jumlah
26.821.051.774
14.791.539.692
Total
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 13.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERPAJAKAN a.
13.
Pajak dibayar di muka dan hutang pajak
a.
Prepaid taxes and taxes payable
Pajak dibayar di muka
Prepaid taxes
Jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 5.583.530.852, yang disajikan dalam akun “Pajak Dibayar di Muka” pada laporan posisi keuangan.
Value Added Tax (VAT) In - net of the Company as of December 31, 2012 amounting to Rp 5,583,530,852, which presented as part of “Prepaid Taxes” in statements of financial positions.
Hutang pajak
Taxes payable
Hutang pajak terdiri dari:
Taxes payable consists of: 2012
Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4(2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran - Bersih Jumlah b.
TAXATION
2011
24.427.132 2.973.493 318.794.155 -
24.901.290 2.278.073 404.660.243 15.890.454
-
992.992.493
Income Taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 4(2) Value Added Tax (VAT) Out - Net
346.194.780
1.440.722.553
Total
Beban pajak penghasilan
b.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before income tax expense according to the statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Beda temporer: Penyusutan Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai persediaan Beda tetap: Kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Penyusutan dan amortisasi Penghasilan yang pajaknya bersifat final Lain-lain - bersih Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan
Income tax expense
2011
22.569.570.253 (753.813.834 )
22.643.266.333 (752.451.106 )
1.137.228.142
840.797.592
89.928.689
21.979.937
1.180.501.351 19.656.786 140.575.401
663.532.134 61.170.681 115.531.426
(28.487.683 ) 506.328.739 24.861.487.844
Perusahaan akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2012 kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) berdasarkan perhitungan pajak di atas. Taksiran penghasilan kena pajak pada tahun 2011 tersebut adalah sesuai dengan jumlah dalam SPT tahun 2011 yang telah dilaporkan kepada KPP.
(11.992.384 ) 616.922.509 24.198.757.122
Income before income tax expense per statements of comprehensive income Temporary differences: Depreciation Estimated liabilities for employees‟ benefits Allowance for declining in value of inventories Permanent differences: Employees‟ benefits in kind Donation and representation Depreciation and amortization Income already subjected to final tax Others - net Estimated taxable income current year
The Company will submit its 2012 Annual Income Tax Returns to the Tax Service Office based on the tax calculation as mentioned above. The amount of estimated taxable income in 2011 conforms with the related amount reflected in the Company‟s 2011 Annual Income Tax Returns submitted to the Tax Service Office.
35
92
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 13.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERPAJAKAN (lanjutan) b.
13.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Beban pajak penghasilan (tahun berjalan) dan perhitungan taksiran klaim pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Income tax expense (continued) Income tax expense (current year) and the computation of the estimated claim for income tax refunds are as follows:
2012 Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan)
TAXATION (continued)
2011
24.861.487.000
24.198.757.000
Estimated taxable income (rounded off)
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Pajak penghasilan dibayar di muka (Pasal 22, 23 dan 25)
6.215.371.750
6.049.689.250
7.905.351.032
8.010.161.757
Income tax expense - current year Prepayments of income taxes (Articles 22, 23 and 25)
Taksiran klaim pajak penghasilan
1.689.979.282
1.960.472.507
Claim for income tax refunds
Taksiran klaim pajak penghasilan pada tanggal laporan posisi keuangan terdiri dari klaim untuk tahun pajak sebagai berikut:
Claim for income tax refunds at the date of statements of financial position consist of the claim for the years:
2012
2011
Taksiran klaim Pajak Penghasilan: 2012 2011
1.689.979.282 1.960.472.507
1.960.472.507
Claim for Income Taxes refund: 2012 2011
Jumlah
3.650.451.789
1.960.472.507
Total
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense as calculated by applying the prevailing tax rate to income before income tax expense and income tax expense as shown in the statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Penyusutan dan amortisasi Penghasilan yang pajaknya bersifat final Lain-lain - bersih Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
2011
22.569.570.253
22.643.266.333
5.642.392.563
5.660.816.583
295.125.338 4.914.197 35.143.850
165.883.034 15.292.670 28.882.857
(7.121.921 ) 126.581.974
(2.998.096 ) 154.230.597
6.097.036.001
36
6.022.107.645
Income before income tax expense per statements of comprehensive income Income tax expense computed using the prevailing tax rate Tax effect of permanent differences: Employees‟ benefits in kind Donation and representation Depreciation and amortization Income already subjected to final tax Others - net Income tax expense per statements of comprehensive income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 13.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
13.
Aset pajak tangguhan - bersih
TAXATION (continued) c.
Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
Deferred tax assets - net The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
Tahun 2012 Saldo Awal/ Beginning Balance Perusahaan Estimasi liabilitas atas imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Penyusutan aset tetap Aset pajak tangguhan Perusahaan - bersih
Dibebankan pada Laporan Laba Rugi/ Charged to the Profit or Loss
Saldo Akhir Ending/ Balance
1.040.396.731
284.307.036
1.324.703.767
91.300.605
22.482.172
113.782.777
178.938.914 (1.128.102.090 ) 182.534.160
(188.453.459 )
178.938.914 (1.316.555.549 )
118.335.749
300.869.909
Company Estimated Liabilities for employees‟ benefits Allowance for declining in value of inventories Allowance for impairment of trade receivable Depetiation of fixed assets Deferred tax liabilities of the Company - net
Tahun 2011 Saldo Awal/ Beginning Balance Perusahaan Estimasi liabilitas atas imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Penyusutan aset tetap Aset pajak tangguhan Perusahaan - bersih
d.
Dibebankan pada Laporan Laba Rugi/ Charged to the Profit or Loss
Saldo Akhir Ending/ Balance
830.197.334
210.199.397
1.040.396.731
85.805.622
5.494.983
91.300.605
178.938.914 (939.989.315 )
(188.112.775 )
178.938.914 (1.128.102.090 )
154.952.555
27.581.605
182.534.160
Administrasi
d.
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. e.
Company Estimated Liabilities for employees‟ benefits Allowance for declining in value of inventories Allowance for impairment of trade receivable Depetiation of fixed assets Deferred tax liabilities of the Company - net
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company submit tax return on the basis of self assessment. For the fiscal year before 2008, the Directorate General of Taxation (DGT) may assess or amend taxes within 10 (ten) years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Perubahan undang-undang pajak penghasilan
e.
Amendment of income tax law
Tarif tunggal pajak penghasilan badan adalah 25% mulai tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
The single rate for corporate income tax is 25% for fiscal year and onwards.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif-tarif tersebut.
Deferred tax assets and liabilities have been calculated using these enacted tax rates.
37
94
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 14.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
BEBAN AKRUAL
14.
ACCRUALS
Akun ini terdiri dari:
This account consist of: 2012
15.
2011
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
1.087.466.214
1.089.500.125
Short-term employee benefit liabilities Salaries, wages and employees‟ benefit
Beban harus dibayar Listrik, air dan telepon Beban angkut Bunga Lain-lain
1.172.642.720 154.642.000 191.033.566 410.352.602
1.038.377.433 154.735.000 116.999.432 366.957.631
Accrued Expenses Electricity, water and telephone Freight Interest Others
Jumlah
1.928.670.888
1.677.069.496
Total
HUTANG LAIN-LAIN
15.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, akun ini merupakan hutang atas pembelian aset tetap, berupa mesin dan peralatan, kepada pihak ketiga masingmasing sebesar Rp 6.796.913.980 (atau ekuivalen EUR 508.000 dan US$ 29.938) dan Rp 3.634.854.420 (atau ekuivalen sebesar EUR 270.000 dan US$ 50.315).
16.
As of December 31, 2012 and 2011, this account represents liabilities incurred from purchase of machinery and equipment to third parties amounted to Rp 6,796,913,980 (or equivalent to EUR 508,000 and US$ 29,938) and Rp 3,634,854,420 (or equivalent to EUR 270,000 and US$ 50,315), recpectively.
MODAL SAHAM
16.
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham/ Number of Share
OTHER PAYABLES
CAPITAL STOCK The details of share ownership of the Company as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Persentase Pemilikan/ Persentage of Ownership 89,469% 0,352%
Jumlah/ Amount
PT Hastagraha Bumipersada Ishadi (Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
597.650.500 2.349.500 68.000.089
10,179%
6.800.008.900
PT Hastagraha Bumipersada Ishadi (President Director) Others (each with ownership interest below 5%)
Jumlah
668.000.089
100,000%
66.800.008.900
Total
Anggota Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Direksi Ishadi
Jumlah Saham/ Number of Share
59.765.050.000 234.950.000
Shareholders
The Commissioners and Directors who are shareholders of the Company, based on the records maintained by the Company‟s Share Registrar as of December 31, 2012 and 2011, are as follows:
Persentase Pemilikan/ Persentage of Ownership
2.349.500
0,352 %
Jumlah/ Amount 234.950.000
Shareholders Directors Ishadi
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company‟s capital management is to ensure that they maintain healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 16.
17.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
MODAL SAHAM (lanjutan)
16.
Pengelolaan Modal (lanjutan)
Capital Management (continued)
Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Tahunan berikutnya.
The Company is also required by the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered with by the Company in next Annual General Shareholders Meeting (“AGM”).
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan usulan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan tambahan pendanaan melalui pinjaman.Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The Company manages its capital structure and make adjustments to it, in light of changes in economic conditions. In order to maintain and adjust the capital structure, the Company may adjust the proposed dividend payment to shareholders , issue new shares, or raise additional debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes for managing capital during the years ended December 31, 2012 and 2011.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur pemodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar, antara lain dengan memonitor permodalan menggunakan rasio debt to equity dan rasio gearing.
The Company‟s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost, using debt to equity ratio and gearing ratio .
TAMBAHAN MODAL DISETOR- BERSIH
17.
Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Agio saham sehubungan penawaran umum saham (Catatan 1b) Biaya emisi efek ekuitas (Catatan 1b dan 2p) Agio saham sehubungan - pelaksanaan Waran Seri I Bersih
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET The details of additional paid in capital as of Desember 31, 2012 dan 2011 are as follows:
2012
18.
CAPITAL STOCK (continued)
2011
51.620
51.620
Additional paid in capital arising from initial public offering (Note 1b) Stock issuance costs (Notes 1b and 2p) Additional paid in capital arising from the exercise of Series I Warrants
28.054.021.637
28.054.021.637
Net
30.260.000.000
30.260.000.000
(2.206.029.983 )
(2.206.029.983 )
DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
18.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 25 Mei 2012, para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga menyetujui untuk mencadangkan sejumlah Rp 2.000.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2011, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.
CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE Based on the Company‟s Annual Shareholders‟ General Meeting (AGM) on May 25, 2012, the shareholders declared no cash dividends to be distributed to shareholders. On the same AGM, the shareholders also agreed to appropriate portions of retained earnings for general reserve purposes amounting to Rp 2,000,000,000 from net income in 2011, in accordance with the existing regulations.
39
96
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 18.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM (lanjutan)
18.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 3 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga menyetujui untuk mencadangkan sejumlah Rp 2.000.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2010, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. 19.
AND
GENERAL
RESERVE
Based on the Company‟s Annual Shareholders‟ General Meeting (AGM) on June 3, 2011, the shareholders declared no cash dividends to be distributed to shareholders. On the same AGM, the shareholders also agreed to appropriate portions of retained earnings for general reserve purposes amounting to Rp 2,000,000,000 from net income in 2010, in accordance with the existing regulations.
PENJUALAN BERSIH
19.
Akun ini terdiri dari:
NET SALES This account consists of:
2012
2011
Lokal Ekspor
369.704.493.160 44.117.379.449
327.518.549.705 45.529.212.099
Local Export
Jumlah
413.821.872.609
373.047.761.804
Total
Sebagian penjualan, yaitu sekitar 0,46% dan 0,37%, masing-masing pada tahun 2012 dan 2011, dilakukan kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6).
A portion of sales, approximately 0.46% and 0.37%in 2012 and 2011, respectively, were made to related parties (Note 6).
Pada tahun 2012 dan 2011, penjualan kepada pihak ketiga dengan jumlah penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut:
In 2012 and 2011, sales to third parties with amount exceeding 10% of net sales are as follows: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih (%)/ Percentage to Total Net Sales (%)
Jumlah/ Amount 2012 Penjualan Bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Holcim Indonesia Tbk Jumlah
2011
2012
2011
70.139.018.000 53.270.255.000
45.933.892.750 52.430.097.001
16,95 12,87
12,31 14,05
Net Sales PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Holcim Indonesia Tbk
123.409.273.000
98.363.989.751
29,82
26,36
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki uang muka dari pelanggan (pihak ketiga) sebesar Rp 288.749.405 dan Rp 454.399.225.
20.
CASH DIVIDENDS (continued)
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has advances from customers (third parties) amounted to Rp 288,749,405 and Rp 454,399,225.
BEBAN POKOK PENJUALAN
20.
Akun ini terdiri dari:
COST OF GOODS SOLD This accounts consists of:
2012
2011
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Upah buruh tidak langsung Beban pabrikasi
221.220.709.586 19.802.922.800 12.385.901.171 94.965.709.298
197.958.868.804 16.740.201.746 7.167.292.069 79.958.587.322
Raw materials used Direct labor Indirect labor Manufacturing overhead
Jumlah Beban Produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Pembelian Akhir tahun
348.375.242.855
301.824.949.941
Total Manufacturing Cost Work in process inventory Beginning of year Purchases End of year
Beban Pokok Produksi
360.770.499.997
8.484.855.155 18.827.954.055 (14.917.552.068 )
40
6.543.337.460 12.088.954.539 (8.484.855.155 ) 311.972.386.785
Cost of Goods Manufactured
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 20.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
20. 2012
2011
Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
10.231.480.392 10.918.413.566 (16.574.819.900 )
12.679.153.232 12.959.114.857 (10.231.480.392 )
Beban Pokok Penjualan
365.345.574.055
327.379.174.482
Finished goods inventory Beginning of year Purchases End of year Cost of Goods Sold
Sebagian pembelian, yaitu sekitar 12,46% dan 8,64%, masing-masing pada tahun 2012 dan 2011, dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 6).
A portion of purchases approximately 12.46% and 8.64% in 2012 and 2011, respectively, were made from related party (Note 6).
Pada tahun 2012 dan 2011, pembelian dari pemasok pihak ketiga dengan jumlah pembelian melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut:
In 2012 and 2011, purchase from third parties with total purchase exceeding 10% of net sales was as follows: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih (%)/ Percentage to Total Net Sales (%)
Jumlah/ Amount 2012 Pembelian PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (dahulu PT Tripolyta Indonesia Tbk)
21.
COST OF GOODS SOLD (continued)
93.334.356.165
2011
72.115.720.647
BEBAN USAHA
21.
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
Iklan, komisi dan promosi penjualan Lain-lain Jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban kantor Penyusutan dan amortisasi (Catatan 9 dan 10) Perjalanan dinas Asuransi Lain-lain
22,55
2011
19,33
Purchases PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (formerly PT Tripolyta Indonesia Tbk
OPERATING EXPENSES Details of operating expenses are as follows:
2012 Beban Penjualan Pengangkutan dan transportasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
2012
2011
5.576.430.217
6.142.176.637
500.499.500
182.933.853
184.613.946 99.335.616
135.047.329 254.369.724
Selling Expenses Freight and transportation Salaries, wages and employees„ benefits Advertising, commissions and sales promotions Others
6.360.879.279
6.714.527.543
Total
5.534.885.540 3.829.985.166
4.998.903.691 3.425.642.548
1.001.983.713 992.470.313 269.292.412 1.168.041.001
856.213.106 905.334.389 228.136.714 806.818.075
General and Administrative Expenses Salaries, wages and employees„ benefits Office expenses Depreciation and amortization (Notes 9 and 10) Business travel Insurance Others
Jumlah
12.796.658.145
11.221.048.523
Total
Jumlah Beban Usaha
19.157.537.424
17.935.576.066
Total Operating Expenses
41
98
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 22.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
BEBAN KEUANGAN
22.
FINANCING EXPENSES
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
Details of financing expenses are as follows: 2012
Bunga pinjaman bank
7.743.692.131
5.610.039.623
789.698.297
373.288.492
Interest on bank loans Provision and bank administrative charges
8.533.390.428
5.983.328.115
Total
Provisi dan administrasi bank Jumlah
23.
2011
ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
23.
ESTIMATED BENEFITS
LIABILITIES
FOR
EMPLOYEES’
Perusahaan mencatat estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, berdasarkan laporannya, masing-masing No. 103/PBL/KE/II/2013 tanggal 21 Februari 2013 dan No. 081/PBL/KE/II/2012 tanggal 16 Februari 2012, yang menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The Company recorded the estimated liabilities for employees‟ benefits as of December 31, 2012 and 2011, based on the actuarial calculation prepared by PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary, which reports No. 103/PBL/KE/II/2013 dated February 21, 2013 and No. 081/PBL/KE/II/2012 dated February 16, 2012, respectively, applied the “Projected Unit Credit” method.
Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut:
Key assumptions used for actuarial calculation are as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Referensi tingkat kematian Tingkat cacat tahunan
: : : :
Umur pensiun
:
6,24% (2011: 7,25%) per tahun/per year 10% TMI-2011 (2011: TMI -1999) 5% dari tingkat mortalitas/ 5% from mortality table 55 tahun/year
: : : :
Discount rate Future annual salary increase Mortality rate reference Annual disability rate
:
Retirement age
Analisis liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai “Estimasi Liabilitas atas Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008, dan beban imbalan kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut, adalah sebagai berikut:
Analysis of estimated liabilities for employees‟ benefits is presented as “Estimated Liabilities for Employees‟ Benefits” in the statements of financial position as of December 31, 2012, 2011, 2010, 2009 and 2008, and employees‟ benefits expense as recorded in the statements of comprehensive income for the years then ended are as follows:
a. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
a.
2012 Nilai kini liabilitas imbalan kerja Biaya jasa lampau yang tidak diakui Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan
7.066.830.871
2011 5.446.043.778
2010 3.079.033.185
Estimated liabilities for employees‟ benefits 2009 2.372.011.147
(470.025.152 )
(505.525.542 )
(541.025.932)
(576.526.322 )
(1.297.990.651 )
(778.931.310 )
782.782.081
942.422.189
5.298.815.068
4.161.586.926
3.320.789.334
42
2.737.907.014
2008 Present value of employees‟ 2.420.971.971 benefits obligation Unrecognized past (612.026.712) service cost
510.828.366
Unrecognized actuarial gain (loss)
2.319.773.625
Net liabilities recognized in the statements of financial position
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 23.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
23.
ESTIMATED LIABILITIES BENEFITS (continued)
b. Beban imbalan kerja karyawan 2012 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuarial Amortisasi atas beban jasa masa lalu Efek kurtailmen Beban yang diakui pada tahun berjalan
761.783.472 379.601.286
b. 2011
2010
607.086.472 315.665.006
347.350.326 260.921.226
240.613.193 266.306.917
11.342.294
(23.084.480 )
(34.242.742)
(12.253.286 )
35.500.390 -
35.500.390 (26.646.880)
35.500.390 -
35.500.390 -
1.188.227.442
935.167.388
582.882.320
530.167.214
552.484.704
Employees’ benefits recognized in the current year
4.161.586.926 1.188.227.442 (50.999.300 ) 5.298.815.068
c.
2011
2010
3.320.789.334
The change in the liabilities of employees‟ benefits 2009
2008
2.319.773.625
1.794.194.421
935.167.388 (72.699.796 )
582.882.320 -
530.167.214 -
552.484.704 -
(21.670.000 )
-
(112.033.825 )
(26.905.500)
4.161.586.926
3.320.789.334
24.
9.326 114.727
Jumlah US$ EUR US$
2.319.773.625
Ending balance of net liabilities
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES As of December 31, 2012, the Company has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies mainly as follows:
Mata Uang Asing US$ US$
2.737.907.014
Beginning balance ofnet liabilities Employees‟ benefit expense for current year Actuarial correction Payment of employees‟ benefits for current year
Management believes that the above estimated liabilities are adequate to cover the prevailing requirements.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, sebagai berikut:
Liabilitas Hutang usaha Hutang lain-lain
-
2.737.907.014
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha
247.862.970 269.121.344
35.500.390 -
Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku. 24.
2008 Current service costs Interest costs Amortization of actuarial loss Amortization of past service costs Curtailment effect
2012
Saldo akhir liabilitas bersih
EMPLOYEES’
Employees‟ benefits expense 2009
c. Mutasi nilai bersih atas liabilitas imbalan kerja karyawan
Saldo awal liabilitas bersih Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan Koreksi aktuarial Pembayaran imbalan kerja dalam tahun berjalan
FOR
811.434 508.000 29.938
Ekuivalen Dalam Rupiah 90.187.545 1.041.092.852
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables
1.131.280.397
Total
7.846.568.617 6.507.408.880 289.505.100
Liabilities Trade payables Other payables
Jumlah
14.643.482.597
Total
Liabilitas - Bersih
13.512.202.200
Liabilities - Net
Perusahaan tidak memiliki pinjaman dalam mata uang asing, namun demikian manajemen secara berkelanjutan senantiasa mengevaluasi struktur aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Pada tanggal 8 Maret 2013 (tanggal penyelesaian laporan keuangan), kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah: US$ 1 = Rp 9.688 dan EUR 1 = Rp 12.684.
The Company has no borrowings which denominated in foreign currencies, however the management continues to evaluate the structure of assets and liabilities denominated in foreign currencies. As of March 8, 2013 (the date of completion of the financial statements), the average rate of foreign currency published by Bank Indonesia is : US$ 1 = Rp 9,688 and EUR 1 = Rp 12,684.
43
100
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 25.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERJANJIAN DAN KONTINJENSI
25.
AGREEMENT AND CONTINGENCIES
a.
Perusahaan memiliki perjanjian sewa ruangan kantor dengan Ishadi (pihak berelasi) untuk kantor pusat Perusahaan, yang berlaku untuk periode 1 (satu) tahun, terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, dengan nilai sewa sebesar Rp 60.000.000. Jumlah beban sewa pada tahun 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebesar Rp 60.000.000 dan Rp 40.000.000 (Catatan 6).
a.
The Company has an office space lease agreement with Ishadi (a related party) for the Company‟s head office, which valid for a period of 1 (one) year, which has been extended until December 31, 2013, with a rental amount of Rp 60,000,000. Total rental expense in 2012 and 2011, amounting to Rp 60,000,000 and Rp 40,000,000, respectively (Note 6).
b.
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan (tanggal 8 Maret 2013) terdapat perkara yang melibatkan nama Perusahaan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berdasarkan Putusan KPPU No. 08/KPPUL/2004. Perkara tersebut melibatkan nama Perusahaan dalam tender pengadaan tinta sidik jari Pemilu Legislatif Tahun 2004 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (Tender), dimana berdasarkan Putusan KPPU, Perusahaan dinyatakan telah membentuk suatu Konsorsium Perusahaan, yang dalam perkara ini kegiatannya dijalankan oleh Mus‟ab Mochamad (pihak ketiga), dan melanggar Pasal 22 Undangundang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta menghukum Konsorsium Perusahaan tersebut (beserta 5 Konsorsium lainnya) secara bersamasama untuk membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) karena dinyatakan telah melakukan persengkokolan.
b.
As of the completion date of financial statements (March 8, 2013) there was a case involving the Company with the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) based on KPPU Decision No. 08/KPPU-L/2004. The case involved the Company‟s name in the tender process for the procurement of fingerprint ink for national legislative elections in 2004 which organized by the National Elections Commission (Tender). Based on the decision of KPPU, the Company was convicted hadformed a Consortium, which activities were operated by Mus'ab Mochamad(a third party), and violated Article 22 of Law No. 5 Year 1999 about Monopoly and Unfair Business Competition and the Consortium (together with five other Consorsium)were sentenced to jointly pay fines amounting to Rp 1,000,000,000 (one billion Rupiah) for forming a conspiracy.
Atas Putusan KPPU tersebut, telah diajukan Surat Keberatan tertanggal 8 Agustus 2005, yang kemudian telah diputus oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Putusan tertanggal 5 Januari 2006, yang pada dasarnya menguatkan Putusan KPPU No. 08/KPPU-L/2004 tersebut dan selanjutnya atas perkara tersebut telah diajukan kasasi pada Mahkamah Agung Republik Indonesia berdasarkan pengajuan Memori Kasasi pada tanggal 10 Februari 2006 yang telah didaftarkan dengan Nomor 16/Srt.Pdt.Kas/2006/PN.JKT.PST pada tanggal 13 Februari 2006.
The Company had filed the objection letter dated August 8, 2005 against the KPPU decision Further, the Assembly of Central Jakarta District Court, based on decision dated January 5, 2006, decided to basically affirm the decision of KPPU No. 08/KPPU-L/2004. Further, the case was elevated to the Supreme Court of the Republic of Indonesia based on submission of Memorandum of Appeal on February 10, 2006, which was registered under Number 16/Srt.Pdt.Kas/2006/PN.JKT.PST on February 13, 2006.
Berdasarkan Surat KPPU No. 1238/SJ/VI/2012 tanggal 20 Juni 2012, mengenai Pelaksanaan Putusan Kasasi Mahkamah Agung. jo Putusan PN Jakarta Pusat jo. Putusan KPPU, menyatakan bahwa permohonan kasasi oleh Konsorsium Perusahaan tersebut (beserta 5 Konsorsium lainnya) ditolak, dan diwajibkan secara bersamasama untuk membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) berikut biaya perkara yang harus disetorkan ke kas negara, dalam jangka waktu 30 hari sejak keputusan di keluarkan.
Based on the KPPU letter No.1238/SJ/VI/2012 dated June 20, 2012, regarding the execution of decision of appeal from Supreme Court jo decision of Central Jakarta District court jo decision of KPPU, it is stated that the appeal had been rejected (together with other 5 (five) consortium), accordingly the consortium is collectively required to pay Rp 1,000,000,000 (one billion Rupiah), including the court costs which must be paid to State Treasury within 30 days after the decision was made.
Saat ini Perusahaan masih mengkaji upayaupaya lanjutan yang akan dilakukan oleh Perusahaan sehubungan dengan perkara tersebut. Direksi Perusahaan berpendapat bahwa keterlibatan nama Perusahaan dalam perkara sebagaimana tersebut di atas tidak mempengaruhi secara material harta kekayaan, keadaan keuangan dan kelangsungan usaha Perusahaan.
Currently, the Company is still evaluating further efforts to be undertaken by the Company in connection with the case. The directors of the Company believes that the involvement of the Company in the such case will not materially affect the assets, financial condition and going concern of the Company.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 25.
PERJANJIAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) c.
26.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) 25.
Pada tanggal 1 Juni 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gudang dengan Febrianto Leonard untuk gudang Perusahaan yang beralamat di Jl. Ir. Sutami, Komplek Pegudangan 88F, Sudiang, Biringkanaya, Makassar, yang berlaku untuk periode 1 (satu) tahun mulai tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp 75.000.000. Jumlah beban sewa pada tahun 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebesar Rp 29.166.667 dan Rp 40.000.000.
AGREEMENT AND CONTINGENCIES (continued) c.
INFORMASI SEGMEN
26.
On June 1, 2010, the Company signed a lease agreement for the Company‟s warehouse with Febrianto Leonard, which located at Jl. Ir. Sutami, Komplek Pegudangan 88F, Sudiang, Biringkanaya, Makassar, which valid for a period of 1 (one) year starting June 1, 2010 until May 31, 2011 and has been extended until December 31, 2013, with a total rental amount of Rp 75,000,000. Total rental expense in 2012 and 2011 amounting to Rp 29,166,667 and Rp 40,000,000, respectively.
SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Kegiatan usaha Perusahaan dikelompokkan dalam 4 (empat) segmen usaha utama, yaitu Karung Plastik, Kantong Semen, Roll Sheet dan Sandwich Sheet dan Lain-lain. Segmen ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen usaha. Pembebanan harga antar segmen, jika ada, didasarkan pada harga pokok segmen (at cost).
Company business activities are grouped into 4 (four) main business segments, namely Plastic Bags, Cement Bags, Roll Sheet and Sandwich Sheet, and Others. This segment is used as the basis for reporting segment information. Transfer price between segments, if any, are based on cost price segment (at cost).
Informasi mengenai segmen tersebut adalah sebagai berikut:
The Company„s business segment information is as follows:
2012 PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal HASIL Hasil segmen (laba bruto)
Karung Plastik/ Plastic Bags
usaha
Perusahaan
Kantong Semen/ Cement Bags
Roll Sheet dan Sandwich Sheet/ Roll Sheet and Sandwich Sheet
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
2012
119.398.959.143
179.469.509.561
90.944.746.369
24.008.657.536
413.821.872.609
NET SALES External parties
8.208.916.336
30.280.891.476
4.416.525.458
5.569.965.284
48.476.298.554
MARGIN Segment margin (gross profit)
Beban penjualan dan beban umum dan administrasi tidak dapat dialokasikan Beban keuangan Lain-lain - bersih
(19.157.537.424 ) (8.533.390.428 ) 1.784.199.551
Laba sebelum beban pajak penghasilan
22.569.570.253
Unallocated selling and general administrative expenses Financing expenses Others - net Income before income tax expense
Beban pajak penghasilan
(6.097.036.001 )
Laba bersih
16.472.534.252
Net income
-
Other comprehensive income
16.472.534.252
Total comprehensive income
81.927.457.875
Segment assets Inventories - net
Aset tidak dapat dialokasi
267.510.785.401
Unallocated assets
Jumlah aset
349.438.243.276
Total assets
Liabilitas tidak dapat dialokasi
184.848.566.684
Unallocated liabilities
Jumlah liabilitas
184.848.566.684
Total liabilities
68.903.330.296
Additions to property, plant and equipment
9.950.120.679
Depreciation expenses
Pendapatan komprehensif lain Jumlah pendapatan komprehensif Aset segmen Persediaan-bersih
27.853.033.706
31.407.498.403
22.666.925.766
Penambahan aset tetap Penyusutan
45
-
Income tax expense
102
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 26.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
26.
SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Usaha (lanjutan)
2011 PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal HASIL Hasil segmen (laba bruto)
Karung Plastik/ Plastic Bags
Business Segment (continued) Kantong Semen/ Cement Bags
Roll Sheet dan Sandwich Sheet/ Roll Sheet and Sandwich Sheet
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
115.227.235.653
147.775.974.329
89.238.634.015
20.805.917.807
373.047.761.804
16.561.717.181
24.693.329.938
1.954.036.160
2.459.504.043
45.668.587.322
MARGIN Segment margin (gross profit)
Beban penjualan dan beban umum dan administrasi tidak dapat dialokasikan Beban keuangan Lain-lain - bersih
(17.935.576.066 ) (5.983.328.115 ) 893.583.192
Laba sebelum beban pajak penghasilan
22.643.266.333
Unallocated selling and general administrative expenses Financing expenses Others - net Income before income tax expense
Beban pajak penghasilan
(6.022.107.645 )
Laba bersih
16.621.158.688
Net income
-
Other comprehensive income
16.621.158.688
Total comprehensive income
44.979.317.855
Segment assets Inventories - net
Aset tidak dapat dialokasi
178.530.096.045
Unallocated assets
Jumlah aset
223.509.413.900
Total assets
Liabilitas tidak dapat dialokasi
75.392.271.560
Unallocated liabilities
Jumlah liabilitas
75.392.271.560
Total liabilities
15.263.524.785
Additions to property, plant and equipment
8.146.653.820
Depreciation expenses
Pendapatan komprehensif lain Jumlah pendapatan komprehensif Aset segmen Persediaan-bersih
20.057.259.934
10.006.979.844
14.915.078.077
-
Penambahan aset tetap Penyusutan
27.
2011 NET SALES External parties
Income tax expense
Segmen Geografis
Geographical Segment
Aset utama Perusahaan berlokasi di Sidoarjo, Surabaya. Analisis penjualan bersih berdasarkan wilayah pemasaran adalah sebagai berikut:
Main assets of the Company are located in Sidoarjo, Surabaya. Sales analysis based on marketing region is as follow:
2012
2011
Lokal Ekspor Asia Amerika Afrika
369.704.493.160
327.518.549.705
39.024.663.664 5.077.570.349 15.145.436
45.354.431.543 174.780.556 -
Local Export Asia America Africa
Jumlah
413.821.872.609
373.047.761.804
Total
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
27.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Basic earning per share is calculated by dividing net income for the year by the weighted average of shares outstanding during the year. The calculation are as follows:
2012 Jumlah laba bersih tahun berjalan untuk tujuan perhitungan laba bersih per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar Laba bersih per saham dasar
BASIC EARNINGS PER SHARE
2011
16.472.534.252
16.621.158.688
Net income for the year for the purpose to calculate basic earnings per share
668.000.089
668.000.089
Weighted average number of shares outstanding
25
25
Basic earnings per share
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 28.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN
28.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko utama dari instrumen keuangan adalah risiko pasar (termasuk risiko fluktuasi harga bahan baku, risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Perusahaan.
The main risks arising from the Company‟s financial instruments are market risk (including risk of raw material price fluctuations, foreign exchange risk and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. The Company‟s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchanges rates and to minimize potential adverse effects on the Company‟s financial risk.
Faktor-faktor Risiko Keuangan
Financial Risk Factors
a.
a. Market Risk
Risiko Pasar Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
Risk of Raw Material Price Fluctuations
Risiko usaha utama yang dihadapi oleh Perusahaan adalah fluktuasi harga bahan baku biji plastik Polypropylene (PP). PP merupakan produk komoditas yang mana harga pasarnya ditentukan oleh permintaan dan penawaran di dunia. Harga PP dapat diklasifikasikan menjadi 2 area yaitu harga PP nasional dan regional. Secara regional, PP di Indonesia diimpor dari Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi. Harga pasar yang terbentuk di Indonesia merupakan ekuilbrium dari harga PP nasional, Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi.
The main business risks which faced by the Company are fluctuations in plastic raw material Polypropylene resin (PP) price. PP is a commodity product where its market price is determined by demand and supply in the world. The price of PP can be classified into 2 areas, namely national and regional price regulation. Regionally, PP in Indonesia are imported from Asean, South Asia and Saudi Arabia. Market prices are formed in Indonesia is the national PP equilibrium of price, Asean, South Asia and Saudi Arabia.
Walaupun secara umum, harga PP dipengaruhi oleh harga minyak karena PP merupakan produk turunan dari minyak, namun korelasi antara harga PP dan harga minyak ini cukup kecil dan faktor yang paling dominan adalah permintaan dan penawaran.
Although in general, the price of PP is influenced by oil prices because PP is a product derived from oil, but the correlation between the price of PP and oil prices is quite small and the most dominant factor is the demand and supply.
Sejak awal tahun 2011, terjadi pergolakan politik di Timur Tengah dan Afrika yang melambungkan harga minyak dunia sehingga jika krisis ini terjadi dalam jangka panjang akan menaikkan harga biji plastik. Untuk itu secara aktif Perusahaan mencermati pergerakan harga bahan baku ini dengan pemasok dan lembaga independen pemantau harga bahan baku seperti ICIS LOR dan Platts untuk mengambil keputusan taktis dalam penentuan tingkat level bahan baku. Dengan adanya hubungan baik antara Perusahaan dengan pemasok, maka diyakini Perusahaan akan mampu memprediksi pergerakan harga ini dengan akurat.
Since early 2011, the political upheaval in Middle East and Africa which causes an increases in oil prices so that if this crisis occurs in the long term, it will also increase the price of plastic resin. To deal with it now the Company is actively looking at the movement of these raw material prices with suppliers and independent monitoring raw material prices such as ICIS LOR and Platts to take tactical decisions in determining the level of raw material level. With the good relationship between the Company and its suppliers, it is believed the Company will be able to predict accurately these price movements.
Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Pembelian bahan baku adalah dalam mata uang asing (Dolar Amerika Serikat). Seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia, nilai kurs mata uang dunia selalu berubah. Untuk mengatasi hal ini, Perusahaan mengadakan pembelian bahan baku yang terjadwal dengan memperhatikan fluktuasi kurs dolar setiap saat dan juga dengan memperkuat pasar ekspor, dimana harga jual juga dalam valuta asing (Dolar Amerika Serikat) sehingga gejolak nilai tukar dapat diminimalisasi.
Purchases of raw materials is denominated in foreign currencies (United States Dollar). Along with rising of world oil prices, world currency exchange rates are always changing. To overcome this, the Company start to purchase the raw materials on scheduled and also pay attention to the fluctuations of dollar exchange rate at any time and also strengthen the export market, where prices are also in foreign currency (United States Dollar) so that exchange rate volatility can be minimized.
47
104
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 28.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)
28.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
Financial Risk Factors (continued)
a.
a. Market Risk (continued)
Risiko Pasar (lanjutan) Risiko Tingkat Bunga
Interest Rate Risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga di pasar. Pinjaman yang diperoleh dengan tingkat bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas arus kas.
Interest rate risk is defined as a risk in which the fair value of future cash flows might be fluctuated due to the changes of market rate of the interest. Loans obtained at variable rates expose the Company to cash flow interest rate risk.
Risiko tingkat bunga Perusahaan terutama terkait dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan. Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas dampak perubahan suku bunga untuk mengelola risiko suku bunga.
The Company‟s interest rate risk mainly arises from loans obtained by the Company. The Company perform regular review on the impact of interest rate changes to manage the interest rate risk.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan yang terpengaruh oleh risiko suku bunga berdasarkan tanggal jatuh tempo:
The following table sets out the carrying amounts, by maturity, of the Company‟ financial instruments that are exposed to interest rate risk: 2012
Kurang dari 1 tahun/ Less than one year Suku bunga mengambang Kas di bank dan setara kas Hutang bank jangka pendek Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bersih
Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2012/ Carrying value as of December 31, 2012
Lebih dari satu tahun/ More than one year
5.493.827.588 (75.900.000.000 )
-
5.493.827.588 (75.900.000.000 )
Floating rate Cash in banks and cash equivalents Short-term bank loans
(13.252.769.077 )
-
(13.252.769.077 )
Current maturities of long-term bank loans
(53.127.935.498 )
(53.127.935.498 )
Long-term bank loans - net of currentmaturities
(53.127.935.498 )
(136.786.876.987 )
(83.658.941.489 )
Net
2011
Kurang dari 1 tahun/ Less than one year Suku bunga mengambang Kas di bank dan setara kas Hutang bank jangka pendek Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bersih
Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2011/ Carrying value as of December 31, 2011
Lebih dari satu tahun/ More than one year
1.515.837.760 (46.217.509.855 )
-
1.515.837.760 (46.217.509.855 )
Floating rate Cash in banks and cash equivalents Short-term bank loans
(1.260.000.000 )
-
(1.260.000.000 )
Current maturities of long-term bank loans
(45.961.672.095 )
(665.089.268 )
(665.089.268 )
(665.089.268 )
(46.626.761.363 )
Instrumen keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan yang tidak dimasukkan di tabel di atas adalah yang tidak dikenakan bunga sehingga tidak terpengaruh risiko tingkat bunga.
Long-term bank loans - net of current maturities Net
The other financial instruments of the Company that are not included in the above table are non-interest bearing, therefore are not subjected to interest rate risk.
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 28.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)
28.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued)
Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
Financial Risk Factors (continued)
b.
b.
Risiko Kredit Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan terhadap risiko kredit. Perusahaan memiliki kebijakan untuk memastikan keseluruhan penjualan produk dilakukan kepada pelanggan dengan reputasi dan riwayat kredit yang baik. Selain itu, Perusahaan senantiasa melakukan penelaahan berkala atas kredit pelanggan yang ada.
c.
OBJECTIVES
Credit Risk The Company has no significant concentrations of credit risk. The Company has policies in place to ensure that sales of products are made to customers with an appropriate reputation and credit history. In addition, the Company always perform regular credit reviews of existing customers.
Risiko Likuiditas
c.
Liquidity Risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati mensyaratkan tersedianya kas dan setara kas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan modal operasional. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya senantiasa menjaga fleksibilitas melalui dana kas dan setara kas yang memadai dan ketersediaan dana dalam bentuk kredit yang memadai.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to meet operating capital requirements. In regular conduct of business, the Company always maintain flexibility through adequate cash and cash equivalents funds and availability of funding in the form of adequate credit lines.
Manajemen mengelola risiko likuiditas dengan senantiasa memantau perkiraan cadangan likuiditas Perusahaan berdasarkan arus kas yang diharapkan serta menelaah kebutuhan pembiayaan untuk modal kerja dan aktivitas pendanaan secara teratur dan pada saat yang dianggap perlu.
Management manages the liquidity risks by continuously monitoring the rolling forecasts of the Company liquidity reserve on the basis of expected cash flows and reviewing financing requirements for working capital and funding activities on a regular basis and where deemed necessary.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The carrying values and the estimated fair values of the Company‟s financial instruments that are carried in the statements of financial position as of December 31, 2012 and 2011, are as follows:
2012 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - bersih Piutang lain-lain - pihak ketiga Uang muka pembelian
5.594.735.132
5.594.735.132
162.272.550 72.426.694.703 163.314.336 3.782.285.032
162.272.550 72.426.694.703 163.314.336 3.782.285.032
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Related parties Third parties - net Other receivables - third partes Advance for purchases
Jumlah aset keuangan lancar
82.129.301.753
82.129.301.753
Total current financial assets
100.000.000
100.000.000
Non-current Financial Assets Other non-current assets
82.229.301.753
82.229.301.753
Total Financial Assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Keuangan
49
106
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 28.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)
28.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued)
OBJECTIVES
Fair Value of Financial Instruments (continued) 2012
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Hutang bank jangka pendek 75.900.000.000 Hutang usaha Pihak berelasi 6.431.756.544 Pihak ketiga 20.389.295.230 Biaya harus dibayar 1.928.670.888 Hutang lain-lain 6.796.913.980 Uang muka dari pelanggan 288.749.405 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.087.466.214 Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 13.252.769.077 Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek
13.252.769.077
Current maturities of long-term bank loans
126.075.621.338
Total current financial liabilities
6.431.756.544 20.389.295.230 1.928.670.888 6.796.913.980 288.749.405
126.075.621.338
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 53.127.935.498 Jumlah Liabilitas Keuangan
1.087.466.214
Current Financial Liabilities Short-term bank loan Trade payables Related parties Third parties Accrued expenses Other payables Advances from customers Short-term employee benefit liabilities
75.900.000.000
Non-current Financial Liabilities
179.203.556.836
53.127.935.498
Long-term bank loans - net of current maturities
179.203.556.836
Total Financial Liabilities
2011 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - bersih Piutang lain-lain - pihak ketiga Uang muka pembelian
1.632.906.878
1.632.906.878
140.597.580 54.864.644.045 135.477.032 2.705.775.566
140.597.580 54.864.644.045 135.477.032 2.705.775.566
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Related parties Third parties - net Other receivables - third partes Advance for purchases
Jumlah aset keuangan lancar
59.479.401.101
59.479.401.101
Total current financial assets
100.000.000
100.000.000
Non-current Financial Assets Other non-current assets
59.579.401.101
59.579.401.101
Total Financial Assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Hutang bank jangka pendek 46.217.509.855 Hutang usaha Pihak berelasi 2.776.278.958 Pihak ketiga 12.015.260.734 Biaya harus dibayar 1.677.069.496 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.089.500.125 Hutang lain-lain 3.634.854.420 Uang muka dari pelanggan 454.399.225 Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.260.000.000 Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek
1.089.500.125 3.634.854.420 454.399.225
Current Financial Liabilities Short-term bank loan Trade payables Related parties Third parties Accrued expenses Short-term employee benefit liabilities Other payables Advances from customers
1.260.000.000
Current maturities of long-term bank loans
69.124.872.813
Total current financial liabilities
46.217.509.855 2.776.278.958 12.015.260.734 1.677.069.496
69.124.872.813
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 28.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)
28.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Fair Value of Financial Instruments (continued)
2011 Nilai tercatat/ Carrying amount Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Liabilitas Keuangan
Nilai wajar/ Fair value Non-current Financial Liabilities
665.089.268
665.089.268
Long-term bank loans - net of current maturities
69.789.962.081
69.789.962.081
Total Financial Liabilities
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
The fair values of the financial assets and liabilities are determined based on the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced sale or liquidation.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the statements of financial postition are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be realibly measured.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek
Short-term financial assets and liabilities
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang muka pembelian, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, biaya harus dibayar, imbalan kerja jangka pendek, hutang lain-lain, uang muka dari pelanggan dan hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, advance for purchases, short-term bank loans, trade payables, accrued expenses, short-term employee benefit liabilities, other payables, advances from customers and current maturities of long-term bank loans.
Manajemen menetapkan bahwa nilai wajar aset dan liabilitas jangka pendek diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat.
Management has determined that the fair values of short-term financial assets and liabilities are assumed to be the same as their carrying amounts due to their short-term maturities.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang
Long-term financial assets and liabilities
Manajemen menetapkan bahwa nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka panjang yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan/atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal (aset tidak lancar lain-lain dan hutang bank jangka panjang) adalah kurang lebih sebesar nilai tercatatnya.
Management has determined that the fair values of longterm financial assets and liabilities which do not have quoted prices in active markets and/or fair value cannot be measured reliably (other non-current assets and long-term bank loans) are reasonably approximate their carrying amounts.
51
108
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 29.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
29. NON-CASH ACTIVITIES
Informasi pendukung laporan arus kas sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
Supplementary information to the statements of cash flows relating to non-cash activities is as follows:
2012 Perolehan aset tetap melalui hutang pembelian aset tetap
Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap Reklasifikasi beban tangguhan hak atas tanah ke aset tetap
30.
2011
6.796.913.980
3.679.644.076
2010 Biaya harus dibayar/Accrued expenses
Reclassification of Advance for purchase of property, plant and equipment to property, plant and equipment
-
Reclassification of deferred charges to property, plant and equipment
30. RECLASSIFICATION ACCOUNTS
Akun berikut ini dalam laporan keuangan tahun 2011 dan 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012:
2011 Biaya harus dibayar/Accrued expenses
546.250.226
479.629.904
REKLASIFIKASI AKUN
Dari/From
3.634.854.420
Acquisitions of property, plant and equipment from payable of property, plant and equipment
Certain accounts in the 2011 and 2010 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the financial statements for the year ended December 31, 2012:
Menjadi/To
Jumlah/Amount
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek/ Short-term employee benefits liabilities
1.089.500.125
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek/ Short-term employee benefits liability
792.597.783
Sehubungan dengan reklasifikasi akun di atas, Perusahaan tidak menyajikan laporan posisi keuangan permulaan dari awal periode komparatif terawal karena dampaknya dianggap tidak material.
52
In connection with the above reclassification of accounts, the Company does not present the opening statements of financial position of the earliest comparative period presented since the impact is considered immaterial.