0
Daftar Isi 1. Tinjauan Industri & Perusahaan pada Tahun 2014 2. Jaringan Penerbangan & Armada pada Tahun 2014 3. Ringkasan Laporan Keuangan Konsolidasian 4. Pencapaian & Ekspektasi Ke Depan
IMPORTANT DISCLAIMER: Information contained in this document has been prepared from several sources and the Company does not confirm the accuracy and completeness of such data, particularly where the data is sourced from outside the Company. In addition, any forward looking statements are subject to change as a result of market conditions and the final result may be different to that indicated. The Company makes no representation or warranty of any type whatsoever on the accuracy or completion of the information contained herein. 1
Tinjauan Industri & Perusahaan pada Tahun 2014
2
Industri penerbangan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia: Pertumbuhan ekonomi tercepat ketiga diantara negara G20 tahun 2014
PDB dan Passenger Revenue 100.000 Singapore Brunei New Zealand Australia United States
7,4
2,2 2,3 2,4 0,2 0,3 0,4
0,9
2,8 3,0 3,2
5,2
3,7 3,8
1,4 1,4
China
India
Indonesia
Saudi Arabia
EU
Korea
United Kingdom
Turkey
Australia
Mexico
Canada
United States
South Africa
Germany
Japan
France
Brazil
Russia
Argentina
-1,7
Italy
-0,2
RPK per Kapita - 2013 (dalam skala logaritmik)
4,6
10.000
5,6
Malaysia
South Korea
Thailand
1.000
Japan
Indonesia Lao DPR India
100
Bangladesh 10
1 -
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
PDB per kapita in USD - 2013 Sumber: IMF-World Economic Outlook, Oktober 2014
Sumber: World Bank (2014); International Civil Aviation Organization (2014)
Permintaan jasa penerbangan berkorelasi kuat dengan PDB per kapita masing-masing negara. Sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat ketiga diantara negara G20, industri penerbangan di Indonesia akan memberikan pertumbuhan yang menjanjikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang 3
Potensi peningkatan penetrasi pasar penerbangan Indonesia Dibandingkan dengan negara lainnya, lalu lintas udara Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan jumlah populasi angka dalam jutaan
30,6 (566%)
34,2 (476%)
46,3 (156%)
5,5
7,2
29,7
Singapura
Hong Kong
Malaysia
105,9 (83%)
40,7 (61%)
127,3
67,0
Jepang
Thailand
106,0 (42%)
Indonesia
Sumber: Bloomberg Data and www.worldbank.org, Full Year 2013
Populasi (dalam jutaan)
4
Lalu lintas udara (Penumpang)
Proyek pengembangan & pembangunan bandara utama dan baru 2014 - 2018 Muarobungo Enggano
Segun
Baru Bali Tebelian
Muara Teweh
Tojo Unauna
Miangas
Sinak baru
Moa
Werur
Balikpapan Pontianak
USD 133,3 juta (2014)
USD 141,7 juta (2016)
Samarinda USD 100 juta (2015)
Jakarta USD 2,2 miliar (2016)
Surabaya USD 583,3 juta (2015)
Makassar USD 100 juta (2015)
Majalengka
Yogyakarta
USD 691,7 juta (2018)USD 308,3 juta (2018)
Banten Selatan Ali Sadikin 2014 7 bandara
Kulonprogo
Kertajati Wirasaba
2015 5 bandara
Morowali Buntu Kunik 2016 2 bandara
Namniwel 2017-2018 4 bandara
Rencana proyek pengembangan untuk 8 bandara mencapai sekitar USD 4,2 miliar Sumber: Kementerian Perhubungan, 2013PT. Angkasa Pura I & II, Investor Daily
5
Fase transformasi operasional Garuda 2006 - 2015 Fase Survival (hingga 2007) Tambahan pesawat B737-800NG melalui operating lease (setelah 10 tahun tidak dapat investasi)
Rata-Rata Umur Pesawat (tahun)
11,5
Fase Restructuring (2008-2011)
Fase Expansion (2012-2015)
Revitalisasi armada melalui pembelian pesawat A330-200 baru di tahun 2009
Peremajaan armada lebih intensif melalui penambahan 102 pesawat
11,9 10,9 10,2 8,1 6,5 5,8
5,0
4,2
169
4,0
185
140
Penumpang INT (juta) Penumpang DOM (juta) Jumlah Armada Jumlah Penumpang (juta)
6
70
89
87
106
49
48
54
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
11,300 34,00
13,200 39,200
14,800 37,400
16,200 43,800
18,900 51,600
21,700 60,00
23,700 71,200
26,300 79,300
27,900 88,100
30,00 97,400
49 45,300
48 52,400
54 52,200
70 60,00
89 70,500
87 81,700
106 94,900
140 105,600
169 116,00
185 127,400
Pertumbuhan pangsa pasar PANGSA PASAR Q2-2013 HINGGA Q2-2014 Lion Air
Garuda Indonesia
Citilink
Sriwijaya
Wings
Pangsa pasar kami mulai meningkat, sejalan dengan berbagai komitmen investasi selama beberapa tahun terakhir
Air Asia
5% 5% 5%
4%
11% 13% 44% 10%
47%
8%
2013 23%
2014
25%
angka penumpang dalam ‘000
Jumlah Penumpang
7
Meskipun dengan situasi yang menantang di tahun 2014, jumlah penumpang kami bertumbuh lebih cepat dibandingkan dengan industri secara keseluruhan, kami berhasil mengambil pangsa pasar dari para pesaing terutama Lion Group
Q2-2013
Q2-2014 Pertumbuhan
Penumpang Penumpang Penumpang
Garuda + Citilink
10.313
11.934
15,72%
Lion + Wings
17.445
16.977
(2,68%)
Lainnya
7.032
7.121
1,27%
Jumlah
33.291
34.322
3,10%
Namun, kami masih menghadapi tantangan yang kuat pada segmen internasional, terutama dengan maskapai asing yang memiliki konektivitas global yang lebih baik dan memiliki tujuan penerbangan ke Indonesia
Dukungan yang kuat dari Pemerintah Penambahan Penyertaan Modal (2001) Pemerintah memberikan ± IDR 3,9 triliun (setara dengan ± USD 431,7 juta), dengan mengkonversi sisa utang Perusahaan kepada Pemerintah Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 67/2001
Penawaran Umum Perdana (2011) Pemerintah menyetujui Penawaran Umum Perdana saham Garuda guna mengoptimalkan kinerja, nilai dan kepemilikan publik. Penawaran Umum Perdana mengurangi kepemilikan Pemerintah dari 100% menjadi 70% dan memperoleh IDR 4,8 triliun (setara dengan ± USD 530 juta) Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 04/2011
Penambahan Penyertaan Modal (2006/2007) Pada tahun 2006, Pemerintah menambah modal IDR 500,0 miliar (setara dengan ± USD 55,4 juta) dialokasikan dari anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2006. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 46/2006 Diikuti dengan penambahan modal di tahun 2007 sebesar IDR 500,0 miliar (setara dengan ± USD 53,1 juta) dari anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2007. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 69/2007
8
Penawaran Umum Terbatas (2014) Setelah Penawaran Umum Perdana, Pemerintah kembali mengurangi kepemilikannya pada saat Garuda mengeksekusi program Penawaran Umum Terbatas pada April 2014. Kepemilikan Pemerintah berkurang menjadi 60% dan memperoleh IDR 1,5 triliun (setara dengan ±USD 130 juta)
Armada (dalam penggunaan) – Maskapai penerbangan Asia Pasifik China Southern Air Holding WB : 65
WB : wide body NB : narrow body TP : turbo propeler
Air China Limited WB :100
RJ : regional jet
NB : 416 TP :
Peringkat Skytrax, contoh: 4 bintang berarti maskapai bintang 4
NB : 514
519
TP : 35
Tokyo
Hong Kong
170
Domestik
Air Asia Indonesia Jumlah : 29
243
Garuda Indonesia Group WB : 30 NB : 116 RJ :
15
TP :
8
169
91
TP :
21
255
195
NB : 23
Qantas Group WB : 66
Kuala Lumpur Singapore
Lion Air Group Jumlah : 179
NB :
Cathay Pacific Group WB :172
Guangzhou
Singapore Airlines Group WB : 119
Sriwijaya Air Jumlah : 35
All Nippon Airways Holdings Inc. WB : 143
Beijing
132
NB : 57
51
599
20
3
Malaysia Airline System WB : 40
NB :
RJ :
NB : 189 TP :
Jakarta
50
305
Australia
Sumber: Centre for Aviation (CAPA), accessed at 6 Jan 2015
Armada Garuda relatif lebih sedikit dibandingkan dengan maskapai lain di dalam regional yang sama 9
Fase transformasi keuangan Garuda 2006 - 2015 Fase Survival
Fase Restructuring
Fase Expansion *YTD Sept-2014
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
CAGR
2014*
Pendapatan
1.532
2.005
1.733
2.168
3.096
3.473
3.716
15%
2.474,2
Laba Usaha
79
118
79
67
92
168
56
11%
(250,3)
Laba Bersih
16
86
101
39
64
111
11
-24%
(219,5)
Aset
1.269
1.494
1.661
1.622
2.083
2.518
2.954
15%
3.162,7
Ekuitas
(134)
189
435
497
923
1.115
1.117
224%
1.038,2
48
54
70
89
87
106
140
16%
160
18.566
20.337
21.714
25.772
32.474
36.104
43.133
13%
36.903
225
243
254
281
356
420
538
14%
609
KEUANGAN (USD juta)
OPERASIONAL Armada Produksi-Available Seat Kilometer (juta) Rata-Rata Penerbangan/Hari
Perusahaan telah beroperasi sejak 1949. Selama lebih dari 60 tahun, Perusahaan telah melalui berbagai situasi yang menantang, seperti krisis keuangan dan posisi ekuitas yang negatif pada tahun 2007 10
Pertumbuhan operasi yang kuat dibandingkan dengan industri regional Pertumbuhan ASK YoY 2013 vs 2014
Pertumbuhan RPK YoY 2013-2014
Pertumbuhan jumlah penumpang 2013-2014
Pertumbuhan SLF 2013-2014
Sumber : Bloomberg Data, Jan 2015
11
Jaringan Penerbangan & Armada pada Tahun 2014
12
Rute domestik 2014 Pada tahun 2014, Perusahaan masih melakukan ekspansi rute domestik guna mendukung pertumbuhan dan mengukuhkan posisi Perusahaan sebagai pemimpin pasar penerbangan di Indonesia Sabang Lhoksumawe Banda Aceh
Medan
Tarakan
Natuna
Meulaboh
Putusibau
Pekanbaru
Nias
Tjg Pinang Pontianak
Sibolga Padang
Batam Jambi
Bengkulu
Melangguane
Manado Berau Gorontalo
Bontang
Palangkaraya Balikpapan
Palu
Pgk Pinang Tjg Pandan Palembang Pgkn Bun Mamuju Banjarmasin Tjg.Karang Kota Baru
Jakarta
Naha
Luwuk Labuha
Kendari Pomala
Kao Ternate
Garuda 2014 Baru Garuda 2015 (rencana) Baru Garuda 2016 (rencana) Baru Garuda 2017 (rencana) Baru Garuda 2018 (rencana)
Wamena Nabire Langgur
Makassar
Jumlah Tujuan DOM
Jayapura
Ambon
Bau bau Semarang Surabaya Solo Bandung Jember Denpasar Bima LabuanBajo Maumere Yogyakarta Malang Sumbawa Besar Ende Banyuwangi Mataram Kupang Tambolaka Waingapu
Rute Domestik Rute Domestik Rute Domestik Rute Domestik Rute Domestik
Biak
Waisai Sorong Manokwari
Timika
Dekai
Saumlaki Merauke
2014
2015
2016
2017
2018
57
65
68
71
74
* Berdasarkan Rencana Perusahaan Saat Ini
13
Rute internasional 2014 Kami melakukan diversifikasi dengan menyediakan penerbangan langsung ke Amsterdam dan penambahan tujuan ke Jeddah guna memenuhi permintaan pasar untuk Umrah London
Amsterdam
Paris Beijing Seoul Shanghai Medinah
Nagoya
Tokyo (HND) Tokyo (NRT)
Osaka
Guangzhou Hongkong
Mumbai Jeddah Bangkok Hat Yai Penang Medan Pekanbaru
14
Manila
Selangor Davao Kuala Lumpur Singapore Nunukan Kuching Balikpapan Batam Pontianak Denpasar Jakarta Bandung Dili Surabaya Yogyakarta Darwin
Rute Internasional Garuda 2014 Rute Internasional Baru Garuda 2015 (rencana) Rute Internasional Baru Garuda 2016 (rencana) Rute Internasional Baru Garuda 2017 (rencana) Rute Internasional Baru Garuda 2018 (rencana) Rute Internasional Baru Garuda 2019 (rencana) Rute Internasional Baru Garuda 2020 (rencana)
Jumlah Tujuan INT
Saigon
Brisbane Perth
2014
2015
2016
2017
2018
19
23
27
30
31
Sydney Melbourne
* Berdasarkan Rencana Perusahaan Saat Ini
Ekspansi dan revitalisasi armada Des-13 Narrow Body • B737-300 • B737-500 • B737-800 NG • CRJ - 1000 • ATR72-600 Jumlah Narrow Body Wide Body • B747-400 • B777-ER • A330-200 • A330-300 Jumlah Wide Body Citilink • B737-300 • B737-400 •A320-200 Jumlah Citilink JUMLAH ARMADA
3 4 65 12 2 86
Sep-14 1 4 73 15 6 99
Des-14* 1 4 75 15 8 103
Des-15 81 18 11 110
Des-16 75 18 20 113
2 4 11 7 24
2 6 11 9 28
2 6 11 11 30
2 9 11 13 35
2 10 7 17 36
5 1 24 30 140
4 29 33 160
4 32 36 169
4 36 40 185
4 41 45 194
*Berdasarkan Rencana Perusahaan
15
# Jumlah Pesawat
Armada per 31 Des 2013
140
PENAMBAHAN: Kedatangan: B737-800NG CRJ-1000 ATR72-600 B777-ER A330-300 A320-200
+35 12 3 6 2 4 8
PENGURANGAN: B737-300 B737-800NG B737-400
-6
Armada per 31 Des 2014
169
3 2 1
Rata-Rata Umur Pesawat (tahun) 5,8
2012
5,0
4,2
5,0
2013
2014E
Jun'14
Ringkasan Laporan Keuangan Konsolidasian
16
Ringkasan laporan laba rugi konsolidasian dalam juta dolar Amerika
Q3-2013
Q3-2014
507,4
379,9
-25,1
Penerbangan Berjadwal Penerbangan Tidak Berjadwal
2.355,3
2.474,2
5,0
90,0
107,1
19,0
Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha
241,7 2.687,0
220,4 2.801,7
-8,8 4,3
Bahan Bakar
1.019,5
1.175,7
15,3
Lainnya
1.638,1
1.876,3
14,5
Jumlah Beban Usaha
2.657,6
3.052,0
14,8
Laba / Rugi Usaha
29,4
(250,3)
n.a.
Rugi Sebelum Pajak
(2,3)
(298,8)
n.a.
Rugi Tahun Berjalan
(14,7)
(219,5)
n.a.
Rugi Komprehensif
(32,5)
(206,4)
n.a.
EBITDAR Margin
18,9 %
13,6 %
Net Margin
(0,55) %
(7,8) %
EBITDAR Pendapatan Usaha
Beban Usaha
Laba
17
∆ % YoY
Rugi Operasional 1Q14
2Q14
3Q14 (16,4)
(41,3)
(192,6)
Q3-2014 Laba/Rugi Tahun Berjalan 22,1 0,4 Jul'14
(42,4)
Aug'14
Sep'14
Ringkasan laporan posisi keuangan konsolidasian
dalam juta dolar Amerika Aset Lancar
Aset
Liabilitas
Ekuitas
30 Sep 2014
∆%
819,1
797,8
(2,6)
Aset Tidak Lancar
2.134,7
2.364,9
10,8
Jumlah Aset
2.953,8
3.162,7
7,1
Liabilitas Jangka Pendek
983,9
1.037,2
5,4
Liabilitas Jangka Panjang
852,7
1.087,4
27,5
Jumlah Liabilitas
1.836,6
2.124,5
15,7
Jumlah Ekuitas
1.117,1
1.038,2
(7,1)
Jumlah Liabilitas & Ekuitas
2.953,8
3.162,7
7,1
0,9 x
1,1 x
Hutang/Ekuitas
18
31 Des 2013
Hal-hal yang mempengaruhi kinerja keuangan Garuda 2. Makroekonomi 1. Nilai Tukar & Harga Bahan Bakar 12500
Real GDP YoY ∆%
2012
2013
2014
11500
World Asia
3,2 5,3
3,0 5,2
3,6 5,4
Indonesia
6,3
5,8
5,4
10500
Forex rate: USD 1 vs IDR
9500
3. Kompetitor Ekspansi yang meningkat oleh kompetitor domestik dan luar negeri, terutama angkutan udara dari Timur Tengah
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep 2014
2013
Tekanan pada Kinerja Keuangan Q3-2014 4. Ekspansi Armada
6. Infrastruktur Program infrastruktur Pemerintah yang lambat Kegiatan operasional menjadi tidak efisien
19
140
169
185
2014E
2015E
106
5. Peraturan Pemerintah Pembatasan tarif kelas ekonomi oleh Pemerintah
2012
2013
Pencapaian & Ekspektasi Ke Depan
20
Pencapaian Perusahaan pada tahun 2014
2010
WORLD’S MOST IMPROVED AIRLINE
2012
WORLD’S BEST REGIONAL AIRLINE
2013
2014
WORLD’S BEST ECONOMY CLASS WORLD’S BEST ECONOMY CLASS SEATS
WORLD’S BEST CABIN CREW
Sejak memulai rencana transfomasi pada tahun 2005, Garuda telah meningkatkan peringkatnya di tingkat global dan regional serta memenangkan beberapa penghargaan internasional sebagai pengakuan atas kualitas kinerja. Pada 11 Desember 2014, Garuda diumumkan sebagai maskapai bintang lima oleh Skytrax.
21
1. Cathay Pacific 2. Qatar Airways 3. Singapore Airlines 4. Emirates 5. Turkish Airlines 6. ANA 7. Garuda Indonesia 8. Asiana Airlines 9. Etihad Airways 10.Lufthansa
Garuda Indonesia bergabung dengan aliansi global pada 5 Maret 2014
20 Maskapai
1.064 Tujuan
Dengan
lebih
dari
penerbangan per hari
15.723 ke 1.064
tujuan di 178 negara, jaringan SkyTeam menawarkan pelanggan GA lebih banyak tujuan dan koneksi dari hub terbaik di dunia
22
Peluang ASEAN Open Sky tahun 2015 Kebijakan ASEAN Open Sky adalah sebuah komitmen untuk membuka area udara antar sesama anggota ASEAN pada tahun 2015, yang telah dinyatakan pada KTT ASEAN pada tahun 2003 (Bali Concorde II). Melalui ASEAN Open Sky, kami bertujuan untuk mengambil peluang, sebagai berikut: • Lebih fleksibel untuk bebas memobilisasi kapasitas dan tenaga kerja di seluruh wilayah • Meningkatkan lalu lintas dan pariwisata domestik di Indonesia dan anggota ASEAN lainnya • Open Sky mendorong kesempatan meraih pendapatan lebih dari bisnis pendukung maskapai (catering, ground handling, MRO)
23
Strategi peningkatan kinerja o Fokus pada rute-rute yang memiliki kinerja baik sebagai revenue generator Meninjau kelanjutan rute-rute merugi dan lebih berfokus pada rute-rute yang menguntungkan Memanfaatkan jaringan kerjasama SkyTeam Menunda atau membatalkan ekspansi rute
o Mengurangi biaya produksi melalui restrukturisasi & efisiensi biaya Tidak mengoperasionalkan mendatangkan pesawat baru
pesawat
tua
dan
Mengkonfigurasi pesawat yang ada dan menyesuaikan konfigurasi kursi untuk pesawat yang sedang dipesan pada pengiriman yang akan datang Bernegosiasi dengan Pemasok bahan bakar untuk mendapatkan penawaran yang terbaik Meninjau keseluruhan aspek proses bisnis Garuda
o Refinancing atas utang-utang yang akan jatuh tempo melalui penerbitan Sukuk/obligasi 24
Permohonan kepada Pemegang Obligasi 1. Persetujuan pengesampingan atas kewajiban memenuhi Debt Ratio dan Coverage Ratio berdasarkan laporan keuangan tahunan yang ber 31 Desember 2014. 2. Perubahan financial covenant, yang mana perubahan tersebut berlaku surut per 1 Januari 2015: Covenants yang berlaku saat ini Debt Ratio1
Coverage Ratio3
1
≤ 7.0 x
≥ 1.0 x
Covenants yang diusulkan Debt to Equity Ratio2
≤ 2.5 x
Total Ekuitas
≥ USD 800 juta
Cash & Cash Equivalent Ratio4
≥ 5%
Debt Ratio dihitung dengan cara membagi Net Adjusted Debt dengan EBITDAR
2
Debt to Equity Ratio dihitung dengan cara membagi total utang keuangan (pinjaman bank dan lembaga keuangan, pinjaman jangka panjang, liabilitas sewa pembiayaan, dan utang obligasi) dengan jumlah ekuitas
3
Coverage Ratio dihitung dengan cara membagi EBITDAR dengan jumlah pokok pinjaman, bunga dan pembayaran sewa 4
25
Cash & Cash Equivalent Ratio dihitung dengan cara membagi saldo kas dan setara kas dengan jumlah pendapatan usaha 12 bulan terakhir
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Management Building, Garuda City Center Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng 19120, Indonesia
26
TERIMA KASIH