1
Table of Contents
1
2
2
3
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis makanan atau dalam bidang food and beverages menjadi salah satu bisnis yang banyak diminati oleh masyarakat, begitu juga dengan pertumbuhan restorant di Bandung meningkat dari tahun ke tahun seperti yang dapat kita lihat pada Gambar1.1
Sumber : data bps Bandung tahun 2013 Gambar 1.1 Tingkat Pertumbuhan Restaurant Bandung Dari Tahun 20102012
Dari data di atas seperti yang kita lihat adanya peningkatan pertumbuhan restorant dari tahun 2010-2012 ini berarti bahwa restorant merupakan sebuah peluang usaha yang berpotensi di lingkungan Bandung karena adanya bukti kenaikan dari tahun 2010 sampai tahun 2012 orang berani terus menerus
1
2 mengembangkan usaha dibidang restaurant, begitu juga laju pertumbuhan ekonomi di Bandung yang meningkat kita dapat lihat di Gambar 1.2
Sumber: data Bps Bandung tahun 2013 Gambar 1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung Tahun 20082012 seperti yang kita lihat laju perekonomian di Bandung Gambar 1.2 semakin meningkat dari tahun 2008-2012 ini menandakan kesejahteraan warga juga meningkat serta dengan tingkat beli masyarakat diBandung ikut meningkat sehingga dapat dikatakan bahwa gaya hidup orang Bandung sudah meningkat dikarenakan ekonomi yang terus maju dan merubah gaya hidup orang di Bandung yang dimana orang sekarang lebih cenderung keluar rumah untuk mencari makan.
3 Makanan juga menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang. Jadi, dimanapun dan kapanpun masyarakat akan membutukan makanan sebagai sumber pokok kehidupan Selain faktor yang menguntungkan dari bisnis makanan, faktor lain juga mendorong pengusaha menggeluti bisnis makanan adalah terjadinya pergeseran pola hidup di masyarakat dimana sudah mulai terbuka dan sudah mulai terbiasa untuk makan di luar rumah, karena selain efisiensi juga dijadikan sarana refreshing, baik baik bersama keluarga maupun kerabat.
Restorant sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha makanan, berusaha untuk menawarkan sesuatu yang unik dan diharapkan dapat untuk mendapatkan konsumen lebih banyak lagi. Dengan berupaya mempertahankan pelayanan yang memadai ataupun meningkatkan pelayananya walau harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Walaupun demikian, keluhan dari pihak konsumen masih tetap ada misalnya konsumen merasa kurang puas atas pelayanan yang diberikan dalam arti terjadi ketidaksuaian atau ketidakselarasan antara harapan dengan tuntutannya. Tuntutan ini diduga meliputi kecepatan penyajian makanan, kebersihan ruangan , kenyamanan tata letak , keramahan para pramusaji dan sebagainya . dari sekian banyak pilihan rumah makan yang ada , banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk sampai pada keputusan pembelian . untuk itu pihak manajemen rumah makan berusaha untuk memenuhi semua kriteria yang menjadi bahan pertimbangan konsumen , baik produknya sendiri maupun jasa pelayanannya, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen , karena jika hal tersebut
diabaikan maka akan terjadi
kesenjangan antara keinginan konsumen dengan pelayanan yang ada di rumah makan tersebut.
Konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk karena mereka memiliki alasan-alasan tertentu dalam memilih sebuah produk, misalnya merasa puas dengan kualitas dan pelayanan yang ditawarkan produk tersebut. Ada pula konsumen yang membeli barang berdasarkan kebutuhan akan suatu barang dan tidak sedikit konsumen yang membeli suatu produk secara spontanitas, maksudnya konsumen membeli produk tersebut tanpa ada
4 rencana untuk membeli sebelumnya atau tanpa adanya pertimbanganpertimbangan khusus ketika memutuskan untuk membeli.
Obiku adalah restorant makanan cepat saji yang berletak di Bandung Jawa Barat.
yang menyajikan masakan oriental food ,Obiku sudah
beroperasi dengan cara membuka beberapa outlet di food court sejak 2009 di beberapa mall besar Bandung seperti Bandung Trade Center (BTC), istana plaza ,Hyper square (pascal) . obiku memutuskan untuk masuk kedalam bisnis makanan sejak tahun 2009 dikarenakan obiku melihat dimana sebuah peluang makanan yang disediakan obiku pada foodcourt-foodcourt yang ada di Bandung berbeda dengan jenis masakan yang disajikan oleh restaurant lainnya
sehingga memberanikan diri untuk mengambil peluang bisnis
tersebut ditambah dengan data yang sudah liat di tabel grafik 1.1 dimana ada nya kenaikan jumlah restorant di setiap tahunnya dan pola gaya hidup orang yang sudah berubah yang suka keluar rumah untuk mencari makan .
Gambar 1.1 Pendapatan bulanan PT Obiku Tahun 2013 Jan-Jun Sumber : restorant obiku
5
January
REVENUE
LABA
Februari
REVENUE
LABA
IP
RP76.566.390
Rp 914.206
IP
Rp74.682.477
Rp903.843
BTC
RP57.198.505
Rp13.621.007
BTC
Rp60.210.200
Rp14.676.502
PASKAL
Rp31.275.620
Rp-1.705.751
PASKAL
Rp28.848.352
Rp-3.216.655
Rp12.829.462
SALDO
SALDO
Maret
REVENEU
IP
Rp71.243.604
Rp834.704
BTC
Rp64.314.261
Rp14.427.960
PASKAL
Rp35.921.000
SALDO Mei
REVENEU
IP
78.966.393
BTC
PASKAL
SALDO
LABA
Rp12.363.690
April
REVENEU
IP
Rp80.256.347
Rp819.423
BTC
Rp69.675.177
Rp18.369.647
Rp-759.900
PASKAL
Rp26.043.000
Rp-4.552.550
Rp14.499.764
SALDO
LABA
LABA
Rp14.636.520
Juni
REVENEU
LABA
770.548
IP
76.817.560
695.359
73.351.117
19.906.692
BTC
75.115.362
21.050.610
27.676.500
-3.156.350
PASKAL
24.689.350
-4.701.805
Rp17.520.890
SALDO
Rp17.044.164
Seperti kita lihat ada grafik di atas adalah total penjualan obiku di 3 tempat outlet yang berbeda di BTC, IP , PASKAL dimana dari 3 tempat tersebut memiliki pendapatan yang cukup signifikan . yang dapat kita lihat dimana BTC memperoleh keuntungan yang tinggi dan sedangkan IP mendapat keuntungan yang tipis dan di paskal menimbulkan kerugian dari bulan ke bulan berikutnya ,yang mengakibatkan BTC dan IP harus menutupi kerugian tersebut dari keuntungan yang didapatkan dari Setiap bulannya
6 Menurut Peter dan Olson (2000:162) keputusan pembelian adalah proses
pengintegrasian
yang
mengkombinasikan
pengetahuan
untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan suatu produk, mereka cenderung untuk mempercayai merek yang disukai atau yang terkenal (Schiffman dan Kanuk 2008:173). Alasan inilah yang mendorong perusahaan untuk memperkuat posisi mereknya agar tercipta Brand Image yang positif dan menancap kuat di benak konsumen karena melalui Brand Image (citra merek), konsumen mampu mengenali sebuah produk, mengevaluasi kualitas, mengurangi resiko pembelian, dan memperoleh pengalaman dan kepuasan dari diferensiasi produk tertentu (Lin dkk, 2007:122).
Kondisi persaingan pasar yang semakin ketat mendorong untuk obiku untuk terus menerus memperkuat citra mereknya agar dapat meraih posisi tertinggi di hati konsmen di Bandung dengan bermunculannya makanan cepat saji diBandung seperti Donar Kebab , Mcdonald ,KFC. Yang dilakukan oleh restorant obiku guna memperkuat citra mereknya adalah menciptakan ide-ide inovatif, dengan cara membuat jenis makanan baru ,menjaga kualitas dan kelezatan produk lalu merenovasi gerai-gerai dengan tampilan baru untuk memberikan tampilan baru yang lebih segar dan moderen
Brand Image adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut (Ferrinadewi, 2008:165). Komponen dari Brand Image menurut Biel (1992) dalam jurnal Xian, dkk (2011:1876) terdiri dari citra perusahaan, citra pemakai dan citra produk. Citra perusahaan merupakan gambaran perusahaan di mata konsumen berdasarkan pengetahuan, tanggapan serta pengalaman konsumen terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Citra pemakai merupakan
sekumpulan karakteristik dari konsumen yang dihubungkan dengan ciri khas dari konsumen suatu merek. Sedangkan citra produk merupakan gambaran produk di mata konsumen berdasarkan pengetahuan, tanggapan serta pengalaman konsumen terhadap produk yang bersangkutan.
7 Dalam hal ini saya sebagai peneliti mengambil tema tentang adanya pengaruh Service Quality terhadap Brand Image, berdampak pada Purchase Intention
1.2 Rumusan Masalah 1.
Apakah ada pengaruh Service Quality terhadap Brand Image
2.
Apakah ada pengaruh Service Quality
terhadap Purchase
Intention ?
3.
Apakah ada pengaruh Brand Image
terhadap Purchase
Intention ? 4.
Apakah pengaruh Service Quality dan Brand Image secara simultan pada Purchase Intention
5.
Apakah Brand Image
Memediasi variable Service Quality
dengan Purchase Intention
1.3 Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui pengaruh Service Quality terhadap Brand Image
2.
Untuk
mengetahui pengaruh
Service Quality
terhadap
Purchase Intention
3.
Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap Purchase Intention
4.
Untuk mengetahui pengaruh Service Quality dan Brand Image secara simultan pada Purchase Intention
5.
Untuk mengetahui pengaruh Brand Image sebagai mediasi variable Service Quality dengan Purchase Intention
8 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat bagi obiku restorant obiku 1. Dapat mengetahui apakah Service Quality dan Brand Image berpengaruh besar terhadap penjualan selama ini. sebagai masukan apa yang akan dilakukan oleh restorant obiku selanjutnya agar konsumen melakukan Purchase Intention
Manfaat untuk peneliti 1. Sebagai masukan atau pembelajaran Service Quality , Brand Image , Purchase Intention dengan menggunakan path analysis 2. Untuk menambah pengetahuan sektor industri jasa
Manfaat bagi pihak lain 1. Untuk menjadi sumber referensi 2. Menambah ilmu pengetahuan 1.5 Hasil Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis baca diantaranya : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Cheng-hush tahun 2007dari sumber Department of bussines NTP taiwan2007 dengan judul efek dari dampak dari citra merek Pengaruh Brand Image, online Word of Mouth, dan Harga DiskonKonsumen pada Niat Pembelian. Dikatakan oleh Grewal, Krishnan, Baker & Borin,1998) bahwa Citra Merek dapat mempengaruhi niat beli konsumen dimana faktor tersebut sebagai pemikiran oleh para marketer-marketer , (Aaker & Keller 1990 ) Citra merek yang baik akan menambah loyalitas ,kepercayaan dan niat beli seseorang terhadap merek tersebut .
2. Penelitian yang dilakukan oleh Huam hon tat tahun 2011 dari sumber International journal of business and social science Niat Membeli
9 Konsumen Di Restoran Makanan Cepat Saji
dikatakan bahwa
Restoran makanan cepat saji diharuskan untuk meningkatkan servis kualitias untuk
memotivasi karyawan dan menambahkan kepuasan
konsumen dimana adanya hubungan yang positif antara kepuasan konsumen dengan niat beli konsumen .hasil menyatakan servis kualitas dapat mempengaruhi niat beli konsumen dikatakan juga oleh (Qin & Prybutok,2008
Goode
&
Moutinho,2004;
Kara,Kanyak,&
Kucukemiroglu,1995) bahwa restoran cepat saji memfokuskan pada servis kualitas untuk menambah kepuasan pelanggan dengan niat beli konsumen
3. Penelitian yang dilakukan oleh Fransisca paramitasari musay tahun 2011 sumber Fakultas ilmu administrasi dengan judul Pengaruh Brand Image terthadap keputusan pembelian sumber Fakultas ilmu administrasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Image baik secara bersama-sama maupunparsial serta untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap Keputusan Pembelian padakonsumen KFC Kawi Malang. Hasil dari uji F pada penelitian ini menunjukkan nilai sig F adalah sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa Brand image yang terdiri dari citra perusahaan, citra pemakai, dan citra produk secara bersama- sama memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian.
Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel citra perusahaan dan citra produk berpengaruh secara signifikan sedangkan variabel citra pemakai berpengaruh positif akan tetapi tidak berpengaruh secara signifikan. Nilai Adjusted R Square pada penelitian ini adalah sebesar 0,392. Hal ini berarti bahwa sebesar 39,2% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen yaitu Citra Perusahaan (X1), Citra Pemakai (X2), dan Citra Produk (X3). Sedangkan sisanya sebesar 60,8 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
10 4. Penelitian yang dilakukan oleh Sharareh Momen tahun 2013 denga judul sumber dari Jorunal of basic and applied scientic research dengan judul Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
citra
merek dalam industri
perbankan iran Penelitian saat ini sebagai penelitian kualitatif terkonsentrasi pada faktor yang mempengaruhi citra merek dalam industri perbankan Iran. Dalam hal ini, Kerangka kerja ini membuktikan adanya hubungan antara kualitas layanan, citra merek, dan iklan.
11
12