ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 55/1 SRIDADI KABUPATEN BATANG HARI
OLEH ALAN NUARI ARMIRAJ NIM A1D109198
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS 2014
1|Page
HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 55/1 SRIDADI KABUPATEN BATANG HARI Oleh : ALAN NUARI ARMIRAJ Pendidikan Guru Sekolah dasar Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi NIM A1D109198
ABSTRAK Alan nuari armiraj,2014. “ Hubungan Bimbingan Orang Tua Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 55/1 Sridadi’’. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Ilmu pendidikan, FKIP Universitas Jambi, Dosen Pembimbing (1) Drs. Admizal,M.Pd (2) Drs. Budi Purnomo,M.Hum,M.Pd.
Kata Kunci : Bimbingan Orang Tua, Hasil Belajar Bimbingan orang tua merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh anak dalam proses belajar anak. Bimbingan orang tua memiliki kaitan dengan hasil belajar anak, hal ini dikarenakan seorang yang dibimbing dengan baik oleh orang tuanya akan mendapatkan hasil belajar yang baik dari pada siswa yang tidak dibimbing orang tuanya Hal ini disebabkan anak yang dibimbing oleh orang tuanya sebelum mereka belajar disekolah, mereka sudah membawa bekal dari rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara bimbingan orang tua dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN 55/1 Sridadi. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisis data kuantitatif, dengan subjek penelitian siswa kelas IV sebanyak 30 orang. Data penelitian mengenai bimbingan orang tua diperoleh melalui penyebaran angket, dan data hasil belajar diperoleh dari rata-rata nilai mid dari 5 mata pelajaran. Sementara itu, analisis data yang dilakukan dengan keofisien korelasi menggunakan rumus korelasi product moment. Penafsiran besaran nilai koefisien korelasi dilakukan untuk melihat kuat atau tidaknya korelasi yang terjadi. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan α = 5% dengan ketentuan jika thitung> ttabel, maka hipotesis penelitian dapat diterima. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisen korelasi rxy= 0.605, angka ini menunjukan tingkat korelasi positif yang kuat antara bimbingan orang tua dengan hasil belajar siswa. Sementara itu dari pengujian hipotesis dengan uji-t diketahui bahwa thitung (4.207) > ttabel (1.701) sehingga hipotesis penelitian dapat diterima dan terbukti. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan antara bimbingan orang tua siswa dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 55/I Sridadi. 2|Page
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan sedini mungkin merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. Banyak orang tua berpendapat bahwa tugas mencerdaskan anak adalah tugas guru dan institusi pendidikan, sementara mereka selaku orang tua asyik dengan profesinya sendiri, implikasi dari pendapat semacam ini adalah memunculkan ketidak pedulian orang tua terhadap spiritual, intelektual dan moral anaknya sendiri. Masih banyak di antar orang tua yang lalai akan tugasnya dalam membantu perkembangan dan pemahaman diri putra putrinya, mereka menyibukkan dirinya dengan urusan masing masing. Ketika anaknya gagal memenuhi harapannya, pihak pertama yang dituding adalah guru dan institusi pendidikan, kalau kita renungkan anggapan orang tua bahwa pencapaian ituhanyalah tergantung pada lembaga sekolah, pendapat seperti ini kurang tepat, danakan merugikan diri sendiri. Bagaimanapun guru, sekolah,dan institusi pendidikan yang lainnya hanyalah pihak yang membantu mencerdakan peserta didik. Sedangkan keberhasilan dalam suatu pendidikan itu ditentukan oleh tiga komponen, yaitu orang tua (keluarga), guru (pemerintah), dan masyarakat ataulingkungan (Etiyasningsih, 2011). BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Bimbingan Orang Tua 2.1.1
Pengertian Bimbingan
Banyak ahli yang telah merumuskan pengertian bimbingan. Di antaranya yang klasik dan sudah cukup lama berkembang di Amerika Serikat serta banyak dikutip oleh para penulis di Indonesia adalah sebagaimana dikemukakan oleh Crow (1960), Jones (1963), dan Mortensen dan Schmullere (1964) sebagai berikut:Bimbingan adalah 3|Page
bantuan yang diberikan oleh seseorang, baik pria maupun wanita, yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri (Crow, 1960: 14). Bimbingan adalah“bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian secara bijaksana dengan lingkungannya”. Tujuan utama bimbingan
adalah
untuk
mengembangkan
setiap
individu
sesuai
dengan
kemampuannya. (Jones dalam Djumhur dan M. Surya (1975: 10). “Bimbingan dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan program pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan-layanan petugas ahli dengan setiap individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kecakapankecakapannya secara penuh sesuai dengan yang diharapkan” (Mortensen dan Schmuller 1964: 3).Walaupun masing-masing ahli itu merumuskan pengertian bimbingan dengan cara yang berbeda, namun terdapat beberapa kesamaan, yaitu: “(1) Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan. Namun demikian, tidaklah berarti bahwa setiap bentuk bantuan adalah bimbingan. Untuk dapat dikatakan sebagai bimbingan, maka bentuk bantuan itu harus memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu prinsip, tujuan, dan metode tertentu sebagaimana terkandung di dalam pengertian bimbingan itu sendiri, (2) Bimbingan diberikan dalam bentuk gagasan-gagasan atau ide yang perlu dipertimbangkan oleh individu yang dibimbing sebelum dia membuat sesuatu keputusan, (3) Bimbingan diberikan oleh tenaga ahli, yaitu orang-orang yang memiliki pengetahuan dan terlatih secara baik dalam bidang bimbingan dan konseling”.
4|Page
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode survai dengan pendekatan penelitian kuantitatif korelasional. Menurut Kerlinger (dalam Riduan, 2010:65) “Penelitian survei mengkaji populasi yang besar maupun yang kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilh dari populasi itu untuk menemukan insidensi,distribusi dan interlelasi pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam”. Penjabaran mengenai
metode
penelitian
kuantitatif
salah
satunya
dijabarkan
oleh
Sugiyono(2009:14)yaitu: “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,analisis data bersifat kuantitatif atau/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.” Disebut korelasoinal, karena penelitian ini berusaha menghubungkan suatu variabel dengan variabel yang lain untuk memahami suatu fenomena dengan cara menentukan tingkat atau derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut(Ibnu Hajar,1996:277). BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, dibawah ini akan disajikan deskripsi data penelitian tentang bimbingan orang tua dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 55/I Sridadi Kabupaten Batanghari.
5|Page
Deskripsi Data Bimbingan Orang Tua Untuk mengetahui data tentang bimbingan orang tua siswa kelas IV SDN 55/I Sridadi dilakukan melalui penyebaran angket kepada 30 responden siswa. Data bimbingan orang tua diperoleh dengan menjumlahkan
skor jawaban angket
dari
responden. Melalui bantuan program SPSS For Windows dan Microsoft Office Excel 2007 dapat diperoleh gambaran statistik dan sebaran data tentang kondisi bimbingan orang tua dari hasil angket siswa kelas IV SDN 55/I Sridadi, berikut uraiannya. Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Data Bimbingan Orang Tua Variabel Bimbingan Orang Tua (X)
N
Minimum
Maximum
30
54
81
Mean Std. Deviation 66.93
6.153
Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui nilai rata-rata (mean) bimbingan orang tua siswa sebesar 66.93, dengan nilai minimum sebesar 54 , maksimum sebesar 81 dan standar deviasi sebesar 6.153. Sementara itu untuk melihat bagaimana sebaran data bimbingan orang tua berdasarkan kategorisasi bimbingan orang tua yang dibuat menjadi tiga bagian, yaitu baik, cukup, dan kurang menggunakan rumus deviasi standar (Azwar, 2003). Seperti yang terlihat pada tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Sebaran Data Berdasarkan Kategori Bimbingan Orang Tua Pedoman Kategori X ≥ (µ+1σ) (µ-1σ) ≤ X < (µ+1σ) X < (µ-1σ)
Skor X ≥ 73.33 46.67 ≤ X < 73.33 X < 46.67 Total
Keterangan: X = Skor Angket µ = (100 + 20 )/2 = 60 (Rerata (mean) ideal) σ = (100 – 20 )/6 = 13.33 (Deviasi standar (SD) ideal)
Kategori Baik Cukup Kurang
Frekuensi 4 26 0 30
Persentase 13% 87% 0% 100%
Sumber: data primer, 2014
6|Page
Dari tabel 4.2 diatas, dapat diketahui sebaran data bimbingan orang tua siswa menunjukkan sebagian besar (87% dari responden) bimbingan orang tua siswa berada dalam kategori cukup. Hal ini juga terlihat dari nilai rata-rata (mean) bimbingan orang tua siswa sebesar 66.93 yang menunjukkan rata-rata bimbingan orang tua siswa berada dalam kategori cukup. Selain itu, untuk melihat bagaimana sebaran data bimbingan orang tua siswa juga dapat dilakukan melalui visualisasi data dalam bentuk histogram seperti yang terlihat pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Histogram Sebaran Data Bimbingan Orang Tua Pembahasan Dari hasil pengumpulan data angket bimbingan orang tua guru diperoleh gambaran data dengan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 66.93 dengan rentang skor terendah sebesar 54 dan skor tertinggi 81. Sementara itu, sebesarn data menunjukkan 87% dari responden siswa memiliki tingkat bimbingan orang tua dalam kategori sedang. Untuk hasil belajar siswa diperoleh gambaran data yang menunjukkan rata-rata nilai belajar siswa sebesar 63.73 dengan rentang nilai hasil belajar terendah sebesar 59.40 sampai nilai tertinggi sebesar 69.40. Sebaran data menunjukkan sebagian besar siswa memiliki hasil belajar pada kategori sedang yaitu berada pada kisaran nilai 56 sampai dengan 65.
Dari hasil analisis korelasi dan pengujian hipotesis penelitian didapati koefisien korelasi sebesar 0.605 dan uji-t yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara bimbingan orang tua dengan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 55/I Sridadi.
7|Page
Hasil penelitian ini diperkuat oleh pendapat Pohan (1986: 56) dalam buku Psikologi untuk Membimbing yang mengatakan bahwa bimbingan orang tua, terutama dalam kegiatan belajar, bertujuan untuk: 1.
2.
Tercapainya tujuan belajar (penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap). Bimbingan orang tua akan membantu mengatasi kesulitankesulitan belajar, yang disebabkan karena: kemampuan belajar kurang memadai, suasana rumah tidak kondusif, tidak adanya minat belajar dan lain-lain. Dengan kesabaran dan keuletan orang tua dalam membimbing kesulitan-kesulitan belajar dan dapat mengatasinya, maka tujuan belajar yang berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap dapat tercapai dengan baik. Agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang mendukung proses belajar. Dengan bimbingan dari orang tua diharapkan anak mampu memahami kesulitan belajarnya yang disebabkan keadaan lingkungan dan pada akhirnya dapat menyesuaiakan diri dengan keadaan lingkungan tersebut
Pendapat diatas menunjukkan adanya kaitan antara bimbingan orang tua dengan hasil belajar anak. Dengan adanya bimbingan orang tua, hambatan-hambatan dan kesulitan-kesulitan anak dalam proses belajar anak dapat teratasi, sehingga hasil belajar yang dicapai menjadi lebih baik.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan tentang hubungan antara bimbingan orang tua dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN 55/I Sridadi , maka dapat disimpulkan: terdapat hubungan positif yang kuat antara bimbingan orang tua dengan hasil belajar siswa. Hal ini berdasarkan nilai koefisien korelasi yang didapatkan dari korelasi product moment sebesar 0.605. Besaran angka koefisien korelasi ini menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara variabel bimbingan orang tua dan variabel hasil belajar siswa. Sementara itu, dari hasil uji-t diperoleh nilai t-hitung yang siginifikan karena t-hitung > t-tabel, dengan nilai t-hitung = 4,207 dan t-tabel = 1,701.
8|Page
5.2 Saran Dari beberapa kesimpulan di atas, dapat diajukan saran yang diharapkandapat dijadikan sebagai rekomendasi adalah sebagai berikut : 1. Bagi orang tua (masyarakat) Orang tua diharapkan membimbing dan memberi pengarahan pada anaknya yang disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kepribadian anak. Sehingga dapat membantu kelancaran belajar anaknya untuk dapat mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan orang tua. 2. Bagi siswa Anak diharapkan dapat dekat dengan keluarga atau kedua orang tuanya agar mudah dalam memberikan bimbingan. 3. Bagi Sekolah Pihak sekolah diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan orang tua dalam memberikan bimbingan dan pendidikan yang baik bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Ahmadi,A. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Alek Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia Anggoro. T. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta B. Uno Hamzah. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara 9|Page
Crow. 1960. An Introduction To Guidance. NewYork: American Book Company Dalyono. 2010. Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Djumhur dan Moh.Surya. 1975. Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah (Guidance And Conseling). Bandung: CV Ilmu Ekawarna. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press Gunarso. 1983. Bunga rampai Psikologi Perkembangan Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: Gunung Mulia. Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Ibnu
Hadjar. 1996. Dasar-dasar Metodologi Pendidikan.Jakarta: Radja Grafindo Persada
Penelitian
Kuantitatif
Dalam
Jones. 1963. Principles Of Guidance. New York: MC Graw Hill Book Company
Kartono, K. 1991. Teori Kependidika. Bandung: Alumni
Mortensen dan Schmuller. 1964. Guidance In Today’s Schools. New York: John Wileyand Sons,Inc
Mudjiono dan dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Ngalim, Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Pohan, M.Imron. 1986. Psikologi untuk Membimbing. Bandung: CV. Ilmu
10 | P a g e
Prayitno. 1987. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Rineka Cipta Purwanto. 2009. Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Riduwan. 2010. Rumus Dan Data Dalam Analisis Statitik. Bandung: Alfabeta R. Semiawan. 2008. Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: PT Indeks Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakary Sumadi, Suryabrata. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada
11 | P a g e