TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” I.
PENDAHULUAN 1.
Permohonan Pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan Pada tanggal 2 Agustus 2011, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) menerima permohonan yang diajukan oleh PT. Bevananda Mustika, agar Pemerintah Republik Indonesia mengenakan Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard Measures) atas impor “barang dari kawat besi atau baja berbentuk kotak/box, dengan diameter kawat 2 mm – 5 mm dan mempunyai ukuran mesh 50 mm – 120 mm yang berbentuk hexagonal dengan lilitan tunggal dan ganda, disepuh atau dilapisi dengan seng atau plastik/PVC, tidak termasuk perangkap tikus, kandang unggas dan sejenisnya dari kawat, yang termasuk dalam nomor Harmonized System (HS.) 7326.20.90.00”. Pemohon menyatakan bahwa yang bersangkutan mengalami ancaman kerugian serius sebagai akibat dari kenaikan jumlah impor barang kawat bronjong, dengan nomor Harmonized System (HS.) 7326.20.90.00, dan apabila Tindakan Pengamanan Perdagangan tidak diambil, maka akan terjadi kerugian serius.
2.
Identitas Pemohon Nama Alamat
: :
Tlp/Faks :
PT. Bevananda Mustika Kawasan Industri Lippo City Cikarang Newton Teckno Park, Blok J5 – 12 Bekasi 17550 (021) 6411624 / (021) 65837280
E-Mail
[email protected]
:
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 1
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” 3.
Barang yang Diproduksi oleh Pemohon Barang produksi Pemohon yang merupakan Barang Yang Diselidiki adalah sebagaimana dimuat dalam Bab III Angka 1 Huruf a. Selain Barang Yang Diselidiki, Pemohon juga memproduksi barang lain yaitu chain link mesh, fencing (kawat harmonika dan pagar), galvanized welded wire mesh, fencing mesh, barbed wire (kawat duri), dan razor wire.
4.
Dimulainya Penyelidikan Setelah melakukan analisa terhadap bukti-bukti yang disampaikan dalam permohonan, KPPI menemukan adanya bukti awal yang cukup untuk memulai penyelidikan. Oleh karena itu, KPPI menetapkan penyelidikan dimulai pada tanggal 22 Agustus 2011.
5.
Pengumuman dan Notifikasi Sehubungan dengan penyelidikan yang dilakukan oleh KPPI, telah dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. KPPI mengumumkan dimulainya penyelidikan melalui siaran pers Kementerian Perdagangan dan melalui surat kabar nasional, yaitu di Koran Bisnis Indonesia pada tanggal 19 Agustus 2011;
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 2
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” b. Pada
tanggal
22
Agustus
2011,
KPPI
menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis tentang dimulainya penyelidikan; kepada Pemohon, Gabungan Importir Seluruh Indonesia (GINSI), Kementerian Perindustrian sebagai instansi pembina, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan; c. Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan notifikasi 12.1(a) kepada Committee on Safeguards pada Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization), yang disirkulasi pada tanggal 23 Agustus 2011 dengan nomor dokumen G/SG/N/6/IDN/15; dan d. Pemerintah notifikasi
Republik
12.1(b)
Indonesia
kepada
telah
Committee
pula on
menyampaikan
Safeguards
pada
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization), yang disirkulasi pada tanggal 26 Januari 2012 dengan nomor dokumen G/SG/N/8/IDN/11-G/SG/N/10/IDN/111. 6.
Proporsi Produksi Pemohon Berdasarkan informasi yang dimiliki KPPI, pada tahun 2011 pangsa produksi Pemohon adalah 53% dari total produksi nasional industri Barang Yang Diselidiki.
1
Notifikasi Article 12.1(b) dari WTO Agreement on Safeguards adalah tentang temuan KPPI bahwa terdapat hubungan sebab-akibat antara lonjakan jumlah impor Barang Yang Diselidiki dan ancaman kerugian serius yang dialami Pemohon/Industri Dalam Negeri, berdasarkan data dan informasi per Januari 2007 sampai dengan Oktober 2011. Laporan Hasil Penyelidikan KPPI ini, memuat data-data mutakhir tentang importasi Barang Yang Diselidiki dan kinerja Pemohon sampai dengan Desember 2011. Namun pemutakhiran data tersebut tidak merubah dan justru memperkuat temuan KPPI tentang adanya hubungan sebab-akibat dimaksud, sebagaimana telah dinotifikasikan ke WTO.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 3
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” Tabel 3: Proporsi Mayoritas Produksi (Kg)
INDUSTRI DALAM NEGERI
Tahun 2011 Produksi Pemohon
2.913.419
Total Produksi Nasional
5.497.016
Sumber: Hasil Penyelidikan KPPI
7.
Periode Penyelidikan Pada tahapan awal, periode yang diselidiki pada dasarnya adalah dari tahun
2007
sampai
dengan
tahun
2010,
dimana
KPPI
juga
memasukkan data tentang jumlah impor dan kerugian Pemohon selama periode Januari-Oktober 2011 dengan maksud memberikan gambaran mutakhir mengenai hal-hal tersebut. Namun setelah data dan
informasi
tentang
impor
dan
kerugian
Pemohon
untuk
keseluruhan tahun berjalan 2011 sudah tersedia, maka penyelidikan yang dilakukan oleh KPPI meliputi pula data dan informasi tersebut.
II.
TANGGAPAN PIHAK YANG BERKEPENTINGAN Sebagaimana Safeguards,
yang ditentukan oleh selama
masa
Pasal 3.1 WTO Agreement on
penyelidikan
KPPI
telah
memberikan
kesempatan kepada eksportir produsen, importir, perwakilan negara eksportir, dan Pemohon untuk menyampaikan bukti, dan tanggapan terkait dengan penyelidikan, termasuk melakukan dengar pendapat sesudah inisiasi dan sesudah diperoleh hasil penyelidikan.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 4
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” 1.
Tanggapan/pandangan yang disampaikan pada Dengar Pendapat tanggal 8 November 2011 Terkait dengan Dimulainya Penyelidikan Dengar pendapat yang diselenggarakan pada tanggal 8 November 2011 setelah penyelidikan dimulai dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang berkepentingan menyampaikan bukti, dan tanggapan atas dimulainya penyelidikan. Tanggapan yang disampaikan adalah sebagai berikut:
a.
PT. Bevananda Mustika (Pemohon) Dalam dengar pendapat, PT. Bevananda Mustika menyampaikan bahwa yang bersangkutan sudah mengalami kerugian akibat derasnya barang impor kawat bronjong. Barang impor kawat bronjong
dengan
nomor
HS.
7326.20.90.00
mengalami
peningkatan secara drastis, dan faktanya di lapangan terdapat banyak barang impor kawat bronjong. Atas dasar kondisi tersebut, PT. Bevananda Mustika mengajukan permohonan Safeguards. b.
Gabungan Impotir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia menyatakan bahwa jika pada akhir penyelidikan terbukti terjadi kenaikan impor, dan terbukti kawat bronjong bisa diproduksi oleh industri dalam negeri, maka GINSI akan mematuhi ketentuan yang
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 5
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” berlaku. c.
Kedutaan Besar Republik Taiwan untuk Indonesia Perwakilan Kedutaan Besar Republik Taiwan untuk Indonesia tidak menyampaikan tanggapan di dalam dengar pendapat.
d.
Kedutaan Besar Republik Singapura untuk Indonesia Sehubungan
dengan
penyelidikan
tindakan
pengamanan
perdagangan (safeguards) atas lonjakan jumlah impor barang yang berbentuk kotak atau silinder atau lembaran yang terbuat dari kawat besi atau baja, dengan diameter 2 mm – 5 mm yang memiliki lingkaran berbentuk hexagonal sebesar 50 mm – 120 mm dengan lilitan tunggal dan atau ganda, yang disepuh atau dilapisi dengan seng atau plastic (PVC) dengan kode HS. 7326.20.90.00 serta undangan KPPI kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam hal ini Singapura sebagai salah satu Negara pengimpor, dengan ini kami memohon agar KPPI berkenan memberikan lampiran petisi safeguard dari pihak Pemohon. Dengan demikian kami bisa melihat volume impor dari Singapura dan perkiraan kerugian yang diklaim dari pihak Pemohon. Selain dari pada itu dengan didukung data-data dari KPPI, kami juga dapat merespon secara tepat dan bijaksana.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 6
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” Tanggapan KPPI: KPPI telah menyampaikan petisi tidak rahasia dari PT. Bevananda Mustika (Pemohon).
2.
Tanggapan/pandangan yang disampaikan pada Dengar Pendapat tanggal 1 Februari 2012 Terkait dengan Temuan (Findings) KPPI Pada tanggal 1 Februari 2012, KPPI menyelenggarakan dengar pendapat
untuk
memberikan
kesempatan
kepada
pihak
yang
berkepentingan menyampaikan tanggapan atas temuan (findings) KPPI. Dengar pendapat tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang berkepentingan menyampaikan tanggapan atas temuan (findings) KPPI. Tanggapan yang disampaikan dalam dengar pendapat adalah sebagai berikut: a.
PT. Bevananda Mustika (Pemohon) Dalam dengar pendapat, PT. Bevananda Mustika menyampaikan bahwa telah mengalami kerugian serius dan ancaman kerugian serius karena tidak mampu bersaing terhadap banjirnya barang impor produk sejenis. Selain itu, berdasarkan penyampaian pada Hearing Pertama bahwa lonjakan importasi dari semua negara semakin
meningkat,
sehingga
memerlukan
Tindakan
Pengamanan produk gabion (bronjong kawat) dengan nomor HS 7326.20.90.00 untuk segera direalisasikan.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 7
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” b.
Tanggapan Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) 1)
Alasan
permohonan
PT.
Bevananda
Mustika
yang
menyebutkan telah mengalami kerugian yang disebabkan oleh lonjakan impor barang (No. HS. 7326.20.90.00), tidak dilengkapi laporan Rugi/Laba yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, yang menyebutkan PT. Bevananda Mustika telah mengalami kerugian. 2)
Alasan
permohonan
PT.
Bevananda
Mustika
yang
menyebutkan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
terhadap
karyawannya,
yang
disebabkan
oleh
kerugian yang diderita, tidak dilengkapi dengan Surat Keterangan dari Dinas Tenaga Kerja setempat. 3)
Pernyataan PT. Bevananda Mustika yang menyatakan bahwa institusinya mewakili bidang usaha sejenis, tidak dibuktikan dengan Surat Kuasa dari pihak yang diwakili.
4)
Pada BTBMI 2007 serta BTKI 2012, nomor kode HS 7326.20.90.00 diuraikan sebagai “lain-lain”. Oleh karena itu, dikhawatirkan apabila ada importasi produk besi/baja yang masuk ke dalam kode HS 7326.20.90.00, akan tetapi bukan untuk penggunaan sebagaimana produk yang dihasilkan oleh pemohon, maka akan terkena dampak dari Tindakan Pengamanan (safeguard), apabila jadi diterapkan.
5)
Dari beberapa tanggapan di atas, GINSI memohon walaupun dari temuan penyelidikan KPPI menyebutkan telah terjadi
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 8
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” lonjakan impor dari barang yang dimaksud, belum tentu dari pihak
pemohon
mengalami
kerugian
sebagaimana
disampaikan kepada KPPI. 6)
Selain dari pada itu, perlu dipertimbangkan juga bahwa impor dan ekspor adalah merupakan salah satu bentuk “silaturahmi” antar
negara,
sehingga
apabila
pengenaan
Tindakan
Pengamanan (safeguard) ini tidak tepat sasaran, maka dikhawatirkan
akan
berakibat
pengenaan
Tindakan
Pengamanan (safeguard) terhadap barang ekspor kita di negara tujuan, sebagai tindakan balasan dari Tindakan Pengamanan (safeguard) yang dikenakan oleh pemerintah Indonesia atas barang impor dari negara mereka. Tanggapan KPPI: 1)
Terkait
dengan
tanggapan
GINSI
mengenai
“laporan
Rugi/Laba yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, yang menyebutkan PT. Bevananda Mustika telah mengalami kerugian”, PT. Bevananda Mustika telah diaudit oleh Akuntan
Publik.
Audit
tersebut
dilakukan
terhadap
keseluruhan Rugi/Laba perusahaan bukan per komiditi, mengingat PT. Bevananda Mustika memproduksi lebih dari satu komiditi. Selain itu, kami informasikan bahwa dalam penyelidikannya, Tim Penyelidikan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) dilengkapi dengan pejabat
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 9
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” Direktorat Audit, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan RI. 2)
Terkait
dengan
tanggapan
GINSI
mengenai
“PT.
Bevananda Mustika yang menyebutkan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya, yang
disebabkan
oleh
kerugian
yang
diderita,
tidak
dilengkapi dengan Surat Keterangan dari Dinas Tenaga Kerja
setempat”,
PT.
Bevananda
Mustika
telah
mendaftarkan data dan informasi perihal Tenaga Kerja perusahaan kepada Dinas Tenaga Kerja setempat. 3)
PT. Bevananda Mustika mengajukan permohonan Tindakan Pengamanan
Perdagangan
(Safeguards)
hanya
atas
perusahaannya sendiri. Namun dapat kami informasikan bahwa PT. Bevananda Mustika adalah produsen Kawat Bronjong dengan jumlah produksi sebesar 52% dari total produksi nasional sehingga merupakan proposi mayoritas dari industri dalam negeri barang sejenis. Hal ini sesuai dengan persyaratan dari Pasal 4.1.(c) WTO Agreement on Safeguards dan Pasal 1 butir 18 Peraturan Pemerintah tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan. 4)
Penentuan HS 7326.20.90.00 didasarkan kepada Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) karena yang diperlukan oleh KPPI dalam kaitan ini adalah statistik jumlah impor Barang Yang Diselidiki. Adapun mengenai uraian barang KPPI memang
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 10
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” mengacu kepada BTBMI dan BTKI dimana tidak terdapat perbedaan uraian barang antara keduanya. c.
Tanggapan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam 1)
The European Commission (the Commission) would first like to underline that the safeguard instrument is the most restrictive of the threat defence instruments since it is applied equally to imports of all sources and regardless of whether these imports are made at fair or unfair conditions. Therefore,
this
instrument
should
only
be
used
in
exceptional circumstances and the very strict WTO criteria required for imposing such measures in terms of increased imports, injury and casuality must be adhered to. 2)
The very first condition that needs to be met before considering taking any safeguard action is the existence of recent and significant increase of imports. In this case, it is true that imports increased significantly between 2010 and 2011, but it was in line with the sharp increase in national consumption during 2007 - 2011. Would it be possible to substantiate in more detail the cause of 'serious loss' or "decreasing profitability" suffered by the industry related to the decreasing market share - as according to the tables provided the company's utilised capacity index remained above 100 during 2008 – 2010, though it dropped in 2011.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 11
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” 3)
The Commission would also like to highlight that the investigating authority must demonstrate that increased imports is the result of unforeseen developments. This requirement was confirmed by the WTO appellate body and claims that the investigating authorities failed to comply with the unforeseen development requirements have prevailed in all cases brought to WTO. It is noted that the mere fact that imports increased suddenly and significantly is not in itself an
unforeseen.
The
investigating
authorities
should
establish the existence of events/circumstances that caused the increase of imports. 4)
Finally, the Commission wishes to draw KPPI's attention to the fact that a detailed causality analysis should be carried out in safeguard investigations. First, it needs to be established that increased imports caused serious injury to the domestic industry. Secondly, other causes of injury should also be identified and their effect on the situation of the industry must be analysed separately. Indeed, any measure can only address the injury caused by imports. In this respect, it should also be underlined that any measures should also specifically address the real cause of the problem, i.e. those imports that would indeed be harmful.
5)
In addition, the product under investigation is classified under HS 7326.20.90.00, which is described by the Indonesian Tariff Book as "Other articles of iron or steel".
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 12
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” This creates difficulty for the Commission to find the exact quantity and value of the imported product in the published statistics. 6)
The Commission trusts that the very high WTO standards will be strictly applied in this case and requires that, before any decision is taken by the Indonesian authorities, a detailed disclosure of the findings be disclosed to all interested parties, including the European Commission, and leave sufficient time to provide comments.
Tanggapan KPPI: 1)
The Investigating Authority agrees with the Commission that the WTO Agreement on Safeguards is the most restrictive of
the
trade
defence
instruments.
The
Investigating
Authority would like to assure the Commission that it will fully abide to the rules as embodied in the Agreement. 2)
As for the Commission’s inquiries on the correlation between recent and significant increase of imports with the increase of national consumption, the cause of serious loss or decreasing profitability suffered by the industry related to the decreasing market share, the demonstration of the increased imports is the result of unforeseen developments, the causal link on increased imports caused serious injury to the domestic industry, and the identification of other causes of injury, the Investigating Authority is pleased to
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 13
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” send
the
Commission
the
attach
notification
of
the
Government of Indonesia as circulated in the WTO document
G/SG/N/8/IDN/11
G/SG/N/10/IDN/11
on
26
January 2012. The Investigating Authority believes that the Commission has also received the notification. As the Commission may notice in the aforementioned notification of all the Commission’s inquiries have been answered in the WTO document G/SG/N/8/IDN/11 G/SG/N/10/IDN/11. 3)
Regarding
your
comments
on
the
product
under
investigation as classified under HS Code 7326.20.90.00, the
Investigating
Authority
would
like
to
inform
the
Commission that on 24 August 2011 Ref. No. 06120.246 the Investigating Auhtority received written confirmation from Statistics of Indonesia (Badan Pusat Statistik/BPS), that HS Code 7326.20.90.00 covers only one product, i.e. “articles in the form of boxes, cylinders, or mattress made from iron or steel wire with thickness diameter of minimum 2 mm up to maximum 5 mm, in which the iron or steel wire is double coil one to another yielding hexagonal circles with diameter of minimum 50 mm up to maximum 120 mm, and plated with zinc or plastic poly vinyl chloride (PVC), which falls under HS code 7326.20.90.00”. Consequently the exact quantity and value of the product in BPS statistik HS Code 7326.20.90.00 is only for the product under investigation.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 14
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” d.
Kedutaan Besar Republik Singapura untuk Indonesia Apakah KPPI bisa memberikan data impor per negara agar kami bisa mengetahui efek yang ditimbulkan oleh impor tersebut. Tanggapan KPPI: Sesuai dengan permintaan Kedutaan Besar Republik Singapura, KPPI telah menyampaikan data impor per negara, melalui surat Ketua KPPI Nomor 108/KPPI/II/2012 tanggal 6 Februari 2012.
e.
Kedutaan Besar Republik Vietnam untuk Indonesia Apakah KPPI bisa memberikan data impor per negara agar kami bisa mengetahui efek yang ditimbulkan oleh impor tersebut. Tanggapan KPPI: Sesuai dengan permintaan Kedutaan Besar Republik Vietnam, KPPI telah menyampaikan data impor per negara, melalui surat Ketua KPPI Nomor 109/KPPI/II/2012 tanggal 6 Februari 2012.
f.
Industri Dasar Logam, Kementerian Perindustrian RI Tidak menyampaikan tanggapan.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 15
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00”
3.
Tanggapan tertulis lainnya selama proses penyelidikan a.
Kutipan Tanggapan Taipei Economic and Trade Office, Jakarta, Indonesia: “We will appreciate it very much if your office can confirm that my country, Taiwan, is included in this investigation. My headquarter also has raised the following questions, hoping that your office can provide answers: 1)
If Taiwan is under investigation, how many years are included for the investigation period?
2)
What’s Taiwan’s import percentage and how your office calculates that percentage? (For instance, by 3 or 4 years import average or by single year’s import average)
3)
If interested parties want to express their opinion about the case, what’s the deadline?
4)
Can you provide the petition material from PT. Bevananda Mustika for the reference of interested parties from my country?”
Tanggapan KPPI: 1)
In accordance with the WTO Agreement on Safeguards, all countries source of imports of the goods concerned will be
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 16
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” the subject to the investigation. The investigation period is from calendar year 2007 to 2010. 2)
Taiwan’s share of import percentage in year 2010 is 3,84%. The calculation is based on a single year import figures.
3)
Any interested parties could present their views starting from the date of initiation until the investigating authority present the findings.
4)
Enclosed please find the non-confidential petition from PT. Bevananda Mustika.
b.
Kutipan Tanggapan Department of Foreign Trade, Ministry of Commerce, Thailand: “As you know, the Indonesian Safeguards Committee (KPPI) has altered its procedure by not directly dispatching the related documents of the safeguards investigation to the governments of foreign countries concerned. The DFT has recently recognized the public notification of this initiation in the WTO’s official website and it is, unfortunately, not possible for the DFT as well as Thai exporters concerned to express their views or comments in writing to KPPI as mentioned in the WTO’s public notification without being provided more details on this matter. Therefore, the DFT would like to seek your kind understanding on this inadvertent matter and shall be highly obliged if KPPI can urgently dispatch a copy of Notification of Initiation, the petition lodged by PT. Bevananda Mustika (the petitioner), and any other KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 17
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” related documents (if any) so that the DFT can be granted more substantial information prior to expressing its views on this investigation. The DFT also notices that there is no time limit for the interested parties to make their views or comments known to KPPI. Due to the reasons as mentioned above, the DFT hereby strongly hope that KPPI will provide the DFT ampletime to express its views on this safeguard investigation after receiving all related documents from your side.” Tanggapan KPPI: Menjawab permintaan DFT Thailand, KPPI menyampaikan petisi tidak rahasia dari PT. Bevananda Mustika, dan menyatakan “Any interested parties could present their views during the whole investigation process before the Investigating Authority present the findings.” c.
Kutipan Tanggapan Ministry of International Trade and Industry, Malaysia: “Following the notification, Trade Practices Section of the Ministry of International Trade and Industry, Malaysia has sought clarification from KPPI regarding Malaysia’s status as regards the investigation. We thank you for your email reply on 12 September 2011 in which you informed that Malaysia’s share of imports in 2010 was 1.89%. According to Article 9.1 of the WTO KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 18
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” Agreement on Safeguards, safeguard measures shall not be applied against a product originating in a developing country member as long as its share of imports does not exceed 3%. In view of this, we wish to seek your confirmation whether imports from Malaysia are excluded from the investigation.” Tanggapan KPPI: “In accordance with Article 9.1 of the WTO Agreement on Safeguards, safeguard measures shall not be applied against a product originating from Malaysia, because the share of imports does not exceed 3 per cent. I hope it clarifies the status of Malaysia in the investigation.” d.
Kutipan Tanggapan Ministry of Industry and Trade, Jordan: “In Jordan we are going under similar circumstances regarding threat of injury with similar cases, Could you please provide us information regarding the initial findings of the investigation and how threat of a serious injury is assesed and evaluated.” Tanggapan KPPI: “The Investigating Authority assess and evaluates threat of a serious injury on the basis of criteria as stipulated in Article 4 of the WTO Agreement on Safeguards. As you are aware that Article 4 provides obligation to the Investigating Authority to base the determination of serious injury on objective evidence of KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 19
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” certain
factors
causing
injury
to
the
domestic
industry
concerned.” III.
HASIL PENYELIDIKAN 1.
Penentuan Barang Yang Diselidiki a. Uraian dan Klasifikasi Barang Semula penyelidikan yang dilakukan oleh KPPI adalah terhadap barang yang sesuai dengan permohonan yang disampaikan oleh Pemohon sebagaimana dimaksud pada Bab I Angka 1 laporan ini. Namun, dalam proses penyelidikan, KPPI menemukan adanya sedikit perbedaan antara uraian barang yang disampaikan oleh Pemohon dimaksud
dengan
barang
yang
dihasilkan
oleh
Pemohon
sebagaimana hasil verifikasi yang dilakukan oleh KPPI.
Oleh sebab itu, KPPI memutuskan bahwa Barang Yang Diselidiki adalah: “barang yang berbentuk kotak atau matras atau silinder yang terbuat dari kawat besi atau baja, dengan diameter ketebalan paling kecil 2 mm sampai dengan paling besar 5 mm, yang dianyam dengan lilitan ganda sehingga membentuk lingkaran heksagonal sebesar paling kecil 50 mm sampai dengan paling besar 120 mm, yang disepuh atau dilapisi dengan seng atau plastik/PVC, dengan nomor Harmonized System (HS.) 7326.20.90.00”.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 20
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” Berdasarkan penjelasan Badan Pusat Statistik kepada KPPI melalui surat
Nomor
06120.246,
Tanggal
24
Agustus
2011:
“HS
7326.20.90.00 adalah kode untuk 1 komoditi sehingga tidak ada barang lain turunan dari HS 10 dijit tersebut.” b. Spesifikasi Barang yang Diselidiki yang Diproduksi Pemohon Dari penyelidikan KPPI diperoleh spesifikasi Barang Yang Diselidiki yang diproduksi oleh Pemohon, sebagai berikut: 1)
Berdasarkan bentuknya terdapat 3 (tiga) kategori barang yang diproduksi
Pemohon,
yaitu
kotak
(Gambar
1);
matras
(Gambar 2); dan silinder (Gambar 3). Gambar 1: Kotak
Gambar 2: Matras
Gambar 3: Silinder
Sumber: Pemohon
2)
Karakteristik Barang
3)
Barang yang diproduksi Pemohon meliputi 2 (dua) jenis, sebagaimana ilustrasi pada Gambar 4, sebagai berikut: a)
Barang Yang Diselidiki bergalvanis tebal; dan
b)
Barang Yang Diselidiki bergalvanis tebal yang dilapisi PVC.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 21
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” Gambar 4: Jenis
Sumber: Pemohon
4)
Proses Produksi Barang Terdapat 3 (tiga) tahapan dalam pembuatan Barang Yang Diselidiki, yaitu: a)
Dari bahan baku, berupa kawat berlapis seng atau yang dilapisi PVC, dianyam melalui mesin penganyaman, sehingga menjadi berbentuk heksagonal (Gambar 5). Gambar 5: Anyaman Heksagonal
Sumber: Pemohon
b)
Sesuai dengan 3 (tiga) bentuk di atas, anyaman kawat tersebut kemudian dipotong dengan mesin (shearing machine), dengan tetap menjaga kualitas anyamannya,
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 22
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” untuk
selanjutnya
diteruskan
ke
dalam
proses
pemasangan frame. c)
Setelah frame terpasang, anyaman kawat tadi diteruskan ke proses perakitan sehingga menjadi berbentuk kotak, silinder
atau
matras,
dan
untuk
kemudahan
pendistribusiannya, barang yang diproduksi Pemohon tersebut di-press dan dikemas. 5)
Kegunaan Barang Barang yang Diselidiki yang telah diisi dengan bebatuan atau pemberat lainnya
digunakan antara lain untuk penahan
longsor, penahan banjir, pencegah erosi di pinggir pantai, pendukung proyek geotekstil, dan pendukung pembuatan jembatan dan bendungan.
2.
Lonjakan Jumlah Impor a. Lonjakan Jumlah Impor Barang Yang Diselidiki 1)
Secara Absolut Sebagaimana terlihat dalam Tabel 1 di bawah ini, telah terjadi lonjakan jumlah impor Barang Yang Diselidiki secara absolut selama Periode Penyelidikan, yaitu lonjakan jumlah barang impor yang signifikan sebesar 191% di tahun 2008 di mana jumlah impor mencapai 2.118.599 kg dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya sebesar 726.971 kg. Walaupun ada KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 23
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” sedikit penurunan di tahun 2009 sebanyak 2% dibandingkan tahun 2008, jumlah impor Barang Yang Diselidiki kembali mengalami kenaikan menjadi 17% atau sebesar 2.089.417 kg di tahun 2009 menjadi 2.426.131 kg di tahun 2010, dan terus mengalami kenaikan secara signifikan sebesar 135% di tahun 2011 atau sama dengan 5.695.982 kg. Tabel 1: Impor Barang Yang Diselidiki Secara Absolut Tahun Uraian 2007 Jumlah (Kg)
726.971
2008 2.118.599
2009 2.082.417
2010
2011
2.426.131
5.695.982
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
2)
Secara Relatif Selain telah terjadi lonjakan jumlah impor Barang Yang Diselidiki secara absolut, jumlah impor Barang Yang Diselidiki juga mengalami
kenaikan yang signifikan secara relatif
terhadap produksi nasional, sebagaimana terlihat pada Tabel 2 dibawah ini. Jumlah impor Barang Yang Diselidiki secara relatif terhadap produksi
nasional
mengalami
kenaikan
selama
Periode
Penyelidikan sebesar 35,80%. Pada tahun 2007 jumlah impor Barang Yang Diselidiki sebesar 13,46% relatif terhadap produksi nasional. Di tahun 2008 jumlah impor Barang Yang Diselidiki mengalami kenaikan sebesar 35,62% relatif terhadap KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 24
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” produksi nasional dibandingkan tahun 2007. Meskipun di tahun 2009 jumlah impor Barang Yang Diselidiki relatif terhadap produksi nasional menurun sebesar 3,97% tetapi secara relatif jumlah impor kembali mengalami kenaikan menjadi 38,84% di tahun 2010. Jumlah impor Barang Yang Diselidiki meningkat tajam di tahun 2011 menjadi 103,62% dibanding tahun 2010. Tabel 2: Impor Barang Yang Diselidiki Secara Relatif Tahun Uraian 2007 Impor Relatif ke Produksi Nasional
13,46%
2008 35,62%
2009 31,65%
2010 38,84%
2011 103,62%
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) dan hasil olahan KPPI
Berdasarkan data dan informasi yang tertuang dalam Tabel 1 dan Tabel 2, KPPI berkesimpulan bahwa telah terjadi lonjakan jumlah impor Barang Yang Diselidiki secara sangat signifikan, baik secara absolut maupun secara relatif, selama periode penyelidikan walaupun terjadi sedikit penurunan secara absolut dan relatif terhadap produksi nasional pada tahun 2009. Lonjakan impor secara absolut dan relatif terhadap produksi nasional terus mengalami kenaikan di tahun 2011.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 25
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” b. Perkembangan Tidak Terduga (Unforeseen Development) Sebagaimana yang dilaporkan dan diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2011, dalam beberapa tahun terakhir ini di Indonesia telah terjadi bencana alam diluar perkiraan manusia, misalnya tsunami, tanah longsor, banjir bandang, gempa vulkanik dan tektonik, dan letusan gunung berapi. Bencana alam yang terjadi diluar perkiraan manusia tersebut menyebabkan peningkatan konsumsi nasional yang signifikan dari Barang Yang Diselidiki, karena digunakan untuk konstruksi perbaikan maupun pencegahan kerusakan lebih lanjut. Bencana alam yang tidak dapat diduga terlebih dahulu menyebabkan peningkatan penggunaan Barang Yang Diselidiki untuk kegiatan konstruksi perbaikan. Berbagai bencana alam tersebut, terutama yang diakibatkan oleh perubahan iklim, merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari dan memberikan dampak terhadap berbagai segi kehidupan. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dampak dari perubahan iklim secara ekstrem antara lain adalah terjadinya kenaikan temperatur dan pergeseran musim. Kenaikan temperatur menyebabkan terjadinya pemuaian massa air laut dan kenaikan permukaan air laut. Naiknya permukaan laut akan menggenangi wilayah pesisir, sehingga rentan terhadap bencana alam berupa banjir di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, penyimpangan iklim yang terjadi juga menimbulkan gejala curah hujan yang tinggi, disamping peristiwa kekeringan yang berkepanjangan. Dampak dari curah hujan yang cukup tinggi memicu terjadinya gerakan tanah yang berpotensi menimbulkan bencana alam, berupa tanah longsor. KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 26
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” 3.
Penentuan Kerugian Pemohon a. Data Kerugian Dalam rangka mencari bukti kerugian yang diklaim oleh Pemohon, KPPI melakukan evaluasi terhadap semua data dan informasi terkait dengan faktor yang relevan dengan kondisi Pemohon. Dalam hal-hal tertentu, KPPI juga menyelidiki data dan informasi yang terkait dengan Non-Pemohon. Selain itu, KPPI juga melakukan verifikasi lapangan di tempat kegiatan produksi/usaha Pemohon. b. Berdasarkan hasil penyelidikan KPPI dan verifikasi lapangan, data dan informasi yang diperoleh adalah sebagaimana dimuat di dalam Tabel 4 dan Tabel 5 di bawah ini. Adapun temuan KPPI adalah sebagai berikut:
Tabel 4: Konsumsi Nasional, Jumlah Impor, Pangsa Pasar Impor, Pangsa Pasar Pemohon, dan Pangsa Pasar Non-Pemohon No
Uraian
Satuan
1
Konsumsi Nasional
Indeks
2
Jumlah Impor
Kg
3
Pangsa Pasar Impor
4 5
2007
Tahun 2009
2008
2010
2011
100
148
160
143
199
726.971
2.118.599
2.082.417
2.426.131
5.692.982
% Indeks
100
196
179
234
394
Pangsa Pasar Pemohon
% Indeks
100
91
94
80
53
Pangsa Pasar NonPemohon
% Indeks
100
75
77
77
52
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) dan Hasil Verifikasi KPPI
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 27
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” 1)
Berdasarkan data dan informasi pada Tabel 4 di atas, KPPI berkesimpulan sebagai berikut: a)
Selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 terjadi peningkatan konsumsi nasional Barang Yang Diselidiki yaitu dari sebesar 100 poin indeks di tahun 2007, menjadi sebesar 148 poin indeks di tahun 2008, dan menjadi sebesar 160 poin indeks di tahun 2009. Namun demikian, konsumsi nasional turun menjadi sebesar 143 poin indeks di tahun 2010 dibanding tahun 2009. Di tahun 2011, konsumsi nasional mengalami kenaikan dibanding tahun 2010 menjadi sebesar 199 poin indeks.
b)
Selama periode yang sama jumlah impor Barang Yang Diselidiki
terus
mengalami
kenaikan,
dengan
pengecualian terjadi sedikit penurunan pada tahun 2009. Kenaikan yang sangat tajam terjadi di tahun 2011 yaitu sebesar 135% dibandingkan tahun 2010. c)
Sementara
jumlah
impor
Barang
Yang
Diselidiki
mengalami kenaikan secara signifikan pada tahun 2010 dan
2011,
pangsa
pasar
Pemohon
secara
tajam
mengalami penurunan pada tahun 2010 dan 2011. d)
Sebagaimana terlihat pada Tabel 4 di atas, pangsa pasar Non-Pemohon juga mengalami penurunan pada tahun 2010 dan 2011. Di sisi lain, pangsa pasar impor Barang Yang Diselidiki mengalami kenaikan secara signifikan dari
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 28
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” tahun ke tahun, mulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Tabel 5: Data Kinerja Pemohon No
Uraian
Satuan
1
Penjualan Domestik
2
Produksi
3
Kapasitas Terpakai
4
Persediaan (Stock)
5
2007
2008
Tahun 2009
2010
2011
Indeks
100
135
150
114
105
Indeks
100
116
135
112
100
% Indeks
100
116
135
112
100
Indeks
100
79
69
88
94
Laba
Indeks
100
83
119
76
72
6
Tenaga Kerja
Indeks
100
106
104
96
90
7
Produktivitas
Indeks
100
109
129
117
111
Sumber: Hasil Verifikasi KPPI
2)
Berdasarkan Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa: a)
Penjualan domestik Pemohon mengalami kenaikan dari sebesar 100 poin indeks di tahun 2007 menjadi sebesar 150 poin indeks di tahun 2009, akan tetapi penjualan domestik Pemohon mengalami penurunan yang sangat signifikan menjadi sebesar 114 poin indeks di tahun 2010, dan terus mengalami penurunan menjadi sebesar 105 poin indeks di tahun 2011.
b)
Sejalan dengan penjualan domestik Pemohon, produksi Pemohon mengalami kenaikan dari tahun 2007 sampai dengan 2009, yaitu dari sebesar 100 poin indeks di tahun 2007, sebesar 116 poin indeks di tahun 2008, dan
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 29
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” sebesar 135 poin indeks di tahun 2009. Namun demikian, produksi
Pemohon
mengalami
penurunan
menjadi
sebesar 112 poin indeks di tahun 2010 dan terus menurun menjadi sebesar 100 poin indeks di tahun 2011. c)
Sesuai dengan perkembangan penjualan domestik dan produksi Pemohon pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, kapasitas terpakai Pemohon mengalami peningkatan, yaitu dari sebesar 100 poin indeks di tahun 2007, menjadi sebesar 116 poin indeks di tahun 2008, dan sebesar 135 poin indeks di tahun 2009. Namun demikian, di tahun 2010 dan 2011, kapasitas terpakai Pemohon mengalami penurunan masing-masing menjadi sebesar 112 poin indeks, dan menjadi sebesar 100 poin indeks.
d)
Sebagai hasil dari ketidakmampuan Pemohon untuk meningkatkan penjualan domestik, maka persediaan Pemohon mengalami kenaikan pada tahun 2010 dan 2011, meskipun persediaan Pemohon pada tahun 2008 dan 2009 mengalami sedikit penurunan.
e)
Laba
Pemohon
terus
mengalami
penurunan
dari
sebesar 100 poin indeks di tahun 2007 menjadi sebesar 72 poin indeks di tahun 2011, meskipun terjadi sedikit kenaikan di tahun 2009. Selanjutnya, sekalipun penjualan domestik Pemohon mengalami peningkatan di tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, namun laba Pemohon terus KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 30
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” mengalami penurunan selama periode yang sama, terutama dibandingkan dengan laba pada tahun 2007. Hal tersebut dikarenakan Pemohon mengurangi margin laba dalam penjualannya agar harga jual Pemohon dapat lebih bersaing dengan barang impor. f)
Jumlah
tenaga
kerja
yang
dipekerjakan
Pemohon
mengalami penurunan di tahun 2010 dan di tahun 2011 dibanding tahun 2007, tahun 2008, dan tahun 2009. g)
Sejalan dengan tren penjualan domestik dan produksi Pemohon pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, produktivitas Pemohon juga mengalami peningkatan di tahun 2008, tahun 2009, dan tahun 2010, terutama dibandingkan dengan tahun 2007. Tetapi, produktivitas Pemohon selanjutnya mengalami penurunan sebesar 6 poin indeks di tahun 2011 dibandingkan tahun 2010.
3)
Berdasarkan evaluasi atas informasi sebagaimana terlihat pada Tabel 4 dan 5 di atas, KPPI sampai pada kesimpulan sebagai berikut: a)
Di saat konsumsi nasional mengalami kenaikan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, Pemohon tidak
dapat
meningkatkan
Penjualan
domestik
terutama pada tahun 2010 dan tahun 2011. Namun di sisi lain jumlah impor Barang Yang Diselidiki terus mengalami kenaikan secara signifikan selama periode KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 31
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” yang sama, walaupun terjadi sedikit penurunan di tahun 2009. b)
Selain
tidak
dapat
sepenuhnya
memanfaatkan
peningkatan konsumsi nasional yang berlangsung dari tahun
2007
pengecualian penurunan,
sampai pada
dengan tahun
penjualan
tahun
2010
domestik
2011,
yang
dengan
mengalami
Pemohon
justru
mengalami penurunan selama periode tahun 2010 dan tahun 2011, pada saat yang sama jumlah impor Barang Yang Diselidiki mengalami peningkatan signifikan sebesar 135%. c)
Seiring dengan penurunan penjualan domestik, telah terjadi penurunan pada produksi Pemohon, kapasitas terpakai, tenaga kerja, dan produktivitas pada tahun 2010 dan 2011.
d)
Sebagaimana diuraikan di atas, laba Pemohon terus mengalami penurunan akibat Pemohon mengurangi marjin laba dalam penjualannya. Hal ini dimaksudkan agar Pemohon dapat bersaing dengan barang impor.
e)
Mengingat hal-hal tersebut di atas terlihat bahwa Pemohon mengalami penurunan terus-menerus dalam laba dan penjualan domestik, sebagai akibat dari lonjakan jumlah impor Barang Yang Diselidiki, KPPI
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 32
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” berkesimpulan
bahwa
Pemohon
telah
mengalami
ancaman kerugian serius.
IV.
FAKTOR LAIN (OTHER FACTORS) Dalam rangka menemukan apakah terdapat faktor selain lonjakan impor Barang Yang Diselidiki yang menjadi penyebab ancaman kerugian serius yang dialami Pemohon, KPPI juga melakukan analisa mengenai hal-hal sebagai berikut: 1.
Kapasitas Produksi Dari data yang diperoleh KPPI, dipastikan bahwa kapasitas produksi Pemohon
cukup
besar
untuk
memenuhi
kebutuhan
konsumsi
nasional. Namun demikian, kapasitas terpakai Pemohon tidak dapat dimaksimalkan
karena
ketidakmampuan
Pemohon
untuk
meningkatkan penjualan domestiknya. Oleh karena itu, kapasitas produksi bukan merupakan faktor penyebab ancaman kerugian serius yang dialami oleh Pemohon. 2.
Persaingan Dengan Industri Dalam Negeri Non Pemohon Berdasarkan data yang diperoleh KPPI sebagaimana diuraikan dalam Tabel 4 di atas, Industri Dalam Negeri Non Pemohon tidak berkontribusi terhadap kerugian yang dialami oleh Pemohon, karena industri lainnya tersebut juga mengalami penurunan pangsa pasar.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 33
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” 3.
Barang Lain yang juga Diproduksi Pemohon Sebagaimana yang diuraikan pada Bab I Angka 3, selain Barang Yang Diselidiki, Pemohon juga memproduksi chain link mesh, fencing (kawat harmonika dan pagar), galvanized welded wire mesh, fencing mesh, barbed wire (kawat duri), dan razor wire. Berdasarkan data-data yang diterima dan diverifikasi oleh KPPI, kinerja Pemohon yang terkait dengan produk-produk tersebut adalah baik. Dengan demikian ancaman kerugian yang dialami oleh Pemohon dalam kaitannya dengan Barang Yang Diselidiki bukan disebabkan oleh produk-produk lain tersebut.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka sepanjang pengetahuan KPPI, selain diakibatkan oleh lonjakan jumlah impor Barang Yang Diselidiki, tidak ada faktor lain yang berkontribusi terhadap terjadinya ancaman kerugian serius yang dialami oleh Pemohon.
V.
HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT Sebagaimana dimuat dalam Bab III di atas, KPPI memperoleh bukti bahwa penurunan penjualan domestik Pemohon telah mengakibatkan tergerusnya pangsa pasar Pemohon, dimana hal tersebut disebabkan oleh kenaikan jumlah impor Barang Yang Diselidiki. Penurunan yang terus-menerus terjadi terhadap penjualan domestik, diikuti dengan penurunan terhadap produksi, kapasitas terpakai, laba, tenaga kerja, dan kenaikan persediaan.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 34
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” Dengan demikian, KPPI memperoleh bukti yang kuat bahwa ancaman kerugian serius telah dialami oleh Pemohon, dan hal itu semata-mata diakibatkan oleh kenaikan jumlah impor Barang Yang Diselidiki. VI.
REKOMENDASI 1.
Sehubungan dengan temuan bahwa Pemohon mengalami ancaman kerugian serius sebagai akibat dari lonjakan jumlah impor Barang Yang Diselidiki, sebagaimana disimpulkan dalam Bab VI di atas, KPPI merekomendasikan
kepada
Pemerintah
Republik
Indonesia
untuk
mengenakan Tindakan Pengamanan Perdagangan berupa Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) terhadap impor “barang yang berbentuk kotak atau matras atau silinder yang terbuat dari kawat besi atau baja, dengan diameter ketebalan paling kecil 2 mm sampai dengan paling besar 5 mm, yang dianyam dengan lilitan ganda sehingga membentuk lingkaran heksagonal sebesar paling kecil 50 mm sampai dengan paling besar 120 mm, yang disepuh atau dilapisi dengan seng atau plastik/PVC, dengan nomor Harmonized System (HS.) 7326.20.90.00". 2.
Mengingat saat ini kondisi Pemohon telah mengalami ancaman kerugian serius, maka dikhawatirkan kondisi Pemohon menjadi lebih parah apabila tidak segera diambil Tindakan Pengamanan Perdagangan berupa pengenaan BMTP sebagaimana rekomendasi dalam Angka 1 di atas.
3.
Untuk
memberikan
kesempatan
kepada
Pemohon
melakukan
penyesuaian agar dapat memulihkan kondisinya dari ancaman kerugian
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 35
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” serius yang dialaminya, KPPI merekomendasikan pengenaan BMTP selama 4 tahun sebagai berikut:
Tabel 6: Rekomendasi Pengenaan BMTP
4.
Periode
BMTP
Tahun 1
Rp 18.511 per kilogram
Tahun 2
Rp 17.739 per kilogram
Tahun 3
Rp 16.968 per kilogram
Tahun 4
Rp 16.197 per kilogram
Pengenaan BMTP sebagaimana dimaksud pada butir 3 dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada Pemohon untuk melaksanakan langkah-langkah penyesuaian, berdasarkan program sebagai berikut: a.
Pemberdayaan dan peningkatan upaya pemasaran, penjualan, dan distribusi dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi nasional;
b.
Perbaikan dan peningkatan layanan purna jual;
c.
Peningkatan kapasitas produksi dengan cara melakukan perbaikan mesin atau membeli mesin yang berkualitas, sehingga hasil yang didapat lebih banyak, lebih baik kualitasnya, dan lebih hemat dalam penggunaan energinya; dan
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 36
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” d.
Penyelenggaraan pelatihan secara berkelanjutan dan penambahan tenaga kerja guna meningkatkan produktivitas dengan cara yang lebih efisien dan menghasilkan kualitas barang yang lebih baik.
5.
Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 90 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 Tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan dan Tindakan Pengamanan Perdagangan jo. Pasal 2.2 dan Pasal 9.1 WTO Agreement on Safeguards, KPPI merekomendasikan agar Tindakan Pengamanan
Perdagangan
(Safeguard
Measure)
dikenakan
atas
importasi Barang Yang Diselidiki yang berasal dari negara manapun, kecuali importasi dari negara-negara yang tercantum dalam Tabel 7.
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 37
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” Tabel 7: Daftar Negara-Negara yang Dikecualikan Dari BMTP No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Negara Albania Angola Antigua, and Barbuda Argentina Armenia Bahrain, Kingdom of Bangladesh Barbados Belize Benin Bolivia, Plurinational State of Botswana Brazil Brunei Darussalam Bulgaria Burkina Faso Burundi Cambodia Cameroon Cape Verde Central African Republic Chad Chile Chinese Taipei Colombia Congo Costa Rica Côte d'Ivoire Croatia Cuba
No 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88
Negara Lesotho Lithuania Macao, China Madagascar Malawi Malaysia Maldives Mali Mauritania Mauritius Mexico Moldova Mongolia Morocco Mozambique Myanmar Namibia Nepal Nicaragua Niger Nigeria Oman Pakistan Panama Papua New Guinea Paraguay Peru Philippines Qatar Romania
KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 38
TIDAK RAHASIA LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARDS) ATAS “BARANG YANG BERBENTUK KOTAK ATAU MATRAS ATAU SILINDER YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI ATAU BAJA, DENGAN DIAMETER KETEBALAN PALING KECIL 2 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 5 MM, YANG DIANYAM DENGAN LILITAN GANDA SEHINGGA MEMBENTUK LINGKARAN HEKSAGONAL SEBESAR PALING KECIL 50 MM SAMPAI DENGAN PALING BESAR 120 MM, YANG DISEPUH ATAU DILAPISI DENGAN SENG ATAU PLASTIK/PVC, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM (HS.) 7326.20.90.00” No 31 32 33 34 35 36 37 38
Negara
39
Djibouti Dominica Dominican Republic Ecuador Egypt El Salvador Fiji Former Yugoslav Republic of Macedonia (FYROM) Gabon
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Gambia Georgia Ghana Grenada Guatemala Guinea Guinea Bissau Guyana Haiti Honduras India Israel Jamaica Jordan Kenya Korea, Republic of Kuwait Kyrgyz Republic Latvia
No 89 90 91 92 93 94 95 96
Negara Rwanda Saint Kitts and Nevis Saint Lucia Saint Vincent & the Grenadines Saudi Arabia Senegal Sierra Leone Solomon Islands
97
South Africa
98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
Sri Lanka Suriname Swaziland Tanzania Thailand Togo Tonga Trinidad and Tobago Tunisia Turkey Uganda Ukraine United Arab Emirates Uruguay Venezuela, Bolivarian Republic of Vietnam Zambia Zimbabwe
Jakarta, Agustus 2012 KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (INDONESIAN SAFEGUARDS COMMITTEE) Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Gedung I Lantai 9 Telp. (021) 3857758, Faks. (021) 3857758 E-mail:
[email protected] 39