1
PENDAHULUAN Latar Belakang
Indonesia yang merupakan negara agraris, memiliki wilayah yang luas untuk usaha pertanian. Selain diperuntukkan sebagai budidaya dan produksi komoditi pertanian serta perkebunan, keunikan dari kondisi alam Indonesia ini dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Komoditas pertanian yang mencakup tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, hortikultura, perikanan dan peternakan dengan keragaman serta keunikannya yang bernilai tinggi dan diperkuat oleh kekayaan kultural yang sangat beragam merupakan daya tarik kuat agrowisata. Keseluruhan sumberdaya tersebut sangat berpeluang besar menjadi andalan dalam perekonomian Indonesia (Departemen Pertanian 2012) Agrowisata merupakan salah satu usaha bidang pertanian yang memiliki potensi menunjang pembangunan agribisnis serta menjadi sebuah produk yang memiliki daya saing global. Kegiatan agrowisata memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Sektor agrowisata merupakan perpaduan antara sektor pertanian dengan wisata. Konsep agrowisata yang berbeda dengan yang lainnya menyebabkan agrowisata mendapat perhatian dari masyarakat. Banyak agrowisata bermunculan dan menawarkan produk yang hampir serupa tetapi tetap menawarkan keunikannya masing-masing. Bisnis agrowisata tersebut bermunculan hampir di seluruh Indonesia. Jawa Barat adalah salah satu propinsi yang menjadi sentra produksi komoditas pertanian. Potensi sektor pertanian yang dimiliki Jawa Barat banyak dimanfaatkan sebagai usaha agrowisata oleh beberapa pihak atau pengusaha. Pengembangan pariwisata di Jawa Barat terbagi dalam berbagai sektor seperti pertanian, suaka alam, dan pertamanan. Setiap sektor wisata tersebut memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Keberagaman agrowisata yang terdapat di Jawa Barat mendorong adanya strategi bersaing di setiap tempat agrowisata. Banyaknya agrowisata yang terdapat di Jawa Barat memberikan banyak pilihan kepada masyarakat untuk memilih tempat agrowisata yang akan mereka kunjungi. Kawasan agrowisata yang terdapat di Jawa Barat yang ada saat ini dapat dilihat pada Tabel 1. Kabupaten Bogor merupakan salah satu kawasan yang ramai dikunjungi. Daerah puncak salah satu tempat yang paling diminati pengunjung saat ini. Kawasan puncak memiliki beberapa tempat wisata yang menarik. Salah satu obyek agrowisata yang menarik dan memiliki potensi untuk dikunjungi yaitu Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas. Obyek wisata tersebut terletak di kawasan Cisarua Bogor. PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan salah satu perusahaan agribisnis yang memanfaatkan lokasi perkebunannya menjadi agrowisata. Hamparan kebun teh yang luas disertai kesejukan hawa pegunungan merupakan salah satu daya tarik agrowisata Gunung Mas.
Tabel 1 Kawasan agrowisata di Jawa Barat pada tahun 2011
No Agrowisata 1 Balai Penelitian Tanaman Hias
Lokasi Pacet, Cipanas
2
Batulawang-Cisaga
Cisaga, Ciamis
3 4
Kebun Percobaan Pasir Sarongge Peternakan Ayam Pelung
Pacet, Cianjur Cianjur
5 6
Taman Bunga Nusantara Kebun Wisata Pasir Mukti
Cipanas Citeureup, Bogor
7
Seni Ketangkasan Domba
Garut
8
13
Lembaga Horticulture Research Cikole, Lembang Institut Lembang Perkebunan Gambung Cisondari, Bandung Perkebunan Malabar XII (PTPN Pangalengan, VIII) Bandung Perkebunan Rancabali PTP XII Ciwidey, (PTPN VIII) Bandung Perkebunan Gunung Mas PTP XII Puncak, Bogor (PTPN VIII) Perkebunan Kelapa Sawit Garut
14 15 16
Balai Inseminasi Buatan Lembang Kebun Angrek dan Tanaman Hias Perkebunan Ciater PTP XII
Lembang Cikole Subang
17 18
Tambaksari BBT Hortikultura
Subang Sumedang
19 20
Kebun Raya Bogor Taman Wisata Mekarsari
Bogor Cipanas
9 10 11 12
Keterangan Kebun Penelitian Tanaman Hias Kebun Teh Mountain Bike Tea Walk Kebun dan Pabrik Teh Budidaya, Pameran, Kontes dan Atraksi Ayam Pelung Taman Bunga Hamparan Sawah, Kebun Buah dan Kolam Ikan Budidaya Domba, Kerajinan Kulit Kebun Tanaman Hortikultura Kebun Teh, Pabrik Teh Hitam, Museum Perkebunan Teh Perkebunan Teh Kebun Teh, Museum Perkebunan, Tea Corner Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Lahan Sapi Impor Kebun Angrek Kebun Teh, Air Panas Sari Ater Pabrik Teh Tanaman Langka dan Penjualan Bibit Tanaman Taman dan Hutan Kota Taman Buah
Sumber : www.deptan.go.id (2012)
Konsep wisata yang berbeda dengan yang lainnya menyebabkan agrowisata mendapat perhatian yang cukup besar dari masyarakat. Keragaman obyek wisata menandakan adanya persaingan antar obyek wisata. Adanya persaingan menjadi suatu perhatian bagi pihak pengelola, dimana pihak pengelola mengharuskan memiliki strategi dalam menghadapi para pesaingnya. Pihak pengelola memang memiliki strategi dalam menghadapi pesaingnya dengan tanggap, karena hal tersebut merupakan suatu kewajiban
yang mutlak untuk diterapkan oleh pihak pengelola serta mempertahankan keunikan – keunikan yang dimiliki. Berdirinya agrowisata pasti tidak terlepas dari tuntutan dalam pengelolaan yang mengkehendaki antara lain pengambilan keputusan, kemandirian, SDM yang memiliki skill yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan dan mampu bekerja secara professional. Ditingkat persaingan agrowisata saat ini untuk menghadapi persaingan tersebut Gunung Mas pasti memiliki strategi yang handal. Dengan melihat lingkungan bisnis yang terus bersaing dari hari ke hari merupakan suatu hal yang diantisipasi oleh perusahaan. Persaingan bisnis agrowisata yang terjadi di kawasan Puncak dan sekitarnya memiliki inovasi masing-masing dari pemilik bisnis. Dengan demikian setiap perusahaan tersebut memiliki konsep bisnis untuk menghadapi para pesaingnya dan kebutuhan untuk keberlanjutan usaha kedepannya. Konsep bisnis yang dimaksud adalah bisnis model dari setiap perusahaan. Bisnis model merupakan suatu konsep yang menggambarkan berbagai elemen bisnis dan hubungan logisnya dalam menghasilkan arus pendapatan yang menguntungkan dan berkelanjutan. Dalam dunia bisnis terdapat tiga factor yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis yaitu lingkungan, perubahan, dan model bisnis. Lingkungan merupakan pintu masuk bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Perubahan merupakan faktor selanjutnya yang selalu menjadi ancaman perusahaan. Perusahaan yang tidak mampu merespon perubahan secara cepat tentu tidak mampu bertahan di pasar, begitu juga sebaliknya. Faktor terakhir adalah model bisnis. Model bisnis adalah sebuah prototype yang dikembangkan oleh perusahaan dalam rangka menjelaskan bagaimana proses bisnis sebuah perusahaan dan bagaimana proses penciptaan nilai bagi stakeholders dalam perusahaan. Perusahaan yang memiliki model bisnis yang baik maka perusahaan tersebut mampu memenangkan persaingan, karena apabila perusahaan memiliki model bisnis yang handal maka akan mamiliki keuntungan dengan memberikan pandangan kepada perusahaan mengenai bagaimana respon pasar trehadap produk yang dimiliki, dan dapat melemahkan daya saing dari perusahaan kompetitor. Manfaat dari model bisnis untuk perusahaan adalah untuk melihat bisnis perusahaan sendiri secara utuh dan secara keseluruhan sehingga para pengambil keputusan mengetahui elemen-elemen bisnis yang kurang optimal dalam pemanfaatannya dan hubungannya dengan elemen lain.
Rumusan Masalah Persaingan antar obyek wisata yang ada di Jawa Barat menuntut inovasi dan kreatifitas dari pihak pengelola. Inovasi dan kreativitas dibutuhkan untuk meningkatkan daya tarik dalam agrowisata tersebut sehingga menaikkan daya saing usaha. Persaingan dalam kegiatan bisnis merupakan hal yang dihadapi oleh perusahaan. Persaingan bisnis yang sehat akan sangat berpengaruh terhadap jalannya usaha atau bisnis tersebut, karena persaingan usaha yang sehat dapat memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha yang saling bersaing sehingga dapat menimbulkan upaya-upaya peningkatan efisiensi, produktivitas, kualitas produk yang dipasarkan. Tingkat persaingan bisnis agrowisata yang terjadi di kawasan Puncak dan sekitarnya cukup besar karena jumlah agrowisata yang cukup banyak di kawasan tersebut serta jumlah pengunjung atau wisatawan yang belum pasti jumlahnya setiap tahun.
Persaingan bisnis atau usaha agrowisata di kawasan Puncak, Cianjur dan sekitarnya sangat terlihat jelas, agrowisata perkebunan teh Gunung Mas memang bukan yang menguasai persaingan. Saat ini terdapat tempat wisata yang dapat dikatakan sebagai pendatang baru dan memiliki potensi untuk mengungguli perkebunan teh Gunung Mas, yaitu Taman Wisata Matahari yang baru dibuka tahun 2007, yang merupakan taman wisata yang perkembangannya cukup cepat. Persaingan yang terjadi saat ini bukan hanya terhadap taman wisata matahari, tetapi persaingan antar obyek wisata yang ada di kawasan puncak. Agrowisata Gunung Mas sudah mulai dirintis sejak tahun 1983. Perkebunan teh Gunung Mas pada mulanya adalah areal perkebunan teh milik Perkebunan Nusantara VIII, kemudian diresmikan sebagai kawasan agrowisata sejak tahun 1992. Pengelolaan secara professional baru dimulai pada tahun 1993. Penurunan penerimaan dari sektor produksi teh merupakan beberapa alasan pihak manajemen PTPN VIII untuk memanfaatkan area perkebunan menjadi suatu kawasan agrowisata. Kunjungan di agrowisata Gunung Mas mengalami naik turun atau berfluktuasi dari tahun 2007 hingga 2011. Data pengunjung ke agrowisata Gunung Mas dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data kunjungan ke agrowisata Gunung Mas tahun 2007-2011 No 1 2 3 4 5
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Pengunjung (Orang) 318.448 267.206 339.946 299.256 307.092
Sumber : Agrowisata Gunung Mas (2012) Kecenderungan adanya fluktuasi angka kunjungan di Agrowisata Gunung Mas pada tahun 2007 hingga ke 2011 menunjukkan bahwa persaingan di daerah puncak cukup bersaing. Agrowisata Gunung Mas membutuhkan suatu strategi untuk memberikan dampak yang baik kedepannya. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh Agrowisata Gunung Mas dalam menjalankan usahanya seperti persaingan usaha yang cukup besar, maka Agrowisata Gunung Mas harus membuat dan merumuskan model bisnis yang kompeten dan tepat untuk keberlangsungan usaha sebagai salah satu upaya menarik perhatian konsumen dan membenahi manajemen perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka untuk melakukan penetapan model bisnis yang tepat untuk mendukung perkembangan perusahaan di masa mendatang, perlu dilakukan pembahasan permasalahan yang ada. Dimana yang merupakan pembahasan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Seperti apakah konsep model bisnis yang sekarang diterapkan agrowisata Gunung Mas? 2. Apa alternatif model bisnis yang dapat diterapkan di agrowisata Gunung Mas di masa mendatang. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang diteliti, maka dapat ditentukan tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi model bisnis yang dilakukan agrowisata Gunung Mas 2. Membuat alternatif model bisnis agrowisata Gunung Mas
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain adalah dapat membantu agrowisata Gunung Mas dalam merumuskan model bisnisnya dan memberikan alternatif bagi model bisnis yang dapat diterapkan oleh agrowisata Gunung Mas untuk masa mendatang sehingga agrowisata Gunung Mas dapat mengetahui model bisnisnya dan dapat merumuskan kebijakan-kebijakan untuk kemajuannya atau dengan kata lain sebagai dasar pengambilan keputusan.
Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB