1 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditi utama bagi nelayan yang memiliki perahu bermotor untuk menjalankan usaha penangkapan ikan. BBM bersubsidi saat ini menjadi permasalahan yang membebani biaya operasional usaha penangkapan ikan karena sebagian besar dari total biaya yang harus dibelanjakan adalah untuk belanja bahan bakar. Motorisasi kapal ikan dari yang sebelumnya menggunakan tenaga layar dan dayung menjadi motor bakar sebagai tenaga penggerak utamanya membawa dampak efisiensi terhadap waktu, tenaga dan jangkauan daerah penangkapan ikan. Dengan semakin meningkatnya jumlah kapal ikan bermotor, ketergantungan terhadap bahan bakar mutlak diperlukan oleh nelayan. Dampak dari semakin bergantungnya nelayan terhadap BBM diikuti pula dengan melambungnya harga BBM. Akibatnya, terjadi inefisiensi biaya operasional bagi nelayan tradisional yang selalu mengandalkan BBM bersubsidi, dan di waktu yang bersamaan pula, tekanan pada nelayan untuk tidak menaikkan harga ikan akan semakin membebani biaya operasional penangkapan ikan. Adapun usaha untuk mengurangi penggunaan energi primer yaitu BBM bersubsidi, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak. Dimana kebijakan tersebut menekankan pada usaha pemberdayaan sumber-sumaber energi yang ada secara strategis dengan harapan pendapatan nelayan dapat ditingkatkan dengan mengurangi biaya belanja bahan bakar atau beralih ke bahan bakar yang lebih murah dari BBM bersubsidi. Salah satu upaya untuk mengurangi biaya belanja bahan bakar nelayan adalah dengan mengaplikasikan Liquefied Petroleum Gas (LPG) pada motor penggerak kapal perikanan. Bahan bakar LPG berpotensi untuk menggantikan atau mengurangi penggunaan BBM sebagai bahan bakar motor penggerak kapal perikanan. Beberapa studi tentang bahan bakar gas menyatakan bahwa LPG dapat digunakan pada motor kendaraan menggunakan motor bakar bensin atau dieselbaik kendaraan darat maupun air karena kandungan energi LPG yang setara BBM dan memiliki angka oktan 120. Untuk mendukung kebijakan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai aplikasi LPG untuk kapal perikanan, dimana penelaahan dari segi teknis dan ekonomis akan dilakukan. Faktor-faktor yang menjadi perhatian di penelitian ini adalah membandingkan sifat teknis dari motor yang digunakan yaitu perubahan suhu motor, suhu gas buang dan konsumsi bahan bakar dari motor yang menggunakan bahan bakar bensin dan LPG yang kemudian akan dijelaskan dampaknya secara ekonomis agar dapat menjadi pertimbangan bagi para nelayan untuk menggunakan bahan bakar alternatif tersebut.
2 Perumusan Masalah Tingginya biaya operasional untuk kegiatan penangkapan ikan seringkali dijadikan alasan para nelayan kesulitan melaut. Perlunya penekanan penggunaan BBM melalui pengenalan bahan bakar alternatif seperti LPG di perahu bermotor kecil kepada masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, diharapkan mampu menjadikan biaya operasional lebih efisien. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan pokok-pokok permasalahan dalam penggunaan bahan bakar LPG sebagai bahan bakar alternatif pada motor bakar bensin. Diantaranya adalah : 1. Bagaimana secara teknis pengaruh LPG dibandingkan bensin premium pada motor bensin 6,5 HP? 2. Bagaimana penghematan (efisiensi) yang dapat dicapai dari penggunaan LPG dibandingkan bensin premium dalam satu kali operasi penangkapan ikan? 3. Bagaimana keuntungan dari penggunaan LPG secara ekonomi dibandingkan dengan bensin premium untuk kegiatan operasional penangkapan ikan? Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Menganalisa secara teknis pengaruh LPG dibandingkan bensin premium pada motor bensin 6,5 HP. 2. Menghitung penghematan (efisiensi) yang dapat dicapai dari penggunaan LPG dibandingkan bensin premium dalam satu kali operasi penangkapan ikan. 3. Mengungkap keuntungan dari penggunaan LPG secara ekonomi dibandingkan dengan bensin premium untuk kegiatan operasional penangkapan ikan.
Manfaat Penelitian
1. 2. 3. 4.
Manfaat penelitian ini antara lain: Memberikan informasi tentang penggunaan LPG sebagai BBG untuk aktivitas penangkapan ikan. Diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi untuk nelayan supaya menggunakan LPG sebagai bahan bakar alternatif di motor kapalnya. Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi acuan untuk penelitian lanjutan di waktu yang akan datang. Menjadi langkah awal untuk mencari cara menjadikan biaya operasional penangkapan ikan lebih efisien.
Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini didasarkan pada uji coba kinerja LPG pada motor bakar 6.5 HP sebagai bahan bakar alternatif perahu penangkap ikan bermotor kecil. Untuk mengalirkan gas LPG supaya motor bakar dapat berjalan, maka perlu digunakan sebuah Converter kit. Dari penelitian ini dapat diketahui bagaimana hasil analisis
3 dari penggunaan bahan bakar LPG terhadap efisiensi biaya operasional penangkapan ikan. Selama penelitian, akan dilakukan analisis kelayakan teknis dan ekonomis dimana akan dihasilkan sebuah evaluasi penggunaan LPG sebagai bahan bakar alternatif. Dari evaluasi tersebut, maka dapat diputuskan penggunaan LPG sebagai bahan bakar alternatif pada perahu ikan. Permasalahan : 1) Biaya operasional semakin tinggi 2) Diperlukan bahan bakar alternatif yang terjangkau oleh nelayan skala kecil
Penggunaan LPG sebagai upaya efisiensi biaya operasional penangkapan ikan
Kelayakan Teknis : 1) Pengamatan suhu motor 2) Pengamatan suhu gas buang 3) Analisa konsumsi bahan bakar
Kelayakan Ekonomi : 1) Konsumsi bahan bakar secara ekonomi 2) Biaya investasi 3) Biaya operasional
Evaluasi penggunaan LPG sebagai bahan bakar alternatif
Penggunaan LPG sebagai bahan bakar alternatif
Gambar 1.1 Kerangka pemikiran
4 Diagram Alir Proses Penelitian Aplikasi LPG Pada Motor Bakar 6.5 Hp Sebagai Bahan Bakar Alternatif Perahu Bermotor Kecil
Persiapan Motor Premium Pemasangan Converter Kit
Uji Operasi Motor Bakar 6.5 HP Operasi Dengan Menggunakan Bahan Bakar Premium
Operasi Dengan Menggunakan Bahan Bakar LPG
Uji Teknis Dan Ekonomis Penggunaan Bahan Bakar Premium Dan LPG
Pengukuran Dan Perhitungan Hasil
Tidak
Evaluasi Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Gas LPG Untuk Perahu Bermotor Kecil
Ya Selesai Gambar 1.2 Diagram alir proses penelitian
5 Hasil Penelitian Terkait Pustaka yang membahas tentang penggunaan LPG sebagai bahan bakar pada kapal perikanan belum ditemukan. Beberapa hasil penelitian tersebut lebih banyak difokuskan untuk motor bakar otomotif. Hutcheson (1995) melakukan penelitian penggunaan LPG pada motor bakar bensin. Menurutnya, untuk mengkonversi motor bensin menjadi LPG diperlukan sebuah regulator yang berfungsi untuk mengkonversi LPG ke dalam bentuk kabut. Selanjutnya kabut LPG dialirkan ke ruang pembakaran melalui mixer yang dipasang pada intake manifold. Hasilnya, saat motor dioperasikan menggunakan gas LPG, suhu mesin menjadi lebih rendah dan emisi yang dihasilkan lebih ramah lingkungan daripada saat menggunakan bensin. Keuntungan lainnya adalah konsumsi bahan bakar yang menggunakan LPG lebih efisien dan mesin dapat lebih mudah dihidupkan dalam kondisi dingin. Peneliti lain yaitu Durgun et al. (2005) membandingkan penggunaan bensin dan LPG terhadap performa dan emisi gas buang yang dihasilkan oleh motor bensin. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa motor yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar mengalami penurunan daya dibandingkan motor yang menggunakan bensin. Selain itu, motor yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar lebih efisien dari segi fuel economy dan konsumsi bahan bakar. Mamidi dan Suryawnshi (2012), melakukan uji eksperimental dengan menggunakan motor bensin satu silinder yang menggunakan bahan bakar LPG. Hasilnya menunjukkan tidak ada gejala knocking dibandingkan saat menggunakan bensin, kadar CO dan HC lebih rendah, rasio pembakaran meningkat sehingga terjadi pembakaran yang sempurna, durasi proses pembakaran yang terjadi di dalam rumah silinder berkurang sehingga saat silinder melakukan langkah kompresi, tekanan yang dihasilkan tidak sebesar saat menggunakan bensin dan suhu mesin yang dihasilkan menjadi lebih rendah. Keuntungan lainnya saat dilakukan pengukuran konsumsi bahan bakar adalah mesin yang berbahan bakar LPG lebih efisien daripada bensin. Penelitian yang membahas penggunaan LPG sebagai bahan bakar pada motor diesel telah dilakukan oleh Zhang et al. (2010). Dalam bahasannya, LPG dialirkan ke mesin dengan menggunakan Electronic Control Unit (ECU) untuk mengontrol katup masukan LPG. Kontrol masukan bahan bakar gas dipasang diantara pengatur tekanan dan mixer yang mengatur aliran LPG ke ruang bakar yang selanjutnya mesin dapat beroperasi dengan LPG. Apabila katup pengontrol dimatikan oleh ECU akan mengakibatkan aliran LPG terhenti dan mesin kembali beroperasi dengan solar. Hasil dari penelitian ini adalah, asap hitam, hidrokarbon dan karbon monoksida yang dihasilkan oleh mesin berkurang pada beban torsi rendah dan menengah, konsumsi solar berkurang sampai 59,3 % dan performa mesin tidak mengalami perubahan. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) melalui pilot project nya di Pasuruan tahun 2012 melaporkan bahwa hasil uji coba converter kit LPG pada motor ketinting 6,5 HP dapat mensubstitusi 100% bensin premium ke LPG, tetapi cadangan bensin premium masih diperlukan. Untuk mengkonversi 1,4 s.d 2,6 liter bensin premium dapat disubstitusi dengan LPG sebanyak 1 kg. Efisiensi yang didapat adalah sebanyak 28 s.d 62% maka dapat diasumsikan apabila nelayan mengeluarkan biaya Rp 50.000,- untuk belanja bensin premium , dapat menghemat Rp 14.000,- s.d Rp 31.000,- atau hanya membelanjakan Rp 19.000,- yang setara