1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pengetahuan tentang tingkah laku ikan sangat diperlukan dalam perikanan tangkap karena terkait dengan teknik dan metode penangkapan ikan. Metode penangkapan ikan tersebut akan menjadi dasar dalam pembuatan alat penangkapan ikan. Menurut Gunarso (1985), pengetahuan tingkah laku ikan dapat memperbaiki serta merubah alat dan metode penangkapan yang memungkinkan untuk meningkatkan efesiensinya. Pengetahuan mengenai tingkah laku ikan yang menunjang bidang penangkapan antara lain adalah distribusi ikan, ruaya ikan, tingkah laku berkelompok (schooling behaviour), kebiasaan dan kecepatan renang, kebiasaan makan, pola penyelamatan diri ikan, serta berbagai pola tingkah laku ikan yang memungkinkan ikan dapat tertangkap (Gunarso 1985). Berbagai jenis alat tangkap telah diciptakan untuk mengetahui pola dan tingkah laku ikan dalam air baik di habitat asli atau dalam kolam percobaan. Tingkah laku ikan di habitat asli maupun di dalam kolam percobaan mempunyai sifat yang dapat dikatakan sama (Gunarso 1985). Pengetahuan atau data mengenai pola renang dan kecepatan renang ikan sangatlah diperlukan dalam kegiatan merancang alat penangkapan ikan dan menentukan metode operasi penangkapan ikan seperti pada alat tangkap pukat cincin dan pukat kantong. Sejauh ini
di Indonesia masih sangat sedikit informasi dan penelitian
mengenai performa renang ikan. Hal ini disebabkan masih sangat terbatasnya alat yang dapat digunakan untuk penelitian tingkah laku renang ikan. Alat yang biasa digunakan untuk menguji dan mengamati tingkah laku renang ikan ini adalah tangki berarus (flume tank) yaitu semacam tanki air dengan arus buatan yang dapat diatur kecepatannya. Di Indonesia mini flume tank untuk penelitaian tingkah laku renang ikan baru terdapat di UNPATTI-Ambon, UNSRAT-Manado (Budiman, 2001), dan IPB-Bogor, sedangkan yang ada di ITS-Surabaya adalah flume tank berukuran besar untuk penelitian di bidang rancang bangun kapal.
2
Penelitian yang telah dilakukan sehubungan dengan kecepatan renang ikan dan alat tangkap ini khususnya di Indonesia masih sangat sedikit, beberapa diantaranya adalah oleh Budiman (2001), Teleng (2005), Putra (2007), dan Sinta (2007), serta Aji (2008). Alat yang digunakan dalam penelitian mereka adalah mini flume tank. Hasil pengukuran terhadap kecepatan renang ikan yang mereka hasilkan masih kurang baik karena menggunakan flume tank yang sangat sederhana, dimana tingkatan kecepatan arus yang dihasilkan pada flume tank masih sangat terbatas. Kendala lain yang dihadapi yakni masih cukup besar kemungkinan terjadinya turbulensi pada flume tank yang mengakibatkan kecepatan arus pada tiap titik tidak sama, sehingga hasil pengukuran kecepatan renang ikan tidak akurat. Maka dengan demikian diharapkan dapat diciptakan suatu mini flume tank yang mampu mengatasi masalah tersebut yaitu mini flume tank bersifat portable, arus yang dihasilkan homogen, kecepatan arus dapat diatur, dan tidak terdapat gelembung udara serta bisa diaplikasikan untuk ikan yang berukuran kecil. Kehadiran mini flume tank dengan kriteria tersebut diharapkan mampu menarik dan menunjang minat para peneliti dalam kegiatan penelitian tentang tingkah laku ikan khususnya untuk tingkah laku renang ikan. 1.2 Perumusan Masalah Sejak tahun 2008 telah dilakukan rancang bangun mini flume tank di Laboratorium Tingkah Laku Ikan, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK, IPB. Alat ini ditujukan untuk mendukung kegiatan pengajaran pada Mata Kuliah Tingkah Laku Ikan dan penelitian tentang tingkah laku renang ikan. Sejauh ini alat tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan akan kegiatan penelitian khususnya dalam mengukur kecepatan renang ikan seperti yang diharapkan. Keterbatasan ini banyak disebabkan oleh performa mini flume tank yang ada masih rendah dikarenakan masalah seperti: 1) Belum mempunyai sistem pengontrol kecepatan arus yang baik sehingga kecepatan arus tidak terkontrol dengan baik. 2) Sifat arus yang terjadi pada flume tank belum homogen/ laminer (masih banyak turbulensi).
3
3) Masih banyak terdapat gelembung udara pada daerah pengamatan, sehingga mengganggu pengamatan visual. 4) Durability (ketahanan) motor pembangkit arus air belum memadai (tenaga kecil dan motor cepat panas). Keterbatasan-keterbatasan tersebut di atas menyebabkan data hasil uji terhadap kecepatan renang ikan kurang baik, sehingga tidak dapat dianalisis secara ideal.
Sebuah mini flume tank yang baik seyogyanya mempunyai beberapa
karakteristik sebagai berikut; kecepatan arus yang dapat dikontrol (controlable speed), sifat arus air pada bidang pengamatan homogen/laminar, mempunyai bidang pandang yang baik secara horizontal maupun dari arah vertikal (dorsal), dan yang terakhir adalah media air yang jernih serta suplai oksigen yang cukup. Sebuah flume tank hendaknya juga dilengkapi dengan alat perekam gambar yang baik guna mendapatkan data visual yang baik tentunya. Perancangan mini flume tank dirasakan perlu guna mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut. Rancangan yang dimaksud meliputi konstruksi dan sarana pendukung lainnya, sehingga dapat meningkatkan performa mini flume tank seperti yang diharapkan. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah membuat mini flume tank yang handal/ideal untuk meneliti tingkah laku renang ikan. 1.3.2 Tujuan khusus 1) Merancang bangun tangki mini berarus (mini flume tank) untuk keperluan penelitian tingkah laku renang ikan. 2) Menguji unjuk kerja mini flume tank yang telah dibangun. 3) Menguji tingkah laku renang ikan seperti swimming endurance dan tail beat frquency sehingga hasil uji dapat dianalisis secara ideal.
4
1.4 Manfaat Penelitian 1) Mini flume tank yang dihasilkan dapat menumbuhkan minat serta menjadi sarana dalam melakukan penelitian tingkah laku ikan dan penelitian lain terkait dengan hidrodinamika dari komponen alat tangkap. 2) Memberikan pemahaman tingkah laku ikan terkait dengan proses penangkapan ikan yang diperlukan dalam pengelolaan perikanan tangkap secara berkelanjutan. 3) Memberikan informasi penting/acuan dalam pengembangan flume tank skala laboratorium dengan berbagai perkembangan penelitian. 1.5 Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah: 1) Mini flume tank yang akan dibangun mempunyai karakteristik yang ideal untuk penelitian dan pengamatan tingkah laku renang ikan. 2) Uji tingkah laku renang ikan dengan mini flume tank hasil DESAI DAN konstruksi akan menghasilkan data yang baik sehingga dapat dianalisis secara ideal. 1.6 Kerangka Pemikiran Pengetahuan mengenai tingkah laku renang ikan sangat dibutuhkan dalam menentukan teknik dan metode penangkapan ikan, terutama untuk alat tangkap ikan yang bersifat aktif. Sejauh ini penelitian dan data mengenai tingkah laku renang ikan khususnya di Indonesia masih sangat terbatas. Kemungkinan hal ini disebabkan karena kurangnya ketertarikan para peneliti untuk meneliti tingkah laku renang ikan yang kemungkinan besar juga disebabkan belum adanya sarana penelitian tingkah laku renang ikan yang memadai. Upaya membuat sebuah mini flume tank yang mempunyai performa yang memadai sangatlah diperlukan. Menurut Arnold (1969), flume tank yang baik haruslah memenuhi beberapa kriteria diantaranya adalah arus dapat merata, tidak ada gelembung udara, tidak terjadi turbulensi air, dan air mengalir secara kontinyu, selain itu aliran air yang kontinyu tentunya harus dapat dikontrol kecepatannya. Kriteria lain yang perlu
5
diperhatikan selama pengamatan yakni tingkat kecerahan/kejernihan air tetap terjaga sehingga tidak mengganggu pandangan saat pengamatan. Idealnya pengamatan terhadap tingkah laku ikan sebaiknya dapat dilakukan dari sisi atas (top view) dan samping (side view) secara bersamaan, oleh sebab itu diperlukan konstruksi jendela pengamatan (observation window) yang khusus guna memperoleh gambaran tentang tingkah laku renang ikan yang lebih mendetail. Pengukuran terhadap sustainable speed ikan memerlukan motor penggerak arus pada fume tank yang mampu bekerja minimal selama 200 menit atau kurang lebih 3,5 jam secara stabil dan terus-menerus, sehingga dalam pembuatan mini flume tank perlu memperhatikan parameter-parameter flume tank yang baik seperti tersebut. Langkah selanjutnya setelah pembuatan mini flume tank selesai yakni pengujian terhadap parameter-parameter tersebut. Perbaikan terus diterapkan sampai kriteria parameter tersebut terpenuhi. Tahapan selanjutnya setelah parameter tersebut di atas terpenuhi yakni penggunakan mini flume tank untuk pengujian tingkah laku dan
swimming
endurance ikan dan dilanjutkan dengan analisis terhadap data dari hasil pengujian tersebut. Data hasil pengujian tersebut meliputi data hasil pengukuran, pencatatan, dan data rekaman video. Mini flume tank yang telah dibuat dikategorikan handal, apabila data yang diperoleh dapat dianalisis dengan baik. Kerangka pemikiran akan perlunya desain dan Konstruksi mini flume tank tersebut disajikan dalam bentuk digram alir seperti disajikan pada Gambar 1.
6
Informasi tentang tingkah laku renang ikan dibutuhkan untuk pengembangan metode dan perancangan alat penangkapan ikan
Belum ada mini flume tank yang handal dan ideal untuk penelitian fish swimming performance: (Sustainable speed, Prolong speed, Maximum speed, Burst speed, Tail beat dll)
Mempunyai 2 Bidang Pengamatan
Arus merata /laminer
Kecepatan Arus dapat di atur
Visibility
Tidak ada gelembung udara
Durability (Ketahanan Kerja)
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MINI FLUME TANK TIDAK TERPENUHI UJI COBA DAN ANALISIS KINERJA MINI FLUME TANK TERHADAP PARAMETER TERKAIT
TIDAK TERPENUHI
TERPENUHI
UJI COBA FISH SWIMMING PERFORMANCE
TERPENUHI
MINI FLUME TANK YANG IDEAL UNTUK PENGAMATAN TINGKAH LAKU RENANG IKAN
Gambar 1 Kerangka pemikiran perlunya desain dan konstruksi mini flume tank