1
EFFECTIVENESS MODEL FOR INCREASING AWARENESS TO RECOGNIZE RECOGNIZE KNOWLEDGE ON MOTHERS IN THE VILLAGE KALIMANJUNG AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA 1
Febriana DLS, 2Induniasih, 3Yanita Trisetiyaningsih
ABSTRACT Breast cancer can be caught early with breast self examination, clinical examination and mammography examinations. Early detection can reduce mortality by 25-30%. The prevalence of the incidence of tumor / cancer in Indonesia, according to the Health Research Association (Riskesdas) In 2007, at 4.3 per 1000 population. Department of Health in 2007 showed that the prevalence of tumors and cancer in the DIY reached 9.6 per 1,000 people or above the national prevalence of 4.3 per 1,000 people. Based on these two efforts to increase knowledge of the mothers in order to prevent the occurrence of breast cancer need to do breast self-exam counseling. Knowing the effectiveness of breast self-counseling model to increase the knowledge of mothers about breast self examination. The research was quasi experiment used was a pretest and posttest. The samples used were mothers aged 20-50 years who lived in the village of Kalimanjung. The results of analysis of increasing knowledge of breast self-exam and breast self-efficacy model of education, mothers with good knowledge (64.8%) and mothers with adequate knowledge (33.3%) mothers with less knowledge (1.9%). ANOVAstatistical test results is known that the statistical F value of 5.897 and for p-value of 0.005 <0.05, it can be concluded between the three groups there are significant differences counseling. Tukey test results with a menu of Post Hoc test showed that the best demonstration of the media in improving the knowledge of mothers about breast self-exam. Conclusion:Counseling demonstration using the media more effectively improve the knowledge of BSE in the mothers compared with leaflets and lectures the media.
EFEKTIVITAS MODEL PENYULUHAN SADARI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG SADARI PADA IBU-IBU DI DUSUN KALIMANJUNG AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA INTISARI Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI, pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Prevalensi kejadian tumor/kanker di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007, sebesar 4,3 per 1000 penduduk. Departemen Kesehatan 2007 menunjukkan, tingkat prevalensi tumor dan kanker di DIY mencapai 9,6 per 1.000 orang atau di atas prevalensi nasional sebesar 4,3 per 1.000 orang. Berdasarkan hal tersebut maka upaya peningkatan pengetahuan dari para ibu-ibu dalam rangka mencegah terjadinya kanker payudara perlu dilakukan penyuluhan SADARI. Tujuan mengetahui efektifitas model penyuluhan SADARI terhadap peningkatan pengetahuan ibu- ibu tentang SADARI. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperiment yang digunakan adalah pretest dan posttest. Sampel yang digunakan adalah ibu yang berusia 20-50 tahun. Hasil analisis peningkatan pengetahuan SADARI dan efektivitas model penyuluhan SADARI, ibu dengan
2
pengetahuan baik (64,8%) dan ibu dengan pengetahuan cukup ( 33,3%) ibu dengan pengetahuan kurang (1,9%). Hasil uji statistik anova diketahui bahwa nilai F statistik sebesar 5,897 dan untuk p-value sebesar 0,005 < 0,05, dapat disimpulkan antara ketiga kelompok penyuluhan terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji Tukey dengan menu uji Post Hoc menunjukkan bahwa media demonstrasi paling baik dalam meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang SADARI. Kesimpulan :Penyuluhan menggunakan media demonstrasi lebih efektif meningkatkan pengetahuan tentang SADARI pada ibu-ibu di Dusun Kalimanjung Ambarketawang Gamping Sleman dibandingkan dengan media leaflet dan ceramah. Kata kunci: Model Penyuluhan, SADARI, pengetahuan 13 2
, Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes A.Yani Yogyakarta Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Yogyakarta ditemukan
Pendahuluan Pemeriksaan
Payudara
Sendiri
secara
pemeriksaan
dengan
SADARI,
pemeriksaan
pemeriksaan
mamografi.
(SADARI) adalah bagian yang tidak
klinik
terpisahkan dari pemeriksaan payudara
Deteksi
setiap wanita. Pemeriksaan payudara
kematian sebesar 25-30%.7 Salah satu
sendiri dapat dilakukan sejak usia 20
upaya
tahun
Payudara
karena
dapat
menghindarkan
dan
dini
dini
dapat
untuk
menekan
mengetahui
yaitu
dilakukan
angka
Kanker SADARI.
wanita dari kanker payudara. Kelainan-
Pemeriksaan payudara sendiri adalah
kelainan pada payudara dapat di deteksi
bagian penting dari perawatan kesehatan,
sedini
yang dapat melindungi dari resiko kanker
mungkin
payudara
dengan
mengenal
serta
melakukan
payudara
sendiri.6
sendiri
pemeriksaan Prevalensi
kejadian
tumor/kanker
Indonesia,
menurut
Riset
di
Kesehatan
payudara.5 Berdasarkan hal tersebut maka upaya peningkatan pengetahuan dari para ibu-
ibu
dalam
mencegah
Dasar Riskesdas) Tahun 2007, sebesar
terjadinya
4,3 per 1000 penduduk. Departemen
dilakukan penyuluhan melalui sebuah
Kesehatan 2007 menunjukkan, tingkat
kegiatan
prevalensi tumor dan kanker di DIY
Penyuluhan kesehatan menjadi penting
mencapai 9,6 per 1.000 orang atau di atas
karena pemberian informasi yang terus-
prevalensi nasional sebesar 4,3 per 1.000
menerus dalam skala yang luasakan
orang.
di
meningkatkan kesehatan diri. Kanker
dapat
payudara merupakan penyakit yang bisa
Prevalensi
Indonesia.
Kanker
ini
tertinggi
payudara
kanker
rangka
payudara
penyuluhan
perlu
kesehatan.
3
dideteksi dari awal sebagai modal dasar
dalam mencegah kanker payudara.
Metode Penelitian
penyuluhan dengan metode demonstrasi
Metode penelitian kuasi eksperiment
(post-test)
yang digunakan adalah pretest dan
O3’
posttest.
pengetahuan tentang SADARI setelah
X1 O1 ---------------------------- O1’ X2 O2 ----------------------------O2’ X3 O3 --------------------------- O3
penyuluhan dengan metode ceramah
=
Observasi
terhadap
tingkat
(post-test) X1 = Perlakuan (penyuluhan dengan leaflet) X2 = Perlakuan (penyuluhan dengan
O1
=
Observasi
terhadap
tingkat
demonstrasi)
pengetahuan tentang SADARI sebelum
X3 = Perlakuan (penyuluhan dengan
penyuluhan dengan metode leaflet (pre-
ceramah)
test)
Lokasi Penelitian Dusun Kalimanjung
O2
=
Observasi
terhadap
tingkat
Ambarketawang
Gamping
Sleman.
pengetahuan tentang SADARI sebelum
Populasi dan sampel dalam penelitian
penyuluhan dengan metode demonstrasi
adalah ibu-ibu di Dusun Kalimanjung,
(pre-test)
Ambarketawang
O3
dengan jumlah 54 orang dengan total
pengetahuan tentang SADARI sebelum
sampling. Penelitian ini menetapkan
penyuluhan dengan metode ceramah
kriteria
(pre-test)
responden, Bisa membaca dan menulis,
Bersedia
menjadi
pengetahuan tentang SADARI setelah
Ibu-ibu yang sedang menyusui, Ibu-ibu
penyuluhan dengan metode leaflet (post-
yang sudah menopause, Ibu yang sakit
test)
(tumor payudara) Observasi
terhadap
inklusi:
Berumur 20-50 tahun, kriteria eksklusi :
=
Observasi
terhadap
tingkat
O2’
=
Observasi
Sleman
tingkat
O1’
=
Gamping
terhadap
tingkat
pengetahuan tentang SADARI setelah
4
Hasil dan Pembahasan 1. Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Ibu-Ibu di Dusun Kalimanjung, Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta Berdasarkan Umur Tahun 2011
Umur 20-30 31-40 tahun 41-50 tahun tahun Jumlah
Media penyuluhan Leaflet Ceramah F % f % 12 22,2 13 24,1 3 5,6 3 5,6 3 5,6 2 3,7 18 18
Total Demonstrasi F % 10 18,5 6 11,1 2 3,7 18
f 35 12 7 54
% 64,8 22,2 13,0 100
Sumber: Data Primer Tahun 2011
Tabel 1. menunjukkan sebagian
sebanyak 3 orang (5,6%). Umur sebagian
besar ibu-ibu di Dusun Kalimanjung,
besar ibu-ibu yang diberi penyuluhan
Ambarketawang
Sleman
metode ceramah adalah 20-30 tahun
berumur 20-30 tahun sebanyak 35 orang
sebanyak 13 orang (24,1%) dan paling
(64,8%) dan paling sedikit berumur 41-
sedikit berumur 41-50 tahun sebanyak 2
50 tahun sebanyak 7 orang (13%). Umur
orang (3,7%). Umur sebagian besar ibu-
sebagian besar ibu-ibu
yang diberi
ibu yang diberi penyuluhan metode
penyuluhan menggunakan media leaflet
demonstrasi 41 adalah 20-30 tahun
adalah 20-30 tahun sebanyak 12 orang
sebanyak 10 orang (18,5%) dan paling
(22,2%) dan sisanya berumur 31-40
sedikit berumur 41-50 tahun sebanyak 7
tahun dan 41-50 tahun masingmasing
orang (13%).
Gamping
Tabel 2. Distribusi Ibu-Ibu di Dusun Kalimanjung, Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta Berdasarkan Pendidikan Tahun 2011 Media Penyuluhan Pendidikan Leaflet Ceramah Demonstrasi Total f % f % F % f % SD 3 5,6 1 1,9 2 3,7 6 11,1 SMP 5 9,3 6 11,1 6 11,1 21 31,5 SMA 9 16,7 11 20,4 10 18,5 26 55,6 D3 1 1,9 0 0 1 1,9 Jumlah 18 18 18 54 100 Sumber: Data Primer Tahun 2011
Tabel 2 menunjukkan pendidikan sebagian
besar
ibu-ibu
di
Dusun
(55,6%) dan paling sedikit berpendidikan D3 sebanyak 1 orang (1,9%). Pendidikan
Kalimanjung, Ambarketawang Gamping
sebagian besar ibu-ibu
yang diberi
Sleman adalah SMA sebanyak 26 orang
penyuluhan menggunakan media leaflet
5
adalah SMA sebanyak 9 orang (16,7%)
orang
dan paling sedikit berpendidikan D3
berpendidikan SD sebanyak 2 orang
sebanyak 1 orang (1,9%). Pendidikan
(3,7%).
sebagian besar ibu-ibu
sebanyak 11 orang (20,4%) dan paling sedikit berpendidikan SD sebanyak 1 orang (1,9%). Pendidikan sebagian besar diberi
dan
paling
sedikit
yang diberi
penyuluhan metode ceramah adalah SMA
ibu-ibu
(18,5%)
penyuluhan
metode
demonstrasi adalah SMA sebanyak 10
2. Tingkat Pengetahuan Ibu Sebelum
dan Sesudah Diberikan Penyuluhan a. Tingkat Pengetahuan tentang SADARI pada Ibu-ibu di Dusun Kalimanjung Ambarketawang
Gamping
Sleman
Sebelum Diberikan Penyuluhan
Tabel 3. Distribusi Tingkat Pengetahuan tentang SADARI pada Ibu-Ibu di Dusun Kalimanjung Sebelum Diberikan Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet, Ceramah dan Demonstrasi Tahun 2011 Tingkat Media penyuluhan Total Leaflet Ceramah Demonstrasi pengetahuan F % F % F % f % Baik 0 0 0 0 Cukup 1 1,9 3 5,6 3 5,6 7 13,0 Kurang 17 31,5 15 27,8 15 27,8 47 87,0 Jumlah 18 18 18 54 100 Sumber: Data Primer Tahun 2011
Tabel 3. menunjukkan tingkat
menggunakan media ceramah sebagian
pengetahuan tentang SADARI pada ibu-
besar adalah kurang sebanyak 15 orang
ibu di Dusun Kalimanjung sebelum
(27,8%) dan sisanya cukup sebanyak 3
diberikan penyuluhan sebagian besar
orang
adalah
pengetahuan ibu-ibu tentang SADARI
kurang
sebanyak
47
orang
(5,6%).
Sedangkan
(87,0%) dan sisanya sebanyak 7 orang
sebelum
(13,0%) memiliki pengetahuan cukup.
menggunakan
Tingkat pengetahuan ibu-ibu sebelum
sebagian besar adalah kurang sebanyak
diberikan
15 orang (27,8%) dan sisanya cukup
penyuluhan
menggunakan
diberikan
tingkat
media
penyuluhan demonstrasi
media leaflet sebagian besar adalah
sebanyak 3 orang (5,6%).
kurang sebanyak 17 orang (31,5%) dan
b. Tingkat Pengetahuan tentang SADARI
sisanya cukup sebanyak 1 orang (1,9%).
pada Ibu-ibu di Dusun Kalimanjung
Tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang
Ambarketawang
SADARI sebelum diberikan penyuluhan
Sesudah Diberikan Penyuluhan
Gamping
Sleman
6
Tabel 4. Distribusi Tingkat Pengetahuan tentang SADARI pada Ibu-Ibu di Dusun Kalimanjung Sesudah Diberikan Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet, Ceramah dan Demonstrasi Tahun 2011 Tingkat Media penyuluhan Total pengetahuan Leaflet Ceramah Demonstrasi F % f % F % f % Baik 9 16,7 12 22,2 14 25,9 35 64,8 Cukup 9 16,7 5 9,3 4 7,4 18 33,3 Kurang 0 1 1,9 0 1 1,9 Jumlah 18 18 18 54 100 Sumber: Data Primer Tahun 2011
Tabel
4
menunjukkan
tingkat
sebanyak 12 orang (66,7%) dan yang
pengetahuan tentang SADARI pada ibu-
memiliki pengetahuan kurang jumlahnya
ibu di Dusun Kalimanjung sesudah
paling sedikit yaitu 1 orang (5,5%).
diberikan penyuluhan sebagian besar
Sedangkan tingkat pengetahuan ibu-ibu
adalah baik sebanyak 35 orang (64,8%)
sesudah
dan yang memiliki tingkat pengetahuan
menggunakan
kurang
jumlahnya
diberikan media
penyuluhan demonstrasi
paling
sedikit
sebagian besar adalah baik sebanyak 14
(1,9%).
Tingkat
orang (77,8%) dan yang memiliki tingkat
pengetahuan ibu-ibu sesudah diberikan
pengetahuan cukup sebanyak 4 orang
penyuluhan menggunakan media leaflet
(22,2%).
adalah baik dan cukup masing-masing
3. Efektivitas Model Penyuluhan SADARI Analisis bivariat dalam
sebanyak
sebanyak
1
orang
9
orang
(50%).
Tingkat
pengetahuan ibu-ibu sesudah diberikan penyuluhan
menggunakan
media
ceramah sebagian besar adalah baik
penelitian ini menggunakan uji One way(non parametrik) bila data tidak berdistribusi normal.
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Data Peningkatan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet, Ceramah dan Demonstrasi Pada Ibu-Ibu di Dusun Kalimanjung Tahun 2011 Metode penyuluhan Shapiro-Wilk Statistic p-value Leaflet 0,912 0,091 Ceramah 0,925 0,156 Demonstrasi 0,936 0,248 Sumber: Hasil analisis data tahun 2011
Tabel 5. menunjukkan nilai signifikansi
penyuluhan lebih besar dari 0,05, dapat
(p-value)
disimpulkan data berdistribusi normal.
pengetahuan
>
0,05 pada
peningkatan ketiga
model
7
Uji anova didahului dengan hasil test of
homogenity varians yang hasilnya :
Tabel 6. hasil Test of Homogenity Varians Peningkatan pengetahuan Levene p-value Statistic 2,462 0,095 Dari tabel 6 diketahui bahwa nilai
untuk menggunakan uji Anova telah
signifikansi yang diperoleh sebesar
terpenuhi, yaitu varians dalam kelompok
0,095 > 0,05, artinya varian dalam
sama.
kelompok homogen. Sehingga asumsi Tabel. 7. Hasil Uji Anova Jumlah Peningkatan F Kelompok (n) pengetahuan Statistic Leaflet 18 6,89+1,967 5,897 Ceramah 18 6,83+3,053 Demonstrasi 18 9,61+3,146 Total 54 7,78+3,020 Sumber : Hasil analisis data tahun 2011 Tabel 7. menunjukkan p-value sebesar
0,005
<
0,05,
p-value 0,005
mana yang paling berbeda diantara
dapat
ketiga kelompok tersebut, dapat dilihat
disimpulkan antara ketiga kelompok
pada uji Tukey menu Post Hoc Test
penyuluhan terdapat perbedaan yang
berikut:
signifikan. Selanjutnya untuk melihat
(I) Sampel Leaflet Demonstrasi
Tabel 8. Post Hoc Test (J) sampel Mean Diff Ceramah Leaflet Ceramah
0,056 2,722 2,778
p-value 0,998 0,013 0,011
Sumber : Hasil analisis data
Hasil perhitungan pada tabel 4.8 diketahui dengan
bahwa (J)
antara
ceramah
(I) tidak
leaflet
perbedaan yang signifikan. Demikian juga
antara
ceramah
(I)
dengan
ada
demonstrasi (J) diperoleh p-value (0,011)
perbedaan secara signifikan (p=0,998
< 0,05, berarti secara statistik ada
> 0,05). Selanjutnya antara leaflet (I)
perbedaan yang signifikan. Kesimpulan
dengan demonstrasi (J) diperoleh p-
dari uji Post Hoc adalah ada perbedaan
value (0,013) < 0,05, artinya ada
peningkatan
pengetahuan
antara
8
kelompok
yang
memperoleh
Mean
Different
penyuluhan
metode
demonstrasi
menunjukkan
yang
positif
bahwa
dengan leaflet dan antara kelompok
demonstrasi
paling
yang memperoleh penyuluhan metode
meningkatkan
demonstrasi dengan ceramah. Nilai
tentang SADARI.
media
baik
dalam
pengetahuan
ibu-ibu
2. Tingkat Pengetahuan tentang Pembahasan 1. Karakteristik Responden Hasil
SADARI Sebelum Diberikan
penelitian
menunjukkan
terhadap
karakteristik
bahwa
Penyuluhan Tingkat
pengetahuan
tentang
responden umur sebagian besar
SADARI pada ibu-ibu di Dusun
responden
Kalimanjung
adalah
20-30
tahun
Ambarketawang
sebanyak 35 orang (64,8%). Sejalan
Gamping
Sleman
sebelum
dengan
diberikan
penyuluhan
sebagian
bertambahnya
usia
seseorang maka pengalaman juga
besar adalah kurang sebanyak 47
semakin bertambah. Pengalaman
orang
dapat digunakan sebagai upaya
yang memiliki pengetahuan kurang
memperoleh pengetahuan. Bahwa
tentang SADARI disebabkan oleh
faktor
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
(87,9%).
Banyaknya
yaitu
ibu
kurangnya
pengetahuan adalah pengalaman.5
informasi dan pengalaman yang
Pendidikan
masih kurang ditunjukkan dengan
sebagian
besar ini
umur ibu yang sebagian besar
adalah SMA sebanyak 26 orang
antara 20-30 tahun (35 orang atau
(55,6%).
Pendapat
yang
64,8%). Hal ini sesuai pendapat
menyatakan
bahwa
pendidikan
yang menyatakan bahwa diantara
responden
merupakan
dalam
faktor
mempengaruhi
penelitian
yang
dapat
pengetahuan.
Pendidikan
diperlukan
memperoleh
keterampilan
untuk
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan
adalah
seseorang
informasi
dan
yang
pengalaman. 5 Pendidikan ibu yang
dibutuhkan manusia dalam hidup
sebagian besar masih berpendidikan
bermasyarakat.
Dasar (SD dan SMP) sebanyak 27
Semakin
tinggi
tingkat pendidikan, semakin banyak
orang
ilmu
menyebabkan
dan
didapat.5
pengetahuan
yang
(50%)
pengetahuan
juga
rendahnya ibu,
turut tingkat termasuk
9
pengetahuan Bahwa
tentang
SADARI.
tingkat
pendidikan
kepada kelompok sasaran sehingga memperoleh
informasi
tentang
merupakan salah satu faktor yang
kesehatan. Pengetahuan yang baik
mempengaruhi
pengetahuan
dari ibuibu di Dusun Kalimanjung
seseorang.5 Kurangnya pengetahuan
Ambarketawang Gamping Sleman
tentang SADARI pada ibu-ibu di
tentang SADARI diharapkan dapat
Dusun
mempengaruhi
Kalimanjung
perilaku
mereka
Ambarketawang Gamping Sleman
sehingga mau melakukan SADARI.
dapat mengakibatkan tidak adanya
Bahwa tujuan penyuluhan kesehatan
upaya untuk melakukan SADARI
masyarakat adalah agar individu atau
sehingga ibu tidak dapat melndungi
kelompok dan masyarakat secara
diri dari risiko kanker payudara.
keseluruhan
Hal ini sesuai pendapat
yang
hidup sehat dan agar individu atau
pemeriksaan
kelompok dan masyarakat secara
menyatakan payudara
bahwa,
sendiri
adalah
bagian
melakukan
perilaku
keseluruhan mampu berperan aktif kesehatan.3
penting dari perawatan kesehatan,
dalam
yang dapat melindungi dari resiko
metode leaflet terdapat 17 orang
kanker payudara.4
(94,4%)
3. Tingkat Pengetahuan tentang
ceramah
Penyuluhan
(77,8%)
pengetahuan
yang
mengalami
SADARI Sesudah Diberikan
Tingkat
upaya
Pada
pengetahuannya
peningkatan, terdapat yang
14
metode orang
pengetahuannya
tentang
mengalami peningkatan, dan pada
SADARI pada ibu-ibu di di Dusun
metode demonstrasi terdapat 15
Kalimanjung
orang
Ambarketawang
Gamping
Sleman
sesudah
diberikan
penyuluhan
tentang
(83,3%)
yang
pengetahuannya
tingkat
mengalami
peningkatan.
Peningkatan
SADARI sebagian besar adalah
pengetahuan
ibu
baik sebanyak 35 orang (64,8%).
bertambahnya
informasi
setelah
Hal ini sesuai dengan pendapat
diberikannya
penyuluhan
tentang
Effendi (1998) bahwa penyuluhan
SADARI. Hasil penelitian ini sesuai
adalah
dengan Aidah Siti (2009) yang
suatu
cara
dalam
menerangkan dan menjelaskan ide,
menunjukkan
pengertian atau pesan secara lisan
SADARI
disebabkan
penyuluhan efektif
untuk
10
meningkatkan pengetahuan remaja
beberapa kelemahan, seperti daya
ke arah yang lebih baik.
tanggap
4. Analisis
Efektivitas
Model
setiap
responden
yang
berbeda, dan tidak semua hal dapat
Penyuluhan SADARI
didemonstrasikan di dalam kelas,
Hasil uji statistik menunjukkan
namun
adanya
dapat
perbedaan
pengetahuan pada
peningkatan
tentang
ibu-ibu
SADARI
di
Kalimanjung
Dusun
Ambarketawang
berbagai
kelemahan
diatasi
ini
dengan
memperpanjang waktu untuk proses belajar
dan
mengikutsertakan
responden untuk bereksperimen.
Gamping Sleman yang diberikan
Sedangkan dalam metode leaflet
penyuluhan dengan media leaflet,
terdapat kelemahan yaitu responden
ceramah dan demonstrasi. Media
enggan
demonstrasi
ceramah kelemahan yang terjadi
lebih
efektif
dalam
membaca.
meningkatkan pengetahuan tentang
adalah
SADARI
memungkinkan
dibandingkan
media
bersifat
Pada
metode
satu
arah,
terjadinya
bahaya
ini
“verbalisme” yaitu responden hafal
disebabkan berbagai keuntungan
susunan kata-kata atau kalimat tanpa
yang
memahami
leaflet
dan
ceramah.
diperoleh
Hal
dari
metode
makna
yang
demonstrasi dibandingkan metode
terkandung
leaflet dan ceramah. Pada metode
responden cenderung pasif, tidak
demonstrasi
berkembang, dan membosankan.
diperoleh
keuntungan adalah:
1)
yang
perhatian
didalamnya,
Kesimpulan
responden dapat dipusatkan kapada
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari
hal-hal
penelitian ini yaitu :
yang
sehingga
dianggap
hal-hal
dapat
1. Penyuluhan
diamati seperlunya; 2) perhatian
demonstrasi
responden lebih mudah dipusatkan
meningkatkan pengetahuan tentang
pada proses belajar dan tidak tertuju
SADARI pada ibu-ibu di Dusun
pada
Kalimanjung
hal-hal
mengurangi
penting
penting
lain;
3)
dapat
kesalahan-kesalahan
bila dibandingkan dengan hanya membaca di dalam buku. Meskipun dalam metode demonstrasi terdapat
Gamping
menggunakan
media
lebih
efektif
Sleman
Ambarketawang dibandingkan
dengan media leaflet dan ceramah. 2. Tingkat
pengetahuan
tentang
SADARI pada ibu-ibu di Dusun
11
Kalimanjung
Ambarketawang
Gamping
Sleman
sebelum
dilakukan
penyuluhan
sebagian
besar adalah kurang sebanyak 47 orang (87,9%). 3. Tingkat
pengetahuan
tentang
SADARI pada ibu-ibu di Dusun Kalimanjung
Ambarketawang
Gamping
Sleman
sesudah
dilakukan
penyuluhan
sebagian
besar adalah baik sebanyak 35 orang (64,8%).
DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes, (2003). Profil Kesehatan Indonesia 2004. (Internet), Tersedia dalam : (http://www.depkes.go.id/do wn bads/ publikasi /profil % 20 kesehatan %20 Indonesia % 20 2003.pdf ). Diakses 2 Januari 2011. 2. Effendi. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. 3. Ilham (1996). Evaluasi Pelaksana Penyuluhan di Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Depok 1 Kecamatan Depok, Sleman, Tesis Magister Perilakudan Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Program Pasca Sarjana UGM. 4. Maulani. 2009. Kanker Payudara dan Solusinya. Jakarta : Media Aesclapius. 5. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
6. YKI,
(1999). Informasi tentang Kanker Pedoman Bagi Penyuluh Kanker, Binarupa Aksara : Jakarta. 7. Saryono, Pramitasari. (2009), Perawatan Payudara. Mitra Cendekia : Yogyakarta.