1. DOLORES DOLORES DISEBABKAN KARENA KONTRAKSI UTERUS SELAMA BEBERAPA WAKTU SESUDAH PARTUS DAN SESUDAH PENGELUARAN SECUNDINAE, DENGAN TUJUAN UNTUK PENGEMBALIAN UTERUS KE VOLUME YANG NORMAL AKAN BERJALAN TERUS. PADA HEWAN TERNAK TAK BEGITU DIKETAHUI PROSES INI. SESUDAH KELAHIRAN NORMAL (MUDAH), UMUMNYA JARANG TERJADI SYMPTOM RASA SAKIT, JIKA ADA RASA SAKIT REAKSI TERNAK HANYA EKOR YANG DIKIBASKIBASKAN, DINDING ABDOMEN MENJADI KERAS. JIKA TANDA-TANDA SEPERTI ITU LEBIH DARI 2 JAM PADA KUDA, ATAU 24 JAM PADA SAPI, MUNGKIN TERJADI RETENSI DARI MEMBRAN FOETUS ATAU TERDAPAT INFERTIO UTERI. JIKA INI TERJADI MAKA HARUS DIPERIKSA SECARA VAGINAL. JIKA TERDAPAT RETENSI DARI MEMBRAN FETUS ATAU INFERTIO UTERI MAKA PENGOBATAN HARUS DILAKUKAN.
2. PUERPERIUM ADALAH KEADAAN KEMBALI KE SEBELUM PARTUS. UMUMNYA BERJALAN SECARA NORMAL, JIKA TDK BERJALAN NORMAL, INDUK BISA MENGALAMI KEMATIAN, DAYA UNTUK KEMBALI KE KEADAAN NORMAL DARI UTERUS DISEBUT INVOLUTIO UTERI. KECUALI INVOLUTIO UTERI, JUGA SERVIX, VAGINA, VULVA DAN LIGAMENTUM-LIGAMENTUM MENGALAMI PERUBAHAN-PERUBAHAN. INVOLUTIO UTERI TERBAGI ATAS : a) PENGELUARAN SECUNDINAE b) PENGELUARAN LOCIA-LOCIA c) KEMBALI BIDANG UTERUS YANG REGRESIF
a) PENGELUARAN SECUNDINAE PENYEBAB PLASENTA FOETALIS TERLEPAS DARI PLASENTA MATERNA ADALAH : 1. SERKULASI DARAH DALAM JONJOT-JONJOT SETELAH PARTUS TERHENTI. JONJOT-JONJOT MENJADI KECIL, DUDUKNYA MENJADI TIDAK KUAT DALAM KRIPTA MUKOSA, GAMPANG TERLEPAS. 2. DOLORES POSTPARTUM. BERJALAN 4 – 5 KALI DALAM 15 MENIT. LAMANYA DOLORES 100-150 MENIT. KADANG-KADANG DOLORES INI DIBANTU OLEH TEKANAN PERUT. 3. GAYA BERAT DARI SECUNDINAE SENDIRI, YANG MENGGANTUNG DARI VULVA, YANG MELEPASKAN DARI PLASENTA MATERNA. 4. PADA CARNIVORA; TERLEPASNYA PLASENTA FOETALIS DISEBABKAN KARENA DITARIK SENDIRI DENGAN CARA GIGITAN. 5. SUSAH DAN MUDAHNYA TERLEPASNYA PLASENTA TERGANTUNG
TANDA-TANDA SEKUNDINAE DARI LUAR : 1.BERWARNA MERAH 2.PADA HERBIVORA TERDAPAT COTILEDONCOTILEDON 3.BERJONJOT-JONJOT
b). PENGELUARAN LOCHIA-LOCHIA BENDA BERUPA CAIRAN YANG KEMERAH-MERAHAN, SEREUS ATAU MUCEUS YANG DIKELUARKAN DARI VAGINA SETELAH PARTUS. EXCRETUM INI TERDIRI DARI DARAH, LENDIR, SUSU UTERUS, SEL-SEL EPITHEL, LEUCOCYT-LEUCOCYT, ZAT-ZAT LEMAK. JUMLAH INI PADA HEWAN LEBIH SEDIKIT, KELUARNYA TDK TERATUR, KEBANYAK PADA SAAT DEFEKATIE DAN URINARIE. PADA HARI PERTAMA KELUAR SEBAGAI NANAH YANG TIPIS, LALU MENJADI LENDIR, TETAPI TDK PERNAH BERBAU BUSUK BILA BERJALAN NORMAL. PADA HEWAN BESAR EXCRETUM INI TERLIHAT DISEKELILING COMMISURA INFERIOR VULVA, KADANG-KADANG TERTIMBUN DISEKELILING PAHA, EKOR DAN DIATAS TEMPAT BERANAK, JIKA BERBARING, MERUPAKAN TEMPAT YANG BECEK DI ATAS LANTAI. LENDIR DAPAT DIKELUARKAN TERUS LEBIH DARI 1 MINGGU SESUDAH PARTUS. KADANG-KADANG TERHENTIANYA LOCHIA YG SEKONYONG-KONYONG MENYEBABKAN KEDUNGUAN, PENGURANGAN SEKRESI SUSU, PANAS BADAN NAIK SEDIKIT. UNTUK MENGHINDARI HAL TSB MAKA TERNAK DIBERIKAN PAKAN YG BAIK, PELIHARAAN BAIK, JANGAN SAMPAI TERLIHAT TERLALU CAPAI. WAKTU PENGELUARAN LOCHI : KUDA 8 HARI, SAPI (2-3 MINGGU SETELAH SECUNDINAE DIKELUARKAN), KAMBING DOMBA (5 HARI ), ANJING 2 MINGGU, KUCING 8 -10 HARI. PENGELUARAN LOCHIA TERAKHIR SELALU BENING, JIKA TDK ADA INFEKSI.
c. DAYA REGRESI UTERUS UTERUS MENGECIL KARENA PERUBAHAN-PERUBAHAN URAT DAGING LONGITUDINAL DAN URAT DAGING SIRKULER. BAGIAN LONGITUDINAL MENGERUT SUPAYA UTERUS MENJADI PENDEK DAN YANG SIRKULER SUPAYA UTERUS MENJADI KECIL. PADA SAPI SETELAH 4 HARI , UTERUS MENJADI SETENGAHNYA LEBIH KECIL. SETELAH 8 HARI MENCAPAI SETENGAHNYA DAN SESUDAH 3 MINGGU UTERUS TELAH NORMAL KEMBALI, TETAPI TDK 100%. SETLAH PARTUS UTERUS BERATNYA SEKITAR 8 – 10 KG DAN SESUDAH 3 MINGGU SEKITAR ½ - ¾ KG. REGRESI INI DAPAT DIIKUTI SECARA REKTAL PADA SAPI DAN KUDA. SEL-SEL URAT DAGING SETELAH 14 HARI MENJADI KECIL AMPAI NORMAL. INI KARENA DEGENERASI LEMAK DARI SERABUT OTOT DAN RESORBSI CAIRAN. REGRESI SERVIX. ORIFICIUM EXTERNUM DAN INTERNUM MENGECIL KEMBALI. DISEBABKAN KARENA URAT DAGING SIRKULER. SETELAH 24 JAM SAMPAI 48 JAM SERVIX MASIH DAPAT DILALUI OLEH DUA JARI TANGAN. SETELAH SEKITAR 12 – 14 HARI PENUTUPAN TELAH SEMPURNA. KELENJAR MUKOSA UTERI MENGECIL DAN KRIPTA AKAN MENGHILANG. WAKTU SAMPAI NORMAL KEMBALI KUDA 12 HARI SESUDAH PARTUS, SAPI 4 MINGGU, CARNIVORA 4 MINGGU. PADA HERBIVORA KARUNKULA-
REGRESI KARUNKULA DISEBABKAN ADANYA REGRESI LEMAK DAN KEHANCURAN DARI TENUNAN-TENUNAN. TIDAK DAPAT HILANG SAMA SEKALI PASTI TERDAPAT SISA-SISA. VAGINA DAN VULVA JUGA MENGALAMI REGRESI, KARENA INFILTRASI CAIRAN SEREUS KEDALAM TENUNAN ITU BERKURANG. SETELAH 1 MINGGU AKAN NORMAL KEMBALI. CAVUM VAGINA TETAP MASIH LUAS. LIGAMEN-LIGAMEN JUGA MENGALAMI REGRESI, SESUDAH 2 – 4 HARI SUDAH NORMAL KEMBALI (TEGANG LAGI) SETELAH 14 HARI TONUSNYA MENJADI NORMAL KEMBALI.
3. LAKTASI SEBELUM PARTUS SUDAH DIMULAI DISIAPKAN SEKRESI SUSU DALAM KELENJAR MAMAE, KELUARLAH CAIRAN SEREUS ATAU SUSU DARI PUTINGNYA. SESUDAH PARTUS, SEKONYONG-KONYONG KELENJAR SUSU OEDEMATEUS, MEMBESAR, TEGANG DAN LEBIH PEKA DAN MENGANDUNG BANYAK DARAH. SUSU PERTAMA DIHASILKAN SEBAGAI COLOSTRUM UNTUK 1 ATAU 2 HARI DAN BERBEDA DENGAN SUSU YANG DIHASILKAN KEMUDIA. COLOSTRUM ADALAH CAIRAN YG REKAT, PUTIH KOTOR ATAU KUNING, MANIS MESKIPUN TDK ENAK RASANYA DAN LEBIH PEKAT DARI SUSU BIASA. BD COLOSTRUM SAPI 1,056. JIKA DIBIARKAN SEMENTARA WAKTU MAKA TERDAPAT LAPISAN CREAM YG TEBAL DAN LIAT. COAGULASI DALAM SUSU YG RENDAH KARENA ADANYA ALBUMIN. BANYAK BUTIR-BUTIR LEMAK, KECIL-KECIL, BADAN-BADAN COLOSTRUM BANYAK BERASAL DARI SEL-SEL EPITHEL YANG MENGISI OCINI KELENJAR MAMAE SEBELUM PARTUS DAN BANYAK LEUCOCYT-LEUCOCYT.
PERTOLONGAN TERNAK BERANAK NORMAL SAPI : BERIKAN TEMPAT YG LUAS, PISAHKAN DARI SAPI-SAPI YG LAIN. JIKA SAPI AKAN BERANAK DENGAN BERBARING , SEDANGKAN SUSUNYA TERLALU BESAR DAN KERAS HINGGA MENYUSAHKAN, MAKA KELUARKAN DAHULU AIR SUSUNYA. URUT PADA BAGIAN KELENJAR SUSU INI YG JUGA BERIKAN RANGSANGAN PADA UTERUS UNTUK MEMPERCEPAT DOLORES AD PARTUM. BIASANYA ½ JAM SEBELUM PARTUS, SAPI AKAN BERBARING DENGAN TENANG. BIARKAN SAJA, MAKA AMNION AKAN KELUAR DARI VULVA. JIKA ½ - 1 JAM AMNION BELUM SOBEK, PECAHKAN SAJA ATAU TUNGGU SAMPAI 3 – 4 JAM. SESUDAH ½ - 1 JAM MEMBRAN AMNION SOBEK, FETUS BELUM LAHIR MAKA KITA HARUS PERIKSA SECARA VAGINAL.
SAAT PERIKSA VAGINAL, HARUS DIPERHATIKAN : 1. VULVA DICUCI DAHULU DAN DISIFECTAN DENGAN AIR SABUN, CREOLIN DSB. 2. TANGAN HARUS STERIL 3. TANGAN HARUS DIBALUT DENGAN BAHAN PELICIN (VASELIN, MINYAK ATAU LAINNYA) SAMPAI KE KETIAK. KITA DAPAT MERABA SERVIXNYA (MUNGKIN BELUM TERBUKA), LETAK FOETUS (MUNGKIN ABNORMAL), PINTU GERBANG PELVIS. JIKA FOETUS TERLETAK NORMAL, TARIK SAJA DENGAN TALI YG DIIKAT PADA KE DUA KAKINYA DI ATAS SENDI KOGEL DENGAN PERTOLONGAN KAYU YG PANJANGNYA SEKITAR 40 CM. PANJANG TALI SEKITAR 1 ½ - 2 M. TALI HARUS STERIL. ARAH TARIKA HARUS DISESUAIKAN DENGAN SUMBU JALAN KELAHIRAN DAN TUBER ISCHIADICUSNYA. PADA UMUMNYA TARIKAN KE ARAH KELENJAR SUSU. HATI-HATI JANGAN SAMPAI TERJADI PERKOYAKAN VULVA. TEMPAT YG PALING MUDAH SOBEK ADALAH COMMISSURADORSALIS. LINDUNGI DENGAN TELAPAK TANGAN YG DIMASUKAN KEDALAM VAGINA ATAU VULVA . HADAPKAN TELAPAK TANGAN KE FOETUS. BIASANYA HAL INI WAKTU KEPALA HENDAK MELALUI VULVA. KITA MULAI MENARIK SETELAH CORPUS KAKI DEPAN SAMPAI DI VULVA. KALAU BELUM JANGAN, KARENA PADA WAKTU INI KEPALA SUDAH MELALUI SERVIX.
LETAK SUNGSANG 1. JIKA FOETUS LETAK SUNGSANG, KITA BARU BOLEH MENARIK SETELAH PERSENDIAN TARSUS SAMPAI DI VULVA. KARENA HAL INI BERARTI BAHWA BAGIAN TERBESAR BAGIAN BELAKANG SUDAH BERADA DI SERVIX. 2. SEBELUM KITA MENARIK FOETUS, KITA TUNGGU SEKITAR 10 MENIT, JIKA KAKI BELAKANG SUDAH KELUAR SAMPAI PERSENDIAN TARSUS. 3. JIKA FOETUS TETAP TDK MAU KELUAR SENDIRI, BARULAH KITA ADAKAN TARIKAN. PENARIKAN HARUS BERSAMAAN DENGAN DOLORES. 4. JIKA BAGIAN DISTAL DARI TIBIA SUDAH SAMPAI VULVA, ADA KEMUNGKINAN B AHWA CORDA UMBILICALIS TERTEKAN OLEH TIBIA, SEHINGGA KITA HARUS LEKAS MENARIKNYA KELUAR SEPAYA FETUS TDK MATI.
5. JIKA FOETUS SUDAH KELUAR , BIARKAN INDUKNYA BERBARING UNTUK ISTIRAHAT. USAHAKAN SUPAYA BAGIAN BELAKANG LEBIH TINGGI DARI BAGIAN DEPANNYA, UNTUK MENGHINDARI PROLAPSUS UTERI. 6. INDUKNYA HARUS KITA CUCI DARI KOTORAN DARAH DA LENDIR DENGAN SABUN DIBAGIAN DIBAGIAN SEKITAR KELENJAR SUSU DAN ALAT KELAMIN. 7. BERILAH AIR YANG CUKUP PANAS 1 EMBER DAN BIARKAN MINUM. JIKA PARTUS BERLANGSUNG NORMAL, BERILAH MAKAN BIASA. TAPI JIKA TERDAPAT KENAIKAN PANAS DAN DAN PERNAFASAN, BERILAH MAKANAN YG MUDAH DICERNA.
KONTROL PASCA PARTUS : 1. BILA SECUNDINAE BELUM KELUAR DAN TERLALU PANJANG, GUNTING SECUNDINAE INI 2. CORDA UMBILICALIS AKAN PUTUS DENGAN SENDIRINYA, UNTUK MENGHINDARI INFEKSI TUTUL DENGAN YODIUM TINTUR 3. DENGAN JARI TANGAN YG BERSIH, ANAK SAPI BIARKAN MENGHISAP DAN BAWA KE PUTING SUSU 4. GOSOK ANAK SAPI DENGAN JERAMI KERING, UNTUK MENCEGAH MASUK ANGIN SEKALIGUS MENAMBAH DAYA PERNAFASANNYA. 5. TOLONGLAH ANAK BERUSAHA UNTUK BERDIRI 6. BERILAH COLOSTRUM, SUPAYA LAMBUNG ANAK CEPAT BERFUNGSI.
TUGAS TERSTRUKTUR : 1. CARI MINIMAL 1 STUDI KASUS KEBIDANAN TERNAK BERKAITAN DENGAN KESULITAN BERANAK PADA TERNAK DALAM BENTUK VIDEO (BOLEH HASIL BROWSING INTERNET), KIRIM KE email :
[email protected].