Bab 1 Pendahuluan
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang Jalan merupakan bagian sistem transportasi nasional yang berperan penting
dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan yang dikembangkan melalui pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional. Agar jalan dapat berfungsi sesuai dengan harapan, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pelayanan konstruksi tersebut, antara lain sifat tanah dasar tempat perkerasan jalan diletakkan di atasnya (Ratna Yuniarti, 2008). Perlu diketahui bahwa tanah merupakan bahan konstruksi yang sangat unik. Tanah pada umumnya dibentuk melalui proses alamiah yang kompleks dengan komposisi dan struktur yang tidak seragam sehingga dengan sendirinya tidak selalu memenuhi spesifikasi tertentu seperti bahan konstruksi lainnya seperti kayu, baja, beton, dan lain sebagainya. Tanah berfungsi sebagai bahan konstruksi maupun sebagai pondasi pendukung suatu bangunan. Oleh karena itu dalam pekerjaan Teknik Sipil perlu adanya penguasaan yang lebih mendalam mengenai masalah Mekanika Tanah, baik itu secara analitis mengenai perilaku tanah, sifat fisik dan mekanis tanah. I-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
Pengklasifikasian digolongkan kedalam beberapa golongan diantaranya tanah dibagi menjadi empat macam, yaitu: kerikil (Gravel), pasir (Sand), lanau (silt), dan lempung (Clay). Istilah pasir, lempung, lanau atau lumpur digunakan untuk menggambarkan ukuran partikel pada batas ukuran butiran yang telah ditentukan. Akan tetapi, istilah yang sama juga digunakan untuk menggambarkan sifat tanah yang khusus. Sebagai contoh, lempung adalah jenis tanah yang tidak kohesif dan tidak plastis (Hardiyatmo, 2002). Pada kebanyakan jaringan infrastruktur jalan, dua jenis umum dari lapisan keras yang sering dikaji pada saat proses pemilihan model lapis keras / the pavement type selection (PTS) adalah fleksibel (flexible) dan kekakuan (rigid). Dengan demikian, kedua struktur ini yang paling sering dibangun pada industri jalan. Pengkajian dari alternatif lapisan keras yang berbeda diusulkan dalam penelitian ini. Lapis keras komposit, yang pada dasarnya adalah merupakan kombinasi dari dasar keras/kaku (rigid base) dilapisi dengan aspal panas / hot mix asphalt (HMA), memiliki potensi untuk memenuhi persyaratan teknis dan ekonomi yang dicari dalam proses PTS. Oleh karena itu, evaluasi teknis dan ekonomi dilakukan untuk menjustifikasi pengkajian dari sistem lapis keras komposit dalam proses PTS. Pada tingkatan teknis, pedoman rancangan lapis keras komposit dari berbagai lembaga transportasi diperoleh dan diikuti untuk merancang struktur lapis keras komposit. Sebuah analisis mekanistik didasarkan pada teori lapisan ganda elastisitas linear (multi-layer linear elastic theory) dikerjakan pada struktur komposit yang berbeda untuk memahami perilakunya, teori ini hadir ketika dibandingkan dengan lapisan keras tradisional. Selain itu, tekanan yang besar I-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
mempengaruhi lapis keras komposit seperti retak (bottom-up dan top-down), rutting, retak reflektif yang dimodelkan dan diselidiki dengan menggungakan analisis sensivitas (sensivity analyses). Pada tingkatan ekonomis, penentuan analisis biaya proses perkembangan / life cycle cost analysis (LCCA) berdasarkan pada pedoman departemen transportasi Virginia / Virginia Departement of Transportasi (VDOT) dikerjakan. Analisis biaya proses perkembangan (LCCA) ini membandingkan dua lapis keras komposit (satu dengan cement-treated base (CTB) dan yang lainnya dengan perkerasan penguatan beton berulang terus-menerus / continuously reinforced concrete pavement [CRCP] base) untuk struktur lapis keras tradisional flexible dan rigid. Selajutnya, analisis sensivitas yang meliputi pemotongan nilai dan volume lalu lintas dikerjakan untuk menyelidiki efeknya pada perhitungan nilai terbaru/present worth (PW) dari empat alternative lapis keras. Hasil dari studi ini menujukkan bahwa lapis keras komposit memiliki potensi teknis dan ekonomis yang harus dipertimbangkan selama proses PTS. Jadi dalam penelitian ini untuk penentuan topik penulis yaitu “Perencanaan Ulang Struktur Lapis Pondasi Atas Dengan Menggunakan Struktur Difa Soil Stabilizer” Dari beberapa penelitian atau pengujian membuktikan bahwa pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan dengan mengunakan Difa Soil Stabilizer dapat mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap anggaran biaya. Dalam penelitian ini diharapkan mampu membawa perubahan
pembangunan yang akan berdampak pada perbaikan
keseimbangan alam karena Difa Soil Stabilizer tidak hanya dapat digunakan dalam konstruksi jalan I-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
Lokasi penelitian adalah pada ruas jalan Cilodong sampai dengan jalan Ir. Juanda Depok – Bogor. Ruas jalan ini merupakan kelas jalan kolegan. Kota Depok sebagai salah satu kota yang sedang berkembang memerlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Kota dengan luasan 207,06 km2 terdiri dari 7 kecamatan meliputi kecamatan Pancoran Mas, Beji, Sawangan, Cimanggis, Limo dan Sukmajaya. Salah satu permasalahan transportasi di Kota Depok adalah kurangnya jalan alternatif, tingginya sirkulasi komuter, kurangnya penataan sepanjang ruas jalan, serta kurang memadainya lintasan jalan Barat-Timur. Sehingga sebagai salah satu solusi bagi pelayanan transportasi di kota ini dibangunlah Jalan Ir. H. Juanda yang
menghubungkan
wilayah
Barat/Tengah
dengan
Timur
tepatnya
menghubungkan Jalan Cilodong, Sawangan Raya dengan Jalan Raya Bogor-Jakarta Pembangunan Jalan Ir. H. Juanda yang menghubungkan Jalan Raya Bogor dan Jalan Cilodong sepanjang 8.4 km dengan lebar tubuh jalan 14.5 m dua jalur masingmasing 6 m, lebar median 0.5 m, dan lebar bahu jalan bervariasi untuk bagian kiri (utara) dan kanan (selatan) jalan. Kondisi seperti ini tentunya tidak sesuai dengan ketentuan lebar garis sempadan pipa gas (10 m) dan garis sempadan bangunan (6 m) yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota Depok. Dan jumlah penduduk 1.738.380 lalu kepadatan 10.768 km2 ( https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Depok). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok memperkirakan dalam kurun waktu lima tahun, kemacetan di Kota Depok akan semakin serius. Saat ini tingkat volume perkapasitas kendaraan di Kota Depok sudah berada di titik 0,8 dan akan berada di titik 0 pada 2021 jika tidak segera ditangani. Adapun jumlah sepeda motor di Kota Depok terus meningkat, pada tahun 2010 terdapat 613.487 unit dan melonjak hingga I-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
817.850 pada tahun 2014. Untuk mobil pribadi pada tahun 2010 sebanyak 87.503 unit menjadi 155.510 unit pada 2014. Angkutan umum dari tahun 2010-2014, jumlahnya flat sebanyak 6.508 (Vidyanita/ Ed: Siti Rahma – Diskominfo) Untuk penelitian ini dibatasi dibatasan penelitian
1.2
Penentuan Topik Penelitian Penentuan topik merupakan adalah tahapan terpenting dalam sebuah
penelitian, karena kemutakhiran dan keaslian sebuah penelitian ditentukan dari topik yang diangkat. Tahap penentuan topik penelitian diawali dengan mempelajari pekerkembangan penelitian pendahulu yang terkait tentang ide awal penelitian. Pada tahap ini diambil penelitian dalam rentang waktu tahun 2013 sampai dengan 2016. Penelitian yang diambil dapat berupa skripsi, tesis, dan jurnal-jurnal ilmiah dari seluruh dunia. kemudian dari beberapa penelitian tersebut dipelajari dan diidentifikasi dari segi
hasil , strenght, weakness , dan novelty. Setelah itu
dipisahkan dan diklasifikasikan dalam cluster-cluster penelitian. Dari beberapa hasil penelitian berdasarkan tema penelitian yang diangkat dipisahkan menjadi 6 Cluster antara lain sebagai berikut:
I-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
PS
= Project Scheduling
SPC = Simulation Productivity Plaining RM = Risk Management VM = Value management Langkah selanjutnya adalah mengelompokan beberapa penelitian terdahulu kedalam cluster-cluster sesuai dengan tema yang diangkat dalam penelitian tersebut. Dengan demikian kita dapat memetakan sejauh mana perkembangan peneliti an diseluruh dunia terkait dengan ide penelitian yang kita ambil. Tahap clustering atau pengelompokan ini bertujuan untuk menentukan researchs gap . Dimana dengan kita menempatkan topik penelitian kita kedalam research gap akan membuktian keaslian dari topik penelitan ini.
Selain itu dengan mengetahui research gap maka akan menghindarkan kesamaan topik dengan penelitian yang sudah ada.
I-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
RESEARCH GAP
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR LAPIS PONDASI ATAS DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR DIFA SOIL STABILIZER PERENCANAAN PERKERASAAN LENTUR DENGAN SOIL STABILIZER TANAH LEMPUNG
PERENCANAAN PERKERASAAN LENTUR DENGAN SULLY SEMENT
ALJUIS UNV. BANDAR LAMPUNG 2010
TAKEMOTO YUSHI KABUSHIKI KAISHA UNV. JAPAN 2013
ORGANIC SOIL STABILIZATION SURYA UNV. MALAYSIA 2006
Pada Gambar 1.3 ditunjukan hasil pengelompokan tema-tema penelitian terdahulu. Serta letak topik penelitian dalam researchs gap yang telah ditentukan. Artinya topik penelitian ini dapat dibuktikan secara jelas tentan keaslianya dan terhindar dari duplikasi kesamaan topik penelitian yang sudah ada.
I-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
1.3
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang kasus yang telah diuraikan diatas maka dapat
dirumuskan beberapa masalah antara lain sebagai berikut : a. Berapa perbandingan Stuktur konvensional dengan Difa Soil Stabilizer? b. Berapa total
biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan jalan dengan struktur konvensional (flexible pavement) dan Difa Soil Stabilizer? c. Apakah bisa diaplikasikan dengan kondisi tanah yang expansip atau tanah gambut?
1.4
Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4.1 Maksud Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisi simulasi terhadap produktivitas metode kerja dengan Difa Soil Stabilizer sehingga dapat memaksimalkan waktu dan biaya dalam proses penyelesaian pekerjaan tersebut.
1.4.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui perbandingan struktur kovensional dengan Difa Soil Stabilizer. I-8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
b. Menganalisa produktivitas total biaya yang lebih efektif dan efisiensi dari struktur konvensional dengan Difa Soil Stabilizer pada pekerjaan Jl. Cilodong – Jl. Ir. Juanda, Depok - Bogor c. Dapatkan memastikan atau mengetahui stuktur Difa soil stabilizer bisa digunakan dengan kondisi tanah yang ekspansif
1.5
Batasan penelitian Untuk menghindari penyimpangan dalam penulisan Tugas Akhir dari tujuan
awal maka diberlakukan pembatasan penelitian antara lain sebagai berikut: 1. Penelitian menggunakan studi kasus proyek:
Lokasi Proyek
: JL. Cilodong – Jl. Ir. Juanda, Depok – Bogor
Pekerjaan
: 8,4 KM
2. Hal yang dibandingkan dalam penelitian ini yaitu stuktur konvensional dengan Difa Soil Stabilizer dari segi biaya dan waktu yang dianalisa. 3. Analisa biaya berdasarkan pada rencana anggaran biaya proyek tanjung
1.6
Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
I-9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan referensi bagi pelaku pekerja sebagai panduan dalam menganalisa biaya dan perencanan Jalan 2. Memberikan motivasi kepada perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi jalan
1.7
Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini disajikan dalam tiga bagian yang
terdiri dari bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran. Pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran. Sedangkan untuk bagian pokok berisikan mengenai laporan hasil penelitian dari Tugas Akhir ini yang secara garis besar dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang dasar-dasar teori, literature baik cetak maupun elektronik yang digunakan sebagai landasan atau acuan analisa dan penulisan laporan hasil penelitian I-10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
BAB III METODOLOGI Merupakan uraian tahapan dalam melakukan penelitian secara sistematis disertai metode-metode yang digunakan. Garis besarnya disajikan dalam bentuk diagram alir (flow chart).
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN Menjelaskan proses pengolahan data dan analisa data yang dipakai dalam menyelesaikan tugas akhir, dan sampai tercapainya optimasi waktu dan biaya yang sudah di tuangkan dalam batasan masalah. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berisi mengenai kesimpulandari hasil penelitian yang telah dilakukan dan manfaat yang berikan terhadap aktualisasi pelaksanaan proyek. Serta saran-saran yang diperlukan berkaitan dengan penyelesaian tugas akhir ini.
I-11
http://digilib.mercubuana.ac.id/