1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Energi merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia. Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat berbanding lurus dengan pertumbuhan kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk Negara Indonesia, Berdasarkan data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2012, konsumsi energi selalu tumbuh rata-rata 7,1 % per tahun, dan konsumsi energi di Indonesia didominasi oleh sektor industri dan transportasi. Pola pemanfaatan energi primer di dalam negeri masih didominasi oleh minyak bumi sebesar 46,7 %, gas bumi 20,6 %, batubara 27,4 %, dan EBT 5,3 %. Demikian pula pemanfaatan energi finalnya. Total kosumsi energi final yang mencapai 805,6 juta BOE masih didominasi oleh BBM sebesar 47,1 % (BAPPENAS, 2010). Salah satu sumber energi yang mendasar yaitu energi listrik, energi listrik merupakan salah satu energi untuk mendukung kelangsungan kehidupan masyarakat terutama sektor industri. Berdasarkan data Pusdatin Kementrian ESDM tahun 2008, konsumsi energi listrik sektor industri mencapai 79,1 juta BOE dengan persentase dari seluruh konsumsi energi total sebesar 12,6 %. Energi listrik di industri diperlukan untuk menggerakkan motor-motor listrik sebagai tenaga penggerak utama pada mesin proses. Penyediaan energi listrik masih
1
2
didominasi oleh bahan bakar fosil terutama minyak bumi dan batubara, Sedangkan pemanfaatan sumber energi baru-terbarukan sebagai bahan bakar penyediaan energi listrik hanya berkisar 4,8% dari keseluruhan total pemakaian bahan bakar (Direktorat Konservasi Energi, 2012). Industri gula merupakan salah satu industri fundamental yang ada di Indonesia. Komsumsi gula nasional semakin meningkat dari tahun ke tahun, Sementara kapasitas produksi pabrik-pabrik gula nasional yang semakin menurun. Pada tahun 2012, produksi gula nasional hanya mencapai sekitar 2,56 juta ton atau meningkat dibanding 2011 yang hanya 2,2 juta ton. Jumlah produksi itu belum mampu menutupi kebutuhan nasional terhadap gula konsumsi (gula kristal putih) yang mencapai sekitar 3 juta ton (Kusbiantoro, 2013). Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meninggkatkan produktifitas gula dalam negeri. Namun kenyataannya produksi gula nasional belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga gula impor masih terus diperlukan. Secara umum, kondisi pergulaan nasional memiliki tiga persoalan utama. Pertama, rendahnya harga beli gula bagi produksi petani karena rendahnya harga gula di pasaran dunia. Kedua, rendahnya produktifitas pabrik gula dan banyak yang tidak efisien. Ketiga, perkembangan industri gula nasional terus merosot. Untuk itu, perlu adanya manajemen untuk menyelesaikan permasalahan pada industri gula agar produktifitas pabrik meningkat dan semakin efisien. Kebijakan pemerintah terkait dengan energi bertumpu pada tiga pilar utama yaitu intensifikasi, diversifikasi dan konservasi (Direktorat Konservasi Energi, 2012). Salah satu arah kebijakan pemerintah untuk menanggulanginya
3
adalah dengan mengeluarkan regulasi tentang konservasi energi. Pengertian konservasi energi (menurut UU No.30/2007 tentang energi) adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Perusahaan industri harus meningkatkan efisiensi energi, khususnya energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi energi listrik perlu mengetahui potensi penghematan energi listrik yang ada di perusahaan industri, salah satu caranya adalah dengan melakukan audit energi listrik. Berdasarkan UU No. 14 tahun 2012 pasal 8, Audit energi dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya pada peralatan pemanfaat energi utama paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun. Audit energi listrik dapat dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahap pertama dimulai dari pengumpulan data mengenai penggunaan energi listrik pada periode sebelumnya, pengukuran langsung penggunaan energi listrik menggunakan alat ukur, perhitungan Konsumsi Energi Spesifik (KES) listrik serta analisa mengenai peluang hemat energi. Hasil dari audit energi listrik yang dilakukan adalah dapat mengetahui data yang konkrit mengenai kondisi eksisting yang ada, biaya operasional untuk kebutuhan energi listrik, dan manajemen energi yang digunakan. Data eksisting ini kemudian dapat dianalisa dan diindentifikasi peluang untuk penghematan energi dan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penghematan energi. Peluang penghematan energi dapat dihitung untuk mengetahui sejauh mana penghematan energi yang akan dicapai dan nilai uang yang dapat dihemat. Hasil
4
audit energi diperoleh informasi peluang hemat energi (PHE) yang membutuhkan investasi atau yang tidak membutuhkan investasi. Pada penelitian kali ini akan dilakukan kegiatan audit energi listrik di salah satu industri pabrik produksi gula yang ada di Sumatera Selatan, yaitu Pabrik Gula Komering PT. Laju Perdana Indah. Hasil audit energi dan implementasi PHE untuk industri pabrik ini akan memberikan solusi dalam upaya apa yang harus dilakukan untuk manajemen energi yang baik agar dapat meningkatkan efisiensi dan pada akhirnya akan menekan biaya operasional energi listrik. Selain itu, melalui sosialisasi Sumber Daya Manusia (SDM), informasi hasil audit dan implementasinya dapat diketahui secara luas oleh seluruh SDM khususnya yang berada di PT. Laju Perdana Indah, Sumatera Selatan.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada sub bab 1.1, maka
dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana mengetahui kondisi eksisting energi listrik pabrik untuk melakukan suatu proses produksi gula 2. Bagaimana mengetahui Konsumsi Energi Spesifik (KES) pabrik 3. Bagaimana mengetahui peluang penghematan energi listrik yang dapat dilakukan agar penggunaan energi listrik dapat lebih efisien
5
1.3
Batasan Masalah Berdasar perumusan masalah yang dikemukakan di sub bab 1.2, maka
akan dibuat batasan-batasan masalah untuk spesifikasi hal-hal yang akan dibahas. Hal ini dilakukan agar pembahasan dan pembuatan laporan sesuai dengan judul yang telah ditetapkan dan penelitian yang dilakukan menjadi terfokuskan. Batasan-batasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut. 1. Data konsumsi energi listrik yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa data sampel konsumsi energi listrik selama 6 bulan mulai dari 6 juli 2012 sampai dengan 5 januari 2013 di pabrik gula komering, PT. Laju Perdana Indah. 2. Data profil pembebanan listrik yang diolah merupakan data primer dan sekunder yang dapat dilakukan survei langsung pada Pabrik Gula Komering, PT. Laju Perdana Indah, Sumatera Selatan. 1.4
Manfaat dan Tujuan Penelitian Manfaat dari kegiatan audit energi listrik ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui dan mengevaluasi kualitas pemakaian energi listrik eksisting di Industri PT. Laju Perdana Indah, Sumatera Selatan. 2. Dapat mengetahui pola penggunaan energi listrik eksisting di Pabrik. 3. Dapat mencari peluang-peluang konservasi energi listrik berdasarkan kondisi aktual di Pabrik. Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan audit energi listrik ini adalah
sebagai berikut : 1. Mengetahui profil beban listrik Pabrik
6
2. Mengetahui kondisi eksisting beban Pabrik 3. Mengetahui konsumsi energi listrik berdasar data historis yang telah ada dan pengamatan langsung 4. Mengetahui Konsumsi Energi Spesifik (KES) listrik 5. Mengidentifikasi peluang-peluang dalam penghematan energi Pabrik 6. Memberikan rekomendasi peluang hemat energi
1.5
Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika untuk penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bab I : Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat dan tujuan penelitian serta sistematika penulisan laporan. 2. Bab II : Dasar Teori Pada bab ini akan dipaparkan mengenai pengertian audit energi, prosedur audit energi, Konsumsi Energi Spesifik (KES), konservasi energi, manajemen beban, daya listrik, faktor daya, standar kualitas listrik, dan industri tebu. 3. Bab III : Metodologi Penelitian Pada bab ini berisi tentang lokasi penelitian, data pengamatan, prosedur penelitian dan perangkat yang digunakan. 4. Bab IV : Hasil dan Pembahasan
7
Pada bab ini berisi tentang data hasil penelitian berupa deskripsi obyek penelitian, sistem kelistrikan obyek penelitian, konsumsi energi listrik energi listrik, profil pembebanan energi listrik, Konsumsi Energi Spesifik (KES).
5. Bab V : Penutup Pada bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil analisa yang dilakukan terhadap data penelitian serta saran mengenai penelitian yang telah dilakukan.