1. BAB I INTRODUCTION Pada skripsi kali ini, perancang mendapatkan kesempatan untuk merancang kawasan terpadu khususnya pada tower yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dengan tema besar “Post-Modern Vernacularism”. Adapun definisi dari Post-Modernism menurut Charles Jencks adalah kelanjutan dari modernism, yang bahkan melampaui modernism yang ditandai dengan makna ganda yang menandakan pluralisme. Post-Modernism sendiri melambangkan kemunduran dari arsitektur modern yang lahir pada tahun 1890-an. Salah satu faktor yang menandakan berakhirnya arsitektur modern adalah dirubuhkannya sebuah bangunan yang bernama Pruitt-Igoe Housing di kota St.Louis, Missouri, Amerika Serikat yang dibangun berdasarkan ide CIAM (International Congresses of Modern Architecture). Bangunan ini menandakan gambar modernism, namun pada kenyataannya apartemen ini menjadi sarang kejahatan dan para perusuh. Ini membuktikan bahwa dasar filosofis dari arsitektur modern sudah tidak sesuai/relevan dengan tuntutan zaman, dengan didukung lagi dengan banyak faktor lainnya. Pengadopsian arsitektur Post-Modern pada sebuah kawasan terpadu bertaraf internasional juga menunjukkan kemajuan perkembangan suatu daerah sesuai dengan berkembangnya zaman. Di dalam arsitektur Post-Modernis terdapat beberapa aliran dimana salah satunya disebut Neo-Vernacular. Arsitektur Neo-Vernacular sendiri selain menerapkan elemen fisik yang
3 Universitas Sumatera Utara
4
diterapkan dalam bentuk modern, tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, dan religi. Arsitektur ini muncul sebagai respon dari modernism yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi oleh revolusi industri. Bruce Allsopp mengatakan : “Vernacular architecture is a generalized way of design derived from folk architecture, it uses the design skills of architects to develop folk architecture.” Dari sana dapat kita tarik kesimpulan bahwa arsitektur vernakular merupakan perkembangan dari arsitektur rakyat yang memiliki nilai budaya dan ekologi yang alamiah sesuai dengan kaidah yang ada di masyarakat dan lingkungannya. Tema besar Post-modern Vernacularism secara keseluruhan dapat disimpulkan adalah sebuah arsitektur setelah era modern yang masih mengandung unsurunsur fisik maupun non-fisik seperti elemen, tata letak, dan budaya dalam pengaplikasiannya di perencanaan kawasan maupun bangunan.
Maksud dan Tujuan Maksud dari perancangan proyek ini adalah : 1. Menciptakan sebuah kawasan landmark sebagai pusat pariwisata dan budaya Nias Selatan. 2. Menyuguhkan arsitektur tradisional Nias Selatan dalam sebuah kawasan untuk dinikmati oleh wisatawan lokal dan mancanegara
Universitas Sumatera Utara
5
Tujuan yang ingin dicapai dalam proyek ini adalah : 1. Menciptakan sebuah bangunan monumental berupa menara (tower) sebagai ikon budaya Nias Selatan. 2. Menciptakan sebuah pusat perbelanjaan sebagai kawasan ekonomi dan pusat budaya dengan pendekatan arsitektur yang mengangkat identitas Nias Selatan. Permasalahan Perancangan Masalah yang akan dihadapi selama proses perancangan kawasan landmark adalah bagaimana penyusunan ruang, kebutuhan ruang, dan pendekatan arsitektur yang ada pada bangunan yang dirancang. Permasalahan umum :
Perancangan bangunan menara yang bersinkronisasi dengan ruang terbuka hijau dan penyatuan bentuk ruang terhadap bangunan di sekitarnya.
Penyusunan area terbuka untuk umum dalam penyusunan bentuk massa pusat perbelanjaan.
Permasalahan khusus :
Menentukan kebutuhan ruang dari masing-masing fungsi bangunan dalam tugas memfasilitasi pengguna bangunan.
Memunculkan arsitektur Nias Selatan dalam tampak maupun bentukan massa bangunan.
Universitas Sumatera Utara
6
Penggunaan sistem utilitas dan sistem struktur yang tepat terhadap bangunan yang dirancang.
Menggunakan tema post-modern tanpa menghilangkan arsitektur asli Nias Selatan.
Studi Kasus Perancangan Kawasan Ekonomi Khusus Neo Tokyo Plan & KEK Tanjung Lesung Salah satu contoh adalah sebuah kota Tokyo baru pada tahun 1960 oleh arsitek Kisho Kurokawa.
Gambar 1.1 Tokyo City Plan (sumber : Wikipedia)
Sumbu besar yang ada di tengah kota ini dibangun di Teluk Tokyo yang dirancang untuk memisahkan jalur mobil dengan pejalan kaki.
Universitas Sumatera Utara
7
Gambar 1.2 Kapal Tempat Tinggal (sumber : Wikipedia)
Gambar 1.3 Diagram Kapal (sumber : Wikipedia)
Detail kapal besar ini memiliki lebar 300 meter, dengan atap seperti candi Jepang yang tampaknya mengambang di air yang difungsikan sebagai tempat tinggal. Sebagai bentuk integrasi kota pelabuhan dengan Teluk Tokyo, Kenzo Tange membuah tata kota yang sedemikian rupa dengan mengadopsi arsitektur Postmodernism dan mencampurkannya dengan arsitektur Vernakular yaitu dengan
Universitas Sumatera Utara
8
elemen atap tradisional Jepang pada kapal tempat tinggal. Akan tetapi, karena beberapa faktor kota ini tidak jadi dibangun. Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung
Gambar 1.4 KEK Tanjung Lesung (sumber : setkab.go.id)
KEK Tanjung Lesung terdapat di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Jarak dari Jakarta sekitar 180 km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. KEK ini terletak antara ikon wisata Banten yakni Gunung Krakatau dan Taman Nasional Ujung Kulon. Proyek tersebut antara lain mengembangkan pariwisata sebagai destinasi wisata berdaya saing global, memiliki ketersediaan lahan seluas 1.500 Ha, dan direncanakan untuk didirikan 26 hotel, resort, dan kondominium mewah.
Universitas Sumatera Utara
9
Informasi Umum KABUPATEN NIAS SELATAN Letak
Bagian Selatan Pulau Nias +/- 120 km dari Gunung Sitoli ke Teluk Dalam
Ibukota
Teluk Dalam
Luas Wilayah
1.852 km2
Jumlah Kecamatan
18 kecamatan
Jumlah Kelurahan
2 kelurahan
Jumlah Desa
354 desa
Populasi
294.069 jiwa
Kepadatan Penduduk
181 jiwa/km2
Luas Lahan Idealand
320 Hektar Tabel 1.1 Informasi Umum
PULAU TERBESAR Pulau Tanah Bala
39.67 km2
Pulau Tanah Masa
32.16 km2
Pulau Tello
18 km2
Pulau Pini
24.36 km2 Tabel 1.2 Pulau Terbesar
Universitas Sumatera Utara
10
BATAS WILAYAH Utara
Kabupaten Nias & Nias Barat
Selatan
Kepulauan Mentawai/Sumbar
Barat
Samudera Hindia
Timur
Kab.Madina & Kep. Mursala TapTeng Tabel 1.3 Batas Wilayah
Besarnya lahan yang tersedia dan dukungan dari pemerintah akan membuat daerah ini sukses dalam menarik perhatian investor. Banyaknya kebijakan oleh pemerintah setempat yang mempermudah proses investasi memastikan daerah ini memiliki potensial yang sangat besar. Terwujudnya sebuah daerah pariwisata yang memiliki banyak fasilitas penunjang akan menjadikan kawasan ini kawasan yang sangat modern dan dinantikan oleh para turis, khususnya pertunjukkan budaya dan keindahan alam.
Universitas Sumatera Utara
11
Beberapa fungsi fasilitas penunjang yang disediakan di KEK Pariwisata Idealand:
o Hotel & cottage
Landmark
o Rumah Sakit
o Ya’ahowu Tower
o Rumah Bupati
o Plaza
o Townhouse
o Green School
Kantor Pemerintahan
Pusat Olahraga
o Akademi Kebidanan
Tempat Tinggal
o Convention Centre
Wisata
o Gor
o Camping Ground
o Golf Course & Club House
o Sea World Waterpark
o Gym
o Mangrove Track
Fasilitas Penunjang
&
o Kebun Binatang o Pasar Seni
Pada penulisan skripsi kali ini, akan lebih difokuskan ke daerah landmark dan komersial, antara lain : Ya’ahowu Tower & Pusat Perbelanjaan Ofulo Junction.
Universitas Sumatera Utara