R/088.AGA/4.2/2011 PT WASKITA KARYA (PERSERO) NERACA Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
Catatan
2010 Rp
2009 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 30.828.762.886 dan Rp 40.701.614.380) Piutang Retensi (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 9.046.297.738 dan Rp 22.144.825.846) Piutang Lain-lain (Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 10.385.494.314 dan Rp 7.769.825.544) Piutang Pemegang Saham Persediaan Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa Pajak Dibayar di Muka Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investasi Pada Kerjasama Operasi Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 132.698.527.887 dan Rp 124.657.846.277) Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
2.b, 3 2.c, 4
354.926.218.027 340.147.168.044
178.658.499.452 22.060.400.000
2.d, 5
594.930.530.863
425.625.142.060
2.d, 6
287.529.550.598
202.101.236.673
7 8 2.g, 9 2.f, 10 11.a 12
21.099.495.690 -232.964.157.186 1.653.275.472.071 126.226.504.673 138.229.976.331 3.749.329.073.483
19.297.348.094 474.992.100.000 166.382.476.656 811.328.721.594 268.454.524.226 161.479.645.729 2.730.380.094.484
13 14
107.050.991.130 65.356.387.003
108.115.807.685 76.022.118.929
2.h, 15 2.i,16
152.123.694.549 4.880.024.369 329.411.097.051
144.444.130.431 12.282.816.296 340.864.873.341
4.078.740.170.534
3.071.244.967.825
JUMLAH ASET -
0
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini
d1/08 April 2011
1
paraf:
R/088.AGA/4.2/2011 PT WASKITA KARYA (PERSERO) NERACA (Lanjutan) Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
Catatan
2010 Rp
2009 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Bruto Kepada Pihak Ketiga Hutang Pajak Uang Muka Kontrak Jangka Pendek Beban Masih Harus Dibayar Kewajiban Lancar Lainnya Jumlah Kewajiban Lancar
17 18 2.j, 19 11.b 20 21 22
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Uang Muka Kontrak Jangka Panjang Kewajiban Manfaat Karyawan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
23 24
Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal Saham Modal Dasar sebesar 720.000 Saham terdiri dari dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 180.000 Saham Seri A Dwi Warna dan 17.820.000 Saham Seri B masing-masing tahun 2010 dan 2009 Modal Dipesan Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas
25.a 25.b
1.011.280.237.170 900.293.950.207 1.140.388.806.050 27.789.638.831 289.665.780.849 19.898.948.370 30.918.189.726 3.420.235.551.203
822.360.018.688 938.706.122.240 450.155.002.074 18.165.523.523 266.910.495.682 7.011.802.147 32.511.609.627 2.535.820.573.981
208.315.150.845 -208.315.150.845
199.262.135.068 -199.262.135.068
3.628.550.702.048
2.735.082.709.049
654.992.100.000 -(3.259.162.399)
180.000.000.000 474.992.100.000 5.787.827.654
192.279.960.913 (393.823.430.028) 450.189.468.486
142.601.988.604 (467.219.657.482) 336.162.258.776
4.078.740.170.534
3.071.244.967.825
26
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini
d1/08 April 2011
2
paraf:
R/088.AGA/4.2/2011 PT WASKITA KARYA (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
Catatan
2010 Rp
2009 Rp
PENDAPATAN USAHA
2.k, 27
5.853.205.163.767
4.490.875.972.526
BEBAN KONTRAK
2.k, 28
5.276.902.882.128
4.051.180.647.709
576.302.281.639
439.695.324.817
8.861.463.768
42.538.980.769
LABA KOTOR SETELAH PROYEK KERJASAMA OPERASI
585.163.745.407
482.234.305.586
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
16.330.452.518 185.712.725.462 202.043.177.980
10.691.413.071 164.371.520.018 175.062.933.089
383.120.567.427
307.171.372.497
8.662.116.188 (149.815.595.239) 2.883.716.195 836.644.319 (1.053.559.261) (4.390.383.090) (142.877.060.888)
4.146.019.644 (148.919.186.242) 425.108.650 795.716.921 (6.011.969.849) (8.056.385.989) (157.620.696.865)
240.243.506.539
149.550.675.632
(116.164.146.776) -(116.164.146.776)
(98.867.543.323) -(98.867.543.323)
124.079.359.763
50.683.132.309
LABA KOTOR Laba Proyek Kerjasama Operasi
2.q, 29
30
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH Pendapatan Bunga Beban Pinjaman Keuntungan Penjualan Aset Tetap Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Bersih Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain
31 15
2.k
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan
2.o, 11.c
LABA BERSIH LABA USAHA PER SAHAM DASAR
32
21.284
1.706.508
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
32
6.893
281.573
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini
d1/08 April 2011
3
paraf:
R/088.AGA/4.2/2011 PT WASKITA KARYA (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
Catatan
SALDO PER 31 DESEMBER 2008 Modal Dipesan Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Laba Bersih 2009 SALDO PER 31 DESEMBER 2009 Modal Disetor Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Cadangan Umum Laba Bersih 2010 SALDO PER 31 DESEMBER 2010
Modal Disetor
Modal Dipesan
Rp
Rp
Selisih Kurs Akibat Penjabaran Laporan Keuangan Rp
Saldo Laba Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Rp
Rp
Jumlah Ekuitas Rp
180.000.000.000
--
3.817.760.611
142.601.988.604
(517.902.789.791)
(191.483.040.576)
----
474.992.100.000 ---
-1.970.067.043 --
----
--50.683.132.309
474.992.100.000 1.970.067.043 50.683.132.309
180.000.000.000
474.992.100.000
5.787.827.654
142.601.988.604
(467.219.657.482)
336.162.258.776
474.992.100.000 ----
(474.992.100.000) ----
-(9.046.990.053) ---
---49.677.972.309
--(1.005.160.000) (49.677.972.309)
-(9.046.990.053) (1.005.160.000) --
--
--
--
--
124.079.359.763
654.992.100.000
--
(3.259.162.399)
192.279.960.913
(393.823.430.028)
124.079.359.763 -450.189.468.486
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini
d1/08 April 2011
4
paraf:
R/088.AGA/4.2/2011 PT WASKITA KARYA (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
Catatan
2010 Rp
2009 Rp
4.753.493.050.718 (4.711.147.465.786) (68.119.758.126) 8.662.116.188 147.680.880.924 (149.815.595.239) (111.968.651.802) (131.215.423.123)
4.269.191.657.227 (3.923.893.863.415) (90.171.383.918) 4.146.019.644 -(148.919.186.243) (126.312.621.945) (15.959.378.650)
474.992.100.000 2.883.716.195 (23.380.622.012) 1.804.268.158 (323.063.000.000) 133.236.462.341
-502.858.606 (15.942.210.759) 8.409.713.558 -(7.029.638.595)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (Pembayaran) Hutang Bank - Net Penerimaan Deviden Pembayaran Jasa Produksi Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
188.920.218.482 1.901.460.874 (16.575.000.000) 174.246.679.356
72.596.558.353 -(11.500.000.000) 61.096.558.353
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
176.267.718.574
38.107.541.108
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
178.658.499.452
140.550.958.344
354.926.218.027
178.658.499.452
1.301.491.039 353.624.726.988 354.926.218.027
1.086.090.720 177.572.408.732 178.658.499.452
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok Pembayaran kepada Karyawan Penerimaan Bunga Giro dan Deposito Penerimaan Restitusi Pajak Pembayaran Beban Bunga dan Keuangan Pembayaran Pajak Penghasilan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Modal Hasil Penjualan Aset Tetap dan Aset KSO Perolehan Aset Tetap Penerimaan dari Kerja Sama Operasi Penempatan Surat Berharga dan Investasi Jangka Pendek Lainnya Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2.b, 3
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun terdiri dari: Kas Bank Jumlah
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini
d1/08 April 2011
5
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 1.
Umum 1.a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan Negara Waskita Karya didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1961, dari perusahaan asing bernama "Volker Aanemings Maatschappij NV " yang dinasionalisasi Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 1970 status Perusahaan berubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan (Persero). Selanjutnya, Perusahaan dinamakan PT Waskita Karya (Persero) berdasarkan Akta Perusahaan Terbatas Nomor 80 Tanggal 15 Maret 1973, yang dibuat di hadapan Notaris Kartini Mulyadi, SH. Akta Perusahaan Terbatas tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 20 Agustus 1973 dengan surat keputusan Nomor : 4.a.5/310/3 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 82 tanggal 13 Nopember 1973, Tambahan Berita Negara Nomor 91. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali diubah, dan perubahan terakhir dilakukan berdasarkan Akta No. 140 tanggal 20 Juli 2010, yang dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tanggal 31 Maret 2010 dengan surat keputusan No. AHU – AH.01.10.19055 Tanggal 27 Juli 2010. Perubahan anggaran dasar terakhir tersebut antara lain berkaitan dengan perubahan lembar saham dan nilai nominal saham pada modal dasar perusahaan. 1.b. Bidang Usaha Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang dengan menerapkan prinsip-prinsip Perusahaan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: Pekerjaan pelaksanaan konstruksi, jasa pertambangan, pekerjaan terintegrasi Enginering, Procurement and Construction (EPC ), rancang bangun (Design and Build ), layanan jasa konsultasi (Konsultan) manajemen, building manajemen, pabrikasi bahan dan komponen bangunan, pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi, pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik, penyewaan peralatan konstruksi, layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi, investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang prasarana dan sarana dasar serta industri, melakukan usaha di bidang agro industri, ekspor – impor, perdagangan umum, pengelolaan kawasan, system development, layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan dan pengembangan royalti.
d1/08 April 2011
6
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 1.c. Organisasi Struktur Organisasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Nomor KEP-126/MBU/2008 menetapkan 5 (lima) anggota Direksi Perusahaan (Persero) PT Waskita Karya yaitu seorang Direktur Utama dan 4 (empat) Direktur, dengan pembagian tugas sesuai Keputusan Dewan Komisaris Nomor 01/WK/DK/2008 tanggal 17 Juli 2008 Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota-anggota Direksi. Wilayah Kerja Sesuai Keputusan Direksi nomor 03/SK/WK/2008 tanggal 28 Agustus 2010 tentang Perubahan Struktur Organisasi Perusahaan PT Waskita Karya (Persero). Struktur Organisasi Perusahaan berbasis Unit Bisnis. Unit Bisnis mempunyai fungsi pemasaran sampai dengan fungsi produksi. Jumlah Unit Bisnis sebanyak 3 Divisi terdiri dari 10 Wilayah dan 1 Engineering Procurement Construction (EPC), 1 Property sebagai berikut: Divisi Divisi I
Wilayah Operasi
Kedudukan
Daerah operasinya meliputi seluruh indonesia dan luar negeri (kecuali Timur Leste) berkedudukan di Jakarta dengan melaksanakan khusus Proyek Gedung dengan Nilai Kontrak > Rp 75 Milyar, Proyek EPC dan Property (Investasi).
Jakarta
Divisi I membawahi beberapa unit sebagai berikut : 1. Gedung 1 (G1) berkedudukan di Jakarta atau kota lain sesuai perkembangan pasar. 2. Gedung 2 ( G2) berkedudukan di Jakarta atau kota lain sesuai perkembangan pasar. 3. EPC berkedudukan di Jakarta. 4. Properti/Investasi berkedudukan di Jakarta. Divisi II
Daerah operasional meliputi seluruh Kalimantan dan Sumatera dan berkedudukan di Pekanbaru. Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk seluruh proyek Sipil dan Proyek Gedung yang tidak ditangani oleh Divisi I.
Pekanbaru
Divisi II membawahi beberapa wilayah sebagai berikut : 1. Wilayah Barat 1 (B1) NAD dan Sumut berkedudukan di Medan. 2. Wilayah 2 ( B 2) Riau dan Kepri berkedudukan di Pekanbaru. 3. Wilayah 3 (B 3) Sumbar, Jambi ,Bengkulu, Sumsel,Babel,Lampung 4. Wilayah Barat 4 ( B 4) Kalimantan berkedudukan di Balikpapan. Divisi III
d1/08 April 2011
Daerah operasi meliputi Pulau Jawa, Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Maluku dan Papua, berkedudukan di Jakarta. Melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk seluruh Proyek Sipil dan Proyek Gedung yang tidak ditangani oleh Divisi I.
7
Jakarta
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Divisi
Wilayah Operasi
Kedudukan
Divisi III membawahi beberapa wilayah sebagai berikut : 1. Wilayah Timur 1 (T1) DKI,Jabar dan Banten berkedudukan di Jakarta 2. Wilayah Timur 2 (T2) Jateng dan DIY berkedudukan di Semarang. 3. Wilayah Timur 3 (T3) Jatim, Bali, NTB, dan NTT berkedudukan di Surabaya. 4. Wilayah Timur 4 (T4) Sulbar, Sulteng, Sultra, Sulsel, Sulut, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat berkedudukan di Makasar.
Jakarta
1.d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris
: Iwan Nursyirwan Diar : Soemarno Soerono Kohirin Suganda Saputra
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Pengembangan dan SDM Direktur Pemasaran Direktur Operasi
: Ir. M. Choliq, MM : Danny Kustanto, SE, MM Ir. Bambang Esti Marsono, MM Ir. Didi Triyono, MM Ir. I Gusti Putra, MM
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Ketua Anggota
Soemarno Soerono Mohammad Danial , SE. Ak, MM Agus Suparto, SE, Ak
2009 Kohirin Suganda Putra Tjahyo Winarto, SE. Ak Ir. Terangena Ginting, Dip.HE
Susunan Komite Risiko dan Asuransi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Ketua Anggota
Kohirin Suganda Saputra Tjahyo Winarto, Ak, MBA Chaerul Abu Bakar
2009 Soemarno Soerono Mohammad Danial , SE. Ak, MM Ir, Fatchul Hadi, Dip.HE
Komisaris diangkat melalui Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor Kep222/MBU/2007 tanggal 8 Oktober 2007. Direksi diangkat melalui Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor KEP-126/MBU/2008 tanggal 24 Juni 2008. Komite Audit diangkat melalui Surat Keputusan Komisaris nomor 02/SK/WK/DK/2010 tanggal 30 Juli 2010. Komite Risiko dan Asuransi diangkat melalui Surat Keputusan Komisaris Nomor 05/SK/WK/DK/2010 tanggal 30 Juli 2010. 1.e. Personalia Perusahaan memiliki karyawan tetap masimg-masing sebesar 969 dan 886 orang per 31 Desember 2010 dan 2009.
d1/08 April 2011
8
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan Akuntansi 2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun aset tetap yang telah dinilai kembali (revaluasi) di tahun 2000, investasi dalam efek tertentu yang dicatat sebesar nilai wajarnya, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Laporan keuangan disusun dengan menggunakan metode akrual kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah. Kantor Cabang Perusahaan di Dubai menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Negara tempat kedudukannya, yaitu dalam mata uang Dirham. Untuk tujuan penggabungan, laporan keuangan kantor cabang luar negeri dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs Reuters (lihat catatan 2.m). 2.b. Setara Kas Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan dan tidak dijadikan sebagai jaminan. 2.c. Investasi Investasi Jangka Pendek Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek. Deposito disajikan berdasarkan nilai nominal. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Metode Ekuitas Investasi dalam saham dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau Perusahaan memiliki pengaruh signifikan untuk berpartisipasi dalam keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi dari perusahaan tersebut tetapi bukan merupakan pengendalian terhadap kebijakan tersebut, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase kepemilikan dan dikurangi dengan dividen diterima (metode ekuitas). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Berdasarkan metode ekuitas, jika bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari penyertaan, maka penyertaan dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya dicatat oleh Perusahaan apabila telah timbul kewajiban atau investor melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya. Jika perusahaan asosiasi melaporkan laba, Perusahaan akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui. Dividen kas dicatat sebagai pengurang atas nilai tercatat investasi. Apabila nilai ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi
d1/08 April 2011
9
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) yang menjadi bagian perusahaan sesudah transaksi perubahan ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi berbeda dengan nilai ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi yang menjadi bagian perusahaan sebelum transaksi perubahan ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi, maka perbedaan tersebut, diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “SeIisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak/Perusahaan Asosiasi”. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi yang terkait diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui. Metode Biaya Perolehan Metode biaya perolehan diterapkan untuk penyertaan yang bersifat sementara atau kepemilikan yang kurang dari 20% dari modal saham yang ditempatkan. Biaya perolehan mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh penyertaan, termasuk jasa profesional. Penyisihan akan dilakukan jika telah terjadi penurunan signifikan atau permanen atas masing-masing nilai penyertaan. 2.d. Aset dan Kewajiban Keuangan Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang berlaku prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut: Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada tahun 2010, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tahun 2010, Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi, piutang karyawan, dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
d1/08 April 2011
10
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tahun 2010, Perusahaan mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. Pada tahun 2010, Perusahaan mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi saham diukur dengan metode biaya. Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada tahun 2010, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (ii) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. d1/08 April 2011
11
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Pada tahun 2010, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan. Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai. Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis. Estimasi nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada neraca. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Investasi saham diukur dengan metode biaya Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Aset keuangan dan kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada 31 Desember 2010. 2.e. Piutang Retensi Piutang retensi merupakan piutang Perusahaan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi setelah penyelesaian kontrak atau pemenuhan kondisi yang ditentukan kontrak. Piutang retensi dicatat pada saat pemotongan sejumlah persentase tertentu dari setiap tagihan termin untuk ditahan oleh pemberi kerja sampai suatu kondisi setelah penyelesaian kontrak dipenuhi. 2.f. Tagihan Bruto kepada Pengguna Jasa Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang Perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin. Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode presentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara kemajuan (progress) fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca. d1/08 April 2011
12
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2.g. Persediaan Persediaan diukur berdasarkan biaya yang meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Pengadaan bahan bangunan untuk usaha jasa konstruksi langsung dibukukan pada perkiraan Biaya Bahan. Sisa bahan di proyek setiap akhir bulan dihitung dan dibukukan pada perkiraan Persediaan Bahan dengan harga perolehan berdasarkan pada metode FIFO (First in First Out) dan dibukukan kembali sebagai biaya bahan pada awal bulan berikutnya. Persediaan tanah kavling untuk usaha sarana papan dinilai dengan menggunakan harga beli ditambah dengan biaya lain-lain yang dikeluarkan sampai dengan tanah tersebut siap dijual (bersertifikat). Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dengan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan penelaahan fisik persediaan pada akhir periode. 2.h. Aset Tetap Aset tetap dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda dan garis lurus (untuk gedung dan bangunan) dengan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Masa Manfaat Gedung Kendaraan Peralatan Kantor dan Peralatan Proyek
20 Tahun 8 Tahun 2 – 8 Tahun
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya biayabiaya tersebut, sedangkan pengeluaran dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap akan ditambah (kapitalisasi) pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan bila memenuhi kriteria sebagai berikut: - Pengeluaran tersebut memperpanjang masa manfaat aset yang bersangkutan, dan - Memenuhi batas materialitas yang ditetapkan oleh Direksi, yaitu: (i) Di atas Rp 5.000.000,00 untuk perlengkapan kantor, bengkel dan gudang. (ii) Di atas Rp 8.000.000,00 untuk peralatan proyek. (iii) Renovasi/perbaikan gedung lama untuk kantor, rumah tinggal, bengkel dan gudang berikut biaya perizinan dan perencanaannya dengan biaya pekerjaan lebih besar dari Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) tiap kalinya. (iv) Rekondisi atas reparasi alat konstruksi dengan biaya lebih besar dari 10% x harga pasar alat yang sama pada masa kini dan atau lebih besar dari Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) untuk tiap kalinya. Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan lagi atau dilepas, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
d1/08 April 2011
13
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2.I. Aset Lain-lain Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam aset lancar, investasi, maupun aset tidak berwujud disajikan dalam aset lain-lain. Beban tangguhan berupa hak atas tanah dicatat sebesar biaya perolehan hak atau biaya pembaharuan hak. Semua beban tangguhan terkait hak diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis aset tanah, yang mana yang lebih pendek. 2.j. Hutang Bruto kepada Subkontraktor Hutang bruto pihak ketiga merupakan hutang prestasi kerja subkontraktor yang belum diberita acarakan, baik dari subkontraktor atau material yang diakui sebagai prestasi karena belum memenuhi syarat pembayaran sesuai kontrak. Hutang bruto pihak ketiga disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba atau dikurangi kerugian yang diakui. 2.k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan jasa konstruksi diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) yang diukur berdasarkan kemajuan fisik. Pendapatan dari usaha perdagangan diakui berdasarkan metode tahap penyerahan barang kepada pembeli. Pendapatan dari jasa penyewaan gedung diakui berdasarkan jumlah waktu pemakaian yang telah direalisasikan. Pendapatan dari usaha sarana papan (properti) diakui pada saat penyerahan/perpindahan hak atau pada saat penandatanganan akte jual beli. Beban diakui atas dasar saat timbulnya kewajiban yang secara keseluruhan dibandingkan secara layak dengan pendapatannya. 2.l. Kapitalisasi Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan konstruksi, persediaan, realty-property atau produksi suatu aset tertentu dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tertentu tersebut. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasikan adalah seluruh biaya pinjaman (bunga, diskonto, biaya-biaya yang terkait, selisih kurs dari pinjaman yang tidak dilindungi nilai (hedging) yang timbul selama peminjaman dana tersebut dikurangi dengan pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi sementara atas nama dana hasil pinjaman yang belum digunakan. Konstruksi yang termasuk dalam perolehan aset tertentu adalah proyek-proyek prefinancing yang pembangunannya membutuhkan waktu lebih dari satu tahun. 2.m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian kurs tersebut dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
d1/08 April 2011
14
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut: 2010 Rp 1 US $ 1 SGD $ 100 YEN Jepang 1 EURO 1 AED 1 SAR
2.n.
8.991,00 6.980,61 11.029,10 11.955,79 2.452,80 2.402,75
2009 Rp 9.400,00 6.698,68 10.171,00 13.509,73 2.558,97 2.508,71
Transaksi Dengan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Transaksi antara Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN/BUMD) lainnya serta instansi pemerintah tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara lainnya serta instansi pemerintah satu sama lain tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan atau mempunyai pengaruh signifikan dalam mengambil keputusan keuangan atau operasi, sehingga sesuai PSAK No.7 tidak diungkapkan sebagai transaksi pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Transaksi Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
2.o.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 4 Juni 2009, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 40 Tahun 2009 mengenai perubahan atas PP No. 51 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha jasa konstruksi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus 2008, dimana pasal 10 menyatakan perlakuan pengenaan pajak final atas kontrak yang ditandatangani semula sejak 1 Januari 2008 berubah menjadi 1 Agustus 2008. Dengan diberlakukannya PP No. 40 tanggal 4 Juni 2009, terdapat perbedaan perlakuan yang menyebabkan perbedaan perhitungan antara pajak perusahaan yang sudah dicatat oleh Perusahaan dengan yang seharusnya dicatat berdasarkan PP tersebut.
d1/08 April 2011
15
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yakni pajak yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Perbedaan nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan. 2.p.
Imbalan Kerja Program Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi secara sistematis dengan menggunakan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah Projected Unit Credit Method. Program Imbalan Kerja Sesuai dengan kesepakatan kerja bersama, Perusahaan juga akan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 sejak tahun 2003, sehingga Perusahaan membukukan kewajiban atas program imbalan pasca kerja. Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan Projected Unit Credit Method. Penerapan pernyataan tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi Perusahaan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut. Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2004), beban manfaat karyawan diakui langsung, kecuali keuntungan (kerugian) aktuaria dan biaya jasa lalu (non vested). Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuaria lebih dari 10% dari nilai sekarang kewajiban manfaat pasti diamortisasi selama sisa masa kerja, namun keuntungan (kerugian) aktuaria dari kewajiban pegawai yang masih aktif bekerja setelah usia pensiun akan diakui langsung karena kewajiban sudah terjadi.
2.q.
Kerja Sama Operasi (KSO) atau Joint Operation (JO) Dalam melaksanakan pemberian jasa konstruksi, Perusahaan juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pada masing-masing perjanjian, dengan membentuk pengelola proyek secara bersama-sama untuk melaksanakan pekerjaan proyek dari pemberi kerja. Bentuk kerjasama operasi yang dilakukan Perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: a. Proyek kerja sama operasi di mana masing-masing mitra memiliki kendali yang signifikan atas aset dan operasi KSO (integrated ). b. Proyek kerja sama operasi di mana masing-masing mitra memiliki pembagian yang tegas atas aset dan operasi KSO atau hanya salah satu mitra yang memiliki pengendalian signifikan atas aset dan operasi KSO (separated ). Bagian Perusahaan atas aset bersih dan laba bersih KSO Integrated yang mempunyai masa kontrak lebih dari 1 tahun dibukukan berdasarkan metode ekuitas. Bagian Perusahaan atas aset bersih dibukukan dalam akun "Investasi pada Kerja Sama Operasi" dan bagian atas laba/(rugi) bersih dalam akun "Bagian Laba/(Rugi) Kerja Sama Operasi.
d1/08 April 2011
16
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Pendapatan dan biaya yang timbul dalam kelompok KSO separated diakui secara bruto sesuai porsi pekerjaan Perusahaan dan sepenuhnya diakui sebagai pendapatan dan beban Perusahaan. Setiap aset atau kewajiban yang timbul selama operasi dicatat oleh Perusahaan dalam pos tersendiri yaitu "Hutang/Piutang Usaha Bersama". 2.r.
Laporan Keuangan Atas Kantor Cabang dan Proyek Luar Negeri Penyajian laporan keuangan atas kegiatan diluar negeri menggunakan mata uang negara setempat. Sesuai restrukturisasi yang dilakukan oleh Perusahaan pada bulan Maret 2008 telah dibentuk Kantor Pusat Wilayah Luar Negeri dan Engineering Procurement and Construction (EPC), sehingga laporan keuangan kantor cabang luar negeri, laporan keuangan proyek luar negeri digabung dengan laporan keuangan Kantor Pusat Wilayah Luar Negeri, dengan demikian laporan keuangan dalam mata uang negara setempat dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur sebagai berikut: 1. Aset dan kewajiban, baik moneter maupun non moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup (closing rate) pada tanggal neraca. 2. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau kurs rata-rata selama satu periode. 3. Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai ”Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai penutupan usaha di luar negeri.
2.s.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar pada tahun yang bersangkutan.
2.t.
Informasi Segmen Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan (segmen) jenis usaha sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan pengelompokan daerah geografis sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.
2.u. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan Perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, kewajiban, pendapatan dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut.
d1/08 April 2011
17
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 3.
Kas dan Setara Kas 2010 Rp
2009 Rp
Kas Bank Rupiah PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank Riau PT Bank Panin Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri Syariah (Persero) PT BTN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BPD Sumut PT BOT Mitsubishi PT Bank Bukopin Tbk PT BPD Siak PT Bank ChinaTrust PT BPD Semarang PT Bank Mega Tbk PT Bank NTB BT Bank NTT PT Bank Jatim PT Bank Papua PT Bank Jabar
1.301.491.039
1.086.090.720
82.844.661.647 67.239.309.228 42.832.942.740 42.388.430.275 34.539.804.183 18.881.217.766 18.616.237.891 8.258.225.244 830.401.521 370.761.850 36.566.746 2.752.000 826.280 -------
11.024.198.092 11.282.634.710 4.365.079.889 21.401.427.370 2.068.206.963 -80.095.594.481 1.503.526.590 4.991.345.590 1.425.062.265 36.566.746 -946.280 45.199.908 10.974.533 10.054.344 5.954.390 1.945.318 1.674.304
US Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BOT-Mitsubishi
5.566.109.888 3.034.595.386 917.262.448
11.311.996.096 3.411.904.865 188.046.530
Japan Yen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
10.172.807.593
1.680.779.831
Singapore Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
4.519.647.671
12.636.071.189
203.628.504
230.817.113
--
5.447.352.355
12.368.538.127
4.395.048.980
Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dubai AED Masreq-Dubai Arab Reals NCB-Jeddah Jumlah Kas dan Setara Kas
4.
354.926.218.027
178.658.499.452
Investasi Jangka Pendek 2010 Rp Sertifikat Deposito Promissory Notes (Nilai Tercatat) Jumlah
d1/08 April 2011
70.123.400.000 270.023.768.044 340.147.168.044
18
2009 Rp 22.060.400.000 -22.060.400.000
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Promissory notes merupakan surat hutang dari PT PPA (Persero) senilai Rp 275 milyar, sesuai surat hutang No.SU-01/PPA/0710, tanggal 22 Juli 2010, dengan bunga 3% pertahun. Surat hutang tersebut diterbitkan dalam rangka program resrukturisasi dan/atau revitalisasi Perusahaan, dengan jangka waktu satu tahun, namun dapat diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 atas pertimbangan dan/atau permintaan sendiri dari PT PPA (Persero). Nilai tercatat dengan metode pendiskontoan, per 31 Desember 2010 sebesar Rp 270.023.768.044. Di tahun 2010, Perusahaan menjaminkan sertifikat deposito senilai Rp 27.133.200.000 kepada PT Bank BNI (Persero) Tbk, dan Rp 35.490.200.000 kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Rp 7.500.000.000 kepada PT Bank BRI (Persero) Tbk, yang menjadi agunan atas kredit yang diperoleh Perusahaan. Di tahun 2009, Perusahaan menjaminkan sertifikat deposito masing -masing senilai Rp 5.469.000.000 (lihat Catatan 17.u) dan Rp 8.143.200.000 (lihat Catatan 17.v) dengan total deposito sebesar Rp 13.612.200.000 yang ditempatkan pada PT Bank BNI (Persero)Tbk dan Rp 8.448.200.000 yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pengganti agunan atas pinjaman jangka pendek yang diperoleh Perusahaan, (lihat Catatan 17.2). 5.
Piutang Usaha 2010 Rp 510.257.556.823 106.228.042.133 9.000.000.000 273.694.793 625.759.293.749 (30.828.762.886) 594.930.530.863
Piutang Usaha Jasa Konstruksi Piutang Usaha Bersama Piutang Sarana Papan Piutang Sewa Gedung Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Jumlah Piutang Usaha
2009 Rp 379.811.357.053 86.496.679.387 -18.720.000 466.326.756.440 (40.701.614.380) 425.625.142.060
Rincian saldo piutang tersebut sebagai berikut : 2010 Rp Kementerian Pekerjaan Umum Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan Pengelolaan Kota Pemerintah-Pemerintah Daerah Bin Ladin Contractor Group LLC PT Saipem Indonesia PT Pancamulti Niaga Pratama Universitas Indonesia PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
214.950.864.780 51.489.879.592 31.122.446.029 26.459.423.720 24.673.439.471 15.466.558.288 15.116.097.644 13.296.000.000 12.543.362.965 12.269.355.296 11.197.240.179 9.640.990.980 9.000.000.000 7.192.762.500 6.257.778.781 5.636.204.758
Islamic Development Bank PT Indonesian Paradise Island Hubei Hongyuan Power Engineering, Co. Ltd CV Dalas Wilis Putra PT Graha Santika Dyandra PT Jakarta International Container Terminal Universitas Eka Sakti Padang
d1/08 April 2011
19
2009 Rp 71.894.562.178 -30.706.583.708 38.460.842.899 5.015.213.898 4.986.115.490 --3.236.428.903 6.544.200.000 -------
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2010 Rp
Panitia Pembangunan Masjid Agung At-Taqwa PT Retzan Indonesia PT Basko Minang Plaza Perum Perumnas
5.272.669.247 3.979.423.800 3.856.805.240 3.806.346.000 3.578.452.000 3.246.273.248 2.922.462.892 2.522.920.714 2.458.073.215 2.389.765.200 1.871.176.395 130.176.500 ----------------123.412.344.315 625.759.293.749
PT Arcs House PT Citra Margatama Surabaya PT Tiara Sakti Mandiri PT Sijiro International PT Indonesia Ferry (persero) Dinas Pertambangan dan Energi PT NCC Surabaya/ First Kuwaiti Trading & Contracting W.L.L PT Rekayasa Industri PT Angkasa Pura II (Persero) Dirjen Perhubungan Darat, Dephub PT Indonesia Power PT Semen Padang PT Makmur Jaya Sejati PT Plaza Indonesia Realty Tbk PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Japan International Corporation PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Pertamina (Persero) PT Elite Prima Hutama PT Sarana Multi Land RS Advent Bandung Sekolah Tinggi Akuntansi Negara DPU DKI Jakarta PT Citra Wasputhowa Lainnya (di bawah Rp 2 Milyar)
2009 Rp
10.143.507.915 --27.484.878.130 -3.956.835.292 ----2.836.414.375 9.603.842.597 25.662.483.934 23.803.850.932 16.588.488.141 14.820.190.220 9.027.892.598 8.979.555.836 8.419.858.489 6.770.687.218 4.195.950.000 3.853.750.200 3.490.446.827 3.101.361.807 2.783.719.400 2.763.257.890 2.593.198.864 2.180.706.921 112.421.931.778 466.326.756.440
Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut: 2010 Rp Sampai dengan 12 Bulan > 18 - 21 Bulan > 21 - 24 Bulan > 30 - 33 Bulan > 36 Bulan Jumlah
d1/08 April 2011
611.328.051.659 18.720.000 -1.871.176.395 12.541.345.695 625.759.293.749
20
2009 Rp 423.435.475.337 -2.643.038.540 -40.248.242.563 466.326.756.440
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2010 Rp Saldo Awal Tahun Pengurangan (Penambahan) di Tahun Berjalan Saldo Akhir Tahun
(40.701.614.380) 9.872.851.494 (30.828.762.886)
2009 Rp (26.689.531.782) (14.012.082.598) (40.701.614.380)
Sebagai penerapan PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006) tentang instrumen keuangan, di tahun 2010 manajemen telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang, berdasarkan penilaian secara individual atas masing-masing pemberi kerja. Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang di tahun 2010 sebesar Rp 30.828.762.886, meliputi piutang-piutang kepada PT Persada Gading Elok, PT Sarana Multi Land, PT Makmur Jaya Sejati, PT Pakuwon Darma, PT Citra Buana Prakarsa, PT Basko Minang, PT Flobamora Realty, PT Citra Margatama Surabaya, PT Dwijaya Manunggal dan beberapa perusahaan lainnya. Informasi penting lainnya yang berkaitan dengan Piutang Usaha kepada Pemberi Kerja Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 1. Kementerian Pekerjaan Umum – Proyek Pembangunan Box Culvert Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk Proyek Pembangunan Box Culv Nomor: 611.41/10.138.16/PPkm-Pem/436.6.1/2010 tanggal 07 April 2010, dengan nilai sebesar Rp. 61.297.296.732. Tagihan termin yang tercatat mencerminkan penyelesaian pekerjaan sebesar 100% atau sebesar Rp 5.329.448.848 (sebelum PPN) sesuai dengan konfirmasi pekerjaan phisik proyek sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. Pada Januari 2011 terdapat penerimaan pembayaran sebesar Rp 5.169.535.383. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat direalisasikan. 2. Kementerian Pekerjaan Umum - Proyek FO Merak Balaraja Perusahaan melaksanakan pekerjaan proyek Pembangunan Flyover Merak Balaraja berdasarkan Kontrak pekerjaan Nomor: KU.08.08/PEMB-FMB/33/2009 sebesar Rp 119.803.354.428,76 tanggal 14 Oktober 2009. Adendum I kontrak Nomor: KU.08.08/PEMB-FMB/33/2009 dengan nilai kontrak yang sama dengan addendum II, kontrak Nomor: KU.08.08/PEMB-FMB/33/2009 sehingga nilai kontraknya menjadi Rp 125.558.058.563,21 (termasuk PPN). Tagihan termin yang tercatat mencerminkan prestasi pekerjaan sebesar 90,1853% atau sebesar Rp 23.287.944.620 (termasuk PPN). Sesuai dengan konfirmasi pekerjaan phisik proyek sampai tanggal 31 Desember 2010. Pada Januari 2011 terdapat penerimaan pembayaran sebesar Rp 22.152.035.886 dan pada Februari 2011 sebesar Rp 3.699.317.690. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat direalisasikan.
d1/08 April 2011
21
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 3. Universitas Sumatera Utara – Proyek RS Universitas Sumatera Utara Perusahaan melaksanakan pekerjaan pembangunan rumah sakit pendidikan Universitas Sumatera Utara berdasarkan kontrak awal pekerjaan Nomor Kontrak: 03/SK/PMU/IDB/IX/2009 tanggal 9 September 2009 antara Perusahaan dengan Universitas Sumatera Utara dengan nilai kontrak sebesar Rp 315.658.000.000 dengan dua sumber pembiayaan yaitu pinjaman IDB-114 dengan persentase 68% dan pemerintah Republik Indonesia dengan persentase 32% dalam jangka waktu penyelesaian pekerjaan selam 18 (delapan belas) bulan. Pada tanggal 19 Oktober 2009 dilakukan perubahan perjanjian kerja pertama dengan Nomor: 03-ADD/SK/PMU/IDB/X/2009 dengan perubahan nilai kontrak menjadi Rp 335.968.560.000 dan pada tanggal 19 Oktober 2009 disepakati perubahan perjanjian kerja kedua Nomor: 03-ADD2/SK/PMU/IDB/XI/2009, sehingga nilai kontrak menjadi Rp 325.769.683.503. Piutang termin yang tercatat mencerminkan penyelesaian pekerjaan sebesar 74.17% atau sebesar Rp 234.123.538.600 sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. Prestasi yang sudah ditagihkan adalah sebesar Rp 156.617.575.748 dan penerimaan yang sudah cair adalah Rp 105.127.696.156 sudah termasuk PPh Final dan PPN. Sehingga piutang termin terhadap Universitas Sumatera Utara per 31 Desember 2010 yaitu Rp 51.489.879.592. Pada Januari 2011 terdapat penerimaan pembayaran sebesar Rp 45.467.837.074 dan pada Februari 2011 sebesar Rp 836.000.000. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang usaha tersebut dapat direalisasikan. Piutang Usaha dijaminkan pada bank-bank pemberi pinjaman, dengan rincian sebagai berikut: • PT Bank BNI (Persero) Tbk (Catatan 17.1), piutang yang dijaminkan terhadap proyek-proyek sebagai berikut: Pembangunan jalan Pontianak-Tayan, Pembangunan Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perkantoran Paser, Proyek Tubagus Angke, Pembangunan RS. Pendidikan USU, Pembangunan Merak Balaraja Flyover, Pembangunan Bendung dan jaringan Irigasi Primer dan Sekunder pada sub Proyek Sei Siulak, dan Pembangunan Jalan & Jembatan IV Jeneponto - Bantaeng – Bulukumba. •
PT Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 17.2), piutang yang dijaminkan terhadap proyek-proyek sebagai berikut: Bendungan Jatigede, Pembangunan Jalan dan Jembatan Padamaran I, Garang River Improvement, Pembangunan Waduk Jatibarang, dan Pembangunan Jalan Tol Cinere Jagorawi.
•
PT Bank Panin (Catatan 17.3), piutang yang dijaminkan terhadap proyek-proyek sebagai berikut: Pembangunan Bahuga Irrigation Blocks G Komering Irrigation, Bahuga Irrigation Blocks E1 Komering Irrigation, Polder Dike Alabio Sub Project, Gedung Setda Kab. Tasikmalaya, Silo Semen Padang Packing Plant Riau, Ged. Utama Tamalanrea Plaza Makassar, Peningkatan Jemb. S. Lariang di Sul Bar, Pemb. Bandara Tempuling, Station Pompa Kali Banger, Pembangunan Jembatan Teluk Masjid, Gedung Teacher Study & Training Center Universitas Negeri Malang, Pembangunan Jembatan Siak III, Pembangunan Jln Akses - BIL (Gerung-Sulin), dan Pembangunan Waduk Rajui.
•
PT Bank Syariah Mandiri (Persero) (Catatan 17.4), piutang yang dijaminkan terhadap proyek-proyek sebagai berikut: pembangunan gedung kota Bontang, Pasar Cipanas, RSUD Bangkinang, Underground Hopper & Junction House Suralaya, Pembangunan Pertokoan Pasar Kahayan Palangkaraya, Box Culvert Banyu Urip (Avoor Simo), Masjid MA RI, Air Baku Treng Wilis Pemongkong Kab. Lombok Timur, ARCS Hotel Gajah Mada Jogja, Gedung Perpustakaan UI Tahap III, dan Penimbunan Pabean Cikarang.
•
PT Bank Rakyat Indonesia (Catatan 17.6), piutang yang dijaminkan terhadap proyek-proyek sebagai berikut: Struktur Pembangunan Stadion Balikpapan, Struktur, Arsitektur, Mekanikal Elektrikal Koperasi Sejahtera, Struktur, Arsitektur, Mekanikal Hotel Tentrem Yogya, Pembangunan Signature Park Jakarta, dan Pembangunan Gedung Kantor Bank Indonesia Samarinda Paket 3.
d1/08 April 2011
22
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu yang dilakukan Perusahaan terutama atas proyek pembangunan irigasi Dompu sebesar Rp 3.742.364.928, pembangunan jalan tol simpang susun Waru – Bandara Juanda Surabaya paket II sebesar Rp 3.956.835.292, proyek bencana alam kota Rengat Rp 2.351.302.834, proyek Instalasi Pengelolaan Air Samarinda Rp 2.115.105.270, proyek Hi-tech Centre Surabaya sebesar Rp 1.978.034.096 dan proyek Flabomora Mall sebesar Rp 1.550.225.312. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. 6.
Piutang Retensi 2010 Rp Kantor Pusat Divisi I Divisi II Divisi III Wilayah Barat Wilayah Tengah Wilayah Timur Wilayah Luar Negeri Divisi Gedung Divisi Sipil Jumlah Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Jumlah
11.831.088.141 79.675.398.636 107.993.834.438 97.075.527.121 ------296.575.848.336 (9.046.297.738) 287.529.550.598
2009 Rp 25.542.736.947 ---36.541.577.832 23.718.235.737 8.846.338.731 6.914.512.675 45.384.028.817 77.298.631.780 224.246.062.519 (22.144.825.846) 202.101.236.673
Rincian saldo piutang retensi sebagai berikut: 2010 Rp Kementerian Pekerjaan Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk Bin Laden Contractor Group LLC PT Citra Margatama Surabaya Pemerintah - Pemerintah Daerah Universitas Sumatera Utara PT Sarana Multi Land PT Saipem Indonesia PT Pelindo II (Persero) Cabang Panjang PT Perum Perumnas (Persero) PT Adhi Karya (Tbk) PT Pakuwon Darma PT Makmur Jaya Sejati Hubei Hongyuan Power Engineering, CO. Ltd PT Rekayasa Industri PT Semen Padang Antara Koh, Ptd, Ltd Yayasan RS Advent Bandung Bank Indonesia
d1/08 April 2011
116.783.798.212 52.295.398.162 21.891.289.566 9.183.067.448 8.159.693.676 7.830.878.787 6.218.237.455 6.089.503.032 5.506.744.572 5.086.885.400 3.765.687.890 3.688.918.520 3.422.075.682 3.335.356.011 2.840.077.934 2.803.749.950 2.702.144.981 2.530.654.000 2.503.407.696
23
2009 Rp 45.851.103.868 -6.914.512.676 10.997.683.172 19.521.961.039 -9.935.646.560 --4.442.319.455 -11.221.169.359 12.820.914.205 ---2.372.433.160 ---
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2010 Rp PT Elite Prima Hutama PT PLN (Persero) PT Titan Wijaya PT Trans Lingkar Jaya PT Angkasa Pura II (Persero) PT Trans Marga Jateng PT Indonesia Power (Persero) BRR Rehabilitasi dan Rekonstruksi Lainnya (di bawah Rp 2 Miliar)
2.280.226.765 2.174.307.313 2.173.803.743 1.219.739.150 832.822.560 ---21.257.379.831 296.575.848.336
2009 Rp 4.145.866.847 --4.833.700.000 4.752.209.596 9.589.196.913 8.868.840.505 2.569.585.441 65.408.919.723 224.246.062.519
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang retensi adalah sebagai berikut: 2010 Rp Saldo Awal Tahun Pengurangan (Penambahan) Penyisihan Saldo Akhir Tahun
(22.144.825.846) 13.098.528.108 (9.046.297.738)
2009 Rp (18.665.349.485) (3.479.476.361) (22.144.825.846)
Terdapat pemulihan atas penyisihan kerugian penurunan nilai piutang retensi dari tahun sebelumnya kepada PT Citra Margatama Surabaya sebesar Rp 8.079.246.716, dan PT Basko Minang Plaza sebesar Rp 5.019,281.395 dan penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai ditahun berjalan, sehingga nilai pemulihan piutang retensi bersih di tahun 2010 adalah sebesar Rp 13.098.528.108. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang retensi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya piutang retensi di kemudian hari.
7.
Piutang Lain-Lain 2010 Rp PT Megacity Development Koperasi PT Waskita Karya Piutang Karyawan PT Sapta Mandiri Lain-lain Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Jumlah
d1/08 April 2011
24.000.000.000 124.072.547 5.620.000 -7.355.297.457 31.484.990.004 (10.385.494.314) 21.099.495.690
24
2009 Rp 24.000.000.000 124.072.547 119.835.165 477.272.727 2.345.993.199 27.067.173.638 (7.769.825.544) 19.297.348.094
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut: 2010 Rp Saldo Awal Tahun Pengurangan (Penambahan) Penyisihan Saldo Akhir Tahun
2009 Rp
(7.769.825.544) (2.615.668.770) (10.385.494.314)
-(7.769.825.544) (7.769.825.544)
Piutang lain-lain PT Megacity Development (PT MGC) merupakan piutang yang semula dibukukan sebagai persediaan berdasarkan Perjanjian Perdamaian tanggal 24 Nopember 2006 antara PT MGC dengan Societe Auxiliare d’Enterprises International (SAE) dan Perusahaan. Para pihak sepakat bahwa hutang PT MGC sebesar Rp 55 Milyar akan dilunasi dengan uang tunai sebesar Rp 30 Milyar kepada SAE dan Rp 25 Milyar kepada Perusahaan (milik Perusahaan adalah Rp 24 Milyar setelah dikurangi Rp 1 Milyar biaya Pengacara) dalam bentuk apartemen Dukuh Golf, yang berlokasi di Kemayoran, sebanyak 43 unit apartemen. Melalui Akta Notaris No14 tanggal 10 Juli 2007 tentang penyerahan hak untuk satuan rumah susun apartemen Dukuh Golf Kemayoran disepakati bahwa PT MGC wajib menyelesaikan pembangunan dan menyerahkan kepada Perusahaan tepat waktu yaitu 30 bulan sejak Akta Perjanjian Perdamaian ditandatangani. Di tahun 2009, PT MGC tidak dapat memenuhi kesepakatan untuk menyerahkan unit apartemen tersebut kepada Perusahaan secara tepat waktu sehingga Persediaan sebesar Rp 24 Milyar direklasifikasi sebagai Piutang Lain-Lain. Saat ini PT MGC sedang dalam proses kepailitan. Perusahaan telah mendaftarkan tagihan tersebut kepada Kurator PT MGC dan penyelesaian pembayaran atas piutang tersebut diharapkan dapat direalisasikan sebesar 60% dari total tagihan. Pada 31 Desember 2010 dan 2009 Perusahaan membukukan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang kepada PT MGC masing-masing sebesar Rp 10,38 Milyar dan Rp 7,2 Milyar. Perhitungan tersebut didasarkan pada metode pendiskontoan, dengan memperhitungkan perkiraan kas yang akan diterima. Piutang lain-lain Perusahaan merupakan biaya provisi/bank garansi yang dibayar terlebih dahulu oleh Perusahaan atas Kredit Modal Kerja (KMK) untuk subkontraktor. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai piutang cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya piutang lain-lain di kemudian hari. 8.
Piutang Pemegang Saham Merupakan piutang pemegang saham kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) sebesar Rp 474.992.100.000, atas penyertaan modal dipesan di tahun 2009.
9.
Persediaan 2010 Rp Persediaan Gudang Persediaan Tanah Kavling Persediaan Rumah Sarana Papan Jumlah
d1/08 April 2011
2009 Rp
231.369.592.114 1.594.565.072
-232.964.157.186
25
160.520.222.676 3.851.741.980 2.010.512.000 166.382.476.656
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Persediaan gedung merupakan persediaan bahan dan perlengkapan proyek yang masih tersedia di gudang untuk proyek yang dimiliki oleh Perusahaan. Berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terjadi penurunan terhadap nilai persediaan serta tidak terdapat persediaan yang usang, sehingga penyisihan penurunan nilai untuk persediaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah nihil. 10.
Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa Tagihan bruto kepada pengguna jasa merupakan piutang Perusahaan dari pekerjaan yang telah diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan namun belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca. Tagihan bruto kepada pengguna jasa per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Rp Kantor Pusat Divisi I Divisi II Divisi III Wilayah Barat Wilayah Tengah Wilayah Timur Wilayah Luar Negeri Divisi Gedung Divisi Sipil Jumlah
9.508.621.673 584.050.985.121 478.623.347.534 581.092.517.743 ------1.653.275.472.071
2009 Rp 43.024.478.333 ---139.067.816.432 60.814.742.053 75.145.128.731 33.937.329.273 118.687.867.317 340.651.359.455 811.328.721.594
Rincian saldo tagihan bruto kepada pengguna jasa sebagai berikut: 2010 Rp Kementerian Pekerjaan Umum PT Kertas Leces PMU Universitas Sumatera Utara Pemerintah-Pemerintah Daerah PT Trans Marga Jateng PT Trans Lingkar Kita Jaya PT Bank Riau Japan International Corporation Bin Laden Contractor Group LLC PT Saipem Indonesia PT Angkasa Pura II (Persero) PT Indonesian Paradise Island Pelaksanaan Pengelolaan Kota PT Graha Santika Dyandra PT Iglas Universitas Indonesia PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Hotel Candi Baru
d1/08 April 2011
545.696.804.580 83.228.149.924 77.505.962.852 65.859.653.032 59.423.303.628 57.830.543.735 57.605.829.209 47.763.996.670 46.925.080.216 41.488.684.140 40.145.789.631 36.878.194.855 36.304.122.660 31.296.872.728 30.992.820.029 29.259.039.728 26.923.115.394 16.756.373.599
26
2009 Rp 103.831.820.350 8.044.505.173 9.384.512.340 227.335.820.622 50.531.444.287 ---20.058.045.330 5.027.753.174 18.709.063.277 -24.368.740.280 -65.730.842.000 4.908.853.128 ---
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2010 Rp PT Semen Padang PT Pancamulti Niaga Pratama PT Dok Kodja Bahari PT Retzan Indonesia PT Badak NGL Bontang PT Adhi Karya PT Cipta Ekatama Nusantara Yayasan RS Advent Bandung PT Pertamina (Persero) Star Energi Geothermal (Wayang Windu) Ltd PT Semen Gresik (Persero) Tbk PT Tiara Sakti Mandiri Badan Pendidikan dan Latihan Laut PT Bukit Asam (Persero) PT Techindo Pratama Bank Indonesia PT Putera Mataram Indah Wisata Departemen Perhubungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Japan International Corporation Badan Nasional Penanggulangan Bencana PT Trans Heksa Karawang PT Arcs House Daewoo Engineering Company Limited Perum Perumnas PT Jakarta Lingkar Barat Satu RSUD Palembang Bari PT Pakuwon Darma PT Edu Tours Indonesia PT Rekayasa Industri Yayasan Pendidikan Telkom Antara Koh, Pte Ltd Badan Pemeriksa Keuangan Islamic Development Bank PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Titan Wijaya Mahkamah Agung Republik Indonesia PT Makmur Jaya Serasi American Red Cross Lainnya (di bawah Rp 2 Milyar) Jumlah
16.351.362.000 15.809.293.051 15.639.102.000 14.487.568.000 14.471.594.510 11.916.668.938 11.848.409.000 11.559.288.936 10.337.863.683 10.245.116.000 9.526.000.000 9.091.936.364 8.788.833.209 8.571.636.000 8.400.231.128 8.150.952.447 7.895.497.500 6.751.327.057 6.700.277.331 6.020.408.235 5.909.090.909 5.873.738.000 5.231.466.227 4.654.425.014 4.128.279.970 2.872.000.000 2.860.523.000 2.243.561.558 2.033.807.168 2.014.310.274 1.737.676.000 905.648.394 420.042.313 ------67.943.201.245 1.653.275.472.071
2009 Rp 6.901.166.940 ------6.018.192.936 4.147.680.476 ------4.976.472.999 -14.829.722.829 10.691.221.967 -----4.128.279.970 6.544.145.459 -4.999.054.290 -9.998.148.710 7.258.089.091 6.539.087.460 2.758.232.608 30.936.642.283 22.066.982.737 21.664.803.841 17.206.409.906 5.473.143.897 3.545.254.062 82.714.589.172 811.328.721.594
Informasi penting lainnya yang berkaitan dengan Tagihan Bruto Pemberi Kerja Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 1. PT Kertas Leces – Proyek Boiler Batu Bara Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Boiler Batu Bara Nomor: 10/Perj/A-PAN3-BB/VIII/2009, tanggal 12 Agustus 2009 dengan nilai sebesar Rp 61.806.000.000 pada porsi lokal dan USD 12,233,778 pada porsi import. Addendum I, dengan kontrak Nomor: 10/Perj/A-PAN3-BB/VIII/2009 tanggal 1 Maret 2010 dengan perubahan pada tahapan dan syarat pembayaran, namun tidak terjadi perubahan nilai kontrak. Addendum II, kontrak Nomor: 10/Perj/APAN3-BB/VIII/2009 tanggal 10 Desember 2010, terjadi perubahan kesepakatan pada pasal jangka d1/08 April 2011
27
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) waktu penyelesaian dan jatuh tempo dan pasal tahapan dan syarat pembayaran, dengan nilai kontrak tetap seperti semula yaitu Rp 61.806.000.000 pada porsi lokal dan USD 12,233,778 pada porsi import. Tagihan bruto yang tercatat mencerminkan penyelesaian pekerjaan sebesar 74,9004% atau sebesar Rp 137.924.427.795 (sebelum PPN) sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dengan Nomor: 142A/WK/D.I /UEPC/KL/2011. Nilai yang sudah dibukukan adalah Rp 54.696.277.871, sedangkan nilai pekerjaan yang belum dibukukan (tagihan bruto) adalah Rp 83.228.149.924. 2. Kementerian Pekerjaan Umum – Proyek Jalan dan Jembatan Pontianak - Ambawang Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk Pembangunan Jalan dan Jembatan Pontianak Ambawang Nomor: 03-30/EKB-01/NR/A/L002/0409 dengan nilai sebesar Rp. 1.373.369.500. Tagihan bruto yang tercatat mencerminkan penyelesaian pekerjaan sebesar 85,60% atau sebesar Rp 23.915.911.043 (sebelum PPN) sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dengan Nomor: 20/EXT/WK/D2B4/EKB-01/2010. 3. Kementerian Pekerjaan Umum – Proyek Flyover Gebang Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Pembangunan Flyover Gebang Nomor: KU.08.08/FO.GB/2009/02, 14 Oktober 2009 dengan nilai sebesar Rp 63,055,184,041.77 pada porsi lokal dan ¥ 344.333.998,73 pada porsi import. Addendum I,dengan kontrak Nomor: KU.08.08/FO.GB/2009/02 Juli 2010 dengan perubahan pada tahapan dan syarat pembayaran namun tidak terjadi perubahan nilai kontrak. Addendum II, kontrak Nomor: KU.08.08/FO.GB/2009/02 Desember 2010, terjadi perubahan kesepakatan pada pasal jangka waktu penyelesaian dan jatuh tempo dan pasal tahapan dan syarat pembayaran, dengan nilai kontrak yaitu Rp 63.628.479.104,56 pada porsi lokal dan ¥ 340.089.255,19 pada porsi import. Tagihan bruto yang tercatat mencerminkan penyelesaian pekerjaan sebesar 90,1853% atau sebesar Rp 18.252.589.525 (sebelum PPN) sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. 4. Kementerian Pekerjaan Umum – Proyek Box Culvert Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk Pembangunan Pembangunan Box Culvert Nomor: 611.41/10.138.16/PPkm-Pem/436.6.1/2010 tanggal 07 April 2010 dengan nilai sebesar Rp. 61.297.296.732. Tagihan bruto yang tercatat mencerminkan penyelesaian pekerjaan sebesar 98,92% atau sebesar Rp 6.386.262.910 (sebelum PPN) sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. 5. Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Bali - Proyek Pembangunan Perpipaan Air Limbah Denpasar (II) Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Proyek Pembangunan Perpipaan Air Limbah Denpasar (II) Nomor: KU.08.08/PPLP.M-AWW/22.09, tanggal 21 Oktober 2009 dengan nilai sebesar Rp 210.832.507.182 (termasuk PPN) yaitu porsi Waskita 30%, dengan porsi Lokal Rp 152.226.211.836 dan porsi Yen = JPY 334,994,762.00. Tagihan bruto yang tercatat mencerminkan penyelesaian pekerjaan sebesar 85,21% atau sebesar Rp 17.912.801.194,- sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. 6. Kementerian Pekerjaan Umum - Proyek Drainase Aceh Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Proyek Drainase Aceh Nomor: KU.08.08/PLP-AFD/KONT-P.2/VII/2010 tanggal 5 Juli 2010 dengan nilai sebesar Rp 152.891.127.000 (termasuk PPN) dengan jangka waktu 16 bulan dari 16 Juli 2010 hingga 31 Desember 2011. Tagihan bruto yang tercatat mencerminkan penyelesaian pekerjaan sebesar 52,30% atau sebesar Rp 53.269.179.955, sesuai dengan konfirmasi pekerjaan fisik proyek sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. d1/08 April 2011
28
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 7. Dinas Kimpraswil Kab. Rotan Hilir – Proyek Jembatan Pedamaran I Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Jembatan Pedamaran I Nomor: 630/KONTRAK-JP I/MY/2008/47.80 dengan nilai sebesar Rp 213,625,789,000.00, addendum kontrak I bernilai Rp 194,203,864,545.00, addendum kontrak II bernilai Rp 213,534,498,181.00, dan addendum kontrak III bernilai Rp 213,533,779,090.00. Tagihan bruto yang tercatat mencerminkan penyelesaian pekerjaan sebesar 86.4% atau sebesar Rp 37,160,775,425.00 sesuai konfirmasi fisik proyek sampai tanggal 31 Desember 2010 dengan nomor 68/WK/Div. II/PDMR-I/2010. 8. Dinas Kimpraswil Kab. Rotan Hilir – Proyek Jembatan Pedamaran II Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Jembatan Pedamaran II Nomor: 630/KONTRAK-JP I/MY/2008/47.80 dengan nilai sebesar Rp 189,876,605,454.00, addendum kontrak I bernilai Rp 189,876,387,272.00, addendum kontrak II bernilai Rp 208,552,182,727.00 dan addendum kontrak III bernilai Rp 208,551,400,000.00. Tagihan bruto yang tercatat mencerminkan penyelesaian sebesar 86.35% atau sebesar Rp 31,189,261,218.00 sesuai konfirmasi fisik proyek sampai tanggal 31 Desember 2010 dengan nomor 69/WK/Div. II/PDMR-II/2010. 9. Kementerian Pekerjaan Umum - Jatigede Dam Project Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pembangunan Jatigede Dam Project dengan nilai sebesar Rp 131,108,022,589.00 dan addendum yang bernilai Rp 211,140,526,351.00. Tagihan bruto yang tercatat mencerminkan penyelesaian sebesar 71.734% atau sebesar Rp 75,960,040,567.00 sesuai konfirmasi fisik proyek sampai tanggal 31 Desember 2010 dengan nomor 788/WK/SIPIL/D3208001/2010. 10. Universitas Sumatera Utara – RS Universitas Sumatera Utara Perusahaan mendapatkan kontrak pekerjaan untuk pembangunan North Sumatera University Hospital Nomor: 03/SK/PMU/IDB/IX/2009 dengan nilai sebesar Rp 315.658.000.000,00, addendum I (pertama) Nomor: 03-ADD/SK/PMU/IDB/XI/2009 sehingga nilai kontraknya menjadi Rp 335,968,560,000.00, serta addendum kedua No. 03-ADD.2/SK/PMU/IDB/XI/2009 sehingga nilai kontraknya menjadi Rp 325.769.683.503,38. Tagihan bruto yang tercatat mencerminkan pekerjaan penyelesaian sebesar 74.17% atau sebesar Rp 234,123,538,600.00 sesuai konfirmasi fisik proyek sampai tanggal 31 Desember 2010 dengan nomor 137/WK/D.I/UG1/NSUH/2010. 11.
Perpajakan a. Pajak Dibayar di Muka 2010 Rp Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2010 Pajak Penghasilan Pasal 22 - Tahun 2010 Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2009 Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2008 Pajak Penghasilan Pasal 28.a - Tahun 2009 Pajak Penghasilan Pasal 28.a - Tahun 2008 Jumlah
d1/08 April 2011
123.063.922.748 3.162.581.925 ----126.226.504.673
29
2009 Rp --123.573.002.637 104.230.774.125 1.530.570.891 39.120.176.573 268.454.524.226
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2008 (lihat Catatan 11.e). b. Hutang Pajak 2010 Rp Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 - Wapu Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) - Final Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Jumlah
5.454.133.631 3.427.943.717 18.904.451.533 3.109.950 27.789.638.831
2009 Rp 4.136.066.408 4.333.493.452 9.680.497.663 15.466.000 18.165.523.523
c. Pajak Kini Pajak Non Final Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 2010 Rp Laba Sebelum Pajak Perusahaan Beda Tetap Pendapatan yang Dikenakan PPh Final : Pendapatan Kontrak Pendapatan Gedung yang Disewakan Pendapatan Bunga Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap Beban atas Pendapatan yang Dikenakan Pajak Final : Beban Jasa Konstruksi Beban atas Pendapatan Sewa Gedung Jumlah Beda Temporer Jumlah Rugi Fiskal Pajak Dibayar di Muka Lebih (Kurang) Bayar Pajak Kini Pajak Kini Pajak Penghasilan Final Jumlah
2009 Rp
240.243.506.539
149.550.675.632
(5.842.303.970.901) (10.000.000.000) (8.662.116.188) (2.883.716.195)
(4.536.927.061.240) (1.210.315.212) (4.146.019.644) (425.108.650)
5.265.284.551.996 813.300.898 (597.751.950.390.15) ----
4.392.956.876.394 200.952.720 (149.550.675.632) ----
3.162.581.925 (3.162.581.925)
1.530.570.891 1.530.570.891
(116.164.146.776) (116.164.146.776)
(98.867.543.323) (98.867.543.323)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tanggal 20 Juli 2008 yang belaku efektif mulai 1 Januari 2008 tentang pajak penghasilan dari usaha konstruksi, semua pendapatan perusahaan kontruksi dikenakan pajak final. Peraturan tersebut telah diubah berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 40 tanggal 4 Juni 2009 yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus 2008 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah no. 51 tahun 2008, yang menyatakan bahwa semua pendapatan perusahaan konstruksi di antara tanggal 1 Januari 2008 dan 31 Juli 2008 dikenakan pajak tidak final berdasarkan Undang Undang No. 17 tahun 2000.
d1/08 April 2011
30
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Pajak Final Perhitungan beban dan hutang pajak penghasilan final untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Rp Pendapatan Perusahaan Pendapatan Jasa Konstruksi Ditambah/(Dikurangi) Pendapatan Usaha yang Dibiayai oleh Pinjaman Luar Negeri Pendapatan Usaha Luar Negeri tidak Kena Pajak Pendapatan Beda waktu Pengenaan Pajak 2010 - Net Pendapatan Beda waktu Pengenaan Pajak 2009 - Net Pendapatan Beda Waktu Pengenaan Pajak 2008 - Net Pendapatan Jasa Kostruksi Kena Pajak
5.842.303.970.901
4.488.578.782.314
(596.828.169.935) (434.010.544.376) (2.124.160.657.880) 1.165.162.984.257 --
(495.170.793.677) (336.217.018.279) -(1.165.162.984.257) 797.710.948.971
3.852.467.582.967
3.289.738.935.072
901.192.866
1.210.315.212
Pendapatan Gedung yang Disewakan Pendapatan Properti Jumlah Pendapatan Perusahaan Kena Pajak
2009 Rp
10.000.000.000
1.086.875.000
3.863.368.775.833
3.292.036.125.284
115.574.027.489
98.692.168.052
90.119.287
121.031.521
Beban Pajak Final Pendapatan Jasa Konstruksi 3% x 2010 : Rp 3.852.467.582.967 3% x 2009 : Rp 3.289.738.935.072; Pendapatan Gedung yang Disewakan 10% x 2010 : Rp 901.192.866; 10% x 2009 : Rp 1.210.315.212; Pendapatan Properti 5% x 2010 : Rp 9.999.840.454; 5% x 2009 : Rp 1.086.875.000; Jumlah Beban Pajak
500.000.000 116.164.146.776
54.343.750 98.867.543.323
d. Pajak Tangguhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tanggal 20 Juli 2008 dan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 tentang pajak penghasilan dari usaha jasa konstruksi, semua pendapatan perusahaan konstruksi dikenakan pajak final. Konsekuensi dari penerapan peraturan tersebut adalah Perusahaan tidak lagi melakukan perhitungan pajak tangguhannya. e. Surat Ketetapan Pajak Pada tahun 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2008, dengan rincian sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8
d1/08 April 2011
Jenis Pajak SPT Tahunan Badan (1771) SPT Tahunan Pegawai (1721) PPh Pasal 23 PPh Pasal 4 Ayat 2 PPN STP PPN PPN PPN Jumlah
Masa Pajak 2008 Jan - Des 2008 Jan - Des 2008 Jan - Des 2008 Jan-10 Feb -Des 2008 Jan-09 Jan-Des 2008
31
Nomor SKP 00058/406/08/051/10 00038/201/08/051/10 00049/203/08/051/10 00037/240/08/051/10 00006/407/10/051/10 00123/107/08/051/10 00014/407/09/051/10 00268/207/08/051/10
Tanggal 30-Jul-10 30-Jul-10 30-Jul-10 30-Jul-10 23-Nov-10 30-Jul-10 2-Mar-10 30-Jul-10
SKPLB/(SKPLB) (43.719.408.227) 617.370.673 241.026.281 9.952.963 118.169.824.330 501.843.655 (105.564.550.145) 232.883.876 (29.511.056.594)
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Pada tahun 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2007, dengan rincian sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7
Jenis Pajak SPT Tahunan Badan (1771) SPT Tahunan Pegawai (1721) PPh Pasal 23 PPh Pasal 4 Ayat 2 PPN STP PPN PPN Jumlah
Masa Pajak 2007 2007 Jan - Des 2007 Jan - Des 2007 Jan - Des 2007 Feb - Des 2007 Jan-07
Nomor SKP 00098/406/07/051/09 00071/201/07/051/09 00055/203/07/051/09 00035/240/07/051/09 00120/207/07/051/09 00118/107/07/051/09 00039/407/08/051/09
Tanggal 12-Nov-09 12-Nov-09 12-Nov-09 12-Nov-09 12-Nov-09 12-Nov-09 30-Apr-09
SKPLB/(SKPLB) 31.084.225.314 (1.323.318.122) (969.506.348) (473.893.699) (52.757.790) (320.456.865) 59.930.668.892 87.874.961.382
Atas SKPLB Badan dan PPN untuk tahun pajak 2007 tersebut telah diterima oleh Perusahaan melalui rekening PT Bank BNI 46 (Persero) Tbk pada tanggal 12 Nopember 2009 dan 14 Mei 2009 sebesar Rp 27.944.292.490 dan Rp 59.930.668.892. Untuk SKPKB yang diterima di tahun 2009 telah dipindahbukukan ke SKPLB SPT Tahunan Badan untuk tahun pajak 2007. 12.
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 2010 Rp
2009 Rp
118.087.922.326 73.565.464 150.000.000 19.918.488.541 138.229.976.331
Uang Muka Pihak Ketiga Uang Muka Kontrak Uang Muka Beban Umum dan Operasional Lain-lain Jumlah
143.951.671.957 30.000.000 -17.497.973.772 161.479.645.729
Uang muka pihak ketiga diberikan kepada sub kontraktor, pemasok dan mandor borong yang bekerja pada proyek yang dilaksanakan oleh Perusahaan. Penyelesaian uang muka akan diperhitungkan dengan termin yang akan dibayarkan kepada pihak ketiga yang bersangkutan. 13.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Tempat Kedudukan
Persentase Kepemilikan
Metode Biaya : PT Translingkar Kita Jaya PT Citra Wasphutowa PT Cinere Serpong Jaya
Jakarta Jakarta Jakarta
25% 18.14% 12.50%
Metode Ekuitas : PT Ismawa Trimitra (Persero)
Jakarta
20%
d1/08 April 2011
32
2010 Rp 76.208.000.000 15.000.000.000 9.110.592.400
2009 Rp 76.208.000.000 15.000.000.000 9.110.592.400
6.732.398.730
7.797.215.285
107.050.991.130
108.115.807.685
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Perincian nilai penyertaan sebagai berikut: 2010 Rp Nilai Penyertaan Awal Tahun Metode Ekuitas : PT Ismawa Trimitra (Persero) Bagian Laba Bersih Koreksi Penyertaan Penerimaan Dividen Total Metode Biaya : PT Translingkar Kita Jaya PT Citra Wasphutowa PT Cinere Serpong Jaya Nilai Tercatat Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Nilai Penyertaan Akhir Tahun
2009 Rp
7.797.215.285 585.140.744 251.503.575 (1.901.460.874) 6.732.398.730
7.141.561.432 655.653.853 --7.797.215.285
76.208.000.000 15.000.000.000 9.110.592.400 100.318.592.400 107.050.991.130
76.208.000.000 15.000.000.000 9.110.592.400 100.318.592.400 108.115.807.685
PT Ismawa Trimitra (Persero) Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 25% atas dari modal disetor PT Ismawa Trimitra (PT IT). Perusahaan asosiasi didirikan tahun 1995, bergerak di bidang properti, perdagangan, dan keagenan dan merupakan pemilik sekaligus pengelola gedung perkantoran Graha Iskandarsyah di Jalan Iskandarsyah Raya nomor 66C Kebayoran Baru, Jakarta. Bagian laba penyertaan Perusahaan pada PT IT yang diakui tahun 2010 sebesar Rp 560.899.707 dan ditahun 2009 sebesar Rp 795.716.921. PT Citra Waspphutowa Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 12,5 % dari modal PT Citra Washutowa (PT CW). Perusahaan Asosiasi didirikan sesuai Akta Pendirian dari Notaris Drs. Soegeng Santosa, SH. MH, Nomor 10 tanggal 13 Januari 2006, bergerak di bidang pengusahaan jalan tol. PT Translingkar Kita Jaya Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 18,14 % dari Modal PT Translingkar Kita Jaya sesuai dengan Pernyataan Keputusan Rapat dari Notaris Doddy Radjasa Waluyo,SH Nomor 05 tanggal 30 Desember 2008. Perusahaan ini didirikan sesuai Akta Pendirian dari Notaris Agus Madjid, SH, Nomor 18 tanggal 19 Januari 2006, bergerak di bidang penyelenggaraan jalan tol, melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang jalan tol. PT Cinere - Serpong Jaya Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 20,00 % dari Modal PT Cinere-Serpong Jaya. Perusahaan ini didirikan sesuai Akta Pendirian dari Notaris Sugito Tedjamulya, SH, Nomor 63 tanggal 10 Juli 2008, bergerak di bidang konsesi proyek jalan tol seksi Serpong-Cinere, melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang pembangunan jalan tol Serpong-Cinere sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai penyertaan awal sebesar Rp 9.110.592.400.
d1/08 April 2011
33
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 14.
Investasi Pada Kerjasama Operasi 2010 Persentase
Saldo Awal Rp
Wika - Waskita - CGC Waskita - Penta Waskita - Hanan Adhi - Waskita Waskta - Yasa Waskita - Modern Waskita - Sinar Bali Adhi - Hutama - Waskita - Wika Waskita - Brantas Waskita - Sacna Waskita - Wika - CGC Waskita - Rindang Waskita - BRE Waskita - Panca - Agra Waskita - Sinar K PP - Waskita Waskita - Adhi - Hutama Adhi - Waskita - Wijaya Waskita - Pusaka Dewa K Waskita - Jaskon - Bumirejo Waskita - Vigon Waskita - Modern - Purisakti Waskita - Bumikarsa - Karya M Waskita - Makmur Adhi - Waskita JO Wika - Waskita - PP - HK Waskita - Bhaswara M Waskita - Aremix Waskita - Aremix - Akas Waskita - PP Waskita - Paesa KSO Waskita - Green Global Waskita - Karya Bumi NP Waskita - Metro Waskita - Artanusa - Indoetam Waskita - Cahaya Jumlah
d1/08 April 2011
50.00% 40% 55% 45% 58% 40% 75% 25% 50% 40% 35% 55% 60% 36% 75% 50% 35% 33% 70% 40% 60% 40% 50% 55% 45% 25% 33% 55% 40% 40% 55% 80% 38%
Setoran (Penarikan) Rp
--450.342.804 -894.100.767 -31.230.124.799 -2.001.354.544 -182.115.207 -731.719.589 -1 -48.722.542 -1.283.946.494 ---1.052.050.539 (799.491.078) 1 -342.020.913 -396.248.125 -3.485.875.412 (1.363.602.789) 4.895.467.038 (1.209.723.369) 4.113.972.693 (5.271.406.694) 2.730.204.081 -478.850.758 -1.351.737.388 -960.000.000 (880.000.000) 830.551.813 (350.000.000) 561.794.090 -2.933.562.102 -6.056.858.820 (4.950.000.000) 3.062.995.528 (3.062.995.528) 1 -616.268.555 (368.085.965) 1.489.839.853 (1.271.890.270) 997.091.000 -2.469.223.498 -375.079.974 -------76.022.118.928 (19.527.195.693)
34
Pengakuan Laba (Rugi) Rp ---------------511.538.763 2.478.504.808 1.714.524.225 -231.719.686 ----(292.230.175) 1.256.687.883 409.231.010 924.067.434 (115.161.665) 465.986 (1.094.348.493) --1.962.085.431 850.151.000 24.227.877 8.861.463.768
Saldo Akhir Rp -450.342.804 894.100.767 31.230.124.799 2.001.354.544 182.115.207 731.719.589 1 48.722.542 1.283.946.494 -252.559.461 1 342.020.913 396.248.125 2.633.811.385 6.164.248.477 557.090.224 2.730.204.081 710.570.443 1.351.737.388 80.000.000 480.551.813 561.794.090 2.641.331.927 2.363.546.703 409.231.010 924.067.435 133.020.925 218.415.568 (97.257.493) 2.469.223.498 375.079.974 1.962.085.431 850.151.000 24.227.877 65.356.387.003
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2009 Persentase
Saldo Awal Rp
Waskita - Penta Waskita - Hanan Adhi - Waskita Waskta - Yasa Waskita - Modern Waskita - Sinar Bali Adhi - Hutama - Waskita - Wika Waskita - Brantas Waskita - Sacna Waskita - Wika - CGC Waskita - Rindang Waskita - BRE Waskita - Panca - Agra Waskita - Sinar K PP - Waskita Waskita - Adhi - Hutama Adhi - Waskita - Wijaya Waskita - Pusaka Dewa K Waskita - Jaskon - Bumirejo Waskita - Vigon Waskita - Modern - Purisakti Waskita - Bumikarsa - Karya M Waskita - Makmur Adhi - Waskita JO Wika - Waskita - PP - HK Waskita - Bhaswara M Waskita - Aremix Waskita - Aremix - Akas Waskita - PP Waskita - Paesa KSO Waskita - Green Global Waskita - Karya Bumi NP Jumlah
d1/08 April 2011
40% 55% 45% 58% 40% 75% 25% 50% 40% 35% 55% 60% 36% 75% 50% 35% 33% 70% 40% 60% 40% 50% 55% 45% 25% 33% 55% 40% 40% 55% 80% 38%
450.342.804 894.100.767 31.230.124.799 2.001.354.544 182.115.207 731.719.589 (18.847.509.500) 48.722.542 1.326.772.368 -1.585.322.918 (1.102.808.979) 427.955.607 396.248.125 3.170.612.363 4.206.160.060 2.415.624.105 678.927.286 578.024.471 538.364.079 1.626.790.444 446.476.745 1.817.744.361 985.195.682 4.434.701.252 374.798.136 1.294.971.943 -----41.892.851.718
35
Setoran (Penarikan) Rp
Pengakuan Laba (Rugi) Rp
Saldo Akhir
------(1.090.295.975) ---(2.459.392.799) 1.102.808.980 (161.990.000) ---(1.000.000.000) (1.430.826.924) -(1.040.061.801) (640.998.000) (1.432.442.893) (1.265.000.000) --2.688.197.392 (1.314.377.459) (273.957.613) ---(91.376.466) (8.409.713.558)
------19.937.805.476 -(42.825.874) -1.926.120.420 -76.055.306 -315.263.049 689.306.978 2.698.348.588 3.482.103.719 (99.173.713) 1.853.435.110 (25.792.444) 1.816.517.961 9.049.729 1.948.366.420 1.622.157.568 -19.405.517 890.226.168 1.489.839.853 997.091.000 2.469.223.498 466.456.440 42.538.980.768
450.342.804 894.100.767 31.230.124.799 2.001.354.544 182.115.207 731.719.589 1 48.722.542 1.283.946.494 1.052.050.539 1 342.020.913 396.248.125 3.485.875.412 4.895.467.038 4.113.972.693 2.730.204.081 478.850.758 1.351.737.388 960.000.000 830.551.813 561.794.090 2.933.562.102 6.056.858.820 3.062.995.528 1 616.268.555 1.489.839.853 997.091.000 2.469.223.498 375.079.975 76.022.118.929
Rp
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 15.
Aset Tetap 2010 Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Biaya Perolehan: Tanah Gedung Perlengkapan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Jumlah
60.137.909.325 69.744.889.232 8.572.499.349 118.619.019.233 12.027.659.569 269.101.976.708
-292.627.500 962.926.732 19.678.067.780 2.447.000.000 23.380.622.012
4.757.623.082 2.107.413.349 7.660.376.284
Akumulasi Penyusutan: Gedung Perlengkapan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Jumlah Nilai Buku
34.958.284.218 5.884.567.551 74.016.178.241 9.798.816.267 124.657.846.277 144.444.130.431
3.451.936.560 692.186.524 7.837.446.452 1.136.833.076 13.118.402.612
24.649.999 -3.211.795.245 1.841.275.758 5.077.721.002
770.370.801 24.969.052
Saldo Akhir Rp
59.367.538.524 70.012.547.680 9.535.426.081 133.539.463.931 12.367.246.220 284.822.222.436
38.385.570.779 6.576.754.075 78.641.829.448 9.094.373.585 132.698.527.887 152.123.694.549
2009 Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
Biaya Perolehan: Tanah Gedung Perlengkapan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Jumlah
60.137.909.325 69.644.663.473 8.261.985.849 103.087.547.733 12.782.062.113 253.914.168.493
-100.225.759 310.513.500 15.531.471.500 -15.942.210.759
----754.402.544 754.402.544
60.137.909.325 69.744.889.232 8.572.499.349 118.619.019.233 12.027.659.569 269.101.976.708
Akumulasi Penyusutan: Gedung Perlengkapan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Jumlah Nilai Buku
31.515.561.223 5.092.532.286 66.498.073.162 9.713.473.233 112.819.639.904 141.094.528.589
3.442.722.995 792.035.265 7.518.105.079 761.995.622 12.514.858.961
---676.652.588 676.652.588
34.958.284.218 5.884.567.551 74.016.178.241 9.798.816.267 124.657.846.277 144.444.130.431
Aset tetap, berupa tanah dan bangunan dijadikan jaminan atas perolehan kredit dari bank. Penyusutan pada tahun 2010 dan 2009 dibebankan ke beban kontrak (Catatan 28) sebesar Rp 7.157.024.589 dan Rp 5.961.378.023 dan dibebankan ke beban usaha (Catatan 30) masing-masing sebesar Rp 7.518.105.079 dan Rp 6.431.358.134. Penjualan aset tetap di tahun 2010 dan 2009 merupakan penjualan atas tanah, gedung, peralatan proyek dan kendaraan operasional di Kantor Pusat dengan nilai penjualan adalah sebesar Rp 2.902.753.202 dan Rp 502.858.606. Nilai buku aset yang dijual sebesar Rp 19.037.007 dan Rp 77.749.956, sehingga atas penjualan aset tersebut Perusahaan memperolah keuntungan masing-masing sebesar Rp 2.883.716.195 dan Rp 425.108.650. d1/08 April 2011
36
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Aset tetap diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 77.873.300.000 terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Tripakarta, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Intra Asia dan PT Berdikari Insurance untuk jenis pertanggungan property all risk, gempa bumi, dan kebakaran. Periode Asuransi
Nama Asurandur
PT Asuransi Tri Pakarta PT Asuransi Tri Pakarta PT Asuransi Tri Pakarta PT Asuransi Tri Pakarta PT Asuransi Himalaya Pelindung PT Asuransi Himalaya Pelindung PT Asuransi Intra Asia PT Berdikari Insurance Jumlah
01/08/2009 01/08/2009 01/08/2009 01/08/2009 01/08/2009 01/08/2009 28/04/2009 28/04/2009
s.d s.d s.d s.d s.d s.d s.d s.d
Nilai Pertanggungan Rp
01/08/2010 01/08/2010 01/08/2010 01/08/2010 01/08/2010 01/08/2010 28/04/2010 28/04/2010
37.686.500.000 36.477.000.000 413.200.000 413.200.000 1.001.700.000 1.001.700.000 480.000.000 400.000.000 77.873.300.000
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi. 16.
Aset Lain-lain 2010 Rp Tanah dan Bangunan Kontrak Sewa Jangka Panjang Beban Kontrak yang Ditangguhkan Jumlah
1.890.993.032 122.093.039 2.866.938.298 4.880.024.369
2009 Rp 423.793.032 267.326.389 11.591.696.875 12.282.816.296
Beban kontrak yang ditangguhkan merupakan beban yang ditangguhkan atas proyek-proyek yang sedang berjalan, yang akan dibebankan sebagai beban kontrak pada saat proyek tersebut dilaksanakan. 17.
Hutang Bank Jangka Pendek 2010 Rp PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara PT Bank Rakyat Indonesia Jumlah
d1/08 April 2011
313.079.693.609 676.912.942.529 --300.000.000 20.987.601.032 1.011.280.237.170
37
2009 Rp 335.669.248.779 324.487.769.909 100.000.000.000 62.203.000.000 --822.360.018.688
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Suku bunga/beban pinjaman :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara PT Bank Rakyat Indonesia
2010 Rp
2009 Rp
10.50% 10.50% 9.70% -12.50% 10.50%
12.50% 13.00% 11.75% 13.50% ---
1. PT Bank BNI (Persero) Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank BNI (Persero)Tbk sebagai berikut : a. Kredit Modal Kerja Revolving Rp. 200 Milyar b. Kredit Modal Transaksional Rp. 700 Milyar c. Bank Garansi (Non Cash Loan) Rp. 1,700 Milyar US$15,000 d. Leter of Credit (L/C) atau SKBDN Fasilitas tersebut jatuh tempo tanggal 27 Maret 2011 sesuai surat KPS/2.1/168/R tanggal 16 Juni 2010. Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan : a. Barang-barang stock telah diikat fidusia akta nomor 5 tanggal 13 Agustus 1998 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Fidusia. Sertifikat Jaminan Fidusia No C2-4831 HT.04.06.TH.2001/NTSD tanggal 26 Januari 2001. b. Satu bidang tanah SHGB No 2001 tanggal 1 Juni 2006 dan berakhir haknya pada tanggal 1 Januari 2026, seluas 5.798 m2, terletak di Desa Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, a.n. PT Waskita Karya (Persero) (Catatan 4). c. Satu bidang tangah SHGB No 724 tanggal 29 Maret 1988 s/d 1 Desember 2027 seluas 2.098 m2 terletak di Kelurahan Cipinang Cempedak, Kec. Jatinegara, Jakarta Timur, a.n. PT Waskita karya (Persero). d. Satu bidang tanah SHGB No. 38, tanggal 21 April 2003 s/d 20 April tahun 2022, seluas 1.332 m2, terletak di Kel. Ampenan Selatan, Kec. Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero) cabang NTB. e. Satu bidang tanah SHGB No. 01/Tangjungbaru tanggal 13 Nopember 1987 s/d 13 Oktober 2027, seluas 1.095 m2, terletak di Desa/Kel. Tanjung baru, Kec. Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, a.n. PT Waskita Karya (Persero). f. Satu bidang tanah SHGB No. 772 tanggal 31 Maret 1989 s/d 19 Desember 2028, seluas 3.650 m2, terletak di Desa /Kel. Cipinang Cempedak, Kec. Jatinegara, Jakarta Timur a.n. PT Waskita karya (Persero). g. Satu Bidang tanah SHGB No. 4 tanggal 10 Oktober 1988 sampai dengan 19 Desember 2028 seluas 2.511 m2, terletak di Desa/Kelurahan betung-Tebal, Kec. Lubuk-Begalung, Padang, Sumatera barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero). h. Satu bidang tanah SHGB No. 7 tanggal 18 Pebruari 1993 sampai dengan 8 Pebruari 2013, seluas 806 m2, terletak di Kelurahan Belakanolo, kecamatan Padang Barat, Padang, Sumatera barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero). i. Satu bidang tanah SHGB No. 436 tanggal 1 Maret 1988 sampai dengan 19 Juni 2032, seluas 1.004 m2, terletak di Desa Sungai Raya, Kodya Pontianak, Kalimantan Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero). d1/08 April 2011
38
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) j. Satu bidang tanah SHGB No. 1085 tanggal 1 Desember 2006 sampai dengan 23 November 2026, seluas 1.004 m2, terletak di Desa Sungai Raya, Kodya Pontianak, Kalimantan Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero). k. Satu bidang tanah SHGB No. 82 tanggal 20 Oktober 1988 sampai dengan 13 April 2028, seluas 2.013 m2, terletak di Kelurahan Kalirungkut, Kodya Surabaya, Jawa Timur, a.n. PT Waskita Karya (Persero). l. Satu bidang tanah SHGB No. 30 tanggal 26 Januari 2007 sampai dengan 26 Januari 2027, seluas 1.250 m2, terletak di Kelurahan Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur, Bali, a.n. PT Waskita Karya (Persero). m. Satu bidang tanah SHGB No. 2 tanggal 25 Juni 1997 sampai dengan 25 Juni 2017, seluas 1.000 m2, terletak di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, Nusa Tenggara Timur, a.n. PT Waskita Karya (Persero). n. Satu bidang tanah SHGB No. 24 tanggal 24 Oktober 1997 sampai dengan 24 Oktober 2017, seluas 595 m2, terletak di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, Nusa Tenggara Timur, a.n. PT Waskita Karya (Persero). o. Satu bidang tanah SHGB No. 13 tanggal 22 Juli 1993 sampai dengan 22 Juli 2023, seluas 4.830 m2, terletak di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, Nusa Tenggara Timur, a.n. PT Waskita Karya (Persero). p. Satu bidang tanah SHGB No. 14 tanggal 22 Juli 1993 sampai dengan 22 Juli 2023, seluas 4.800 m2, terletak di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, Nusa Tenggara Timur, a.n. PT Waskita Karya (Persero). q. Satu bidang tanah SHGB No. 24 tanggal 11 Juni 1993 sampai dengan 25 Mei 2013, seluas 276 m2, terletak di Kelurahan Tikala Ares, Kecamatan Wenang, Kodya Manado, Sulawesi Utara, a.n. PT Waskita Karya (Persero). r. Satu bidang tanah SHGB No. 2 tanggal 16 Pebruari 1988 sampai dengan 16 Pebruari 2018, seluas 17.450 m2, terletak di Desa Kali Jaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero). s. Satu bidang tanah SHGB No. 1 tanggal 7 Januari 1992 sampai dengan 28 Desember 2020, seluas 4.040 m2, terletak di Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero). Tanah yang dijaminkan termasuk bangunan dan segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut, baik yang telah ada maupun yang akan ada. t. Kendaraan bermotor yang terdiri dari 4 (empat) unit Nissan Terrano tahun 2002, 1 (satu) unit VW Carravel YDN tahun 2005 dan 1 (Satu) unit Toyotan New Camry tahun 2010 diikat fidusia sesuai Akta Pemberian Jaminan Fidusia Atas Kendaraan Nomor 18 tanggal 18 Pebuari 2004. u. Deposito a.n. PT Waskita Karya (Persero) yang ditempatkan di BNI senilai Rp 5.469.000.000 Bilyet Deposito No. Seri AA 548877 tgl 23 Nopember 2004 diikat secara gadai sesuai Perjanjian Gadai no. 2005.002 tanggal 29 April 2005 (lihat Catatan 4). v. Deposito a.n. PT Waskita Karya (Persero) yang ditempatkan di BNI senilai Rp 8.143.200.000 Bilyet Deposito No. Seri AB 621858 tanggal 15 Januari 2008/Gadai/002 tanggal 12 Pebruari 2008 (lihat Catatan 4). Seluruh tagihan proyek per tahun diikat secara cessie. d1/08 April 2011
39
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero)Tbk sebagai berikut : a. Kredit modal kerja revolving I Rp 50 Milyar b. Kredit modal kerja revolving II Rp 550 Milyar Rp 100 Milyar c. Kredit modal kerja revolving III d. Bank garansi (Non cash loan) Rp 2000 Milyar e. Supply Chain Financing Rp 200 Milyar f. Treasury Line US$ 2.000.000 Fasilitas tersebut jatuh tempo tanggal 14 Nopember 2011 sesuai dengan surat nomor CBG.CB1/SPPK.050/2010 tanggal 14 September 2010. Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan: a. Piutang/Tagihan dari kontrak proyek dan persediaan yang telah diikat fiducia. b. Cash collateral/Deposito Bank Mandiri sebesar Rp 8.448 juta yang telah diikat gadai (Lihat Catatan 4). c. 3 (tiga) bidang tanah berikut bangunan kantor cabang Pekanbaru, yang telah diserahkan dan telah diikat Hak Tanggungan dengan nilai Rp 6.750 juta. 3. PT Bank Panin Tbk Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman Money Market I sebesar Rp. 100 milyar, Money Market II sebesar Rp. 50 milyar, dan Garansi Bank sebesar Rp. 100 milyar sesuai surat nomor 164/FIT/EXT/2010 tanggal 30 Juni 2010. Fasilitas tersebut dapat digunakan sampai dengan tanggal 24 Mei 2011. Jaminan atas pinjaman tersebut berupa termin (tagihan) proyek. Posisi pemakaian kredit per 31 Desember 2010 adalah NIHIL . 4. PT Bank Syariah Mandiri Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Syariah Mandiri sebesar Rp100 milyar sesuai dengan surat nomor 12/108-3/SP3/DKI tanggal 23 Desember 2010. Fasilitas tersebut dapat digunakan sampai dengan tanggal 16 Februari 2011. Jaminan atas pinjaman tersebut berupa termin (tagihan) proyek. Posisi pemakaian kredit per 31 Desember 2010 adalah nihil. 5. PT Bank Tabungan Negara Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Kontraktor dari Bank Tabungan Negara sebesar Rp. 19 milyar sesuai surat No. 258/DPK.II/LS-KU/VI/2010 tanggal 22 Juni 2010 dan sebesar Rp. 26 milyar sesuai surat No. 273/DPK.II/LS-KU/VI/2010 tanggal 2 Juli 2010. Fasilitas tersebut s/d 31 Desember 2010 telah dilunasi sebesar Rp. 19 milyar sesuai surat no. 1399/WK/ Dir/2010 tanggal 7 September 2010 dan sebesar Rp. 25,7 milyar sesuai surat No. 1446/WK/DIR/2010 tanggal 28 September 2010 dan sebesar Rp. 300 juta sesuai surat No.2036/WK/DIR/2010 tanggal 14 Oktober 2010. Fasilitas tersebut dapat digunakan sampai dengan tanggal 2 Juli 2011. Jaminan atas pinjaman tersebut berupa termin (tagihan) proyek. Posisi pemakaian kredit per 31 Desember 2010 adalah Rp 300.000.000. 6. PT Bank Rakyat Indonesia Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi Transaksional sebesar Rp. 100 milyar sesuai surat nomor R.II.374-ADK/DKR/11/2009 tanggal 13 November 2009 dan sebesar Rp. 200 milyar serta fasilitas non cash loan Rp. 200 milyar sesuai surat no. R.II.414-ADK/DKR/11/2010 tanggal 24 Nopember 2010. Kredit terpakai s/d 31 Desember 2010 sebesar Rp. 20 milyar. Fasilitas tersebut dapat digunakan sampai dengan tanggal 13 November 2010 dan 10 Juni 2011. Jaminan atas pinjaman tersebut berupa termin (tagihan) proyek dan asset tetap berupa tanah dan bangunan.
d1/08 April 2011
40
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 18.
Hutang Usaha 2010 Rp Pemasok Subkontraktor Upah Kerja Hutang Sewa Alat Hutang Usaha Bersama Lain-lain Jumlah
488.339.356.056 322.276.041.754 22.061.649.152 38.863.613.941 15.476.298.089 13.276.991.215 900.293.950.207
2009 Rp 491.447.282.187 360.664.065.422 30.737.041.029 29.802.324.075 15.559.724.976 10.495.684.551 938.706.122.240
Rincian saldo hutang usaha sebagai berikut: 2010 Rp PT Master Steel PT Adhimix Precast PT Farika Duta Agung CV Purnama Raya Sentosa PT Beton Indotama PT Wijaya Karya Beton PT Multi Integra PT Berdikari Pondasi Perdana CV Safa Sejahtera Abadi PT Cahaya Teknindo PT Interwood Steel MI PT Prima Unggul Prakasa PT Adhi Karya CV Teras Jaya Perkasa PT Adiguna Karya Jaya PT Pelita Maju M Winda Multitra PT Dwi Berkah Arga Kencana PT Inti Sumber Baja Sakti PT Farika Riau Perkasa CV. Rado Utama PT Unggul Sejati Indonesia PT Jaya Sentrikon Indonesia PT Karya Timur Bersaudara PT Mitra Pemuda PT Amarta Karya PT Nur Sejahtera PT Indopipe PT Subur Buana Raya PT Berkah Mulia Mandiri PT Vialine Mandiri AS PT Manunggal Sejati PT Green Global PT Bina Abadi PT Antar Nusa Indotama PT Budi Indah Mulia Mandiri PT Ulma Formwork UAE L.L.C. PT Pilar Mas Lainnya (di bawah Rp 2 Milyar)
d1/08 April 2011
47.128.577.368 26.495.418.919 24.484.043.615 19.868.284.187 19.248.388.785 15.415.044.343 14.444.318.846 14.082.166.859 2.289.148.316 12.779.745.504 11.222.336.797 10.452.111.430 9.230.744.544 9.182.572.791 8.610.592.950 8.457.473.889 7.894.370.417 7.574.093.804 7.487.475.949 6.793.743.384 5.135.695.477 5.116.126.463 4.889.036.490 3.162.951.195 2.790.876.398 2.758.081.869 1.940.907.800 1.626.109.476 1.257.392.807 362.286.975 288.936.090 176.163.081 33.657.297 -----584.428.872.141 900.293.950.207
41
2009 Rp -29.377.529.278 23.601.747.572 15.570.454.500 13.175.164.243 29.718.614.382 --7.072.599.200 7.589.815.035 7.099.032.780 17.405.784.617 --7.984.694.261 13.204.915.784 -11.891.761.985 ----7.086.661.638 15.198.113.212 9.736.919.873 6.083.224.468 8.885.310.197 5.880.868.876 6.392.460.289 5.325.980.600 12.471.082.496 6.462.706.958 14.246.962.914 9.826.645.507 7.638.260.138 5.902.859.880 5.713.972.434 5.132.832.523 618.023.051.500 938.706.122.240
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 19.
Hutang Bruto pada Pihak Ketiga Hutang bruto kepada sub kontraktor merupakan hutang Perusahaan yang berasal dari pekerjaan yang diakui sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, namun belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca. Hutang bruto kepada sub kontraktor per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Rp Kantor Pusat Divisi I Divisi II Divisi III Wilayah Barat Wilayah Tengah Wilayah Timur Wilayah Luar Negeri Divisi Gedung Divisi Sipil Jumlah
20.
-477.470.975.456 294.206.416.381 368.711.414.213 ------1.140.388.806.050
2009 Rp 9.781.762.030 ---43.648.876.623 67.400.977.237 14.500.573.865 21.509.412.114 103.100.771.830 190.212.628.375 450.155.002.074
Uang Muka Kontrak Jangka Pendek 2010 Rp Divisi I Divisi III Divisi II Kantor Pusat Wilayah Barat Wilayah Tengah Wilayah Timur Wilayah Luar Negeri Divisi Gedung Divisi Sipil Jumlah
120.434.559.432 119.902.123.360 49.329.098.057 -------289.665.780.849
2009 Rp ---627.564.545 75.367.448.285 51.349.626.270 29.808.827.587 58.966.663.557 29.888.765.723 20.901.599.715 266.910.495.682
Uang muka kontrak diterima merupakan uang muka pelaksanaan proyek yang diterima dari pemberi kerja sesuai kontrak pekerjaan konstruksi jangka pendek, uang muka tersebut akan dikompensasikan dengan progress pekerjaan dan termin pembayaran sesuai dengan progress lapangan. 21.
Beban Masih Harus Dibayar 2010 Rp Beban Operasional Proyek Beban Gedung Jumlah
d1/08 April 2011
19.875.052.663 23.895.707 19.898.948.370
42
2009 Rp 6.762.845.530 248.956.617 7.011.802.147
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Biaya yang masih harus dibayar operasional proyek adalah hutang kepada pihak ketiga sehubungan dengan kegiatan operasional proyek perusahaan. Di tahun 2010 terjadi peningkatan yang signifikan, terutama adanya pembelian alat-alat proyek yang masih harus dibayar, seperti pembelian alat asphaalt, tryre roller dan tandem roller. 22.
Kewajiban Lancar Lainnya 2010 Rp Jasa Produksi dan Tantiem Iuran Dana Pensiun Jamsostek Jaminan Sewa Gedung Lain-lain Jumlah
18.500.000.000 4.242.293.727 1.604.813.767 351.161.275 6.219.920.957 30.918.189.726
2009 Rp 17.550.000.000 13.767.225.354 827.034.572 367.349.701 -32.511.609.627
Berdasarkan surat Keputusan Komisaris PT Waskita Karya (Persero) No. 02/SK/WK/2010 tentang pemberian jasa produksi tahun 2009 kepada pegawai Perusahaan tanggal 7 Mei 2010, estimasi jasa produksi kepada karyawan yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 14.800.000.000. Estimasi tantiem untuk direksi adalah sebesar Rp 2.075.000.000. Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham PT Waskita Karya (Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2009 No. RIS-20/D2.MBU/2009 tanggal 12 Januari 2009, estimasi jasa produksi dan tantiem yang ditetapkan untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp 20.580.000.000 dan Rp 2.750.000.000. Selanjutnya sesuai surat komisaris Perusahaan No 06/WK/DK/2010 tanggal 5 Pebruari 2010 tentang pemberian jasa produksi tahun 2009, terdapat revisi atas penetapan jasa produksi tahun 2009 menjadi Rp 14.800.000.000 yaitu disesuaikan dengan pencapaian kinerja Perusahaan sedangkan tantiem tidak mengalami perubahan. Estimasi tantiem untuk direksi adalah sebesar Rp 2.075.000.000, 23.
Uang Muka Kontrak Jangka Panjang Rincian saldo uang muka kontrak jangka panjang sebagai berikut : 2010 Rp Kementrian Pekerjaan Umum Pemerintah-pemerintah Daerah PT PLN (Persero) Universitas Sumatera Utara Japan International Corporation PT Tiara Sakti Mandiri Water Supply PLTU Hubei Hongyuan Power Engineering, Co Ltd Lain-lainnya (dibawah Rp 2 Milyar) Jumlah
d1/08 April 2011
85.929.634.068 14.371.062.727 36.791.258.319 23.305.337.305 21.434.892.949 6.065.529.409 3.337.413.714 2.548.424.806 14.531.597.548 208.315.150.845
43
2009 Rp 135.290.507.116 49.774.021.364 ------14.197.606.588 199.262.135.068
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 24.
Kewajiban Manfaat Karyawan Perusahaan telah membukukan kewajiban manfaat karyawan sesuai dengan Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menggunakan teknik aktuarial, dalam rangka penerapan PSAK nomor 24 (Revisi 2004) tentang Imbalan Kerja. Penilaian aktuari atas estimasi manfaat karyawan pasca kerja tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria PT Praptasentosa Gunajasa. Penggunaan teknik aktuarial atas imbalan pasca kerja dilakukan dengan cara mendiskontokan imbalan dalam menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini, berdasarkan Projected Unit Credit Method (PUC Method), dan dilakukan berdasarkan pengukuran pada tanggal 31 Desember untuk setiap tahunnya. Asumsi aktuarial pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut:
Mortalitas (motality rate) Tingkat kenaikan gaji - per tahun Tingkat bunga/diskonto (interest rate) Metode
2010
2009
CSO – 1980 8% 8% PUC
CSO - 1980 5% 11% PUC
Beban imbalan kerja sebagai berikut: 2010 Rp Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Hasil yang Diharapkan dari Aktiva Program Kerugian (Keuntungan) Bersih Aktuaria yang Diakui Beban Manfaat Karyawan Tahun Berjalan
6.373.225.051 9.226.851.136 (6.832.344.409) 2.425.070.467 11.192.802.245
2009 Rp 4.310.043.604 7.787.384.027 (5.145.541.202) 1.228.034.201 8.179.920.630
Rekonsiliasi Kewajiban (Aset) 2010 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja Nilai Wajar Aktiva Program Status Pendanaan Keuntungan (Kerugian) Bersih Aktuaria yang Belum Diakui Kewajiban (Aset) Program
113.461.275.847 (84.493.211.758) 28.968.064.089 (60.877.698.897) (31.909.634.808)
2009 Rp 83.880.464.876 (62.112.221.903) 21.768.242.973 (38.655.382.381) (16.887.139.408)
Rekonsiliasi Perubahan Kewajiban (Aset): 2010 Rp Saldo Awal Beban Manfaat Karyawan Iuran Pembayaran Pasca Kerja dan Penyesuaian Saldo Akhir
d1/08 April 2011
(16.887.139.408) 11.192.802.245 (25.178.350.920) (1.036.946.725) (31.909.634.808)
44
2009 Rp 2.386.914.670 8.179.920.630 (22.836.197.350) (4.617.777.358) (16.887.139.408)
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Pada tahun 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama nomor WK: L.20/P/WK/2006 dan nomor AJS: 079.SJ.U 076 antara PT Waskita Karya (Persero) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tanggal 28 Juli 2006 tentang Pengelolaan Program Asuransi Pesangon Kumpulan dan Addendum I Perjanjian Kerjasama No. L. 20/P/WK/2006; No. 079 Sj. U. 0706 tanggal 25 April 2008. Tidak terdapat manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang di tahun 2010 dan 2009, sehingga Aset Program tersebut tidak dibukukan oleh Perusahaan. 25.
Modal Saham a. Sejak didirikan hingga sekarang, saham PT Waskita Karya (Persero) sebanyak 100% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan PT Waskita Karya (Persero) nomor 36 tanggal 21 Oktober 2005 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah SH ditetapkan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 240.000.000.000 menjadi Rp 720.000.000.000 yang terbagi atas 720.000 saham dan masing-masing saham mempunyai nilai nominal Rp 1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 180.000 saham dengan nilai Rp 180.000.000.000. Pada tahun 2005 terdapat peningkatan modal disetor Rp 120.000.000.000, yaitu meningkat dari Rp 60.000.000.000 menjadi Rp180.000.000.000. Di tahun 2010, terdapat perubahan anggaran dasar mengenai perubahan Modal Dasar Perusahaan sebesar Rp 720.000.000.000, terbagi atas 20.186.900 saham, yang terbagi dari 186.900 saham seri A Dwi Warna, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000, dan 20.000.000 saham seri B masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 26.655. Dari modal dasar telah ditempatkan sebesar Rp 654.992.100 dan diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 180.000 saham seri A Dwi Warna atau sebesar Rp 180.000.000.000 dan Perusahaan Pengelola Asset sebanyak 17.820.000 saham seri B atau sebesar Rp 474.992.100.000. Seluruh saham tersebut berjumlah Rp 654.992.100.000, telah disetor penuh ke kas Perusahaan.
26.
Saldo Laba 2010 Rp Telah Ditentukan Penggunaannya Saldo Awal Tahun Saldo Akhir Tahun Belum Ditentukan Penggunaannya Saldo Awal Tahun Koreksi Cadangan Umum Laba (Rugi) Bersih Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Saldo Akhir Tahun
2009 Rp
142.601.988.604 142.601.988.604
142.601.988.604 142.601.988.604
(467.219.657.482) (49.677.972.309) 124.079.359.763 (1.005.160.000) (393.823.430.028)
(517.902.789.791) -50.683.132.309 -(467.219.657.482)
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan No RIS-18/D2.MBU/2010 tanggal 14 Juni 2010, disetujui untuk membentuk cadangan umum atas penggunaan laba Perusahaan tahun 2009 sebesar Rp 49.677.972.309.
d1/08 April 2011
45
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Perusahaan membuat penyisihan untuk cadangan umum sesuai dengan Undang-undang nomor 40 tahun 2007 mengenai Perusahaan Terbatas. Undang-undang tersebut mengharuskan Perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dana cadangan diadakan untuk menutupi kerugian yang diderita dan dapat dipergunakan sebagai modal kerja dan tujuan lain menurut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Sesuai dengan program Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Mlik Negara nomor KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Mlik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Perusahaan menyisihkan dana untuk program kemitraan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak sebesar 1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen), dan menyisihkan dana untuk program bina lingkungan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua persen). Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Perusahaan menyisihkan dana untuk program kemitraan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua persen), dan menyisihkan dana untuk program bina lingkungan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua persen). 27.
Pendapatan Usaha 2010 Rp
2009 Rp
Jasa Konstruksi
5.842.303.970.901
4.488.578.782.314
Sewa Gedung Properti Jumlah Bersih
901.192.866 10.000.000.000 5.853.205.163.767
1.210.315.212 1.086.875.000 4.490.875.972.526
Rincian pendapatan usaha : 2010 Rp Kementerian Pekerjaan Umum PT Trans Marga Jateng Bin Laden Corporation Group Universitas Sumatera Utara Pemerintah - Pemerintah Daerah Departemen Perhubungan PT Saipem Indonesia
2.299.952.637.549 309.452.981.522 294.572.603.706 224.739.026.260 197.833.146.754 195.610.404.698 142.022.086.820 129.879.922.622 93.813.728.946 93.187.314.042 92.369.728.600 80.676.985.633 71.881.970.656 71.560.955.940 69.397.461.145 60.790.227.273 57.785.217.975
PT Kertas Leces Universitas Indonesia PT Angkasa Pura II (Persero) Badan Pemeriksa Keuangan RI PT Translingkar Kita Jaya Islamic Development Bank Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi PT Indonesian Paradise Island PT Graha Santika Dyandra Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan
d1/08 April 2011
46
2009 Rp 1.130.802.585.083 137.706.021.658 39.383.252.953 -1.061.381.238.694 304.105.482.911 14.758.568.384 -71.376.300.673 128.962.576.375 193.816.619.545 -82.311.188.438 42.025.614.427 ----
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2010 Rp
PT Bank Riau Universitas Hasanuddin Makassar Yayasan RS Advent JICA/APBN PT PLN ( PERSERO ) Bank Indonesia PT Adhi Karya (Persero) Tbk Universitas Negeri Malang PT Jasa Marga (Persero) Tbk Universitas Negeri Yogyakarta RSUP Fatmawati Jakarta PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Semen Gresik (Persero) Tbk Kementerian Menteri Dalam Negeri RI Mahkamah Agung Indonesia PT Pancamulti Niaga Pratama Water Supply PLTU Retzan Indonesia, PT Badan Nasional Penanggulangan Bencana PT Titan Wijaya JKP PUSAT Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) bandung PT Semen Padang PT Arcs House Universitas Sriwijaya Kopkar PT Idec Awi Tarakan Japan Internasional Corporation PT. Putera Mataram Indah Wisata Poltek Media Kreatif Satuan Kerja Bandara Udara Medan Baru PT Hotel Candi Baru Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PT Dok Kodja Bahari Kementerian Pendidikan Nasional Universitas Jendral Soedirman PT Techindo Pratama PT Badak NGL Bontang Dirjen Bea Cukai PT Antara Khoh PT Tiara Sakti Mandiri PT Cipta Ekatama Nusantara Universitas Gadjah Mada PT Jakarta International Container Terminal (JICT) PT Semen Tonasa Yayasan Masjid MA RI Polisi Republik Inonesia RSUD Ibnu Sina Gresik
d1/08 April 2011
47
57.605.829.209 54.909.090.909 53.176.936.000 51.754.681.356 50.745.216.340 48.221.938.383 40.709.437.772 35.335.181.819 35.299.207.773 34.090.909.091 32.151.258.181 31.471.736.530 31.069.962.060 30.182.727.271 29.869.637.541 29.551.200.000 27.832.005.558 24.399.155.000 23.413.730.909 21.811.271.164 21.745.121.317 21.349.976.363 21.328.689.016 21.196.909.864 20.396.363.636 19.593.100.800 19.409.755.053 17.642.322.500 17.240.217.600 16.789.668.182 16.756.373.599 15.844.683.000 15.639.102.000 15.635.565.122 15.000.231.128 14.471.594.510 13.936.363.637 13.914.270.000 13.607.236.363 11.848.409.000 11.808.473.637 11.612.484.000 11.559.957.500 11.468.907.356 11.197.053.636 10.869.648.617
2009 Rp
--------63.930.111.306 ---28.247.378.000 -64.382.707.047 ----21.664.803.841 --60.135.677.872 ---22.526.165.459 ----------27.638.772.299 ---------
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2010 Rp
Lembaga Administrasi Negara Star Energi Geothermal (Wayang Windu)LTD
10.407.477.000 10.245.116.000 10.000.000.000 9.877.689.360 3.032.589.802 1.920.186.948 1.377.095.349 826.111.996 ---------118.142.175.979 5.853.205.163.767
CV Dalas Wilis Putra PT Iglas Yayasan Attaqwa Perum Perumnas Oger Abu Dhabi American Red Cross PT Indonesia Power PT Telkom (Persero) Tbk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) PT Elite Prima Hutama PT Anugerah Nusa Jaya PT Pakuwon Darma PT NCC Surabaya Kementerian Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia Lainnya ( di bawah Rp 10 Milyar )
2009 Rp
18.827.054.000 --65.730.842.000 15.531.847.100 60.208.035.879 296.833.765.323 10.239.509.174 164.746.104.011 34.335.193.636 25.932.727.000 16.025.333.600 13.766.132.463 13.542.185.027 11.692.282.316 11.390.271.747 10.143.901.819 89.164.100.196 4.490.875.972.526
Rincian pemberi kerja dengan nilai kontribusi pendapatan melebihi 10% dari pendapatan usaha Perusahaan untuk tahun 2010 dan 2009 sebagai berikut : 2010 Rp 2.299.952.637.549 197.833.146.754 2.497.785.784.303
Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah - Pemerintah Daerah
28.
2009 Rp 1.130.802.585.083 1.061.381.238.694 2.192.183.823.777
Beban Kontrak 2010 Rp Jasa Konstruksi Properti Sewa Gedung Jumlah
d1/08 April 2011
5.265.284.551.996 10.805.029.234 813.300.898 5.276.902.882.128
48
2009 Rp 4.050.050.379.051 929.315.938 200.952.720 4.051.180.647.709
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 29.
Bagian Laba Kerjasama Operasi Kemitraan
Waskita - Rindang Waskita - Pusaka Dewa Krisna Waskita - Green Global Adhi - Waskita - Wijaya Waskita - Bumikarsa - Karya M Waskita - PP Adhi - Waskita JO Waskita - Paesa KSO Waskita - Aremix - Akas Wijaya - Waskita - PP - Hutama Waskita - Adhi - Hutama Waskita - Igon Wika - Waskita - PP - HK Waskita - Bhaswara M Waskita - Metro Waskita - Artanusa - Indoetam Waskita - Cahaya Waskita - Aremix Waskita - Karya Bumi NP PP - Waskita Waskita - Jaskon - Bumirejo Adhi - Hutama - Waskita - Wika Waskita - Panca - Agra Waskita - Modern - Purisakti Waskita - Makmur Waskita - Sacna Jumlah
Nama Proyek
Jalan Terbanggi Besar - Bujung Tenuk Jl. Nabire - Topo Trashrack Kalidami Sei Ular Kaluku - Tapoyo Batang Sinampar Jl. SS Karawang STAKPN Tarutung Jalan Situbondo Bendung Jatigede CIC Jembatan Kelok 9 Jl. Memeh - Bituni Bendung Jatigede CIC Jembatan Tulur Aji Jangkat Jalan Akses Bil MEP RSUD Tarakan WTP Samarinda Utara Penmbangunan Jalan Siring - Porong Jl Pendekat Jbt Galala-Poka Jembatan Gergaji Jl. Pati Rembang Jembatan Suramadu CIC Jembatan Laren Lamongan Bandara A. Yani - Semarang Jl. Lingkar Sel-Poros tengah NTT Irigasi Sapon
2010 Rp ---1.714.524.225 -465.986 (292.230.175) (1.094.348.493) (115.161.665) -2.478.504.808 -1.256.687.883 409.231.010 1.962.085.431 850.151.000 24.227.877 924.067.434 -511.538.763 231.719.686 -----8.861.463.768
2009 Rp 1.926.120.420 3.482.103.719 2.469.223.498 2.698.348.588 1.816.517.961 1.489.839.853 1.948.366.420 997.091.000 890.226.168 1.622.157.568 689.306.978 1.853.435.110 19.405.517 466.456.440 315.263.049 (99.173.713) 19.937.805.476 76.055.306 (25.792.444) 9.049.729 (42.825.874) 42.538.980.769
Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pada masingmasing perjanjian, berupa penyerahan dana kepada pengelola sesuai kewajiban yang tertuang dalam perjanjian kerjasama menurut porsi yang ditetapkan. Pengelola proyek dibentuk dengan anggota yang berasal dari masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerjasama. Pengelola proyek ini melaksanakan kegiatan pembangunan proyek yang berasal dari Pemberi Kerja (Owner) dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan tersebut termasuk laporan pertanggungjawaban keuangan dan proyek kepada masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerjasama. Perjanjian Kerjasama Operasi sebagai berikut : 1. Waskita Rindang JO - Proyek Pembangunan Jalan Terbanggi Besar Berdasarkan Perjanjian Kemitraan Kerjasama Operasi tanggal 1 Mei 2006, Perusahaan dan PT Rindang Tigasatu Pratama membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Paket Pembangunan Jalan Terbanggi Besar - Bujung Tenuk di Propinsi Lampung dengan pembagian penyertaan masing-masing sebesar 55% dan 45%. 2. Waskita Pusaka JO - Proyek Pembangunan Jalan Nabira - Topo Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 8 April 2008, Perusahaan dengan PT Pusaka Dewa Krisna membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Pembangunan Jalan NabireTopo dengan pembagian penyertaan masing-masing sebesar 70% dan 30%. d1/08 April 2011
49
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 3. Waskita Green Global JO - Proyek Pembangunan Trashrack Kalidami Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 24 Desember 2007, Perusahaan dengan PT Green Global membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Pembangunan Trashrack Kalidami dengan pembagian penyertaan masing-masing sebesar 80% dan 20%. 4. Waskita Adhi Wijaya JO - Proyek Sei Ular Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 12 September 2006 terbentuklah Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Rehabilitasi Sungai Ular di Dili Serdang, Sumatera Utara dengan pembagian penyertaan PT Adhi Karya (Persero) 34,5%, PT Waskita Karya (Persero) 32,75%, dan PT Wijaya Karya 32,75%. 5. Waskita Bumikarsa Karya M JO – Proyek Pembangunan Jalan EIB-17-Kaluku Topoyo Cs Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 3 November 2009 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Kalukku - Topoyo Cs di Sulawesi Barat, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 50%, PT Bumi Karsa 25%, dan PT Karya Mandala Putra 25%. 6. Waskita PP – Proyek Pembangunan Bendung dan Jaringan di Batang Sinampar Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 25 Desember 2008 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Bendung dan Jaringan D.I. Batang Sinamar, di Propinsi Sumatera Barat, dengan pembagian penyertaan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 60% dan PT Waskita Karya (Persero) 40%. 7. Adhi Waskita JO – Proyek Pembangunan Jalan SS Karawang Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 22 Februari 2008 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan Simpang Susun Karawang, di Propinsi Jawa Barat, dengan pembagian penyertaan PT Adhi 55% dan PT Waskita Karya (Persero) 45%. 8. Waskita Paesa KSO – Proyek Pembangunan STAKPN Tarutung Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 21 Januari 2009 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan STAKPN Tarutung, di Propinsi Jawa Barat, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 55% dan PT Paesa Pasindo Engineering 45%. 9. Waskita Aremix Akas JO – Proyek Pembangunan Jalan Probolinggo - Situbondo - Banyuwangi Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 13 Oktober 2008 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan Probolinggo - Situbondo - Banyuwangi, di Propinsi Jawa Timur, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 40%, PT Aremix Planindo 30%, dan PT Anugrah Karya Agra Sentosa 30%. 10. Wijaya Waskita PP Hutama JO – Proyek Pembangunan Bendungan Jatigede CIC Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 2 Februari 2009 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Bendungan Jatigede CIC, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 25%, PT Wijaya Karya 25%, dan PT Pembangunan Perumahan 25%, PT Hutama Karya 25%. 11. Waskita Adhi Hutama JO – Proyek Pembangunan Jembatan Kelok 9 Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 13 September 2007 terbentuklah Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jembatan Kelok 9 di Padang Sumatera Barat dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya 35%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero). 12. Waskita Vigon JO – Proyek Pembangunan Jalan Memeh – Bintuni Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 10 Maret 2008 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Mameh - Bintuni di Papua Barat, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 60% dan PT Vigon 40%. d1/08 April 2011
50
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 13. Waskita Adhi JO – Proyek Pembangunan Jalan Batas Riau – Kota Pinang Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 14 Desember 2007 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan SP. Kota Pinang - BTS. Riau di Provinsi Sumatera Utara, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 50% dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk 50%. 14. Waskita Aremix JO – Proyek Pembangunan Jalan Siring Porong Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 23 Pebruari 2007 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Relokasi Infrastruktur Jalan Arteri Raya Siring Porong Paket 3 dengan porsi penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 55% dan PT Aremix Planindo 45%. 15. Waskita PP Karya Bumi NP – Proyek Pembangunan Jalan Pendekatan Jembatan Galala-Poka Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 12 Pebruari 2009 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan Pendekatan Jembatan Galala-Poka dengan porsi penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 38%, PT Pembangunan Perumahan 37%, PT Karya Bumi NP 25%. 16. Waskita PP – Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Gergaji Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 6 November 2006, Perusahaan dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Pembangunan Jembatan Sungai Gergaji dengan pembagian penyertaan 50%-50%. 17. Waskita Jaskon Bumirejo – Proyek Pembangunan Jalan Patirembang Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tangal 7 Desember 2007, Perusahaan membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan PatiRembang, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 40%, PT Jasa Konstruksi Manggala Pratama Tbk sebesar 30% dan PT Bumirejo sebesar 30%. 18. Waskita Adhi JO – Proyek Pembangunan Jalan Penghubung Suramadu Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 12 Agustus 2006 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan Penghubung Suramadu, dengan pembagian penyertaan PT Adhi 55% dan PT Waskita Karya (Persero) 45%. 19. Adhi Hutama Waskita Wika JO – Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu CIC Berdasarkan Perjanjian Konsorsium Terpadu tanggal 29 November 2004, Perusahaan membentuk kerjasama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero), maksud dari adanya perjanjian konsorsium terpadu tersebut adalah untuk mendapatkan kontrak pekerjaan dari Konsorsium Kontraktor China yang tergabung dalam Consortium of Chinese Contractors sebagai Main Contractors dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan Jembatan Suramadu Bentang Tengah. Besarnya partisipasi hak dan kewajiban dari masing-masing pihak dalam konsorsium masing-masing sebesar 25%. 20. Waskita Panca Agra – Proyek Pembangunan Jembatan Laren Lamongan Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 23 Oktober 2006 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jembatan Laren Lamongan, dengan pembagian penyertaan PT Panca Amanta Sejahtera 32%, PT Anugrah Karya Agra Sentosa 32%, dan PT Waskita Karya (Persero) 36%. 21. Waskita Sinar K JO – Proyek Pembangunan Jembatan Talumolo Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 7 Mei 2007 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Pembangunan Jembatan Talumolo, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 75%, dan PT Sinar Karya 25%. d1/08 April 2011
51
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 22. Waskita Modern Purisakti JO – Proyek Pembangunan Bandara A. Yani Semarang Berdasarkan Perjanjian Kemitraan Kerjasama Operasi tanggal 5 Mei 2008, terbentuklah Kerjasama Operasi (KSO) yang bertujuan untuk melakukan Proyek Pembangunan Peningkatan Landasan Bandar Udara A Yani Semarang, pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 40%, PT Modern Surya Jaya 30%, dan PT Puri Sakti Jaya 30%. 23. Waskita Makmur JO – Proyek Peningkatan Ruas Jalan Lingkar Selatan dan Poros Tengah Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Operasi No. 01/SPKSO/WK-NM/JO/2008 tanggal 8 Oktober 2008, Perusahaan membentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan proyek pembangunan Ruas Jalan Lingkar Selatan dan Poros Tengah NTT, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) sebesar 55% dan PT Nusa Makmur sebesar 45%. 24. Waskita Bhaswara JO – Proyek Melak Menor Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 6 Juni 2008 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Melak Menor, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 33,34%, dan PT Bhaswara 66,66%. 25. Waskita Sacna JO – Proyek Jaringan Utama Sapon Irrigation Sub-Project Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi tanggal 22 Desember 2006 terbentuk Kerjasama Operasi (KSO) untuk melaksanakan Proyek Melak Menor, dengan pembagian penyertaan PT Waskita Karya (Persero) 40%, dan PT Sacna 60%. 30.
Beban Usaha 2010 Rp Beban Penjualan Iklan Tender Pemasaran Jumlah Beban Umum dan Administrasi Pegawai Jasa Produksi Pesangon DPLK Jamsostek Kantor Perjalanan Dinas Gedung Umum dan Adminstrasi Penyusutan Aset Tetap (Lihat Catatan 15) Penyisihan Piutang Jumlah Jumlah
d1/08 April 2011
52
2009 Rp
662.256.300 11.649.647.821 4.018.548.397 16.330.452.518
293.419.253 5.799.769.728 4.598.224.090 10.691.413.071
65.757.610.173 18.609.425.308 17.614.119.802 137.505.824 3.378.178.534 12.110.534.925 15.079.961.451 5.871.033.489 12.280.164.740 5.961.378.023 28.912.813.193 185.712.725.462 202.043.177.980
55.806.861.726 15.261.000.000 16.708.839.323 -2.394.682.869 9.263.467.970 13.262.514.945 5.727.033.146 9.923.380.407 4.996.753.882 31.026.985.750 164.371.520.018 175.062.933.089
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 31.
Beban Pinjaman Merupakan beban bunga atas kredit bank/non bank, beban provisi, dan beban administrasi bank yang terkait dengan perolehan pinjaman selama periode berjalan setelah dikurangi biaya bunga yang secara langsung dapat diatribusikan dengan biaya perolehan suatu proyek tertentu yang memenuhi syarat.
32.
Laba Per Saham Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2010 Rp Laba Usaha Laba Bersih Rata-rata Saham Beredar (Catatan 2.t) Laba Usaha per saham Laba Bersih per Saham
33.
383.120.567.427 124.079.359.763 18.000.000 21.284 6.893
2009 Rp 307.171.372.497 50.683.132.309 180.000 1.706.508 281.573
Bank Garansi dan Letter of Credit (LC) Perusahaan memiliki fasilitas Bank Garansi dari PT Bank BNI (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Panin Tbk, dan PT BRI (Persero) Tbk masing – masing dengan jumlah maksimum Rp 1.700 milyar, Rp 2.000 milyar, Rp 200 milyar, dan Rp 100 milyar. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan telah menggunakan Bank Garansi masing – masing Rp 1.514 milyar, Rp 1.910 milyar, Rp 23.837 milyar dan Rp 51.116 milyar, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009 masing masing Rp 596 milyar, Rp 1.050 milyar dan Rp 0 sebagai jaminan untuk melaksanakan proyek atau mengikuti tender. Perseroan juga memiliki fasilitas Letter Of Credit dan Surat Kredit Bank Dalam Negeri (SKBDN) dari PT Bank BNI Tbk sebesar USD 15.000.000 dan perseroan telah menggunakan sebesar USD 14.972.601,51.
d1/08 April 2011
53
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 34.
Aset dan Kewajiban Moneter Dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunya aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut : 2010 Rp Mata Uang Asing Aset Kas dan Setara Kas
2009 Rp Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
Ekuivalen Rupiah
USD SGD YEN EURO AED SAR
1.058.611 647.457 92.236.899 17.032 32.368 4.928.936
9.517.967.725 4.519.647.671 10.172.374.077 203.628.505 79.184.808 11.798.443.512
1.586.377.39 1.886.352.41 16.525.217.10 17.085.25 2.128.728.49 1.751.915.92
14.911.947.466 12.636.071.162 1.680.779.831 230.817.114 5.447.352.344 4.395.048.988
Piutang Usaha
USD SGD YEN AED SAR
405.298.44 -155.345.929 ---
3.644.038.274 -17.132.372.384 ---
206.736.00 181.973.00 7.159.726.75 152.129.61 2.005.668.00
1.943.318.400 1.218.978.896 728.215.808 389.295.108 5.031.639.368
Piutang Retensi
USD SGD YEN AED SAR
154.843.13 -29.271.909.15 ---
--3.228.261.282 ---
-409.817.00 815.301.00 2.385.830.50 323.592.00
-2.745.232.942 82.924.265 6.105.268.675 811.798.486
284.099.282.97
60.295.918.238
37.536.450.42
58.358.688.853
AED SAR
39.201.48 2.289.082.00
95.900.933 5.479.398.474
2.272.085.00 --
5.814.197.352 --
Hutang Bruto Kepada Pihak Ketiga
AED SAR
---
---
248.639.00 6.240.831.00
636.259.742 15.656.435.138
Uang Muka
USD YEN
194.444 -2.522.727.72 281.576.555.25
1.748.248.162 -7.323.547.569 52.972.370.670
416.227.00 7.184.292.00 16.362.074.00 21.174.376.42
3.912.533.800 730.714.339 26.750.140.372 31.608.548.482
Kewajiban Hutang Usaha
Jumlah Aset Bersih
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 kurs konversi yang digunakan Perusahaan masing-masing adalah sebagai berikut : 2010 Rp 1 US $ 1 Sin $ 100 YEN Jepang 1 EURO 1 AED 1 SAR
d1/08 April 2011
8.991,00 6.980,61 11.0291,10 11.955,79 2.452,80 2.402,75
54
2009 Rp 9.400,00 6.698,68 10.171,00 13.509,73 2.558,97 2.508,71
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 35.
Informasi Segmen a. Segmen Primer Segmen primer Perusahaan dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan. Informasi segmen berdasarkan jenis usaha / produk adalah sebagai berikut: Konstruksi Rp
2010 Properti Rp
Sewa Gedung Rp
Sewa Personil Rp
Jumlah Rp
PENDAPATAN USAHA
5.842.303.970.901
10.000.000.000
901.192.866
--
BEBAN KONTRAK
5.265.284.551.996
813.300.898
10.805.029.234
--
5.853.205.163.767 -5.276.902.882.128
577.019.418.905
9.186.699.102
(9.903.836.368)
--
576.302.281.639
8.861.463.768
--
--
--
8.861.463.768
HASIL SEGMEN LABA PROYEK KERJASAMA OPERASI LABA KOTOR SETELAH PROYEK KERJASAMA OPERASI
585.880.882.673
9.186.699.102
(9.903.836.368)
--
585.163.745.407
BEBAN USAHA
--
--
--
--
202.043.177.980
LABA USAHA
--
--
--
--
383.120.567.427
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH
--
--
--
--
(142.877.060.888)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
--
--
--
--
240.243.506.539
115.447.039.733
999.984.045
499.992.023
--
(116.164.146.776)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH
124.079.359.763
Aset Piutang Usaha Piutang Retensi Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa Persediaan Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan Jumlah Aset Kewajiban Hutang Usaha Hutang Bruto Kepada Pihak Ketiga Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan Jumlah Kewajiban
d1/08 April 2011
585.656.836.070 287.529.550.598 1.653.275.472.071 231.369.592.114 --
273.694.793 -----
9.000.000.000 --1.594.565.072 --
------
594.930.530.863 287.529.550.598 1.653.275.472.071 232.964.157.186 1.310.040.459.816 4.078.740.170.534
900.293.950.207 1.140.388.806.050 --
----
----
----
900.293.950.207 1.140.388.806.050 1.587.867.945.791 3.628.550.702.048
55
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
Konstruksi Rp
2009 Properti Rp
Sewa Gedung Rp
PENDAPATAN USAHA
4.488.578.782.314
BEBAN KONTRAK
4.050.050.379.051
200.952.720
438.528.403.263
1.009.362.492
4.490.875.972.526
929.315.938
--
4.051.180.647.709
157.559.062
--
439.695.324.817
42.538.980.769
--
--
--
42.538.980.769
481.067.384.032
1.009.362.492
157.559.062
--
482.234.305.586
BEBAN USAHA
--
--
--
--
175.062.933.089
LABA USAHA
--
--
--
--
307.171.372.497
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH
--
--
--
--
(157.620.696.865)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
--
--
--
--
149.550.675.632
(98.692.168.052)
(121.031.521)
(54.343.750)
--
(98.867.543.323)
LABA PROYEK KERJASAMA OPERASI LABA KOTOR SETELAH PROYEK KERJASAMA OPERASI
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
1.086.875.000
Jumlah Rp --
HASIL SEGMEN
1.210.315.212
Sewa Personil Rp
LABA BERSIH
50.683.132.309
Aset Piutang Usaha Piutang Retensi Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa Persediaan Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan Jumlah Aset Kewajiban Hutang Usaha Hutang Bruto Kepada Pihak Ketiga Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan Jumlah Kewajiban
425.606.422.060 202.101.236.673 811.328.721.594 160.520.222.676 --
18.720.000 -----
---5.862.253.980 --
------
425.625.142.060 202.101.236.673 811.328.721.594 166.382.476.656 1.465.807.390.842 3.071.244.967.825
938.706.122.240 450.155.002.074 --
----
----
----
938.706.122.240 450.155.002.074 1.346.221.584.735 2.735.082.709.049
b. Segmen Geografis Segmen sekunder Perusahaan dikelompokkan berdasarkan daerah geografis. Informasi segmen berdasarkan daerah geografis adalah sebagai berikut : 2010 Rp Aset Kantor Pusat Divisi I Divisi II Divisi III Wilayah Barat Wilayah Tengah Wilayah Timur Wilayah Luar Negeri Divisi Gedung Divisi Sipil Jumlah Sebelum Eliminasi Eliminasi Jumlah Setelah Eliminasi
d1/08 April 2011
989.549.354.163 1.183.652.741.210 1.041.907.388.842 1.227.461.770.010 ------4.442.571.254.225 (363.831.083.691) 4.078.740.170.534
56
2009 Rp 1.162.272.968.177 ---475.406.669.255 366.156.853.503 188.298.955.843 99.595.501.371 359.976.904.655 910.602.307.288 3.562.310.160.092 (491.065.192.267) 3.071.244.967.825
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2010 Rp Kewajiban dan Ekuitas Kantor Pusat Divisi I Divisi II Divisi III Wilayah Barat Wilayah Tengah Wilayah Timur Wilayah Luar Negeri Divisi Gedung Divisi Sipil Jumlah Sebelum Eliminasi Eliminasi Jumlah Setelah Eliminasi
36.
1.258.650.310.375 1.003.235.176.836 789.883.484.523 940.612.814.005 ------3.992.381.785.739 (363.831.083.691) 3.628.550.702.048
2009 Rp 1.377.792.209.384 ---372.469.534.647 282.645.314.007 129.704.737.084 102.809.396.825 248.990.163.000 711.736.546.369 3.226.147.901.316 (491.065.192.267) 2.735.082.709.049
Perkara Hukum 1. Pada tahun 1999 Joint Venture SAE Waskita yang terdiri dari Sociate Euxilliare D’Enterprise International dan Perusahaan (Pemohon) menunjuk Arbiter Soelistyo SH dan Arbiter tersebut membentuk Arbitrase tunggal dalam perkara klaim atas wanprestasi yang dilakukan oleh PT Angkasa Interland (Responden) untuk proyek Kondominium Puri Casablanca. Pada tanggal 21 Desember 1999 Arbiter tersebut mengeluarkan putusan dan telah disahkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dengan putusan No. 06/Eks.Arb/2000/PN.Jaksel, tanggal 6 Maret 2000 dengan amar putusan sebagai berikut: a. Responden harus segera membayar kepada Pemohon jumlah sebesar Rp 59.933.261.574, termasuk PPN; b. Responden harus segera membayar kepada Pemohon bunga berjumlah Rp 1.259.987.768 sampai tanggal 15 November 1999; c. Responden harus segera membayar kepada Pemohon bunga menurut Undang-Undang sebesar 6% per tahun atas jumlah yang diputuskan dibawah ayat-ayat 1 dan 2 di atas sejak tanggal 16 Nopember sampai tanggal pembayaran, dan d. Masing - masing harus segera membayar separuh biaya Arbitrase sebesar Rp 2.500.000. Atas putusan tersebut, PT Angkasa Interland mengajukan gugatan kepada Joint Venture SAE Waskita melalui PN Jakarta Selatan. Pada tanggal 22 Februari 2001 PN mengeluarkan putusan No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel dengan amar putusan sebagai berikut: a. Menolak Eksepsi Terlawan I (Soelistio), II (SAE) dan III (PT Waskita Karya). b. Mengabulkan perlawanan Pelawan untuk sebagian. c. Menyatakan Pelawan yang benar. d. Menyatakan prosedur pembentukan Arbiter tunggal Sulistio, SH tidak berdasarkan hukum. e. Menyatakan Penetapan PN Jakarta Selatan No. 06/Eks.Arb/2000/PN.Jak.Sel tanggal 6 Maret 2000 tidak mempunyai kekuatan hukum, sehingga tidak dapat dilaksanakan. f. Menghukum turut Terlawan I dan II mematuhi putusan ini. Selanjutnya Perusahaan mengajukan banding atas putusan PN kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta (PT).
d1/08 April 2011
57
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Pada tanggal 29 November 2001, PT mengeluarkan keputusan No. 328/Pdt/2001/PT. DKI yang bunyinya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel Atas putusan tersebut Perusahaan selaku pemohon kasasi I bersama dengan SAE mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Dalam salinan putusan No. 2773 K/PDT/2002 tanggal 19 Mei 2004, MA mengeluarkan putusan yang isinya antara lain : a. Mangabulkan permohonan kasasi dari pemohon kasasi I (SAE dan PT Waskita Karya) dan pemohon kasasi II (Soelisto, SH) untuk melaksanakan keputusan dari arbitrase tanggal 21 Desember 1999. b. Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 29 November 2009 No. 328/Pdt/2001/PT.DKI dan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 22 Februari 2001 No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel. c. Menerima Eksepsi para terlawan (pemohon kasasi I dan II). d. Menyatakan perlawanan pelawan tidak dapat diterima (termohon kasasi). e. Menghukum para termohon kasasi untuk membayar seluruh biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebanyak Rp 500.000. Sehubungan dengan keputusan tersebut, PT Angkasa Interland mengajukan permohonan untuk peninjauan kembali (PK) kepada Mahkamah Agung yang kemudian pada putusan PK No. 229.PK/Pdt/2005 tanggal 19 Desember 2007 yang memutuskan untuk menolak permohonan peninjauan kembali tersebut. 2. Selanjutnya PT Angkasa Interland kembali mengajukan gugatan ke PN dengan tuntutan untuk menangguhkan berlakunya putusan Arbiter tunggal, Soelistio, SH tanggal 21 Desember 1999 sampai putusan ini berkekuatan hukum tetap dan agar menghukum para tergugat secara tanggung renteng dengan membayar uang paksa sebesar Rp 10.000.000 untuk tiap-tiap hari melanggar putusan ini. Pada tanggal 2 Agustus 2005, PN Jakarta Selatan mengeluarkan keputusan No. 832/Pdt.G/2004/PN.Jak.Sel yang memutuskan bahwa : a. Menangguhkan berlakunya putusan Arbiter tunggal, Soelistio, SH tgl 21 Desember 1999 sampai putusan berkekuatan hukum tetap. b. Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng membayar uang paksa sebesar Rp 10.000.000 untuk tiap hari melanggar putusan ini. c. Menyatakan para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap penggugat. d. Kerugian akibat hukum dalam putusan Arbiter tunggal yang tidak sah untuk membayar Tergugat II dan III (SAE dan Perusahaan) sebesar Rp 61.193.249.342. e. Ganti kerugian yang harus dibayar oleh tergugat II dan III kepada Penggugat sesuai dengan perhitungan dari Wilda dan Woollard Indonesia sebesar Rp 22.288.859.804. f. Ganti kerugian bunga akibat tidak diterimanya pembayaran butir c diatas pada waktunya, sebesar 6% setahun, terhitung sejak gugatan didaftarkan di PN Jaksel. g. Kerugian immaterial akibat kehilangan waktu tenaga dan pikiran sebesar Rp 5.000.000.000. h. Menyatakan pasal 13 UU No. 30/1999 berlaku terhadap putusan Arbiter tunggal Soelistio, SH tanggal 21 Desember 1999 dan menyatakan Arbiter Soelistio telah melanggarnya. i. Menolak gugatan Penggugat (PT Angkasa Interland) untuk selain dan selebihnya. j. Menghukum para Tergugat I (Soelistio, SH), Tergugat II dan III untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini yang ditaksir sebesar Rp 509.000. Kemudian Tergugat II dan III mengajukan banding atas putusan PN tersebut ke PT Jakarta dan pada tanggal 25 Agustus 2006 PT Jakarta mengeluarkan putusan No. 183/PDT/2006/PT.DKI yang amarnya sebagai berikut : a. Mangabulkan tuntutan Penggugat dalam provisi untuk sebagian. b. Menangguhkan berlakunya putusan Arbiter tunggal, Soelistio, SH tgl 21 Desember 1999 sampai putusan berkekuatan hukum tetap.
d1/08 April 2011
58
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) c. Menyatakan tuntutan Penggugat agar para Tergugat II dan III membayar ganti kerugian sebesar Rp 22.288.859.804 dan bunga sebesar 6% pertahun sejak gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sampai dibayar lunas, tidak dapat diterima. d. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. e. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan III telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap penggugat. f. Menghukum Tergugat II dan III dan turut Tergugat I untuk membayar ganti kerugian immateriil kepada penggugat secara tanggung renteng sebesar Rp 3.000.000.000. g. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya. Menghukum para Tergugat II dan III untuk membayar biaya perkara pada tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp 300.000. Sehubungan dengan keputusan PT tersebut, para Tergugat dan Penggugat mengajukan permohonan kasasi secara tertulis kepada MA pada tanggal 11 Desember 2006 dan 15 Desember 2006 sebagaimana tertulis dalam akta permohonan kasasi No. 832/Pdt.G/2004/PN.Jak.Sel yang kemudian dalam putusannya No. 300 K/Pdt/2007 tanggal 28 Pebruari 2009 MA memutuskan untuk menolak permohonan kasasi tersebut. Atas penolakan permohonan kasasi yang diajuka, maka Tergugat II dan III mengajukan berkas permohonan peninjauan kembali (PK) dengan nomor register 46PK/PDT/2010 pada tanggal 4 Maret 2010 kepada Mahkamah Agung. Berdasar Sistem Informasi Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIMARI), pengajuan PK tersebut pada tanggal 27 Oktober 2010 telah diputus dengan Amar Putusan ditolak. 3. Pada tahun 2009, para kontraktor yang tergabung dalam joint venture (JO) dan terlibat dalam proyek pembangunan multi years “GOR Samarinda Kalimantan Timur”, dengan anggota yaitu PT Total Bangun Persada, PT Pembangunan Perumahan (Persero). PT Bangun Cipta Kontraktor selanjutnya disebut Penggugat I, PT Waskita Karya (Persero) selanjutnya disebut Penggugat II dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk selanjutnya disebut Penggugat III secara bersama-sama menunjuk Kuasa Hukum Supriyono, SH. & Partners untuk menggugat pembayaran eskalasi pada proyek multi years tersebut kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur (Kaltim) selaku Pengelola Komplek Stadion Utama Kaltim c.q Pemerintah Provinsi Kaltim selanjutnya disebut Tergugat di Pengadilan Negeri Samarinda Kaltim teregister sebagai perkara No. 96/PDT.G/2009/ PN.Smda. Pada tanggal 19 Juli 2010 PN Samarinda telah menetapkan Putusan Perkara No. 96/PDT.G/2009/PN.Smda dengan amar Putusan : a. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian; b. Menyatakan Tergugat telah melakukan wanprestasi terhadap Para Penggugat; c. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Para Penggugat sebesar Rp 208.181.126.449,77,- dengan perincian masing-masing kepada: 1) Penggugat I sebesar Rp 131.291 Milyar; 2) Penggugat II sebesar Rp 38.598 Milyar; 3) Penggugat III sebesar Rp 38.291 Milyar; d. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara. Atas Putusan PN tersebut Tergugat melakukan upaya Banding sesuai Relaas pemberitahuan dan penyerahan Memori Banding Perkara No. 96/PDT.G/2009/ PN.Smda tertanggal 20 Oktober 2010 yang diterima Kuasa Hukum Para Penggugat.
d1/08 April 2011
59
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Berdasar Relaas pemberitahuan dan penyerahan Memori Banding Perkara No. 96/PDT.G/2009/PN.Smda tersebut, Kuasa Hukum Para Penggugat mengajukan Kontra Memori Banding ke PN Samarinda pada tanggal 21 Maret 2011. Bahwa selain melakukan upaya Banding tersebut diatas, Tergugat juga melakukan upaya perdamaian dengan Para Penggugat, posisi penawaran pembayaran Tergugat kepada Para Penggugat adalah sebesar Rp 95,6 Milyar sedangkan posisi penawaran Para Penggugat adalah sebesar Rp 157,6 Milyar sesuai Notulen Rapat Negosiasi Penyelesaian Eskalasi Pembangunan Stadion Utama Provinsi Kaltim tertanggal 11 Januari 2011. Pertemuan tersebut akan dilanjutkan dengan mengadakan rapat yang diharapkan dihadiri oleh seluruh Direksi Para Penggugat. Sampai dengan tanggal laporan ini, hasil akhir dari upaya perdamaian maupun upaya banding tersebut belum dapat ditentukan. 4. Pada tahun 2010 para kontraktor yang tergabung dalam joint venture (JO) dan terlibat dalam proyek pembangunan multi years “Jalan/Jembatan Teluk Mesjid Provinsi Riau”, dengan anggota terdiri dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk selanjutnya disebut Pemohon I, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Pemohon II, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selanjutnya disebut Pemohon III, JO PT Hutama Karya (Persero) dan PT Duta Graha selanjutnya disebut Pemohon IV, PT Waskita Karya (Persero) selanjutnya disebut Pemohon V, PT Istaka Karya selanjutnya disebut Pemohon VI, JO PT Modern Widya Tehnikal, PT Anisa Putri Ragil selanjutnya disebut Pemohon VII, PT Harap Panjang selanjutnya disebut Pemohon VIII secara bersama-sama menunjuk Kuasa Hukum Nengah Sudjana, SH. & Rekan (NSR) untuk mengajukan permohonan Arbitrase klaim eskalasi pada proyek multi years tersebut kepada Kepala Dinas PU Program Pembangunan Jalan/Jembatan (Program Multi Years) Provinsi Riau c.q. Pemerintah Provinsi Riau selanjutnya disebut Termohon di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Jakarta terdaftar sebagai Perkara No: 352/V/ARB-BANI/2010. Pada tanggal 27 Desember 2010 BANI Jakarta telah memutuskan Perkara No: 352/V/ARB-BANI/2010 dengan amar Putusan: a. Mewajibkan Termohon untuk membayar eskalasi sebesar Rp 322.395.826.691, dengan perincian kepada: 1) Pemohon I : Rp 113.841.020.412; 2) Pemohon II : Rp 41.214.592.443; 3) Pemohon III : Rp 31.504.906.623; 4) Pemohon IV : Rp 49.853.904.365; 5) Pemohon V : Rp 20.459.969.111; 6) Pemohon VI : Rp 29.580.157.994; 7) Pemohon VII : Rp 11.520.971.085; 8) Pemohon VIII: Rp 24.419.304.658; b. Menghukum Termohon membayar biaya arbitrase kepada Para Pemohon sebesar Rp 1.356.378.000. c. Menghukum Tergugat untuk melaksanakan putusan ini selambat-lambatnya 45 hari sejak putusan ini diucapkan, d. Putusan Arbitrase ini adalah putusan tingkat pertama dan terakhir, memerintahkan Sekretaris Majelis untuk mendafarkan salinan resmi Putusan Ke PN Pekanbaru atas biaya Para Pemohon dan Termohon. Oleh sebab Termohon tidak melaksanakan Putusan Arbitrase secara sukarela sampai dengan tanggal yang telah ditetapkan dalam Putusan BANI Jakarta, maka pada tanggal 23 Februari 2011 Para Pemohon melalui Kuasa Hukum NSR mengajukan Permohonan Eksekusi Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia No: 352/V/ARB-BANI/2010 kepada Ketua PN Pekanbaru teregister pada tanggal 14 Maret 2011 No. Reg: 08/PDT/Eks-PTS-BANI/2011/PN.Pbr. d1/08 April 2011
60
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Atas Permohonan Eksekusi tersebut PN Pekanbaru telah menerbitkan ketetapan No. 08/EKS-PTSBANI/2011/PN.Pbr jo. No. 352/IV/ARB-BANI/2010 tertanggal 15 Maret 2011 yang isinya: a. Mengabulkan Permohonan Kuasa Pemohon Eksekusi; b. Memerintahkan kepada Juru Sita PN.Pekanbaru untuk memanggil Termohon Eksekusi guna diberi teguran (Aanmaning) agar dalam tenggang 8 (delapan) hari memenuhi Putusan BANI tersebut yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Pada saat yang bersamaan dengan Proses Permohonan Eksekusi tersebut, Termohon telah mengajukan keberatan atas Putusan BANI No. 352/IV/ARB-BANI/2010 tertanggal 27 Desember 2010 kepada PN Pekanbaru pada tanggal 21 Pebruari 2011 terdaftar No. 24/Pdt.ARB.BANI/2011/PN.Pbr. Sampai dengan tanggal laporan ini, hasil akhir dari perintah dan teguran (Aanmaning) Kepala PN Pekanbaru agar Pemerintah Provinsi Riau (Termohon) melaksanakan Putusan BANI (Penetapan No. 08/EKS-PTS-BANI/2011/PN.Pbr jo. No. 352/IV/ARB-BANI/2010 tanggal 15 Maret 2011), maupun upaya hukum Termohon berupa Keberatan Termohon atas Putusan BANI No. 352/IV/ARB-BANI/2010 tertanggal 27 Desember 2010 (Perkara No. 24/Pdt.ARB.BANI/2011/PN.Pbr. tanggal 21 Februari 2011) tersebut belum dapat ditentukan. 37.
Perikatan dan Perjanjian Kontrak Konstruksi Perusahaan telah mengikat kontrak konstruksi dengan berbagai pihak. Kontrak ini mengikat kedua belah pihak untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu kontrak. Perusahaan memiliki komitmen untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan nilai kontrak, diantaranya sebagai berikut: No
Nama Proyek
Nomor Kontak
Nilai Kontrak
Pemberi Kerja
1
Rehabilitation of Drainage System of Banda Aceh AFD Loan no. CID 3004 01 B - NAD
KU.08.08/PLP-AFD/KONTP.2/VII/2010
Rp 138.991.934.000.00
2
Pekerjaan Pembangunan Land Skeeping Mesjid Agung Kabupaten Mandailing Natal - Sumut
640/101/SPP/PSPA/CK/2010
Rp
3
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Struktur Stadion Kabupaten Mandailing Natal - Sumut
640/100/SPP/PSPA/CK/2010
Rp
4
Pembangunan Menara Dang Merdu Bank Riau
-
5
Pekerjaan Pembangunan Gedung RSUD Bangkinang Lanjutan Kabupaten Kampar - Riau
645.1/83/CKTRPPK/KONT.INDUK/RSUD LANJ/XI/2010
6
Paket Pekerjaan Struktur, Arsitektur dan Plumbing Proyek Pembangunan Hotel Santika Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis - Medan Sumut
-
7
Pembangunan Mesjid Raya Gunung Tua Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara - Sumut
04/PPK-PM/2010
8
Service Buildings Construction Works Saipem Karimun Yard Construction Project
509707
USD 5.000.000
9
Pekerjaan Pengurukan Lahan PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) di Distrik Kabil, Batam - Kepri
029/IV/KONTR/DKB/2010 03/KONTR/WK/WB/KRI/2010
Rp 119.565.187.000.00
10
Pekerjaan Paket Struktur, Arsitektur, Sarana Luar, Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing HARRIS Hotel Batam Centre (171 kamar) di Batam - Kepulauan Riau
-
d1/08 April 2011
Selesai
DPU Buna Marga dan Cipta Karya Prop. Aceh
15-Aug-10
13-Dec-11
24.033.108.000.00
Dinas Cipta Karya Bidang Bangunan dan PLP Mandailing Natal
18-Aug-10
03-Jan-13
22.120.455.000.00
Dinas Cipta Karya Bidang Bangunan dan PLP Mandailing Natal
18-Aug-10
03-Jan-13
Bank Riau
27-Jul-10
26-Jan-12
Pemda Kampar
05-Nov-10
31-Oct-11
PT Graha Santika Dyandra
25-Jun-10
18-Sep-11
08-Dec-10
22-Dec-12
PT Saipem Indonesia
26-Apr-10
31-May-11
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
16-Jul-10
11-Jul-11
PT RETZAN INDONUSA
20-Sep-10
19-Jul-11
Rp 195.426.363.636.00
Rp
14.783.417.273.00
Rp 149.545.454.545.00
Rp
Rp
61
Jangka Waktu Mulai
Dis PU, Pertambangan dan 28.180.909.091.00 Energi Kab Padang Lawas Utara Sumut
60.770.000.000.00
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
No
Nama Proyek
Nomor Kontak
Nilai Kontrak
11
Urgent Project on Reconstruction of Schools Considering Quake-Resistance and Community Based Disaster Risk Management in the Province of West Sumatra in the Republic of Indonesia
EQ-09236
Rp
11.169.575.705.00
12
Project for Post - Earthquake Rehabilitation of Water Resources Management Facilities in Padang
-
Rp
13
Perluasan dan Penataan Fasilitas Terminal Tahap III Bandara Internasional Minangkabau - Sumatra Barat
PJJ.04.04.01/14.10/06/09/2010/003
14
Pembangunan Lapangan Tenis Jakabaring Palembang (Paket 10-146) Sumsel
15
Pemberi Kerja
Jangka Waktu Mulai
Selesai
JICA - Japan International Coorperation Agency
14-May-10
14-May-11
9.754.804.598.00
JICA - Japan International Coorperation Agency
18-May-10
13-Jan-11
Rp
36.964.961.818.00
PT Angkasapura II
20-Sep-10
16-Jul-11
-
Rp
21.429.272.727.00
PT Bukit Asam (persero) tbk
06-Oct-10
04-Apr-11
Pembangunan Pengembangan dan Fasilitas Penunjang RSUD Palembang Bari Tahun Jamak 2010-2011 Sumatera Selatan
03/PA-PF/2010
Rp
17.279.182.727.00
RSUD Palembang Bari
26-Nov-10
20-Dec-11
16
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan Tahap III Universitas Indonesia - Jakarta
-
Rp
43.560.894.888.00
Universitas Indonesia
14-Jun-10
01-Jan-11
17
Paket Pekerjaan Struktur, Arsitektur, dan Plumbing Proyek Signature Park Jakarta
-
Rp
62.909.090.909.00
PT Tiara Sakti Mandiri
23-Aug-10
15-Jan-12
18
Pekerjaan Renovasi dan Perluasan Gedung IGD dan OK Rumah Sakit Pusat Pertamina Tahap II - Jakarta
-
Rp
3.954.545.455.00
PT Pertamina Bina Merdeka
08-Nov-10
29-Jan-11
19
Pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari - Blok M (Stage 1 : Pasar Inpres Cipete - Lapangan Mabak Blok M) Paket Lapangan Mabak Blok M (Multi years) Jakarta
10045/-1.792
Rp 222.861.115.254.00
Dinas PU Provinsi DKI Jakarta
22-Nov-10
12-Aug-12
20
Civil Work PLTU Merak 2x60 MW Serang Banten
090213-SC-CV-001
USD 6,380,000
Daewoo Engineering Company South Korea
08-Nov-10
14-Nov-12
21
Proyek Pembangunan Siphon Bekasi Jabar
KU.08.08/PPKPAB/SNVT.PPSDAC/06
Rp
19.867.164.545.00
Dirjend SDA PU
27-Jul-10
27-Nov-12
22
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Struktur, Arsitektur & M/E Proyek Pembangunan Gedung Bandung Timur Plaza - Bandung Jabar
03/SPK/PMNP-BTP/VIII/2010
Rp
84.000.000.000.00
PT Pancamulti Niaga Pratama
19-Aug-10
15-Jun-11
23
Pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal dan Elektrikal Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pusat Koperasi Sejahtera Bersama (KSB) - Bogor Jabar
02/CEN/SPP/VI/2010
Rp
33.636.363.636.00
PT Cipta Ekatama Nusantara
02-Jul-10
02-Jul-11
24
Provision of Civil Work Services Wayang Windu - Pengalengan Jabar
-
Rp
53.639.350.000.00
Star Enegy Geothermal (Wayang Windu) Ltd
17-Jun-10
16-Sep-11
25
Pelebaran Runway di Bandara Supadio Pontianak
PJJ.14.09/04/01/2010/001
Rp
54.957.276.000.00
PT Angkasa Pura II (Persero)
15-Jan-10
14-Jan-11
26
Pembangunan Closing GAP di Belakang Dermaga 06 di Lingkungan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak - Kalbar
PR.102/1/2/C.Ptk-10
Rp
6.839.391.818.00
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
30-Mar-10
31-May-11
27
Overlay Runway/Landasan dan Perbaikan Weakspot di Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin - Kalsel
30/SPP/PL.02/DU.B
Rp
25.800.000.000.00
PT Angkasa Pura (persero)
13-Oct-10
08-Oct-11
d1/08 April 2011
62
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
No
Nama Proyek
Nomor Kontak
Nilai Kontrak
28
Pekerjaan Pembangunan Stadion Balikpapan - Kaltim
109.18/1.03.01.38.12.5.2/C1/VI/2010
Rp
67.812.365.461.00
29
Community Road Resurfacing Phase II & III Bontang - Kaltim
-
Rp
30
Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Samboja - Kaltim
602/Bid-SDA/KPA/1231/IX/2010
Rp
31
Pembangunan Perumahan Mutiara Tarakan Residence - Tarakan Kaltim
347/MNG/KODEC/XI/2010
32
Pekerjaan Pembangunan WTP Q 40 lt/det UF Bontang - Kaltim
33
Pemberi Kerja
Jangka Waktu Mulai
Selesai
Dinas PU Pemkot Balikpapan
17-Jun-10
11-Jun-11
24.019.244.545.00
PT Badak Natural Gas Liquefaction
23-Aug-10
18-Jun-11
8.220.913.636.00
Dinas PU Prov Kaltim
16-Sep-10
22-Mar-11
Rp 129.584.090.909.00
KOPKAR PT IDEC AWI Tarakan
27-Nov-10
26-Nov-12
-
Rp
15.643.675.455.00
PDAM Tirta Taman Kota Bontang Timur
28-Oct-10
26-Mar-11
Pekerjaan Struktur, Arsitektur dan Plumbing Proyek ARCS Hotel Gajah Mada - Jogjakarta
010/SPK/ARCS/JOG/V/2010
Rp
45.363.636.364.00
PT ARCS HOUSE
03-May-10
28-Feb-11
34
Pekerjaan Renovasi Ambarukmo Palace Hotel dengan Paket Pekerjaan Struktur, Arsitektur, Plumbing dan Fire FightingYogyakarta
-
Rp
44.150.000.000.00
PT Putra Mataram Indah Wisata
30-Jun-10
25-Feb-11
35
Pekerjaan Struktur Arsitektur I Hotel Tentrem - Yogyakarta
-
Rp
38.008.363.636.00
PT Hotel Candi Baru
26-Aug-10
30-Mar-11
36
Pekerjaan Pembangunan Edu Hostel Yogyakarta
01/EHY/X/2010
Rp
13.360.196.364.00
PT Edu Tours Indonesia
15-Nov-10
15-May-11
37
Paket Pekerjaan Struktur & Arsitektur Proyek Pembangunan Sahid Kuta Lifestyle, Kuta - Bali
-
Rp 237.470.909.091.00
PT Indonesia Paradise
21-Jun-10
11-Feb-12
38
Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Lokasi Kediri - Jatim
KU.08.08/Lakbangkim-PPKII/419/VIII/2010
Rp
22.634.274.100.00
Dirjend Cipta Karya
26-Aug-10
23-Mar-11
39
Pekerjaan Pondasi, Struktur Beton, Fabrikasi Baja, Ereksi Baja dan Arsitektural untuk Fasilitas Cement Silo Proyek Tuban IV - Jatim
10000.206.01/HK.06/6605/09.2010
Rp
34.000.000.000.00
PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
27-Sep-10
24-Jul-11
40
Marine Strcture Construction of Coal Unloading Jetty PLTU Sulawesi Selatan 2*50WM
HYPEC-SULAWESI-F030
Rp
25.484.248.060.00
Hubei Hongyuan Power Engineering Co. Ltd (HYPEC)
10-May-10
04-Feb-11
41
Water Supply, Water Treatment and Fuel Supply System Construction PLTU Sulawesi Selatan 2*50WM
HYPEC-SULAWESI-F031
Rp
42.308.889.680.00
Hubei Hongyuan Power Engineering Co. Ltd (HYPEC)
10-May-10
04-Feb-11
42
EIBR-104 Penggantian Jembatan Lobu Sulteng
06-52/EIBR-104/BR/B/4744/0310
Rp
8.149.518.197.00
Dis PU Sulteng
30-Mar-10
25-Mar-11
43
Construction of Right Sangkub Irrigation System North Bolaang Mangondow District Through Kegiatan Irigasi II SNVT Pelaksana Pengelola Sumber Daya Air Sulawesi / Propinsi Sulawesi Utara
01/PKK/PK-Ir2/SNVT/BWSSI/2010
Rp
22.491.000.000.00
Dirjend SDA - PU
10-Mar-10
30-Jan-12
44
Structural Work for Parcels 2.11 and 2.12 King Abdullah Financial District in Riyadh
SBG/PBAD/CONT/WAS/002-10
Saudi Binladin Group
23-Mar-10
16-Jul-11
45
Package LMS 13: ICB Civil Works of Headworks and Main Irrigation System of Sampean Irrigation Sub-Project Situbondo Jatim
IK.02.04/015/IRG.II/VIII/2010
DPU SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Brantas
23-Aug-10
22-Aug-13
d1/08 April 2011
SAR 120,723,409
Rp
63
31.324.484.615.00
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 38.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Yang Direvisi Berikut ini merupakan ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) : Untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: 1. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” 2. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” 3. PSAK 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim” 4. PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” 5. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” 6. PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” 7. PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa setelah Periode Pelaporan” 8. PASK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” 9. PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” 10. PSAK 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud” 11. PSAK 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis” 12. PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan” 13. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” 14. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” 15. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” 16. PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
39.
Manajemen Risiko Keuangan Dalam pengelolaan keuangan, Perusahaan telah melakukan analisa risiko terhadap persaingan dan ketidakpastian yang dapat berpengaruh pada aset keuangan dan kewajiban keuangan sebagai berikut: a. Klasifikasi Aset dan Kewajiban Keuangan Perbedaan antara nilai wajar dengan nilai tercatat pada 31 Desember 2010 dan 2009 tidak signifikan. b. Kebijakan Manajemen Risiko 2010 Rp Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Piutang Usaha dan Retensi Jumlah
2009 Rp
354.926.218.027 882.460.081.461
178.658.499.452 627.726.378.733
1.237.386.299.488
806.384.878.185
Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Perusahaan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik. Perusahaan mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Perusahaan. Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian serta meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan. d1/08 April 2011
64
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional. (i) Risiko Kredit Risiko kredit adalah kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Rincian umur piutang usaha dapat dilihat pada Catatan dalam Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 piutang usaha Perusahaan tidak terkonsentrasi pada pelanggan tertentu. Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih. (ii) Risiko Suku Bunga Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek dengan bunga mengambang. Tingkat suku bunga yang cukup tinggi dan terjadi secara tiba-tiba dapat berpengaruh terhadap menurunnya laba Perusahaan. Berikut ini merupakan rincian dari kewajiban keuangan berdasarkan jenis tingkat suku bunga: 2010 Rp
2009 Rp
Kewajiban Keuangan Suku bunga mengambang
1.011.280.237.170
822.360.018.688
Dampak dari pergerakan suku bunga di pasar tidak signifikan. Perusahaan mengelola risiko suku bunga dan melalui pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan. Perusahaan akan mengawasi secara ketat pergerakan suku bunga dipasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Perusahaan akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan para lender. (iii) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Eksposur risiko likuiditas berupa kesulitan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus dibayar dengan kas atau aset keuangan lainnya. Perusahaan diharapkan dapat membayar seluruh kewajibannya sesuai dengan jatuh tempo kontraktual. Dalam memenuhi kewajiban tersebut, maka Perusahaan harus menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
d1/08 April 2011
65
paraf:
PT WASKITA KARYA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) Berikut ini merupakan kewajiban keuangan non-derivatif berdasarkan nilai sisa jatuh tempo yang tidak didiskonto: Jatuh Tempo < 1 Tahun Rp Hutang Usaha Hutang Bank Jangka Pendek Hutang Lain-lain kepada Pihak Ke III Jumlah Kewajiban Keuangan
>1-2 Tahun >2-3 Tahun Rp
Rp
Nilai Tercatat >3 Tahun
Total
Biaya Emisi
31 Desember 2010
Rp
Rp
Rp
Rp
----
----
1.011.280.237.170
27.789.638.831
----
1.939.363.826.208
--
--
--
900.293.950.207 1.011.280.237.170
1.011.280.237.170
27.789.638.831
----
1.939.363.826.208
--
1.939.363.826.208
900.293.950.207
900.293.950.207 27.789.638.831
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. (iv) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing merupakan bagian dari kegiatan operasi normal Perusahaan dan cabang Luar Negeri Dengan demikian pengaruh dari selisih nilai tukar mata uang asing tidak signifikan. (v) Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik Kebijakan pemerintah baik yang menyangkut ekonomi dan moneter, serta kondisi sosial dan politik yang kurang kondusif akan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Hal ini dapat mengakibatkan tertundanya proyek-proyek yang telah maupun akan diperoleh Perusahaan. Risiko ini merupakan risiko yang bersifat sistemik (Systematic Risk) dimana bila risiko ini terjadi maka akan mempengaruhi secara negatif seluruh variable yang terlibat, sehingga membuat kinerja Perusahaan menurun risiko ini bahkan diversifikasi pun belum mampu menghilangkan risiko ini. 40.
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011.
d1/08 April 2011
66
paraf: