MANUAL PROSEDUR KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KEPERAWATAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI- UNDIP
Revisi ke Tanggal Dikaji Ulang Oleh Dikendalikan Oleh Disetujui Oleh
: : : : :
Tanggal
0
1 Juli 2013
05.02.07
05
0 1 Juli 2013 Ketua Jurusan Keperawatan GPM Jurusan Keperawatan Dekan Fakultas Kedokteran
UNIVERSITAS DIPONEGORO Revisi ke
MP
SPMI-UNDIP/MP/05.02.07/05 Manual Prosedur Keamanan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Keperawatan
Disetujui Oleh Dekan Fak.Kedokteran
Manual Prosedur Keamanan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Keperawatan Revisi ke:
Tanggal:
0
1 Juli 2013
Disetujui oleh Dekan Fak. Kedokteran
SPMI-UNDIP/MP/05.02.07/05
JUDUL Manual Prosedur Keamanan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Keperawatan TUJUAN Tujuan manual prosedur ini adalah untuk: 1. Menjelaskan langkah-langkah tindakan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium keperawatan. 2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelalaian dan ketidaksengajaan pengguna laboratorium keperawatan. 3. Memberikan petunjuk dan tata cara pelaporan atas kejadian kecelakaan kerja di laboratorium keperawatan. PENGERTIAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Keamanan kerja laboratorium adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materiil maupun non materiil. Keselamatan kerja adalah keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan pekerjaan yang dipengaruhi oleh jenis dan lingkungan di mana pekerjaan itu dilakukan. Keamanan dan keselamatan kerja laboratorum keperawatan adalah upaya pelindungan bagi pengguna laoratorium agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di laboratorium keperawatan. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat. Risiko adalah gabungan dari kemungkinan terjadinya bahaya atau paparan dan keparahan luka atau gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan. Insiden adalah peristiwa terkait keiatan praktik di laboratorium yang mengakibatkan atau dapat menimbulkan cedera atau gangguan kesehatan (tanpa memperhatikan keparahannya) atau kematian, atau kejadian yang dapat menimbulkan kematian. PIHAK-PIHAK TERKAIT
1.
Ketua Jurusan/Ketua Program Studi
2. 3. 4. 5.
GPM Korban atau pengguna (customer) Teknisi Laboratorium Koordinator Laboratorium REFERENSI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
UU No.1 tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-51/Men/1999 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Surat Edaran Dirjen Binawas No.SE.05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Akibat Hubungan Kerja. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/IX/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Lingkungan. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang Pedoman Penanganan Dampak Radiasi. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 315/Menkes/SK/III/2003 tentang Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sektor Kesehatan. Badan PPSDM Kesehatan Pusdiknakes Kementerian Kesehatan RI. 2010.Standar Laboratorium Keperawatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK. 03.05/IV/14354.1/2010 tentang Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan. PROSEDUR
1. 2. 3. 4. 5.
Korban dan/ atau pengguna laboratorium (customer) memberitahukan kejadian kecelakaan kerja kepada petugas laboratorium dan menjauhkan pengguna lain yang tidak berkepentingan. Teknisi laboratorium mengupayakan pertolongan bagi korban sesuai dengan penyebab dan prosedur yang berlaku. Teknisi laboratorium melaporkan kejadian kecelakaan kerja kepada koordinator laboratorium menggunakan formulir laporan insiden pada jam kerja dengan ditandatangi pelapor dan diketahui oleh koordinator laboratorium. Koordinator laboratorium memeriksa laporan dan melakukan investigasi sederhana penyebab terjadinya kecelakaan. Setelah selesai melakukan investigasi, laporan hasil investigasi dan laporan insiden dilaporkan kepada GPM dalam waktu 2x24 jam setelah terjadinya insiden atau kecelakaan
kerja. GPM akan menganalisis kembali hasil investigasi dan laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan. Hasil investigasi lanjutan, rekomendasi, dan rencana kerja dilaporkan kepada Kaprodi. Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran dari GPM diberikan kepada koordinator laboratorium yang untuk selanjutnya akan diteruskan kepada teknisi laboratorium. Teknisi laboratorium dengan diketahui oleh koordinator laboratorium membuat analisis dan trend kejadian insiden atau kecelakaan kerja setiap 1 bulan 1 kali
6. 7. 8. 9.
1
2
3
Korban dan/ atau pengguna (customer) laboratorium memberitahukan kejadian kecelakaan kerja kepada teknisi laboratorium dan menjauhkan pengguna lain yang tidak berkepentingan. Teknisi laboratorium mengupayakan pertolongan bagi korban sesuai dengan penyebab dan prosedur yang berlaku. Teknisi laboratorium melaporkan kejadian kecelakaan kerja kepada koordinator laboratorium menggunakan formulir laporan insiden pada jam kerja dengan ditandatangani pelapor dan diketahui oleh koordinator laboratorium.
Kaprodi
GPM
KL
Kegiatan
TL
No.
Customer
BAGAN ALIR Pihak-Pihak yang Terlibat Waktu
Dokumen
10 menit
Sesuai kondisi korban Formulir laporan insiden 7 hari
4
5
6
Koordinator laboratorium memeriksa laporan dan melakukan investigasi sederhana penyebab terjadinya kecelakaan. Setelah selesai melakukan investigasi, laporan hasil investigasi dan laporan insiden dilaporkan kepada GPM dalam waktu 2x24 jam setelah terjadinya insiden atau kecelakaan kerja. GPM akan menganalisis kembali hasil investigasi dan laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan.
1 hari
2 hari
7 hari
LAMPIRAN 1. Formulir laporan insiden 2. Formulir hasil investigasi 3. Lembar rekomendasi
Laporan insiden Laporan insiden dan laporan hasil investigasi
Laporan insiden dan laporan hasil investigasi