03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
1
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Daftar Isi Table of Contents 01
32
Profil Anggota Dewan Komisaris Profile of Members of the Board of Commissioners
34
Profil Anggota Direksi Profile of Members of the Board of Directors
38
Profil Sumber Daya Manusia Workforce Profile
40
Komposisi Kepemilikan Saham Share Ownership
Peristiwa Penting 2014 Significant Events In 2014
42
Anak Perusahaan Subsidiaries
11
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
49
Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology
15
Laporan Direksi Report of The Board of Directors
50
Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions & Professions
2014 Performance
6
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
7
Pergerakan Saham dan Volume Perdagangan Saham ATPK di Bursa Efek Indonesia 2013-2014 ATPK Share Price and Trading Volume on the Indonesia Stock Exchange 2013-2014
8
02
Profil Perusahaan Company Profile
03 Analisis & Pembahasan Manajemen
22
Sekilas PT ATPK Resources Tbk PT ATPK Resources Tbk at a Glance
23
Riwayat Singkat ATPK Resources Tbk Brief Chronicle of ATPK Resources Tbk
54
Tinjauan Operasi per Sektor Usaha Operational Review
29
Bidang & Kegiatan Usaha Business Activities
55
Pemasaran Marketing
30
Struktur Organisasi Korporasi PT ATPK Resources Tbk Corporate Organization Structure of PT ATPK Resources Tbk
56
Prospek Usaha Business Prospect
57
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive Income
31
2
Kinerja 2014
Visi, Misi & Strategi Perseroan Corporate Vision, Mission & Strategy
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
Management Discussion & Analysis
03
58
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position
04 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
61
Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows
74
Dewan Komisaris Board of Commissioners
62
Rasio Keuangan Penting Key Financial Ratios
75
Direksi Board of Directors
63
Struktur Permodalan Capital Structure
79
Komite Audit The Audit Committee
64
Perikatan dan Perjanjian Penting Significant Agreements and Commitments
81
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
67
Aset Kontinjensi Contingency Assets
83
Unit Audit Internal Internal Audit
68
Kebijakan Dividen Dividend Policy
85
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
68
Informasi Material Mengenai Investasi Material Information on Investments
86
Manajemen Risiko Risk Management
68
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”)/2013 Use of Proceeds from Rights Issue II/2013
88
Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Perusahaan Material Litigations Faced by the Company
70
Perubahan Peraturan Perundang-undangan & Dampaknya terhadap Perseroan Changes in Regulations & Their Impacts on the Company
89
Saksi Administratif Administrative Sanctions
90
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
92
Tanggung Jawab Produk Product Responsibility
71
Perubahan Kebijakan Akuntansi & Dampaknya terhadap Perseroan Changes in Accounting Policy & Their Impacts on the Company
05 Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Statements
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
3
01
4
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Kinerja 2014
2014 Performance
01
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Pergerakan Saham dan Volume Perdagangan Saham ATPK di Bursa Efek Indonesia 2013-2014 ATPK Share Price and Trading Volume on the Indonesia Stock Exchange 2013-2014 Peristiwa Penting 2014 Significant Events In 2014 Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Laporan Direksi Report of The Board of Directors
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
5
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights (Dalam Ribuan Rupiah)
(Expressed in Thousand Rupiah)
Ikhtisar Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
2013
Penjualan Bersih
672.653.702
409.411.286
181.494.610
Net Sales
Laba Kotor
160.391.823
36.093.293
12.620.430
Gross Income
Laba (Rugi) Usaha
83.207.990
16.760.284
(14.066.092)
Income (Loss) from Operations
Laba (Rugi) Bersih
52.939.998
13.040.702
(16.740.643)
Nett Income (Loss) Total Comprehensive Income Attributable to Owner of the Parent Entity
Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Kepentingan NonPengendali Laba (Rugi) Usaha Per Saham Dasar Dilusian Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar Dilusian
2012
Summary of Consolidated Statements of Comprehensive Income
2014
53.679.350
12.667.883
(21.557.772)
(739.352)
372.819
4.817.129
Total Comprehensive Income Attributable to Non-Controlling Interest
14
3
(15)
Income (Loss) from Operations Per Share Basic and Diluted
9,19
2,26
(18,31)
Nett Income (Loss) Per Share Basic and Diluted
Ikhtisar Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset Lancar
Summary of Consolidated Statements of Financial Position 695.699.944
345.398.433
145.188.931
1.043.207.058
1.137.966.057
856.230
Fixed Assets
Aset Lain-lain
56.958.060
5.975.455
4.784.440
Other Assets
Jumlah Aset
Aset Tetap
Current Assets
1.795.865.062
1.489.339.945
150.829.601
Total Assets
Liabilitas Lancar
216.439.884
261.505.049
103.445.827
Current Liabilities
Liabilitas Tidak Lancar
405.267.749
106.617.465
3.559.718
Non-Current Liabilities
Jumlah Liabilitas
621.707.633
368.122.514
107.005.544
Total Liabilities
(3.149.426)
(2.410.074)
(2.491.941)
Non-controlling Interest
Kepentingan Non-Pengendali Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Saham Beredar
1.177.306.855
1.123.627.505
46.315.999
Equity attributable to owners of parents entity
5.760.245
5.760.245
914.325
Total Circulated Shares
479.260.060
83.893.384
41.743.104
Jumlah Investasi
Total Investment
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
Analisis Rasio
Ratio Analysis
Rasio Usaha
Operating Ratio
Margin Laba (Rugi) Kotor
23,8%
8,8%
7,0%
Gross Income (Loss) Margin
Margin Laba (Rugi) Usaha
12,4%
4,1%
-7,8%
Operating Income (Loss) Margin
Margin Laba (Rugi) Bersih
7,87%
3,19%
-9,22%
Net Income (Loss) Margin
Laba (Rugi) Bersih terhadap Jumlah Aset
2,95%
0,88%
-11,10%
Net Income (Loss) on Total Assets
Laba (Rugi) Bersih terhadap Ekuitas
4,50%
1,2%
-36,1%
Net Income on Equity
321,43%
132,08%
140,35%
Current Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas Lancar Terhadap Jumlah Aset
12,05%
17,56%
68,58%
Total Liabilities Current to Total Assets
Rasio Jumlah Liabilitas Terhadap Ekuitas Pemilik Perusahaan
52,81%
32,76%
231,03%
Total Liabilities to Total Owners of The Company Equity
3,2
1,3
1,4
Current Ratio Total Current Assets to Non Current Assets Ratio
Rasio Keuangan (%)
Financial Ratio (%)
Rasio Lancar
Rasio Keuangan (x)
Financial Ratio (x)
Rasio Lancar Rasio aset Lancar terhadap aset Tidak lancar
0,6
0,3
25,7
Rasio Jumlah Piutang Terhadap Pendapatan
278
48
133
Total Receivables to Total Revenue Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas Lancar Terhadap Liabilitas Tidak Lancar
1
2
29
Total Liabilities Current to Total Non Current Liabilities Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas Lancar Terhadap Jumlah Aset
0,1
0,2
0,7
Total Liabilities Current to Total Assets Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas Terhadap Ekuitas Pemilik Perusahaan
0,5
0,3
2,3
Total Liabilities to Total Owners of The Company Equity Ratio
6
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Pergerakan Saham Dan Volume Perdagangan Saham ATPK di Bursa Efek Indonesia 2013-2014 ATPK Share Price and Trading Volume on the Indonesia Stock Exchange 2013-2014 Periode Period
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume Transaksi Trading Volume
Jumlah Saham Beredar Number of Shares Issued
2013 Kuartal I / Quarter I
220
118
158
156.626.000
914.324.669
Kuartal II / Quarter II
205
155
170
154.993.500
914.324.669
Kuartal III / Quarter III
220
135
194
41.959.000
914.324.669
Kuartal IV / Quarter IV
290
193
270
79.574.500
5.760.245.414
2014 Kuartal I / Quarter I
285
240
255
20.239.000
5.760.245.414
Kuartal II / Quarter II
255
205
236
38.016.000
5.760.245.414
Kuartal III / Quarter III
265
224
228
911.739.000
5.760.245.414
Kuartal IV / Quarter IV
227
200
209
74.106.000
5.760.245.414
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
7
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Peristiwa Penting 2014 Significant Events in 2014 7 Januari 2014
21 Januari 2014
7 January 2014
21 January 2014
Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi berupa laporan hasil pelaksanaan transaksi material & afiliasi sehubungan Penawaran Umum Terbatas II Perseroan. The Company made an information disclosure in the form of a report on results on the implementation of material transactions and transactions with affiliated parties in relation to the Rights Issue II.
Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi RelaasPanggilan sidang dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk perkara perdata Nomor 564/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst antara Hopaco Properties Limited cs. (Para Penggugat) melawan Dr. H. M. Wasisto Budiharsoyo cs./para mantan Direksi Perseroan (Para Tergugat). The Company made an information disclosure, i.e. the Court Summons by the District Court of Central Jakarta for the civil case No. 564/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst between Hopaco Properties Limited et al. (Litigants) v. Dr. H. M. Wasisto Budiharsoyo et al./former Directors of the Company (Defendants).
7 Maret 2014
30 Mei 2014
7 March 2014
30 May 2014
Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi RelaasPanggilan sidang dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk perkara perdata Nomor 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst antara Hopaco Properties Limited cs. (Para Penggugat) melawan Perseroan cs. (Para Tergugat).
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan memutuskan, antara lain, menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Ferdinand.
The Company made an information disclosure, i.e. the Court Summons by the District Court of South Jakarta for the civil case No. 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst between Hopaco Properties Limited et al. (Litigants) v. the Company et al. (Defendants).
The Annual General Meeting of Shareholders decided, among others, to approve the Company’s Annual Report and authorize the financial statements for the fiscal year ended 31 December 2013 as audited by the Public Accounting Firm Drs. Ferdinand.
5 Juni 2014 5 June 2014 Anak perusahaan Perseroan, PT Mega Alam Sejahtera (MAS) mendapatkan peringkat PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) Hijau tahun 2013-2014 dari Gubernur Kalimantan Timur.
8
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
The Company’s subsidiary, PT Mega Alam Sejahtera (MAS) received the Green PROPER (Company Performance rating Assessment Program for Environmental Management) from the Governor of East Kalimantan.
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
15 Juli 2014 15 July 2014
Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk Perkara Perdata Nomor 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst dan Nomor 564/Pdt.G/PN.Jkt.Pst dalam perkara masing-masing antara Hopaco Properties Limited cs. (Para Penggugat) melawan Perseroan cs. dan Dr. H. M. Wasisto Budiharsoyo cs./para mantan Direksi Perseroan (Para Tergugat) sebagai berikut:
The Company made an information disclosure, i.e. release of the ruling by the District Court of Central Jakarta for the civil case No. 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst and No. 564/ Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst between Hopaco Properties Limited et al. (Litigants) v. the Company et al. (Defendants) and Dr. H. M. Wasisto Budiharsoyo et al./former Directors of the Company (Defendants), as follows:
a. Menyatakan mengabulkan eksepsi Para Tergugat; b. Menyatakan Para Penggugat tidak memiliki/ mempunyai kedudukan hukum/legal standing, dan/ atau kualifikasi sebagai Penggugat; c. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
a. Granted the exception of the Defendants; b. Declared that the Litigants did not have legal standing nor qualifications to make a litigation; c.
Declared that the Litigation from the Litigants was unacceptable.
7 Agustus 2014
24 Oktober 2014
7 August 2014
24 October 2014
Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-17240.AH.01.02.Tahun 2014 tentang persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan hasil RUPSLB Kedua Perseroan tanggal 6 Desember 2013 yang menyetujui perubahan Anggaran Dasar. The Company made an information disclosure, i.e. the decision of of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-17240.AH.01.02. Tahun 2014 on the approval for the amendments to the Articles of Association of the Company in accordance with the resolutions of the Second Extraordinary GMS on 6 December 2013, which had agreed to amend the Articles of Association.
Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi dukacita sehubungan dengan meninggalnya Bapak Ir. Anwar Pulukadang M.Sc. yang menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada tanggal 23 Oktober 2014 di Manila, Filipina. The Company made an information disclosure by extending a formal condolence for the passing of Ir. Anwar Pulukadang M.Sc., which had served as the Company’s Independent Commissioner, on 23 October 2014 in Manila, the Philippines.
18 Desember 2014 18 December 2014 Perseroan menyelenggarakan Public Expose Tahunan.
The Company held the Annual Public Expose.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
9
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Awal Komisaris Utama President Commissioner
10
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Pemegang Saham yang terhormat,
Esteemed Shareholders,
Kami Dewan Komisaris PT ATPK Resources Tbk dengan ini menyampaikan laporan kami atas pengawasan yang telah dilakukan terhadap pengelolaan Perseroan oleh Direksi sepanjang tahun 2014, yang telah menghasilkan sejumlah pencapaian penting untuk memastikan keberlangsungan usaha Perseroan di masa mendatang.
We the Board of Commissioners of PT ATPK Resources Tbk hereby deliver our report on the supervision we conducted on the Company’s management by the Board of Directors throughout 2014, with a number of notable achievements that helped ensure the Company’s business sustainability in the long run.
Pertama-tama, Dewan Komisaris mengucapkan selamat kepada Direksi Perseroan yang, berkat kedisiplinan dan ketepatan dalam menjalankan strateginya, telah berhasil membawa Perseroan mencetak laba bersih positif untuk tahun kedua secara berturut-turut sejak 2013. Mengingat sulitnya situasi industri batubara di dunia di tahun 2014, ini merupakan pencapaian yang istimewa. Secara khusus Dewan Komisaris juga mengapresiasi Direksi atas keberhasilannya melaksanakan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dalam rangka penyertaan modal oleh Perseroan secara langsung di PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”), yang selanjutnya digunakan oleh MAS untuk membeli aset pertambangan batubara.
Firstly we would like to congratulate the Board of Directors of the Company for displaying the discipline and precision in carrying out its strategies that have allowed the Company to record the second consecutive year with a positive net income since 2013. In light of the difficult situation in the global coal market in 2014, this was truly an impressive feat. In particular we also appreciate the Board of Directors for its success in carrying out the Rights Issue II with Preemptive Rights, aimed to support the Company’s endeavor to directly invest in PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”), where the proceeds will subsequently be used by MAS to purchase coal mining assets.
Dewan Komisaris mengapresiasi keberhasilan tersebut karena langkah tersebut telah meningkatkan kepercayaan masyarakat khususnya para pemegang saham dan mengubah status kemandirian Perseroan. Sebab kini Perseroan telah menjadi perusahaan tambang batubara yang memiliki kemampuan menambang sendiri batubaranya, sesuai ketentuan peraturan pertambangan yang berlaku di Indonesia. Sejalan dengan pencapaian tersebut, Dewan Komisaris mengharapkan manajemen Perseroan dapat terus melakukan pengelolaan sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan sumber daya alam yang dimilikinya untuk dapat mencapai tujuan yang berorientasi pada prinsip profitability, sustainability dan development yang dianut oleh Perseroan.
We appreciate such success as this has certainly enhanced the public trust, in particular that of the shareholders, and transformed the Company’s selfsufficiency status. This is because now the Company has become a mining company that has the ability to mine its own coal, in accordance with prevailing mining regulations in Indonesia. In line with this achievement, the Board of Commissioners here hopes that the Company’s management will continue to manage its human resources, financial resources, and natural resources, so as to achieve its goals, by emphasizing on the principles of profitability, sustainability, and development, which the Company espouses.
Kami juga mengapresiasi langkah-langkah dan strategi Direksi dalam melakukan pengembangan dan diversifikasi usaha ke dalam bidang pengolahan batubara dan pembangkit listrik, dalam rangka menjadikan Perseroan sebagai perusahaan di bidang energi di masa mendatang, sebagai salah satu cara untuk merespons tantangan usaha di bidang batubara.
We also appreciate the measures taken and the strategies implemented by the Board of Directors in expanding and diversifying the Company’s business into coal processing and power generation, in order to transform the Company into a future integrated energy enterprise, as one of the ways to respond to the great business challenges in the coal industry.
Dewan Komisaris telah mengawasi kegiatan pengelolaan Perseroan oleh Direksi di sepanjang 2014, dan senantiasa menyetujui dan mendukung langkah-langkah hukum baik secara perdata dan pidana yang telah ditempuh oleh Direksi Perseroan untuk memberikan perlawanan dan pembelaan, dalam rangka melindungi nama baik dan kepentingan Perseroan atas perkara hukum yang dihadapi di 2014. Dewan Komisaris pun mengapresiasi
The Board of Commissioners performed supervision of the Company’s management by the Board of Directors throughout 2014, and all along the way we have given our approval and support to the legal measures, both in the civil and criminal litigations involving the Company, that had been carried out by the Board of Directors in order to retaliate to the accusations that could potentially harm the Company’s reputation and
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
11
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
hasil dari upaya tersebut, dengan dikeluarkannya keputusan pengadilan di tahun 2014.
interests in 2014. The Board of Commissioners applauds the results of such measures, which took the form of court verdicts in 2014 that were in our favor.
Dewan Komisaris menilai bahwa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang saat ini berlangsung pada tingkat anak perusahaan dirasakan memadai dan sesuai dengan keadaan lingkungan masyarakat sekitar area tambang. Kami juga mengapresiasi perolehan Proper Hijau oleh MAS, yang berarti Perseroan peduli dan bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan pascatambang serta patuh pada peraturan lingkungan yang berlaku.
The Board of Commissioners is of the opinion that the Company’s corporate social responsibility programs, which are now ongoing on the subsidiary level, have been adequate and in keeping with the prevailing conditions in the communities surrounding our mines. We also laud the achievement of Green Proper rating by MAS, a designation that shows the Company’s care and responsibility for maintaining the environment after mining activities, in accordance with prevailing regulations.
Dewan Komisaris senantiasa mendorong Direksi untuk memperhatikan manfaat dan nilai tambah yang dapat diberikan oleh Perseroan kepada pemegang saham, misalnya dalam bentuk dividen, selain juga pentingnya upaya untuk mendapatkan pendanaan murah dengan memanfaatkan status sebagai perusahaan terbuka, termasuk dari lembaga keuangan bank ataupun nonbank.
We continuously urge the Board of Directors to closely observe the benefits and added value that the Company can provide to the shareholders, among others in the form of dividends, aside from the importance of securing low-interest funding from banks as well as non-bank financial institutions, by leveraging on the Company’s status as a listed company.
Dewan Komisaris menyadari bahwa saat ini pembagian dividen belum dapat dilaksanakan mengingat masih negatifnya akumulasi laba ditahan per akhir 2014. Meskipun demikian, Perseroan dapat terus memperkuat profitabilitasnya, meningkatkan penjualannya, serta mengupayakan kinerja keuangan yang positif, sehingga pemegang saham dapat menikmatinya dalam bentuk capital gain melalui apresiasi harga saham Perseroan di pasar bursa.
We realize that as of now the Company has not yet been able to distribute dividends, considering the negative amount of retained earnings as at end of 2014. Nonetheless, the Company may continue to improve its profitability, increase its sales, and strive to achieve a series of positive financial results, so that the shareholders will be able to enjoy the benefits in the form of capital gain, through the increase in the Company’s share price in the stock market.
Dewan Komisaris berkomitmen untuk mengingatkan Direksi terkait pelaksanaan ketentuan-ketentuan terkait tata kelola perusahaan yang dikeluarkan oleh OJK di tahun 2014, dan mendorong Direksi untuk segera mempersiapkan segala sesuatunya dan mulai menjalankannya sesuai peraturan yang dimaksud mulai tahun 2015.
We are committed to reminding the Board of Directors regarding the implementation of governance-related regulations issued by the Financial Services Authority (OJK) in 2014, and we urge the Board of Directors to prepare everything that is necessary to implement said regulations starting in 2015.
Terkait susunan Dewan Komisaris, sepanjang tahun 2014 tidak terjadi perubahan kecuali adanya salah satu rekan kami, yakni Komisaris Independen, Bapak Ir. Anwar Pulukadang M.Sc. yang meninggal dunia pada 23 Oktober 2014. Pengangkatan Komisaris Independen baru akan dilakukan dalam RUPS Tahunan yang selambatnya akan diselenggarakan di bulan Juni 2015, yang bertepatan dengan berakhirnya periode kepengurusan Dewan Komisaris yang diangkat sejak 2012.
As regards the composition of the Board of Commissioners, throughout 2014 no changes were made to it. We however sustained the loss of our dear colleage, the Independent Commissioner Ir. Anwar Pulukadang M.Sc., who passed away on 23 October 2014. The appointment of a new Independent Commissioner will be done at the Annual GMS that will be held at the latest in June 2015, coinciding with the end of the term of office of the current members of the Board of Commissioners, who were appointed in 2012.
Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang setinggitingginya bagi almarhum, atas dedikasi beliau dalam menjalankan tugasnya sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit dengan antusias, mendorong dan memberikan serta mendengar masukan-masukan dalam rapat Dewan Komisaris dan rapat Komite Audit. Hal ini telah membuat kualitas komunikasi Dewan Komisaris dan Komite Audit menjadi lebih baik.
We highly appreciate our dearly departed colleague for his dedication in carrying out his task as the Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee enthusiastically, providing invaluable inputs at the Board of Commissioners meetings and Audit Committee meetings, thus allowing for a better communication between the Board of Commissioners and the Audit Committee.
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Komite Audit yang telah memberikan masukan dan
We hereby thank the Audit Committee for the inputs and reports submitted to the Board of Commissioners to be
12
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
laporan kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Direksi terkait tata kelola perusahaan, laporan keuangan Perseroan yang akan dipublikasikan, serta efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal selama 2014.
conveyed to the Board of Directors regarding corporate governance, financial statements to be published, and effectiveness of external auditor’s and internal audit’s tasks in 2014.
Kami memandang bahwa target volume produksi dan penjualan batubara sebesar 3 juta ton per tahun yang dicanangkan oleh Direksi untuk tahun-tahun mendatang adalah rasional, terukur, dan dapat tercapai. Dalam menilai target Perseroan, kami mempertimbangkan kapasitas produksi terpasang yang dimiliki, kebutuhan batubara kalori rendah di India, dan strategi usaha Perseroan dalam rangka menjadi perusahaan energi dan pengolahan batubara berkalori rendah dalam jangka panjang.
It is our view that the Company’s production volume and sales target of 3 million tons per year, as planned by the Board of Directors for the coming years, is rational, measured, and most importantly achievable. In evaluating the Company’s targets, we take into consideration the current installed capacity of production, demand for low calorie coal in India, and the Company’s business strategy to become an energy company and to process low calorie coal in the long term.
Sebagai penutup, kami ingin mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan, dukungan dari para pemangku kepentingan terutama dari pemegang saham, dan arahan dari regulator, yang semuanya telah membantu menjadikan Perseroan lebih baik dan lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. Semoga di tahun 2015 Perseroan dapat menunjukkan prestasi yang lebih memuaskan di mata seluruh pemangku kepentingan.
In closing, we express our utmost gratitude for the hard work and dedication shown by the management and employees of the Company, the support from all stakeholders especially from the shareholders, and the guidance from the regulators. All of which have made the Company attain a better shape, more poised for overcoming future challenges. May in 2015 the Company achieve even more excellent achievements and thus bring greater satisfaction to all stakeholders.
Atas nama Dewan Komisaris PT ATPK Resources Tbk, On behalf of the Board of Commissioners of PT ATPK Resources Tbk,
Awal KOMISARIS UTAMA President Commissioner
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
13
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Raymond Bernardus Direktur Utama President Director
14
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Laporan Direksi
Report of the Board of Directors Pemegang Saham yang terhormat,
Esteemed Shareholders,
Merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat melaporkan pencapaian-pencapaian PT ATPK Resources Tbk di sepanjang tahun 2014, di tengah beratnya tantangan yang harus dihadapi di sektor pertambangan pada umumnya dan di industri pertambangan batubara khususnya. Segala prestasi yang kami raih selama ini tentunya tak lepas dari dukungan semua pemangku kepentingan Perseroan.
We are proud to report here the achievements made by PT ATPK Resources Tbk throughout 2014, a year of astonishingly challenging times in the mining sector in general and the coal mining industry in particular. The achievements that we have recorded have certainly been inseparable from the support afforded to us by all stakeholders.
Perekonomian global di tahun 2014 cenderung tumbuh dengan laju yang lebih lamban dibandingkan di tahun 2013, mengingat krisis ekonomi yang berkepanjangan di Eropa dan semakin melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Ekonomi Amerika Serikat meskipun menunjukkan pemulihan, belum dapat sepenuhnya memberikan pengaruh positif terhadap ekonomi dunia. Lesunya perekonomian global ini berujung pada lemahnya harga-harga komoditas pertanian dan pertambangan, termasuk komoditas energi khususnya batubara.
The global economy in 2014 grew with a relatively slower pace compared to in 2013, given the continued economic crisis in Europe and the declining economic growth in China. The United States economy, although showing clear signs of recovery, had not succeeded to drive up global growth. This weak picture of the global economy resulted in the declining prices of agricultural and mining commodities, including energy commodities such as coal.
Produksi batubara Indonesia sebagai eksportir nomor satu batubara dunia di tahun 2014 terus meningkat, meskipun laju pertumbuhan permintaan batubara baik di dalam negeri maupun di luar negeri tidak dapat mengimbangi kenaikan dalam jumlah produksi. Akibatnya, harga batubara Indonesia pun semakin mengalami tekanan. Mengingat kualitas batubara yang dihasilkan Perseroan tergolong batubara berkalori rendah, Perseroan menghadapi tantangan ganda berupa penurunan harga dan terbatasnya pasar yang dapat menyerap produk batubaranya. Sampai dengan saat ini, para pembeli batubara Perseroan seluruhnya berasal dari India, mengingat spesifikasi batubara yang mereka butuhkan dapat dipenuhi oleh batubara Perseroan.
Indonesia’s coal production as the largest coal exporter in the world in 2014 continued to rise, despite the growth in demand, both domestic and international, failed to absorb the increase in coal production and thus supply. As a consequence, the Indonesian coal price index showed a declining trend. Considering that the Company’s coal quality falls under the low-calorie category, the Company had to face a double challenge of price decline and the limited potential market for its coal. Until now, all of the Company’s coal buyers come from India, as their required coal specifications match those of the Company’s coal product.
Tahun 2014 menjadi tahun kedua di mana Perseroan mencatatkan laba bersih yang positif, sejak di tahun 2013 kami berhasil berbalik arah dari mencatat rugi menjadi mencatat laba. Volume penjualan batubara tahun 2014 mencapai 2,2 juta ton, naik 21% dari 1,8 juta ton di 2013.
The year 2014 marked the second year in a row where the Company managed to record a positive income, since in 2013 we made a turnaround from booking a net loss to booking a net income. Our coal sales volume in 2014 rose 21% from 1.8 million tons in 2013 to 2.2 million tons.
Di tahun 2014 ini anak perusahaan kami MAS juga untuk pertama kalinya melakukan kegiatan penambangannya sendiri, setelah sebelumnya mempekerjakan perusahaan pihak ketiga sebagai kontraktor pertambangan. Ini membuat kami dapat membukukan laba yang lebih tinggi di tahun 2014, dibandingkan di tahun 2013. Dengan penjualan bersih sebesar Rp 672,7 miliar di 2014 (dibandingkan Rp 409,4 miliar di 2013), kami membukukan laba bersih sebesar Rp 52,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 13,0 miliar.
In 2014, our subsidiary, MAS, also commenced mining activities on its own for the first time, as it previously had procured the service of third-party mining contractors to conduct mining operations. This allowed us to record a higher income in 2014 compared to in 2013. With a net sales of Rp 672.7 billion in 2014 (compared to Rp 409.4 billion in 2013), we booked net income to the tune of Rp 52.9 billion, higher than our net income for 2013 of Rp 13.0 billion.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
15
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Terkait dengan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2013, kami dengan ini menyatakan bahwa per akhir tahun 2014, Perseroan telah menggunakan seluruh dana berjumlah Rp 1,06 triliun tersebut sesuai alokasi yang direncanakan dalam prospektus, yaitu sebesar Rp 1,04 triliun untuk belanja modal dan sisanya sebesar Rp 24 miliar untuk modal kerja.
In relation to the use of proceeds from the Rights Issue II of 2013, we hereby state that as of the end of 2014, the Company had used the entire proceeds amounting to Rp 1.06 trillion according to the plan stipulated in the prospectus, namely Rp 1.04 trillion for capital expenditures and the remaining Rp 24 billion for working capital.
Proses rekrutmen sumber daya manusia dari kontraktor pertambangan oleh MAS yang dilakukan di tahun 2014 berlangsung mulus, sehingga kegiatan operasional dan eksploitasi tambang yang kini dikerjakan sendiri berjalan dengan sangat baik, sebagaimana terbukti dari volume produksi dan penjualan yang meningkat. Kami terus membina para karyawan kami, meningkatkan kompetensi dan keahlian mereka dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan, termasuk yang berhubungan dengan pasar modal. Hingga saat ini, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing.
Employee recruitment from third-party mining contractors, which was conducted by MAS in 2014, occurred smoothly, allowing for an excellent string of self-run mining operation and exploitation activities. This was further demonstrated by the increase in coal production and sales volume. We continued to improve the quality of our workforce, enhancing their competence and skills by encouraging them to participate in various training and education programs, including those related to the capital market. As of now the Company has never employed any expatriates.
Dari segi konservasi lingkungan, kiprah Perseroan dalam upayanya melestarikan lingkungan dan menerapkan penambangan yang tidak merusak lingkungan mendapatkan pengakuan dari Gubernur Kalimantan Timur, berupa Peringkat Hijau untuk Program Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan (PROPER) dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 2013–2014. Perseroan terus melakukan program reklamasi dan revegetasi daerah pascatambangnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
From the standpoint of environmental conservation, the Company’s efforts in preserving the surrounding environment and implementing good mining practices that do not substantially degrade the quality of the environment was recognized by the Governor of East Kalimantan Province, with the awarding of the Green rating for the PROPER (Corporate Environmental Performance Assessment Program) 2013–2014. The Company continues to carry out its reclamation and revegetation programs on its post-mine areas in accordance with prevailing regulations.
Seiring dengan itu, kami pun terus melaksanakan program-program tanggung jawab sosial perusahaan yang diwujudkan, antara lain, melalui kegiatan pengembangan masyarakat setempat, perayaan hari besar nasional dan keagamaan, serta bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana alam. Semua ini kami lakukan sebagai wujud partisipasi kami sebagai warga negara korporat yang baik bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
In line with that, we also maintain our corporate social responsibility initiatives, which have been made manifest in, among others, local community economic empowerment, celebration of national and religious holidays, as well as relief and assistance to victims of natural disasters. All this demonstrates our intention to participate in improving the condition of the local environment and surroundings as a good corporate citizen.
Segala aktivitas kami di tahun 2014 senantiasa dilandasi oleh semangat untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Di tahun 2014, sejumlah kemajuan telah berhasil kami capai, antara lain terkait keterbukaan informasi penting, khususnya mengenai status perkara hukum yang dihadapi Perseroan yang dimuat di situs web Bursa Efek Indonesia beserta hasil putusan pengadilannya, dan mengenai penyelenggaraan RUPS dan pengumuman hasil RUPS di harian nasional. Dengan demikian, para pemegang saham kami dapat mengikuti perkembangan-perkembangan yang penting di Perseroan dengan baik.
Our activities throughout 2014 were grounded upon the spirit to implement good corporate governance principles, and we are proud to enumerate our achievements in this respect. They include the disclosure of material information, in particular information relating to the status of the litigations faced by the Company, which was published on the Indonesia Stock Exchange’s website along with the associated legal verdicts, and relating to the execution of the General Meeting of Shareholders (GMS) and the announcement of its resolutions on print media with a nationwide circulation. Thus our shareholders will be able to stay informed of the latest developments in the Company.
Kami pun terus menyesuaikan operasional kami dengan peraturan-peraturan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan di tahun 2014 terkait tata kelola perusahaan. Peraturan tersebut mencakup meningkatkan kualitas penerapan GCG di Perseroan, memperjelas fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris,
We have continued to align our operations with the regulations issued by the Financial Services Authority in 2014 as regards corporate governance, including regulations on the improvement of GCG implementation in the Company, greater clarity of functions and responsibilities of the Board of Directors and the Board
16
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
membentuk organ untuk menjalankan fungsi remunerasi dan nominasi, serta peningkatan kapasitas dan fungsi Sekretaris Perusahaan. Semua ini merupakan proses yang berkelanjutan, dan di tahun 2015 Perseroan telah berkomitmen untuk mempersiapkan hal-hal yang disyaratkan oleh regulator dalam rangka mematuhi semua peraturan yang berlaku.
of Commissioners, establishment of a remuneration and nomination committee, and enhancement of capacity and function of the Corporate Secretary. Each of these is a continuous process, and in 2015 we have committed to prepare the above as required by the regulators, so as to maintain our compliance with prevailing regulations.
Menatap ke depan, kami percaya bahwa industri batubara dunia masih cukup memiliki prospek, kendati saat ini situasi harga belumlah kembali pada tingkat yang menggembirakan. Kebutuhan energi dunia terus akan meningkat, dan kebutuhan energi di negaranegara berkembang seperti Tiongkok dan terutama India sampai jangka waktu menengah akan terus ditunjang oleh batubara. Begitu pula di Indonesia, kebutuhan pembangkitan listrik menurut rencana penyediaan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sampai setidaknya tahun 2019 masih akan didominasi oleh batubara. Ini membuat kami yakin bahwa prospek bisnis Perseroan di masa mendatang cukup cerah.
Going forward, we believe that the global coal industry remains promising in terms of its prospect, despite the currently disheartening price atmosphere. The world’s energy demand will continue to soar, and energy demand growth in developing countries such as in China and especially India for the medium term will continue to be met by coal. Likewise in Indonesia, the need for electricity generation according to the PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)’s national electricity provision plan up until at least 2019 will remain dominated by coal. We are therefore certain that the Company’s future business prospects remain bright.
Strategi kami dalam menjalankan bisnis Perseroan telah diarahkan untuk meningkatkan kualitas batubara kami. Ini mengharuskan kami melalui anak perusahaan, MAS, melakukan pemrosesan batubara lebih banyak daripada menjual batubara. Strategi ini juga kami pilih dengan pertimbangan perlunya melakukan penambahan infrastruktur dalam skala besar untuk dapat terus meningkatkan volume produksi dan penjualan batubara, sementara terdapat keterbatasan kemampuan manuver tongkang di lokasi sungai di daerah operasional kami. Karena itulah, kelebihan produksi di atas target 3 juta ton per tahun akan kami alokasikan untuk pemrosesan sehingga dapat memiliki nilai tambah.
Our strategy in running the business has been directed towards improving the quality of our coal. This required us, through our subsidiary, MAS, to be more engaged in coal processing activities instead of coal marketing. We have opted to execute this strategy given the fact that a massive addition to infrastructure will be required to increase our coal production and sales capacity, and this runs counter to the limited maneuvering capacity for barges in the river adjacent to our operational site. Thus, should our production volume exceed our target of 3 million tons per year, the excess will be allocated for further processing, to increase the inherent value of the coal.
Sebagai bagian dari strategi ini, Perseroan tengah mempertimbangkan untuk memasuki industri pengolahan batubara dengan bekerja sama dengan pihak ketiga. Perseroan mengincar untuk memanfaatkan teknologi pengolahan dan pemrosesan batubara, baik untuk meningkatkan kualitas maupun meningkatkan nilai tambah batubara berkalori rendah yang diproduksi MAS. Dengan demikian diharapkan akan terbuka pangsa pasar yang baru untuk produk batubara, dan atau produk turunan batubara lainnya yang akan bernilai jual dan berkualitas lebih tinggi.
As part of this strategy, the Company is considering to enter into the coal processing industry, through cooperation with third parties. The Company aims to utilize coal processing technologies for improving quality as well as increasing the added value of MAS’s currently low-calorie coal. This we believe will open a new market for our coal product and/or derivatives thereof that have a higher quality and thus a higher selling price.
Sejalan dengan visi dan misi Perseroan, kami pun terus mengupayakan diversifikasi usaha ke bisnis-bisnis yang relevan, antara lain investasi di sektor pembangkit listrik swasta. Ini kami lakukan untuk menyeimbangkan postur Perseroan, seiring kami bergerak dari bisnis pertambangan menjadi bisnis energi. Untuk jangka pendek, Perseroan berencana untuk mengakuisisi perusahaan pembangkit listrik swasta skala kecil (< 50 megawatt) yang telah memiliki Perjanjian Jual Beli Listrik dengan PLN, serta upaya menjajaki pengembangan pembangkit listrik berbasis batubara di mulut tambang berskala menengah (<200 megawatt) dan menjual seluruh produk listriknya kepada PLN.
In line with the Company’s vision and mission, we shall strive to diversify our business into relevant fields, among others by investing in the independent power producer sector. This strategy is pursued in order to balance our portfolio as we shift from the purely mining company to a more diversified energy company. For the short term, the Company plans to acquire a small scale (< 50 megawatts) independent power producer with an Electricity Sale and Purchase Contract with PLN, and develop a coal-fired mine-mouth power plant with a capacity of less than 200 megawatts, whose output will be sold entirely to PLN.
Pada tahun 2014 tidak terjadi perubahan dalam susunan Direksi. Akan tetapi, pada RUPS tahun 2015 Direksi
In 2014 there were no changes to the composition of the Board of Directors. However, at the 2015 GMS the
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
17
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Perseroan akan menyelesaikan masa jabatannya, dan dengan demikian bersama dengan ini kami sampaikan pertanggungjawaban kami atas segala langkah yang telah kami lakukan dalam membawa Perseroan menjadi seperti saat ini. Kami juga berterima kasih atas segala dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemegang saham, kontraktor, pemasok, dan para pelanggan kami, serta kerjasama yang diberikan oleh semua pemangku kepentingan, termasuk regulator dan masyarakat setempat.
current members of the Company’s Board of Directors will conclude their term of office. Therefore, we hereby deliver our statement of responsibility for each action that had been taken towards bringing the Company to its present state. We are deeply indebted to our shareholders, contractors, suppliers, and customers for their extended support and trust in us, and also to all our stakeholders including the regulators and local communities for their cooperation.
Besar harapan kami agar Direksi yang terpilih pada RUPS 2015 nanti dapat memperoleh dukungan yang kuat pula dari semua pemangku kepentingan, dan dapat membawa Perseroan ke tingkat yang lebih tinggi lagi seiring Perseroan berupaya menjadi pemain penting dalam bidang energi, dan mendukung pembangunan bangsa Indonesia.
We are imbued with optimism that the members of the Board of Directors appointed at the 2015 GMS will be afforded an equal amount of support from all stakeholders as we have enjoyed, and that they will be able to bring the Company to an even higher level, fulfilling the Company’s goal to become a leading player in the energy sector and propel the growth of the great Indonesian nation.
Atas nama Direksi PT ATPK Resources Tbk, On behalf of the Board of Directors of PT ATPK Resources Tbk,
Raymond Bernardus DIREKTUR UTAMA President Director
18
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Direksi
The Board of Directors
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
19
01
20
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Profil Perusahaan Company Profile Sekilas PT ATPK Resources Tbk PT ATPK Resources Tbk at a Glance Riwayat Singkat ATPK Resources Tbk Brief Chronicle of ATPK Resources Tbk Bidang & Kegiatan Usaha Business Activities Struktur Organisasi Korporasi PT ATPK Resources Tbk Corporate Organization Structure of PT ATPK Resources Tbk Visi, Misi & Strategi Perseroan Corporate Vision, Mission & Strategy Profil Anggota Dewan Komisaris Profile of Members of the Board of Commissioners
02
Profil Anggota Direksi Profile of Members of the Board of Directors Profil Sumber Daya Manusia Workforce Profile Komposisi Kepemilikan Saham Share Ownership Anak Perusahaan Subsidiaries Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions & Professions
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
21
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Sekilas PT ATPK Resources Tbk PT ATPK Resources Tbk at a Glance
Alamat Kantor Perseroan Office Address
AXA Tower Lantai 29 Suite 01 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta 12940 – Indonesia : +62 21 3005 6388 Telepon Fax : +62 21 3005 6377
22
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Riwayat Singkat ATPK Resources Tbk
Brief Chronicle of ATPK Resources Tbk PT ATPK Resources Tbk (“Perseroan” atau “Perusahaan”) didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Anugrah Tambak Perkasindo. Pendirian ini didasarkan pada Akta Nomor 27 tanggal 12 Januari 1988, sebagaimana diubah dengan Akta Nomor 11 tanggal 4 Juli 1988, keduanya dibuat di hadapan Linda Herawati SH, Notaris di Medan, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C2-123-HT.01.01.TH’89 tanggal 9 Januari 1989, dan didaftarkan pada tanggal 9 Februari 1989 di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan berturut-turut di bawah Nomor 21/PT/Pend/1989 dan Nomor 22/PT/Perub/1989, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 19 tanggal 7 Maret 2000, Tambahan Nomor 1196.
PT ATPK Resources Tbk (“the Company”) was established in 1988, initially under the name PT Anugrah Tambak Perkasindo. The establishment was pursuant to the Deed Number 27 dated 12 January 1988, as amended by Deed Number 11 dated 4 July 1988, both made before Linda Herawati SH, Notary in Medan, and was validated by the Minister of Justice based on the Decree No. C2-123HT.01.01.TH’89 on 9 January 1989, and registered on 9 February 1989 at the Medan District Court respectively under Nos. 21/PT/Pend/1989 and 22/PT/Perub/1989, and announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 19 dated 7 March 2000, Supplement No. 1196.
Pada 17 April 2002, Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana dan selanjutnya mencatatkan seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia.
On 17 April 2002, the Company carried out its first Initial Public Offering and subsequently listed all of its shares at the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) Perseroan yang diadakan tanggal 26 Januari 2006, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk Nomor 1 tanggal 26 Januari 2006, dibuat oleh Wenny Adytia Kurniawan SH, Notaris di Stabat, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C-17638 HT.01.04.TH.2006 tanggal 16 Juni 2006, Perseroan melakukan perubahan kegiatan usaha utama dari bidang pertambakan ke bidang perkebunan kelapa sawit.
Based on the resolution passed at the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) of the Company dated 26 January 2006, as recorded in the Minutes of the EGMS of PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk No. 1 on 26 January 2006, made by Wenny Adytia Kurniawan SH, Notary in Stabat, and duly obtained approval from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on the Decree No. C-17638 HT.01.04.TH.2006 on 16 June 2006; the EGMS approved the alteration of the Company’s core business from fishery to palm oil plantation business.
Berdasarkan persetujuan RUPSLB Perseroan yang diselenggarakan tanggal 7 Juni 2006, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 20 tanggal 7 Juni 2006, dibuat oleh Nurdelia Tutupoly SH, Notaris di Medan, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C-20631 HT.01.04.TH.2006 tanggal 14 Juli 2006, Perseroan melakukan perubahan nama Perseroan dari PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk menjadi PT ATPK Resources Tbk, perubahan domisili Perseroan dari Medan ke Jakarta, dan diversifikasi bidang usaha Perseroan ke bidang usaha pertambangan umum dan pembangunan infrastruktur.
Based on the resolution passed at the EGMS of the Company dated 7 June 2006. as recorded in the Minutes of EGMS No. 20 dated 7 June 2006, made by Nurdelia Tutupoly SH, Notary in Medan, and duly obtained approval from the Ministry of Human Rights of the Republic of Indonesia, based on the Decree No. C-20631 HT.01.04.TH.2006 dated 14 July 2006; the shareholders of the Company agreed to change the name of the Company from PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk to PT ATPK Resources Tbk, and the Company’s domicile from Medan to Jakarta, and to diversify the field of business activities to include general mining business and infrastructure development.
Berdasarkan keputusan RUPSLB Perseroan yang diselenggarakan tanggal 30 Nopember 2006, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 48 tanggal 30 Nopember 2006, dibuat oleh Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor W7-
Based on the resolution passed at the EGMS of the Company dated 30 November 2006, as recorded in the Minutes of EGMS No. 48 dated 30 November 2006, made by Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta, and duly obtained approval from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, based on the Decree No.W7-00139HT.01.04.TH.2007 dated 4 January 2007,
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
23
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
00139 HT.01.04.TH.2007 tanggal 4 Januari 2007, Perseroan melakukan penambahan kegiatan usaha utama pada bidang pertambangan batubara, pertambangan minyak dan gas bumi, dan bidang industri pembangkit tenaga listrik swasta sebagai usaha turunannya.
the EGMS agreed to add the fields of coal mining, oil & gas exploration to the Company’s core businesses, and to enter into the independent power generation sector as a derivative business.
Pada tahun 2007, Perseroan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan Surat Nomor 013/Dir-ATPK/V-2007 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada Ketua Bapepam-LK di Jakarta pada 16 Mei 2007.
In 2007 the Company submitted the Registration Statement via the Letter No. 013/Dir-ATPK/V-2007 in relation to its Limited Public Offering I for the Issuance of Preemptive Rights to the Chairman of Bapepam-LK in Jakarta on 16 May 2007.
Selanjutnya, RUPSLB Perseroan tanggal 30 Juni 2007, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 84, tanggal 30 Juni 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta, menyetujui:
Furthermore, based on the resolution passed at the EGMS of the Company dated 30 June 2007, as recorded in the Minutes of EGMS No. 84, dated 30 June 2007, made by Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta, the EGMS passed the following resolutions:
i.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan memberikan secara cuma-cuma Waran kepada pemegang saham yang berhak sesuai ketentuan pasar modal yang berlaku; ii. Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I; dan iii. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
i.
Selanjutnya Perseroan memperoleh persetujuan efektif pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I tersebut berdasarkan surat Bapepam-LK No. S-3240/BL/2007 tentang Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran tanggal 29 Juni 2007.
The Company subsequently received the approval for the implementation of the Limited Public Offering I as mentioned above, pursuant to the Letter of BapepamLK No. S-3240/BL/2007 on Notification of Effective Registration dated 29 June 2007.
Pasca Penawaran Umum Terbatas I Tahun 2007 hingga 2009, struktur kepemilikan anak-anak perusahaan dalam kelompok usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
Post the Limited Public Offering I of 2007–2009, the ownership structure of subsidiaries within the Company’s business group is as follows:
No
Anak Perusahaan Perseroan Subsidiary
to increase the paid-in capital of the Company through Limited Public Offering I and to provide free Warrant to the registered shareholders who are entitled according to capital markets regulations;
ii.
the use and distribution of the right issue funds derived from the Limited Public Offering I; and iii. to amend the Company’s Articles of Association.
Kepemilikan Share Ownership
Berdiri Established
Partisipasi Participation
1.
PT ATPK Power Resources (“APR”)
99%
6 Juli/July 2006
6 Juli/July 2006
2.
PT ATPK Energy Resources (“AER”)
99%
6 Juli/July 2006
6 Juli/July 2006
3.
PT Modal Investasi Mineral (“MIM”)
96,7%
24 Juni/June 2006
22 Desember/December 2006
Masing-masing dari ketiga anak perusahaan sebagaimana disebutkan di atas memegang kepemilikan saham di beberapa entitas usaha, yakni:
Each of the three abovementioned subsidiaries of the Company held the shares of a number of business entities, as described below:
PT ATPK Power Resources (“APR”) memegang kepemilikan saham sebesar 1% di PT Otoma Global Mitra (“OGM”) dan 1% di PT Energi Gabus Pratama (“EGP”).
PT ATPK Power Resources (“APR”) held 1% of shares of PT Otoma Global Mitra (“OGM”) and 1% of PT Energi Gabus Pratama (“EGP”).
PT ATPK Energy Resources (“APR”) memegang kepemilikan saham sebesar 99% di OGM dan 1% di EGP.
PT ATPK Energy Resources (“APR”) held 99% of shares of OGM and 1% of EGP.
PT Modal Investasi Mineral (“MIM”) memegang kepemilikan saham sebesar 70% di PT Saptajaya Menjak Sengewari, 70% di PT Mega Alam Sejahtera, 70% di PT Sarana Mandiri Utama, 70% di PT Damanka Prima, 70% di PT Tuhup Coal Mining, 80% di PT MIM Geoservices Technology, 70% di PT MIM Nikelindo Mulia, 70,24% di PT
PT Modal Investasi Mineral (“MIM”) held 70% of shares of PT Saptajaya Menjak Sengewari, 70% of PT Mega Alam Sejahtera, 70% of PT Sarana Mandiri Utama, 70% of PT Damanka Prima, 70% of PT Tuhup Coal Mining, 80% of PT MIM Geoservices Technology, 70% of PT MIM Nikelindo Mulia, 70.24% of PT Wahana Bumi Mulia, and 99% of PT
24
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Wahana Bumi Mulia, dan 99% di PT MIM Coal Power.
MIM Coal Power.
Selanjutnya Perseroan telah melaksanakan beberapa kegiatan korporasi termasuk terkait investasi dan divestasi, serta telah melakukan sejumlah perubahan terhadap Anggaran Dasar Perseroan. Kegiatan yang material dan perubahan Anggaran Dasar tersebut dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Furthermore, the Company has conducted a number of corporate actions including those related to investment and divestiture, and amended the Company’s Articles of Association a number of times. The material actions and amendments of the Articles of Association are presented in greater detail below.
Keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 19 Mei 2008 yang termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Perseroan Nomor 39 tanggal 19 Mei 2008, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta, menyetujui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dan memberi kuasa kepada Direksi untuk mengubah pasal 4 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan, dan telah dilaporkan pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.10.12967 tanggal 26 Mei 2008.
Based on the resolution passed at the EGMS of the Company dated 19 May 2008, as recorded in the Minutes of EGMS No. 39, dated 19 May 2008, made before Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta, the EGMS approved the Limited Public Offering I and gave mandate to the Board of Directors to amend the Articles of Association of the Company, namely article 4 paragraphs 2 and 3, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHUAH.01.10.12967 dated on 26 May 2008.
Keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 28 Juni 2008 yang termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 114, tanggal 28 Juni 2008, yang dibuat oleh Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta, menyetujui penjualan atas aset-aset perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di daerah Percut, Kecamatan Sei Tuan, Sumatera Utara.
Based on the resolution passed at the EGMS of the Company dated 28 June 2008, as recorded in the Minutes of EGMS No. 114, dated 28 June 2008, made before Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta, the EGMS agreed to the divestment of the palm oil plantation assets located in the Percut area, Sei Tuan District, North Sumatera.
Keputusan RUPSLB Kedua Perseroan tanggal 15 Juli 2008 yang termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Kedua Nomor 37 tanggal 15 Juli 2008, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta, menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-60183.AH.01.02. Tahun 2008, tanggal 8 September 2008.
Based on the resolution passed at the Second EGMS of the Company on 15 July 2008, as recorded in the Minutes of EGMS No. 37, dated 15 July 2008, made before Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta, the shareholders agreed to amend all of the Company’s Articles of Association among others to adjust to the Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies and Bapepam-LK Regulation No. IX.J.1 on the Core Aspects in the Articles of Association of Companies that Issue Equity-Based Securities and Public Companies. The Deed has obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-60183.AH.01.02.Tahun 2008, dated 8 September 2008.
Keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 5 Oktober 2010 yang termaktub dalam akta Berita Acara RUPSLB Nomor 3 tanggal 5 Oktober 2010 yang dibuat oleh P. Sutrisno A. Tampubolon, Notaris di Jakarta Pusat, menyetujui:
Based on the resolution passed at the EGMS of the Company on 5 October 2010, as recorded in the Minutes of EGMS No. 3 dated 5 October 2010, made before P. Sutrisno A. Tampubolon, Notary in Central Jakarta, the shareholders agreed to:
i. ii.
Divestasi 70% saham yang dimiliki oleh PT Modal Investasi Mineral di PT Saptajaya Menjak Sengewari; Divestasi 70,24% yang dimiliki oleh PT Modal Investasi Mineral di PT Wahana Bumi Mulia.
i. ii.
Divest 70% shares owned by PT Modal Investasi Mineral in PT Saptajaya Menjak Sengewari; Divest 70.24% shares owned by PT Modal Investasi Mineral in PT Wahana Bumi Mulia.
Keputusan RUPSLB Ketiga Perseroan tanggal 22 Nopember 2011 yang termaktub dalam akta Berita Acara RUPSLB Ketiga Nomor 54 tanggal 22 Nopember 2011 yang dibuat oleh Kumala Tjahjani Widodo SH, MH, M.Kn, Notaris di Jakarta, menyetujui:
Based on the resolution passed at the Third EGMS of the Company on 22 November 2011, as recorded in the Minutes of EGMS No. 54 dated 22 November 2011, made before Kumala Tjahjani Widodo SH, MH, M.Kn, Notary in Jakarta, the shareholders agreed to:
i.
i.
ii.
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan susunan permodalan; Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.
ii.
amend the Company’s Articles of Association in relation to the change in capital structure; conduct addition of capital by issuing shares without preemptive rights.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
25
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Keputusan Rapat untuk agenda (i) di atas telah dituangkan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 55 tanggal 22 Nopember 2011 yang dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo SH, MH, M.Kn , Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah dilaporkan pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHUAH.01.10-41511 tanggal 20 Desember 2011.
The meeting’s resolution for agenda (i) above has been recorded in the Deed of Meeting Resolution No. 55 dated 22 November 2011 made before Kumala Tjahjani Widodo SH, MH, M.Kn, Notary in Jakarta. The deed has been submitted to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU-AH.01.10-41511 dated 20 December 2011.
Sedangkan keputusan Rapat untuk agenda (ii) di atas telah dituangkan kembali dalam Akta Pernyataan Sehubungan Dengan Penerbitan Saham-Saham Baru Hasil Pelaksanaan Penambahan Saham Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Nomor 17 tanggal 14 Februari 2012 yang dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo SH, MH, M.Kn, Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah dilaporkan pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.10-08914 tanggal 14 Maret 2012, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 27 September 2013 Nomor 78 Tambahan Nomor 5939/L.
The meeting’s resolution for agenda (ii) above has been recorded in the Deed of Statement in Relation to the Issuance of New Shares for Addition of Capital Without Preemptive Rights No. 17 dated 14 February 2012, made before Kumala Tjahjani Widodo SH, MH, M.Kn, Notary in Jakarta. The deed has been submitted to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU-AH.01.10-08914 dated 14 March 2012, and has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia dated 27 September 2013 No. 78, Supplement No. 5939/L.
Keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 28 Juni 2012 yang termaktub dalam Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 17 tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di Jakarta Selatan, menyetujui:
Based on the resolution passed at the EGMS of the Company on 28 June 2012, as recorded in the Minutes of EGMS No. 17 dated 28 June 2012, made before Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta, the shareholders agreed to:
i.
Divestasi 70% saham yang merupakan seluruh saham yang dimiliki oleh PT Modal Investasi Mineral di PT Sarana Mandiri Utama, PT Damanka Prima, PT Tuhup Coal Mining, PT MIM Nikelindo Mulia dan divestasi 99% saham yang merupakan seluruh saham yang dimiliki oleh PT Modal Investasi Mineral di PT MIM Coal Power; ii. Divestasi 99% saham yang merupakan seluruh saham yang dimiliki oleh oleh PT ATPK Energy Resources di PT Otoma Global Mitra dan PT Energi Gabus Pratama; iii. Divestasi 1% saham yang merupakan seluruh saham yang dimiliki oleh PT ATPK Power Resources di PT MIM Coal Power, PT Otoma Global Mitra dan PT Energi Gabus Pratama;
i.
Serta memberi wewenang kepada Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna melaksanakan divestasi tersebut di atas dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
The EGMS also authorized the Board of Directors, upon the approval of the Board of Commissioners, to conduct the necessary measures to perform such divestments as mentioned above by adhering to the rules and regulations in the capital market.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan dibuka pada tanggal 22 Nopember 2013 dan ditutup pada tanggal 26 Nopember 2013, yang termaktub dalam Akta No. 27 tanggal 22 Nopember 2013, dibuat oleh Hasan Halim SH, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, diputuskan bahwa pemegang saham:
Based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders that was opened on 22 September 2013 and closed on 26 November 2013, as stipulated in the Deed No. 27 dated 22 November 2013, drawn before Hasan Halim SH, M.Kn, Notary in North Jakarta, the shareholders:
1. menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebagai berikut: a. menyetujui Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. b. menyetujui penyertaan saham secara langsung oleh Perseroan pada PT Mega Alam Sejahtera (anak perusahaan) untuk tujuan transaksi
1. approved the increase of issued and paid-in capital of the Company, as follows: a. approved the Rights Issue II with the issuance of Preemptive Rights.
26
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
Divest 70% of shares or the entire shares held by PT Modal Investasi Mineral in PT Sarana Mandiri Utama, PT Damanka Prima, PT Tuhup Coal Mining, PT MIM Nikelindo Mulia and 99% of shares or the entire shares held by PT Modal Investasi Mineral in PT MIM Coal Power;
Divest 99% of shares or the entire shares held by PT ATPK Energy Resources in PT Otoma Global Mitra and PT Energi Gabus Pratama; iii. Divest 1% of shares or the entire shares held by PT ATPK Power Resources in PT MIM Coal Power, PT Otoma Global Mitra and PT Energi Gabus Pratama; ii.
b. approved the direct acquisition of shares of PT Mega Alam Sejahtera (subsidiary) by the Company for the purpose of fulfilling the
03
c.
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
pembelian alat-alat berat dan pemberian kompensasi atas infrastruktur tambang batubara dengan PT Pacific Prima Coal. menyetujui transaksi material dan afiliasi antara PT Mega Alam Sejahtera dengan PT Pacific Prima Coal sehubungan dengan rencana pembelian alat-alat berat dan pemberian kompensasi atas infrastruktur tambang batubara.
c.
purchase of heavy machinery and compensating the coal mining infrastructure arranged with PT Pacific Prima Coal. approved the material and affiliated transaction between PT Mega Alam Sejahtera and PT Pacific Prima Coal in line with the purchase of heavy machinery and compensation for mining coal infrastructure.
2. menyetujui pemberian opsi kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris (kecuali Komisaris Independen) serta Karyawan Perseroan untuk membeli sebagian dari sisa saham PUT II sebanyak-banyaknya 2,5 % dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka PUT II yang tidak diambil bagian dari pemegang saham yang berhak dan sebelum diambil bagian oleh pembeli siaga.
2. approved the provision of option to members of the Board of Directors and the Board of Commissioners as well as employees of the Company (with the exception of Independent Commissioner) to purchase part of the remaining shares from Rights Issue II, at most 2.5% of the total shares issued for Rights Issue II that were not taken by their rightful shareholders, prior to their purchase by the standby buyer.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua Perseroan tanggal 6 Desember 2013, termaktub dalam Akta No. 33 tanggal 6 Desember 2013 dan akta tersebut dituangkan kembali dalam Akta No. 42 tanggal 16 Desember 2013, keduanya dibuat di hadapan Hasan Halim SH, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, menyetujui:
Based on the resolution of the Second Extraordinary General Meeting of Shareholders on 6 December 2013, as stipulated in the Deed No. 33 dated 6 December 2013 and restated in the Deed No. 42 dated 16 December 2013, both drawn before Hasan Halim SH, M.Kn, Notary in North Jakarta, the shareholders approved:
1. perubahan pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan: Nama dan Tempat Kedudukan.
1. Amendment of article 1 paragraph 1 of the Articles of Association of the Company: Name and Domicile of Business. 2. Amendment of article 3 paragraphs 1 and 2 of the Articles of Association of the Company: Purposes and Goals and Business Activities. 3. Amendment of article 4 of the Articles of Association of the Company: Capital. 4. Amendment of article 5 paragraphs 1 and 2 of the Articles of Association of the Company: Shares. 5. Amendment of article 15 paragraph 7 of the Articles of Association of the Company: Board of Directors. 6. Amendment of article 18 paragraph 7 of the Articles of Association of the Company: Board of Commissioners.
2. perubahan pasal 3 ayat 1 dan ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan: Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha. 3. perubahan pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan: Modal. 4. perubahan pasal 5 ayat 1 dan ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan: Saham 5. perubahan pasal 15 ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan: Direksi 6. perubahan pasal 18 ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan: Komisaris. Berdasarkan Akta Pernyataan sehubungan dengan penerbitan saham-saham baru hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu No. 20 tanggal 25 Februari 2014 yang dibuat di hadapan Hasan Halim SH, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, susunan pemegang saham Perseroan adalah:
Based on the Deed of Disclosure in relation to the issuance of new shares from the Rights Issue II with Preemptive Rights No. 20 dated 25 February 2014, drawn before Hasan Halim SH, M.Kn, Notary in North Jakarta, the shareholding composition of the Company is as follows:
1. DBS Vickers Secs Singapore (PTE) Limited A/C sebanyak 362.006.000 saham seri A dengan nilai nominal Rp 200 per saham atau Rp 72.401.200.000. 2. PT Pacific Prima Coal sebanyak 4.763.557.884 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau Rp 476.355.788.400. 3. Masyarakat sebanyak 469.198.669 saham seri A dengan nilai nominal Rp 200 per saham atau Rp 93.839.733.800 dan 165.482.861 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 16.548.286.100.
1. DBS Vickers Secs Singapore (PTE) Limited A/C: 362,006,000 serie A shares with par value of Rp 200 per share or Rp 72,401,200,000. 2. PT Pacific Prima Coal: 4,763,557,884 serie B shares with par value of Rp 100 per share, or Rp 476,355,788,400.
Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Kedua Perseroan No. 33 tanggal 6 Desember 2013 dan Akta tersebut dinyatakan kembali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua No. 42 tanggal
Based on the resolution of the Second Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 33 dated 6 December 2013, as restated in the Deed of Resolution of the Second Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 42
3. Public: 469,198,669 serie A shares with par value of Rp 200 per share or Rp 93,839,733,800, and 165,482,861 serie B shares with par value of Rp 100 per share, or a Rp 16,548,286,100.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
27
01
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
16 Desember 2013, dan Akta No. 18 tanggal 19 Mei 2014, semuanya dibuat di hadapan Hasan Halim SH, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, Rapat telah menyetujui perubahan anggaran dasar Perseroan, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU17240.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 17 Juli 2014. Salah satu perubahan tersebut adalah Pasal 3 ayat 1, 2 anggaran dasar Perseroan: Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha.
28
02
Kinerja 2014
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
dated 16 December 2013, and DeedNo. 18 dated 19 May 2014, all of which were drawn before Hasan Halim, SH, M.Kn, Notary in North Jakarta, the meeting has agreed to amend the Company’s articles of association, and has received the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU17240.AH.01.02.Tahun 2014 dated 17 July 2014. Some of these amendments to the artilces of association occurred in article 3 paragraphs 1 and 2: Purposes and Goals and Business Activities.
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Bidang & Kegiatan Usaha Business Activities
Sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar terakhir tersebut di atas, Perseroan menjalankan usahausaha di bidang pertambangan, infrastruktur tambang, perdagangan yang berkaitan dengan produk tambang dan perdagangan di bidang produk tambang, transportasi di bidang pertambangan.
As stipulated in the latest articles of association as above, the Company is engaged in the mining, mining infrastructure, trading of mining products and related to mining products, and mining transportation.
Dengan demikian, untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:
Therefore, to attain such purposes and goals as stated, the Company may conduct the following business activities:
a.
bidang pertambangan, eksplorasi, eksploitasi batubara, dan produk tambang lainnya, penjualan dan ekspor hasil tambang, serta investasi dan kegiatan yang terkait dengan pertambangan batubara dan produk tambang lainnya. b. bidang infrastruktur, dan kegiatan yang terkait dengan transportasi pertambangan serta usaha-usaha lain yang berkaitan dengan pertambangan. c. bidang perdagangan dan bertindak sebagai agen, distributor dan sebagai perwakilan dari badanbadan perusahaan-perusahaan, perdagangan yang berhubungan dengan pertambangan batubara dan produk tambang lainnya. d. bidang jasa dan konsultasi pertambangan.
a.
Saat ini Perseroan menjalankan kegiatan usaha utama dan memperoleh pendapatan dari usaha di bidang pertambangan batubara. Di masa mendatang tidak tertutup kemungkinan Perseroan akan memperluas bidang usahanya ke pertambangan mineral lainnya, pertambangan minyak dan gas bumi, dan bidang industri pembangkit tenaga listrik, dengan prioritas pada industri pembangkit tenaga listrik swasta.
Currently the Company engages in and derives revenues from its core business of coal mining. The Company entertains the possibility of expanding its business to the mining of other minerals, oil and gas, and power generation, with a priority on the independent power generation industry in the near future.
mining, exploration, exploitation of coal, sale and export of mining products, as well as investment and activities related to the extraction of coal and other mining products.
b. infrastructure and activities related to mining transportation and other businesses related to mining. c. trading and agency, distributorship, and representative of institutions, business entities, trading related to the sale of coal and other mining products. d. mining services and consulting.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
29
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Struktur Organisasi Korporasi PT ATPK Resources Tbk Corporate Organization Structure of PT ATPK Resources Tbk DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners KOMISARIS UTAMA President Commissioner Awal KOMISARIS Commissioner H. Herry Tjahjana KOMISARIS INDEPENDEN Independent Commissioner Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc *
KOMITE AUDIT Audit Committee Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc * Basa Sidabutar, SH, MH Siti Umi Nurbaidah, SE, Ak
DIREKTUR UTAMA President Director Raymond Bernardus
AUDIT INTERNAL Internal Auditor
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary
Yana Mego W, SE
Andreas Andy S.
DIREKTUR Director
DIREKTUR Director
DIREKTUR Director
DIREKTUR Director
Sihol Siagian
Chandra Tjan
Yanto, SE
Albert J. Bangun
* Catatan : Bapak Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc, meninggal dunia pada 23 Oktober 2014. Note : Mr. Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. passed away on 23 October 2014.
30
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Visi, Misi & Strategi Perseroan Corporate Vision, Mission & Strategy Visi Perusahaan Vision
Menjadi perusahaan energi unggulan berbasis batubara, minyak & gas bumi, dan energi terbarukan.
Become a leading coal, oil & gas and renewable energy based company.
Misi Perusahaan Mission •
•
•
•
Menemukan, mengambil alih, membangun dan memanfaatkan sumber energi-sumber energi yang potensial dan secara terus menerus mengoptimalkan produk-produk dari sumber energi tersebut dan produk-produk turunannya dengan menggunakan teknologi yang paling sesuai, dengan nilai yang wajar dan dilakukan secara ramah lingkungan; Secara terus menerus meningkatkan nilai-nilai aset energi serta aset yang terkait dan menjadikannya Investasi Perseroan yang menguntungkan; Menyediakan peluang-peluang bagi karyawan yang mengarah kepada peningkatan kemampuan mereka; Memberikan nilai tambah pasar dan nilai tambah ekonomi yang terbaik bagi para Pemegang Saham.
•
To discover, acquire, develop and explore the potential energy resources and to constantly optimize such products and their derivatives using the most suitable technology, at a fair value and in an environmentally friendly manner;
•
To continuously enhance energy and energy related assets’ values and turn them into profitable corporate investment portfolios; To provide opportunities for employees that lead to the enhancement of their competence and skills;
•
•
To deliver the best Market Upside and Economic Added Value to Shareholders.
•
Exploit and operate coal and other prospective sources of energy, such as oil & gas and other renewable energy prospects, by means of merger, acquisitions and development of new fields;
•
Establish and develop both local and international markets in energy products by way of collaboration and/or synergies with end-users or traders; Pursue vertical and perform integrated expansions of upstream assets into downstream projects, such as mine entrance power plant, LPG and CNG plants, oil and gas pipeline construction, and other downstream energy businesses.
Strategi Perusahaan Strategies
Memanfaatkan dan mengoperasikan prospek energi batubara dan material-material lain, energi minyak & gas bumi serta prospek-prospek energi terbarukan yang tersedia, dengan cara penggabungan usaha, pengambilalihan, dan pengembangan lapangan baru; • Membuat pasar energi lokal dan internasional dengan jalan berkolaborasi dan bersinergi dengan pengguna akhir atau pedagang; • Mengarah kepada perluasan secara vertikal dilaksanakannya integrasi aset-aset hulu dari Perseroan ke proyek-proyek hilir, seperti Pembangkit Listrik Mulut Tambang, pabrik LPG dan atau CNG, pipa minyak bumi, gas dan bisnis-bisnis hilir lainnya. Visi, Misi, dan Strategi Perseroan sebagaimana dijelaskan di atas telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. •
•
The Company’s Vision, Mission and Strategy as described above have been approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
31
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Profil Anggota Dewan Komisaris
Profile of Members of the Board of Commissioners
H. Herry Tjahjana Komisaris Commissioner
Awal Komisaris Utama President Commissioner
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. Komisaris Independen Independent Commissioner
Awal
Komisaris Utama President Commissioner Warga Negara Indonesia. Diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan untuk yang pertama kalinya berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 16 yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di Jakarta Selatan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama dan pemilik kilang minyak Harum dan kilang padi Pangkalan Susu di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara dan Direktur Utama CV Garuda Perkasa yang merupakan kontraktor pada PT Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur, serta sebagai Brand Manager PT Kreasi Utama, perusahaan supplier dan kontraktor di Jakarta. Hingga kini masih menjabat General Manager pada beberapa perusahaan tambang batubara dan kontraktor di Kalimantan Timur. Lulus dari SMA Hang Kasturi, Medan, Sumatera Utara.
32
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
Indonesian citizen. Appointed as the President Commissioner of the Company for the first time upon the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 28 June 2012, as stipulated in AGMS Deed No. 16 drawn by Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta. Previously worked as President Director and owner of Harum oil plant and Pangkalan Susu rice silo in Tanjung Pura, Langkat, North Sumatera, and President Director of CV Garuda Perkasa, a contractor for PT Pertamina in Balikpapan, East Kalimantan. Also worked as Brand Manager of PT Kreasi Utama, a supplier and contractor based in Jakarta. Concurrently serves as General Manager at a number of coal companies and contractors in East Kalimantan. Graduated from Hang Kasturi High School in Medan, North Sumatera.
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 16 yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di Jakarta Selatan. Hingga kini masih menjabat Direktur Utama PT Tripindo Patria. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris dan Advisor di PT Daya Guna Samudra Tbk tahun 1981–2004, Corporate Credit di PT ASEAM, Indonesia tahun 1974–1981, dan pernah bekerja di Mitsui & Co, Ltd tahun 1970–1974. Memegang gelar Bachelor of Science & Engineering dan Master of Science & Engineering, keduanya dari Waseda University, Tokyo.
Indonesian citizen. Appointed as the Company’s Independent Commissioner based on the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) Resolution on 28 June 2012, as stipulated in AGMS Deed No. 16 drawn by Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta. Concurrently serves as President Director of PT Tripindo Patria. Previously served as Commissioner and Advisor at PT Daya Guna Samudra Tbk in 1981-2004, as Corporate Credit Officer at PT ASEAM, Indonesia, in 1974-1981, and has worked at Mitsui & Co. Ltd in 19701974. Obtained his Bachelor of Science & Engineering and Master of Science & Engineering degrees from Waseda University, Tokyo.
Beliau meninggal dunia pada 23 Oktober 2014.
He passed away on 23 October 2014.
H. Herry Tjahjana Komisaris Commissioner
Warga Negara Indonesia. Menjabat pertama kali sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 16 yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di Jakarta Selatan. Hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan Komisaris di PT Antang Gunung Meratus. Sebelumnya pernah menjabat Direktur Utama di PT Antang Gunung Meratus tahun 2009 – 2010, Wakil Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) di Jakarta, dan pernah memegang beberapa jabatan struktural penting lainnya dalam TNI-AD. Lulusan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas-RI), Lulusan Universitas Terbuka dan Akademi Militer Nasional.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s Commissioner based on AGMS Resolution on 28 June 2012, as stipulated in AGMS Deed No. 16 drawn by Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta. Concurrently serves as Independent Commissioner at di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk and Commissioner at PT Antang Gunung Meratus. Previously served as President Director of PT Antang Gunung Meratus in 2009–2010, Deputy Chief of Staff of the Indonesia Armed Forces – Army (TNI-AD) in Jakarta, having held a number of structural positions of significance in the Army. A graduate of National Resilience Institution of Republic Indonesia (Lemhanas-RI), Open University, and the National Military Academy.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
33
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Profil Anggota Direksi
Profile of Members of the Board of Directors
Albert J. Bangun Direktur Director
Yanto, SE Direktur Director
Raymond Bernardus Direktur Utama President Director
Chandra Tjan Direktur Director
Sihol Siagian Direktur Director
Raymond Bernardus Direktur Utama President Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat pertama kali di Perseroan sebagai Direktur berdasarkan keputusan RUPST Perseroan tanggal 7 Juni 2006, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 21 tanggal 7 Juni 2006 yang dibuat oleh Nurdelia Tutupoly SH, Notaris di Medan. Sebelumnya pernah menjadi Konsultan Independen di bidang kelistrikan, batubara dan migas. Menjabat sebagai Direktur Marketing & Komersial PT Garda Tujuh Buana tahun 2002–2004 dan menjabat sebagai Regional Director (Indonesia) untuk El-Paso Energy International tahun 1996–2002. Memegang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Magister Ilmu Komputer dari Sekolah Tinggi Teknologi Informasi Benarif Indonesia, dan Magister Hukum Bisnis dari Universitas Padjajaran, Bandung.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s Director based on AGMS Resolution on 7 June 2006, as stipulated in AGMS Deed Nomor 21 dated 7 June 2006 drawn by Nurdelia Tutupoly SH, Notary in Medan. Previously worked as Independent Consultant in electricity, coal and oil & gas industries. Served as Director of Marketing & Commerce at PT Garda Tujuh Buana in 2002–2004 and Regional Director (Indonesia) at El-Paso Energy International in 1996–2002. Obtained his Bachelor of Economics degree from the University of Indonesia, Master of Computer Science from Sekolah Tinggi Teknologi Informasi Benarif Indonesia, and Master of Corporate Law from University of Padjajaran, Bandung.
Sebagai Direktur Utama, bertanggung jawab melakukan koordinasi di antara para anggota Direksi dalam menjalankan roda manajemen Perseroan secara menyeluruh, memberikan arahan dan masukan bagi
As the President Director, is responsible for coordinating the communication between members of the Board of Directors in the overall management of the Company, providing guidance and input for other members of
34
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
anggota Direksi lainnya dalam menjalankan tugasnya agar mencapai sasaran sesuai dengan strategi, visi dan misi Perseroan. Selanjutnya memastikan bahwa setiap kegiatan usaha, transaksi bisnis dan kegiatan korporasi lainnya yang dilakukan Perseroan senantiasa mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta tunduk dan patuh pada Anggaran Dasar Perseroan, termasuk peraturan-peraturan dalam bidang pasar modal sebagai perusahaan publik.
the Board of Directors in conducting their duties to achieve the goals that are in line with the Company’s strategies, vision and mission. Must also ensure that each business transaction, activity and corporate action of the Company adheres to the prevailing rules and regulations in Indonesia, the Company’s Articles of Association, and the prevailing regulations in the capital market, as the Company is a publicly listed entity.
Sihol Siagian Direktur Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan tanggal 28 Juni 2011, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 56 tanggal 28 Juni 2011 yang dibuat oleh Benny Kristianto SH, Notaris di Jakarta. Saat ini masih menjabat Komisaris Independen di PT Indo Straits Tbk, Komisaris di PT Anugerah Securindo Indah, Komisaris PT Mas Murni Indonesia Tbk, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Jakarta, sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi PT Bursa Efek Indonesia pada Desember 2007 - Juni 2009, Direktur Pengawasan PT Bursa Efek Surabaya pada Juni 2005-Nopember 2007, dan Direktur Pemeriksaan dan Pengawasan PT Bursa Efek Jakarta pada April 1999 - Mei 2005. Pernah bekerja dan menjabat di Departemen Keuangan Republik Indonesia - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan pada Februari 1978-Maret 1999. Memegang gelar Doktor Ilmu Hukum dan Magister Hukum Bidang Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Sertifikat Penilai Harta dari Institut Penilaian Negara Kementerian Keuangan Malaysia, dan Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s Director based on AGMS Resolution on 28 June 2011, as stipulated in AGMS Deed Nomor 56 dated 28 June 2011 drawn by Benny Kristianto SH, Notary in Jakarta. Concurrently serves as Independent Commissioner at PT Indo Straits Tbk, as Commissioner at PT Anugerah Securindo Indah, Commissioner at PT Mas Murni Indonesia Tbk, Lecturer at the Faculty of Economics, Tarumanagara University, Jakarta. Previously served as Director of Finance and Administration of PT Bursa Efek Indonesia in December 2007 - June 2009, Director of Supervision of PT Bursa Efek Surabaya in June 2005-November 2007, and Director of Assessment and Supervision of PT Bursa Efek Jakarta in April 1999 - May 2005. Previously worked at the Department of Finance of Republic Indonesia – Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency in February 1978-March 1999. Obtained his Doctoral degree in Law and Master of Corporate Law from University of Padjadjaran, Bandung, Wealth Assessor Certification from Institut Penilaian Negara Kementerian Keuangan Malaysia, and Master of Management from the Faculty of Economics, Krisnadwipayana University, Jakarta.
Sebagai Direktur, bertanggung jawab memberikan masukan dari segi hukum kepada Perseroan dalam membuat keputusan yang terkait dengan kegiatan usaha, kegiatan korporasi Perseroan dan penyelesaian permasalahan lainnya agar sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan mematuhi Anggaran Dasar Perseroan.
As Director, is responsible for providing legal advice to the Company regarding decisions that relate to the Company’s business activities and corporate actions and in addressing other issues, so that they are always in compliance with the prevailing rules and regulations in Indonesia and the Company’s Articles of Association.
Sebagai Direktur Pengembangan Usaha, bertanggung jawab untuk memikirkan dan menggali kemungkinan pengembangan-pengembangan kegiatan usaha lainnya seiring dengan perubahan-perubahan peraturan dalam bidang usaha pertambangan beserta dinamika persoalannya serta pemanfaatan sumber daya alam terbarukan dan lainnya yang tersedia.
As Director of Business Development, is responsible for developing and pursuing opportunities for business development consistent with the changes in mining regulations and the dynamic atmosphere of the mining industry, including the utilization of renewable natural resources and other available resources.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
35
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Albert J. Bangun Direktur Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat pertama kali di Perseroan sebagai Direktur berdasarkan keputusan RUPST Perseroan tanggal 5 Oktober 2010, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 01 tanggal 5 Oktober 2010 yang dibuat oleh P. Sutrisno A. Tampubolon SH, Notaris di Jakarta. Mengawali karirnya sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co, Arthur Andersen, dan memasuki jabatanjabatan manajerial di beberapa perusahaan sebelum bergabung di Perseroan pada tahun 2006. Memegang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara, Medan.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s Director based on AGMS Resolution on 5 October 2010, as stipulated in AGMS Deed Nomor 01 dated 5 October 2010 drawn by P. Sutrisno A. Tampubolon SH, Notary in Jakarta. Started his career as Auditor at the Public Accounting Firm of Prasetio Utomo & Co, Arthur Andersen, and occupied managerial positions at a number of companies prior to joining the Company in 2006. Obtained his Bachelor of Economics from North University of Sumatera Utara, Medan.
Sebagai Direktur Keuangan, bertanggung jawab mengatur perencanaan arus kas Perseroan dan mencari sumber-sumber pendanaan dan pengaturannya yang baik dan tepat bagi Perseroan dalam rangka mengembangkan kegiatan usaha Perseroan.
As the Director of Finance, is responsible for planning the Company’s cash flow and obtain as well as manage sources of funding in a proper and effective manner for the Company to develop its businesses.
Chandra Tjan Direktur Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat pertama kali di Perseroan sebagai Direktur berdasarkan keputusan RUPST Perseroan tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 16 yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di Jakarta Selatan. Sejak tahun 2010 hingga saat ini adalah Co-Founder & Managing Partner di East Ventures, perusahaan permodalan ventura berbasis di Singapura. Sebelumnya berpengalaman sebagai salah satu trader pemasok batubara ke Taiwan Power Company (TPC) tahun 2007-2009, Bankir di Credit Suisse Group Singapore tahun 2006-2011, Bankir di RBS Coutts Private Bank - Singapore tahun 2005-2006, dan Bankir di Citigroup - Singapore tahun 2001-2005. Memegang gelar Bachelor of Commerce bidang keuangan, ekonomi dan manajemen dari University of Sydney, Australia.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s Director based on AGMS Resolution on 27 June 2012, as stipulated in AGMS Deed Nomor 16 drawn by Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta. Since 2010 up to today has been the Co-Founder & Managing Partner at East Ventures, a venture capital company in Singapore. Previously worked as coal trader for Taiwan Power Company (TPC) in 2007-2009, Banker at Credit Suisse Group - Singapore in 20062011, Banker at RBS Coutts Private Bank - Singapore i 2005-2006, and Banker at Citigroup - Singapore in 2001-2005. Obtained his Bachelor of Commerce degree in finance, economics and management from the University of Sydney, Australia.
Sebagai Direktur Pengendalian Internal, bertugas menetapkan sistem pengawasan dan melakukan pengawasan internal yang efektif untuk menjaga investasi dan aset Perseroan.
As Director of Internal Control, is responsible for setting an effective internal control system in order to protect and administer the assets and investments of the Company.
36
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Yanto, SE Direktur Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat pertama kali di Perseroan sebagai Direktur berdasarkan keputusan RUPST Perseroan tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 16 yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di Jakarta Selatan. Sebelumnya pernah menjabat Manajer Akuntansi di PT Putra Tanjungpura Group tahun 19992004 dan di bagian Pemasaran di PT Parbutaran tahun 1995-1999, dan Pengajar Bidang Ilmu Ekonomi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Hang Kesturi di Medan, Sumatera Utara, tahun 1994-1995. Memegang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Methodist Indonesia, Medan.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s Director based on AGMS Resolution on 27 June 2012, as stipulated in AGMS Deed Nomor 16 drawn by Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta. Previously worked as Manager of Accounting at PT Putra Tanjungpura Group in 1999-2004 and in the Marketing Department of PT Parbutaran in 19951999, and Teacher of Economics at Hang Kesturi High School in Medan, North Sumatera, in 1994-1995. Obtained his Bachelor of Economics degree from Indonesia Methodist University, Medan.
Sebagai Direktur Komersial, bertugas menangani administrasi keuangan anak-anak perusahaan termasuk administrasi produksi dan penjualan hasil tambangnya.
As Director of Commerce, is responsible for administering finance in subsidiaries, including in the production and sales of their mining products.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
37
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Profil Sumber Daya Manusia Workforce Profile
Sumber daya manusia (SDM) menunjang pertumbuhan Perseroan dan oleh karena itu bagi Perseroan, karyawan senantiasa menjadi mitra strategis dalam mencapai keberhasilan.
Our human capital (HC) strongly supports growth of the Company, and therefore the Company has been consistently treating its employees as a strategic partner in achieving success.
Perseroan berupaya untuk menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman dan kondusif bagi karyawan, serta terus meningkatkan kesejahteraan karyawan sekaligus keluarganya.
The Company strives to create and maintain a conducive and safe working environment for its employees, as well as improving the welfare of its employees and their families.
Pengembangan SDM di Perseroan difokuskan pada penciptaan pekerja yang profesional, berkomitmen, berdedikasi, dan berorientasi bisnis. Perseroan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang, sehingga Perseroan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis.
The focal point of human capital development in the Company is the creation of professional, committed, dedicated, and business-oriented employees. The Company nurtures the belief that human resource development is a long term investment, and therefore the Company is committed to developing programs that are systematic and continuous, to anticipate the everchanging business needs.
Program pendidikan dan pelatihan serta sosialisasi peraturan-peraturan pasar modal di tahun 2014 yang telah dilakukan dan diikuti antara lain adalah:
Training and development programs and capital market regulation socialization events in which the management and employees of the Company participated in 2014 are, among others:
•
•
• • • • • • • • • • • • • •
Sosialisasi Program Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal Platts Coal Forum 14th Indo Coal 2014 Sosialisasi Perubahan Peraturan BEI No. I-A Lokakarya Annual Report Award (ARA) 2013 Sosialisasi XBLR (Extensible Business Reporting Language) Sosialisasi Pungutan oleh OJK World Clean Coal Conference Indonesia Seminar Kompresor Gas Sosialisasi SIPO (Sistem Informasi Penerimaan OJK) dan SPE (Sistem Pelaporan Emiten) PSAK Terkini sesuai dengan Konvergensi IFRS dan Penerapannya FGD Peraturan OJK: Sekretaris Perusahaan, Situs Web Emiten KSEI Issuer Gathering OJK – Annual Report Award Pelatihan Profesional Berkelanjutan oleh Forum Akuntan Pasar Modal
• • • • • • • • • • • • • •
Dissemination on the “Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal” Program Platts Coal Forum 14th Indo Coal 2014 Dissemination on Amendment to IDX Regulation No. I-A 2013 Annual Report Award (ARA) Workshop XBLR Dissemination (Extensible Business Reporting Language) Dissemination on the Fees Collected by OJK World Clean Coal Conference Indonesia Gas Compressor Seminar Dissemination on SIPO (OJK Information Receipt System) and SPE (Issuers Reporting System) Latest PSAK in line with IFRS Convergence and Implementation FGD on OJK Regulations: Corporate Secretary, Issuer’s Website KSEI Issuer Gathering OJK – Annual Report Award Continuing Professional Education by the Capital Market Accountants Forum
Dalam memberikan pelatihan bagi karyawan, di Perseroan berlaku prinsip persamaan kesempatan bagi semua karyawan untuk mengembangkan kompetensinya.
In enhancing its employees’ competence through training, the Company upholds the principle of equal opportunity for all.
Elemen manajemen seperti Direksi juga mengikuti forum dan pelatihan berikut di tahun 2014:
Certain members of the management, such as the Board of Directors, also participated in the following training programs and forums in 2014:
38
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
•
•
Sosialisasi Program Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal Sosialisasi Peraturan Dirjen No. 480/2014 dan No. 479/2014 tentang Standar Harga Batubara Jenis Tertentu dan Biaya Acuan Produksi 2014
•
Sosialisasi Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A-1
•
• • • •
Platts Coal Forum Lokakarya Backdoor Listing 14th Indo Coal 2014 CEO Networking 2014
• • • •
•
•
Untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan setiap karyawannya, Perseroan mengikutsertakan seluruh karyawan ke dalam program BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) - Ketenagakerjaan dan memastikan bahwa sistem pengupahan yang berlaku di Perseroan memberikan upah yang lebih tinggi daripada upah minimum regional yang berlaku.
Dissemination on the “Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal” Program Dissemination on the New Benchmark Price of Certain Type of Coal and Cost Production Cost Reference in 2014 (Directorate General Decrees No. 480/2014 and 479/2014) Dissemination on Indonesia Stock Exchange Regulation No. I-A-1 Platts Coal Forum Workshop on Backdoor Listing 14th Indo Coal 2014 CEO Networking 2014
To maintain and further enhance the welfare of all its employees, the Company took measures to enroll all its employees in the Labor Force Social Security Program and ensures that the remuneration system in place in the Company provides employee remuneration that is higher than the prevailing minimum regional wage.
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Company and Subsidiaries Workforce Composition by Level of Education Jenjang Pendidikan/ Level of Education
S-2/Postgraduate
Jumlah Karyawan/ Number of Employees Per 31 Des 2014
per 31 Des 2013
5
5
S-1/Undergraduate
70
61
D-3/Diploma
135
115
SLTA/High School TOTAL
854
652
1.064
833
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan Jenjang Manajemen Company and Subsidiaries Workforce Composition by Managerial Level
Jenjang Manajemen/ Managerial Level
Jumlah Karyawan/ Number of Employees Per 31 Des 2014
per 31 Des 2013
Direktur/Director
7
7
Manager
9
9
Assistant Manager
6
6
Kepala Bagian/Department Head
10
6
Kepala Seksi/Section Head
25
18
Supervisor
60
37
Staff, Operator, dll./etc.
947
750
1.064
833
TOTAL
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
39
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Komposisi Kepemilikan Saham Share Ownership
(per 31 Desember 2014)/(as at 31 December 2014) No
Pemegang Saham/Shareholder
1
PT Pacific Prima Coal
2
DBS Vickers Secs Singapore (PTE) LTD A/C Clients
3
Masyarakat/Public (<5%) Total Saham Seri A dan B Total Serie A & Serie B Shares Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
4.763.557.884
82,70
359.864.500
6,25
636.823.030
11,05
5.760.245.414
100,00
19.768.549.917
-
Catatan: Saham-saham Seri A dengan nilai nominal Rp200,- per saham dan Seri B dengan nilai nominal Rp100,- per saham tersebut di atas merupakan saham biasa (Common Stock) yang memiliki hak yang sama.
Note: The above Serie A shares with a par value of Rp 200,- per share, and Serie B shares with a par value of Rp 100,- per share, are common stock with equal rights.
Pemegang Saham Utama dan Pengendali Perseroan
Majority & Ultimate Shareholders of the Company
Dalam penjelasan Undang-Undang Pasar Modal Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995, yang dimaksud dengan pemegang saham utama adalah pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu Perseroan atau jumlah yang lebih kecil dari itu sebagaimana ditetapkan OJK.
The Law No. 8/1995 of the Republic of Indonesia on the Capital Market stipulates that ultimate shareholders are parties who, either directly or indirectly, own at least 20% of the voting rights of all shares with voting rights issued by a company, or who own a portion less than the aforementioned amount as determined by OJK.
Pemegang Saham Utama dan Pengendali Perseroan adalah PT Pacific Prima Coal (“PPC”), yang memegang 4.763.557.884 (82,70%) saham Perseroan.
The Company’s majority and ultimate shareholder is PT Pacific Prima Coal (“PPC”), who own 4,763,557,884 (82.70%) shares of the Company.
40
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
PPC adalah perseroan terbatas yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan, dengan wilayah operasionalnya di Kalimantan Timur. Sebesar 99% saham PPC dimiliki oleh Hendarto.
PPC is a limited liability company engaged in the mining and trading businesses, with its operational area in East Kalimantan. As many as 99% of PPC’s shares are owned by Hendarto.
PPC didirikan pada tanggal 27 April 2006 berdasarkan Akta Pendirian No. 15 oleh Hemma Loka, SH, Notaris di Balikpapan dan telah mendapat pengesahan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-18305 HT.01.01.TH.2006 tanggal 22 Juni 2006. Perubahan Anggaran Dasar PPC yang terakhir dengan Akta No. 6 tanggal 10 Juli 2009 oleh Hasan Halim SH, M.Kn, Notaris di Balikpapan, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-38683. AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 11 Agustus 2009. PPC berkedudukan di Balikpapan.
PPC was established on 27 April 2006 based on the Deed of Establishment No. 15 by Hemma Loka, SH, Notary in Balikpapan, and obtained authorization through the Decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-18305 HT.01.01.TH.2006 dated 22 June 2006. The latest amendment to PPC’s Articles of Association was stipulated in Deed No. 6 dated 10 July 2009 drawn before Hasan Halim SH, M.Kn, Notary in Balikpapan, and obtained authorization from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-38683.AH.01.02.Tahun 2009 dated 11 August 2009. PPC is domiciled in Balikpapan.
Pemegang Saham Perseroan dengan Kepemilikan Di Atas 5%
Shareholders With More Than 5% of Ownership
Pemegang saham Perseroan dengan kepemilikan di atas 5% selain pemegang saham utama dan pengendali tersebut di atas, adalah DBS Vickers Secs Singapore (Pte) Ltd A/C Clients, yang merupakan pemegang 359.864.300 (6,25%) saham Perseroan.
A shareholder of the Company with an ownership of more than 5%, other than the majority and controlling shareholder as above, is DBS Vickers Secs Singapore (Pte) Ltd A/C Clients, who own 359,864,300 (6.25%) shares of the Company.
Berdasarkan anggaran dasar DBS Vickers Secs Singapore (Pte) Ltd disebutkan bahwa perusahaan ini adalah perusahaan sekuritas yang didirikan di Singapura pada tanggal 7 Februari 1986.
The articles of association of DBS Vickers Secs Singapore (Pte)Ltd states that the entity is a securities company established in Singapore on 7 February 1986.
Kepemilikan Saham oleh Direksi dan Komisaris Per 31 Desember 2014
Share Ownership of Directors and Commissioners As at 31 December 2014
No.
Nama/ Name
Jabatan/ Position
1
Awal
Komisaris Utama President Commissioner
2
H. Herry Tjahjana
Komisaris Commissioner
3
Ir. Anwar Pulukadang, MSc
Komisaris Independen Independent Commissioner
4
Raymond Bernardus
Direktur Utama President Director
5
Chandra Tjan
6
Jumlah Saham yang Dimiliki/ Number of Shares Owned
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
10.000 .000
0,17
5.000.000
0,09
-
0,00
17.717.800
0,31
Direktur Director
5.000.000
0,09
Albert J. Bangun
Direktur Director
5.425.000
0,09
7
Sihol Siagian
Direktur Director
-
0,00
8
Yanto, SE
Direktur Director
5.000.000
0,09
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
41
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Anak Perusahaan Subsidiaries
Berikut adalah struktur grup Perseroan dan penjelasan singkat mengenai entitas anak Perseroan per akhir 31 Desember 2014.
The following is the Company’s business group structure along with a brief description of each of the Company’s subsidiaries as at 31 December 2014.
Struktur Kepemilikan Perusahaan dalam Kelompok Usaha Perseroan Company’s Ownership Structure
PT ATPK RESOURCES Tbk. 99%
99%
99% 1%
PT MODAL INVESTASI MINERAL
1%
PT ATPK POWER RESOURCES
PT ATPK ENERGY RESOURCES
99,9% 1% 0,01%
PT MEGA ALAM SEJAHTERA
70%
99%
99%
80% PT MIM GEOSERVICES TECHNOLOGY
PT SARANA MANDIRI UTAMA
PT ENERGY GABUS PRATAMA
PT OTOMA GLOBAL MITRA
1% 70,24% PT WAHANA BUMI MULIA
70% PT MIM NIKELINDO MULIA
99%
1%
PT MIM COAL POWER
Telah mendapatkan persetujuan divestasi oleh RUPS Perseroan. Obtained GMS approval for divestment.
1. PT ATPK Power Resources (“APR”)
1. PT ATPK Power Resources (“APR”)
APR didirikan pada tanggal 6 Juli 2006 berdasarkan Akta No.4 tanggal 6 Juli 2006 yang dibuat oleh Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7.00441.HT.01.01.TH.2006 tanggal 12 September 2006 berdomisili di Jakarta Pusat.
APR was established on 6 July 2006 based on Deed No. 4 dated 6 July 2006 drawn by Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. W7.00441.HT.01.01. TH.2006 dated 12 September 2006, domiciled in Central Jakarta.
APR beralamat di Wisma GKBI Lantai 39, Jl. Jenderal Sudirman No.28, Jakarta Pusat, dan bergerak dalam bidang usaha industri pembangkit listrik swasta.
APR is domiciled at Wisma GKBI 39th Floor, Jl. Jenderal Sudirman No.28, Central Jakarta, and engages in independent power generation business.
Selama tahun 2014, APR tidak melakukan kegiatan operasional.
Throughout 2014 APR did not conduct any business operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham APR adalah sebagai berikut:
The share ownership breakdown of APR is as follows:
42
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
No.
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 1.000.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
1
PT ATPK Resources Tbk.
99
99
2
PT ATPK Energy Resources
1
1
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding
100
100
Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
280
-
2. PT ATPK Energy Resources (“AER”)
2. PT ATPK Energy Resources (“AER”)
AER didirikan pada tanggal 6 Juli 2006 berdasarkan Akta Nomor 3 tanggal 6 Juli 2006 yang dibuat oleh Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7.00442.HT.01.01.TH.2006 tanggal 12 September 2006 berdomisili di Jakarta Pusat.
AER was established on 6 July 2006 based on Deed No. 3 dated 6 July 2006 drawn by Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. W7.00442.HT.01.01. TH.2006 dated 12 September 2006, domiciled in Central Jakarta.
AER beralamat di Wisma GKBI Lantai 39, Jl. Jenderal Sudirman No.28 Jakarta Pusat, dan bergerak di bidang usaha energi, khususnya pada aktivitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.
AER is domiciled at Wisma GKBI 39th Floor, Jl. Jenderal Sudirman No.28, Central Jakarta, and engages in energy businesses, especially exploration and production of oil and gas.
Selama tahun 2014, AER tidak melakukan kegiatan operasional.
Throughout 2014 AER did not conduct any business operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham AER adalah sebagai berikut:
The share ownership breakdown of AER is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 1.000.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
1
PT ATPK Resources Tbk.
99
99
2
PT ATPK Power Resources
1
1
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding
100
100
Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
280
-
AER memiliki sejumlah anak perusahaan, yakni:
AER has the following subsidiaries:
PT Otoma Global Mitra (“OGM”)
PT Otoma Global Mitra (“OGM”)
OGM didirikan pada tanggal 5 April 2001 berdasarkan Akta No.31 tanggal 5 April 2001 yang dibuat oleh Dradjat Darmadji SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-03198.HT.01.01.TH.2001 tanggal 12 Juli 2001 berdomisili di Jakarta Utara.
OGM was established on 5 April 2001 based on Deed No. 31 dated 5 April 2001 drawn by Dradjat Darmadji SH, Notary in Jakarta, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. C-03198. HT.01.01.TH.2001 dated 12 July 2001, domiciled in North Jakarta.
OGM beralamat di Sentra Bisnis Artha Gading Blok A7 C No.28, Jalan Raya Boulevard Artha Gading, Jakarta Utara, dan bergerak di bidang penyediaan alat-alat untuk kegiatan eksplorasi dan produksi industri minyak dan gas bumi.
OGM is domiciled at Sentra Bisnis Artha Gading Blok A7 C No.28, Jalan Raya Boulevard Artha Gading, North Jakarta, and engages in the business of provision of equipment for oil and gas exploration and production activities.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
43
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Selama tahun 2014, OGM tidak melakukan kegiatan operasional.
Throughout 2014 OGM did not conduct any business operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham OGM adalah sebagai berikut:
The share ownership breakdown of OGM is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 100.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
1
PT ATPK Energy Resources
7.425
99
2
PT ATPK Power Resources
75
1
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding
7.500
100
Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
2.500
-
PT Energi Gabus Pratama (“EGP”)
PT Energi Gabus Pratama (“EGP”)
EGP didirikan pada tanggal 25 Maret 2008 berdasarkan Akta Nomor 19 tanggal 25 Maret 2008 yang dibuat oleh Chandra Lim SH, Notaris di Tangerang yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-24269AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 9 Mei 2008 berdomisili di Jakarta Selatan.
EGP was established on 25 March 2008 based on Deed No. 19 dated 25 March 2008 drawn by Chandra Lim SH, Notary in Tangerang, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. AHU-24269-AH.01.01.Tahun 2008 dated 9 May 2008, domiciled in South Jakarta.
EGP beralamat kantor operasional di AXA Tower Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City, Jakarta 12940, dan bergerak di bidang usaha pertambangan, tambang minyak dan gas alam, pendistribusian gas dan bahan bakar minyak (BBM).
EGP’s operational office is domiciled at AXA Tower Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City, Jakarta 12940, and engages in mining, oil and gas extraction, and fuel and gas distribution businesses.
Selama tahun 2014, EGP tidak melakukan kegiatan operasional.
Throughout 2014 EGP did not conduct any business operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham EGP adalah sebagai berikut:
The share ownership breakdown of EGP is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 100.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
1
PT ATPK Energy Resources
2.475
99
2
PT ATPK Power Resources
25
1
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding
2.500
100
Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
7.500
-
3. PT Modal Investasi Mineral (“MIM”)
3. PT Modal Investasi Mineral (“MIM”)
MIM didirikan pada tanggal 24 Januari 2006 berdasarkan Akta Nomor 3 tanggal 24 Januari 2006 yang dibuat oleh Chandra Lim SH, Notaris di Tangerang yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-05455. HT.01.01.TH 2006 tanggal 24 Pebruari 2006 berdomisili di Jakarta Selatan.
MIM was established on 24 January 2006 based on Deed No. 3 dated 24 January 2006 drawn by Chandra Lim SH, Notary in Tangerang, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. C-05455. HT.01.01.TH 2006 dated 24 January 2006, domiciled in South Jakarta.
44
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
MIM beralamat kantor operasional di AXA Tower Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City, Jakarta 12940, dan bergerak di bidang pertambangan batubara, nikel dan bidang jasa terkait.
MIM’s operational office is domiciled at AXA Tower Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City, Jakarta 12940, and engages in coal and nickel mining and related services.
Komposisi kepemilikan saham MIM adalah sebagai berikut:
The share ownership breakdown of MIM is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 1.000.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
30.690
99
310
1
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding
31.000
100
Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
93.000
-
1
PT ATPK Resources Tbk
2
Awal
MIM memiliki sejumlah anak perusahaan, yakni:
MIM has the following subsidiaries:
PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”)
PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”)
MAS didirikan pada tanggal 27 Februari 2003 berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 27 Februari 2003 yang dibuat oleh Inge Rubiati Wardhana SH, Notaris di Tenggarong, yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-16732.HT.01.01.TH.2003 tanggal 17 Juli 2003 berdomisili di Tanjung Redeb, Berau.
MAS was established on 27 February 2003 based on Deed No. 1 dated 27 Februari 2003 drawn by Inge Rubiati Wardhana SH, Notary in Tenggarong, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. C-16732.HT.01.01.TH.2003 dated 17 July 2003, domiciled in Tanjung Redeb, Berau.
MAS beralamat di Kampung Lamin, Kelurahan Teluk Bayur, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, dan bergerak di bidang pertambangan batubara yang memegang ijin usaha pertambangan operasi produksi berdasarkan Keputusan Bupati Berau Nomor 319 Tahun 2010 tanggal 30 April 2010, yang mencakup wilayah seluas 3.274 ha di Kecamatan Sambaliung dan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dengan jangka waktu berlaku 20 tahun sejak tanggal ditetapkannya keputusan tersebut.
MAS is domiciled at Kampung Lamin, Teluk Bayur Village, Subdistrict of Teluk Bayur, Berau, and engages in coal mining, with the mining production permit based on the Decree of the Regent of Berau No. 319/2010 dated 30 April 2010, covering an area of 3,274 ha in the Subdistricts of Sambaliung and Teluk Bayur, Berau, East Kalimantan, with a validity period of 20 years starting on the date of issuance of the decree.
MAS telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan batubara sejak 2010. Di tahun 2014, MAS berhasil melakukan produksi dan penjualan batubara sejumlah 2 .169.088 ton.
MAS has been conducting the activities of production and sales of coal since 2010. In 2014, MAS produced and sold as many as 2,169,088 tons of coal.
Jenis batubara yang dihasilkan MAS memiliki nilai kalori (adb) antara 4.800–5.000 kcal/kg, dengan kelembaban total 40%. Cadangan batubara terduga berdasarkan survei SRK Consulting tahun 2006 adalah 41,5 juta ton.
MAS produces coal with a calorific content (adb) of around 4,800 to 5,000 kcal/kg, with a total moisture content of 40%. The survey conducted by SRK Consulting in 2006 reported that MAS’ inferred coal reserves stood at 41.5 million tons.
Komposisi kepemilikan saham MAS adalah sebagai berikut:
The share ownership breakdown of MAS is as follows:
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
45
01
No.
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 250.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
350
0,01
2
Susanto
150
0,00
3
PT ATPK Resources Tbk
4.428.931
99,99
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding
4.429.431
100
Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
13.288.293
-
Berdasarkan Keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 28 Juni 2012 yang termaktub dalam Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 17 tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di Jakarta Selatan, MIM telah mendapatkan persetujuan RUPS Perseroan untuk melakukan divestasi saham yang ditempatkan di PT Sarana Mandiri Utama, PT Damanka Prima, PT Tuhup Coal Mining, PT MIM Nikelindo Mulia, dan PT MIM Coal Power.
Based on the resolution passed at the EGMS of the Company on 28 June 2012, as recorded in the Minutes of EGMS No. 17 dated 28 June 2012, made before Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta, MIM has received approval from the Company’s GMS to divest its ownership of shares in PT Sarana Mandiri Utama, PT Damanka Prima, PT Tuhup Coal Mining, PT MIM Nikelindo Mulia, and PT MIM Coal Power.
PT Sarana Mandiri Utama (“SMU”)
PT Sarana Mandiri Utama (“SMU”)
SMU didirikan pada tanggal 6 Agustus 2002 berdasarkan Akta Nomor 3 tanggal 6 Agustus 2002 yang dibuat oleh Rudy Limantara SH, Notaris di Tarakan, yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-16310. HT.01.01.TH.2002 tanggal 27 Agustus 2002, berdomisili di Tarakan.
SMU was established on 6 August 2002 based on Deed No. 3 dated 6 August 2002 drawn by Rudy Limantara SH, Notary in Tarakan, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. C-16310. HT.01.01.TH.2002 dated 27 August 2002, domiciled in Tarakan.
SMU beralamat di Mulawarman RT 64 Gg. Pembangunan, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, dan bergerak di bidang usaha pertambangan batubara yang memegang ijin usaha pertambangan operasi produksi berdasarkan Keputusan Bupati Tana Tidung Nomor 503/100/D-IV/2010 tanggal 20 April 2010, yang mencakup wilayah seluas 2.000 ha di Desa Manjelutung, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Timur, dengan jangka waktu berlaku 10 tahun sejak tanggal ditetapkannya keputusan tersebut. Komposisi kepemilikan saham SMU adalah sebagai berikut:
No.
46
Pemegang Saham/Shareholder
SMU is domiciled at Mulawarman RT 64 Gg. Pembangunan, Karang Anyar VIllage, Subdistrict of Tarakan Barat, Tarakan, and engages in coal mining, with the mining production permit based on the Decree of the Regent of Tana Tidung No. 503/100/D-IV/2010, dated 20 April 2010, covering an area of 2,000 ha in Manjelutung Village, Subdistrict of Sesayap Hilir, Tana Tidung, East Kalimantan, with a validity period of 10 years starting on the date of issuance of the decree.
The share ownership breakdown of SMU is as follows:
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 1.000.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
451 Seri A 599 Seri B
70
2
PT Batavia Energi Jaya
450 Seri A
30
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding
1.500
100
Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
1.500
-
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
PT MIM Geoservices Technology (“MGT”)
PT MIM Geoservices Technology (“MGT”)
MGT didirikan pada tanggal 9 Februari 2006 berdasarkan Akta Nomor 3 tanggal 9 Februari 2006 yang dibuat oleh Chandra Lim SH, Notaris di Tangerang yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-11781. HT.01.01.TH.2006 tanggal 25 April 2006 berdomisili di Jakarta Selatan.
MGT was established on 9 February 2006 based on Deed No. 3 dated 9 February 2006 drawn by Chandra Lim SH, Notary in Tangerang, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. C-11781. HT.01.01.TH.2006 dated 25 April 2006, domiciled in South Jakarta.
MGT beralamat kantor operasional di AXA Tower Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City, Jakarta 12940, dan bergerak di bidang usaha perdagangan batubara dan berbagai pelayanan jasa, antara lain: jasa konsultasi manajemen, jasa pengembangan bisnis, jasa di bidang geologi, pengeboran, pemborongan bidang pertambangan umum, konsultasi bidang pertambangan, jasa penunjang pertambangan minyak, gas dan panas bumi serta jasa penunjang kegiatan dalam bidang industri minyak dan gas bumi.
MGT’s operational office is domiciled at AXA Tower Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City, Jakarta 12940, and engages in coal trading and various services, among others: management consultancy, business development, geologic, mining, construction in general mining, mining consultancy, oil, gas and geothermal extraction supporting services, and oil and gas supporting services.
Selama tahun 2014, MGT tidak melakukan kegiatan operasional.
Throughout 2014 MGT did not conduct any business operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham MGT adalah sebagai berikut:
The share ownership breakdown of MGT is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 1.000.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
800
80
2
Ir. Paryanto
200
20
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding
1.000
100
Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
2.000
-
PT MIM Nikelindo Mulia (“MNM”)
PT MIM Nikelindo Mulia (“MNM”)
MNM didirikan pada tanggal 5 April 2007 berdasarkan Akta Nomor 32 tanggal 5 April 2007 yang dibuat oleh Chandra Lim SH, Notaris di Tangerang yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W-29.01065. HT.01.01.TH.2007 tanggal 4 Juni 2007 berdomisili di Jakarta Selatan.
MNM was established on 5 April 2007 based on Deed No. 32 dated 5 April 2007 drawn by Chandra Lim SH, Notary in Tangerang, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. W-29.01065.HT.01.01.TH.2007 dated 4 June 2007, domiciled in South Jakarta.
MNM beralamat kantor operasional di AXA Tower Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City, Jakarta 12940, dan bergerak di bidang usaha pertambangan nikel.
MNM’s operational office is domiciled at AXA Tower Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City, Jakarta 12940, and engages in nickel mining.
Selama tahun 2014, MNM tidak melakukan kegiatan operasional.
Throughout 2014 MNM did not conduct any business operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham MNM adalah sebagai berikut:
The share ownership breakdown of MNM is as follows:
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
47
01
No.
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 250.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
350
70
2
Ch. Budhi Setyani, B.SW
100
20
3
Sonny Okta Hanaka
10
2
4
Syaiful Bahri Tandjumbulu
40
8
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding
500
100
1.500
-
Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
PT Wahana Bumi Mulia (“WBM”)
PT Wahana Bumi Mulia (“WBM”)
WBM didirikan pada tanggal 17 Maret 2006 berdasarkan Akta Nomor 122 tanggal 17 Maret 2006 yang dibuat oleh Bakhtiar SH, Notaris di Tenggarong yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-15103. HT.01.01.TH.2006 tanggal 23 Mei 2006 berdomisili di Jakarta Selatan.
WBM was established on 17 March 2006 based on Deed No. 122 dated 17 March 2006 drawn by Bakhtiar SH, Notary in Tenggarong, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. C-15103. HT.01.01.TH.2006 dated 23 May 2006, domiciled in South Jakarta.
WBM beralamat kantor operasional di AXA Tower Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City, Jakarta 12940, dan bergerak di bidang usaha pertambangan nikel.
WBM’s operational office is domiciled at AXA Tower Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City, Jakarta 12940, and engages in nickel mining.
Selama tahun 2014, WBM tidak melakukan kegiatan operasional.
Throughout 2014 WBM did not conduct any business operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham WBM adalah sebagai berikut:
The share ownership breakdown of WBM is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 500.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
590
70,24
2
Ramsidah Kelara Haloho
140
16,66
3
Dahlia
84
10,00
4
Halima Matuhu
26
3,10
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding
840
100
2.160
-
Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
PT MIM Coal Power (“MCP”)
PT MIM Coal Power (“MCP”)
MCP didirikan pada tanggal 6 September 2008 berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 6 September 2008 yang dibuat oleh Sukarno SH, Notaris di Balikpapan yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.85888.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008 berdomisili di Balikpapan.
MCP was established on 6 September 2008 based on Deed No. 1 dated 6 September 2008 drawn by Sukarno SH, Notary in Balikpapan, and duly obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights No. AHU.85888.AH.01.01.Tahun 2008 dated 13 November 2008, domiciled in Balikpapan.
MCP beralamat di Jalan Komplek Perum Graha Indah Blok C-3 RT 060, RW 017, Batu Ampar, dan bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara,
48
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
MCP is domiciled at Jalan Komplek Perum Graha Indah Blok C-3 RT 060, RW 017, Batu Ampar, and engages in coal mining, peat digging, coal gasification and coal
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
penggalian gambut, gasifikasi batubara dan pembuatan briket batubara, pertambangan nikel, timah dan logam, emas, perak, pembangkit listrik.
briquette production, nickel, tin, gold, silver and other metals mining, and power generation.
Selama tahun 2014, MCP tidak melakukan kegiatan operasional.
Throughout 2014 MCP did not conduct any business operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham MCP adalah sebagai berikut:
The share ownership breakdown of MCP is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value Rp 1.000.000 per Saham/Share Jumlah Saham/ No. of Shares
Persentase/ Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
495
99
2
PT ATPK Power Resources
5
1
500
100
1.500
-
Jumlah Saham Beredar/ Total Shares Issued and Outstanding Saham dalam Portepel/ Shares in Portfolio
Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology Aksi Korporasi/ Corporate Action
Penawaran Umum Perdana – Saham Baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) Initial Public Offering – New Shares on the Indonesia Stock Exchange (IDX) Pencatatan Saham Milik Pemegang Saham Lama Listing of Shares Belonging to Existing Shareholders
Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia/ Listing Date on IDX
135.450.000
135.450.000
27.090.000.000
17 April 2002
275.000.000
410.450.000
82.090.000.000
410.450.000
820.900.000
164.180.000.000
10.304.669
831.204.669
166.240.933.800
27 Januari/January 2012
83.120.000 (Seri B)
914.324.669
174.552.933.800
10 Desember/December 2013
4.845.920.745 (Seri B)
5.760.245.414
659.145.008.300
16 Agustus/August 2007
Konversi Waran Seri I Conversion of Serie I Warrants
22 Januari/January 2008 – 12 Juli/July 2010
Penawaran Umum Terbatas II Rights Issue II
Akumulasi Jumlah Nilai Nominal/ Saham/ Nominal Value (Rp) Accumulated Number of Shares
17 April 2002
Penawaran Umum Terbatas I Limited Public Offering I
Pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa HMETD Capital Addition without Preemptive Right
Jumlah Saham/ Number of Shares
Catatan: Saham Seri B adalah saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Note: Serie B Shares are common shares with a nominal value of Rp 100 per share.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
49
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions & Professions Biro Administrasi Efek PT Adimitra Jasa Korpora
Share Registrar PT Adimitra Jasa Korpora
Plaza Property Lantai 2 Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No.1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210 P: (62-21) 47881515 (Hunting) F: (62-21) 4709697 E:
[email protected]
Plaza Property Lantai 2 Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No.1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210 P: (62-21) 47881515 (Hunting) F: (62-21) 4709697 E:
[email protected]
Auditor Eksternal
External Auditor
Kantor Akuntan Publik Drs. Ferdinand Royal Sunter Blok F No. 39-41, 42 Jl. Danau Sunter Selatan Jakarta 14350
Kantor Akuntan Publik Drs. Ferdinand Royal Sunter Blok F No. 39-41, 42 Jl. Danau Sunter Selatan Jakarta 14350
Berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris tertanggal 10 Nopember 2014, Direksi Perseroan menunjuk kembali KAP Drs. Ferdinand untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014. Bagi Drs. Ferdinand, CPA sebagai Akuntan Publik telah 3 (tiga) periode berturut-turut mengaudit laporan keuangan tahunan Perseroan.
Based on the approval of the Board of Commissioners dated 10 November 2014, the Board of Directors of the Company reappointed the public accounting firm of Drs. Ferdinand to audit the Company’s and its subsidiaries’ financial statements for the year ended 31 December 2014. This was the third consecutive period that Drs. Ferdinand, CPA audited the Company’s financial statements.
Penunjukan pertama kalinya oleh Perseroan adalah untuk mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012. KAP tersebut ditunjuk untuk menggantikan KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan yang selama 6 (enam) tahun berturut-turut telah memberikan jasanya kepada Perseroan.
Drs. Ferdinand, CPA’s first appointment by the Company was to audit the financial statements of the Company and subsidiaries for the year ended 31 December 2012. The public accounting firm was appointed to replace the Public Accounting Firm of HLB Hadori Sugiarto Adi & Co which had provided auditing services to the Company for 6 (six) years.
Total imbalan jasa yang diterima KAP Ferdinand untuk jasa-jasa yang diberikan tersebut diatas sebesar Rp 275.000.000.
The public accounting firm of Drs. Ferdinand received a total payment of Rp 275,000,000 for the services rendered as above.
Notaris
Notary
Hasan Halim SH, M.Kn. Notaris di Jakarta Utara Jl. Bandengan Selatan Nomor 80 Blok A No.2 Jakarta Utara
Hasan Halim SH, M.Kn. Notaris di Jakarta Utara Jl. Bandengan Selatan Nomor 80 Blok A No.2 Jakarta Utara
Merupakan notaris yang ditunjuk oleh Perseroan untuk membuat berita acara rapat, dan melaporkan hasil berita acara tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Appointed as notary by the Company that is in charge of preparing minutes of meetings, and for reporting these minutes of meetings to the Minister of Justice and Human Rights.
Total imbalan jasa yang diterima Notaris untuk jasajasa yang diberikan tersebut diatas dalam tahun 2014 adalah Rp 33.500.000.
Total fees paid to the Notary for services rendered as mentioned above in 2014 was Rp 33,500,000.
50
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
51
01
52
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & Analysis Tinjauan Operasi per Sektor Usaha Operational Review Pemasaran Marketing Prospek Usaha Business Prospect Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows Rasio Keuangan Penting Key Financial Ratios Struktur Permodalan Capital Structure Perikatan dan Perjanjian Penting Significant Agreements and Commitments Aset Kontinjensi Contingency Assets Kebijakan Dividen Dividend Policy Informasi Material Mengenai Investasi Material Information on Investments
03
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”)/2013 Use of Proceeds from Rights Issue II/2013 Perubahan Peraturan Perundang-undangan & Dampaknya terhadap Perseroan Changes in Regulations & Their Impacts on the Company Perubahan Kebijakan Akuntansi & Dampaknya terhadap Perseroan Changes in Accounting Policy & Their Impacts on the Company
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
53
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Tinjauan Operasi per Sektor Usaha Operational Review
Batubara
Coal
Produk batubara yang dihasilkan Perseroan di tahun 2014 sepenuhnya berasal dari kegiatan penambangan PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”), yang telah beroperasi sejak tahun 2010.
From the mining activities of PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”), its subsidiary that has been operational since 2010, the Company produced all of its coal.
Pada tahun 2014, produksi batubara MAS mencapai 2.169.088 ton, yang seluruhnya dijual dan setara dengan rata-rata penjualan batubara sebesar 180.757 ton per bulan. Volume produksi dan penjualan batubara di tahun 2014 ini mengalami peningkatan sebesar 21,3% dari volume produksi dan penjualan 2013 sebesar 1.788.196 ton, dan lebih tinggi dibandingkan rencana produksi dan penjualan yang ditetapkan sebesar 1.800.000 ton untuk tahun 2014. Kapasitas produksi yang terpasang di MAS sendiri sekarang ini telah mencapai 250.000 ton per bulan.
In 2014, the coal production of MAS reached 2,169,088 tons, all of which were sold to customers, equivalent to a monthly average coal sales volume of 180,757 tons per month. Coal production and sales volume in 2014 rose significantly by 21.3%, from production and sales volume in 2013 of 1,788,196 tons, and was well above the production and sales volume target set for 2014, which was 1,800,000 tons. MAS itself has an installed production capacity of about 250,000 tons per month.
Dengan terlaksananya PUT II pada akhir tahun 2013 dimana terjadi transaksi pembelian aset milik PT Pacific Prima Coal (“PPC”) diantaranya berupa infrastruktur tambang/sarana pelengkap, alat‐alat berat dan coal handling, dump truck, serta jetty dan sebidang tanah oleh MAS, maka sejak 2014 operasi penambangan
With the execution of Rights Issue II at the end of 2013, which resulted in the MAS’ purchase of assets (among others, mine infrastructure and supporting infrastructure, heavy machinery, coal handling equipment, dump truck, jetty, and a piece of land) previously belonging to PT Pacific Prima Coal (“PPC”), since 2014 coal mining
54
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
batubara di MAS telah dapat dikerjakan sendiri oleh MAS. Adapun tujuan pembelian ini adalah untuk memenuhi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.28/2009 dan No.24/2012 yang mengharuskan Perseroan dan anak perusahaannya melakukan kegiatan penambangan batubaranya sendiri.
operations at MAS have been carried out autonomously by MAS. This purchase was intended to comply with the Regulations of the Minister of Energy and Mineral Resources (MEMR) No. 28/2009 and No. 24/2012, which requires companies and subsidiaries to perform their mining operations autonomously.
MAS memiliki fasilitas produksi dan sarana pendukung penambangan, yang terdiri dari jalan utama dan jalan angkut, area penyimpanan, area perbengkelan, ROM stockpile, crushing plant, conveyor belt, dan dermaga.
MAS currently owns and runs its production and mining support facilities that consist of the main road and hauling road, storage area, workshop area, ROM stockpile, crushing plant, conveyor belt, and jetty.
MAS senantiasa memperhatikan dan memprioritaskan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dan keselamatan operasional di setiap kegiatan penambangan yang dilakukannya. Kegiatan pengawasan aspek-aspek ini juga dilakukan oleh Tim dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Jakarta bersama Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Berau.
MAS at all times is focused on the occupational health and safety of its employees and prioritizes the implementation of such standards in its operations. The supervision of these aspects at work has been performed by a team from the Engineering and Environment Directorate of the Office of Coal and Minerals in Jakarta, alongside the respective Offices of Mining and Energy of East Kalimantan and of the Regency of Berau.
MAS juga terus melakukan pemeliharaan dan pembenahan fasilitas-fasilitas pendukung operasional yang digunakan setiap waktu, antara lain jalan utama, jalan tambang, dan jalur pembuangan, serta melaksanakan kegiatan reklamasi dan revegetasi pada lahan pascatambang yang tidak lagi operasional.
MAS continues to maintain and improve its operationssupporting facilities which it uses regularly, among others the main road, the mining road, and the disposal road, and conducts reclamation and revegetation activities on post-mining areas that are no longer operational.
Bekerja sama dengan pihak ketiga dari Tiongkok, sampai saat ini Perseroan masih menjajaki pemanfaatan teknologi peningkatan pengolahan dan pemrosesan batubara MAS, maupun peningkatan nilai tambah batubara. Peningkatan kualitas maupun nilai tambah batubara tersebut diharapkan dapat membuka pangsa pasar yang baru untuk produk batubara Perseroan.
The Company is collaborating with a third party from China by conducting a study on the possibility to implement a technology for improving the processing of MAS’ coal, as well as to increase the added value of the coal. Improved quality and increase in added value of the coal are expected to enable the Company to enter new markets to promote its coal.
Pemasaran Marketing
Manajemen Perseroan terus memasarkan produk batubaranya melalui para trader yang berada baik di dalam maupun di luar negeri. Langkah ini ditempuh dalam rangka memperluas pangsa pasar batubara Perseroan.Selama ini penjualan dilakukan oleh PT Bara Jaya Utama (“BJU”) karena BJU memiliki jaringan distribusi yang luas dan melakukan pembelian batubara dengan harga yang lebih kompetitif.
The management of the Company consistently marketed its coal through traders in the domestic and export markets. This was done in order to expand the Company’s customer base, which has up to this point consisted of PT Bara Jaya Utama (“BJU”) as BJU has a vast distribution network and purchases coal on a more competitive pricing scheme.
Sejak akhir tahun 2014 Perseroan telah melakukan penjualan langsung kepada pengguna akhir, yakni perusahaan-perusahaan di berbagai bidang industri yang membutuhkan batubara. Perseroan juga berupaya mendapatkan kontrak jual beli batubara yang lebih bersifat jangka panjang.
Since end of 2014, the Company actively pursues an opportunity to market its coal directly to end users, namely companies engaging in various industries for which coal is a necessary commodity. The Company also strives to secure coal sales contracts with longer time frames.
Saat ini pembeli akhir dari batubara MAS adalah pembeli dari India.
Currently MAS coal buyers are from India.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
55
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Prospek Usaha Business Prospect
Prospek Industri tambang batubara di tahun 2015 nampaknya belum pulih sepenuhnya, mengingat harga batubara di pasar internasional masih tergerus.
The coal mining sector in 2015 is predicted to remain mired by the atmosphere of low prices of coal in the international markets.
Bagaimanapun juga, kebutuhan batubara global diperkirakan meningkat seiring dengan naiknya permintaan dari negara-negara berkembang khususnya India yang membutuhkan sumber energi untuk banyak pembangkit listrik yang baru selesai dibangun. Ini akan diimbangi dengan kenaikan pasokan batubara global terutama dari Indonesia dan Australia.
However, demands for coal is globally expected to rise, in line with the increased purchase from developing countries, in particular India, which requires ample sources of energy to feed its new power plants. This will be offset by the increase in global coal supply, especially from Indonesia and Australia.
Mengingat sebagian besar batubara yang dijual Perseroan ditujukan ke pasar internasional, khususnya Asia, pertumbuhan penjualan batubara Perseroan diperkirakan dapat terus meningkat di tahun 2015.
As a majority of the Company’s coal is aimed at the international markets, especially in Asia, the Company’s coal sales is expected to grow in 2015.
Volume Penjualan Batubara Perseroan, 2010–2014 The Company’s Coal Sales Volume, 2010–2014
Metric Ton (MT) 2.500.000
2.169.088
2.000.000
1.788.196
1.500.000 848.979
1.000.000 500.000
674.470 298.956
0 2010
56
2011
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
2012
2013
2014
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Consolidated Statements of Comprehensive Income Pendapatan
Revenues
Pada tahun 2014, Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 672,7 miliar, naik sebesar Rp 263,3 miliar atau sebesar 64% dari penjualan bersih tahun 2013 senilai Rp 409,4 miliar. Pendapatan ini sepenuhnya berasal dari penjualan batubara yang diproduksi oleh PT Mega Alam Sejahtera (MAS), anak perusahaan, yang berlokasi di Berau, Kalimantan Timur.
In 2014, the Company booked net sales of Rp 672.7 billion, increase of Rp 263.3 billion, or 64% from net sales of Rp 409.4 billion in 2013. This was entirely derived from the sales of coal produced by PT Mega Alam Sejahtera (MAS), a subsidiary domiciled in Berau, East Kalimantan.
Volume penjualan batubara pada tahun 2014 mencapai 2.169.088 ton, 21% lebih tinggi daripada volume penjualan tahun 2013 sebesar 1.788.196 ton. Seiring dengan turunnya indeks harga batubara di pasar global, harga jual rata-rata untuk produk batubara Perseroan di tahun 2014 adalah USD 26 per ton.
Coal sales volume in 2014 was 2,169,088 tons, 21% higher than coal sales volume of 1,788,196 tons in 2013. In line with the decline seen in global coal price indices, the average selling price for the coal produced by the Company in 2014 was around USD 26 per ton.
Beban Pokok Penjualan
Cost of Sales
Beban pokok penjualan mengalami kenaikan sebesar Rp 138,9 miliar atau sebesar 37% dari Rp 373,3 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 512,3 miliar di tahun 2014. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan di beban produksi sebesar Rp 446,2 miliar, pembayaran royalti ke pemerintah daerah sebesar Rp 3,5 miliar dan biaya pengangkutan dan bongkar muat sebesar Rp 42,9 miliar.
Cost of sales increase of Rp 138.9 billion or 37% from Rp 373.3 billion in 2013 to Rp 512.3 billion in 2014. This increase was due to increased production costs amounting to Rp 446.2 billion, royalty payments to local governments amounted to Rp 3.5 billion and the cost of transporting and unloading of Rp 42.9 billion.
Laba Kotor
Gross Profit
Laba kotor Perseroan tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp 124,3 miliar atau sebesar 344%, dari Rp 36,1 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 160,4 miliar di tahun 2014. Kenaikan yang cukup tinggi ini disebabkan adanya kenaikan volume penjualan batubara sebesar 64,3% di tahun 2014.
The Company’s gross profit in 2014 increased by Rp 124.3 billion or by 344% from Rp 36.1 billion in 2013 to Rp 160.4 billion. This high increase was caused by an increased in coal sales volume of 64.3% in 2014.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha mengalami kenaikan 201% dari Rp 34,4 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 103,6 miliar di tahun 2014. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan di penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 30,3 miliar, beban kantor sebesar Rp 22,2 miliar, dan gaji dan tunjangan sebesar Rp 15,9 miliar.
The Company’s operating expenses rose 201% from Rp 34.4 billion in 2013 to Rp 103.6 billion in 2014. This increase was attributable to the rise in amortization and depreciation by Rp 30.3 billion, office costs by Rp 22.2 billion, and salary and allowances by Rp 15.9 billion.
Pendapatan/(Beban) Lain-Lain Bersih
Other Income/(Expenses) – Net
Pendapatan/(Beban) Lain-lain naik 75% dari Rp 15,1 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 26,4 miliar di tahun 2014,kenaikan ini disebabkan adanya laba selisih kurs atas penjualan batubara sebesar Rp 25,5 miliar di tahun 2014.
Other Income/(Expenses) rose by 75% from Rp 15.1 billion in 2013 to Rp 26.4 billion in 2014. This was owing to the gain on foreign exchange – net on the sale of coal amounting to Rp 25.5 billion in 2014.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
57
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Beban Keuangan
Finance Costs
Beban keuangan mengalami kenaikan sebesar Rp 7,4 miliar, dari 513 juta di tahun 2013 menjadi 7,9 miliar di tahun 2014,kenaikan ini disebabkan adanya beban bunga leasing atas kendaraan dan alat berat tambang.
Finance Costs increased by Rp 7.4 billion, from Rp 513 million in 2013 to Rp 7.9 billion in 2014, this increase is due to interest expense over the lease of vehicles and heavy equipment mine.
Pendapatan Komprehensif Lain
Other Comprehensive Income
Perseroan tidak mencatat nilai pendapatan komprehensif lainnya.
The Company did not record any other comprehensive income.
Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Comprehensive Income/(Loss) For The Year
Di tahun 2014 Perseroan kembali mencatatkan laba bersih, yaitu sebesar Rp 52,9 miliar, dibandingkan Rp 13,0 miliar di tahun 2013.Kenaikan laba komprehensif tahun berjalan terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan batubara oleh anak perusahaan, PT MAS sebesar 64%, dan peningkatan di pendapatan lain-lain sebesar 75%.
In 2014 the Company again recorded a comprehensive income of Rp 52.9 billion, up from Rp 13.0 billion in 2013. The increase in comprehensive income was due to the increase in sales of coal by the subsidiary, PT MAS increase 64%, and the increase in other income by 75%.
Laba Per Saham Dasar dan Dilusian
Basic & Diluted Earnings Per Share
Jumlah laba per saham dasar dan dilusian untuk tahun 2014 adalah Rp 9,19, sedangkan untuk tahun 2013 adalah Rp 2,26.
The basic and diluted earnings per share for 2014 was Rp 9.19, while for 2013 it was Rp 2.26.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Statements of Financial Position Aset Lancar
Current Assets
Per 31 Desember 2014 Perseroan mencatatkan aset lancar senilai Rp 695,7 miliar, naik 101% dari Rp 345,4 miliar di tahun 2013. Peningkatan Aset Lancar tersebut disebabkan oleh:
As at 31 December 2014 the Company recorded total current assets of Rp 695.7 billion, up 101% from Rp 345.4 billion in 2013. The increase in Current Assets was due to:
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
Penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 26,9 miliar di tahun 2014 disebabkan oleh adanya penggunaan dana untuk kegiatan operasional Perseroan.
Decrease in cash and cash equivalents amounted to Rp 26.9 billion in 2014 due to the use of funds for operational activities of the Company.
Piutang Usaha
Trade Receivables
Kenaikan piutang usaha sebesar Rp 458,4 miliar di tahun 2014, disebabkan meningkatnya volume penjualan batubara yang belum dibayarkan oleh pembeli.
The increase in trade receivables amounting to Rp 458.4 billion in the year 2014, due to the increase in sales volume of coal not yet paid by the buyer.
Piutang Lain-lain – Pihak Ketiga
Other Receivables – Third Parties
Piutang lain-lain - pihak ketiga turun menjadi Rp 2,3 miliar di 2014 karena adanya penerimaan pembayaran di anak perusahaan dan adanya akumulasi penurunan nilai Piutang lain – lain sebesar Rp 558,8 juta.
Other receivables - third parties decreased to Rp 2.3 billion in 2014 due to the receipt of payment in subsidiaries and any accumulated impairment of other receivables - other Rp 558.8 million.
58
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Persediaan
Inventory
Persediaan mengalami penurunan sebesar Rp 78,5 miliar atau sebesar 59% dari Rp 134,7 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 56,2 miliar di tahun 2014, disebabkan adanya pemakaian suku cadang sebesar Rp 49,1 miliar dan adanya penjualan persediaan batubara sebesar Rp 32,5 miliar.
Inventory decreased by Rp 78,5 billion or by 59% from Rp 134.7 billion in 2013 to Rp 56.2 billion in 2014, caused by the use of parts of Rp 49.1 billion and the sale of coal inventories amounting to Rp 32.5 billion.
Biaya Dibayar di Muka
Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka turun dari Rp 1,0 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 734 juta di tahun 2014, disebabkan telah dilakukannya pembebanan biaya dibayar dimuka atas sewa gedung kantor sebesar Rp 941 juta dan sewa lahan sebesar Rp 43,5 juta.
Prepaid expenses declined from Rp 1.0 billion in 2013 to Rp 734 million in 2014,owing to the charging of prepaid lease office premises amounting to Rp 941 million and land lease of Rp 43.5 million.
Uang Muka
Advances
Uang muka turun sebesar Rp 5 juta dibandingkan posisinya pada tahun 2013, karena adanya pembebanan Uang muka cuti site di anak perusahaan.
Advances declined by Rp 5 million compared to its position in 2013, due to the imposition of Advances site leave in a subsidiary.
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
Per 31 Desember 2014 Perseroan mencatatkan Aset Tidak Lancar senilai Rp 1.100 miliar, turun 4% dari Rp 1.144 miliar per akhir tahun 2013. Penurunan dalam Aset Tidak Lancar tersebut disebabkan oleh:
As at 31 December 2014 the Company’s non-current assets stood at Rp 1,100 billion, down by 4% from Rp 1,144 billion as at year end 2013. The decrease in NonCurrent Assets was due to:
Piutang Lain-lain Pihak Berelasi – Non Usaha
Non-Trade Related Parties Receivables
Terjadi kenaikan piutang lain-lain pihak berelasi – non usaha, dari Rp 2,5 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 56,2 miliar per akhir 2014, akibat adanya uang muka biaya loading PT Bara Jaya Utama (BJU) yang telah dibayar oleh PT Mega Alam Sejahtera (MAS) dan pembayaran uang muka untuk pembebasan lahan yang akan dijadikan area produksi batubara.
There was an increase in non-trade related parties receivables from Rp 2.5 billion as at end of 2013 to Rp 56.2 billion as at end of 2014, Advances due to the cost of loading PT Bara Jaya Utama (BJU) which has been paid by PT Mega Alam Sejahtera (MAS) and advance payments for land acquisition that will be the area of coal production.
Aset Tetap
Fixed Assets
Aset Tetap turun dari Rp 1.138 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 1.043 miliar per akhir 2014, terutama diakibatkan akumulasi penyusutan aset tetap.
Fixed assets were down from Rp 1,138 billion as at end of 2013 to Rp 1,043 billion as at end of 2014, owing to the accumulated depreciations of Fixed Assets.
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
Exploration and Evaluation Assets
Aset Eksplorasi dan Evaluasi turun dari 2,4 miliar di tahun 2013 , diakibatkan adanya Amortisasi dan penurunan nilai di anak perusahaan perseroan.
Exploration and evaluation assets down from 2.4 billion in 2013, due to the presence of amortization and impairment in the subsidiary company.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan turun dari Rp 1,0 miliar di akhir tahun 2013 menjadi Rp 796 juta di akhir tahun 2014. Penurunan ini disebabkan adanya perhitungan pajak tangguhan atas imbalan pasca kerja.
Deferred tax assets went down from Rp 1.0 billion as at end of 2013 to Rp 796 million as at end of 2014. This decrease is due to the calculation of deferred taxes on post-employment benefits.
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Total Liabilitas Jangka Pendek Perseroan per akhir tahun 2014 adalah Rp 216 miliar, turun 17% dari Rp 262 miliar
The Company’s current liabilities as at the end of 2014 stood at Rp 216 billion, 17% lower than the position as
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
59
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
di akhir tahun 2013. Penurunan Liabilitas Jangka Pendek tersebut disebabkan oleh:
at the end of 2013, i.e. Rp 262 billion. The decrease in Current Liabilities was due to:
Utang Usaha – Pihak Ketiga
Trade Payables – Third Parties
Terjadi kenaikan sebesar Rp 97,6 miliar utang usaha pihak ketiga, dari Rp 510 juta menjadi Rp 98,2 miliar di tahun 2014, dikarenakan PT MAS anak perusahaan perseroan telah melakukan seluruh kegiatan penambangan batubara sendiri, tanpa menggunakan jasa kontraktor, dimana seluruh transaksi pembelian dan pembayaran kepada pemasok/pihak ketiga dilakukan secara langsung oleh PT MAS, sehingga menyebabkan kenaikan di hutang usaha – pihak ketiga.
An increase of Rp 97.6 billion in third-party Trade Payables, from Rp 510 million to Rp 98.2 billion in 2014, due to PT MAS subsidiary of the company has been doing the whole coal mining activity it self, without using the services of a contractor, where all transactions of purchase and payment to suppliers/third parties are made directly by PT MAS, third causing an increase in trade payables – third party.
Utang Usaha – Pihak Berelasi
Trade Payables – Related Parties
Penurunan Utang Usaha – Pihak Berelasi sebesar Rp 53,4 miliar ditahun 2014 jika dibandingkan di tahun 2013 disebabkan karena adanya pembayaran utang usaha kepada pihak berelasi , PT Pacific Prima Coal.
Decrease in Accounts Payable - Related Parties of Rp 53.4 billion in 2014 than in 2013, due to the payment of accounts payable to related parties, PT Pacific Prima Coal.
Utang Lain-lain – Pihak Ketiga
Other Payables - Third Parties
Utang lain-lain – Pihak Ketiga per akhir tahun 2014 turun dari Rp 12,7 miliar menjadi Rp 7,8 miliar. Penurunan ini disebabkan adanya pembayaran kewajiban kepada pihak ketiga.
Other payables -Third Parties declined from Rp 12.7 billion to Rp 7.8 billion as at end of 2014. This decrease was due to the payment other payables to third parties.
Utang Lain – lain – Pihak Berelasi
Other Payables – Raleted Parties
Penurunan utang lain – lain – pihak berelasi sebesar Rp 294,8 juta jika dibandingkan dengan posisi tahun 2013 di sebabkan adanya pelunasan utang PT Bara Jaya Utama.
Decrease in other payables- related parties amounted to Rp 294.8 million compared to the position in 2013, caused by their debt repayment PT Bara Jaya Utama.
Utang Pajak
Taxes Payable
Utang pajak turun 26%, dari Rp 9,1 miliar menjadi Rp 6,7 miliar per akhir 2014, karena adanya perhitungan pajak penghasilan badan perusahaan dan pajak penghasilan pasal 23.
Taxes payable went down by 26%, from Rp 9.1 billion to Rp 6.7 billion as at end of 2014, the calculation of corporate income tax and corporation income tax article 23.
Beban Akrual
Accrued Expenses
Beban akrual per akhir tahun 2014 meningkat sebesar Rp 12,8 miliar, dari Rp 3,1 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 15,9 miliar di tahun 2014. Ini disebabkan biaya pegawai dan adanya perhitungan royalti kepada pemerintah daerah.
Accrued expenses as at end of 2014 was amounting Rp 12.8 billion, from Rp 3.1 billion in 2013 to Rp 15.9 billion in 2014. This is due to personnel costs and the calculation of royalties to local governments.
Utang Sewa Pembiayaan
Finance Lease Liabilities
Utang sewa pembiayaan turun dari Rp 140,8 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 45,9 miliar per akhir 2014. Di sebabkan adanya pembayaran cicilan utang sewa pembiayaan per 2014.
Finance lease liabilities went down from Rp 140.8 billion as at end of 2013 to Rp 45.9 billion as at end of 2014. Due to the finance lease debt repayments per 2014.
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang Perseroan per akhir tahun 2014 adalah Rp 405 miliar, 378% lebih tinggi dibandingkan posisinya per akhir tahun 2013. Kenaikan Liabilitas Jangka Panjang tersebut disebabkan oleh:
The Company’s Non-Current Liabilities as at the end of 2014 stood at Rp 405 billion, or 378% higher than the 2013 figure. The increase in Non-Current Liabilities was due to:
60
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Liabilitas Imbalan Pascakerja
Post-Employment Benefits Obligation
Liabilitas imbalan pascakerja meningkat sebesar Rp 4,2 miliar, dari Rp 4,2 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 8,4 miliar per akhir 2014, peningkatan ini disebabkan adanya perhitungan kewajiban imbalan pasca kerja karyawan perseroan untuk periode Januari hingga Desember 2014
Post-employment benefits obligation went up by Rp 4,2 billion, from Rp 4.2 billion as at end of 2013 to Rp 8.4 billion as at end of 2014, This increase was due to the calculation of employee benefit liabilities for the Company for the period January to December 2014.
Utang Pihak Berelasi – Non Usaha
Non-Trade Related Parties Payables
Utang pihak berelasi – non usaha mengalami kenaikan dari Rp 64,8 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 376,0 miliar per akhir 2014. Di sebabkan adanya pembayaran kepada pihak ketiga yang dibayarkan terlebih dahulu oleh PT Pacific Prima Coal dan PT Bara Jaya Utama, yang merupakan pihak yang berelasi.
Non-trade related parties payables increased from Rp 64.8 billion as at end of 2013 to Rp 376.0 billion as at end of 2014. Due to payments to third parties paid in advance by PT Pacific Prima Coal and PT Bara Jaya Utama, which is a related party.
Utang Sewa Pembiayaan – Jangka Panjang
Finance Lease Liabilities – Non Current
Utang sewa pembiayaan – Jangka panjang mengalami penurunan sebesar Rp 37,6 miliar, penurunan ini disebabkan oleh adanya perubahan klasifikasi yang semula bagian jatuh tempo lebih dari satu tahun menjadi bagian jatuh tempo dalam satu tahun.
Finance leases Liabilities – long term decreased by Rp 37.6 billion, a decrease is caused by the change of classification which was originally part of the maturity of more than one year to be part due within one year.
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Pada tahun 2014 liabilitas pajak tangguhan meningkat sebesar Rp 20,8 miliar, peningkatan ini disebabkan adanya perhitungan estimasi koreksi fiskal imbalan pasca kerja dan penyusutan aset tetap leasing.
In 2014 the deferred tax liabilities increased by Rp 20.8 billion, an increase is due to the calculation of estimated fiscal correction post-employment benefits and depreciation of fixed assets leased.
Ekuitas
Equity
Terjadi kenaikan 5% pada ekuitas Perseroan, dari Rp 1.121 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 1.174 miliar per akhir 2014, yang berasal dari turunnya saldo defisit, dari Rp 183,6 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 129,9 miliar per akhir 2014. Tidak terjadi perubahan dalam jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh di tahun 2014.
The Company recorded a 5% increase in equity, from Rp 1,121 billion as at end of 2013 to Rp 1,174 billion as at end of 2014. This arose from the decline in the amount of deficit sustained by the Company, from Rp 183.6 billion as at end of 2013 to Rp 129.9 billion as at end of 2014. There were no changes to the amount of issued and fully paid shares in 2014.
Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows Pada tahun 2014 terjadi penurunan dalam jumlah kas dan setara kas, dari Rp 30,2 miliar di awal tahun menjadi Rp 3,2 miliar di akhir tahun. Penurunan kas dan setara kas tersebut berasal dari sejumlah pergerakan arus kas berikut:
In 2014 there was a rise in the amount of cash and cash equivalents, from Rp 30.2 billion as at the beginning of the year to Rp 3.2 billion as at the end of the year. The increase in cash and cash equivalents was due to the following cash flows:
Arus Kas untuk Aktivitas Operasi
Cash Flows Used in Operating Activities
Arus kas keluar bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi menurun dari Rp 204,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 153,3 miliar pada tahun 2014. Yang terutama disebabkan oleh turunnya penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran kas kepada pemasok dan
Net cash flows used in operating activities decreased from Rp 204.8 billion in 2013 to Rp 153.3 billion in 2014. That was mainly due to the decrease of cash receipts from customers, cash payments to suppliers and employees, payment of royalties to local governments
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
61
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
karyawan, pembayaran royalty ke pemerintah daerah dan pembayaran pajak penghasilan. Selain itu terdapat pula kenaikan di pembayaran beban keuangan dan pembayaran beban operasional lainnya.
and the payment of income tax, in addition there was also a rise in financial expenses payments and other operating expenses payments.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cash Flows from Investing Activities
Arus kas dari aktivitas investasi di tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp 885,5 miliar , bila dibandingkan Arus kas keluar bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan pada tahun 2014 Perseroan hanya memperoleh/membeli aset tetap sebesar Rp 1,2 miliar.
Cash flows from investing activities in 2014 decreased by Rp 885.5 billion, compared to net cash flows used in investing activities in 2013. This decline in 2014 was due to the Company’s only acquiring fixed assets amounted to Rp 1.2 billion.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Financing Activities
Arus kas masuk bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan ditahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp 991,1 miliar, bila dibandingkan arus kas dari aktivitas pendanaan di tahun 2013. Penurunan ini dikarenakan Perseroan hanya mendapatkan pendanaan dari penerimaan pinjaman pihak berelasi dan Perseroan harus melakukan pembayaran atas sewa pembiayaan.
Net cash inflow from financing activities in 2014 decreased by Rp 991.1 billion, compared to cash flow from financing activities in 2013, the decline was due to the Company’s having just received funding from the proceeds of loans from related parties and the Company had to make payments over the lease.
Rasio Keuangan Penting Key Financial Ratios Rasio Lancar
Current Ratio
Rasio lancar Perseroan, yang merupakan rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar, mencapai 3,2x atau 322% di tahun 2014. Di tahun 2013, rasio lancar Perseroan adalah 1,3x atau 132%. Ini menunjukkan bahwa Perseroan memiliki kemampuan yang kuat untuk menyelesaikan seluruh kewajiban utang jangka pendek dengan baik dan tepat waktu.
The Company’s current ratio—defined as the ratio of current assets to current liabilities—reached 3.2x or 322% in 2014. In 2013, the Company’s current ratio was 1.3x or 132%. With this, the Company remains highly capable of servicing all its short term liabilities in a timely manner.
Margin Laba Kotor
Gross Profit Margin
Perseroan mencatat margin laba kotor sebesar 23,8% di tahun 2014, naik dari 8,8% di tahun 2013. Kenaikan margin laba kotor ini disebabkan ditahun 2014 pendapatan usaha mengalami kenaikan sebesar 65%.
The Company’s gross profit margin was 23.8% in 2014, up from 8.8% in 2013. The increase in gross profit margin was due to operating revenues increasing by 65% in 2014.
Kemampuan Membayar Utang
Solvency
Rasio jumlah liabilitas lancar terhadap jumlah aset lancar di tahun 2014 mencapai 0,1x, dibandingkan 0,2x di 2013, dan 0,7x ditahun 2012 . Dengan turunnya perbandingan rasio Liabilitas Lancar terhadap Jumlah Aset Lancar dari tahun 2012,2013 dan 2014, Perseroan berkeyakinan akan mampu menyelesaikan seluruh utang jangka pendek dan utang jangka panjangnya dengan baik.
The ratio of current liabilities to current assets in 2014 was 0.1x, compared to 0.2x in 2013, and 0,7x in 2012. With the lower ratio of current liabilities to current assets from 2012,2013, and 2014, the Company is confident that it will be able to service all its short term and long term liabilities satisfactorily.
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Receivables Collectability
Periode penagihan piutang rata-rata Perseroan per 31 Desember 2014 adalah 278 hari. Nilai tersebut diperoleh dengan rumus berikut:
Average collection period of theCompany’s receivables as at 31 December 2014 was 278 days.
62
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Lama Penagihan Rata-rata = Piutang Usaha x 365 hari
Average Collection Period = Trade Receivables x 365 days Total Sales
Penjualan Mayoritas piutang usaha Perseroan per akhir 2014 jatuh tempo lebih dari 90 hari. Perseroan tidak mendapati masalah yang signifikan terkait penagihan piutangnya.
The majority of the Company’s trade receivables as at end of 2014 were to be overdue in more than 90 days. The Company has no significant issue in collecting its receivables.
Struktur Permodalan Capital Structure
Mengantisipasi kebutuhan sumber pendanaan melalui peningkatan ekuitas dan kesiapan Perseroan di masa yang akan datang sesuai dengan rencana kemajuan bisnisnya, manajemen Perseroan telah mendapatkan persetujuan RUPSLB Kedua tanggal 6 Desember 2013 atas usulan meningkatkan modal dasar Perseroan. Dalam hal ini kebijakan peningkatan jumlah modal dasar dilakukan dengan memperhatikan pada pemenuhan ketentuan jumlah modal disetor yang 25% dari modal dasarnya.
To anticipate additional capital resource requirement through increase of equity and the Company’s readiness in the future in alignment with its business progress plan, the management has obtained approval from the Second EGMS on 6 December 2013, on its proposal to increase the Company’s authorized capital. Thus the Company determined to increase its authorized capital by taking into consideration the fulfillment of the rule that the paid-in capital must be 25% of the authorized capital.
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU‐17240.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 17 Juli 2014.
The amendment to the Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-17240.AH.01.02. Tahun 2014 dated 17 July 2014.
Dengan demikian struktur permodalan sebelum dan sesudah peningkatan modal dasar adalah sebagai berikut:
Therefore, the Company’s capital structure prior to and after the increase of authorized capital was as follows:
Sebelum Peningkatan Modal Dasar/ Prior to Increase of Authorized Capital
Setelah Peningkatan Modal Dasar/ After the Increase of Authorized Capital
Seri A
Seri B
Total
Seri A
Seri B
Total
Modal Dasar Authorized Capital
831.204.669 Rp 166.240.933.800
4.937.590.662 Rp 493.759.066.200
5.768.795.331 Rp 660.000.000.000
831.204.669 Rp 166.240.933.800
24.697.590.662 Rp 2.469.759.066.200
25.528.795.331 Rp 2.636.000.000.000
Modal Disetor Paid-In Capital
831.204.669 Rp 166.240.933.800
4.929.040.745 Rp 492.904.074.500
5.760.245.414 Rp 659.145.008.300
831.204.669 Rp 166.240.933.800
4.929.040.745 Rp 492.904.074.500
5.760.245.414 Rp 659.145.008.300
Dalam Portepel In Portfolio
-
8.549.917 Rp 854.991.700
8.549.917 Rp 854.991.700
19.768.549.917 Rp 1.976.854.991.700
19.768.549.917 Rp 1.976.854.991.700
-
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
63
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Perikatan dan Perjanjian Penting Significant Agreements and Commitments 1. Perjanjian Penjualan Batubara Antara MAS (Penjual) dan PT Bara Jaya Utama (Pembeli) Berdasarkan Akta Kontrak Penjualan Batubara No. 09 tanggal 5 Nopember 2008 yang dibuat di hadapan Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notaris di Balikpapan yang kemudian diubah berdasarkan Akta Addendum Kontrak Penjualan Batubara No. 06 tanggal 24 Agustus 2009 yang dibuat di hadapan Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notaris di Balikpapan, MAS dan PT Bara Jaya Utama (”BJU”) telah sepakat membuat dan menandatangani Perjanjian Penjualan Batubara (”Penjanjian Penjualan”), berdasarkan mana Penjual dengan ini berjanji dan karena itu mengikatkan diri akan menjual dan menyerahkan kepada Pembeli, demikian pula Pembeli dengan ini berjanji dan karena itu mengikatkan diri akan membeli dan menerima penyerahan dari Penjual atas seluruh batubara dari Lahan Kuasa Pertambangan milik Penjual, dengan harga penjualan, sebagai berikut:
Based on the Deed of Coal Sales Agreement No. 09 dated 5 November 2008 drawnbefore Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notary in Balikpapan, subsequently amended by the Addendum to the Deed of Coal Sales Agreement No. 06 dated 24 August 2009 drawn before Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notary in Balikpapan, MAS and PT Bara Jaya Utama (“BJU”) agreed to create and sign the Coal Sales Agreement (“Sales Agreement”), whereby the Seller pledged to sell and deliver to the Buyer, and the Buyer pledged to purchase and receive from the Seller all the coal from the Seller’s mining concession area at an agreed sale price, as follows:
Untuk kalori 4.800 kkal/kg sampai dengan 5.500 kkal/kg dengan basis adb (air dried basis), maka harga kontrak penjualan batubara sebesar USD 22,75 untuk tiap MT batubara. b. untuk kalori di atas 5.500 kkal/kg sampai dengan 6.000 kkal/kg dengan basis adb (air dried basis) maka harga kontrak penjualan batubara sebesar USD 27,50 untuk tiap MT batubara. c. untuk kalori di atas 6.000 kkal/kg dengan basis adb (air dried basis) maka harga kontrak penjualan batubara sebesar USD 32,50 untuk tiap MT batubara, selanjutnya disebut “Harga”.
a.
Pembayaran Harga tersebut akan dibayar oleh Pembeli kepada Penjual berdasarkan jumlah tiaptiap metrik ton batubara yang berhasil dikapalkan (ditentukan berdasarkan “draft survey” oleh surveyor independen yang ditunjuk oleh Para Pihak.
The payment of the Price is to be made by the Buyer to the Seller based on the amount of metric tons of coal that has been successfully shipped (to be determined according to the draft survey by an independent surveyor assigned by the Parties.
Berdasarkan nota kesepakatan tanggal 5 Oktober 2013 antara MAS dan PT BJU telah disepakati bahwa harga penjualan batubara semula USD 22,75/MT menjadi sebesar USD 26,00/MT, dengan syarat pembayaran akan dibayar oleh PT BJU kepada MAS berdasarkan penjualan diatas tongkang (FOB) untuk jumlah tiap-tiap Metrik Ton batubara di lokasi jetty milik MAS.
Based on a Memorandum of Understanding on 5 October 2013 between MAS and PT BJU, it is agreed that the coal sale price of previously USD 22.75/MT is to be changed to USD 26.00/MT< with a provision that the payment will be made by PT BJU to MAS based on FOB price for each metric ton of coal located at the jetty belonging to MAS.
Harga baru tersebut berlaku sejak MAS melakukan kegiatan penambangan sendiri dan mampu menjual batubara berdasarkan syarat penjualan di atas tongkang (FOB) atau pada tanggal 1 Januari 2014 mana yang lebih cepat.
The new Price is to be valid starting from when MAS has started its own mining operations and been able to sell its coal based on the FOB term, or starting on 1 January 2014, whichever is earlier.
a.
64
1. Coal Sales Agreement between MAS (Seller) and PT Bara Jaya Utama (Buyer)
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
For a calorific value of 4,800 kcal/kg up to 5,500 kcal/kg (air dried basis), the price of the coal sales agreement is USD 22.75 for each metric ton of coal. b. For a calorific value of above 5,500 kcal/kg up to 6,000 kcal/kg (air dried basis), the price of the coal sales agreement is USD 27.50 for each metric ton of coal. c.
For a calorific value of above 6,000 kcal/kg (air dried basis), the price of the coal sales agreement is USD 32.50 for each metric ton of coal, subsequently called “Price”.
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
2. Perjanjian Eksploitasi Tambang
2. Mining Exploitation Agreement
Perjanjian Eksploitasi Tambang tanggal 5 Nopember 2009, yang dibuat di bawah tangan (“Perjanjian Eksploitasi”) antara SMU sebagai Pemberi Kerja dengan PT Garda Satya Mandiri sebagai Kontraktor.
The Mining Exploitation Agreement dated 5 November 2009 (“Exploitation Agreement”) drawn by SMU as Work Provider and PT Garda Satya Mandiri as Contractor.
Pokok Perjanjian
Content of Agreement
SMU merupakan pemegang atas kuasa pertambangan, dan pemegang Konsesi dalam Perjanjian ini, SMU bermaksud untuk menunjuk Kontraktor untuk melaksanakan semua Operasi Pertambangan Batubara.
SMU, as the holder of mining concession in the Agreement, intends to appoint a Contractor to conduct all of the coal mining operations activities.
Penunjukan Kontraktor
Appointment of Contractor
SMU dengan ini menunjuk Kontraktor dan Kontraktor menerima penunjukannya sebagai operator tunggal dan eksklusif atas Operasi Pertambangan Batubara di Daerah Tambang dan untuk keseluruhan umur tambang. Kontraktor melaksanakan Operasi Pertambangan Batubara dan semua pekerjaan lain yang dimaksud berdasarkan Perjanjian ini dan bertanggung jawab penuh dan menanggung semua risiko atas pelaksanaan tersebut.
SMU hereby appoints the Contractor and the Contractor accepts the appointment as the sole and exclusive operator of the Coal Mining Operations in the Mine Site and for the lifetime of the mine. The Contractor carries out the Coal Mining Operations and other pertinent work based on the Agreement and is fully responsible for all the risk involved with such activities.
Biaya Jasa Pertambangan
Mining Service Fees
SMU akan membayar biaya-biaya sehubungan dengan jasa pertambangan termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan lain-lain yang terkait dengan Operasional Pertambangan Batubara yaitu USD 15 per Metrik Ton, dan biaya jasa pertambangan sewaktu-waktu dapat ditinjau kembali dan berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perhitungan yang ditetapkan.
SMU shall pay all the fees related to the mining services including the Value Added Tax and others related to the Coal Mining Operations, amounting to USD 15 per metric ton, a figure that may be subject to review at any point in time and may be changed or adjusted according to the agreed calculation method.
3. Perjanjian Penjualan Batubara
3. Coal Sales Agreement
Perjanjian Penjualan Batubara tanggal 5 Nopember 2009, yang dibuat di bawah tangan (“Perjanjian Penjualan”), antara SMU sebagai Pemberi Kerja dengan PT Optima Persada Energi sebagai Pembeli Siaga.
The Coal Sales Agreement dated 5 November 2009 (“Sales Agreement”) between SMU as Work Provider and PT Optima Persada Energi as Standby Buyer.
Pokok Perjanjian
Content of Agreement
SMU merupakan pemegang atas kuasa pertambangan, dan pemegang Konsesi dalam Perjanjian ini, SMU bermaksud untuk menunjuk Pembeli Siaga untuk melaksanakan pembelian Batubara.
SMU, as the holder of mining concession in the Agreement, intends to appoint a Standby Buyer to purchase coal.
Penjualan Batubara
Coal Sales
a.
a.
SMU dengan ini berkewajiban menjual kepada Pembeli Siaga setiap dan seluruh batubara yang ditambang dari Daerah Tambang dalam rangka Operasi Pertambangan Batubara dan Pembeli Siaga dengan ini berkewajiban membeli dari
SMU hereby is obliged to sell to the Standby Buyer each and every coal that is mined from its Mine Site through the Coal Mining Operations, and the Standby Buyer hereby is obliged to purchase from SMU each and every
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
65
01
66
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
SMU setiap dan seluruh batubara tersebut. b. Jual beli Batubara tersebut dilakukan dengan harga sebesar USD 16,40 untuk setiap metrik ton batubara (“Harga Penjualan”). c. Para Pihak dengan ini mengakui dan menegaskan bahwa harga jual beli batubara sebagaimana tersebut di atas dapat ditinjau kembali dan berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perhitungan sebagaimana ditetapkan oleh Pembeli Siaga dan/atau BEJ. Untuk menghindari keraguan-raguan, Para Pihak sepakat dan dengan ini Pembeli Siaga menegaskan bahwa perubahan atas harga jual beli tidak akan mengurangi jumlah uang tetap yang wajib dibayar Pembeli Siaga kepada SMU sebesar USD 1,40 per metrik ton batubara yang dijual setelah dikurangi dari jumlah uang yang harus diserahkan Pembeli Siaga kepada Kontraktor. d. Penentuan jumlah pembelian batubara akan dilakukan setiap tanggal 1 (satu) setiap bulan setelah batubara tersebut diproduksi oleh Kontraktor dan diletakkan di ROM Pad berdasarkan Weightbridge Data. e. Pembayaran pembelian batubara oleh Pembeli Siaga kepada SMU disepakati dalam waktu tidak melebihi 60 (enam puluh) hari setelah transaksi di ROM Pad berdasarkan Weightbridge Data (“Jangka waktu Pembayaran Batubara”) dengan syarat Pembeli Siaga telah mendapatkan dan mengikat Pembeli Akhir yang akan membeli Batubara dari Pembeli Siaga. Apabila Pembeli Siaga tidak mendapatkan Pembeli Akhir dalam Jangka Waktu Pembayaran, SMU bersama-sama dan dengan persetujuan Pembeli Siaga akan mencari Pembeli Akhir. Untuk menghindari keragu-raguan, Para Pihak dengan ini menegaskan bahwa setelah Jangka Waktu Pembayaran Batubara berakhir, Pembeli Siaga tetap memiliki hak untuk mencari dan menunjuk sendiri Pembeli Akhir. f. Untuk kepentingan Kontraktor, SMU dengan ini secara tidak dapat ditarik kembali menginstruksikan kepada Pembeli Siaga untuk secara langsung menyerahkan kepada Kontraktor uang atas nama dan kewajiban SMU kepada Kontraktor untuk pembayaran jasa penambangan dari Batubara yang dibeli oleh Pembeli Siaga sesuai dengan ketentuan Harga Penjualan dalam Perjanjian ini (atau suatu jumlah lain yang ditentukan oleh Pembeli Siaga), dan selanjutnya membayarkan kewajiban SMU terhadap MIM atas jasa konsultasi pertambangan sebesar-besarnya USD 1,40 per metrik ton sebelum dikurangi dengan pembayaran uang muka. g. Guna menghindari keragu-raguan, Para Pihak dengan ini menegaskan bahwa Pembeli Siaga tidak berkewajiban untuk melakukan pembayaran-pembayaran lain apapun.
coal mentioned. b. The sale and purchase of said coal is conducted at a price of USD 16.40 per metric ton of coal (“Sale Price”). c. The Parties hereby acknowledge and emphasize that the Coal Sale Price as mentioned above may be subject to change at any point in time according to the calculation determined by the Standby Buyer and/or BEJ. To avoid creating any doubt, the Parties hereby agree that the Standby Buyer has stated that the change to the sale price will not reduce the fixed amount of money that must be paid by the Standby Buyer to SMU, amounting to USD 1.40 for each metric ton of coal sold less the amount of money paid by the Standby Buyer to the Contractor.
h. Pembeli Siaga berkewajiban untuk menjual batubara minimal sebesar 720.000 metrik
h. The Standby Buyer is obliged to sell a minimum of 720,000 metric tons of coal per year (“Annual
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
d. The determination of the coal sale volume will be made on the first day of every month after said coal has been produced by the Contractor and placed at the ROM Pad based on Weightbridge Data. e. Payment for the coal purchase by the Standby Buyer must not exceed 60 days after the transaction at the ROM Pad based on Weightbridge Data (“Coal Payment Term”) provided that the Standby Buyer has acquired an End User which will purchase theCoal from the Standby Buyer. If the Standby Buyer does not acquire the End User within the Coal Payment Term, SMU together and upon the approval of the Standby Buyer will search for an End User. To avoid creating any doubt, the Parties hereby state that after the Coal Payment Term ends, the Standby Buyer retains the right to search and appoint an End User.
f.
For the interest of the Contractor, SMU hereby irreversibly instructs the Standby Buyer to deliver to the Contractor money under the name of and obligation of SMU to the Contractor for the payment of mining services for the Coal purchased by the Standby Buyer in accordance with the Sale Price provision in the Agreement (or an amount determined by the Standby Buyer), and subsequently pay the obligation of SMU to MIM for mining consulting fee no more than USD 1.40 per metric ton prior to the deduction of advance payment.
g. To avoid creating any doubt, the Parties hereby state that the Standby Buyer is under no circumstances obliged to make any other payments whatsoever.
03
i.
j.
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
ton per Tahun (“Target Penjualan Tahunan”) terhitung dari 21 (dua puluh satu) bulan setelah penandatanganan Perjanjian ini dan perhitungan target penjualan akan dihitung setiap 12 (dua belas) bulan selanjutnya dengan asumsi bahwa cadangan batubara yang dapat ditambang dan dapat dijual secara ekonomis yang terdapat dalam daerah tambang mencapai 3.000.000 (tiga juta) metrik ton. Dalam hal Pembeli Siaga tidak memenuhi Target Penjualan Tahunan, maka Pembeli Siaga untuk kepentingan Perseroan wajib memberikan pembayaran kepada Perseroan atas selisih antara realisasi penjualan dan Target Penjualan Tahunan tersebut sebesar USD 1,40 per metrik ton. Pembayaran atas selisih tersebut akan diperhitungkan pada realisasi hasil penjualan di tahun berikutnya, dalam hal hasil penjualan melebihi Target Penjualan Tahunan. Bila cadangan batubara yang dapat ditambang tidak mencapai 3.000.000 (tiga juta) metrik ton, Target Penjualan Tahunan dapat ditinjau ulang dan disepakati oleh Para Pihak.
4. Surat Pernyataan Bersama antara PT Pacific Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera dan PT ATPK Resources Tbk tertanggal 1 Januari 2014 Berdasarkan Surat Pernyataan Bersama antara PT Pacific Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera dan PT ATPK Resources, Tbk tertanggal 1 Januari 2014, yang menyatakan bahwa kewajiban-kewajiban karyawan PT Pacific Prima Coal diambil alih oleh pihak PT Mega Alam Sejahtera segala beban dan tanggung jawabnya. Sedangkan semua hak dan kewajiban karyawan sampai dengan 31 Desember 2013 masih menjadi beban dan tanggung jawab pihak PT Pacific Prima Coal.
Sales Target”) starting from the 21 months after the signing of this Agreement, and the Sales Target calculation will be made for every 12 months afterwards, with an assumption that the mineable and economically viable coal reserve within the mine reaches 3,000,000 metric tons. i.
In the event that the Standby Buyer does not fulfill the Annual Sales Target, the Standby Buyer for the interest of the Company must pay the Company the difference between the actual sales amount and the Annual Sales Target, amounting to USD 1.40 per metric ton. Payment of such difference will be calculated towards the actual sales in the subsequent year, in the event that the sales volume exceeds the Annual Sales Target.
j.
In the event that the mineable coal reserve is less than 3,000,000 metric tons, the Annual Sales Target may be revised and a new figure may be agreed upon by the Parties.
4. Mutual Statement Letter between PT Pacific Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera, and PT ATPK Resources Tbk dated 1 January 2014 Based on the Mutual Statement Letter between PT Pacific Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera, and PT ATPK Resources Tbk dated 1 January 2014, it is stated that the obligations of the employees of PT Pacific Prima Coal and all duties and responsibilities thereof are wholly taken over by PT Mega Alam Sejahtera. All the rights and obligations of said employees up to the date of 31 December 2013 remained the duty and responsibility of PT Pacific Prima Coal.
Aset Kontinjensi Contingency Assets
Sebagai realisasi atas putusan Pengadilan Tinggi Singapura, Perusahaan telah berhasil menyita dan mengembalikan sejumlah 129.500.472 saham, namun karena saham yang telah berhasil disita dan diperoleh kembali tersebut masih kurang dari nilai gugatan yang diajukan oleh Perusahaan yang disebabkan karena (1) penurunan nilai saham yang disita dan (2) jumlah saham yang digugat belum seluruhnya diperoleh kembali, maka Perusahaan telah berhasil memperoleh Keputusan Hakim Pengadilan Tinggi Singapura pada tanggal 6 Desember 2011 terkait ganti rugi atas kedua hal tersebut dengan nilai ganti rugi sebesar Rp 158.278.987.769.
As a fulfillment of the verdict of the Singapore High Court, the Company has successfully recovered and returned 129,500,472 shares. However, due to the amount of shares recovered being less than the total amount of shares proposed and contested by the Company, owing to (1) the depreciation of the recovered shares, and (2) the total shares have not been entirely recovered, the Company has obtained the verdict of the Judge of the Singapore High Court on 6 December 2011 in relation to the compensation for both issues with a compensation value of Rp 158,278,987,769.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
67
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Kebijakan Dividen Dividend Policy
Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, kebijakan pembagian dividen adalah sebagai berikut:
By closely monitoring the financial soundness of the Company and without prejudice to the right of the General Meeting of Shareholders of the Company to decide otherwise as per the provisions in the Articles of Association of the Company, the prevailing dividend policy of the Company is as follows:
Laba Bersih Setelah Pajak/ Net Profit After Tax Sampai dengan/Up to Rp 5.000.000.000 Lebih dari/More than Rp 5.000.000.000
Dividen Tunai/ Cash Dividend 30% dari Laba Bersih setelah Pajak 30% of Net Profit After Tax 20% dari Laba Bersih setelah Pajak 20% of Net Profit After Tax
Kebijakan pembagian dividen tersebut di atas tidak mengalami perubahan sejak Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan.
The dividend policy above has not been changed since the Company conducted its Initial Public Offering of its shares.
Selama dua tahun buku terakhir (2013 hingga 2014) Perseroan tidak melakukan pembagian dividen, karena akumulasi laba Perseroan masih bersaldo negatif.
For the previous two financial years (from 2013 to 2014), the Company did not distribute any dividends, as its accumulated earnings are still negative.
Informasi Material Mengenai Investasi Material Information on Investments Tidak ada kegiatan investasi baru yang dilakukan Perseroan di tahun 2014.
The Company did not engage in any new investments in 2014.
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”)/2013 Use of Proceeds from Rights Issue II/2013 Sesuai Peraturan Bapepam-LK No. X-K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil PUT II Tahun 2013 kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) secara berkala setiap 3 bulan (Maret, Juni, September dan Desember) yang penyampaian laporan tersebut selambat-lambatnya pada tanggal 15 bulan berikutnya.
In accordance with Bapepam-LK Regulation No. X.K.4 Attachment to the Decree of the Chairman of BapepamLK No. Kep-27/PM/2003 dated 17 July 2003 on the Report on the Use of Public Offering Proceeds, the Company submits the report on its use of Rights Issue II of 2013 proceeds to the Financial Services Authority (“OJK”) on a quarterly basis (in March, June, September and December), at the latest on the 15th of the following month for each period.
Laporan realisasi penggunaan dana yang merupakan laporan penggunaan dana terakhir telah disampaikan
The report on the use of proceeds, which was the final use of proceeds, was submitted on 15 July 2014 through
68
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
pada tanggal 15 Juli 2014 melalui Surat Perseroan No. 003/DIR-ATPK/VII-2014 kepada OJK.
the Company’s Letter No. 003/DIR-ATPK/VII-2014 to the OJK.
Disebutkan dalam laporan bahwa sejumlah Rp 1.066.102.563.900 dari total dana hasil PUT II sejumlah Rp 1.066.102.563.900, telah digunakan sesuai dengan rencana penggunaan dana sebagaimana disebutkan dalam prospektus PUT II yang diterbitkan di Jakarta pada tanggal 26 Nopember 2013.
The report stated that Rp 1,066,102,563,900 of the total Rights Issue II proceeds (Rp 1,066,102,563,900) has been used in accordance with the plan for use of proceeds as stated in the Rights Issue II prospectus issued in Jakarta on 26 November 2013.
Adapun rincian penggunaan dana untuk modal kerja dan untuk pembelian aset adalah sebagai berikut:
The use of proceeds for working capital and purchase of assets is as follows:
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2013 Actual Utilization of Proceeds from Rights Issue II of 2013 Tanggal Efektif/Effective Date: 26 Nopember/ November 2013 (per 31 Desember 2014/as at 31 December 2014)
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum Public Offering Proceeds Rincian Details
Hasil Penawaran Umum Public Offering Proceeds
Jumlah Hasil Penawaran Umum Public Offering Proceeds
Biaya-biaya dan Penggunaan Dana Fees and Actual Use of Proceeds
1.066.102.563.900
Biaya Jasa Penilai Appraisal Fee
770.000.000
Biaya Jasa Konsultan Hukum Legal Consultant Fees
932.561.200
Biaya Jasa Akuntan Public Public Accountant Fees
220.000.000
Biaya Jasa Konsultan Keuangan Financial Consultant Fees
1.106.837.056
Biaya Jasa Konsultan Keuangan Financial Consultant Fees
1.320.000.000
Biaya Iklan Koran Advertising Fees
560.051.744
Biaya Sewa Ruangan & Aksesoris Room Rental & Accessories Fees Jumlah/Total
Hasil Bersih Net Proceeds
90.550.000 1.066.102.563.900
5.000.000.000
1.061.102.563.900
Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus Plan of Use of Proceeds According to Prospectus Modal Kerja Working Capital
23.869.813.900
Belanja Modal Capital Expenditures
1.037.232.750.000
Jumlah/Total
1.061.102.563.900 Realisasi Penggunaan Dana Menurut Prospektus Actual Use of Proceeds According to Prospectus
Modal Kerja Working Capital
23.869.813.900
Belanja Modal Capital Expenditures
1.037.232.750.000
Jumlah/Total
1.061.102.563.900
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum Remaining Proceeds
-
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
69
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Perubahan Peraturan Perundangundangan dan Dampaknya terhadap Perseroan Changes in Regulations and Their Impacts on the Company Diterbitkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 28/2009 yang telah digantikan sebagian dengan Peraturan Menteri ESDM No. 24/2012, mengharuskan Perseroan dan anak perusahaannya untuk melakukan kegiatan penambangan batubaranya sendiri.
The enactment of the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources (MEMR) No. 28/2009, partly amended by the Regulation of the MEMR No. 24/2012, has required the Company and its subsidiaries to conduct their mining operations by themselves.
Sesuai penjelasan mengenai informasi transaksi material dengan pihak berelasi serta penjelasan mengenai penggunaan dana hasil PUT II di atas, Perseroan melalui anak perusahannya telah mampu untuk melakukan kegiatan penambangan batubaranya sendiri.
In line with the explanation on the material transaction and transaction with related parties and utilization of Rights Issue II proceeds, the Company through its subsidiaries have been able to conduct its own coal mining activities.
Oleh karenanya Perseroan telah melakukan perubahan perjanjian-perjanjian kerjasama dengan kontraktor. Perjanjian pembatalan atas perjanjian kerjasama operasi penambangan batubara antara MAS dengan PPC telah dibuat dan ditandatangani pada tanggal 11 Oktober 2013 berdasarkan akta perjanjian pembatalan No.32 tanggal 11 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Hasan Halim, S.H, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara.
Therefore, the Company has amended the cooperation agreements with its contractors. The annulment of the coal mining operations cooperation agreement between MAS and PPC was made and signed on 11 October 2013 based on the deed of annulment of agreement No. 32 dated 11 October 2013, drawn before Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notary in North Jakarta.
Selanjutnya juga telah dibuat surat pernyataan bersama antara PPC, MAS dan Perseroan tertanggal 1 Januari 2014, yang menyatakan bahwa kewajiban karyawan PPC diambil alih oleh pihak MAS segala beban dan tanggung jawabnya, sedangkan semua hak dan kewajiban karyawan sampai dengan 31 Desember 2013 masih menjadi beban dan tanggung jawab pihak PPC. Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2014, hak dan kewajiban karyawan PPC seluruhnya menjadi beban dan tanggung jawab PT MAS.
Subsequently, a mutual statement letter was made by PPC, MAS and the Company on 1 January 2014, which stated that the obligations of the employees of PT Pacific Prima Coal and all duties and responsibilities thereof are wholly taken over by MAS, while all the rights and obligations of said employees up to 31 December 2013 remained the duty and responsibility of PPC. Effective since 1 January 2014, the rights and obligations of PPC became the full responsibility of PT MAS.
70
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya terhadap Perseroan Changes in Accounting Policy and Their Impacts on the Company Standar akuntansi keuangan dan interpretasi yang akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014:
Financial accounting standards and interpretation that will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2014:
• •
• •
• • •
ISAK 27: “Pengalihan Aset dari Pelanggan” ISAK 28: “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” ISAK 29: “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka” PPSAK No. 12: “Pencabutan PSAK 33 “Aktivitas Pengelupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” PPSAK No. 10: “Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi”
Revisi dan pencabutan standar akuntansi di atas tidak menimbulkan perubahan terhadap kebijakan akuntansi Perseroan dan anak perusahaannya dan tidak berpengaruh pada jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan atau sebelumnya.
• • •
IFAS 27: “Transfer of Assets from Customer” IFAS 28: “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” IFAS 29: “Stripping Cost in The Production Phase of a Surface Mine” Revocation (PPSAK) 12: “Revocation of SFAS 33 “ Stripping Cost Activity and Enviromental Management in The General Mining” Revocation (PPSAK) No. 10: “ Revocation of SFAS No. 51: “Accounting for Quasi-Reorganization”
Such revision and revocation of standards did not result in changes to the Company’s and its subsidiaries’ accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current or prior years.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
71
01
72
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Komite Audit The Audit Committee Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Unit Audit Internal Internal Audit Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
04
Manajemen Risiko Risk Management Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Perusahaan Material Litigations Faced by the Company Saksi Administratif Administrative Sanctions Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Produk Product Responsibility
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
73
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Susunan Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu Komisaris Utama dan 2 orang Komisaris, di mana satu diantaranya adalah sebagai Komisaris Independen.
The Board of Commissioners consists of 3 (three) persons, namely a President Commissioner and two Commissioners, where one is an Independent Commissioner.
Dewan Komisaris bertindak atas nama pemegang saham dan bertugas melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lainnya serta berhak mengetahui segala tindakan yang telah dilaksanakan Direksi.
The Board of Commissioners acts on behalf of the shareholders and is in charge of supervising the discretion of the Board of Directors in managing the Company and providing advices to the Board of Directors. In addition, the Board of Commissioners is in charge of inspecting all results of bookkeeping, letters, and other evidences, examining and reconciling cash and other states and has the right to be informed of all actions that have been implemented by the Board of Directors.
Independensi Dewan Komisaris
Independence of The Board of Commissioners
Sebagaimana Peraturan Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam‐LK No. Kep‐643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, terdapat anggota Komisaris yang bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten atau perusahaan publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir; tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik; tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik dan tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
As stipulated in the Bapepam-LK Regulation No. IX.I.5 on the Establishment and Working Guidelines of Audit Committee, Attachment to the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated 7 December 2012, there is one member of the Board of Commissioners who is not an employee nor possesses authority and responsibility to plan, lead, control, or supervise the Company within the past six months; not owning any shares of the Company be it directly or indirectly; not related to the Company, members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or the Ultimate Shareholders of the Company; and not having any business relationship which, either directly or indirectly, is related to the business activity of the Company.
Komisaris Independen secara berkala memimpin rapat‐rapat Komite Audit dan menyampaikan hasilnya sebagai masukan kepada Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan untuk mendiskusikan masukan‐masukan dari Komite Audit dan mengantisipasi terbitnya peraturan‐peraturan pasar modal khususnya peraturan‐peraturan OJK yang terkait tata kelola Perusahaan. Komisaris Independen juga mengadakan rapa‐rapat gabungan dengan Direksi baik untuk meminta penjelasan maupun memberikan masukan dan nasehat kepada Direksi terkait dengan perkembangan kegiatan usaha dan permasalahannya.
The Independent Commissioner regularly leads meetings of the Audit Committee and submits the results as input to the Board of Commissioners. Meetings of the Board of Commissioners are conducted to discuss inputs from the Audit Committee and in anticipation of the enactment of new capital market regulations, in particular OJK regulations in relation to corporate governance.The Independent Commissioners also conducts joint meetings with the Board of Directors to request explanation or to provide input and advice to the Board of Directors as regards business developments and issues.
Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi
Remuneration For The Board of Commissioners & Board of Directors
Perseroan pada saat ini tidak memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Penetapan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sesuai
The Company currently has no Nomination and Remuneration Committee. The determination of the amount of remuneration for members of the Board of
74
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
dengan Anggaran Dasar dan ditetapkan dalam RUPS. RUPS Tahunan Perseroan tanggal 30 Mei 2014 telah menyetujui jumlah honorarium, gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2014 seluruhnya sejumlah Rp 6.600.000.000.
Commissioners and the Board of Directors is in keeping with the Articles of Association and is done at the GMS. The Annual GMS on 30 May 2014 decided that the total amount of honorarium, salary, and allowances for the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company for 2014 to be Rp 6,600,000,000.
Direksi
Board of Directors Direksi Perseroan terdiri atas Direktur Utama, dan 4 (empat) orang Direktur, di mana satu diantaranya adalah sebagai direktur independen. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas-tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
The Board of Directors of the Company consists of a President Director and 4 (four) Directors, of whom one is an Independent Director. The Board of Directors is fully responsible in carrying out their duties for the benefits of the Company in achieving its goals and objectives.
Tugas pokok Direksi adalah:
The main duties of Directors are:
a.
Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan; b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan; c. Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a.
Direktur Independen
Independent Director
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 perihal perubahan peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat mensyaratkan perusahaan tercatat memiliki Direktur Independen yang berjumlah paling kurang 1 (satu) orang yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
The Decree of the Board of Directors of the Indonesia Stock Exchange No. Kep-00001/BEI/01-2014 dated 20 January 2014 on the amendment to the Rule No. I-A on the Listing of Shares and Equity-Based Securities Other Than Shares Issued by Public Companies requires that listed companies have at least 1 (one) Independent Director, who must fulfill the following requirements:
1. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pengendali perusahaan tercatat yang bersangkutan paling kurang selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur Independen. 2. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan komisaris atau Direksi lainnya dari calon perusahaan tercatat. 3. Tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada perusahaan lain. 4. Tidak menjadi orang dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal yang jasanya digunakan oleh calon perusahaan tercatat selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur.
1. Not affiliated to the controlling shareholder of the listed company for at least the past six months prior to their appointment as an independent director. 2. Not affiliated to the commissioners and other directors of the listed company that will appoint them as an independent director. 3. Not concurrently working as a director in another company. 4. Not an inside party of a capital market supporting institution or profession that have at least in the past six months prior to their appointment rendered services to the listed company that will appoint them as an independent director.
Selanjutnya sesuai keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut di atas, persyaratan bagi perusahaan tercatat untuk tetap tercatat di Bursa adalah sebagai berikut:
Subsequently, in accordance with the Decree of the Board of Directors of PT Bursa Efek Indonesia as mentioned above, the requirements for listed companies to stay listed on the Indonesia Stock Exchange are as follows:
Leading and managing the Company in accordance with the objectives of the Company; b. Possessing, maintaining, and administering the Company’s assets; c. The Board of Directors shall in good faith and responsibility, carries out their duties with regards to the legislation in force.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
75
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
1. Memenuhi persyaratan Direktur Independen tersebut di atas. 2. Masa jabatan Direktur Independen paling banyak 2 (dua) periode berturut-turut. 3. Dalam hal terjadi kekosongan posisi Direktur Independen yang mengakibatkan tidak terpenuhinya persyaratan Direktur Independen dalam peraturan tersebut, maka perusahaan tercatat harus mengisi posisi yang lowong tersebut paling lambat dalam RUPS berikutnya atau dalam waktu 6 (enam) bulan sejak kekosongan tersebut terjadi.
1. Fulfill the requirement regarding the independent director as stated above. 2. The term of office of the independent director must not exceed 2 (two) consecutive terms. 3. In the event that the position for the independent director is vacant, resulting in noncompliance with the provision regarding the independent director as stated above, the listed company must move to fill the vacant position at the latest by the next GMS or within the period of six months after the vacancy takes place.
Pelaksanaan Kegiatan Direksi Tahun 2014
Execution of Duties of The Board of Directors In 2014
Sesuai dengan persetujuan RUPSLB yang diselenggarakan tanggal 22 Nopember 2013 sampai dengan tanggal 26 Nopember 2013, Direksi Perseroan telah melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui pelaksanaan PUT II Tahun 2013.
In accordance with the resolution of the EGMS held from 22 November 2013 to 26 November 2013, the Board of Directors of the Company has increased the Company’s issued and paid-in capital through the execution of the Rights Issue II of 2013.
Selanjutnya sesuai persetujuan RUPSLB Kedua tanggal 6 Desember 2013, Direksi telah melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan berupa peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 660.000.000.000 menjadi Rp 2.636.000.000.000 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU-17240.AH.01.02. Tahun 2014 tanggal 17 Juli 2014 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Subsequently, in accordance with the resolution of the Second EGMS held on 6 December 2013, the Board of Directors of the Company has made amendments to the Company’s Articles of Association, i.e. increase in authorized capital from Rp 660,000,000,000 to Rp 2,636,000,000,000, which has received the approval from the Minister of Law and Human Rights based on the decision No. AHU-17240.AH.01.02.Tahun 2014 dated 17 July 2014 on the Approval of the Change of the Company’s Articles of Association.
Rapat Direksi dan Dewan Komisaris
Meetings of The Board of Directors And The Board of Commissioners
Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat gabungan sebanyak 2 (dua) kali di tahun 2014 dan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 1 (satu) kali yang dibuatkan notulennya. Rapat Dewan Komisaris bersama‐sama Direksi diselenggarakan untuk membahas laporan kemajuan dan kegiatan usaha dan penyelesaian permasalahan yang dicapai Perseroan secara umum, serta pemberian nasehat oleh Dewan Komisaris termasuk dalam hal tata kelola perusahaan. Rapat dihadiri oleh Komisaris dan Direksi, sehingga rapat berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. Daftar kehadiran rapat anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners and the Board of Directors held 2 (two) joint meetings in 2014 and 1 (one) Board of Commissioners meeting, and in these meetings the minutes of meeting were made. The Board of Commissioners and the Board of Directors joint meetings were held to discuss the progress of the Company’s business in general and to resolve issues encountered by the Company, as well as the provision of advice by the Board of Commissioners including aspects related to corporate governance. The meetings were attended by adequate members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to make legally binding decisions. The meetings’ attendance list for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors for 2014 is as follows:
76
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Anggota Dewan Komisaris/Direksi Members of the Board of Commissioners/Directors
Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi Joint Meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Rapat Dewan Komisaris Meetings of the Board of Commissioners
Awal
-
1
Herry Tjahjana
2
1
Ir. Anwar Pulukadang, MSc*
2
1
Raymond Bernardus
2
Sihol Siagian
2
Albert J. Bangun
2
Yanto, SE
1
Chandra Tjan
2
*) Catatan: Bapak Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc, meninggal dunia pada 23 Oktober 2014. Note: Mr. Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. passed away on 23 October 2014.
Pengembangan Kompetensi Direksi dan Dewan Komisaris
Professional Development of Directors and Commissioners
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka, anggota Dewan Komisaris dan Direksi di tahun 2014 telah mengikuti sejumlah program pengembangan dan pelatihan serta mengikuti sosialisasi peraturan-peraturan dan diskusi kelompok mengenai peraturan-peraturan pasar modal berikut:
In order to improve their competence and professionalism, members of the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2014 participated in a number of training and socialization and focus group discussions on capital market regulations, namely:
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
77
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
No.
Kegiatan Event
Tanggal Date
Peserta Participant
1
Sosialisasi Program Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal Dissemination on the “Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal” Program
23 Apr 2014
Albert J. Bangun
2
Sosialisasi Peraturan Dirjen No. 480/2014 dan No. 479/2014 tentang Standar Harga Batubara Jenis Tertentu dan Biaya Acuan Produksi 2014 New Benchmark Price of Certain Type of Coal and Cost Production Cost Reference in 2014 (Directorate General Decrees No. 480/2014 and 479/2014) Seminar
17 Jul 2014
Albert J. Bangun
3
Sosialisasi Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A-1 Dissemination on Indonesia Stock Exchange Regulation No. I-A-1
22 Okt 2014
Albert J. Bangun
4
Platts Coal Forum
27 Nov 2014
Raymond Bernardus
5
Lokakarya Backdoor Listing Backdoor Listing Workshop
6
14th Indo Coal 2014
7
CEO Networking 2014
5 Des 2014
Sihol Siagian
3-5 Des 2014
Raymond Bernardus
5 Des 2014
Raymond Bernardus Sihol Siagian
Hubungan Afiliasi Antara Anggota Dewan Komisaris, Direksi Dan Pemegang Saham Pengendali Dan Pemegang Saham Utama
Affiliated Relationships Between the Board of Commissioners, the Board of Directors, Controlling Shareholders, and Majority Shareholders
PT Pacific Prima Coal (“PPC”) sebagai pemegang saham pengendali dan pemegang saham utama Perseroan memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan melalui hubungan yang timbul antara Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan anak perusahaan, yakni:
PT Pacific Prima Coal (“PPC”) as the controlling and majority shareholder of the Company has affiliated relationship with the Company through the relationships arising from the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company and its Subsidiaries, namely:
1. Bapak Yanto, SE (Direktur Perseroan & Direktur MAS) mempunyai hubungan saudara ipar dengan: • Bapak Hendarto (Komisaris dan Pemegang Saham PPC) • Bapak Bambang Irawan (Direktur dan Pemegang Saham PPC)
1. Mr. Yanto, SE (Director of the Company & Director of MAS) has an in-law relationship with: • Mr. Hendarto (Commissioner and Shareholder of PPC) • Mr. Bambang Irawan (Commissioner and Shareholder of PPC)
2. Bapak Awal (Komisaris Utama Perseroan & Komisaris MIM) mempunyai hubungan saudara kandung dengan: • Bapak Hendarto (Komisaris dan Pemegang Saham PPC) • Bapak Bambang Irawan (Direktur dan Pemegang Saham PPC)
2. Mr. Awal (President Commissioner of the Company & Commissioner of MIM) is related by birth with:
3. Bapak Susanto (Direktur Utama & Pemegang Saham MAS) mempunyai hubungan saudara ipar dengan: • Bapak Hendarto (Komisaris dan Pemegang Saham PPC) • Bapak Bambang Irawan (Direktur dan Pemegang Saham PPC)
3. Mr. Susanto (President Director & Shareholder of MAS) has an in-law relationship with:
4. Bapak Rudi Irianto (Komisaris MAS) mempunyai hubungan saudara ipar dengan: • Bapak Hendarto (Komisaris dan Pemegang Saham PPC) • Bapak Bambang Irawan (Direktur dan Pemegang Saham PPC)
4. Mr. Rudi Irianto (Commissioner of MAS) has an inlaw relationship with: • Mr. Hendarto (Commissioner and Shareholder of PPC) • Mr. Bambang Irawan (Commissioner and Shareholder of PPC)
78
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
• •
• •
Mr. Hendarto (Commissioner and Shareholder of PPC) Mr. Bambang Irawan (Commissioner and Shareholder of PPC)
Mr. Hendarto (Commissioner and Shareholder of PPC) Mr. Bambang Irawan (Commissioner and Shareholder of PPC)
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
5. Bapak Irvan Sujono (Direktur MIM) mempunyai hubungan paman kandung dengan: • Bapak Hendarto (Komisaris dan Pemegang Saham PPC) • Bapak Bambang Irawan (Direktur dan Pemegang Saham PPC)
5. Mr. Irvan Sujono (Director of MIM) is related by blood with: • Mr. Hendarto (Commissioner and Shareholder of PPC) • Mr. Bambang Irawan (Commissioner and Shareholder of PPC)
Penilaian Kinerja Direksi
Directors’ Performance Evaluation
Penilaian kinerja anggota Direksi Perseroan diserahkan pada RUPS berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada RUPS. Selanjutnya, sesuai Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
The Board of Directors’ performance is evaluated at the GMS based on the criteria established at the GMS. Subsequently, based on the Articles of Association of the Company, members of the Board of Directors and the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the GMS.
Komite Audit
The Audit Committee Komite Audit merupakan unit organisasi yang membantu tugas-tugas Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya, khususnya di bidang pengawasan keuangan dan akuntansi.
The Audit Committee is an organization unit that helps the tasks of the Board of Commissioners in carrying out its functions, particularly in the field of financial control and accounting.
Komite Audit beranggotakan tiga orang, dengan susunannya yang efektif per 1 Nopember 2012 sebagai berikut:
The Audit Committee consists of three people, with its structure, effective on 1 November 2012 as follows:
Ketua Anggota Anggota
Chairman Member Member
: Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. : Basa Sidabutar, SH, MH : Siti Umi Nurbaidah, SE.Ak.
: Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. : Basa Sidabutar, SH, MH : Siti Umi Nurbaidah, SE.Ak.
Profil Anggota Komite Audit
Profiles of The Audit Committee Members
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. (Ketua)
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. (Chairman)
Lahir di Tondano, Sulawesi Utara pada tanggal 27 Juni 1943, berkewarganegaraan Indonesia. Memegang gelar Bachelor of Science & Engineering dan Master of Science & Engineering, keduanya dari Waseda University, Tokyo. Pernah bekerja di Mitsui & Co, Ltd., dari tahun 1970– 1974, kemudian sebagai Corporate Credit di PT ASEAM, Indonesia, dari tahun 1974-1981, dan sebagai Komisaris dan Advisor di PT Daya Guna Samudra Tbk., dari tahun 1981–2004. Hingga kini masih menjabat Direktur Utama PT Tripindo Patria.
Born in Tondano, North Sulawesi on 27 June 1943, Indonesian citizen. Holds a Bachelor of Science & Engineering and Master of Science & Engineering, both from Waseda University, Tokyo. He worked at Mitsui & Co., Ltd., in 1970-1974, then as a Corporate Credit at PT ASEAM, Indonesia, in 1974-1981, and as Commissioner and Advisor at PT Daya Guna Samudra Tbk., in 19812004 . He concurrently serves as the President Director of PT Tripindo Patria.
Bapak Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc, meninggal dunia pada 23 Oktober 2014.
Mr. Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. passed away on 23 October 2014.
Basa Sidabutar, SH, MH (Anggota)
Basa Sidabutar, SH, MH (Member)
Lahir di Ambarita, pada tanggal 15 Nopember 1952, berkewarganegaraan Indonesia. Memegang gelar Magister Hukum dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Mengikuti kursus-kursus bidang pasar modal mengenai pasar uang dan pasar modal di Amerika Serikat dari New York Institute of Finance dan mengenai investigasi dan penegakan hukum pasar modal di Filipina. Berpengalaman bekerja di bidang pasar modal
Born in Ambarita, on 15 November 1952, Indonesian citizen. Holds a Master of Law degree from Krisnadwipayana University, Jakarta. Participated in courses on the fields of capital market and the money market, courses on the US capital markets from New York Institute of Finance, also courses on the investigation and enforcement of capital markets in the Philippines. He has an experience working in the
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
79
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
sebagai pegawai Bapepam-LK, Departemen Keuangan Republik Indonesia. dari 1978 hingga 2008. Sebelumnya menjadi karyawan di Hotel Horizon dan perusahaan swasta lainnya di bagian pengendalian biaya dan pembukuan dari 1975 hingga 1977. Berpengalaman mengajar sebagai dosen pada beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta untuk mata kuliah hukum pasar modal dan hukum bisnis dari 2006 hingga kini. Menjabat anggota Komite Audit di PT Inovisi Tbk dari tahun 2009 hingga kini. Diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 23 Oktober 2012 dan berlaku efektif pada tanggal 1 Nopember 2012.
field of capital markets as an employee of BapepamLK, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia from 1978 to 2008. Prior to that, he was an employee at Hotel Horizon and other private companies at the cost control and accounting division from 1975 to 1977. He is experienced in teaching, as a lecturer at several public and private universities for capital market law courses and business law from 2006 until now. He has been serving a member of the Audit Committee of PT Inovisi Tbk from 2009 until now. Appointed as a member of the Audit Committee of companies based on the Decree of the Board of Commissioners dated 23 October 2012, effective on 1 November 2012.
Siti Umi Nurbaidah, SE Ak (Anggota)
Siti Umi Nurbaidah, SE Ak (Member)
Lahir di Tulungagung, pada tanggal 6 Juni 1968, berkewarganegaraan Indonesia. Memegang gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia, Jakarta. Merupakan akuntan terdaftar yang berpengalaman bekerja sebagai Manajer Keuangan dan Sumber Daya Manusia di PT Adhi Persada Properti dari 2009 hingga kini. Sebelumnya bekerja pada Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik, Hadisoeryo & Rekan, tahun 2007–2008. Pernah menjabat anggota Komite Audit di PT Adhi Karya (Persero) Tbk, tahun 2004–2006 dan menjadi pengajar Akuntansi di Jakarta College, tahun 1990–1991. Diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 23 Oktober 2012 dan berlaku efektif pada tanggal 1 Nopember 2012.
Born in Tulungagung, on 6 June 1968, Indonesian citizen. Holds a Bachelor of Accounting degree from the University of Indonesia, Jakarta. She is a registered accountants who has the experience of working as Finance and Human Resources Manager at PT Adhi Persada Property from 2009 until now. Previously worked at a Public Accounting Firm, Hertanto, Sidik, Hadisoeryo & Partners, 2007-2008. Had served as a member the Audit Committee of PT Adhi Karya (Persero) Tbk, in 2004-2006. She was an accounting lecturer at the Jakarta College, 1990-1991. Appointed as a member of the Audit Committee of companies by the Decree of the Board of Commissioners dated 23 October 2012, effective on 1 November 2012.
Sesuai peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.5 Lampiran Keputusan Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit:
According to Bapepam-LK Regulation No. IX.I.5 Attachment to the Decree of the Chairman of BapepamLK No. KEP-643/BL/2012 dated 7 December 2012 on the Establishment and Guidance on the Implementation of Audit Committees:
1. Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode berikutnya. 2. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan.
1. The Audit Committee members’ term of office should not be longer than the Board of Commissioners’ term of office, as stipulated in the Company’s Articles of Association and can be reelected for one more period. 2. The Audit Committee holds regular meetings, at least once every 3 (three) months.
Independensi Komite Audit
Independence of The Audit Committee
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen Perseroan, dan tidak ada anggota Komite Audit yang memiliki afiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan bisnis Perseroan, dan dengan demikian Komite Audit dapat menjaga independensinya dalam menjalankan tugas-tugasnya.
The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner, and no member of the Audit Committee has an affiliation, either directly or indirectly with the Company’s business activities, and thus can maintain the independence of the Audit Committee in carrying out its duties.
Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Tahun 2014
Audit Committee’s Activities In 2014
Dalam tahun 2014 Komite Audit telah bekerja dan mengadakan rapat-rapat rutin secara periodik sebanyak 4 (empat) kali. Pada setiap kali rapat dihadiri oleh seluruh anggota komite dan masing-masing anggota memberikan pandangan serta masukan-masukan
In 2014 the Audit Committee carried out its duties and held four regular meetings, each of which was attended by all members of the committee. Each member gave their opinion and input aimed at gradually and continuously improving the role and function of the
80
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
yang bertujuan pada peningkatan secara bertahap dan berkelanjutan peran serta fungsi Komite Audit dengan maksud agar Perseroan secara terus-menerus didorong untuk meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Komite Audit telah memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal diantaranya terkait pelaksanaan kewajiban Direksi kepada Dewan untuk menyampaikan rencana bisnis Perseroan tahun 2014, laporan realisasi penggunaan dana hasil PUT II Perseroan secara periodik oleh Direksi kepada publik dan otoritas pasar modal, proses penunjukan auditor independen Perseroan, peningkatan peran Komite Audit dan kerjasamanya dengan unit audit internal serta masukan lainnya menyangkut standard operating procedure dan manual yang dirasa perlu dibuat dan dimiliki Perseroan, serta merekomendasikan dibuatnya kode etik perusahaan, pedoman kerja (charter) Direksi dan Dewan Komisaris serta pedoman terkait tata kelola perusahaan lainnya yang telah diatur oleh peraturan OJK.
Audit Committee, so that the Company is consistently encouraged to promote good corporate governance practices. The Audit Committee provided input to the Board of Commissioners regarding issues, among others, the implementation of the obligation of the Board of Directors to submit the Company’s business plan for 2014 to the Board of Commissioners, report on the actual use of proceeds from the Rights Issue II on a regular basis by the Board of Directors to the public and the capital market authority, processes related to the appointment of an independent auditor for the Company, improvement of Audit Committee’s role and collaboration with internal audit, and other inputs related to standard operating procedures and manuals that were necessary for the appropriate functioning of the Company, as well as recommended the establishment of the Company’s code of conduct, Board of Directors’ and Board of Commissioners’ Charter, and other corporate governance guidelines as stipulated in OJK regulations.
Berkenaan dengan jalannya kegiatan Perseroan di tahun 2014, Komite Audit menyimpulkan bahwa Perseroan telah menjalankan kegiatannya sesuai aturan yang berlaku dan bahwa laporan keuangan tahunan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang kompeten.
In relation to the Company’s day-to-day operations in 2014, the Audit Committee has concluded that the Company has carried out its business activities in adherence to the prevailing rules and regulations, and that the financial statements for the period ended 31 December 2014 have been audited by a competent public accounting firm.
Selain Komite Audit, per akhir Desember 2014 Perseroan belum memiliki komite lain di bawah Dewan Komisaris.
Apart from the Audit Committee, by December 2014 the Company still had no other committees under the Board of Commissioners.
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Fungsi dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
Functions and Responsibilities of The Corporate Secretary
Sesuai Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang sekretaris perusahaan emiten atau perusahaan publik, sekretaris perusahaan adalah orang perseorangan atau penanggung jawab dari unit kerja yang menjalankan fungsi sekretaris perusahaan, melaksanakan tugas paling kurang:
In accordance with the OJK Regulation No. 35/ POJK.04/2014 on corporate secretary of public companies, the corporate secretary is an individual or a party responsible for the work unit performing the corporate secretarial functions, which does the following:
a.
a.
Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan perundang‐undangan yang berlaku di pasar modal; b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris emiten atau perusahaan publik untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang‐ undangan di bidang pasar modal; c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: 1. Keterbukaan informasi kepada masyarakat termasuk ketersediaan informasi pada situs web emiten atau perusahaan publik;
Following the development and regulations of the capital market especially regarding the prevailing regulations in the capital market; b. Providing input to the Board of Directors and the Board of Commissioners of the public company to abide by the capital market regulations; c.
Assisting the Board of Directors and the Board of Commissioners in implementing good corporate governance, including: 1. Information disclosure to the public including providing such information on the corporate website;
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
81
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
2. Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu; 3. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS; 4. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan 5. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris. d. Sebagai penghubung antara emiten atau perusahaan publik dengan pemegang saham emiten atau perusahaan publik, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Submitting reports to OJK in a timely manner; 3. Organizing and documenting the GMS; 4. Organizing and documenting meetings of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners; and 5. Performing the orientation program for the Board of Directors and/or the Board of Commissioners. d. Serving as a liaison between the public company with the shareholders, the OJK, and other stakeholders.
Sehubungan dengan kegiatan-kegiatan korporasi Perusahaan, kewajiban-kewajiban pelaporan atau keterbukaan informasi sebagai pemenuhan atas peraturan-peraturan pasar modal yang berlaku, dalam tahun buku 2014 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas sebagai berikut:
In relation to the Company’s corporate activities, reporting obligations or of information disclosure as the compliance of the prevailing capital market rules, in 2014 the Corporate Secretary carried out the following tasks:
1. Menyampaikan keterbukaan informasi Perseroan tentang laporan hasil pelaksanaan PUT II Tahun 2013. 2. Membantu Direksi menyusun jadwal dan menyelenggarakan RUPST Perseroan dan mengumumkan hasilnya kepada masyarakat, memastikannya dimuat di website Perseroan dan menyampaikan informasi hasil keputusan rapat tersebut kepada pihak otoritas pasar modal sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan pasar modal yang berlaku. 3. Berkoordinasi dengan Biro Administrasi Efek Perseroan dalam rangka mempersiapkan daftar pemegang saham dan terselenggaranya RUPS Perseroan dengan baik. 4. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris menyusun materi rapat dan menyelenggarakan rapat serta membuat notulen hasil rapat Dewan Komisaris maupun rapat gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris.
1. Made information disclosure on the report of execution of Rights Issue II of 2013.
5. Membuat notulen rapat Komite Audit. 6. Menyampaikan laporan–laporan keuangan interim dan tengah tahunan, laporan keuangan auditan tahunan 2014 Perseroan kepada otoritas pasar modal sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku. 7. Menyusun laporan tahunan 2014 dan menyampaikannya kepada otoritas pasar modal sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku. 8. Menyusun jadual dan materi serta mengkoordinasikan penyelenggaraan acara paparan publik dan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan paparan publik yang merupakan kewajiban tahunan Perseroan sebagai perusahaan publik sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia yang berlaku. 9. Menyampaikan keterbukaan informasi mengenai perkara-perkara dan statusnya yang dihadapi oleh Perseroan. 10. Menyampaikan jawaban Perseroan kepada otoritas pasar modal atas permintaan penjelasan terkait Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan,
82
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
2. Assisted the Board of Directors in preparing the schedule and in organizing the Company’s AGMS and announcing the resolutions to the public, ensure that they are uploaded to the Company’s website, and delivering the GMS resolutions to the capital market authorities in accordance with the Company’s Articles of Association and the prevailing capital market regulations. 3. Coordinated with the Company’s Share Registrar to prepare the shareholders list and organize the Company’s GMS. 4. Assisted the Board of Directors and the Board of Commissioners to prepare meeting materials and to conduct the meetings and to prepare the minutes of meetings of the Board of Commissioners as well as joint meetings of the Board of Directors and the Board of Commissioners. 5. Prepared the minutes of meetings of the Audit Committee. 6. Delivered interim financial reports and mid-year reports, and the 2013 audited financial statements to the capital market authorities in accordance with the prevailing capital market regulations. 7. Prepared the 2014 annual report and submitted it to the capital market authority in accordance with the prevailing capital market regulations. 8. Prepared the schedules and materials and coordinated the implementation of public expose and report the public expose results, it being the Company’s annual obligation as a public company, in accordance with the provisions of the Indonesia Stock Exchange. 9. Delivered information disclosure regarding the litigations and the status of such litigations faced by the Company. 10. Delivered the Company’s responses to capital market authorities regarding the requested explanation on the Company’s Annual Report, Financial Statements,
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
dan konfirmasi pemenuhan peraturan yang berlaku dan lainnya yang diminta oleh otoritas pasar modal.
and confirmation of compliance with the prevailing regulations and others as requested by the capital market authorities. Presented the shareholders registration report on a monthly basis to the Indonesia Stock Exchange. Presented reports on debts/liabilities in foreign currencies to the OJK. Followed the development and regulation of the capital market. Conducted correspondences with other parties related to the Company. Attended seminars and information dissemination events on new regulations, held by the capital market authorities.
11. Menyampaikan bulanan registrasi laporan pemegang saham kepada Bursa Efek Indonesia. 12. Menyampaikan laporan data hutang/kewajiban dalam valuta asing kepada OJK. 13. Mengikuti perkembangan dan peraturan pasar modal. 14. Melakukan kegiatan korespondensi dengan pihak lain terkait dengan Perseroan. 15. Menghadiri acara seminar dan sosialisasi peraturan yang diselenggarakan oleh otoritas pasar modal.
11.
Andreas Andy Santoso Sekretaris Perusahaan
Andreas Andy Santoso Corporate Secretary
Lahir di Pekalongan pada tanggal 4 Maret 1965. Warga Negara Indonesia. Latar belakang pendidikan Sarjana Manajemen Informatika dari Sekolah Tinggi Informatika & Komputer (STI&K), Jakarta. Mempunyai pengalaman kerja sebagai Transfer Agent Officer di Bank Kustodian, Deutsche Bank AG, Jakarta, dari tahun 2003–2004. Sebelumnya bekerja sebagai Assistant Manager/ Manager pada Biro Administrasi Efek, PT Sirca Datapro Perdana, dari tahun 1990–2003. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2006 dan diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 19 September 2006.
Born in Pekalongan on 4 March 1965, Indonesian nationality. Educational background: Bachelor of Management Information – School of Information & Computer Science (STI&K), Jakarta. Worked as Assistant Manager/Manager at the share registrar PT Sirca Datapro Perdana, from 1990 to 2003, then as Transfer Agent Officer at the custodian bank Deutsche Bank AG, Jakarta, from 2003 to 2004. Joined the Company in 2006 and was appointed as Company Secretary on 19 September 2006.
12. 13. 14. 15.
Unit Audit Internal Internal Audit
Sesuai Peraturan Bapepam No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal yang merupakan lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep– 496/BL/2008 Tanggal 28 Nopember 2008, pada tanggal 14 Desember 2009 Perseroan membentuk Unit Audit Internal.
In accordance with Bapepam–LK Regulation No. IX.I.7 on the Establishment and Guidelines for Internal Audit Charter, Attachment to the Chairman of Bapepam–LK Decree No. Kep–496/BL/2008 dated 28 November 2008, on 14 December 2009 the Company established the Internal Audit Unit.
Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan bekerja sama dengan Komite Audit.
The Internal Audit Unit is led by the Chief of Internal Audit who is responsible to the President Director in collaboration with the Audit Committee.
Jumlah Auditor Internal dalam Unit Audit Internal Perseroan saat ini berjumlah hanya satu orang yang bertindak pula sebagai Kepala Unit Audit Internal.
The number of Internal Auditor in the Internal Audit Unit of the Company consists of one person who acts as the Chief of Internal Audit.
Yana Mego Wahono Ketua Unit Audit Internal
Yana Mego Wahono Chief of the Internal Audit
Dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 1 Mei 1976, Yana Mego Wahono, Warga Negara Indonesia, telah ditunjuk sebagai Kepala Audit Internal sejak 14 Desember 2009, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001/IA/HRD/ DirKom/XII/2009 tanggal 16 Desember 2009 dan atas persetujuan tertulis Dewan Komisaris Perseroan tanggal 14 Desember 2009. Beliau memulai karirnya sebagai Staf Akunting Jambi Tepian Ratu Hotel & Resort (September 1999). Memperoleh gelar S1 di bidang Ekonomi dari
Born in Jakarta, on 1 May 1976, Yana Mego Wahono, Indonesian citizen, has been appointed as Chief of Internal Audit since 14 December 2009, pursuant to the Decree of the Board of Directors No. 001/IA/HRD/ DirKom/XII/2009 dated 19 December 2009, and upon written approval of the Board of Commissioners of the Company dated 14 December 2009.. He began his career as a Staff Accounting at Edge Edinburgh Queen Hotel & Resort (September 1999). Earned a Bachelor’s
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
83
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
STIE Kusuma Negara, Jakarta. Terakhir menjabat sebagai Accounting & Finance Senior di PT Otoma Global Mitra.
degree in Economics from the STIE Kusuma Negara, Jakarta. Most recently served as Senior Accounting & Finance at PT Otoma Global Partners.
Sesuai dengan Peraturan Bapepam–LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam–LK No. Kep– 496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, struktur dan kedudukan Unit Audit Internal adalah sebagai berikut:
In accordance with Bapepam–LK Regulation No. IX.I.7 Attachment to the Decree of Chairman of Bapepam–LK No. Kep–496/BL/2008 dated 28 November 2008 on the Establishment and Guidelines for Internal Audit Charter, the structure and position of the Internal Audit Unit is as follows:
a. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala Unit Audit Internal. b. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh direktur utama atas persetujuan dewan komisaris. c. Direktur utama dapat memberhentikan kepala Unit Audit Internal, setelah mendapat persetujuan dewan komisaris, jika kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Unit Audit Internal sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas. d. Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada direktur utama. e. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Unit Audit Internal.
a.
The Internal Audit Unit is led by the Chief of Internal Audit. b. The Chief of Internal Audit is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. c. The President Director may dismiss the Chief of Internal Audit upon receiving approval from the Board of Commissioners, should the Chief of Internal Audit be unqualified as an internal auditor, as stipulated in the regulation or fail to conduct the duties or deemed incompetent for such position. d. The Chief of Internal Audit is responsible to the President Director. e. Internal Auditors are responsible directly to the Chief of Internal Audit.
Unit Audit Internal bertugas memberikan layanan keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.
The Internal Audit Unit is in charge for providing independent and objective assurance and consulting services, aiming to increase the value and improve company’s operational, through a systematic approach, by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control, and governance processes.
Tanggung jawab Unit Audit Internal adalah:
Internal Audit Unit responsibilities are:
• • •
• • • • •
Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; mengevaluasi pelaksanaan Menguji dan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan serta melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan; Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris, serta bekerja sama dengan Komite Audit; Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; Selalu menjaga independensi dan objektifitasnya dengan tidak merangkap jabatan atau tugas pada pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan maupun institusi terafiliasi lainnya;
84
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
• • •
• • • • •
Develop and implement the annual Internal audit plan; Test and evaluate the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company’s policy; Conduct inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and activities and to conduct special inspection if required; Provide suggestions for improvement and objective information on activities which are examined at all levels of management; Prepare audit reports and submit them to the President Director and the Board of Commissioners, as well as collaborate with the Audit Committee; Monitor, analyze and report the follow–up improvements that have been suggested; Develop a program to evaluate the quality of internal audit activities; Always uphold the independence and objectivity by holding no concurrent positions or duties in the Company’s operations and those of its affiliates;
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Sehubungan dengan tanggung jawabnya, Unit Audit Internal dalam tahun buku 2014 telah melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
In relation to the responsibilities of the Internal Audit Unit, in 2014 it conducted the following activities:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan; 2. Melakukan audit Laporan Keuangan Interim, Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan untuk tahun buku 2014; 3. Mengikuti sosialisasi XBRL, PSAK terkini sesuai dengan konvergensi IFRS dan penerapannya, dan mengikuti pelatihan profesional berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Forum Akuntan Pasar Modal; 4. Mendampingi pihak auditor eksternal selama proses audit laporan keuangan tahunan Perseroan dilakukan.
1. Developed and implemented the annual internal audit plan; 2. Audited the Interim Financial Statements, Mid–Year Financial Statements and Financial Statements for the year 2014; 3. Participated in the dissemination on XBRL, latest SFAS towards IFRS convergence and the implementation thereof, and continuing professional training held by the Capital Market Accountants Forum; 4. Accompanied the external auditors throughout the audit of the Company’s financial statements.
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
Dengan memiliki Sistem Pengendalian Internal, Perseroan dapat dan sepanjang tahun 2014 telah:
By maintaining a fully functional Internal Control System in place, throughout 2014 the Company has managed to:
Mengendalikan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien; b. Menyampaikan laporan keuangan yang akurat; prinsip-prinsip ketaatan c. Menerapkan dan kepatuhan atas hukum dan peraturan yang ada di perusahaan; d. Memantau aset perusahaan untuk dimanfaatkan secara optimal.
a.
a.
Control its operations in an effective and efficient fashion; b. Submit accurate financial statements; c. Be fully compliant to the prevailing laws and regulations, including its own; d. Monitor its assets to be utilized optimally.
Di dalam Perseroan, Pengendalian Internal memiliki lima komponen yang saling terkait, yaitu:
Within the Company, the Internal Control has five closely interlinked components, namely:
1. Lingkungan Pengendalian: menetapkan bentuk suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi semua komponen pengendalian internal yang lain, yang menyediakan disiplin dan struktur. 2. Penaksiran Risiko adalah mengidentifikasikan entitas dan menganalisis risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, dengan membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. 3. Aktivitas Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. 4. Informasi dan Komunikasi adalah kegiatan mengidentifikasi dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu, yang memungkinkan karyawan melaksanakan tanggung jawab mereka. 5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu.
1. Control Environment: determines the shape of the organization and affects the awareness of its people of its control. Control environment serves as a basis for all other components of internal control, providing the discipline and structure they require. 2. Risk Estimation: identifies the entities and analyzes risks relevants to those entities in order to achieve the goals, by establishing a basis to determine how risks must be managed and mitigated. 3. Control Activities: a set of policies and procedures that help ensure that the management’s directives are fully implemented. 4. Information and Communication: the act of identifying and exchanging information in certain form and at certain time, enabling the employees of the Company to carry out their responsibilities. 5. Monitoring: a process that determines the quality of internal control performance at all times.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
85
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Manajemen Risiko Risk Management
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan anak-anak perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam risiko, baik risiko yang terkait langsung dengan sektor pertambangan umum, ketenaga-listrikan dan migas serta perkebunan maupun risiko lainnya yang dihadapi oleh Perseroan dan anak-anak perusahaannya. Adapun risiko usaha yang mungkin dihadapi oleh Perseroan dan anak-anak perusahaan adalah sebagai berikut:
In its course of doing business, the Company along with its subsidiaries are constantly exposed to a number of risks that vary in form and gravity, including risks directly related to the general business of mining, power generation and oil and gas and plantations, as well as other types of risk. The various types of risk that the Company and its subsidiaries may face from time to time are explicated as follows:
Risiko Sebagai Perusahaan Induk
Risk as a Parent Company
Perseroan merupakan perusahaan induk yang sebagian besar pendapatannya berasal dari anakanak perusahaan. Perseroan memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap kegiatan dan pendapatan dari anak-anak perusahaannya. Dengan demikian, apabila kegiatan dan pendapatan usaha anak-anak perusahaan mengalami penurunan, hal tersebut akan mempengaruhi tingkat pendapatan Perseroan.
The Company is a holding company whose income is mostly derived from its subsidiary companies. The Company has a relatively high dependence on the performance of its subsidiaries. Thus, should the performance or revenue of any of its subsidiaries become compromised, in some way the performance of the Company will be affected as well.
Risiko Harga
Price Risk
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas dari apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar. Perseroan tidak memiliki instrumen keuangan yang terekspos terhadap perubahan harga pasar, di mana Perseroan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mengatasi dampak perubahan harga pasar.
Price risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments as a result of changes in market prices, regardless of whether the change was caused by factors specific to the individual instrument or the issuer or factors affecting all instruments traded in the market. The Company has no financial instruments exposed to changes in market prices, where the company make the necessary adjustments to cope with the impact of changes in market prices.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Hampir seluruh pendapatan dan sebagian dari beban Perseroan dan anak-anak perusahaan berupa mata uang asing, sedangkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Oleh karena itu Perseroan memiliki risiko nilai tukar mata uang asing.
Most of the income and liabilities of the Company and its subsidiaries’ are made and recorded in foreign currency, whereas the Company’s financial statements are recorded in Rupiah. This situation resulting in the exposure by the Company to exchange rate risk.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebakan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Kebijakan umum perseroan untuk penjualan ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik. Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengontrol dan mempertahankan exposure yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perseroan memiliki kebijaksanaan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, menggunakan perjanjian yang berkekuatan hukum pada saat melakukan transaksi penjualan, dan sejarah tingkat kredit macet yang rendah.
Credit risk is the risk that one of the parties on a financial instrument fails to meet its obligations and causes the other party to suffer financial losses. The general policy of the Company for sales to new customers and existing ones is to select customers who have a strong financial condition and good reputation. The management is confident in the Company’s ability to continue to control and maintain minimal exposure to credit risk given that the Company has a clear policy for the selection of customers, uses legally binding terms for the transaction agreements, and historically low level of bad debts.
86
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko di mana Perseroan akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Risiko likuiditas mungkin timbul akibat ketidakmampuan Perseroan untuk menjual aset keuangan secara cepat dengan harga yang mendekati nilai wajarnya. Risiko likuiditas muncul dalam situasi Perseroan kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan.
Liquidity risk is a risk whereby the Company finds difficulty in obtaining funds to meet commitments associated with financial instruments. Liquidity risk may arise from the inability of the Company to sell its assets quickly at a price close to fair value. Liquidity risk arises in situations of difficulty obtaining financing company. Liquidity risk management policies carefully done to maintain the adequacy of cash and cash equivalents. The Company manages liquidity by monitoring its cash flow forecasts and actual cash flows and adjust the maturity profile of financial assets and liabilities.
Risiko Dihentikannya IUP (Batubara)
Risk of Coal Contract Termination
Dibatalkan atau tidak diperpanjangnya Izin Usaha Pertambangan (Batubara) oleh Menteri ESDM, Menteri Kehutanan dan/atau Gubernur/Bupati/Walikota, selaku perwakilan dari Pemerintah Republik Indonesia, merupakan suatu risiko yang harus dipertimbangkan terkait dengan masalah kelangsungan hidup Perseroan. Apabila selama periode IUP tersebut anak-anak perusahaan tidak dapat mengupayakan atau gagal memenuhi syarat-syarat dari IUP tersebut, maka anakanak perusahaan dapat menghadapi risiko pemutusan dan atau tidak diperpanjangnya IUP tersebut.
The annulment or termination of Mining Permit (IUP) contract by the Ministry of Energy & Mineral Resources, Ministry of Forestry, Governor/Regent/Mayor or BP Migas as agency of the Indonesian Government is a risk that must be mitigated which related to the continuation and sustainability of the Company. If during the Mining Permit (IUP) contract period the subsidiaries failed to fulfill the contract conditions, the subsidiaries would be exposed to the risk of termination of said IUP.
Risiko Fluktuasi Harga Migas dan Batubara Dunia
Global Oil & Gas and Coal Price Fluctuation Risk
Harga batubara, minyak dan gas bumi yang terkait dengan industri batubara dan migas memiliki hubungan langsung dengan kondisi pasar industri batubara dan migas internasional yang dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan. Akan tetapi apabila ditinjau dari sisi jangka waktu kontrak, maka Perseroan dan anak-anak perusahaan memiliki tingkat risiko fluktuasi harga batubara dan migas yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat risiko fluktuasi harga batubara dan migas internasional. Panjangnya jangka waktu kontrak batubara, migas dan kelistrikan swasta akan mampu meredam gejolak fluktuasi harga energi internasional yang biasanya bersifat jangka pendek.
The prices of coal, oil and gas are related to coal and oil and gas industries, and thus are directly connected to the international market conditions affected by supply and demand. However, from the mining contract period perspective, which is usually long term, the Company and its subsidiaries have a lower risk of price fluctuations since the long period of the contract will be able to offset the usually short-term nature of this international price fluctuation. The length of private contracts of coal, oil and gas, and electricity will be able to compensate the fluctuations of the international energy prices whose nature is transient.
Risiko Persaingan Usaha
Business Competition Risk
Kegiatan usaha pertambangan batubara, migas dan kelistrikan di Indonesia cukup banyak dilakukan oleh perusahaan lainnya, baik perusahaan nasional maupun multinasional. Risiko persaingan ini lebih banyak terjadi pada tahapan proses perolehan atau pengambil-alihan blok-blok migas dan lahan-lahan batubara potensial atau kontrak listrik swasta yang ditawarkan Pemerintah atau pihak swasta yang ingin bekerja sama.
The business activities of coal, oil and natural gas mining and electricity in Indonesia is also conducted by many other companies, both national and multinational companies. The competition happens mostly at the procurement phase, the acquisition of coal and oil & gas permit phase or at the time the Government tendered for private power plant or when a third party who has a private power licence offered for merger or acquisition by others.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
87
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Risiko Kebijakan Pemerintah
Government Policy Risk
Kebijakan/Peraturan Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, yang dikeluarkan di kemudian hari tentunya dapat menjadi suatu risiko apabila memberikan dampak yang kurang baik bagikelangsungan kontrak atau kerjasama di bidang batubara, migas atau kelistrikan.
Government regulations and policies, either issued by the Central Government or Local Government in the future will certainly become a risk that requires proper mitigation to ensure contract continuation or sustainable operation of the Company’s business.
Risiko Lingkungan dan Sosial
Social and Environmental Risk
Risiko Sosial dapat berupa risiko karena adanya sengketa pertanahan dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan masyarakat di sekitar area operasi Perseroan seperti pemboikotan oleh masyarakat, demonstrasi masyarakat atas ketidaksetujuan masyarakat terhadap operasi proyek Perseroan maupun aksi-aksi illegal mining dan pendudukan lahan secara liar.
Social risk includes disputes over land ownership and other matters related to the social and community affair in the area surrounding the mining operation of the Company, such as boycotting, demonstration against the project operations of the Company or illegal mining operation and illigal land occupation.
Risiko lingkungan dapat diakibatkan oleh kelalaian beberapa personel SDM pada saat aktivitas operasi di lapangan yang tidak memperhatikan masalah lingkungan dan aturan Keselamatan Kerja Karyawan (K3) yang telah ditetapkan oleh Perseroan sehingga menimbulkan dampak pencemaran yang mengganggu masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pertambangan. Risiko sosial dan lingkungan ini dapat mempengaruhi kelancaran operasi Perseroan di lapangan apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk mengatasi hal ini, Perseroan melakukan pendekatan-pendekatan dengan tokoh masyarakat sekitar, serta pengembangan kawasan sekitar pertambangan (community development).
Environmental risk can be caused by negligence of the Company’s and or the contractor personnel while performing operational activities at site without paying enough attention to the Health, Safety and Environment (HSE) regulations that have been stipulated by the Company in order to avoid contamination or pollution that will cause disturbance to the society surrounding the mining site. Social & Environmental risk can affect the activities of the Company in the field, if it is not managed and implemented properly. To overcome this, the Company will always maintain communication and rapport with the community leaders, to ensure the realization of the planned community development and other activities.
Risiko Tidak Tercapainya Proyeksi Usaha
Unfulfilled Business Projection Risk
Risiko tidak tercapainya proyeksi dapat disebabkan oleh tidak tercapainya volume produksi, penjualan dan atau harga jual batubara atau migas yang diasumsikan sebelumnya. Hal ini akan secara langsung dapat mempengaruhi kinerja Perseroan.
This risk might be due to the difference in the several previously assumed cases, such as production volume, sales and or price of coal as well as price of oil and gas. This would be a direct impact to the Company’s financial performance.
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan Material Litigations Faced by the Company Berikut adalah ringkasan perkara-perkara hukum yang dihadapi Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2014:
The following is a summary of litigations faced by the Company and its Subsidiaries in 2014:
1. Perkara antara PT Modal Investasi Mineral (MIM) dan PT Batavia Energi Jaya (BEJ) mengenai pelaksanaan kontrak kerjasama kegiatan penambangan di PT Sarana Mandiri Utama.
1. Case between PT Modal Investasi Mineral (MIM) and PT Batavia Energi Jaya (BEJ) on the execution of mining activities cooperation contract in PT Sarana Mandiri Utama.
Keputusan BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia) No. 527/VI/ARB‐BANI/2013 tanggal 18 Februari 2014 menolak seluruh permohonan PT MIM, dan telah didaftarkan dalam register pada
The verdict of BANI (Indonesian National Arbitrage Agency) No. 527/VI/ARB‐BANI/2013 dated 18 February 2014 rejected all claims by PT MIM, and was subsequently registered in the South Jakarta
88
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 7 Maret 2014 No. 04/ARB/HKM/2014. Oleh karenanya, terkait dengan putusan BANI tersebut, maka kontrak‐kontrak yang telah disepakati sebelumnya oleh PT MIM dan PT BEJ tetap berlaku.
District Court on 7 March 2014 with register No. 04/ARB/HKM/2014. Therefore, in keeping with the BANI verdict, the contracts that had previously been agreed between PT MIM and PT BEJ remain valid.
2. Perkara perdata No. 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst dan No. 564/Pdt.G/PN.Jkt.Pst masing‐masing antara Hopaco Properties Limited, cs. sebagai para Penggugat melawan Perseroan, cs. dan Dr. H. M. Wasisto Budiharsoyo, cs./para mantan Direksi Perseroan sebagai para Tergugat.
2. Civil cases No. 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst and No. 564/Pdt.G/PN.Jkt.Pst, between Hopaco Properties Limited et al. as the Litigants, against the Company et al. and Dr. H. M. Wasisto Budiharsoyo et al./ former Directors of the Company, respectively, as the Defendants.
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan perkara No. 564/ Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst dan No. 574/Pdt.G/2013/ PN.Jkt.Pst sebagai berikut:
The Central Jakarta District Court issued a verdict No. 564/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst and No. 574/ Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst, as follows:
a.
a.
Menyatakan mengabulkan eksepsi para Tergugat b. Menyatakan para Penggugat tidak memiliki/ mempunyai kedudukan hukum (legal standing) dan/atau kualifikasi sebagai Penggugat; c. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
To accept the exception from the Defendants
b. To declare that the Litigants have no legal standing and/or qualifications to litigate; c.
To declare that the litigations brought by the Litigants are unacceptable.
Sanksi Administratif Administrative Sanctions
Perseroan menerima sanksi administratif dari OJK sebagai berikut:
The Company received the following administrative sanctions from OJK:
1. Sanksi denda senilai Rp 19 juta atas keterlambatan 19 hari dalam penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2014 kepada OJK, berdasarkan Surat OJK No. S-14/PM.11/2015 tanggal 13 Januari 2015. 2. Sanksi berupa peringatan tertulis atas keterlambatan dalam mengumumkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2014 kepada masyarakat, berdasarkan Surat OJK No. S-14/PM.11/2015 tanggal 13 Januari 2015.
1. Fine of Rp 19 million for late submission of the Interim Financial Statements for the period ended 30 June 2014 to the OJK by 19 days, based on OJK Letter No. S-14/PM.11/2015 dated 13 January 2015. 2. Written warning for late public announcement of the Interim Financial Statements for the period ended 30 June 2014 to the public, based on OJK Letter No. S-14/PM.11/2015 dated 13 January 2015.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
89
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sepanjang tahun 2014, kegiatan-kegiatan terkait tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan pada tataran anak perusahaan, dalam bentuk kegiatan pengembangan masyarakat di daerah setempat, berupa partisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan seperti perayaan hari besar nasional dan hari raya keagamaan, serta bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana alam.
Throughout 2014, the Company’s corporate social responsibility activities were carried out in full by its subsidiaries, in the form of community development programs in the local areas. These include participation in sociocultural activities, such as the celebration of national holidays and religious festivities, as well as provision of aid to victims of natural disasters.
Biaya terkait kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan untuk tahun 2014 mencapai Rp 5.562.213.142.
Expenditures related to social responsibility activities in 2014 amounted to Rp 5,562,213,142.
Kegiatan Terkait Lingkungan Hidup
Environmental Activities
PT MAS merupakan anak perusahaan Perseroan yang telah memperoleh IUP operasi produksi pada lahan seluas 3.274 ha, dan telah melakukan kegiatan penambangan batubara komersial sejak 2009. Operasi penambangan meliputi pembersihan lahan, pengupasan lapisan tanah, dan ekstraksi batubara.
PT MAS is a subsidiary of the Company which has obtained the mining license for production on a 3,274ha land, and has commenced its coal mining activities commercially since 2009. Mining operation activities include land clearing, overburden removal, and coal getting or extraction.
Sesuai rencana kegiatan eksploitasi penambangan hingga penggunaan lahan pascatambang, MAS menutup kembali area yang telah ditambang dengan melakukan reklamasi dan revegetasi. Keduanya adalah kegiatan untuk memperbaiki lahan pascatambang atau lahan terbuka, yang bertujuan memperbaiki kualitas lahan pascatambang dalam rangka pelestarian lingkungan dan penanggulangan risiko dampak pertambangan. Reklamasi dan revegetasi adalah bagian integral dari rencana keseluruhan operasional pertambangan secara
In accordance with the plan for mining exploitation up to the management of post-mining areas, MAS covers the areas that have been mined with the soil through the process of reclamation, and then conducts revegetation process. Both reclamation and revegetation are activities intended to restore the post-mining or open land, to improve the quality of the post-mining land so as to preserve the environment and to mitigate risks from mining activities. Reclamation and revegetation make up an integral part of the total mining operational
90
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
terpadu yang dimulai dari perencanaan, eksploitasi, hingga penggunaan lahan baru pascatambang.
plan, which encompasses the stages of planning itself, exploitation, up to the use of post-mining lands.
MAS telah melakukan reklamasi pada lahan pascatambang seluas 167,39 ha dan selesai melakukan revegetasi tahap resoiling pada lahan seluas 150,19 ha. Kegiatan revegetasi dilakukan dengan menanami pohon sengon laut pada lahan.
MAS had reclaimed up to 167.39 ha of post-mining areas and completed the resoiling stage of revegetation on 150.19 ha of land. For revegetation purposes, the Company plants Paraserianthes falcataria (sengon) trees in the soil.
MAS juga melakukan pemantauan lingkungan secara terus-menerus di wilayah produksinya. Ini mencakup kegiatan pemeliharaan, pengelolaan, dan pemantauan kualitas air limbah agar sesuai baku mutu yang diatur Pemerintah.
MAS also conducts environmental monitoring measures regularly in its production areas. This includes maintenance, management and monitoring of wastewater quality, to ensure that it is within the quality standards stipulated by the Government.
MAS memperoleh peringkat PROPER Hijau tahun 20132014 dari Gubernur Kalimantan Timur. PROPER Hijau merupakan penghargaan bagi perusahaan tambang yang melakukan pengelolaan lingkungan hidup di sekitar tambangnya dengan baik, dan memenuhi peraturan yang berlaku serta masuk dalam baku mutu yang ditetapkan pemerintah daerah.
MAS received the Green PROPER rating for 2013-2014 from the Governor of East Kalimantan. PROPER Green is a rating for mining companies for their excellent management of the environment around their mining areas and for their compliance with the prevailing environmental regulations, which include ensuring that their activities meet the quality standards set by the local government.
Piala PROPER Hijau/PROPER Green Trophy
Sertifikat/Certificate
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
91
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Tanggung Jawab Produk Product Responsibility
Batubara hasil produksi MAS disiram dengan larutan kimia tertentu sebelum dimasukkan ke dalam ponton, dalam rangka menjaga kualitas batubara, khususnya kadar kelembabannya. MAS sebagai penjual bersama pembeli sepakat untuk menunjuk pihak ketiga yang independen untuk memastikan bahwa volume dan spesifikasi batubara yang diserahkan MAS kepada pembeli di ponton telah sesuai dengan spesifikasi pembeli.
MAS’ coal is soaked in certain chemical solution prior to being loaded to the barges in order to maintain its coal quality, in particular its moisture content. MAS as the seller together with the buyers have agreed to appoint an independent third party to ensure that the volume and specification of coal delivered by MAS to the buyers at the barges have met the respective buyers’ specifications.
Dengan demikian, MAS menjaga kualitas batubara yang dijualnya dan senantiasa memenuhi permintaan pembeli dengan baik. Pada akhirnya, kepuasan pelanggan menjadi hal utama yang sangat diperhatikan MAS.
Therefore, MAS maintains the quality of the coal it sells and always fulfills its buyers’ coal specifications. Ultimately, customer satisfaction is the primary goal on which MAS focuses its efforts.
92
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
01
02
Kinerja 2013
Profil Perusahaan
2013 Performance
Company Profile
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT ATPK RESOURCES Tbk Board of Commissioners’ Statement of Responsibility for the 2014 Annual Report of PT ATPK Resources Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT ATPK Resources Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We the undersigned hereby declare that all the information contained in the 2014 Annual Report of PT ATPK Resouces Tbk has been presented completely and we are thus fully responsible for the trustworthiness of the contents of the Annual Report.
Jakarta, 23 April 2015
Jakarta, 23 April 2015
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Awal KOMISARIS UTAMA President Commissioner
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc*
H. Herry Tjahjana
KOMISARIS INDEPENDEN Independent Commissioner
KOMISARIS Commissioner
* Bapak Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc., Komisaris Independen Perseroan, tidak dapat membubuhkan tanda tangan karena telah meninggal dunia. Mr. Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc., the Company’s Independent Commissioner, was not able to put his signature as he has passed away.
2
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT ATPK RESOURCES Tbk Board of Directors’ Statement of Responsibility for the 2014 Annual Report of PT ATPK Resources Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT ATPK Resources Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We the undersigned hereby declare that all the information contained in the 2014 Annual Report of PT ATPK Resouces Tbk has been presented completely and we are thus fully responsible for the trustworthiness of the contents of the Annual Report.
Jakarta, 23 April 2015
Jakarta, 23 April 2015
DIREKSI
Board of Directors
Raymond Bernardus DIREKTUR UTAMA President Director
Albert J. Bangun
Sihol Siagian
DIREKTUR Director
DIREKTUR Director
Yanto, SE
Chandra Tjan
DIREKTUR Director
DIREKTUR Director
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
3
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Statements
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
93
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT DAN/ AND LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK PERIODE DUABELAS BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
FOR THE TWELVE-MONTH PERIODS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
PT ATPK RESOURCES Tbk
PT ATPK RESOURCES, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF OF FINANCIAL POSITION As of DECEMBER 31,2014 AND 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Daftar Isi
Halaman/ Page
Table of Contents
Laporan Auditor Independen
1-2
Independent Auditor's Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3-4
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8 - 61
Notes to Consolidated Financial Statements
Additional Information :
Informasi Tambahan : Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk)
Lampiran I/ Attachment I
Statements of Financial Position (Parent Entity)
Laporan Laba Rugi komprehensif (Entitas Induk)
Lampiran II/ Attachment II
Statements of Comprehensive Income (Parent Entity)
Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk)
Lampiran III/ Attachment III
Statements of Changes in Equity (Parent Entity)
Laporan Arus Kas (Entitas Induk)
Lampiran IV/ Attachment IV
Statements of Cash Flows (Parent Entity)
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT ATPK RESOURCES, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 31 December 2013 (Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Berelasi Piutang Lain-lain Pihak Ketiga Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak Berelasi Non Usaha Aset Tetap Aset Eksplorasi dan Evaluasi Aset Pajak Tangguhan Total Aset Tidak Lancar
Catatan/ Notes
3d, 3g, 3n, 4, 27, 28 3e, 3n, 3g, 3h, 5, 26, 27, 28, 32 3e, 3g, 3h, 3n, 6a, 26, 27, 28, 31, 32 3f, 7 3q, 8a 3i, 9
3e, 3g, 3h, 3n, 6b, 26, 27, 28, 31, 32 3j, 3r, 10, 32 3k, 11 3q, 8d, 32
TOTAL ASET
2014 Rp
2013 Rp
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents
3,185,917
30,159,881
512,188,458
53,837,855
Trade Receivables Related Party
949,505 56,206,676 122,435,112 734,276 -695,699,944
3,287,706 134,705,161 122,384,352 1,018,478 5,000 345,398,433
Other Receivables Third Parties Inventories Prepaid Taxes Prepaid Expenses Advances Total Current Assets
56,161,918
2,505,000
1,043,207,058 -796,142 1,100,165,118
1,137,966,057 2,450,620 1,019,835 1,143,941,512
NON CURRENT ASSETS Non - Trade Related Parties Receivables Fixed Assets Exploration and Evaluation Assets Deferred Tax Assets Total Non Current Assets
1,795,865,062
1,489,339,945
TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
-3-
are in Indonesian language PT ATPK RESOURCES, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 31 December 2013 (Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2014 Rp
2013 Rp LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Utang Lain-lain Pihak Ketiga Pihak Berelasi Utang Pajak Beban Akrual Bagian Lancar Liabilitas Jangka Panjang: Utang Sewa Pembiayaan
3g, 3h, 3n, 12, 26, 27, 28
3g, 3h, 3n, 13a, 26, 27, 28, 31
3q, 8b 3n, 14, 28 3g, 3r, 15, 27
Total Liabilitas Jangka Pendek
510,117 95,255,465
7,816,073 -6,748,580 15,931,100
12,452,649 294,849 9,137,675 3,060,846
45,933,166
140,793,448
Other Payables Third Parties Related Party Taxes Payable Accrued Expenses Current Portion of Non Current Liabilities: Finance Lease Liabilities
216,439,884
261,505,049
Total Current Liabilities NON CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Utang Pihak Berelasi - Non Usaha Utang Sewa Pembiayaan Liabilitas Pajak Tangguhan
3s, 16, 33 3g, 3h, 3n, 13b, 26, 27, 28, 31 3g, 3r, 15, 27 3q, 8d, 32
Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham Modal Dasar - 25.528.795.331 saham terdiri dari: Seri A - 831.204.669 saham Seri B - 24.697.590.662 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.768.795.331 saham terdiri dari: Seri A - 831.204.669 saham (Nilai nominal Rp0,2 per saham) Seri B - 4.929.040.745 saham (Nilai nominal Rp0,1 per saham) Tambahan Modal Disetor Saldo Defisit
8,429,408
4,172,024
Post-Employment Benefits Obligation
376,032,150 -20,806,191
64,753,080 37,692,361 --
Non - Trade Related Parties Payables Finance Lease Liabilities Deffered Tax Liabilities
405,267,749
106,617,465
Total Non Current Liabilities
621,707,633
368,122,514
TOTAL LIABILITIES
659,145,009 648,104,568 (129,942,722)
659,145,009 648,104,568 (183,622,072)
EQUITY Equity Attributable to Owner of the Parent Entity Capital Stock Authorized - 25,528,795,331 shares consists of: Series A - 831,204,669 shares Series B - 24,697,590,662 shares Issued and Fully Paid 5,768,795,331 shares consists of: Serie A - 831,204,669 shares (Nominal value Rp0.2 per share) Serie B - 83,120,000 shares (Nominal value Rp0.1 per share) Additional Paid in Capital Deficit
1,177,306,855
1,123,627,505
Total Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
(3,149,426)
(2,410,074)
Non-Controlling Interest
1,174,157,429
1,121,217,431
TOTAL EQUITY
1,489,339,945
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
18
19
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
Trade Payables Third Parties Related Party
98,157,136 41,853,829
17
TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
1,795,865,062
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
-4-
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT ATPK RESOURCES, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2014 Rp
2013 Rp
PENJUALAN BERSIH
3m, 20
672,653,702
409,411,286
BEBAN POKOK PENJUALAN
3m, 21
(512,261,879)
(373,317,993)
COST OF SALES
160,391,823
36,093,293
GROSS PROFIT
(103,565,523) 26,381,690
(34,429,232) 15,096,223
83,207,990
16,760,284
LABA KOTOR Beban Usaha Pendapatan Lain - Lain - Bersih
3m, 22 3m, 23
LABA USAHA Beban Keuangan Pendapatan Keuangan
3m, 24 3m
75,281,109
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan Total Beban Pajak Penghasilan Bersih
(7,982,341) 55,460
3q, 8c 3q, 8d
LABA TAHUN BERJALAN
(1,311,227) (21,029,884)
(3,258,020) 13,040,702
52,939,998
3c, 17
LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN
3p, 25
(4,277,855) 1,019,835
52,939,998 --
TOTAL LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
16,298,722
(22,341,111)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(513,132) 51,570
53,679,350 (739,352) 52,939,998
9.19
52,939,998 -
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
--
13,040,702
12,667,883 372,819 13,040,702
2.26
NET SALES
Operating Expenses Other Income - Net OPERATING INCOME Finance Costs Finance Income INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX BENEFITS (EXPENSES) Current Tax Deferred Tax Total Income Tax Expenses Net INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owner of the Parent Entity Non-Controlling Interest
EARNINGS PER SHARE BASIC AND DILUTED
(15,096,223) (451) 68,036,221
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
-5-
The original financial statements included herein are in Indonesian language
PT ATPK RESOURCES, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk/Equity Attributable to Owner of the Parent Entity
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2013 Modal Saham - Seri B Biaya Penjaminan Emisi Saham Laba Komprehensif Tahun Berjalan Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Pada Entitas Anak Saldo per 31 Desember 2013 Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo per 31 Desember 2014
18
3u 18
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid of Capital Stock
Modal Saham Diperoleh Kembali / Treasury Stock
Tambahan Modal Disetor / Additional Paid In Capital
Saldo Laba/Retained Earnings
Total Ekuitas / Total Equity
Kepentingan Non Pengendali / Non-Controlling Interest
Total Ekuitas / Total Equity
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(199,831,013)
174,552,934
--
71,594,078
484,592,075 --
---
581,510,490 (5,000,000)
--
--
--
-659,145,009
---
-648,104,568
3,541,058 (183,622,072)
3,541,058 1,123,627,505
-659,145,009
---
-648,104,568
53,679,350 (129,942,722)
53,679,350 1,177,306,855
-
--12,667,883
-
-
46,315,999 1,066,102,565 (5,000,000) 12,667,883
-
(2,491,941)
43,824,058
Balance as of Januari 31, 2013
(290,952) (2,410,074)
1,066,102,565 (5,000,000) 13,040,702 3,250,106 1,121,217,431
Stock Issuance - Series B Stock Issuance Cost Total Comprehensive Income For The Year Transaction Differences in Equity Changes of Subsidiary Balance as of December 31, 2013
(739,352) (3,149,426)
52,939,998 1,174,157,429
Total Comprehensive Income For The Year Balance as of December 31, 2014
--372,819
-
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
-6-
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT ATPK RESOURCES, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2014 Rp
2013 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas Kepada Pemasok dan Karyawan Pembayaran Royalti ke Pemerintah Penerimaan Pendapatan Keuangan Pembayaran Beban Keuangan Pembayaran Pajak Penghasilan Pembayaran Beban Operasional Lainnya
241,053,690
436,093,562
(343,645,775) (17,011,394) 55,460 (7,982,341) (1,066,103) (24,670,971)
(593,028,562) (20,955,162) 51,570 (513,106) (2,767,707) (23,716,781)
Cash Paid to Suppliers and Employees Royalty Paid to Government Received from Financial Income Payment for Financial Charges Income Tax Paid Payment for Other Operational Expenses
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(153,267,434)
(204,836,186)
Net Cash Used in Operating Activities
(1,179,198) ---
(898,072,932) 127,000 11,270,283
(1,179,198)
(886,675,649)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of Fixed Assets Proceeds from Disposal on Fixed Assets Release of Subsidiary Net Cash Used in Investing Activities
--259,327,303 (131,824,501)
1,066,102,564 (5,000,000) 58,135,542 (696,637)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Additional Paid in Capital Stock Issuance Costs Receiving of Loans to Related Parties Payment of Financial Lease Assets
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
127,502,802
1,118,541,469
KENAIKAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(26,943,830)
27,029,634
NET INCREASE / (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
(30,134)
323,231
EFFECTS OF FOREIGN EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
30,159,881
2,807,016
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
3,185,917
30,159,881
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
871,621 2,314,296 3,185,917
332,605 29,827,276 30,159,881
Cash and Cash Equivalents consist of: Cash Cash in Banks Total
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tetap Pelepasan Entitas Anak Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Setoran Modal Biaya Penjaminan Emisi Saham Penerimaan Pinjaman Pihak Berelasi Pembayaran Sewa Pembiayaan
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Bank Total
4
Net Cash Provided By Financing Activities
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
-7-
See the accompanying notes to the financial statements which are an integral part of financial statements taken as a whole
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN/ NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1. GENERAL
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum
a.
Establishment and General Information
PT ATPK Resources Tbk (d/h PT Anugrah Tambak Perkasindo, Tbk) didirikan tanggal 12 Januari 1988 berdasarkan akta notaris No. 27 oleh Linda Herawati S.H., yang kemudian diubah dengan akta notaris No. 11 tanggal 4 Juli 1988. Akta pendirian perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-123.HT.01.01.Th.89 tanggal 9 Januari 1989. Anggaran Dasar Perusahaan ini kemudian diubah sesuai dengan akta notaris No.63 tanggal 24 September 2001 oleh Nurdelia Tutupoly S.H., mengenai perubahan status dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, peningkatan modal dasar, dan modal dasar ditempatkan dan disetor Perusahaan, perubahan maksud dan tujuan serta perubahan lainnya. Perubahan ini telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 25 Januari 2002 dengan nomor Keputusan C-165.HT.01.04.Th.2002.
PT ATPK Resources Tbk (formerly named PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk was established on January 12, 1988 based on notary deed No. 27 of Linda Herawati S.H., and replaced by notary deed No. 11 dated July 1988. These notary deeds were approved by Ministry of Justice of the Republic of Indonesia on his decision letter No. C2-123.HT.01.Th.89 dated January 9, 1989. Such Company's article of association has changed, by notary deed No. 63 dated September 24, 2001 of Nurdelia Tutupoly S.H., concerning changes of status from a private company to a public company, increasing of authorized capital, issued and fully paid capital, and changes in company's goal and objectives, etc. The changes was approved by Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on Its Decision Letter No. C-165.HT.01.04 Th. 2002 dated January 25, 2002.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami perubahan berdasarkan akta notaris No. 20 dan 21 tanggal 7 Juni 2006 oleh Nurdelia Tutupoly S.H., tentang perubahan nama Perusahaan dari PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk menjadi PT ATPK Resources Tbk dan susunan pemegang saham serta perubahan domisili dari Medan ke Jakarta, dan pengembangan kegiatan usaha pada bidang pertambangan, energi, dan pembangkit listrik. Perubahan ini telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 14 Juli 2006 dengan nomor Keputusan C-20631.HT.01.04.Th.2006.
The Company's article of association has changed by notary deeds No. 20 and 21 of Nurdelia Tutupoly S.H., dated June 7, 2006 concerning changes of the Company's name from PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk to PT ATPK Resources Tbk, the composition of shareholders, movement of head office from Medan to Jakarta, and the expansion of the Company's business to mining, energy, and power plants. The changes was approved by Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on His Decision Letter NO. C20631.HT.01.04 Th. 2006 dated July 14, 2006.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 22 Nopember 2013, sesuai dengan akta notaris No. 33 tanggal 6 Desember 2013, yang dinyatakan kembali dalam akta No.42 tanggal 16 Desember 2013,dan akta No.18 tanggal 19 Mei 2014, Perubahan ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU.17240.AH.01.02 tahun 2014, tanggal 17 Juli 2014, dimana keduanya dibuat dihadapan Hasan Halim S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta. Akta tersebut mengenai:
The Company's articles of association have been amended several times, most recently by Extraordinary General Meeting of Shareholders dated November 22, 2013, as stated in notary deed No. 33 dated December 6, 2013, which replaced to notary deed No. 42 dated December 16, 2013,and deed No.18 dated May 19, 2014, these changes have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU.17240.AH.01.02 at 2014, dated July 17, 2014 by Hasan Halim S.H.,M.Kn., notary in Jakarta. The deed is concerning:
1.
1. Approval for increase of the Company's issued and fully paid capital as follows:
Persetujuan atas peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sebagai berikut: a)
Persetujuan Penawaran Umum Terbatas II ("PUT II") dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;
a) Approval of Limited Public Offering II ("PUT II") by issuing Preemptive Rights;
b)
Modal dasar Perusahaan berjumlah Rp2.636.000 yang terdiri atas saham Seri A sejumlah 831.204.669 saham (dalam nilai penuh), dengan nilai nominal Rp0,2 per saham atau jumlah nominal seluruhnya sebesar Rp166.240.934; dan saham Seri B sejumlah 24.697.590.662 saham (dalam nilai penuh) dengan nilai nominal Rp0,1 per saham atau jumlah nominal seluruhnya sebesar Rp2.469.759.066.
b) Authorized capital stock of the Company is amounted to Rp2,636,000 which consist of shares - Series A totalling 831,204,669 shares (in full amount) with nominal value Rp0.2 per share or total nominal of Rp166,240,934; and shares - Series B totalling 24,697,590,662 shares (in full amount) with nominal value of Rp0.1 per share or total nominal of Rp2,469,759,066.
Modal dasar ditempatkan dan disetor penuh berjumlah 5.760.245.414 saham (dalam nilai penuh) atau seluruhnya sebesar Rp659.145.008 yang terdii atas saham Seri A sejumlah 831.204.669 saham (dalam nilai penuh), dengan nilai nominal Rp0,2 per saham atau jumlah nominal seluruhnya Rp166.240.934 dan saham Seri B sejumlah 4.929.040.745 saham (dalam nilai penuh) dengan nilai nominal Rp0,1 per saham atau jumlah nominal seluruhnya Rp492.904.074.
Shares issued and fully paid amounted to 5,760,245,414 shares (in full amount) or total nominal of Rp659,145,008 which consist of shares - Series A totalling 831,204,669 shares (in full amount), with nominal value of Rp0.2 per share or total nominal of Rp166,240,934 and shares - Series B totalling 4,929,040,745 shares (in full amount) with nominal value of Rp0.1 per share of total nominal of Rp492,904,074.
8
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan) a.
Establishment and General Information (continued)
c)
Persetujuan atas penyertaan saham secara langsung oleh Perusahaan pada PT Mega Alam Sejahtera (entitas anak) sebesar 4.428.931 lembar saham (dalam nilai penuh) senilai Rp1.107.232.750 untuk tujuan transaksi pembelian alat-alat berat dan pemberian kompensasi atas infra struktur tambang batubara yang dimiliki PT Pacific Prima Coal (PPC) dan;
c) Approval of direct investment in shares by the Company in PT Mega Alam Sejahtera (subsidiary) totalling 4,428,931 shares (in full amount) equivalent to Rp1,107,232,750 for purchasing of heavy equipments and compensating of infra structure of coal mining which owned by PT Pacific Prima Coal (PPC) and;
d)
Persetujuan atas transaksi material dan afiliasi antara PT Mega Alam Sejahtera dengan PT Pacific Prima Coal sehubungan dengan rencana pembelian alat-alat berat dan pembelian kompensasi atas infra struktur tambang batubara.
d) Approval of material and affiliate transactions between PT Mega Alam Sejahtera and PT Pacific Prima Coal for purchasing of heavy equipments and compensating of infra structure of coal mining.
Persetujuan atas opsi kepada anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris serta karyawan Perusahaan untuk membeli sebagian dari sisa saham PUT II sebanyak - banyaknya 2,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan, seandainya tidak diambil oleh pembeli siaga.
2. Approval of the option of Board of Directors and Commissioners, and employees of the Company to purchase a portion of the remaining shares from PUT II, maximum 2.5% of the total number of shares issued, if is not taken by the standby buyer.
Pada tanggal 28 Maret 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-609/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas 135.450.000 lembar saham (dalam nilai penuh) Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 17 April 2002, saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On March 28, 2002, the Company obtained the effective letter from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) through his Letter No. S-609/PM/2002 in relation to its public offering of 135.450.000 shares (in full amount). On April 17, 2002, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan atau masing-masing sejumlah 5.760.245.414 lembar saham (dalam nilai penuh) telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.
On December 31, 2014 and 2013 and all of the Company’s 5,760,245,414 outstanding shares (in full amount) have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam usaha pertambangan, minyak dan gas bumi, infrastruktur tambang, perdagangan yang berkaitan dengan produk tambang, dan jasa perdagangan di bidang produk tambang, transportasi di bidang pertambangan, perkebunan dan kehutanan. Perusahaan berkantor pusat di AXA Tower Lantai 29, suite 01 Jl. Prof.Dr.Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta 12940.
Based on the article 3 of the Company's article of association, the scope of activities of the Company is engaged in the mining, oil and gas, mining infrastructure, trade related to mining products, and services trade in mining products, transportation in the field of mining, plantation and forestry. The Company's head office at AXA Tower 29th floor, suite 01 Jl. Prof.Dr.Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta 12940.
Entitas induk terakhir dalam kelompok usaha Grup adalah PT Pacific Prima Coal.
The global ultimate parent of the Group is PT Pacific Prima Coal .
2.
b.
a.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
b.
Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Awal H.Herry Tjahjana Ir. Anwar Pulukadang
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit The Company’s management at December 31, 2014 and December 31, 2013 consisted of the following: Board of Commissioners President Commissioner President Commissioner Independent Commissioner
Direksi Directors President Director Direktur Utama Raymond A. Bernardus Director Direktur Albert J Bangun Director Direktur Chandra Tjan Director Direktur Sihol Siagian Director Direktur Yanto Komite Audit Audit Committee Chairman Ketua Ir. Anwar Pulukadang Member Anggota Basa Sidabutar, SH,MH Member Anggota Siti Umi Nurbaidah, SE,AK Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan pada 31 Desember Head of Internal Audit and Corporate Secretary as of 2014 dan 2013 adalah Yana Mego dan Andreas Andy Santoso. December 31, 2014 and 2013 are Yana Mego and Andreas Andy Santoso.
9
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
1.
GENERAL (Continued)
b.
b.
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees (Continued)
c.
Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sejumlah 1065 dan 833 orang (tidak diaudit).
As at December, 31 2014 and December 31,2013, the Company had a total of 1065 and 833 permanent employees, respectively (unaudited) .
Entitas Anak
c. Subsidiaries
Perusahaan memiliki saham baik secara langsung maupun tidak langsung pada anak-anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
Anak Perusahaan / Subsidiaries
Kegiatan Usaha / Business Activity
The Company has ownership directly and indirectly shares in the following subsidiaries:
Persentase / Percentage
Lokasi / Location
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi / Total Assets Before Elimination 2014 2013
Entitas anak melalui kepemilikan langsung / Directly owned subsidiaries PT ATPK Resources a)
Energy
PT ATPK Resources a)
Power
PT Modal Mineral a)
Investasi
PT Mega Alam Sejahtera a)
Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas
99.00%
Jakarta
15,355
--
Pembangkit Tenaga listrik / Power Plant
99.00%
Jakarta
388,776
390,235
Pertambangan Batubara / Coal Mining
99.00%
Jakarta
1,919,516
5,579,740
Pertambangan Batubara / Coal Mining
99.99%
Berau, Kaltim
1,793,281,174
1,456,969,658
Entitas anak melalui kepemilikan tidak langsung / Indirectly owned subsidiaries PT MIM Geoservices Technology b)
Jasa Eksplorasi / Exploration Services
80.00%
Jakarta
481
481
PT Sarana Mandiri Utama
Pertambangan Batubara / Coal Mining
70.00%
Tarakan, Kaltim
1,690
2,452,310
PT MIM Nikelindo Mulia b)
Pertambangan Nikel / Nickel Mining
70.00%
Ampana, Sulteng
62,302
62,302
PT Wahana Bumi Mulia b)
Pertambangan Nikel / Nickel Mining
70.24%
Ampana, Sulteng
4,522
4,522
PT Otoma Global Mitra c)
Jasa Eksplorasi / Exploration Services
99.00%
Jakarta
6,855
6,855
b)
a)
dan entitas anak / and subsidiaries merupakan anak perusahaan dari PT Modal Investasi Mineral / are subsidiary of PT Modal Investasi Mineral c) merupakan anak perusahaan dari PT ATPK Energy Recources / are subsidiary of PT ATPK Energy Recources b)
10
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) c.
GENERAL (Continued) c. Subsidiaries (Continued)
Entitas Anak (Lanjutan) PT ATPK Energy Resources (ATER)
PT ATPK Energy Resources (ATER)
PT ATPK Energy Resources (ATER) berdiri pada tanggal 6 Juli 2006 berdasarkan akta pendirian Perseroan Terbatas No. 3, dari notaris Fathiah Helmi S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-00442.HT.01.01.TH.2006, tanggal 12 September 2006. Anggaran da+D297sar PT ATER telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No.10 tanggal 3 Desember 2012, yang di buat oleh Hasan Halim S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta Utara, mengenai persetujuan jual beli saham dan perubahan susunan Dewan Direksi dan Komisaris PT ATER. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHUAH.01.10-00737 tanggal 14 Januari 2013.
PT ATPK Energy Resources was established on July 6, 2006 based on notary deed No. 3, of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta. The notary deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. W7-00442.HT.01.01.TH.2006 on September 12, 2006. The articles of associations of PT ATER have been amend several times, most recently based on notary deed No. 10 dated December 3, 2012, made by Halim Hasan S.H.,M.Kn., notary at North Jakarta, in regards to approval of sale and purchase of share and changing of the composition of PT ATER's Board of Directors and Commissioners. The notary deed has been approved to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-00 737 dated January 14, 2013.
Ruang lingkup kegiatan PT ATER terutama bergerak dalam bidang penambangan minyak dan gas. PT ATER saat ini belum melakukan kegiatan operasi secara komersial.
The scope of activities of PT ATER are mining oil and gas. PT ATER is still not started its commercial operations.
PT ATER berkantor pusat di Wisma GKBI lantai 39, suite 3901, Jl. Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta 10210.
PT ATER domiciled in Wisma GKBI, 39 floor, suite 3901, Jalan Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta 10210.
PT ATPK Power Resources (ATPR)
PT ATPK Power Resources (ATPR)
PT ATPK Power Resources (ATPR) berdiri pada tanggal 6 Juli 2006 berdasarkan akta pendirian Perseroan Terbatas No. 4 oleh notaris Fathiah Helmi, S.H. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan SK No. W7-00441 HT.01.01-TH.2006 tertanggal 12 September 2006. Anggaran dasar PT ATPR telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 8 tanggal 3 Desember 2012, yang dibuat oleh Hasan Halim S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta Utara, mengenai persetujuan jual beli saham dan perubahan susunan Dewan Direksi dan Komisaris PT ATPR. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.10-01287, tanggal 21 Januari 2013.
PT ATPK Power Resources (ATPR) was established on July 6, 2006 based on notary deed No.4 of Fathiah Helmi, S.H. The notary deed has been approved by Ministry of Law and Human Right of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W7-00441 HT.01.01-TH.2006 dated September 12, 2006. The articles of associations of PT ATPR have been amend several times, most recently based on notary deed No. 8 dated December 3, 2012, made by Halim Hasan S.H.,M.Kn., notary in North Jakarta, in regards to approval of sale and purchase of share and changing of the composition of PT ATPR's Board of Directors and Commissioners. The notary deed has been approved to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-01 287, dated January 21, 2013.
Ruang lingkup kegiatan PT ATPR terutama bergerak dalam bidang infrastruktur dan pembangkit tenaga listrik. PT ATPR saat ini belum melakukan kegiatan operasi komersial.
The scope of activities of PT ATPR are infrastructure and power plant. PT ATPR is still not started its commercial operations.
PT ATPR berkantor pusat di Wisma GKBI lantai 39, Jl. Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta 10210.
PT ATPR domiciled in Wisma GKBI, 39 floor, suite 3901, Jalan Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta 10210.
PT Modal Investasi Mineral (MIM)
PT Modal Investasi Mineral (MIM)
PT Modal Investasi Mineral (MIM) didirikan berdasarkan akta No. 3 oleh Notaris Chandra Lim, S.H., tanggal 24 Januari 2006. Akta tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-05455 HT.01.01.TH.2006 tanggal 24 Februari 2006. Anggaran dasar PT MIM telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 5 dan 6 tanggal 3 Desember 2012 oleh notaris Hasan Halim S.H.,M.Kn., mengenai pelaksanaan pembelian saham sesuai dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas penawaran penjualan saham dari pemegang saham minoritas dalam PT MIM sejumlah 690 saham (dalam nilai penuh) (nominal Rp1.000 per lembar saham) sehingga kepemilikan saham Perusahaan di PT MIM berubah dari 96,77% (30.000 saham) (dalam nilai penuh) menjadi 99% (30.690 saham) (dalam nilai penuh).
PT Modal Investasi Mineral (MIM) was established by notary deed No. 3 by notary Chandra Lim, S.H., dated January 24, 2006. The notary deed has been approved by Ministry of Law and Human Right of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-05455 HT.01.01.TH.2006 February 24, 2006. Articles of associations of PT MIM have been amend several times, most recently based on notary deeds No. 5 and 6 dated December 3, 2012 by notary Hasan Halim S.H.,M.Kn., regarding to execution of preemptive rights from offering shares which owned by minority shareholders in PT MIM totalling 640 shares (in full amount) (with nominal value of Rp1,000 per share) or 2.23% from total capital stock of PT MIM. Therefore, the ownership of the Company in PT MIM was changing from 96.77% (30,000 shares) (in full amount) to 99% (30,690 shares) (in full amount).
11
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) c.
GENERAL (Continued) c. Subsidiaries (Continued)
Entitas Anak (Lanjutan) PT Modal Investasi Mineral (Lanjutan)
PT Modal Investasi Mineral (Continued)
Akta tersebut di atas telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-00747 tanggal 14 Januari 2013.
Such notary deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHUAH.01.01.10-00747 dated January 14, 2013.
Ruang lingkup kegiatan PT MIM terutama bergerak dalam bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian serta menjalankan tugas di bidang perdagangan, distribusi dan jasa lainnya. PT MIM saat ini belum melakukan kegiatan operasi komersial.
Scope of activities of PT MIM comprises mining and exctracting natural deposits, trading,material, to task distribution and other services. PT MIM is still not started its commercial operations.
PT MIM merupakan induk dari entitas anak yang bergerak dalam jasa eksplorasi dan pertambangan batu bara dan berkedudukan di AXA Tower Lantai 29, Kuningan City, Jl. Prof Dr. Satrio Kav. 18, Jakarta 12940.
PT MIM is a holding company from the subsidiary which has activities in exploration services and coal mining and domicile at AXA Tower 29th floor, Kuningan City, Jl. Prof Dr. Satrio Kav. 18, Jakarta 12940.
PT Mega Alam Sejahtera (MAS)
PT Mega Alam Sejahtera (MAS)
PT Mega Alam Sejahtera (MAS) didirikan berdasarkan akta notaris No. 1 oleh notaris Inge Rubiati Wardhana, S.H., tanggal 27 Pebruari 2003. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-16732 HT.01.01.TH.2003 tanggal 17 Juli 2003. Anggaran dasar PT MAS telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 43 tanggal 16 Desember 2013 yang di buat di hadapan notaris Hasan Halim S.H.,M.Kn., dan didasarkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT MAS, di mana PT MAS telah menyetujui untuk meningkatkan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor penuh PT MAS yang semula sebesar Rp500.000 dan Rp125.000 masing-masing terdiri dari 2.000 dan 500 lembar saham (dalam nilai penuh), menjadi sebesar Rp4.429.431.000 untuk modal dasar dan Rp1.107.357.750 untuk modal ditempatkan dan disetor penuh, yang masing-masing terdiri dari 17.717.724 dan 4.429.431 lembar saham (dalam nilai penuh). Seluruh peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor penuh PT MAS telah diambil seluruhnya oleh PT ATPK Resources Tbk (entitas induk).
PT Mega Alam Sejahtera (MAS) was established based on the notary deed No. 1 by notary Inge Rubiati Wardhana, S.H., dated February 27, 2003. This deed was approved by Ministry of Law and Human Right of Republic Indonesia on its Decision Letter No.C-16732.HT.01.01.TH.2003 dated July 17, 2003. Articles of associations of PT MAS have been amend several times, most recently based on the notary deed No. 43 dated December 16, 2013 by notary Hasan Halim S.H.,M.Kn., which referred to Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT MAS where as has agreed to increase the authorized capital stock and issued and fully paid capital stock of PT MAS from Rp500,000 and Rp125,000, consist of 2,000 and 500 shares (in full amount), become Rp4,429,431,000 for authorized capital stock and Rp1,107,357,750 for issued and fully paid capital stock, which consist of 17,717,724 and 4,429,431 shares (in full amount). Such increasing in authorized and issued and fully paid capital stock has been taken by PT ATPK Resources Tbk (parent entity).
Akibat peningkatan modal saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh PT MAS di atas, menyebabkan persentase kepemilikan saham PT MIM yang sebelumnya merupakan pemegang saham mayoritas dari PT MAS menjadi terdilusi yang semula sebesar 70% menjadi 0,01% dari jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh PT MAS. Adapun nilai dan jumlah saham yang dimiliki PT MIM pada PT MAS tidak berubah, yaitu tetap sebesar Rp 87.500, terdiri dari 350 lembar saham (dalam nilai penuh).
As a result of increasing of authorized and issued and fully paid capital stock of PT MAS, the percentage of ownership of PT MIM has been dilluted where as previously PT MIM was major shareholder of PT MAS from 70% to 0.01% from total issued and fully paid capital stock of PT MAS. Total amount and number of shares which owned by PT MIM in PT MAS are remaining the same, consist of 350 shares (in full amount) amounted to Rp 87,500.
Pada saat ini, ruang lingkup usaha PT MAS bergerak di bidang pertambangan batubara dan berdomisili di Berau, Kalimantan Timur. PT MAS mulai beroperasi pada tahun 2010.
Currently, the scope of activities of PT MAS is engaged in coal mining and domiciled in Berau, East Kalimantan. PT MAS started its commercial operations in 2010.
12
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) c.
GENERAL (Continued) c. Subsidiaries (Continued)
Entitas Anak (Lanjutan) PT MIM Geoservices Technology (MGT)
PT MIM Geoservices Technology (MGT)
PT MIM Geoservices Technology (MGT) didirikan berdasarkan akta notaris No. 3 oleh notaris Chandra Lim, S.H., tanggal 9 Februari 2006. Akta tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C11781.HT.01.01.TH.2006 tanggal 25 April 2006. Berdasarkan akta notaris No. 44 tanggal 23 Juli 2008 oleh Chandra Lim, S.H., anggaran dasar PT MGT mengalami perubahan, yang disesuaikan dengan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Atas akta notaris tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-04878 AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Pebruari 2009.
PT MIM Geoservices Technology (MGT) was established based on notary deed No. 3 of Chandra Lim, S.H., dated February 9, 2006. This deed was approved by Ministry of Law and Human Rights Republic Indonesia in decision letter No. C-11781.HT.01.01.TH.2006 dated April 25, 2006. Based on notary deed No. 44 dated July 23, 2008 by Chandra Lim, S.H., articles of association of PT MGT was amend to conform with Law No.40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. Such notary deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-04 878 AH.01.02.Tahun 2009, dated February 18, 2009.
Ruang lingkup kegiatan PT MGT terutama bergerak dalam bidang jasa eksplorasi. PT MGT memulai aktivitas komersialnya pada bulan Maret 2006.
Scope of activities of PT MGT comprises exploration service. PT MGT started its commercial operations in March 2006.
PT MGT berkedudukan di Jakarta dan beroperasi di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku Utara dan Lampung.
PT MGT domiciled in Jakarta, and conducts its operations in East Kalimantan, Central Kalimantan, North Maluku and Lampung.
PT Sarana Mandiri Utama (SMU)
PT Sarana Mandiri Utama (SMU)
PT Sarana Mandiri Utama (SMU) didirikan berdasarkan akta notaris No. 3 oleh notaris Rudy Limantara, S.H., notaris di Tarakan, tanggal 6 Agustus 2002. Akta tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-16310.HT.01.01.TH.2002 tanggal 27 Agustus 2002. Anggaran dasar PT SMU telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 119, tanggal 20 Juli 2011, oleh Bakhtiar S.H., mengenai perubahan susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Atas akta notaris tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-27665 tanggal 25 Agustus 2011.
PT Sarana Mandiri Utama (SMU) was established based on the notary deed No. 3 by Rudi Limantara, S.H., notary in Tarakan, dated August 6, 2002. This deed has been approved by Ministry of Law and Human Right in its Decision Letter No.C-16310.HT.01.01.TH.2002 dated August 27, 2002. Articles of association of PT SMU was amend several times, most recent based on notary deed No. 119, dated July 20, 2011, by Bakhtiar S.H. Such notary deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No.AHU-AH.01.1027665 dated August 25, 2011.
Ruang lingkup kegiatan PT SMU bergerak di bidang pertambangan batubara dan berdomisili di Tarakan, Kalimantan Timur. PT SMU saat ini belum melakukan kegiatan operasi komersial.
Scope of activities of PT SMU comprises in coal mining. PT SMU domiciled in Tarakan, East Kalimantan. PT SMU is still not started its commercial operations.
PT MIM Nikelindo Mulia (MNM)
PT MIM Nikelindo Mulia (MNM)
PT MIM Nikelindo Mulia (MNM) didirikan berdasarkan akta notaris No. 32 oleh notaris Chandra Lim, S.H., tanggal 5 April 2007. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W29-01065HT.01.01-TH.2007 tanggal 4 Juni 2007. Berdasarkan akta notaris No. 44 tanggal 13 Agustus 2008 oleh Chandra Lim, S.H., anggaran dasar PT MNM mengalami perubahan, yang disesuaikan berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-60421.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 9 September 2008.
PT MIM Nikelindo Mulia (MNM) was established based on the notary deed No. 32 of Chandra Lim, S.H., dated April 5, 2007. This notary deed have been approved by the Ministry of Justice of Republik Indonesia by decision letter No. W2901065HT.01.01-TH.2007 dated June 4, 2007. Based on notary deed No. 44 dated August 13, 2008 by Chandra Lim, S.H., articles of association of PT MNM was amend to conform with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. This deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-60421.AH.01.02.Tahun 2008, dated September 9, 2008.
Ruang lingkup usaha PT MNM bergerak di bidang perdagangan dan pertambangan. PT MNM saat ini belum melakukan kegiatan operasi komersial.
Scope of activities of PT MNM comprises in mining and trading. PT MNM is still not started its commercial operation.
13
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) c.
d.
GENERAL (Continued) c. Subsidiaries (Continued)
Entitas Anak (Lanjutan) PT Wahana Bumi Mulia (WBM)
PT Wahana Bumi Mulia (WBM)
PT Wahana Bumi Mulia (WBM) didirikan berdasarkan akta notaris No. 122 oleh notaris Bakhtiar, S.H., tanggal 17 Maret 2006, yang bedomisili di Tenggarong. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C15103 HT.01.01.TH.2006 tanggal 23 Mei 2006. Berdasarkan akta notaris No. 45 tanggal 13 Agustus 2008 oleh Chandra Lim, S.H., anggaran dasar PT WBM telah mengalami perubahan, yang disesuaikan dengan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-61484.AH..01.02.Tahun 2008, tanggal 11 September 2008.
PT Wahana Bumi Mulia (WBM) was established based on the notary deed No. 122 by notary Bakhtiar, S.H., in Tenggarong dated March 17, 2006. This notary deed have been approved by the Ministry of Justice of Republik Indonesia by decision letter No. C-15103 HT.01.01.TH 2006 dated May 23, 2006. Based on notary deed No. 45 dated August 13, 2008 by Chandra Lim, S.H., articles of association of PT WBM was amend to conform with Law No.40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. This deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU61484.AH..01.02.Tahun 2008, dated September 11, 2008.
Ruang lingkup usaha PT WBM bergerak di bidang perdagangan dan pertambangan. PT WBM saat ini belum melakukan kegiatan operasi komersial.
Scope of activities PT WBM comprises in trading and mining. PT WBM is still not started its commercial operations.
PT Otoma Global Mitra (OGM)
PT Otoma Global Mitra (OGM)
PT Otoma Global Mitra (OGM) didirikan berdasarkan akta notaris No. 31 oleh Notaris Drajat Darmadji S.H., tanggal 5 April 2001. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-03198 HT.01.01.TH.2001. tanggal 12 Juli 2001. PT ATPK Resources Tbk mengakuisisi saham PT OGM pada tanggal 20 Nopember 2007. Berdasarkan akta notaris No. 13 tanggal 14 Nopember 2007 oleh Sri Intansih, S.H., notaris di Jakarta, anggaran dasar PT OGM telah disesuaikan dengan UndangUndang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C03961.HT.01.04.TH.2007, tanggal 21 Nopember 2007.
Ruang lingkup usaha PT OGM bergerak di bidang jasa exploitasi produksi minyak bumi, gas dan perdagangan. PT OGM saat ini belum melakukan kegiatan operasi komersial.
PT Otoma Global Mitra (OGM) was established based on the Notary Deed No.31 dated April 5, 2001 of Dradjat Darmadji , S.H., This deed was approved by Ministry of Law and Human Right of Republic Indonesia on its Decision Letter No.. C-03198 HT.01.01.TH.2001 dated July 12, 2001. PT ATPK Resources Tbk acquired share of PT OGM on November 20, 2007. Based on notary deed No. 13 dated Nopember 14, 2007 by Sri Intansih, S.H., notary in Jakarta, the articles of association was amend with Law No.40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. This notary deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. C-03961.HT.01.04.TH.2007, dated November 21, 2007. Scope of activities PT OGM comprises in area exploration, production oil and gas trading. PT OGM is still not started its commercial operations.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these Consolidated Financial Statements, the Company and its subsidiaries are collectively reffered as the “Group”. d. Licenses for exploration, Exploitation, and Production
Ijin Eksplorasi, Eksploitasi, dan Produksi
Tanggal Perolehan Ijin Produksi / Production Total Cadangan Total Cadangan Nama Lokasi / License Terbukti (MT) / Total Terkira (MT) / Total Name of Acquisition Tanggal Jatuh Proven Reserve Probable Reserve Location Date (MT) (MT) Tempo / Due Date
Total Produksi / Total Production (Ton/Tonnes)
Tahun Berjalan / Current Period
Total Cadangan Terkira (MT) 31 Desember 2014 / Total Probable Reserve (MT) as of December 31, 2014
Akumulasi / Accumulated
Kab. Berau Kalimantan Timur *)
30 April 2006 / 30 April 2026 / April April 30, 2006 30, 2026
14,170
41,470
37,860
20 April 2006 / 20 April 2016 / April April 20, 2006 20, 2016
3,458
5,800
N/A
3,610
37,860
Kab. Tana Tidung Kalimantan Timur **)
14
N/A
5,800
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
d.
2.
1.
UMUM (Lanjutan)
d. Licenses for exploration, Exploitation, and Production
Ijin Eksplorasi, Eksploitasi, dan Produksi (lanjutan) *) Berdasarkan laporan JORC Resource and Reserve Statement oleh PT SRK Consulting pada bulan September 2006, jumlah cadangan batubara Kab. Berau - Kalimantan Timur pada 31 Desember 2014 setelah dikurangi dengan jumlah produksi aktual selama tahun 2006 hingga 2014 adalah sebesar 37,86 juta MT (dalam nilai penuh).
Based on JORC Resource and Reserve Statement report conducted by PT SRK Consulting in September 2006, total reserves of Berau District - East Kalimantan as of December 31, 2014 amounted to 37.86 million MT (in full amount) after deducted with actual production during 2006 until 2014.
**) Berdasarkan laporan penyelidikan semi detail geologi daerah susun menjelutung, Desa Sengkong, Kecamatan Sesayat Hilir, Kabupaten Bulungan - Kalimantan Timur oleh PT Hadano Putra Perdana pada bulan Januari 2006, jumlah cadangan batubara Kab. Tana Tidung - Kalimantan Timur pada 31 Desember 2014 setelah dikurangi dengan jumlah produksi aktual selama tahun 2006 hingga 2014 adalah sebesar 5,8 juta MT (dalam nilai penuh).
Based on semi-detail geological research report in susun menjelutung region, Sengkong Village, Sesayat Hillir SubDistrict, Bulungan District - East Kalimantan conducted by PT Hadano Putra Perdana in January 2006, total reserves of Tana Tidung District - East Kalimantan as of December 31, 2014 amounted to 5.8 million MT (in full amount) after deducted with actual production during 2006 until 2014.
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (PSAK dan ISAK REVISI) a.
GENERAL (Continued)
2.
ADOPTION OF REVISED STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATION a. Standards Effective in the Current Year
Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah perubahan dan pencabutan atas standar yang wajib diterapkan oleh Grup untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2014: ISAK 27: "Pengalihan Aset dari Pelanggan" • ISAK 28: "Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen • Ekuitas" ISAK 29: "Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi • pada Pertambangan Terbuka" PPSAK No. 12: "Pencabutan PSAK 33 "Aktivitas Pengelupasan • Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum" PPSAK No. 10: "Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi • Reorganisasi"
The following amendments and revocation of standards that are mandatory for the Group for first time for the financial year beginning January 1, 2014: • IFAS 27 : " Transfer of Assets From Customer" • IFAS 28 : " Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments" • IFAS 29: "Stripping Cost in The Production Phase of a Surface Mine" • Revocation (PPSAK) 12: "Revocation of SFAS 33 "Stripping Cost Activity and Enviromental Management in The General Mining" • Revocation (PPSAK) No. 10: "Revocation of SFAS No. 51:"Accounting for Quasi-Reorganization"
Tidak ada pernyataan standar akuntansi keuangan atau interpretasi standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2014 yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup, kecuali Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 29, "Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Tambang Terbuka".
There are no statements of financial accounting standards or interpretations of statements of financial accounting standards that are effective for the first time for the financial year beginning on January 1, 2014 that have a material impact on the consolidated financial statements of the Group, except for Interpretation of Statements of Financial Accounting Standards (IFAS) 29, "Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine".
Interpretasi ini mengatur biaya pemindahan material yang timbul dalam aktivitas penambangan terbuka selama tahap produksi. Interpretasi ini juga mencakup biaya pengupasan lapisan tanah seperti: a. Pengakuan biaya pengupasan lapisan tanah pada tahap produksi sebagai aset; b. Pengukuran awal aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dan;
This interpretation covers the cost of waste removal incurred in the production phase of a surface mine. This interpretation also covers waste removal cost activities such as: a. Recognition of waste removal costs in the production phase as an asset; b. Initial recognition of waste removal asset activities and;
c.
Pengukuran selanjutnya aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.
Interpretasi ini mengharuskan Grup untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi: a. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomis masa depan (peningkatan akses menuju lapisan mineral) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas; b. Entitas dapat mengidentifikasi komponen lapisan mineral yang aksesnya telah ditingkatkan dan; c. Biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.
15
c.
Subsequent recognition of waste removal asset activities.
The interpretation requires the Group to recognise a stripping activity asset if, and only if, all of the following are met: a. It is probable that the future economic benefit (improved access to the mineral body) associated with the stripping activity will flow to the entity; b. The entity can identify a component of the mineral body for which access has been improved and; c. The costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (PSAK dan ISAK REVISI) (Lanjutan) a.
b.
2.
ADOPTION OF REVISED STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATION (Continued) a. Standards Effective in the Current Year (Continued)
Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (Lanjutan) Karena itu, interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk menghapus aset aktivitas pengupasan lapisan tanah yang ada ke saldo awal laba pada permulaan periode sajian terawal, jika aset tersebut tidak dapat dikaitkan dengan komponen lapisan cadangan yang teridentifikasi. Interpretasi tersebut juga mungkin mengharuskan entitas yang saat ini mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah mereka sebagai biaya produksi untuk meninjau kembali pendekatan mereka dan mengkapitalisasi sebagian dari biaya mereka.
As such, the interpretation requires mining entities to write off the existing stripping assets to opening retained earnings at the beginning of the earliest period presented, if the assets cannot be attributed to an identifiable component of a mineral body. The interpretation may also require entities that presently allocate their stripping costs as a production cost to revisit their approach and capitalise a portion of their costs.
Pada 1 Januari 2014, Grup tidak memiliki biaya pengupasan tanah tangguhan yang dicatat di laporan keuangan. ISAK 29 juga tidak mempengaruhi kebijakan akuntansi untuk pencatatan biaya pengupasan tanah tahun berjalan.
As at January 1, 2014, the Group did not recognise any deferred stripping asset in the financial statements. ISFAS 29 also does not impact the accounting policy of stripping cost recognition in the current year.
Atas berlakunya ISAK 29, PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” dinyatakan dicabut melalui PPSAK No. 12, “Pencabutan PSAK No. 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”. Pencabutan standar ini berlaku mulai 1 Januari 2014.
Due to the application of ISFAS 29, SFAS No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining” was officially withdrawn through PPSAK No. 12, “Withdrawal of SFAS No. 33: Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”. The withdrawal of this standard was effective January 1, 2014.
Pernyataan yang Telah Dikeluarkan tapi Belum Berlaku Efektif Berikut ini interpretasi dan revisi standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia di tahun 2014 dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, dimana penerapan dini tidak diperkenankan:
b. Standards Issued which Are Not Yet Effective The following are interpretation and revision of accounting standards issued by Financial Accounting Standard Board of the Institute of Accountants in 2014 and started effective in beginning or after January 1, 2015 that early implementation is prohibited:
•
PSAK 1 (revisi 2013): "Penyajian Laporan Keuangan"
•
•
PSAK 4 (revisi 2013): "Laporan Keuangan Tersendiri"
•
•
PSAK 15 (revisi 2013): "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama" PSAK 24 (revisi 2013): "Imbalan Kerja" PSAK 46 (revisi 2014): "Pajak Penghasilan" PSAK 48 (revisi 2014): "Penurunan Nilai Aset" PSAK 50 (revisi 2014): "Instrumen Keuangan: Penyajian"
•
•
•
PSAK 55 (revisi 2014): "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" PSAK 60 (revisi 2014): "Instrumen Keuangan: Pengungkapan"
• • •
PSAK 65: "Laporan Keuangan Konsolidasian" PSAK 66: "Pengaturan Bersama" PSAK 67: "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain"
• • •
• •
PSAK 68: "Pengukuran Nilai Wajar" ISAK 26 (revisi 2014): "Penilaian Ulang Derivatif Melekat"
• •
• • • • •
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari standar-standar akuntansi tersebut di atas.
16
• • • •
•
SFAS 1 (revised 2013): "Presentation of Financial Statements" SFAS 4 (revised 2013): "Separate Financial Statements" SFAS 15 (revised 2013): "Investments in Associates and Joint Ventures" SFAS 24 (revised 2013): "Employee Benefits" SFAS 46 (revised 2014): "Income Tax" SFAS 48 (revised 2014): "Impairment of Asset" SFAS 50 (revised 2014): "Financial Instrument: Presentation" SFAS 55 (revised 2014): "Financial Instrument:Recognition and Measurement" SFAS 60 (revised 2014): "Financial Instrument: Disclosure" SFAS 65: Consolidated Financial Statements" SFAS 66: "Joint Arrangements" SFAS 67: "Disclosures of Interests in Other Entities" SFAS 68: "Fair Value Measurements" IFAS 26 (revised 2014): "Reassessment of Embedded Derivative"
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is still evaluating the potential impact of those accounting standards.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
b.
c.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES a. Compliance to the Financial Accounting Standards
Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The Group’s consolidated financial statements has been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (FASB-IIA) and Regulations from Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” and Decree No. KEP347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements the issuer or public company. b. Consolidated Financial Statements Presentation The consolidated financial statements have been prepared based on going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Group. c. Principle of Consolidation
Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50%.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
a. power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; b. power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
c.
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
c.
d.
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or d. power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that exercisable or convertible on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.
a. b.
17
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c.
d.
c. Principle of Consolidation (Continued)
Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaanperusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Group as one business entity.
Kerugian pada entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;
In case of loss of control over a subsidiary, the Group: - derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
-
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi atas selisih kurs, yang dicatat pada ekuitas, jika ada;
-
derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any;
-
mengakui nilai wajar atas pembayaran yang diterima;
-
recognizes the fair value of the consideration received;
-
mengakui nilai wajar atas setiap investasi yang tersisa; mengakui setiap surplus atau defisit pada laporan laba rugi; dan
-
recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
-
mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya sebagai laba atau rugi atau laba ditahan.
-
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP merupakan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang diatribusikan kepada kepemilikan atas ekuitas yang secara langsung atau tidak langsung tidak dimiliki oleh Perusahaan, yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan sebagai ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai penambahan modal dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak" pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Transaction difference in equity changes of subsidiaries is stated as an addition to equity in the account “Transaction Concerning Equity Change of Subsidiary” in the consolidated statements of financial position. d. Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
e.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all investments with have maturity date on of three months or less from the dates of placement and not pledged as a loans collateral. e. Trade receivables and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Trade and other receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, except where the effect of discounting would be immaterial, less provision for impairment.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang raguragu dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.
Provision for impairment is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. Provision is written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
18
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f.
g.
f. Inventories
Persediaan Persediaan batubara dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi neto. Harga perolehan ditentukan dengan metode biaya rata-rata. Biaya persediaan batubara mencakup biaya penambangan, biaya langsung lainnya, dan alokasi bagian biaya tidak langsung variabel dan tetap. Biaya tersebut tidak termasuk biaya pinjaman. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Coal inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined based on the average cost method. The cost of coal inventories includes mining costs, other direct costs and an appropriate portion of fixed and variable overheads. It excludes borrowing costs. The net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Persediaan suku cadang, bahan bakar, minyak pelumas, dan bahan pendukung dinilai dengan harga perolehan dikurangi dengan provisi persediaan usang dan bergerak lambat. Harga perolehan ditentukan dengan metode harga rata-rata. Provisi persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Bahan pendukung kegiatan pemeliharaan dicatat sebagai beban produksi pada tahun atau periode digunakan.
Spare parts, fuel, lubricants and supplies are valued at cost less a provision for obsolete and slow moving inventory. Cost is determined based on the average cost method. A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. Supplies of maintenance materials are charged to production costs in the year or period in which they are used.
g. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba-rugi tahun yang bersangkutan.
The accounting and records of the Group are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year in foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs tengah Bank Indonesia per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013:
The average rate of Bank of Indonesia prevailing at September 30, 2014 and 2013:
2014 31 Des / Dec 31 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Dolar Kanada (CAD)
12.44 9.42 10.73
Berdasarkan evaluasi manajemen, Grup tidak terkena dampak dari PSAK 10 (Revisi 2010) mengenai Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing dengan pertimbangan harga penjualan batu bara walaupun dalam mata uang USD, tetapi tidak mengikuti harga batu bara acuan internasional, dimana harga penjualan sudah ditentukan pada harga dan berlaku untuk jangka waktu yang telah disepakati bersama.
h.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
2013 31 Des / Dec 31 12.19 9.63 11.44
1 US Dollar 1 Singapore Dollar 1 Canadian Dollar
Based on management's evaluation, the Group is not exposed to the impact of SFAS 10 (Revised 2010) on the Effects of Changes in Foreign Exchange consider to the coal sales price that even the price in USD, however, such price does not follow the international coal price, in which the sales price has been determined with certain price and valid for a period of time which has been agreed. h. Related Parties
Pihak-pihak Berelasi Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dimana dari definisi pihak-pihak berelasi sesuai PSAK No. 7 revisi 2010 adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai “entitas pelapor”). Definisi pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Group has engaged in transactions with related parties who have a related party relationship. The definition used of related party relationship appropriate with PSAK No. 7 revised 2010, regarding Related Party Disclosures. Related parties are defined as follows:
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
1) A person or a close member of that person’s family is related to the reporting entity if that person :
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ;
a. Has control or joint control over the reporting entity ;
1)
a.
19
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h.
2)
b.
Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
c.
Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
2) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
a.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);
b.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
b.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
c.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
c.
Both entities are joint ventures of the same third party;
d.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
d.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
e.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
e.
The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
f.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a ; atau
f.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a) ; or
g.
Orang yang didentifikasikan dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas)
A person identified in (1)(a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). All transactions made by the related parties, either conducted by or not conducted under interest rate or price, similar requirements and conditions as conducted by the third party shall be disclosed in consolidated financial statement. g.
i. Prepaid Expenses
Biaya Dibayar Di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
j.
b. Has significant influence over the reporting entity; or c. Management personnel is a member of the key of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
a.
Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian. i.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Related Parties (Continued)
Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan)
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight line method. j. Fixed Assets
Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Aset tetap, setelah pengakuan awal, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan. Taksiran masa manfaat ekonomis untuk masingmasing aset tetap adalah sebagai berikut:
Fixed assets, after initial recognition, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
20
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j.
j. Fixed Assets (Continued)
Aset Tetap (Lanjutan)
Masa Manfaat / Useful Life 20 tahun/ years 4 - 20 tahun/ years 4 - 16 tahun/ years 4 tahun/ years 4 tahun/ years 4 tahun/ years 4 tahun/ years
Bangunan Prasarana Mesin dan alat berat Peralatan Perlengkapan kantor Inventaris Kendaraan
k.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Buildings Infrastructures Machineries and heavy equipments Tools Office furniture and fixtures Office equipment and supplies Vehicles
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Umur ekonomik hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai, tidak disusutkan, kecuali terdapat bukti bahwa perpanjangan hak kemungkinan besar tidak dapat diperoleh. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian biaya perolehan aset tanah, sedangkan biaya perpanjangan atas hak, diakui sebagai aset lain-lain dan amortisasi selama masa manfaat hak yang diperoleh atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at cost and is not depreciated. The economic life of right to cultivate, right to build and use rights, not depreciated, unless there is evidence that the extension of rights most likely can not be obtained. The cost of legal rights to the land when the land was first acquired is recognized as part of the cost of land assets, while the cost of the extension of the right to be recognized as other assets and amortized over the useful life of the acquired rights or economic life of the land, whichever is lower.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok Aset tetap yang bersangkutan. Laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to income as incurred; significant renewals and improvements are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected as income for the year.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset harus diturunkan sesuai dengan nilai yang dapat diperoleh kembali, yang merupakan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektip.
The estimated usefull lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimated accounted for on a prospective basis.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya dengan metode garis lurus.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease and depreciated using straight line method. k. Exploration and Evaluation Assets
Aset Eksplorasi dan Evaluasi Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis, dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.
Exploration and evaluation activity involves the search for mineral resources after the Group has obtained legal rights to explore in a specific area, determination of the technical feasibility and assessment of the commercial viability of an identified resource.
Pengeluaran eksplorasi dan berhubungan langsung dengan:
Exploration and evaluation expenditure comprises costs that are directly attributable to:
evaluasi
meliputi
biaya
yang
-
perolehan hak untuk eksplorasi
-
-
kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika
-
-
pengeboran eksplorasi
-
-
pemaritan dan pengambilan contoh; dan aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
-
-
21
-
acquisition of rights to explore; topographical, geological, geophysical studies; exploratory drilling;
geochemical
and
trenching and sampling; and activities involved in evaluating the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Exploration and Evaluation Assets (Continued)
Aset Eksplorasi dan Evaluasi (Lanjutan) Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration and evaluation expenditure related to an area of interest is written off as incurred, unless it is capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i)
terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau (ii) kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
(i) the rights of tenure of an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak termasuk aset berwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
Capitalised costs include costs directly related to exploration and evaluation activities in the relevant area of interest, and exclude physical assets, which are recorded in fixed assets. General and administrative costs are allocated to an exploration or evaluation asset only to the extent that those costs can be related directly to operational activities in the relevant area of interest.
Aset eksplorasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas.
Capitalised exploration and evaluation expenditure is written off where the above conditions are no longer satisfied. Identifiable exploration and evaluation assets acquired in a business combination are recognised initially as assets at fair value on acquisition and subsequently at cost less impairment charges. Exploration and evaluation expenditure incurred subsequent to the acquisition of an exploration asset in a business combination is accounted for in accordance with the policy outlined above.
Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan.
As the exploration and evaluation assets are not available for use, they are not depreciated.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai, yaitu:
Exploration and evaluation assets are assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist.
(ii) exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.
a.
Periode entitas memiliki hak melakukan eksplorasi dalam suatu wilayah tertentu telah kadaluarsa selama periode berjalan atau akan kadaluarsa dalam waktu dekat, dan diperkirakan tidak diperbarui;
a. The period for which the entity has the right to explore in the specific area has expired during the period or will expire in the near future, and is not expected to be renewed;
b.
Pengeluaran substantif untuk eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral lebih lanjut dalam wilayah tertentu tidak dianggarkan atau direncanakan;
b. Substantive expenditure on further exploration for and evaluation of mineral resources in the specific area is neither budgeted nor planned;
c.
Eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral dalam wilayah tertentu tidak menunjukkan penemuan yang memenuhi skala ekonomis pertambangan sumber daya mineral dan entitas telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dalam wilayah tersebut;
c.
22
Exploration for and evaluation of mineral resources in the specific area have not led to the discovery of commercially viable quantities of mineral resources and the entity has decided to discontinue such activities in the specific area;
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k.
l.
k. Exploration and Evaluation Assets (Continued)
Aset Eksplorasi dan Evaluasi (Lanjutan) d.
Keberadaan data yang cukup mengindikasikan bahwa, meskipun pengembangan pada suatu wilayah tertentu sedang dalam proses pengerjaan, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi tidak dapat terpenuhi seluruhnya dari keberhasilan pengembangan atau penjualan aset tersebut.
d. Sufficient data exist to indicate that, although a development in the specific area is likely to proceed, the carrying amount of the exploration and evaluation asset is unlikely to be recovered in full from successful development or by sale. l. Intangible Assets
Aset Tak Berwujud Beban yang terjadi sehubungan dengan akuisisi anak perusahaan seperti goodwill, dan perolehan atas software aplikasi akuntansi dan perpajakan diakui sebagai Aset tak berwujud. Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dengan proporsi nilai wajar Aset bersih anak perusahaan pada saat perolehan. Aset tak berwujud diamortisasi selama 4 tahun dengan metode garis lurus.
Cost related to acquirement of subsidiaries such goodwill, and acquirement of tax and accounting applications program recognized as intangible assets. Goodwill represents excess of investment cost over the proportionate underlying fair value of the acquired subsidiaries' net assets at acquisition date. Intangible assets is amortized using straight-line method over 4 years. m. Revenues and Expenses Recognition
m. Pengakuan Pendapatan dan beban Penjualan diakui pada saat hak kepemilikan beralih kepada pembeli atau jasa telah diberikan kepada rekanan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis ).
n.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Sales are recognized at the time of shipment when the title passes to the buyer or services have given to the customer. Expenses are recognized when incurred.
n. Financial Instruments
Instrumen Keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
The Group classifies its financial instruments as follows:
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Group classifies financial assets in one of the following four categories as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-tomaturity investments; and (iv) available for sale financial assets. This classification depends on the Group’s purpose of financial assets’ acquisition. Management determined financial assets’ classification at initial acquisition.
•
•
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
•
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
23
Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets which recognized at fair value through profit or loss are financial assets for trading. Assets are classified in this category when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.As of reporting date, the Group has no financial assets at fair value through profit or loss.
•
Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Financial Instruments (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi - non usaha. •
•
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
Financial assets which classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, trade receivable, other receivables and non - trade related parties receivables. •
Held-to-Maturity Investments Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a)
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
a) investments which from its initial recognition were designated as financial assets measured at fair value through profit or loss;
b)
investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
b) investments were designated as available for sale; and
c)
investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
c) investments that meet the definition of loans and receivables.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh temponya.
As of reporting date, the Group has no held-to-maturity investments. •
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)
Available for Sale Financial Assets (AFS)
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets available for sale are non-derivative financial assets that held during a certain period with intention for sale in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or are not classified as loans and receivables, investments that classified into held-to-maturity or financial assets at fair value through profit or loss.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui sebagai laba atau rugi.
Gains or losses arising from changes in fair values are recognized in other comprehensive income with the exception of impariment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets which are rcognized in profit or loss.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of reporting date, the Group has no available for sale financial assets
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
•
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
•
significant financial counterparty; or
•
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
•
default or delinquency in interest or principal payments; or
•
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
•
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
24
difficulty
of
the
issuer
or
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Financial Instruments (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba atau rugi. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan sebagai laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance of impairment account and the amount of the loss is recognized as profit or loss. If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decrease and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reserved to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal. The ammount of such reversal is recognized as profit or loss.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to consolidated statements of comprehensive income in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in statements of comprehensive income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.
25
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Financial Instruments (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost.
•
•
•
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL)
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are the financial liabilities that are designated for trade. Financial liabilities are classified for trade if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except those effectively designated as hedging instruments.
Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
The Group has no financial liabilities at fair value through profit or loss.
Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
•
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured using amortized cost.
Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha, utang lain-lain, biaya akrual, dan utang pihak berelasi - non usaha.
Financial liabilities which categorized into financial liabilities at amortized cost are trade payables, other payables, accrued expenses, and non - trade related parties payables.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.
The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay.
Jika Grup memiliki secara subtansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Offsetting Financial Instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount are reported in the consolidated statements of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realize the asset and settle the liability simultaneously.
26
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n.
o.
n. Financial Instruments (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan) •
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi (Lanjutan)
•
Financial Liabilities at Amortized Cost (Continued)
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba atau rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL. o. Impairment of Non - Financial Assets
Penurunan Nilai Aset - Non Keuangan Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset ( UPK).
At the reporting date, Group review the carrying value of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any indication exists, the recoverable value of the asset is estimated to determine the extent of impairment loss (if any). If it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, Group estimates the recoverable amount of the cash-generating unit of the asset (UPK).
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi.
Recoverable amount is determined for an individual asset is the higher amount between the fair value of an asset or UPK less costs to sell and its value in use, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. If the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and the carrying value of assets reduced to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in profit or loss.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yangmenggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dapat didukung oleh penilaian multiple atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In calculating the value in use, the estimated future net cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate which describes the current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions, if available. If there are no such transactions, Business Group uses appropriate valuation model to determine the fair value of assets. These calculations can be supported by multiple assessment or other available fair value indicators.
27
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o.
o. Impairment of Non - Financial Assets (Continued)
Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan (Lanjutan) Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income in accordance with the cost categories consistent with the function of the impaired assets.
Untuk aset selain goodwill , penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun.
For assets other than goodwill, an assessment is made at each reporting date whether there is any indication that an impairment loss has been recognized in previous periods maybe not longer exist or may have decreased.
Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.
If indication exists, the entity shall estimate the recoverable amount of the asset or UPK. Impairment losses recognized in prior periods for an asset other than goodwill is reversed only if there is a change in the assumptions used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. In this case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount and the carrying amount, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation of assets is adjusted in future periods to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) of the goodwill related. If the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill can not be reversed in future periods.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. p.
q.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Earnings Per Share
Laba Per Saham Dasar Laba per saham dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is computed by dividing the total income attributable to owner of the parent company with weighted average number of shares outstanding reported during the period.
Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Diluted earnings per share accounted for other securities potentially having dilutive effect to ordinary shares which outstanding during the reporting period. q. Taxation
Perpajakan Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat Aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai dalam menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided using the liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan yang berasal dari saldo rugi fiskal diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
28
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r.
s.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) r. Leases
Sewa Sewa, dimana porsi signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset masih berada ditangan lessor, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan dalam laba rugi dengan metode garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the year of the lease.
Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa atau nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets where the Group has substantially control all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan beban keuangan. Unsur bunga dari biaya keuangan dibebankan dalam laba rugi selama masa sewa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges. The interest element of the finance cost is charged to profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each year.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets. If there is no reasonable certainty that the Group will hold the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term. s. Employee Benefits
Imbalan Pasca Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employee.
Imbalan Pasca Kerja Imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Nilai kini liabilitas imbalan kerja dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit dan tergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut antara lain: tingkat diskonto, tingkat pengunduran diri karyawan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
The present value of post-employment benefit obligations is calculated based on Projected Unit Credit Method and depends on the selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amount. Assumptions include: discount rates, employee resignation, level of disability, retirement age and mortality rates. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post-employment benefits.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
Group determines the appropriate discount rate at the end of the reporting period, which is the interest rate that should be used to determine the present value of future cash flows expected to complete estimation of liability. In determining the appropriate level of interest rates, the Group considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency of the liability will be paid and that have similar maturity period to the period of the related liability.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan No. 16.
Key assumptions of post-employment benefit liabilities are determined based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note No. 16.
29
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t.
t. Informasi Segmen
Informasi Segmen Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of entity which:
•
yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
•
involves with business activities to generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);
•
hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
•
operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and
•
tidak tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan selain daripada segmentasi penjualan.
•
separated financial information is not available except for the sales segmentation.
Grup melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Grup. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
u.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Group segments its financial reporting based on the financial information used by the chief operating decision maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Group. All transactions between segments have been eliminated.
u. Transaction Differences in Equity Changes of Subsidiary
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Pada Entitas Anak Apabila nilai ekuitas entitas anak yang menjadi bagian perusahaan investor sesudah transaksi perubahan ekuitas entitas anak berbeda dari nilai ekuitas entitas anak yang menjadi bagian perusahaan investor sebelum transaksi perubahan ekuitas entitas anak, maka perbedaan tersebut, oleh investor diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak".
If the equity value of a subsidiary which becomes part of an investor company following transactions concerning equity changes in that subsidiary is difference with the equity value of a subsidiary company which became part of the investor company prior to transactions concerning equity changes in that subsidiary, then the difference is stated by investors as part of equity through “Transaction Differences in Equity Changes of Subsidiaries” accounts.
Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak yang terkait diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui.
At the time of release of the investment concerned, transaction differences in equity changes in subsidiaries involved are stated as income or expenses for the same period as when profits or losses from the release are stated.
30
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
Details of cash and cash equivalents are as follow:
Rincian kas dan setara kas sebagai berikut: 2014 31 Des/Dec 31 Kas Rupiah USD (2014: Nihil; 2013: $21,0) Sub Jumlah Bank - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2014: $20,0; 2013: $21,0) PT Bank OCBC NISP Tbk (2014: $16,9; 2013: $37,9) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2014: $9,1; 2013: $9,1)
871,620 -871,620
75,835 256,770 332,605
1,281,024 264,530
137,772 2,210,460
73,265 72,416 36,377
26,477,793 29,895 37,409
11,463
11,463
4,753 1,743,828
90,824 28,995,616
247,584
258,116
209,719
462,167
Sub Jumlah
113,166 570,469 2,314,297
111,377 831,660 29,827,276
Jumlah
3,185,917
30,159,881
Tidak terdapat kas dan setara kas dengan pihak berelasi dan yang dijadikan sebagai jaminan. 5.
2013 31 Des/Dec 31 Cash on Hand Rupiah (2014: Nil; 2013: $21.0) USD Sub Total Cash in Bank - Third Parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2014: $19.9; 2013: $21.0) PT Bank OCBC NISP Tbk (2014: $16.9; 2013: $37.9) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2014: $9.1; 2013: $9.1) Sub Total Total
There are no cash and cash equivalents with related parties and have been pledged as collateral. 5. TRADE RECEIVABLES
PIUTANG USAHA Akun ini merupakan tagihan kepada rekanan atas penjualan batu bara dan jasa eksplorasi dengan rincian sebagai berikut:
This accounts represent trade receivables from third parties related to sales of coal and exploration services to customers are as follow:
a.
a.
Berdasarkan Pelanggan 2014 31 Des/Dec 31
By Customer 2013 31 Des/Dec 31 Related Party
Pihak Berelasi PT Bara Jaya Utama Pihak Ketiga Great Wall Driling Company PT Karya Sukses Nusantara Dikurangi: Akumulasi penurunan nilai Jumlah
512,188,458 33,000 16,470 (49,470) 512,188,458
31
53,837,855 33,000 16,470 (49,470) 53,837,855
PT Bara Jaya Utama Third Parties Great Wall Driling Company PT Karya Sukses Nusantara Less: Allowance for impairment Total
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
5. TRADE RECEIVABLES (Continued)
PIUTANG USAHA (Lanjutan) b.
b.
Berdasarkan Mata Uang 2014 31 Des/Dec 31 Rupiah USD (2014: $41,173; 2013: $4,417) Dikurangi: Akumulasi penurunan nilai Jumlah
c.
2013 31 Des/Dec 31
49,470
49,470
512,188,458
53,837,855
(49,470) 512,188,458
(49,470) 53,837,855 c.
Mutasi Penyisihan Penurunan Nilai Piutang 2014 31 Des/Dec 31
d.
Allowance
for
Impairment
of
Trade
2013 31 Des/Dec 31
49,470 --
49,470 --
Beginning balance Addition (Deduction)
Saldo akhir
49,470
49,470
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan dari masing-masing akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai piutang.
Based on a review of the status of the individual trade receivable accounts at the end of the years, the Group’s management believes such provision is sufficient to cover possible losses from the impairment of receivables.
Berdasarkan Umur
d.
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari Jatuh tempo 31 - 60 hari Jatuh tempo 61 - 90 hari Jatuh tempo lebih dari 90 hari Dikurangi: Akumulasi penurunan nilai Jumlah
(49,470)
(49,470)
512,188,458
53,837,855
Total
6. OTHER RECEIVABLES a. Maturity Within One Year 2014 31 Des/Dec 31
Jumlah
Current Overdue by 1 -30 days < Overdue by 31 - 60 days < Overdue by 61 - 90 days < Overdue by more than 90 days < Less: Provision for impairment
There is no trade receivable that has been pledged as collateral.
Piutang Lain - Lain - Lancar
Pihak ketiga : Deposit Konsultan Hukum Karyawan PT Karya Sukses Nusantara Great Wall Driling Company Dayen Environmental Ltd Lainnya (di bawah Rp 100.000) Dikurangi: Akumulasi penurunan nilai Sub Jumlah
2013 31 Des/Dec 31 53,837,855 --49,470
PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak Berelasi : PT Energy Gabus Pratama Dikurangi: Akumulasi penurunan nilai Sub Jumlah
By Aging Schedule
154,243,632 88,282,948 52,368,170 217,343,177
Tidak terdapat piutang usaha yang dijadikan sebagai jaminan.
a.
Movement of Receivables
Rupiah USD (2014: $41,173; 2013: 4,417) Less: Allowance for impairment Total
Saldo awal Penambahan (Pengurangan)
2014 31 Des/Dec 31
6.
By Currency
2013 31 Des/Dec 31 Related parties: PT Energy Gabus Pratama Less: Allowance for impairment Sub Total
9,405
9,405
(9,405) --
(9,405) --
805,216 500,000 325,441 34,500 33,000 12,763 437,261
664,010 2,500,000 249,241 34,500 33,000 12,763 434,261
(1,198,676) 949,505
(640,068) 3,287,706
Third parties: Deposits Legal Consultant Employees PT Karya Sukses Nusantara Great Wall Driling Company Dayen Environmental Ltd Others (less than Rp 100,000) Less: Allowance for impairment Sub Total
949,505
3,287,706
Total
32
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
6. OTHER RECEIVABLES (Continued)
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) b.
b. Maturity Over One Year
Piutang Lain - Lain - Tidak Lancar 2014 31 Des/Dec 31 Pihak Berelasi : PT Bara Jaya Utama PT Pacific Prima Coal Sub Jumlah
c.
-2,505,000 2,505,000
2,300 300
2,300 300
(2,600) --
(2,600) --
Third parties: PT Tuhup Coal Mining PT Damanka Prima Less: Allowance for impairment Sub Total
56,161,918
2,505,000
Total
Piutang pihak berelasi - non usaha kepada PT Pacific Prima Coal (PPC) dan PT Bara Jaya Utama (BJU) merupakan pinjaman yang diberikan oleh Grup untuk kegiatan operasional, tanpa dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti.
Non - trade related parties receivables to PT Pacific Prima Coal (PPC) and PT Bara Jaya Utama (BJU) represent loans from Group that used for operational activities, subject no interest or collateral, and has no definite terms of repayment.
Berdasarkan Mata Uang
c. 2014 31 Des/Dec 31
Rupiah USD (2014: $53,0; 2013: $53,0) CAD (2014: $14,0; 2013: $14,0) Dikurangi: Akumulasi penurunan nilai Jumlah d.
57,516,887 660,303 144,913
5,643,320 646,980 154,480
(1,210,681) 57,111,422
(652,073) 5,792,706 d.
Mutasi Penyisihan Penurunan Nilai Piutang
Movement of Receivables
Rupiah USD (2014: $53.0; 2013: $53.0) CAD (2014: $14.0; 2013: $14.0) Less: Allowance for impairment Total Allowance
for
Impairment
of
Trade
2013 31 Des/Dec 31
652,073 558,608
1,149,207 (497,134)
Beginning balance Addition (Deduction)
1,210,681
652,073
Ending balance
Saldo awal Penambahan (Pengurangan) Saldo akhir
By Currency 2013 31 Des/Dec 31
2014 31 Des/Dec 31
e.
Related parties: PT Bara Jaya Utama PT Pacific Prima Coal Sub Total
56,156,918 5,000 56,161,918
Pihak ketiga : PT Tuhup Coal Mining PT Damanka Prima Dikurangi: Akumulasi penurunan nilai Sub Jumlah Jumlah
2013 31 Des/Dec 31
Berdasarkan hasil penelaahan dari masing-masing akun piutang lainlain pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai piutang.
Based on a review of the status of the individual other receivable accounts at the end of the years, the Group’s management believes such provision is sufficient to cover possible losses from the impairment of receivables.
Berdasarkan Umur
e. 2014 31 Des/Dec 31
By Aging Schedule 2013 31 Des/Dec 31
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari Jatuh tempo 31 - 60 hari Jatuh tempo 61 - 90 hari Jatuh tempo lebih dari 90 hari Dikurangi: Akumulasi penurunan nilai
(1,210,681)
(652,073)
Jumlah
57,114,023
5,792,707
--12,925,000 45,399,704
Tidak terdapat piutang lain-lain yang dijadikan sebagai jaminan.
---6,444,780
Current Overdue by 1 -30 days < Overdue by 31 - 60 days < Overdue by 61 - 90 days < Overdue by more than 90 days < Less: Provision for impairment Total
There are no other receivables that have been pledged as collateral.
33
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
7. INVENTORY
PERSEDIAAN 2014 31 Des/Dec 31 Suku Cadang Persediaan Batubara Solar Jumlah
8.
2013 31 Des/Dec 31
38,404,876 14,635,662 3,166,138 56,206,676
87,523,940 47,181,221 -134,705,161
Coal Spareparts Solar Total
Saldo persediaan pada 31 Desember 2014 merupakan persediaan pada PT MAS, entitas anak.
The balance of inventories as of December 31, 2014 represents invetories from PT MAS, subsidiary.
Berdasarkan penelaahan atas status persediaan pada akhir periode, Grup berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat dijual dalam kegiatan usaha normal dan dengan demikian, tidak perlu diadakan cadangan penurunan nilai persediaan yang diakui.
Based on a review of the status of the inventories at the end of each period, Group believes that all outstanding inventories can be sold in the normal course of business and thus, no allowance for decline in value of inventories was recognized.
Persediaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran, bencana alam atau pencurian karena persediaan mempunyai perputaran yang cepat.
Inventories were not insured against risks of loss from fire, natural disaster or theft because inventories have high turnover.
8. TAXATION
PERPAJAKAN a.
a.
Pajak Dibayar Di muka 2014 31 Des/Dec 31 Pajak Pertambahan Nilai - Masukkan Jumlah
b.
2013 31 Des/Dec 31
122,435,112 122,435,112
122,384,352 122,384,352
Value Added Tax - In Total
Saldo Pajak Pertambahan Nilai (PPN) masukkan berasal dari transaksi pembelian persediaan dan aset tetap (termasuk aset yang berasal dari sewa pembiayaan) pada PT MAS, entitas anak.
Value Added Tax (VAT) input derived from purchase of inventories and fixed assets (included financial lease assets) in PT MAS, subsidiary.
Utang Pajak
b. 2014 31 Des/Dec 31
Pajak Penghasilan Badan Perusahaan Entitas Anak 2014 2013 2012 Pajak Lain-Lain PPh Pasal 23 PPh Pasal 26 PPh Pasal 21 PPh Pasal 4 Ayat 2 Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran Jumlah c.
Prepaid Taxes
2013 31 Des/Dec 31
--
285,591
122,562 837,330 452,612
-2,642,540 452,612
Corporate Income Tax Entity Subsidiaries 2014 2013 2012
3,922,037 796,746 601,391 15,902 -6,748,580
4,511,281 796,746 27,368 15,902 405,636 9,137,675
Other Taxes: Income Tax Article 23 Income Tax Article 26 Income Tax Article 21 Income Tax Article 4 (2) Value Added Tax - Out Total
c.
Beban Pajak Penghasilan 2014 31 Des/Dec 31 Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan
Taxes Payable
1,311,227 21,029,883 22,341,110
34
Income Tax Expense 2013 31 Des/Dec 31 4,277,855 (1,019,835) 3,258,020
Current Tax Deferred Tax Total Income Tax Expense
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
8. TAXATION (Continued)
PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan)
c.
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba (rugi) komprehensif komersial konsolidasian dengan laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before tax as shown in the consolidated commercial statements of comprehensive income and taxable income (tax losses) is as follows:
2014 31 Des/Dec 31 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Berdasarkan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan Berdasarkan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Beda Temporer Imbalan Pasca Kerja Sewa Pembiayaan Jumlah Beda Tetap Penghasilan yang Telah Dikenakan Pajak Final Biaya yang Tidak Dapat Dikurangkan Menurut Pajak Penyisihan Piutang Lain-lain Tidak Tertagih Jumlah Laba Kena Pajak Sebelum Kompensasi Rugi Fiskal - Perusahaan Rugi Fiskal yang Bisa Dikompensasi: 2009 Laba Kena Pajak Setelah Kompensasi Rugi Fiskal - Perusahaan Akumulasi rugi fiskal akhir tahun 2009 2010 2011 2012 Taksiran Pajak Penghasilan Badan - Perusahaan Taksiran Pajak Penghasilan Badan - Entitas Anak Taksiran Pajak Penghasilan Badan - Konsolidasian Dikurangi: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Perusahaan Entitas Anak Konsolidasian
Income Tax Expense (Continued)
2013 31 Des/Dec 31
75,281,108
16,298,722
(67,994,191)
(16,008,994)
7,286,917
289,728
Income Before Income Tax Based on Consolidated Statements of Comprehensive Income Income Before Income Tax of Subsidiaries Income Before Income Tax of the Company Based on Consolidated Statements of Comprehensive Income
1,157,823 (101,110) 1,056,713
970,070 (92,684) 877,386
Timing Differences Employee Benefits Financing Lease Total Permanent Difference Interest Income Subject to Final Tax Non Deductable Expenses
(18,363)
(26,211)
772,755
1,460
58,607 812,999
-(24,751)
Impairment of Other Receivables Total
9,156,629
1,142,363
Taxable Income Before Compensation of Fiscal Losses - The Company
(9,156,629)
--
Compensation Losses: 2009
--
1,142,363
Estimated Corporate Income Tax After Compensation Losses
-(25,694,367) (23,217,300) (17,604,859) (66,516,526)
(35,680,714) (25,694,367) (23,217,300) (17,604,859) (102,197,239)
--
285,591
1,311,227
3,992,264
1,311,227
4,277,855
Fiscal Losses Accumulated 2009 2010 2011 2012 Estimated Corporate Income Tax - Company Estimated Corporate Income Tax - Subsidiaries Estimated Corporate Income Tax - Consolidated
-1,188,665 1,188,665
-1,349,725 1,349,725
Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan Perusahaan Entitas Anak
-122,562
285,591 2,642,539
Less: Prepaid of Income Taxes The Company Subsidiaries Consolidated Estimated Tax Payable of Corporate Income Tax The Company Subsidiaries
Jumlah
122,562
2,928,130
Total
35
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
8. TAXATION (Continued)
PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan)
c.
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan pada saat Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
Current income tax computation are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when the Annual Tax Return are filed to the Tax Office.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Grup belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk tahun pajak 2014. Namun demikian, laba fiskal tersebut diatas akan dilaporkan dalam SPT tahun 2014.
Until the date of this report, the Company has not submitted its Annual Tax Return for 2014 fiscal year. However, the taxable income presented above will be reported through SPT 2014.
Nilai Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak untuk tahun 2013, nilainya berbeda dengan yang tercatat pada laporan keuangan untuk Perusahaan dan PT Modal Investasi Mineral (MIM), entitas anak, yaitu masing-masing sebesar nihil, disebabkan adanya akumulasi rugi fiskal yang bisa dikompensasi atas laba kena pajak Perusahaan dan PT MIM.
The amount of Annual Tax Return for the year 2013, has differences with amount of the Company's and PT MIM's, subsidiary, financial statements which is nil, respectively, since the fiscal losses accumulated could be compensated to the Company's and PT MIM's income tax.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba komersial sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak penghasilan yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense with the result of computation of commercial income with prevailing tax rates is as follows :
2014 31 Des/Dec 31 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Konsolidasian Pajak Dihitung Pada Tarif yang Berlaku Pendapatan yang Telah Dikenakan Pajak Final Beban yang Tidak Dapat Dikurangkan Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian d.
2013 31 Des/Dec 31
75,281,108 (18,820,277)
16,298,722 (4,074,681)
Consolidated Income Before Income Tax Tax Calculated at Applicable Rate
(13,865) (3,506,969) (22,341,111)
(196,030) 1,012,691 (3,258,020)
Income Subject to Final Tax Non Deductible Expenses Consolidated Income Tax Expenses
d.
Aset/Liabilitas Pajak Tangguhan
Perusahaan Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Sewa Pembiayaan Jumlah
Income Tax Expense (Continued)
Deferred Tax Assets/Liabilities
2012
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian / Credited (Charged) To Consolidated Statement of Comprehensive Income
2013
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian / Credited (Charged) To Consolidated Statement of Comprehensive Income
2014
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
----
555,135 (23,171) 531,964
555,135 (23,171) 531,964
289,456 (25,278) 264,178
844,591 (48,449) 796,142
The Company Post Employment Benefits Obligation Financial Lease Total
Entitas Anak Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Sewa Pembiayaan
---
487,871 --
487,871 --
774,890 (22,068,952)
1,262,761 (22,068,952)
Subsidiaries Post Employment Benefits Obligation Obligation Financial Lease
Jumlah
--
487,871
487,871
(21,294,062)
(20,806,191)
Total
36
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
8. TAXATION (Continued)
PERPAJAKAN (Lanjutan) e.
e.
Surat Ketetapan Pajak Pada tanggal 29 Januari 2013, PT OGM, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak 2008 yang terdiri atas: SKPKB Pajak Badan sebesar Rp39.816; SKPKB PPh 23 sebesar Rp2.220; SKPKB PPh 21 sebesar Rp3.627; dan SKPKB PPN sebesar Rp407.666. Sampai tanggal laporan ini, PT OGM telah melunasi seluruh SKPKB atas PPh 23 dan PPh 21, dan atas SKPKB PPN sebesar Rp2.032.
9.
On January 29, 2013, PT OGM, subsidiary, received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for fiscal year 2008 which consist of: SKPKB Income Tax amounted to Rp39,816; SKPKB PPh 23 amounted to Rp2,220; SKPKB PPh 21 amounted to Rp3,627; and SKPKB PPN amounted to Rp407,666. Up to the date of this report, PT OGM has paid SKPKB PPh 23 and PPh 21, and also SKPKB PPN amounted to Rp2,032. 9. PREPAID EXPENSES
BIAYA DIBAYAR DI MUKA 2014 31 Des/Dec 31
10.
Tax Assessment Letter
2013 31 Des/Dec 31
Asuransi Mobil Sewa Kantor Sewa Lahan
734,276 ---
33,728 941,250 43,500
Car Insurance Rent of Office Rent of Land
Jumlah
734,276
1,018,478
Total
10. FIXED ASSETS
ASET TETAP Saldo Awal/ Beg. balance
31 Desember / December 31 , 2014 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Addition Deduction Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance At costs:
Harga Perolehan:
Direct Ownership:
Kepemilikan Langsung: Tanah Inventaris Kantor
246,519,949 296,966,550
371,600 358,816
---
---
246,891,549 297,325,366
Mesin dan Alat Berat Kendaraan Bangunan Peralatan dan Perlengkapan
172,845,480 48,607,151 28,143,596 1,037,454
148,772 300,000 ---
-----
-----
172,994,262 48,907,151 28,143,596 1,037,454
Financing Lease:
Sewa Pembiayaan: Alat Berat Kendaraan Sub Jumlah
348,678,870 2,996,560
---
---
---
348,678,870 2,996,560
1,145,795,610
1,179,188
--
--
1,146,974,808
Mesin dan Alat Berat Kendaraan Bangunan Peralatan dan Perlengkapan Sewa Pembiayaan: Alat Berat Kendaraan Sub Jumlah Nilai Buku
Heavy Equipments Vehicles Sub Totals Accumulated Depreciation
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung: Inventaris Kantor
Land Office Equipments Machineries and Heavy Equipments Vehicles Buildings Tools and Accessories
290,441
29,752,962
--
191,382
30,234,785
4,968,793 1,058,983 -1,217,463
14,671,461 5,981,874 1,407,180 5,538
----
(224) (2,250) -(188,908)
19,640,030 7,038,607 1,407,180 1,034,093
Direct Ownership: Office Equipments Machineries and Heavy Equipments Vehicles Buildings Tools and Accessories
-293,873 7,829,553
22,500,043 21,619,139 95,938,197
----
----
22,500,043 21,913,012 103,767,750
Financing Lease: Heavy Equipments Vehicles Sub Totals
1,137,966,057
1,043,207,058
37
Book Value
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
10. FIXED ASSETS (Continued)
ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember/December 31 , 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Addition Deduction Reclassification
Saldo Awal/ Beg. balance
Saldo Akhir/ Ending Balance At costs: Direct Ownership:
Harga Perolehan: Kepemilikan Langsung: Tanah Inventaris Kantor Mesin dan Alat Berat Kendaraan Bangunan Peralatan dan Perlengkapan
-742,013
246,519,949 296,452,913
---
-(228,376)
246,519,949 296,966,550
5,348,920 2,018,259 -993,894
167,794,600 47,527,892 28,143,596 2,388
-(920,000) ---
(298,040) (19,000) -41,172
172,845,480 48,607,151 28,143,596 1,037,454
348,678,870 2,996,560
---
---
348,678,870 2,996,560
1,138,116,768
(920,000)
(504,244)
Financing Lease:
Sewa Pembiayaan: Alat Berat Kendaraan Sub Jumlah Kepemilikan Langsung: Akumulasi Penyusutan Inventaris Kantor Mesin dan Alat Berat Kendaraan Peralatan dan Perlengkapan
--9,103,086
1,145,795,610
723,648
11,564
--
(444,771)
290,441
5,273,955 1,292,981 956,262
-3,000 8,514
-(230,000) --
(305,162) (6,998) 252,687
4,968,793 1,058,983 1,217,463
-8,246,846
293,873 316,951
-(230,000)
-(504,244)
293,873 7,829,553
Nilai Buku
Heavy Equipment Vehicles Sub Totals Direct Ownership: Accumulated Depreciation Office Equipments Machineries and Heavy Equipments Vehicles Tools and Accessories Financing Lease:
Sewa Pembiayaan: Kendaraan Sub Jumlah
Land Office Equipments Machineries and Heavy Equipments Vehicles Buildings Tools and Accessories
856,240
1,137,966,057
Seluruh beban penyusutan selama tahun berjalan dicatat sebagai bagian dari beban usaha pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 2014 31 Des/Dec 31
Vehicles
Book Value
Depreciation expenses during the year was recorded as part of operating expense in the consolidated statements of comprehensive income. 2013 31 Des/Dec 31
Beban pokok penyusutan Beban umum penyusutan
65,214,489 30,723,708
391,072
Site Leave Operations
Jumlah
95,938,197
391,072
Total
Sesuai dengan akta notaris No. 47 - 53 dan No. 55 tanggal 24 Desember 2013, yang dibuat di hadapan notaris Hasan Halim, S.H., M.Kn., PT MAS melakukan pembelian aset dari PT PPC sebesar Rp1.136.820.131. Adapun tujuan pembelian ini adalah untuk memenuhi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 28 tahun 2009 dan No. 24 tahun 2012 dimana PT MAS bermaksud untuk melaksanakan sendiri kegiatan penambangan yang selama ini dilakukan oleh PT PPC sebagai kontraktor dari PT MAS.
Based on notary deeds No. 47 - 53 and No. 55 dated December 24, 2013, set forth by notary Hasan Halim, S.H.,M.Kn., PT MAS purchased assets from PT PPC amounted to Rp1,136,820,131. The purpose of purchasing assets was to follow with the regulation of Ministry of Energy and Mineral Resources of Republic Indonesia No. 28 year 2009 and No. 24 year 2012, whereas PT MAS wants to perform its owned exploration activities. In prior years, these activities was performed by PT PPC as PT MAS' contractor.
PT MAS mendanai seluruh pembelian aset dari PT PPC (termasuk pembelian suku cadang, lihat Catatan No. 7) melalui hasil penyertaan saham PT ATPK Resources Tbk, entitas induk, sebesar Rp1.107.232.750 (lihat Catatan No. 1a), dan sisanya mencatat utang sewa pembiayaan kepada pihak lessor sebesar Rp178.017.998 dan utang lain-lain pada PT PCC sebesar Rp61.477.675 pada 31 Desember 2013.
PT MAS financed such purchasing of assets from PT PPC (included purchasing of sparparts, see Note No. 7) thorugh direct investment in shares of PT ATPK Resources Tbk, parent entity, amounted to Rp1,107,232,750 (see Note No. 1a) and recorded the remining balances in financing liabilities to lessor amounted to Rp178,017,988 and other payables to PT PPC amounted to Rp61,477,675 in December 31, 2013.
Nilai pembelian di atas sudah sesuai dengan laporan penilaian atas aset operasional PT PPC oleh Toto, Suharto & Rekan, penilai independen, tertanggal 12 Nopember 2013.
Such purchasing value resulted from appraisal report for operational assets of PT PPC by Toto, Suharto & Partners, an independent appraisal, dated November 12, 2013.
38
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
10. FIXED ASSETS (Continued)
ASET TETAP (Lanjutan) Aset sewa pembiayaan terutama merupakan aset sewa pembiayaan yang diperoleh dari pengalihan sewa pembiayaan sebesar Rp178.017.988 sesuai dengan adendum Perjanjian Jual Beli dengan Penyerahan Hak dan Kewajiban pada 30 Desember 2013 yang dibuat di bawah tangan antara PT Pacific Prima Coal dengan PT Mega Alam Sejahtera (lihat Catatan No. 15).
Financing leased assets mainly are come from financing leased asset resulted from transfer in amounts of Rp178,017,988 as in line with addendum of Sale and Purchase with RIght and Obligation agreement which made by privately drawn up between PT Pacific Prima Coal and PT Mega Alam Sejahtera on December 30, 2013 (see Note No. 15).
Pada tahun 2013, Perusahaan melakukan penjualan aset tetap kendaraaannya dengan perhitungan sebagai berikut:
In 2013, PT ATPK Resources Tbk has sold fixed assets vehicle with the calculation as follows:
2013 31 Des / Dec 31 Harga Jual Nilai Buku Harga Perolehan Akumulasi Depresiasi Total Kerugian Penjualan Aset Tetap
11.
Price Book Value Carrying Value Accumulated Depreciation Total Loss of Disposal Asset
580,000 920,000 (230,000) 690,000 (110,000)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Grup telah mengasuransikan aset tetap kendaraan yang dimiliki pada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp980.000 berjangka waktu 2 tahun.
At December 31, 2014 and 2013, the Group has insured the vehicle fixed asset in PT Asuransi Allianz Utama Indonesia with sum insured of Rp980.000.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai aset tetap.
Based on the review of fixed assets individually at the end of the year, management believes that no provision for impairment of fixed assets. 11. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS
ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI 2014 31 Des/Dec 31 Biaya Pengembangan dan Pembukaan Lahan Biaya Pra Operasi Dikurangi: Amortisasi dan Penurunan Nilai Jumlah
2013 31 Des/Dec 31
5,772,284 922,000
5,772,285 922,000
(6,694,284)
(4,243,665)
--
Grup melakukan pencadangan penurunan nilai atas aset eksplorasi dan evaluasi disebabkan eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral dalam wilayah eksplorasi tersebut tidak menunjukkan penemuan yang memenuhi skala ekonomis pertambangan sumber daya mineral dan Grup telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dalam wilayah tersebut.
39
2,450,620
Development Cost and Land Clearing Pre- Operation Expenditure Less: Amortization and Impairment Total
Group provided impairment of exploration and evaluation assets due to exploration for and evaluation of mineral resources in the exploration area have not led to the discovery of commercially viable quantities of mineral resources and Group has decided to discontinue such activities in those area.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
12. TRADE PAYABLES
UTANG USAHA 2014 31 Des/Dec 31 a.
Berdasarkan Pelanggan: Pihak Berelasi: PT Pacific Prima Coal Pihak Ketiga AKR Corporindo Tbk Maluang Raya PT Bintuni Cipta Lestari Putra Medan Mandiri Selvinto Perdana Abadi PT Barokah Bersaudara Perkasa Bintang Cosmos United Tractor Pam Auto Mobilindo Hexindo Adiperkasa Astron Accendo Roda Perkasa Manunggal Lain-lain (di bawah Rp1.000.000) Sub Jumlah Jumlah
b.
a. By Customer 41,853,829
95,255,465
Related Party: PT Pacific Prima Coal
26,449,348 23,438,280 8,666,340 5,146,600 4,214,205 4,206,952 4,048,024 3,349,228 3,174,575 2,337,304 1,204,362 1,009,124 10,912,794 98,157,136 140,010,965
------------510,117 510,117 95,765,582
Third Parties: AKR Corporindo Tbk Maluang Raya PT Bintuni Cipta Lestari Putra Medan Mandiri Selvinto Perdana Abadi PT Barokah Bersaudara Perkasa Bintang Cosmos United Tractor Pam Auto Mobilindo Hexindo Adiperkasa Astron Accendo Roda Perkasa Manunggal Others (below Rp1,000,000) Sub Total Total
b. By Currency
Berdasarkan Mata Uang 2014 31 Des/Dec 31 Rupiah USD (2014: $3,777; 2013: $7,815) SGD (2014: $128; 2013: Nihil) Jumlah
c.
510,117
46,985,777 1,204,362 140,010,965
95,255,465 -95,765,582
Rupiah USD (2014: $3,777; 2013: $7,815) SGD (2014: $128; 2013: Nil) Total
c. By Aging Schedule 2014 31 Des/Dec 31
Jumlah
2013 31 Des/Dec 31
91,820,825
Berdasarkan Umur
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari Jatuh tempo 31 - 60 hari Jatuh tempo 61 - 90 hari Jatuh tempo lebih dari 90 hari
2013 31 Des/Dec 31
2013 31 Des/Dec 31
30,824,296 23,552,133 16,141,280 69,493,255
---95,255,465
140,010,965
95,255,465
40
Current Overdue by 1 -30 days < Overdue by 31 - 60 days < Overdue by 61 - 90 days < Overdue by more than 90 days < Total
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
13. OTHER PAYABLES
UTANG LAIN-LAIN a.
a. Maturity Within One Year
Utang Lain - Lain - Lancar 2014 31 Des/Dec 31 Pihak Berelasi PT Bara Jaya Utama Pihak Ketiga : Rodyk & Davidson LLP PT Optima PT Markasia Strategic Lain-lain (di bawah Rp 1.000.000) Jumlah
b.
2013 31 Des/Dec 31 --
294,849
4,568,995 1,309,600 -1,937,478 7,816,073
5,617,062 1,309,600 1,363,369 4,162,618 12,452,649
7,816,073
12,747,498
Total
2013 31 Des/Dec 31
Pihak Berelasi PT Bara Jaya Utama PT Pacific Prima Coal Ratna Saraswati
197,680,656 174,745,622 3,605,872
-61,477,675 3,275,405
Related Parties: PT Bara Jaya Utama PT Pacific Prima Coal Ratna Saraswati
Jumlah
376,032,150
64,753,080
Total
c. By Currency
Berdasarkan Mata Uang 2014 31 Des/Dec 31 Rupiah USD (2014: $0,46; 2013: $22,0) SGD (2014: $486,0; 2013: $586,0) Jumlah
d.
Third Parties: Rodyk & Davidson LLP PT Optima PT Markasia Strategic Others (bellow Rp 1,000,000)
b. Maturity More Than One Year
Jatuh Tempo Lebih Dari Satu Tahun 2014 31 Des/Dec 31
c.
Related Parties: PT Bara Jaya Utama
379,267,455 5,747 4,575,021 383,848,223
2013 31 Des/Dec 31 71,587,045 273,936 5,639,597 77,500,578
Rupiah USD (2014: $0.46; 2013: $22.0) SGD (2014: $486.0; 2013: $586.0) Total
c. By Aging Schedule
Berdasarkan Umur 2014 31 Des/Dec 31
2013 31 Des/Dec 31
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari Jatuh tempo 31 - 60 hari Jatuh tempo 61 - 90 hari Jatuh tempo lebih dari 90 hari
596,044 88,313 -383,163,866
---77,500,578
Jumlah
383,848,223
77,500,578
Current Overdue by 1 -30 days < Overdue by 31 - 60 days < Overdue by 61 - 90 days < Overdue by more than 90 days < Total
Utang kepada PT Bara Jaya Utama merupakan pinjaman sehubungan dengan modal kerja Grup yang dilakukan tanpa dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti.
Other payables to PT Bara Jaya Utama represents loans for Group's working capital which is not subject to interest or collateral and which has no definite terms of repayment.
Utang kepada PT Pacific Prima Coal merupakan pinjaman sehubungan dengan modal kerja dan pinjaman atas pembiayan aset leasing yang dibeli PT MAS, entitas anak, yang dilakukan tanpa dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti.
Other payables to PT Pacific Prima Coal represents loans for working capital and loan for financing of lease asset in PT MAS, subsidiary, which is not subject to interest or collateral and which has no definite terms of repayment.
Utang kepada Ratna Saraswati merupakan pinjaman dengan tingkat bunga sebesar 10% per tahun, yang digunakan untuk kegiatan operasional Grup (lihat Catatan No. 26).
Other payables to Ratna Saraswati represent payables for Group's working capital with interest rate 10% per annum (see Note No. 26).
Utang kepada Rodyk & Davidson LLP merupakan utang atas jasa konsultan hukum terkait kasus hukum Grup di Singapura.
Other payables to Rodyk & Davidson LLP represent payables related to services as a legal consultant of Group for its lawsuit cases in Singapore.
41
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
13. OTHER PAYABLES (Continued)
UTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Pada tahun 2014, Grup membatalkan sewa konsultan atas nama PT Markasia Strategic sehubungan dengan ditundanya rencana Grup mengadakan penerbitan saham kembali tahun 2014, dimana kedua belah pihak sepakat untuk membatalkan perjanjian kerja sama.
14.
14. ACCRUED EXPENSES
BEBAN AKRUAL 2014 31 Des/Dec 31 Biaya Pegawai Royalti Jamsostek Lain-lain Jumlah
15.
2013 31 Des/Dec 31
8,062,627 7,432,933 272,560 162,980
1,334,601 1,324,092 239,173 162,980
Employee expenses Royalti Jamsostek Others
15,931,100
3,060,846
Total
15. LEASE PAYABLES
UTANG SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan melakukan transaksi sewa pembiayaan atas kendaraan dan alat berat dengan masa sewa tiga tahun dan jatuh tempo dalam beberapa tanggal. Pembayaran sewa pembiayaan di masa mendatang adalah sebagai berikut : 2014 31 Des/Dec 31 Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2014 2015 Pembayaran minimum sewa pembiayaan Bunga Nilai tunai pembayaran minimum sewa Pembiayaan Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang Bersih
16.
In 2014, Group has cancelled consultant service from PT Markasia Strategic due to postpone Group's right issue planning in 2014, where as both parties agreed to cancelled such agreement.
The Company engaged in lease transaction for vehicles and heavy equipment with lease term of 3 years and will be due in various dates. The lease payment in the future is as follows:
2013 31 Des/Dec 31
2,025,592 45,096,647 47,122,239 (1,189,073)
145,576,512 38,178,177 183,754,689 (5,268,880)
45,933,166 45,933,166
178,485,809 140,793,448
--
37,692,361
Payment Mature in Year: 2014 2015 Minimum Capital Lease Payments: Interest Present Value of Minimum Lease Payment Current portion of long-term liabilities Long Term Capital Lease Liabilities Net
16. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Grup (entitas induk dan PT MAS) menghitung dan membukukan liabilitas imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 1065 dan 833 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013.
The Group (parent entity and PT MAS) calculate and record postemployment benefits obligation for their qualifying employees in accordance with Labor Law No.13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 1065 and 833 as of December 31, 2014 and December 31, 2013, respectively.
Estimasi imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 didasarkan pada penilaian aktuarial oleh PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria, aktuaris independen, sebagaimana tertera dalam laporannya masing-masing tanggal 17 Pebruari 2015 dan 31 Januari 2014 menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi sebagai berikut:
Estimated post-employment benefits as of December 31, 2014 and 2013 were based on the actuarial valuation which prepared by PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria, an independent actuary, as stated in its reports dated on February 17, 2015 and January 31, 2014, using the Projected Unit Credit method with the following assumptions:
Usia Pensiun Normal Tabel Mortalita Kenaikan Gaji Tingkat Diskonto Tingkat Cacat Tingkat Pengunduran Diri Tingkat Pensiun Dipercepat Metode
55 Tahun/55 Years Tabel Mortalita Indonesia III (TMI-III) 2011/ Indonesian Mortality Table III 2011 8% per tahun/ 8%per annum 2014: 8,3% (2013: 9%) per tahun/per annum 1% TMI-III 2011/1% TMI-III 2011 2% per tahun/2% per annum 2% per tahun/2% per annum Projected Unit Credit
42
Normal Pension Age Mortality Table Salary Rate Discount Rate Disability Rate Resignation Rate Early Retirement Rate Method
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16.
16. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (Continued)
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
2014
2013
31 Des/Dec 31
31 Des/ Dec 31
Beban Jasa Kini Beban Bunga Biaya Jasa Lalu - Non Vested Kerugian Aktuarial
2,971,991 839,575 523,280 (77,461)
2,090,023 265,051 523,280 (119,734)
Current Service Cost Interest Cost Past Service Cost-Non Vested Actuarial Losses
Total
4,257,384
2,758,620
Total
Seluruh beban imbalan pasca kerja termasuk di dalam beban usaha.
All expenses of post-employment benefits obligation is recorded as part of operating expenses.
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits obligation in the consolidated statements of financial position are as follows:
Nilai Kini Liabilitas Biaya Jasa Lalu Belum Diakui Kerugian Aktuaria Belum Diakui Total
2014 31 Des/Dec 31 13,386,667 5,371,496 414,237 8,429,408
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Tahun Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan Saldo Akhir Tahun 17.
Amounts recognized in consolidated statements of comprehensive income with respect to these post-employment benefits are as follows:
Present Value of Liabilities Unrecognized Past Service Cost Unrecognized Actuarial Losses Total
A movement of net liabilities in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014 31 Des/Dec 31 4,172,024
2013 31 Des/ Dec 31 1,413,404
4,257,384 8,429,408
2,758,620 4,172,024
Beginning Balance Post Employment Benefits Cost Current Balance at End of the Year
17. NON CONTROLLING INTEREST
KEPENTINGAN NON PENGENDALI Akun ini merupakan kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak, sebagai berikut: 2014 31 Des/Dec 31 Total Tercatat Awal Tahun Bagian Minoritas atas Laba Bersih Tahun Berjalan Anak Perusahaan Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Pada Entitas Anak Total
2013 31 Des/ Dec 31 9,328,612 5,894,776 738,188 4,172,024
(2,410,074) (739,352) -(3,149,426)
43
This accounts represents non-controlling interest in net assets of subsidiaries are as follows: 2013 31 Des/ Dec 31 (2,491,941) 372,819 (290,952) (2,410,074)
Beginning Balance Carrying Amount Minority Interest of Subsidiaries Current Year Net Income Transaction Differences in Equity Changes of Subsidiary Total
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
17. NON CONTROLLING INTEREST (Continued)
KEPENTINGAN NON PENGENDALI (Lanjutan) Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2014 31 Des/Dec 31
18.
Non-controlling interest in net assets of subsidiaries in consolidated statements of financial position are as follows: 2013 31 Des/ Dec 31
Pemilikan Langsung: PT ATPK Power Resources PT ATPK Energy Resources PT Modal Investasi Mineral PT Mega Alam Sejahtera Pemilikan Tidak Langsung: PT MIM Geoservices Technology PT Sarana Mandiri Utama PT MIM Nikelindo Mulia PT Wahana Bumi Mulia PT Otoma Global Mitra
(44,450) (82,553) (378,785) 39,374
(44,436) (81,677) (374,616) 38,482
(693,303) (1,043,333) (402,436) (510,760) (33,179)
(693,303) (308,147) (402,436) (510,760) (33,181)
Direct Ownership: PT ATPK Power Resources PT ATPK Energy Resources PT Modal Investasi Mineral PT Mega Alam Sejahtera Indirect Ownership: PT MIM Geoservices Technology PT Sarana Mandiri Utama PT MIM Nikelindo Mulia PT Wahana Bumi Mulia PT Otoma Global Mitra
Jumlah
(3,149,426)
(2,410,074)
Total
18. EQUITY
EKUITAS
The composition of Shareholder are as follow:
Komposisi kepemilikan saham sebagai berikut: Pemegang Saham
31 Desember / December 31, 2014 Jumlah/ Jumlah Saham/ Persentase/ Total Shares Percentage Total
Stock Holders
PT Pacific Prima Coal DBS Vickers Secs A/C Clients Masyarakat
4,763,557,884 359,864,500 636,823,030
82.70% 6.25% 11.06%
476,355,788 71,972,900 110,816,321
PT Pacific Prima Coal DBS Vickers Secs A/C Clients Public
Jumlah
5,760,245,414
100%
659,145,009
Total
Pemegang Saham PT Pacific Prima Coal DBS Vickers Secs A/C Clients DBS Vickers Secs A/C Clients Trillion M Pershing LLC Main Custody UOB Kay Hian Pte LTD Leisure Best (HK) Limited Masyarakat Jumlah
Jumlah Saham/ Total Shares
31 Desember/December 31, 2013 Jumlah/ Persentase/ Percentage Total
4,845,920,745 362,006,000
84.13% 6.28%
484,592,075 72,401,200
88,321,629 85,845,072 66,719,833 83,120,000 228,312,135 5,760,245,414
1.53% 1.49% 1.16% 1.44% 3.96% 100%
17,664,326 17,169,014 13,343,967 8,312,000 45,662,427 659,145,009
44
Stock Holders PT Pacific Prima Coal DBS Vickers Secs A/C Clients DBS Vickers Secs A/C Clients Trillion M Pershing LLC Main Custody UOB Kay Hian Pte LTD Leisure Best (HK) Limited Public Total
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
19. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
TAMBAHAN MODAL DISETOR Agio saham / Paid in capital in excess of par
Biaya emisi saham / Share issuance cost
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Pengeluaran 135.450.000 saham baru (dalam
Issuance of 135,450,000 new shares
nilai penuh) melalui penawaran umum
(in full amount) through an initial
perdana tahun 2002 dengan nilai
public offering with par value of
nominal Rp 0,2 per saham dengan harga penawaran Rp 0,3 per saham Saldo per 31 Desember 2010
Rp 0.2 per share and offer price of 13,545,000
(3,946,343)
13,545,000
(3,946,343)
9,598,657 9,598,657
Rp 0.3 per share Balance as of December 31, 2010
Pengeluaran saham baru sejumlah 410.450.000 lembar saham
Issuance of new shares in amounts of
(dalam nilai penuh) dengan harga
410,450,000 shares (in full amount)
penawaran Rp 0,445 per saham
with offering price of Rp 0.445
sehubungan dengan penawaran umum
per share, related with Limited
terbatas I (nilai nominal saham Rp 0,2 per saham) Modal saham yang diperoleh kembali
Public Offering I (nominal 100,560,250
(3,150,000)
97,410,250
sejumlah 43.655.400 lembar saham
43,655,400 shares (in full amount)
(dalam nilai penuh) dengan nilai nominal Rp 0,245 per saham Modal saham yang diperoleh kembali
with nominal value of Rp 0.245
--
(10,695,573)
(10,695,573)
sejumlah 85.845.072 lembar saham
with nominal value of Rp 0.245
--
(21,032,043)
(21,032,043)
kembali sejumlah 110.117.500 lembar
(in full amount) (nominal value of
Rp 0,2 per saham) dengan nilai penjualan
Rp 0.2 per share) with total sales
seluruhnya sebesar Rp 13.708.075
of Rp 13,708,075 net of
setelah dikurangi biaya broker sebesar Rp 56.612
brokerage fees amounted to (8,258,813)
--
(8,258,813)
74,118,821
(7,096,343)
67,022,478
Pengeluaran saham baru seri B sejumlah
in amounts of 83,120,000 shares
penuh) dengan harga penawaran
(in full amount) with offering price of
Rp 0,155 per saham sehubungan dengan
Rp 0.155 per share regarding
pelaksanaan penambahan Saham
exercise of additional shares
Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Saldo per 31 Desember 2012
Rp 56,612 Balance as of December 31, 2011 Issuance of new shares - Series B
83.120.000 lembar saham (dalam nilai
(nilai nominal saham Rp 0,1 per saham)
per share Sales of treasury stock in amounts of 110,117,500 shares
saham (dalam nilai penuh) (nilai nominal
Saldo per 31 Desember 2011
per share Treasury stock in amounts of 85,845,072 shares (in full amount)
(dalam nilai penuh) dengan nilai nominal Rp 0,245 per saham Penjualan modal saham yang diperoleh
value of Rp 0.2 per share) Treasury stock in amounts of
without pre-emptive rights 4,571,600
--
4,571,600
78,690,421
(7,096,343)
71,594,078
Balance as of December 31, 2012
(nominal value of Rp 0.1 per share)
Pengeluaran saham baru sejumlah 4.845.920.745 lembar saham (dalam nilai penuh) dengan harga penawaran Rp 0,22 per saham sehubungan dengan penawaran umum terbatas II (nilai nominal saham Rp 0,1 per saham) Saldo per 31 Desember 2013 Pengeluaran saham baru Saldo per 31 Desember 2014
581,510,490
(5,000,000)
576,510,490
Issuance of new shares in amounts of 4,845,920,745 shares (in full amount) with offering price of Rp 0.22 per share, related with Limited Public Offering II (nominal value of Rp 0.1 per share)
660,200,911
(12,096,343)
648,104,568
Balance as of December 31, 2013
--
--
--
Issuance of new shares
660,200,911
(12,096,343)
648,104,568
Balance as of December 31, 2014
45
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
20. SALES
PENJUALAN
Penjualan Batubara*) Jumlah
2014 31 Des / Dec 31 672,653,702
2013 31 Des / Dec 31 409,411,286
Sales of Coal*)
672,653,702
409,411,286
Total
Seluruh penjualan batubara yang dilakukan di PT MAS, entitas anak, pada bulan Desember 2014 dan 2013 dilakukan dengan PT Bara Jaya Utama (BJU) yang merupakan pelanggan tunggal. *)
21.
Penjualan yang disajikan pada tahun 2013 merupakan penjualan dari periode Januari - Nopember 2013, dimana selama periode tersebut PT BJU belum terafiliasi dengan Grup. Terhitung sejak Desember 2013, Grup memiliki hubungan berelasi dengan PT BJU karena di bawah pengendalian yang sama melalui PT PPC, yang merupakan pemegang saham utama PT ATPK Resource Tbk, entitas induk (lihat Catatan No. 1a dan 5).
The sales of coal during in December 2014 and 2013 are performed in PT MAS, subsidiary, with PT Bara Jaya Utama (BJU) as a solely customer. *)
Total sales in 2013 represents sales for period January up to November 2013, which is during such periods, PT BJU is unaffiliated with the Group. As of December 2013, the Group is affiliated with PT BJU due to under common control through PT PPC, which is a major shareholder of PT ATPK Resource Tbk, parent entity (see Notes No.1a and 5).
21. COST OF SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 2014 31 Des / Dec 31
2013 31 Des / Dec 31
Beban Pemrosesan Batu Bara: Pemakaian Batu Bara dan Bahan Pendukung Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Jumlah Beban Produksi
306,395,694 37,387,163 102,379,419 446,162,276
-----
Coal Processing Costs: Coal and Supporting Material Used Direct Labor Costs Factory Overhead Costs Total Production Costs
Biaya Pembelian Batu Bara Royalti Kepada Pemerintah Biaya Pengangkutan dan Bongkar Muat Jumlah
-23,120,235 42,979,368 512,261,879
353,678,395 19,639,598 -373,317,993
Purchase of Coal Royalties to Government Freight and Loading Costs Total
Pada tahun 2014 PT MAS, entitas anak, telah melakukan kegiatan penambangan sendiri.
During 2014, PT MAS, subsidiary, has its own mining operations.
Beban produksi selama tahun 2013 dilaksanakan oleh kontraktor yaitu, PT Pacific Prima Coal (PT PPC) selaku pengelola tambang, berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi Penambangan Batubara, sesuai dengan akta notaris No. 5 tanggal 24 Agustus 2009, oleh Hasan Halim S.H.,M.Kn.
Production costs d 2014 was done by contractor, PT Pacific Prima Coal (PT PPC) as mining contractor, who responsible for coal mining operation, based on Coal Mining Joint Venture Agreement, as stated in notary deed No. 5 dated August 24, 2009 by Hasan Halim S.H.,M.Kn.
Berdasarkan akta notaris No. 32 tanggal 11 Oktober 2013, oleh Hasan Halim S.H.,M.Kn., menyatakan bahwa perjanjian Kerjasama Operasi Penambangan Batubara di atas menjadi batal apabila kesepakatan jual beli seluruh infrastruktur dan peralatan pertambangan dari PT PPC ke PT MAS telah selesai dilaksanakan. Perjanjian ini telah batal secara hukum dengan diterbitkannya akta notaris No. 47 - 53 dan No. 55 yang dibuat di hadapan notaris Hasan Halim, S.H., M.Kn., mengenai pembelian aset dari PT PPC oleh PT MAS (lihat Catatan No. 10).
Based on notary deed No. 32 dated October 11, 2013 by Hasan Halim S.H.,M.Kn., stated that such Joint Venture Agreement will be invalid if the sales and purchase transaction for infrastructure and coal mining assets from PT PPC to PT MAS has been executed. Therefore, this agreement has been annulled by law as in line with the issuance of notary deeds No. 47 - 53 and No. 55 by Hasan Halim, S.H.,M.Kn., in regards to purchasing such mining assets from PT PCC to PT MAS (see Note No. 10).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2012 mengenai Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, PT MAS selaku pemilik tambang harus menyerahkan iuran produksi atau royalti atas batubara kepada pemerintah atas operasi penambangan batubara di area yang berlokasi Kalimantan Timur. Adapun jumlah persentasi royalti kepada pemerintah sebesar 3%. Namun dalam praktiknya, jumlah royalti yang dibayarkan kepada pemerintah bergantung pada jumlah penjualan aktual pada periode terkait.
Base on Government Regulation No. 9 year 2012 in regards to Non Tax Revenue which applicable in Ministry of Energy and Mineral Resource, PT MAS as the owner of coal mining should pay production fees or royalties of coal to goverment for coal mining operations in area located in East Kalimantan. The percentage of royalty to the goverment is 3%. However, in practice, payment of royalty is depended on the actual volume of sales in a particular period.
46
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22.
Kantor Penyusutan dan amortisasi Gaji dan tunjangan Konsultan Sewa Pemeliharaan Jumlah 23.
22. ADMINISTRATIVE AND GENERAL EXPENSES
BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 2014 31 Des / Dec 31 37,266,138 30,752,618 30,113,271 3,769,446 1,283,555 380,495 103,565,523
27,935,846 ---
2,559,502 6,736,796 4,588,581
--
2,146,314
(3,009,226) 1,455,070
(894,198) (40,772)
Laba Selisih Kurs - Bersih Keuntungan Penjualan PT TCM Keuntungan Penghapusan Utang Lain-Lain Keuntungan Penjualan Aset Perkebunan Kelapa Sawit Dari PT PSW Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Lainnya Lain-Lain - Bersih Jumlah
26,381,690
BEBAN KEUANGAN 2014 31 Des / Dec 31
25.
Bunga Leasing Bunga Pinjaman Administrasi Bank
7,432,105 343,888 206,348
Jumlah
7,982,341
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
15,096,223
Total
24. FINANCIAL EXPENSES 2013 31 Des / Dec 31 --513,132 513,132
Leasing Interest Loan Interest Bank Administration Total
Basic earning per share be calculated by dividing net profit by the average weighted general share amount circulated in the relevant year.
2014 31 Des / Dec 31
Laba Bersih per Saham Dasar
Gain on Foreign Exchange - Net Gain on sale of Investment in PT TCM Gain on Write Off of Other Payables Gain on Sale of Palm Plantation Assets from PT PSW Loss on Impairment Other Financial Assets Others - Net
25. BASIC EARNINGS PER SHARE
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Laba Bersih Perhitungan Laba per Saham Dasar Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Untuk Perhitungan Laba Bersih per Saham Dasar
Office Depreciation and amortization Salaries and allowances Consultant Rental Maintenances Total
23. OTHER INCOME / (EXPENSES) 2013 31 Des / Dec 31
PENDAPATAN / (BEBAN) LAIN-LAIN 2014 31 Des / Dec 31
24.
2013 31 Des / Dec 31 15,113,652 391,072 14,244,439 1,607,498 3,037,967 34,604 34,429,232
2013 31 Des / Dec 31
52,939,998
13,040,702
5,760,245
5,760,245
Net income for Computation of Basic Earning per Share Weighted Average Share for Computation of Basic Earning per Share
9.19
2.26
Net Earning per Share
47
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
26. RELATED PARTY TRANSACTION
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Nature of Relationship:
Sifat Berelasi: a.
PT Pacific Prima Coal (PT PPC) merupakan pemegang saham utama PT ATPK Resources Tbk, entitas induk;
a.
PT Pacific Prima Coal (PT PPC) is a main shareholder of PT ATPK Resources Tbk, parent entity;
b.
PT Bara Jaya Utama (PT BJU) merupakan afiliasi dari PT PPC;
b.
PT Bara Jaya Utama (PT BJU) is an affiliation company from PT PPC;
c.
Ratna Saraswati adalah keluarga dari direksi entitas induk;
c.
Ratna Saraswati is a family member from director of parent entity;
d.
Dewan Direksi dan Komisaris merupakan manajemen kunci Perusahaan.
d.
Board of Directors and Commissioners are key management of the Company.
Transaksi - Transaksi Dengan Pihak Berelasi:
Transaction With Related Parties:
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties, including the following:
a.
Grup menyediakan manfaat untuk Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
a.
2014 31 Des / Dec 31
The Group provides benefits to the Board of Commissioners and Directors of the Group as follows: 2013 31 Des / Dec 31
Imbalan Kerja Jangka Pendek (Gaji dan Remunerasi): Dewan Komisaris Dewan Direksi
626,305 1,215,126
2,505,221 4,860,504
Short-term employee benefits (Salaries and Remuneration): Board of Commissioners Board of Directors
Jumlah
1,841,431
7,365,725
Total
b.
Piutang usaha dari PT BJU merupakan piutang usaha sehubungan dengan penjualan batubara masing-masing sebesar Rp512.188.458 dan Rp53.837.855 yang meliputi 28,52% dan 3,61% dari jumlah aset pada 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan No. 5).
b.
Trade receivables from PT BJU represents receivables from sales of coal amounted to Rp512,188,458 and Rp53,837,855 which constituted 28.52% and 3,61% of total assets as of December 31, 2014 and 2013, respectively (see Note No. 5).
c.
Piutang pihak berelasi - non usaha dari PT BJU sebesar Rp56.156.918 merupakan piutang sehubungan dengan pinjaman untuk kegiatan operasional PT BJU, yang meliputi 3,13% dari jumlah aset pada 31 Desember 2014. Piutang ini tidak dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti (lihat Catatan No. 6).
c.
Non - trade related party receivables from PT BJU amounted to Rp56,156,918 represent loans for PT BJU's operational activities which constituted 3.13% of total assets as of December 31, 2014. Such receivables have no interest or collateral, and has no definite terms of repayment (see Note No. 6).
d.
Piutang pihak berelasi - non usaha dari PT PPC masing-masing sebesar Rp5.000 dan Rp2.505.000 merupakan piutang sehubungan dengan pinjaman untuk kegiatan operasional PT PPC, yang meliputi 0,00% dan 0,17% dari jumlah aset pada 31 Desember 2014 dan 2013. Piutang ini tidak dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti (lihat Catatan No. 6).
d.
Non - trade related party receivables from PT PPC amounted to Rp5,000 and Rp2,505,000 represent loans for PT PPC's operational activities which constituted 0.00% and 0.17% of total assets as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Such receivables have no interest or collateral, and has no definite terms of repayment (see Note No. 6).
e.
Utang usaha dari PT PPC sebesar Rp41.853.829 dan Rp95.255.465 merupakan tagihan biaya produksi atas tahun 2013 sehubungan dengan kegiatan pengelolaan tambang batubara, yang meliputi 6,73% dan 25,88% dari jumlah liabilitas pada 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan No. 12).
e.
Trade payables from PT PPC amounted to Rp41,853,829 and Rp95,255,465 are billing from production costs during 2013 related to coal mining activities, which constituted 6.73% and 25.88% of total liabilities as of December 31, 2014 and 2013, respectively (see Note No. 12).
f.
Utang pihak berelasi - non usaha kepada PT BJU masing-masing sebesar Rp197.680.656 dan Rp294.849 merupakan penerimaan pinjaman untuk kegiatan operasional Grup, yang meliputi 31,80% dan 0,00% dari jumlah liabilitas pada 31 Desember 2014 dan 2013. Utang ini tidak dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti (lihat Catatan No. 13).
f.
Non - trade related party payables to PT BJU amounted to Rp197,680,656 and Rp294,849 represents loans for Group's operational activities, which constituted 31.80% and 0.00% of total liabilities as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Such payables have no interest or collateral, and has no definite terms of repayment (see Note No. 13).
48
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
27.
26. RELATED PARTY TRANSACTION (Continued)
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan) g.
Utang pihak berelasi - non usaha kepada PT PPC masing-masing sebesar Rp174.745.622 dan Rp61.477.675 merupakan penerimaan pinjaman untuk kegiatan operasional Grup, yang meliputi 28,11% dan 16,70% dari jumlah liabilitas pada 31 Desember 2014 dan 2013. Utang ini tidak dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti (lihat Catatan No. 13).
g.
Non - trade related party payables to PT PPC amounted to Rp174,745,622 and Rp61,477,675 represents loans for Group's operational activities, which constituted 28.11% and 16.70% of total liabilities as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Such payables have no interest or collateral, and has no definite terms of repayment (see Note No. 13).
h.
Utang pihak berelasi - non usaha kepada Ratna Saraswati masingmasing sebesar Rp3.605.872 dan Rp3.275.405 merupakan penerimaan pinjaman untuk kegiatan operasional Grup, yang meliputi 0,58% dan 0,89% dari jumlah liabilitas pada 31 Desember 2014 dan 2013. Utang ini tidak dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti (lihat Catatan No. 13).
h.
Non - trade related party payables to Ratna Saraswati amounted to Rp3,605,872 and Rp3,275,405 represents loans for Group's operational activities, which constituted 0.58% and 0.89% of total liabilities as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Such payables have no interest or collateral, and has no definite terms of repayment (see Note No. 13).
i.
Penjualan kepada PT BJU merupakan penjualan batu bara pada PT MAS, entitas anak, yang meliputi 100% dari jumlah penjualan selama tahun 2014. Seluruh penjualan tersebut telah dilakukan secara wajar merujuk kepada harga pasar batu bara selama periode 2014 (lihat Catatan No. 20).
i.
Sales to PT BJU during 2014 represent 100% coal sales in PT MAS, subsidiary. Such sales have been occured in fairly according to coal market prices during 2014 (see Note No. 20).
27. ASSETS AND LIABILITIES ON FOREIGN CURRENCIES
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tahun 2014 dan 2013 Grup mempunyai aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut : 2014 Mata uang Asing / Foreign Currency ASET Kas dan Setara Kas USD Piutang Usaha USD Piutang Lain-lain USD CAD Jumlah Aset USD CAD
Ekuivalen Rupiah / Equivalent Rupiah
As at 2014 and 2013, Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follow: 2013 Mata uang Ekuivalen Asing / Rupiah / Foreign Currency Equivalent Rupiah 89
1,088,430
ASSET Cash and Equivalent USD
512,188,458
4,417
53,837,855
Trade Receivables USD
53 14
660,303 144,913
53 14
646,980 154,480
Other Receivables USD CAD
41,272 14
513,419,230 144,913
4,559 14
55,573,265 154,480
46
570,469
41,173
Total Assets USD CAD
(3,777) (128)
(46,985,777) (1,204,362)
(7,815) --
(95,255,465) --
LIABILITIES Trade Payables USD SGD
(0.46) (486)
(5,747) (4,575,021)
(22) (586)
(273,936) (5,639,597)
Other Payables USD SGD
Utang Sewa Pembiayaan USD
(3,688)
(45,882,178)
(13,953)
(170,073,535)
Financial Leased USD
Jumlah Liabilitas USD SGD
(7,466) (613)
(92,873,702) (5,779,383)
(21,790) (586)
(265,602,936) (5,639,597)
Total Liabilities USD SGD
(210,029,671) 154,480 (5,639,597)
(Liabilities) / Assets Net USD CAD SGD
LIABILITAS Utang Usaha USD SGD Utang Lain-Lain USD SGD
(Liabilitas) / Aset Bersih USD CAD SGD
33,806 14 (613)
420,545,528 144,913 (5,779,383)
49
(17,231) 14 (586)
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28.
INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a.
a.
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko mata uang. Grup mendefinisikan risikorisiko tersebut sebagai berikut: • Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup. •
Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Grup membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo. Saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo.
•
Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar, dan risiko suku bunga atas arus kas, yaitu risiko arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
•
INSTRUMENT 28. FINANCIAL MANAGEMENT
AND
FINANCIAL
RISK
Financial Risk Management Factors and Policies In its operating, investing and financing activities, the Group are exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk, market risk, and currency risk and define those risks as follows: • Credit risk represents risk due to the possibility that a customer will not repay all or a portion of a receivable or will not repay in a timely manner and therefore will cause a loss the Group. • Liquidity risk represents risk of the Group’s inability to repay all their liabilities at maturity date. At present the Group does expect to pay all liabilities at their contractual maturity. • •
Foreign currency risk represents fluctuation of financial instrument caused by changes of foreign currency exchange. Interest rate risk consists of fair value interest rate risk, which is the risk of fluctuation of financial instrument caused by changes in in market interest rate, and cash flow interest rate risk, which is the risk that the future cash flow of a financial instruments will fluctuate due to changes in market interest rate.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi Grup telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks, the Board of the Group has approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faces.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:
The major guidelines of this policy are the following:
•
Meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan risiko pasar atas semua jenis transaksi dengan menyediakan cadangan mata uang yang cukup.
•
Minimize effect of changes in foreign exchange and market risk for all kind of transactions by providing adequate foreign currencies reserve;
•
Memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara pendapatan dan biaya dan hutang piutang dalam mata uang yang sama; dan
•
Maximize the use of “natural hedge” favouring as much as possible the natural off-setting of revenue and costs and payables receivables denominated in the same currency; and
•
Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik pasar terbaik.
•
All financial risk management activities carried out on a prudent, consistent basis, and following the best market practices.
(i)
Risiko Kredit Grup mengelola risiko kredit terkait dengan simpanan dana di bank dengan hanya menggunakan bank-bank yang memiliki reputasi dan predikat yang baik untuk mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank.
(i) Credit Risk The Group manage credit risk exposed from its deposits in banks by using banks with good reputation and ratings to mitigate financial loss through potential failure of the banks.
50
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28.
INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) (i)
INSTRUMENT 28. FINANCIAL MANAGEMENT (Continued)
AND
FINANCIAL
RISK
(i) Credit Risk (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan) Grup tidak memiliki risiko kredit terkait dengan pelanggan disebabkan seluruh penjualan batubara dilakukan ke satu pihak berelasi saja dan dengan harga jual yang sudah disepakati bersama dengan jangka waktu tertentu. Selain itu, pelanggan tunggal Grup memiliki reputasi sebagai salah satu eksportir batubara terbaik yang berasal dari Indonesia.
Group does not have significant credit exposure related to customer due to all sales of coal are performed with a solaly related party and used negotiable sales price and valid for the certain period. Further, such solaly customer has good reputation as one of top coal exporter from Indonesia.
(ii) Risiko Likuiditas Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen Grup dan pendanaan jangka pendek, menengah dan panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman cadangan, dengan terus memantau arus kas perencanaan dan aktual, dan dengan cara mencocokkan data aset dan liabilitas keuangan yang jatuh tempo.
(ii) Liquidity Risk Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Group manages liquidity risk by maintaning adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities, by continuously monitoring forecast and actual cash flows, and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analysis financial liabilities by remaining contractual maturity: 2014
Kurang dari 1 Tahun/
1-2 tahun
2-5 tahun
Less Than 1 Year
/year
/year
Liabilitas Keuangan
lebih dari 5 tahun more than 5 years
Total
Diukur Pada Biaya Perolehan
Financial Liabilities
Diamortisasi: Utang Usaha Utang Lain-lain Beban Akrual
140,010,965
at Amortized cost: Trade Payables
140,010,965
--
--
--
7,816,073
--
--
--
7,816,073
Other Payables
15,931,100
--
--
--
15,931,100
Accrued Expenses
337,348,241
38,683,909
--
--
376,032,150
163,758,138
--
--
--
163,758,138
Utang Pihak Berelasi Non Usaha Jumlah
Total
2013 Kurang dari 1 Tahun/
1-2 tahun
2-5 tahun
Less Than 1 Year
/year
/year
Liabilitas Keuangan
lebih dari 5 tahun more than 5 years
Total
Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi: Utang Usaha Utang Lain-lain Beban Akrual
Financial Liabilities 510,117
--
--
95,765,582
12,747,498
--
--
--
12,747,498
Other Payables
3,060,846
--
--
--
3,060,846
Accrued Expenses
--
64,753,080
--
--
64,753,080
111,063,809
65,263,197
--
--
176,327,006
Utang Pihak Berelasi Non Usaha Jumlah
at Amortized cost: Trade Payables
95,255,465
Finance Lease
51
Total
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28.
INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
INSTRUMENT 28. FINANCIAL MANAGEMENT (Continued)
AND
FINANCIAL
RISK
(iii) Risiko Mata Uang Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Grup timbul terutama dari volatilitas nilai tukar mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap mata uang asing lainnya.
(iii) Foreign Currency Risk The foreign exchange risk exposures of the Group mainly result from the volatility in U.S. Dollar against other currencies.
Grup terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi yang didenominasi dalam mata uang Rupiah seperti pembayaran biaya dan pajak.
The Group is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of Rupiah denominated transaction such as expenses payment and taxes.
Kebijakan Grup adalah melakukan penyeimbangan arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan dalam mata uang yang sama.
The Group’s policy is to balance the cash flows from operations and the financing activities using the same currency.
Grup mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masingmasing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkap pada Catatan No. 27.
The Group manages the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Group’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 27.
Analisis sensitivitas mata uang asing
Foreign currency sensitivity analysis
Sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan dalam USD, CAD dan SGD terhadap Rupiah adalah 2%. 2% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item USD, CAD dan SGD yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 2% dalam nilai tukar Rupiah.
The Group’s sensitivity to the increase and decrease in the USD, CAD and SGD against Rupiah is 2%. 2% is the sensitivity rate hat used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding monetary items denominated in USD, CAD and SGD and adjusts their translation at the period end for a 2% change in Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika USD, SGD dan CAD melemah/menguat sebesar 2% terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lainnya konstan, laba bersih, setelah pajak, tahun berjalan masing-masing akan menjadi Rp6.612.880 dan Rp1.282.883 lebih tinggi/rendah.
At 31 December 2014 and 2013, if USD, SGD and CAD had weakened/strengthened by 2% against Rupiah with all other variables held constant, net income for the year, net of tax, would have been Rp6,612,880 and Rp1,282,883 higher/lower.
Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif dari risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir periode pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan.
In management's opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because the exposure at the end of the reporting period does not reflect the exposure during the year. (iv) Interest Rate Risk
(iv) Risiko Suku Bunga Grup terekspos risiko tingkat suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan yang berasal dari utang sewa pembiayaan. Adapun liabilitas keuangan yang dimiliki Grup pada 31 Desember 2014 dan 2013 memiliki tingkat suku bunga mengambang. Grup akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Grup akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman. b.
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di observasi) (tingkat 3).
52
The Group exposures to interest rate risk mainly concerns financial liabilities from financing lease liabilities. The financial liabilities which owned by the Group as of December 31, 2014 and 2013 have floating interest rate. The Group strictly monitored the market interest rate fluctuation and if the market interest rate significantly increased, the Group will renegotiate the interest rate to the lender. b.
Fair Value Estimation The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes. SFAS No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1); b) inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2); and c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28.
INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
c.
29.
b.
Estimasi Nilai Wajar (Lanjutan)
b.
AND
FINANCIAL
RISK
Fair Value Estimation (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi sesuai dengan tingkat hirearki di atas.
Fair value of financial instruments carried at amortized cost As of December 31, 2014 and 2013, Group did not have any financial instruments which recognized at fair value through profit and loss as in line with those hierarchies.
Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki oleh Grup pada 31 Desember 2014 dan 2013 mendekati nilai wajarnya karena sifat jangka pendek dari instrumen keuangan.
Carrying amount of Group's financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013 approximate their fair value due to the shorter nature of the financial instruments. c.
Manajemen Permodalan
Capital Management
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Group manages capital risk to ensure that it will be able to continue as a going concern and to maximize benefits to the shareholders and other stakeholders.
Group secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang.
Group actively and regulerly refused and managed its capital to ensure the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into consideration the efficiency of capital used based on operating cash flow, capital expenditures and also consideration of future capital needs.
Grup juga berusaha mempertahankan keseimbangan antara tingkat pinjaman dan posisi ekuitas untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal. Tidak ada perubahan pada pendekatan Grup dalam mengelola permodalannya selama tahun berjalan.
Group also seeks to maintain a balance between its level of loans and equity position in order to ensure the optimalization of capital structure and returns. There was no changes in Group's approach in managing its capital structure during the year. 29. SIGNIFICANT CONTINGENCY
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI
a.
INSTRUMENT 28. FINANCIAL MANAGEMENT (Continued)
AGREEMENTS,
COMMITMENTS
AND
a. Office Rent Agreement
Perjanjian Sewa Kantor Perpanjangan perjanjian VIP Link tanggal 4 September 2013 antara PT Citra Eksekutif Otorita (CEO SUITE) selaku pihak yang menyewakan dan Perusahaanan selaku pihak penyewa atas obyek yang tertera dalam Perjanjian VIP Link tanggal 30 April 2009 dan perpanjangan perjanjian VIP Link tanggal 4 Januari 2012, yakni virtual office yang terletak di Wisma GKBI Lantai 39, Jalan Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta Pusat. Jangka waktu sewa adalah terhitung sejak tanggal 1 November 2013 hingga tanggal 30 Juni 2015. Harga sewa selama waktu tersebut adalah sebesar USD 1.200 (seribu dua ratus dolar Amerika Serikat).
The extension of VIP Link agreement dated September 4th, 2013 between PT Citra Eksekutif Otorita (CEO SUITE), acting as the lessor, and the Company, as the lessee, of the object stated in the VIP Link Agreement dated April 30th, 2009, namely the ‘virtual office’ situated at the 39th floor of Wisma GKBI 9, Jl Jenderal Sudirman No.28, Central Jakarta. The term of lease is from November 1st, 2013 up until June 30th, 2015. The leasing fee for such period of time is amounting to USD 1,200 (one thousand two hundred US Dollar)
Berdasarkan akta Perjanjian Sewa Menyewa no. 11 tertanggal 21 Pebruari 2013 yang dibuat oleh Notaris Hasan Halim, S.H., M.K.n, yang menyatakan kesepakatan antara PT ATPK Resource, Tbk dengan Nyonya Imelda untuk sewa menyewa 1 unit Satuan Rumah Susun Non Hunian di AXA Tower At Kuningan City Lantai 29 mulai dari 1 Maret 2013 sampai dengan 1 Maret 2015 dengan nilai sewa sebesar Rp 7.200.000.000,-.
Based on the deed of Leasing Agreement no.11 dated February 21st, 2013, drawn up by Hasan Halim, S.H., M.K.n, a Notary, which states an agreement between PT ATPK Resource, Tbk and Mrs. Imelda concerning leasing of 1 unit of Non Residential Tenement at the 29th floor of ‘AXA Tower At Kuningan City’, from March 1st, 2013 up until March 1st, 2015 with leasing fee amounting to Rp 7,200,000,000,-.
Perjanjian Sewa Pembiayaan
b.
Perjanjian Pembiayaan Konsumen No. 9911300405 tanggal 19 Februari 2013 antara PT Mandiri Tunas Finance (“Lessor”) dengan Perusahaanan (“Lessee”), atas 1 (satu) unit mobil kendaraan roda empat merek Mercedes Benz-EClass-300 Avant Garde, tahun 2011, dengan harga Rp980.000.000 (sembilan ratus delapan puluh juta Rupiah) dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan.
Consumer Financing Agreement No. 9911300405 dated February 19, 2013 between PT Mandiri Tunas Finance (“Lessor”) and the Company (“Lessee”), for 1 unit four-wheeled vehicle of Mercedes Benz-EClass-300 Avant Grande brand, production year of 2011, amounting to Rp.980.000.000,- (nine hundred eighty million Rupiah) with lease term of 24 (twenty four) months.
53
Lease Agreement
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
c.
d.
AGREEMENTS, 29. SIGNIFICANT CONTINGENCY (Continued)
Perjanjian Pemegang Saham Antara Perusahaan, MIM, (entitas anak) dan PT Batavia Energi Jaya (“BEJ”). Berdasarkan Perjanjian Pemegang Saham tanggal 5 Nopember 2009 yang dibuat di bawah tangan yang telah dilegalisasi oleh Notaris Merryana Suryana, S.H., di Jakarta (“Perjanjian Pemegang Saham”), diterangkan bahwa:
c.
(i)
(i)
MIM merupakan pemegang sebanyak 1.050 saham dalam PT Sarana Mandiri Utama, suatu Perusahaanan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, berdomisili di Tarakan dan berkantor di Plaza Bapindo\ Citibank Tower Lt. 14. Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta (“SMU”), yang mewakili 70% (tujuh puluh persen) dari seluruh saham dikeluarkan dalam Perusahaan;
COMMITMENTS
AND
Shareholders Agreement between the Company, MIM, (subsidiary) and PT Batavia Energi Jaya (“BEJ”). Based on the Shareholders Agreement dated November 5, 2009 which was drawn up privately before and has been legalized by Notary, Merryana Suryana, S.H, Jakarta (“Shareholders Agreement”), the following is stated: MIM is the holder of 1.050 shares of PT Sarana Mandiri Utama; a limited liability established under the laws of the Republic of Indonesia, domiciled in Tarakan with its office at th 14 floor of Plaza Bapindo/ Citibank Tower, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 54-55, Jakarta (“SMU”); representing 70% (seventy percent) of all outstanding shares of the Company.
(ii) BEJ merupakan pemegang 450 (empat ratus lima puluh) saham dalam SMU, yang mewakili 30% (tiga puluh persen) dari seluruh saham dikeluarkan dalam SMU;
(ii) BEJ is the holder of 450 (four hundred fifty) shares of SMU, representing 30% (thirty percent) of all outstanding shares of SMU;
(iii) Perjanjian Pemegang Saham ini mengatur mengenai kepemilikan saham MIM dan BEJ dalam SMU dan pelaksanaan kegiatan usaha SMU.
(iii) This Shareholders Agreement governs the shareholding of MIM and BEJ in SMU and the implementation of the business activities of SMU.
Perjanjian Opsi Saham Antara MIM (Pemberi Opsi) dan BEJ (Penerima Opsi)
d.
Berdasarkan Perjanjian Opsi Saham tanggal 5 Nopember 2009 yang telah dilegalisasi oleh Merryana Suryana, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (“Perjanjian Opsi Saham”), diterangkan bahwa:
Based on the Stock Option Agreement dated November 5, 2009 as legalized by Merryana Suryana, S.H, Jakarta (“the Stock Option Agreement”), the following is stated:
(i)
(i)
Pemberi Opsi adalah pemilik dan pemegang yang sah dari 451 (empat ratus lima puluh satu) saham Seri A dan 599 (lima ratus sembilan puluh sembilan) saham Seri B dalam SMU.
Stock Option Agreement Between MIM (Stock Option Provider) and BEJ (Stock Option Recipient)
The Stock Option Provider is the lawful owner and holder of 451 (four hundred fifty one) A-Series shares and 599 (five hundred ninety nine) B-Series shares in SMU.
(ii) Pemberian Opsi dengan ini memberikan kepada Penerima Opsi dan Penerima Opsi dengan ini menerima dari Pemberi Opsi, hak (bukan kewajiban) untuk membeli seluruh saham-saham milik Pemberi Opsi di dalam SMU setiap saat selama Periode Opsi dan pada harga pelaksanaan Opsi Saham sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dalam Perjanjian Opsi Saham dan dengan memperhatikan seluruh peraturan perundangundangan yang berlaku (”Opsi Saham”).
(ii) The Stock Option Provider hereby provides the Stock Option Recipient with, and the Stock Option Recipient hereby receives from the Stock Option Provider, the right (but not the obligation) to purchase all shares of the Stock Option Provider in SMU at any time during the Stock Option Period and at the Stock Option exercise price in accordance with the terms and conditions stated in the Stock Option Agreement and with due observance of all prevailing statutory regulations (“Stock Option”).
(iii) Harga Pelaksanaan Opsi Saham sebesar USD 3.500.000 (tiga juta lima ratus dolar Amerika Serikat) - (Y x USD 1 (satu dolar Amerika Serikat). dimana:
(iii) The Stock Option Exercise Price is amounting to USD 3,500,000 (three million five hundred thousand US Dollar) – ( Y x USD 1 (one US Dollar), whereas:
Y adalah jumlah per MT batubara yang telah diproduksi dan dijual mulai dari tanggal penandatanganan Perjanjian Opsi Saham ini sampai dengan Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi.
Y is the total per MT of Coal produced and sold starting from the date of execution of this Stock Option Agreement up until the Stock Option Exercise Notification.
(iv) Periode Opsi berarti suatu periode yang dimulai sejak tanggal Perjanjian Opsi Saham ini ditandatangani dan akan berakhirnya Perjanjian Pemegang Saham.
(iv) The Stock Option Period means a period starting from the date of execution of this Stock Option Agreement and ending on the expiration of the Shareholders Agreement.
(v) Pelaksanaan Opsi: 1. Penerima Opsi dapat melaksanakan Opsi Saham hanya selama Periode Opsi dan hanya melalui Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi terhadap Pemberi Opsi atau pihak yang ditunjuk secara sah, dengan memperhatikan bahwa Penerima Opsi harus berhak secara hukum Negara Republik Indonesia untuk menguasai dan memiliki sahamsaham milik Pemberi Opsi di dalam SMU;
(v) The implementation of the Stock Option: 1. The Stock Option Recipient may exercise the Stock Option only during the Stock Option Period and only through Stock Option Exercise Notification to the Stock Option Provider or its duly appointed party, with due observance of the fact that the Stock Option Recipient shall be entitled according to the laws of the Republic of Indonesia to control and hold the shares belonging to the Stock Option Provider in SMU.
54
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
d.
Perjanjian Opsi Saham Antara MIM (Pemberi Opsi) dan BEJ (Penerima Opsi) (Lanjutan)
AGREEMENTS, 29. SIGNIFICANT CONTINGENCY (Continued) d.
COMMITMENTS
AND
Stock Option Agreement Between MIM (Stock Option Provider) and BEJ (Stock Option Recipient) (Continued)
2.
Penerima Opsi melaksanakan Opsi Saham, maka Penerima Opsi dan Pemberi Opsi akan melaksanakannya dengan menandatangani Perjanjian Penjualan sesuai dengan bentuk dan isi dalam lampiran Perjanjian Opsi Saham ini;
2. If the Stock Option Recipient exercises the Stock Option, therefore the Stock Option Recipient and Provider shall do so by signing a Sales Agreement in a form and with content as attached to this Stock Option Agreement.
3.
Dalam hal demikian, maka Harga Pelaksanaan Opsi sehubungan dengan Opsi Saham tersebut akan menjadi jatuh tempo dan Penerima Opsi wajib membayar Harga Pelaksanaan Opsi kepada Pemberi Opsi;
3. In such a case, therefore the Stock Option Exercise Price in relation to the Stock Option shall become due and the Stock Option Recipient shall be obligated to make payment of the Stock Option Exercise Price to the Stock Option Provider.
4.
Untuk keperluan tersebut, Pemberi Opsi akan mengadakan dan hadir dalam RUPS SMU untuk menyetujui jual beli sebagai akibat dari pemindahan saham tersebut dan untuk melakukan pengumuman (sebagaimana diperlukan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku), atau dalam hal Pemberi Opsi tidak dapat melangsungkan atau tidak hadir dalam RUPS yang bersangkutan, Pemberi Opsi dengan ini untuk waktunya nanti memberikan kuasa yang tidak dapat ditarik kembali kepada Penerima Opsi untuk hadir dan memberikan suara menyetujui penjualan dan pemindahan saham tersebut atau pengumuman tersebut;
4. For such purpose, the Stock Option Provider shall convene and attend the General Meeting of Shareholders of SMU to approve the sale and purchase resulting from the transfer of the shares and to make announcement (as required by the prevailing law), or in the event the Stock Option Provider is incapable of convening, or is not present at, the concerning General Meeting of Shareholders, the Stock Option Provider hereby, for such time, gives the Stock Option Recipient an irrevocable power to attend and vote to approve the sale and transfer of the shares or the announcement.
5.
Untuk keperluan pencatatan persyaratan dan ketentuan dari perjanjian jual beli saham, Penerima Opsi dan Pemberi Opsi atau kuasa/wakilnya sah yang ditunjuknya wajib menandatangani Perjanjian Penjualan paling lambat 30 hari kalender setelah tanggal Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi.
5. For the purpose of recording the terms and conditions of the Sale and Purchase of Shares Agreement, the Stock Option Recipient and the Stock Option Provider or their respective lawful proxies/representatives shall execute the Sales Agreement at the latest within 30 calendar days since the date of Stock Option Exercise Notification .
6.
Tanggal Perjanjian Penjualan adalah 30 hari kalender sejak tanggal Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi.
6. The date of the Sales Agreement shall be 30 calendar days after the Stock Option Exercise Notification.
(vi) Sehubungan dengan pemberian Opsi, ditandatanganinya Perjanjian Opsi Saham ini, Pemberi Opsi akan memberikan kepada Penerima Opsi salinan sesuai dengan asli dari keputusan para pemegang saham Pemberi Opsi (yang berlaku sejak tanggal Perjanjian Opsi ini) yang isinya menyetujui:
(vi) In relation to the granting of the Stock Option, with the execution of this Stock Option Agreement, the Stock Option Provider shall provide the Stock Option Recipient with true copies of the resolutions of the shareholders of the Stock Option Provider (effective since the date of this Stock Option Agreement), substance of which shall approve the following:
1.
penjualan Saham-saham yang dilakukan oleh Pemberi Opsi apabila Penerima Opsi melaksanakan hak Opsi.
2.
perjanjian gadai saham (sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Opsi Saham ini) dan penjualan Saham-saham apabila pelaksanaan eksekusi gadai dilaksanakan berdasarkan perjanjian gadai saham.
Selanjutnya, Pemberi Opsi (Pemberi Gadai) dan Penerima Opsi (Penerima Gadai) telah membuat dan menandatangani Perjanjian Gadai Saham tanggal 5 Nopember 2009 yang dibuat di bawah tangan, berdasarkan mana Pemberi Opsi (Pemberi Gadai) telah menggadaikan Saham-saham kepada Penerima Opsi (Penerima Gadai) dan Penerima Opsi (Penerima Gadai) menerima gadai atas Saham-saham tersebut dari Pemberi Opsi (Pemberi Gadai).
55
1. the sale of the Shares made by the Stock Option Provider if the Stock Option Recipient exercise the Stock Option right. 2. The shares pledge agreement (as stated in this Stock Option Agreement) and the sales of the Shares if the implementation of the pledge is based on the shares pledge agreement. Furthermore, the Stock Option Provider (Pledgor) and the Stock Option Recipient (Pledgee) have entered into and executed a Shares Pledge Agreement on 5 November 2009, privately drawn up, based on which the Stock Option Provider (Pledgor) has pledged its Shares to the Stock Option Recipient (Pledgee) and the Stock Option Recipient (Pledgee) has received pledge over such Shares from the Stock Option Recipient (Pledgee).
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
e.
Perjanjian Penjualan Batubara Antara MAS (Penjual) dan PT Bara Jaya Utama (Pembeli)
AGREEMENTS, 29. SIGNIFICANT CONTINGENCY (Continued) e.
COMMITMENTS
AND
Coal Sales Agreement Between MAS (Seller) and PT Bara Jaya Utama (Purchaser)
Berdasarkan Akta Kontrak Penjualan Batubara No. 09 tanggal 5 November 2008 yang dibuat di hadapan Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notaris di Balikpapan yang kemudian diubah berdasarkan Akta Addendum Kontrak Penjualan Batu Bara No. 06 tanggal 24 Agustus 2009 yang dibuat di hadapan Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notaris di Balikpapan, MAS dan PT Bara Jaya Utama (”BJU”) telah sepakat membuat dan menandatangani Perjanjian Penjualan Baturaba (”Penjanjian Penjualan”), berdasarkan mana Penjual dengan ini berjanji dan karena itu mengikatkan diri akan menjual dan menyerahkan kepada Pembeli, demikian pula Pembeli dengan ini berjanji dan karena itu mengikatkan diri akan membeli dan menerima penyerahan dari Penjual atas seluruh batubara dari Lahan Kuasa Pertambangan milik Penjual, dengan harga penjualan, sebagai berikut:
Based on the Deed of Coal Sales Contract No. 09 dated 5 November 2008 drawn up before Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notary in Balikpapan, which was then amended based on the Deed of Addendum to Coal Sales Contract No. 06 dated 24 August 2009 drawn up before Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notary in Balikpapan, MAS and PT Bara Jaya Utama (”BJU”) have agreed to draw up and execute a Coal Sales Agreement (“Sales Agreement”), based on which the Seller hereby makes covenant and therefore binds itself to sell and handover to the Purchaser, and as such the Purchaser hereby makes covenant and therefore binds itself to purchase and accept the handover from the Seller of all coal from the Mining Authority Land owned by the Seller, at the following selling prices:
a.
Untuk kalori 4.800 K. Kal/Kg (empat ribu delapan ratus Kilo Kalori per Kilogram) sampai dengan 5.500 K. Kal/Kg (lima ribu lima ratus Kilo Kalori per Kilogram) dengan basis adb (air dried basis) maka harga kontrak penjualan batu bara sebesar USD22,75/MT (dua puluh dua dolar Amerika Serikat tujuh puluh lima) untuk tiap MT batubara.
a. For calories amounting to 4.800 K.Kal/Kg (four thousand eight hundred Kilo Calories per Kilogram) up to 5.500 K.Kal/Kg (five thousand five hundred Kilo Calories per Kilogram) with adb (air dried basis), the price for the coal sales contract shall amount to USD22,75/MT (twenty two point seven five US Dollar) for each MT of coal.
b.
untuk kalori di atas 5.500 K.Kal/Kg (lima ribu lima ratus Kilo Kalori per Kilogram) sampai dengan 6.000 K.Kal/Kg (enam ribu Kilo Kalori per Kilogram) dengan basis adb (air dried basis) maka harga kontrak penjualan batu bara sebesar USD26,25/MT (dua puluh enam dolar Amerika Serikat dua puluh lima sen) untuk tiap MT batubara.
b. For calories above 5.500 K.Kal/Kg (five thousand five hundred Kilo Calories per Kilogram) up to 6.000 K.Kal/Kg (six thousand Kilo Calories per Kilogram) with adb (air dried basis), the price for the coal sales contract shall amount to USD26,25/MT (twenty six point two five US Dollar) for each MT of coal.
c.
untuk kalori di atas 6.000 K.Kal/Kg (enam ribu Kilo Kalori per Kilogram) dengan basis adb (air dried basis) maka harga kontrak penjualan batu bara sebesar USD32,50/MT (tiga puluh dua dolar Amerika Serikat lima puluh sen) untuk tiap MT batubara.selanjutnya disebut “Harga”.
c. For calories above 6.000 K.Kal/Kg (six thousand Kilo Calories per Kilogram) with adb (air dried basis), the price for the coal sales contract shall amount to USD32,50/MT (thirty two point five US Dollar) for each MT of coal. Hereinafter to be referred to as the “Price”.
Pembayaran Harga tersebut akan di bayar oleh Pembeli kepada Penjual berdasarkan jumlah tiap-tiap metrik ton batubara yang berhasil dikapalkan (ditentukan berdasarkan “draft survey” oleh surveyor independen yang ditunjuk oleh Para Pihak.
The Payment for such Price shall be made by the Purchaser to the Seller based on the amount of each metric ton of coal shipped (determined based on the “draft survey” drawn up by an independent surveyor appointed by the Parties.
Penyelesaian Sengketa: Para Pihak dan sepakat bahwa: a. Setiap perselisihan atau pendapat yang timbul dari atau berkenaan pelaksanaan Perjanjian ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah, yang kemudian akan dituangkan dalam suatu akta tersendiri yang ditandatangani oleh Para Pihak. b. Setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan atau perbedaan pendapat tersebut akan diselesaikan melalui arbitrase sesuai Undang-undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
Dispute Resolution: The Parties have approved and agreed whereas: a. Any conflict or difference in opinion occurring from or in connection with the implementation of this Agreement shall be resolved by way of mutual discussion, which thereafter shall be stated in a separate deed executed by the Parties;
Berdasarkan Nota Kesepakatan yang ditanda tangani pada hari Jumat Tanggal 5 Oktober 2013 oleh, PT Mega Alam Sejahtera dengan PT Bara Jaya Utama, Kedua belah pihak sepakat untuk :
Based on the Memorandum of Understanding which was signed on Friday by Date October 5, 2013, PT Mega Alam Sejahtera and PT Bara Jaya Utama, the two sides agreed to:
56
b. Any conflict or difference in opinion that cannot be resolved by way of mutual discussion shall be resolved through arbitration in accordance with Law No. 30 of 1999 concerning Arbitration
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
e.
f.
g.
Perjanjian Penjualan Batubara Antara MAS (Penjual) dan PT Bara Jaya Utama (Pembeli) (Lanjutan)
AGREEMENTS, 29. SIGNIFICANT CONTINGENCY (Continued) e.
COMMITMENTS
AND
Coal Sales Agreement Between MAS (Seller) and PT Bara Jaya Utama (Purchaser) (Continued)
1.
Merubah harga penjualan batu bara semula sebesar USD 22,75/MT menjadi sebesar USD 26/MT dengan syarat pembayaran akan dibayar oleh PT Bara Jaya Utama kepada PT Mega Alam Sejahtera berdasarkan penyerahan diatas tongkang (Free on Board/FOB Tongkan) untuk jumlah tiap-tiap metrik ton Batu bara, dilokasi jetty milik PT Mega Alam Sejahtera.
1. Changing the original coal sales price of USD 22.75 / MT to USD 26 / MT with the terms of payment will be paid by the PT Bara Jaya Utama for PT Mega Alam Sejahtera based on a barge delivery (Free on Board / FOB barge) to the amount of each metric tons of coal, the location jetty PT Mega Alam Sejahtera.
2.
Nota Kesepakatan ini dapat diubah sewaktu-waktu dengan kesepakatan Para Pihak.
2. This MOU may be amended at any time by agreement of the Parties.
3.
Bahwa harga baru sesuai dengan kesepakatan ini berlaku sejak PT Mega Alam Sejahtera dapat melakukan kegiatan penambangan sendiri dan telah mampu menjual batu bara berdasarkan syarat penyerahan di atas tongkan (FOB Tongkang) atau pada tanggal 1 Januari 2014 mana yang lebih cepat.
3. That the new price in accordance with this agreement in effect since PT Mega Alam Sejahtera can perform its own mining operations and has been able to sell coal based on a barge delivery terms (FOB Barge) or on the date of January 1, 2014 whichever is sooner.
4.
Hal - hal lain yang belum diatur dalam Nota kesepakatan ini akan diputuskan oleh Para Pihak dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Other matters that not covered under this MOU will be decided by the Parties with deliberation to reach consensus.
Perjanjian Pembatalan Atas Perjanjian Kerjasama Operasi Penambangan Batu Bara Antara MAS Dengan PPC
f.
Agreement on Cancellation of Coal Mining Operations Cooperation Agreement between MAS and PPC
Berdasarkan Akta Perjanjian Pembatalan No. 32 tanggal 11 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Hasan Halim,S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta (”Perjanjian Pembatalan”), diterangkan bahwa:
Based on the Deed of Cancellation Agreement No. 32 dated 11 October 2013 drawn up before Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta (”Cancellation Agreement”), it is stated that:
a.) Antara MAS dan PPC telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Penambangan Batu Bara berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama Operasi Penambangan Batu Bara No. 05 tanggal 24 Agustus 2009 yang dibuat di hadapan Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notaris di Balikpapan (”“PKO”). b.) Bahwa PPC telah mengikat diri untuk menjual seluruh fasilitas infrastruktur tambang dan peralatan tambang kepada MAS dan MAS hendak membeli seluruh fasilitas infrastruktur tambang dan peralatan tambang tersebut dari PPC.
a. A Coal Mining Operations Cooperation Agreement has ) been drawn up and executed between MAS and PPC based on the Deed of Coal Mining Operations Cooperation Agreement No. 05 dated 24 August 2009 drawn up before Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notary in Balikpapan (”“PKO”).
c.) Bahwa pembayaran Harga Jual Beli Peralatan Tambang dan Nilai Kompensasi tersebut akan dilaksanakan paling lambat tanggal 30 Desember 2013.
c.) Whereas the payment for the Sales and Purchase Price of the Mining Equipment and Compensation Value is to be made at the latest on 30 December 2013.
d.) Bahwa apabila seluruh pembayaran Harga Jual Peralatan Tambang dan Nilai Kompensasi tersebut telah dilaksanakan sebagaimana mestinya maka MAS dan PPC bermaksud untuk membatalkan isi dari PKO.
d. Whereas if all payment for the Sales and Purchase Price of ) the Mining Equipment and Compensation Value has been duly made therefore MAS and PPC intend to cancel the substance of PKO.
Surat Pernyataan Bersama antara PT Pacific Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera dan PT ATPK Resources, Tbk tertanggal 1 Januari 2014 Berdasarkan Surat Pernyataan Bersama antara PT Pacific Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera dan PT ATPK Resources, Tbk tertanggal 1 Januari 2014, yang menyatakan bahwa kewajibankewajiban karyawan PT. Pacific Prima Coal diambil alih oleh pihak PT Mega Alam Sejahtera segala beban dan tanggungjawabnya. Sedangkan semua hak dan kewajiban karyawan sampai dengan 31 Desember 2013 masih menjadi beban dan tanggung jawab pihak PT Pacific Prima Coal.
57
b. Whereas PPC has bound itself to sell all mining ) infrastructure facilities and mining equipment to MAS and MAS intends to purchase all such mining infrastructure facilities and mining equipment from PPC.
g.
Memorandum of Understanding between PT Pacific Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera and PT ATPK Resources, Tbk dated January 1, 2014 Based on Memorandum of Understanding between PT Pacific Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera and PT ATPK Resources, Tbk dated January 1, 2014, which stated that all liabilities related to PT. Pacific Prima Coal’s employees is transferred to PT Mega Alam Sejahtera; all the burden and responsibility. Whereas all the rights and obligation related to those employees until December 31, 2013 is remain as the burden and responsibility of PT Pacific Prima Coal.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan) h.
AGREEMENTS, 29. SIGNIFICANT CONTINGENCY (Continued) h.
Perjanjian Pengalihan Piutang
COMMITMENTS
AND
Agreement on Transfer of Receivables
Perjanjian Pengalihan Piutang No. 05 Tanggal 12 Nopember 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Hasan Halim S.H., Notaris di Jakarta antara Perusahaanan (“Pihak Pertama”) dengan PT Pacific Prima Coal (“Pihak Kedua”).
Agreement on Transfer of Receivables No. 05 dated 12 November 2013 drawn up before Notary, Hasan Halim S.H., Notary in Jakarta between the Company (“First Party”) and PT Pacific Prima Coal (“Second Party”).
Pokok Perjanjian a. Bahwa Pihak Pertama mempunyai tagihan/piutang sebesar Rp70.000.000.000 (tujuh puluh miliar Rupiah), terdiri dari tagihan/piutang terhadap:
Merits of the Agreement a. Whereas the First Party has receivables amounting to Rp70.000.000.000 (seventy billion Rupiah), consisting of the following:
-
Hopaco Properties Limited, sebesar Rp11.747.901.000 (sebelas miliar tujuh ratus empat puluh tujuh juta sembilan ratus satu ribu Rupiah)
-
Hopaco Properties Limited, amounting to Rp11.747.901.000 (eleven billion seven hundred forty seven million nine hundred one thousand)
-
PT Perkebunan Sungai Wang, sebesar Rp34.100.000.000 (tiga puluh empat miliar seratus juta Rupiah);
-
PT Perkebunan Sungai Wang, amounting to Rp34.100.000.000 (thirty four billion one hundred million Rupiah);
-
Tan Sri Amin Shah (TSAS) Group, sebesar Rp12.995.139.000 (dua belas miliar sembilan ratus sembilan puluh lima juta seratus tiga puluh sembilan ribu Rupiah)
-
Tan Sri Amin Shah (TSAS) Group, amounting to Rp12.995.139.000 (twelve billion nine hundred ninety five million one hundred thirty nine thousand Rupiah)
-
Majestic Asset Invesment Corporation, sebesar Rp5.797.153.000 (lima miliar tujuh ratus sembilan puluh tujuh juta seratus lima puluh tiga ribu Rupiah)
-
Majestic Asset Investment Corporation, amounting to Rp5.797.153.000 (five billion seven hundred ninety seven million one hundred fifty three thousand Rupiah)
-
PT Paspro Lintas Sarana, sebesar Rp293.519.000 (dua ratus sembilan puluh tiga juta lima ratus sembilan belas ribu Rupiah)
-
PT Paspro Lintas Sarana, amounting to Rp293.519.000 (two hundred ninety three million five hundred nineteen thousand Rupiah)
-
PT Karya Sukses Nusantara, sebesar Rp46.500.000 (empat puluh enam juta lima ratus Rupiah)
-
PT Karya Sukses Nusantara, amounting to Rp46.500.000 (forty six million five hundred thousand Rupiah)
-
PT Modal Energy Indonesia, sebesar Rp29.627.854 (dua puluh sembilan juta enam ratus dua puluh tujuh ribu delapan ratus lima puluh empat Rupiah)
-
PT Modal Energy Indonesia, amounting to Rp29.627.854 (twenty nine million six hundred twenty seven thousand eight hundred fifty four Rupiah)
-
Karyawan (Azahar Zaini), sebesar Rp126.437.146 (seratus dua puluh enam juta empat ratus tiga puluh tujuh ribu seratus empat puluh enam Rupiah)
-
Employee (Azahar Zaini), amounting to Rp126.437.146 (one hundred twenty six million four hundred thirty seven thousand one hundred forty six Rupiah)
Pengalihan Piutang Pihak Pertama dengan ini mengalihkan segala haknya atas Tagihan/Piutang tersebut kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua dengan ini menerima pengalihan hak atas Tagihan/Piutang tersebut.
Transfer of Receivables The First Party hereby transfers all its rights over such Invoices/Receivables to the Second Party, and the Second Party hereby receives the transfer of rights over such Invoices/Receivables
Harga Pengalihan Piutang a. Atas pengalihan hak atas Tagihan/Piutang, Pihak kedua wajib membayar kepada Pihak Pertama, uang sebesar Rp70.000.000.000,- (tujuh puluh milyar Rupiah).
Price of Transfer of Receivables a. Upon the transfer of rights over the Receivables, the Second Party shall be required to make payment to the First Party, amounting to Rp70.000.000.000,- (seventy billion Rupiah).
b.
Harga Pengalihan Piutang wajib dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dengan cara transfer dan/atau pemindahbukuan ke dalam rekening Pihak Pertama, pada Bank Internasional Indonesia Tbk. Cabang Sentra Senayan 3 – Jakarta, dengan nomor Rekening 2-596-000-981 atas nama PT ATPK RESOURCES Tbk. Selambat-lambatnya pada tanggal 30-12-2013 (tiga puluh desember dua ribu tiga belas)
Tata Cara Pengalihan a. Pengalihan Hak mulai berlaku efektif pada waktu pembayaran secara penuh atas Harga Pengalihan Piutang yang dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sepeti tersebut dalam Pasal 3 Perjanjian ini.
58
b.
The Price of Transfer of Receivables shall be paid by the Second Party to the First Party by way of transferring it to the account of the First Party, at Bank Internasional Indonesia Tbk. Sentra Senayan 3 Branch – Jakarta, account number 2-596000-981 in the name of PT ATPK RESOURCES Tbk. at the latest on 30-12-2013 (December thirtieth two thousand thirteen)
Procedures of Transfer a. The transfer of the rights shall come into effect at the time the Price of Transfer of Receivables is fully paid by the Second Party to the First Party as stated in Article 3 of this Agreement.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
AGREEMENTS, 29. SIGNIFICANT CONTINGENCY (Continued)
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
h.
Perjanjian Pengalihan Piutang (Lanjutan)
Agreement on Transfer of Receivables (Continued) Negligence or failure to make the payment of the Transfer Price or negligence or failure to meet the representations and warranties shall result in automatic cancellation of this Agreement. Valid and lawful ownership over all warranties on the receivables shall only be transferred from the First Party to the Second Party when the First Party receives the full payment in the First Party’s account.
Kelalaian atau kegagalan untuk membayar harga Pengalihan dan kelalaian atau kegagalan dipenuhinya ernyataan dan jaminan, akan secara otomatis membatalkan Perjanjian ini.
b.
c.
Kepemilikan secara sah dan sesuai dengan hukum atas segala jaminan atas piutang hanya akan dipindahkan atau dialihkan dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua pada waktu Pihak Pertama menerima secara penuh pembayaran masuk ke dalam rekening Pihak Pertama
c.
Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Direksi. Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Grup untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Direksi mempertimbangkan bisnis dari sudut pandang tingkat pengembalian investasi dari modal yang dinventasikan. Grup mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen yakni penjualan batubara dan hanya memiliki satu pelanggan utama (lihat Catatan No. 20)
31. TRANSAKSI NON KAS Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan dengan aktivitas arus kas adalah sebagai berikut : 2014 31 Des/Dec 31
30 SEGMENT INFORMATION . The chief operating decision-maker has been identified as a member of Board of Directors (The Board). The Board reviews the Group’s internal reporting in order to assess performance and allocate resources. Management has determined the operating segment based on these reports. The Board considers the business from return of invested capital perspective. Group operates and manages the business in single segment which is sales of coal and only have one main customer (see Note No. 20).
31 NON CASH TRANSACTIONS . Supplementary information to the consolidated statements of cash flow relating to non-cash activities follows : 2013 31 Des/Dec 31
Pelunasan Piutang Lain-lain Konsultan Melalui Penambahan Piutang Pihak Berelasi Non Usaha Dari PT BJU Pelunasan Hutang Lain-lain Kepada PT BJU
2,000,000
--
Melalui Pengurangan Piutang Pihak Berelasi Non Usaha Dari PT BJU Penambahan Aset Tetap Tahun 2013
294,849
--
Sebesar Rp240.043.836, melalui: Uang Muka Pembelian Aset Tetap Utang Sewa Pembiayaan Utang Lain-lain Kepada Pihak berelasi Jangka Panjang 32.
AND
h.
b.
30. INFORMASI SEGMEN
COMMITMENTS
---
80,532 178,485,809
--
61,477,675
Payment of Other Consultant Receivable Through Addition of Non - Trade Related Party Receivable From PT BJU Payment of Other Payable to PT BJU through Deduction of Non - Trade Related Party Receivable From PT BJU Additional of Fixed Assets in 2013 in Amount to Rp240,043,836 through: Advance Payment of Fixed Assets Financing Lease Liabilities Other Long Term Payables to Related Parties
32. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING Grup membuat estimasi dan asumsi mengenai masa depan. Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini:
The Group makes estimates and assumptions concerning the future. Estimates and considerations used in the preparation of financial statements continue to be evaluated based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed reasonable. Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and actions, actual results may differ from those estimates. Assumptions and considerations have a significant effect on the carrying amount of assets and liabilities disclosed in below:
Estimasi Umur Manfaat Grup melakukan penelaahan atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi atas perubahan estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor tersebut (lihat Catatan No. 11 untuk nilai tercatat aset tetap).
Estimated of Useful Lives The Group reviews on useful lives of fixed assets based on several factors i.e. technical conditions and technology development in the future. Operating results in the future will be affected by the estimated changes of those factors (see Note 11 for carrying value of fixed assets).
59
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
32. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (Continued)
Imbalan Pasca Kerja Nilai kini liabilitas pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Post Employment Benefit The present value of post employment benefit depends on several factors which are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine pension costs (benefits) covered discount rate. The changes of assumption might affect carrying value of post employment benefit.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir pelaporan, dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasi dalam mata uang imbalan yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait (lihat Catatan No. 17).
The Group determines the appropriate discount rate at the final reporting, by considering the discount rate of governement’s bond which denominated in benefit’s currency that will be paid and have a similar terms with the terms of the related liabilities (see Note No. 17).
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
Allowance for Impairment Losses on Accounts Receivables and Other Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha.
The Group valuates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables.
Pajak Penghasilan Perhitungan beban pajak penghasilan masingmasing perusahaan dalam Grup memerlukan pertimbangan dan asumsi dalam menentukan pengurangan beban tertentu untuk tujuan fiskal selama proses estimasi. Secara khusus, perhitungan beban pajak penghasilan Grup melibatkan penafsiran terhadap Undang-undang dan peraturan perpajakan yang berlaku.
Income Tax The calculations of income tax expense for each company within the Group require judgements and assumptions in determining deductibility of certain expenses during the estimation process. In particular, the calculation of Group's income tax expense involves the interpretation of applicable tax laws and regulations.
Penghasilan yang diperoleh perusahaan-perusahaan dalam Grup kadang-kadang dapat dikenakan pajak final dan non-final. Penentuan penghasilan yang dikenakan pajak final dan non-final dan juga biaya pengurang pajak sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak non-final memerlukan pertimbangan dan estimasi.
The revenue of the companies within the Group is sometimes also subject to both final and nonfinal income tax. Determining the amount of revenue subject to final and non-final tax as well as expenses relating to revenue from the nonfinal income tax regime requires judgements and estimates.
Semua pertimbangan dan estimasi yang dibuat manajemen seperti yang diungkapkan di atas dapat dipertanyakan oleh Direktorat Jenderal Pajak atau Auditor Pemerintah. Sebagai akibatnya, terjadi ketidakpastian dalam penentuan kewajiban pajak. Resolusi posisi pajak yang diambil oleh Grup dapat berlangsung bertahun-tahun dan sangat sulit untuk memprediksi hasil akhirnya. Apabila terdapat perbedaan perhitungan pajak dengan jumlah yang telah dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan pajak tangguhan dalam tahun dimana penentuan pajak tersebut dibuat.
All judgements and estimates taken by management as discussed above may be challenged by the Directorate General of Taxation or the Government Auditors. As a result, the ultimate tax determination becomes uncertain. The resolution of tax positions taken by the Group can take several years to complete and in some cases it is difficult to predict the ultimate outcome. Where the final outcome of these matters is different from the amounts initially recorded, such differences will have an impact on the income tax and deferred income tax provision in the year in which this determination is made.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari rugi fiskal, dan perbedaan temporer lainnya, diakui hanya apabila dianggap lebih mungkin daripada tidak bahwa mereka dapat diterima kembali, dimana hal ini tergantung pada kecukupan pembentukan laba kena pajak di masa depan. Sama seperti “penurunan nilai aset non-keuangan” asumsi atas laba kena pajak masa depan yang dapat dihasilkan sangat dipengaruhi oleh estimasi dan asumsi manajemen atas tingkat produksi yang diharapkan, volume penjualan, harga komoditas, dan lain-lain; yang mana terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga terdapat kemungkinan perubahan keadaan akan mengubah proyeksi laba kena pajak di masa mendatang.
Deferred tax assets, including those arising from tax losses carried forward, and other temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Similar to “impairment of non-financial assets”, assumptions about the generation of future taxable profits are heavily impacted by management’s estimates and assumptions regarding expected production levels, sales volumes, commodity prices, etc; which are subject to risk and uncertainty, and hence there is a possibility that changes in circumstances will alter the projected future taxable profits.
60
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER 31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33.
33. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN Perusahaan menerbitkan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan laporan keuangan utama, informasi keuangan tambahan PT ATPK Resources Tbk (Entitas Induk) ini, dimana investasi pada Entitas Anak dicatat dengan metode harga perolehan, disajikan untuk menganalisa hasil usaha entitas induk saja. Informasi keuangan tambahan PT ATPK Resources Tbk (Entitas Induk) yang disajikan pada Lampiran I – Lampiran IV harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasian PT ATPK Resources Tbk dan Entitas Anak.
34.
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2015.
61
The Company published the consolidated financial statements as its primary financial statements. The supplementary financial statements of PT ATPK Resources Tbk (Parent Entity) which account for investment in subsidiaries using the cost method, and have been prepared in order that the parent entity’s result of operations can be analyzed. The supplementary financial information of PT ATPK Resources Tbk (Parent Entity) which presented in Attachment I – Attachment IV should be read in conjuction with the consolidated financial statements of PT ATPK Resources Tbk and subsidiaries. 34. RESPONSIBILITY STATEMENT
ON
CONSOLIDATED
FINANCIAL
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statement that were completed on March 28, 2015.