-
..
...
LAPORAN AKHIR PERSIAPAN PELEPASAN KELAPA GENJAH KOPYOR PAn DENGAN PERSENTASE KOVYOR DI ATAS SO 0/0
PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN
Fokus Bidang Priorit()S Kode Produk Target Kode kegiatan Peneliti Utama
: Ketahanan Pangan : 1.02 : 1.02.02 : Ir. Ismail Maskromo, MSi
KEMENTERIAN PERTANIAN
R4A.6N P5N51-JTUN DAN P5NC5MR4NC4N .,5DT4NUN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN
BALAI PENELlTlAN TANAMAN KELAPA DAN PALMA LAIN
lalan Raya Mapanget po. Box 1004 Manado 95001
Telp. (0431)812430 - Fax. (0431)812017
[email protected]
...
LAPORAN AKHIR
PERSIAPAN PELEPASAN KELAPA GENJAH KOPYOR PAn DENGAN PERSENTASE KOPYOR DI ATAS SO 0/0
PROGRAM IN~SENnF RISET TERAPAN
Fokus Bidang Prioritas Kode Produk Target Kode kegiatan Peneliti Uta ma
: Ketahanan Pangan
: 1.02
: 1.02.02
: I r. I smail Maskromo, MSi
) RISTI::K
KEMENTERIAN PERTANIAN
R4DAN Pl:iNl:iLJTI4N DAN Pl:iNCl:iMRANC4N Pl:iRT.&NIAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN
BALAI PENELITIAN TANAMAN KELAPA DAN PALMA LAIN
Jalan Raya Mapanget po. Box 1004 Manado 95001
Telp. (0431)812430 - Fax. (0431)812017
[email protected]
...
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian
Persiapan Pelepasan kelapa Genjah kopyor persentase buah kopyo r diatas 50 % Fokus Bidang Penefit ian : Keta hanan Pangan Kode Produk Target : 1.02 Kode Kegiatan : 1.02.02 Lokasi Penelit ian : Jawa Tengah dan Sulawesi Uta ra Pene/ma n Tahun Ke :2
Keterangan Lembaga Pelaksana PeneHtian
A. Lembaga Pelaksana Penelitian ·.ama Koordinator/Penelitia Utama
Ir. Ismail Maskromo, MSi Badan Penelitian dan Pengembangan Perta nian Batai Penetit ian Tanaman Kelapa dan Palma Lain/Pusat Penelit ian dan Pengembangan Perkebunan Mapanget, Kec. Ta /awaan Kab. Mina hasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara, PO. Box 1004 Manado 95001 (0431) 812430-(0431 )
[email protected]
\ 2ma Lembaga/Institu5i Organisasi .... ~amat
e,eplnjHP/Faksimil/e-mail B. Lembaga Lain yang Terlibat • ~ -..a Pimpinan ~ ..c:"""\Cl Lembaga
-
!~ ----et
~ep::IflfHP/Faksimil/e-mail ~ = ~:
Waktu Kegiatan
;2 ya Tahun-l
:>3 Tahun-2 =.aya Tahun -3
- :)tal Biaya egiatan (baru/lanjutan)
: : : : : :
3 Tahun Rp. 200.000.000, Rp. 142.000.000, Rp. 150.000.000, Rp. 492 .000.000, Lanjutan
~eka pitulasi Biaya Tahun yang Diusulka n :
''v. 1. 2. 3. 4.
Uraian Gaj i dan U~ah Bahan Habis Pakai Perjalanan (tidak untuk petjalana n luar negeri) Lain-La in
Ju mlah (Rp.) 48.800.000 25 .000.000 60.100.000 8. 100.000
lumlah Biay_a Tahun yang Diusulkan
142.000.000
Setuju Diusulkan : !(epala Balai Penelitian Tanaman
Koordinator/ Peneliti Uta ma,
Kaapat.~~~
fi
, ' r. Bambarig Heliyanto,MSc.PhD. IP. 19620613 198603 1 003
Ir. Isma il Maskromo,MSi NIP. 19671117 199303 1 001 Menyetujui/ Mengetahui : Kepala Pusat Penefitian dan Pengembangan Perkebunan,
~
NIP. 1958111 7198403 1 001
ii
RINGKASAN
Kela pa kopyor merupaka n sa lah satu jenis keJapa unik yang memi lki nilai ekonomi t inggi dan berpotensi untuk dikemba ngkan dalam rangka meningkatkan pendapatan petani kelapa. Masalah yang dihadapi dalam pengembangan kelapa kopyo r adalah masih terbatasnya bahan tanaman dan rod uksi bua h kopyor yang masih renda h. Pengembangan kela pa Genjah kopyor di daera h Pati cilakukan oleh peta ni maupun penangka r wa laupun masih dalam jumtah terbatas, dengan gunakan benih/ bibit alami yang pohon induknya belum dilepas secara resmi . Pelepasan varietas ))'Kan aata penou'Kung 'cai'K proOUKs\ maupun oata UffiUffi
oem
spesm'K \0,\1)1)'10" IU)\.101)
- - ~ n ini adalah unt uk melepas populasi 1<elapa Genjah Kopyor Pati, dengan data pendukung ya ng - J
iii
ABSTRAK
Kopyor Coconu~ is one type of coconut which have the unique high economic va lue and potential to be developed In order to increase the income of coconut farmers. The problems faced in the d~'J~\O\lffi~~t r:J tne. c.oconut \s St\\\ limtted \<.OP'YOf plant material. Umite<1 development of Dwarf
coconut Kopyor in the Pati area done by farmers and breeder I using t'ne seeQ I ~\ing trees natura\ parent has not officially released. Release of varieties need support both production data and other specific data . The purpose of t his study is to release the Pati Dwarf Kopyor coconut population, with full supporting data include the morphological and physiological character, chemical and physical character of fruit meat of kopyor plants growing in Pati district and in the regions development, and Information as a marker gene for early selection of kopyor coconut seedlings. This activity consists of ree sub-activities, namely (1) Identify the the morphology, physiology character, and physical and chemical character of meat fruit kopyor (2) Release of Pati Dwarf coconut populations kopyor, and (3) Artifi cial pollination of Dwarf kopyor Pati with pollen from embryo culture kopyor plant. The method sed is research of field and laboratory observat ions of t he nature of morphology, produntion, ,... ysiology and nutrition content of kopyor endosperm. Observations of f ru it production kopyor parent ees selected 90 palm, selectjon of mother palm and artificial pollination made in the field. Results Jtai ed until early Nopember 2010 related to the preparation of the release of Pati Dwarf coconut r includes observation and analYSis of morphological data, prod uction, physiology and nutrient t of fruit flesh Pat; Dwarf kopyor coconut plants grown in Jepara, Kab. Sukoha rjo Solo and ..a;efang district, Central Java. In general, there is no difference between plants that had been ~ - -:;.ed in the area with plants at the place of origin. To support the release of Pati Dwarf kopyor ~ t was observed at 90 selected mother trees in the Pat; district, and showed reduced total fruit - :'leI and kopyor fruit per bunch, because of the influence that does not su pport current season =-_': :'Ormation. Parent trees selected for seed source is obtained as many as 1951 trees with the -~ :ial for as many as 112,211 seeds per year. The result of artificial pollination of coconut t rees are :~ =:au warf kopyor wit h coconut pollen kopyor embryo cultu re results indicate a relatively low amount - - - ., because of t he influence of high rainfall during the implementation of activities.
iv
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan laporan akh ir kegiatan Program I nsentif Peneliti dan Perekayasa tahun 2010 ini. Penelitian dengan j"udu l " Persiapan pelepasan kelapa Genjah kopyor Pati denga n persentase kopyor di atas 50 %, merupakan lanjutan dari kegiatan yang sama pada tahun 2009. Penelitia n in; terdiri dan tiga sub keg iatan. Laporan ini dimaksudkan untuk mengkomu nikasikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang suda h dilaksanakan sejak bulan Pebruari sid Nopember 2010. Kami sangat mengharapkan dari berbagai pihak untuk memberikan saran dan koreksi serta masu ka n untuk penyempumaan laporan mi. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pi hak Kementerian Riset dan Teknologi dan Badan Utbang Pertanian Kementenan Pertanian yang tela h mengalokasikan dana untuk kegiatan :>enelitian ini. Terima kasi h juga kam i sampaikan kepada Kepala Badan Litbang Pertania n, Kepala usat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan dan Kepala Bala i Penelitian Tanaman Kelapa da n ~a lma Lain, Manado yang telah mempercayaka n kami sebagai pela ksana kegiatan ini. Uca pan terima ~i h j uga disampaikan kepada Kepala Dinas Kehutanan da n Perkebu nan Kabupaten Pati, Jawa - ertgah berserta staf, atas bantuan dan kerjasa manya dalam pelaksa naan kegiatan penelitian ini. Pelaksanaan kegiatan ini juga tidak lepas dari peranan berbagai pihak baik peneliti, teknisi, --- enaga administrasi. Untuk itu disampaikan terimakasih atas kerjasamanya yang baik, sehingga ~- .]a kegiatan dalam penelitian ini dapat berjalan lancar. Kegiatan penelitian dapat dilaksan akan dengan baik untuk mencapai target akhir yaitu kela pa Genjah Kopyor Pati dengan persentase kopyor di atas 50% . Semoga hasi! kegiata n - berguna dan dimanfaatkan sesuai keperluan. Keritik dan saran sangat diharapkan untu k :e-yempu rnaan pelaksanaan kegiatan ini. :6 epasan
Manado, Nopember 2010
Tim Peneliti
v
9
..
DAFTAR lSI
Halaman
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGE5AHAN RINGKASAN PRAKATA DAFTAR lSI DAFTAR TABEL AFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Betakang
ii
iii
iv
v
vi
vii
1
1.2. Luara n ya ng dihara pkan
3A8 II TINJAUAN PUSfAKA 3AS III TUJUAN DAN MANFAAT BAS IV METODOLOGI 4.1 Identiftkasi sifat morfologi, fisiologi , dan sifat fisik dan ki mia daging buah kopyor dari tana man yang tu mbuh di luar daerah Kab. Pati
4.2 Pelepasan populasi kelapa Genjah Kopyor Pati 4. 3 Penyerbuka n buatan untuk meningkatka n persentase buah kopyor
= -= :V HASIL DAN KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN ' .1. KESIMPULAN 5.2. SARAN :- -=TAR PUSfAKA
vi
1
2
3
4
6
6
6
7
8
17
17
17
18
-..
DAFTAR TABEL Teks
Halaman
Karakter morfologi kelapa Genjah Kopy.or Pati pada beberapa daerah pengembangan
8
Sifat fisiologi tiga aksesi kelapa Genjah kopyor Pati yang tu mbuh di tiga kecamatan di ka bupaten Pati
9
Komponen buah kelapa Genja h kopyor Pati pada beberapa daerah pen gembangan
9
Asam lemak dag ing buah tanaman keJapa kopyor di beberapa daerah pengembangan (% gram/1 00 gram lemak)
10
du ngan asam lemak, protein, galaktomanan, kalsium dan kalium 'emak daging buah tanaman kelapa kopyor di beberapa daerah Jengembangan
11
:;;ta-rata persentase buah kopyor tandan buah 90 pohon induk terpilih
11
l(a
--'-02 aksesi kopyor di tiga kecamatan
.-
Sec.aran dan jumlah pohon terseleksi 3 aksesi kelapa Genja h Kopyor Ja-ja 3 kecamatan di Kabupaten Pati Jawa Tengah
12
?erki raan prod uksi benih pertahun kelapa Genjah kopyor di Ka bupaten - a i, Jawa Tengah
14
Rata-rata jumlah buah jadi umur 1 da n 2 bulan pada 3 jenis persilangan l<elapa Genja h Kopyor Pati dengan kelapa kopyor hasil kultur embryo
15
Rata -rata j umlah buah jadi umu r 1 ,2 dan 3-4 bulan pada 3 jenis persilanga kelapa Genjah Kopyor Pati dengan kelapa kopyor hasil kuftur embryo (Penga matan Oktober 2010)
15
vii
DAfTAR GAMBAR Gambar
Teks
Halam an
1
Penga matan Morfologi
19
2
Pengambilan sampel daun
19
3
Pengamatan produ ksi kopyor
19
4
Pengamatan komponen buah
19
5
Pemilihan pohon induk betina
20
6
Emaskulasi pohon induk betina
20
Pemilihan pohon induk j antan
20
8
Pengambilan bunga jantan
20
9
Buah jadi umur 3 bulan
21
0
Buah Jadi umur 3 bulan
21
Buah Jadi umur 1 bulan
22
Bunga betina ya ng gagal dibuahi
22
11
2
viii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kelapa kopyor merupakan sala h satu di anta ra kelapa eksotik yang mempunyai nilai ekonomi ingg i. Namun demikian jumlah tanaman dan produIq;i kelapa unik ini masi h terbatas, sehingga harga jualnya relatif mahal. Oi pasaran bisa ditemui dengan kisaran harga antara Rp.20.000,-Rp.30.000,-/ butir. Berarti 10 kali lebih maha l dibanding harga bua h kelapa normal. Ketidaknormalan daging buah
kopyo r~ terseb ut
disebabka n oleh terjadinya defisiensi salah satu
enzim ya ng berperan dalam pembentukan daging buah kelapa yaitu enzim o-D-Ga/aktosidase (Mujer et al., 1984 dan Samonthe, 1989). Karakteristik un ik ini diturunkan secara genet ik (Santos, 1999).
Kondisi daging buah atau endosperm yang tidak normal tersebut menyebabkan nya tidak mampu '"":leIldukung pertumbuhan em brio seca ra alamiah. Oleh karena itu
pengembangan kelapa kopyor,
:. sa dilakukan dengan mena nam buah normal da ri tandan penghasil buah kopyor karena diduga ba wa sifat kopyor. 8ibit yang dihasilka n dikenal dengan bibit ala mi (Maskromo, 2005). Selain itu 2:2t j uga -
dilakukan dengan menumbuhkan embrio dari buah kelapa kopyor pada media buatan
lingkungan aseptik, yaitu dengan metode kultur embrio (Mashud et al, 2003). Tanaman kelapa
-1
. ryyor tumbuh menyebar hanya di beberapa wilayah Sumatera dan Jawa. Oi Sumatera papulasi pa kopyor terdapat di Kalianda Lampung Selatan (Mah mud, 2000), sedangka n di Pulau Jawa ~ yebar di daerah
;agor,
Jawa
Barat
di Sumenep Jawa Timur (Akuba et a/ 2003), Kab. Pati (Maskromo,
2005).
8erbeda
dengan
be berapa
Jawa Tengah, dan
daerah
lai nnya
yang
,,'" bangkan kopyor tipe Oalam, di Kab. Pati Jawa Tenga h lebih banyak dikembangkan kopyor jah . Kelebihan kopyor tipe Genj ah adalah seJain cepat berbuah, juga mampu menghasilkan
,::: £
<epyor lebih banyak perta ndan yaitu menca pai 50% . Tana man ini tersebar di t uj uh kecamatan
-
~
kuh seti, Margoyoso, Tayu, Weda rijaksa, Trangkil, Gunung Wungkal dan Cluwak. Luas
-.a
kelapa kopyor di Kabupaten Pati 378,09 Ha dan areal terluas di tiga kecamatan, yaitu
asati, Margoyoso dan Tayu, berturut-turut seluas 132,60 Ha, 131,55 Ha dan 69,50 Ha (Anonim, ___..J'- ,. Keberadaan tanaman kelapa kopyor di Kab. Pati Jawa Tengah sudah diketa hui oleh -2>-yarakat luas terutama di daera h Jawa. Pemasa ran buah kelapa kopyor yang berasal dari Pati
-
in untuk daerah sekitarnya juga untuk memenu hi permintaan konsumen di Surabaya dan Jakarta
(Purwanto, 2003) . Namun demikia n pengembangan tanamannya sampai saat ini masih difokuska n pa da perluasan areal pertanaman di daerah Jawa Tengah, sedangkan di luar wilayah masih daJam jumlah ya ng terbatas. Dengan meningkatnya permintaan buah kelapa kopyor, maka kemungkinan pengembangan tanaman kelapa kopyor di luar wilayah
t umbuh tanaman ini akan semakin besar.
Dengan patensi kelapa kopyor Genjah ya ng diketahui cepat berbuah dan memiliki persentasi buah kopyor yang t inggi, peluang pengembangan ke depan akan cenderung menggunakan jenis kelapa kopyor ini.
-..
Untuk memenuhi kebutuhan pengembangan, maka populasi ataupun pohon-pohon induk kelapa kopyor di Kabupaten Pat; Jawa Tengah harus dilepas. Dalam rangka mendukung pelepasan varietas kela pa Genjah kopyor Pati diperlu kan data-data pendukung baik produ ksi, karakter umum da n spesifik, j uga potensi tanaman pada daerah pengembangan di luar Pati, Jawa Tengah . Mulai .ahun 2006 telah di lakuka n eksplorasi dan diperoleh 6 aksesi kelapa Genjah kopyor yang menyebar
di berbaga i keca matan di Kabupaten Pati Jawa Tengah, ya itu Genjah Kopyor Kuning, Genjah Kopyor - ijcu Tua, Genja h Kopyor Coklat Muda, Genjah Kopyor Hijau Tua, Genjah Kopyor Hijau Muda, dan
=_
Jah Kopyor gading (orange) . Selain
i~u
telah di peroleh data karakter morfologi ke-enam aksesi
--=--s.eoot. Dari keenam aksesi tersebut pada ta hun 2008 telah didaftarkan ke PVT, tiga aksesi kelapa - -:ah Kopyor Pati, yaitu Genjah Kopyor Kuning Pati, Genjah Kopyor Hijau Pati dan Genjah Kopyor :: Pati o Selanjutnya pada tahun 2009 melalui kegiatan penelitian Sinta telah dilakukan seleksi -- -pohon induk yang berpotensi menghasll kan buah kopyor di alas 50% per tandannya. Selain itu ::: - '"
_:
~ah
diperoleh data-data pendukung berupa karakter fisiologi tanaman, karakteristif fisik dan
~agi n g
~'
buah kopyor, dan hama/penyakit utama yang berasosiasi pada tanaman ini. Pada tahun
ditanjutkan dengan keg iatan pelepasan populasi kelapa Genjah kopyor,
fisiologi
daun dan kimia daging buah tanaman
kopyor ya ng tumbuh
mempelajari di daerah
:langan, serta penyerbuka n buatan untuk meningkatkan persentase buah kopyor.
Luaran yang diharapkan Pelepasan populasi kelapa Genjah Kopyor Pati dengan persentase bua h kopyor di atas 50% --:3
un 2010
2
-.
11. TINJAUAN PUSTAKA
Masa lah yang dihadapi dalam pengembangan kelapa kopyor saat ini adalah keterbatasa n bahan tanaman dan produksi buah kopyor pertandan. Perbanyakan keJapa kopyor dapat dilakukan cengan dua cara , yaitu menggunakan benih/ bibit alami dan bibit hasil kultur embryo. Benih/bibit 2iami diperoleh dari buah normal pohon kelapa kopyor, sedangkan bibit hasil kultur embryo adalah ~-ba
:_
yakan embryo buah kopyor di laboratorium dengan metode kultur embryo. Benih/bibit alami murah harganya yaitu sekitar Rp. 10.000, - Rp. 15.000,-/buah, dan lebih muda h mendapatnya,
-a un kepastian mendapatkan semua taiiaman yang nantinya berbuah kopyor masih bel um bisa - ."amin. Perbanyakan benih/ bjbit kopyor alami dapat dilakukan oleh pemilik tanaman kopyor maupun :~
penangkar loka!. Bibit hasil kultur embryo saat inj masih relatif mahal yaitu sekitar Rp. 300.000,
__ . ~, Jumlah bi bitnya j uga sangat terbatas karena proses pengemba ngannya yang belum secara
-.assaI. Tanaman kelapa kopyor yang ditemuka n di lapang berupa tipe Dalam, ti pe Genjah, maupun - brida alami. Kopyor tipe Dalam memiliki uku ran buah lebi h besar, namun jumlah buah kopyor sedikit yaitu 1-2 butir pertandan, sedangkan kopyor tipe Genjah memiliki ukuran buah relatif
?
- -
eeil daTi tipe Dalam, namun jumlah buah pertandan lebih banyak yaitu 2 - 6 butir tergantung bua h pertandan, bahkan bisa mencapai di atas 50% j umlah buah kopyor pertandanya. Hal ini
~bka n
oleh karena pola penyerbukan kelapa tipe Genjah yang cenderung menyerbuk sendiri,
- -gga peluang bertemunya gen kopyor lebih tinggi dibandingka n dengan tipe Dalam yang pola ngaan nya menyerbuk silang. Hasil survei tim Balit ka Manado terhadap keragaman genetik kelapa Genjah kopyor di Kab. -,: . Jawa Tengah diperoleh data keragaman warna buah dan tipe daging buah. Variasi wa ma buah :>':00
Genjah kopyor terdiri dari hijau, hijau kekun ingan, kuni ng (gading wulan), cokJat muda, cokJat
~han
_
dan orange. Berdasarkan tipe daging buahnya, tipe Genjah kopyor terdiri atas dua jenis
kopyor tebal dan kopyor t ipis ( Anonim, 2007). Patensi genetik kelapa Genjah kopyor yang menonjol juga ditemukan pada kemampua nnya hasiJkan j umlah buah kopyor yang reJatif banyak pada setiap tandan buahnya. Prosentase buah r pada tanaman kelapa kopyar t ipe Genjah bervariasi antara 10 - 50 %. Melalui seleksi yang terhadap pohon-pohon yang memillki kemampuan menghasilkan buah kopyor pertandan di atas
30 '
=-
~c..,
dapat diperbanyak benih atau bibit kelapa kopyor secara alami dengan memanfaatkan buah
al pada tandan tanaman Genjah kopyor tersebut. Tanaman ya ng dihasilkan akan memiliki ..J.ang menghasil kan jumlah buah kopyor yang sarna dengan ind uknya (Maskromo dan Novarianto,
_ . 7). Hingga saa t ini untuk pengembangan secara lokal, pada petani maupun penangkar benih/bibit di kabupaten Pati Jawa Tengah t elah menggunakan benih/ bibit dari pohon-pohon yang tumbu h .: oekarangan ruma h penduduk, tanpa perJindungan terhadap pembeli benih dalam hal ini petani -=-9 ingin menanam tanaman kopyor.
Undang-undang No. 12 tahun 1992 tentang Budidaya
3
tanaman menyatakan bahwa setiap jenis tanaman yang akan dikembangkan secara luas harus tarietas yang teJah cliJepas oJeh Menterj Perlanian.
Dalam rangka mendukung pelepasan varietas kela pa Genjah Kopyor Pati, perlu dilakuka n 'Jebera pa penelitian untuk mendapatkan data pendukung. Selain itu juga diperlukan informasi data, - Jrfoiogi, fisioJogi tanaman, dan s.ifat flsik kimia daging buah ~
keJapa Genjah kopyor. SeJain itu,
tuk membantu petani dan penagkar benih dalam menyeJeksi tanaman kelapa kopyor di lapang, -
perlu adanya penanda yang akurat dan dapat dilakukan lebih dini pada tingkat bibit. Salah satu
- - -r ~ yang dapat diterapi
~
y~jtu
menggunakan penanda DNA atau secora molekuler.
metode ini dapat didisain penanda DNA berupa primer spesifik yang dapat digunakan dalam Jibit melalui analisa DNA tanaman. ada tahun 2009 teJah dilakukan kegiatan awal untuk persiapan peJepasan keJapa Genjah
__ - spesmk lokasi dengan persentase kopyor di atas 50%, dengan 4 sub kegiatan yaitu seleksi duk, identifikasi hama dan penyaklt utama yang berasosiasi pada populasi kelapa kopyor, - GSi sifat flsik dan kimia buah kopyor, serta evaJuas.i sifat fisioJogi tanaman keJapa genj ah
:>ati. Untuk melengkapi data pendukung pelepasan, pada tahun 201 0 akan dilanj utka n dalam 3
r.............- -
:-ata n meliputi : 1). Identifikasi sifat morfologi, fisiologi, dan sifat fisik dan kimia daging buah _ -:. jari
A
tanaman yang tumbuh di luar daerah Pati ; 2). PeJepasan popuJasi keJapa Genjah kopyor
3). Penyerbukan buatan untuk meningkatkan persentase buah kopyor pertandan.
4
411 ..
III. TUJUAN DAN MANFAAT
1.1 Tujuan Tujua n penelitian ini adalah untuk melepas populasi kelapa Genjah Kopyor Pati, dengan data pendukung yang lengkap me1iputi sifat morfoJogj, flsiologj, dan sifat flSik kimia daging buah kopyor,
tan aman ya ng tumbuh di
ka bupaten Pati maupun di daera h pengembangan, serta mendapatkan
etode peningkatan persentase buah kop~or melalui penyerbukan buatan.
1.2 Manfaat Data yang diperoleh dari penelitian in i akan dig unakan unt uk mendukung pelepasan kelapa Genjah Kopyor Patio Pelepasan varietas kelapa Genjah kopyor Pati diharapkan akan meningkatkan esejahteraan petani, melindungi kekayaan lokal daerah Pati, serta melindungi petani dalam ::.enggunaan benih verietas kelapa Genjah kopyor Patio
5
-..
, IV. METODOlOGI
Penelitian ini terdiri dari 3 sub kegiatan. Adapun metodologi masing-masing sub kegiatan
Identjfikasi sffat morfologi, fislologi, dan sifat fisik dan klm.a daging buah kopyor dari tanaman yang tumbuh di luar daerah Kab. Pati Pengamatan terhadap sifat morfologi d~n fisiologi dilakukan dengan mengamati morfologi dan ;-~m b il
~~-=----..an
sampel daun 2 tanaman dari ke tiga aksesi (Genjah Kopyor Hijau, Coklat dan Kuning)
kelapa Genjah kopyor Pati yang telah dikemba ngka n di Kab. Jepara, Rembang, dan
;- :>ng/ Jogyakarta.
- _::.a
Sehingga jumlah sampel yang diambil adalah 3 aksesi x 2 sampel x 3
en = 18 sampel, ditambah 2 sampel daun dari pohon Genjah Pati yang tidak menghasilkan pyor sebagai pembanding . Pengambilan 2 sampel tanaman disebabkan masih terbatasnya
- - ta naman masing-masing aksesi di 3 kabupaten tersebut. Pinak daun diambil dari kedua sisi - : . Jumlah pinak daun masing-masing 5 he/a; setiap sis;' Pinak daun dipotong sepanjang 10 - - :.3 h yang diamat; yait u: kada r liIin epikut ikuler (Akuba et al (1998), frekuensi stomata dan sel - ~,
ju mlah trikoma, serta kandungan klorofil. (Taulu et ai, 1997). Data yang diperoleh
- Uji BNT untuk mengetahui perbedaan antar aksesi kopyor.
ntuk pengamatan sifat fisik dan kimia daging buah kopyor akan menggunakan materi buah - ::;-enjah kopyor dari tanaman yang telah dikemba ng kan di luar Kab. Pati Jawa Tengah. Materi ~
.; ?
aksesi keJapa kopyor yaitu Kopyor Genjah Kuning Pati, Kopyor
- - Hijau Pati, Kopyor Coklat Pati, yang telah dikembangkan di Ka b. Jepara, Kab. Rembang, Jawa -
; :- dan Ka b. Magelang, Jogyakarta. Setiap perlakuan diambil 3 butir, dengan demikian j umla h c: -
ang diperlukan adalah 3 x 3 x 3 butir = 9 butir- Selain itu diambil satu buah normal da n kela pa Genjah bukan kopyor yang tubuh di sekitar tanaman kopyor. Selanjutnya dilaku ka n omponen buah, berupa ukuran buah, berat buah utuh, berat buah tan pa sabut, berat bua
- :.? a da n berat daging buah. Selanj utnya masing-masing aksesi kopyor dari setiap
kabupaten akan diambil lima sampel
- ; buah unt uk analisa kandungan nutirisinya . Karakteristik daging buah yang akan diamati adalah - - "",;J berikut :
:
Kadar protein (AOAC, 1970), kadar lemak (Woodman, 1941), komposisi asam
( Hichcock and Hammond, 1980), asam amino (Muchtadi, 1989), kadar galaktomanan dan (Djatmiko, 1983). Gula total (AOAC, 1970).
Pengujian karakteristik kimia daging buah
_ _
Pelepasan populasi kelapa Genjah Kopyor Pati Kegiatan ini difakukan melalui pengumpu {an data hasH penelitian kelapa kopyor Genjah Pati :ah un 2006 sampai dengan tahun 2009, dilanjutkan dengan pengamatan produksi buah kopyor
6
...
90 pohon induk terpilih pada tahun 2009 di lapang, dan pengamatan seluruh tanaman kelapa Genjah kopyor yang menyebar di kecamatan Tayu, Margoyoso dan Dukuh Seb di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ke-90 pohon dimaksud terdiri dari 3 aksesi Genjah Kopyor pati ya it u dengan warna buah Hijau, Kuning dan (oklat. Pengamatan produksi pohon induk terpilih dilakukan dengan menghitung jumlah buah total dan jumlah buah kopyor pertandan. Pengamatan dilakukan selama 3 bulan, atau pada 6 tandan secara berurutan. Sedangka n pengamatan seluruh
tanaman kelapa Genjah kopyor yang menyebar
di 3 kecamatan di Kabupaten Pati, dilakukan pengan mengamab dan mendata sebap pohon kopyor dengan jumlah buah kopyor dan buah total pertandan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui potensi ta naman kopyor di 3 kecamatan di kabu paten Pati, sebagai data pendukung untuk pelepasan. Data yang diperoleh meJiputi, data jumlah pohon kopyor dan produksi buah kopyor, sifat morfologi, sifat fisiologi, kandungan nutirsi 3 aksesi kelapa kopyor baik ya ng tumbuh di 3 kecamata n di kabupaten Pati maupun yang sudah dikembangkan di Kabupaten Jepa ra, Remban g da n Dr. Yogyakarta, dianalisa kemudian disusun daJam suatu dokumen peJepasan. Sidang pelepasan populasi kelapa Genjah kopyor Pati direncanakan akandilakukan di Jakarta pada bulan Nopember 2010 sesuai dengan j adwal dari Direktorat Perbenihan Ditjenbun.
4.3. Penyerbukan buatan untuk meningkatkan persentase buah kopyor
Kegiatan ini diawali dengan menyeleksi tanaman yang akan dijadikan pohon induk. Bahan :anaman adalah kelapa Genjah Kopyor Pati yang berumur kurang Jebih 6 tahun dan telah berproduksi secara stabi!. Tanaman kopyor tersebut terdapat dalam satu populasi pada lahan seluas 0.5 ha di ecamatan Margoyoso da n Tayu Kab. Pati, Jawa Tengah . Pohon induk sebagai tetua bet ina yang akan igunakan sebanyak 36 tanaman yang terdiri dari 3 aksesi yaitu Genjah Kopyor Kuning, Genjah
<:
pyor (ok/at dan Genjah Kopyor (ok/at, masing-masing 12 tanaman . Tetua jantan sebagi sum ber
5.erbuk sari adalah kelapa kopyor hasil kultur embryo yang ditanam di Kebun Ciomas, Balai Biotek -:rkebunan, LRPI, Bogor.
7
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Identifikasi sifat morfologi, produksi, fisiologi, kandungan gizi daging buah kopyor dari tanaman yang tumbuh di luar daerah Kab. Pati Telah dilakukan pengamatan karakter morfologi dan produksi tanaman kelapa kopyor yang tumbuh di luar Kabupaten Pati yaitu, di Kab. Jepara, Kab. Sukoharjo, dan Kab. Magelang. Tanaman yang diamati, adalah tanaman kelapa Genjah kopyor asal Pati, Jawa tengah yang ditanam dan tela h berproduksi di ketiga daerah tersebut. Secara umum
morfologi tanaman kelapa Genjah kopyor
tersebut tidak berbeda dengan kelapa tanaman asalnya . Aksesi yang dikembangkan adalah akses i Genjah Kopyor Hijau dan Coklat (Tabel 1).
Tabel 1. Karakter morfologi kelapa Genjah Kopyor Pati pada beberapa daerah pengembangan
<arakter
Jepara-1
Inggi batang(m) -ingkar batang pd 20 em jngkar batang pd 1 m (em) .'Umlah daun :Janjang pelepah (em) :lanjang daun (m) .umlah anak daun ;)'anjang anak daun (em) _ebar anak daun (em) Nama buah . Jmlah tandan/thn .111h buahl tandan _~I h buah kopyor/tandan --arsentase buah . ~yor/tandan (%)
Prod uksi
buah
L 0 k a s i Jepara-2 Jepara·3
1,43
1,25
4,5
101 77
110
102
79 23 140 348 90 93 4,0 eoklat 12 7 3 42,85
75 28 144 380 95 105 4,5 eoklat 13 14 5 35,71
26 249 340,09 97 110 4,3 Hijau 12 8 3 37.5
kopyor
pertandan
tanaman
Sukoha~o-1
2,6 96 70 26 125 343 97 115 4,2 coklat 12 8 4 ' 50 ,00
!
kelapa
Sukoha~o-2
Magelang
1,80 90
82 28 130 350 102 125 4,7 hijau 11 8 3 37,50
kopyor yang
tumbuh
3,30 112 97 26 120 320 98 115 4,5 coklat 12 6 2 33,33
di
Grobogan 3,65
94 76 26 125 365 105 128 5,0 coklat 12 9
4 &A &A
daera h
pengembangan berkisar antara 33.33 - 50%, relatif sama dengan yang tumbuh di tempat asalnya di Kabupaten Pati yaitu berkisar 36.32% - 40.36%. Hal ini menunjukkan bahwa sifat berbuah kopyor dari tetua kelapa Gernjah kopyor Pati diwariskan pada turunannya, dan patensi berbuah kopyornya cukup tinggi, jika dikembangkan di luar daerah Pati. Hasil pengamatan karakter fisiologi da un tanaman kelapa Genjah kopyor yang ditanam di daerah pengembangan menunjukkan bahwa jumlah stomata berkisar antara 19.00 - 31.00 buah. Kisaran tersebut memiliki kesamaan jumlah stomata tanaman Genjah kopyor Pati di tempat asalnya yaitu 27.33 - 30.67 buah. Kandungan kJorofil total memiliki variasi yang cukup tinggi yaitu berkisar antara 18.66 - 74.50, sedangkan tanaman di tempat asal antara 19.10 - 49-29. Kadar lilin bervariasi antara 0.100 - 1.00, dibandingkan dengan ditempat asal berkisar antara 0.199 - 0.899 (Tabel 2). Variasi karakter fisiologis ini sangat ditentukan oleh lingkungan tumbuh tanaman.
8
Masing-masing ka rakter f'IsioDg' memiliki peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan ~
me.rupakan komponen bioJogj yang sangat menentukan sintesis
2(2
n k proses-proses fisiologis sepanj ang da ur hidup tanaman.
tanaman keJapa. Stomata awal senyawa organik ya _
_
Kadar liIin daun mempengan.. . koefisien refleksi (albedo) sinar matahari, sehingga semakin tinggi kadar Jilin pada daun maka
tana
1)
semakin tahan terhadap kekeringan. Aksesi keJapa dengan
kadar liIin epikutikular yang ting i, relatif toleran terhadap kekeringan. Tabel 2. Sifat fISiologi tiga aksesi kela pa Genjah kapyor Pati yang tumbuh di tiga kecamatan d'I kabupaten Pati Rata-rata Lokasi tumbuh Kadar lilin Kandungan Kandungan Kandungan Jumlah JumIah Klorof;1 a klorofil total Sel epidermis Stomata klorofil b
.
Jepara-1
2066
0.018
0.018
18.66
283.33
0.863
Jepara-2
23.00
0.034
0.14
74.50
213.33
1.466
Jepara-3
24.50
0.078
0.098
43.70
255.00
1.000
Sukoha~o-1
19.00
0.046
0.050
48.50
190.00
0.200
Sukoharjo-2
20.00
0.047
0.050
49.00
200.00
0.100
Magelang
20.00
0.063
0029
43.50
200 .00
0.750
Gmbogan
3100
0.079
0.011
45.00
310 .00
.0.700
Hasil
pengamatan
kampenen
buah
kelapa
Genjah
kopyor Pati di
beberapa
daerah
pengembangan diperoleh bahwa ukuran buahnya sedang dan berbentuk agak bulat, sarna seperti ukuran dan bentu k buah tanaman asalnya. Berat daging buah berkisar antara 240 - 350 g, lebih tinggi dibanding ditempat asalnya yaitu hanya rata-rata 241.9 g. Hal ini kemungkinan disebabkan aleh perbedaan lingkungan turnbuhnya. Tabel3. KomJX)nen Buah Kelapa Genjah Kapyar Pati Pada 8eberapa Daerah Pengembangan Lokasi tumbuh
Wama
Berat
Berat
Berat Air
Berat
Berat
buah (g)
Oaging
(g)
Sabut (g)
tempurung
240
310
5J ,5 48,5 50.0
1340 1440 1200
350 260 300
170 210 180 380 250 290 240
500
50,5
1170 1420 1120 1320
260 200 160 210 200 210 160
UlMan buah(cm}
Buah
Polar
Equator
(9)
(g}
Jepara-1 Jepara-2 Jepara-3 Sukoha~o-1 Sukoha~o-2
Magelang Grobogan
Hijau cokeJat Cokelat Cokelat Hijau Cokelat Cokelat
53,5 SO,O 43,5
I I I
49,0 51,0 46.5
I
45,3
58
56 47. 3
Seperti halnya daging buah K6a;la Genja kandungan asam Jemak daging buah bahwa asam Jemak j enuh yang dom
-e-
66D
460 420 540 680 500
kopyar Pat i di daerah asalnya, hasil anallsa uh di daerah pengembangan juga diperoleh
1nV"1!1.O'V"
-<
35D
320
asa
.a rat sedangkan asam Jemak tidak j enuh yang
- ..
.... dominan adalah asam oleat.
Asam lemak tidak jenuh akan makin menurun
umur buah yang ditandai dengan proses penjenuhan asam Jemal< adak jen
jenuh oleat linoleat dan linolenat makin menurun dan asam laurat semaki
Tabel 4. Asam lemak daging buah tanaman kelapa kopyor di beberapa daera gram lemak) Jepara-1
Jepara-2
Jepara-3
Suko ha~ o- 1
Sukoha o-2
'L
MagE.ar·;
~d3J
;;;r
II
1 1i"...--_~ #
Kaprat
5,919
6,265
6,356
6,234
5 233
Laurat
42,987
43 ,531
43,288
46,308
41 ,617
- ... -.
II
~ ,.::.!. :
II
-::.
I
, ~. -. ~ ,
- --
!
: r.i.?:J ('
~'
-§' ~
5£_-
§-;S;
~~
I
Miristat
18,197
19,122
20,086
19,479
19,446
i91 -~
~, L _
-=-5:~
Palmitat
11 ,778
12,674
11,768
10,765
12,360
11 ,818
11,417
I 1Gi·:
I.
t:!.t:::: l..:', =:1
1
Stearat
4,150
2,782
3,973
2,588
5,231
4,323
3,726
2,455
2,323
Oleat
7,246
7,496
6,716
7,979
5,582
5,805
8,91
7,652
7,543
Linoleat
4,427
3,342
3,675
3,354
3,188
4,744
3,532
3,086
4,127
Hasil analisa kandungan lemak kelapa Ganjah kopyor Pati t umbuh di daerah pengembangan 10.88 - 12.74 % lebih ditinggi dibandingkan dengan tanaman di rendah asalnya yaitu hanya 7.88
9.23 %. Kandungan protein sebesar 1.65 - 2.33 % (tabel 5), relatif sama dengan sampel dari lokasi aslinya yaitu 1,32 - 2)6, dan lebih rendah buah kelapa Genjah normal seperti Genjah Tebing Tinggi (GTT), Genjah Hijau Jombang (GHJ) dan Genjah salak (GSK) masing-masing 3,34, 3,74 dan 2,87 % (Tenda et al 1998). Salah satu yang menonjol dari kandu ngan gizi kelapa Genjah kopyor adalah kandung Galaktomanan yaitu 1.31 -172 %, lebih tinggi dari kandungan Galaktomanan daging buah kelapa normal. Perbedaan nitai kandungan gizi seperti protein dan kadar lemak kelapa Genjah kopyor di daerah pengembangan dengan di daerah asalnya, kemungkinan disebabkan oleh perbedaan lingkungan tumbuh. Sedangkan perbedaan kandungan galaktomanan anta ra daging buah kelapa kopyor dan kelapa normal, disebabkan oleh perbedaan struktur karena ketidaknormalan daging buah kelapa kopyor akibat defiseinsi enzim a~D-Ga/aktosidase pada proses pembentukan buah (Sukendah,
2009)
Kandungan asam lemak, protein, galaktomanan, kalsium dan kalium lemak ~ tanaman kelapa kopyor di beberapa daerah pengembangan
Ta bel 5.
Kadar Lemak (%) 12,74 12,55 11,96 12,37 10,88 11 ,64 10,94
Protein (%) 1,65 1,97 2,16 1,85 2,33 2,09 2,26
Bukan Kopyor-1
8 ,85
2 ,95
1,22
0 ,024
Bukan Kopyor-2
9,70
2,78
1,29
0,025
Aksesi Jepara-1 Jepara-2 Jepara-3 Sukoha~o-1
Sukoha~o-2
Magelang Grobogan
Galaktomanan(%) 1,68 1,54 1,43 1,72 1,31 1,37 1,35
~ ....:
Ka lSl~l1!r c I
I
0.024 0.023 0.026 0.024 0,020 0,023 0,023
-- --.
-
=:
~-
'-'~-~
J
- ~ -
.:?:
I
J .~
1
~35
I
I
0,32
~
1
0,31
I
0,33
2. Pelepasan populasi kelapa Genjah Kopyor Pati
Untuk mendukung pelepasan kela pa Genjah Kopyor Pati, juga telah dilakukan pengamatan lanjutan produksi buah kopyor 90 pohon dari 3 aksesi hasil seleksi tahun 2009. Hasil pengolahan data produksi masing-masing aksesi di setiap kecamatan diperoleh rata-rata jumlah buah pertandan
hanya 5.25 - 6.00 butir. Jumlah buah pertandan ini lebih rendah
dibandingkan pengamatan tahun sebelumnya yaitu pertandan 8.64 -11.57 butir. Rendahnya jumla h buah pertandan saat pengamatan diseba bkan oleh rendahnya curah hujan pada saat pembentukan buah setahun sebelumnya. Jumlah buah kopyor pertanda n diperoleh nilai rata-rata antara 2.00 - 2.30 butir/ tandan. Jumlah buah kopyor yang terbentuk sangat ditentu kan oleh peluang terjadinya pertemuan gen kopyor pada bunga betina dan pada serbuk sari tanaman tersebut. Semakin banyak bunga betina yan g terbentuk akan semakin tinggi peluang terbentuknya buah kopyor dalam satu tandan buah. Persentase rata~rata jumlah buah kopyor pertandan berkisar antara 33.33% - 42.00% (Tabel 6). Persentase buah kopyor tersebut akan meningkat dengan banyaknya jumlah buah total yang terbentuk. Dengan jumlah buah total yang sangat sedikit terbentuk pada periode pengamatan tersebut, menyebabkanpersentase buah kopyor juga rendah.
Tabel 6. Rata-rata persentase buah kopyor tandan buah 90 pohon induk terpilih tiga
aks esl. kopyor d'I ti19a kecamatan Kecamatan No
Aksesi
1.
Genja h Kopyor Hijau
2.
Genjah Kopyor Kuning
3.
Genjah Kopyor Coklat
Margoyoso
I I
Tayu
Dukuh Seti
42.00
39.55
33.33
41.25
37.00
40.47
39.33
38.25
40.11
I
Dalam rangka persia pan pelepasan kelapa Genjah kopyor Pati
juga telah dilakuka n
pengamatan dan seleksi pohon induk pada 3 kecamatan untuk mendapatkan pohon induk terpilih , yang akan digunakan sebagai sumber benih. Hasil pengamatan diperoleh ba hwa kelapa kopyor tersebar di sebagian besar keca matan di Kabupaten Pati,
namun yang memiliki jumlah ta naman
terbanyak terdapat di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tayu, Margoyoso dan Dukuh Seti . Pengamatan dilakukan pada 17 desa di t iga kecamatan tersebut. Tanaman kelapa kopyor di desa desa tersebut tumbuh di pekarangan rumah penduduk, dengan jumlah bervariasi antara 2 - 60 pohon per kepala keluarga. HasH inventarisasi diper~eh bahwa ternyata kelapa kopyor di kabupaten Pati terdiri dari tiga tipe yaitu tipe Dalam, tipe Hibrida dan yang terbanyak adalah tipe Genjah.
Seleksi
dilakukan terhadap tipe Genjah kopyor dan dibatasi pada tiga aksesi yang telah didaftarkan di Pusat Perlindungan Varietas (PVT) yaitu Genjah Kopyor Hijau (GKH), Genjah Kopyor Coklat (GKC) dan Genjah Kopyor Kuning (GKK). Hasil pengamatan tana man kela pa Genjah kopyor pada 3 kecamatan di Kabupaten Pati disajikan pada Tabel 7. Tabel7. Sebaran dan jumlah pohon terseleksi 3 aksesi kelapa Genjah Kopyor pada 3 kecamatan diKa bupaten Pati Jawa Tengah. Jumlah Tanaman Terseleksi Berdasarkan Jumlah L ok as i No Aksesi Pohon GKH GKC GKK 1 Kecamatan Dukuhseti 75 57 12 221 - Desa Ngagel 4 48 132 37 Desa Alas Dowo 4 40 96 194 Desa Bakalan 25 1 Desa Dukuhseti 38 10 162 17 (fT 226 h I m a 585 J u 2. Kecamatan Margoyoso 129 18 19 6 Desa Cibolek Kidul 20 10 17 94 Desa Tanjung Rejo 20 5 - Desa Ngemplak Lor 61 5 20 6 2 Desa Purworejo 48 1 75 Desa Kajen 55 3 21 7 145 - Desa Pohiio 57 I 42 552 93 157 J u m I a h (2) 3. Kecamatan Tayu 77 4 22 Desa Jepat Lor 35 24 Desa Sambiroto 288 49 158 7 12 Desa Tayu Wetan 96 79 - Desa Sendang Rejo 78 14 146 16 - Desa Kali Kalong 122 4 68 58 7 Desa Banyutowo 22 8 Desa Bulu ngan 42 19 63 h -(3) 78 m 158 I 814 a 468 J u 477 156 Total (1 +2 +3) 787 1951 Keterangan
GKH : Genjah Kopyor Hijau GKC : Genjah Kopyor Coklat GKK : Genjah Kopyor Kuning
12
I I
!
Hasil inventarisasi kelapa Genjah kopyor pada tiga kecamatan di Kabupaten Pati diperole jumlah total tanaman berbuah kopyor sebanyak 1951 pohon . Setelah dilakukan seleksi
berdasarlGan
rata-rata hasil buah kopyor per tandan sebanyak ~ 3 butir kopyor, diperoleh jumlah pohon terpili untuk aksesi GKH sebanyak 787 pohon, GK( 477 pohon, dan GKK sebanyak 156 pohon. Pohon pohon terpilih tersebut tersebar di kecamatan Dukuhseti, kecamatan Margoyoso dan Kecamatan Tayu. Kelapa Genjah Kopyor Hijau paling ba nyak terdapat di kecamatan Margoyoso dan kecamatan Tayu, sedangkan Kelapa Genjah Kopyor (oklat paling banyak terdapat di Kecamatan Dukuhseti.
Kelapa
Genjah Kopyor Kuning, walaupun jumlahnya. lebih sedikit dibandingkan kedua aksesi lainnya tapi ternyata aksesi GKK paling banyak terdapat di kecamatan Tayu . Selain sebagai su mber buah kopyor, pohon-pohon terpilih tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai pohon induk sumber benih alami, dengan memanfaatkan buah normal pada tandan buah pohon-pohon kopyor tesebut. Jadi buah normal dari pohon kopyor dapat digunakan untuk perrbanyakan tanaman, karena memilki potensi mewariskan sifat kopyor. Benih dari pohon kopyor Genjah tersebut memiliki peluang untuk menghasilkan kopyor antara 0 - 50%. Seleksi dini untuk memastikan benih/bibit yang nanti dapat berbuah kopyor belu m ditemukan, na mun dari peluang terse but berdasarkan laporan dari lapang dengan menanam sejumlah bibit dari pohon kopyor Genjah diperoleh sebagian besar tanaman yang berbuah kopyor. Dasar ini yang digunakan selama ini oleh penangkar benih kelapa kopyor di Kabupaten Pati Jawa Tengah. Berdasarkan pen gamatan produksi buah kopyor dan buah normal dari pohon-pohon terpilih Kelapa Genjah Kopyor, maka dapat dihitung perkiraan produksi benih untuk setiap kecamatan . Kecamatan
Dukuh Seti memililki patensi produksi benih sebanyak 30076 butir per tahun, berarti
dapat digunakan untuk pengembangan 120 hektar. Potensi produksi benih di kecamatan Margoyoso sebanyak 34500 butir, sehingga dapat digunakan
untuk pengembangan kelapa kopyor pada lahan
seluas 138 hektar, sedangkan di kecamatan Tayu sebanyak 47635 butir,
sehingga dapat digunakan
untuk pengembangan kelapa kopyor pada lahan seluas sekitar 190 hektar. Dengan kata lain produksi benih kelapa kopyor di kabupaten pati dapat digunakan untuk pengembangan
keJapa seJuas 448
hektar per tahun. Perkiraan produksi benih 3 aksesi kelapa Genjah kopyor Pati disajikan pada tabel 8. Pohon-pohon induk terpilih kelapa Genjah kopyor hasil identifikasi dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan benih dalam pengembangan kelapa kopyor di daerah Jawa Tengah atau daerah pengembangan lainnya.
Untuk selanjutnya perlu dilakukan evaluasi pohon-pohon terpilih dengan
melakukan pengamatan setiap 4 tahun sekali. Tanaman yang produktivitas buah total maupun buah kopyornya menu run atau terserang hama dan penyakit tidak disarankan untuk digunakan sebagai pohon induk lag;' Untuk mempertahankan atau meningkatkan jumlah pohon induk sebagai sumber benih kopyor, disarankan untuk melakukan peremajaan tanaman pohon induk yang telah berumur di atas 30 tahun. Peremajaan bisa menggu nakan benih dari pohon-pohon terpiJih tersebut.
13
...
Tabel No 1
2.
3.
8. Perkiraan produksi benih pertahun kelapa Genjah kopyor di Kabupaten Pati , Jawa Tengah L ok as i Jumlah Pro d u k s i (butir) Pohon Kecamatan Oukuhseti Rata-rata Buahltahun Benihltahun Buah/tandan 221 Oesa Ngagel 5 13260 10608 "6 Desa Alas Dowo 132 9504 7603 - Desa Bakalan 194 5 11640 9312 Desa Dukuhseti 7 3192 38 2553 h (1) 585 37596 J u m I a 30076 Kecamatan Margoyoso 7 10836 Desa Cibolek 129 8668 Kidul 94 7 7896 6316 - Desa Tanjung Rejo 61 6588 5270 Desa Ngemplak 9 Lor 4608 48 Desa Purworejo 8 3686 75 4500 Desa Kajen 5 3600 Desa Pohijo 145 8700 6960 5 43128 34500 552 J u m I a h (2) Kecamatan Tayu 77 5544 4435 Desa Jepat Lor 6 ! I 20736 16588 Desa Sambiroto 288 6 69 12 5529 Desa Tayu Wetan 96 6 1051 2 - Desa Sendang 146 6 8409 Rejo 122 10248 Desa Kali Kalong 7 8198 ---" 22 - Desa Banyutowo 4 1056 844 Desa Bulungan 63 4536 6 3628 814 59544 47635 J u m I a h (3) 1951 140268 Total (1 +2 +3) I 1122 11 ~
Data yang diperoleh dari pengamatan ini akan digunakan untuk mendukung rencana pelepa san kelapa Genjah kopyor Pati yang direncanakan pada akhir bulan Nopember 2010.
3. Penyerbukan buatan untuk meningkatkan persentase buah kopyor
Untuk meningkatkan produktifitas buah kopyor pertandan, telah dilakukan penyerbukan buatan menggunakan serbuk sari dari tanaman kelapa kopyor hasil kultur embryo. Sebagai tetua betina telah diseleksi 36 pohon induk kopyor alami dari 3 aksesi Genjah Kopyor Pati (Hijau, Coklat dan kuning) masing-masing 12 tanaman. Untuk surnber bunga jantan digunakan pohon induk jantan dari tanaman kelapa kopyor hasil kultur embryo di Kebun Percobaan Ciomas, Balai Biotek Perkebunan Boger. Penyerbukan buatan telah dHaku ka n pada tiga tandan berurutan. HasH pengamatan persentase buah jadi pada bulan Agustus dan Oktober disajikan pada tabel 9 dan Tabe110.
14
-.
Tabel 9. Rata-rata jumlah buah jadi umur 1 dan 2 bulan pada 3 jenis persilangan kelapa Genjah Kopyor Pati dengan kelapa kopyor hasil kultur embryo No
1
-
-
Tandan I (Umur 2 bulan) Jumlah Jumlah Bunga Betina Buah Jadi 16.50 8.25
Jenis Persilangan
GKKx DKH
Tandan 1\ (Umur 1 bulan) Jumlah Jumlah Buah Jadi Bunga Betina 20.50 19.75
Tandan 1\1 (Umur 0 bulan) Jumlah Jumlah Bunga Betina Buah Jadi Belum 23.3 diemaskulasi Idem 21.0
GKK x DKC
17.00
3.00
16.25
14.50
GKK x GKC(KE))
19.00
11.66
24.00
13.00
20.00
Idem
..,~ -
GKHx DKH
17.75
5.75
19.50
17.50
23.50
Idem
-
GKH x DKC
12.00
6.50
19.0
12.00
21.30
Idem
3
GKH x GKC(KE)
18.25
9.30
16.66
14.50
19.00
Idem
-
GKCx DKH
18.25
3.00
2250
19.50
23.5
Idem
8
GKC x DKC
19.00
7.25
24.25
20 .00
23.00
Idem
9
GKC x GKC(KE)
17.50
8.00
20.66
15.50
15.00
Idem
Keterangan
GKH DKH(KE) GKC DKC KE) GKK GKC(KE)
..
: Gen]ah Kopyor HI]au : Dalam Kopyor Hijau hasil kultur embryo : Genjah Kopyor Coklat : Dalam Kopyor Coklat hasil kultur embryo : Genjah Kopyor Kuning : Genjah Kopyor Coklat hasil kulturembryo
Tabella. Rata-rata jumlah buah jadi umur 1 ,2 dan 3-4 bulan pada 3 jenis persilangan kelapa Genjah Kopyor Pati dengan kelapa kopyor hasil kultiur embryo Tandan I Tandan II No Jenis Tandan III Persilangan (Umur 3-4 bulan) (Umur 2 bulan) (Umur 1bulan) Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Bunga Betina Buah Jadi Bunga Betina Buah Jadi Bunga Betina Buah Jadi 4.00 1 GKKx DKH (KE) 16.50 20.50 4.50 23.3 4.25 2
GKK x DKC (KE)
17.00
1.00
16.25
2.00
21 .0
5.50
3
GKK x GKC(KE))
19.00
2.75
24.00
3.5
20.00
3.5
4
GKHx DKH (KE)
17.75
2.25
19.50
1.00
23.50
5.25
5
GKH x DKC (KE)
12.00
2.25
19.0
2.50
21 .30
4.50
6
GKH x GKC (KE)
18.25
1.00
16.66
1.00
19.00
5.25
7
GKCx DKH (KE)
18.25
1.00
22 .50
3.00
23.5
6.66
8
GKC x DKC (K E)
19.00
3.00
24.25
3.00
23.00
6.00
9
GKC x GKC (KE)
17.50
2.50
20.66
4.66
15.00
1.50
Keterangan
..
GKH: Gen]ah Kopyor HI]au GKC : Genjah Kopyor Coklat GKK : Genjah Kopyor Kuning
DKH(KE) : Dalam Kopyor Hijau hasil kultur embryo DKC KE) : Dalam Kopyor Coklat hasil kultur embryo GKC(KE) : Genjah Kopyor Coklat hasil kulturembryo
Hasil pengamatan ju mlah buah jadi tandan I dan tandan II pada bulan Agustus 2010 menunjukkan bahwa rata-rata jum lah buah jadi cukup tinggi yaitu berkisar antara 3.00 - 11.66 buah jadi untuk tandan I dan 12.00 -20. 00 buah jadi untuk tandan II. Namun demikian pada pengamatan bulan Oktober 2010, rata -rata jumlah buah jadi untuk masing-masing tandan menurun drastis
15
- ..
menjadi 1.00 - 4.00 buah untuk tandan I, 1.00 - 4.66 buah pada tandan II dan 1.5 - 6.66 buah pada tandan ke III. Rendahnya jumlah buah jadi pada penyerbukan buatan ini kemungkinan disebabkan oleh banyaknya curah hujan di lokasi penelitian pada saat pelaksanaan kegiatan. Curah hujan yang tinggi dapat mempengaruhi keberhasilan penyerbukan buatan.
Bulan juni sampai Agustus yang
semestinya sudah memasuki musim kemarau, ternyata masih turun hujan yang intensif dengan volume bervariasi anta ra 4 - 57 mm. Jumlah hari hujan di lokasi peneliltian sejak bualan Januari sampai Agustus 2010 cukup tinggi yaitu berkisar antara 8 -21 hari hujan perbulannya. Hal ini juga menyebabkan rendahnya buah jadi pada 3 ~tandan sebelum dilakukan penyerbukan buatan. Banyak di antara tandan bunga tersebut yang kosong. Rendahnya produksi buah total tersebut akan berdampak pada rendahnya jumlah buah kopyor yang dihasilkan. Ini berakibat pada kurangnya jumlah buah kopyor yang dihasilkan petani kopyor, sehingga harga buah kopyor relatif mahal, yait u mencapai Rp.2S.000,- /butirnya, dari harga normal Rp. 1O.000,-/butir. Melalui penyerbukan buatan menggunakan serbuk sari dari tanaman kopyor hasH kultur embryo,
diharapkan dapat meningkatkan jumlah buah total pertandan dan jumlah buah kopyor
pertandannya. Namun demikian hasH yang diperoleh sangat rendah sehingga perlu dilakukan ulangan pada musim yang berbeda. Untuk mengetahui terjadinya peningkatan j umlah buah kopyor pertanda , harus menunggu buah kelapa hasil persilangan sampai umur 10-11 bulan, pada saat panen.
16
-.
VI. KfSIMPULAN dan SARAN 6.1 Kesimpulan DaJam rangka persiapan pelepasan kelapa Genjah Kopyor Pati, teJah dilakukan pengamata
data morfologi, dan produksi ta naman kelapa Genjah kopyor Pati yang ditanam di Kab. Jeoara '<.2 Sukoharjo Solo, dan Magelang Jawa Tengah . Secara umum tidak ada perbedaan antara ta 2T3' teJah di tanam di daerah pengembangan dengan tanaman di tempat asalnya. Un
.-c- J
k me
pelepasan kelapa Genjah kopyor Pati telal1 diamati produksi 90 pohon induk terplhh di ka
pa en
Pati, da n menunjukkan pen urunan jumlah buah total dan buah kopyor pertandan, karena pengaruh musim yang tidak mendukung saat pembentukan buah. Pohon induk terpilih untuk sumber benih
diperoleh sebanyak 1951 pohon dengan potensi benih sebanyak 112.211 pertahun.
Hasil
penyerbukan buatan sebanyak 36 pohon kelapa Genjah kopyor denga n serbuk sari kela pa kopyor hasil kultur embryo
men~njukkan
jum!ah buah yang relatif rendah, karena pengaruh curah hujan yang
tinggi saat pelaksanaan kegiatan.
6.2. Saran Berdasarkan data yang telah dlkumpulkan tahun 2009 dan 2010, setelah dia nalisis maka disarankan agar populasi kelapa genjah kopyor PatJ dapat usulkan untuk dil'?pas l)!-=h ,
ent~ri
Pertanian sebagai van: tas k-lapa ungg I okal sebanyak tiga vanetas yaitu Kelapa Genjah Kopyor Hijau Pati, Genjah Kopyor Coklat Pat! dan Genjah Kopyor Kuning Pati.
17
DAFTAR PUSTAKA
Akuba, R.H, N.l, Barri, M. M.M. Rumokoi, D. 8. Taulu , Mifta horrachma n. 1998. Respons fi siologls bebera pa kultivar kelapa terhadap kekeringan. Laporan Hasil Penelitian TA. 1997/1998. Bagia Proyek Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain Akuba H.R., N. Mashud, da n Miftahorracman , 2002, Identifikasi plasman utfah ke!a pa potensial di Jawa Timur. Laporan Hasil Penelitian Balitka Manado. Belum dipublikasikan . Anonim, 2004. Selayang pandang komoditi kelapa kopyor di Kabu paten Patio Di nas Kehutana n dan Perkebunan Kabu paten Patio Anonim, 2007. Karakterisasi kelapa Genjah"kopyor Patio Laporan Tahunan Balit ka , Manado Anonim, 2008. Berita Resmi PVr. Pendaftaran Varietas Lokal. Kelapa Kopyor Genjah Patio http://ppvt.setjen.deptan.go.id/ ppvtnew/i ndex.php? download 12 Pebruari 2008 . Kha rie S. H.FJ. Motulo dan J.5. Warokka . 1993. Pengaruh Fosetyl-AI terhadap Perkembangan Penyakit Busuk Pucuk dan Gugur Buah Kelapa. Jurnal Penelitian Kelapa . 6(2):22-26 Mahmud Z. 2000 . Petunjuk t eknis budidaya kelapa kopyo r. Departemen Kehuta nan da n Perkebunan. Dirjen Perkebunan. Jakarta Mashud N, Lumentut N, dan Masing V. 2004 . Perbanyakan kelapa kenari dan kopyor kopyor memlalui kultur embrio . Monograf Agronomi Kelapa. Badan Litbang Pertania n. Balai Penel itian Tanaman Kelapa dan Palma Lain Manado. Hal 16 - 23 . Maskromo I , 2005. Kemiripan genetik populasi kelapa berbuah kopyor berdasarkan karakter morfologi dan penanda DNA SSRs (Simple Sequence Repeats) [tesisJ. Bogor: Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Maskromo I dan H. Novarianto, 2007. Potensi genetik kelapa kopyor Genjah.Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Vol 29. NO.1. Mujer MV, Ramirez DA, and Mendoza EMf. 1984. Coconut a-D-Galactosidase isoenzim : Isolation purification and characterization. Phytochemistry. 23 (6) 1251 - 1254. Novarianto, H dan Miftahorrachman. 2000. Koleksi dan konservasi jenis-jenis kelapa unik. Makalah poster dalam Simposiu m Pengelolalan Plasma nutfah dan Pemuliaan Bandu ng 22-23 September. Perhimpunan Ifmu Pemuliaan Indonesia. Purwanto Djoko. 2003. Analisis permintaa n kelapa kopyor di Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah. Tesls Program Studl Magister ManaJemen Agrlblsnis Program Pascasarja na Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta. Tidak dipubli kasikan. Samonthe U, Mendoza EMT, Ilag LL, De Ul Cruz NO and Ra mirez OA. 1989. Galactomannan degrading enzym in maturing normal and makapuno and germinating normal coconut endosperm. Phytochemistry. 28 (9) 2269-2273 Santoso D. 2001. Pengembangan pelacak DNA spesifik gen melal ui bioinformatika : Ident ifikasi gen
penyadi protein bib; 21 kDa pada kakao UAH Indonesia. Menara Perkebunan. 69 (1) 10-1 7
Sukendah 2009. T eknologi pembiakan kultur in vitro dan analisis molekuler pada tana man kelapa
kopyor (Disertasi) Bogor. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Boger. Taulu, D.B., I'J. Mashud, c'M . Polnaja dan Z. Untu. 1997. Pola kepadata n mulut da un dan kandungan klorofil tajuk kelapa. La poran Hasil Penelitian TA. 1996/1 997. Bagian Proyek Penelitian Tanaman Kelapa da n Palma Lain. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain.
18
-.
LAMPlRAN FOTO KEGIATAN
Gambar 1. Pengamatan Morfologi
Gambar 3. Pengamatan
produ~
kopyor
Ga mbar 2. Pengambilan sampel daun
Gambar 4. Pengamatan komponen buah
19
-
..
Ga mbar 6. Emaskulasi pohon induk betina
Gambar 7. Pemilihan pohon induk jantan
Gambar 8. Pengambilan bunga jantan
20
- ..
Gambar 9 . Buah jadi umur 3 bulan
Gambar 10. Buah jad i umur 3 bulan
21
...
Gambar 11 . Buah jadi umur ' 1 bulan
Gambar 12. Bunga betina yang gagal dibuahi
22
