PENGARUH FAKTOR ORGANISASI DAN PERSONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA GURU SD NEGERI KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT
ARTIKEL
Oleh : Y U S R I L. N NIM. 1210018212046
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
1
Organizational and Personal Factors Influence Of Organizational Commitment With Self Efficacy as an intervening variable In the Elementary School Teacher Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat Yusril. N ¹ , Nelmida ¹ , Antoni2 ¹ Program Management Studies, Graduate University of Bung Hatta ² Management Program, Graduate School of the University of Bung Hatta E - mail : E - mail :
[email protected]
Abstract
This study aims to identify and analyze whether there are significant organizational and personal factors influence the organizational commitment and self-efficacy as an intervening variable in the Elementary School Teacher Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.Population and sample are elementary school teachers (SD) State in the District of West Pasaman Talamau many as 134 people from 26 public primary schools there. The sampling method using census method. In this study there are 7 (seven) hypothesis that consists of 5 (five) and the direct effect hypothesis 2 (two) for the indirect effect through intervening variables.The method of analysis used in this study is multiple linear regression analysis, a simple linear analysis and multilevel analysis. Based on the analysis found the presence of a significant positive influence organizational factors, personal factors and self-efficacy to organizational commitment. It was also found there is a significant positive influence of organizational factors and personal factors on self-efficacy. Further to the indirect effect through intervening, discovered the presence of a significant positive influence organizational factors and personal factors on organizational commitment through selfefficacy. This indicates that the strength of self-efficacy held by teachers will be able to increase the influence of organizational factors and personal factors on organizational commitment of teachers in schools. Keywords
: organizational factors, personal factors, self-efficacy and organizational commitment
A. Pendahuluan
faktor
Keberhasilan sangat
penyelenggaraan
ditentukan
kesiapan
pendidikan
guru
dalam
mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan proses
belajar
mengajar.
Untuk
itu
dalam
pencapaian mutu pendidikan diperlukan adanya komitmen yang tinggi oleh guru dalam mendukung pelaksanaan seluruh kegiatan yang ada disekolah.
personal,
karakteristik
pekerjaan,
karakteristik struktur (organisasi) dan pengalaman kerja. Observasi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap Guru di SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, rendahnya komitmen guru dalam melaksanakan tugasnya dapat dilihat Tabel 1.1 berikut ini :
Robbins (2006), menyatakan komitmen organisasi merupakan usaha mendefinisikan dan melibatkan diri dalam organsasi dan tidak ada keinginan meninggalkannya. Menurut David (1997) dalam Sopiah (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen pegawai dalam organisasi meliputi :
2
sebagai variabel yang mempengaruhi komitmen organisasi dengan variabel self efficacy sebagai variabel intervening pada guru dan menjadikan variabel ini sebagai faktor yang paling dominan dalam menentukan komitmen organisasi pada guru. Sebagaimana yang diketahui faktor organisasi merupakan faktor yang berada dalam lingkungan organisasi, yang merupakan seluruh ketentuan dan peraturan serta tujuan dari organisasi. Menurut Conrad (1985), sumbangan dan komitmen kerja yang dihasilkan oleh karyawan adalah tergantung tingkat
kepada sejauh mana pegawai puas dengan layanan
ketidakhadiran atau absen guru cukup tinggi
yang diberi oleh pihak pengurusan. Dengan
sepanjang tahun 2011 dan 2012 yaitu dengan nilai
demikinan menunjukkan bahwa organisasi atau
rata-rata 7,2%-7,3% merupakan nilai ketidakadiran
yang memiliki dukungan yang tinggi terhadap guru
guru dalam bentuk absen dan izin. Temuan ini
maka akan mendapatkan komitmen atau loyalitas
merupakan indikasi rendahnya komitmen yang
yang tinggi juga pada diri guru.
Fakta
di
atas
menunjukan
diperlihatkan guru dalam memenuhi tanggungjawabnya,
terutama
yang
komitmen
normatif
yaitu
berkaitan
komitmen
organisasi
yang
dianggap
mampu
yang
meningkatkan keyakinan atas kemampuan yang
perasaaan yang terikat
dimiliki pegawai dalam penyelesaian tugas atau
dengan organisasi dan memiliki karena merasakan
pekerjaannya (self efficacy), melalui motivasi yang
dirinya harus/berkewajiban berada dalam organisasi
diberikan organisasi terhadap pegawainya. Menurut
tersebut.
Abdullah (2003), Personal dengan self-efficacy yang
berhubungan dengan
komitmen
dengan
faktor lain yang juga memiliki kaitan dengan
Sementara PP No. 53 Tahun 2010, tentang
tinggi mampu menggerakkan motivasi, kemampuan
disiplin pegawai negeri (PNS) yang mengatur hak
kognitif dan melakukan tindakan-tindakan yang
cuti mulai dari cuti tahunan, cuti besar, cuti alasan
diperlukan untuk mencapai suatu hasil. Guru yang
penting, cuti diluar tanggungan negara, cuti hamil
memiliki
dan bersalin bagi pegawai wanita, serta sanksi bagi
mentransformasikan
yang meninggalkan tugas tanpa keterangan atau
dimilikinya dan memiliki kepercayaan yang tinggi
bukan dari hak cuti dianggap absen. Sanksi ini mulai
bahwa apa yang dilakukannya mampu memberikan
dari yang bersifat ringan berupa teguran sampai
nilai yang tinggi terhadap kemamjuan organisasi
dengan sanksi berupa penundaan kenaikan pangkat.
khususnya bagi peserta didik. Hal ini juga
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti menjadi tertarik untuk meneliti dan menjadikan variabel faktor organisasi dan faktor personal
self
efficacy
yang
seluruh
baik
dapat
potensi
yang
menunjukkan bahwa dengan self efficacy seorang guru akan dapat juga memiliki atau mempengaruhi komitmennya terhadap organisasi pada guru dan juga mempengaruhi self efficacy atau keyakinan 3
guru dalam bekerja.
variabel self efficacy sebagai variabel intervening
Bicara mengenai komitmen juga tidak akan dapat dipisahkan dengan factor personal atau personal. Eliason (2000), menyatakan nilai personal merupakan sekumpulan prinsip yang dipegang teguh oleh seseorang dan digunakan untuk mencapai berbagai tujuan yang ingin dicapai dalam hidup. Nilai-nilai personal guru akan tercermin dalam perilaku dan sikap guru disekolah dan nilai-
dalam memberikan efek tidak langsung terhadap pengaruh faktor organisasi dan faktor personal dalam menjelaskan perubahan komitmen organisasi yang
dimiliki
guru.
Semakin
baik
tingkat
kepercayaan diri (self efficacy) yang dimiliki oleh guru dalam bekerja maka akan semakin baik dukungan faktor organisasi dan faktor personal dalam mempengaruhi komitmen organisasi.
nilai tersebut dipengaruhi oleh latar belakang
Penelitian ini merupakan reduksi penelitian
budaya organisasi. Guru yang cerdas akan mampu
Wai-Yen Chan dan Shun Lau (2008), yaitu pengaruh
berkompetisi dan meraih prestasi dalam bekerja,
faktor organisasi dan personal terhadap komitmen
sehingga
pekerjaannya
guru: kepercayaan guru dan identifikasi terhadap
dengan baik akan mendapatkan kepuasan dalam
sekolah sebagai variabel intervening. Perbedaan
bekerja dan komitmennya terhadap organisasi.
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
setiap
menyelesaikan
Dyen dan Graham (2005), dalam Muchlas, (2008) menyatakan karakteristik dari personal yang ada yaitu : usia, masa kerja, pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, dan keterlibatan kerja dapat menentukan tingkat komitmen pegawai. Sejalan dengan pendapat ini juga menyatakan bahwa faktor personal memiliki pengaruh terhadap self efficacy. Menurut Philip dan Gully (1997) dalam
dari variabel penelitian, objek penelitian dan waktu penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel bebas faktor organisasi dan faktor personal, dengan self efficacy sebagai variable intervening dan
komitmen
organisasi
sebagai
variabel
dependen. Sementara waktu dilakukan pada tahun 2013 dengan objek penelitian Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.
Sapariyah (2011), self efficacy dapat dikatakan
Dari permasalahan dan landasan teori di atas
sebagai faktor personal yang membedakan setiap
maka penulis memberi judul penelitian ini dengan,
personal dan perubahan self efficacy dapat
Pengaruh Faktor organisasi dan Personal terhadap
menyebabkan
Komitmen organisasi dengan Self efficacy sebagai
terjadinya
perubahan
perilaku
terutama dalam penyelesaian tugas dan tujuan
variabel
organisasi. Self-efficacy juga diduga merupakan
Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.
faktor yang memiliki hubungan terhadap komitmen
B. Perumusan Masalah
dalam suatu organisasi. Menurut Bandura (1997) self-efficacy adalah belief atau keyakinan seseorang bahwa ia dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil (outcomes) yang positif. Disain penelitian ini juga bertujuan untuk menilai dan mengetahui hubungan dan peran
Intervening
pada
Guru
SD
Negeri
Dari uraian latar belakang dan fenomena diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh faktor organisasi terhadap self efficacy pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat ?
4
2. Bagaimana pengaruh faktor personal terhadap
dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara
self efficacy pada Guru SD Negeri Kecamatan
keanggotaan dalam organisasi itu. Luthans (2006),
Talamau Kabupaten Pasaman Barat ?
mendefinisikan komitmen organisasional sebagai
3. Bagaimana pengaruh faktor organisasi terhadap komitmen organisasi pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat ? 4. Bagaimana pengaruh faktor personal terhadap komitmen organisasi pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat ? 5. Bagaimana pengaruh self efficacy terhadap komitmen organisasi pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat ?
derajat
seberapa
jauh
karyawan
mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan keterlibatannya dalam organisasi tertentu. Dengan kata lain komitmen organisasional merupakan sikap mengenai loyalitas karyawan terhadap organisasi dan merupakan proses yang berkelanjutan dari anggota
organisasi
untuk
mengungkapkan
perhatiannya pada organisasi dan hal tersebut berlanjut pada kesuksesan dan kesejahteraan.
6. Bagaimana pengaruh faktor organisasi terhadap
1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi
komitmen organisasi melalui self efficacy pada
Steers dan Porter (1988) membedakan faktor-
Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten
faktor yang mempengaruhi komitmen terhadap
Pasaman Barat ?
perusahaan menjadi empat kategori yaitu : a).
7. Bagaimana pengaruh faktor personal terhadap komitmen organisasi melalui self efficacy pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat ?
Karakteristik Personal. Pengertian karakteristik personal mencakup: usia, masa jabatan, motif berprestasi,
jenis
kelamin,
ras,
dan
faktor
kepribadian. Sedang tingkat pendidikan berkorelasi negatif dengan komitmen terhadap perusahaan
B. Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis
(Welsch dan La Van, 1981). Karyawan yang lebih tua
1) Komitmen Organisasi
dan
lebih
lama
bekerja
secara
konsisten
Istilah komitmen banyak digunakan sebagai
menunjukkan nilai komitmen yang tinggi (Steers,
sebuah ungkapan atau janji baik tertulis maupun
1988), b). Karakteristik pekerjaan, Karakteristik
tidak
komitmen
pekerjaan meliputi kejelasan serta keselarasan
merupakan
peran, umpan balik, tantangan pekerjaan, otonomi,
tertulis,
organisasi kepedulian
itu
akan
tetapi
sendiri
anggota
istilah
sebenarnya
atau
karyawan
terhadap
kesempatan
berinteraksi,
dan
dimensi
inti
organisasi, dan sebaliknya organisasi itu melalui
pekerjaan. Biasanya, karyawan yang bekerja pada
pimpinan yang akan mengimplementasikannya
level pekerjaan yang lebih tinggi nilainya dan
dalam kehidupan sehari hari, karena secara tertulis
karyawan menunjukkan level yang rendah pada
komitmen anggota dituangkan dalam aturan-aturan
konflik
organisasi.
berkomitmen, c). Faktor-faktor yang tercakup dalam
Robbins (2006), Komitmen organisasional didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu
peran
dan
ambigu
cenderung
lebih
karakteristik struktural antara lain ialah derajat formalisasi,
ketergantungan
desentralisasi,
tingkat
partisipasi
fungsional, dalam 5
pengambilan keputusan, dan fungsi kontrol dalam
anggota
organisasi
perusahaan. Atasan yang berada pada organisasi
hidupnya
dalam
yang mengalami desentralisasi dan pada pemilik
commitment berkaitan dengan kesadaran anggota
pekerja kooperatif menunjukkan tingkat komitmen
organisasi
yang tinggi (Steers, 1988), d). Pengalaman kerja
meninggalkan
dipandang
yang
dengan continuance commitment yang tinggi akan
penting, yang mempengaruhi kelekatan psikologis
terus menjadi anggota dalam organisasi karena
karyawan terhadap perusahaan.Pengalaman kerja
mereka memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota
terbukti berkorelasi positif dengan komitmen
organisasi
terhadap perusahaan sejauh menyangkut taraf
(normative commitment) yaitu menggambarkan
seberapa
bahwa
perasaan keterikatan untuk terus berada dalam
perusahaan memperhatikan minatnya, merasakan
organisasi. Anggota organisasi dengan normative
adanya kepentingan pribadi dengan perusahaan,
commitment yang tinggi akan terus menjadi
dan seberapa besar harapan-harapan karyawan
anggota dalam organisasi karena merasa dirinya
dapat terpenuhi dalam pelaksanaan pekerjaanya.
harus/berkewajiban
sebagai
besar
kekuatan
karyawan
sosialisasi
percaya
David dalam Sopiah (2008), mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi yaitu : a). Faktor personal (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja), b). Karakteristik pekerjaan (lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan), c). Karakteristrik struktur (besar/kecil organisasi, bentuk organisasi, kehadiran serikat pekerja) dan d). Pengalaman kerja.
komitmen organisasi memiliki indikator–indikator komitmen
afektif
(affective
commitment) yaitu hubungan emosional anggota terhadap
organisasinya,
organisasi,
dan
identifikasi
keterlibatan
anggota
organisasi. mengalami
organisasi.
tersebut,
Continuance kerugian
Anggota
c).
komitmen
berada
dalam
jika
organisasi
normatif
organisasi
tersebut. 2. Self Efficacy Self-efficacy merupakan penilaian terhadap diri sendiri mengenai kemampuan, efisiensi, dan kompetensi dalam menghadapi kehidupan. Bandura menjelaskan self-efficacy sebagai persepsi terhadap kemampuan untuk menghasilkan dan mengatur kejadian dalam hidup. Bandura (1997) (dalam
self-efficacymerupakan
Allen & Meyer, (1990) dalam Mas’ud (2004),
a).
mempertahankan
Schultz & Schultz, 1994) mengemukakan bahwa
1.2. Indikator Komitmen Organisasi
meliputi
akan
untuk
dengan dengan
kegiatan di organisasi. Anggota organisasi dengan affective commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena memang memiliki keinginan untuk itu, b). komitmen kontiniu (continuance commitment) yaitu dedikasi para
perasaan
seseorang
terhadap kecukupan, efisiensi, dan kompetensinya dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Dengan menemukan
dan
mempertahankan
standar
performansi, maka seseorang dapat meningkatkan selfefficacy yang dimilikinya, dan kegagalan untuk menemukan dan mempertahankan performasi tersebut
akan
mengurangi
self-efficacy
yang
dimilikinya itu.
2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Self
Efficacy
Bandura (1997), ada beberapa faktor yang mempengaruhi self efficacy, yaitu : a). Jenis kelamin, 6
Pada beberapa bidang pekerjaan tertentu pria
berkaitan dengan orang lain, dan c). Kemampuan
memiliki self-efficacy yang lebih tinggi dibandingkan
untuk menyelesaikan masalah dengan solusi yang
dengan wanita, bagitu juga sebaliknya self-efficacy
benar
wanita
3. Faktor Organisasi
unggul
dalam
beberapa
pekerjaan
dibandingkan dengan pria. Pria biasanya memiliki self-efficacy yang tinggi dengan pekerjaan yang menuntut keterampilan teknis matematis, b). usia, Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar sosial yang dapat berlangsung selama kehidupan. Personal yang lebih tua memiliki rentang waktu dan pengalaman yang lebih banyak dalam mengatasi suatu hal jika dibandingkan dengan personal yang lebih muda, c). tingkat pendidikan, Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar sosial yang dapat terjadi pada institusi pendidikan formal. Personal yang memiliki jenjang pendidikan tinggi biasanya memiliki self-efficacy yang lebih tinggi. Karena pada dasarnya
mereka
lebih
banyak
menerima
pendidikan formal dan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengatasi suatu persoalan, d). Pengalaman, Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar sosial yang dapat terjadi pada suatu organisasi maupun perusahaan. Self-efficacy terbentuk
sebagai
proses
adaptasi
dan
pembelajaran yang ada dalam perusahaan tersebut. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin tinggi self-efficacy yang dimilikinya dalam bidang pekerjaan tertentu. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan self-efficacy orang tersebut justru cenderung tetap atau menurun. Hal ini tergantung bagaimana
keberhasilan
dan
kegagalan
mempengaruhinya. 2.2 Indikator Self Efficacy Menurut Bandura (1994), indikator dari self efficacy adalah sebagai berikut: a). keyakinan untuk dapat memecahkan beragam permasalahan, b).
Herujito
(2001)
mengungkapkan
bahwa
pengertian organisasi mencakup dua segi yakni: (a) organisasi sebagai wadah, lembaga atau kelompok fungsional ketika proses manajemen berlangsung; (b) organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara efektif dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya
serta
memberikan
kondisi
lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan. Simamora (2004) mengatakan bahwa karakteristik organisasi tersebut terdiri atas sumber daya, iklim, tujuan, dan struktur organisasi. Dari definisi di atas karakreristik organisasi atau faktor organisasi dapat disimpulkan
bahwa
faktor
karakteristik
organisasi
organisasi
merupakan
atau seluruh
sumberdaya yang dimiliki organisasi dengan aturan dan peraturan yang ada dalam mencapai tujuan dan kemanjuan organisasi kedepan. Dalam penelitian ini faktor organisasi akan berpijak pada pembahasan sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi. 3.1 Indikator Faktor Organisasi Penelitian ini yang menjadi indicator variabel faktor organisasi, dapat dikelompokan meliputi initial works experiences, job scope, supervision, goal consistency organizational. Semua faktor itu akan membentuk atau memunculkan tanggung jawab dalam diri pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya di organisasi, (Sari dan Bodroastuti (2011). 4. Faktor Personal faktor
personal
adalah
merupakan
Keyakinan untuk dapat menyelesaikan masalah 7
karakteristik yang melekat pada diri masing-masing
diinginkan atau yang tidak diinginkan mengenai
anggota
organisasi.
objek, orang atau peristiwa. Sikap mencerminkan
seorang
manejer
Dalam harus
ilmu
manajemen,
mengetahui
perilaku
bagaimana
seseorang
merasakan
sesuatu.
personal. Gibson (2000), mengungkapkan bahwa
Selanjutnya Robbins mengatakan bahwa sikap tidak
karakteristik personal terdiri dari atas kemampuan
sama
dan keterampilan, pengalaman, latar belakang dan
berhubungan dimana terlihat pada tiga tahapan
demografi personal yang bersangkutan. Steers
komponen sikap : kognitif, afektif dan perilaku.
(1988) mengemukakan bahwa karakteristik personal
dengan
nilai,
namun
keduanya
saling
Selanjutnya Robbins (2007) berpendapat
meliputi : masa kerja, tingkat Pendidikan dan
kepribadian
kebutuhan untuk berprestasi.
menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan
Dari beberapa pendapat di atas, karakteristik personal
dilihat
yang
keseluruhan sistem psikologis seseorang, lebih
kemampuan (ability), nilai, sikap (attitude) dan
dinamik dalam personal yang memiliki sistem
kepribadian. Kemampuan (ability), Menurut ilmu
psikologis tersebut yang menentukan penyesuaian
kependidikan, kemampuan karyawan merupakan
uniknya terhadap lingkungannya.
pengetahuan
ini
dinamik
lanjut dikatkan kepribadian adalah organisasi
dari
penelitian
konsep
dari
fungsi
dalam
adalah
(knowledge)
dan
keterampilan (skill) terdiri dari kemampuan potensi
4.1 Indikator Faktor Personal
dan kemampuan reality. Artinya, pegawai yang
Penilaian faktor personal didasarkan pada
memiliki kemampuan di atas rata-rata dengan
penilaian indicator menurut penelitian Sari dan
pendidikan atau pengetahuan yang memadai untuk
Bodroastuti
menjalankan
berukut : a). Usia, b). Jenis Kelamin, c). Pendidikan,
pekerjaan
yang
terampil
dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi yang diharapkan. Hasibuan
(2000)
keahlian
harus
dapat
perhatian utama kualifikasi seleksi. Hal ini yang akan menentukan menyelesaikan
mampu
tidaknya
seseorang
yang
ditugaskan
pekerjaan
kepadanya. Keahlian ini mencakup technical skill, human skill, conceptual skill, kecakapan untuk memanfaatkan
kesempatan,
serta
kecermatan
penggunaan peralatan yang dimiliki organisasi
Sementara Menurut Robbins (2007) nilai mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa khusus
prilaku
dengan
indikator
sebagai
d), Pengalaman Kerja dan e). Kepribadian Dari uraian teori diatas, maka dapat dibangun hipotesis penelitian sebagai berikut :
1) Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor organisasi terhadap Self Efficaci pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau.
2) Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor personal terhadap Self Efficacy pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau.
3) Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor
dalam mencapai tujuan.
bentuk
(2011),
atau
bentuk
organisasi terhadap Komitmen organisasi pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau
akhir
4) Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor
keberadaan perlawanan atau kebalikan. Robbins
personal terhadap Komitmen organisasi pada
(2007) Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang
Guru SD Negeri Kecamatan Talamau. 8
5) Terdapat Pengaruh yang signifikan Self efficacy
tergantung kepada banyak populasi penelitian,
terhadap Komitmen organisasi pada Guru SD
apabila populasi relatif kecil maka semuanya dapat
Negeri Kecamatan Talamau.
dijadikan sampel penelitian.
6) Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor organisasi
terhadap
Komimten
organisasi
Definisi Operasional Variabel a) Komitmen Organisasi (Y).
melalui Self efficacy pada Guru SD Negeri
Pengukuran variabel komitmen organisasi dinilai
Kecamatan Talamau
dengan kuisioner yang dikembangkan oleh
7) Terdapat Pengaruh yang signifikan Faktor personalterhadap Komimten organisasi melalui Self efficacy pada Guru SD Negeri Kecamatan Talamau.
Berikut kerangka konseptual pada penelitian ini :
Mayer, Allen, dan Smit (1998) dalam Mas’ud (2004), dengan indikator sebagai berikut : a). Komitmen afektif (Affective commitment), b). Komitmen kontiniu (Continuance commitment) c).
dan
Komitmen
normative
(Normative
commitment).
b) Self Efficacy (M). Pengukuran menggunakan
self
efficacy item
dinilai
dengan
pertanyaan
yang
dikembangkan oleh Gareth Jones (1985), dalam Mas’ud (2004) c) Faktor Organisasi (X1). Penilaian faktor organisasi ini mengacu pada kuisioner dalam penelitian Eisenberder, Robert, Robin Huntington, Steven Hutchison dan Debra Gambar 1. Kerangka Konseptual
C. Metode Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh guru pada Sekolah Dasar (SD) Negeri yang ada di Kecamatan Talamau yang telah menjadi PNS
Soa (1986), dalam Fuad Mas’ud. (2004), d) Faktor Personal (X2). Penilaian variabel ini mengikuti kuisioner yang ada pada penelitian Wathon dan Yamit (2005), dengan indicator sikap dan persepsi.
berjumlah sebanyak 134 orang dari 26 SD Negeri
D. Teknik Analisis Data
yang ada di Kecamatan Talamau
a. Pengujian Instrumen yang meliputi uji validitas
Dikarenakan jumlah sampel yang masih relatif rendah,maka penelitian ini merupakan penelitian populasi, dalam artian jumlah sampel sama dengan
dengan uji reliabilitas dengan pendekatan korelasi pearson dan nilai crombach alpha b. Statistik Deskriptif, Analisis
ini
bermaksud
jumlah populasi yaitu sebanyak 134 orang. Arikunto
untuk menggambarkan karakteristik masing-
(2002), adalah bahagian dari populasi yang dijadikan
masing variabel penelitian melalui penilaian TCR
responden penelitian. Besarnya ukuran sampel
c. Uji Persyaratan analisis, yang meliputi : 1) Uji Normalitas, 9
2) Uji Multikolinearitas
variabel penelitian :
3) Uji Heteroskedastisitas
Tabel.2 Deskriptif Penelitian
d. Pengujian hipotesis dengan regresi linear berganda,
regresi
sederhana
dan
regresi
bertingkat yang meliputi Uji : Uji F, Uji R2 , dan Uji Hipotesis (Uji t)
E. Pengujian Hipotesis 1) Pengujian instrumen dalam penelitian ini
Dari ringkasan hasil pengujian di atas, Secara
meliputi Uji validitas dengan korelasi pearson
keseluruhan komitmen organisasi dan self efficacy
dengan batasan valid nilai r ≥ 0,3 dan Uji
yang dimiliki guru cukup baik dalam mendukung
Crombach
pekerjaannya sehari-hari. Namun dalam hal factor
Alpha, dimana data reliabel atau handal ≥ 0.6,
organisasi dan faktor personal disini masih sangat
seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan
Tabel.1 Ringkasan Uji Validitas & Reliabilitas
organisasi masih belum memadai yang berakibat
Reliabilitas
dengan
pendekatan
rendahnya factor personal dalam diri guru untuk bekerja
secara
maksimal
dalam
menjalankan
tugasnya.
3) Uji Persyaratan Analisis Sementara Uji persyaratan analisis untuk Dari hasil kedua uji instrumen di atas terdapat
mengetahui seberapa besar adanya gangguan data
item pernyataan yang valid dari masing-masing
yang dapat membiaskan hasil penelitian dalam
variabel, item pernyataan yang tidak valid/gugur
sebuah
karena memiliki nilai r kecil dari 0.3, dan harus
Pengujian
dikeluarkan dari data dan tidak akan diikutsertakan
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas.
pada pengujian lebih lanjut. Sisa item valid inilah
hasil ringkasan pengujian :
yang menjadi data untuk mewakili masing-masing variabel untuk pengujian lebih lanjut Sedangkan
model ini
regresi
yang
meliputi
uji
akan
dibentuk.
normalitas,
uji
Berikut
Tabel.3 Uji Persyaratan Analisis
hasil uji reliabelitas menemukan nilai crombach alpha untuk masing-masing variabel penelitian sudah besar dari 0.6. Oleh karena itu data dapat dikatakan valid dan reliable. 2) Hasil Pengujian Deskripsi variabel Penilaian deskripsi diukur dari distribusi
Secara umum hasil pengujian persyaratan analisis terpenuhi, dalam artian masalah gangguan data dalam model regresi atau model penelitian ini
frekuensi dengan nilai dan persentase (%) melalui
relatif tidak ada, dengan arti model regresi yang
perhitungan tingkat capaian jawaban responden
dibentuk sudah layak untuk mengukur pengaruh
(TCR). Berikut hasil pengujian untuk masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen 10
4) Uji Hipotesis Penelitian Pengujian
hipotesis
dilakukan
dengan
mengikuti proses pengujian data melalui pendapat Baron Kenny (1986) :
a) Pengaruh Faktor Organisasi (X1) dan Faktor Personal (X2) Terhadap Self Efficacy (M) Tabel. 4
Berdasarkan penjelasan hasil regresi liner sederhana di atas, dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + b1M + e Y = 2,490 + 0,276M + e
d) Pengaruh Faktor Organisasi (X1) dan Faktor Dari penjelasan hasil regresi linear berganda di atas, dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut :
Personal (X2) Terhadap Komitmen Organisasi (Y) Melalui Variabel Self Efficacy (M) dengan analisis Bertingkat (Hierarchical Regression Analysis).
Tabel. 7
M = a + b1X1 + b2X2 + e M = 2,126 + 0,230X1 + 0,209X2 + e
b) Pengaruh Faktor Organisasi (X1) dan Faktor
Personal (X2) Terhadap Komitmen Organisasi (Y) Tabel. 5
Persamaa Regresi Tahap 1 : Y = 2,142 + 0,269X1 + 0,220X2 + e Persamaa Regresi Tahap 2 : Y = 1,744 + 0,226X1 + 0,181X2 + + 0,187M + e Dari uraian hasil regresi liner berganda di atas dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = 2,142 + 0,269X1 + 0,220X2 + e
c) Pengaruh Self Efficacy (M) Terhadap Komitmen Organisasi (Y).
E. Pembahasan 1) Pengaruh Faktor Organisasi Terhadap Self Efficacy
Berdasarkan berganda
pada
hasil Tabel
analisis 4
regresi
ditemukan
linear
terdapat
pengaruh positif yang signifikan faktor organisasi Tabel. 6
terhadap self efficacy, pada Guru Sekolah dasar negeri di Kecamatan Talamau. Dimana bentuk hubungan antara kedua variabel ini memiliki slope posistif, yang artinya jika semakin tinggi faktor
11
organisasi yang ada dalam
organisasi dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sebaliknya
mendukung pelaksanaan kegiatan proses belajar
jika faktor personal yang dimiliki guru rendah, baik
mengajar guru maka hal ini akan berdampak akan
dalam bentuk sikap kerja dan perilaku kerja atau
semakin baik atau tinggi juga self efficacy atau
pun motivasi kerja, maka hal ini juga akan
keyakinan guru untuk memeksimalkan hasil dan
berdampak terhadap rendahnya self efficacy atau
prestasi yang akan dicapainnya. Sebaliknya jika
keyakinan guru untuk dapat melaksanakan tuganya
faktor organisasi yang ada di sekolah redah dalam
dan prestasi yang akan dihasilkan. Dengan kata lain
artian kurang dapat membantu serta mendukung
faktor
pelaksanaan pekerjaan guru maka hal ini juga akan
mempengaruhi terhadap keyakinan seorang guru
berdampak terhadap menurunnya keyakinan guru
(self efficacy) dalam pelaksanaan tugas dan
terhadap pelaksanaan tugas dan keberhasilan yang
pekerjaannya, karena dengan keyakinan yang tinggi
hendak dicapainya. Dengan kata lain karakteristik
akan dapat mendatangkan motivasi dan komitmen
yang ada dalam organisasi apakah itu budaya
yang lebih tinggi terhadap pelaksanaan tugas dan
organisasi, komunikasi atau hubungan interpersonal
prestasi kerja yang akan diraih.
antara guru dengan lingkungan kerjanya atau kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan tugas guru, maka hal ini akan mempertinggi self efficacy yang dimiliki guru dalam pelaksanaan tugasnya. Hasil temuan hipotesis penelitian ini sesuai dengan teori sebagaimana yang dijelaskan oleh Koppelman (1986) mengungkapkan bahwa faktor organisasi atau yang dikenal dengan karakteristik organisasi
diantaranya
meliputi
:
imbalan,
kepemimpinan, struktur organisasi.
personal
amat
menentukan
dan
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti dan Wahyuni (2003), yang menemukan terdapat dua komponen kepribadian yang merupakan faktor personal pegawai yaitu kemampuan dan locus of control berpengaruh signifikan terhadap self efficacy. Selanjutnya hasil penelitian Lee. at al (2009), hasil penelitianya
juga
menyimpulkan
bahwa
kemampuan inovasi indivudu yang juga merupakan salah satu faktor dari personal memiliki pengaruh
2) Pengaruh Faktor Personal Terhadap Self terhadap self efficacy. Efficacy
Dari hasil analisis regresi linear berganda
3) Pengaruh Faktor Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi
pada Tabel 4, ditemukan terdapat pengaruh positif
Sesuai dari hasil analisis regresi linear
yang signifikan faktor personal terhadap self
berganda pada Tabel 5 di atas, diperoleh informasi
efficacy, pada Guru Sekolah dasar negeri di
yang menyatakan terdapat pengaruh positif yang
Kecamatan Talamau. Dengan bentuk hubungan dan
signifikan faktor organisasi terhadap komitmen
pengaruh kedua variabel ini memiliki slope positif,
organisasi pada Guru Sekolah dasar negeri di
yang artinya apabila faktor personal yang dimiliki
Kecamatan
guru seperti sikap dan perilaku kerja yang
pengaruh kedua variabel ini memiliki slope positif,
mendukung pelaksanaan pekerjaannya maka faktor
yang menunjukkan jika semakin tinggi dukungan
ini akan memberikan kemampuan dan keyakinan
faktor organisasi dalam sekolah untuk membantu
yang lebih tinggi terhadap kemampuan guru dalam
pelaksanaan pekerjaan guru, maka secara langsung
Talamau.
Dimana
hubungan
dan
12
akan berpengaruh terhadap semakin tingginya
Kecamatan
komitmen atau loyalitas yang ditunjukan guru dalam
pengaruh antara kedua variabel ini memiliki slope
pelaksanaan
Namun
positif, yang dapat dijelaskan jika semakin baik atau
sebaliknya jika semakin rendah dukungan faktor
tinggi faktor personal yang dimiliki guru apakah
organisasi yang ada disekolah dalam membantu
seperti latar belakang pendidikan, kemampuan dan
pelaksanaan
proses
yang
professional kerja serta sikap dan perilaku kerja yang
dilaksanakan
guru,
akan
tinggi dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan,
berdampak terhadap penurunan komitmen atau
maka hal ini diyakini juga akan berdampak terhadap
loyalitas
guru
tugasnya.
semakin mempertinggi komitmen atau loyalitas yang
Temuan
ini
bahwa
sangat
diperlihatkan guru dalam mendukung pelaksnaan
organisasi
dalam
pekerjaannya. Begitu juga jika semakin rendah faktor
pencapaian tujuan pelaksanaan suatu pekerjaan
personal yang melekat pada diri guru apakah itu
maupun tujuan organisasi secara keseluruhannya.
kependidikan, kemampuan dalam bekerja, sikap
diperlukan
tugas
dan
pekerjaannya.
belajar maka
dalam
hal
ini
juga
melaksanakan
mengindikasikan
dukungan
mengajar
faktor
Talamau.
Dimana
hubungan
dan
Temuan hipotesis penelitian sejalan sesuai
maupun perilaku kerja, maka hal ini juga akan dapat
dengan pernyataan Steers dan Porter (1995) salah
memberi dampak terhadap semakin rendahnya
satu faktor yang menentukan atau mempengaruhi
komitmen atau loyalitas yang dimiliki guru tersebut
komitmen organisasi pada seorang atau karyawan
dalam memaksimalkan hasil pekerjaannya. Temuan
adalah faktor organisasi meliputi initial works
ini menyimpulkan bahwa selain faktor organisasi dan
experiences, job scope, supervision, goal consistency
faktor lain yang juga dapat menentukan naik
organizational.
turunnya komitmen guru dalam bekerja, maka juga
Hasil penelitian ini didukung oleh temuan penelitian Sari dan Bodroastuti (2011), yang menemukan terdapat pengaruh yang signifikan
ditentukan oleh faktor yang ada dalam diri guru tersebut atau faktor personal. Hal ini sesuai dengan pendapat Allen dan
faktor organisasi terhadap komitmen organisasi
Meyer
pada
Kubota
komitmen organisasi atau yang mempengaruhi
Indonesia. Penelitian lain adalah penelitian Salim.
komitmen seorang pegawai terhadap organisasi atau
Dkk (2009), hasil penelitian mereka menyimpulkan
pekerjaannya adalah salah satunya karakteristik
terdapat hubungan yang kuat antara faktor
organisasi, disamping faktor lain seperti karakteristik
organisasi dalam bentuk dukungan organisasi
pekerjaan, karakteristik personal, serta pengalaman
terhadap komitmen dosen.
karyawan terhadap organisasi.
pegawai
Bagian
Produksi
PT.
4) Pengaruh Faktor Personal Terhadap Komitmen Organisasi
Sesuai dengan hasil analisis regresi linear berganda yang telah dilakukan di atas pada Tabel 5, análisis ini menemukan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor personal terhadap komitmen organisasi pada Guru Sekolah dasar negeri di
(1990)
mengatakan
bahwa
anteseden
Hasil hipotesis penelitian sejalan dan sesuai dengan hasil penelitian terdahulu, seperti penelitian yang dilakukan oleh Ismail dan Abidin (2010), yang menemukan bahwa faktor Personal yang meliputi (gender, umur, pendidikan dan pengalaman kerja memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
komitmen pekerja. Begitu juga hasil penelitian Sari 13
dan Bodroastuti (2011), juga menyimpulkan terdapat
Temuan
hipotesis
ini
didukung
oleh
pengaruh yang signifikan faktor personal terhadap
penemuan Astuti (2012) yang menemukan terdapat
komitmen organisasi pada pegawai Bagian Produksi
pengaruh yang signifikan antara keyakinan personal
PT. Kubota Indonesia.
(self efficacy) terhadap komitmen organisasional
5) Pengaruh Self Efficacy Terhadap Komitmen yang dimiliki guru. Kemudian penelitian oleh Organisasi
Purwantahadi (2009) juga menyatakan bahwa self-
Berdasarkan analisis regresi linear sederhana
efficasy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
yang dilakukan sebelumnya yang terdapat pada
komitmen pegawai dalam bekerja.
Tabel 6, temuan penelitan menyatakan terdapat
6) Pengaruh Faktor Organisasi dan Faktor
pengaruh positif yang signifikan self efficacy terhadap komitmen organisasi pada Guru Sekolah dasar negeri di Kecamatan Talamau. Bentuk arah hubungan atau pengaruh antara kedua variabel juga memiliki slope positif, yang menyatakan apabila semakin
tinggi
tingkat
keyakinan
guru
atas
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dan prestasi kerja yang akan diperolehnya maka hal ini juga akan semakin mempertinggi komtmen guru tersebut terhadap organisasinya. Sebaliknya apabila semakin rendah atau menurun keyakinan guru tentang keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dan prestasi kerja yang akan diperolehnya maka hal ini juga akan dapat berakibat semakin menurunkan komitmen atau
loyalitas
guru
terhadap
pekerjaan
dan
organisasinya. Dengan kata lain self efficacy merupakan
kekuatan
memberdayakan
bagi
potensi
organisasi yang
ada
untuk dalam
meningkatkan loyalitas guru atau pekerja dalam memaksimalkan pencapaian tujuan organisasi. Penyataan ini sesuai dengan pendapat Philip dan Gully (1997), yang menyatakan bahwa self efficacy dapat dikatakan sebagai faktor personal yang membedakan setiap personal dan perubahan self
efficacy
dapat
menyebabkan
terjadinya
perubahan perilaku terutama dalam penyelesaian tugas dan tujuan yang juga mengambarkan tingkat loyalitas atau komitmen.
Personal Terhadap Komitmen Organisasi Melalui Self Efficacy Berdasarkan Tabel 7 di atas, di mana
ditemukan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor organisasi terhadap komitmen organisasi melalui self efficacy. Hal ini dibuktikan terdapat peningkatan pengaruh faktor organisasi terhadap komitmen organisasi melalui self efficacy, dibanding pengaruh langsung faktor organisasi terhadap komitmen organisasi. Sebagaimana yang dijelaskan terjadi peningkatan nilai R2 (koefisien determinan atau R-square) pengaruh langsung dari R2 sebesar 18,7% menjadi R2 sebesar 23,7% melalui pengaruh self efficacy yang merupakan perannya dalam bentuk
partial
intervening.
Peningkatan
nilai
R_square ini merupakan indikasi adanya peran dari variabel
self
efficacy
dalam
mengoptimalkan
kemampaun dan faktor yang dimiliki organisasi dalam meningkatkan komitmen atau loyalitas guru dalam bekerja. Akibat dari peran atau kontribusi dari variabel intervening ini maka secara langsung juga akan menurunkan nilai koefisien dari faktor organisasi sebesar 0,269 menjadi 0,226 sebagai akibat interaksi dari variabel faktor organisasi dan self efficacy.
7) Pengaruh Faktor Personal terhadap Komitmen organisasi Melalui Self efficacy
Tabel 7 di atas, hasil pengujian menemukan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor 14
personal terhadap komitmen organisasi melalui self
Guru SD Negeri Kecamatan Talamau, pada
efficacy. Ini terlihat dari peningkatan pengaruh
kesalahan menolak data sebesar 0.05.
faktor personal terhadap komitmen organisasi
5. Terdapat pengaruh positif yang signifikan self
melalui self efficacy, dibanding pengaruh langsung
efficacy terhadap komitmen organisasi pada
faktor personal terhadap komitmen organisasi.
Guru SD Negeri di Kecamatan Talamau, pada
Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya terjadi
kesalahan menolak data sebesar 0.05.
peningkatan nilai R2 (koefisien determinan atau R-
6. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor
square) pengaruh langsung dari R2 sebesar 18,7%
organisasi terhadap komitmen organisasi melalui
menjadi R2 sebesar 23,7% melalui pengaruh self
self efficacy pada Guru SD Negeri di Kecamatan
efficacy yang merupakan kontribusi variabel ini
Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar
bentuk partial intervening. Kenaikan nilai R_square
0.05. Dalam artian variabel self efficacy mampu
ini merupakan indikasi adanya peran dari variabel
memberikan
self efficacy dalam mengoptimalkan kemampaun
organisasi terhadap komitmen organisasi..
peningkatan
pengaruh
faktor
dan faktor personal yang ada pada diri guru dalam
7. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor
meningkatkan komitmen atau loyalitas guru dalam
personal terhadap komitmen organisasi melalui
bekerja. Dengan ini peran atau kontribusi dari
self efficacy pada Guru SD Negeri di Kecamatan
variabel intervening ini maka secara langsung juga
Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar
akan menurunkan nilai koefisien dari faktor personal
0.05. Dalam artian variabel self efficacy mampu
dari sebesar 0,220 menjadi sebesar 0,0,181 sebagai
memaksimalkan pengaruh faktor organisasi
akibat interaksi dari variabel faktor personal dengan
terhadap komitmen organisasi.
self efficacy.
H. Keterbatasan dan Saran
G. Kesimpulan
a) Masih rendahnya jumlah populasi dan sampel
1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor organisasi terhadap self efficacy pada Guru SD Negeri di Kecamatan Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar 0.05.. 2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor personal terhadap self efficacy pada Guru SD Negeri di Kecamatan Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar 0.05. 3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor organisasi terhadap komitmen organisasi pada Guru SD Negeri di Kecamatan Talamau, pada kesalahan menolak data sebesar 0.05. 4. Terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor personal terhadap komitmen organisasi pada
yang diambil pada penelitian ini kurang dapat mengeneralisasi secara optimal hasil penelitian secara keseluruhan. Untuk penelitian yang akan datang diharapkan adanya perluasan jumlah populasi dan sampel yaitu dengan melibatkan lebih dari satu kecamatan atau kabupaten yang masih
sekawasan
dengan
Kabupaten/Kota
tempat penelitian, sehingga hasil penelitian akan dapat mengenarilisasi hasil penelitian secara maksimal. b) Teknik pengambilan sampel penelitian ini masih menggunakan pendekatan keterbatasan
media ini
kuisioner,
memiliki
yang
dimana
kelemahan
berakibat
dan
terjadinya
pembiasan perceptual, yang dapat berdampak 15
terhadap rendahnya pengukuran yang akan diperoleh dalam mendefenisikan model regresi pada masing-masing variabel penelitian. Untuk peneliti yang akan datang dapat disarankan menggunakan metode lain selain penggunaan media kuisioner dalam pengambilan sampel seperti pendekatan pada kasus-kasus yang relevan yaitu penilaian yang
berhubungan
langsung dengan objek pekerjaan responden atau menggunakan data yang telah ditentukan oleh pejabat yang berwenang. c) Temuan penelitian ini mengindikasikan masih terdapat faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi variabel komitmen organisasi seorang guru disekolah selain dari variabel faktor organisasi, faktor personal dan self efficacy. Untuk itu peneliti yang akan datang diharapkan dapat
menemukan
beberapa
variabel
atau yang
menambahkan diduga
mampu
mempengaruhi komitmen organisasi dan self efficacy secara lebih maksimal , seperti variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi atau kepuasan kerja d) Pengujian dengan analisis bertingkat atau hirarkhi
kurang
pengaruh variabel
dapat
menjelaskan
secara
simultan
penelitian
secara
nilai
masing-masing optimal
dalam
menjawab hipotesis penelitian yang ada. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih akurat dan presentasif, maka untuk pengolahan
data
diharapkan
menggunakan
analisis data dengan pendekatan lain seperti Strukture Equation Modeling (SEM) dengan alat bantu program AMOS DAFTAR PUSTAKA
A Bandura. (1997). Self efficay, Toward a unifying theoiy of behavioural change, Psychology review Abdullah, S.M. (2003). Hubungan antara efikasi diri dengan toleransi dengan adative selling pada agen asuransi jiwa. Journal Insight volume 1. No.2.Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Wahgra Manggala Yogyakarta. Allen NJ, Meyer JP. (1990). The Measurement and Antecedents of Affective, Continuance, and normative Commitment to Organization. Journal of Accupational Psychology. 63: 1-8. Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi 5. Rineka Cipta. Jakarta : Chan, Lau, Nanyang, Lim dan Hogan (2008). Pengaruh Faktor Organisasi dan Personal terhadap Komitmen Guru Kepercayaan Guru dan Identifikasi terhadap Sekolah Sebagai Variabel Intervening. American Educational Research Journal September 2008, Vol. 45, No. 3, pp. 597-630 Eliason, B. Clair MD; Clare Guse, MS; Mark S. Gottlieb, PhD. Arch Fam Med. (2000). Personal Values of Family Physicians, Practice Satisfaction, and Service to the Underserved. Vol. 9 No. 3, March 2000 Eisenberder, Robert, Robin Huntington, Steven Hutchison dan Debra Soa (1986). Perceived Organizational Suppport. Journal of Aplied Psychology. 71 (3), pp 500-507 Gareth Jones (1985). socialization faktors, Self efficacy and New Comers Adjusument in Organizational. Academy of Management Jounal 29 June Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Penerbit UNDIP. Semarang Gibson, I. Donnelly.(2000). Organisasi, Jilid 2, Edisi kedelapan, Binarupa Aksara, Jakarta. Hasibuan, Malayu SP, (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Herujito, Yayat M, (2001), Dasar-dasar Manajemen, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Ismail dan Abidin (2010). Tinjauan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Pekerja Terhadap Organisasi. Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi Volume 6 Nomor 1 Edisi Mei 2010 Lee, C and Bobko P, (1994), Self Efficacy Belief : Comparison of Five measurement, Juonal of Applied psychology. Vol-79.No. 5. pp.364369 Luthans, Fred . (2006), Prilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi 16
Mas’ud, Fuad (2004). Survai Diagnosis Organissional : Konsep dan Aplikasi.: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Muchlas. Makmuri (2008). Perilaku Organisasi..Gadjah Mada University Pres, Yogyakarta. Robbins, Stephen P, (2006). Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh, PT Indeks Jakarta. Robbins, S. & Judge, T. (2007), Organizational Behavior, 12th edition, Prentice Hall Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010. Disiplin Kerja Pegawai Negeri Purwantahadi, Rahmad. SE (2009). Analisis pengaruh kepuasan kerja dan self-efficasy terhadap komitmen organisasi pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Sawahan. Abstrak Jurnal Sapariyah, Rina Ani. (2011). Pengaruh Self esteem, Self efficacy And Locos Of Control Terhadap Kinerja Karyawan Dalam Persfektif Balance Scorecard pada PerumPegadaian Boyolali..Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Perbankan. Sari dan Bodroastuti (2011). Pengaruh Faktor Personal, Faktor Organisasional Dan Faktor Non Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional (Studi Pada Pegawai Bagian Produksi PT. Kubota Indonesia ) Schultz, D. (1994). Psikologi Pertumbuhan: ModelModel Kepribadian Sehat (Terjemahan Drs. Yustinus MSc.OFM). Kanisius, Yogyakarta. Simamora, Hendri. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga, STIE YPKN. Yogyakarta Steers. (1998). Human Behavior at Work Organizational Behavior. Seventh Edition. Mc Grow Hill Interactive. Singapore Sopiah, (2008), Perilaku Organisasional, CV. Andi Offset, Yogyakarta
17