PEIIIBERIAN KREDIT DENCAN SUATU JANIINAN SESUAI Df,NCAN UNDANG UNDANG NOMOR 4 TAHUN T996 TENTANG HAK TANGGT]NGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA BENDA YANG BERXAITAN DENCAN TANAH Oleh : Suryaningsih
.4bsttaks : Janina kredit addldh ket"akinan atis kemampltan dan kcsangguptn natubth debit / nt k nelunasi kewdjibannya sesuai denga yang rliperjanjikan Kenyataan iolam praktek menunjukkan bahwa jumnto kreLlit benlpd keyakirun krcdit r atos kenanpuan debittLr me[u asi hutang ))a tidak ]nenJdnin kentbalinya tLang kretlitur. Guna tnengana kdn dnn tnetlianin pengatnbilan krelit yang teldh lisilttkan tdkd jun;nan *ebe d.txn berupn benda tilak berger.Lk tang diberikah oleh lebitrr kepada kreditur dLrlon hol ini alalah hdnk) selatlt tli pasLolg lengan hak tdttgglLngalt li l do $ia teluh diatur daldn Undang Undang Nonor 1 fuhLot 1996 tentdng huk tdnggungan ltas T.onh Beserto Benda Bendu yang B€tkuit.tn Densa lhlah (sclatuut ya akan disbtn dansan
ti(iIIT) Kata Kunci : Krcdit, .Iattit,on,
Bank merupakan
Ilak
Tanxsunsa,t
lembaga
penyimpanan dana yang mempunyai peranan
sangat penling dan
-
menj a lankan usahrnya bank bertujuan untuk
'
njlai vital bsgi kondisi perekonomian sualu negara, dalanr fhidup masyarakat. Bank adalah suatu badan usaha yang kegiatamya a.lalah menghimpur dana dari masyarakat
mcn inskatkan i ara
999.9) Sebagai badan hukum pcrbankan. dalam menlalankan usahanya suatn bank neirpunya i tan ggung lawab yang dipikul dan r
kemudiandana yang sudah dihimpun tersebut
disalurkan lagi kcpnda maslarakal ],ang memerlukannya dalam bentuk kredit alau meny€rtakan sejumlah modal kedalam seklor seklor usaha Pcnyaluri drni oloh suatu bank dilahkan dalam beberape bentuk kegiarin, enlard Iitin: - Pemberian kredit
Srtn"it!tth
tulntuh
lr,.n FrLrl!r\
lhtL\nr
Penanaman rnodal ke dalam surat surat berllarga, Penyertaan ,4,i4, ke dalam pe sahaan pcrusahaan tijl1entu, I'enanantan nodal kedalafiReal esrdte dalam hal hal lertenlu. (Munir Fuady,
iban yane har!s dilaksanakan. Ianggungjalvib bank, antara lain: N.lenerima .atl dan menrbavar dokumcnlasi yang mesti dibayar oleh rrrsabah seperti terhadap instrument
kewaJ
L."r\.\itxr ttt)ttn,rtdltt d \l.tl!)ri 13
14
-
VIDYA I'OL. 20 NOMOR 3, SEPTEMBER 2OI2 Membayar kembali uang nasabah yang dilempatkan di bank tersebur apabila diminta oleh pihak nasabah, Meminjamkan uang pada nasabah,
Bagi pihak bank sebelum meflya]urkan senantiasa menerapkan p.irlsip
kedil harus
Menjaga kerahasiaan bank, kecuali apabila ditentukan Iain oleh undang-
kehati hatian yang dicanangkan oleh llaDk hdonesia. Prinsip kehati hatianharus sudai dimulai sejak tahap rnenganalisa suatu p(rmoh^n.rn LJ( dI salah.aru pr.rsip kcharr
undang,
hatian bank dapa t diterapkan dengan prinsip
Jika pihak nasabah mempunyai dua
'c (,1. dari:
rekening, maka ada kewaj iban moral bagi bank untuk membuat rekening, tersebur terpisah satu sama lain,
Jika rekening ditutup. rnaka bank harus
mempunyai alasan yang redsonable unluk menutup rekening t(]rsebut. Fuady, 1999, 16)
(Mun;
Golongan masyarakar
yaog
menyimpan atau meDabulg uanglya di bank tentu dilandasi dengan kcyakinan dan rasa percaya bahwa dana yang djsimpannyapada bank tersebut dapat diambil setiapsaatpada saat yang dibutuhkan dan ditambah dengan bunga sebagai penghasilannya. Kareoa itulah
kepercayaan masyarakat terhadap kinc{a sebuah bank haruslah dijaga dan dipetihara denganbaik. Ilebcrapa macam usaha perbankar ya g ditawarkan, usaha porbankan yang paling banyakdiminari oleh masyarakat baik perseorangan maupun badan usaha adalah jasa dibidang perkrediran. Krcdir yang dicairkan oleh bank adalah dalam henruk urngkonlan (Ires, ,,or.y), kenudian kedit ierscbut dimanfaatkan oleh penerima kredii (debitur.) untuk kepentingan pdbadi, misatnya tambahan modal usaha, konsumsi barang kebutLrhan. dan larn sebagainya Di sisi yang lain. yailu bagi pihak bank. pencairan kedit
dapnl dikalakan sebagar salah satu perlghasilan yang Jnenguntungkan, perpularan uang yans lancar dan rncngidikasrkan tingkxt keschatan bank
-
n\-..t.r,d
a
/a1ri,,\rngrerdrri
Clr.rrd.ler (silat-sifar/lvatak calon dcbitur) Cdpildl (modal dasar calon debiru.)
C.?pa.i,}' (kemampua calon dL'brrur)
Col/4reral (jaminan I ang disediakan calon debitur)
Demi menjamin keamanan pelunasan
kredit maka si calon debitur wajib inenycdiakan jarnjnan bcrupa herta kckayaaruya. Jaminan kredit merxpakan taktor yang ridak dapat diringgalkan sama
sekrlr. Bilamdnd Lr(d rur
m!,srt,
memerlukdn t"mbdhrn Jdmindn unruk
r'lenimbrh keyal,rndn Jtds pembayJran
lredit, maka keditur dapat
meminra
jaminan immaterial berupa jamiran perorangan (!ersonal guaranry) alau jaminan perusahaan (coporate gwr dnf,) dari pihak kctiga. Condition oI conony (kondisi perekonomian si calon debilur) (Sundari Arie, 2002, 69)
Mencapai induslri perbankan yang langguh, maka pihak banl harus menjalankan
prinsip kehati hatian (pr de tial banking pt"incipa I). Pet\etapan prinslp kehati harian
dan polaksanana pengawasitn serta f erbankan dllaksanakan karena nasabah tidak berada dalam posisi unruk inenilai dan mengetahui keamaDan serta kesehatan dari bank serta tidak memiliki inlorlnasj yarg iengkap tentang kegiatan usaha lembaga
Suryonin?sih: Penbenan Kredit Dengan Suatu Janinan Sesuai Dengdn Unrldng UndaryNotuorl Tdhun 1996 renbnq Hak ranqE"nganAtas To dh Besertd Benld Benda voncBerkoitan DenEan Tonah
keuangannya- Pasal 8 Utrdang-undaDg Nomor l0 Tahun 1998 tentaag Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 lentang Perbankan (dilanjutnya disebut dmgan Lru Perbankan) menentukan bahwa dalam memberikan kedit, bank umum lvajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan
kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesLrai yang diperj anji kan. Penyaluran kedit dapal bedalan baik dengar dilandasi rasa salingpercaya antara masyarakai dengan bank itu sendiri. Kredit yang diberikan oleh baDk didasarkan alas
kepercayaan sehingsa dengan demikian
pembcrian kedil rnerupakan pemberiail kepercayaan kepada nasabah(Muhamad Djurnhana, 1996, 180). walaupun pihak bank
sudah menerapkan prinsip kehati-hatiaD
dengan baik dalam menjalankan usaha p.:rbankan kiususnya dalam menyalurkan krcdit, ramun kasus kredit macel letap banyak terjadi di dunia perbar*ar Penjelasan pasal 8
lru
Perbankan menentukan bahwa
jaminan kredit adalah keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah dcbitur untuk meluna si kewajibannya s€suai dengan yang diperj anj ikan. Kenyataan dalam praktek menunjukkan bahwa jaminan kedit berupa keyakinan keditur atas kemampuan debitur melunasi hutangnya tidak menjamin kembalinya uang kedirur. Sehingga tidak
diwajibkan agunan masih mer-upakan syaral wal ib dalam praktek. terxtama untukagunan yangbemilai linggi, modal untuk dijual alau dicairkan yaitu berupa tanah dan bangunan. Dari paparan singkat dan uraian latar
belakang dl3tas maka, akan membahas suatu
pennasalrhan yaitu : Bagailnana pcnrberian kredit dengan suatu iamlnan:)
75
PENGERTIAN KREDIT Duria pcrdagangan mengenal beberapa cara pembayaran, umumnya cara pembayaran yang lazim digunakan adalah pembayaran secaratunai atau secara keditPembayaran secara iunai dapat dilakukan apabila antara p3ra pihak yang terkait sudah
saling mempercayai satu sama lain, kedit dapat dilakukan apabila anlara para pihak yang terkail
Pembayaran secara
tersebut sudah terjalin suatu kesepakatan, secara umurnnya
kredil adalah pembayaran
dcngan cari bcrhulanS. Sebenamya istilah
kedit
sudah
asing lagi bagi masyarakat, scbabislilai
lidak
kdrl
sudah sering digunakan dalam transaksi perdangan sehari-hari. Istilah kredit itu sendiri berasal dari bahasa romarvi yaitu credere yaig artinya percaya (Mariam I)arus Badrulzaman, 1978, 19). Dunia perdrgangan mcnganikan kepercayaan yang diberikan dari peniual kepada pembeli unluk
memberikan lebih dahulu barang dagangannya sedangkan pembeli baru membayar beberapa waktu kemudian- Pada umumnya masyarakat mengaflikan kedit sama dengan hulang. Karena setelahjangka
waktu tertentu mereka harus membayar Pengeftian
kedit menurut pasal I
angka I I Undang UndangNomor 10 Tahun
1998 tenlang Perubahan Atas Undang(Jndang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, kedit adalah penyediaaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu. berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak Iain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah .iaDgka rvaktu terteniu dengan pemberian bunga. Dari pcngerlian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan hulrum yang
VID:IA VOL. 20 NOMOR 3, SEPTEMBER 2012
terjadi dalam pemberian kredit adalah hubrmgan hukum perdata antam bank dengan
nasabahnya, karena kesepakatan bank dengan nasabah untuk menyediakan dana guna memenuhi kebutuhar nasabah yang pada umumnya dituangkan dalam sualu pedanj ian kedit. Perbuala rr w.rr'prc,tr.i ) rng dihubungkan dengan kedit macei maka ada bcberapa macam perbuatan yang lergolong
wanprestasi dalam hubungan
kedit yaitu
sebagaiberikui:
Na.Jbdh ,dmd '(LlJr rrdJk
rnembayar angsuran kredit beserla
bung.uya.
Nasabah membayar sebagian angsuan kedit (beserla bunganya) Nasabah membayar lunas kredit
setelah jangka waktu yang
syarat sahnya suatu perj anj ian yang dialur di dalam pasal 1i20 KUH Perdala. Kredil yang diberikan denganj aminan berupa hak atas ianah, pengikatan jaminan tidak dip€rkenankan unrLrk dituangkan dalam aka di bawah tangan. Hal ini disebabkan pengikatanjaminan atas lanah, dimana setiap perjanjian yang dimaksud memindalkanhak atas tanah memberikan sualu hak baru atas ranah, harus dibuklikan dengan suatu alda
\Jit
dibuat oleh don dil,ad-pan petdbdl
)€nr ditunjuk oleh menteri Agraria. Dalam hal pemberian kedit yang didasari dengan suatu perjanjian kredit, maka perjanjian kredit in' perlu m(nd ,prr p(rl, ,rran 1rrr.: knu.u. brik ul
diperjanj ikan bcrakhn Surru lredir digolongtdn "ebdgdi kedit macet sejak tidak ditepatinya atau
penatalaksanaan kredit itu sendin (Muhamad
dipcnuhinya ketentllan yang tercantum alalam p€rjanjian kedit, yaitu apabila debitur selama
sesuai Undang Undang HakTanggungan Dalam literatur hukdm, tidak dikenal istilal1 huLum jaminan, sebab kata rec,trr dalam rangkaiannya sebagai :e ket h e irls te c h te n berarti "hak" sehtng9a zekerheilsrechten bera(i hak-hak jaminan dengan dcnikian perumusan hukum jaminan dapat dikatakan
tiga kali berturut{urut tidak membayar angsuran dan bunganya (Eugenia L M dan
Aminwniiaial Pada
1996, 50).
pokokrF kedit adalah bentuk
perj anj ian atau kesepatakan antara dua pihak,
Djumhana, 1996,241)
Pemberiar Kredit dengan Jaminatr
dimana pihak kreditur sepakat unluk
sebagai ketentuan-ketentuan hukurn yarg
m!:nca irkan sejumlah uang sl]dangkan pihak
mengatur lentang jaminan pada Llmumnyal
debitur sepakat mengikarkan dirinya
nrak,udnya lamrn" r"g hrn Lredrrur dlrs hutang debilur(J. Salrio, 1 997, 54). Dalam peianj ian kedit lelrtunya orang tidak mau kehilangan uangnya begitu saja,
membayar kedit tersebut. Unluk itu sebelum k edrt ak.rn dr. airlun maka harus didahului
dengan adanya suatu perjanjian yang mengdtllr h]k drn kc$djrb"n para prl'a[pihak yar g terkait dalam kegiafan penyaiuran kredit tersebut- Bentuk perJanjian kredit itu sendiri t idak harxs dalam bentuk akta not,rriil
melainkan perjanjian bahwa langan saja sudah.ukup. Sehingga peianj ian kedit yang dibuat tersebut harus tetap nlengacu kepada
oleh kerena itu guna mcncegih resiko kehi langan uang yang dipnrt amkann) a maka
diadakanlah Jaminan yaitu dengan
rncnver:rLk,n brr:r,g mr rk deh ru .(b"gai jaminan dilaksanaknnya kervaj iban d€bilur,
hal ini sesuai pasal 1l3l KUH Pcrdata ya|g menentukan: "Segala kebendaan si berulang
Suro"irysih
: Pen$enan Kredit Deryan Suat, Jan indn Ses,di De gdn Ltddnp Lt n.tonp Nonor 4 Tohul tooo leF4-E ltoL ro-;!unqo4 it.o. tonoh Br\,, to B""da ts. 4do to..- 8c.t..,," i,,g.. n.a,
baik yang bergerak maupur yang tidak bergerak baik yang sudah ada maupur yang barr a(an .rda d, lemudidn hdfl. mcnjadr
tanggungan untuk segala perikatannya perseorbngan Agdr bendd mil'k debrrudapat menjadi jaminar bagi pelunasan hutoogrgya kepddd krediluI mdka hil rn,
17
seimbang sesuai dengan besamya piutang masing-rnasrng r pa.al I lj2 KLfl perdatal. Ad.2 Jaminan umum adalahjaminan
Jenis-ienis lembaqa jaminarr
yang diberikan bagi kepentingan semua kreditur (keditur konkuren) dan menyangkur semua harta kekayaan debiiur dan sebagarnya, jadijaminan umum itu timbulnya dari undang-urdang. Artinya benda jaminan itL: rrdrk JrrLnl:k.e("rd $1.u. ddn rrJ"t diperunlukkan untuk kedituf sedang hasil
sebagiamana dikenal dalam tata hukum
p(ni,Lrldn b€ ida i-mIndn rru riLlal drh.rgr bag,
Indoen€sia dapal digolongkan menurut cara
keditur scimbang dengan benda laminannya Para kreditu. rcrsebur
memerlukan suatu proses hul-um )ang cuLup pantang.
1e{adinya, sii'alnya, obyeknya, kewmangan menguasai. yaitu s€bagai berikut.
Jaminan
-
yarg lahir
karena
dilenhrkan oleh Undang undang dan jaminan yang lahir hrena peianjian;
Jaminan yang tergoloDg iaminan umum dan jaminan khusus; Jaminan yang bersifat kebendaaD dan jaminan yang bersi la r perorangan;
-
Jaminan yang mempunyai obyek benda bergerak dan jaminan atas benda tidak bergerak; Jaminan yang mengxasai bendailya
dan Jarninan tanpa menguasai bendanya.
Ad.1. Jaminan karena ketentuan undang-undang ialah janlinan yang adanya ditunluk oleh undang,undang tanpa adanya per.janlian dari para pihak, misalnya adanya ket enl uan undang,undan g yang menenrukan bahwa semua harta bcnda debilur baik bcnda bergerak maupun benda terap, baik bendabonda \,ang sudah ada rnaupun yang masih
akan ada mcnladi Jaminan bagi seturuh perikalannya (pasal ltSl KUH pcrdala). Dilentukan Juga oleh undang-Lrndang bahrva sesrru hasil penlualan dari benda-bcl1da
tersebul harus dibagi antara para keditur
antara para
mcmpunyai kedudukan yang sama, ridak ada .rne diJ il,uluk,n. d, ebLr Ledr-ur korkxren
pem(nr,h-n h"k hurrng kreJrrur konluren
kdirur konku.er dikalahkan oleh hak kreditur preleren. Jrmin" , rJng demrkrJn ddt"rr pen(,rrJn hedir dirJU kxr u1g memuJ.kan brgr ffed,n! karena kurang memberikan rasa anun bagi kedit yang diberikanKieditur memerlukan benda tenentu yang ditujuk secara khusus sebagaijaminan piutangnya dan hanya bertakubagi kreditur terscbut. Jaminan khusus timbul karena adanya pe{anjian yang k}susus diadakan atara keditu. dengan debitur yang dapat berxpa jaminan yang bersifar kcbendaan Pemenuhan hak hutang
ataupun jaminan yang bersifat perorangan. Jaminan kiusus timbul karena a{:la prinsip perbankan bahwa baokdjlarangmemberikan
pinjaman tanpa meminta jaminan
Ad.3. Jaminan yang
bersifar
kebendaan berupa hak mutlak atas suatu benda yang nempunyai ciri{iri hubungan langsune atas benda terlcntu dari debitur dapat dipertahankan rerhadap siapapun selalu
inengikuti bendanya dan dapat diaiihkan. Padajaminan kebendaan dikenal
aza s
bahlva
hak kebendaan yang tebih tua lebih diutamakan daripada hak kebendaan yang
78
YIDYA VOT )O NOMOR J, \CPTIIIIBTR )OI2
terjadi kemudian. Kreditur mempunyai hak utnuk didahulukan pemeruhan piutanglya terhadap pembagian hasil ekekusi dari b€nda debitur, kreditur lidak mempunyai hak pemenuhan atas bendanya, melainkan hak
atas hasil eksekusi yang diperhitungkan dari hai penjualan atas benda telsebut. Jaminan perorangan adalah jaminan yang menimbulkan huburgan langsrulg pada
perorangan tertentu, hanya dapat dipe.tahankan terhadap debitur lertentu, ierhadap hana kckayaan debilur. Pada hak peroraagan dikenal azas kesamaan bahwa tidak membedakan mana piutang yang I€bih
dulu terjadi dan piutang yang ter.ladi kemduian. Kreditur mempunyai hak menuntut pemenuhan piutangnya selain kepada dbeitur yang utama juga kepada p.lranggung atau alapal menuntut pcmcnuhar kepada debitur Iainnya.
Jaminan yang diperoleh kedilur pada jaminan perorangan karena keditur mempunyai lebih dari satu debitur yang dapat
ditagih untuk memenuhi piutanpBya, pada aminan kebcndaatr keditur merasa terj amin karena mempunyai hak didahulukan (prefere n) dala'J, pemenuhan piutangnya atas hasil eksekusi lerhadap benda debiru. Ad.4. Perbedaaatr benda bergerak dengan benda tidak bergerak tidak hanya penling dalam duni6 hukum perdaia, tetapi Juga penting bagi bidang-bidang hukrm yang lain seperti perpajakan, hukum acara dan hukuft adrninistrasi Pert edaan henda bergerak dan benda tidak bergerak mempunyai arti penting dalam bidang yang berhubungan dengan cara pembebanan,
j
pen)€rahan, daluwarsa, kedudukan b.:rkuasa
@ezn) Ad.5. Jaminan yang merupakan cara nrenurut hukum pengamanan pcmbayarar kembali kedit yang diberikan dapat juga
dibedakan atas jaminan dengan menguasai bendanya dan jaminan ianpa menguasai
bendanye- Misalnya gadai, hak retcnsi, sedangakarI jaminar ianpa menguasai bendanya dijumpa i pa&1 hipotih ilatan kedil Iiducia. Pejaminan dengan rnenguasai benda aiau tanpa menguasai berda dilenal diseluruh pe.undang undangan di lndonesia hanya benluknya yang agak berbeda. Jaminan dt]ngan menguasai bendanya (gadai) bagi keditur lebih aman lerulama terhadap beoda bergerak yang mduah dipindahtangankan dan mudah berubah nilainya karena diberikaD hak prefcrensi (lror Llc ptel.rc)rce\ ,Jen hak yang senantiasa inengikuti bendanya (r1,?i/ ./e sr,rs), pLmegang hakjanlinan kebendaan mendapal perlindungan dari pihak ketiga scolah olah benda itu miliknya scndiri. Jaminan dengan menguasai bendanya terulama dalam perbankan di Indonesia hanya mcrupakan Jaminan lambahan disamping adanyajaminan pokok yang lain. Sekalipun pcnggoJongan jaminan dibedakan menjadi beberapa macam, penilaian ini nlemlbkuskan pada laminan berupa obyek benda bergcrak dan bcnda tidakbergerak, mengingat dua macam benda tersebut yang Iazim digunakan sebagai jaminan hutang atau k.edit dan membuat perbedaan jaminan yailu jaminan atas benda bergerak dan jaminan atas benda tidak bergerak. 'Iidak hanya di Indonesia saja, perbedaan dan penggolongan benda yang demikian ini luga dikenal pada berbagai sislerrr hukum di lrLlonosia
Dalam hukum ferdata teruiarna mcnge ai lcmbag, laminan. perbedaan semacam ini penting sekali artinya. Perbedaan terscbui men€ntukan lenis Iembaga Janinan atau ikatan kedir mana yang dapal dipasang unlukkedil yang akan
tttuadngeh penbttah Kred D.n"on \u. toh,,n
;;.x',,,"i.i,.,"ii:li.illl: ;\ r, D.lpr" , ",1ar I .a,.a- \oo.ol o'o.nu- o.,,,o-'0, ,r" r*'^i-'.1:,:'" "" ' ""' " ';';'' ':.s';:;;,:::";":i:i,:".,, rriporrL pura benda bergerak )rng diarur drlam Buku KLH dJn 0"",,. ,'1:i Perdarr'eponrins u.,g*"r. a"r,,n ;i mensena r ran,h d,n ;;;#i.: ::i t.rcrtc!.rcrbond \an: perdi,a rsri s*0"*, "k".;:; v,,i.t..r'a""il]-" \.toar"r'na lo08'512 JiJrur datam 58). Terhdddp r."a.v"r, ,:a,r #illi, 'ebag,imana rerah r?a/'bla,1 r;,7-r,,u \Jn" '"." ,."v.'.r,""f"-,i;;:;,::,":l',::1' lllYt "'::*" par syalst ydr.8 Jebrh ,orrnal ) ' ul pA md..h
-
tuoo r. adaE Ha\
'r -emenrdra "dmpd, rerbenruk :l::]lhl" uurr r' \eperlr dikcmutrkarr Pad: rmunrnl" d.lam pcn er- rrr umum uuHr ke,e,,ru.,n rr"rib d;seJirkan .;;;:;: ;;",;.1.]1 ko:i mensdruran ,",.",,," *,.j, ,.,0""1,',.lLT:l:::-n.ry i,,tp^\.^.,ndbe,r\al u r Irm'n kolonrd) ,dd,ih bendd rrdJk herg" ,t n.r,i* Bcland. d"r JrdJ,rrkan ' ,"-.1' ' rnrh gerrung d.,r .cbag-;"y: rrod hukum rdndh !ins beri"tu.eherum l, Jd ;;"--;; ;l rrrva hLrrm ,inrh nd.,on,,, etunon ,. bendd ,d k ;.;;;;;i", :'::: c'"trrt,t,t.t K(,e,,u., cende,uns-nen,ntsr,,, ,nenycr.rhran o.oo,
drrir -""euo' r"rn,ron r,ns di- i. .
r,.,0.,,i'
.i., i,, i"i,l,'i l'li'* "'l 'rdJr{ .c.udl "'"g"ttasrrnurumtanah.d',^rrrd.,Jdbm
remJdian r"minJn )"ng ai1.,,r"r,.r..",,, dtr'cbar dengan h,r, , rrf,s""..;;.;; .r,::l n,cnladr pc.rb.r, n"k
renidrdnlvd','jdh d"p"r,nendr,,puns vdns
re,rrdi d,rJ,1 D,d.,ns ier,reibdnsdn u,ansperr.o,onBan,,,ui].r,'^',-.'lll "*r:,;;',; :o;.,i] perkedirrn ddn hdl' ;dm,nJn .eods,d a^,bar uJrr (crndrurn pembanv.rr.r dapd, rqemDunvJr tf,,, utorromr n'.,,,f. ffrr. L,.i d I,mb..rrc heda,n pand,ng,n u-t" H,[c*"e""3,, ;;:^;:l ;':"1 drn ^\:^b,]n) *'Srrfl IrmBenJ r berbdg. r l"' rra\ IJndh \cgJrr. mJsdrrh d-t"rn II.rI ldnStsungin memoun\.: IJcraRsdndon hulum izm;nan Jtr, rJnJh, r.t,,,,, ";:11] mr\Jrnvd mensenai
.1..*-,i",,:i ,";;
d"rr., p,,,.,;;,J;t::' \p,birr orLemud:ia,l ,,;, *L,ji,"ll1]:
.l,oerstm"kan
penc"rr!m,,n rirer er'ckurorial. pelaksJarn eksekusi per'rrur'n perundanc-undansan sehrnssJ re,sebu,
,l,r.arrldnrer.ebult.,nl"."f.frf,,"",",nemberiidmrnanleDJ.rj.n . huk-um drJdm kJsrdrdn Jkt,irnvd mdcer p",k,cd,,,n ,l.o.r,'..,ill ","u,
menge\sekxsi ;amin.n
'ang retafi drbebani
re,"(bur priirj o uuul l-:l":tYr,*, menr.rru' bdh\\. pe-cg,ng h,k
:,::,..,* .
r,r,ggurgan
PENUTUP
ltar, rdrss-nsan datrm LUHI a'Uaneun a1r,;r"*,*r r.,,ir ru,,
.t,arUa,t _ ,,
p.rr,i or,h ,,ru menpa., ".I. ,.",".,;i.,:; ,", 'i :arls:ere,u,J,,s. v.nuru,si riemu lllik ,::, l,*,,u *,,,0,",, o, i,l" uH ),rndernr v"r gddpdr m(nr,c,r pemegane,-k perd,r: ltaI ranggurgJn "_;;".::,i'r, , , auarah "irn:prrn iuia irnr ,.ri. d" , trok 1:,n,n,-,, ,,,r":-t. :,]:3.:"s ,,,(r.,k1rdn peruu,r.rr u,.i 0"" oe-wrnd'.J ,, ,,* 1-rn;.,"" ai",l ..iri" prr.1"rJ ,,,,,_ ll1, unruk menrb(,ih.r, ,rdnc rJrlu o..rtr en'd,r.rn ,,1 ,, ..,,r,, i"",,", ] *., ,"^ ,;." i,"", .1")ll_ 'r.g",.',,"."..,', rnrrn..n^r-n. ",.",tooo I:T_l:i -q, 'irner l:"11y"1'*,. ,, ,, r"..r,,,:;;;.t', , rr. ( langgungan v.rng .ruoroa,hulutJ,,rerr,idrn beikcdudukdn
.cb,3,i
,. . ',.:.!n, rrdr,olehtt[,,,i,1,h"ch,s,,;e,,e;";^
dcb,rurreder"r"nr,
k,.ditur LrndDdo,j"
,l-;.;;1;:".fi:: ,,
]IDYA VOL. 20 NOMOR 3, SEPTEMBER 2012 menggantikan hipolik sepanjang yang menyangkut tal}ah saja- Sedangkan hipolik atas kapai laut dan pesawat udara telap
DAFTAR PUSTAX-\ Eugeria Liliawari Muijono dan Amitr Widjaja
I'unggal , E.fseirsi Grose Akta Hipotek Oleh Bdri,t, Ringeka Cipta Jaka(a . 1996
berlakn. Hak tanggungan tidak timbul sebagar akibai adanya perjanjian pokok atau awal 1aI u peri"niian utarg piutdn8 anlard kr edrlur dengan debitur, yang mana debiturbersedia
membenkrn jrm.n"n berupd obyek l'd-\ b
berJd't p"dd DrhdI p(meJdnf sedanJkdn p'hdL
l'J ed
r\ ri linalr h"\ h
ilur hdnya rne,npun\
wcwenrnl unruk m
Hukum Jaminan.IIak Ja Innn Kebendaan , Hak Tangngan , P,nkt) saru Citra Adiya Bakti ,Bandung, 1997
J. Satrio.
Mariam fjarus Badrulzaman , Perjanjian Krcdit Bank Ahnni , Llandung 1978
'lnan" H'nrry P.rbtat,tn l1r 1,, to,\\ta . ( .rrj Ad l)a Bll'li .
vLlr.,
mJd Dju
Uandung, i996
V,.rifl lurd) . Ht,\wt l\rb,tnl.tt Uotl,r,I. C-'ilra
Aditya Bakti , Bandung,1999
yang bersargkutan apabila nantinya debitur melalaikan kewaiibannya atau tidak dapal menrenuhi kewaj ibannya. Kewenangan keditur pemegang hak tanggungan dapal
Sri Soedervi Masjchoen Sofwan, H,L?,
dikatakan istimewa, mengingat kreditur mempunyai kewenangan untuk mengambil pelunasan atas piutangnya lebih dahulu dibandhg keditur lainnya. Kareoanya perjanjian pernberian jaminan kebendaan khusus harus
Pembinaan llukum Inlernasional
dilaksanakan dengan menandatangani akta pcmbebinan ddn Iem,rd'ar me"dall tLanr r dan dalam akta pembcbanan tersebui harus disebutkan untuk seberapa besar tarrggnngan iru diberikan, yangjumlahnya bisa Icbfi kecil
.rau ieperri birsdnyo lehih be'ar dari hutangDya, maka besarnya tanggungan adalah sebesarbeban yang disebutkan dalanr akta pembLyian hak langgungan \'ang bisa dipakai sebagaijaminan hutang dengan hak tangsungan hanyalah hak atas tanah menurut
Undang-Undang Peraluran Dasar Pokok PokokAglaria.
t,qi ,rr DI l ot,.)id Po^oA Pokok l[lkun Janinun D n Janinan Perorangar, Badan
.t
Departemen Kehakiman, 1980 S
l. Ferny Sj"l,deini . H, t\ , ttsyt,tg,n A:o: PrknA ,1r,/J ,(.I. rrl,r,? ^,t.arlta dan nasolah tung DihtdLtpi Oleh P,,h,t'tk.u ,\n,tru K,4,,rt .\1, tg;'ttt t n.l,tLg t l,t'tE H.tl nu;!t te.t't). Alunni, bandungan, 1999
, I-aa.vrt.ii Krelit , lalunt llajalah Hukum M,rior.r/ , Badan Pembinaan llukurn Nasionat
Sundari Arie
Departemen Kehakiman dan Ilukum i\srsi M.nrrsi. No 2 irhun 1002
surya,i"Esih : Pedberian Kr.dil DenEah snatu Jannnn sesoi Deryan u nlanE un.lory Nonor 4 Tahun 1996 Te,td,e Hak Tan*ungn, A tds Tonah Besefla Bendo Behda ya"e Berkoila" Dek*aB Tanah
PeraturanPe.undang undangan:
KitabUndang
Undaog Hukum p€rdata
Undarg
Undang Nomor 5 lahun 1960 Tenlang Peraluran Dasar Pokok
Agraria
-
Undang Nomor 4 Tahun 1996 llak Tanggungan Atas Tanah BeserlaBenda Benda yang berkaitan
Undang
Tentang
dengan tanah Undang Nomor l0 lahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang , UndangNomor 7 Tahun l992 lentang
Undang
Pcrbankan
8l