..'\
\ ANALISIS RISIKO RELATIF PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM DENGUE 01 KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN MODEL POISSON: STUDI KASUS DATA RS SANTO BORROMEUS RELATIVE RISK ANALYSIS OF DENGUE FEVER IN BANDUNG CITY USING POISSDN MODEL: A CASE STUDY USING DATA FROM ST BORROMEUS HOSPITAL Benny Yong, Farah Kristiani, dan Robyn lrawan Program Studi Matemalika, Fakultas Teknologi Infonnasi dan Sains Universitas Katolik Parahyangan, Jelen Ciumbuleuit 94 Bandung 40141
[email protected]
ABSTRACT Bandung city had the highest dengue cases among ofhercitiBs in WBst Java in 2013. In this paper, the relative risk of D6ngus Disease (DO) occurrence in Bandung was analyzed using Poisson model- Raw dara from 2,032 DD cases coming to St. Borromeus hospital.. Bandung. The Poisson model demonstrated throughout the year,
Coblong sub-dfstrict a/most always had the highest level of risk for each stadium. On the otherhand, Cinambo sub-district almost always had the lowest level of risk for each stadium. For DD of earljl-stadium, advanoedstadium, and all stadiums, many sub-districts in Bandung had an increased level of relative risk from March to Aprif during fhe transition from rainy to dry season occured. Meanwhife, for DD of advanced-stadium and all stadium, many sub-districts in Bandung had a decreased the level of relative risk from August to September during the dry season. Estimation results of 95% confidence infantal of relative risk showed that the largest range of refatWe risk always located in the sub-districtof Bandung Welan and it occurred in April. This condition applies for early-stadium, advanced stadium, and all stadiums. Keywords: relative risk, Poisson model, confidence interval
ABSTRAK Kota Bandung merupakan kota dengan kasus penyakit Demam Dengue (DO) terbanyak diantara kota-kota lainnya di Jawa Barat pada tahun 2013. Penelilian ini menganalisis tingkat risiko relatif dari penyebaran penyakit DO di kota Bandung dengan menerapkan model Poisson. Data pasien penyakit DD dlambil dan RS Santo Borromeus Bandung sebanyak 2.032 pasien. Hasil analisis dengan menggunakan model Poisson menunjukkan bahwa penduduk dl kecamatan Coblong hampir selalu berada pada lingkat risiko yang sangat tinggi untuk terserang penyakit DD pada setiap bulan untuk masing-masing stadium, sebaliknya penduduk dl kecamatan Cinambo hampir selalu berada pada lingkat risiko yang sangat rendah untuk terserang penyakit DD. Untuk stadium awal, stadium lanjut, dan seluruh stadium, banyak kecamatan di kota Bandung yang mengalami peningkatan kategori tingkat risiko dari bulan Maret ke April yang mBrupakan musim pancaroba. Sementara untuk sladium lanjut dan seluruh stadium, banyak kecamatan di kota Bandung yang mBngalami pBnurunan kategori tingkat risiko dari bulan Agustus ke September yang merupakan musim kemarau. Hasil estimasi dari selang kepercayaan 95% menunjukkan bahwa rentang selang terbesar selalu berada di kecamatan Bandung Wetan dan terjadi pada bulanApnl. Kondisi ini berlaku untuk stadium awal, stadium lanjut, dan seluruh stadium. Kate Kunci : fisiko relatif, model Poisson, selang kepercayaan
PENDAHULUAN Salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan kematian adalah penyakit Demam Dengue (DO). Penyakit tersebut umumnya ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang terinfeksi virus Dengue. Menurut WHO (2012), tingkatan (stadium) dan penyakit DO ada 2 yaitu stadium awal dan stadium lanjut. Menurut Chen dkk. (2009), yang membedakan kedua stadium ini adalah ada tidaknya kebocoran plasma dari sel di pembuluhdarah. Pada penyakit DO stadium lanjut terjadi kebocoran plasma, yang biasa dinamakan sebagai penyakit Oemam
Berdarah Dengue (DBD) sedangkan penderita penyakit OD stadium awal belum mengalami hal ini. Apabila setelah bocornya plasma te~adi shock pada penderita, penyakit ini biasa dinamakan Dengue Shock Syndrome (DSS) dan penderita DSS ini berpeluang tinggi akan kematian. Menurut Kernan (2007), nyamuk Aedes hanya dapat berkembang biak di daerah tropis dengan suhu di atas 1a"C dan pada ketinggian kurang dari 1.000 meter di etas permukaan air laut. Secara topografi, kola Bandung terletak pada ketinggian 191 meter di atas permukaan air
Anallsls Rlslko RelatlfPenyebaran Penyaklt Demam Dengue Di Kota Bandung Menggunakan Model Poisson...l 39
-----.
""/
(aut dengen suhunya berkisar antera 18,5 ·C hingga 30,1 'C (Badan Puset Statistik Kota
Bandung, 2014). Oleh karena itu, kota Bandung merupakan daerah yang sering dikunjungi oleh nyamuk Aedes untuk berkembang biak, sehingga kasus penyakit DO di kota ini pun
banyak terjadl. Selain itu, tingkat curah hujan di kota Bandung cukup tinggi dibandingkan kotakota beseT leinnya dl Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Jawa Barat, tingkat curaM hujan dl kota Bandung berkisarantara 149,06 mm-322,4mm dengen banyaknya hari hujan berkisar antara 16,83 hari - 23,8 hari. Menurut Sulasmi (2013), banyaknya paslen penyakit DD biasanya akan
meningkat selama musim hUjan (November hingga Maret) dan puncaknya terjadi, pada saat musim panearoba, yaitu sekitar bulan April dan Mei (Rasyid, 2010).
beser dan peluang terserang penyakit DO sangat kecll (Ross, 2010). Dengan model Poisson ini, kita dapat menentukan tingkat risiko terserang penyakit DO untuk masingmasing stadium pada setlap bulannya di setiap kecamatan di kota Bandung. Hal baru yang juga akan dilakukan pada penelitian ini adalah menentukan dan menganalisis taksiran selang untuk nilai risiko relatifnya dengan tiga metode, yaitu hampiran normal, uji eksak Mid-P, dan hampiran Byar. Pada penelitian ini, data penderita penyakit DD diambil dan RS Santo Borromeus yang merupakan salah satu rumah sakit yang menampung pendenta penyakit DD eukup beser di kata Bandung. Dari 5.749 kasus penyakit DD (stadium awal maupun lanjut) di kota Bandung pada tahun 2013, terdapat 2.027 kasus yang terekam di RS Santo Borromeus.
METODE
li:o,
"- ...;
Analisis risiko relatif dali penyebaran penyakit DO di kota Bandung perlu dilakukan untuk melihat keeamatan mana saja di kota Bandung yang memiliki risiko terserang penyakit DO yang tinggi dan memberikan perhatian khusus pada daerah-daerah tersebut sehingga dapat segera dilakukan penanganan dengan lebih cepat dan, tepat sasaran sebagai suatu upaya meneegah banyaknya kasus penderita penyakit DD di kecamatan tersebut selia penyebaran penyakit ini ke kecamatan-kecamatan lainnya. Dengan adanya upaya antisipasi ini, diharapkan penderita penyakit DO dl wilayah Jawa Barat, khususnya kota Bandung dapat berkurang. Hal ini sangat erat dengan masalah pembangunan nasional, khususnya di kota Bandung Jawa Barat, karena salah satu modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan adalah kondisi masyarakat kesehatan yang baik. Penentuan nilai risiko relatif untuk penyebaran penyakit DO pernah dilakukan oleh lrawan dkk. (2015) dengan menggunakan model SMR (Standardized Morbidity Ratio). Pada model itu, banyaknya kasus penyakit Dengue dipandang sebagai data eacahan, bukan sebagai suatu peubah aeak. Dalam penelitian ini, nilai risiko relatif penyebaran penyakit DD akan dihitung dengan menggunakan metode yang didasati dati model Poisson. Model ini digunakan dari asumsi pemetaan penyakit bahwa banyaknya pendetita penyakit DO merupakan suatu peubah aeak yang berdistribusi Poisson (Wakefield dan Elliot, 1999). Distribusi Poisson diturunkan dari distribusi Binomial dengan asumsi jumlah populasi yang sangat
40 I CR Journal I Volume 2 No.1 Juni 2016139-54
Risiko relatif (6) adalah perbandingan dari n!lai peluang 'terjadinya suatu kejadian pada suatu daerah tertentu terhadap nilai peluang terjadinya suatu kejadian dan populasi secara keseluruhan (Samat dan Maarof, 2013). Terclapat 3 kemungkinan nilai risiko relatif, yaitu 1. 2. 3.
Jika B = 1, maka risiko di suatu daerah sarna dengan risiko di populasi Jika B < 1, maka risiko di suatu daerah lebih keeil dati risiko di populasi Jika e> 1, maka fisiko di suatu daerah lebih besar dari risiko di populasi
Misalkan banyaknya kasus terjadinya penyakit berdasarkan data hasH obselVasi di daerah ke-i (YI) berdistribusi Poisson dengan parameter Brei' saling bebas, dan berdistribusi identik (lawson dkk., 2003), dengan 9/ adalah nilai risiko relatif pada daerah ke-i dan e/ adalah harapan dari banyaknya kasus penyakit di Qaerah ke-i. Persamaan e, dapat dituliskan sebagai e,"
H,.p.
Il'..1Y1 P" I7., N/
i .. 1,2•... n
(1 )
dengan N, adalah jumlah penduduk di daerah ke-i dan p adalah besarnya peluang terserang suatu penyakit di dalam populasi (seeara kese!uruhan dari n buah daerah). Dengan menggunakan metode kemungkinan (Maximum Likelihood), untuk terbesar yj-Po/sson (6j .ej ) dapat ditentukan penaksir lak bias dan nllal risiko relatif pada daerah ke-i (Bi),
yaitu:
"""
~~-~
/
• 8- 9l"i(8(,81P"
L(9 ) .. 11 1
"
InWII ) '" I
,.,
Yll
+ )'1.ln((,lI.81)
-91.~
IB"
- In(yll)
(2)
ft
iHnL{9j)= r ,,(eJ
,.,
9,=1:1..
-8j+!!.=O 9j
9 bl"
t= 1,2, .•• n
" model
Nilai e. dari Poisson ini merupakan nilai ris'iko relatif di suatu daerah dari sebuah populasi yang terdiri atas n buah daerah. Nilai harapan dan simpangan baku dari nilai risiko relatif 9; adalah y, 1, 9,.81 B(eJ = E(-) '" -I:(YI) = - = 9. el 81 e,
~
(3)
~
r-y; ) 1
)61.8/
vVur(9J '" ,fVlIT{!'!')" ...."Vo.r{YI) = -----y= ol!j8161
)"
...." 61
(4)
Nilai selang. kepercayaan 95% dari Iisiko relatif dapat dihitung dengan menggunakan beberapa metode (Eayres 2008), antara lain: • Hampiran Nonna!. Biasanya metode ini digunakan ketika y;:<:100. Nilai selang kepercayaan 95% dari Iisiko relatifnya adalah !!. ± 1.96 -5i 8/
(5)
61
Uji eksak Mid-P, Pada metode In!, akan dicari dahulu nllai betas bawah dan batas atas dari nilai Yt , kemudian akan dihitung nilai batas bawah dan batas atas dali 61' Metode ini biasanya digunakan ketika y;SS. Batas bawah (yJ dan batas atas (Y",) dali selang kepercayaan 95% alas nilai YI dapat dihitung dengan mencari solusi dari persamaan (6) dan (7) belikut ini:
01,.-.
11
1 6~Y"YMYI ~) ~ +
1 6-,....Y"'l'.
y,_1
r ~" l'l-1
(2")--,-" YI
•
e-ywYbl --k1- = 0,975 e~Ys'Ya/<
--k1-= 0;()25
(5)
(7)
1<-0'
Hampiran Byar. Sama seperti metode uji eksak Mid-P, pada hampiran ini akan dicali dahulu nilai batas bawah dan batas atas dari nilai y;, kemudian akan dihitung nilai betas bawah dan balas atas dari Or Metode ini biasanya digunakan ketika y?5. Batas bawah (v..) dan batas alas (y..) dari selang kepercayaan 95% atas nilaiY1 dapat dihitung dengan menyelesaikan persamaan (8) dan (9) berikut ini:
,
Ybl"-:Yl[1-...!...-1Jl!!J;.,
(8)
+ 1)(1- 9{YI+lj ~_'_+!&§. ~J' 3 '1':;;0:"1
~)
9y!
Y., '" (YI
S.
Setelah diperoleh nilai betas bawah (yJ dan balas atas (Y,) dari YI yang diperoleh dari uji eksak Mid-P atau hampiran Byar, nilai batas bawah (9,,) dan betas atas (9,,) dari 9l dihitung, yaitu:
YI
,
JIl,I dane",'" Y...
"
(10)
Pada penelitian ini akan dihitung nilai fisiko relatif penyebaran penyakit DO di kota Bandung berdasarkan data kasus penyakit DO pa'da tahun 2013. Data tentang banyaknya pasien penderita DO setiap bulan pada tahun 2013 untuk 30 kecamatan di kota Bandung diambil dari RS Santo Borromeus sedangkan data tentang banyaknya penduduk untuk setiap kecamatan di kola Bandung pada tahun 2013 diambil dari Badan Pusat Statistik (Badan Pusat Statistik Kota Bandung, 2014). Data pasien DO hanya diambil dan RS Santo Borromeus dikarenakan tldak tersedianya (tidak lengkap) data dari rumah sakit lain dan pendelita DD pada tahun 2013 yang dirawat di RS Santo Borromeus cukup banyak, yaitu hampir sebesar 36%. Data pasien DD dali RS Santo Borromeus diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu pasien DO stadium awal dan pasien DO stadium lanjut (DBD) yang dapat dilihat pada Tabel1.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2, 3, dan 4 berisi nilai risiko relatif penyebaran penyakit DO untuk setiap bulan pada tahun 2013 untuk masing-masing kecamalan di kota Bandung. l1ngkat nHai risiko relatif penyebaran penyakit DO dibagi menjadi 5 kategori (Samat dan Maarof, 2013), yaitu 1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4, linggi 5. Sangat tlnggi
: 0,000 - 0,499 : 0,500 - 0,999 : 1,000-1,499 : 1,500-1,999 : ~ 2,000
Oari Tabel 2, 3, dan 4 diperoleh hasil bahwa Kecamatan Coblong selalu berada pada tingkat risiko sangat tinggi, kecuali pada bulan Desember untuk stadium awal yang berada pada tingkat tlnggi. Sementara kecamatan Cinambo hamplr selalu berada pada tingkat risiko sangat rendah, kecuali pada bulan Juni untuk stadium lanjut yang berada pada tingkat rendah dan pada bulan Juni untuk stadium awal yang berada pada tingkat sangat tinggi. Walaupun pada dasarnya banyaknya penderita dari kecamatan lain juga mempengaruhi tingkat risiko di kecamatan tersebut. keadaan
Analisis Risiko Retatif Penyebaran Penyaktt Demam Dengue Oi Kola Bandung Menggunakan Model Poisson... 1 41
~~? ~
~
/
jI/' Tabel1. Banyaknya penduduk dan banyaknya pasleR penderlta DO di setiap kecsmatan di kola Bandung pada tahun 2013 Kecamatan
Andir
Jllmlah Penduduk
Paslen stadium Awal
Pasien Stadillm Lanjut
97.5r;;3
12
20
Keseturuhan
"
2
Antapani
74.461
9
40
49
3
Arcamanlk:
69.313
15
41
56
5
"
43
4
Astana Anyar
68.83Q
5
Babakan C1paray
147.096
4
6
Bandung Kidul
58.957
5
41
46
7
8anclung Kulon
142.412
8
45
53
8
Banclung Wetan
31124
19
83
.102
9
Balummggal
120.928
9
Bojongloa Kaler
120.406
3
"
48
10
18
21
11
Bo]ongl08 Kidul
85.666
3
31
34
12
Buah Baiu
95.108
14
55
69
13
Cibeunying Kaler
70.924
25
95
120
14
Clbeunying Kid,u]
107.B06
14
Clblfu
72.016
2
"
50
15
10
12
16
Cfcendo
99,752
10
84
34
17
Cldadap
56.672
15
88
83
18
Clnambo
26.231
1
1
2
19
Coblong
131.530
81
332
413
20
Gedebage
37.082
3
10
13
21
Kiara Condong
131.972
4
SO
22 23
Lengkong
71.187
21
S2
Mandalajatl
63.578
4
14
Panyiletlkan
40.248
1
,
18
24 25
Rancasarl
76.898
9
41
50
28
Regal
61.467
15
72
87
27
Sukajadl
108.375
16
SO
96
28
Sukassri
61.908
20
120
140
29
Sumur Bandung
36.579
4
32
36
UJung Berung
76.902
4
19
23
2.483.981
355
1.672
2.027
30
Total
39
43
84
,03 7
Sumbar: RS Sento Borromeus Bandung, 2013 dan Baden Pusat Slatistik Kola Bandung, 2014
ini kemungkinan juga didukung oleh posisi RS Santo Borromeus yang terlelak di kecamatan Coblong. Sebaliknya RS Santo Borromeus leteknya cukup jauh dan kecamatan Cinambo sehingga ada kemungkinan rumah sakit ini jarang digunakan sebagai tempat untuk mendapatkan pertolongan medis penderila DO dari wilayah tersebut. Dari ketiga label itu, dapat dibentuk pete penyebaran tingkal risiko relalif penyakit DO untuk stadium awal, stadium lanjut, maupun seluruh stadium dari setiap kecamatan yang ada di kota Bandung untuk setiap bulan pada tahun 2013. Peta penyebaran yang disajlkan pada Gambar 1, 2, dan 3 dilakukan dengan menggunakan perangkat lunakArcMap
tingkat risiko relatif penyakit DO untuk stadium awal dari 30 kecamatan di kola Bandung pade tahun 2013 dari bulan Januari hingga bulan Desember. Banyak kecamatan yang mengalami peningkalan kategori tingkat risiko terserang penyakit DO dari bulan Maret ke April dan bulan Oktober ke November, yaitu terdapat 10 kecamatan seperti kecamatan Bandung wetan dan Lengkong. Sementara dari bulan Februari ke Maret, banyak kecamatan yang mengaJami penurunan kategori tlngkat risiko terserang penyakit DD, yaitu sebanyak 11 kecamatan seperti kecamatan Kiara Condong dan Sumur Bandung.
1O~2~2~
Peta penyebaran tingkat rislko relatif penyakit DO untuk stadium lanjut dari 30 kecamatan di kota Bandung pada tahun 2013 dan bulan
Pada Gambar 1 diberikan peta penyebaran
42 I CR Joumall Volume 2 No.1 Juni 2016139-54
~~~
;j
(III f , ,0;,'
.
'
Januari hingga bulan Desember disajikan pada Gamber 2. Sarna seperti pada stadium awal, untuk stadium lanjut dan bulan Maret ke April banyak kecamatan yang mengalami peningkatan kategori tingkat risiko terserang DO, yaitu sebanyak 12 kecamatan, seperti kecamatan Andir dan Cibeunying Kaler. Sernentara kecamatan seperti Aslana Anyar, Sabekan Ciparay, dan Cidadap serle 10 kecamatan lainnya mengalami penurunan kategori tingkat fisiko dan bulan Agustus ke
September. Gambar 3 menyajikan pete penyebaran tingkat risika relatif penyakit DD bulanan untuk seluruh
stadium dari 30 kecamatan di kate Bandung pada tahun 2013. Seperti stadium lelnnya, dari bulan Maret ke April juga banyak kecamatan yang mengalami peningkatan kategori tingkat risiko terserang penyakit DO seperti kecamatan Arcarnanik dan Lengkong serta 9 kecamatan lainnya. Sementara dari bulan Agustus ke September, kecamatan Batununggal, Cicendo, dan Cldadap mengalami penurunan kategori tingkat risiko terserang penyakit DO bersama 8 kecamatan lainnya.
Dari Gambar 1, 2, dan 3 dapat dilihal bahwa untuk stadium awal, lanjut dan seluruh stadium, banyak kecarnatan di kata Bandung yang mengaJami peningkatan kategori ungkal risiko dari bulan Maret ke April. Sementara untuk stadium lanjut dan seluruh stadium, banyak kecamatan di kota Bandung yang mengalami penurunan kategori tingkat risiko dari bulan Agustus ke September. Pada Tabel 5, 6, dan 7 disajikan selang kepercayaan 95% dari nilai risiko relatif penyakit DO untuk kategori stadium awal, lanjut, dan seluruh stadium pada bulan Maret dan April. Pemilihan kedua bulan ini didasari oleh banyaknya kecamatan di kota Bandung yang mengalami penlngkatan kategori tingkat risiko dari bulan Maret ke April. Selang kepercayaan ini digunakan untuk memperkirakan tingkat risiko relatif pada tahun-tahun berikutnya di kota Bandung. Perhitungan nilai selang kepercayaan dilakukan terlebih dahulu pada banyaknya kasus yang diobservasi yang menurut Eayres (2008) memiliki tingkat variabilitas tertentu, kemudian dihitung selang kepercayaan untuk nilai risiko relatifnya. Analisis rentang selang kepercayaan darinilai risiko relatif untuk bulan April yang merupakan bulan lerjadinya musim pancaroba dan bulan yang merupakan puncak
jumlah penderita penyakrt: DD terbanyakakan dipaparkan berikut ini. Pada penelitian ini, perhitungan taksiran selang kepercayaan 95% dilakukan dengan menggunakan ketiga' metode (Nonnal, Mid-P, dan Byar) tanpa memperhatikan perbedaan banyaknya kasus penyakit DO yang le~adi di kecamatan-kecamatan tersebut. Hal ini dilakukan sebagai sebuah perbandingan terhadap taksiran selang kepercayaan dari ketiga metode itu dan juga djdasari pada kenyataan bahwa banyaknya penderita penyakil , DO di suatu kecamatan sangal mungkin berbeda setiap lahunnya. ,Berdasarkan olahan data pada tabel dl atas, dapat dilihat bahwa selang kepercayaan 95% dengan menggunakan metode hampiran Normal kurang tepat untuk diterapkan pada data penderite penyakit DO di kota Bandung pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan masih banyak batas bawah nilai risiko relatif yang bemHai negatlf, sementara nilai ini tidak mungkin bernilai negatif. Hal ini juga didukung oleh ketentuan bahwa metode ini cenderung digunakan padasaatdata banyaknya penderita paling sedikit 100 orang, padahal tidak ada satupun data bulanan dari masingmasing kecamatan dan stadium yang memiliki banyaknya pendenta paling sedikit 100 orang. Untuk metode uji eksak Mid-P, metode ini memiliki hasil yang lebih baik dalam batas bawah maupun batas atasnya, terutama untuk data yang kurang dari 6 pendente maupun yang lebih banyak dari 5 penderita. Hal ini berbeda dengan metode hampiran Byar yang kurang bagus kelika digunakan pada data dengan jumJah penderita yang kurang dari 6 orang. Untuk data dengan tidak ada penderila, batas bawah untuk metode hampiran Byar menjadi tidal< terdefinisi, sementara metode uji eksak Mid-P memberikan nilai bates bawah dan tidak bernilai negatif, yaitu batas bawahnya O. Pada Tabel5, terlihat bahwa banyak kecamalan yang mengalami peningkatan nilai risiko relatif dari bulan Maret ke April, akibat dari tidak ada paslen menjadi ada ataupun karena jumlah pasiennya yang meningkat. Hal ini didukung oleh peta pada Gambar 1 yang menunjukkan peningkatan kategori tingkat risiko penyakil DO paling banyak dialami pada bulan Maret keAprii. Pada bulan Maret, rentang terbesar dari selang kepercayaan nilai risiko relatif untuk stadium awal terjadi di kecamatan Cibeunying Kaler yang memiliki nilai risiko relatif yang besar yaitu
Analisis Risfko Relatif Penyebaran Penyakit Demam Dengue DI Kola Bandung Menggunakan Model Polsson._.1 43
'M
*w
s;;;:as;pu . HiQAikJMii4 &\>=:<, 4
~ ~
\l
r ~
~ 3 • ~
z
p
~
0
O.
~ ~
~ ~ ~
Tabel 2. Nllal rlslko relatlf untuk penyakit demam Dengue stadium awal (RRa), stadium lanjut (RRI), dan seluruh stadium (RRt) berdasarkan model Poisson di seliap kecamatan yang ada dl kota Bandung pada bulan Januari hingga bulan Mei tahun 2013
, , •• •• 1
2
6
7
10
11 12
"
1. 15 1. '7 1.
1. 20 21 22
23 2. 2.
2. 27 2. 2. 30
Kecamatan Andir Antapani Arcamanik Astana Anyar Babakan Ciparay Bandung Kidul Bandung Kulon Bandung Wetan Batununggal 80jongl08 Kaler Bojon9108 Kidul Buah Balu Cibeun}ling Kaler Cibeunying Kidul Cibiru Cicendo Cidedap Clnambo CobJong Gedebage Kiara Condong Lengkong Mandalajall Penyileuk8n Rancasari Regal SukaJadl Sukasari Sumur Bandung Ujung Berung
RRa 0.000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,404 0,000
5,321 1,359 0,000 0,000 1,741 3,502 1,536 0,000 2,490 1,411 0,000 5,666 0,000 0,627 1,163 1,302 0,000 0,000 1,016 0,000 0,000 0,000 1,077
Januarl RRI 0.296 1,358 0,525 0,839 0,393 0,735 0,406 6.960
0,478 0,240 0,506 0,000 1,833 0,402 0,401 1,593 2,215 0,000 2,745 0,389 1,094 2,232 0,227 0,000 0,751 1,241 1.333 2,116 1,579 0,376
SumbeJ: RS Santo Borromeus Bandung, 2013, dlofah
RRt 0,252 1,156 0,532 0,715 0,334
0,834 0,345 6,717 0,610 0,204 0,431 0,259 2,081 0,570 0.342 1,728 2,096 0,000 3,179 0,332 1,025 2.073 0,387 0,000 0,640 1,208 1,135 1,802
1,345 0,480
RRa
1,107 0,000 0,779 0,000 0,000 2,748 0,000 8,675 0,447 0,000 0,000 1,136 3,045 1,002 0,000 0,541 0,920 0,000 4,105 0,000 0,818 1,517 0,000 0,000 0,000 0,663 1,993 1,978 2,952 0,000
Pebruarl RRI 0,149 0,390 1,048 0,633 0,691
°l39
0,408 5,134 0,240 0,121 0,509 0,764 3,072 0,404 0,202 1,165 2,723 0,000 4,086 0,392 0,440 1,837 0,228 0,000 0,756 0,535 1,877 1,241 0,794 0,756
RRt 0.362 0,307 0.991 0,499 0,545 1,165 0,322 5,885 0,284 0,095 0,401 0,842 3,067 0,531 0,159 1,033 2,341 0,000 4,090 0,309 0,520 1,769 0,180 0,000 0,595 0,562 1,901 1.396 1,252 0,595
RRa 0,000 3,033 0,000 1,640 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 7,960 1,047 1,568 1,132 1,924 0,000 6,867
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,042 0,000 0,000 1,468
Milret RRI 0,140 0.550 0,980 0,397 0,186 1,157 0,288 0,877 0,339
RRt 0,125 0,818 0,878 0,531 0,166 1,033 0,257 0,782 0,302
0,227
0.202
0,478 1,579 2,887 0,506 0,190 2,189 1,396 0,000 4,047 1,104 1,241 0,767 0,429 0,000 0,710 1,005 1,837 2,000 0,746 0,177
0,426 1,408 3,434 0,565 0,338 2,075 1,453 0,000 4,351 0,985 1,107 0,684 0,383 0,000 0,633 0,897 1,573 1,784 0,666 0,317
Mei
April RRa
0 1000 0,000 2,500 0,000 0,393 0,000 0,811 3,712 0,000 0,480 1,349 0,607 2,443 0,536 0,000 0,579 1,969 0,000 3,514 0,000 0,000 4,869 0,000 1,435 1,502 2,838 1,066 0,705 0,000 0,000
RRI - 0,533 0,873 1,313 0,378 0,354 1,985 0,731 2,089 0,753 0,108 0,759 0,684 2,934 O,4a3 0,361 0,782 1,330
0,000 3,362 0,000 1,360 2,192 0,614 0,000 1,015 0,839 0,600 1,588 1,422 0,507
RRt 0,435 0.713 1,532 0,308 0,361 1,620 0,745
2,387 0,614 0,176 0,867 0,670 2,844
0,492 0,295 0,745 1,447 0,000 3,390 0,000 1,126 2,684 0,501 0,264 1,104 1,042 0,686 1,426 1,161 0,414
RRa 1,661 2,175 0,000 0,785 0.000 0,000
0,000 5,205 1,340 0,000 0,000 0,000 0,761 0,501 0,000 1,083 1,841 0,000 5,337 1,456 0,000 3,034 0,849 0,000 2,107 0,000 0,000 3,296 0,000 0,000
RRI GA09 0,938 1,151 1,159 0,203 0.846 0,630 3,205 0,650 0,331 0,815 1,154 2,110 0,463
RRt 0,604 1,131 0,972 1,101 0.172 0?14
0,532 3,517
°l66
0,280 0,686 0,974 1,900 0,469
0,418
0,351
1,100 1,190 0,395 3,185 1,076 0,907 1,822 0,000 0,496 0,649 2,082
1,097 1,292 0,334 3,521 1 1135 0,766 2,011 0,132 0,418 0,876 1,757 0,855 1,439 1,381 0,219
1,013
1p96 1,636 0,259
. ::,.,,:_.::,~#,,±_:,~i(&MM~#O" ~- ""'"'.
","
"''--.
,
~
f
label 3. Nilai ri.siko relatif untuk penyakit demam Dengue stadium awal (RRa), stadium lanjut (RRI), dan seluruh stadium (RR:tl berdasarkan model Poisson dl setiap kecamatan yang ada di kota Bandung pada bulan Juni hlngga bulan Oktobertahun 2013
~
E
I
Kecamatan
•
1 2
~
3
Andir Antapani Arcamanik Astena Anyar Babakan Ciparay Bandung Kidul Bandung Kulon Bandung Wetan Batuhunggal Bo)ongloa Kaler Bojongloe Kidul Buah Batu Cibeunylng Kaler Clbeunying Kidul Cibiru Cicendo Cidadap Clnambo Coblong Gedebege Kiara CondO!19 lengkong Mandalaiatl Panyileukan Rancasarl RegoJ Sukajadi Sukasari Sumur Bandung Ujung Serung
~
0
~
~
,•
'Ii g
•
j
,
•, •~ ~ 3
•3
I ~
•w~ ~
~
,•
~
~
,
m
~ ~
•,• '" ~
0
~
~ ~
9
•
~
~
•
~
5
6
7
9 10 11 12 13 14 15 1. 17 18 1. 20 21
22 23 2. 25 26 27 2. 2. 30
Juni
RRa 0,688
0,902 3,874 0,975 0,913 0,000 0,471 4,314 0,000 0,000 0,000 2,824
0,947 1,868 0,932 0,673 4,577 2,661 2,552 0,000 0,000 1,_ 0,000 0,000 0.000 0,824 0,619 0,820 0,000 0,000
RRI 0,185 1,209 0,519 0,523 0,489 0,916 0,319 2,313 0,298 0,299 0,840 1,893 1,777 0,501 0,250 0,541 2,454 0,000 3,421 0,000 1,837 2,276 0,283 0,447 1,170 1,547 0,664 1,538 0,492 0,468
Sumber: RS Santo 8orromeus Bandung, 2013, dioJah
Jull
RRI 0,291 1,144 1,229 0,619 0,579 0,722 0,399 2,736 0,235 0,236 0,663 2,089 1,601 0,790 0,394 0,569 2,903 0,563 3,237 0,000 1,291 2,193 0,223 0,353 0,923 1,394 0,655 1,386 0,388 0,369
RRa 0,943 1,236 2,655 0,000 0,000 0,000 1,938 2,956 0,761 0,000 0,000 2,902 1,297 0,853 0,000 0,000 1,568 0,000 2,798 0,000 0,000 0,000 1,447 0,000 3,5J39 2,259 0,849 0,000 2,515 0,000
RRI 0,496 0,666 0,698 1,406 0,329 1,368 0,340 3,628 0,400 0,402 0,565 1,018 1,365 0,898 0,000 1,940 1,100 0,000 3,924 0,000 0~244
1,586 0,761 0,000 1,259 0,990 0,595 2,560 2,205 0,000
Agustus
RRt 0,563 0,922 0,990 1,196 0,280 1,164 0,578 3,527 0,454 0,342 0,481 1,299 1,354 0,891 0.000 1,651 1,170 0,000 3,756 0,000 0,208 1,349 0,863 0,000 1,806 1,179 0,633 2,178 2,251 0,000
RRa 0,000 2,085 3,360 0,000 0,000 0,000 0,545 2,494 0,642 1,289 0,908 0,816 3,283 0,000 0,000 0,000 2,646 0,000 3,541 2,093 0,000 2,181 0,000 0,000 1,009 0,000 2,149 1,895 0,000 0,000
RRI 0,000 0,000 0,312 1,569
0,881 1,465
0,758 4,858 0,536 0,000 0,756 0,227 0,914 0,401 0,000 1,732 2,209 0,000 3,120 0,582 1,637 0,607 0,679 0,537 0,562 1,326 1.594 2,373 1,181 0,000
september
RRI 0,000 0,454 0,975 1,228 0,689 1,146 0,712 4,343 0,559 0,281 0,789 0,355 1,430 0,313 0,000 1,355 2,304 0,000 3,212 0,911 1,2ao 0,949 0,532 0,420 0,659 1,037 1,715 2,269 0,924 0,000
RRa 0,000 0,000 '0,000 0,000 0,000 2,633 1,090 4,988 0,000 0,000 0,000 1,632 4,378 0,000 0,000 0.000 0,000 0,000 5,902 4,187 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 2,865 3,791 0,000 0,000
RRI 0,645 0;645 1,361 0,457 0.428 0,533 0,221 2,020 0,520 0,000 0,000 0,331 0,887 1,167 0,000 0,630 0,536 0,000 5;976 0,000 0,000 0,883 0,000 0,000 0,818 1,544 1,161 5,374 0,860 OA09
Oktober
RRt 0,536 0,702 1,132 0,380 0,356 0,887 0,367 2,520 0,_ 0,000 0,000 0,550 1,475 0,970 0,000 0,524 0,446 0,000 5,964 0,705 0,000 0,735 0,000 0,000 0,680 1.284 1,448 5,108 0,715 0,340
RR. 3,395 0,000 4,778 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0.000 0,000 0,000 0,000 4,670 1,536 0,000 0,000 0,000 0,000 6,295 0.000 0,000 0,000 2,605 0,000 0,000 2,033 0,000 2,022 0,000 0,000
RRt 0,354 0,927 0,498 0,501 0.469 0;585 0,485 4,403,4 0,285 0,000 0,000 0,363 0,486 0,000 0,000 1,038 0,588 0,000 4,984 0,000 0,523 3,392 0,000 1,714 0,449 2,117 0,637 5,054 0,943 0,000
RR. 0,878 0,767 1,236 0,415 0,388 O,4lW 0,401 3,669 0,236 0,000 0,000 0,300 1,208 0,265 0,000 0,859 0,487 0,000 5,210 0,000 0,433 2,808 0,449 1,419 0,371 2,103 0,527 4,532 0,781
0,000
=~~ .=-+",,,,,., ....
"_ _
&L___
~.A~:'
""'"
,
I
'Awjil
I!
.·~."".:-"iry"~"';;i.1
~:~:;~~~ ~1"!"':.f'!lfJ;~, ,:i.~ilii;,i~
I'~~
:Miir'
&oi;'~~
Gambar 1. Peta penyebaran rislko relatif penyaklt DO u"tuk stadium awal dar! 30 kecamatan yang ada di kota Bandung pada tahun 2013 dengan menggunakan model Poisson Sumber: RS Santo Borromeus BandUng, 2013, dioJah
Gambar 2. Peta penyebaran risiko relatif penyakit DO uotuk stadium lanJut dari 30 kecamatan yang ada di kota Bandung pada tahun 2013 dengan meng9unakan model Poisson Sumber.RS SantoBorromeusBandung, 2013, r:Jioleh
Anallsl& Risiko RslaUf Penyebaran Penyakit Demam Dengue ,Oi Kola Bandung Menggunakan Model poisson...1 47
~~~----r
'
~"i:llf
~~i;::-&hi.rllim '
~:~llOoo",,:,:.,'-"'..(.;.~,,;I: .:o:~.:cr~".a"io': .:t.Coiii,'~;~ .,~.{,~,~,' . f•• ,,:~;i'I!iri("
Gambar 3. Peta penyebaran risiko relatif penyakit DO untuk seluruh stadium dan 30 kecamatan yang ada dl kola Bandung pada tahun 2013 dengan menggunakan model Poisson Sum!:Jer: RS Santo Borromeus Bandllng, 2013, diolah
7,960 dengan banyaknya kasus 5 penderita dan nilai harapan jumlah pendente hanya 0,628. Sementara pade bulan April, dengan tanpe melihat kecamatan yang mempunyai nilai risiko relatif nol, rentang terbesar dari selang
kepercayaan nilai risiko relatif untuk stadium awel terjadi dl kecamatan Bandung Wetan yang memiliki nilai risiko relatif sebesar 3,712. Pade Tabel 6, hasil selang kepercayaan 95% dari nilai risiko relatif penyakit DD untuk stadium lanjut memberikan gambaran bahwa selang kepercayaan pada kecamatan-kecamatan itu hampir seluruhnya terisi. Hal ini dikarenakan hamplr di setiap kecamatan terdapat penderita penyakit DD stadium lanjut. Sama seperti analisis pada Tabel 5, metode uji eksak Mid-P dan hampiran Byar lebih baik untuk diterapkan dalam mencari nilai batas bawah dan batas atas dari nilai risiko relatifnya karena tidak ada kecamatan yang memiliki penderita berjumlah lehih dari 100 orang. Rentang terbesar dari selang kepercayaan nUai risiko relatif untuk stadium lanjut terjadi pada bulan April di kecamatan Bandung Wetan. Kondisi ini sama seperti pada stadium awal, karena di kecamatan ini memlliki jumlah penderita yang besar namun
46
I CRJoumai I Volume 2 No.1 Juni 2016 [39-54
nilai harapan jumlah penderitanya relatif keeil. Secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7 bahwa pada bulan April, nilai batas bawah dari selang kepercayaan 95% dengan menggunakan metode hampiran Normal banyak yang $udah tidak bernilai negat!f, namun pada bulan Maret masih banyak yang bemilai negatif. In! menandakan bahwa pada bulan April jumlah penderita penyakit DO banyak yang meningkat di beberapa kecamatan di kota Bandung pada tahun 2013, walaupun ada sedikit kecamatan yang mengalami penurunan atau bahkail jumlah penderitanya masih bemilai no1. Pada kondisi seluruh stadium seperti disajikan oleh Tabel 7, saatmusim panearobadi bulan April, keeamatan Bandung wetan memiliki rentang selang kepercayaan terbesar dibandingkan dengan keeamatan lainnya. Hal ini tentu disebabkan karena nilai harapan jumlah penderita yang kedl namun jumlah penderita berdasarkan hasil observasinya besar sehingga memiliki nilai risiko relatif yang besar. Dari hasil analisis di atas, kecamatan Bandung wetan merupakan kecamatan yang bukan hanya memiliki nilai risiko relatif
....._.......:41_._._
label 5. Nllal batas bawah dan batas atas dari selang kepercayaan 95% untuk nilal rlsiko relatif penyakit demam Dengue stadium awal dengan metode hampiran Nonnal, uJI eksak Mid-P, dan hamp!ran Byar di setiap kecamatan yang ada di kota Bandung pada bulan Maret dan April tahun 2013
April
Maret t
Kecamatan
---,;:==N;:o"nn .....~';:::_---,;:=:=i'M""d"-'-P-..:c::-_o:::::,oB".".:c'-..:::-_o:=N"o,,nn""'.,,';:::_--;;::::::;MC""d"'-P"-;;:;:::_---;;;:=::;:'B"yar""7.=-_ Bawah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
And!r -Antapani Arcamanik AstanaAnyar BabakanOiparay Bandung Kidul Bandung Kulon BandungWetan BatununggaJ BOjongloa Kaler BOiongloa KJdui
Buah Batu Cibeunying Kaler Cibeunying Kidui Cibiru Cicendo Cldadap Cinambo
Cabrong Gedebage Kiara Condong Lengjrons Manda!ajati Panyileukan Rancasari Regel $ukajadi Sukasari
SumurBandung UiungBerung
0 v1,1704
a
-1,5748 0 0 0 0 0 0 0 a 0,9827 -1,0054 ·1,5051 ~1,0866
°
·1,8474 2,1085 0 0 0 0 0
°°
-1,0002 0 0 -1,4095
Atas 0 7,2358 0 4,8556 0 0
Bawah
0 0 0 3,0838
0 0,5085 0 0,0821 0 0 0 0 0 0 0 0 2,9165 0,0524 0,0784 0,0566 0,0963 0 3,1894 0 0 0 0 0 0 0 0,0521
0
0
0 4,3459
0 0,0734
a
0 0 0 0 0 14,9369 3,1001 4,6408 3,3504 5,6962 0 11,6262 0 0 0
°
Sumber: RS Santo Borromeus Bandung, 2013, diolah
Atas 3,4673 10 0199 4,8799 8,0902 2,2995 5,7371 2,3751 10,8676 2,7971 2.8092 3,9483 3,5564 17,6428 5,1653 7,7323 5,5823 9,4909 13,4058 13,0407 9,1215 2,5630 4,7515 5,3201 8,4040 4,3987 4,1519 5,1382 4,1295 9,2469 7,2410 1
Bawah
0,3406 0,0214
Atas 4,2454 10,9493 5,9751 9,1267 2.8155 7,0246 2,9081
2,5652 0,0137 0,0205
om48 0,0252 2,9570
0,0136 0,0192
13,3064 3,4248 3,4396 4,8343 4,3545 18,5753 5,8271 8,7230 6,2976 10,7069 16,4143 13,5322 11,1685 3,1382 5,8178 6,5140 10,2899 5,3858 5,0836 5,7965 5,0563 11,3220 8,1688
Atas 0 0 -0,3291 5,3296 0 0 vO,3770 1,1624 Q 0 -0,3131 1,9356 -1,4326 8,8567 0 0 -0,4606 1,4201 -0,52053,2177 -0,5831 1,7979 -0,3216 5,2085 -0,5144 1,5861 0 a ..o,5SS9 1,7142 ~O,7600 4,6983 0 0 1,0788 5,9483 0 0 0 0,9730 8,7648 0 0-1,3779 4,2484 -0,5798 3,5848 0,0567 5,6160 _0,4114 2,5435 vO,6771 2,0876 0 0 0 0 Bawah
Bawah
0
0 0 0,6360 0 0,0196 0 0,1360 0,6224
°
°
°
0,0240 0,2261 0[0304 0,6215 0,0268 0 0,0290 0,3302 0 1,6318 0 0 1,9734 0 0,0718 0,2519 0,9012 0,1787 0,0353 0 0
Atas Bawah Atas 1,7740 2,1721 2,32412,8457 6.8045 0,5025 7,3053 2,5142 3,0785 .1,9368 0,0051 2,1850 2 19S53 3,0940 2,6804 0,0911 2,9290 12,2646 0,4169 13.4021 1,4311 1,7522 2.3662 0,OQ63 2,6693 4,4558 0,1516 4,8691 2,9S55 0,0079 3,3793 6,6499 0.4911 7,1393 2,6427 0,0070 2,9813 2,4030 2,9423 2,8561 0,0076 3,2220 6,5060 0,2212 7,1095 6,8588 8,3980 6,6720 1,5129 6,9234 4,6668 5,7141 1,3113 1,6056 10,1267 1;7779 10,5978 2,7219 3,3328 7,0786 0,0188 7,9855 4,9641 0,1687 5,4246 6,8416 0,7631 7,2616 3,5222 0,1197 3,8489 3,4783 0,0092 3,9239 4,7310 5,7927 2,2503 2,7553
lEWA -
fo
'""
,,
¥E
~,_,
__ ',~", __,
w
c_
,-",~4T~ ,JG'*'":'41
----_:'--~ -----,~--',
,i
I
I, ~
~
0
,J I
I
I
I Ii
§J ~ 3
"1f 3
• N
z0 ~
0
3 0
Ii Ii i I
I
I
!,
1 j;
I I II ,
II I'
j
I
I I
II 1 ,I I
,
Maret
Kecamatan
0
N
f
label 6. Nilai batas bawah dan batas atas dari selang kepercayaan 95% untuk nilai risiko relatif penyakit demam Dengue stadium lanJut dengan metoda hampiran Normal, uji eksak Mid-P, dan hamplran Byar di setlap kecamatan yang ada di kota Bandung pada Bulan Maret dan April tahun 2013
~
~
0
~ ~
1 2 3
4 5 6 7 6
•
10 11
12 13 14 15 16 17
16 1. 20 21 22 23 24 25 26 27 26 2. 30
Andlr Antapanl Arcamanik Astana Anyar Babakan Ciparay Bandung K1dul Bandung Kulon Bandung Welen Batununggal Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Buah Batu Cibeunying Kaler Cibeunylng Kidul Cibjru Cicendo Cidadap Cinambo Coblong Gedebage Kiara Condong Lengkong Mandalajati Panyileukan Rancasari RegOI
SUkajadi Sukasari Sumur Bandung UJung Berung
Normal _ah Alas -0,1343 0.4141 ~O,Q724 1,1721 0,1216 1,8475 -0,1531 0,9462 0,4428 -0,0716 2,1720 0,1429 0,6129 -0,0378 -0,3385 2,0925 -0,0446 0,7217 -0,0875 0,5409 1,0188 -0,0629 2,5114 0,6457 1,4257 4,3473 1,0027 0,0101 0,5610 -0,1819 3,2618 1,1165 0,2789 2,5125
0
0
2,7767 -0,1453 0,5388 0,0153 -0,1657
5,3170 2,3537 1,9432 1,5185 1.0244
0
0
0,0142 0,2009 0,7472 0,8682 -0,2860 -0,1704
1,4057 1,8095 2,5271 3,1309 1,7805 0,6253
Sumber: RS santo Borromeus Br;rndung, 2013, dioiah
Mid-P Bawah Atas 0,0070 0,6900 0,1399 1,4965 0,3607 2,1822 0,0665 1,3103 0,0311 0,6131 0,4241 2,5665 0,0731 0,7825 0.1470 2,8977 0,0861 0,9215 0,0380 0,7490 0,1216 1,3007 0,8301 2,7436 1,6773 4,6540 0,1609 1,2215 0,0095 0,9347 1,2959 3,4793 0,5657 2,9029 0 1,6205 2,9178 5,4765 0,2809 3,0050 0,6724 2,1098 0,2437 1,8498 0,0720 1,4185 0 1,0159 0,2256 1,1125 0,4074 2,0907 0,9106 2,7292 1,0834 3,3994 0,1251 2,4655 0,0089 0,8753
Byar Bawah Alas 0,0018 0.7784 1;6066 0,1106 2,2975 0,3173 1,4318 0,0445 0,0208 0,6700 2,7011 0,3730 0,0578 0,8400 3,1664 0,0985 0,9893 0,0681 0,8185 0,0255 1,3965 0,0961 0,7869 2,8246 4,7612 1,6144 1,2965 0,1362 1,0544 0,0025 3,5552 1,2505 0,5097 3,0380 1,9841 2,8774 5,5323 0,2219 3,2261 0,6405 2,1679 1,9634 0,2063 0,0482 1,5501 1,2438 1,8176 0,1910 0,3671 2,1879 2,7998 0,8709 1,0320 3,4930 2,6942 0,0838 0,0023 0,9874
Normal Ala. 0,0107 1,0558 0,1078 1,6388 0,3404 2,2864 -0,.1458 0,9016 0,0071 0,7002 0,6882 3,2823 0,2243 1,2368 0,2579 3,9206 0,1951 1,3105 -0,1037 0,3197 0,0937 1,4244 0,0844 1,2830 1,4963 4,3715 0,9554 0,0097 -0,1394 0,8617 0,1553 1,4082 2,3941 0,2658 Bawah
0
0
2,2318
4,4918
0
0
0,6569 0,9519 -0,0808
2,1023 3,4327 1,3081
0
0
0.2028
1,8267 1,2643 1,1259 2,5719 2,6158 1,0814
0,0128
0,0741 0.6037 0,0284 ·0,0668
April Mld-P Bawah Ala. 1,2863 0,1694 0,3200 1,9356 0,5744 2,5981 0,0634 1,2485 0,1124 0,8530 0,9682 3,6433 0,3393 1,3873 0,7655 4,6308 0,3293 1,4892 0,00540;5327 0,2781 1,6824 0,2505 1,5154 1,7367 4,6629 1,1639 0,1533 0,0606 1,1933 0,3170 1,6270 0,6390 2,7661 0 1,5441 2,3655 4,6445 0 1,0506 2,2599 0,7853 1,1878 3,7270 0,1561 1,6701 0 0,9680 0,4113 2,1106 0,2029 1,5402 0,2198 1,3299 0,8065 2,8302 0,4519 3,4304 0,1290 1,3807
Byar Sawah
Ala.
0,1435 0,2814 0,5262 0,0424 0,0951 - 0,9059 0,3146 0,6733 0,3016 0,0014 0,2446 0,2203 1,6759
1,3652 2,0379
0,1298
0,0406 0,2856 0,4857 2,3278 0,7536 1,1315 0,1233 0,3706 0,1718 0,1934 0,7601 0,3826 0,1020
2,7062 1,3644 0,9054 3,7689 1.4396 4,8755 1,5511 0,6009 1,7713 1,5955 4,7647 1,2354 1,3040 1,7027 2,8948 1,8907 4,6979 1,2864 2,3149 3,8297 1,7930 1,1852 2,2087 1,6348 1,4002 2,9201 3,6410 1A823
j
,:
hH$_ ..,
a;
_
B¥>.:
J I
.....1 . 4\
I, I
I1 I
Tabel 7. Nilai batas bawah dan batas atas dan selang kepercayaan 95% untuk nilai risiko relatif penyakit demam Dengue seluruh stadium dengan metode hampiran Normal, uji eksak Mid·P. dan hampinm Byar di setiap kecamatan yang ada di kola Bandung pada Bulan Maret dan Apriftahun 2013
Maret
II
},,Ii
I
I
I
I
Kecamatan
_o:~N;;,o::.rm=";;-;;;;;-_o;;:;;;;:;:M"ld".P'A;:;;:_";::::;;;B"y""."-r M;;;;-_o.;;;;;;N~o::.rm=";;-;;;;;-,o::::;:;M:,i""d::.P"7.::-_-;;=;:;:,B"yac::.rM;::-_ Bawah -0,119B
Atas 0,3695
1
Andir
2
Antapanl
0,1009
1,5343
3
Arcamanik AstanaAnyar Babakan Ciparay Bandung Kidul Bandung KuJon Bandung Wetan Batununggal Bojongloa Kaler BojongloaKidul
0,'084
1,6483
-0,0698 -0,0639 0,1275 -0,0338 -0,3020 -0,0398 _0,0781 -0,0561 0,5760 1,9288 0,0697 -0,1305
1,1313 0,3950 1,9378 0,5468 1,8669 0,6439 0,4826 0,9089 .2,2405 4,9385 1,0597 0,8068
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Buah Batu Clbeunying Kaier Cibeunying Kidul Cibiru
April
Bawah 0,0062 0,2996 0.3218 0,1350 0,0278 0,3784 0,0652 0,1312 0,0768 0,0339 0,1085 0,7406 2,1583 0,2069 0,0567
Alas 0,6156
1,8123
1,9469 1,4443 0,5470 2,2888 0,6981 2,5852 0,8221 0,6682 1,1605 2,4478 5,2088 1,2517 1,1173
Bawah 0,0016 0,2635 0,2831 0,1067 0,0186 0,33.28 0,0516 0,0879 0,0607 0,0227 0,0857 0,7021 2[0965 0,1820 0,0380
Atas 0,6945 1,9081 2,0498 1,550£ 0,S9n .2,4098 0,7494 2,8250 0,8826 0,7302 1,2459 2,5200 5,3032 1,3179 1,2209
Bawah 0,0087 0,0880 0,5823 -0,1190 0,0445 0,5618 0,2834 0,6188 0,1593 -0,0680 0,2248 0,1338 1,5650 0,0608 -0,1138
Atas 0,8618 1.3376
2,4807 0,7359 0,6771 2,6792 1,2074 4,1561 1,0697 0,4207 1,5100 1,2055 4[1225 0,9239 0,7034
Bawah 0,1383 0,2612 01779 0,0517 0,1322 0,7903 0,3786 1,0442 0,2688 0,0298 0,3794 0,2714 1,7629 0,1804 0,0494
Atas 1,0499 1,5799
2,7299 1,0191 0,7998 2,9738 1,3287 4,72:28 1,2155 0,5826 1,7158 1,3928 4,3586 1,0912 0,9740
Bawah 0,1171 0,2297 0,7332 0,0348 0,1163 0,7395 0,3569 0,9565 0,2462 0,0198 0,3475 0,2445 1,7113 0,1587 0,0331
Atas ',1144
1,6634
2,8167 1,1136 0,8420 3,0763 1,3709 4,9193 1,2661 0,6366 1,7872 1,4576 4,4411 1,1489 1,0644
~~"'*'"
I' ,I i' !'
'i·
,
~~ ~ ~ -~
~<
<
terbesar, nemun juga memiliki rentang selang kepercayaan 95% yang terbesar untuk ketiga stadium. Hal ini dlkarenakan di kecamatan ini jUinlah penderitanya banyak nemun jumlah penduduknya tidak terlalu banyak. Untuk kecamatan Coblong, walaupun memiliki jumlah penderita sangal banyak, nilal risiko relatifnya besar, dan memillkl nilai batas bawah dan batas atas dari serang kepercayaan 95% yang lidak keeil, nemun rentang selang- kepercayaannya tidak terlalu beser. Hal ini disebabkan karena kecamatan Coblong memiliki jum!8h penduduk yang sangal banyak dengen jumlah penderita yang banyak pula, sehingga walaupun memiliki nilai risiko relatif yang besar, nemun rentang selang kepercayaannya tidak terlalu beser. Hal in! konsisten dengen tingkat rlslko terserang penyakit DD dl kecamatan Coblong yang memang selalu berada pada tingkat yang tinggi dan sangat tinggi.
'1:\
KESIMPULAN
,I Penentuan tingkat rlslko penyebaran penyaklt DO bisa dilakukan dengan mengasumslken banyaknya penderita penyakit DD berdistribusi Poisson, dimana sitat distribusl tersebut cocok untuk kasus penyebaran penyaklt menular. Dari pete penyebaran tingkat risiko, kecamatan Coblong hemplr selalu berada pada tingkatrisiko yang sangat linggi unluk terserang penyakit DD pada setiap bulannya, baik untuk stadium awal, stadium lanjut, maupun seluruh stadium. Semenlara kecamatan Cinambo hampir selalu berada pada lingkat risiko sangat rendah untuk terserang penyaklt DD pada setiap bulannya untuk semua jenis stadlumnya. Hal ini didukung olsh posisi RS Santo Borromeus yang terletak dl kecamatan Coblong dan letaknya yang cukup jauh darl kecamatan Cinambo. Untuk stadium awal, lanjut dan seluruh stadium, banyak kecamatan dl kota Bandung yang mengalami peningkatan kategori tlngkat fisiko dari bulan Maret ke April. Hal Ini didukung oleh iklim pada saat bulan Maret yaitu musim hujan dan musim pancaroba pada bulan April. Sementara untuk stadium lanjut dan seluruh stadium, banyak kecamatan di kota Bandung yang mengalami penurunan kategori tlngkat nsiko dan bulan Agustus ke September. Hal ini didukung oleh keadaan iklimnya dimana bulan-bulan tersebut merupakan muslm kemarau yang sulit bagi nyamuk untuk berkembang biak. Namun untuk stadium awal, banyak kecamatan yang mengalami penurunan kategorl tingkat nsiko darl bulan Maret ke April. Hal inl kemungkinan
52 I CR Journal I Volume 2 No.1 Juni 2016 I 39-54
<
~«
-
dlsebabkan oleh penyebaran iklim yang kurang merata di kola Bandung dan kurangnya data pendukung untuk stadium awal. Kecamatan Bandung wetan merupakan kecamatan yang bukan hanya memiHki nilai nsiko relatif .terbesar, namun juga memiliki rentang selang kepercayaan 95% yang terbesar untuk ketiga stadium. Hal ini dikarenakan di kecamatan ini jumlah penderttanya banyak namun jumfah penduduknya tidak terlalu banyak. Hasil yang diperoleh dati penelitlan ini diharapkan dapat membenkan gambaran dan Jangkah penanganan awal kepada plhak larkait· di provinsl Jawa Baral, khususnya kota Bandung, untuk mengantisipasi terjadinya keadaan endemik dari penyebaran penyaklt DO di setiap kecamatan yang ada di kata Bandung. Analisls nilai risiko relatif dengan menggunakan model Poisson menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan nilai fisiko relOOf dengan menggunakan model SMR. Kelemahan kedua model ini adalah tldak diperhitungkan faktor spasia! pada model. Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan data penderita penyaklt DD yang diambil dari seJuruh rumah sakit yang ada dl kola Bandung. Penggunaan model lain selaln model Poisson dapat dilakukan untuk memberikan hasH predlksi yang lebih akurat. Penggunaan data cuaca, iklim, kelembaban, dan curah hujan di setiap kecamatan setiap bulannya juga dapat diamOO untuk melihat korelasi antara data ini dengan tingkat fisiko penyebaran penyaklt DD di kota Bandung. Selain ilu, penggunaan metode lain untuk menentukan selang kepercayaan dan nilai fisiko refatlfpenyebaran penyakit DD dapat digunakan untuk memberikan taksiran yang lebih tepat.
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kaslh kepada pihak RS Santo Borromeus Bandung etas dukungan data yang diberikan untuk pelaksanaan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2014) Kola Bandung dalamAngka 2014. Bandung,
64-66 Chen, K., Pohan, H.T. & Sinto, R. (2009) Diagnosis dan Terapi Cairan pada Demam Berdarah Dengue. MEDICINUS - Scientific Journal of Pharmaceutical Development and Medical Application, 22(1), 3--7.
<
~~
- - -
----------~--,--
~-
-- ----"-'---••_--,='
~~
'-="~~~'--'-~-'-'-
-
--_.".-""--"-_ ...
_-_._~._-'-'-._
;' Eayres, D. (2008) Commonly Used Public Health Statistics and Their Confidence Intervals. York, Association of Public Health Observatories.
lrawan, R., Yang, 8., & Kristiani, F. (2015) penentuan Risiko Relatif untuk Penyebaran penyakit Demam Dengue di Kota Bandung pada Tahun 2013 dengan Menggunakan Model SMR. Presiding Seminar NasionaJ
Matematika UNPAR, 10. Kernan, S. (2007) Perubahan Iklim Global, Kesehatan Manusia, dan Pembangunan
Berkelanjutan. Jumai Kesehatan. Lingkungan, 3(2), 195-204, Lawson, 8., Browne, w.J., & Redeiro, C.L. (2003) Disease Mapping with WinBUGS and MLwiN. England, John IMley & Sons
Ltd. Rasyid, A. (2010) Distribusi Suhu Permukaan pada Musim Peralihan Barat-TImur Terkait dengan Fishing Ground lkan pelagis Keeil di Perairan Spermonde. Torani - Jurnal
IJmu Kelautan dan Perikanan, 20(1), 1-7. Ross, S. (2010) A First Course in Probability. 8th ed. Upper Saddle River, Pearson Education, Inc. Samat, NA & Maarof; S.H.M.1. (2013) Dengue Disease Mapping with Standardized Morbidity Ratio and Poisson-gamma Model: An Analysis of Dengue Disease in Perak, Malaysia. International Joumal of Mathematical, Computational, Natural, and Physical Engineering, 7(8), 785-789. Sulasmi, S. (2013) Kejadian Demam Berdarah Dengue Kabupaten Banjar Berdasarkan Data Curah Hujan Normal Bulanan. Jumal Suski - Jumal Epidemiologi dan Penyakit Befsumber Binatang, 4(4),171-174. Wakefield, J. & Elliot, P. (1999) Issues in The Statistical Analysis of Small Area Health Data. Statistics in Medicine, 18,2377-2399. World Health Organization. (2012) Handbook for Clinical Management of Dengue. Switzerland.
Analisis Rislko RelatifPenyebaran Penyakit Demam Dengue Di Kola Bandung Menggunakan Model Poisson...] 53
...:.-;;;;.