METODE BINA GERAK
Teknik : 1. Aktivitas gerak perseptual (perceptual motor activities) ex : a. Gross motor activities jalan, lompat, lari b. Vestibular activities meniti papan keseimbangan, terowongan silinder c. Visual motor activities menata puzzle d. Auditory motor activities nyanyi sambil gerak e. Tactile activities sentuh, raba, pijat Lateralisation activities kesadaran sisi badan, arah gerak
f.
g. Body awareness (kesadaran posisi badan) h. Spatial awareness (kesadaran posisi ruangan) 2. Pendekatan keterampilan (skill approach) 3. Pendekatan tematik (thematik approach) 4. Pendekatan permainan (games approach) a. permainan gerak atau fungsi b. permainan distruktif --> merusak --> kesenangan c. permainan konstruktif --> menyusun balok d. permainan prestasi 5. Pendidikan olahraga (sport education) 6. Bina gerak melalui terapi fisik (physio tgerapy) 7. Bina gerak melalui terapi okupasi ex : a. bina gerak melalui terapi okupasi dalam mengembangkan kemampuan motorik - berjalan di atas balok titian - menarik beban - memasukkan manik-manik ke dalam botol b. Diharapkan untuk mengembangkan aspek-aspek sensoris
- meniup kapas - mendengar bunyi-bunyian - melatih pengecapan, mencium - melatih.............. c. mengembangkan aspek kognitif - menggambar - bermain puzzle
d. mengembangkan aspek intra personal - bernyanyi - bermain drama e. mengembangkan aspek perawatan - makan, minum - memakai baju - mencuci f.
mengembangkan aspek produktivitas - berkebun - membuat asbak
PENILAIAN a. ROM (Ring of Motion) - menilai kemampuan gerak sendi seseorang - kemampuan ADL b. Antopometri - melihat otot/tonus yang lemah sehingga ............. otot/tonus c. Aksesibilitas/kemudahan d. Lingkungan aktivitas dimana lingkungan tersebut akan bergerak Penilaian lingkungan aktivitas dan pengukuran Layanan rehab tak hanya pada masalah utama tetapi juga lingkungan Lingkungan mencakup : rumah, bangunan, lingkungan sosial, stasiun, pasar, kantor pos
Tujuan - megetahui seberapa besar resiko bahaya dan lingkungan dan seberapa jauh adptasi mencegah munculnya masalah baru
Tujuan Tes dan Penilaian Lingkungan - mengetahui derajat keselamatan, tingkat fungsi dan kenyamanan klien di rumah, masyarakat - menyusun rekomendasi yang realistis untuk pasien famili dan pemerintah untuk aksesbilitas
AKSESIBILITAS
4 asas aksesibilitas : 1. Kemudahan 2. Kegunaan 3. Keselamatan 4. Kemandirian
Pengukuran Pengukuran di lingkungan pasien (anemact-moffa trotter, 2000) 1.
Stress Assesment score of the careqiuer (SASC), mengevaluasi tingkat stress dan pengalaman yang tidak menyenangkan pada careqiuer (pengasuh) dan questioner yang diberi skor 0 – C
2.
Social support Assesment (SSA), mengukur tipe dan kualitas dukungan sosial terhadap pasien.
3.
3 aspek yang diukur : – interaksi sosial – skala pendukung subyektif – skala pendukung instrumental ya
=1
tidak = 0
4.
High Risk Placement Worksheet (HRPW), menilai tentang tingkat dan besarnya (kualitas dan kuantitas) resiko pasien, pengalaman, kondisi ekonomi
5.
Risk of Elder Abuse in the Home (REAH), penilaian – tingkat stress dan tingkat ketergantungan pasien
6.
Home Assesment / Functional Environmental Assesment (FEA), menilai Lingkungan Aktifitas pasien di rumah
SOAL TO 1 MK : BINA GERAK S1 PPLHB PKH
1. Apakah yang Anda ketahui mengenai tahapan metode bina gerak ABK 2. Jelaskan mengenai kelainan fungsi dari a. Poliomyelitis b.
Muskular Distropi
c. Cerebral Palsy d. Cacat bawaan dan cacat turunan / dapatan 3. Apa yang Anda lakukan dalam upaya untuk mengetahui kelainan gerak persendian klien (siswa) yang berkedapatan mengalami kelainan gangguan motorik serta jelaskan rehabilitasi yang utama dan pertama dilakukan ! 4. Fasilitas apa saja yang tersedia di sekolah Anda dalam upaya kemandirian siswa terutama yang berhubungan dengan ATD/AGM 5. Aksesbilitas apa saja yang tersedia di sekolah anda !
SOAL TO 2 MK : BINA GERAK PPKHB
1. assesment anak gangguan motorik/gangguan gerak! 2. buat dan rancang penanganan anak yang terdeteksi mengalami gangguan gerak! 3. Apa di sekolah anda terdapat anak yang mengalami gangguan gerak? 4.Apa rancangan dan program pihak sekolah dan guru dalam membantu anak yang mengalami gangguan gerak tersebut?