Bermain Meniup Baling-Baling Kertas Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri…… 64
BERMAIN MENIUP BALING-BALING KERTAS UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA ANAK SAAT PERAWATAN LUKA OPERASI PLAYING WITH A PAPER BLOW VANE TO REDUCE PAIN ON CHILDREN WITH INJURED TREATMENT POST SURGERY Asniah Syamsuddin* Departemen Perawatan Anak Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh Jln. Tgk Daoed Beureueh 110 Lampriet Banda Aceh E-mail:
[email protected]
Abstrak: Salah satu manajemen nyeri non farmakologi untuk menurunkan nyeri pada anak adalah dengan memberikan terapi relaksasi nafas dalam sambil bermain. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi efektifitas terapi relaksasi nafas dalam dengan bermain meniup baling-baling kertas untuk menurunkan nyeri saat perawatan luka operasi pada anak. desain yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan control group post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang dilakukan perawatan luka operasi yang dirawat di RSUD dr. Zainoel Abidin dan BLU RS Meuraxa Banda Aceh. Sampel berjumlah 34 orang, 17 orang kelompok intervensi dan 17 orang kelompok kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya penurunan tingkat nyeri pada anak yang dilakukan terapi relaksasi nafas dalam dengan meniup baling-baling kertas pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penurunan yang cepat terjadi pada kelompok intervensi 1 jam setelah dilakukan perawatan luka operasi (p 0,001; 0,05) dengan rata-rata perbedaan skala nyeri 2,29, standar deviasi 1,105. Usia anak, jenis kelamin, dan jenis pembedahan tidak berpengaruh terhadap nyeri setelah perawatan luka operasi (p value > 0,05). Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam manajemen nyeri non farmakologi pada anak post operasi terutama saat dilakukan perawatan luka operasi.
d i .
c
a . h
e
c a s
Kata kunci : Relaksasi nafas dalam, anak, nyeri, perawatan luka operasi
e
k a w
Abstract: One of non pharmacology pain managements to reduce pain on children is by giving breath relaxation therapy while playing. One of the games which may cause effect of children breath is playing. The purpose of this study to identify the effectiveness of relaxation therapy on the child's breath in one of them is playing with a blow vane to reduce pain on children with injured treatment post surgery. This study used a quasi experimental design by control group post test. Populations in this study were all children who had been performed injured treatment post surgery in General Hospital of dr. Zainoel Abidin and Meuraxa in Banda Aceh. This study used 34 samples consist of 17 samples were in intervention group and 17 samples were in control group. Results of this study indicated that there was decrease on pain intensity to the children who had been done breath relaxation therapy with a blow vane in intervention and control group. The rapid decrease which occurred in intervention group for 1 hour after injured treatment post surgery (p 0.001 ;0,005) with average difference of pain scale was 2.29, deviation standard was 1.105. There is no effect of children characteristic on pain with injured treatment post surgery (p value>0.05). Result of this study can be used as nursing intervention of non pharmacology pain management of children with post-surgery especially for injured treatment post-surgery. Keywords: breathe relaxation, children, pain, treatment post surgery
u
s na
PENDAHULUAN Pembedahan
merupakan
suatu
trauma bagi anak. Anestesi maupun 64
tindakan
pembedahan
menyebabkan
kelainan
yang
menimbulkan
dapat
berbagai keluhan dan gejala. Keluhan
65 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 64 - 76
dan gejala yang sering dikemukakan
dan Lorenzi (1991) dalam Smeltzer dan
adalah nyeri, atau dilukiskan dengan
Bare,5
istilah kerusakan (The International
efektif dalam menurunkan nyeri pasca
Association for the Study of Pain,1979,
operasi.
menunjukkan bahwa relaksasi
dalam Betz & Sowden, 2002). Tingkatan nyeri akibat pembedahan bervariasi.
Teknik relaksasi yang paling sering
Secara konservatif diperkirakan 20%
digunakan yaitu nafas dalam. Pada anak
klien
mengalami
yang mengalami nyeri, teknik nafas
pengalaman nyeri, 40% mengalami nyeri
dalam ini dilakukan sambil bermain.
sedang dan 40% – 70% mengalami nyeri
Anak akan terlepas dari ketegangan dan
berat.
stress
anak
pernah
Sekitar
50%
pasien
tetap
yang
dialaminya
dengan
mengalami nyeri pasca bedah walaupun
melakukan permainan karena anak akan
telah mendapat analgetik. 2
dapat mengalihkan rasa sakitnya pada
Nyeri
dapat
dikurangi
permainannyad(distraksi) dan relaksasi
i
diperolehc. melalui
dengan
menggunakan managemen nyeri
yang
nyeri sekecil mungkin baik dengan carae
k a farmakologik maupun non farmakologik w u 3 s non atau kombinasi keduanya. a Terapi n farmakologik telah terbukti bermanfaat diantaranya Transcuta- neous Elektrical Nerve Stimulation (TENS), terapi musik, akupuntur, dan teknik kognitif lainnya seperti hipnotis, distraksi dan relaksasi.4
melakukan permainan.6 h
e
c a s
bertujuan mengurangi atau menurunkan
Pada anak-anak, teknik relaksasi
nafas dalam sulit dilakukan dengan mengikuti intruksi dari perawat atau orang tua. Oleh karena itu untuk mendapatkan efek nafas dalam pada anak
yang mengalami
luas dalam manajemen nyeri pasca bedah
dan
telah
direkomendasikan
nyeri
dapat
dilakukan dengan kegiatan bermain yaitu permainan pernafasan
Relaksasi sudah digunakan secara
kesenangannya
.a
yang
berkaitan
diantaranya
dengan
permainan
meniup gelembung dengan sedotan, meniup balon, dan meniup baling-baling mainan.7
dalam pengelolaan nyeri oleh Agency for Health
Care
(AHCPR,
Policy
1992).
and
Research
Penelitian
yang
dilakukan oleh Miller dan Perry (1990)
Berdasarkan hal ini maka peneliti ingin
mengetahui
”Bagaimanakah
Bermain Meniup Baling-Baling Kertas Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri……66
efektifitas terapi relaksasi nafas dalam
Alat
pengumpulan
data
berupa
dengan bermain meniup baling-baling
format terstruktur yang berisi informasi
kertas untuk menurunkan nyeri post
tentang data karakteristik responden
perawatan luka operasi pada anak di dua
(umur, jenis kelamin, jenis pembedahan,
Rumah Sakit di Banda Aceh ?”
rasa nyeri setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan bermain
Penelitian
ini
bertujuan
teridentifikasinya
efektifitas
agar terapi
meniup baling-baling kertas dengan
relaksasi nafas dalam dengan bermain
menggunakan
meniup
baling-baling
kertas
skala
peringkat
nyeri
wajah (faces pain rating scale).
untuk
menurunkan nyeri saat perawatan luka
Pada hari ke tiga post operasi saat
operasi pada anak di dua rumah sakit di
dilakukan
perawatan
luka
atau
Banda Aceh.
penggantian balutan operasi, peneliti meminta orangtua/keluarga pasien untuk d
i
menuntun c. anak
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain
postest.
Teknik
pengambilan ke
wa
melakukan
terapi
relaksasi h nafas dalam dengan bermain
e cmeniup a s
quasi eksperimental dengan controle group
.a
baling-baling
kertas.
Anak
diminta meniup baling-baling kertas saat
sampel adalah non probability sampling u
merasakan nyeri selama perawatan luka
jenis
dilakukan dan diminta untuk terus
consecutive
s sampling. na Sampel
berjumlah 17 orang yang diberi terapi
bermain meniup baling-baling kertas bila
relaksasi nafas dalam dengan bermain
timbul rasa nyeri sampai 1 jam setelah
meniup baling-baling kertas sebagai
perawatan
kelompok intervensi dan 17
meminta
sebagai
kelompok
anak
selesai.
Peneliti
menentukan
gambar
Sampel
wajah pada skala nyeri wajah yang
penelitian ini mempunyai kriteria inklusi
sesuai dengan kondisinya segera setelah
yaitu pasien anak post operasi fraktur
perawatan
terbuka
Kemudian mengukur kembali intensitas
dan
post
kontrol.
orang
luka
operasi
sistem
luka
selesai
setelah 1 jam.
dilakukan.
digestive, dalam keadaan sadar, berusia
nyeri
Analisis data
3 sampai 8 tahun, diizinkan oleh
menggunakan Dependent sample t-test
orangtuanya/ keluarganya untuk ikut
(Paired sample t-Test) untuk melihat
serta dalam penelitian.
intensitas nyeri segera dan 1 jam post
67 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 64 - 76
perawatan luka operasi pada kedua
intervensi
dan
kelompok
kontrol
kelompok. Untuk melihat perbedaan
menggunakan uji independent sample t
mean intensitas nyeri antara kelompok
test.
HASIL PENELITIAN A.
Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi Usia Responden Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok kontrol
Kelompok
Mean (tahun)
Median
SD
Min – Max
Intervensi
4,71
4,00
1,829
3–8
Kontrol
4,76
4,00
1,715
3–8
95% CI 3,77 – 5,65
3,88 – 5,65
d
Tabel 1 menunjukkan rerata usia
8 tahun. Rerata i usia kelompok kontrol
kelompok intervensi 4,71 tahun (95%
4,76 tahun a (95% CI:3,88-5,65) dengan
. h standar e ac
CI:3,77-5,65) dengan standar deviasi 1,829. Usia termuda 3 tahun dan tertua
s
e ak
c.
deviasi 1,715. Usia termuda 3
tahun dan tertua 8 tahun.
w u s
Intensitas Nyeri a n Segera dan 1 Jam Setelah Perawatan Luka Operasi Pada Kedua Kelompok
Tabel 2.
Variabel
Intervensi Kontrol
Mean
Median
SD
Min -Max
95% CI
Nyeri segera
4,35
4,00
0,702
3–5
3,99 – 4,71
Nyeri 1 Jam
2,06
2,00
1,029
0–3
1,53 – 2,59
Nyeri segera
4,82 4,12
5,00 4,00
0,395 0,697
4–5 3–5
4,62 – 5,03 3,76 – 4,48
Nyeri 1 Jam
Hasil
analisis
2
perawatan luka operasi pada kelompok
perbedaan
intervensi lebih rendah dari kelompok
kelompok
kontrol yaitu 2,06 pada kelompok
intervensi dan kontrol segera dan 1
intervensi dan 4,12 pada kelompok
jam setelah perawatan luka operasi.
kontrol.
menunjukkan intensitas
nyeri
adanya pada
tabel
Rerata intensitas nyeri 1 jam setelah
Bermain Meniup Baling-Baling Kertas Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri……68
B.
Analisis Bivariat
Tabel 3.
Analisis Perbedaan Rata-Rata Intensitas Nyeri Pada Kelompok Intervensi Maupun Kelompok Kontrol
Kelompok Segera 1 jam Intervensi Selisih Segera 1 jam Selisih
Kontrol
Mean 4,35 2,06 2,29
SD 0,702 1,029 1,105
4,82 4,12 0,71
0,393 0,697 0,470
Tabel 3 memperlihatkan rerata intensitas
nyeri
perawatan
luka
segera operasi
nyeri
perawatan
luka
17
0,0001
sebesar 0,71 dan
Berdasarkan uji lanjut antara
1 jam
kelompok intervensi dan kelompok kontrol
setelah kelompok
s
ke kontrol lebih tinggi dari 1 jam setelah a uw dilakukan perawatan luka soperasi a dengan selisih rata-rata nperbedaan
didapatkan
hasil
d perbedaan i yang signifikan c. nyeri 1 jam intensitas a . h perawatan luka operasi lebih e ac
sebesar
segera operasi
0,0001
kelompok
2,29 dan standar deviasi 1,105. Rerata intensitas
17
standar deviasi 0,470.
setelah perawatan luka operasi dengan nyeri
P value
intensitas nyeri
setelah
intervensi lebih tinggi dari
perbedaan intensitas
N
adanya yaitu setelah rendah
dari intensitas nyeri segera setelah perawatan luka operasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol ( nilai p 0,0001; a 0,05)
Tabel 4 .Analisis Perbedaan Intensitas Nyeri Segera dan 1 Jam Setelah Perawatan Luka Operasi
Nyeri
Kelompok
Mean
SD
SE
N
4,35
0,702
0,170
17
Kontrol
4,82
0,393
0,095
17
Intervensi
2,06
1,029
0,250
17
4,12
0,697
0,169
17
Intervensi Segera
1 Jam Kontrol
Tabel
4
menunjukkan
P value
0,023
0,001
rerata
luka operasi pada kelompok intervensi
intensitas nyeri segera setelah perawatan
4,35 dengan standar deviasi 0,702 dan
69 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 64 - 76
pada kelompok kontrol 4,82 dengan
standar
standar deviasi 0,393. Hasil uji lanjut
kelompok kontrol 4,12 dengan standar
didapatkan
deviasi
ada
perbedaan
yang
deviasi
1,029
0,697.
dan
Hasil
uji
pada
statistik
signifikan rerata intensitas nyeri segera
didapatkan nilai p = 0,001, berarti pada
setelah perawatan luka operasi antara
alpha 5% terlihat ada perbedaan yang
kelompok intervensi, yaitu lebih rendah
signifikan rerata intensitas nyeri 1 jam
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
setelah perawatan luka operasi antara
(nilai p 0,023; a 0,005).
kelompok
Hasil analisis tabel 5 didapatkan
anak
intervensi,
yang
yaitu
dilakukan
lebih
rendah
juga bahwa rerata intensitas nyeri 1 jam
dibandingkan dengan kelompok anak
setelah perawatan luka operasi pada
yang
kelompok
intervensi
tidak
dilakukan
intervensi.
2,06 dengan
d
i Tabel 5. Analisis Perbedaan Intensitas Nyeri Pada Jenis.Kelamin Dan Jenis c Pembedahan a Nyeri Segera
u
s na
1 Jam
Hasil analisis tabel 5 didapatkan tidak ada perbedaan
e
k a w
SD
P value
4,45 4,17
0,522 0,985
0,527
4,50 4,22
0,756 0,667
0,433
2,00 2,17
1,265 0,408
0,695
2,25 1,89
1,035 1,054
0,488
cMean a s
Karakteristik Klien 1. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 2. Jenis Pembedahan a.Bedah Digestive b. Fraktur Terbuka 1. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 2. Jenis Pembedahan a. Bedah Digestive b. Fraktur Terbuka
. h e
PEMBAHASAN
intensitas nyeri
Hubungan karakteristik responden terhadap intensitas nyeri
setelah intervensi pada kedua jenis kelamin, (nilai p 0,527; a 0,05). Dan tidak ada perbedaan
Hasil analisa univariat didapatkan
intensitas nyeri
setelah intervensi pada kedua jenis pembedahan, (nilai p 0,488; a 0,05).
rerata
usia
responden
kelompok
intervensi 4,71 tahun, Pada kelompok kontrol
didapatkan
rerata
usia
Bermain Meniup Baling-Baling Kertas Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri……70
responden 4,76 tahun. Usia termuda 3
responden pada kelompok intervensi
tahun dan tertua 8 tahun. Analisis
adalah laki-laki yaitu 11 orang (64,7%),
lanjutan
dan rerata intensitas
pada
dengan
kelompok
intervensi
Regresi Linier sederhana
nyeri segera
setelah perawatan luka operasi lebih
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
tinggi
yang signifikan antara usia dengan
perempuan, dan rerata intensitas nyeri
intensitas
1 jam setelah perawatan luka operasi
nyeri
segera
perawatan luka operasi
setelah
(p value =
pada
laki-laki
pada laki-laki
dibandingkan
lebih rendah dari
0,910) dan 1 jam setelah perawatan luka
perempuan. Analisis lanjut disimpulkan
operasi pada kelompok intervensi (p
bahwa tidak ada perbedaan intensitas
value = 0,340).
nyeri pada laki-laki dan perempuan
Hal
ini
bertentangan
dengan
setelah perawatan luka operasi (p value
pernyataan yang dikemukakan oleh Perry
dan
Potter
(2006)
> 0,05). Penelitian d ini bertentangan dengan
yaitu
i
penelitian c.Uchiyama, Kawai, Tani, dan
menyatakan bahwa usia merupakan
a
Ueno h.
variable penting yang mempengaru- hi nyeri,
khususnya
pada
anak-anak.
a s e
ce
(2006)
tentang
pengaruh
perbedaan jenis kelamin pada nyeri post
Bertentangan juga dengan penelitian k
operasi laparascopic cholecistectomy
yang dilakukan oleh Kotzer u(1996)
(LC) di rumah sakit Wakayama Medical
tentang
yang
University Hospital Jepang. Hasil yang
mempengaruhi nyeri post operasi spinal
diperoleh adalah adanya perbedaan
fusion pada anak dan remaja dengan
yang signifikan skor nyeri pada pria dan
hasil adalah usia berpengaruh terhadap
wanita yaitu: skor nyeri pada wanita
nyeri
lebih tinggi dari pada pria pada 24 jam
as
wa
faktor-faktorn
post
operasi.
Kontradiksi
penelitian ini kemungkinan disebabkan
post operasi (p = 0,0015).8
oleh berbedanya rentang usia responden
Kontradiksi hasil penelitian ini
dan kemungkinan penggunaan skala
dengan
penelitian
sebelumnya
nyeri yang berbeda pada penelitian ini
kemungkinan
dengan penelitian lain sebelumnya.
berbedanya kriteria responden yang
disebabkan
oleh
digunakan seperti usia, jenis bedah, Hasil proporsi
penelitian terbesar
menunjukkan
jenis
kelamin
skala
nyeri,
setempat.
dan
Oleh
bedanya sebab
itu
budaya perlu
71 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 64 - 76
dilakukan penelitian selanjutnya untuk
antara intensitas nyeri segera setelah
menjawab perbedaan ini.
perawatan
Hasil penelitian ini, menunjuk-
luka
operasi
dengan
intensitas nyeri 1 jam setelah perawatan
kan proporsi terbesar jenis pembedahan
luka
responden pada kelompok intervensi
intervensi maupun kelompok kontrol (p
adalah bedah digestive yaitu 9 orang
0,001; a 0,005). Selisih intensitas nyeri
(52,9%). Rerata intensitas nyeri segera
segera setelah perawatan luka operasi
setelah perawatan luka operasi dan 1
dengan intensitas nyeri 1 jam setelah
jam setelah perawatan luka operasi
perawatan luka operasi pada kelompok
lebih
intervensi (Mean = 2,29, SD =1,105)
tinggi
pada
bedah
digestive
operasi
baik
pada
kelompok
dibandingkan fraktur terbuka. Hasil uji
lebih besar
dibanding-kan dengan
statistik memperlihatkan bahwa tidak
kelompok kontrol (Mean= 0,71, SD
ada perbedaan intensitas nyeri setelah
=0,470). Hal ini menunjukkan bahwa
perawatan luka operasi pada kedua jenis
intervensi terapi d relaksasi nafas dalam
i
. dengan cbermain meniup baling-baling
pembedahan (p value > 0,05).
a
kertas h.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
a s e
ce
yang
mempercepat
dilakukan terjadinya
dapat
penurunan
Kotzer (1996) tentang faktor-faktor k
intensitas nyeri pada 1 jam post
yang mempengaruhi nyeri post u operasi
perawatan luka operasi.
wa
spinal fusion pada anak
s 9 dan na remaja .
Penelitian ini didukung oleh studi
Hasil yang diperoleh bahwa prosedur
pendahuluan
operasi berpengaruh terhadap nyeri post
dilakukan oleh Sebastian (2009) yaitu
operasi. Perbedaan hasil penelitian ini
87,5%
mungkin disebabkan karena berbedanya
perawatan luka menyata-kan nyerinya
jenis pembedahan, prosedur perawatan
meningkat selama perawatan luka.10
luka, dan berbedanya jenis luka pada
Observasi juga dilakukan
masing-masing jenis pembedahan.
perawatan luka sampai 1 jam setelah
Perbedaan intensitas nyeri segera dan 1 jam setelah perawatan luka operasi Hasil adanya
penelitian
perbedaan
menunjukkan
yang
bermakna
dan
responden
penelitian
yang
yang
dilakukan
selama
perawatan luka. Hasilnya didapatkan setelah dilakukan teknik relaksasi, 73% mangalami nyeri ringan dan 27% nyeri sedang dengan kriteria penuru-nannya 60% sedikit berkurang, 27% berkurang
Bermain Meniup Baling-Baling Kertas Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri……72
moderat dan 13% berkurang lebih
menunjukkan adanya perbedaan yang
moderat.
signifikan rerata intensitas nyeri 1 jam
Berdasarkan
uji
statistik
diperoleh nilai p = 0.0014. Terapi
relaksasi
setelah perawatan luka operasi antara
nafas
dalam
kelompok intervensi dan kontrol (p =
dengan bermain meniup baling-baling
0,001) yaitu rerata intensitas
kertas pada anak post operasi dapat
jam setelah intervensi (2,06) lebih
menurunkan intensitas nyeri segera
rendah dibandingkan rerata intensitas
setelah perawatan luka operasi dan 1
nyeri pada anak yang tidak dilakukan
jam setelah perawatan luka operasi.
intervensi (4,12).
Intensitas nyeri akan menurun 1 jam setelah
perawatan
nyeri
merupakan
operasi
kekuatan nyeri yang dirasakan oleh
kelompok
anak saat dilakukan perawatan luka
intervensi maupun kelompok kontrol.
operasi, skala nyeri yang digunakan
Nyeri setelah perawatan luka operasi
adalah face paint d scale dengan rentang
dilakukan
baik
luka
Intensitas
nyeri 1
pada
i
nyeri 1-5. c. Semakin tinggi skala nyeri
akan lebih cepat menurun 1 jam setelah
a
maka h. semakin kuat intensitas nyeri
perawatan luka operasi bila dilakukan
e cyang a s
terapi relaksasi nafas dalam dengan
e
bermain meniup baling-baling kertas.
k a w
u
Perbedaan intensitas nyeri s pada a kelompok intervensi dan n kelompok kontrol. Hasil
penelitian
menunjukkan
dirasakan7. Perry dan Potter
(2006) menyatakan bahwa apabila obat analgetik tidak dapat menghilangkan rasa nyeri, maka perlu dipertimbangkan metode mengatasi
non nyeri
farmakologik seperti
untuk
pengaturan
yang
posisi, masase, distraksi atau relaksasi
signifikan rerata intensitas nyeri segera
nafas dalam. Snyder dan Lindquist
setelah perawatan luka operasi antara
(2002) juga menguraikan beberapa jenis
kelompok intervensi dan kelompok
strategi
kontrol
bahwa
adanya
perbedaan
non
farmakologis
yang
0,029)
yaitu
rerata
digunakan untuk mengurangi nyeri,
pada
anak
yang
salah satunya adalah terapi relaksasi
dilakukan intervensi (4,35) lebih rendah
nafas dalam. Relaksasi otot skeletal
dibandingkan rerata intensitas nyeri
dipercaya
pada
dengan melemaskan ketegangan otot
(p
intensitas
anak
intervensi
= nyeri
yang (4,82).
tidak
dilakukan
Penelitian
ini
dapat
menurunkan
yang menunjang nyeri.4
nyeri
73 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 64 - 76
Penelitian ini didukung pula oleh
Hasil penelitian ini menunjuk-kan
penelitian yang dilakukan Arini (2009)
bahwa pemberian terapi relaksasi nafas
yang
dalam dengan bermain meniup baling-
menyimpulkan
bahwa
ada
pengaruh yang signifikan pemberian
baling
teknik relaksasi nafas dalam terhadap
perawatan luka operasi berpengaruh
intensitas nyeri pasca operasi di RSUP
terhadap
Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten (p =
menunjukkan tidak adanya hubungan
0,000). Penelitian ini sesuai juga dengan
nyeri post perawatan luka operasi
penelitian yang dilakukan oleh Priyani
terhadap
(2009) tentang pengaruh pemberian
kelamin, dan jenis pembedahan. Dengan
terapi relaksasi nafas dalam terhadap
demikian terapi relaksasi nafas dalam
penurunan nyeri dismenore pada remaja
dengan bermain meniup baling-baling
putri.12 Hasil penelitian ini adalah ada
kertas sangat efektif dan
pengaruh yang signifikan pemberian
seba-gai salah d satu intervensi kepera-
a
rangka h.
relaksasi nafas dalam
k a w anak
intensitas
karakteristik
relaksasi
nafas
gelembung dengan peniup gelembung
argumen-argumen
atau
hasil studi terdahulu.
meniup
bulu,
mainan7.
saat
terutama
sekaligus
dapat
di
dunia
kepera-watan memperkuat
teoritis
beberapa
peluit,
harmonika, balon, terompet mainan, dan baling-baling
nyeri
dalam
anak,
sedotan,
bermanfaat
dukungan terhadap eksis-tensi terapi
yang dilakukan antara lain meniup
dengan
jenis
Hasil penelitian ini telah memberi
keperawatan
gelembung
usia,
serta
melakukan perawatan luka operasi.
dilakukan sambil bermain, permainan
meniup
selama
nyeri
menurunkan
ce
a s e
putri di Panti Asuhan Yatim Putri Islam
as npada
anak
i
penurunan nyeri dismenore pada remaja
Untuk memperoleh efek uterapi
pada
watan terhadap c. anak post operasi dalam
teknik relaksasi nafas dalam terhadap
Yogyakarta dengan nilai p = 0,000.
kertas
KESIMPULAN
Disimpulkan
Pemberian terapi relaksasi nafas
bahwa usia, jenis kelamin dan jenis
dalam dengan bermain meniup baling-
pembedahan
menjadi
baling kertas efektif digunakan untuk
nyeri
menurunkan intensitas nyeri pada anak
setelah perawatan luka operasi pada
post operasi selama perawatan luka
anak.
operasi baik segera setelah perawatan
tidak
confounding terhadap intensitas
Bermain Meniup Baling-Baling Kertas Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri……74
luka operasi maupun 1 jam setelah
UCAPAN TERIMA KASIH
perawatan luka operasi.
Ucapan terima kasih kami haturkan
Intensitas nyeri segera setelah
kepada:
perawatan luka operasi lebih tinggi
1. Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh
dibandingkan intensitas nyeri 1 jam
2. Direktur Rumah Sakit Umum dr.
setelah perawatan luka operasi baik pada
kelompok
intervensi
maupun
Zainoel Abidin Banda Aceh 3. Kepala ruang anak Seurune I RSZA
kelompok kontrol. Intensitas nyeri anak
Banda Aceh.
post operasi selama perawatan luka operasi yang dilakukan terapi relaksasi
KEPUSTAKAAN 1.
Li. C.H., & Lopez. V., (2008), Effectiveness and baling-baling kertas lebih rendah appropriateness of therapeutic play intervention in preparing dibandingkan dengan anak yang selama children for surgery: a perawatan luka operasi tidak dilakukan d randomized controlled trial i . intervensi. Tidak ada pengaruh usia cstudy, a . http://www.ncbi.nlmnih.gov/pu terhadap penurunan intensitas nyeri, dan h bmed/18366374?ordinalpos=1 e c &itool=EntrezSystem2.PEntrez tidak ada perbedaan intensitas nyeri a s .Pubmed.articles&logdbfrom= e setelah intervensi pada laki-laki dengan k pubmed, diperoleh tanggal a w 14 April 2009. perempuan dan pada jenis ubedah 2. s Damanik, W. (2008a), Penurunan digestive dengan fraktur terbuka. na nyeri post operasi, http://bja.oxfordjournals. Terapi relaksasi nafas dalam org/cgi/content/full/87/3/400, dengan bermain meniup baling-baling diperoleh tanggal 11 Februari 2009. kertas sangat efektif digunakan untuk 3. Kwekkeboom, K.L. (2006). menurunkan nyeri pada anak selama Sistematic review of relaxation intervention for pain. Journal dilakukan perawatan luka operasi, maka of Nursing Scholarship, 38, peneliti merekomendasikan agar terapi 269-278. 4. Snyder, M., & Lindquist, R. (2002). ini menjadi salah satu intervensi yang Complementary alternative dilakukan oleh perawat dalam therapies nursing. (4 th ed). New York: Springer publishing melakukan manajemen nyeri pada anak company. post operasi dan menjadi prosedur tetap 5. Smeltzer, C.S., & Bare, G.B. (2002). Text book medical dalam perawatan anak yang mengalami surgical nursing Brunner nyeri. Suddarth. (11thed). nafas dalam dengan bermain meniup
75 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 64 - 76
Philadelphia : Lippincott Dr. Soeradji Tirtonegoro Williams & Wilkins. Klaten,http://sripsistikes. 6. Erfandi, (2009), Bermain bagi wordpress.com/2009/05/03/ikpi pasien anak di rumah sakit, ii98/, diperoleh pada tanggal 11 http://forbetterhealth.wordpres Juni 2009 12. s.com/2009/01/19/bermainPriyani, N.P.A., (2009), Pengaruh bagi-pasien-anak-di-rumahpemberian teknik relaksasi sakit/, diperoleh tanggal 3 nafas dalam terhadap maret 2009. penurunan nyeri dismenore 7. Wong, D.L., (2004). Essential of pada remaja putrid di panti pediatric nursing. (4thed). asuhan yatim putri islam Philadelphia: Mosby. Co. Yokyakarta, 8. Uchiyama, K., Kawai, M., Tani, http://sripsistikes.wordpress.co M., & Ueno, M., (2006), m/2009/05/03/ikpiii99/, Gender differences in diperoleh pada tanggal 11 Juni postoperative pain a 2009 13. laparascopic cholecystectomy, Basuki, N, (2007), Pengaruh teknik http//:www. distraksi dan relaksasi terhadap questia.com/journals/20090119 penurunan tingkat nyeri, 13/06, diperoleh 19 Maret http://www.poltekkesd 2009. soepraoen.ac.id/index.php?prm i 9. . Kotzer. A.M., (1996), Factors c=artikel&var=detail&id=27,di a predicting post-operative pain . peroleh pada tanggal 28 h in children and adolescents Januari 2009 e 14. c following spinal fusion, Berkley, K.J. (1997), Sex a s http//proquest.umi.com/pqdweb?index e differences in pain, k =1&sid=216&did=481061346 http//:www.neur5/Berkley. sex a w &FULL&ts=9710302, u and pain/pdf/, diperoleh 19 s April diperoleh tanggal a14 Maret 2009 15. n 2009. Damanik, W. (2008b), Nyeri post 10. Sebastian, S., (2009), Perbedaan operatif dan bermain, perubahan intensitas nyeri http://ojs.lib.unair.ac.id selama perawatan luka operasi /index.php/bprsuds/article/view antara pasien yang /1441 /1440, diperoleh 9 April menggunakan teknik distraksi 2009. 16. dan relaksasi, Good, (2005), Pain-post op and http://grahacendikia. relaxation, wordpress.com/2009/03/28/per http://Vitaneronline.com/forum bedaan-perubahan-intensitass/1/, diperoleh tanggal 27 nyeri-selama-perawatan-lukaJanuari 2009. 17. operasi-antara-pasien-yangIgnatavicius, D.D., & Workman, menggunakan-tehnik-distraksiM.L. (2006). Medical surgical dan-relaksasi/, diperoleh nursing: Critical thinking for tanggal 30 April 2011. collaborative care. (5 th ed). St. 11. Artini, N.K.R, (2009), Pengaruh Louis: Elsevier. 18. pemberian teknik relaksasi Perry, A.G., & Potter, P.A. (2006). nafas dalam terhadap tingkat Fundamental of nursing: nyeri pasca operasi di RSUP Concepts, process, and
Bermain Meniup Baling-Baling Kertas Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri……76
19.
practice. (Renata Komalasari, penerjemah). (Edisi 4). Jakarta: EGC (buku asli diterbitkan 1997). Rao, M, (2006), Acute post operative pain, http://medinde.nic.in/iad/t06/i5 /iadt06i5p 340.pdf, diperoleh tanggal 9 April 2009.
c
d i .
e
a . h
e
c a s
s na
u
k a w