Nama
: Laila Wahyu R
NIM
: 11.11.5680
Kelas
: 11-S1TI-15
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012
I.
ABSTRAKSI Produk olahan krupuk ikan tenggiri merupakan produk pangan yang dapat
digunakan sebagai makanan ringan atau makanan
pelengkap dan sebagai
makanan oleh-oleh. Harga yang cukup ekonomis menjadi daya tarik konsumen untuk membeli produk olahan yang terbuat dari ikan tenggiri ini. Dilihat dari aspek ekonomis, usaha kerupuk ikan merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Peluang pasar dalam negeri maupun ekspor untuk komoditi ini masih sangat terbuka. Hal ini dikarenakan kerupuk ikan merupakan konsumsi sehari-hari masyarakat sehingga permintaan untuk kerupuk ikan relatif stabil bahkan cenderung mengalami kenaikan. Selain mampu meningkatkan pendapatan bagi pengusaha, usaha ini juga mampu membantu meningkatkan pendapatan penduduk sekitar yang akhirnya berpengaruh pada perekonomian daerah.
II. ISI 1. Kandungan Nilai Gizi dalam Krupuk Tenggiri Dari sisi kandungan gizi, produk krupuk ikan tenggiri ini dapat dimanfaatkan sebagai strategi
pengembangan pemasaran melalui pengembangan produk
(komposisi zat gizi dan manfaat produk). Produk pangan ini sifat permintaannya cukup luas, karena masyarakat banyak yang mengkonsumsi. Berikut tabel Kandungan Gizi Krupuk Ikan dan Udang Berpati (per 100 gr Bahan)
Kandungan Gizi
Kerupuk Ikan Berpati
Kerupuk Udang Berpati
Kalori (Kkal)
342
359
Protein (gr)
16
17,2
Lemak (gr)
0,4
68,2
Karbohidrat (gr)
65,6
332
Kalsium (mg)
2,0
337
Fosfor (mg)
20,0
1,7
Zat Besi (mg)
0,1
50
Vit A (SI)
0
0
Vit B1 (mg)
0
0,64
Vit C (mg)
0
0
Air (gr)
16
12
BDD (%)
100
100
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1979)
2. Cara Pembuatan Krupuk Tenggiri Bahan Membuat Krupuk Ikan Tenggiri : 800 g daging ikan tenggiri giling 800 ml air 1 sdm garam 800 g tepung tapioka 600 ml minyak goring
Cara Memasak Krupuk Ikan Tengiri : 1. Campur daging ikan tenggiri giling dengan air, garam, aduk hingga rata. 2. Masukkan tepung tapioka sedikit demi sedikit, dan aduk terus hingga tidak lengket (seperti adonan martabak). 3. Ambil adonan secukupnya, bentuk silinder seperti sosis. 4. Didihkan air dalam panci besar, masukkan adonan satu per satu hingga matang. Untuk mengetahui kematangannya, lihat bentuknya. Bila sudah membesar dan jika ditusuk dengan lidi mudah menembus, pertanda sudah matang. Angkat dan tiriskan. Jemur hingga teksturnya agak kenyal. 5. Potong melintang tipis, dan jemur di bawah terik sinar matahari hingga kering. 6. Panaskan minyak dan goreng hingga renyah.
3. Aspek Pemasaran Harga Harga kerupuk ikan mengikuti hukum penawaran dan permintaan. Jika penawaran menurun maka harga kerupuk cenderung naik. Banyaknya jumlah usaha dengan berbagai jenis kerupuk yang dihasilkan menyebabkan jumlah penawaran yang cukup besar. Dalam masalah harga, produsen tidak bisa menentukan harga seperti pada pasar persaingan sempurna. Pihak yang dapat mempengaruhi harga adalah pedagang. Banyaknya jenis kerupuk di pasar membuat konsumen bebas memilih produk sesuai selera, sehingga produk yang laku tersebut akan naik harganya dan dapat menurunkan harga kerupuk jenis lain Harga rata-rata kerupuk ikan kualitas medium di tingkat produsen pada tahun 2004 di Sidoarjo mencapai Rp30.000,- sampai Rp32.500,- per bal isi 5 kg kerupuk siap goreng atau Rp6.000,sampai Rp6.500,- tiap kg. Harga kerupuk ikan ini cukup fluktuatif. Perubahan harga tersebut bervariasi tetapi biasanya masih berada pada kisaran 10 persen. Kenaikan harga terjadi pada saat jumlah produksi menurun yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku dan penurunan produksi terutama pada musim penghujan.
Rantai Pemasaran
Rantai pemasaran menggambarkan bagaimana kerupuk ikan sampai kepada konsumen. Pengusaha kerupuk ikan sebagian besar hanya menghasilkan produk
sampai pada kerupuk mentah siap goreng. Hasil produksi berupa kerupuk siap goreng dipasarkan ke konsumen akhir (rumah tangga) melalui 3 cara yaitu: 1. Usaha penggorengan Usaha penggorengan merupakan usaha yang timbul sebagai usaha pengolahan lanjutan dari kerupuk ikan. Produk dari usaha ini berupa kerupuk goreng siap konsumsi yang dikemas kemudian dijual ke konsumen melalui toko, pedagang, pasar ataupun langsung ke konsumen akhir. 2. Agen/toko Agen/toko ini berfungsi sebagai pengepul yang akan menjual produk kerupuk siap goreng pada penjual eceran atau langsung kepada konsumen akhir. 3. Pedagang Pedagang merupakan penjual eceran.Dari pola pemasaran produk di atas, dapat diketahui bahwa produk akan sampai pada konsumen akhir dalam dua bentuk yaitu kerupuk mentah siap goreng dan kerupuk goreng siap konsumsi. Dalam hal pengiriman produk dari produsen ke konsumen ada dua cara yaitu: 1. Diambil langsung ke produsen 2. Dikirim oleh produsen kepada agen atau toko pemesan
III. REFERENSI 1. http://eprints.undip.ac.id/967/1/laporan_penelitian_edy_pras.pdf 2. http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/9267B81F-F008-4115-931C58A29D4EDC6C/15902/PengolahanKerupukIkanSyariah.pdf 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Kerupuk_Tengiri