Analisis Sektor Kunci
Dimana : KLBj aij
= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik
(b). Keterkaitan Ke Depan (Forward Lingkage) Forward lingkage menunjukkan peranan suatu sektor tertentu terhadap lainnya yang menggunakan output sektor tersebut sebagai inputnya, perunit kenaikan permintaan akhir. Dasar dari forward lingkage (kaitan ke depan) adalah penawaran akan input yang dirumuskan sebagai:
Dimana KLBi aij
: = Keterkaitan langsung ke depan sektor i = Unsur matriks koefisien teknik
2.2. Dampak Penyebaran Indeks keterkaitan langsung dan tidak langsung baik ke depan maupun ke belakang belum memadai jika dipakai sebagai landasan pemilihan sektor-sektor kunci. Indikator-indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan antar sektor karena peranan permintaan akhir setiap sektor tidak sama. Oleh karena itu, kedua indeks tersebut harus dinormalkan dengan cara membandingkan rata-rata dampak seluruh sektor.Analisis ini disebut dengan analisis dampak penyebaran yang dibagi menjadi dua, yaitu koefisien penyebaran dan kepekaan penyebaran. 4
Tim Fakultas Ekonomi Unlam
(a). Koefisien Penyebaran (Daya Penyebaran Ke Belakang /Daya Menarik) Konsep koefisien penyebaran (daya penyebaran ke belakang/ daya menarik) bermanfaat untuk mengetahui distribusi manfaat dari pengembangan suatu sektor terhadap perkembangan sektor-sektor lainnya melalui mekanisme transaksi pasar input. Konsep ini sering juga diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk meningkatkan pertumbuhan industri hulunya. Sektor j dikatakan mempunyai koefisien penyebaran yang tinggi apabila Pdj mempunyai nilai lebih besar dari satu, dan sebaliknya jika nilai Pdj lebih kecil dari satu. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai koefisien penyebaran adalah :
Dimana: Pdj = Üij =
Koefisien penyebaran sektor j Unsur matrik kebalikan Leontief
(b). Kepekaan Penyebaran (Sensitivity of Dispersion) Kepekaan penyebaran disebut juga indeks daya penyebaran ke depan. Kepekaan penyebaran ini memberikan gambaran tentang pengaruh yang timbul oleh suatu unit permintaan akhir terhadap semua sektor di dalam perekonomian. Kepekaan penyebaran merupakan keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan yang dinormalkan dengan jumlah sektor dam jumlah seluruh koefisien matrik kebalikan Leontief. Secara matematis analisis ini dapat dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dimana: Sdi = Kepekaan penyebaran sektor i Üij = Unsur matrik kebalikan Leontief 5
Analisis Sektor Kunci
2.3. Analisis Multiplier Analisis multiplier ini menunjukkan apa yang terjadi terhadap variabel-variabel endogen tertentu apabila terjadi perubahan pada variabel-variabel eksogen seperti permintaan akhir dalam perekonomian.Ada tiga variabel yang menjadi perhatian utama dalam analisis multiplier yaitu output sektor-sektor produksi, pendapatan rumah tangga dan tenaga kerja. Oleh karena itu dikenal tiga jenis multiplier, yaitu Pengganda Output, Pengganda Pendapatan, dan Pengganda Tenaga Kerja. (a). Pengganda Output (Output Multiplier) Analisis pengganda Output (Output Multiplier) bertujuan untuk melihat dampak perubahan permintaan akhir suatu sektor terhadap semua sektor yang ada tiap satuan perubahan jenis pengganda. Peningkatan permintaan akhir di suatu sektor j, tidak hanya akan meningkatkan output produksi sektor j, tapi juga akan meningkatkan output sektor-sektor lain dalam perekonomian. Peningkatan output sektor-sektor lain tercipta akibat adanya efek langsung dan efek tidak langsung dari peningkatan permintaan akhir sektor j (Miller and Blair, 1985). Dengan demikian rumus dari pengganda output (produksi) total adalah n
Output Multiplier type I O j = ∑ bij i =1
n
Output Multiplier type II O j * = ∑ bij * i =1
Dimana: Oj dan Oj * bij bij *
i 6
:
pengganda output sektor j pada open dan closed I-O : matriks kebalikan Leontief : merupakan matriks kebalikan Leontief pada model Close I/O dimana satu kolom ditambahkan untuk bagian (share) konsumsi rumah tangga dan satu baris untuk bagian upah dan gaji per sektor (mengendogenkan variabel konsumsi) = baris ke 1, 2, ...... n
Tim Fakultas Ekonomi Unlam
Pengganda Pendapatan (Income Multiplier ) Efek awal pendapatan rumah tangga adalah seperti yang ditunjukan oleh proporsi upah atau gaji dalam total output setiap sektornya. Sehingga nilai perubahan pendapatan rumah tangga harus dibagi dengan proporsi upah atau gaji yang diperlukan untuk memproduksi satu unit output sektor yang bersangkutan. Angka pengganda macam ini, bila dilakukan pada model input-output terbuka, disebut dengan angka pengganda pendapatan tipe I, dan apabila diterapkan pada suatu model input-output tertutup, disebut dengan angka pengganda pendapatan rumah tangga tipe II. Untuk lebih jelasnya nilai pengganda pendapatan tipe I dapat dihitung melalui persamaan:
(b).
n
Income Multiplier biasa = ∑ p n +1.i (bij ) i =1
n
∑ pn+1.i(bij )
Income Multiplier type 1 =
i=1
Pn+1. j
n
Income Multiplier type II = Dimana : Pn+1,i Pn+1,j
∑ pn+1.i(bij )*
i=1
Pn+1. j
: :
matriks koefisien upah/gaji (1 x n) bagian nilai tambah bagian upah/gaji per total output (skalar) ij b dan ij b * = elemen matriks kebalikan Leontief open dan closed I-O i = baris ke 1, 2, ...... n
Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa angka pengganda pendapatan tipe II akan lebih besar bila dibandingkan dengan tipe I. Hal ini dikarenakan tambahan pendapatan di satu sektor tersebut, dimasukkan kembali ke dalam perekonomian dalam bentuk konsumsi 7
Analisis Sektor Kunci
Pengganda Tenaga Kerja (Employment Multiplier) Pengganda tenaga kerja (employment multiplier) menunjukkan efek total dari perubahan lapangan pekerjaan akibat adanya satu unit uang perubahan permintaan akhir di suatu sektor tertentu. Analisis pengganda tenaga kerja digunakan untuk melihat peran suatu sektor dalam meningkatkan besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap oleh perekonomian. Jika nilai pengganda tenaga kerja disuatu sektor lebih besar dari satu menunjukkan daya serap tenaga kerja di sektor yang bersangkutan cukup tinggi. Rumus untuk mencari nilai pengganda tenaga kerja adalah:
(c).
n
Employment Multiplier biasa = ∑ wn +1.i (bij ) i =1
n
Employment Multiplier type 1 =
∑wn+1.i(bij )
i=1
wn+1. j
n
∑wn+1.i(bij )*
Employment Multiplier type II =
i=1
wn+1. j
Dimana: Wn+1,I : matriks koefisien tenaga kerja (1 x n) Wn+1,j : bagian nilai tambah bagian upah/gaji per total output (skalar) bij & bij * : matriks kebalikan Leontief open dan close I-O 2.4. Elastisitas Input-Output Elastisitas input-output menyediakan pandangan baru untuk penentuan sektor prioritas. Pendekatan ini dianggap lebih baik daripada analisis keterkaitan dan analisis multiplier karena memperhitungkan share suatu sektor dalam output. Pendekatan ini mempermudah policy makers untuk berkonsentrasi tidak hanya 8
Tim Fakultas Ekonomi Unlam
pada nilai-nilai keterkaitan dan multiplier tertinggi tetapi juga pada share suatu sektor ekonomi. (a). Elastisitas Output Elastisitas Output adalah persentase perubahan dalam total output akibat adanya persentase perubahan pada permintaan akhir sektor tertentu. Secara matematis analisis ini dapat dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dimana: EO xyj x b ij yj
= = = =
Elastisitas output £ j x Elemen matriks Leontief Permintaan akhir sektor j
(b).
Elastisitas Pendapatan Elastisitas pendapatan adalah persentase perubahan pendapatan total semua sektor akibat adanya persentase perubahan pada permintaan akhir dari suatu sektor. Secara matematis analisis ini dapat dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dimana: EP xyj
= Elastisitas Pendapatan
jh = Upah dan gaji ijh/x = Koefisien pendapatan (b). Elastisitas Tenaga Kerja Elastisitas pendapatan adalah persentase perubahan jumlah tenaga kerja total semua sektor akibat adanya persentase perubahan
9