11
( iii
Gambar 1
Pdesan dari 3epang: Jahn TuAen M,tefapi Mmusia Mknjwh
Gambar 3 Wayang Semar: Al-Quran Surat Al-lkhlash
-.
.
~-
d ~ e ~ ~ ~ . ; s..,:,-.. .- . . .,--,. :\:. ; $ * ~ < ~ @ - ~,.:d> ;: ~: <<.. -,
,..r-, =: -- .--* : .+-* .*. , . "Q.* . &$c .F-?A . . a-.':; ~*&w-g* .*>=- %,.**3 . 3.L~z,."&~*~:<:../;&?-~;z~<+:;-~.; .
..--
+
--
.%-
.%
Ica .&w
~
=*-=. *--"--
s.3+.:;i~%."-=-$*x'$:IF~..~~ .:>7.%-;%&7.:+ps ,.&-k
A d pembmhn kaliimfi tulis. Pada praktikn*, pernbuatan kaligrafi Mi ini menjadikan mi, dan cukup p e l u k i i lebih leluasa karena mereka dC bebaskan dari berbagai ikatan-katan W seperti @a kaligrafi tulis. Dalam p tersebut, ada pelukii yang menggarap bymya dengan cara berangkat dari benW< yang sudah ada secara baku (eperti fsub luts, kufi, dan setmsnya). Bentuk yana mencapai keindahannya. Da- sudah baku ini kemudian di-stilimsi (dbW tersebut, d i i r k a n i a h kein- menjadi M h bergaya) sedematien rupa sehingga keluerr dari batasbatas yang diientukan oleh kaidzrhnya m u l a sebagai kaligrafi yang baku. Cam seperti ini b&anya dilakukan dalam kerangka rnenernukm keharrnonisan dengan lukiin yang menyertai kaligrafi yang hendak ditampilkan. Akan tetapi, cara ini tidak mutlak karena terkadang lukiinlah yang disajikan dengan penampilan yang menyesuaikan dengan sajian kaligrafr.
isangat bejasa rnenyempurpenuliin aksara Arab dari
itu. Karena mbakwrn karakter Qwfah pada rnasa mkkhii, masyarakat ke- e n mengenal berbagai karakter seperti t W .kufi. naskhi. farisi. anddud. ta'ilb. h, ' M ~ ; I kama~, rihani, hilali, mu.ik &m, diwani, nq'iy, diwanijali, muhaqqaq, &bar, wilayat, zuffi a m , taj, sumbdi, manBU1) a/-faq dan sebagainya. Untuk mendukury) pembakuan ini, diitakan pula alq&em al-siftah (Sirajuddin, 1991; Sijelmes1976; Wadi, 1978). --- Di samping kaligrafi tulii, berkembang . pula kaliirafi lukis. Kaliirafi lukis iabh seni kikk yang menampilkan aksara Arab seba-s@ subject-matter utuh ataupun sebagian, - q h u dengan mengambil hanya beberapa h Maiyah (Yahya, dem&ian kaligrafi lukis yang telah mengabmi ikatan mLdlak kaidah rumusan-rumusan yang menjadi n sebagaimana diikukan dalam
IF -
-
6ambar 6 Puted Merong: Pernyataanestetik kaliiat syahadat
bannya (Wawal, tengah, akhir), dan teri-
liirafi Arab tidak hanya rnengutarnakan faktor &&ii tetapi idealnya rnemperhatikan
DAFTAR PUSTAKA
pula pernbinaan terhadap aspek gramatika. Ali, Zakaria,l994 lslamic Art: Southest Asia Masalah ini merupakan problematika fak830 A.D. - 1570 A.D., Kuala Lurnpur, tual yang rnenuntut p e n y e w i n secara inMinistry of Education Malaysia, Dewan Bahasa dan Pustaka. tearatif. Dukungan pendidikan formal tentu perlu dirl
Kaligrafi, sebagai salah satu perwujudan peradaban Arab, telah bqkkrnbang dan rnenjadi salah satu gejala yang rnerepresentasikan behgai keunggulan dalarn sistern kebudayaan Arab, khlrsusnya budaya tulis baca. Dalarn perkembangannya mengiringi penyebaran agama Isbrn, aksara ini telah rnengalarni pengolahan-pengolahan sehingga rnencapai disiplin pokok sebagai kaliirafi tub dan kaliirafi lukii. Pertemuan k a l i i M ~tulii &n lukii dengan aneka budaya seternpat rnelahirkan pula karya-karya yang lebih unik &n khas. Akiitnya, seteh h melarnpaui waktu yang sangat panjang, perternuan tersebut rnenghasilkan perwe judan karya seni yang sangat kaya dengan variasi dan isi. Kekayaan tersebut perlu dipertiibangkan dalarn usaha pernbian manusia seutuhnya dengan menyertakannya dalarn sistern pendidikan nasional. Dengan cara tersebut, bukan saja telah dilakukan pengernbangan dan pewawetan kritii terhadap sahh satu warisan dunk, tetapi juga rnemberikan orientasi lebih reliiius terhadap pengembangan estetika. Bagairnanapun juga, kaliirafi Arab pada umumnya mengandung pesan-pesan keagarnaan.
Dan Soewarjono, 1980, Kaligrafi Sebagai Ekspresi Estetik Seni Rupa, Katalog Pameran Seni Lukis Kaligrafi Indonesia, Jakarta, Muktarnar Media Massa Islam. Gallop, Ananbel Teh dan Bernard Arps, 1991, Gdden Letters: Writing Tradition of Indonesia (Surat-suraf Emas: Budaya Tulis di Indonesia), London, The British Library. Husein, Abdulkarirn, 1988, Seni Kaligrafi Khat Naskhi, Jakarta, Pedoman llrnu Jaya. Israr, C., 1978, Sejarah Kesenian Islam, jilii 2, Jakarta, Bulan Bintang. Nadwi, Saiyid Muzaffaruddin, 1985, Sejarah Geografi Al-Quran, a.b. Ir Jurn'an Basalirn, Jakarta, Pustaka Firdaus. Quresyi, lsytiaq Husein, 1988, Seni Rupa Islam, dalam M. Abdul Jabbar Beg, ed. Seni dalam Peradaban Islam, a.b. Yust'i)no dan Edy Sudyono, Bandung, Pustaka. Safadi, Yasin Harnid, 1978, Islamic Calligraphy, London, Tharnes and Hudson. Salarn, Solichii, 1960, Di Sekitar Walisongo, Kudus, Menara. Sijelmessi, Muhammad dan Abdulkabir Khaibi, 1976, The SpIendour of Islamic Calligraphy, London, Thames and Hudson
-1111K-J
-* din A&
-
* '
--
- .- - -
D., 1991, Belajar Mwlah &Jakarta, Dad' U h .
mith,Edward, 1984, Art Tjherms, London, Thames and Hudson. Stevens, John, 1984, Secret Call@t@y of the East, London, Sambhala Book. < ,:., . * I
* .
P
-
-
?@am Dosen Pejanjhn Lama STT-HBP Pematangsiantar, 4988, Pengantar Bahasa Ibrani, JakaJakarta,BPK Gunung Muli
&sa .
Yahya, Amri, 2000, Unsur lskrmi datam Ornamen T W Putri Merong Keraton Yogylrarta, J W Seni V i m , Yogyakarta, BP 1st.
*~&%sils