NAMA
: GALANG SWAWINASIS
KELAS
: D3-MI-03
NIM
: 11.02.8059
MATA KULIAH
: LINGKUNGAN BISNIS
JUDUL
: KUNCI SUKSES MENDIRIKAN USAHA
ABSTRAK Negara dikatakan maju jikalau negara tersebut mempunyai setidaknya 2 % dari jumlah penduduk akan tetapi di Negara kita yaitu Indonesia jumlahnya masih jauh dari angka 2 persen bahkan 1 persen pun belum mencapainya. Nah oleh sebab itu berbagai kalangan mulai dari pemerintah hingga pengusaha sendiri sedang gencar-gencarnya untuk menebarkan virus entrepeneur kepada masyarakat. Nah di dalam karya ilmiah yang berjudul CARA MUDAH MENDIRIKAN USAHA ini akan dibahas mengenai beberapa faktor yang akan membuat kita mudah untuk mendirikan usaha. Baik itu jasa maupun barang, yang semuanya didukung oleh faktor-faktor yang sangat powerfull yaitu menggabungkan antara mind set, passion dan komunitas. ISI Entrepeneurship dan Pendidikan Di tahun 2012 ini sepertinya sedang gencar-gencar virus kewirausahaan atau biasa disebut entrepeneurship berkembang pesat di Indonesia terlebih di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung dan kota-kota besar lainnya. Hal ini ditandai dengan banyaknya seminar-seminar yang bertemakan entrepeneurship dari berbagai macam narasumber dari yang pengusaha kecil hingga pengusaha kelas kakap semuanya ada. Selain seminar-seminar, marak juga buku-buku yang berbau bisnis yang mengajak para pembacanya untuk segera mempunyai usaha atau bisnis. Begitu juga di kampus, semakin banyak organisasi-organisasi yang berbau entrepeneurship. Hal ini tampaknya wajar karena masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya peran entrepeneurship bagi perekonomian suatu bangsa dan negara. Karena dengan adanya muncul pengusaha-pengusaha baru di suatu negara akan berdampak cukup signifikan di berbagai bidang khususnya perekonomian. Sebagai ilustrasi di suatu daerah sebelum muncul universitas-universitas ataupun lembaga-lembaga swasta yang disitu menampung begitu banyak mahasiswa ataupun peserta didik , maka akan berdampak cukup drastis untuk yang lainnya, misalnya karena jumlah mahasiswanya yang banyak maka dibutuhkan karyawan yang tidak sedikit seperti untuk keamanan (satpam), customer service, dosen atau pengajar dan lain-lain. Belum lagi berdampak untuk lingkungan sekitar seperti membantu
meningkatkan kesejahteraan lingkungan sekitar dengan banyak bermunculan bisnis-bisnis pendukung lainnya. Jadi sungguh luar biasa peran dan dampak dari adanya semangat entrepeneurship disuatu daerah bahkan disuatu negara. Yang mana memberikan dampak yang cukup banyak, dari hulu hingga hilir. Maka tidak heran jika Pemerintah juga menggembar-nggemborkan entrepeneurship untuk rakyatnya entah melalui media cetak maupun media elektronik. Tentu ada alasannya pemerintah melakukan aksi seperti itu, termasuk para pengusaha yang peduli terhadap kehidupan berbangsa dan negera, yaitu bahwa suatu negara bisa dikatakan maju jika di negara tersebut mempunyai pengusaha sebesar 2 % dari jumlah penduduknya. Nah Indonesia masih kurang dari jumlah itu, bahkan 1 % pun masih belum tercapai. Dan dampak yang benar-benar nyata adalah memberikan lapangan kerja yang nyata bagi tenaga kerja Indonesia yang menganggur, yang justru makin tahun jumlahnya bukannya berkurang akan tetapi semakin bertambah. Hal ini tentunya membuat prihatin kita, melihat keadaan saudara-saudara kita yang seperti itu. Tentunya yang menyebabkan saudara kita banyak yang menganggur banyak sebabnya akan tetapi yang paling besar penyebabnya adalah pola atau sistem pendidikan yang ada di negara kita saat ini tidak mendukung kita untuk menjadi seorang yang mandiri dalam artian kita di didik mulai dari TK hingga perguruan tinggi untuk cenderung menjadi karyawan, yang membuat kita tidak mempunyai keterampilan hidup yang sebenarnya kita butuhkan. Kita dididik untuk mengetahui bukan untuk bisa padahal tujuan utama dari pendidikan adalah supaya kita bisa , bukna hanya mengetahui. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil output dari sistem pendidikan kita yaitu pengangguran yang semakin banyak, serta tingkat keterampilan dari output pendidikan yang rendah. Sehingga perusahaan atau suatu lembaga yang membutuhkan tenaga kerja harus mendidik mereka kembali , untuk bisa mengerjakan tugastugas yang dibutuhkan. Tentunya hal ini selain menghabiskan dana yang banyak juga menghabiskan waktu yang banyak juga serta menurunkan kualitas SDM dan kualitas kehidupan suatu negara yang bersangkutan. Itu baru pendidikan, belum faktor-faktor lainnya seperti lingkungan, globalisasi dan pengaruh-pengaruh lainnya yang justru semakin mempersulit kita untuk bisa menjadi bisa, bukan hanya mengetahui. Akan tetapi faktor yang benar-benar menghambat adalah output proses pendidikan yang selama ini kita terima. Seorang pengusaha yang menentang sistem pendidikan yang ada saat ini adalah Bob Sadino, pengusaha nyentrik dan dikenal nyeleneh ini mempunyai pandangan yang bisa dikatakan cukup berani dan bisa membuat panas para pendidik dan para peserta didik yang cukup maniak. Akan tetapi jika kita mau berfikir secara logis , apa yang dikatakan Om Bob mengenai sistem pendidikan kita saat ini yaitu bahwa sistem pendidikan kita saat ini mendidik kita untuk mengetahui akan tetapi tidak mendidik kita untuk bisa, padahal dalam hidup ini yang kita butuhkan adalah bisanya bukan mengetahuinya. Karena jika kita bisa maka secara otomatis kita juga mengetahui. Contoh simpelnya adalah seperti ini , coba
bandingkan antara sebut saja si A dan si B, nah si A dan si B sama-sama ingin belajar berenang akan tetapi keduanya mempunyai metode belajar yang berbeda. Si A dia mempunyai metode yang action oriented begitu bahasa kerennya sedangkan si B dia mempunyai metode belajar yaitu mengetahui sebanyak mungkin entah melalui seminar, membaca buku dan sejenisnya. Singkat cerita si A dia ingin belajar berenang , nah dia langsung saja mempersiapkan segala sesuatu untuk renang seperti pakaian renang dan lainlain yang tentunya dia ketahui dari mencari tahu sana-sini walaupun sedikit akan tetapi dia mencari tahu inti dari yang dibutuhkan untuk renang, dia langsung saja ke kolam renang tanpa banyak berfikir dia langsung terjun dan mencoba tehnik yang dia pelajari , walaupun awalnya dia mungkin nyaris tenggelam, tapi secara otomatis dia akan berfikir untuk mencoba dari yang tidak dalam dahulu, lalu setelah terus mencoba akhirnya bisa dipastikan si A ini bisa. Karena dia langsung belajar dari pengalaman bukan hanya dari dalam pikiran. Sedangkan si B , sedang sibuk membaca tehnik detil dari buku tanpa berpraktek yang singkat ceritanya dapat dipastikan si B tidak akan bisa berenang. Karena dia menganggap dirinya bisa tapi hanya dalam pikiran. Nah dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa begitu tidak efektifnya pendidikan yang kita terima saat ini. Yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar hal-hal yang sebenarnya kurang kita butuhkan. Begitu besarnya dampak dari suatu pendidikan, oleh sebab itu jika negara ingin memperbaiki keadaannya maka alangkah pentingnya perbaikan di bidang pendidikan. Yang lebih memanusiakan manusia sebagai seorang peserta didik, bukan sebagai seorang kerja rodi. Yang dipaksa dengan tugas-tugas yang justru memberatkan, memberatkan disini dapat diartikan sebagai sesuatu hal pekerjaan yang tidak disukai atau tidak ada passion di dalamnya. Justru alangkah indahnya jika sistem pendidikan diubah disesuaikan dengan minat peserta didik sehingga dapat dipastikan peserta didik akan menemukan kehidupan yang menyenangkan dan penuh semangat setiap hari dan bahkan akan kita temukan penemuanpenemuan baru di tiap bidang yang sangat luar biasa karena diawali dari pendidikan yang tepat. Misalnya seorang peserta didik yang menyukai matematika akan tepat jika dia belajar matematika secara mendalam dan pelajar-pelajaran lainnya ia cukup ketahui secara umum saja sebagai pembuka wawasan, sedangkan fokus pendidikannya di matematika. Bukan siswa yang menyukai matematika justru dipaksa belajar bahasa indonesia, hal ini tentunya menjadi hambatan tersendiri dan mempersulit entah untuk gurunya maupun untuk peserta didiknya. Cukup lama saya membahas tentang pengaruh pendidikan khususnya untuk dunia entrepeneurship , karena jujur saja saya juga prihatin tentang pendidikan yang ada di negara kita saat ini. Karena saya juga mengalaminya secara langsung yang justru benar-benar mempersulit hidup saya sendiri baik tekanan psikologis maupun kerugian berupa hilangnya waktu dan umur. Yang membuka pikiran saya tentang pendidikan adalah Om Bob Sadino. Pemikirannya yang orisinil cukup memberikan pencerahan yang luar biasa kepada saya khususnya.
Cara Mudah Memulai Usaha/Bisnis Bab ini menurut saya cukup menarik karena materi ini banyak orang yang ingin mempunyai usaha/bisnis mempertanyakan entah secara langsung maupun secara langsung. Begitu juga dengan penulis, pertanyaan ini pernah terlintas dan bahkan masih terus terlintas sampai saat ini, karena saking menariknya begitu banyak solusi yang bisa kita dapatkan. Dari yang bekerjasama dengan orang lain hingga yang berbisnis tanpa modal yang sedang tren saat ini. Tentunya banyak yang terbentur masalah atau buntu jika pertanyaan cara memulai bisnis ini dilontarkan entah dari tidak ada modal, hingga yang takut menghadapi resiko rugi yang ada. Akan tetapi perlu kita sadari bersama untuk meraih suatu hal entah itu dalam bisnis maupun dalam hal kehidupan kita membutuhkan proses dan usaha untuk mewujudkannya. Mudah tidaknya hal itu tercapai tergantung tingkat hasil yang ingin kita capai, jika kita ingin mendapatkan hasil yang besar maka kita pun membutuhkan usaha yang besar untuk mencapainya. Seperti kata pepatah impian besar itu sudah satu paket dengan masalah yang besar pula. Oleh sebab itu perlu sekali kiranya seseorang untuk membenahi mind set nya terhadap suatu hal sebelum orang tersebut menghadapinya. Sehingga akan terjadi kesiapan secara mental dan siap menghadapi segala macam kesulitan yang bakal dihadapi, siap jatuh bangun, siap bersakit-sakit dahulu. Karena memang begitulah hukum alamnya, jika kita menginginkan sesuatu hal kita maka kita harus mengorbankan suatu hal juga entah itu berupa pikiran kita , waktu kita, tenaga kita, biaya yang banyak untuk mencapainya. Nah itulah pentingnya mempunyai mind set yang benar disegala bidang, tujuannya jelas supaya kita lebih tahan banting yang akhirnya kita bisa mencapai segala macam tujuan yang ingin kita capai. Setelah mind set perlu juga kita punyai adalah passion , saya yakin setiap dari kita mempunyai passion atau suatu hal yang kita sukai jika kita melakukannya bahkan tanpa disuruh-suruh pun kita enjoy melakukannya. Inilah salah satu hal yang lebih mempermudah kita untuk membuka usaha, karena dengan dukungan passion kita akan jauh lebih siap dan bahkan terasa kita tidak bekerja karena kita selalu enjoy melakukan apa yang menjadi kesukaan kita itu. Jadi bagi orang lain mungkin melihat kita bekerja keras akan tetapi bagi kita , itu adalah suatu hal yang mengasyikan. Nah inilah salah satu kunci kita bisa membuka usaha dengan mudah dan bahkan salah satu kunci pengusaha-pengusaha kelas dunia dari Bill Gates hingga ke Steve Jobs mereka dengan senang hati melakukan pekerjaan mereka, bahkan hingga berjam-jam tiap harinya untuk menyelesaikan proyek-proyek ambisius dan menarik buat mereka. Jadi wajar hasil kerjanya pun cukup mengesankan. Bisa dibayangkan begitu powerfull nya kekuatan dan semangat kita jika mind set yang benar ditambah passion. Setelah passion adalah komunitas. Inilah kegiatan yang menurut saya sangat inspiratif dan memberikan dampak positif yang luar biasa, terlebih terhadap komunitas yang sesuai dengan bidang kita. Dengan komunitas kita bisa mendapatkan ilmu baru yang belum didapat oleh orang lain, kita bisa berbagi, kebutuhan sosial kita tersalurkan, kita bisa mendapatkan ilmu
baru, kita bisa mendapatkan teman baru dan masih banyak lagi hal-hal positif yang bakal kita terima. REFERENSI Mawardi,Dodi. 2009. Belajar Goblok dari Bob Sadino. Kintamadu.
http://www.google.co.id