KEBIIlKAN
KEHUTlNAN
Teori da
Terima kasih. ..
ya Allah, yang menghadirkanku ke dunia walau sementara,
pada kedua orangtua yang menuntunku melihat dunia yang
luas menjadi bermakna,
untuk isiri dan ketiga anakku yang membuat dunia kecilku
indah berwarna.
- Dodik Ridho Nurrochmat
KEBIJAKAN PEMBANGUNA
KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
Teori dan Implementasi
Terima kasih. ..
llah, yang menghadirkanku ke dunia walau sementara,
kedua orangtua yang memmtunku melihat dunia yang
luas menjadi bermakna,
tu): istri dan ketiga anakku yang membuat dunia kecilku
indah berwarna.
DODIK RIDHO NURROCHMAT
DUDUNG DARUSMAN
METI EKAYANI
- Dodik Ridho Nurrochmat-
. ~-
' ,
, .
I
Penerbit IPB Press Kam pus IPB Tama n Kencana,
Kota Boga r - In donesia
}udul Buku: KEBI JAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan lrn plernentasi
Penulis: Dodi k Rid ho Nurroch rna r Dudung D aru sman
Men Ekayan i Penyuntlng Bahasa: D w i Mu rti Nasri ri
D esain Sampul: And reas Levi Aladi n
Penata lsi : And reas Levi Aladin Ardhya Pratarna Korektor: Dini Ayu Lesra ri Nia Januarini
}umlah Halaman: 252 + 26 halaman romawi Edisi/Cetakan: . Cerakan I, Februari 2016
PT Pen erbit IPB Press Anggota lKAP I Kamp us IPB Tama n Kenca na Jl. Taman Kenca na N o. 3, Bogor 16 128 Telp, 0251 - 8355 158 E-ma il: ipb p ress@ymai l.com ISBN : 978-979-493-898-0 Dice rak oleh Percerakan IP B, Bogo r - Ind o nesia lsi d i Lua r Ta nggung Jawab Percerakan
© 2016. HA K C IPTA DlLINDUNG I OLEH UN DANG-UN D AN G Dila rang mengutip atau me mpe rbanyak sebag ian ata u selu ruh isi buku tanpa izin rertulis dari penerbir
pun pasri orang ran scorang a pandanga dapar me Kerancua sarunya) membah lalu, ker koordina Departe n
Bogor (I Pembang benak sa kompere
PENGANTAR
(UNGAN
Banyak orang keliru memahami kebijakan kehuranan sebaras tentang pelaksanaan regulasi. 5aya terpacu unruk segera menuntaskan penulisan buku ini, karena untuk kesekian kalinya ada mahasiswa yang menemui saya dan meI?inta menjadi pembimbing akademik untuk penelitian kebijakan kehutanan. Ketika saya bertanya mengapa ingin rnelakukan riset kebijakan, jawabannya sungguh tidak terduga. Banyak di antaranya ingin melakukan riser kebijakan karena merasa lemah dalam perhitungan marernatika, lemah dalam analisis ekonorni, lemah dalam memahami kornpleksiras permasalahan sosial, dan sederet kelemahan lain. Tentu saya tetap menerima dengan senang hati, siapa pun yang ingin mendalami kebijakan kehuranan, namun sangat mernprihatinkan jika orang terpaksa mengambil bidang ilmu ini karena merasa tidak memiliki pilihan lain. 5aya tidak hendak memasang kualifikasi tinggi pada mahasiswa yang ingin mendalami kebijakan kehutanan sebagaimana umumnya diterapkan di perguruan tinggi negara-negara maju, retapi siapa pun pasti akan khawatir jika perumusan kebijakan dilakukan oleh orang orang yang tidak kompeten. Tidak harus seperti "superman" unruk menjadi seorang anal is kebijakan kehuranan, terapi tentu harus memiliki keluasan pandangan dan ketertarikan untuk mempelajari ban yak ilmu terkait agar dapar merumuskan opsi-opsi kebijakan secara komprehensif. Kerancuan pandangan terhadap ilmu kebijakan kehutanan terjadi (salah sarunya) karena sejauh ini di Indonesia belum ada buku teks yang khusus membahas ilmu kebijakan kehutanan secara tersrruktur. Tujuh rabun lalu, ketika saya dirninra unruk mengembangkan sekaligus menjadi koordinator dua rnata kuliah baru sesuai dengan hasil evaluasi kurikulum Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehuranan, Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu Analisis Kebijakan Kehutanan (5-1) dan Kebijakan Pembangunan Kehutanan (5-3). Hal yang pertama kali terbersit dalarn benak saya adalah bagaimana meramu bahan ajar yang sesuai dengan level kornperensi mahasiswa dan relevan dengan realitas permasalahan kehuranan
T~ ....rt
dan Implernentasi
di Indonesia. Pengumpulan referensi untuk bahan ajar bukan hal yang sulit karena sebenarnya kedua mata kuliah ini bukan hal yang baru dalam kurikulum pendidikan kehuranan internasional. Di Universitas Goettingen Jerman, di mana saya menyelesaikan studi S-2 dan S-3 (1997-2005), Forest Development Policy adalah salah satu mara kuliah wajib . Saya juga berunrung dirninta menjadi asisren dosen dan dilibarkan dalam proses penyusunan buku Forest Policy Analysis oleh Professor Max Krott di sela waktu penyelesaian rugas akhir studi doktoral di Institute ofForest Policy and Nature Conservation. Selain iru, buku-buku teks tentang kebijakan publik, politlk, dan ekonomi pembangunan sangat mudah dirernui di perpustakaan maupun roko-toko buku. Pendek kata, saya tinggal meramu berbagai buku referensi yang ada dan memadukannya dengan pengalaman yang saya miliki maka (seharusnya) segera tersaji buku teks yang sesuai. Faktanya, rernyata tidak mudah untuk menyusun buku teks, Walaupun saya relah menulis cukup banyak buku dan artikel, namun menulis buku teks retaplah sebuah kemewahan bagi saya. Sungguh saya merasa bersalah, bertahun-tahun mengajar kebijakan kehuranan tanpa menggunakan buku teks yang memadai. Memang saya banyak memberikan referensi yang dapat dipelajari oleh mahasiswa, namun mernbuat sintesis dari berbagai sumber, yang kadang-kadang pemikirannya berseberangan, tentu bukan hal yang mudah bagi kebanyakan mahasiswa. Saru hal yang saya rasakan paling sulit dalam penulisan buku teks ini adalah menghubungkan substansi dengan permasalahan kehuranan dan ke-Indonesia an. Sejauh pengetahuan saya, buku ini adalah buku teks pertama yang membahas kebijakan pembangunan dalam konteks kehutanan dan lingkungan Indonesia. Oleh karena itu, tamangan terbesarnya adalah memastikan bahwa isi buku relevan dengan realiras permasalahan kehutanan di Indonesia dan mengupayakan subsransidi dalamnya tetap kontekstual di tengah perubahan kebijakan yang sangat sering terjadi di negara ini, Tamangan kedua, yang ternyata juga tidak mudah adalah memilih dan meramu topik-ropik bahasan terkait kebijakan kehutanan yang spektrumnya sangat luas dan beragam dalam sebuah buku teks yang jumlah halamannya terbaras, Tahun 2009-2010, Dr. Jesus c. Fernandez, pada waktu itu Coordinator SEANAFE-ICRAF, mengin isiasi sebuah lokakarya di RECOFTC Bangkokyang rnelibatkan para pen gajar dan perninat kebijakan kehutanan untl).b,.berdlskusi temang standar rnateri ajar yang sesuai untuk rnata kuliah kebijakan kehutanan di negara
vi
negara ASEAN. Meskipun pertemuan tersebut telah menghasilkan sebuah buku yang berjudul "Teaching Forest Policy Analysis. A Guide for Forestry Departments and University Faculties in Southeast Asia: Principles, Examples, and MaterialsWorking Document" (RECOF T C 2010), namun pada kenyaraannya menyusun sebuah buku teks kebijakan kehutanan dengan "srandar baku" yang kompatibel dengan kurikulum seluruh pendidikan tinggi kehutanan di Indonesia, apalagi di lingkup ASEAN dan dunia, sarna sekali bukan hal yang sederhana. Oleh karena itu, dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki, saya ~emberanikan diri unruk menyusun sebuah buku teks "Kebijakan Pembangunan Kehutanan dan Lingkungan" yang relevan dengan konteks kehutanan Indonesia. Buku ini disusun dalam 14 bab yang secara filosofis memiliki keterkaitan satu dengan lainnya. Namun demikian, beberapa bab juga dapat disampaikan dalam pembahasan perkuliahan yang terpisah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan pengalaman saya mengajar, misalnya , tiga bab pertama dari buku ini secara umum dapat diberikan sebagai bahan kuliah Analisis Kebijakan Kehuranan untuk mahasiswa S-l Semester VII. Beberapa bab juga dapat menjadi referensi bagi mara kuliah S-2 Kebijakan Pembangunan dan Pengelolaan Sumber daya Alam , Kehuranan Internasional, dan Politik Kehutanan, Secara keseluruhan, mahasiswa S-3 program studi Ilmu Pengelolaan Hutan (IPH) sesuai dengan tunturan standar kompetensi yang digariskan oleh IPB harus menguasai semua rnateri Kebijakan Pembangunan Kehuranan dalam buku ini.
Bab 1 dari buku ini menjelaskan dasar-dasar teori kebijakan yang mencakup pengertian kebijakan, proses pembuatan kebijakan, ruang lingkup dan terminologi kebijakan, fungsi dan asas pernbuatan kebijakan, serta siklus kebijakan. Bab 2 membahas teori pengambilan kepurusan dan masalah kegagalan kebijakan . Dalam bab ini dijelaskan faktor-fakror yang memengaruhi pengambilan keputusan, tipologi model pengambilan keputusan, dan teori kegagalan kebijakan.
Bab 3 menguraikan berbagai rnetode analisis kebijakan, di amaranya anatomi metode analisis kebijakan, rnetode analisis kebijakan yang terdiri atas rnetode metode analisis kebijakan berdasarkan proses dan akibat, instrumen kebijakan ...... (regulasi, administrasi, ekonorni, dan inforrnasi), analisis performa kebijakan, dan langkah-langkah dalam melakukan analisis kebijakan yang efektif
vii
T~ ....rt
dan Implernentasi
di Indonesia. Pengumpulan referensi untuk bahan ajar bukan hal yang sulit karena sebenarnya kedua mata kuliah ini bukan hal yang baru dalam kurikulum pendidikan kehuranan internasional. Di Universitas Goettingen Jerman, di mana saya menyelesaikan studi S-2 dan S-3 (1997-2005), Forest Development Policy adalah salah satu mara kuliah wajib . Saya juga berunrung dirninta menjadi asisren dosen dan dilibarkan dalam proses penyusunan buku Forest Policy Analysis oleh Professor Max Krott di sela waktu penyelesaian rugas akhir studi doktoral di Institute ofForest Policy and Nature Conservation. Selain iru, buku-buku teks tentang kebijakan publik, politlk, dan ekonomi pembangunan sangat mudah dirernui di perpustakaan maupun roko-toko buku. Pendek kata, saya tinggal meramu berbagai buku referensi yang ada dan memadukannya dengan pengalaman yang saya miliki maka (seharusnya) segera tersaji buku teks yang sesuai. Faktanya, rernyata tidak mudah untuk menyusun buku teks, Walaupun saya relah menulis cukup banyak buku dan artikel, namun menulis buku teks retaplah sebuah kemewahan bagi saya. Sungguh saya merasa bersalah, bertahun-tahun mengajar kebijakan kehuranan tanpa menggunakan buku teks yang memadai. Memang saya banyak memberikan referensi yang dapat dipelajari oleh mahasiswa, namun mernbuat sintesis dari berbagai sumber, yang kadang-kadang pemikirannya berseberangan, tentu bukan hal yang mudah bagi kebanyakan mahasiswa. Saru hal yang saya rasakan paling sulit dalam penulisan buku teks ini adalah menghubungkan substansi dengan permasalahan kehuranan dan ke-Indonesia an. Sejauh pengetahuan saya, buku ini adalah buku teks pertama yang membahas kebijakan pembangunan dalam konteks kehutanan dan lingkungan Indonesia. Oleh karena itu, tamangan terbesarnya adalah memastikan bahwa isi buku relevan dengan realiras permasalahan kehutanan di Indonesia dan mengupayakan subsransidi dalamnya tetap kontekstual di tengah perubahan kebijakan yang sangat sering terjadi di negara ini, Tamangan kedua, yang ternyata juga tidak mudah adalah memilih dan meramu topik-ropik bahasan terkait kebijakan kehutanan yang spektrumnya sangat luas dan beragam dalam sebuah buku teks yang jumlah halamannya terbaras, Tahun 2009-2010, Dr. Jesus c. Fernandez, pada waktu itu Coordinator SEANAFE-ICRAF, mengin isiasi sebuah lokakarya di RECOFTC Bangkokyang rnelibatkan para pen gajar dan perninat kebijakan kehutanan untl).b,.berdlskusi temang standar rnateri ajar yang sesuai untuk rnata kuliah kebijakan kehutanan di negara
vi
negara ASEAN. Meskipun pertemuan tersebut telah menghasilkan sebuah buku yang berjudul "Teaching Forest Policy Analysis. A Guide for Forestry Departments and University Faculties in Southeast Asia: Principles, Examples, and MaterialsWorking Document" (RECOF T C 2010), namun pada kenyaraannya menyusun sebuah buku teks kebijakan kehutanan dengan "srandar baku" yang kompatibel dengan kurikulum seluruh pendidikan tinggi kehutanan di Indonesia, apalagi di lingkup ASEAN dan dunia, sarna sekali bukan hal yang sederhana. Oleh karena itu, dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki, saya ~emberanikan diri unruk menyusun sebuah buku teks "Kebijakan Pembangunan Kehutanan dan Lingkungan" yang relevan dengan konteks kehutanan Indonesia. Buku ini disusun dalam 14 bab yang secara filosofis memiliki keterkaitan satu dengan lainnya. Namun demikian, beberapa bab juga dapat disampaikan dalam pembahasan perkuliahan yang terpisah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan pengalaman saya mengajar, misalnya , tiga bab pertama dari buku ini secara umum dapat diberikan sebagai bahan kuliah Analisis Kebijakan Kehuranan untuk mahasiswa S-l Semester VII. Beberapa bab juga dapat menjadi referensi bagi mara kuliah S-2 Kebijakan Pembangunan dan Pengelolaan Sumber daya Alam , Kehuranan Internasional, dan Politik Kehutanan, Secara keseluruhan, mahasiswa S-3 program studi Ilmu Pengelolaan Hutan (IPH) sesuai dengan tunturan standar kompetensi yang digariskan oleh IPB harus menguasai semua rnateri Kebijakan Pembangunan Kehuranan dalam buku ini.
Bab 1 dari buku ini menjelaskan dasar-dasar teori kebijakan yang mencakup pengertian kebijakan, proses pembuatan kebijakan, ruang lingkup dan terminologi kebijakan, fungsi dan asas pernbuatan kebijakan, serta siklus kebijakan. Bab 2 membahas teori pengambilan kepurusan dan masalah kegagalan kebijakan . Dalam bab ini dijelaskan faktor-fakror yang memengaruhi pengambilan keputusan, tipologi model pengambilan keputusan, dan teori kegagalan kebijakan.
Bab 3 menguraikan berbagai rnetode analisis kebijakan, di amaranya anatomi metode analisis kebijakan, rnetode analisis kebijakan yang terdiri atas rnetode metode analisis kebijakan berdasarkan proses dan akibat, instrumen kebijakan ...... (regulasi, administrasi, ekonorni, dan inforrnasi), analisis performa kebijakan, dan langkah-langkah dalam melakukan analisis kebijakan yang efektif
vii
------ -------.; "--_._ - - - .......
'I eo ri dan Implc:mc:ntasi
Bab 4 membahas reori kepenringan dan peran ilmuwan. Bab ini mempelajari dasar-dasar teori kepenringan (interests), dialekrika kepenringan global versus lokal, keterkaitan konsep informasi, kepenringan, dan kekuasaan, tipologi akror dalam pernbuatan kepurusan, tipologi ilmuwan dalam proses pernbuatan
substirusi impor dan promosi ekspor yang meliputi instrumen tarif, kuota, subsidi, rnoneter, dan inovasi teknologi, pengaruh perubahan pendapatan terhadap permintaan, kartel perdagangan, keuntungan dan kerugian strategi
kebijakan, dan dialekrika pernanfaatan ilmu pengetahuan.
substitusi impor dan promosi ekspor, serta strarcgi pengentasan kerniskinan (poverty oriented strategy).
Bab 5 menjdaskan teori diskursus dan analisis koriten, yang rnernpelajari
Bah 11 menjelaskan
konsep
desentralisasi
sebagai
opsi
pendekatan
pengerrian dan dasar teori diskursus, pengertian dan tahapan an alisis
pembangunan. Bab ini mernbahas pengertian dan kategori desenrralisasi,
konren , pengembangan sistern kategori dan pengkodean reks , framing dan
desentralisasi sebagai opsi sisrern tara kelola, tujuan dcsentralisasi pengelolaan
agenda setting, serta diskursus sebagai alar analisis kebijakan kehutanan dan lingkungan.
sumber daya alam, desentralisasi kehutanan di ringkar tapak, beragam praktik desentralisasi kehuranan, dan realitas politik di daerah,
Bah 6 mengurai reori-reori pembangunan dan srrategi pemerataan. Dalarn
Bah 12 mendiskusikan teori partisipasi dalam pembangunan dan pengelolaan
bab ini dibahas konsep neraca pembangunan nasional, teori pendapatan
sumber daya alam, yang mencakup pengertian partisipasi, partisipasi dalam
nasional , pendckaran perhirungan Produk Oomestik Bruto (I'OB) , konsep nilai rambah dalam perhitungan I'OB, pendapatan daerah , pendaparan
pengelolaan sumber daya alam, tingkatan partisipasi, serra aplikasi konsep partisipasi dalam pengelolaan sumber daya alamo
per kapira, pendekaran Purchasing Power Parity (1'1'1'), teori pertumbuhan
Bab 13 membahas teori modal sosial dan modal politik dalam pengelolaan
dan pemerataan pembangunan, koefisien Gini , reori Kuznets (in verted
sumber daya alarn, yang meliputi pengertian dan dasar teori modal sosial dan
"U" hypoth esis), kurva Lorenz, dan penggunaan kurva Lorenz dalam kajian kehuranan,
modal politik, modal sosial dalam perspekrif individu, modal sosial dalam
Bab 7 membahas teori dan kritik rerhadap ekonomi pasar, yang menjelaskan dasar-dasar ekonomi pasar, perrninraan dan penawaran agregat, teori
transformasi modal sosial menjadi modal polirik, serta irnplernentasi konsep modal sosial dan kelembagaan pengelolaan sumber daya alam.
perspekrif publik, modal sosial dan biaya pengdolaan sumber daya alam,
keseimbangan pasar (market equilibrium), scrta intcrvensi kebijakan untuk
Bah 14 sebagai bab terakhir dalam buku ini menjclaskan konsep tata kelola
stabilisasi harga melalui penetapan harga dasar dan harga atap.
kehutanan dan pengelolaan sumber daya alamo Oalam bab ini dibahas
Bab 8 menjelaskan neraca pembangunan berwawasan lingkungan. Bab ini
pengertian tata kelola, konsep tara kelola demokraris, tara kelola efektif, tata
menguraikan urgensi neraca pembangunan berwawasan lingkungan, neraca sumber daya alarn sebagai indikator pembangunan, nilai ekonomi sumber daya alarn , pendekatan perhirungan I'OB hijau, dan kebijakan pemungkin
kelola bersih, dan tata kelola yang ba ik, konsep pemanfaatan sumber daya alarn, konsep pilihan rasional dan aksi kolektif strategi tara kelola kelembagaan
unruk neraca pembangunan berwawasan lingkungan.
Bah 9 menguraikan kebijakan rarif dalam pengelolaan sumber daya alarn, yang rncmbahas instrumcn kebijakan fiskal, khususnya tarif dalam pengelolaan sumber daya alam, pengertian pajak dan beberapa jenis pajak rerkait kehutanan, pcngertian rerribusi , Penerimaan Negara Bukan Paj ak (PNBP) kchuranan, gradingfee, serta dana promos~ asosiasi. Bab 10 m cmbahas straregi pembangunan dan pengclolaan sumber daya alam yang mcnjclaskan siruasi Iingkaran setan (vicious circle) pembangunan, pendek at an pcmban gunan (balanced & unbalanced growth theories), srrategi
viii
pengelolaan huran di Indonesia yang meliputi konsep tara kelola kehutanan , tafsir kewenangan tenurial kehutanan, dan rekonstruksi sistern pengelolaan dan pemanfaatan huran, Banyak pihak berkontrlbusi langsung ataupun tidak langsung atas terbitnya buku ini. lsi yang tertulis dalam buku ini merefleksikan akumulasi ilmu, pengetahuan, pemahanan, dan pengalaman yang saya peroleh di berbagai jenjang pendidikan, pekerjaan, maupun interaksi dengan berbagai pihak. Tidak dipungkiri, ppla pikir saya dalam analisis kebijakan sangat kental diwarnai oleh pemikiran Profesor Max Krott, pembimbing akadernik ketika penulis menempuh studi 5-3 di Institute afForest Policy & Nature Conservation,
ix
------ -------.; "--_._ - - - .......
'I eo ri dan Implc:mc:ntasi
Bab 4 membahas reori kepenringan dan peran ilmuwan. Bab ini mempelajari dasar-dasar teori kepenringan (interests), dialekrika kepenringan global versus lokal, keterkaitan konsep informasi, kepenringan, dan kekuasaan, tipologi akror dalam pernbuatan kepurusan, tipologi ilmuwan dalam proses pernbuatan
substirusi impor dan promosi ekspor yang meliputi instrumen tarif, kuota, subsidi, rnoneter, dan inovasi teknologi, pengaruh perubahan pendapatan terhadap permintaan, kartel perdagangan, keuntungan dan kerugian strategi
kebijakan, dan dialekrika pernanfaatan ilmu pengetahuan.
substitusi impor dan promosi ekspor, serta strarcgi pengentasan kerniskinan (poverty oriented strategy).
Bab 5 menjdaskan teori diskursus dan analisis koriten, yang rnernpelajari
Bah 11 menjelaskan
konsep
desentralisasi
sebagai
opsi
pendekatan
pengerrian dan dasar teori diskursus, pengertian dan tahapan an alisis
pembangunan. Bab ini mernbahas pengertian dan kategori desenrralisasi,
konren , pengembangan sistern kategori dan pengkodean reks , framing dan
desentralisasi sebagai opsi sisrern tara kelola, tujuan dcsentralisasi pengelolaan
agenda setting, serta diskursus sebagai alar analisis kebijakan kehutanan dan lingkungan.
sumber daya alam, desentralisasi kehutanan di ringkar tapak, beragam praktik desentralisasi kehuranan, dan realitas politik di daerah,
Bah 6 mengurai reori-reori pembangunan dan srrategi pemerataan. Dalarn
Bah 12 mendiskusikan teori partisipasi dalam pembangunan dan pengelolaan
bab ini dibahas konsep neraca pembangunan nasional, teori pendapatan
sumber daya alam, yang mencakup pengertian partisipasi, partisipasi dalam
nasional , pendckaran perhirungan Produk Oomestik Bruto (I'OB) , konsep nilai rambah dalam perhitungan I'OB, pendapatan daerah , pendaparan
pengelolaan sumber daya alam, tingkatan partisipasi, serra aplikasi konsep partisipasi dalam pengelolaan sumber daya alamo
per kapira, pendekaran Purchasing Power Parity (1'1'1'), teori pertumbuhan
Bab 13 membahas teori modal sosial dan modal politik dalam pengelolaan
dan pemerataan pembangunan, koefisien Gini , reori Kuznets (in verted
sumber daya alarn, yang meliputi pengertian dan dasar teori modal sosial dan
"U" hypoth esis), kurva Lorenz, dan penggunaan kurva Lorenz dalam kajian kehuranan,
modal politik, modal sosial dalam perspekrif individu, modal sosial dalam
Bab 7 membahas teori dan kritik rerhadap ekonomi pasar, yang menjelaskan dasar-dasar ekonomi pasar, perrninraan dan penawaran agregat, teori
transformasi modal sosial menjadi modal polirik, serta irnplernentasi konsep modal sosial dan kelembagaan pengelolaan sumber daya alam.
perspekrif publik, modal sosial dan biaya pengdolaan sumber daya alam,
keseimbangan pasar (market equilibrium), scrta intcrvensi kebijakan untuk
Bah 14 sebagai bab terakhir dalam buku ini menjclaskan konsep tata kelola
stabilisasi harga melalui penetapan harga dasar dan harga atap.
kehutanan dan pengelolaan sumber daya alamo Oalam bab ini dibahas
Bab 8 menjelaskan neraca pembangunan berwawasan lingkungan. Bab ini
pengertian tata kelola, konsep tara kelola demokraris, tara kelola efektif, tata
menguraikan urgensi neraca pembangunan berwawasan lingkungan, neraca sumber daya alarn sebagai indikator pembangunan, nilai ekonomi sumber daya alarn , pendekatan perhirungan I'OB hijau, dan kebijakan pemungkin
kelola bersih, dan tata kelola yang ba ik, konsep pemanfaatan sumber daya alarn, konsep pilihan rasional dan aksi kolektif strategi tara kelola kelembagaan
unruk neraca pembangunan berwawasan lingkungan.
Bah 9 menguraikan kebijakan rarif dalam pengelolaan sumber daya alarn, yang rncmbahas instrumcn kebijakan fiskal, khususnya tarif dalam pengelolaan sumber daya alam, pengertian pajak dan beberapa jenis pajak rerkait kehutanan, pcngertian rerribusi , Penerimaan Negara Bukan Paj ak (PNBP) kchuranan, gradingfee, serta dana promos~ asosiasi. Bab 10 m cmbahas straregi pembangunan dan pengclolaan sumber daya alam yang mcnjclaskan siruasi Iingkaran setan (vicious circle) pembangunan, pendek at an pcmban gunan (balanced & unbalanced growth theories), srrategi
viii
pengelolaan huran di Indonesia yang meliputi konsep tara kelola kehutanan , tafsir kewenangan tenurial kehutanan, dan rekonstruksi sistern pengelolaan dan pemanfaatan huran, Banyak pihak berkontrlbusi langsung ataupun tidak langsung atas terbitnya buku ini. lsi yang tertulis dalam buku ini merefleksikan akumulasi ilmu, pengetahuan, pemahanan, dan pengalaman yang saya peroleh di berbagai jenjang pendidikan, pekerjaan, maupun interaksi dengan berbagai pihak. Tidak dipungkiri, ppla pikir saya dalam analisis kebijakan sangat kental diwarnai oleh pemikiran Profesor Max Krott, pembimbing akadernik ketika penulis menempuh studi 5-3 di Institute afForest Policy & Nature Conservation,
ix
Teori dan Implementasi
Georg-August University of Goettingen di Jerman. Bagi mahasiswa asing, terutama yang berasal dari negara berkembang, pasti merasakan perjuangan yang luar biasa berat untuk mendapatkan kepercayaan dan "kredibiliras akademik" dari dosen pembimbing di negara maju. Walaupun harus melalui proses yang tidak singkat, saya sangat bersyukur menjadi salah satu dari sedikit mahasiswa yang (merasa) mendapat kepercayaan itu. Tulisan ini juga diwarnai ban yak pemikiran dari Profesor Regina Birner sebagai ko-pembimbing studi doktoral, yang di sela-sela kesibukannya sebagai peneliti inrernasional di Goettingen dan Washington DC (pada waktu itu) selalu menyediakan waktu berdiskusi. Ia tidak hanya berjasa dalam membekali berbagai teori dan metodologi penel itian sosial, retapi juga menunrun untuk selalu berpikir logis dan sisrernatis, Saya harus banyak berterima kasih kepada Profesor Roland Olschewski yang mernbuat saya sangat menikmati kuliah ekonomi pembangunan yang diajarkannya. Darinya saya belajar bagaimana menyajikan masalah ekonomi yang sangat rumit dibaca dalam buku teks menjadi lebih mudah, menarik, dan menyenangkan untuk dipelajari dalam perkuliahan. Saya berunrung pernah menjadi mahasiswa bimbingannya semasa menempuh pendidikan S-2 di Jerman. Profesor Arsparlan Akca memberikan pelajaran yang tidak pernah saya lupakan karena tanpa ragu memberikan angka sempurna, bahkan sebelum saya menyelesaikan soal perhitungan dalam ujian invenrarisasi hutan dan statistik, mara kuliah yang masih sulit saya cerna filosofinya ketika menempuh kuliah sarjana di IPB. Baginya angka hasil perhitungan hanyalah variabel ikutan dari sebuah filosofi dan metodologi, yang dengan kemajuan teknologi saat ini dapat diklik dengan mudah dalam program kornputer. Tentu saya juga banyak berterima kasih kepada para dosen pembimbing saya di Fakultas Kehutanan IPB. Sebagai pembimbing akademik pada masa pendidikan S-I, Profesor Hardjanto menanamkan penringnya menjaga erika dan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Hal yang sebenarnya sederhana, tetapi tidak mudah dilekatkan pada diri anak rnuda jawa-Tirnuran seperti saya yang turnbuh dalam budaya egaliter dan aktivis mahasiswa yang penuh gejolak. Profesor Dudung Darusman tidak hanya sebagai pembimbing akademik, tetapi juga sosok yang menjadi panutan para mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB, tentu saya salah saru di antaranya. Ketika saya m5njadi Kerua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB, beliqu menjabat sebagai Dekan yang dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan mernberikan arahan yang
x
-
-~-o--- -
- - -...........---..--=
menyejukkan. Satu kalimat bijak beliau yang rerpatri dalam ingatan, "Ciri utarna dari seorang intclektual adalah mudah mengerti retapi tidak mudah rnenerima. " Kata bijak ini menjadi salah satu mantra sakti yang (berusaha) saya pegang hingga kini, Terlalu banyak kata-kata bijak dan ilmu beliau yang secara sadar atau tidak saya tuangkan dalam buku ini. Saya meminta beliau untuk memberikan masukan, kontribusi keilmuan, dan arahan kebijakan untuk memperkaya buku ini. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada guru saya, Profesor Dudung Darusman yang bersedia mendampingi saya sebagai co-author. Orang yang baik dan pintar tidak hanya ada di dalam cerita. Setidaknya irulah yang saya tangkap ketika menjadi asisten dari Bapak Ir. Wardono Saleh di sebuah perusahaan kehutanan di Jakarta. Dalam masa kurang dari dua tahun saya bekerja bersama bcliau, saya melihat beliau menerapkan cara bisnis yang san tun dan selalu berempati pada mitra. Pernah suatu ketika saya dirninra merevisi draft Surar Perjanjian Kerjasama (SPK) yang saya konsep karena terlalu menguntungkan pihak kami. Kata beliau, "Walaupun mungkin mitra kita setuju, tetapi kira tidak boleh membuat perjanjian yang berat sebelah karena model kerja sarna seperti ini pasti tidak akan langgeng. " Saya merasa sangat beruntung dapat terlibat aktif dalam organisasi profesi. Saya berterima kasih kepada Profesor San Afri Awang dan Ir. Poedji Churniawan, M.Si masing-masing sebagai Ketua Umum DPP Persaki Periode 2008-2011/2011-2015 dan Periode 2015-2018 yang telah memberikan kepercayaan kepada saya sebagai pengurus dan Ketua Dewan Pakar. Melalui DPP PERSAKI sedikit banyak saya dapat mernotret dinamika permasalahan kehutanan Indonesia secara langsung dari berbagai sudut pandang. Keterlibatan saya dalam kepengurusan International Union ofForest Research Organisations (IUFRO) memaksa saya terlibat langsung dalam beberapa forum pengambilan keputusan di organisasi profesi kehutanan internasional. Walaupun negosiasi adalah bagian dari ilmu kebijakan yang saya ajarkan, dalam praktiknya panggung diplomasi tidak pernah menjadi arena yang nyaman bagi seorang akademisi seperti saya yang penguasaan bahasa internasional dan ilmu diplomasi praktisnya sangat terbaras, Jika dicermati ini adalah fenomena umum di negara kita, Diplomasi internasional kita lemah karena "orang yang menguasai diplomasi .kurang paham substansi, sementara orang yang paham substansi kurang menguasa] diplomasi. "
xi
Teori dan Implementasi
Georg-August University of Goettingen di Jerman. Bagi mahasiswa asing, terutama yang berasal dari negara berkembang, pasti merasakan perjuangan yang luar biasa berat untuk mendapatkan kepercayaan dan "kredibiliras akademik" dari dosen pembimbing di negara maju. Walaupun harus melalui proses yang tidak singkat, saya sangat bersyukur menjadi salah satu dari sedikit mahasiswa yang (merasa) mendapat kepercayaan itu. Tulisan ini juga diwarnai ban yak pemikiran dari Profesor Regina Birner sebagai ko-pembimbing studi doktoral, yang di sela-sela kesibukannya sebagai peneliti inrernasional di Goettingen dan Washington DC (pada waktu itu) selalu menyediakan waktu berdiskusi. Ia tidak hanya berjasa dalam membekali berbagai teori dan metodologi penel itian sosial, retapi juga menunrun untuk selalu berpikir logis dan sisrernatis, Saya harus banyak berterima kasih kepada Profesor Roland Olschewski yang mernbuat saya sangat menikmati kuliah ekonomi pembangunan yang diajarkannya. Darinya saya belajar bagaimana menyajikan masalah ekonomi yang sangat rumit dibaca dalam buku teks menjadi lebih mudah, menarik, dan menyenangkan untuk dipelajari dalam perkuliahan. Saya berunrung pernah menjadi mahasiswa bimbingannya semasa menempuh pendidikan S-2 di Jerman. Profesor Arsparlan Akca memberikan pelajaran yang tidak pernah saya lupakan karena tanpa ragu memberikan angka sempurna, bahkan sebelum saya menyelesaikan soal perhitungan dalam ujian invenrarisasi hutan dan statistik, mara kuliah yang masih sulit saya cerna filosofinya ketika menempuh kuliah sarjana di IPB. Baginya angka hasil perhitungan hanyalah variabel ikutan dari sebuah filosofi dan metodologi, yang dengan kemajuan teknologi saat ini dapat diklik dengan mudah dalam program kornputer. Tentu saya juga banyak berterima kasih kepada para dosen pembimbing saya di Fakultas Kehutanan IPB. Sebagai pembimbing akademik pada masa pendidikan S-I, Profesor Hardjanto menanamkan penringnya menjaga erika dan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Hal yang sebenarnya sederhana, tetapi tidak mudah dilekatkan pada diri anak rnuda jawa-Tirnuran seperti saya yang turnbuh dalam budaya egaliter dan aktivis mahasiswa yang penuh gejolak. Profesor Dudung Darusman tidak hanya sebagai pembimbing akademik, tetapi juga sosok yang menjadi panutan para mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB, tentu saya salah saru di antaranya. Ketika saya m5njadi Kerua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB, beliqu menjabat sebagai Dekan yang dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan mernberikan arahan yang
x
-
-~-o--- -
- - -...........---..--=
menyejukkan. Satu kalimat bijak beliau yang rerpatri dalam ingatan, "Ciri utarna dari seorang intclektual adalah mudah mengerti retapi tidak mudah rnenerima. " Kata bijak ini menjadi salah satu mantra sakti yang (berusaha) saya pegang hingga kini, Terlalu banyak kata-kata bijak dan ilmu beliau yang secara sadar atau tidak saya tuangkan dalam buku ini. Saya meminta beliau untuk memberikan masukan, kontribusi keilmuan, dan arahan kebijakan untuk memperkaya buku ini. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada guru saya, Profesor Dudung Darusman yang bersedia mendampingi saya sebagai co-author. Orang yang baik dan pintar tidak hanya ada di dalam cerita. Setidaknya irulah yang saya tangkap ketika menjadi asisten dari Bapak Ir. Wardono Saleh di sebuah perusahaan kehutanan di Jakarta. Dalam masa kurang dari dua tahun saya bekerja bersama bcliau, saya melihat beliau menerapkan cara bisnis yang san tun dan selalu berempati pada mitra. Pernah suatu ketika saya dirninra merevisi draft Surar Perjanjian Kerjasama (SPK) yang saya konsep karena terlalu menguntungkan pihak kami. Kata beliau, "Walaupun mungkin mitra kita setuju, tetapi kira tidak boleh membuat perjanjian yang berat sebelah karena model kerja sarna seperti ini pasti tidak akan langgeng. " Saya merasa sangat beruntung dapat terlibat aktif dalam organisasi profesi. Saya berterima kasih kepada Profesor San Afri Awang dan Ir. Poedji Churniawan, M.Si masing-masing sebagai Ketua Umum DPP Persaki Periode 2008-2011/2011-2015 dan Periode 2015-2018 yang telah memberikan kepercayaan kepada saya sebagai pengurus dan Ketua Dewan Pakar. Melalui DPP PERSAKI sedikit banyak saya dapat mernotret dinamika permasalahan kehutanan Indonesia secara langsung dari berbagai sudut pandang. Keterlibatan saya dalam kepengurusan International Union ofForest Research Organisations (IUFRO) memaksa saya terlibat langsung dalam beberapa forum pengambilan keputusan di organisasi profesi kehutanan internasional. Walaupun negosiasi adalah bagian dari ilmu kebijakan yang saya ajarkan, dalam praktiknya panggung diplomasi tidak pernah menjadi arena yang nyaman bagi seorang akademisi seperti saya yang penguasaan bahasa internasional dan ilmu diplomasi praktisnya sangat terbaras, Jika dicermati ini adalah fenomena umum di negara kita, Diplomasi internasional kita lemah karena "orang yang menguasai diplomasi .kurang paham substansi, sementara orang yang paham substansi kurang menguasa] diplomasi. "
xi
......v ••
"I ........
AIIlPICIIU;Ula31
Saya juga berterima kasih kepada Rektor IPB Profesor Herry Suhardiyanto dan Wakil Rektor Bidang Sumber daya dan Kajian Strategis Profesor Herrnanto Siregar yang memberikan kepercayaan pada saya sebagai Direktur Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian IPB. Hal ini mengharuskan saya berinteraksi dengan stakeholder yang lebih beragam, memperluas cakrawala berpikir, dan mempertimbangkan berbagai rekornendasi kebijakan secara lebih kornprehensif Kepercayaan yang diberikan Profesor Cecep Kusmana selaku Ketua Program Studi Pengelolaan Sumber daya Alarn dan Lingkungan menjadi koordinator mk. Kebijakan Pembangunan Sumber daya Alarn dan Lingkungan di Sekolah Pascasarjana IPB mernberikan kesernpatan saya berinteraksi dengan sejawat tim pengajar dari berbagai kalangan, termasuk Dr. Siti Nurbaya Bakar yang sekarang diberi amanah menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rl, bersarna-sama merumuskan materi perkuliahan. Pada kesernpatan ini saya ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih pada beliau yang di tengah kesibukannya masih rnenyernpatkan diri turut memikirkan dan berpartisipasi secara langsung dalam pendidikan lingkungan hidup di perguruan tinggi. T erima kasih juga saya sarnpaikan kepada para pihak yang memberikan kepercayaan dan kesernparan pada saya untuk terlibat akrif dalam pergaulan ilmiah baik sebagai reviewer (rnitra bestari) ataupun editor di beberapa jurnal ilmiah nasional terakreditasi ataupun jurnal internasional bereputasi. Sebagai salah satu anggota editorial aduisory board jurnal ilmiah di Elsevier, saya beruntung memiliki kesernpatan membuka dan mewarnai jendela informasi ilmiah internasional. Akumulasi pengalaman dalam pergaulan ilmiah, disadari atau tidak, telah memperkaya konten buku ini dengan gagasan atau wacana yang sangat mungkin terinspirasi dari dialektika yang berkembang di berbagai tulisan yang pernah saya edit atau review.
saya memintanya menjadi co-author buku ini. Kepada ketiga anak-anak kami yang tersayang Andhika Akbar Nurrochrnat, Nugraha Akbar Nurrochmat, dan Amalia Azzahra N urrochmat, saya mengucapkan tcrirna kasih atas segala inspirasi dan motivasi yang menjadi kekuatan saya untuk berkarya. T eriring permohonan maaf karena sepenuhnya saya sadari kesibukan saya selama ini, termasuk dalam proses penulisan buku ini, relah mengurangi hak mereka mernperoleh limpahan perhatian ayahnya. Tidak ada kebahagian yang lebih besar bagi orang tua selain menyaksikan keberhasilan anak-anaknya menjadi orang yang berguna. Saya berharap buku ini dapat menjadi awal mewujudkan mimpi saya menerbirkan "tetralogi" buku tcks kebijakan kehutanan dengan merevisi tiga buku semi-populer yang telah diterbitkan sebelumnya menjadi buku teks, yaitu: Strategi Pengclolaan Hutan (Pustaka Pclajar 2005), Neraca Pembangunan Hijau (IPB Press 2010), dan Ekonomi Politik Kchutanan (INDEF 2012) untuk melengkapi buku Kebijakan Pembangunan Kehutanan dan Lingkungan ini, Semoga karya kecil yang masih jauh dari sempurna ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa, praktisi, dan pembaca pada umumnya. Taman Darmaga Permai - Bogar, Desember 2015 Dodik Ridho Nurrochmat
Tidak lupa, terimakasih kepada rekan-rekan di Direktorat Kajian Srrategis dan Kebijakan Pertanian (KSKP) IPB, khususnya sdr. Masbantar Sangaji, S.Pi dan Eny Widiya Astuti, STP yang mernbantu proses layouting buku ini. Akhirnya, terima kasih dan rasa sayang yang tulus saya persembahkan unruk istri saya Dr. Meti Ekayani yang tidak hanya memberikan dorongan moril tetapi juga telah memberikan pencerahan pada saya tentang anal isis konten (content analysis) dan analisis wacana ("discourse analysis) dalam perspektif ilmiah dan mengijinkan saya mengurip b~berapa bagian dari tulisan di bukunya untuk melengkapi buku reks ini -dan oleh karenanya
xii
xiii
......v ••
"I ........
AIIlPICIIU;Ula31
Saya juga berterima kasih kepada Rektor IPB Profesor Herry Suhardiyanto dan Wakil Rektor Bidang Sumber daya dan Kajian Strategis Profesor Herrnanto Siregar yang memberikan kepercayaan pada saya sebagai Direktur Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian IPB. Hal ini mengharuskan saya berinteraksi dengan stakeholder yang lebih beragam, memperluas cakrawala berpikir, dan mempertimbangkan berbagai rekornendasi kebijakan secara lebih kornprehensif Kepercayaan yang diberikan Profesor Cecep Kusmana selaku Ketua Program Studi Pengelolaan Sumber daya Alarn dan Lingkungan menjadi koordinator mk. Kebijakan Pembangunan Sumber daya Alarn dan Lingkungan di Sekolah Pascasarjana IPB mernberikan kesernpatan saya berinteraksi dengan sejawat tim pengajar dari berbagai kalangan, termasuk Dr. Siti Nurbaya Bakar yang sekarang diberi amanah menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rl, bersarna-sama merumuskan materi perkuliahan. Pada kesernpatan ini saya ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih pada beliau yang di tengah kesibukannya masih rnenyernpatkan diri turut memikirkan dan berpartisipasi secara langsung dalam pendidikan lingkungan hidup di perguruan tinggi. T erima kasih juga saya sarnpaikan kepada para pihak yang memberikan kepercayaan dan kesernparan pada saya untuk terlibat akrif dalam pergaulan ilmiah baik sebagai reviewer (rnitra bestari) ataupun editor di beberapa jurnal ilmiah nasional terakreditasi ataupun jurnal internasional bereputasi. Sebagai salah satu anggota editorial aduisory board jurnal ilmiah di Elsevier, saya beruntung memiliki kesernpatan membuka dan mewarnai jendela informasi ilmiah internasional. Akumulasi pengalaman dalam pergaulan ilmiah, disadari atau tidak, telah memperkaya konten buku ini dengan gagasan atau wacana yang sangat mungkin terinspirasi dari dialektika yang berkembang di berbagai tulisan yang pernah saya edit atau review.
saya memintanya menjadi co-author buku ini. Kepada ketiga anak-anak kami yang tersayang Andhika Akbar Nurrochrnat, Nugraha Akbar Nurrochmat, dan Amalia Azzahra N urrochmat, saya mengucapkan tcrirna kasih atas segala inspirasi dan motivasi yang menjadi kekuatan saya untuk berkarya. T eriring permohonan maaf karena sepenuhnya saya sadari kesibukan saya selama ini, termasuk dalam proses penulisan buku ini, relah mengurangi hak mereka mernperoleh limpahan perhatian ayahnya. Tidak ada kebahagian yang lebih besar bagi orang tua selain menyaksikan keberhasilan anak-anaknya menjadi orang yang berguna. Saya berharap buku ini dapat menjadi awal mewujudkan mimpi saya menerbirkan "tetralogi" buku tcks kebijakan kehutanan dengan merevisi tiga buku semi-populer yang telah diterbitkan sebelumnya menjadi buku teks, yaitu: Strategi Pengclolaan Hutan (Pustaka Pclajar 2005), Neraca Pembangunan Hijau (IPB Press 2010), dan Ekonomi Politik Kchutanan (INDEF 2012) untuk melengkapi buku Kebijakan Pembangunan Kehutanan dan Lingkungan ini, Semoga karya kecil yang masih jauh dari sempurna ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa, praktisi, dan pembaca pada umumnya. Taman Darmaga Permai - Bogar, Desember 2015 Dodik Ridho Nurrochmat
Tidak lupa, terimakasih kepada rekan-rekan di Direktorat Kajian Srrategis dan Kebijakan Pertanian (KSKP) IPB, khususnya sdr. Masbantar Sangaji, S.Pi dan Eny Widiya Astuti, STP yang mernbantu proses layouting buku ini. Akhirnya, terima kasih dan rasa sayang yang tulus saya persembahkan unruk istri saya Dr. Meti Ekayani yang tidak hanya memberikan dorongan moril tetapi juga telah memberikan pencerahan pada saya tentang anal isis konten (content analysis) dan analisis wacana ("discourse analysis) dalam perspektif ilmiah dan mengijinkan saya mengurip b~berapa bagian dari tulisan di bukunya untuk melengkapi buku reks ini -dan oleh karenanya
xii
xiii
DAFTARISI
Pengantar
v
Daftar lsi
xv
Daftar Gambar
xxi
Daftar T abel.
xxv
1.
2.
3.
DASAR-DASAR TEOR! KEBIJAKAN
.
1
1.1
Pengertian Keb ijakan
1
1.2
Pembuatan Kebijakan
2
1.3
Ru ang Lin gkup dan T erminologi Kebijakan
3
1.4
Fungsi dan Asas Pernbuatan Kebijakan
7
1.5
Siklu s Kebijaka n
8
TEOR! PENGAMBlLAN KEPUTUSAN DAN MASAIAH KEGAGALAN KEBIJAKAN
11
2. 1
Fakro r-fakto r yang M eme ngaruh i Pengamb ilan Kepurusan
11
2.2
Tipologi M odel Pen gamb ilan Keputusan
16
2.3
Kegagalan Kebijakan
18
METODE ANALISIS DAN SINTESIS KEBIJAKAN
23
3. 1
Peng ertian Analisis
23
3.2
Anarorni Merode An alisis Keb ijakan
24
3.3
Metode An alisis Kebijakan
26
3.3 .1
Merode An alisis Kebijakan Berdasarkan Pro ses
26
3 .3. 2
Merode An alisis Kebij akan Berdasarkan Akibar
28
KEBl]AKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Implementasi
Daftar lsi
TEORI PEMBANGUNAN DAN STRATEGI PEMERATAAN
83
6.1
Konsep Neraca Pembangunan Nasion al
83
6.2
T eori Pendapatan Na sional..
·
···· 85
35
6.3
Pendekatan Perhitungan Produk Domestik Brute (PD B)
86
3.4.4 Instrumen Informasi.
35
6.4
Konsep Nilai Tambah dalam Perhitungan PDB
87
3.5
Performa Kebijakan
36
6.5,
Pendapatan Daerah
3.6
Analisis Kebijakan Efektif..
39
6.6
Pendaparan per Kapita
3.7
Metode Sintesis Kebijakan
43
6.7
Pendekatan Purchasing Power Parity (PPP)
89
3.7.1
43
6.8
T eori Pertumbuhan dan Pernerataan Pembangunan
91
6.9
Koefisien Gin i................... .... ...... ..
95
3.4
Instrurnen Kebijakan
29
3.4.1 Instrumen Regulas i
31
3.4.2 Instrurnen Ekonomi
34
3.4.3 Instrumen Admin istrasi
6.
\
Pendekatan Penelitian dan Pendekatan Analisis
3.7.2 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
47
3.7.3 Akurasi Data
48
3.7.4
50
Pengertian Sintesis
4. TEORI KEPENTINGAN DAN PERAN ILMUWAN
S.
···..···..·····
····..··· ·
·
··········· ·..··
··
··
··..··..· 88
..
6.10 T eori Kuzne t s · ·
·
88
·..· 99
·..··..·
6.11 Kurva Lorenz
104
6.12 Penggunaan Kurva Lorenz dalam Kajian Kehutanan
106
55
4.1
Teori Kepentingan
55
4.2
Kepentingan Global Vs, Lokal
56
4.3
Informasi, Kepenringan, dan Kekuasaan
59
4.4
Tipologi Aktor dalam Pernbuaran Kebijakan
61
4.5
Tipologi Ilmuwan dalam Proses Pernbuatan Kebijakan
63
4.6
Dialektika Pernanfaatan Ilmu Pengetahuan
66
TEORI DISKURSUS DAN ANALISIS KONTEN
69
5.1
Teori D iskursus
69
5.2
Analisis Konten
73
5.3
Sistern Kategori dan Pengodean Teks
74
5.4
Framing dan Agenda Setting
76
5.5
Dis kursus scbagai Alar Analisis Kebijakan Kehutanan
77
7. EKONOMI PASAR: TEORI DAN KRITIK.
8.
7.1
Dasar-dasar Ekonorni Pasar
7.2
Perrninraan dan Penawaran Agregat.
7.2.1
Kurva Perrn inraan Agregat
7.2.2
Kurva Penawaran Agregar.
···109 109 · 113
·
113 ···
114
7.3
Keseimbangan Pasar (M arket Equilibrium)
115
7.4
Inrervensi Kebijakan unruk Stabilisasi Harga Melalui
Penetapan Harga Dasar dan Harga Atap
11 7
NERACA PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN 121 121
8.1
Urgensi Neraca Pembangunan Berwawasan Lingkungan
8.2
Neraca Sumber Daya Alarn sebagai Indikator Pembangunan. 123
8.3
Nilai Ekonomi Sumber Daya Hutan
125
KEBl]AKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Implementasi
Daftar lsi
TEORI PEMBANGUNAN DAN STRATEGI PEMERATAAN
83
6.1
Konsep Neraca Pembangunan Nasion al
83
6.2
T eori Pendapatan Na sional..
·
···· 85
35
6.3
Pendekatan Perhitungan Produk Domestik Brute (PD B)
86
3.4.4 Instrumen Informasi.
35
6.4
Konsep Nilai Tambah dalam Perhitungan PDB
87
3.5
Performa Kebijakan
36
6.5,
Pendapatan Daerah
3.6
Analisis Kebijakan Efektif..
39
6.6
Pendaparan per Kapita
3.7
Metode Sintesis Kebijakan
43
6.7
Pendekatan Purchasing Power Parity (PPP)
89
3.7.1
43
6.8
T eori Pertumbuhan dan Pernerataan Pembangunan
91
6.9
Koefisien Gin i................... .... ...... ..
95
3.4
Instrurnen Kebijakan
29
3.4.1 Instrumen Regulas i
31
3.4.2 Instrurnen Ekonomi
34
3.4.3 Instrumen Admin istrasi
6.
\
Pendekatan Penelitian dan Pendekatan Analisis
3.7.2 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
47
3.7.3 Akurasi Data
48
3.7.4
50
Pengertian Sintesis
4. TEORI KEPENTINGAN DAN PERAN ILMUWAN
S.
···..···..·····
····..··· ·
·
··········· ·..··
··
··
··..··..· 88
..
6.10 T eori Kuzne t s · ·
·
88
·..· 99
·..··..·
6.11 Kurva Lorenz
104
6.12 Penggunaan Kurva Lorenz dalam Kajian Kehutanan
106
55
4.1
Teori Kepentingan
55
4.2
Kepentingan Global Vs, Lokal
56
4.3
Informasi, Kepenringan, dan Kekuasaan
59
4.4
Tipologi Aktor dalam Pernbuaran Kebijakan
61
4.5
Tipologi Ilmuwan dalam Proses Pernbuatan Kebijakan
63
4.6
Dialektika Pernanfaatan Ilmu Pengetahuan
66
TEORI DISKURSUS DAN ANALISIS KONTEN
69
5.1
Teori D iskursus
69
5.2
Analisis Konten
73
5.3
Sistern Kategori dan Pengodean Teks
74
5.4
Framing dan Agenda Setting
76
5.5
Dis kursus scbagai Alar Analisis Kebijakan Kehutanan
77
7. EKONOMI PASAR: TEORI DAN KRITIK.
8.
7.1
Dasar-dasar Ekonorni Pasar
7.2
Perrninraan dan Penawaran Agregat.
7.2.1
Kurva Perrn inraan Agregat
7.2.2
Kurva Penawaran Agregar.
···109 109 · 113
·
113 ···
114
7.3
Keseimbangan Pasar (M arket Equilibrium)
115
7.4
Inrervensi Kebijakan unruk Stabilisasi Harga Melalui
Penetapan Harga Dasar dan Harga Atap
11 7
NERACA PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN 121 121
8.1
Urgensi Neraca Pembangunan Berwawasan Lingkungan
8.2
Neraca Sumber Daya Alarn sebagai Indikator Pembangunan. 123
8.3
Nilai Ekonomi Sumber Daya Hutan
125
L -
KEBlJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LlNGKUNGAN Teori dan lmpleme:(asi
8.4
Pende katan Perhitungan PDB H ijau
126
8.5
Kebij akan Pemungkin Pembangunan Berwawasan
Lingkungan
130
9. KEBIJAKAN TARIF DALAM PENGELOLAAN
SUMBER DAYAALAM
135
-
Daftar lsi
= ...... =
:=:
11. DESENTRALISASI SEBAGAI OPSI PENDEKATAN
PEMBANGUNAN
169
11.1 Pengerti an dan Kategori Des entr alisasi
169
11.2 Desentralisasi sebagai Opsi Sistem T ara Kelola
174
11.3 Sistern Desentralisasi dalam Perspektif Sejara h Indo nesia
179
11.4 T uju an Desentralisasi Pen gelola an Su mber Daya Alam
180
I
9.1 9.2
Ragam Keb ijakan T arif dalam Pen gelolaan Sum ber
Daya Alam
135
Pengert ian Pajak
136
11.5 Desen tr alisasi Keh utanan d i T ingkat Tapak
12. TEORI PARTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYAA L A M · ·····...... 189
189
12.1 Pengertian Partis ipasi ·..·..·..·..· ·
9.2.1
Pajak Pen gh asilan ...... ........... ..................................... 137
9.2.2
Pajak Pertambah an Nil ai ........................................... 137
9.2.3
Pajak Bumi dan Ban gu nan ........ ................................ 138
12.2 Partisip asi da lam Pe ngelo laan Sumber D aya Alarn
9.2.4
Pajak Ekspor dan Imp or ...... ............ .......................... 139
12.3
9.3
Pengertian Retribusi ..... .... ............ ........... ................. ............ . 140
9.4
PN BP Keh utana n
140
9.5
Grading Fee
145
9.6
D an a Promosi Asosiasi
145
· 182
·
190
193
T ingkatan Part isipasi
12.4 Aplikasi Kon sep Pa rtisipas i dalam Pen gelolaan Sumber D aya Alam
195
·..··..··········
13. MODAL SOSIAL DAN MODAL POLITIK DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYAALAM
·..· 199
199
13.1 Teori Modal Sosial dan Modal Politik 10. STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN
SUMBER DAYAALAM 10.1 Ling karan Setan Pembangunan
147
147
13.2 Modal Sosial da lam PerspektifIndividu····· ..· 13.3 Modal Sosial dalam Perspektif Publik
·····..·
· 201
202
13.4 M oda l Sosial dan Biaya Pengelolaan Surn ber daya Alarn
203
148
13.5 T ransfo rmasi Moda l Sosial M enjad i Moda l Politik
205
10.3 Strategi Su bstitusi Im por dan Promosi Ekspor
153
13.6 Moda l Sosial dan Kelembagaan Pen gelolaan
10.4 Pen garuh Inovasi T eknologi
161
10.5 Penga ruh Perubahan Pen dapatan
163
10.6 Kartel Perd agangan
165
10.2 Pendekatan Pembangunan: Per rurn buha n Berimbang
dan Pert urn buhan Tidak Berimban g
166
10.8 Strategi Pengentasan Kerniskin an
167
·
·
·
··..·
14. KONSEP TATA KELOLA KEHUTANAN DAN
LINGKUNGAN 14.1 Pengerrian Tata Kelola
10.7 Keuntungan dan Kerugi an Strategi Substirusi Impor
dan Promosi Ekspor ·..·..·..··
Sum ber Daya Alarn
·
·
2 10
213
213
14.2 Konsep Tara Kelola D ernokratis , Tara Kelola Efekclf
T ara Kelola Bersih, dan Tara Kelola ya ng Baik
215
L -
KEBlJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LlNGKUNGAN Teori dan lmpleme:(asi
8.4
Pende katan Perhitungan PDB H ijau
126
8.5
Kebij akan Pemungkin Pembangunan Berwawasan
Lingkungan
130
9. KEBIJAKAN TARIF DALAM PENGELOLAAN
SUMBER DAYAALAM
135
-
Daftar lsi
= ...... =
:=:
11. DESENTRALISASI SEBAGAI OPSI PENDEKATAN
PEMBANGUNAN
169
11.1 Pengerti an dan Kategori Des entr alisasi
169
11.2 Desentralisasi sebagai Opsi Sistem T ara Kelola
174
11.3 Sistern Desentralisasi dalam Perspektif Sejara h Indo nesia
179
11.4 T uju an Desentralisasi Pen gelola an Su mber Daya Alam
180
I
9.1 9.2
Ragam Keb ijakan T arif dalam Pen gelolaan Sum ber
Daya Alam
135
Pengert ian Pajak
136
11.5 Desen tr alisasi Keh utanan d i T ingkat Tapak
12. TEORI PARTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYAA L A M · ·····...... 189
189
12.1 Pengertian Partis ipasi ·..·..·..·..· ·
9.2.1
Pajak Pen gh asilan ...... ........... ..................................... 137
9.2.2
Pajak Pertambah an Nil ai ........................................... 137
9.2.3
Pajak Bumi dan Ban gu nan ........ ................................ 138
12.2 Partisip asi da lam Pe ngelo laan Sumber D aya Alarn
9.2.4
Pajak Ekspor dan Imp or ...... ............ .......................... 139
12.3
9.3
Pengertian Retribusi ..... .... ............ ........... ................. ............ . 140
9.4
PN BP Keh utana n
140
9.5
Grading Fee
145
9.6
D an a Promosi Asosiasi
145
· 182
·
190
193
T ingkatan Part isipasi
12.4 Aplikasi Kon sep Pa rtisipas i dalam Pen gelolaan Sumber D aya Alam
195
·..··..··········
13. MODAL SOSIAL DAN MODAL POLITIK DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYAALAM
·..· 199
199
13.1 Teori Modal Sosial dan Modal Politik 10. STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN
SUMBER DAYAALAM 10.1 Ling karan Setan Pembangunan
147
147
13.2 Modal Sosial da lam PerspektifIndividu····· ..· 13.3 Modal Sosial dalam Perspektif Publik
·····..·
· 201
202
13.4 M oda l Sosial dan Biaya Pengelolaan Surn ber daya Alarn
203
148
13.5 T ransfo rmasi Moda l Sosial M enjad i Moda l Politik
205
10.3 Strategi Su bstitusi Im por dan Promosi Ekspor
153
13.6 Moda l Sosial dan Kelembagaan Pen gelolaan
10.4 Pen garuh Inovasi T eknologi
161
10.5 Penga ruh Perubahan Pen dapatan
163
10.6 Kartel Perd agangan
165
10.2 Pendekatan Pembangunan: Per rurn buha n Berimbang
dan Pert urn buhan Tidak Berimban g
166
10.8 Strategi Pengentasan Kerniskin an
167
·
·
·
··..·
14. KONSEP TATA KELOLA KEHUTANAN DAN
LINGKUNGAN 14.1 Pengerrian Tata Kelola
10.7 Keuntungan dan Kerugi an Strategi Substirusi Impor
dan Promosi Ekspor ·..·..·..··
Sum ber Daya Alarn
·
·
2 10
213
213
14.2 Konsep Tara Kelola D ernokratis , Tara Kelola Efekclf
T ara Kelola Bersih, dan Tara Kelola ya ng Baik
215
14.3
Konsep Pemanfaatan Sum ber Daya Alam
2 19
14. 4
Konsep Pilihan Rasional dan Aksi Ko lekrif. .
221
14.5
Strategi Tara Kelo la Kelembagaan Pengelolaan Hutan di Indonesia
223
14.5.1 Konsep Tara Kelo la Keh uta na n
223
DAFTAR GAMBAR
14.5 .2 MeJ uruska n Tafsir Kewenangan Tenurial Keh u tanan
226
14.5 .3 Rekonstr uksi Sistem Pengelolaan dan Pemanfaatan H utan
:
235
TENTANG PENULIS
249
xx
Keterkaitan kebijakan, kebajikan, dan kebijaksanaan
4
Gambar 2
Peran kebijakan dalam arena pertarunga n kepemi ngan atas h utan
5
Gambar 3
Policy, polity, dan politics
6
Ga m bar 4
Sikl us kebijakan
10
Ga mbar 5
Anarorni rnerode ana lisis kebijakan
24
Gambar 6
Pendekatan analisis kebijakan kehutanan dan lingkungan ..... 26
Gambar 7
Kerangka analisis instrurnen regulasi..
34
Gambar 8
Sinergitas empat instrurnen kebijakan
36
Gambar 9
Faktor penemu performa kebijakan
36
Gambar 10 Delapan langkah efektif untuk analisis kebijakan
39
Gambar 11 H ierarki pendekatan penelit ian, pendekatan ana lisis, alat ana lisis, jenis data, dan teknik pengumpuan data
46
Gambar 12 Keterkaitan jenis data , ana lisis, dan sinresis penelitian kebijakan
46
Gambar 13 Data tidak akurat karena bias
49
Gambar 14 Sebaran data dengan pre sisi rendah
50
Gambar 15 Kesalahan sistesi s karena keke liruan penggab unga n informasi
51
Gambar 16 Penyusunan ulang informasi untuk rnembentuk suat u po la baru (sinresi s)
52
Gambar 17 Matriks peran ilmuwan dalam pengamb ilan kepur usan
65
229
DAFTAR PUSTAKA
'
Ga mbar 1
I
14.3
Konsep Pemanfaatan Sum ber Daya Alam
2 19
14. 4
Konsep Pilihan Rasional dan Aksi Ko lekrif. .
221
14.5
Strategi Tara Kelo la Kelembagaan Pengelolaan Hutan di Indonesia
223
14.5.1 Konsep Tara Kelo la Keh uta na n
223
DAFTAR GAMBAR
14.5 .2 MeJ uruska n Tafsir Kewenangan Tenurial Keh u tanan
226
14.5 .3 Rekonstr uksi Sistem Pengelolaan dan Pemanfaatan H utan
:
235
TENTANG PENULIS
249
xx
Keterkaitan kebijakan, kebajikan, dan kebijaksanaan
4
Gambar 2
Peran kebijakan dalam arena pertarunga n kepemi ngan atas h utan
5
Gambar 3
Policy, polity, dan politics
6
Ga m bar 4
Sikl us kebijakan
10
Ga mbar 5
Anarorni rnerode ana lisis kebijakan
24
Gambar 6
Pendekatan analisis kebijakan kehutanan dan lingkungan ..... 26
Gambar 7
Kerangka analisis instrurnen regulasi..
34
Gambar 8
Sinergitas empat instrurnen kebijakan
36
Gambar 9
Faktor penemu performa kebijakan
36
Gambar 10 Delapan langkah efektif untuk analisis kebijakan
39
Gambar 11 H ierarki pendekatan penelit ian, pendekatan ana lisis, alat ana lisis, jenis data, dan teknik pengumpuan data
46
Gambar 12 Keterkaitan jenis data , ana lisis, dan sinresis penelitian kebijakan
46
Gambar 13 Data tidak akurat karena bias
49
Gambar 14 Sebaran data dengan pre sisi rendah
50
Gambar 15 Kesalahan sistesi s karena keke liruan penggab unga n informasi
51
Gambar 16 Penyusunan ulang informasi untuk rnembentuk suat u po la baru (sinresi s)
52
Gambar 17 Matriks peran ilmuwan dalam pengamb ilan kepur usan
65
229
DAFTAR PUSTAKA
'
Ga mbar 1
I
Ga m bar 18 Bagan alir neraca pembangu nan nasional
83
Ga m bar 2 1 Pengaruh pro gram -program banruan sosial (subsid i)
pem erinrah terh adap pergeseran puncak ririk balik
Ind eks G ini
Gambar 40 Gambar 4 1
Ga mbar 19 Ilustr asi teor i tet esan air da ri menara bak
p enampungan air Ga m bar 20 Hipothesis U terbalik Kuzners
93
Gambar 42
100
Gambar 43
Gambar 44 102
Ga m bar 24 O eskr ipsi model sebaran pendap aran pada Kurv a Lorenz
10
Ga m bar 25 Kurv a Lore nz pendapatan per kap ita di Indon esia
dan di dcsa sekirar hutan di ] ambi
106
Kompensasi minimal unruk efektivitas mekanisme PES
132
Lingkaran seta n pembangunan
147
Keterkaitan ke depan da n ke belakan g sekto r-sekto r perekonomian
152
Keb ijakan rarif impor
·
·..·
·..·..·
158
Kebijakan devalu asi d an evaluasi mara uan g · · Gambar 47
Gambar 48 Pengaruh kem aju an rekn ologi produksi dalam negeri
terhadap pen awaran dan harga p rod uk
· 160
Gambar 49 Pengaruh perubahan pen da patan kons umen terh adap
·..· · · pen awaran dan harga produk
Ga m bar 26 Perb andingan Indeks Gini masyarakat sekirar hutan
pad a berb agai tin gkat investasi
10
Gambar 50 Tingkatan part isipasi
Ga m bar 27 D eskrip si pasar monopoli
110
Ga m bar 28 O eskr ipsi pasar oligopoli
110
Ga mba r 29 O eskri psi pasar p ers ai ~gan monopolisrik
11 1
Gambar 51 M atriks silang op si straregi pengelolaan su mber daya
alam berdasark an dpologi sumbe r daya alam,
sosial dan otorit as ..
Gambar 30 O eskrip si pasar persaingan sem purna
111
Ga mba r 3 1 Kurv a p errn lnraan agregat.
1J3
. Ga mbar 32 Kurva penawaran agregat
11
· 153
Kebijakan subsidi produsen dalam negeri
Gambar 46
10
130
155
103
Ga m bar 23 Ku rva Lorenz
Perge s parad igma pemb an gunan
eran
Kebij akan kuota im por
Gambar 45
Ga m bar 22 Kuznets' Env ironmenta l Curve
~
Daftar Gambar
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
Tcori dan Implcmcntasi
Gamb ar 52 Pengaruh modal sosial dalam biaya pengelol sumber daya alam
162
·.. 164
19 4
196
aan .
203
Gambar 53 Transformasi modal sosial men jad i modal polirik
dalam kasu s pembalakan liar
208
Ga mbar 33 Surplus konsumen dan surplus produsen maksimum
11
Kurv a keseimbangan , ekses perminraan,
dan ekses pen awaran
Gambar 54 Opsi kelembagaan pengclolaan sum ber daya alam berdasark an kapasitas negara dan modal sosial
0 ··..· 2 1
11
Gambar 55 Kegiatan kehutan an dan din am ika karbon huran
230
Ga mbar 35 Kebijakan harga dasar dan harga atap
1]
Gambar 56 Sisrern pem an faatan hutan rerpadu
232
G am bar 36 Oua situasi kontras sumber daya hutan
1
Gambar 37 T ahapan perhitungan POB hijau tanpa jasa Jingkun gan
]
Ga m bar 34
Ga m bar 38 Tahapan perhitungan POB hijau den gan jasa Iingkungan 1 G am bar 39 Transform asi PO B hijau porensiai menjadi akrual
1
xxiii
Ga m bar 18 Bagan alir neraca pembangu nan nasional
83
Ga m bar 2 1 Pengaruh pro gram -program banruan sosial (subsid i)
pem erinrah terh adap pergeseran puncak ririk balik
Ind eks G ini
Gambar 40 Gambar 4 1
Ga mbar 19 Ilustr asi teor i tet esan air da ri menara bak
p enampungan air Ga m bar 20 Hipothesis U terbalik Kuzners
93
Gambar 42
100
Gambar 43
Gambar 44 102
Ga m bar 24 O eskr ipsi model sebaran pendap aran pada Kurv a Lorenz
10
Ga m bar 25 Kurv a Lore nz pendapatan per kap ita di Indon esia
dan di dcsa sekirar hutan di ] ambi
106
Kompensasi minimal unruk efektivitas mekanisme PES
132
Lingkaran seta n pembangunan
147
Keterkaitan ke depan da n ke belakan g sekto r-sekto r perekonomian
152
Keb ijakan rarif impor
·
·..·
·..·..·
158
Kebijakan devalu asi d an evaluasi mara uan g · · Gambar 47
Gambar 48 Pengaruh kem aju an rekn ologi produksi dalam negeri
terhadap pen awaran dan harga p rod uk
· 160
Gambar 49 Pengaruh perubahan pen da patan kons umen terh adap
·..· · · pen awaran dan harga produk
Ga m bar 26 Perb andingan Indeks Gini masyarakat sekirar hutan
pad a berb agai tin gkat investasi
10
Gambar 50 Tingkatan part isipasi
Ga m bar 27 D eskrip si pasar monopoli
110
Ga m bar 28 O eskr ipsi pasar oligopoli
110
Ga mba r 29 O eskri psi pasar p ers ai ~gan monopolisrik
11 1
Gambar 51 M atriks silang op si straregi pengelolaan su mber daya
alam berdasark an dpologi sumbe r daya alam,
sosial dan otorit as ..
Gambar 30 O eskrip si pasar persaingan sem purna
111
Ga mba r 3 1 Kurv a p errn lnraan agregat.
1J3
. Ga mbar 32 Kurva penawaran agregat
11
· 153
Kebijakan subsidi produsen dalam negeri
Gambar 46
10
130
155
103
Ga m bar 23 Ku rva Lorenz
Perge s parad igma pemb an gunan
eran
Kebij akan kuota im por
Gambar 45
Ga m bar 22 Kuznets' Env ironmenta l Curve
~
Daftar Gambar
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
Tcori dan Implcmcntasi
Gamb ar 52 Pengaruh modal sosial dalam biaya pengelol sumber daya alam
162
·.. 164
19 4
196
aan .
203
Gambar 53 Transformasi modal sosial men jad i modal polirik
dalam kasu s pembalakan liar
208
Ga mbar 33 Surplus konsumen dan surplus produsen maksimum
11
Kurv a keseimbangan , ekses perminraan,
dan ekses pen awaran
Gambar 54 Opsi kelembagaan pengclolaan sum ber daya alam berdasark an kapasitas negara dan modal sosial
0 ··..· 2 1
11
Gambar 55 Kegiatan kehutan an dan din am ika karbon huran
230
Ga mbar 35 Kebijakan harga dasar dan harga atap
1]
Gambar 56 Sisrern pem an faatan hutan rerpadu
232
G am bar 36 Oua situasi kontras sumber daya hutan
1
Gambar 37 T ahapan perhitungan POB hijau tanpa jasa Jingkun gan
]
Ga m bar 34
Ga m bar 38 Tahapan perhitungan POB hijau den gan jasa Iingkungan 1 G am bar 39 Transform asi PO B hijau porensiai menjadi akrual
1
xxiii
DAFTAR TABEL
Tabel4
Tabel5
Tabel6
Tabel7
Tabel8
Persamaan dan perbedaan beberapa pendekaran analisis diskursus
72
Conroh sisrem karegori unruk analisis konren
80
Prinsip keseimbangan neraca pembangunan nas·ional
84
Tingkar harga "Big Mac" di beberapa negara relarif rerhadap USA
91
Conroh perhitungan Indeks Gini kelompok masyarakar di Desa ABC
97
Indeks Gini dan disrribusi pendaparan per kapita berdasarkan kelas pendaparan di riga desa sekitar huran Provinsi Jambi
99
Tipe-tipe organisasi sekro r publik, swasta, dan aksi kolektif
193
Klasifikasi modal sosial dan modal politik
206
I\N DAN LINGKUNGAN
kawasan huran yang tidak berhutan sebagai hutan produksi yang perlu
DAFTAR PUSTAKA
m akses kepada masyarakat dal am baik melalui skema Hutan Tanaman syarakatan (HKm), maupun Hutan
mgkan oleh Kementerian Kehutanan
ia alokasi lahan untuk pemanfaatan
ata RKTN sangat kecil, hanya sekirar HTR dialokasikan sebesar 631.628 e, dan Hutan Desa 3 .399 hektare, 11 dialokasikan urituk pemanfaatan 4 hektare dari target RKTN sebesar tar 4,9 jura hektare atau 87,9% dari
11.
amah Konstitusi yang mengabulkan ehutanan rerkair definisi kawasan maupun status hutan adar yang tenurial kehutanan berbasis "status man negara rnerniliki "legitimasi" itas" yang rapuh . Dalam kondisi ranan yang (lebih) mengedepankan
1,
hutan" adalah sebuah keharusan hmar et al. 20 14a).
Abdellatif AM. 2002. Good Governance and Irs Relationship to Democracy and Economic Develomenr. Global Forum Il l 'on Fighting Corruption and Safeguarding Integrity, Seoul. Agrawal A, Ostrom E. 1999. Collective Action, Poverty Rights, and Devolution of Forest and Protected Area Management. Workshop in Political Theory and Policy Analysis. Indiana University, Bloomington, IN. Akca A. 199 7. Forest Inventory. Germany: Faculty of Forest Science and Forest Ecology, University of Goettingen. Alm
J,
Bahl R. 1992. Decentralization in Indonesia: Prospects and Problems. Department of Eco no m ics, The School of Policy Studies, Georgia State University.
Anderson J . 2000. Four considerations for decentralized forest management: subsidiarity, empowerment, pluralism and social capital. In : Enters, T, Durst, P. Band M. Victor (eds), Decentralization and Devolution of Forest Management in Asia and the Pacific. FAO and RECOFTC Report N . 18 and RAP Publication 2000/1. Bangkok, Thailand. Antonio R, Bonanno A. 2000. A new global capitalism? from 'Americanism and Fordism ' to 'America nizatio n-glo baliza tio n. ' American Studies, 4 1 (2/3), 33-77 Arnstein SR. 1969. A Ladder of Citizen Participation.jAIP. Vol. 35, No. 4, July 1969, pp. 216-224.
.,
Ban erjee AK. 1997. Decentralization and D evolution of Forest M anagement in Asia and the Pacific. Asia-Pacific Forestry Sector Outlook Study Working Paper Series. Working Paper No: APFSOS/WP/21. FAO Regional Office for Asia and the Pacifik, Bangkok.
s eorr
Bann C. 1997. ForestResources Valuation . Manila: University ofthe Phillipinnes Los Banos (UPLB). Barber CV, Johnson NC, Hafild E. 1994. Breaking the Logjam: Obstacles to Forest Policy Reform in Indonesia and the United States. New York: World Resources Institute. Barro RJ. 1996. Democracy and Growth. journal ofEconomic Growth. Vol 1 (1996) . Kluwer Academic Publisher. Beetharn D. 1992. Liberal Democracy and the Limits of Democratization. Political Studies special issue. Vol. 40/1992. Blackwell. Birner R. 2001. Analytical Methods in the Social Sciences. Institute of Rural , Development. Georg-August University, Goettingen. Birner R, Wittmer H. 2000a. Converting Social Capital into Political capital. How do local communities gain political influence? A theoretical approach and empirical evidence from Thailand and Columbia. Paper submitted to the 8 th Biennal Conference of the International Association for the Study of Common Property (IASCP). Institute of Rural Development. Georg-August University, Goettingen. Birner R, Wittmer H. 2000b. On the "Efficient Boundary of the State". A Transaction Cost Economics Approach to the Analysis of Decentralization and Devolution in Natural Resources Management. The XXIV. International Conference of Agricultural Economist. Berlin. Bloom BS, Engelhart MD, Furst EJ, Hill WH, Krathwohl DR. 1956. Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay. Bos W, Tarnai C. 1999. Content analysis in empirical social research.
International journal of Educational Research. Volume 31, Issue 8, January 1999: 659-671 Booth JA, Richard PB. 1998. Civic Society, Political Capital, and Democratization In Central America. The journal of Politics. Vol. 60, No 3, August 1998, Pp. 780-800. The University of Texas Press, Austin.
"
Bourdieu P. 1992. Okonomisches Kapital - Kulturelles Kapital - Soziales Kap iral. In: Die verborgenen Mechanismen der Macht - Schriften zu Politik und Kultur 1, VSA-Verlag, Hamburg.
236
Budiardjo M. 1981. Dasar-Dasar limit Politik. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Jakarta. Bustello P. 2003. The impact of the financial crisis on East Asian regionalism. In F-K. Liu & P. Regnier (Eds.), Regionalism in East Asia: Paradigm
shifting? (pp. 141-152). New York: Routledge. Castells M. 2009. Communication power. New York: Oxford University Press Inc.
Chaffee SH, Berger CR. 1987. What Communication Scientists Do. Handbook
of Communication Science, Sage.
Chisholm A. 1988. Sustainable Resource Use; Uncertainty, Irreversibility
and Rational Choice. Agricultural Economics Discussion Paper 1/88.
La Trobe University. Bundoora, Victoria, Australia. Coleman J. 1988.
Social Capital in the Creation of Human Capital. American Journal of
Sociology 94 (supplement): P: 95-S120.
Coleman R, Banning S. 2006. Network TV News' Affective Framing of the
Effect through Visual Framing. Journalism & Mass Communication
Quarterly, 83 (2, summer): 313-328.
[CPRC]
Chronic Poverty Research Center.
2003.
Political Capital:
Defining Political Capital. http://idpm.man.ac. ukfcprclCPToolboxl
Politicalcapital. htrn. Last updated November 2003. Download
11/04/2004. Darusman 0, Nurrochmat DR. 2005. Kerangka Kebijakan dan Hukum Kehutanan Menuju Tara Kelola Hutan yang Baik di Kabupaten Pasir, Malinau dan Kapuas Hulu. Lab. Poleksos Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB - Tropenbos Indonesia. Darusman D . 2012. Penggunaan ilmu pengetahuan di Indonesia: refleksi dan evaluasi. In : Kartodihardjo, H. (Ed.), Kembali ke [alan Lurus, Kritik Penggunaan llmu dan Praktek Kehutanan Indonesia. FORCl Development, Bogor, pp. 643-660. Dearing JW, Rogers EM. 1996. Agenda Setting. Sage: Thousand Oaks. [Dephut] Departemen Kehutanan. 2007. Draft Rencana Makro Pemberdayaan
Masyarakat di Sekitar Hutan. Jakarta. DFID. 1999. Resources M a-nagement. Key Issues in Decision Making. http:// WWW. keysheets. org/green_6_participation_inforest_management.
htrnl
237
s eorr
Bann C. 1997. ForestResources Valuation . Manila: University ofthe Phillipinnes Los Banos (UPLB). Barber CV, Johnson NC, Hafild E. 1994. Breaking the Logjam: Obstacles to Forest Policy Reform in Indonesia and the United States. New York: World Resources Institute. Barro RJ. 1996. Democracy and Growth. journal ofEconomic Growth. Vol 1 (1996) . Kluwer Academic Publisher. Beetharn D. 1992. Liberal Democracy and the Limits of Democratization. Political Studies special issue. Vol. 40/1992. Blackwell. Birner R. 2001. Analytical Methods in the Social Sciences. Institute of Rural , Development. Georg-August University, Goettingen. Birner R, Wittmer H. 2000a. Converting Social Capital into Political capital. How do local communities gain political influence? A theoretical approach and empirical evidence from Thailand and Columbia. Paper submitted to the 8 th Biennal Conference of the International Association for the Study of Common Property (IASCP). Institute of Rural Development. Georg-August University, Goettingen. Birner R, Wittmer H. 2000b. On the "Efficient Boundary of the State". A Transaction Cost Economics Approach to the Analysis of Decentralization and Devolution in Natural Resources Management. The XXIV. International Conference of Agricultural Economist. Berlin. Bloom BS, Engelhart MD, Furst EJ, Hill WH, Krathwohl DR. 1956. Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay. Bos W, Tarnai C. 1999. Content analysis in empirical social research.
International journal of Educational Research. Volume 31, Issue 8, January 1999: 659-671 Booth JA, Richard PB. 1998. Civic Society, Political Capital, and Democratization In Central America. The journal of Politics. Vol. 60, No 3, August 1998, Pp. 780-800. The University of Texas Press, Austin.
"
Bourdieu P. 1992. Okonomisches Kapital - Kulturelles Kapital - Soziales Kap iral. In: Die verborgenen Mechanismen der Macht - Schriften zu Politik und Kultur 1, VSA-Verlag, Hamburg.
236
Budiardjo M. 1981. Dasar-Dasar limit Politik. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Jakarta. Bustello P. 2003. The impact of the financial crisis on East Asian regionalism. In F-K. Liu & P. Regnier (Eds.), Regionalism in East Asia: Paradigm
shifting? (pp. 141-152). New York: Routledge. Castells M. 2009. Communication power. New York: Oxford University Press Inc.
Chaffee SH, Berger CR. 1987. What Communication Scientists Do. Handbook
of Communication Science, Sage.
Chisholm A. 1988. Sustainable Resource Use; Uncertainty, Irreversibility
and Rational Choice. Agricultural Economics Discussion Paper 1/88.
La Trobe University. Bundoora, Victoria, Australia. Coleman J. 1988.
Social Capital in the Creation of Human Capital. American Journal of
Sociology 94 (supplement): P: 95-S120.
Coleman R, Banning S. 2006. Network TV News' Affective Framing of the
Effect through Visual Framing. Journalism & Mass Communication
Quarterly, 83 (2, summer): 313-328.
[CPRC]
Chronic Poverty Research Center.
2003.
Political Capital:
Defining Political Capital. http://idpm.man.ac. ukfcprclCPToolboxl
Politicalcapital. htrn. Last updated November 2003. Download
11/04/2004. Darusman 0, Nurrochmat DR. 2005. Kerangka Kebijakan dan Hukum Kehutanan Menuju Tara Kelola Hutan yang Baik di Kabupaten Pasir, Malinau dan Kapuas Hulu. Lab. Poleksos Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB - Tropenbos Indonesia. Darusman D . 2012. Penggunaan ilmu pengetahuan di Indonesia: refleksi dan evaluasi. In : Kartodihardjo, H. (Ed.), Kembali ke [alan Lurus, Kritik Penggunaan llmu dan Praktek Kehutanan Indonesia. FORCl Development, Bogor, pp. 643-660. Dearing JW, Rogers EM. 1996. Agenda Setting. Sage: Thousand Oaks. [Dephut] Departemen Kehutanan. 2007. Draft Rencana Makro Pemberdayaan
Masyarakat di Sekitar Hutan. Jakarta. DFID. 1999. Resources M a-nagement. Key Issues in Decision Making. http:// WWW. keysheets. org/green_6_participation_inforest_management.
htrnl
237
.....'V . . . . . . . . . . . 1
IIII1'1C:UICnr3.S1
Dietrich V. 1953. ForstwirtschaJtspolitik. Ham burg: Parey, Dixon JA, Sherman PA. 1990. Economics ofProtected Ar, Benefit and Cost) . Washington DC: Island Press.. Dror Y. 1968. Public Policymaking Re-examined, Publishing Co . Dunn WN. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Pubfik. Edif; Policy Analysis: An Introduction. Second Edition). Pr, New Jersey. Terjemahan . Cetakan Ketiga. Gadjah M~ Press. Du nsire A. 1978. Implementation ofBureaucracy. Oxford: Ma Ealau H , Pr ewitt K. 1973. Labyrinths of Democracy. India M errill.
a
. Kehlltanan IPB, 1999. Sistem Nilai HI/tan Prodl/ksi. Bogor: Kcrjasam
,~ tem en Kehutanan dan Fakultas Kehutan an IPB .
Depar J Durst PB, Enters T , Victor M . 2000. Overview ofThemes and Issues
.R Devolution and Decentralization of Forest Management in Asia and
~e Pacific. In: Enters T, Durst PB, M Victor (eds). De centralization
lind Devolution of Fore st Management in Asia and the Pacific. FAa
and RECOFTC Report N. 18 and RAP Publication 2000/ 1. Bangkok,
1hailand.
Hi rsch P. 2005. The Discourse of globalization: framing and
sensemaking of an emerging concept. A merican Sociological Revi ew.
r,
February 2005. Vol. 70, No.1: 29- 52. cault M. 1981. The Order of Di scourse. In: Young (ed .), Untying th e Text: A poststrucwralist Reader. London: RKP.
Engel S, Pagiola S, Wunder S. 2008. Designing payments for services in theory and practice: An overview of the iss Economics 65 (2008) 663-674 . Elsevier.
ler R. 1996. On Critical Linguistic. In: Caldas-Coulthard and Coulthard
(Ed.). Text and Practices: Readings in Critical Discourse Analysis.
Ekayani M. 20 11. Comparison ofDiscourses in Global & Indona i Stakeh olders ' Perspectives on Forest Fire. Cuvillier Verlag,
RC. 2004 . Defining Urban G overna nce. The Global Development
Research Center. http://www. gd rc. org/u_gov/governance-define.
Ekayani M , Nurrochmat DR, Darusman DR. 2015a. The ro in forest fire media discourse and its potential implicatf makin g in Indon esia. Forest Policy and Economics, Elsevi do i. org/l0 . 1016/j. forpol. 2015. 01. 001..
hrrnl. Download 07.04. 2004 rhards J, Neidhardt F, Ruchr D. 1998. Zwischen Palaver und Diskurs. Srrukturen und offendiche Meinungsbildung am Beispiel der deutschen Diskussion zur Abrrelbung. Leske und Budrich. Opladen.
Ekayani M , Nurrochmat DR, Saharjo BH, Erbaugh JT. 201 Conformiry of Scientific Voices and Local N eeds to Co Fire in Indon esia.]MHTVol. 21, (2): 83-92, August 201
iddens A. 2000. Runaway world: How gLobalization is reshaping our lives.
Elster J. 1983. Sou rgrapes: Studies in the Subversion ofRationality. . Cambridge Universiry Press. Enters T , Anderson J. 2000. Rethinking the Decentralization and, of Biodiv ersiry Conservation. In: Enters T, Durst PB ane! (eds), De centralization and Devolution of Forest Mana Asia and the Pacific. FAa and RECOFTC Report N. 18 Publication 2000/1. Bangkok, Thailand.
London and New York: Routledge.
New York: Routledge. leason G. 2004. Reform Str ategies in Central Asia: Early Starters, Late Starters, and Non-Starters. http://mercury. ethz . ch/ serviceengine/ Files/ISNI 1513801 ichaptersection_singlcdocu men t/7292 63a2-6b98 4a2c-93b7-31 edb2ef0 57dl en/ C haptcr% 25 2 52B3. pdf lueck P. 1999 . National forest programs-significance of a forest policy framework in Formulation and Implementation of National Forest Programmes. Vol 1: 'Theoretical Aspects. EFI Pro ceedings No. 30, 1999.
Eriyanto, 2005. Analisis Wa cana. Pengantar Analisis Teks Media. Yo LKIS.
239
238
.....'V . . . . . . . . . . . 1
IIII1'1C:UICnr3.S1
Dietrich V. 1953. ForstwirtschaJtspolitik. Ham burg: Parey, Dixon JA, Sherman PA. 1990. Economics ofProtected Ar, Benefit and Cost) . Washington DC: Island Press.. Dror Y. 1968. Public Policymaking Re-examined, Publishing Co . Dunn WN. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Pubfik. Edif; Policy Analysis: An Introduction. Second Edition). Pr, New Jersey. Terjemahan . Cetakan Ketiga. Gadjah M~ Press. Du nsire A. 1978. Implementation ofBureaucracy. Oxford: Ma Ealau H , Pr ewitt K. 1973. Labyrinths of Democracy. India M errill.
a
. Kehlltanan IPB, 1999. Sistem Nilai HI/tan Prodl/ksi. Bogor: Kcrjasam
,~ tem en Kehutanan dan Fakultas Kehutan an IPB .
Depar J Durst PB, Enters T , Victor M . 2000. Overview ofThemes and Issues
.R Devolution and Decentralization of Forest Management in Asia and
~e Pacific. In: Enters T, Durst PB, M Victor (eds). De centralization
lind Devolution of Fore st Management in Asia and the Pacific. FAa
and RECOFTC Report N. 18 and RAP Publication 2000/ 1. Bangkok,
1hailand.
Hi rsch P. 2005. The Discourse of globalization: framing and
sensemaking of an emerging concept. A merican Sociological Revi ew.
r,
February 2005. Vol. 70, No.1: 29- 52. cault M. 1981. The Order of Di scourse. In: Young (ed .), Untying th e Text: A poststrucwralist Reader. London: RKP.
Engel S, Pagiola S, Wunder S. 2008. Designing payments for services in theory and practice: An overview of the iss Economics 65 (2008) 663-674 . Elsevier.
ler R. 1996. On Critical Linguistic. In: Caldas-Coulthard and Coulthard
(Ed.). Text and Practices: Readings in Critical Discourse Analysis.
Ekayani M. 20 11. Comparison ofDiscourses in Global & Indona i Stakeh olders ' Perspectives on Forest Fire. Cuvillier Verlag,
RC. 2004 . Defining Urban G overna nce. The Global Development
Research Center. http://www. gd rc. org/u_gov/governance-define.
Ekayani M , Nurrochmat DR, Darusman DR. 2015a. The ro in forest fire media discourse and its potential implicatf makin g in Indon esia. Forest Policy and Economics, Elsevi do i. org/l0 . 1016/j. forpol. 2015. 01. 001..
hrrnl. Download 07.04. 2004 rhards J, Neidhardt F, Ruchr D. 1998. Zwischen Palaver und Diskurs. Srrukturen und offendiche Meinungsbildung am Beispiel der deutschen Diskussion zur Abrrelbung. Leske und Budrich. Opladen.
Ekayani M , Nurrochmat DR, Saharjo BH, Erbaugh JT. 201 Conformiry of Scientific Voices and Local N eeds to Co Fire in Indon esia.]MHTVol. 21, (2): 83-92, August 201
iddens A. 2000. Runaway world: How gLobalization is reshaping our lives.
Elster J. 1983. Sou rgrapes: Studies in the Subversion ofRationality. . Cambridge Universiry Press. Enters T , Anderson J. 2000. Rethinking the Decentralization and, of Biodiv ersiry Conservation. In: Enters T, Durst PB ane! (eds), De centralization and Devolution of Forest Mana Asia and the Pacific. FAa and RECOFTC Report N. 18 Publication 2000/1. Bangkok, Thailand.
London and New York: Routledge.
New York: Routledge. leason G. 2004. Reform Str ategies in Central Asia: Early Starters, Late Starters, and Non-Starters. http://mercury. ethz . ch/ serviceengine/ Files/ISNI 1513801 ichaptersection_singlcdocu men t/7292 63a2-6b98 4a2c-93b7-31 edb2ef0 57dl en/ C haptcr% 25 2 52B3. pdf lueck P. 1999 . National forest programs-significance of a forest policy framework in Formulation and Implementation of National Forest Programmes. Vol 1: 'Theoretical Aspects. EFI Pro ceedings No. 30, 1999.
Eriyanto, 2005. Analisis Wa cana. Pengantar Analisis Teks Media. Yo LKIS.
239
238
Daftar Pus taka
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Irnplementasi
Grundmann R. 1998. Die Soziologische Tradition und die Nariirlich Umwelt, In: Hradil, S. (Hrsg.) : Differenz und Integration. Die Zukunfi d er Modernen Gesellschaft. Verhandlungen des 28 . Kongresses der Deutschen Gesellschaft fUr Soziologie in Dresden 1986. Campus, Frankfurt a. M. S. 533-550. Gunning JP. 2003. Understanding Democracy: An Introduction to Public Choice. Taiwan: Nomad Press.
Islamy MI. 2007. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijakstwaan Negara. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Jenkins WI . 1978. Policy Analysis. Oxford: Martin Robertson ..
Jones CO . 1977. Introduction to the Study of Public Policy. Duxbury Press:
Massachusetts. [ulijanti, Nugroho B, Karrodihardjo H , Nurrochmat DR. 201 4 . Policy I Adoption of Forest Management Unit: A Knowledge Diffusion
Analysis.jMHTVol. XX, (2): 94-102, August 2014.
Habermas J. 1998. Between Facts and Norms: Conyribution to a Discourse Theory ofLaw and Democracy (translated by William Rehg). Cambridge: The MIT Press.
[KBBl} Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Hajer MA. 1995.
Keller R. 1997. DiskursanaLyse. Opladen: Leske & Budrich.
Hardin G. 1968. The Tragedy of the Commons. Science. Vol. 162. 13 December 1968. www.sciencemag. org. 1243-1248.
Kleinschmit 0 , Ekayani M, Park M , Real A. 2007. Globaler medialer Walddiskurs _ Beispiel fur eine deliberative Offenrlichkeit? In: Jacob K, Biermann F, Bush PO, PH Feindt (Eds.). Politik und Umwelt.
The Politics of Environmental Discourse: Ecological Modernization and the Policy Process. Oxford: Clarendon Press.
Hardin R. 1982. Collective Action. Johns Baltimore: Hopkins University Press. Baltimore. Heinze R. 1981. Verbdndepolitile Westdeuscher Verlag.
und
"N eokorporatismus", Opladen:
online. http ://kamusbahasaindonesia. org/
Politische Vierteljahresschrift. Sonderheft 39/2007. VS Verlag. Konsulr. 2010. Policy Instruments. The Institute for Transport Studies, University of Leeds. http://www.konsulr.leeds. ac. uk/public/levell/ sec09/index. htrn
Henkel H, Stirrat R. 2001. Participation as Spiritual Duty; Empowerment as Secular Subjection. In: Cooke, Band Khotari, U (Eds). Participation, The New Tyrany? London-New York: Zed Books.
Krou M. 2005. Forest Policy Analysis. Springer.
Herman E , McChesney R. 1997. The Global Media: The New Missionaries of Corporate Capitalism. New York: Continuum.
SquarePublishers. Le Billon P. 2000. The political ecology of transition in Cambodia 1989 1999: war , peace and forest exploitation. Development and Change
Hirschman AO . 1958. The Strategy of Economic Development. New Haven, Conn: Yale University Press .
Lasswell H. 1964. The Structureand Function ofCommunication in Society. In: Bryson, Lyman (ed). The Communication of Ideas. New York: Cooper
Volume 31, Issue 4, pages 785-805 , September 2000
Holsti OR. 1969. Content Analysis for the Social Sciences and Humanities. Addison-Wesley: Reading, MA.
Lee G. 2005. Priming as an Aspect of Agenda Setting Effects in Digital Age.
Huntington SP . 1991. The Th ird Wave Democratization in The late Twentieth Century. Norman and London: University of Oklahoma Press..
Levi M, Cook KS, O'Brien JA, H Faye H. 1990. Introduction: The Limits of Rationality In: 77Je Limits of Rationality, edited by Cook KS, M Levi.
Hussein K, Monragu S. 2000. Hill agriculture research project (harp) , nepal: lessons for the policy, institutions and processes dimensions of the sustainable livelihoods approach. http://www. cldis, org/vfile/upload/l / document/ 081 2/H ARP-PIP. doc
Conference Paper, International Communication Association, 1-31.
Chicago: Chicago University Press. Lindblom CEo 1968. The Policy Making Process. New Je rsey: P rentice Hall, Inc.
Daftar Pus taka
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Irnplementasi
Grundmann R. 1998. Die Soziologische Tradition und die Nariirlich Umwelt, In: Hradil, S. (Hrsg.) : Differenz und Integration. Die Zukunfi d er Modernen Gesellschaft. Verhandlungen des 28 . Kongresses der Deutschen Gesellschaft fUr Soziologie in Dresden 1986. Campus, Frankfurt a. M. S. 533-550. Gunning JP. 2003. Understanding Democracy: An Introduction to Public Choice. Taiwan: Nomad Press.
Islamy MI. 2007. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijakstwaan Negara. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Jenkins WI . 1978. Policy Analysis. Oxford: Martin Robertson ..
Jones CO . 1977. Introduction to the Study of Public Policy. Duxbury Press:
Massachusetts. [ulijanti, Nugroho B, Karrodihardjo H , Nurrochmat DR. 201 4 . Policy I Adoption of Forest Management Unit: A Knowledge Diffusion
Analysis.jMHTVol. XX, (2): 94-102, August 2014.
Habermas J. 1998. Between Facts and Norms: Conyribution to a Discourse Theory ofLaw and Democracy (translated by William Rehg). Cambridge: The MIT Press.
[KBBl} Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Hajer MA. 1995.
Keller R. 1997. DiskursanaLyse. Opladen: Leske & Budrich.
Hardin G. 1968. The Tragedy of the Commons. Science. Vol. 162. 13 December 1968. www.sciencemag. org. 1243-1248.
Kleinschmit 0 , Ekayani M, Park M , Real A. 2007. Globaler medialer Walddiskurs _ Beispiel fur eine deliberative Offenrlichkeit? In: Jacob K, Biermann F, Bush PO, PH Feindt (Eds.). Politik und Umwelt.
The Politics of Environmental Discourse: Ecological Modernization and the Policy Process. Oxford: Clarendon Press.
Hardin R. 1982. Collective Action. Johns Baltimore: Hopkins University Press. Baltimore. Heinze R. 1981. Verbdndepolitile Westdeuscher Verlag.
und
"N eokorporatismus", Opladen:
online. http ://kamusbahasaindonesia. org/
Politische Vierteljahresschrift. Sonderheft 39/2007. VS Verlag. Konsulr. 2010. Policy Instruments. The Institute for Transport Studies, University of Leeds. http://www.konsulr.leeds. ac. uk/public/levell/ sec09/index. htrn
Henkel H, Stirrat R. 2001. Participation as Spiritual Duty; Empowerment as Secular Subjection. In: Cooke, Band Khotari, U (Eds). Participation, The New Tyrany? London-New York: Zed Books.
Krou M. 2005. Forest Policy Analysis. Springer.
Herman E , McChesney R. 1997. The Global Media: The New Missionaries of Corporate Capitalism. New York: Continuum.
SquarePublishers. Le Billon P. 2000. The political ecology of transition in Cambodia 1989 1999: war , peace and forest exploitation. Development and Change
Hirschman AO . 1958. The Strategy of Economic Development. New Haven, Conn: Yale University Press .
Lasswell H. 1964. The Structureand Function ofCommunication in Society. In: Bryson, Lyman (ed). The Communication of Ideas. New York: Cooper
Volume 31, Issue 4, pages 785-805 , September 2000
Holsti OR. 1969. Content Analysis for the Social Sciences and Humanities. Addison-Wesley: Reading, MA.
Lee G. 2005. Priming as an Aspect of Agenda Setting Effects in Digital Age.
Huntington SP . 1991. The Th ird Wave Democratization in The late Twentieth Century. Norman and London: University of Oklahoma Press..
Levi M, Cook KS, O'Brien JA, H Faye H. 1990. Introduction: The Limits of Rationality In: 77Je Limits of Rationality, edited by Cook KS, M Levi.
Hussein K, Monragu S. 2000. Hill agriculture research project (harp) , nepal: lessons for the policy, institutions and processes dimensions of the sustainable livelihoods approach. http://www. cldis, org/vfile/upload/l / document/ 081 2/H ARP-PIP. doc
Conference Paper, International Communication Association, 1-31.
Chicago: Chicago University Press. Lindblom CEo 1968. The Policy Making Process. New Je rsey: P rentice Hall, Inc.
KEBI]AKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Implemcntasi
Daftar Pus taka
Litvack J , Ahmad J, Bird R. 1998. Rethinking Decentralization in D eveloping Countries. Washington DC: The World Bank. Manser HM. 1995. Oxford Learner's Pocket Dictionary. Oxford: Oxford University Press. MarwaJ, Purnomo H, Nurrochmat DR. 2010. Managing the Last Frontier of Indonesian Forest in Papua. Bog or: IPB-AKECOP.
Nurrochrnar DR. 2008. Membedah Ambivalensi Pol itik Desentralisasi Dalam
Kerangka
Pengembangan
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan.
Makalah Pembahas "Kebijakan Otonorni Daerah Dalam Kerangka Pengembangan KPH. Semiloka Pembangunan Wilayah Hutan . Bogor: Fakultas Kehuranan IPB. 16-1 7 juli 2008.
N urrochrnat DR. 20 II. T elaah kerangka infrastrukrur dan mekanisme McCombs M, Shaw DL. 19 72. The ag enda-setting fun ction of the mass media. Public Opinion Quarterly, 36, 176-185.
pengelolaan hutan berkelanjutan (SFM) sebagai op si penting dalam penurunan emisi dati deforesrasi dan degradasi huran (REDO).
M cCombs M , Shaw DL, Weaver D. 1997. Communication and Democracy: . Exploring the Intellectual Frontiers in Agenda-Settinglheory. Mahwah, N]: Erlbaum.
Kernenterian Kehuranan & lITO , Jakarta.
Meadow RE. 1980. Publishing.
Politics as Communication.
Norwodd:
ABLEX
of Natural
Resources Management. A
Conceptual
Framework. Proceeding of the International Conference in Puerto Azul, the Philippines. DSE. Feldating, Germany. N urkse R. 196 1. Problems ofCapital Formation in Underdeveloped Countries. New York : O xford University Press. p :163. Nurfatriani F, Darusman 0 , Nurrochmat DR, Yustika AE, Muttaqin MZ. 2015. Redesigning Indonesian forest fiscal policy to suPPOrt forest conservation. Elsevier: journal ofForestPolicy and Economics 61 (2015), 39-50. http://dx.doi. org/l0. lOIG/j. forpol. 2015. 0 7. 006 Nurrochmat DR. 1993. Dilema Pencurian Kayu. Harian Kompas. Jakarta. Nurrochmat DR. 2004a. Strategi Pengelola an Sumberdaya Alam. Harian
Kompas. Jakarta.
Nurrochmat DR. 2004b. Stop Open Akse s Properti Hutan, Harian Sinar
Harapan, Jakarta.
Nurrochmat DR. 2005a. The Impacts of Regional Autonomy on Political Dynamics, So cio-Economic and Forest Degradation . Case of jambi Indonesia. Cuvillier Verlag, Goettingen. Nurrochmat DR. 2005b. Strategi Pengelolaan Hutan. [Jpaya Menyelamatkan
Rimbt/ vang Tersisa. Yogyakana: Pustaka Pelajar.
242
Indonesiadalam Seminar Nasional Kri sis Lingkungan Hidup Indonesia dan Kongres I Himpunan Alumni Pengelolaan Su mberdaya Alam &
Meinzen-Dick, Knoxx A. 1999. Collective Action, Property Rights and Devolution
Nurrochrnar DR. 2012. Mengelola Dinamika Masalah Tenurial. Makalah Pembahas Krisis Konflik Tenurial dan Kawasan Sumberdaya Alam
Lingkungan (PSL) IPB . Bogor, 15 September 2012. Nurrochmat DR. 2013. Srraregi Kebijakan dan Tara Kelola Kelembagaan Pengelolaan H uran Indonesia. Makalah Seminar N asional T ara Kelola, Pembiayaan dan Invesrasi Hijau Bagi Pen ingkatan Daya Saing Indusrri Kehutanan Indonesia yang Berkelanjutan, 'Fak ultas Kehuranan Universitas Tanjungpura dan The Asia Foundation. Pontianak, 10 Desember 2013. Nurrochmat DR, Abdulah L. 2014. Memanfaatkan huran, mengurangi energi. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. Vol. 1 No.1, Apri/2014. Nurrochmat DR, Darusman 0 , Ruchjadi D . 2014a. Rekonstruksi tenurial kehuranan, Risalab Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. Vol. 1 No. 1, Apri/2014. Nurrochmat DR, Dharmawan AH, Obidzinski K, Dermawan A, Erbaugh J . 201 4b. Contesting national and intern atio nal forest regimes:Case of timber legality certification for com m u n ity forest s in Central Java, Indonesia. Journal of Forest Policy and Economics, Elsevier (In Pre ss). Nurrochmat DR, Hasan MF, Suharjito 0, Hadianto A, Ekayani M , Sudarmalik, Purwawangsa H, Musraghfirln. Ryandi ED. 2012. Dalam: Nurrochrnat dan Hasan. (Eds.). Ekonomi Politi k Kehura nan , M e ngu rai Mitos dan Fakta Pengelolaan Hutan. Edisi Kedua, rcv isi, IN D E F, Jakarta.
KEBI]AKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Implemcntasi
Daftar Pus taka
Litvack J , Ahmad J, Bird R. 1998. Rethinking Decentralization in D eveloping Countries. Washington DC: The World Bank. Manser HM. 1995. Oxford Learner's Pocket Dictionary. Oxford: Oxford University Press. MarwaJ, Purnomo H, Nurrochmat DR. 2010. Managing the Last Frontier of Indonesian Forest in Papua. Bog or: IPB-AKECOP.
Nurrochrnar DR. 2008. Membedah Ambivalensi Pol itik Desentralisasi Dalam
Kerangka
Pengembangan
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan.
Makalah Pembahas "Kebijakan Otonorni Daerah Dalam Kerangka Pengembangan KPH. Semiloka Pembangunan Wilayah Hutan . Bogor: Fakultas Kehuranan IPB. 16-1 7 juli 2008.
N urrochrnat DR. 20 II. T elaah kerangka infrastrukrur dan mekanisme McCombs M, Shaw DL. 19 72. The ag enda-setting fun ction of the mass media. Public Opinion Quarterly, 36, 176-185.
pengelolaan hutan berkelanjutan (SFM) sebagai op si penting dalam penurunan emisi dati deforesrasi dan degradasi huran (REDO).
M cCombs M , Shaw DL, Weaver D. 1997. Communication and Democracy: . Exploring the Intellectual Frontiers in Agenda-Settinglheory. Mahwah, N]: Erlbaum.
Kernenterian Kehuranan & lITO , Jakarta.
Meadow RE. 1980. Publishing.
Politics as Communication.
Norwodd:
ABLEX
of Natural
Resources Management. A
Conceptual
Framework. Proceeding of the International Conference in Puerto Azul, the Philippines. DSE. Feldating, Germany. N urkse R. 196 1. Problems ofCapital Formation in Underdeveloped Countries. New York : O xford University Press. p :163. Nurfatriani F, Darusman 0 , Nurrochmat DR, Yustika AE, Muttaqin MZ. 2015. Redesigning Indonesian forest fiscal policy to suPPOrt forest conservation. Elsevier: journal ofForestPolicy and Economics 61 (2015), 39-50. http://dx.doi. org/l0. lOIG/j. forpol. 2015. 0 7. 006 Nurrochmat DR. 1993. Dilema Pencurian Kayu. Harian Kompas. Jakarta. Nurrochmat DR. 2004a. Strategi Pengelola an Sumberdaya Alam. Harian
Kompas. Jakarta.
Nurrochmat DR. 2004b. Stop Open Akse s Properti Hutan, Harian Sinar
Harapan, Jakarta.
Nurrochmat DR. 2005a. The Impacts of Regional Autonomy on Political Dynamics, So cio-Economic and Forest Degradation . Case of jambi Indonesia. Cuvillier Verlag, Goettingen. Nurrochmat DR. 2005b. Strategi Pengelolaan Hutan. [Jpaya Menyelamatkan
Rimbt/ vang Tersisa. Yogyakana: Pustaka Pelajar.
242
Indonesiadalam Seminar Nasional Kri sis Lingkungan Hidup Indonesia dan Kongres I Himpunan Alumni Pengelolaan Su mberdaya Alam &
Meinzen-Dick, Knoxx A. 1999. Collective Action, Property Rights and Devolution
Nurrochrnar DR. 2012. Mengelola Dinamika Masalah Tenurial. Makalah Pembahas Krisis Konflik Tenurial dan Kawasan Sumberdaya Alam
Lingkungan (PSL) IPB . Bogor, 15 September 2012. Nurrochmat DR. 2013. Srraregi Kebijakan dan Tara Kelola Kelembagaan Pengelolaan H uran Indonesia. Makalah Seminar N asional T ara Kelola, Pembiayaan dan Invesrasi Hijau Bagi Pen ingkatan Daya Saing Indusrri Kehutanan Indonesia yang Berkelanjutan, 'Fak ultas Kehuranan Universitas Tanjungpura dan The Asia Foundation. Pontianak, 10 Desember 2013. Nurrochmat DR, Abdulah L. 2014. Memanfaatkan huran, mengurangi energi. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. Vol. 1 No.1, Apri/2014. Nurrochmat DR, Darusman 0 , Ruchjadi D . 2014a. Rekonstruksi tenurial kehuranan, Risalab Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. Vol. 1 No. 1, Apri/2014. Nurrochmat DR, Dharmawan AH, Obidzinski K, Dermawan A, Erbaugh J . 201 4b. Contesting national and intern atio nal forest regimes:Case of timber legality certification for com m u n ity forest s in Central Java, Indonesia. Journal of Forest Policy and Economics, Elsevier (In Pre ss). Nurrochmat DR, Hasan MF, Suharjito 0, Hadianto A, Ekayani M , Sudarmalik, Purwawangsa H, Musraghfirln. Ryandi ED. 2012. Dalam: Nurrochrnat dan Hasan. (Eds.). Ekonomi Politi k Kehura nan , M e ngu rai Mitos dan Fakta Pengelolaan Hutan. Edisi Kedua, rcv isi, IN D E F, Jakarta.
KEBI]AKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Implementasi
Daftar Pustaka
Nurrochmar DR, Purwandari H. 2006. Politik Desentralisasi Pemerinrahan Desa. Bogor: Kemitraan UNDP: PSP3 IPB. Nurrochmat DR, Solihin I, Ekayani M,
Hadianro A. 2010. Neraca
Pembangunan Hijau: Konsep dan Imp/ikasi Bisnis Karbon dan Tata Air di Sektor Kehutanan. Bogor: IPB Press. Nurrochrnar DR, Sudradjat A, Soedarsono A, Mulyana Y, Darusman 0, Sarijanro T, Haryadi 0, Ramdan H , Purwawangsa H, Hadianro A, Mendi FM, AI Jauhari A. 2007. Dalam: Nurrochmat DR, Ramdan H, Sudradjar A (Ed.). Reposisi Kehutanan Indonesia. Jakarta: Departemen Kehutanan. Nurrochmat DR, Tiryana T, Purwawangsa H. 2011. Evaluasi Rencana Kawasan Hutan. Bahan Presenrasi FGD Evaluasi Rencana Kawasan Huran. Hotel Salak Bogor, 24 September 2011. Nurrochmat DR, Yovi EY, Hadiyati 0, Sidiq M , Erbaugh JT. 2015. Changing policies over timber supply and its potential impacts to the furniture industries of jepara, Indonesia.jMHTVol. XXI, (I): 36--44, April 2015.
[PIDS] Philippine Institute of Development Studies. 2009. Purchasing power parity (PPP):understanding the law of one price. Economic Issueof the Day . Vol. IX No.2 (Decemb cr 2009). Rarna NK. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pusraka Pelajar. [REC O FT C] The Center for People and Forests. 2009. Papers of the Introductory Workshop on Forest Policy Analysis, Bangkok. Tidak diterbitkan. [RECOFTC] The Center for People and Forests. 2010. Teaching Forest Policy Analysis. Bangkok. Ribot Jc. 2002 . Democratic Decentralization of Natural Resources: Institutionalizing Popular Participation. World Resources Institute. Ritzer G. 1996. The McDonaldization of society: An investigation into the changing character ofcontemporary social lift. Thousand Oaks, CA: Pine Forge Press.
Olson M. 1971. The Logic of Collective Action: Public Goods and the Theory of Groups, Second printing. Harvard Economic Studies.
[RKTN] Rencana Kehutanan Tingkat Nasional. 2011. Rencana Kehutanan Tingkat Nasional. Jakarta: Kernenterian Kehuranan Republik Indonesia.
Pagiola S, Plat ais G. 2007. Payments for Environmental Services: From Theory to Practice. Washington DC: World Bank.
Robertson R. 1992. Globalization: Social Theory and Global Culture. New York: Sage.
Park MS. 2009. Media discourse in Forest Communication: the issue offorest conservation in the Korean and global media. Goeningen: Cuvillier Verlag.
Rupert M. 2000. Ideologies of Globalization: Contending Visions of a New World Order. Routledge.
Parker AN. 1995. Decentralization: The Way Forwardfor Rural Development?
Washington DC: World Bank.
Pearce OW, Turner RK. 1990. Economics of Natural Resources and the Environment. Baltimore: The John Hopkins University Press. Pielke RA J r. 2007. The Honest Broker. Making Sense ofScience in Policy and Politics. New York: Cambridge University Press. Putnam R. Leonardi R, Nanerri RY. 1993. Making Democracy Work.' Civic Transition in A10dern Italy. Princeton, N], USA: Princeton University Press.
Rubio M . 1997. Perverse social capital: some evidence from Columbia. journal ofEconomic Issues. Vol. 31, No.3. September 1997, pp . 805-816. Sahide MAK, Nurrochmat DR, Giessen L. 2015. The regime complex for tropical rainforest transformation : Analysing the relevance of multiple global and regional land use regimes in Indonesia. Land Use Policy 47 (2015) . 408--425. ELSEVIER. hnp://dx. doi. org/l0. 1016/j. landusepol. 2015. 04. 030 Sarcrzki T . 1989. Polltische Okologie - "Leirwissenschaft der Postmoderne" oder Besrandreil der Regicrungslehre? In : Bandem er, S. V. , G. Wewer (Hrsg.): Regierungssystem und Regierunglehr c:. Leske und Budrich, Opladen,97-123.
..
KEBI]AKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Implementasi
Daftar Pustaka
Nurrochmar DR, Purwandari H. 2006. Politik Desentralisasi Pemerinrahan Desa. Bogor: Kemitraan UNDP: PSP3 IPB. Nurrochmat DR, Solihin I, Ekayani M,
Hadianro A. 2010. Neraca
Pembangunan Hijau: Konsep dan Imp/ikasi Bisnis Karbon dan Tata Air di Sektor Kehutanan. Bogor: IPB Press. Nurrochrnar DR, Sudradjat A, Soedarsono A, Mulyana Y, Darusman 0, Sarijanro T, Haryadi 0, Ramdan H , Purwawangsa H, Hadianro A, Mendi FM, AI Jauhari A. 2007. Dalam: Nurrochmat DR, Ramdan H, Sudradjar A (Ed.). Reposisi Kehutanan Indonesia. Jakarta: Departemen Kehutanan. Nurrochmat DR, Tiryana T, Purwawangsa H. 2011. Evaluasi Rencana Kawasan Hutan. Bahan Presenrasi FGD Evaluasi Rencana Kawasan Huran. Hotel Salak Bogor, 24 September 2011. Nurrochmat DR, Yovi EY, Hadiyati 0, Sidiq M , Erbaugh JT. 2015. Changing policies over timber supply and its potential impacts to the furniture industries of jepara, Indonesia.jMHTVol. XXI, (I): 36--44, April 2015.
[PIDS] Philippine Institute of Development Studies. 2009. Purchasing power parity (PPP):understanding the law of one price. Economic Issueof the Day . Vol. IX No.2 (Decemb cr 2009). Rarna NK. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pusraka Pelajar. [REC O FT C] The Center for People and Forests. 2009. Papers of the Introductory Workshop on Forest Policy Analysis, Bangkok. Tidak diterbitkan. [RECOFTC] The Center for People and Forests. 2010. Teaching Forest Policy Analysis. Bangkok. Ribot Jc. 2002 . Democratic Decentralization of Natural Resources: Institutionalizing Popular Participation. World Resources Institute. Ritzer G. 1996. The McDonaldization of society: An investigation into the changing character ofcontemporary social lift. Thousand Oaks, CA: Pine Forge Press.
Olson M. 1971. The Logic of Collective Action: Public Goods and the Theory of Groups, Second printing. Harvard Economic Studies.
[RKTN] Rencana Kehutanan Tingkat Nasional. 2011. Rencana Kehutanan Tingkat Nasional. Jakarta: Kernenterian Kehuranan Republik Indonesia.
Pagiola S, Plat ais G. 2007. Payments for Environmental Services: From Theory to Practice. Washington DC: World Bank.
Robertson R. 1992. Globalization: Social Theory and Global Culture. New York: Sage.
Park MS. 2009. Media discourse in Forest Communication: the issue offorest conservation in the Korean and global media. Goeningen: Cuvillier Verlag.
Rupert M. 2000. Ideologies of Globalization: Contending Visions of a New World Order. Routledge.
Parker AN. 1995. Decentralization: The Way Forwardfor Rural Development?
Washington DC: World Bank.
Pearce OW, Turner RK. 1990. Economics of Natural Resources and the Environment. Baltimore: The John Hopkins University Press. Pielke RA J r. 2007. The Honest Broker. Making Sense ofScience in Policy and Politics. New York: Cambridge University Press. Putnam R. Leonardi R, Nanerri RY. 1993. Making Democracy Work.' Civic Transition in A10dern Italy. Princeton, N], USA: Princeton University Press.
Rubio M . 1997. Perverse social capital: some evidence from Columbia. journal ofEconomic Issues. Vol. 31, No.3. September 1997, pp . 805-816. Sahide MAK, Nurrochmat DR, Giessen L. 2015. The regime complex for tropical rainforest transformation : Analysing the relevance of multiple global and regional land use regimes in Indonesia. Land Use Policy 47 (2015) . 408--425. ELSEVIER. hnp://dx. doi. org/l0. 1016/j. landusepol. 2015. 04. 030 Sarcrzki T . 1989. Polltische Okologie - "Leirwissenschaft der Postmoderne" oder Besrandreil der Regicrungslehre? In : Bandem er, S. V. , G. Wewer (Hrsg.): Regierungssystem und Regierunglehr c:. Leske und Budrich, Opladen,97-123.
..
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Implementasi
Daftar Pustaka
Salim HS. 1997. Dasar-dasar Hukum Kehutanan. Jakarta: Penerbit Sin Grafika.
Scott J. 2000. Rational Choice Theory In: Browning G, Halcli A, Hewlett N
Tadjoeddin MZ. 2003. Anatomy of Social Violence in the Context of Transition: The Case of Indonesia 1990-2001. In: Birner, R, Nurrochmat, 0 and S. Rosyadi (Eds). Sustainable development: socio economic and environmental problems. Focused on Indonesian cases. Proceedings of Internarionai Seminar April Zt)", 2002. PPI Corringen. Cuviller Verlag. Gorringen.
F Webster (Eds) . Understanding COntemporary Society: Theories of The Present. Sage Publications. http://privatewww. essex.ac. uk! -SCOttj/ socscot7. htm
Tijs S. 2003. Introduction to Game Theory. Hindustan Book Agenry. New Delhi, India: Green Park Extension.
Schouten G, Glasbergen P. 2011. Creating legitimacy in global privat governance: The case of the Roundtable on Sustainable Palm Oil. Ecological Economics 70 (2011) 1891-1899.
Semetco H, Valkenburg PM. 2000. Framing european politics: a COntent analysis of press and television news. journal ojCommunication. Spring 2000: 93-109. Shoemaker P, Reese S. 1996. Mediating the Message: lheories ofInfluence on Mass Media Content. New York: Longman. Soedomo S. 2012. Obrolan Nusanrara. Menyambut Indonesia Baru. FORCI Development, Bogor. Stemler S. 2001. An overview of Content analysis. Practical Assessment, Research & Evaluation, 7 (I7). Retrieved July 28, 2009 from http;// PAREonline. ner/gervn asp?v=7&n= 17. Yale University. Subarudi, Asrana S. 2001. Analisis Nilai Tengah Huran Alam. jurnal Sosial Ekonomi Kehutanan . Vol (2) 1. Pp 53-69. Suharto E. 2010. Analisis' Kebijakan Publik. Panduan Praktis Mengkaji
Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung; Penerbit Alfabeta ..
Suparmoko M, Nurrochmat DR, 2006. Prospek Pengembangan Penerimaan Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan, Badan Planologi Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan. Suryanto, Nurrochmat DR, Priyono H, Suyana A, Budiaman A. 2010. Mulrisistem Silvikulrur Menjadikan Pemanfaatan Kawasan Huran Lebih Baik. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Samarinda: Kernenrerian Kehutanan.
Tomlinson J. 1991. Cultural Imperialism: A Critical Introduction. London: Pinter. Udodji qO. 1981. The African Public Servant as a Public Policy in Africa. Addis Abeba, African Association for Public Administration and Management. Undang-Undang Kehuranan Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehuranan. Jakarta USAlD 2002. Foreign Aid in the National Interest: Promoting Freedom, Security, and Opportunity. US Agency For International Development. Washington DC. Van Dijk T. 1985. Discourse Analysis in Society. Handbook of Discourse Analysis. London: Academic Press. Van Dijk T. 1989 . Structure of Discourse and Structure of Power. In: JA Andersen (Ed.) , Text and Practices: Readings in Critical Discourse Analysis. London and New York: Routledge. Van Dijk T. 1991. Media contents: The interdisciplinary study of news as discourse. In: K. Bruhn-jensen & N . Jankowksi (Eds.), Handbook of Qualitative Methods in Mass Communication Research. London: Routledge. pp. 108-120. Von Prirrwirz v. 1990. Das Katastrophenparadox: Elernente einer Theorie der Unweltpolitik, Opladen: Leske Budrich. Wagnleirner R. 1994. Coca-colonization and the Cold War: Thecultural mission ofthe United States in Austria after the Second World War. Translated by D. M. Wolf. Chapel Hill, NC: University of North Carol ina Press.
I
I,
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Implementasi
Daftar Pustaka
Salim HS. 1997. Dasar-dasar Hukum Kehutanan. Jakarta: Penerbit Sin Grafika.
Scott J. 2000. Rational Choice Theory In: Browning G, Halcli A, Hewlett N
Tadjoeddin MZ. 2003. Anatomy of Social Violence in the Context of Transition: The Case of Indonesia 1990-2001. In: Birner, R, Nurrochmat, 0 and S. Rosyadi (Eds). Sustainable development: socio economic and environmental problems. Focused on Indonesian cases. Proceedings of Internarionai Seminar April Zt)", 2002. PPI Corringen. Cuviller Verlag. Gorringen.
F Webster (Eds) . Understanding COntemporary Society: Theories of The Present. Sage Publications. http://privatewww. essex.ac. uk! -SCOttj/ socscot7. htm
Tijs S. 2003. Introduction to Game Theory. Hindustan Book Agenry. New Delhi, India: Green Park Extension.
Schouten G, Glasbergen P. 2011. Creating legitimacy in global privat governance: The case of the Roundtable on Sustainable Palm Oil. Ecological Economics 70 (2011) 1891-1899.
Semetco H, Valkenburg PM. 2000. Framing european politics: a COntent analysis of press and television news. journal ojCommunication. Spring 2000: 93-109. Shoemaker P, Reese S. 1996. Mediating the Message: lheories ofInfluence on Mass Media Content. New York: Longman. Soedomo S. 2012. Obrolan Nusanrara. Menyambut Indonesia Baru. FORCI Development, Bogor. Stemler S. 2001. An overview of Content analysis. Practical Assessment, Research & Evaluation, 7 (I7). Retrieved July 28, 2009 from http;// PAREonline. ner/gervn asp?v=7&n= 17. Yale University. Subarudi, Asrana S. 2001. Analisis Nilai Tengah Huran Alam. jurnal Sosial Ekonomi Kehutanan . Vol (2) 1. Pp 53-69. Suharto E. 2010. Analisis' Kebijakan Publik. Panduan Praktis Mengkaji
Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung; Penerbit Alfabeta ..
Suparmoko M, Nurrochmat DR, 2006. Prospek Pengembangan Penerimaan Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan, Badan Planologi Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan. Suryanto, Nurrochmat DR, Priyono H, Suyana A, Budiaman A. 2010. Mulrisistem Silvikulrur Menjadikan Pemanfaatan Kawasan Huran Lebih Baik. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Samarinda: Kernenrerian Kehutanan.
Tomlinson J. 1991. Cultural Imperialism: A Critical Introduction. London: Pinter. Udodji qO. 1981. The African Public Servant as a Public Policy in Africa. Addis Abeba, African Association for Public Administration and Management. Undang-Undang Kehuranan Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehuranan. Jakarta USAlD 2002. Foreign Aid in the National Interest: Promoting Freedom, Security, and Opportunity. US Agency For International Development. Washington DC. Van Dijk T. 1985. Discourse Analysis in Society. Handbook of Discourse Analysis. London: Academic Press. Van Dijk T. 1989 . Structure of Discourse and Structure of Power. In: JA Andersen (Ed.) , Text and Practices: Readings in Critical Discourse Analysis. London and New York: Routledge. Van Dijk T. 1991. Media contents: The interdisciplinary study of news as discourse. In: K. Bruhn-jensen & N . Jankowksi (Eds.), Handbook of Qualitative Methods in Mass Communication Research. London: Routledge. pp. 108-120. Von Prirrwirz v. 1990. Das Katastrophenparadox: Elernente einer Theorie der Unweltpolitik, Opladen: Leske Budrich. Wagnleirner R. 1994. Coca-colonization and the Cold War: Thecultural mission ofthe United States in Austria after the Second World War. Translated by D. M. Wolf. Chapel Hill, NC: University of North Carol ina Press.
I
I,
KEBI]AKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Implementasi
Wahab SA. 2004. A nalisis Kebijaksanaan. Dari Formulasi ke lmplementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbir Bumi Aksara.
PROFIL PENULIS
Wall E, Ferazzi G , Schryer F. 1998. Gening Goods on Social Capital. Rural Sociology, Vol. 63, No.2, June 1998. pp . 30 0-3 02. World Bank. 1996. Reflections: what is participation? The World Bank Participation Sourcebook. so urcebookisbO 100. hrrn
h tt p:/ /www.
worldbank.
org/wbi/
World Bank. 2001. Indonesia: Environment and Natural Resource Management in a Time of Transition. World Bank, Washington DC. World Bank 200Ia. World Development Indicators. National Development Indicators. Di stribution of income or consumption . World Bank, Washington DC World Bank. 2004. World Bank List of Economy. http://www. worlbank. org/ data/countryclass. hrrnl (February 23, 2005). Yeom
FBC, Chandrasekharan C. 2002. Achieving sustainable forest management in Indonesia. ' Tropical Forest Update. Vol. 12 No.1 , 2002. ITTO, Yokohama.
Ze y M . 1998. Rational Choice lheory and Organizational Theory: A Critique. Thousand O aks-London-New Delhi: Sage Publications.
DODIK RIDHO NURROCHMAT lahir di Ponorogo, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan S-1 d i Jurusan Manajemen Hutan , Fakulras Kehutanan IPB (1989 1994). Setelah lulus dari Pakultas Kehutanan IPB ia bekerja di seb uah group industri kayu terpadu di Jakarta (1994-1995) dan tahun 19 95-1996 menjadi konsulran sistem manajemen rnutu ISO-9000. SejakAgusrus 1996, ia kembali bergabung dengan almarnarer menjadi staf pengaj ar di' Jurusan M ana jemen Huran IPB . Pad a tahun 1997 rnelanjutkan stud i S-2 bidang Ekonomi Kehuranan di Universita s Goettingen,Jerman dan menyelesaikannya rah un 1999. Tahun 200 1-200 5 ia melanjurkan srudi S-3 bidang Po litik Kehutanan di Universitas Goettingen d an berhasil meraih gelar Doktor dengan pujian terringgi (sum ma cum laude). Selain mengajar di almarnater, alumnus penerima beasiswa DAAD ini juga diberi amanah sebagai Direktur Pengembangan Karir & Hubungan Alumni IPB (2008-2013). Direktur Kajian Srraregis & Kebijakan Perranian IPB (2 0 13- sekarang), Ketua Dewan Pakar Dewan Pengurus Pusat Persaruan Sarjana Kehutanan Indonesia (DPP PERSAKI) (20 15- 20 18), serta anggora International C ouncil (IC) for International Union of Forest Research Organ izations (IUFRO) yang berp usat di Vienna, Austria 2005-sekarang. Pemikiran manran Ketua Umurn Senar Mahasiswa Fakulras Kehuranan IPB (1991-1993) dan Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di Goerringen Jerman (2001 -2002) ini relah d iruangkan da lam pu luhan arrikel di media rnasa, publikasi ilmiah, maupun buku yang dire rblrkan di Ind onesia maupun di luar negeri serta dipercaya rncnjadi Editorial Advisory Boa rd J ourn al of Forest Policy & Economics, Elsevier (2013-sckarang), Kerua Dewan Editor jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan (20 14-sekarang). Anggota Dewan Editor the Indonesian Jo urn al of Forestry Research (20 13-sekarang), J urnal Info Sosial Ekono m i Kehu ranan (2006-2012), ]urnal Manajem en Huran Tropika
KEBI]AKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Implementasi
Wahab SA. 2004. A nalisis Kebijaksanaan. Dari Formulasi ke lmplementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbir Bumi Aksara.
PROFIL PENULIS
Wall E, Ferazzi G , Schryer F. 1998. Gening Goods on Social Capital. Rural Sociology, Vol. 63, No.2, June 1998. pp . 30 0-3 02. World Bank. 1996. Reflections: what is participation? The World Bank Participation Sourcebook. so urcebookisbO 100. hrrn
h tt p:/ /www.
worldbank.
org/wbi/
World Bank. 2001. Indonesia: Environment and Natural Resource Management in a Time of Transition. World Bank, Washington DC. World Bank 200Ia. World Development Indicators. National Development Indicators. Di stribution of income or consumption . World Bank, Washington DC World Bank. 2004. World Bank List of Economy. http://www. worlbank. org/ data/countryclass. hrrnl (February 23, 2005). Yeom
FBC, Chandrasekharan C. 2002. Achieving sustainable forest management in Indonesia. ' Tropical Forest Update. Vol. 12 No.1 , 2002. ITTO, Yokohama.
Ze y M . 1998. Rational Choice lheory and Organizational Theory: A Critique. Thousand O aks-London-New Delhi: Sage Publications.
DODIK RIDHO NURROCHMAT lahir di Ponorogo, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan S-1 d i Jurusan Manajemen Hutan , Fakulras Kehutanan IPB (1989 1994). Setelah lulus dari Pakultas Kehutanan IPB ia bekerja di seb uah group industri kayu terpadu di Jakarta (1994-1995) dan tahun 19 95-1996 menjadi konsulran sistem manajemen rnutu ISO-9000. SejakAgusrus 1996, ia kembali bergabung dengan almarnarer menjadi staf pengaj ar di' Jurusan M ana jemen Huran IPB . Pad a tahun 1997 rnelanjutkan stud i S-2 bidang Ekonomi Kehuranan di Universita s Goettingen,Jerman dan menyelesaikannya rah un 1999. Tahun 200 1-200 5 ia melanjurkan srudi S-3 bidang Po litik Kehutanan di Universitas Goettingen d an berhasil meraih gelar Doktor dengan pujian terringgi (sum ma cum laude). Selain mengajar di almarnater, alumnus penerima beasiswa DAAD ini juga diberi amanah sebagai Direktur Pengembangan Karir & Hubungan Alumni IPB (2008-2013). Direktur Kajian Srraregis & Kebijakan Perranian IPB (2 0 13- sekarang), Ketua Dewan Pakar Dewan Pengurus Pusat Persaruan Sarjana Kehutanan Indonesia (DPP PERSAKI) (20 15- 20 18), serta anggora International C ouncil (IC) for International Union of Forest Research Organ izations (IUFRO) yang berp usat di Vienna, Austria 2005-sekarang. Pemikiran manran Ketua Umurn Senar Mahasiswa Fakulras Kehuranan IPB (1991-1993) dan Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di Goerringen Jerman (2001 -2002) ini relah d iruangkan da lam pu luhan arrikel di media rnasa, publikasi ilmiah, maupun buku yang dire rblrkan di Ind onesia maupun di luar negeri serta dipercaya rncnjadi Editorial Advisory Boa rd J ourn al of Forest Policy & Economics, Elsevier (2013-sckarang), Kerua Dewan Editor jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan (20 14-sekarang). Anggota Dewan Editor the Indonesian Jo urn al of Forestry Research (20 13-sekarang), J urnal Info Sosial Ekono m i Kehu ranan (2006-2012), ]urnal Manajem en Huran Tropika
KEBI]AKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Irnplementasi
(2006-2008) dan J urnal Analisis Kebijakan Kehutanan (20 12-sekarang), serta reviewer di berbagai jurnal internasional berepurasi, di antaranya Journal of Forest Research (Springer); Journal Forest Policy and Economics (Elsevier); Journal of Land Use Policy (Elsevier); International Forestry Review (Bio-One Publisher); Natural Resources Forum (NRF), Journal of UN Sust ainable Development, (Wiley-Blackwell Publisher). Selain mengajar dan memb imbing mahasiswa S-I , S-2, S-3 di IPB (Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan; Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Program Srudi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan; dan Program Magister Bisnis, Sekolah Bisnis IPB), ia juga pernah menjadi dosen tarnu di Universiti Malaysia Sabah, Copenhagen University, dan Goettingen University, Jerman, serta menjadi pembimbing/penilai/joint supervisory thesis dan disertasi mahasiswa Oxford Universiry, IDHEAP Swiss, Copenhagen University , Goettingen University; dan Michigan University. Email: [email protected]; dnurrochmat@ ipb.ac.id
DUDUNG DARUSMAN lahir di Ciamis, Jawa Barat. Penulis menyelesaikan pendidikan sarjana dari Program Srudi Manajemen dan Ekonomi Kehutanan IPB tahun 1975. Pada tahun 1976 mengikuti pendidikan Diploma Purna Sarjana Ekonomi Kehutanan di Un iversitas Gadjah Mada Yogyakarra. Pendidikan S-2 (Master ofArt) bidang Resource Economics dari Department of Agicultural Economics Univerity of Wisconsin USA diselesaikannya pada tahun 1984. Pada rahun 1989 ia menyelesaikan pendidikan S-3 (Doktor) dari Program Studi Ilrnu Perencanaan Pembangunan Wilayah Pedesaan IPB. Penelirian penelitiannya memberikan perhatian besar pada nilai ekonomi air, manfaat hidro-orologis, dan nilai ekonomi biodiversitas huran . Selama dua pcriode 1989-1992 dan 1992-1996 menjabar Dekan Fakultas Kehuranan IPB. Sejak tahun 1995 menjadi Guru Besar Tetap (Profesor) Ekonomi Sumber Daya Hutan pada Fakultas Kehutanan IPB. Penulis pernah member! kuliah Ekonomi Kehutanan pada Program Master of Tropical Forestry di Georg August University Goctringcn Jerman tahun 1994. Penulis juga beberapa kali menjadi dclegasi RJ an rara lain ke Expert Consultation of the Asian Network on Fo restry Ed uca tion di Bangkok (1990), World For estry Con gress X di
Pro61 Penulis
Paris (1991), The thirteen session ofInternational Tropical Timber Council di Yokohama (1993), World Forestry Congress XI di Anralya-Turki (1997). T ulisannya telah ban yak diterbitkan dalam bentuk buku maupun artikel di jurnal i1miah bereputasi, Email: [email protected]
MET! EKAYANI lahir di Semarang, J awa T engah. Setelah lulus dari SMA Negeri 28 Jakarta tahun 1989, penulis memilih kuliah di jurusan M anajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB hingga lulus tahun 199 4. Selanjutnya penulis bekerja di sebuah perusahaan multinasional kehutanan di Jakarta dan setelah itu berkarir sebagai staf direktur bidang perencanaan hutan dan pembinaan rnasyarakar desa hutan di salah saru grup perusahaan kehuranan nasional di Jakarta selama kurang lebih tujuh tahun. Tahun 2001-2004 ia rnelanjutkan studi S-2 di program studi Tropical and International Forestry, Georg-August University, Jerman . Dengan dukungan beasiswa International Tropical Timber Organization (lITO) dan DIKTI, penulis menyelesaikan studi S-3 di Institute of Forest Policy & Nature Conservation tahun 2011 pada universitas yang sarna (cum laude). Sejak tahun 2005 ia kembali mengabdi pada alm amater, mengajar di Departernen Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan (ESL), Fakulras Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Saar ini, penulis menjadi koordinator mara kuliah Ekonomi Kehuranan dan Ekonomi Wisata serta menjadi anggota tim pengajar mara kuliah Ekonomi Lingkungan (S-1 dan S-2) dan Kebijakan Pembangunan Kehutanan (S-3). Selain menekuni eko nom i sumber da ya dan Iingkungan, penulis juga mendalami dan m engembangkan ilmu komunikasi kebijakan khususnya yang terkait dengan media masa, Iingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekirar hutan, Selain menjadi presenter dalam beberapa forum ilmiah nasional dan internasional d i Jerman , USA , Korea Selatan, India, Mal aysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, tulisannya juga telah dipublikasikan di dalam dan luar negeri, baik berupa buku maupun artikel i1miah pada beberapa jurnal nasional dan internasional bereputasi (Elsevier). Email: metiekayani@gmail. com; [email protected]
KEBI]AKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN Teori dan Irnplementasi
(2006-2008) dan J urnal Analisis Kebijakan Kehutanan (20 12-sekarang), serta reviewer di berbagai jurnal internasional berepurasi, di antaranya Journal of Forest Research (Springer); Journal Forest Policy and Economics (Elsevier); Journal of Land Use Policy (Elsevier); International Forestry Review (Bio-One Publisher); Natural Resources Forum (NRF), Journal of UN Sust ainable Development, (Wiley-Blackwell Publisher). Selain mengajar dan memb imbing mahasiswa S-I , S-2, S-3 di IPB (Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan; Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Program Srudi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan; dan Program Magister Bisnis, Sekolah Bisnis IPB), ia juga pernah menjadi dosen tarnu di Universiti Malaysia Sabah, Copenhagen University, dan Goettingen University, Jerman, serta menjadi pembimbing/penilai/joint supervisory thesis dan disertasi mahasiswa Oxford Universiry, IDHEAP Swiss, Copenhagen University , Goettingen University; dan Michigan University. Email: [email protected]; dnurrochmat@ ipb.ac.id
DUDUNG DARUSMAN lahir di Ciamis, Jawa Barat. Penulis menyelesaikan pendidikan sarjana dari Program Srudi Manajemen dan Ekonomi Kehutanan IPB tahun 1975. Pada tahun 1976 mengikuti pendidikan Diploma Purna Sarjana Ekonomi Kehutanan di Un iversitas Gadjah Mada Yogyakarra. Pendidikan S-2 (Master ofArt) bidang Resource Economics dari Department of Agicultural Economics Univerity of Wisconsin USA diselesaikannya pada tahun 1984. Pada rahun 1989 ia menyelesaikan pendidikan S-3 (Doktor) dari Program Studi Ilrnu Perencanaan Pembangunan Wilayah Pedesaan IPB. Penelirian penelitiannya memberikan perhatian besar pada nilai ekonomi air, manfaat hidro-orologis, dan nilai ekonomi biodiversitas huran . Selama dua pcriode 1989-1992 dan 1992-1996 menjabar Dekan Fakultas Kehuranan IPB. Sejak tahun 1995 menjadi Guru Besar Tetap (Profesor) Ekonomi Sumber Daya Hutan pada Fakultas Kehutanan IPB. Penulis pernah member! kuliah Ekonomi Kehutanan pada Program Master of Tropical Forestry di Georg August University Goctringcn Jerman tahun 1994. Penulis juga beberapa kali menjadi dclegasi RJ an rara lain ke Expert Consultation of the Asian Network on Fo restry Ed uca tion di Bangkok (1990), World For estry Con gress X di
Pro61 Penulis
Paris (1991), The thirteen session ofInternational Tropical Timber Council di Yokohama (1993), World Forestry Congress XI di Anralya-Turki (1997). T ulisannya telah ban yak diterbitkan dalam bentuk buku maupun artikel di jurnal i1miah bereputasi, Email: [email protected]
MET! EKAYANI lahir di Semarang, J awa T engah. Setelah lulus dari SMA Negeri 28 Jakarta tahun 1989, penulis memilih kuliah di jurusan M anajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB hingga lulus tahun 199 4. Selanjutnya penulis bekerja di sebuah perusahaan multinasional kehutanan di Jakarta dan setelah itu berkarir sebagai staf direktur bidang perencanaan hutan dan pembinaan rnasyarakar desa hutan di salah saru grup perusahaan kehuranan nasional di Jakarta selama kurang lebih tujuh tahun. Tahun 2001-2004 ia rnelanjutkan studi S-2 di program studi Tropical and International Forestry, Georg-August University, Jerman . Dengan dukungan beasiswa International Tropical Timber Organization (lITO) dan DIKTI, penulis menyelesaikan studi S-3 di Institute of Forest Policy & Nature Conservation tahun 2011 pada universitas yang sarna (cum laude). Sejak tahun 2005 ia kembali mengabdi pada alm amater, mengajar di Departernen Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan (ESL), Fakulras Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Saar ini, penulis menjadi koordinator mara kuliah Ekonomi Kehuranan dan Ekonomi Wisata serta menjadi anggota tim pengajar mara kuliah Ekonomi Lingkungan (S-1 dan S-2) dan Kebijakan Pembangunan Kehutanan (S-3). Selain menekuni eko nom i sumber da ya dan Iingkungan, penulis juga mendalami dan m engembangkan ilmu komunikasi kebijakan khususnya yang terkait dengan media masa, Iingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekirar hutan, Selain menjadi presenter dalam beberapa forum ilmiah nasional dan internasional d i Jerman , USA , Korea Selatan, India, Mal aysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, tulisannya juga telah dipublikasikan di dalam dan luar negeri, baik berupa buku maupun artikel i1miah pada beberapa jurnal nasional dan internasional bereputasi (Elsevier). Email: metiekayani@gmail. com; [email protected]