---Darul Mu’allimin--Nama Pondok Pesantren Darul Mu’allimin
Lokasi Jln. Blangpidie – Meulaboh Desa Pantee Cermin Dusun Simpang Gadeng/ Kecamatan babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya
Pendiri dan Pengasuh Tgk. Zulkifli Daiyan
Tahun Berdiri 1998
Jumlah Santri 80 santri
Jumlah Ustadz / Tgk / Pengajar 7 Orang
Lembaga Pendidikan Pengajian Kitab – Kitab Kuning
Ciri Khas Ma’had Salafiyah, Fiqh , Pengajian Kitab Kuning.
Sejarah Pendirian Setelah menyelesaikan pendidikan di Ma’had Ali Darul ArqomAssyafi’iyah di Jakarta tepatnya pada tangggal 26 Januari 1991, Tgk Zulkifli Daiyan kembali kekampung halaman. Beliau bercita – cita untuk mendirikan sebuah balai pengajian atau pondok Pesantren. Maka dengan tekad dan kemauan yang kuat, pada tahun 1993 beliau di amanahkan untuk memimpin pondok pesantren yang diberi nama “DARUL HUDA” dibawah asuhan Abuya M. Syam Marfali namun perjuangan beliau tersebut tidak berlangsung lama, hanya 2 tahun saja dikarenaan hambatan dan rintangan serta kurangnya dukungan masyarakat setempat. Kemudian kepemimpinan diambil oleh M. Syam Marfali Tetapi cita – cita haruslah digapai yang penting mendapat keridhaan Allah, itu adalah prinsip beliau. Maka Tgk zulkifli Daiyan mencoba bangkit kembali mewujudkan cita – citanya yang sempat terhenti. Tepatnya pada tahun 1995 beliau mulai muncul didunia pondok pesantren dan berhasil mendirikan pondok pesantren dengan nama pondok “AL – MUNAWARAH” dengan jumlah santri mencapai 150 santri, namun sayang perjuangan beliau kali ini juga belum menndapat keberhasilan yang maksimal hanya berjalan selama 2 tahun saja. Keyakinan adalah kunci kesuksesan, bertekadkan itulah Tgk. Zulkifli Daiyan asal kelahiran kakik gunung lauser ini tidak menyurutkan tekad dan cita – citanya untuk mendirikan pondok pesantren. Seluruuh tenaga, pikiran dan tekad beliau kumpulkanmenjadi satu sebagai modal utama untuk langkah selanjutnya. Setelah mendapatkan lahan yang akan didirikan, maka tepatnya pada tahun 1998 Tgk Zulkifli Daiyan mencoba mengubah lahan areal persawahan menjadi sebuah pondok pesantren, yang sekarang beralamatkan di Desa Pantee cermin Dusun Simpang Gadeng Kecamatan Babahrot, bekerjasama dengan masyarakat dan bantuan aparat desa setempat memulai pembangunan pesantren. Dimulai dari rumah para pengajar, balai – balai pengajian serta rumuah untuk beliau tinggal yang kesemuan itu masih merupakan bangunan non permanen yang berdindingkan papan dan beratapkan rumbia. Setelah berdirinya beberapa bangunan pengajian maka diberilah nama yayasan tersebut dengan nama yayasan pondok pesantren DARUL MU’ALLIMIN. Pada mulanya santri dan santriwati yang belajar di yayasan Pondok Pesantren Darul Mu’allimin mereka pulang pergi kerumah masing – masing sedang bagi santri rantau ditipkan dirumah warga terdekat dan tidak bermukim dipesantren di karenakan belum tersedianya asrama. Setelah yayasanpondok pesantren terbentuk dan sudah berjalan beberapa bulan maka salah seorang dari warga setempat menghibahkan sebidang tanah untuk perluasan areal pondok. Dengan mengadakan perhitungan dan pengukuran maka pondok pesatren memiliki tanah seluas 80 x 100 m. Alhamdulillah jerih payah beliau selama ini membuahkan hasil, berkat kegigihan dan ihktiyar maka pondok untuk pertama kalinya diresmikan langsung oleh Bapak Alm Junaidi yang dulunya berperan sebagai camat waktu itu. Selang beberapa bulan kemudian peresmian kedua diresmikan oleh Bapak Ir.H Salmina Ali selaku Bupati Aceh Selatan yang sekarang ini beliau menjabat menjadi Kepala Dinas Parawisita. Dengan memiliki luas yang cukup dan bertambahnya santri – santri yang menuntut
ilmu diyayasan tersebut Tgk. Zulkifli Daiyan terus berupaya meninkatkan kualitas yayasan baik dari segi pendidikan maupun secara prasarana. Pengembangan pembangunan asrama pesantren diselenggarakan oleh ddepartemen Agama Bagian Dayah dengan bentuk permanen sebanyak 4 kamar dengan luas 8 x 8 perkamar. Profil Pimpinan Tgk. Zulkifli Daiyan lahir dikaki Gunung Lauser Bukit Aji pada tanggal 08 Agustus 1961 ini adalah lulusan Ma’had Ali Darul Arkom Assyafi’iyah di Jakarta beliau adalah anak pertama dari tujuh bersaudara dan berasal dari keluarga yang sederhana. Ibunya bernama Almrh Siti Sarah sedangkan ayahnya bernama Tgk. M. Daiyan. Beliau memiliki 3 orang adik perempuan dan 4 orang adik laki - laki, sejak kecil beliau berkeinginan untuk menuntut ilmu yang jauh dari kampung halaman, jenjang pendidikan beliau SD tahun 1974 di desa pelumat, kemudian SMP pada tahun 1977 di labuhan haji, setelah selesai study di tingkat SMP beliau melanjutkan study nya di sumatra barat, padang pada tahun 1981. Setelah menyelesaikan study nya tingkat SMA di sumatra barat, padang. Tgk zulkifli Daiyan mengajukan dirinya untuk melanjutkan pendidikan di universitas Assyafi’iyah di jakarta dengan jurusan dakwah. Alhamdulillah, dikampus inilah beliau dapat menyelesaikan pendidikan S1 dengan mengantongi titel Drs. Pada tahun 1991. Pada tahun yang sama, selain aktif menjadi mahasisw, beliau ikut serta dalam pengajian agama di Ma’had Ali Darul Arkom Assyafi’iyah yang tempatnya bersamaan dengan areal kampus. Namun Tgk zulkifli daiyan tidak berhenti sampai di situ , beliau memperdalam ilmu agama di Ma’hada Ali Darul Arqom Assyafi’iyah di jakarta, setelah menimba ilmu beliau kembali kekampung halaman untuk melaksanakan cita-citanya yaitu mendirikan sebuah pondok pesantren. Disamping mengemban tugas mulia mengajar diberbagai majaelis taklim, beliau juga aktif sebagai guru mengaji dan pimpinanpesantren Daru Mu’allimin, beliau juga aktif dan ikut serta didalam organisasi islam. Salah satunya adalah majelis permusyawaratan ulama (MPU) belau pernah menjadi anggota bagian pendidikan MPU Aceh Barat Daya pada tahun 2004-2006. kemudian beliau di ailih tugaskan di bagian da’wah MPU provinsi Aceh dari tahun 2007 hingga sekarang. Kondisi Lingkungan Sosial Pondok Pesantren Sejak berdirinya pada tahun 1991 pondok Pesantren Darul Mu'allimin yang terletak dikawasan pedesaan dan agak jauh dari kota areal disekitar pondok pesantren adalah areal persawahan dan perkebun. Pada awalnya Pondok pesAntren ini merupakan dusun dari desa tetapi pada tahun 2010 mengalami pemekaran desa sehingga sudah berstatus desa dengan dua buah dusun. Adapun pondok pesantren darul mu'allimin terletak didusun kampung tengah. Sebelum mendapat perubahan kabupaten, maka masih berkabupatenkan aceh selatan, setelah mendapat pertimbangan dan mendapat kesulitan dalam pendataan penduduk, maka oleh pemerintah dipisah menjadi aceh barat daya. Jadi alamat lengkap pondok pesantren sekarang beralamatkan di Jln. Blangpidie-Meulaboh desa persiapan simpang gadeng. Secara geografis daerah ini merupakan salah satu desa yang dikelilingi oleh areal
sawah dan perkebunan. kebanyakan penduduknya berpenghasilan dari hasil bumi. Seperti sawah, kebun kopi, sayur – sayuran, dan sebahagian besar penghasilan dari sawit. Dengan jumlah penduduk berjumlah lebih kurang 430 jiwa dengan kategori laki – laki berjumlah 237 jiwa sedangkan berkelamin perempuan berjumlah 193 jiwa. Pekerjaan masyarakat desa persiapan simpang gadeng rata - rata sebagai petani dan pekebun. Namun ada juga yang bekerja pedagang dan pegawai. Tetapi kebanyakan berprofesi sebagai petani dan pekebun terutama dibidang hasil bumi seperti bawang, tembakau, nilam, padi, kopi, dan sawit. Pendidikan Yang Diselenggarakan Adapun pendidikan yang diselenggarakan dipondok pesantren Darul Mu'allimin pada mulanya hanyalah mengajarkan membaca Al-Qur'an dan dengan menggunakan metode Iqra' bagi anak – anak dan belum mengajarkan kitab – kitab kuning. Setelah beberapa bulan kemudian, barulah menerapkan pengajian kitab kuning yang diajarkan langsung oleh Tgk Zulkifli Daiyan dan beberapa dewan guru lainnya. Pada tahun 2007, Tgk Zulkifli Daiyan mencoba untuk menerapkan pendidikan tambahan yaitu bidang Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Adapun tenaga pengajar yang membantu kebanyakan diluar Provinsi Aceh, seperti Medan (Sumatera Utara), Palembang (Sumatera Selatan), Aceh Tenggara, bahkan salah seorang pengajar berasal dari pulau jawa. Namun program tersebut hanya berjalan satu tahun saja, sebab para pengajar tersebut melanjutkan study S1 nya diluar daerah. Hingga sekarang pondok pesantren Darul Mu'allimin hanya menyelenggarakan pendidikan agama saja dan pengajian kitab-kitab kuning. Seperti fiqh, Aqidah, Ibadah, tasawuf dan pendidikan agama lainnya.
Santri, Badal Dan Ustadz Pada awal pembahasan telah diuraikan bahwasanya pondok pesantren Darul Mu'allimin mempunyai santri dan santriwati yang tidak bermukim dipesantren dan sebahagian dititipkan dirumah – rumah warga setempat. Hal ini disebabkan karena belum tersedianya asrama dan areal lahan yang belum begitu luas. Setelah mendapat hibah sebidang tanah untuk perluasan areal pondok, pada tahun 2007 pondok Pesantren Darul Mu'allimin memiliki anak didik yang terdiri santri dan santriwati yang bermukim dan pulang pergi kermah masing – masing hingga mencapai lebih kurang 450 santri. Namun semakin berjalannya waktu dan berkembangnya pengetahuan di luar pesantren. Pondok pesantren Darul Mu'allimin mengalami kemunduran anak didik hingga 80 %. Setelah mengadakan perhitungan dan pendataan ulang anak didik yang terdaftar disekretaris pesantren dan terdaftar didinas Bagian Dayah hanya mencapai 80 santri saja hingga sekarang. Menanggapi masalah Badal, pondok pesantren Darul Mu'allimin memiliki satu kelas yang harus diajar langsung oleh Tgk Zulkifli Daiyan sebagai Pimpinan Pesantren. Jika suatu
waktu beliau tidak dapat mengajar dikarenakan urusan yang penting atau sakit, tidak ada seorang pengajarpun yang ditunjuk untuk mengisi pengajian beliau. Adapun tenaga pengajar yang dimiliki oleh pondok pesantren Darul Mu'allimin kebanyakan dibidang agama dan kitab – kitab kuning. Sebahagian yang lain yang berpendidikan Universitas sebagai mahasiswa S-1 Jurusan Bahasa Inggris, S-1 Jurusan Ekonomi. Sarana Dan Prasarana Dikarenakan anak – anak didik di pondok pesantren Darul Mu'allimin terdiri dari anak-anak yatim dan piatu, anak-anak korban konflik, serta korban Tsunami, maka Tgk Zulkifli Daiyan mengusahakan pengadaan sarana dan prsarana guna untuk kelancaran dan kebutuhan anak didik dalam proses belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki pondok dengan kategori sebagai berikut : a. 1 Buah Mushallah b. 1 Buah Mushalla Mini c. 5 Ruang Balai Pengajian d. 1 Ruang Perpustakaan e. 1 Ruang Kantor f. 18 Asrama Santri dan Santriwati g. 1 Rumah Pimpinan
Model Pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren Pondok Pesantren Darul Mu'allimin pernah membuka sebuah koperasi dengan membuka toko Fhotocopi dan menjual alat – alat sekolah untuk beberapa tahun saja. Tetapi sekarang sudah tidak aktif lagi dikarenakan seringnya mengalami kerusakan pada mesin Photocopy. Sedangkan pengembangan ekonomi pondok dibidang yang lain tidak bisa diterapkan dikarenakan ketidakmampuan pondok untuk menyediakannya. Program Pengembangan Pondok Pesatren Darul Mu'allimin berkeinginan untuk meningkatkan kualitas program pondok, baik itu dibidang pendidikan maupun dibidang ekstrakulikuler selain pengembangan dibidang fisik (Bangunan). A. Bidang Pendidikan : pengadaan kitab-kitab kuning, penambahan balai – balai pengajian, pengadaan kitab Iqra' dan Al-Qur'an, dan buku – buku agama lainnya B. Bidang Ekstrakulikuler : pengadaan Sarana Olahraga seperti lapangan Volly, Lapangan tennis serta peralatan olahraga, seperti bola kaki, bola volly, bola basket, raket dan lain sebagainya.
Program Unggulan 1. Pondok pesantren Darul Mu'allimin mempunyai motivasi untuk mencertak generasi yang mempunyai IPTEK yang berjiwa islam 2. Program Unggulan yang sangat diterapkan dipondok Pesantren Darul Mu'allimin adalah pengajian dan penguasaan kitab – kitab kuning, Fiqh dan Thasawuf.