PENINGKATAN KUALITAS AKHLAK SISWA DI MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN MU’ALLIMAT REMBANG ( Perspektif Manajemen Dakwah Periode 2011-2012 )
SKRIPSI Diajukan Sebagai Persyaratan dalam Pembuatan Skripsi Pada Fakultas Dakwah Jurusan Manajemen Dakwah
Oleh : IDA AZQIYAH
NIM : 081311005
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
i
KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT AGAMAS ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS DAKWAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM.2 (Kampus III) Ngaliyan, Semarang 50185 Telp. (024) 7606405
NOTA PEMBIMBING Lampiran : 5 (lima) eksemplar Hal
: Persetujuan Naskah Skripsi Kepada Yth. Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa proposal skripsi saudari: Nama
: Ida Azqiyah
NIM
: 081311005
Fak./Jur
: DAKWAH / MD
Judul Skripsi :PENINGKATANKUALITAS AKHLAK SISWADI MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN MU’ALLIMAT REMBANG
( Perspektif Manajemen Dakwah Tahun 2011-2012) Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan.Demikian, atas perhatiannya diucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Semarang, 25 juni 2012
Bidang Substansi Materi
Bidang Metodologi dan Tata Tulis
Drs.H.Anasom, M.Hum
Ariana Suryorini, SE.,MMSI.
NIP.15661225199403 1 004
NIP. 19770930200501 2 002 ii
SKRIPSI PENINGKATANKUALITAS AKHLAK SISWADI MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN MU’ALLIMAT REMBANG
(Perspektif Manajemen Dakwah Tahun 2011-2012) Disusun oleh Ida Azqiyah 081311005 telah dipertahankan di depan Penguji pada tanggal 29Juni 2012 dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji
Penguji I
Penguji II
Drs. H. Nurbini, M. S. I NIP. 196680918 199303 1 004
Thohir Yuli Kusmanto NIP. 19730710 199903 1 004
Penguji III
Penguji IV
Dr. H. Abdul Kholik, M.T., M.Ag NIP. 19540823 197903 1 001
Dra.Hj. Misbah Zulfa Elisabeth, M. H NIP. 19620107 199903 2 001
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs.H.Anasom, M.Hum NIP.15661225199403 1 004
Ariana Suryorini, SE.,MMSI. NIP. 19770930200501 2 002
iii
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya.Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, 25 Juni 2012
Ida Azqiya 081311005
iv
MOTTO “Kesadaran adalah Matahari Kesabaran adalah Bumi Keberanian adalah Cakrawala Perjuangan adalah Pelaksanaan Kata-kata” (W. S. Rendra, 1998 : 17)
“Aku ingin Berarti, Setelah itu Mati” (W. D. Bostand, 2000 : 204)
v
PERSEMBAHAN Dalam perjuangan mengarungi samudra Ilahi tanpa batas, dengan keringat dan air mata kupersembahkan karya tulis skripsi ini untuk orang-orang yang selalu hadir dan berharap keindahan-Nya. Kupersembahkan bagi mereka yang tetap setia berada di ruang dan waktu kehidupanku khususnya buat: 1) Umi Masrifa (Ibu paling cerdas di dunia), terimakasih untuk segala curahan kasih Umi selama ini, tanpa kasih sayang Umi tidak mungkin Azqiya bisa menyelesaikan studi ini dengan baik. 2) Abi Munawir (Ayah nomor satu di dunia), terimakasih atas segala nasihat yang Abi hujamkan, insya Allah Azqiya akan selalu menjadi orang yang tegar dalam menghadapi apapun. 3) Kakak dan adik tersayang, para motivator muda di dadaku (mba’ Lisa, mba’ Ida dan adikku Tutut) kalian motivasi Azqiya dalam menyelesaikan skripsi ini, tanpa hadirnya kalian dalam kalbu, tak mungkin karya ini tercipta. 4) Sahabat-sahabatku tersayang, Setia Purnama, Yahmad Ali, Burhan Yusuf Habibi, Mar’atus Sholihah, Hery NurHadi, Nurlatifah, Afifatun zuhriyah, Umaelul Karimah, Uchwatul Faizah, Siti Rohaniyah, Yusuf Efendi, semua teman kozt, teman kampus yang tidak bisa tersebutkan satu-satu.
Penulis
vi
ABSTRAKSI Nama: Ida Azqiyah, 081311005. Judul: Peningkatan Kualitas Akhlak Siswa di Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (Perspektif Manajemen dakwah periode 2011-2012). Penelitian ini bertujuan untuk 1).Mengetahui bagaimana kondisi kualitas akhlaq siswa di madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang. 2). Mengetahui bagaimana sistem manajemen dakwah di madrasah mu’allimin mu’alillamat Rembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sebagai tehnik analisis data dan menggunakan pendekatan manajemen. Penelitian ini menggunakan metode observasi, interview dan dokumentasi sebagai pengumpul data. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif yang tidak menggunakan perhitungan, sehingga akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dalam kegiatan di madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang, telah berjalan dengan baik.Kegiatan yang meningkatkan kedisiplinan dan meningkatkan akhlaq siswa telah diterapkan supaya terbentuk sikap yang santun dalam hal apapun.Peningkatan akhlaq ini semakin terlihat karena siswa mulai memahami tata tertib yang ada di madrasah, bukan karena takut terhadap sanksi melainkan siswa wajib menjaga almamater madrasah.Walaupun lingkungan madrasah yang mulai rentan akan hal-hal yang dianggap negatife oleh masyarakat tapi siswa bisa menjaga nama baik madrasah. Kegiatan-kegiatan siswa juga sudah berjalan dengan tertib tanpa harus ada paksaan dari pihak guru karena mereka menyadari kewajiban mereka di sekolah adalah belajar, maka dari itu kedisiplinan, tanggungjawab harus dimiliki oleh siswa.Hal ini dibuktikan dengan adanya program jangka pendek dan program jangka panjang dan terjadwalnya kegiatan-kegiatan siswa. Setelah itu mengorganisasikan, menggerakan serta mangarahkan siswa mengikuti dalam mencapai tujuan serta mengadakan pengawasan dalam penyelenggaraannya.Implikasi dari efektifitas manajemen dakwah madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang cukup efektif akan tetapi kurang inovatif dan optimal dalam pelaksanaan manajemennya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapakan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, aktifitas akademika fakultas dakwah IAIN Walisongo, masyarakat, lembaga-lembaga sosial Islam maupun pihak-pihak yang terkait.
vii
KATA PENGANTAR
Teriring untaian rasa syukur kepada Allah SWT atas segala kasih sayang yang telah tercurahkan, Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, semoga segala langkah hamba senantiasa mendapatkan ridho-Mu. Shalawat serta salam semoga tetap terlantun untuk Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqamah. Perjalanan panjang yang melelahkan, berhiaskan kesulitan, kemudahan, serta asa, berbuah karya sederhana yang tertuang dalam skripsi berjudul “peningkatan kualitas akhlak
siswa
di
madrasah
aliyah
mu’allimimu’allimat
rembang(Perspektif
Manajemen Dakwah periode 2011-2012).” memberi makna tersendiri dalam lakon kehidupan. Dengan penuh kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr.Muhibin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang, 2. Dr.H. M Sulthon, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. 3. Drs.H.Anasom, M.Hum dan Ariana Suryorini, SE.,MMSI., selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini 4. Dra. Hj. Misbah Zulfa Eli, M.Si sebagai wali studi yang selalu mengiringi penulis dalam menyelesaiakan studi. 5. Ibu dan Bapak dosen di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo terima kasih telah memberikan ilmu dan pengetahuan dalam bidang dakwah, dan terima kasih seluruh staff administrasi dan perpustakaan serta pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu. 6. Umi Masrifa dan abi Munawir yang telah membaluri setiap langkah penulis dengan untaian do’a, cinta, serta kasih sayangnya yang tak terhingga. 7. Kakak dan adik ku tercinta (Lisa, Fitria, adinda Tutut) 8. Kawan-kawan seperjuangan di kampus Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang viii
9. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala amal baik semua pihak di atas akan menjadi amal shaleh dan mendapatkan balasan dari Allah SWT, serta proses panjang ini mendatangkan manfaat di kemudian hari. Penulis menyadari atas kekurangan dalam skripsi ini.Oleh karena itu penulis senantiasa membuka diri untuk kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
Semarang, 25 Juni 2012 Penulis
IDA AZQIYAH NIM: 081311005
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Peta Jawa Tengah
31
Gambar 2.1 Peta Kota Rembang
32
Gambar 3.1 Denah lingkungan sekitar Madrasah
33
Gambar 4.1 Warung Kopi
34
Gambar 5.1 TPU Kota Rembang
35
Gambar 6.1 Jalan depan madrasah
36
Gambar 7.1
Depan madrasah
36
Gambar 8.1
Jalan masuk madrasah
37
Gambar 9.1
Masjid Umar al Faruq
37
Gambar 10.1 Depan madrasah
38
Gambar 11.1 Sepanduk persyaratan pendaftaran
38
Gambar 1.2 Kegiatan Osis
54
Gambar 2.2 Kegiatan Pramuka
55
Gambar 3.2 Kegiatan Perpustakaan
56
Gambar 4.2 Kegiatan praktik IPA
57
Gambar 5.2 Kegiatan praktek computer
57
Gambar 6.2
Media pembelajaran
58
Gambar 7.2
Kegiatan pidato bahasa arab
58
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i HALAMAN NOTA PEMBIMBING……………………………………...ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………..iii HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….iv HALAMAN MOTTO…………………………………………………….. v HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. vi ABSTRAK…………………………………………………………………vii HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………………..viii HALAMAN DAFTAR GAMBAR………………………………..……… x HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………………...xi
BAB I: PENDAHULUAN A .Latar Belakang………………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah………………………….................................6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………... 7 D. Tinjauan Pustaka……………………………………………...... 8 E.Metode Penelitian……………………………………………….10 F.Sistematika Penulisan……………………………………………15
BAB II: MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AKHLAK SISWA A.Manajemen………………………………………………………17 1. Pengertian Manajemen…………….………………….........17 2. Fungsi-fungsi Manajemen……….……………………........18 B.Dakwah.........................................................................................23 1. Pengertian Dakwah...............................................................23 2.Unsur-unsur Dakwah..............................................................25 C. Akhlaq............................................................................................29 xi
1.Pengertian Akhla………………………….……..………......... 29 D. Siswa............................................................................................ 30 1.PengertianSiswa............................................................................30 BAB III: GAMBARAN UMUM MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN MU’ALLIMAT REMBANG A. Profil Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang…..
03
1. Letak Geografis Kota Rembang………………………….
03
2. Letak Geografis madrasah……………………………….
03
3. Kondisi Social madrasah…………………………………
03
4. Wilayah madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang…………………………………………………
03
B. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang...................................................................................
03
1. Sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang……………………………………...
03
2. Struktur Kepengurusan Madrasah Mu’allimin MU’allimat Rembang…………………………………………………..
49
3. Visi Misi dan Tujuan Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang………………………………….......
49
4. Bangunan Fisik yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang………………………...
51
BAB IV: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS AKHLAQ DI MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN MU’ALLIMAT REMBANG Upaya Peningkatan Kualitas Akhlaq di Madrasah Aliyah Mu’allimiin Mu’allimat Rembang.............................................
54
1. Kegiatan di madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang……………………………………………….. 2. Peningkatan kegiatan di madrasah Aliyah Mu’allimin xii
54
Mu’allimat Rembang periode 2011-2012……………...
BAB
V:
ANALISIS DAKWAH
TERHADAP
SISTEM
MANAJEMEN
MADRASAH
ALIYAH
MU’ALLIMIN
59
MU’ALLIMAT REMBANG Analisis terhadap system manajemen dakwah madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang……………………………..............
64
BAB VI: PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………. 74 B. Saran-saran………………………………………………...... 75 C. Penutup……………………………………………...……… 77
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Peningkatan mutu dan kualitas akhlak siswa merupakan agenda yang diberikan penekanan
(stressing)
tersendiri
dalam
kerangka
pembangunan nasional di bidang pendidikan(Tilaar,1999:322). Sementara itu, kebijakan pemerintah khususnya tentang pendidikan menyatakan bahwa pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas akhlak siswa sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pembangunan yang berwawasan budaya dan lingkungan melalui penataan dan pengelolaan evaluasi serta pengawasan dan pengendaliannya pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan dengan meningkatkan kualitas akhlak siswa (Hadirja,1989:4). Akhlaq bukanlah merupakan barang mewah yang mungkin tidak terlalu dibutuhkan, tetapi akhlaq adalah pokok-pokok kehidupan yang penting,
agama
mengharuskan
untuk
menghormati
orang
yang
memilikinya (Al Ghozali,1986:24).Akhlaq sebagai pokok kehidupan dimana manusia pasti memiliki akhlaq, baik itu akhlaq yang baik maupun buruk. Apabila manusia memiliki akhlaq yang baik maka wajib bagi kita untuk menghormatinya.
2
Dalam hadits Rasulullah saw bersabda:
“Bahwasanya manusia yang berakhlaq mulia, derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia sesungguhnya orang yang lemah ibabahnya dan akanmenjadi orang yang rendah derajatnya di jahannam.” (H.R. Thabrani)(Al Ghozali,1986:29).
dapat mencapai di akhirat, dan jelek akhlaqnya tingkat neraka
“ Sebaik-baiknya orang di antara kalian, ialah orang yang akhlaqnya baik.” ( H.R. Bukhori)(Al Ghozali,1986:31).
Akhlaq yang luhur merupakan jaminan yang kekal untuk seluruh kebudayaan, Bukan berarti agama mengentengkan dan mengabaikan pembangunan masyarakat dan negara, tetapi ini memberi petunjuk kepada nilai pembangunan jiwa dalam rangka memelihara kehidupan manusia dan menjadikannya berbahagia (Al Ghozali,1986:38). Sesungguhnya apabila agama adalah akhlaq yang baik untuk sesama manusia, maka agama dalam watak sesamanya adalah hubungan baik antara manusia dengan Tuhannya. Dua hal ini kembali pada satu kebenaran (Al Ghozali,1986:28). Pengertian akhlaq menurut etimologi adalah kata akhlaq berasal dari bahasa Arab Akhlaq, bentuk jama’ dari mufrodnya khuluq yang berarti budi pekerti. Menurut termonologi, kata “ budi” ialah yang ada pada manusia, yang berhubngan dengan kesadaran, yang di dorong oleh
3
pemikiran, yang disebut karakter. Kata pekerti ialah apa yang terlihat pada manusia, karena di dorong oleh perasaan hati, yang disebut behavior. Jadi budi pekerti adalah merupakan perpaduan dari hasil ratio dan asa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia (Daud Ali,2004:346). Sebagaimana yang telah diterangkan, perkembangan akhlaq atau karakter anak itu berawal dari rumah.Mulai dari usia dini kemudian berkembang sedikit luas dunianya di sekolah, lalu berkembang lagi di dunia luas pergaulannya, selain sekolah. Sekolah itu sebagai tangga atau jenjang menuju pergaulan hidup mengandung berbagai persoalan, percobaan, dan kesukaran (Fananie,2011:25).Hal ini bisa disebut dengan dakwah karena dakwah adalah usaha mengubah situasi kepada yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap individu maupun masyarakat. Pengertian ini menunjukan bahwa esensi dakwah bukan hanya terletak pada usaha mengajak kepada keimanan dan ibadah saja, (Pimay,2006:5). Melihat fenomena diatas, dakwah tidak bias dilakukan untuk sekedar trend. Dakwah akan berjalan secara efektif dan efisien apabila menggunakan ilmu manajemen. Manajemen merupakan kemampuan dalam mengidentifikasikan masalah, kemudian menyusun rencana yang tepat, mengatur, dan mengorganisasi para pelaksana dakwah dalam kesatuan tertentu, selanjutnya menggerakkan dan mengarahkannya pada sasaran atau tujuan yang dikehendaki. Begitu pula kemampuan untuk mengevaluasi atau mengendalikan tindakan-tindakan dakwah (Shaleh, 1977: 14).
4
Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Hasibuan,2007:9). Dalam
pelaksanaan
kegiatan
dakwah
walaupunmaterinya
sempurna, bahannya lengkapserta aktualnya isu-isu yang disajikan tetapi bila disampaikan dengan cara tidak sistematis maka hasilnya tidak akan obyektif. Tetapi sebaliknya, walaupun materi kurang sempurna, bahan sederhana,
isu-isu
yang
menarik
serta
menggugah,
dan
cara
penyampaiannya maksimal maka hasilnya bisa obyektif. Untuk itu dakwah harus dikemas dengan manajemen yang tepat. Dakwah harus tampil secara aktual, faktual dan kontekstual. Aktual dalam arti memecahkan masalah kekinian dan nyata, serta kontekstual dalam arti relevan dan menyangkut problem yang sedang dihadapi oleh masyarakat (Hefni, 2003: xiii). Pendiri yayasan yang sebagian besar adalah pemuka agama di Rembang itu sendiri sangat disegani oleh masyarakat sekitar dan siswa siswinya juga sangat santun, maka dari itu banyak wali murid yang menyekolahkan anaknya di Mu’allimin Mu’allimat.Walaupun madrasah tersebut bukan madrasah favorite di Rembang namun dalam kualitas akhlaqnya lah yang dijadikan unggulan karena hanya di madrasah inilah antara siswa laki-laki dan perempuan dilarang berboncengan atau bersalaman dengan yang bukan muhrim.
5
Kondisi madrasah yang sepi, karena terletak di pinggiran kota itu dimanfaatkan oleh penduduk untuk menjadikan pinggiran kota menjadi ramai dan mampu menghasilkan uang. Tiga tahun terahir ini sudah banyak warung kopi yang memiliki pelayan yang semuanya perempuan berbusana ketat dan memperlihatkan auratnya itu berdiri di depan madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang, maka dari itu hal seperti ini sangat meresahkan guru dan wali murid, dan menghawatirkan pengaruh pergaulan atau akhlaq anak- anak. Setiap jam istirahat murid-murid biasanya berjama’ah di masjid madrasah dimana letak masjid berada di pinggir jalan yang dekat dengan warung kopi tersebut dan membuat murid-murid tidak berjama’ah melainkan nongkrong menggunakan almamater madrasah di warung warung kopi tersebut, hal ini tanpa sepengetahuan guru atau bisa dikatakan pengawasan guru kurang pada jam istirahat. Penelitian ini menekankan pada siswanya, bukan kepada masyarakat atau lingkungan madrasah tetapi lebih pada sikap siswa yang tidak menjalankan dan tidak menaati tata tertib madrasah karena pada jam – jam tertentu guru tidak selalu bisa mengawasi atau memantau kegiatan siswa. Kegiatan siswa banyak mangandung unsur keagamaan, setiap satu bulan sekali siswa mengadakan pengajian dimana semua acara dijalankan oleh siswa, mulai dari pembawa acara sampai dengan mauidhotul khasanah dan do’a. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali karena melatih siswa menjalankan kegiatan yang akan bergelut dengan masyarakat secara langsung. Kegiatan
6
semacam ini dilaksanakan satu bulan sekali untuk mempraktekkan mata pelajaran Ilmu pendidikan yang terdiri dari pendidikan belajar mengajar yang nantinya siswa dituntut untuk praktek mengajar dengan kepada temannya sendiri, kemudian praktek tahlil dan pengajian seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwasaanya peserta, pembawa acara sampai mauidhotul khasanah dan do’a dilakukan oleh siswa. Setelah melihat berbagai pokok pikiran di atas, penulis merasa tergugah untuk
meneliti
dan
mengangkat
topik
penelitian
yang
berjudul:
“Peningkatankualitas Akhlak Siswadi Madrasah Aliyah Mu’allimi Mu’allimat Rembang (Perspektif Manajemen Dakwah periode 2011-212).” B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang penulis kemukakan di atas, permasalahan yang hendak dijawab dengan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi kualitas akhlak siswa di Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang? 2.
Bagaimana sistem manajemen dakwah di Madrasah Mu’allimin Mu’alillamat Rembang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
7
1. Untuk mengetahui kondisi kualitas akhlaq siswa di Madrasah Aliyah Mu’alliman
Mu’allimat
Rembang
(M3R),
serta
manajemen
dakwahnya dan segenap komponen yang ada di dalamnya. 2. Untuk mengidentifikasi
sejauh mana implementasi manajemen
dakwah di Madrasah Aliyah Mu’alliman Mu’allimat Rembang (M3R). Sedangkan Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan pemikiran bagi lembaga / instansi terkait dalam hal ini untuk
selalu
mengawasi
pelaksanaan
kegiatan-kegiatan
yang
diselenggarakan madrasah dalam Meningkatkan Kualitas Akhlak Siswa di Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R). 2. Sebagai bahan referensi dan masukan tentang pelaksanaan Manajemen Dakwah, serta hal-hal yang menjadi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian dalamMeningkatkanKualitas Akhlak Siswa di Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R).
D. Tinjauan Pustaka Agar skripsi ini dapat dipertangungjawabkan validitasnya, serta tidak ada unsur penjiplakan, maka penulis mencantumkan beberapa hasil penelitian yang ada kaitanya dengan rencana penelitian penulisan pertama: Pertama, Nur Imah 2007 dengan judul: Manajemen Dakwah di SMA Islam Hidayatullah Semarang. Penelitian ini menjelaskan tentang manajemen dakwah yang digunakan oleh SMA Hidayatullah
8
Semarang guna untuk mengetahui kegiatan-kegiatan dakwah yang di terapkan kepada siswa siswi SMA Hidayatullah Semarang. Penelitian ini juga ingin mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan dakwah di SMA Hidayatullah Semarang. Kedua,Tasmiyatul Umi Hanik 2007 yang berjudul: Manajemen Dakwah Pondok Pesantren Nurul Qur’an Dalam upaya meningkatkan sumber daya Santri di Kecamatan
Sayung Demak.Penelitian ini
menjelaskan tentang bagaimana meningkatkan sumber daya santri yang lebih berkualitas di masyarakat dan belum mengena pada perbaikan kualitas akhlak dikarenakan letak ponpes berada di tengah masyarakat yang mampu mempengaruhi pergaulan santri, sedangkan permasalahannya yaitu untuk mengetahui sistem manajemen dakwah yang diterapkan pada Pondok Pesantren Nurul Qur’an Sayung Demak dalam meningkatkan sumber daya santri.Permasalahan yang kedua yaitu untuk mengetahui implikasi dari efektifitas manajemen dakwah Pondok Pesantren Nurul Qur’an Sayung Demak dalam meningkatkan sumber daya manusia.Maka dari itu peneliti menjelaskan bagaimana menerapkan manajemen
yang tepat
dalam
berdakwah
untuk
meningkatkan sumber daya santri di kecamatan Sayung Demak. Ketiga, Nunung Nurjannah, “Penerapan Manajemen Dakwah di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan”, ditulis tahun 2006.Dalam skripsi ini penulis memaparkan penerapan manajemen dakwah yang dilakukan di Panti
9
Asuhan Yatim Muhammadiyah yang mampu mengelola dengan baik lembaga
tersebut.Lembaga
ini
menekankan
pada
penerapan
manajemennya dan memadukan dengan dakwah supaya lebih mengena pada tujuan penulis. Keempat, Muhtar Setiadi, “Studi Analisis tentang Penerapan Manajemen Dakwah Organisasi NU dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Islam di Daerah Kabupaten Boyolali”, yang ditulis pada tahun 1997, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi NUtelah menerapkan manajemen dakwah dalam rangka mencapai tujuan dakwah. dan mengetahui serta mengkaji bidang garapan NU. Penerapan
fungsi-fungsi
manajemen
organizing(pengorganisasian),
Planning
actuating
(perencanaan),
(penggerakan)
dan
controlling (pengendalian) telah dilaksanakan dengan baik sesuai prinsip-prinsip manajemen. Penulis juga mengemukakan bahwa organisasi NU dalam mencapai kinerja program kegiatan dakwahnya memiliki panduan program yang jelas sehingga organisasi NU pengaruhnya cukup signifikan terhadap perkembangan Islam di Daerah Kabupaten Boyolali. Kelima,Siti
Mahmudah,
“Aplikasi
Manajemen
Pondok
Pesantren Al-Muhammad Wonorejo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora dalam Membina Kader Da’i”, yang ditulis pada tahun 2001, Di dalamnya membahas tentang penerapan manajemen di dalam Pondok Pesantren Al-Muhammad Wonorejo dalam membina atau mencetak
10
kader-kader da’i jadi belum sepenuhnya total membahas yang ada di Pondok Pesantren tersebut. Hal ini disebabkan karena minimnya asrama yang sudah ada dan keterbatasan sumber daya yang sudah ada.
E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian
kualitatif
yaitu
penelitian
yangdiwujudkan
dalambentuk penjelasan dan berbagai uraian yang berbentuk lisan maupun tulisan. Sejalan
dengan
definisi
tersebut
Bogdan
dan
Taylor
mendefinisikan penelitan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Lexy, 1995: 3). 2. Sumber Data Sumber data adalah suatu yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dan sumber data merupakan subyek dari mana data dapat diperoleh (Kusmanto,2008:27). Berdasarkan sumbernya, sumber data dalam penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder sebagai berikut:
a) Sumber data primer
11
Merupakan data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai informasi yang dicari (Azwar,2005: 91). Sumber data primer yang dimaksud di sini adalah sumber data yang digali langsung dari obyek penelitian, dalam hal ini adalah pengasuh yayasan madrasah muallimin mu’allimat rembang (M3R), pengurus organisasi kegiatan di sekolah dan siswamadrasah muallimin mu’allimat Rembang (M3R). b) Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh, lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subyek penelitian (Azwar, 2001: 91). Data ini diperoleh dari buku-buku dan tulisantulisan yang berkaitan dengan topik yang dibahas serta program kerja, struktur keorganisasian, foto – foto di madrasah yang berhubungan dalam penerapan penelitian ini. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan, baik yang berhubungan dengan studi literatur maupun data yang dihasilkan dari data empiris.Dalam studi literatur penulis menelaah buku-buku, karya tulis, karya ilmiah maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian
12
untuk selanjutnya dijadikan sebagai acuan dan alat utama bagi praktek penelitian lapangan. Adapun untuk data empirik penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: a. Observasi Observasi
adalah
metode
yang
digunakan
melalui
pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan keseluruhan alat indra (Arikunto,1998:133). Metode ini digunakan secara langsung untuk mengamati secara visual
keadaan Madrasah
Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R). Peneliti memperoleh gambaran tentang data fisik bagunan dan data non fisik (dokumen) dari Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R) serta dinamika kegiatan dakwah di madrasah Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R). b. Interview Interview
atau
wawancara
adalah
metode
yang
dilakukan melalui dialog secara langsung antara pewawancara (interviewer)
dengan
memperoleh
data
(Kusmanto,2008:
terwawancara atau
132).
informasi Metode
ini
(interviewee) yang
untuk
dibutuhkan.
digunakan
untuk
mengadakan wawancara kepada pengurus Madrasah Aliyah
13
Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R), Staf Tata Usaha, tenaga pengajar serta beberapa orang yang dapat dijadikan sebagai
sumber
data.Wawancara
tersebut
dilakukan
di
lingkungan Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R).Atau di rumah masing-masing terwawancara, untuk memperoleh
data-data
kondisi
umum
Madrasah
Aliyah
Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R). Bentuk fisik seperti; bangunan madrasah, luas tanah, aset-aset madrasah, jumlah guru dan karyawan serta jumlah siswa. Sedangkan data yang berupa non fisik seperti; Administrasi sekolah, manajemen dakwah dan lain sebagainya yang menyangkut proses dakwah pada Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R). c. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari data-data otentik yang bersifat dokumentasi, baik data itu berupa catatan harian, memori atau catatan penting lainnya.Adapun yang dimaksud dengan dokumen
di
sini
(Kusmanto,2008:
adalah 31).
data/dokumen
Metode
ini
yang
digunakan
tertulis. untuk
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kajian yang berasal dari dokumen-dokumen Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R), antara lain profile Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R), data-data
14
personalia kepengurusan Madrasah, Laporan Tahunan atau LPJ Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R) Jawa Tengah serta program kegiatan yang ada dalam organisasi penyelenggara dakwah di Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R). 4. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yaitu upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain serta
penerapannya
sesuai
dengan
manajemen
dan
mampu
menyesuaikan dalam penerapan dakwah untuk penelitian ini (Lexy,2006: 248). Dalam teknik analisis data ini penulis mencoba menganalisis bagaimana implementasi manajemen dakwah dalam meningkatkan kualitas akhlaq siswa di madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R). Penelitian ini menggunakan teknik analisis manajemen dengan
pendekatan
fungsi-fungsi
manajemen
yang
meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian (Siswanto,2005: 2).
15
F. Sistematika Penulisan Untuk dapat dipahami urutan dan pola berpikir dari tulisan ini, maka penelitian disusun dalam lima bab. Setiap bab merefleksikan muatan isi yang satu sama lain saling melengkapi. Untuk itu, disusun sistematika sedemikian rupa sehingga dapat tergambar kemana arah dan tujuan dari tulisan ini. Bab I:
Pendahuluan. Di sini akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
kerangka
teoritik,
metode
penelitian
dan
sistematika penulisan. Bab II:
Berisi
tinjauan
tentang
dakwah.
Tinjauan
tentang
manajemen dakwah. Bab III: Gambaran umum Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R) Bab ini meliputi profil, yaitu sejarah, struktur kepengurusan, visi dan misi, laporan hasil penelitian lapangan, kegiatan Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R). Bab IV:
Analisis Terhadap Peningkatan Kualitas Akhlaq Siswa Madrasah
aliyah
Mu’allimin
Mu’allimat
rembang
danAnalisis terhadap sistem manajemen dakwah madrasah aliyah
mu’allimin
mu’allimat
Rembang.
”Bab
ini
membahas Bagaimana kondisi kualitas akhlak siswa di Madrasah
Mu’allimin
Mu’allimat
Rembangserta
16
Bagaimana sistem manajemen dakwah di Madrasah Mu’allimin Mu’alillamat Rembang, dengan menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen. Bab V:
Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran – saran.
BAB II MANAJEMENDAKWAH DALAM MENINGKATKANKUALITAS AKHLAK SISWA
A. Manajemen 1. Manajemen Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya suatu tujuan yang diinginkan, dan dalam hal ini khususnya pada siswa, santri dan masyarakat. Dengan manajemen daya guna dan hasil guna unsurunsur manajemen akan dapat ditingkatkan. Adapun unsur-unsur manajemen itu terdiri dari :man, money, metode, machines, materials,market, dan information disingkat 6 M+1 I. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Timbul pertanyaan tentang: apa yang diatur, apa tujuan diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya. a. Yang diatur adalah semua unsur manajemen, yakni 6 M + 1 I. b. Tujuannya diatur adalah agar 6 M+ 1 I lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuan.
c. Harus diatur supaya 6 M + 1 I itu bermanfaat optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan organisasi. d. Yang mengatur adalah pimpinan yaitu pimpinan puncak, manajer madya, dan super visi. e. Mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urut-urutan fungsi manajemen tersebut. Sedangkan definisi manajemen sendiri adalah ilmu atau seni mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien, untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan, 2003: 1). G.R. Terry mendefinisikan Manajemen dengan proses yang khas yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Muchtarom, 1996: 37). 2.
Fungsi-fungsi Manajemen a. Perencanaan Perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu (Mahmuddin,2004: 24).
Perencanaan
merupakan
fungsi
dasar
atau
fungsi
fundamental.Perencanaan selalu dihubungkan dengan masalah memilih, artinya memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan dari beberapa alternatif yang ada (Mahmuddin,2004: 28). Adapun perancanaan mencakup: 1) Penetapan sasaran atau perangkat tujuan yaitu diawali dengan keputusan mengenai apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh sebuah organisasi atau sub-unit. 2) Penentuan situasi sekarang yaitu mengukur sejauh mana organisasi atau sub-unit dari tujuannya dan sumberdaya apa yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah keadaan terakhir dianalisis, rencana dapat disusun untuk membuat peta kemajuan selanjutnya. 3) Identifikasi pendukung dan penghambat tujuan yaitu mencari faktor apa saja dalam internal dan eksternal yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya dan faktor apa saja yang mungkin dapat menimbulkan masalah. 4) Pengembangsan
rencana
atau
perangkat
tindakan
untuk
mencapai tujuan mengembangkan berbagai alternative cara bertindak untuk mencapai tujuan yang diinginkan, mengevaluasi
alternatif-alternatif tersebut dan memilih alternatif yang paling sesuai untuk mencapai tujuan (James& Charles,2003: 129). b. Pengorganisasian. Pengorganisasian adalah proses pengelompokan kegiatankegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penegasan kepada setiap kelompok dari seorang manajer. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan termasuk manusia yang meliputi: 1) Pengenalan dan pengelompokan kerja. 2) Penentuan dan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab. 3) Pengaturan hubungan kerja (Mahmuddin,2004: 32). Pengorganisasian berarti menciptakan struktur dengan bagianbagian yang diintegrasikan sedemikin rupa, sehingga hubungan satu dengan lainnya terikat oleh hubungan terhadap keseluruhan (Rosita& Rukmina,2006: 29). c. Penggerakan. Penggerakan adalah membuat semua kelompok agar mau bekerja secara ihklas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian. Adapun hal-hal yang terkait dengan penggerakan adalah: 1) Motivating (Motivasi).
Yaitu dorongan yang timbul pada diri seseorang dengan sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. 2) Directing (Bimbingan). Directing menurut Syekh Mahmud Al-Hawari adalah usaha pimpinan yang selalu memberikan jalan-jalan, petunjuk atau ilmu pengetahuan, serta memperingatkan terhadap anggota guna mencapai tujuan bersama. 3) Communicating (Penyelenggaraan Komunikasi). Komunikasi menurut Colley sebagaimana dikutip oleh Onong Uchajana Effendi adalah sebagai mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia dan yang mengembangkan semua lambang pikiran bersama-sama dengan sarana untuk menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu. Salah satu upaya terpenting dalam dakwah adalah komunikasi yaitu suatu transfer (memindahkan informasi dari seorang kepada orang lain) baik berhadapan langsung maupun melalui suatu media. d. Pengendalian. Pengendalian adalah proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan untuk diperbaiki dan mencegah
terulangnya kembali kesalahan itu, begitu pula mencegah sebagai pelaksanaan tidak berbeda dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pengendalian dakwah adalah: 1) Menentukan standar. Proses pengendalian dakwah adalah penetapan standar atau alat ukur, dengan standar atau alat ukur ini dapat diketahui perjalanan dakwah, berjalan dengan baik atau tidak, atau mengalami kegagalan total. Standar atau alat ukur ada yang berbentuk ukuran kualitas, kuantitas, waktu, biaya.Masingmasing
bentuk
ukuran
tersebut
berbeda
di
dalam
penerapannya. 2) Pengukuran
dan
pengamatan
pekerjaan
yang
berjalan.Pelaksanaan suatu pekerjaan harus selalu diawali dengan cermat serta mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap
pelaksanaan
tugas-tugas
sesuai
perencanaan.Pengukuran dan pengamatan ini dilakukan guna mengetahui sejauh mana rencana yang telah ditetapkan sudah dilakukan. 3) Penafsiran dan perbandingan hasil yang ada dengan standar yang diminta.Setelah memperoleh data dari hasil pengamatan
melalui peninjauan pribadi, laporan lisan maupun tulisan, maka dari hasil pelaksanaan pekerjaan harus diberi penilaian dengan memberikan tafsiran apa sesuai dengan standar yang ditentukan atau tidak. 4) Tindakan koreksi terhadap penyimpangan. Tindakan
koreksi
perbaikansetelah
dilakukan ditemukan
guna
memberikan
penyebab
solusi
terjadinya
penyimpangan. 5) Perbandingan hasil akhir dengan masukan. Setelah keseluruhan proses telah dilaksanakan, maka diadakan perbandingan hasil akhir dengan standar yang ada sesuai perencanaan.
Hasil
dimaksudkan
untuk
mengetahui
keberhasilan dan kegagalan suatu usaha (Mahmuddin,2004: 36-42). B. Dakwah 1. Dakwah Secara etimologi kata dakwah merupakan bentuk masdar dari kata yad'u dan da'a yang artinya adalah memanggil, mengundang, mengajak, menyeru, mendorong dan memohon. Dakwah dalam pengertian tersebut dapat dijumpai dalam ayat-ayat al-Qur'an antara lain:
.....
Artinya: "Mereka itu menyeru ke dalam neraka dan Allah menyeru ke dalam surga … (QS. Al-Baqarah: 221). Sedangkan dakwah secara terminologi, banyak pendapat tentang definisi dakwah, diantaranya adalah: a. Pendapat Syeikh Ali Makhfuz dalam kitabnya Hidayat Al Mursyidin bahwa dakwah mendorong manusia agar memperbuat kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat dan kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan mungkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. b. Muhammad Nasirmemberikan rumusan tentang dakwah yang dikutip oleh Siti Muriah dalam bukunya Metode Dakwah Kontemporer, mengatakan
bahwa
dakwah
adalah
usaha
menyerukan
dan
menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat tentang pandangannya dan tujuan hidup manusia di dunia ini yang meliputi amar ma'ruf nahi mungkar, dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam perikehidupan perseorangan, berumah tangga (usrah), bermasyarakat dan bernegara.
c. H.S.M. Nasaruddin Latif memberikan rumusan tentang dakwah yang dikutip
oleh
Siti
Muriah
dalam
bukunya
Metode
Dakwah
Kontemporer, mengatakan bahwa dakwah adalah usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis aqidah syariat serta akhlak Isliamiyah (Muriah, 2000: 3). 2. Unsur-Unsur Dakwah Yang
dimaksud
dengan
unsur-unsur
dakwah
adalah
komponen-komponen yang selalu ada dalam setiap kegiatan dakwah, unsur-unsur tersebut adalah: a. Subjek dakwah Secara teoritis, subjek dakwah atau yang lebih dikenal dengan da'i adalah orang yang menyampaikan pesan atau menyebarluaskan ajaran agama kepada masyarakat umum (publik). Sedangkan secara praktis, subjek dakwah ( da'i) dapat dipahami dalam dua pengertian. Pertama, da'i adalah setiap muslim atau muslimat yang melakukan aktivitas dakwah sebagai kewajiban yang melekat dan tak terpisahkan dari misinya sebagai penganut Islam sesuai dengan perintah "balligu'anni walau ayat". Kedua, da'i dialamatkan kepada mereka yang memiliki keahlian tertentu dalam
bidang dakwah Islam dan mempraktekkan dengan segenap kemampuannya baik dari segi penguasaan konsep, teori, maupun metode tertentu dalam berdakwah (Pimay, 2006: 22). b. Obyek dakwah Obyek dakwah adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah. Mereka adalah orang-orang yang telah memiliki atau setidak– tidaknya telah tersentuh oleh kehidupan asli atau kebudayaan selain Islam. Karena itu, obyek dakwah senantiasa berubah karena perubahan aspek sosial kultural, sehingga obyek dakwah ini akan senantiasa mendapatkan perhatian dan tanggapan khusus bagi pelaksanaan dakwah. Dalam hal ini, nabi bersabda:
حاسبوالناس على قد ر عقولهم Artinya: "Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kemampun akalnya." (HR. Muslim). c. Materi dakwah Materi dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan agama terakhir dan sempurna, sebagaimana difirmankan Allah SWT.
Artinya: Pada hari ini telah Kami sempurnakan untukmu agamamu dan telah Kami sempurnakan pula nikmatku untukmu dan Kami relakan agama Islam sebagai agamamu.(QS. AlMaidah: 3-5).
Sejalan dengan tujuan dakwah yang ingin membawa dan mengajak manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat sebagaimana tujuan agama islam itu sendiri, maka materi dakwah sejak dahulu hingga kini bersumber dari ajaran Islam (Pimay, 2006 : 35).
d. Media dakwah Media adalah sarana yang digunakan oleh da'i untuk menyampaikan materi dakwah. Untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah, Hamzah Ya'qub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam yaitu lisan, tulisan, lukisan, audio visual dan akhlak (Aziz, 2004: 120). e. Metode dakwah Sebuah materi dakwah yang akan disampaikan kepada objek dakwah
membutuhkan
metode
yang
tepat
dalam
menyampaikannya. Terdapat beberapa kerangka dasar tentang metode dakwah sebagaimana terdapat. Pada QS. An-Nahl ayat 125, yaitu: 1) Bial-Hikmah, kata hikmah sering diartikan bijaksana adalah suatu pendekatan sedemikian rupa sehingga objek dakwah
mampu melaksanakan apa yang didakwahkan atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, konflik maupun rasa tertekan. 2) Al-Mau'izhah al-Hasanah, yaitu nasehat yang baik, berupa petunjuk ke arah kebaikan dengan bahasa yang baik yang dapat mengubah hati agar nasehat tersebut dapat diterima, berkenan di hati, enak didengar, menyentuh perasaan, lurus dipikiran, menghindari sikap kasar dan tidak boleh mencaci atau menyebut kesalahan audience sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subjek dakwah bukan propaganda yang memaksakan kehendak kepada orang lain. 3) Mujadalah atau diskusi apabila dua metode di atas tidak mampu diterapkan, dikarenakan objek dakwah yang mempunyai tingkat kekritisan tinggi seperti ahli kitab, orientalis, filosofis dan lain sebagainya. Sayyid Qutb menyatakan bahwa dalam menerapkan metode ini perlu diterapkan hal-hal sebagai berikut: a) Tidak merendahkan pihak lawan atau menjelek-jelekkan, mencaci, karena tujuan diskusi untuk mencapai sebuah kebenaran.
b) Tujuan diskusi semata-mata untuk mencapai kebenaran sesuai dengan ajaran Allah. c) Tetap menghormati pihak lawan sebab setiap jiwa manusia mempunyai harga diri (human dignity) (Pimay, 2006 : 38). Jadi
dengan
adanya
perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian yang merupakan fungsi manajemen diharapkan Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang (M3R).Mampu mencapai tujuan yang diinginkan yaitu meningkatkan kualita akhlaq siswa. C. Akhlaq Ilmu akhlaq adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan manusia yang dapat dinilai baik atau buruk.Tetapi tidak semua amal yang baik atau buruk itu dikatakan perbuatan akhlaq.Banyak perbuatan yang tidak dapat disebut
perbuatan
akhlaqi,
dan
tidak
dapat
dikatakan
baik
atau
buruk.Perbuatan manusia yang dilakukan tidak atas dasar kemauannya atau pilihannya seperti bernafas, berkedip, berbolak-baliknya hati, dan kaget ketika tiba-tiba terang setelah sebelumnya gelap tidaklah disebut akhlaq, karena perbuatan tesebut yang dilakukan tanpa pilihan (Nata,2006:6). Akhlak yaitu media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata yang mencermikan ajaran Islam yang secara langsung dapat dilihat dan didengar mad’u (Munir,2006: 32).Latihan akhlak adalah unsur yang penting untuk
memperoleh akhlak yang terpuji atau tercela, dan dengan latihan secara terus menerus terwujudlah kebiasaan. Materi yang sedemikian luas sudah tentu memerlukan pemilihan yang cermat, di samping perlunya diperhatikan situasi dan kondisi kemasyarakatan yang ada. Materi yang sudah dikemas sedemikian rupa akan tidak berarti jika disampaikan dengan rencana yang tidak matang. Untuk itu persoalan lain yang dirasa sangat penting dalam penyampaian materi dakwah adalah media dakwah (Munir,2006: 28).
D. Siswa Siswa atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedian pada jalur dan jenis pendidikan (Undang-undang Nomor 20 tahun 2003). Siswa akan mendapatkan suatu yang baru dari tempat belajar dan bisa dikatakan berhasil kalau siswa mampu mengamalkan serta mengembangkan ilmu yang didapatkan tersebut. Semua yang ingin mendapatkan sesuatu yang lebih luas dengan menempuh jenjang pendidikan melalui guru atau lembaga maka bisa dikatakan sebagai siswa.
BAB III PROFIL DAN GAMBARAN UMUM MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN MU’ALLIMAT REMBANG
A. Profil Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang 1. Letak Geografis kota Rembang Kota Rembang adalah penghasil garam yang besar, Rembang menjadi perbatasan propinsi antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, daerah Rembang adalah daerah pesisir karena berada di pinggir laut tapi Rembang juga daerah pegunungan karena banyak dataran tinggi di daerah rembang bagian timur. Gambar 1.1 Peta Jawa Tengah
Dari peta di atas bisa dilihat letak daerah-daerah yang berada di Jawa Tengah dan sekitarnya, daerah perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Barat adalah Brebes dan Cilacap sedangkan perbatasan Jawa Tengan dengan Jawa Timur adalah daerah Remban. Gambar 2.1 Peta Kota Rembang
rembang juga terdapat beberapa bendungan yang cukup besar dan menjadi sumber pengairan sawah bagi petani. Daerah yang paling rentan kekeringan jika musim kemarau adalah daerah sumber yaitu Rembang bagian Selatan kecamatan Sulang. 2. Letak Geografis madrasah Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat ini berada di pinggiran kota Rembang tepatnya di daerah Kabongan Kidul dimana daerah tersebut berdekatan dengan RS. Soetrasno Rembang. Di belakang M3R ini adalah tempat pemakaman umun (TPU) terbesar kota Rembang, persawahan yang kini mulai berubah menjadi perumahan dan pinggiran kota ini mulai diramaikan juga dengan adanya warung-warung kopi yang terletak di depan M3R. Di depan M3R juga terdapat masjid masyarat Kabongan Kidul yang selalu ramai jama’ah disetiap waktu sholat. Sebrang jalan depan madrasah terdapat perkampungan Kabongan Kidul, jadi M3R cukup mempengeruhi kondisi masyarakat disana. Walaupun terletak di pinggiran kota
tapi sekarang ini Kabongan Kidul sudah mulai ramai penghuninya karena mulai di bangun perumahan dan ruko-ruko yang terdapat di depan RS. Soetrasno Rembang. 3. Kondisi Social madrasah Kondisi social masyarakat sekolah masih dipengaruhi oleh daerah masing-masing yang mayoritas dari desa, jadi siswa-siswi tidak begitu terpengaruh dengan gaya berpakaian siswa dari sekolah lain yang letak sekolahnya berada di tengah kota. Kondisi social M3R sekarang ini mulai terpengaruh dengan adanya warung-warung kopi yang dinilai negatif oleh masyarakat sekitar, akan tetapi masyarakat Kabongan Kidul percaya bahwa siswa M3R mampu menjaga identitas mereka karna madrasah mu’allimin mu’allimat yang notabenya keagamaan dengan SDM tinggi maka akan mampu mengedepankan akhlaq siswa. Untuk sekarang ini memang warung-warung kopi tersebut mempengaruhi kondisi kualitas akhlaq di mata masyarakat, ditakutkan akan terpengaruh dengan kondisi lingkungan madrasah sekarang. 4. Wilayah madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang Gambar 3.1 Denah lingkungan sekitar madrasah
Wilayah madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang berada di pinggiran kota yang menjadi jalur bus, jadi madrasah berada di pinggir jalan yang suara lalu lalang kendaraan bermotor setiap saat mengganggu aktifitas belajar mengajar. Ketika masuk wilayah madrasah maka akan disambut oleh bangunan masjid masyaratak Kabingan Kidul yang
memang dibangun di dalam pagar madrasah, bangunan madrasah memang tidak bertingkat karena kondisi tanah disana tidak mendukung bangunan bertinggakat, sekarang ini jumlah bangunan kelas semakin bertambah, model kelas yang melingkar dan menghadap ke lapangan dan pengawasan guru menjadi mudah karena semua kelas bisa dipantau dari ruang guru dan tata usaha, akan tetapi dengan bertambahnya bangunan madrasah sekarang ini model madrasah menjadi tidak melingkar lagi. warung kopi yang berada di depan madrasad aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang (M3R) dan hanya dipisahkan oleh jalan yang dilalui bus kota Gambar 4.1 Warung kopi
Sangat memprihatinkan karena letak warung kopi berada tepat di depan madrasah. Sudah ada komplen dari pihak madrasah mengenai berdirinya warung kopi tersebut, akan tetapi tidak mendapatkan respon dari pemilik warung. Tempat Pemakaman Umum yang terletak di samping madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang Jaraknya sangat dekat hanya dibatasi dengan tembok penghalan saja.Mulai dari samping menuju kebelakang madrasah di penuhi oleh pemakaman, karena pemakanman Kabongan Kidul yang paling besar di Rembang.
Gambar 5.1 TPU kota Rembang
.
TPU ini berada di samping kiri madrasah dan belakang madrasah, tempat pemakaman umum inilah yang terbesar di kota Rembang. Tampak dari depan jalan, antara madrasah dan warung kopi hanya di batasi oleh jalan raya, maka dari itu pada saat jam pulang sekolah murid-murid bisa saja duduk di depan warung kopi sambil menunggu bus.
Gambar 6.1 Jalan depan madrasah
Dari gambar ini lah kita bisa melihat keadaan di sekitar madrasah dan juga letak madrasah yang berada didepan warung kopi itu sangat dekat. Tampak dari depan madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang yang menjadi obyek penelitian Gambar 7.1 Depan madrasah .
Jalan masuk gerbang madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang.Tampak samping kanan adalah masjid Umar al Faruq yaitu masjid Kabongan Kidul yang terletak di dalam gerbang madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang, Gambar 8.1 Jalan masuk madrasah
.
Masjid Umar al Faruq yang berada di dalam lingkungan madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang, yaitu masjid masyarakat Kabongan.
Gambar 9.1 Masjid Umar al Faruq
bisa dilihat bahwa warung kopi dengan letak masjid sangat berdekatan, hanya dipisah oleh jalan bus. Gambar 10.1 Depan Madrasah
Depan gerbang terpampang penerimaan siswa baru tahun ajaran 2012-2013 dengan persyaratan yang harus dilengkapi calon siswa. Gambar 11.1 Sepanduk persyaratan pendaftaran .
Dari tampilan gambar diatas bisa dilihat persyaratan bagi siswa baru dan terdapat beasiswa bagi calon siswa kurang mampu dan siswa berprestasi. B. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang 1. Sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang. Sampai tahun 1968 di kota Rembang baru ada sebuah madrasah diniyah yaitu Madrasah Diniyah An Nawawiyah (Ibtidaiyah) di Desa Tasik Agunsg Rembang. Madrasah ini telah berjasa ikut mempersiapkan para ulama muda di kota Rembang. Pimpinan GP Ansor Kabupaten Rembang(periode 1968 – 1970) keadaannya dirasakan masih kurang, mengingat di kota Rembang sebagai ibu kota Kabupaten Dati II belum ada madrasah tingkat menengah(Tsanawiyah dan Aliyah) yang representatif sesuai dengan perkembangan zaman dan belum ada madrasah dengan kurikulum yang memenuhi tuntutan zaman serta belum ada pihak lain yang berkompeten dan mampu mengupayakan pendidikan madrasah untuk tingkat Tsanawiyah dan Aliyah.
Pimpinan Cabang GP Ansor Rembang pada saat itu mengadakan pertemuan dengan para Kiyai / Ulama kota Rembang dan para aktivis Pemuda Ansor dengan acara “ Manaqiban “ ( Upacara pembacaan manaqib Asy Syeh Abdul Qodir Jaelani ), dan dilanjutkan sarasehan membicarakan masalah pendidikan Islam di kota Rembang. Pertemuan ini diselenggarakan di rumah Sdr. A. Siradj Hasan, Jl. Sudirman no 31 Rembang (sekarang nomor 37).Pertemuan tersebut menghasilkan satu kesepakatan akan mendirikan madrasah.Maka dibentuklah pada saat itu pula panitia pendiri,dengan susunan sebagai berikut ;
Ketua
: Amiruddin , BA
Wakil Ketua
: KH. Cholil Bisri
Sekretaris
: Roestamam
Bendahara
: Karyadi
Pembantu Umum : A. Siradj Hasan H. Masmuk Zuhdi Ahmad Kamil H. Mansur Chafidz Busyairi Asyhari. Ternyata rencana pendirian madrasah ini mendapat sambutan yang baik dan restu dari para ulama, antara lain ; 1. Bapak KH. Ahmad Baidlowi, Lasem 2. Bapak KH. Ma’sum, Lasem 3. Bapak KH. Zubair Dahlan , Sarang
4. Bapak KH. Imam Cholil , Sarang 5. Bapak KH. Bisri Musthofa, Rembang 6. Bapak KH. Abdullah Chafidz, Rembang 7. Bapak KH. Muslich Zuhdi, Rembang 8. Bapak KH. Mundhir Abdullah, Rembang 9. Bapak K. Fauzan Zen Al-Hafidz, Rembang Adapun nama dan jenjang madrasah yang akan didirikan itu belum diputuskan dan akan dimusyawarahkan pada pertemuan berikutnya. Pada musyawarah berikutnya – yang dihadiri oleh semua yang hadir waktu pertemuan pertama – berhasil diputuskan nama madrasah yang akan didirikan yaitu “ Madrasah Mu’allimin & Mu’allimat Rembang “ – dengan jenjang Pendidikan Tsanawiyah dan Aliyah (SLTP dan SLTA). Sedang kurikulumnya menggunakan kurikulum PGAP dan PGAA plus kurikulum intern, yaitu ; 1. Qiro’atul Qur’an dengan tajwidnya. 2. Nahwu dan shorof 3. Aswaja (ahlus sunnah wal jama’ah). Sistem dan metode pendidikan dan pengajarannya menggunakan sistem dan metode campuran antara metode & sistem madrasah (modern) dan pondok pesantren (salaf). Dengan metode campuran ini diharapkan dapat menghasilkan kader – kader bangsa dan agama yang mempunyai kepribadian salaf dan mempunyai wawasan yang luas dan modern. Madrasah yang hendak diselenggarakan ini dimaksudkan juga sebagai lembaga yang mempersiapkan dan mencetak da’i – da’i yang memang dirasa masih kurang, terutama untuk membina desa – desa yang dulunya menjadi basis PKI dan desa – desa yang minus agama. Langkah pertama untuk mendapatkan murid dan menarik masyarakat agar mau menyekolahkan putera – puteranya di Madrasah ini, masing – masing anggota Panitia mencari calon murid
dengan menjanjikan bebas SPP (biaya) dan bahkan diberi alat tulis secara cuma – cuma /gratis. Cara seperti ini berhasil mendapatkan siswa sebanyak 49 siswa. Gebrakan pertama ini ternyata mendapat tanggapan positif dari masyarakat, terbukti tahun ajaran ke dua pemasukan siswa bertambah banyak yaitu sejumlah 63 siswa baru dan bahkan dari pihak wali murid menuntut agar madrasah mau menetapkan dan menarik SPP dari wali murid. Tahun ajaran perdananya diawali pada tanggal 5 Juli 1969 dimaksudkan sebagai peringatan Dekrit Presiden (5 Juli 1959), hari kembali ke UUD 1945. Pada saat berdirinya Panitia Pendiri, belum dapat mengusahakan gedung madrasah milik sendiri. Untuk kegiatan belajar mengajar sementara meminjam rumah Bpk.KH. Muslich Zuhdi yang terletak di desa Sawahan Gang Kulit nomor 18 Rembang, Rumah tersebut pada malam harinya juga digunakan untuk madrasah Diniyah “ Sunan Bonang “ yang dipimpin oleh Sdr. H. Masmuk Zuhdi.Pengasuh madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang yang pertama adalah Direktur Umum : KH. Fauzan Zen, Al Hafidz Direktur Ekskutif : Amiruddin, BA Guru – Guru : 1. Cholil Bisri 2. Roestamam 3. Mashud MC. 4. Karyadi 5. Busyairi Asyhari 6. H. Masmuk Zuhdi 7. K. Ahmad Kamil
8. H. Mansur Chafidz 9. MC. Ma’moen Cholil 10. A. Siradj Hasan 11. Masyrifah , BA. 12. Siti Aliyah 13. Musyrifah Mansur 14. Sri Hayati Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang semakin mendapat simpati dan kepercayaan dari masyarakat baik masyarakat di wilayah Kabupaten Rembang maupun dari luar wilayah Kabupaten Rembang. Karena semakin tahun semakin banyak siswanya sehingga Panitia semakin kewalahan untuk menyediakan lokal kelas. Adapun guru-gurunya sering mengalami pergantian berhubung dengan adanya tugas baik tugas pribadi maupun organisasi. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan lokal yang setiap tahun ajaran baru bertambah sejalan dengan pertambahan siswa, sedangkan madrasah belum mempunyai lokasi/ gedung sendiri. Maka Pengurus selalu berusaha untuk mendapatkan pinjaman gedung untuk lokal kelas,antara lain pernah meminjam kepada : 1. 2. 3. 4. 5.
Bpk. H. Masyudi Nasuha, Gang Palen no. 21 Sawahan Rembang Bpk. H. Muslich Zuhdi, Jl. Sawahan 40 Sawahan Rembang Ibu H. Shofiyah Chafidz, Gang Palen Sawahan Rembang Bpk. Ahmad, Gang Kulit Sawahan Rembang Yayasan Kesejahteraan Muslimat ( YKM ) Rembang, yang meminjamkan gedung YKM berikut halaman belakangnya untuk didirikan bangunan tambahan.
Bangunan tambahan di belakang gedung YKM ini dibangun berkat sodaqoh jariyah dari sebagian wali murid dan para simpatisan, disamping mendapat wakaf rumah dari Bpk. KH. Mundzir dan Bpk. KH. Zuhdi.Salah seorang pengurus madrasah
melaksanakan sholat jum’at di Masjid Al-Burhan Tanjungsari, kemudian setelah selesai sholat jum’atpengurus tersebut dipersilahkan untuk singgah di kediaman Bpk. Haji Roestamadji, mantan Komandan KODIM 0720 Rembang tahun 1962. Di kediaman Bpk. H. Roestamadjipengurus mendapat amanah waqof tanah sawah dan tegalan seluas 14.762 M2yang diberikan kepada madrasah. Surat pernyataan waqofdibuat pada tanggal 8 Maret 1971, yang ditanda tangani oleh Bpk. Haji Roestamadji selaku waqif dan Bpk. KH. Abdullah Chafidz, Bpk. HA. Doeri dan Bpk. A. Siradj Hasan selaku pengurus madrasah.Dalam memelihara dan mengelola waqof tersebut sesuai dengan tujuan waqif, maka kepengurusan Madrasah Mu’allimin & Mu’allimat Rembang dikukuhkan dalam bentuk Yayasan dengan nama “YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AS SALAFIYAH REMBANG’’dengan akta notaris Raden Mardagoeng Poerbokoesoemo Kudus, nomor 13 tanggal 30 Januari 1973. Dengan tanah seluas 14.762 M2 tersebut Pengurus berharap akan mendapatkan sumber dana untuk biaya pengelolaan Madrasah, maka tanah tersebut dimanfaatkan untuk kebun jeruk, yang biaya penanamannya mendapat dukungan dari beberapa orang simpatisan berbentuk saham.Terwujudlah kebun jeruk dengan tanaman sebanyak 400 batang pohon ( bulan Nop. 1975 ). Pada empat tahun pertama menunjukkan hasil dari sebagian kecil yang telah berbuah saja dapat untuk pemasangan pagar kawat berduri dengan pohon jaranan sekeliling kebun dan untuk pemupukan/ pemeliharaan pohon-pohon yang belum berbuah., serta tambal sulam pohon yang mengalami kematian. Kita berkeinginan tetapi Allah pula yang Maha menentukan. Kebun yang kita perkirakan akan menghasilkan itu lain kenyataannya. Pada panen tahun berikutnya terjadi pencurian dan sampai tingkat pengrusakan pagar dan pembakaran gubug yang berada di kebun. Bahkan sampai terjadi malapetaka, salah seorang santri
Bpk. KH.A. Wahab Chafidz yang bertugas jaga di kebun tersebut dianiaya orang sampai luka parah. Selanjutnya pada tahun itu pula ( 1981 ) terjangkit wabah jeruk yang mashur disebut CVPD. Segala macam upaya untuk mengatasinya tidak berhasil sehingga seluruh pohon jeruk yang ada mati. Peristiwa ini tidak hanya menimpa kebun Yayasan saja. Meskipun demikian Pengurus yayasan tidak putus asa kegagalan di bidang jeruk tidak memupuskan harapan. Tetapi kita usahakan ganti dengan tanaman pohon mangga. Seluruhnya ada 200 batang pohon mangga, sayangnya juga tidak menghasilkan pula. Berhubung tanah tersebut yang kita harapkan menjadi sumber dana pengelolaan pendidikan tidak berhasil, maka Pengurus Yayasan menetapkan mengalih fungsikan tanah tersebut, menjadi lokasi pendidikan. Pada awal tahun 1984 Yayasan membentuk Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Mu’allimin & Mu’allimat Rembang dengan susunan sbb ; No
Jabatan
Nama
1.
Ketua
Bpk. KH. Fathur Rahman
2.
Wakil Ketua
Bpk. H. Masykuri Zuhdi,
3.
Sekretaris
Bpk. Muhammad Fathur Rahman
4.
Wakil Sekretaris
Basyuni
5.
Bendahara
Bpk. Drs. M. Munib Muslich
6.
Anggota
Bpk. H. Muhtadi
7.
Anggota
Bpk. KH. Bdul Wahab Chafidz, LAS
8.
Anggota
Bpk. Shofwan Mahbub Bpk. Drs. Muchsin
9.
Anggota
Muzayin
10.
Anggota
Bpk. M. Fadloli, BA
12.
Anggota
Bpk. H. Mansur Chafidz Ibu Nyai H. Shofiyah
13.
Anggota Bpk. A. Siradj Hasan
14.
Anggota
15.
Anggota
Bpk. Mansur
16.
Anggota
Bpk.KH. Musthofa Bisri
Bpk. K. Tamamuddin
Tahun 1984 itu pula Panitia Pembangunan mulai berusaha membangun Gedung Unit I dengan jalan mengumpulkan infaq baik dari wali murid dan para dermawan simpatisan. Pertengahan tahun 1984 juga dapat terselesaikan satu unit I bangunan gedungpermanent yang berukuran 10 x 30 M terdiri 3 lokal, kamar mandi/WC serta gudang. Begitu bangunan selesai langsung digunakan dengan diawali peringatan Israk Mi’raj Nabi Muhammad SAW. sebagai peresmian penggunaannya, yang pada malam itu, Bpk. H. Roestamadji sebagai waqif sempat ikut menghadirinya. Sejak itu pula pindahlah kegiatan belajar mengajar untuk tingkat Aliyah dari Desa Sawahan ke Kabongan kidul ( Jl. Taman Bahagia Rembang). Sedang tingkat Tsanawiyah masih tinggal di Sawahan ( Gg. Kulit no 29 ). Dengan pindahnya tingkat aliyah ke Kabongan Kidul itu timbul problema baru, yaitu banyak guru yang gelisah karena perpindahan jam dari Tsanawiyah ke Aliyah mengalami hambatan, sebab jarak antara Sawahan dengan Kabongan Kidul itu sekitar 1,5 KM dan sering kali terlambat jam pelajarannya, meskipun telah diupayakan pergantian jam mengajar oleh guru yang
mengajar di Tsanawiyah dan Aliyah diberikan jarak waktu, tetapi masih juga terjadi keterlambatan dan melelahkan guru yang bertugas. Padahal pembangunan gedung Unit II masih belum dapat diselesaikan tepat waktu, berhubung pelaksana pembangunannya dipercayakan kepada salah seorang diantara panitia pembangunan yang pada tahun sedang menunaikan ibadah haji. Baru tahun 1987 gedung Unit II selesai, itupun belum sempurna. Pada saat itu pula terjadi kesepakatan para guru untuk bertekad memindahkan lokasi Tsanawiyah dari Sawahan ke Kabongan kidul. Padahal tidak ada dana sepeserpun saat itu. Berkat kekompakan dan gotongroyong yang dilandasi rasa ta’awanu alal birri serta tawakkal kepada Allah, akhirnya pemindahan gedung semi permanen dari Sawahan ke Kabongan Kidul terlaksana, meskipun Pengurus yayasan harus pontang-panting berusaha mendapatkan dana. Pada saat itu juga ada yang rela menyerahkan zakat/infaqnya kepada Bpk.KHA. Wahab Chafidz, karena kita beritahukan bahwa Bpk. KHA.Wahab Chafidz. Saat itu sedang punya hutang karena menanggung pembiayaan pemindahan gedung Aliyah, yang berukuran 5 x 37,5 M dan 6 x 9 M dalam bentuk L . Bangunan madrasah pada tahun 1992 kurang layak pakai untuk kegiatan belajar mengajar dan harus direnovasi, pada tahun 1992 itu juga telah disiapkan pondasi untuk gedung baru. Upaya renovasi gedung Tsanawiyah segera terwujud. Sesuai dengan rencana pembangunan gedung madrasah mu’allimin &mu’allimat Rembang, disamping gedung sarana kegiatan belajar-mengajar juga harus ada Musholla. Dalam hal ini berkat bantuan salah seorang guru kita yang juga sebagai anggota Yayasan Al-Islah Jakarta, Yayasan Assalafiyah mendapat kepercayaan menerima Waqof sebuah Masjid berukuran 10 x 10 M yang anggarannya dikirim berangsur sesuai dengan perkembangan pembangunannya. Pada akhir Oktober 1992 bangunan Masjid telah selesai menelan biaya sebanyak Rp. 14.622.445,- ( Empat belas juta enam ratus dua
puluh dua ribu empat ratus empat puluh lima rupiah ), sedang dana kiriman yang kita terima secara bertahap hanya sejumlah Rp. 11.604.500,- ( Sebelas juta enam ratus empat ribu lima ratus rupiah ).Dengan telah terselesaikannya Masjid, maka guna memenuhi persyaratan waqof dari waqif, bahwa Masjid harus digunakan Sholat Jum’atan di Masjid ini. Untuk memelihara kemakmuran Masjid yang kita namakan Masjid Umar Al-Faruq ini, Yayasan membentuk Ta’mir Msjid yang terdiri dari masyarakat sekitar masjid, yang diketuai oleh Bpk. Mugiyono. Guna menambah siar masjid yang telah ada, maka menurut kesepakatan untuk membangun pagar depan. Hal ini kami sampaikan kedalam musyawarah Ta’mir Masjid, ternyata mendapat tanggapan positip dari pihak Ta’mir, dan mereka ikut berusaha agar pagar dapat terwujud. Menurut rencana anggaran pagar sepanjang 40 M, itu menelan biaya sekitar Rp. 3.000.000,- ( Tiga juta rupiah ). Alhamdulillah Yayasan hanya mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 1.200.000,- ( Satu juta dua ratus ribu rupiah ) pagar telah dapat terwujud, meskipun tidak seperti rencana gambar, sedang kekurangan biaya dibantu oleh Ta’mir. Bidang kependidikan Madrasah Mu’allimin & Mu’allimat Rembang mengalami perubahan, sesuai dengan perkembangan kurikulum Negara (Depag), tetapi kurikulum intern tetap, bahkan ditambah dengan latihan baca kitab kuning, sedang Ilmu Pendidikan tetap diberikan sesuai dengan nama Madrasah itu sendiri. Sejak tahun ajaran 1990-1991 direktur eksekutif diserah terimakan dari Sdr. H. Ahmad Siradj Hasan kepada Sdr. Drs. M. Munib Muslich untuk tingkat Aliyah dan kepada Sdr. Drs. M. Fathurrahman untuk tingkat Tsanawiyah.Untuk selanjutnya kita nantikan perkenan Allah SWT, semoga berkelanjutan dengan sebaik-baiknya, meskipun lambat.
Demikian sejarah ringkas berdiri/ perkembangan Madrasah Mu’allimin & Mu’allimat Rembang, sebagai sebuah Madrasah Tsanawiyah/ Aliyah Swasta yang menggunakan Kurikulum Negara Plus, yang pertama-tama ada dalam wilayah Kabupaten Dati II Rembang. 2. Kepengurusan Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang Kepengurusan Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang yangsusunannya sbb.: Ketua
: KH. Abdullah Chafidz
Wakil Ketua : K. Ngaspani Thoha Sekretaris
: A. Siradj Hasan
Bendahara
: H.A. Doeri
Pembantu
: KH. Muslich Zuhri KH. Mundzir Abdullah Asyhari H. Masmuk Zuhdi H. Mansur Chafidz
sejak tahun 1970 Pengasuh Madrasah dipegang oleh Kiyai Haji Abd.Wahab Chafidz, LAS, sebagai direktur umum dan A. Siradj Hasan sebagai direktur eksekutip. 3. Visi Misi dan tujuan Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang VisiMadrasah
Aliyah
Mu’allimin
Mu’allimat
unggul dalam akhlaq dan prestasi berdasarkan iman dan taqwa. MisiMadrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang a. meningkatkan pembinaan kader pemimpin yang handal b. melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan inovatif
Rembang
c. mengembangkan pola pembelajaran berkompetensi meningkatkan kemampuan akademis guru d. pengembangan sarana pendukung yang relevan dan inovatif e. membina lingkungan masyarakat untuk meningkatkan kepeduliannya kepada pendidikan Tujuan Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang Setiap lembaga dituntut mempunyai tujuan yang jelas agar dalam roda perjalananya tidak mengalami ketimpangan. Mengacu pada profil Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembangbertujuanagar : 1) Seluruh warga madrasah memiliki disiplin yang tinggi dan melaksanakan tata tertib dengan baik 2) Meningkatnya perolehan nilai kelulusan pada mata pelajaran UN 3) Kelas XII lulus 100% 4) 10% kelulusan melanjutkan ke PTN atau PTS yang berkualitas 5) 30% siswa dapat berkomunikasi dengan Bahasa Inggris/Bahasa Arab dan mengusai ITC 6) 10% dari siswa Madrasah masuk Perguruan Tinggi Tanpa Tes 7) 80% lulusan M3R yang tidak mampu melanjutkan ke PTN/PTS dapat diserap masyarakat Pada tahun 1983 – 1985 Madrasah ini bertempat di rumah salah satu pendiri madrasah yaitu di Gang Kulit Desa Sawahan. Mulai tahun 1985 hingga sekarang Madrasah Mu’allimin Mu’allimat bertempat di tanah wakaf seluas 17.507 M2 di Jl. Pahlawan no: 43 Kabongan Kidul. M3R dari tahun ke tahun mengalami perubahan-
perubahan yang mengagumkan (walaupun masih jauh dari harapan) terutama dalam bidang fisik; dari bangunan gubug reyot sampai berubah menjadi sosok Madrasah yang masuk kategori diperhitungkan. Didirikan oleh Pemuda Ansor didukung oleh Kyai-kyai Sepuh di Rembang. Awal mula berdiri menganut PGAA dan pada tahun1986 berubah menjadi Madrasah Aliyah dan M3R Berdiri pada tanggal 5 Juli 1969. 2. Bangunan Fisik a. Lingkungan Fisik Madrasah mu’allimin mu’allimat rembangmemiliki bangunan fisik sebagai berikut : No Jenis Fisik
Volume
1.
Luas Tanah
695 m2
2.
Gedung
320 m2
3.
Halaman/taman
250 m2
4.
Pagar permanent
25 m2
5.
Masjid Yayasan
1002
b. Ruang Madrasah mu’allimin mu’allimat rembangmemiliki ruangan sebagai berikut : No Jenis Ruang
Jumlah
Luas
1
9
256 m2
Kelas
2.
Laboratorium computer
1
56 m2
3.
Laboratorium bahasa
1
56 m2
4.
Laboratorium IPA
1
56 m2
5.
Perpustakaan
1
56 m2
6.
Kepala sekolah
1
12 m2
7.
Guru
1
20 m2
8.
TU
1
12 m2
9.
Ruang ganti
1
12 m2
1
256 m2
10. Gudang
Dari keterengan diatas adalah bangunan yang dimiliki oleh madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang. Tahun depan akan dibangun gedung-gedung baru karena jumlah siswa semakin meningkat dari tahun ke tahunnya. Semakin banyak siswa akan bertambah pula gedung yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar di madrasah mu’allimin mu’allimat Reambang. Bukan hanya untuk kegiatan belajar mengajar saja akan tetapi gedung juga sebagai prasarana yang di gunakan untuk kegiatan selain belajar mengajar seperti kegiatan Istighosah, rapat-rapat dan digunakan sebagai gedung pertemuan karena Aula yang dimiliki madrasah cukup besar.
c. Struktur Sekolah Adapun Struktur kepengurusan Madrasah mu’allimin mu’allimat rembang sebagai berikut : Kepala Sekolah
BKI Wakil Kepala Sekolah
Waka. Kurikulum
Waka. Kesiswaan
Ka. Ur. Tata Usaha Waka. Osis
Waka. Humas Waka. Sarana dan Prasarana
Kepala Perpustakaan
Wali Kelas
Kepala Laboratorium
Guru dan Siswa
dari kerterangan diatas bisa disimpulkan bahwa wewenang tertinggi adalah dari kepala sekolah madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang.
BAB IV UPAYA PENINGKATAN KUALITAS AKHLAQ DI MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN MU’ALLIMAT REMBANG
Upaya Peningkatan Kualitas Akhlaq di Madrasah Aliyah Mu’allimiin Mu’allimat Rembang 1. Kegiatan Siswa Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang a) Kegiatan Osis Gambar 1.2 Kegiatan Osis
Kegiatan osis ini dijalankan oleh siswa madrasah dengan pengawasan guru, kegiatan osis telah di bentuk struktur kepengurusan dan agenda dalam satu periode, agenda disetiap periode pasti berbeda sesuai hasil
rapat kerja anggota pada kepengurusan tersebut.Agenda yang pasti dilaksanan adalah pelatihan kader kepemimpinan. Pada akhir periode pasti ada laporan pertanggungjawaban yang akan dihadiri oleh semua pengurus, siswa dan guru mu’allimin mu’allimat Rembang. b) Kegiatan Pramuka Gambar 2.2 Kegiatan Pramuka
Kegiatan pramuka ini bisa dibilang kegiatan yang paling rutin dilaksanakan oleh siswa karena pada setiap minggu, tepatnya pada hari jum’at siswa mendapatkan pelatihan dari pengurus dan pelatih pramuka mu’allimin mu’allimat Rembang, pelatihan kegiatan pramuka ini meliputi, baris berbaris, tali temali, cinta alam, kedisiplinan, pelatihan kedisiplinan dan lain-lain. Kegiatan pramuka ini menyesuaikan kegiatan yang diadakan oleh kecamatan atau kota, jadi seperti kemah atau lomba yang menyelenggarakan dari pihak kota. Pada akhir periode pasti ada
laporan pertanggungjawaban yang akan dihadiri oleh semua pengurus, siswa dan guru mu’allimin mu’allimat Rembang. c) Perpustakaan Kegiatan perpustakaan ini terjadi setiap hari untuk semua siswa madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat, kegiatan membaca buku perpustakaan hanya boleh dilakukan di dalam perpustakaan saja, setiap siswa yang mau membaca buku di luar perpustakaan wajib meminjam dengan kartu pinjaman yang telah disediatakan oleh madrasah dengan batas waktu peminjaman 1 minggu. Gambar 3.2 Perpustakaan
Membaca di dalam perpustakaan juga terdapat tata tertib di dalam perpustakaan antara lain, siswa wajib mengisi daftar hadir, dilarang gaduh pada saat di dalam perpustakaan, sikap harus sopan. d) Praktik IPA
Kegiatan IPA ini di laksanakan pada saat jam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan pada materi yang membutuhkan praktek lapangan dan praktek laboratorium.
Gambar 4.2 Praktik IPA
Kegiatan ini adalah kegiatan khusus untuk siswa yang mengambil jurusan IPA dan di madrasah terdapat dua jurusan yaitu jurusan IPA dan IPS. Peralatan untuk praktek IPA di madrasah sudah cukup lengkap karena siswa sudah mampu mempraktekkan materi yang diberikan guru mata pelajaran IPA baik Fisika, Kimia dan Biologi. e) Praktik Komputer Gambar 5.2 Praktek Komputer
Kegiatan komputer ini di gunakan untuk siswa supaya mampu mengikuti perkembangan zaman dimana dunia teknologi semakin canggih.Sikap-sikap siswa juga tetap dijaga dalam melaksanakan kegiatan ini. f) Ruang Media Pembelajaran Gambar 6.2 Media Pembelajaran
Kegiatan ini terjadi setiap hari antara siswa dan guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar.Siswa dituntut untuk aktif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Siswa juga harus bersikap disiplin dan menjaga prilaku kepada teman serta guru g) Kegiatan Lain : Gambar 7.2 Kegiatan pidato bahasa arab
Kegiatan ini menjadi kegiatan rutinan untuk siswa madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang yang dilaksanakan satu bulan sekali di aula utama. Siswa wajib mengikuti kegiatan ini karena sebagai program jangka panjang untuk kegiatan madrasah. Kegiatan Khitobah Bahasa Arab
dan bahasa
Inggris,
Istighosahdan tahlil, Pelatihan berpidato menjadi seorang mubaligh dan mubaighungoh.Pada saat kegiatan berlangsung, siswa dituntut untuk mengikuti dengan sungguh-sungguh karena ini termasuk pelatihan akhlaq, bagaimana kita menjaga sikap dalam kegiatan istighosah dan kegiatan lainnya.Pakaian atau seragam siswa harus sesuai dengan
peraturan madrasah, bagi siswa laki-laki wajib mengenakan peci disetiap harinya, bukan pada saat kegiatan tertentu. Peneliti memilih Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang dalm penelitian ini dikarenakan letak madrasah yang mendukung sebagai lingkungan belajar mengajar yang berada di pinggiran kota. Pendiri yayasan yang sebagian besar adalah pemuka agama di Rembang itu sendiri sangat disegani oleh masyarakat sekitar dan siswa-siswinya juga sangat santun, maka dari itu banyak wali murid yang menyekolahkan anaknya di Mu’allimin Mu’allimat walaupun madrasah tersebut bukan madrasah favorit di Rembang namun dalam kualitaas akhlaqnya lah yang dijadikan unggulan karena hanya di madrasah inilah antar siswa laki-laki dan perempuan di larang berboncengan atau bersalaman dengan yang bukan muhrim. Akan tetapi kondisi yang sepi karena letak yang berada di pinggiran kota maka dimanfaatkan oleh penduduk untuk menjadikan pinggiran kota menjadi ramai dan mampu menghasilkan pemasukan (uang). Tiga tahun terakhir ini mulai banyak warung kopi yang memiliki pelayan perempuan dengan busana ketat dan memperlihatkan auratnya itu berdiri di depan Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang, maka dari itu hal semacam ini sangat meresahkan guru dan wali murid yang menghawatirkan pengaruh pergaulan atau akhlaq anak-anak.
Setiap jam istirahat biasanya murid-murid berjama’ah di masjid madrasah dimana letak masjid berada di pinggir jalan yang dekat dengan warung kopi tersebut dan membuat murid-murid tidak berjama’ah melainkan nongkrong menggunakan almamater madrasah di warung-warung kopi tersebut, hal ini tanpa sepengetahuan guru atau bisa dikatakan pengawasan guru kurang pada jam istirahat. 2. Peningkatan kegiatan di madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang periode 2011-2012 Pada periode 2011-2011 terdapat peningkatan kegiatan di madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang dimana pada setiap kegiatan akan diadakan pemeriksaan segaram yang sesuai dengan tata tertib yang ada. Tata tertib berseragamsiswa laki-laki: 1.Baju masuk dan memakai ikat pinggang 2. Memakai peci dalam semua kegiatan kecuali kegiatan Pramuka 3. Celana tidak boleh ketat 4. Memakai sepatu hitam 5. Memakai kaus kaki putih pada hari senin sampai hari kamis dan memakai kaus kaki hitam pada hari sabtu dan minggu. Tata tertib berseragam siswi perempuan: 1. Baju tidak boleh dimasukan baik baju osis, identitas dan pramuka (harus dibawah pinggul)
2. Memakai jilbab yang telah disediakan oleh sekolah (berlogo madrasah) 3. Rok tidak boleh ketat 4. Memakai sepatu hitam 5. Memakai kaus kaki putih pada hari senin sampai hari kamis dan memakai kaus kaki hitam pada hari sabtu dan minggu. Peningkatannya terdapat pada semua kegiatan dalam hal kedisipilinan berseragam dan akhlaq, semua siswa wajib diperikasa disetiap kesempatan. Semua pengurus osis, pramuka wajib diperiksa terlebih dahulu sebelum membantu guru untuk memeriksa murid-murid yang lain. Bagi siswa yang melanggar akan dikenakam sanksi. Dalam upaya meningkatkan akhlaq itu sendiri guru juga melarang siswanya pemiliki kuku panjang karena pada saat berwudlu kuku juga penting untuk mengesahkan wudlu.Apabila kuku tidak dipotong maka kulit yang ditutupi kuku tidak terbasuh seluruhny.Akhlaq sangatlah penting untuk menjaga diri, maka mengedepankan akhlaq menjadi prioritas utama dalam kehidupan kita. Menjaga akhlaq sama halnya kita menjaga diri dari segala macam keburukan, apabila kita mampu menjaga akhlaq maka kita akan mampu menjaga diri kita dari hal negative yang akan mendekati kita.
BAB V ANALISIS TERHADAP SISTEM MANAJEMEN DAKWAH MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN MU’ALLIMAT REMBANG
Pendidikan kecakapan hidup atau life skills serta budi pekertisebenarnya bukan hal baru bagi siswa atau murid, sebab sejak dahulu penerapan ajaran ini memang menjadi andalan madrasah. Namun, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan zaman, prilaku yang dilaksanakan secara tradisional dilingkungan madrasah perlu mendapatkan sentuhan teoritis dan teknis sehingga prilaku murid Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang dalam era global ini mampu bertahan tanpa mengikuti arus perubahan zaman. Secara umum dapat dikemukakan tujuan dari penyelenggaraaan life skill dilingkungan Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang adalah untuk membantu para murid mengembangkan kemampuan berfikir, menghilangkan pola fikir atau kebiasaan yang kurang tepat, dan mengembangkan potensi diri agar dapat memecahkan problema kehidupan secara konstruktif, inofatif dan kreatif sehingga dapat menghadapi realitas kehidupan dengan bahagia, baik secara lahiriyah maupun batiniah. Pola pelaksanaan life skill di Mu’allimin mu’allimat dalam meningkatkan akhlaq murid cukup bervariatif, namun perlu diingat bahwa life skill yang diberikan kepada murid harus akrab dengan lingkungan madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang ataupun dalam lingkungan masyarakat dan fungsional. Artinya life skill tersebut harus disesuaikan
dengan kondisi murid dan lingkunganya serta memenuhi prinsip-prinsip yang ada di Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat rembang. Dalam upaya meningkatkan kualitas akhlaq muridnya madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang cukup bervariatif akan tetapi kurang inovatif, hal ini bisa dilihat dengan tidak menerapkan kegiatan dakwah setiap hari, padahal itu salh satu modal dasar untuk lebih meningkatkan akhlaq siswa. Madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang juga menrapkan sistem kedisiplinan untuk masalah pergaulan antara siswa dan siswi, sangat dibatasi dikarenakan pergaulan yang berlebihan akan mengakibatkan kebiasaan yang buruk bagi siswa dan siswi. Peneliti memberikan contoh kegiatan siswa-siswi madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang dalam hal tata krama yaitu bersalaman, siswa bersalaman dengan guru laki-laki, siswi bersalaman dengan guru wanita, semua itu bertujuan supaya siswa-siswi membiasakan menjaga jarak bagi yang tidak muhrim, akan tetapi untuk guru yang sudah sepuh atau berumur maka siswi diperbolehkan bersalaman dengan guru lakilaki. Untuk mencapai hasil yang memuaskan sesuai dengan visi misi yang sudah ditetapkan, maka sangat diperlukan adanya kinerja yang efektif dan efisien serta dengan adanya pelaksanaan dari rencana yang sudah ditetapkan bersama.Kegiatan dakwah dalam proses pencapaian tujuan diperlukan sebuah manajemen yang baik untuk menjadi dinamisator dari keseluruhan kegiatan yang dinamis dan terarah. Karena hampir dalam setiap sendi kehidupan peranan manjemen sangatlah vital dan demikian juga yang terjadi pada sebuah lembaga. Sistem dan metode pendidikan dan pengajarannya menggunakan sistem dan metode campuran antara metode & sistem Madrasah ( modern ) dan madrasah( salaf ).
Dengan metode campuran ini diharapkan dapat menghasilkan kader – kader bangsa dan agama yang mempunyai kepribadian salaf dan mempunyai wawasan yang luas dan modern. Madrasah yang hendak diselenggarakan ini dimaksudkan juga sebagai lembaga yang mempersiapkan dan mencetak da’i – da’i yang memang dirasa masih kurang, terutama untuk membina desa – desa yang dulunya menjadi basis PKI dan desa – desa yang minus agama. Langkah pertama untuk mendapatkan murid dan menarik masyarakat agar mau menyekolahkan putera – puteranya di Madrasah ini, masing – masing anggota Panitia mencari calon murid dengan menjanjikan bebas SPP (biaya) dan bahkan diberi alat tulis secara cuma – cuma /gratis.Sistem manajemen yang diterapkan madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat rembang meliputi fungsi-fungsi manajemen yang antara lain perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (aktuating), dan pengendalian atau pengawasan (controlling). 1. Analisis perencanaan (planning) Dalam mancapai tujuan dan mengembangkan, Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat rembang menetapkan perencanaan baik perencanaan yang berupa standar kerja yang telah dicapai maupun yang akan dicapai yang terealisasikan dengan adanya pendidikan formal dan non formal serta adanya fasilitas murid dan kegiatan-kegiatan murid di madrasah. Kegiatan formal seperti kegiatan rutinan yang di rancang untuk murid – murid supaya disiplin dalam menjalankan perencanaan kegiatan yang telah di canangkan serta dapat dicapai dan dilakukan di madrasah dalam rangka membekali murid dengan ilmu keagamaan yang bersumber dari al Qur’an dan Hadist serta bisa didapat dari pembelajaran yang disampaikan oleh guru di madrasah.
Berdasarkan observasi, manajemen dakwah yang diterapkan di Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang dalam hal
perencanan cukup baik tetapi
kurang optimal karena untuk kegiatan pelaporan kesekretariatan dan kegiatan ketrampilan khusunya
masih bersifat kondisional hal inilah yang mengakibatkan
kurang terencananya suatu program atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Menurut penulis terencananya sebuah program, pertukangan misalnya harus disertai pelaksanaannya kapan, dan membutuhkan apa saja dalam merealisasikan program tersebut. Sehingga menurut hemat penulis sekecil apapun kegiatan yang akan dilaksanakan harus di program baik itu program jangka panjang maupun program jangka pendek harus direncanakan secara optimal dan pasti sehingga pembangunan untuk kemajuan Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang dapat berjalan dengan baik, efektif, efisien, dan lebih dikenal masyarakat. 2. Analisis pengorganisasian (organizing). Dengan adanya pengorganisasian (OSIS, Pramuka, IPNU IPPNU) yang ada di Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang diharapkan tidak ada ketimpangan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari para guru dan anggota serta para pelaksana tugas yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam mencapai tujuan Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang. Dengan pengorganisasian setiap pembagian tugas dapat diketahui secara detail dan setelah itu digolong-golongkan dan diserahkan kepada para murid yang dianggap mampu dan kompeten dibidangnya, dari hal inilah suatu kegiatan akan tersusun dan lebih mudah pelaksanaannya. Disamping itu perincian tugas akan memudahkan bagi departemennnya atau seksi-seksi yang menjalankan dan melaksanakannya.
Setelah pengorganisasian dibentuk dan diserahkan kepada personil dan dibagi bagikan dalam job description dijalankan oleh murid maka hal ini memudahkan pimpinan madrasah atau pengasuh dalam mengawasi dan mengendalikan kegiatan itu. Sehinga pengorganisasian semacam ini bisa membantu pengasuh dan guru dalam : a. Menentukan dan memutuskan masing-masing murid sebagaima pelaksana dan kompeten dalam bidangnya. b. Memberikan wewenang kepada masing-masing pelaksana dan memberikan kepercayaan penuh kepada murid dalam menjalankan tugasnya. c. Tercipatanya jalinan kerja yang harmonis antara guru dan murid yang dilandasi dengan kesadaran dan keihlasan semata hanya pengabdian kepada Allah SWT. Hal inilah yang memudahkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Pengorganisasian yang telah berjalan secara efektif dan efisien seperti halnya gambaran diatas, semua itu tidak akan berhasil dan berjalan lancar tanpa adanya dukungan yang baik dan adanya komunikasi yang efektif antara guru dengan guru, guru dengan departemen-departemen dalam menjalankan tugas kestrukturannnya. Dengan demikian komunikasi dan hubungan timbal balik sangat penting dalam menunjang kinerja dari masing-masing struktur keguruan yang ada di madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang. Manifestasi dari pola komunikasi ini diharapkan mampu menciptakan hubungan kerja dengan baik dan menampung keluhan dari murid -murid dalam setiap menjalankan struktur organisasi ataupun kegiatan yang ada di Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang. Kekurangan dari pengorganisasian yang ada di Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang disadari ataupun tidak, pasti ada kelemahanya yaitu, lemahnya
rasa tanggung jawab dari masing-masing guru dalam mengemban tugas keorganisasianya, dan hal ini menyebabkan kurang solidnya antara guru sebagai pelaksana sekaligus menjalankan kegiatan dan murid – murid lain yang mengikuti kegiatan. 3. Analisis Penggerakan (Actuating) Setelah pembagian tugas, taggung jawab dan wewenang yang tercermin dalam susunan keguruan, Selanjutnya adalah menggerakan dan memberi dorongan para pelaksana baik guru ataupun murid segera melaksankan aktifitas kegiatan madrasah, sesuai dengan rencana, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Penggerakan ini merupakan langkah kongkrit yang secara langsung berhubungan dengan para pelaksana baik guru ataupun murid. Dengan penggerakan ini maka langkah–langkah yang lain dapat dilaksanakan dengan efektif. Penggerakan dimaksudkan untuk sama-sama mempunyai kewajiban dan tanggungjawab dari para pelaksana untuk melakukan kegiatan-kegiatan madrasah. Kegiatan yang telah terlaksana dapat berjalan dengan baik, bilamana baik guru ataupun murid harus senantiasa menjalankan tugas dan mengikuti kegiatan madrasah untuk mendapatkan ridla Allah SWT dan bukan karena takut kepada guru atau pengasuh. Menurut hemat penulis, pada penggerakan ini terdapat beberapa kelemahan yaitu kurang optimalnya seorang pengasuh atau guru dalam memberikan motivasi, bimbingan, koordinasi dan menjalin hubungan komunikasi serta dalam meningkatkan kemampuan para pelaksana kegiatan yaitu murid - murid yang ada di madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang.
Untuk menciptakan suasana yang kondusif didalam keguruan madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang dalam menggerakan dan mengambil kebijakan yang akan dilaksanakan maka haruslah : a. Adanya keikutsertaan guru dalam mengambil kebijakan keputusan atau musyawarah, walaupun keputusan akhir tetap pada pengasuh. Dalam hal ini guru ataupun murid bisa mengajukan usul dan ide-ide mereka demi mewujudkan kemajuan madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang. b. Tidak ada diskriminasi dalam pembagian tugas baik guru, anggota pelaksana ataupun murid. 4. Analisis Pengawasan (Controlling) Pengawasan berarti aktifitas mengusahakan agar tindakan yang dilakukan hasilnya senantiasa sesuai dengan rencana, instruksi, petunjuk, pedoman dan ketentuan-ketentuan lain yang telah direncanakan sebelumnya. Penyelenggaraan kegiatan di dalam madrasah dikatakan dapat berjalan dengan efektif dan efisien bilamana tugas-tugas madrasah telah diserahkan kepada para pelaksana yaitu guru atau murid itu benar-benar dilaksanakan serta pelaksanaannya sesuai dengan rencana dan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan di Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang. Untuk mengetahui apakah suatu tindakan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan pengasuh atau guru madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang melakukan peneletian atau peninjauan ulang berdasarkan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan serta berani mengambil langkah-langkah sanksi apabila terjadi penyimpangan.
Berdasarkan hal di atas, maka pengawasan atau controlling yang dilakukan Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang meliputi langkah-langkah sebagai berikut : a. Menetapkan standar kegiatan apakah sudah sesuai dengan perencanaan awal atauperlu adanya pembenahan kegiatan baik intern maupun ekstern b. Mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap pelaksanaan kegiatan ataupun pelaksanaan dalam keorganisasian c. Mengadakan tindakan perbaikan dan pembetulan dalam segala bidang baik dalam bidang keorganisasian maupun kegiatan madrasah. Untuk memudahkan dalam hal pengawasan, Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang mewajibkan bagi muridnya untuk mempunyai buku pelanggaran yang bertujuan untuk mencatat setiap pelanggaran yang dilakukan murid Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang dan izin apabila tidak mengikuti kegiatan madrasah, buku murid ini berfungsi juga sebagai bukti. Adapun prosedurnya harus terlebih dahulu disetujui dan ditandatangani oleh kepala sekolah. Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang sudah melakukan fungsi pengawasan seperti halnya di atas, tetapi masih terdapat kelemahan yaitu kurang tegasnya sanksi atau takzir yang diperlakukan di Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang dalam menangani murid yang melanggar aturan madrasah, sehingga yang terjadi adalah murid menganggap enteng tugas ataupun tanggung jawab yang di manifestasikan untuk madrasah. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen dakwah Madrasah aliyah mu’allimin mu’allimat Rembang dalam meningkatkan kualitas
akhalq secara garis besar cukup baik. Dengan disadari ataupun tidak fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian sudah sesuai dengan konsep yang ada.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen dakwah Madrasah mu’allimin mu’allimat Rembangdalam meningkatkan kualitas akhlaq siswa adalah sebagai berikut : 1. Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang dalam melaksanakan kegiatan yang berguna untuk meningkatkan kualitas akhlaq siswa dengan cara menerapkan kegiatan-kegiatan yang mampu menambah disiplin ilmu supaya dalam melaksanakan kegiatan di madrasah dapat berjalan dengan baik, sehingga life skill siswa terbentuk sesuai perencanaan madrasah jangka
panjang maupun pendek. Kegiatan-kegiatan yang mampu
meningkatkan akhlaq siswa terus digali supaya pola pikir mereka menjadi terarah dan tidak mengikuti arus yang tidak menentu. Kondisi kualitas akhlaq siswa di madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang sudah baik karena tidak terpengaruh oleh keadaan lingkungan yang sekarang ini terdapat warung-warung kopi di depan madrasah, kegiatan siswa juga berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh guru,
maka dari itu kondisi akhlaq sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak didik. 2. Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang dalam menerapakan sistem manajemen
dakwahnya secara garis besar sudah cukup baik.
Dengan disadari atau tidak fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisaian, penggerakan, dan pengawasan sudah sesuai dengan konsep yang ada.Sistem manajemen dakwah Madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang dalam upaya meningkatkan kualitas akhlaq siswa ini bertujuan supaya siswa siswi madrasah aliyah mu’allimin
mu’allimat
Rembang mampu mempertahankan kualitas akhlaq dan mampu menjaga nama baik madrasah. Bukan hanya menjaga nama baik madrasah tetapi menjaga nama baik dunia pendidikan di kota Rembang. Sistem manajemen yang diterapkan sudah berjalan dengan cukup baik dari mulai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, karena semua itu sudah dilakukan oleh guru dan pengurus madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang Efektifitas manajemen dakwah Madrasah mu’allimin mu’allimat Rembangdalam meningkatkan kualitas akhlaq siswa secara garis besar sudah cukup efektif akan tetapi kurang optimal dalam merealisasikan kegiatan baik dalam kegiatan dakwah ataupun dalam pembinaan life skill.
B. Saran-saran Setelah mengetahui sistem manajemen dakwah Madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang dalam upaya meningkatkan kualitas akhlaq siswa di Madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang, maka perkenankanlah penulis memberikan saran- saran sebagai berikut : 1. Kepada pengasuh dan guru Madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang, hendaknya untuk semua kegiatan baik kegiatan ektra ataupun kegiatan dalam bidang pendidikan life skill lebih diintensifkan lagi, untuk lebih meningkatkan kualitas akhlaq siswa dan output siswa yang lebih berkualitas dalam rangka membekali para siswa pada nantinya hidup dalam masyarakat global. 2. Kepada para pengurus Madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang agar lebih fokus
pada pelaksanaan program kerja agar tidak hanya sekedar
wacana dan yang lebih penting agar suasana belajar mengajar dalam madrasah bisa berlangsung dengan maksimal. 3. Kepada para siswa Madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang, hendaknya dalam melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan tidak didasari dengan niat takut kepada pengasuh ataupun guru, hendaknya didasari dengan kesadaran dan berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan. Aktifitas di dalam Madrasah mu’allimin mu’allimat Rembang tidak akan
berjalan dan berhasil dengan baik tanpa adanya kesadaran dari masingmasing siswa. 4. Kepada
mahasiswa,
seyogyanya
bersemangat
progresif,
kritis
transformatif dengan jiwa yang terisi oleh pengetahuan yang luas untuk melakukan penelitian-penelitian tentang manajemen kelembagaan Islam. Karena dengan semangat meneliti, selain menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, juga sebagai ajang pembelajaran penelitian. Minimal, pada masa yang akan datang budaya penelitian di kampus tidak terkikis akibat semakin berkurangnya SDM yang ahli sebagai peneliti. Sejak mahasiswalah masa yang tepat untuk mengobarkan semangat.
C. Penutup Dengan demikian, tiada kata yang terucap dari mulut dan hati penulis kecuali syukur kepada Allah SWT.Apa yang penulis lakukan tidak akan berarti dan tidak akan terlaksana tanpa campur tangan Allah sebagai sang pencipta. Tiada sesuatu yang diharap penulis kecuali ridlo-Nya. Karena ridhlo inilah yang akan menghantarkan penulis meniti jalan kehidupan di hari ini dan yang akan datang. Apa
yang
“kemampuan”
penulis
penulis
hasilkan,
yang
bukanlah
dianggap
semata-mata
mampu
membuat
hasil serta
menyelesaikan skripsi. Ini semua adalah anugrah Allah yang setiap orang
pasti memilikinya, tentunya dengan corak dan bentuk yang berbeda.Dari semua yang telah penulis tulis, pastilah kekurangan dan kesalahan ada padanya.Untuk itu kritik, saran dan masukan adalah hal yang sangat penulis harapkan dari semua pihak.Inilah bukti bahwa penulis sebagai manusia, sifat lemah ada padanya. Sebagai akhir kata penulis, ridho, rahmat, ni’mat, hidayah serta magffirahlah yang penulis harap dari Allah yang maha kuasa. Dengan sujud menyembahmu, sang pemberi rahmat.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al Ghozali, Muhammad. Akhlaq Seorang Muslim, (Semarang: CV. Wicaksana 1986). Ali Muhammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Cet. II (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004). Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Cet. II ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998). Arsyad, Azwar. Pokok-pokok Manajemen Pengetahuan Praktis bagi Pimpinan dan Akskutif, ( Jakarta: PT GrafindoPersada, 2005). Daulay, Hamdan, Drs., M. Si. Dakwah Di Tengah Persoalan Budaya dan Poitik, (Yogayakarta, LESFI, 2001) Fananie, Zainuddin, Pedoman Pendidikan Modern, Cet.1 (Solo: Tinta Media,2011). Hefni dan Suparta, Metode Dakwah, (Jakarta: Rahmat Semesta, 2003). HAR, Tilaar, Beberapa Agenda Nasional dalam Perspektif Abad 21, Cet. 2 (Magelang: Tera Indonesia, 1999). Hasibuan, Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2007). Kusmanto, Thohir Yuli, M.Si, Metodologi Penelitian, (Semarang: 2008). Moleong J, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. XIV (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001). -----------------------, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya, 2006). Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan Inovasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2010). Munir, Moh, dan, Wahyu, Ilahi. Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006).
Muriah, Siti, Metodologi Pustaka,2000).
Dakwah
Kontemporer,
(Yogyakarta:
Mitra
Nata, Abuddin, Dr.M.A., Akhlaq Tasawuf, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006). Nurdin, S, dan Usman, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: PT. Intermasa, 2002). Pimay, Awaludin, Dakwah Humanis, (Semarang: Rasail, 2005). ---------------------, Metodologi Dakwah Kajian Teoritis Dari Khasanah Al Qur’an, (Semarang: Rasail, 2006). Shaleh, Rosyad. Management Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977). Siswanto, H.B. Dr.M.Si, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005). Terry, R.George, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990). Widjaya, A.W, Drs., Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1987). Undang – undang Nomor 20 tahun 2003.
DAFTAR WAWANCARA
1. Bagaimana
Sejarah
berdirinya
Madrasah
Aliyah
Mu’allimin
Mu’allimat
Rembang?(Wawancara dengan Drs. M. Munib Muslich selaku kepala Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang) 2. Siapa saja yang masuk ke dalam kepengurusan Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang? (Wawancara dengan Drs. M. Munib Muslich kepala Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang) 3. Apakah
Visi
Misi
dan
tujuan
Madrasah
Aliyah
Mu’allimin
Mu’allimat
Rembang?(Wawancara dengan H. Qusyairi selaku guru Madrasah AliyahMu’allimin Mu’allimat Rembang) 4. Bangunan fisik apa sajakah yang dimiliki oleh madrasah Madrasah? (wawancara dengan H. Qusyairi selaku dewan guru Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang) 5. Bagaimana Struktur kepengurusan Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang? (wawancara dengan Bpk.
Ilham Hamami selaku dewan guru Madrasah Aliyah
Mu’allimin Mu’allima Rembang) 6. Apa sajakah Kegiatan Siswa Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang? (wawancara dengan Bpk. Ilham Hamami selaku dewan guru Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang)
7. Bagaimana kondisi kualitas akhlak siswa di Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Rembang? (wawancara denganDrs. M. Munib Muslich selaku kepala Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang) 8. Bagaimana sistem manajemen dakwah di Madrasah Mu’allimin Mu’alillamat Rembang?(wawancara dengan Bpk. Ilham Hamami selaku dewan guru Madrasah Aliyah Mu’allimin Mu’allimat Rembang)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: Ida Azqiyah
NIM
: 081311005
Tempat / tgl. Lahir
: Rembang, 26 Januari1990
Alamat Asal
: Desa Sridadi Mbadeg RT. 01 RW. VIII Sridadi Mbadeg-Rembang
Pendidikan
: - MI Miftahul Falah lulus th. 2002 - MTS Miftahul Falah lulus th. 2005 - MA. Mu’allimin Mu’allimat Rembang lulus th. 2008 -
Fakultas Dakwah Jurusan Manajemen Dakwah IAIN Walisongo Semarang lulus tahun 2012
Demikian daftar riwayat hidup pendidikan saya buat dengan sebenar- benarnya dan harap maklum adanya.
Ida Azqiyah