JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.13 No.2, Agustus 2016
MENINGKATKAN PRESTASI SISWA KELAS VI SDN 054875 SEI LIMBAT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) Zul Aminurasyd, S.Pd SDN 054875 Sei Limbat, Kec Selesai
[email protected] Abstrak Permasalahan yang ada di kelas VI SDN 054875 Sei Limbat khususnya pada mata pelajaran matematika adalah sebagian besar peserta didik sangat kurang memahami operasi Bilangan Pecahan dan Desimal. Hal ini mungkin disebabkan ketidaksesuaian model pembelajaran. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dirancang untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa dengan menerapkam model pembelajaran kooperatif STAD. Subjek penelitian berjumlah 26 orang siswa kelas VI A SDN 054875 Sei Limbat Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat. Setelah penelitian dilakukan, hasil menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif STAD pada pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut terlihat dari kenaikan skor rata-rata siswa dari 69,5 pada siklus 1 menjadi 77,2 pada siklus 2, dan ketuntasan belajar dari 68,2% pada siklus 1 menjadi 86,4% pada siklus 2. Kata Kunci: hasil belajar, model pembelajaran kooperatif STAD, Matematika Abstract The problems that existed in the sixth grade of public elementary school 054 875 Sei Limbat especially in mathematics related to the lack of learners’ understanding in the operation of Fractions and Decimal Numbers. This might be due to the inappropriate learning model. This classroom action research was designed to improve the students’ achievement in Mathematics through the application of STAD cooperative learning model. The subject was twenty-six students of class VIA public elementary school 054875 Sei Limbat, Selesai subdistrict of Langkat regency. The result showed that the application of STAD cooperative learning in teaching mathematics could improve the students’ achievement. The improvement was seen from the increase of the average score from 69.5 in cycle 1 to 77.2 in cycle 2, and the mastery learning from 68.2% in cycle 1 to 86.4% in cycle 2. Keywords: learning achievement, STAD cooperative learning, Mathematics A. Pendahuluan Matematika merupakan ibu dari semua pelajaran. Mata pelajaran Matematika merupakan sebuah pelajaran universal yang mendasari berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.Karena itu seharusnya dengan adanya pembelajaran matematika dipercaya dapat membuat siswa memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Meningkatkan Prestasi… (Zul A, 125-131)
125
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.13 No.2, Agustus 2016
Namun kenyataannya sampai saat ini kelas VI SDN 054875 Sei Limbat II masih banyak anak yang belum bisa mengerjakan operasi bilangan pada pecahan dengan benar.Berdasarkan hasil tes formatif siswa yang dicapai masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65. Dari seluruh siswa kelas VIA yang berjumlah 26 siswa, yang telah mencapai KKM berjumlah 14 siswa sedangkan yang masih di bawah KKM berjumlah 12 siswa. Artinya ketuntasan yang dicapai hanya 53,8% sedangkan yang masih di bawah tingkat keberhasilan masih 46,2 %. Dari hasil refleksipenulis beserta teman sejawat. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan situasi pembelajaran dikelas beum seperti yang diharapkan. Hasil pengamatan teman disejawat menyatakan bahwa penulis masih mendominasi kelas dengan metode ceramah yang diselingi dengan metode tanya jawab. Ini mungkin yang mengakibatnya adalah sebagian besar siswa kurang bergairah dan tidak termotivasi belajar.Penulis melihat siswa pada kelas VIA sebagian besar siswa terlihat kurang aktif, bertanya atau memberi pendapat.Hal ini berdampak pula terhadap perolehan hasil belajar matematika, dan juga prestasi belajar pada mata pelajaran lainnya juga akan kurang menggembirakan. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran siswa tidak takut dan tidak malu untuk bertanya dan berpendapat, sehingga mereka bisa saling berbagi pengetahuan antara siswa yang satu dengan siswa lainnya.Dari literature yang penulis baca kegiatan pembelajaran penekanan aspek ini dapat diterapkan dengan kegiatan pembelajaran kooperatif salah satunya adalah STAD. Strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division merupakan salah satu tipe strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompokkelompok kecil heterogen yaitu berdasarkan kemampuan akademis berbeda, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Guru mengawali pembelajaran dengan penyampaian tujuan pembelajaran, pelaksanaan kuis, dan penghargaan kelompok. Gagasan utama strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division yakni memotivasi peserta didik dan membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hal yang dipaparkan diatas penulis akan melakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas) pada siswa kelas VI SDNegeri 054875 Sei Limbat . Dengan tujuan meningkatkan prestasi belajar siswa pada siwa kelas VIA SDN 054875 Sei limbat dengan strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Belajar matematika pada hakikatnya adalah melakukan kegiatan mental (Hudoyo, 1990). Dalam pembelajaran matematika seseorang dituntut memperdiapkan mental dalam proses penerimaan pengetahuan baru. Oleh karena itu dalam mengajar matematika guru hendaknya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Soedjadi (1995: 1) matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan atau berorentasi pada pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi para siswa. Matematika berdasarkan etimologi, berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan bernalar. Bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio, Meningkatkan Prestasi… (Zul A, 125-131)
126
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.13 No.2, Agustus 2016
sedangkan ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran. Disisi lain matematika dianggap sebagai ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya dan terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Strategi pembelajaran student teams achievement division (STAD) merupakan salah satu tipe strategi model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil heterogen yaitu berdasarkan kemampuan akademis berbeda, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Guru mengawali pembelajaran dengan penyampaian tujuan pembelajaran, pelaksanaan kuis, dan penghargaan kelompok. Gagasan utama strategi pembelajaran student teams achievement division yakni memotifasi peserta didik dan membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Jika peserta didik ingin memperoleh penghargaan kelompok, maka peserta didik dalam setiap kelompok harus membantu peserta didik lain untuk mempelajari materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Peserta didik dalam kelompok yang sama diharapkan berusaha memperoleh skor terbaik diantara skor anggota kelompok yang lain. Peserta didik di dalam kelompok bekerja sama, membandingkan jawaban, berdiskusi jika terdapat ketidaksamaan pendapat/jawaban dari setiap masalah, dan saling membantu sesama anggota kelompok terhadap materi pembelajaran yang tidak/sulit dimengerti (Slavin, 1995). Walaupun peserta didik belajar bersama dalam kelompok, tetapi pada saat pelaksanaan kuis harus dikerjakan sendiri oleh setiap anggota kelompok.Strategi pembelajaran STAD merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.Ciri utama strategi pembelajaran ini yakni pemberian penghargaan kepada kelompok yang memiliki nilai kuis tertinggi. Strategi pembelajaran STAD merupakan salah satu alternatif pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik (Chotimah, 2004). Sintaks Strategi Pembelajaran Tipe STAD yaitu: 1. Guru membentuk kelompok dengan anggota empat siswa yang heterogen 2. Guru menyajikan pelajaran 3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggotaanggota kelompok 4. Peserta didik yang dapat mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti 5. Guru member kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis/pertanyaan peserta didik tidak boleh saling membantu 6. Guru memberi penghargaan (rewards) kepada kelompok yang memiliki nilai/poin tertinggi 7. Guru memberikan evaluasi 8. Penutup. Prestasi belajar merupakan gambaran keberhasilan seorang guru dalam mengajar dan juga gambaran keberhasilan siswa dalam belajar.Dalam kaitan ini, Sudjana (1990: 22) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki setelah menerima pengalaman belajar. Prestasi belajar merupakan gambaran dan keberhasilan suatu proses belajar mengajar secara keseluruhan. Dengan demikian prestasi belajar merupakan Meningkatkan Prestasi… (Zul A, 125-131)
127
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.13 No.2, Agustus 2016
perubahan-perubahan yang dicapai oleh seseorang.Perubahan-perubahan tersebut kemudian diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan. Djamarah (1994: 23) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan dan percakapan! Keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penialaian.Penilaian tersebut dilakukan dengan evaluasi. B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas VIA SDN 054875 Sei Limbat.Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIA SDN 054875 Sei Limbat II, sebanyak 26 orang.Pemilihan subjek penelitian ditentukan sendiri dengan memilih kelas berdasarkan permasalahan yang dirasakan oleh peneliti untuk segera diatasi. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Materi dalam penelitian ini adalah materi pokok opersi hitung pecahan. Materi siklus I meliputi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Materi siklus II meliputi perkalian dan pemagian pecahan. Banyaknya jam pelajaran untuk masing-masing siklus adalah tiga jam pelajaran dengan satu kali pertemuan. Masing-masing pelaksanaan siklus dibagi menjadi empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan evaluasi, serta tahap refleksi. C. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Hasil belajar siswa pada siklus I secara umum disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Parameter Banyak siswa Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Presentase jumlah siswa yang tuntas Presentase jumlah siswa yang belum tuntas
Siklus I 26 69,3 18 8 69,3 % 30,7 %
Dari data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai KKM yang sudah ditetapkanbaru 18 orang atau 69,3% yang belum mencapai KKM ada 8 orang atau 30,7% dan rata-rata kelasnya adalah 69,5. Sementara itu, hasil belajar siswa pada siklus I secara umum disajikan pada Tabel 2. Dari data yang tertera pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai KKM yang sudah ditetapkan baru 22 orang atau 84,6% yang belum mencapai KKM ada 4 orang atau 15,4 % dan rata-rata kelasnya adalah 77,2.
Meningkatkan Prestasi… (Zul A, 125-131)
128
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.13 No.2, Agustus 2016
Tabel 2 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Parameter Banyak siswa Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Presentase jumlah siswa yang tuntas Presentase jumlah siswa yang belum tuntas
Siklus I 26 77,2 22 4 84,6% 15,4 %
2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian di atas pembahasan dari kedua siklus bahwa pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan pada siklus 1 dan perbaikannya pada siklus 2. Paparan dari masing-masing siklus sebagai berikut. Siklus 1 Perencanaan Pada tahap perencanaan ini Penulis menyiapkan beberapa komponen perangkat pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif STAD dan penciptaan prakondisi agar siswa siap melaksanakan pembelajaran dengan tehnik ini. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I model pembelajaran kooperatif STAD di kelas VI SDN 054875 Sei Limbat II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Pebruari 2014 jam pelajaran ke I dengan materi pokok opersi hitung pecahan berpedoman pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pada tahap pelaksanaan tindakan, dilaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah ditetapkan dan melaksanakan pengamatan proses dengan menggunakan format observasi dan membuat catatan-catatan terhadap peristiwa penting yang tidak terakomodasi dalam format observasi. Evaluasi dan Pencapaian Ketuntasan Hasil siklus I menunjukkan bahwa dari 26 orang siswa terdapat 8 orang dengan persentase 30,7% yang memperoleh skor di bawah 65, dan terdapat 18 orang dengan persentase 69,3% yang memperoleh skor 65 ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan karena penelitian ini dikatakan berhasil jika terdapat minimal 75% siswa memperoleh skor 65. Refleksi Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus 1, Penulis melakukan pengkajian terhadap proses pembelajaran dan hasil yang dicapai sebagai bahan perbaikan untuk pelaksanaan siklus 2. Beberapa kelemahan yang terjadi pada siklus 1 yang akan disempurnakan pada siklus 2 adalah sebagai berikut: a. Alokasi waktu b. Kepadatan materi c. Keterbatasan refrensi. Meningkatkan Prestasi… (Zul A, 125-131)
129
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.13 No.2, Agustus 2016
Sehubungan dengan permasalahan pada siklus 1 tersebut, maka pada siklus 2 dilakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut: a. Menggunakan alokasi waktu sebaik-baiknya b. Memberikan informasi tentang materi yang belum jelas . c. Menjelaskan kembali prossedur pembelajaran dengan menggunakan metode ini pada siswa. Siklus 2 Perencanaan Perencanaan pada siklus 2 disusun berdasarkan hasil refleksi dan diskusi pada siklus 1 untuk menyempurnakan kelemahan-kelemahan pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam siklus 2 ini antara lain, pemahaman siswa tentang skenario pembelajaran Kooperatif STAD menggali pengetahuan dalam proses pembelajaran. Dalam siklus 2 ini juga Peneliti menata kembali beberapa kelompok yang masih kurang dinamis dalam proses pembelajaran.. Alat observasi pada siklus 2 masih menggunakan instrumen yang sama, sedangkan alat evaluasi disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus II model pembelajaran kooperatif STADdi kelas VI SDN 054875 Sei Limbat II dilaksanakan pada Maret 2014 jam pelajaran ke I dengan materi pokok opersi hitung pecahan berpedoman pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Dalam pelaksanaan Tindakan, dilakukan proses pembelajaran berdasarkan skenario yang telah disiapkan dan disempurnakan berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi. Evaluasi dan Pencapaian Ketuntasan Berdasarkan tabel terlampir dapat dilihat bahwa terdapat 22 siswa yang memiliki nilai 65 ke atas, sehingga nilai rata-rata kelas menunjukkan pencapaian ketuntasan penguasaan materi pembelajaran secara individu yaitu berada di atas 84,6 %, dan presentase ketuntasan menunjukkan pencapaian ketuntasan secara klasikal berada di atas 75%. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 2, dan hasil belajar yang diperoleh dari tes atau evaluasi maka dapat dicatat beberapa hal sebagai berikut: a. Motivasi siswa akan terbangun karena pengalaman yang pernah dilakukan. b. Pembelajaran akan terlaksana dengan efektif jika direncanakan dan dikelola dengan baik. c. Perbedaan individu siswa akan saling menunjang jika dapat dikenal dan dimanfaatkan dengan baik. Adanya anak-anak yang tidak tuntas dalam pembelajaran karena perbedaan tempo dan irama pembelajaran, bukan karena perbedaan kemampuan. D. Penutup Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaraan Kooperatif STAD dalam pembelajaran Matematika di kelas VI SDN 054875 Sei Limbat II dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Meningkatkan Prestasi… (Zul A, 125-131)
130
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.13 No.2, Agustus 2016
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari skor rata-rata siswa 69,5 pada siklus 1 meningkat menjadi 77,2 pada siklus 2, dan ketuntasan belajar dari 69,3% pada siklus 1 meningkat menjadi 84,6% pada siklus 2. Berdasarkan kesimpulan tersebut, hal yang disarankan adalah sebagai berikut: 1. Strategi pembelajaran STAD dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa untuk materi yang relevan dan diorganisir dengan baik 2. Para guru dapat mengembangkan pembelajaran Kooperatif STAD dalam pembelajaran Matematika di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA Chotimah, C. 2004. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Pembelajaran Aqidah Akhlak (Kasus Pembelajaran Pengembangan Life Skill di MA Bahauddin Sepanjang). Skripsi. Surabaya: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Djamarah, B.S. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Hudoyo, H. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang. Sudjana, 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Soedjadi, R. 1995. Memantapkan Matematika Sekolah Sebagai Wahana Pendidikan dan Pembudayaan Penalaran. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika FPMIPA. Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning: theory, research and practice. Massachusett, USA: Allymand & Bacon.
Meningkatkan Prestasi… (Zul A, 125-131)
131