HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS BELAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Yunita Budi Astuti Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara Pemanfaatan Fasilitas Belajar dan Prestasi Belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, (2) Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, (3) Hubungan anatara Pemanfaatan Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Sosiologi siswa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini : diskriptif kuantitatif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta sejumlah 160 siswa. Sampel diambil dengan teknik multistage cluster random sampling sebanyak 83 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipakai menggunakan analisis statistik dengan teknik regresi ganda. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan : (1) hipotesis 1 “Ada hubungan yang sangat signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar dan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2013/2014” diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil analis data yang menunjukkan rx1y = 0,557 dan ρ = 0,000. (2) hipotesis “Ada hubungan yang sangat signifikan antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2013/2014” diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil analis data yang menunjukkan rx2y = 0,444 dan ρ = 0,000. (3) hipotesis 3 “Ada hubungan yang sangat signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2013/2014” diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil analis data yang menunjukkan Ry(x1,2) = 0,596 , ρ = 0,009 dan F = 22,084.
Kata kunci : Pemanfaatan fasilitas belajar, Motivasi berprestasi dan Prestasi belajar
Pendahuluan Pendidikan pada dasarnya adalah
sejauh mana peningkatan belajar siswa.
usaha sadar untuk mengembangkan potensi
Prestasi belajar berperan penting dalam
sumber daya manusia peserta didik dengan
keberhasilan proses belajar karena prestasi
cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
belajar menentukan lulus tidaknya siswa
belajar mereka. Dalam keberlangsungan
tersebut dalam proses pendidikan formal.
pelaksanaan pendidikan terdapat berbagai
Selain itu prestasi belajar juga dapat
aspek, mulai dari aspek pengajaran, aspek
membantu guru untuk mengukur sejauh
administrasi dan aspek bimbingan.
mana pemahaman siswa terhadap proses
Keberhasilan pendidikan tidak bisa
belajar yang telah berlangsung. Dengan
dinilai dari satu aspek saja, tetapi dari
adanya evaluasi belajar guru dapat lebih
berbagai aspek. terdapat banyak faktor yang
mudah menilai atau mengukur kemampuan
mempengaruhi
siswa.
pelaksanaan
pendidikan.
Proses belajar yang baik juga merupakan salah
satu
aspek
dalam
keberhasilan
Prestasi
belajar
dapat
meningkat
apabila faktor–faktor yang mempengaruhi
pendidikan. Perubahan dalam belajar di
belajar
kelas dapat dilihat dari penilaian hasil
belajar.
belajar atau evaluasi. Evaluasi merupakan
mempengaruhi
penilaian
untuk
internal salah satunya seperti motivasi diri,
mengambarkan prestasi belajar. Hal tersebut
minat dan faktor eksternal salah satunya
sesuai dengan kesimpulan Tardif dkk (1989)
seperti lingkungan keluarga, sekolah.
yang
dilakukan
bahwa evaluasi adalah proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Muhibbin Syah, 2005: 195). Dengan demikian untuk menentukan hasil
belajar
maka
guru
mengadakan
evaluasi terlebih dahulu. Dengan melihat hasil Evaluasi belajar dapat menentukan
mendukung Ada
dalam
banyak belajar
pelaksanaan faktor
yang
misalnya
faktor
Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi belajar. Muhroji
berpendapat,
“Fasilitas
belajar
adalah semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak
bergerak
agar
tercapai
tujuan
pendidikan dapat berjalan lancar, teratur,
effektif, dan efisien” (2004: 49). Fasilitas
atau dorongan ada dua yaitu motivasi
belajar belajar adalah alat yang diperlukan
intrinsik dan motivasi ektrinsik. Motivasi
dalam proses belajar mengajar. Adanya
intrinsic adalah dorongan yang timbul dari
fasilitas belajar juga dapat memberikan
dalam diri atau motivasi murni seperti
semangat siswa dalam belajar. Tersedianya
keinginginan
fasilitas
pengetahuan,
belajar
mempermudah
yang
lengkap
memperoleh
mengembangkan
sikap
tujuan
berhasil. Motivasi ektrinsik adalah dorongan
pendidikan misalnya: dengan adanya WIFI
yang timbul dari luar seperti adanya hadiah,
di
mudah
ijasah, dan pujian. Motivasi intrinsik tidak
Pentingnya
hanya timbul dari dalam diri, tetapi orang
kelengkapan fasilitas belajar bukan hanya
lain juga dapat berperan, misalnya orang tua
menjadi tanggung jawab pihak sekolah,
yang menyadarkan anak untuk belajar.
sekolah
mengakses
tercapainya
dapat
untuk
siswa
dapat
bahan
belajar.
lebih
tetapi orang tua juga perlu memenuhi kelengkapan fasilitas belajar, karena siswa lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Siswa yang belajar di rumah sebaiknya didukung dengan adanya buku tambahan yang dapat membantu siswa dalam belajar.
Dalam proses belajar “archievement motivation” terwujud dalam daya penggerak siswa untuk berusaha meningkatkan prestasi belajar. Salah satu mata pelajaran yang membutuhkan fasilitas belajar dan motivasi berprestasi
adalah
sosiologi.
Sosiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
Siswa harus mampu memanfaatkan
hubungan
manusia
dengan
lingkungan
fasilitas belajar yang tersedia di sekolah atau
sekitar yang berupa gejala social. Guru
di rumah dengan baik. Kelengkapan fasilitas
biasanya cenderung menggunakan metode
belajar juga harus didukung dengan motivasi
ceramah dalam proses belajar mengajar
belajar siswa. Keberhasilan belajar juga
sosiologi. Dalam mengatasi hal tersebut,
dipengaruhi
berprestasi.
maka salah satu hal untuk meningkatkan
Purwanto mengemukakan “Motivasi adalah
belajar adalah dengan tersedianya fasilitas
“pendorongan”; suatu usaha yang disadari
belajar.
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang
fasilitas belajar seperti buku penunjang,
agar ia tergerak hatinya untuk bertindak
Lembar Kerja Siswa (LKS), WIFI dan lain-
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
lain dapat membantu anak untuk memahami
atau tujuan tertentu” (2002: 71). Motivasi
pelajaran sosiologi. Selain itu, motivasi
oleh
motivasi
Dengan
adanya
kelengkapan
berprestasi sangat penting untuk semangat
SMA
Negeri
5
Surakarta
dalam belajar sosiologi dan siswa yang
Pelajaran 2013/2014?
Tahun
mempunyai motivasi berprestasi tinggi tidak
3. Apakah ada hubungan yang signifikan
akan mudah bosan dalam belajar. Dari
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan
pengamatan peneliti dalam pra penelitian di
motivasi berprestasi secara bersama
SMA
peneliti
dengan prestasi belajar Sosiologi Siswa
mendukung
Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta
Negeri
mendapatkan
5
Surakarta,
data
yang
penelitian. Peneliti menemukan data tentang
Tahun Pelajaran 2013/2014?
fasilitas belajar yang tersedia di SMA
Tujuan Penelitian
Negeri 5 Surakarta cukup lengkap namun
1. Untuk
siswa
kurang
bisa
memanfaat
secara
maksimal.
peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul :“Hubungan Antara Fasilitas
Motivasi Berprestasi
Belajar
Dan
Dengan Prestasi
Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA
Negeri
hubungan pemanfaatan
Berdasarkan pemikiran di atas, maka
Pemanfaatan
mengetahui
5
Surakarta
Tahun
Pelajaran 2013/2014”.
yang
ada
tidaknya
signifikan
fasilitas
antara
belajar
dan
prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi ibu untuk menyekolahkan anak terhadap prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014. 3. Untuk
mengetahui
Permasalahan
hubungan
1. Apakah ada hubungan yang signifikan
pemanfaatan
yang
ada
tidaknya
signifikan
fasilitas
belajar
antara dan
antara pemanfaatan fasilitas belajar
motivasi berprestasi secara bersama
dengan prestasi belajar sosiologi siswa
dengan prestasi belajar sosiologi Siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta
Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014??
Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Apakah ada hubungan yang signifikan
Metode
antara motivasi berprestasi dan prestasi
Penelitian dengan judul hubungan
belajar sosiologi siswa kelas XI IPS
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar
sosiologi siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5
menempati kelas
Surakarta
2013/2014
interval 32,5-34,5 dengan jumlah presentase
menggunakan metode metode diskriptif
25,30% dan paling sedikit berada pada kelas
kuantitatif
ini
ke-3 sebanyak 12 pada interval 30,5-32,5
bertujuan untuk menngetahui sejauh mana
dengan jumlah presentase 14,46 %. Dari
hubungan
yang
hasil pengujian motivasi berprestasi (X2)
terikat
diperoleh data sebagai berikut : Mean =
berdasaarkan koefisien korelasi. Dalam
50,99, Median= 51,65, Modus= 53,00, SB
penlitian ini sumber data diperoleh dari
=3,11, SR =2,69, Nilai terendah (Min) =
pengumpulan data di SMA Negeri 5
43,00, Nilai tertinggi (Max) = 56,00.
Surakarta, dan teknik yang digunakan untuk
Berdasarkan
pengambilan
multistage
motivasi berprestasi dapat diketahui bahwa
cluster random sampling dengan cara
responden paling banyak menempati kelas
undian.
Dalam
ke-4 sebanyak 31 pada interval 51,2-54,5
peneliti
menggunakan
Tahun
Pelajaran
korelasional.
pada
berkaitan
Penelitian
variabel
dengan
sampel
bebas
variabel
adalah
melakukan
penelitian,
tabel
sebaran
frekuensi
yang
dengan jumlah presentase 37,35% dan
digunakan adalah jenis angket tertutup dan
paling sedikit berada pada kelas ke-1
tes bentuk objektif dengan empat alternative
sebanyak 3 pada interval 42,5-45,5 dengan
jawaban yang kemudian diujicoba di kelas-
jumlah
kelas yang digunakan untuk penelitian.
pengujian prestasi belajar (Y) diperoleh data
Analisa
koefisien
sebagai berikut Mean = 20,51, Median=
korelasi ganda dengan taraf siginifikan ρ <
20,79, Modus= 19,50, SB =2,17, SR =1,76,
0,01.
Nilai terendah (Min) = 15,00, Nilai tertinggi
Hasil Penelitian
(Max) = 24,00. Berdasarkan tabel sebaran
Dari
data
hasil
angket,
ke-4 sebanyak 21 pada
menggunakan
pengujian
pemanfaatan
frekuensi
presentase
motivasi
3,61%.
Dari
berprestasi
hasil
dapat
fasilitas belajar (X1) diperoleh data sebagai
diketahui bahwa responden paling banyak
berikut : Mean = 31,70, Median = 31,92,
menempati kelas ke-3 sebanyak 26 pada
Modus = 33,50, SB = 2,69, SR= 2,31, Nilai
interval 18,5-20,5 dengan jumlah presentase
terendah (Min) = 27,00, Nilai tertinggi
31,33% dan paling sedikit berada pada kelas
(Max) = 36,00. Berdasarkan tabel sebaran
ke-1 sebanyak 4 pada interval 14,5-16,5
frekuensi pemanfatan fasilitas belajar dapat
dengan jumlah presentase 4,82%.
diketahui bahwa responden paling banyak
Hasil perhitungan korelasi pemanfaatn
akan lebih mudah dan hal ini juga akan
fasilitas belajar (X1) dan prestasi belajar
mempengaruhi
sosiologi (Y) diperoleh data rx1y = 0,557 ρ =
terhadap materi pelajaran.
0,000 Karena ρ < 0,01 maka korelasinya sangat
signifikan.
Sehingga
variabel
pemanfaatan fasilitas belajar (X1)
daya
serap
siswa
Pemanfaatan fasilitas belajar merupakan salah satu sarana yang
dan
memberikan pengaruh bagi siswa dalam
korelasinya
melaksanakan proses belajar. Untuk itu
sangat signifikan. Hasil perhitungan korelasi
agar proses belajar mengajar dapat
motivasi berprestasi (X2) dan Prestasi
berjalan dengan baik, guru hendaknya
belajar (Y) diperoleh data rx2y = 0,444 dan ρ
mengarahkan
siswa
untuk
= 0,000. Karena ρ < 0,01. Sehingga variabel
memanfaatakan
fasilitas
belajar
motivasi berprestasi (X2) dan prestasi belajar
semaksimal
sosiologi (Y) korelasinya sangat signifikan.
kegiatan belajar yang lebih maksimal.
Hasil perhitungan korelasi pemanfaatan
2. Hubungan Motivasi Berprestasi (X2)
prestasi belajar sosiologi (Y)
fasilitas
belajar
(X1)
dan
motivasi
berprestasi (X2) dengan Prestasi belajar (Y)
mungkin
agar
tercipta
dan Prestasi Belajar Sosiologi (Y) Dari penelitian ini dapat dilihat
diperoleh data Ry(x1,2) = 0,596 dan ρ =
bahwa
0,009. Karena ρ < 0,01 maka korelasinya
dimiliki siswa berpengaruh terhadap
sangat signifikan. Sehingga ada hubungan
prestasi belajar siswa. Apabila seorang
yang sangat signifikan antara pemanfaatan
siswa mempunyai motivasi untuk selalu
fasilitas belajar dan motivasi berprestasi
meningkatkan
dengan prestasi belajar sosiologi siswa.
dorongan
Belajar(X1)
Pemanfaatan dan
Fasilitas
Prestasi
Belajar
Sosiologi (Y) Dengan memanfaatkan fasilitas belajar secara maksimal siswa akan lebih
berprestasi
prestasinya,
dalam
dirinya
yang
maka untuk
meningkatkan segala sesuatu dalam
Pembahasan 1. Hubungan
motivasi
mudah
dalam
memahami
pelajaran, karena dengan penggunaan fasilitas belajar maka proses belajar
kegiatan belajar baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan luar sekolah akan semakin tinggi. Dengan memiliki motivasi berprestasi seorang siswa akan belajar dengan giat supaya apa yang menjadi tujuannya dapat di capai.
Siswa yang memiliki motivasi
akan malas dalam kegiatan belajar.
berprestasi akan mempunyai dorongan
Motivasi mempunyai peranan
untuk
strategis dalam kegiatan belajar siswa.
melakukan
belajar,
dan
memelihara kualitas belajar yang tinggi
yang
Prestasi belajar tidak akan dapat
dan berusaha sekuat tenaga untuk
dipisahkan
mengatasi
prestasi belajar merupakan hasil dari
segala
hambatan
dan
dari
kegiatan
kegiatan
belajar,
kesulitan dalam belajar. Siswa yang
proses
memiliki motivasi berprestasi biasanya
melaksanakan kegiatan belajar, maka
mempunyai keinginan yang kuat untuk
siswa
sukses dan lebih baik dari sebelumnya,
dengan melakukan evaluasi kegiatan
sehingga besar kemungkinan siswa
belajar
yang memiliki motivasi berprestasi
Prestasi yang tinggi akan didapat
yang tinggi, maka prestasi akan baik
dengan
pula. Jadi motivasi berprestasi memiliki
Dengan demikian dua faktor tersebut
hubungan dengan prestasi belajar siswa.
yaitu antara media pembelajaran dan
3. Hubungan Pemanfaatan fasilitas belajar
motivasi berprestasi secara bersama-
akan
belajar.
memperoleh
yang
proses
telah
hasilnya
dilakukannya.
belajar
yang baik.
(X1), Motivasi berprestasi (X2) dengan
sama
Prestasi Belajar Sosiologi (Y)
signifikan dengan prestasi belajar.
Masing-masing berkaitan
dalam
mempunyai
Setelah
variabel
saling
Kesimpulan
kehidupan
siswa.
1.
hubungan
yang
Ada hubungan yang sangat signifikan
Fasilitas belajar adalah sarana prasarana
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan
yang dapat membantu dalam kegiatan
prestasi belajar sosiologi kelas XI IPS
proses
SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran
belajar
mengajar.
Fasilitas
belajar dan motivasi berprestasi dapat
2013/2014, diterima.
menjadi sarana untuk meningkatkan
2. Ada hubungan yang sangat signifikan
prestasi belajar siswa. Dalam proses
antara motivasi berprestasi dan prestasi
belajar, motivasi berprestasi sangat
sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 5
diperlukan, karena jika seseorang tidak
Surakarta
memiliki motivasi berprestasi, siswa
diterima.
tahun
ajaran
2013/2014,
3. belajar sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri
5
Surakarta
tahun
ajaran
2013/2014, diterima
belajar sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri
5
Surakarta
tahun
ajaran
2013/2014,diterima.
4. Ada hubungan yang sangat signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar dan motivasi berprestasi
dengan prestasi
Daftar Pustaka Ari H. Gunawan. (1996). Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: PT Rineka Cipta. Babbie, Earl. (1986). The Practice of Social Research. Belmont, California: Wadsdorth Publishing Co Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Fudyartanto. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Yogyakarta: Global Pustaka Ilmu Hadi, S. (2003). Pendidikan Suatu Pengantar. Surakarta: Sebelas Maret University Press Kerlinger, F. N. & Pedhazur, Elazer J. (1973), Multiple Regression Behavioral Research. Holt Rinehart and Winston, INC: New York. Muhibbin Syah(2003). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. (2001). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Slamet, Y. (2006). Pengantar Penelitian Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press . (2006). Metode Penelitian Sosial. Surakarta : Sebelas Maret University Pres Wayan, N. & Sunartana. (1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional