PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN, RETURN ON ASSETS DAN RASIO UTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013
YESI EZWITA 100462201016 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Return On Assets dan Rasio Utang terhadap Likuiditas baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan industri dasar dan kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 -2013. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2013. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling. Dari 60 perusahaan, telah didapatkan 17 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Analisis data sampel yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas, perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap likuiditas, return on assets tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas dan rasio utang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas. Secara simultan perputaran piutang, perputaran persediaan, return on assets dan rasio utang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada perusahaan industri dasar dan kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010 -2013
Kata Kunci : Likuiditas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Return On Assets dan Rasio Utang
1
PENDAHULUAN Dengan semakin berkembangnya dunia usaha beberapa tahun terakhir, maka semakin tinggi pula persaingan yang akan dihadapi perusahaan tersebut terutama perusahaan yang memiliki usaha sejenis. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan, maka perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga perusahaan dapat terus meningkatkan kemampuannya dalam bersaing. Kelangsungan hidup perusahaan dapat diukur dari likuiditas. Likuiditas berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo (Kasmir, 2013). Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya disebut perusahaan yang likuid sedangkan perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih disebut perusahaan yang illikuid. Masalah likuiditas merupakan salah satu yang perlu diperhatikan bagi perusahaan. Perusahaan akan diragukan perkembangannya, apabila perusahaan tidak mampu membayar kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Apabila ini terjadi maka perusahaan akan memperoleh krisis kepercayaan dari pihak luar perusahaan seperti kreditur dan investor, sehingga ini akan mengganggu hubungan baik antara perusahaan dengan pihak yang membantu kelancaran usahanya. Beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan likuiditas yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Muharsyah, Khairani dan Aprilia (2013), yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pertumbuhan penjualan dan Perputaran Piutang terhadap Likuiditas Perusahaan pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa secara simultan tingkat Pertumbuhan Penjualan dan tingkat Perputaran Piutang berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan Maelona (2013), yang berjudul “Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Piutang terhadap Likuiditas (Studi kasus pada PT Mayora Indah Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001 - 2012)”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa secara simultan modal kerja dan perputaran piutang berpengaruh terhadap likuiditas.
2
Penelitian yang dilakukan oleh Purbaningsih (2011), yang berjudul “Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. hasil penelitian menyimpulkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap tingkat likuiditas. Penelitian yang dilakukan oleh Widharta (2013), yang berjudul “Analisa Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Piutang terhadap Likuiditas Perusahaan Industri Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian menghasilkan Perputaran Persediaan dan Perputaran Piutang secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat Likuiditas. Penelitian yang dilakukan oleh Gill dan Mathur (2011), yang berjudul “Factors that Influence Corporate Liquidity Holdings in Canada”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Likuiditas perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan dengan Total Debt dan Return on Assets. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan menyajikannya dalam penelitian ilmiah dengan judul “Pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Return on Assets dan Rasio Utang terhadap Likuiditas pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013”.
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1
Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Likuiditas Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Menurut teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2013) yang menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran piutang menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik, sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over investment dalam piutang. Hal ini berarti semakin tinggi perputaran piutang maka semakin cepat tagihan yang masuk sehingga perusahaan dapat mengkonversikan tagihan yang masuk menjadi kas. Kas ini dapat digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional dan membayar pengeluaran serta seluruh kewajiban lainnya.
3
2.2
Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam suatu periode. Menurut teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2013) yang menyatakan bahwa apabila perputaran persediaan yang diperoleh tinggi, maka menunjukkan bahwa perusahaan bekerja secara efisien dan likuid perusahaan semakin baik. Hal ini memiliki arti bahwa semakin tinggi perputaran persediaan maka semakin besar pula perusahaan memperoleh keuntungan dan menghasilkan laba sebab persediaan yang terjual secara tunai maupun kredit nantinya akan menambah kas masuk perusahaan sehingga kas yang masuk dapat digunakan untuk membeli persediaan dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2.3
Pengaruh Return On Asset terhadap Likuiditas Return on assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (Return) atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan rasio yang menggambarkan dan menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap aset yang digunakan. Rasio ini menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan asetnya baik dari modal sendiri maupun dari modal pinjaman. Return on asset yang tinggi dapat menambah kepercayaan bagi investor dan kreditur untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan karena perusahaan dinilai mempunyai kemampuan untuk membayar pinjaman dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Menurut Puspita (2013), Perusahaan yang tingkat profitabilitasnya tinggi cenderung menggunakan laba yang dihasilkan untuk membiayai kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, sebab perusahaan akan menggunakan dana internal terlebih dahulu untuk membiayai produksinya. 2.4
Pengaruh Rasio Utang terhadap Likuiditas Rasio utang merupakan rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan,
yaitu diperoleh dari perbandingan total utang dibagi dengan total aset. Menurut teori yang dikemukakan oleh Sunyoto (2013), yang menyatakan bahwa semakin tinggi rasio utang berarti semakin besar jumlah pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Sebaliknya semakin rendah rasio utang berarti semakin kecil jumlah 4
pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Ini berarti semakin tinggi rasio utang maka perusahaan harus menyediakan uang kas yang lebih banyak untuk membayar utang-utang tersebut sehingga kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya semakin rendah karena tingginya rasio utang.
2.5
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembangkan maka dapat dirumuskan
hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: H1 :
Terdapat pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas pada perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia.
H2 :
Terdapat pengaruh perputaran persediaan terhadap likuiditas pada perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia.
H3 :
Terdapat pengaruh return on assets terhadap likuiditas pada perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia.
H4 :
Terdapat pengaruh rasio utang terhadap likuiditas pada perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia.
H5 :
Terdapat pengaruh perputaran piutang, perputaran persediaan, return on assets dan rasio utang secara simultan terhadap likuiditas pada perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia.
METODE PENELITIAN 3.1
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Industri Dasar dan
Kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai 2013 sebanyak 60 perusahaan.
3.2
Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan
teknik purposive sampling. Kriteria sampel yang ditentukan oleh peneliti adalah: 1. Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013.
5
2. Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang menerbitkan laporan keuangan berturut-turut per 31 Desember dan telah diaudit. 3. Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang memperoleh laba selama periode 2010-2013.
3.3
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Data sekunder ini diperoleh dengan menggunakan metode pengamatan laporan keuangan Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan 2013. Sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini yaitu diperoleh melalui situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
3.4
Metode Pengambilan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kepustakaan dan dokumentasi.
Penelitian studi kepustakaan dilakukan guna
memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data yang diperoleh peneliti. Dan dokumentasi merupakan pengumpulan data dokumen yang terdapat disitus Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan.
3.5
Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel terikat (Dependent Variable) Variabel terikat (Dependent Variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likuiditas. Salah satu rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Lancar (Current Ratio). Rasio lancar adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo (Fahmi, 2013).
6
3.5.2 Variabel bebas (Independent Variable) Variabel bebas (Independent Variable) yang diteliti dalam penelitian ini ada empat, yaitu: 1.
Perputaran Piutang (X1) Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode (Kasmir, 2013). Rumusan untuk mencari Perputaran Piutang adalah:
2.
Perputaran Persediaan (X2) Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (Inventory) ini berputar dalam suatu periode (Kasmir, 2013). Rumus Perputaran Persediaan adalah:
3.
Return on Assets (X3) Rasio laba bersih terhadap total asset mengukur pengembalian atas total aset (Return on Total Assets - ROA) setelah bunga dan pajak (Brigham dan Houston, 2010). Rumus untuk mencari Return on Asset adalah:
4.
Rasio Utang (X4) Rasio Utang (Debt Ratio) merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva (Kasmir, 2013). Rumus Rasio Utang adalah
7
3.6
Metode Analisis Data
3.6.1 Uji Statistik Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti mean, minimum, maximum, standar deviasi,varian, modus dan lain-lain. 3.7
Uji Asumsi Klasik
3.7.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual atau dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov (Priyatno, 2012). 3.7.2 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebas (korelasinya 1 atau mendekati 1). Beberapa metode uji multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) dan Tolerance (Priyatno, 2012). 3.7.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode scatter plot dan uji korelasi spearman (Priyatno, 2012). 3.7.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (Priyatno, 2012).
8
3.8
Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linier berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen (Priyatno, 2012).
3.9
Uji Hipotesis
3.9.1 Pengujian secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (Priyatno,2012). 3.9.2 Pengujian secara Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama (simultan) variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi menggunakan 0,05 (Priyatno,2012). 3.9.3 Koefisien Determinasi (R) Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Priyatno,2012).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1
Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah Perusahaan Industri Dasar dan Kimia
yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013 yang telah memenuhi kriteria sampel penelitian sebanyak 17 perusahaan. 4.2
Analisis Data Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat diketahui Descriptive Statistic dari
masing-masing variabel. Diketahui jumlah data dalam penelitian ini adalah 68. Perputaran piutang (X1) memiliki nilai rata-rata 8.5284, nilai minimum 1.48, nilai maksimum 22.52, dengan standar deviasi 4.54975. Perputaran persediaan (X2) memiliki nilai rata-rata 5.5778, nilai minimum 1.38, nilai maksimum 16.91 dengan standar deviasi 3.18047. Return on assets (X3) memiliki nilai rata-rata 10.6375, nilai minimum 0.16, nilai maksimum 33.91 dengan standar deviasi 7.37327. Rasio utang (X4) memiliki
9
nilai rata-rata 37.0021, nilai minimum 3.72, nilai maksimum 83.51 dengan standar deviasi 17.49560. Y dalam penelitian ini adalah Likuiditas yang memiliki nilai rata-rata 262.0897, nilai minimum 63.92, nilai maksimum 704.18 dengan standar deviasi 155.79562.
4.3
Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig.2-tailed) untuk variabel Likuiditas sebesar 0.055. variabel perputaran piutang (X1) sebesar 0.071. variabel perputaran persediaan (X2) sebesar 0.129. variabel return on assets (X3) sebesar 0.788 dan variabel rasio utang (X4) sebesar 0.214. karena signifikansi untuk kelima variabel lebih besar dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. 4.3.2 Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil output pada coefficients menunjukkan bahwa variabel perputaran piutang (X1) memiliki nilai Tolerance sebesar 0.866 > 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.154 < 10. Variabel perputaran persediaan (X2) memiliki nilai Tolerance sebesar 0.975 > 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.026 < 10. Variabel return on assets (X3) memiliki nilai Tolerance sebesar 0.688 > 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.454 < 10. Variabel rasio utang (X4) memiliki nilai Tolerance sebesar 0.761 > 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.314 < 10. Dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinearitas. 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas Nilai korelasi variabel perputaran piutang (X1) dengan unstandardized residual menghasilkan signifikan 0.694. Variabel perputaran persediaan (X2) dengan unstandardized residual menghasilkan signifikan 0.669. Variabel return on assets (X3) dengan unstandardized residual menghasilkan signifikan 0.555. Variabel rasio utang (X4) dengan unstandardized residual menghasilkan signifikan 0.951. Karena nilai korelasi keempat variabel dengan unstandardized residual nilai signifikansinya lebih dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ada heteroskedastisitas.
10
4.3.4 Uji Autokorelasi Nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1,150 yang berarti nilai D-W berada antara 2 sampai +2, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi masalah autokorelasi.
4.4
Analisis Regresi Berganda
Likuiditas = 519,241 - 1,174 Perputaran Piutang - 12,047 Perputaran Persediaan + 2,664 Return On Assets - 5,629 Rasio Utang Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dianalisis pengaruh masing-masing variabel independen terhadap likuiditas, yaitu: 1.
Nilai konstanta (a) sebesar 519,241 menunjukkan bahwa apabila variabel independen bernilai 0 atau ditiadakan. Maka nilai likuiditas adalah sebesar 519,241.
2.
Koefisien regresi untuk variabel bebas X1 bernilai negatif, ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara Perputaran Piutang (X1) dengan Likuiditas (Y). Koefisien regresi variabel X1 sebesar -1,174 mengandung arti bahwa untuk setiap pertambahan Perputaran Piutang (X1) sebesar 1 kali putaran, maka akan menyebabkan penurunan Likuiditas (Y) sebesar 1,174, dengan asumsi variabel lainnya bernilai tetap.
3.
Koefisien regresi untuk variabel bebas X2 bernilai negatif, ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara Perputaran Persediaan (X2) dengan Likuiditas (Y). Koefisien regresi variabel X2 sebesar -12,047 mengandung arti bahwa untuk setiap pertambahan Perputaran Persediaan (X2) sebesar 1 kali putaran, maka akan menyebabkan penurunan Likuiditas (Y) sebesar 12,047, dengan asumsi variabel lainnya bernilai tetap.
11
4.
Koefisien regresi untuk variabel bebas X3 bernilai positif, ini menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Return On Assets (X3) dengan Likuiditas (Y). Koefisien regresi variabel X3 sebesar 2,664 mengandung arti bahwa untuk setiap pertambahan Return On Assets (X3) sebesar 1 persen, maka akan menyebabkan peningkatan Likuiditas (Y) sebesar 2,664, dengan asumsi variabel lainnya bernilai tetap.
5.
Koefisien regresi untuk variabel bebas X4 bernilai negatif, ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara Rasio utang (X4) dengan Likuiditas (Y). Koefisien regresi variabel X4 sebesar -5.629 mengandung arti bahwa untuk setiap pertambahan Rasio utang (X4) sebesar 1 persen, maka akan menyebabkan penurunan Likuiditas (Y) sebesar 5,629, dengan asumsi variabel lainnya bernilai tetap.
4.5
Uji Hipotesis
4.5.1 Pengujian secara Parsial (Uji t) Berdasarkan tabel 4.9 didapatkan hasil penelitian untuk nilai t-tabel = 1.669 (α=0.05, df = n-k-1 (68-4-1) = 63). maka didapatkan hasil sebagai berikut: 1.
Hasil output koefisien menunjukkan nilai t-hitung adalah -0.360 > -1.669 dengan nilai signifikan 0.720 > probabilitas 0,05. Maka Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti Perputaran Piutang secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas.
2.
Hasil output koefisien menunjukkan nilai t-hitung adalah -2.742 < -1.669 dengan nilai signifikan 0.008 < Probabilitas 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti Perputaran Persediaan
secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Likuiditas. 3.
Hasil output koefisien menunjukkan nilai t-hitung adalah 1.181 < 1.669 dengan nilai signifikan 0.242 > probabilitas 0,05). Maka Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti bahwa Return On Assets secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas.
12
4.
Hasil output koefisien menunjukkan nilai t-hitung adalah -6.228 < -1.669 dengan nilai signifikan 0.000 < probabilitas 0,05). Maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti bahwa Rasio Utang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas.
4.5.2 Pengujian secara Simultan (Uji F) Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 16.138 sedangkan Ftabel sebesar 2.518 (df pembilang = 4, df penyebut = 63 dan nilai signifikansi α = 0.05). probabilitas signifikansi 0.000 < 0.05. maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa Perputaran piutang, perputaran persediaan, return on asset dan rasio utang secara bersama-sama berpengaruh terhadap Likuiditas. 4.5.3 Koefisien Determinasi (R) nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0.475. hal ini menunjukkan bahwa 47.5% Likuiditas dipengaruhi oleh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Return On Assets dan Rasio Utang. Dan sisanya 52.5% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Berdasarkan perumusan masalah yang ada dan hasil analisis serta uji hipotesis
yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Perputaran Piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas pada perusahaan Industri Dasar dan Kimia.
2.
Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas pada perusahaan Industri Dasar dan Kimia.
3.
Return On Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas pada perusahaan Industri Dasar dan Kimia.
4.
Rasio Utang berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas pada perusahaan Industri Dasar dan Kimia.
5.
Perputaran piutang, Perputaran persediaan, Return on assets dan Rasio utang secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia.
13
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mencoba
memberikan saran, yaitu: 1. peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Disarankan agar menambah variabel lain karena nilai Adjusted R Square sebesar 47.5% yang mengidentifikasikan bahwa masih terdapat variabel lain yang mempengaruhi Likuiditas yaitu sebesar 52.5%. 2. peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas sampel dan memperpanjang periode penelitian untuk dapat membuktikan bahwa rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk menilai Likuiditas. 3. investor yang akan melakukan investasi disarankan untuk lebih cermat lagi dalam menilai keadaan dan kondisi sesungguhnya perusahaan sebelum memutuskan menanamkan modal pada perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Astuti, Wati Aris dan Maelona, Rosa. 2013. “Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas (Studi Kasus pada PT Mayora Indah Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2012)”. Jurnal Universitas Komputer Indonesia. Bruinshoofd, Allard dan Kool, Clemens. 2004. Dutch Corporate Liquidity Management : New Evidence On Aggregation. Journal of Applied Economics, Vol. VII, No. 2 (Nov 2004), 195-230 . Brigham, Eugene. F dan Houston. J. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. -----------------. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta. Gill, Amarjit dan Mathur, Neil. 2011. Factors that Influence Corporate Liquidity Holdings in Canada. Journal of Applied Finance & Banking, Vol.1, no.2, 2011, 133-153 .
14
Hery. 2014. Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: PT Gramedia. Kasmir. 2013. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Manullang, Marihot dan Sinaga, Dearlina. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI. Muharsyah. R, Khairani. S dan Aprilia. R. 2013. “Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi STIE MDP. Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Media Kom. Purbanigsih, Yoppy Palupi. 2011. “Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)”. Puspitasari, Anastasia. V. 2013. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Perputaran Piutang, Rasio Utang dan Operating Cycle Terhadap Likuiditas (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2010)”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Raharjaputra, Hendra. S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametrik Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Santoso, Yohanes Adi Nugraha. 2011. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2019)”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
15
Sarwono, Jonathan dan Martadiredja, Tutty. 2008. Riset Bisnis untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Setiawan, Budi. 2013. Menganalisis Statistik Bisnis dan Ekonomi dengan SPSS 21. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan untuk Bisnis (Teori dan Kasus). Yogyakarta: CAPS (Centre for Academic Publishing Service). Wahyuni, Indah. 2012. “Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Likuiditas Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2011”. Skripsi Universitas Gunadarma. Widharta, Ribka. O. 2013. “Analisa Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Universitas Bina Nusantara. Wild, Johm J, Subramanyam dan Halsey. R. 2009. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.
LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Industri Dasar dan Kimia periode 20102013 1
2
3
Sampel
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
√
√
√
1
SMBR
Semen Baturaja (Persero) Tbk
√
x
√
−
3
SMCB
Holcim Indonesia Tbk
√
√
√
2
4
SMGR
Semen Indonesia (persero) Tbk
√
√
√
3
5
AMFG
Asahimas Flat Glass Tbk
√
√
√
4
6
ARNA
Arwana Citra Mulia Tbk
√
√
√
5
7
IKAI
Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk
√
x
√
−
8
KIAS
Keramik Indonesia Assosiasi Tbk
√
√
x
−
No
Kode
1
INTP
2
Nama Perusahaan
16
9
MLIA
Mulia Industrindo Tbk
√
x
√
−
10
TOTO
Surya Toto Indonesia Tbk
√
x
√
−
11
ALKA
Alaska Industrindo Tbk
√
x
√
−
12
ALMI
Alumindo Light Metal Industry Tbk
√
√
x
−
13
BAJA
Saranacentral Bajatama Tbk
√
x
√
−
14
BTON
Beton Jaya Manunggal Tbk
√
x
√
−
15
CTBN
Citra Turbindo Tbk
√
√
√
6
16
GDST
Gunawan Dianjaya Steel Tbk
√
√
√
7
17
INAI
Indal Aluminium Industry Tbk
√
√
√
8
18
ISSP
Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
√
x
√
−
19
JKSW
Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk
√
√
x
−
20
JPRS
Jaya Pari Steel Tbk
√
√
√
9
21
KRAS
Krakatau Steel Tbk
√
√
x
−
22
LION
Lion Metal Works Tbk
√
x
√
−
23
LMSH
Lionmesh Prima Tbk
√
x
√
−
24
NIKL
Pelat Timah Nusantara Tbk
√
√
x
−
25
PICO
Pelangi Indah Canindo Tbk
√
x
√
−
26
TBMS
Tembaga Mulia Semanan Tbk
√
√
x
−
27
BRPT
Barito Pasific Tbk
√
√
x
−
28
BUDI
Budi Acid Jaya Tbk
√
√
√
10
29
DPNS
Duta Pertiwi Nusantara Tbk
√
x
√
−
30
EKAD
Ekadharma International Tbk
√
√
√
11
31
ETWA
Eterindo Wahanatama Tbk
√
x
√
−
32
INCI
Intan Wijaya International Tbk
√
√
x
−
33
SOBI
Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
√
x
√
−
34
SRSN
Indo Acitama Tbk
√
√
√
12
35
TPIA
Chandra Asri Petrochemical Tbk
√
√
x
−
36
UNIC
Unggul Indah Cahaya Tbk
√
√
√
13
37
AKKU
Alam Karya Unggul Tbk
√
√
x
−
38
AKPI
Argha Karya Prima Industry Tbk
√
x
√
−
39
APLI
Asiaplast Industries Tbk
√
√
√
14
17
Berlina Tbk
√
x
√
−
FPNI
Titan Kimia Nusantara Tbk
√
√
x
−
42
IGAR
Champion Pasific Indonesia Tbk
√
√
√
15
43
IPOL
Indopoly Swakarsa Industry Tbk
√
x
√
−
44
SIAP
Sekawan Intipratama Tbk
√
√
x
−
45
SIMA
Siwani Makmur Tbk
√
√
x
−
46
TRST
Trias Sentosa Tbk
√
x
√
−
47
YPAS
Yana Prima Hasta Persada Tbk
√
x
√
−
48
CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
√
√
√
16
49
JPFA
Japfa Comfeed Indonesia Tbk
√
√
√
17
50
MAIN
Malindo Feedmill Tbk
√
x
√
−
51
SIPD
Siearad Produce Tbk
√
x
√
−
52
SULI
Sumalindo Lestari Jaya Tbk
√
x
√
−
53
TIRT
Tirta Mahakam Resources Tbk
√
√
x
−
54
ALDO
Alkindo Naratama Tbk
√
x
√
−
55
FASW
Fajar Surya Wisesa Tbk
√
√
x
−
56
INKP
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
√
x
√
−
57
INRU
Toba Pulp Lestari Tbk
√
√
x
−
58
KBRI
Kertas Basuki Rachmat IndonesiaTbk
√
x
√
−
59
SPMA
Suparma Tbk
√
√
x
−
60
TKIM
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
√
x
√
−
40
BRNA
41
Lampiran 2. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum
Mean
704.18 262.0897
Std. Deviation
Likuiditas (Y)
68
63.92
155.79562
Perputaran Piutang (X1)
68
1.48
22.52
8.5284
4.54975
Perputaran Persediaan (X2) 68
1.38
16.91
5.5778
3.18047
Return On Assets (X3)
68
.16
33.91
10.6375
7.37327
Rasio Utang (X4)
68
3.72
83.51
37.0021
17.49560
Valid N (listwise)
68
18
Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Likuiditas (Y) N Normal Parameters a,b
Most Extreme Differences
Perputaran
Perputaran
Return On
Rasio
Piutang
Persediaan
Assets
Utang
(X1)
(X2)
(X3)
(X4)
68
68
68
68
68
262.0897
8.5284
5.5778
10.6375
37.0021
155.79562
4.54975
3.18047
7.37327
17.49560
Absolute
.163
.157
.142
.079
.128
Positive
.163
.157
.142
.079
.128
Negative
-.130
-.136
-.093
-.078
-.069
1.342
1.292
1.171
.652
1.057
.055
.071
.129
.788
.214
Mean Std. Deviation
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Lampiran 4. Hasil Uji Multikolinearitas Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B 1 (Constant) Perputaran Piutang
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
519.241
55.805
-1.174
3.258
-.034
.866
1.154
-12.047
4.394
-.246
.975
1.026
2.664
2.256
.126
.688
1.454
-5.629
.904
-.632
.761
1.314
(X1) Perputaran Persediaan (X2) Return On Assets (X3) Rasio Utang (X4)
a. Dependent Variable: Likuiditas (Y)
19
Lampiran 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Heterokedastisitas (Spearman’s Rho) Unstandardized Residual Correlation Coefficient Unstandardized Residual
1.000
Sig. (2-tailed)
.
N
68
Correlation Coefficient Perputaran
-.049
Sig. (2-tailed)
Piutang (X1)
.694
N
Spearman's rho
Perputaran Persediaan (X2)
68
Correlation Coefficient
.053
Sig. (2-tailed)
.669
N
68
Correlation Coefficient Return On
-.073
Sig. (2-tailed)
Assets (X3)
.555
N
68
Correlation Coefficient Rasio Utang
-.008
Sig. (2-tailed)
(X4)
.951
N
68
Lampiran 6. Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
1
R
R Square
.711a
.506
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .475
112.91485
Durbin-Watson
1.150
a. Predictors: (Constant), Rasio Utang (X4), Perputaran Piutang (X1), Perputaran Persediaan (X2), Return On Assets (X3) b. Dependent Variable: Likuiditas (Y)
20
Lampiran 7. Hasil Analisis Regresi Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B 1 (Constant)
Std. Error 55.805
-1.174
3.258
-12.047
Perputaran Persediaan (X2) Return On Assets (X3) Rasio Utang (X4)
Sig.
Beta
519.241
Perputaran Piutang (X1)
t
9.305
.000
-.034
-.360
.720
4.394
-.246
-2.742
.008
2.664
2.256
.126
1.181
.242
-5.629
.904
-.632
-6.228
.000
a. Dependent Variable: Likuiditas (Y)
Lampiran 8. Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B 1 (Constant)
Std. Error 55.805
-1.174
3.258
-12.047
Perputaran Persediaan (X2) Return On Assets (X3) Rasio Utang (X4)
Sig.
Beta
519.241
Perputaran Piutang (X1)
t
9.305
.000
-.034
-.360
.720
4.394
-.246
-2.742
.008
2.664
2.256
.126
1.181
.242
-5.629
.904
-.632
-6.228
.000
a. Dependent Variable: Likuiditas (Y)
Lampiran 9. Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAa Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
823007.379
4
205751.845
Residual
803235.115
63
12749.764
1626242.494
67
Total
F 16.138
Sig. .000b
a. Dependent Variable: Likuiditas (Y)
21
b. Predictors: (Constant), Rasio Utang (X4), Perputaran Piutang (X1), Perputaran Persediaan (X2), Return On Assets (X3)
Lampiran 10. Hasil Koefisien Determinasi (R) Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.711a
.506
.475
112.91485
a. Predictors: (Constant), Rasio Utang (X4), Perputaran Piutang (X1), Perputaran Persediaan (X2), Return On Assets (X3) b. Dependent Variable: Likuiditas (Y)
22