PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP ROA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2012 THERESIA TRISNA SUSANTI 100462201115 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2014 ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan, perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan secara parsial ataupun simultan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan dagang (sub sektor perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) yang terdaftar di BEI tahun 2009 sampai 2012. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 11 perusahaan sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan secara parsial variabel perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Secara simultan menunjukkan bahwa variabel perputaran persediaan, perputaran piutang, dan pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Besarnya koefisien determinasi (adjusted R square) sebesar 0.140. Hal ini berarti bahwa 14% variabel ROA dipengaruhi oleh perputaran persediaan, perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan. Kata
kunci:
ROA (return on asset),Perputaran Persediaan,Perputaran Piutang,Pertumbuhan Penjualan
1 | Page Universitas Maritim Raja Ali Haji
PENDAHULUAN Perkembangan perusahaan dagang di Indonesia setiap tahunnya mengalami naik turun, sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Perkembangan serta pertumbuhan sub sektor perdagangan besar dan eceran sangat berkaitan dengan kinerja impor dan konsumsi masyarakat. Meningkatnya daya beli masyarakat akan mendorong naiknya laju pertumbuhan konsumsi masyarakat dimana permintaan akan barang-barang konsumsi baik dalam maupun luar negeri juga meningkat. Dengan melihat lambatnya pertumbuhan perdagangan di Indonesia menuntut perusahaan agar lebih meningkatkan kelangsungan hidup perusahaannya dengan analisis dan pemetaan sebagai gambaran perkembangan usahanya dan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan kedepannya, sehingga perkembangan perusahaan dagang di Indonesia dapat meningkat setiap tahunnya. Adapun alat analisis yang dapat digunakan adalah analisis rasio keuangan salah satunya ROA (retun on asset) yang dapat mengukur kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba. ROA (Return On Aset) atau pengambalian atas aktiva merupakan salah satu alat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang ada untuk menghasilkan laba. Perusahaan harus mampu mengelola seluruh aktiva yang ada secara efektif sehingga pengembalian terhadap aktiva dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. ROA yang terus meningkat merupakan tanda pencerminan terhadap perusahaan yang efektif dalam mengelola aktivanya. Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran persediaan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012 ? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifkan antara perputaran piutang terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia peiode 2009-2012 ? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan penjualan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia peiode 2009-2012 ?
2 | Page
Universitas Maritim raja Ali Haji
4. Apakah perputaran persediaan, perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan secara simultal berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia peiode 2009-2012 ? LANDASAN TEORI ROA (Return On Aset) Menurut Wild, Subramanyam dan Robert (2005:65), Return On Asset merupakan ukuran efesiensi operasi yang relevan. Nilai dari ROA ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (atau pendanaan) yang diberikan pada perusahaan. Menurut Darsono dan Ashari (2004:78), Return On Asset menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan. Rasio ini dapat mengetahui apakan perusahaan ini efesien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan oprasional perusahaan. Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba, Kasmir (2011:199) dalam Santoso (2013). Rasio ini dapat diukur dengan cara laba bersih dibagi dengan total aset. Return Total Aset (ROA) = Sumber : Darsono (2004:57) Perputaran Persediaan Menurut Munawir (2004:77), perputaran persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Perputaran persediaan ini mengukur berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun (dijual dan diganti). Tingkat perputaran persediaan mengukur perusahaan dalam memutarkan barang dagangannya, dan menunjukkan hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau mengimbangi tingkat penjualan yang ditentukan. Kasmir (2008:180) menyebutkan perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam suatu periode atau rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun. 3 | Page
Universitas Maritim raja Ali Haji
Harahap (2010:308) menyebutkan rasio perputaran persediaan ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Adapun rumus perputaran persediaan adalah Perputaran persediaan = Rata-rata Persediaan = Sumber
: Harahap (2010:308)
Perputaran Piutang Menurut Raharjaputra (2009:204) perputaran piutang digunakan untuk memperkirakan berapa kali dalam satu periode tertentu, jumlah arus kas masuk ke perusahaan yang diperoleh dari piutang dagang, semakin cepat piutang dagang atau tagihan masuk akan semakin baik perusahaan memperoleh keuntungan. Harahap (2010:308) menyebutkan rasio perputaran piutang ini menunjukan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar perputaran piutang semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Kasmir (2008:176) menyebutkan perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Adapun rumus untuk mencari perputaran piutang adalah : Receivable Turnover = Sumber : Darsono (2004:59) Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan penjualan memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Kesuma (2009:41) dalam Clarensi, Sri dan Nur (2013), pertumbuhan penjualan (growth of sales) adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Nugroho (2011) menyebutkan dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan.
4 | Page
Universitas Maritim raja Ali Haji
Menurut Swastha dan Handoko (2001) dalam Oktavia (2013), pertumbuhan atas penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan dapat diukur dengan rasio pertumbuhan. Fahmi (2012:137) menyebutkan rasio pertumbuhan yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum. Rasio pertumbuhan ini yang umum, dapat dilihat dari segi penjualan. Harahap (2010:309) menyebutkan rasio yang menggambarkan prestasi pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun. Untuk mengukur pertumbuhan penjualan adalah : Pertumbuhan penjualan = Sumber : Harahap (2010:309) Kerangka Pemikiran
Perputaran Persediaan (X1)
H1
Perputaran Piutang (X2)
H2
Pertumbuhan Penjualan (X3)
H3
ROA (Y)
H4
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengembangan Hipotesis Penelitian H1
= Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.
H2 = Perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.
5 | Page
Universitas Maritim raja Ali Haji
H3
=
Pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.
H4
=
Perputaran persediaan, perputaran piutang, dan pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.
METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel Variabel Dependen (Y) ROA
Variabel Independen (X1) Perputaran Persediaan Variabel Independen (X2) Perputaran Piutang
Definisi Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimiliki. Rasio perputaran persediaan ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Rasio perputaran piutang ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang.
Indikator
Skala Rasio
= Sumber:Darsono (2004:57) Rasio
= Sumber:Harahap (2010:308) Rasio
=
Sumber:Darsono (2004:59) Variabel Independen (X3) Pertumbuha n Penjualan
Rasio yang menggambatkan prestasi pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun.
Rasio = Sumber:Harahap (2010:309)
Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sumarni dan Salamah (2006:69), populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu baik yang terbatas maupun yang tidak terbatas. Yang menjadi populasi dalam penelitian 6 | Page
Universitas Maritim raja Ali Haji
ini adalah seluruh perusahaan dagang (sub sektor perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012 yang berjumlah 57 perusahaan. 2. Sampel Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karekteristik populasi, Sumarni dan Salamah (2006:70). Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteriakriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditetapkan untuk memilih sampel dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan dagang (sub sektor perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) yang terdaftar di BEI periode 2009-2012 2. Perusahaan dagang (sub sektor perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) yang menerbitkan laporan keuangan tahunan secara lengkap periode Des 2009-Des 2012. 3. Perusahaan yang diteliti secara konsisten mengalami laba selama periode penelitian. 4. Perusahaan yang diteliti memiliki pertumbuhan penjualan positif selama periode penelitian. Tabel 3.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel No Karakteristik Sampel Jumlah 1 Perusahaan dagang (sub sektor 57 perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2012 2 Perusahaan dagang (sub sektor (14) perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara lengkap periode 2009 – 2012 3 Perusahaan dagang (sub sektor (18) perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) yang mengalami kerugian selama periode penelitian 4 Perusahaan dagang (sub sektor (14) perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) 7 | Page
Universitas Maritim raja Ali Haji
yang mengalami pertumbuhan penjualan negatif selama periode penelitian Jumlah Akhir Sampel
11
Berdasarkan kriteria diatas didapat 11 sampel perusahaan dagang (sub sektor perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) yang terdaftar di BEI periode 2009 - 2012. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah dat sekunder. Data-data yang diolah berasal dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan : 1. Studi Pustaka 2. Dokumentasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Data Uji Statistik Deskriptif Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif
PPE (X1) PPI (X2) PPJ (X3) ROA (Y) Valid N (listwise)
N 44 44 44 44 44
Descriptive Statistics Minimum Maximum Mean .08 12.67 6.5795 3.02 127.98 28.2777 .01 3.82 .3289 .00 .16 .0684
Std. Deviation 3.16700 33.56280 .58532 .03666
Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21.0 (2014) Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah data yang dimasukan dalam pengujian ini berjumlah 44 data. PPE (X1) dalam data ini adalah rasio perputaran persediaan yang memiliki nilai minimum sebesar 0.08, nilai maksimumnya sebesar 12.67, nilai mean atau rata-ratanya sebesar 6.5795 dan nilai standard deviasinya sebesar 3.16700. PPI (X2) dalam data ini adalah rasio perputaran piutang yang memiliki nilai minimum sebesar 3.02, nilai maksimumnya sebesar 127.98, nilai mean atau rata-ratanya sebesar 28.2777, dan nilai standard deviasinya sebesar 33.56280. PPJ (X3) dalam data ini adalah rasio pertumbuhan penjualan yang memiliki nilai minimum sebesar 0.01, nilai maksimumnya sebesar 3.82, nilai mean atau rata-ratanya sebesar 0.3289, dan nilai standar deviasinya sebesar 8 | Page
Universitas Maritim raja Ali Haji
0.58532. ROA (Y) dalam data ini adalah Retun On Aset yang memiliki nilai minimum sebesar 0.00, nilai maksimumnya sebesar 0.16, nilai mean atau rata-rata sebesar 0.0684, dan nilai standar deviasinya sebesar 0.03666. Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21.0 (2014)
44 .0000000 .03279741 .097 .097 -.078 .642 .804
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji normalitas diatas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.804 sehingga dapat disimpulkan nilai (Asymp. Sig. (2tailed) 0.804 > 0.05), maka H0 diterima atau Ha ditolak, yang artinya data berdistribusi normal. 2. Hasil Uji Autokorelasi Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson Square the Estimate 1 .447a .200 .140 .03401 2.714 a. Predictors: (Constant), PPJ (X3), PPE (X1), PPI (X2) b. Dependent Variable: ROA (Y) Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21.0 (2014)
Dari tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi, karena nilai Durbin Watson sebesar 2.714, dimana nilai DW berada diantara 1 dan 3 (2.714 > 1 atau 2.714 < 3). 3. Hasil Uji Multikolonieritas Tabel 4.5
9 | Page
Universitas Maritim raja Ali Haji
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Collinearity Statistics Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) .071 .012 PPE (X1) .002 .002 .168 .750 1.333 1 PPI (X2) .000 .000 -.373 .589 1.697 PPJ (X3) -.012 .010 -.186 .759 1.318 a. Dependent Variable: ROA (Y) Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21.0 (2014)
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa variabel PPE (X1) dalam data ini adalah rasio perputaran persediaan memiliki nilai Tolerance sebesar 0.750 > 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.333 < 10. Variabel PPI (X2) dalam data ini adalah rasio perputaran piutang memiliki nilai Tolerance 0.589 > 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.697 < 10. Variabel PPJ (X3) dalam data ini adalah rasio pertumbuhan penjualan memiliki nilai Tolerance sebesar 0.759 > 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.318 < 10. Dapat disimpulkan masing-masing variabel memiliki nilai Tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10 sehingga variabel bebas atau independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolonieritas atau bebas dari multikolonieritas. 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Output pengelolahan data SPSS 21.0 (2014)
10 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
Dari grafik Scatterplots terlihat bahwa titiktitik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbuh Y. hal ini dapat disimpulkan tidak terjadinya heteroskedastisitas. Menurut Priyatno (2009:160), salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidakya heteroskedastisitas yaitu dengan melakukan uji Spearman Rho. Uji spearman’s rho yaitu mengkoreksikan variabel independen dengan residualnya. Dengan ketentuan jika signifikansi korelasi < 0.05 maka pada model terjadi masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.6 Hasil Uji Spearman’s Rho Correlations Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.104 PPE (X1) Sig. (2-tailed) .503 N 44 Correlation Coefficient .054 PPI (X2) Sig. (2-tailed) .729 N 44 Spearman's rho Correlation Coefficient -.165 PPJ (X3) Sig. (2-tailed) .283 N 44 Correlation Coefficient 1.000 Unstandardized Sig. (2-tailed) . Residual N 44 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Output pengelolahan data SPSS 21.0 (2014) Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai Sig. untuk variabel PPE (X1) dalam data ini adalah rasio perputaran persediaan sebesar 0.503 > 0.05. Nilai Sig. untuk variabel PPI (X2) dalam data ini adalah rasio perputaran piutang sebesar 0.729 < 0.05. Nilai Sig. untuk variabel PPJ (X3) dalam data ini adalah rasio pertumbuhan penjualan sebesar 0.283 > 0.05. Karena nilai Sig. dari masing-masing variabel lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau bebas dari heteroskedastisitas. Analisis Regresi Berganda Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa
11 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) .071 .012 PPE (X1) .002 .002 .168 1 PPI (X2) .000 .000 -.373 PPJ (X3) -.012 .010 -.186 a. Dependent Variable: ROA (Y) Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21.0 (2014)
Dari tabel 4.7 diatas diperoleh hasil persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut : ROA = 0.071 + 0.002 PPE (X1) + 0.000 PPI (X2) + -0.012 PPJ (X3) Berdasarkan pesamaan regresi tersebut dapat diketahu bahwa : 1. Nilai konstanta sebesar 0.071 menunjukkan bahwa apabila variabel independen ditiadakan atau nol maka ROA bernilai, yaitu 0.071. 2. Nilai koefisien regresi untuk PPE (X1) dalam data ini adalah rasio perputaran persediaan sebesar 0.002. Ini menunjukkan bahwa setiap penambahan perputaran persediaan sebesar 1 kali maka akan diikuti oleh peningkatan nilai ROA sebesar 0.002 dengan asumsi nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan. 3. Nilai koefisien regresi untuk PPI (X2) dalam data ini adalah rasio perputaran piutang sebesar 0.000. Ini menunjukkan bahwa setiap penambahan perputaran piutang sebesar 1 kali maka akan diikuti oleh peningkatan nilai ROA sebesar 0.000 dengan asumsi nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan. 4. Nilai koefisien regresi untuk PPJ (X3) dalam data ini adalah rasio pertumbuhan penjualan sebesar 0.012. Ini menunjukkan bahwa setiap penambahan pertumbuhan penjualan sebesar 1 kali maka akan diikuti oleh penurunan nilai ROA sebesar 0.012 dengan asumsi nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan. Uji Hipotesis Uji Parsial (Uji t) Menurut Suliyanto (2011:56), uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan : 1. Jika t-hitung > t-tabel atau - t-hitung < - ttabel, maka Ha diterima
12 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
Jika t-hitung < t-tabel atau - t-hitung > - ttabel, maka Ha ditolak 2. Jika Sig. ≤ 0.05, maka Ha diterima Jika Sig. ≥ 0.05, maka Ha ditolak Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) .071 .012 PPE (X1) .002 .002 1 PPI (X2) .000 .000 PPJ (X3) -.012 .010 a. Dependent Variable: ROA (Y) Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21.0
t 5.821 1.026 -2.024 -1.147
Sig. .000 .311 .050 .258
(2014)
Dari tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa PPE (X1) dalam data ini adalah rasio perputaran persediaan memiliki nilai t-hitung sebesar 1.026 < 2.021 (t-tabel α = 0.05, df = (44-4) = 40). Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.311 > 0.05, ini menyatakan bahwa H1 ditolak dan H0 diterima yang berarti rasio perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Dari tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa PPI (X2) dalam data ini adalah rasio perputaran piutang memiliki nilai t-hitung sebesar -2.024 < -2.021 (t-tabel α = 0.05, df = (44-4) = 40). Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.050 ≤ 0.05, ini menyatakan bahwa H2 diterima dan H0 ditolak yang berarti rasio perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009- 2012. Dari tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa PPJ (X3) dalam data ini adalah rasio pertumbuhan penjualan memiliki nilai t-hitung sebesar -1.147 > -2.021 (ttabel α = 0.05, df = (44-4) = 40). Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.258 > 0.05, ini menyatakan bahwa H3 ditolak dan H0 diterima yang berarti rasio pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Uji Silmutan (Uji F) Kriteria pengambilan keputusan:
13 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
1. H0 diterima dan Ha ditolak jika F dan jika sig. > 0.05 2. Ha diterima dan H0 ditolak jika F dan jika sig. < 0.05 Tabel 4.9 Hasil Uji Simultan
hitung
< F
table,
hitung
> F
table,
ANOVAa Df
Model
Sum of Mean Square F Sig. Squares Regression .012 3 .004 3.325 .029b 1 Residual .046 40 .001 Total .058 43 a. Dependent Variable: ROA (Y) b. Predictors: (Constant), PPJ (X3), PPE (X1), PPI (X2) Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21.0 (2014)
Dari tabel 4.10 diatas ANOVA Anaysis of Varians, menunjukkan bahwa nilai F-hitung sebesar 3.325 > 2.839 (F-tabel dengan df pembilang 4-1 = 3, df penyebut 44-4 = 40 dan taraf signifikan = 0.05), sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.029 < 0.05, maka H4 diterima dan Ho ditolak, yang artinya perputaran persediaan, perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Koefisien Determinasi Tabel 4.10 Hasil Uji Koefesiensi Determinasi/Adjusted R2
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson Square the Estimate 1 .447a .200 .140 .03401 2.714 a. Predictors: (Constant), PPJ (X3), PPE (X1), PPI (X2) b. Dependent Variable: ROA (Y) Sumber : Output pengelolahan data SPSS 21.0 (2014)
Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0.140. Hal ini menunjukkan bahwa 14% ROA dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh rasio perputaran persediaan, rasio perputaran piutang, dan rasio pertumbuhan penjualan. Dan sisanya sebesar 86% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari variabel dalam penelitian ini.
14 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan perumusan masalah yang ada dan hasil analisis serta uji hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian H1 menunjukkan bahwa perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 2. Berdasarkkan hasil pengujian H2 menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 3. Berdasarkkan hasil pengujian H3 menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 4. Berdasarkkan hasil pengujian H4 menunjukkan bahwa perputaran persediaan, perputaran piutang, dan pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Saran Berdasrkan kesimpulan penelitian, peneliti memberikan saran untuk pengembangan bagi para penelitian selanjutnya, yaitu : 1. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap beberapa variabel lain yang dapat mempengaruhi ROA. 2. Obyek penelitian dapat diperluas tidak hanya pada perusahaan dagang (sub sektor perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) saja, tetapi juga pada jenis perusahaan dagang sub sektor lain. 3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan bisa menambah kurun waktu yang akan digunakan semakin lama dari penelitiian ini. DAFTAR PUSTAKA Anto, Joni. 2014. Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Receivable Turn Over, Sales Growth Terhadap Return On Asset Pada Semua Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei (Periode 20082012). Jurnal. UMRAH. Tanjungpinang
15 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
Bramasto, Ari. 2008. Analisis Perputaran Aktiva Tetap, Perputaran Piutang Dan Kaitannya Terhadap ROA Pada PT. Pos Indonesia (Persero). Bandung. Universitas Lalang Buana. Jurnal Ilmiah Volume 9, No. 2, Tahun 2008, Halaman 219 Clarensi, Jeany, Sri Rahayu dan Nur Azizah. 2013. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Harga Saham Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2007-2010. Jakarta. Universitas Budi Luhur. Jurnal Ilmiah Darsono dan Ashari. 2004. Pedoman Praktis Laporan Keuangan. Yogyakarta: ANDI
Memahami
Deltiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan Dan Deviden Terhadap Harga Saham. STIE Trisakti. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.13, No. 1, Halaman 57-66 Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabet Ghozali, Imam. 2007. Dengan Program UNDIP
Aplikasi Analisis Multivariate SPSS.Semarang: Badan Penerbit
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers
atas
Hastuti, Niken. 2010. Analisis Pengaruh Periode Perputaran Persediaan , Periode Perputaran Hutang Dagang, Rasio Lancer, Leverage, Pertumbuhan Penjualan, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 20062008. Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro Semarang. Horne, James C. Van dan John M Wachowicz JR.2005. Prinsi-Prinsip Manajemen Keuangan Buku 1 Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat Jusup, Haryono. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi Edisi 6. Yogyakarta: STIE YKPN
Jilid
2
16 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
Kasmir. 2008. Analisis Rajawali Pers
Laporan
Keuangan.
Jakarta:
Kementrian Keuangan Republik Indonesia Badan Kebijakan Fiskal Pusat Kebijakan Ekonomi Makro. 2012. Laporan Tim Profil Sektor Rill: Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Manulung, Marihot dan Derlina Sinaga. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan Edisi 1. Yogyakarta: ANDI Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: LIBERTY Nugroho, Elfianti. 2011. Analisis Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BIE Tahun 2005-2009. Jurnal. Universitas Diponegoro. Semarang Oktvia, Santi Indri. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Operating Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Stuktur Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Ilmiah . Universitas Negeri Padang Prihadi, Toto. 2012. Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS Dan PSAK. Jakarta: PPM Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: ANDI Priyatno, D. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS Cetak Pertama. Yogyakarta: Mediakom Purwitasari, Elisa. 2013. Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Rofitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 20092011. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Rahmawati, Fitri Linda. 2011. Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Dan Debt To Equity Ratio Terhadap ROA Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Listing Di BEI Tahun 2007-2009. Jurnal Ilmiah. Universitas Negeri Malang
17 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
Raharjaputra, Hendra.S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akutansi untuk Eksekutif Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat Santoso, Clairene. E.E. 2013. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pegadaian (Persero). Jurnal EMBA. Vol. 1, No. 14. Halaman 1581-1590. Universitas Samlatulaogi Manado Setiorini, Ririn. 2009. Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 20042007. Skripsi. Universitas Islam Negeri Hidayatullah. Jakarta Sifiana, Nina dan Ni Ketut Purnawati. 2013. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food And Beverages di BEI 20082010. Jurnal. Universita Udayana Bali Sugiyono. 1999. ALFABETA
Metode
Penelitian
Bisnis.
Bandung:
Suhartiningsi, Dewi. 2012. Pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Perputaran Aktiva Tetap, Dan Perputaran Total Aktiva Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2006-2009. Artikel Ilmiah. STIE Pebanas. Surabaya Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI Sumarni, Murti dan Ssalamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis Edisi 1. Yogyakarta: ANDI Sunarto dan Agur Prasetyo Budi. 2009. Pengaruh Leverage, Ukuran Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Daerah Air Minuman di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal, Tema Vol.6. Edisi 1, Maret Bambang Koencoro & Marlien 2009 Hal 86-103. Program Pasca Sarjana. Universitas Stikubank
18 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
Tunggal, Amin Wijaya. 2010. Pokok-Pokok Laporan Keuangan. Jakarta: HARVARINDO
Analisis
Uyanto, Stanisiaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS Cetak pertama. Yogyakarta: GRAHA ILMU Vernando, Risqo Yuri. 2013. Pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2012. Jurnal. UMRAH. Tanjungpinang Warren, Carls S, James M Reeve dan Philip E, Fess. 2006. Pengantar Akuntansi Buku 2, Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat Weygadt, Jerry.J, Donald E. Keiso dan Paul D. Kimmel. 2009. Pengantar Akuntansi Edisi 7 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat Wild, John J, K R. Subramayam dan Robert F. Halsey. 2009. Analisis Laporan Keuangan Edisi 8 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat Wild, John J, K R. Subramayam dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan Edisi 8 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat www.sahamoke.com/emiten/sektor-bei www.idx.co.id LAMPIRAN HASIL OUTPUT SPPS 21.0 1. Uji Statistik Deskriptif
PPE (X1) PPI (X2) PPJ (X3) ROA (Y) Valid N (listwise)
N 44 44 44 44 44
Descriptive Statistics Minimum Maximum .08 12.67 3.02 127.98 .01 3.82 .00 .16
Mean 6.5795 28.2777 .3289 .0684
Std. Deviation 3.16700 33.56280 .58532 .03666
19 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
2. Uji Asumsi Klasik 2.1 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
2.2
Uji Autokorelasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate a 1 .447 .200 .140 .03401 a. Predictors: (Constant), PPJ (X3), PPE (X1), PPI (X2) b. Dependent Variable: ROA (Y)
2.3
44 .0000000 .03279741 .097 .097 -.078 .642 .804
Durbin-Watson 2.714
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Collinearity Statistics Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) .071 .012 PPE (X1) .002 .002 .168 .750 1.333 1 PPI (X2) .000 .000 -.373 .589 1.697 PPJ (X3) -.012 .010 -.186 .759 1.318 a. Dependent Variable: ROA (Y)
20 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
2.4
Uji Heteroskedastisitas
Uji Spearman’s Rho Correlations
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient PPI (X2) Sig. (2-tailed) N Spearman's rho Correlation Coefficient PPJ (X3) Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Unstandardized Sig. (2-tailed) Residual N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). PPE (X1)
Unstandardized Residual -.104 .503 44 .054 .729 44 -.165 .283 44 1.000 . 44
21 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji
Analisis Regresi Berganda Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) .071 .012 PPE (X1) .002 .002 1 PPI (X2) .000 .000 PPJ (X3) -.012 .010 a. Dependent Variable: ROA (Y)
Standardized Coefficients Beta .168 -.373 -.186
3. Pengujian Hipotesis Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) .071 .012 PPE (X1) .002 .002 1 PPI (X2) .000 .000 PPJ (X3) -.012 .010 a. Dependent Variable: ROA (Y)
T
Sig.
5.821 1.026 -2.024 -1.147
.000 .311 .050 .258
Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAa Df Mean Square
Model
Sum of Squares Regression .012 3 1 Residual .046 40 Total .058 43 a. Dependent Variable: ROA (Y) b. Predictors: (Constant), PPJ (X3), PPE (X1), PPI (X2)
.004 .001
F
Sig.
3.325
.029b
4. Koefisien Determinasi Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
R
1
.447a
R Square .200
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.140
.03401
Durbin-Watson 2.714
a. Predictors: (Constant), PPJ (X3), PPE (X1), PPI (X2) b. Dependent Variable: ROA (Y)
22 | P a g e
Universitas Maritim raja Ali Haji