Yayasan Tambuhak Sinta
Pelatihan Kewirausahaan Tahap II
MANAJEMEN KEUANGAN
Kata Pengantar Lembar Informasi Pelatihan Kewirausahaan Tahap II “Manajemen Keuangan” disusun bagi Kelompok Peminat Program yang tergabung dalam program dukungan teknis Yayasan Tambuhak Sinta. Dukungan teknis ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan produktivitas masyarakat, yang dilakukan dalam bentuk pelatihan bagi masyarakat berkaitan dengan cara mengelola keuangan yang baik dalam menjalankan usaha kecil. Melalui pelatihan dan bahan bacaan ini, Kelompok Peminat Program (KPP), sedikit demi sedikit diharapkan lebih memahami berbagai aspek penting dalam kegiatan kewirausahaan yang meliputi tujuan dan manfaat pengelolaan keuangan, perhitungan modal usaha, dan mengerjakan pembukuan keuangan sederhana usaha untuk usaha mikro. Akhir kata, kami ucapkan selamat membaca, dan semoga lembar informasi ini bermanfaat untuk kita semua.
Palangka Raya, September 2011 © 2011 Pelatihan Kewirausahaan Tahap II Manajemen Keuangan Palangka Raya, September 2011
Yayasan Tambuhak Sinta
Yayasan Tambuhak Sinta Jl. Badak VII No. 02, Bukit Tunggal Palangka Raya – Kalimantan Tengah 73112 Telp: + 62 (536) 3237184 Fax: + 62 (536) 3229187 Email:
[email protected] Naskah: Ngatidjo Editor: Dino Mika Layout & Illustrasi: Ferdinandus Eko Budi Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
1
BAB I
Daftar Isi Kata pengantar Daftar Isi Bab I. Pengantar Manajemen Keuangan Usaha - Tujuan Pengelolaan Keuangan Usaha - Manfaat Melakukan Pengelolaan Keuangan Usaha - Ruang Lingkup Kegiatan Pengelolaan Keuangan Usaha Bab II. Permodalan Usaha - Pengertian Modal - Tujuan & Manfaat Perhitungan Modal Usaha - Unsur-Unsur yang Diperhitungkan dalam Perhitungan Kebutuhan Modal Usaha - Sumber Modal - Akses Permodalan - Jenis Permodalan Bab III. Pembukuan Sederhana Keuangan Usaha untuk Usaha Mikro - Tujuan & Manfaat Pembukuan Bagi Kegiatan Usaha Mikro - Pembukuan & Prinsip - Prinsip Pembukuan - Alat - Alat Pembukuan Keuangan - Alur Proses Pembukuan Keuangan - Pembukuan Sederhana Model Cheos
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I II - Yayasan Tambuhak Sinta
PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN USAHA
1 2 3 4 4 4
Banyak pengusaha mikro selalu mengeluh tentang perkembangan usahanya disebabkan kekurangan modal (uang). Begitu juga banyak kegiatan usaha mikro mengalami kegagalan atau bangkrut dikarenakan tidak mampu mengelola keuangan dengan baik.
6 6 7 7 8 8 9 14
Sebagaimana diketahui bahwa keuangan sangat berpengaruh dalam kegiatan usaha. Pada umumnya bagi pengusaha mikro kurang memperhatikan masalah ini, dipandangnya sebagai hal yang berjalan begitu saja tanpa perlu pengendalian. Sementara penghasilan terkadang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk keperluan keluarga, sehingga banyak pengusaha yang tiba-tiba kehabisan modal usaha tanpa diketahui ke mana arah larinya uang usaha. Ini disebabkan karena keuangan usaha dikelola tanpa dipisahkan dengan keuangan keluarga.
15 16 16 17 17
Untuk menjaga keberlangsungan kegiatan usaha, maka diperlukan pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku untuk mengelola seluruh aspek usaha dengan baik. Khusus di bidang keuangan diperlukan perhatian lebih khusus dan serius, karena keuangan merupakan jiwa dan darah seluruh kegiatan usaha. Sebagaimana pada umumnya, pengelolaan keuangan usaha juga meliputi seluruh aktivitas sejak perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian (kontrol). 2
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
3
Tujuan Pengelolaan Keuangan Usaha: Pengelolaan keuangan usaha dimaksudkan agar dapat dijamin terwujudnya kesinambungan kegiatan usaha, sehingga kegiatan usaha menjadi tumpuan utama dan memberikan penghasilan / sumber penghidupan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Usaha a. Pengelolaan Kas b. Pengelolaan Non Kas c. Pengelolaan pengadaan (pembelanjaan). d. Pengelolaan barang sediaan. e. Pengelolaan Utang dan Piutang. f. Pembukuan dan laporan keuangan. 3. Tahap Pengendalian a. Pemantauan pengeluaran antara keuangan usaha dan keuangan keluarga. b. Pemantauan dan pengendalian arus kas c. Penilaian atas pertumbuhan usaha Salah satu upaya untuk bisa mengendalikan keuangan, diperlukan suatu keberanian untuk melakukan kontrol (pengawasan) agar usaha tetap berjalan sementara kebutuhan keluarga juga terpenuhi. Untuk memudahkan pengawasan, pengusaha harus disiplin dan bijak dalam mendayagunakan uangnya, dan perlu dilakukan pencatatan untuk setiap penerimaan maupun pengeluaran. Karena dengan adanya catatan keuangan ini dapat diketahui semua rincian dan rangkuman penerimaan dan penggunaan uang.
Manfaat melakukan pengelolaan keuangan usaha: 1. 2. 3. 4. 5.
Menjaga kesinambungan kegiatan usaha Mengetahui kondisi keuangan. Mengontrol dan memantau penggunaan uang Mengendalikan pendayagunaan uang Mengetahui perkembangan usaha
Ruang Lingkup Kegiatan Pengelolaan Keuangan Usaha 1.
Tahap Perencanaan Usaha, meliputi kegiatan: a. Perhitungan Kebutuhan Modal Usaha b. Akses permodalan c. Perhitungan Laba/ Rugi d. Proyeksi arus kas kegiatan usaha
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
4
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
5
BAB I I
Tujuan dan Manfaat Melakukan Perhitungan Modal Usaha
PERMODALAN USAHA
Tujuan melakukan perhitungan kebutuhan permodalan adalah untuk menggambarkan kegiatan usaha yang akan dilakukan menyangkut volume produksi yang akan dihasilkan serta mempersiapkan kebutuhan dana yang akan diputar
Pengertian Modal Banyak orang menyebutkan kesediaan modal uang menjadi hal yang sangat dominan dalam menjalankan usaha. Namun pada prakteknya banyak hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan usaha tidak bisa hanya mengandalkan ketersediaan uang saja. Tetapi banyak hal yang harus dimiliki pengusaha, antara lain: sikap mental, ketrampilan, dan pengalaman menjadi hal penting demi keberlanjutan usaha. Jika tidak hati-hati dalam pengelolaan modal, akan banyak menemukan masalah yang mengarah kepada kebangkrutan usaha. Untuk mengawali sebuah usaha tentu harus mengenali kebutuhan modal untuk usaha. Ada modal berupa uang (finansial) dan modal bukan uang ( non finansial). Dalam setiap menjalankan usaha diperlukan modal (capital) yang didayagunakan untuk menjadi bahan-bahan yang akan diproses dan diolah, yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan. Modal usaha merupakan sejumlah dana atau yang dapat diuangkan yang akan dialokasikan untuk mendukung kegiatan usaha.
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
6
Dengan melakukan perhitungan modal, akan dapat: 1. 2. 3.
Diketahui jumlah dana yang dibutuhkan untuk modal kerja dan biaya-biaya yang diperlukan. Dapat memberikan gambaran apakah usaha ini menguntungkan atau tidak. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan volume usaha yang akan dilakukan.
Unsur-Unsur yang Diperhitungkan Perhitungan Kebutuhan Modal Usaha:
Dalam
Melakukan
1. Volume produk yang direncanakan. 2. Harga satuan pembelian barang : bahan baku, bahan pendukung. 3. Harga satuan pembelian peralatan dan usia ekonomi pemakaian. 4. Nilai tanah dan bangunan (tempat usaha). 5. Periode waktu produksi 6. Biaya-biaya : tenaga kerja, transportasi, air/ listrik, retribusi, dan sebagainya.
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
7
Sumber Modal Untuk menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah dana yang akan dikelola melalui proses produksi. Adapun sumber modal, dibedakan dalam 2 kelompok yaitu: 1.
Modal Sendiri atau Modal Pemilik Yaitu sejumlah dana merupakan milik pengusaha baik yang diperoleh dari hasil penjualan kekayaan atau hasil panen, atau bantuan (hibah). Seluruh dana karena merupakan milik sendiri maka tidak mengandung beban biaya, tetapi menanggung resiko kerugian jika usaha tersebut mengalami kerugian usaha.
2. Modal Utang Yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari pinjaman dari pihak lain (perorangan atau lembaga keuangan). Dana ini memiliki beban biaya berupa bunga pinjaman yang harus ditanggung dan dibayar oleh pengusaha pada setiap pembayaran pokok angsuran. Akses Permodalan Yang dimaksud dengan akses permodalan adalah suatu peluang untuk memperoleh dukungan pembiayaan (pinjaman) guna melengkapi kebutuhan modal usaha. Akses modal lebih ditujukan untuk memperoleh pinjaman dana baik dari perorangan, lembaga keuangan seperti bank, koperasi maupun lembaga pembiayaan lainnya. Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
8
Untuk memperoleh kesempatan akses permodalan, pada umumnya harus melalui suatu proses, prosedur dan ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing pihak penyedia dana. Proses dan prosedur untuk melakukan akses permodalan harus melalui berbagai tahapan dan proses seperti pengajuan permohonan, penilaian permohonan, keputusan terhadap permohonan dan tahap pencairan dana. Pihak penyedia pembiayaan biasa memiliki skema yang berisi tentang berbagai ketentuan untuk pengamanan pinjaman yang akan dilepas, antara lain: a. Batasan maksimum pinjaman (plafon) b. Jaminan pinjaman c. Suku bunga pinjaman d. Jangka waktu pengembalian pinjaman e. Ketentuan pembayaran pokok angsuran dan bunga pinjaman. f. Ketentuan sangsi atas keterlambatan dan kelalaian pembayaran pokok angsuran dan bunga pinjaman Disamping itu pada tahap persiapan, calon peminjam dipersyaratkan mengajukan surat permohonan pinjaman yang dilengkapi rencana usaha, rencana penggunaan dana, rencana pembayaran kembali, dan menyatakan jaminan pinjaman yang disediakan. JENIS PERMODALAN A. MODAL KERJA Modal kerja adalah sejumlah dana yang diperuntukkan bagi pengadaan bahan baku/ bahan pendukung dan membiayai proses seluruh kegiatan produksi dalam suatu periode. Seluruh dana yang dipergunakan untuk modal kerja ini akan bersifat habis dipergunakan dalam kegiatan produksi. Selanjutnya hasil produksi ini dapat diuangkan setelah melalui kegiatan penjualan produk. Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
9
Misalnya untuk kegiatan usaha, modal kerja yang diperlukan adalah: Usaha Peternakan Ayam
Macam Pembiayaan
Usaha Perikanan
Pengadaan Bahan Baku
• Bibit ayam (DOC) • Pakan ayam
• Bibit ikan • Pakan ikan
Pengadaan Bahan Pendukung
Obat-obatan
Obat-obatan
Biaya-biaya operasional untuk setiap periode
Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya
Biaya Biaya Biaya Biaya
upah tenaga bahan bakar listrik transportasi kesehatan
Contoh-contoh bentuk modal tetap yang diperlukan , misalnya:
upah tenaga bahan bakar transportasi kesehatan
Macam Pembiayaan
B. MODAL TETAP Yang dimaksud dengan modal tetap adalah modal yang tidak habis pakai dalam satu periode produksi, tetapi bisa dipergunakan dalam beberapa kali periode produksi. Modal tetap ini dipergunakan untuk pengadaan tempat usaha (tanah dan bangunan) dan peralatan / perlengkapan kegiatan operasional usaha.
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
10
Usaha Peternakan Ayam
Usaha Perikanan
Tempat usaha / Bangunan
Kandang Ayam
Kolam
Peralatan dan Perlengkapan kegiatan usaha
• Jaringan listrik / penerangan / pemanas • Tempat pakan dan minum ayam • Kelambu (kain penutup kandang) • Hands sprayer • Karung plastik • Timbangan
Penjaring ikan Ember Timbangan
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
11
Studi Kasus : 01 Peternakan Ayam Potong Pak Simpei
Studi Kasus 02 Usaha Perikanan
Pak Simpei, 45 tahun, tinggal di Bukit Batu, Palangka Raya. Ia mempunyai rencana akan melakukan kegiatan usaha peternakan ayam potong di desanya. Saat ini pak Simpei sudah mempersiapkan lahan kosong seluas 1.500 m2 dan sudah dibersihkan untuk membangun kandang ayam potong. Menurut rancangan pak Simpei, akan membangun sebuah kandang ayam dengan bangunan tidak permanen untuk kapasitas ayam potong sebanyak 2.500 ekor.
Setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan tahap I, Bapak Doni tergerak gagasan dan pemikirannya untuk mencoba melakukan usaha perikanan. Karena di desanya tidak ada sungai yang mengalir maka tidak mungkin untuk membuat keramba. Salah satu kemungkinannya adalah membuat kolam dengan bahan terpal. Dengan segala tekadnya Pak Doni akan membuat kolam seluas 3 x 9 m, dan menurut rencana akan memelihara ikan patin sebanyak 500 ekor dan nila 500 ekor.
Namun Pak Simpei mengalami kesulitan untuk melakukan perhitungan modal yang dibutuhkan dan perhitungan laba rugi, maka tolonglah Pak Simpei agar usahanya segera bisa dimulai. Modal yang diperlukan adalah untuk: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Penyiapan lahan Membangun kandang Membuat sumur Pengadaan pompa air Pengadaan jaringan listrik dan lampu penerangan Pengadaan peralatan dan kelengkapan kandang (tempat pakan, tempat minum, dsb). Pengadaan hands sprayer Pengadaan DOC Pengadaan pakan ayam untuk 1 periode (2 bulan) Pengadaan obat-obatan dan vaksin Biaya tenaga Biaya modal (jika modal berasal dari pinjaman) Biaya retribusi dan perijinan Biaya listrik dan air Biaya transportasi
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
Untuk mewujudkan gagasan ini, Pak Doni telah menyiapkan lahan di kebunnya. Sumber air yang akan dipergunakan untuk mengairi kolam berasal dari sumur tanah yang ada di dekat rumahnya. Dan untuk mengalirkan air ke kolam akan dipergunakan pompa air dengan menggunakan listrik. Karena Pak Doni kurang berpengalaman dalam usaha ini, maka bantulah dia untuk menghitung kebutuhan modal usaha dan menghitung laba/rugi. Adapun yang perlu diperhitungkan adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
12
Pembelian terpal Pembelian kain strimin (hapa) Pengadaan mesin pompa air Pengadaan selang ( jarak antara sumur dengan lahan kolam sekitar 8 m) Pengadaan bibit ikan patin dan ikan nila Pengadaan pakan ikan untuk 1 periode (3 bulan) Pengadaan peralatan seperti jaring, timbangan, ember dan lainnya Biaya listrik selama 3 bulan Biaya tenaga pembuatan kolam Biaya tenaga pemeliharaan ikan Biaya transportasi Biaya lainnya.
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
13
BAB I I I
Tujuan dan Manfaat Pembukuan Bagi Kegiatan Usaha Mikro
PEMBUKUAN SEDERHANA KEUANGAN USAHA UNTUK USAHA MIKRO Pendahuluan Bagi pemilik usaha mikro/ kecil pada umumnya kurang memperhatikan kegiatan pembukuan keuangan untuk usahanya. Mereka menganggap bahwa belum perlu dilakukan pencatatan apalagi pembukuan. Terkadang kegiatan pembukuan dipandang sebagai beban tambahan yang dipandang kurang bermanfaat, bahkan dirasa hanya membuangbuang waktu saja. Hal ini disebabkan adanya pandangan bahwa kegiatan pembukuan itu rumit. Pada umumnya mereka mengandalkan ingatannya untuk menghitung berapa banyak uang yang akan dibelanjakan atau hasil perolehan penjualannya. Yang mereka pentingkan biasanya berapa uang diterima dan berapa uang harus dibelanjakan saja. Tetapi terkadang kesulitan untuk mengetahui secara rinci tentang penggunaan uang hasil usahanya. Demikian juga mereka sering mengalami kesulitan untuk mengetahui perhitungan keuntungan usaha. Menurut mereka yang paling penting fisik uang dan catatan keuangan bagi mereka. Kalaupun mereka mempunyai catatan biasanya hanya nota/ bukti pembayaran saja, sedang lainnya mereka tidak mengusahakan. Oleh karena itu sebelum memperkenalkan model pembukuan yang memadai bagi usaha mikro, terlebih dahulu mereka diajak untuk mengetahui tujuan dan manfaat kegiatan pembukuan. Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
14
Pada dasarnya kegiatan pembukuan merupakan usaha untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan transaksi penerimaan maupun pengeluaran uang yang pada akhirnya dapat diketahui kondisi keuangan usaha. Sehingga dengan kegiatan pembukuan pengusaha mikro bisa mengetahui berapa kekayaan usahanya, jumlah utang , jumlah piutang, serta jumlah nilai barang sediaan. Para pemilik usaha mikro perlu menyadari bahwa kemampuan untuk mengingat, sebagai manusia memiliki keterbatasan. Keterbatasan kemampuan mengingat ini bisa disebabkan karena kelelahan, sakit, kesibukan karena banyaknya pekerjaan sehingga tidak bisa konsentrasi. Dengan demikian jika pengusaha mikro sering mengalami kelupaan, maka untuk membantu daya ingat adalah dengan membuat catatan-catatan atau tepatnya membuat pembukuan. Pembukuan dapat dilakukan dengan cara sederhana tetapi dapat diandalkan. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan pembukuan adalah: 1. Membantu untuk “mengingat” semua transaksi yang dilakukan. 2. Membantu untuk melakukan monitoring semua barang dan jasa yang dimiliki. 3. Membantu upaya untuk melakukan “analisa” apakah usahanya sehat atau tidak. 4. Membantu pemilik untuk melakukan “ kontrol” bila yang menjalankan usaha itu orang lain. 5. Mengembangkan sikap keterbukaan & kejujuran. Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
15
Pembukuan
Alat-Alat Pembukuan Keuangan Adalah serangkaian kegiatan pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran uang, yang dilakukan secara kronologis, dan sistematis untuk menghasilkan suatu laporan keuangan.
Prinsip-Prinsip Pembukuan 1. Kronologis. Seluruh transaksi penerimaan maupun pengeluaran harus dicatat sesuai dengan urutan waktu kejadian. 2. Sistematis Pembukuan sebagai suatu proses terdiri dari serangkaian kegiatan pencatatan yang harus urut sesuai langkahlangkah pembukuan. 3. Analitis Seluruh pencatatan harus terurai/ terinci sesuai nama perkiraan/ rekening dan penggolongannya. 4. Rekapitulasi Rekapitulasi artinya penggabungan dari seluruh transaksi di dalam setiap nama rekening. 5. Akuntanble Bahwa seluruh kegiatan pencatatan keuangan harus dapat dipertanggung jawabkan atau seluruh pencatatan keuangan didukung dengan adanya bukti pendukung. 6. Auditable Seluruh hasil kegiatan pembukuan yang berupa laporan keuangan (neraca dan laba/rugi) dapat diperiksa kebenarannya. 7. Cash Basic Dalam sistem akuntansi koperasi kredit menggunakan prinsip cash basic, artinya pencatatan keuangan dilakukan terhadap transaksi yang benar-benar terjadi. Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
16
1. Buku Kas Harian 2. Buku Memorial 3. Buku Bantu: a. Buku Bantu Utang b. Buku Bantu Piutang c. Buku Bantu Persediaan Barang 4. Buku Rekapitulasi 5. Laporan Keuangan: a. Neraca b. Laba/ Rugi ALUR PROSES PEMBUKUAN KEUANGAN TRANSAKSI KAS
TRANSAKSI NON KAS
PENERIMAAN KAS PENGELUARAN KAS SALDO KAS
UTANG PIUTANG PERSEDIAAN BARANG
REKAPITULASI
LAPORAN LABA RUGI
NERACA LABA RUGI
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
17
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
18 Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
19
Tanggal No
Nama Barang
No. Kode Pemasok :…………………… Nama Pemasok :…………………… Alamat Pemasok :……………………
Hasil Penjualan Utang
Ambil Tabungan
Penerimaan Angsuran Piutang
Pembelian Dagangan
Volume
Harga Satuan
Jumlah Utang
Kartu Kendali Utang Dagang
Keterangan Masuk Keluar Saldo
Buku Bantu 1. Buku Utang
No Tgl
CATATAN KAS KEUANGAN
Tabungan
Angsuran Dibayar
BiayaBiaya
Saldo Utang
Angsuran Utang
Pengeluaran LainLain
Tanda Tangan
Keperluan Keluarga
2. Buku Piutang
Rekapitulasi Bulanan Bulan : .................................
Buku Piutang No
Nama Peminjam
Jumlah Piutang
Piutang Dibayar
Sisa Piutang
No
Rekening
Saldo Awal Debet
Kredit
Mutasi Debet
Saldo Akhir
Kredit Debet Kredit
Aktiva
2. Buku Persediaan Barang
Nama
Nama Barang Sediaan
Pemakaian Sediaan Barang
Kas
2
Simpanan/ Tab. Bank/ Koperasi
3
Piutang
4
Persediaan Barang
5
Perlatan/Bangunan
6
Rupa-Rupa
Pasiva
Buku Persediaan Saldo Awal & Pembelian Sediaan
1
Sisa Persediaan Barang
1
Hutang
2
Modal Sendiri
3
Hibah
Pengeluaran 1
Biaya pemakaian bahan baku, dll
2
Biaya Transport
3
Biaya Tenaga Kerja
4
Biaya Administrasi
5
Biaya Lain-Lain
Penerimaan 1
Hasil Penjualan
2
Lain-Lain
Jumlah Keseluruhan Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
20
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
21
Studi Kasus : Pembukuan Keuangan Usaha Ternak Ayam Pak Husein
Laporan Keuangan Neraca Usaha
Pasiva
Aktiva No
Nama Rekening
Jumlah
No
Nama Rekening
Jumlah
No Nama Rekening
1
Kas
1
Hutang
1
2
Simpanan/ Tab. Bank/ Koperasi
2
Modal Sendiri
2 Koperasi
3 Piutang
3
Hibah
3
Piutang
4 Persediaan
4
Laba/Rugi
4
Persediaan
Kas Simpanan/ Tab. Bank/
5 Peralatan
Ayam
6 Rupa-Rupa
Pakan ayam & obat
Jumlah
Jumlah
Laba/Rugi Usaha
No
Biaya Usaha
Peralatan & Bangunan
6
Rupa-Rupa
Jumlah
No Pendapatan Usaha Jumlah 1
Hasil Penjualan
2 Biaya Transport
2
Lain-Lain
3 Biaya Tenaga 4 Biaya Administrasi 5 Biaya Lain-Lain
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
No Nama Rekening
Jumlah
1.500.000
1
Hutang
3.000.000
350.000
2
Modal Sendiri
6.025.000
250.000
3
Hibah
4
Laba/Rugi
2.000.000 425.000 4.500.000
9.025.000
Jumlah
9.025.000
1.
Usaha peternakan ayam Pak Simpei sudah berjalan sekitar 2 bulan yang lalu. Untuk menjalankan usahanya ia memperoleh modal dari penjualan hasil kebun dan sebagian ternaknya sebesar Rp. 6.025.000,- dan ditambah utang (pinjaman) sebesar Rp. 3.000.000 dari Kelompok Tani setempat, sehingga seluruh modal usaha berjumlah Rp. 9.025.000,-
2. Saat seluruh modal tersebut telah dikelola untuk menjalankan usaha peternakan ayam. Saat ini Pak Simpei masih memegang uang tunai (kas) sebesar Rp. 1.500.000,lainnya berupa tabungan di koperasi Rp. 350.000; berupa piutang sebesar Rp. 250.000; berupa ternak ayam senilai Rp. 2.000.000; berupa persediaan pakan ayam dan obat-obatan senilai Rp.425.000; berupa peralatan dan bangunan kandang senilai Rp. 4.500.000,-
Laba/Rugi Usaha Jumlah
Jumlah
Penjelasan :
Pasiva
Biaya Pembelian Bahan Baku
1
5
Jumlah
Aktiva
Pasiva
Aktiva
Jumlah
22
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
23
Selama bulan Agustus 2011, pak Husein sebagai pemilik usaha terus menjalankan usahanya. Untuk menjalankan usahanya ia melakukan berbagai transaksi. Berikut ini kegiatan transaksi yang ia lakukan dari awal bulan sampai dengan tanggal 15 Agustus 2011: Tanggal
Akses : jalan masuk/peluang Aktiva : harta yang digunakan untuk usaha Aktivitas : kegiatan Alokasi : diperuntukkan Biaya modal : sejumlah dana sebagai kompensasi penggunaan modal berupa bunga pinjaman Dokumentasi: bukti transaksi/ bukti kegiatan Hibah : bantuan cuma-cuma Monitoring : pemantauan Nota : surat keterangan / catatan resmi dalam suatu transaksi Pasiva : sumber modal Periode : kurun waktu / rentang waktu Prosedur : tata kerja
Keterangan
02 Agst
Pak Husein masih memiliki sisa uang tunai (kas) sebesar Rp. 1.500.000,-
03 Agst
Membeli pakan ayam 2 karung @ Rp. 315.000,- membayar ongkos angkut dari pasar sampai rumah sebesar Rp. 15.000; tidak lupa ia belanja beras, gula dan makanan kecil untuk anaknya seharga Rp. 47.500,-
05 Agst
Pak Husein menerima pembayaran utang pak Hasan sebesar Rp. 250.000,Pada hari itu juga pak Husein membayar biaya pakaian seragam sekolah anaknya sebesar Rp. 250.000,- juga membayar upah tenaga bagi 2 orang pekerjanya sebesar Rp. 600.000,-
06 Agst
Pak Husein menerima pinjaman dari CU Betang Asih untuk menambah modal usaha sebesar Rp. 3.000.000,-
07 Agst
Pak Husein membeli anak ayam DOC sebanyak 1.000,- ekor dengan harga seluruhnya Rp. 2.250.000,-
09 Agst
Pak Husein membeli 1 unit hand sprayer seharga Rp. 500.000,-
15 Agst
Pak Husein membeli 50 lbr karung bekas untuk kelambu kandang @ Rp. 5.000,-
Tugas anda: 1. Bantulah pak Husein membuatkan catatan buku kas penerimaan dan pengeluaran, dan hitunglah sisa uang tunai (saldo kas) yang masih ada. 2. Bantulah pak Husein mengisi buku-buku bantu: persediaan barang, piutang, utang dan alat / perlengkapan. Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
GLOSSARY PELATIHAN WIRAUSAHA TAHAP II MANAJEMEN KEUANGAN
24
Proyeksi : perkiraan tentang keadaan masa yang akan datang dengan data yang ada Retribusi : iuran / pungutan uang oleh pemerintah sebagai bentuk pajak Transaksi : pertukaran antara hak dan kewajiban antara dua pihak atau lebih Usaha mikro : usaha yang memiliki perputaran uang di bawah 50 juta rupiah Volume : jumlah modal / barang yang dijalankan
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
25
-Materi Pelatihan Kewirausahaan Tahun 2011-
Catatan :
Tahap I (Juli 2011) Merencanakan Usaha
Tahap II (September 2011) Manajemen Keuangan
1. 2. 3. 4.
1. Pengantar Manajemen Keuangan 2. Perhitungan Modal Usaha 3. Perhitungan Laba/ Rugi Usaha dalam periode usaha 4. Pencatatan Keuangan: Buku Kas Harian, Buku Bantu ( Catatan Utang, Catatan Piutang, Catatan Persediaan barang, Catatan Modal Tetap/ Peralatan & Perlengkapan Usaha).
Konsep Wira Usaha Sikap Mental Sebagai Wira Usaha Memilih Peluang Usaha Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan dan Keberhasilan Usaha 5. Analisis SWOT atau Kekepan Kajian untuk Peluang Usaha.
Tahap III (Oktober 2011) Manajemen Pemasaran 1. Pengertian Pasar dan Pemasaran 2. Merawat dan Menjaga Kepuasan Konsumen. 3. Bauran Pemasaran (Markerting Mix) dengan 4 aspek : Harga Jual, Proses Produksi, Distribusi Penjualan, Promosi. 4. Jaringan Pemasaran.
Untuk peningkatan kualitas pelatihan, kami mengharapkan masukan dan saran dari penyuluh, KKD, dan KPP tentang lembar informasi ini berkaitan dengan isi bacaan, gambar / ilustrasi, dan lain-lain. Sampaikan pada fasilitator yang ada di desa anda. Kami menanti saran dan masukan dari anda dengan senang hati demi kebaikan kita bersama. Semoga Sukses - Yayasan Tambuhak Sinta Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
26
Pelatihan Kewirausahaan Tahap I I - Yayasan Tambuhak Sinta
27