Jomblo Banyak hal yang dibanggakan seseorang ketika sudah menjadi senior di perkuliahan, sekolah dan organisasi lainnya. Ilmu yang lebih banyak, atau bahkan jabatan yang sedikit bisa dibanggakan. Setelah menjadi senior biasanya banyak senior cowok yang berusaha menggaet adik kelasnya untuk dijadikan pacar. Dan biasanya juga banyak adik kelas itu menerima senior dengan alasan yang bermacam macam. Dari yang biar bisa dikenal senior lainnya, atau bahkan dari yang biar dikerjakan tugasnya sama pacarnya yang kebetulan pacarnya seorang senior disekolah itu.. Bayu Windarwan, cowok yang cukup tampan, tapi dia tidak bisa mengurus penampilannya, sangat pendiam, pemalu, dan hemat bicara. Sejak SD dia tidak pernah tau apa yang namanya „pacaran‟, tapi ketika dia menginjakkan kaki di SMP dia mengenal apa yang namanya cinta. Pertengahan kelas 2 SMP, Bayu serasa menemukan tambatan hatinya. Seorang cewek yang menurutnya bisa membuat dirinya kesem-sem, dan jatuh cinta. Dia adalah seorang junior di SMP tempat Bayu sekolah. Fivin Ariyanti, cewek yang berhasil ngebuat Bayu jatuh cinta. Wajahnya yang imut dan masih polos banget menurut Bayu itu adalah kecantikan yang natural. Tingginya lumayan tapi masih lebih rendah dibanding Bayu, dan Fivin memiliki kulit
yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu gak berani. Bayu selalu tak bisa berkata kata ketika berhadapan dengan cewek yang dia sukai. Entah itu karena di SD dia tidak mengenal cinta, entah karena dia memang tidak terbiasa berbicara dengan wanita. Dia mempunyai abang yang berbeda dua tahun dengannya. Dulu abang Bayu juga sebenarnya sekolah di SMP ini, tapi sekarang sudah di SMA. Selama kelas satu Bayu hanya sering bermain dengan sahabatnya. Deni. Deni cowok yang hobinya dengan mesin. Mengutak atik mesin motor. Cukup pintar, dan sering bersaing dengan Bayu untuk mendapatkan peringkat 5 besar, tapi Bayu selalu memenangkannya. Deni orangnya juga asik diajak berteman, ngomongnya nyambung, dan dia tidak mudah tersinggung. Kalau Deni udah ngomong tentang mesin motor Bayu hanya bisa menjadi pendengar yang baik. Jangankan ngerti mesin motor, motor mati karena habis minyak aja dia panic. “oh gitu ya.. yayayaya” itulah kata kata Bayu jika sudah mendengar Deni mengoceh tentang mesin motor. Semenjak mengetahui juniornya lumayan cantik, Bayu jadi sering memperhatikan Fivin. SMP tempat Bayu sekolah 3 tingkat. Kelas 1 di lantai 2
dasar, kelas 2 di lantai 2 dan kelas 3 dilantai 3. Bayu sering memperhatikan Fivin ketika Bayu berdiri dipinggiran dinding pembatas di tingkat dua. Bayu hanyalah menjadi pengagum rahasia setiap saat dia memperhatikan Fivin dari tingkat dua. Dia mengagumi kecantikan Fivin. Baru Fivin lah yang bisa ngebuat dia sering berdiri di dinding pembatas dilantai dua. Sebelumnya jangankan untuk berdiri didinding pembatas, keluar kelas aja Bayu merasa malas. Dia lebih suka berada ditempat duduknyya sambil menggambar. Menggambar adalah hobinya sejak kelas 4 SD. Dulu dia hanya menggambar tokoh pahlawan, sekarang setelah dia tau tentang internet, dia suka menggambar selebriti / kartun. Cita citanya ingin menjadi pelukis, tapi dia sangat susah berimajinasi. Dia hanya bisa menggambar ulang foto yang dia mau. Beni, teman Bayu yang sering memperhatikan Bayu memandang kearah anak anak kelas 1. Dia merasa Bayu berubah ketika menjadi senior. Apalagi ketika ada Fivin. Beni juga mengenal Fivin, tapi lebih dekat dengan temannya Fivin. Tanti. Tanti teman Fivin yang cerewet dan bisa dianggap sok akrab. Karena hampir kelas 2 di sekolah itu tau dengannya. Gosipnya dia yang pacaran dengan senior, atau gosipnya dia berkelahi dengan senior wanita lain. Tanti juga dikenal playgirl dan sering memberi harapan palsu, PHP bahasa 3
gaulnya. Dia sering PDKT dengan senior cowok, tapi ketika senior cowok itu menyatakan cintanya kepada Tanti, Tanti menolaknya dengan alasan sedang tak ingin pacaran. Tanti mengetahui Bayu memiliki rasa terpendam kepada Fivin. Karena setiap Fivin keluar kelas dan bercanda dengan temannya, Tanti selalu memperhatikan keatas, melihat Bayu yang sering mengamati Fivin. Dan tidak jarang dia melihat Bayu senyum senyum sendiri ketika memandangi Fivin. Cukup menguatkan opini Tanti bahwa Bayu memang menyukai Fivin. “Yu .. lo suka sama Fivin?” Beni menghampiri Bayu yang sedari tadi melihat kearah cewek cewek kelas satu “Hah? Mau tau aja lo Ben” jawab Bayu dengan sedikit bercanda “Kalo iya, gue mintain nih nomor hpnya sama Tanti” “Serius ? Emang lo kenal sama Tanti‟ tanya Bayu tak percaya “Yaelah.. Tanti gitu loh, siapa yang gak bisa dapetin nomor hpnya” tegasnya “Oh yaudah deh Ben, besok yee” sambil nyengir “Jiaah.. ngebet banget lo” “Hehehe” 4
Dan kemudian mereka pun masuk kelas, karena jam istirahat sudah habis. Hati Bayu sedikit berbunga bunga, karena mungkin dia bisa lebih dekat dengan Fivin, wanita dambaannya. Sepanjang jam pelajaran kali ini dia pun tidak terlalu focus, dia memikirkan besok. Karena besok dia sudah bisa mendapatkan nomor hp wanita yang dia sukai. Fivin. Teng teng.. Bel sekolah berbunyi yang menandakan sudah waktunya jam pulang sekolah . Para siswa dan siswi pun memasukkan buku kedalam tas mereka masing masing. “Ben jangan lupa ya nomor hp Fivin” pesan Bayu sebelum keluar kelas “Siip dah broo” balas Beni Kini Bayu merasakan indahnya cinta. Oh inikan cinta…. Cinta pada jumpa kesekian kalinya dengan dirinya. Dalam teks ini tolong membacanya sambil mendengarkan lagu “Aku Jatuh Cinta – Rouleette”. Biar lebih afdol. Saran aja nih.
5