STUDY KOMPARATIF ANTARA USAHA TANI JAGUNG (Zea Mays L) YANG MENGGUNAKAN PUPUK BERIMBANG DAN YANG MENGGUNAKAN PUPUK UREA (Studi Kasus di Suling Kulon, Kec. Cerme , Kab. Bondowoso) Oleh : Dicky Zakaria*, Yohanes Nangameka** ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mengetahui apakah terdapat perbedaan produksi jagung antara yang menggunakan pupuk berimbang dan yang menggunakan pupuk urea, mengetahui perbedaan pendapatan antara yang menggunakan pupuk berimbang dan yang menggunakan pupuk urea dan mengetahui perbedaan efisiensi antara yang menggunakan pupuk berimbang dan yang menggunakan pupuk urea. Metode penentuan daerah penelitian yang digunakan adalah purposive method karena di desa Suling Kulon terdapat Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) jagung Hibrida Tahun 2012 dan penanaman jagungnya serempak. SL-PTT merupakan Suatu program pemerintah yang bertujuan meningkatkan produktifitas dan pendapatan petani. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sensus yaitu mengambil semua data yang berdasarkan survey pendahuluan yang berjumlah 60 orang yang terdiri dari 29 orang menggunakan pupuk berimbang dan 31 orang yang menggunakan pupuk urea saja. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder yang di peroleh melalui wawancara dan data dari instansi terkait. Metode analisis data yang digunakan adalah uji z untuk menguji hipotesis pertama, terdapat perbedaan produksi jagung antara yang menggunakan pupuk berimbang dan yang menggunakan pupuk urea, untuk menguji hipotesis kedua menggunakan uji z, terdapat perbedaan pendapatan antara yang menggunakan pupuk berimbang dan yang menggunakan pupuk urea, serta R/C Ratio untuk menguji hipotesis ketiga, terdapat perbedaan efisiensi antara yang menggunakan pupuk berimbang dan yang menggunakan pupuk urea. Hasil penelitian menunjukkan terdapat terbedaan produksi jagung yang signifikan antara yang menggunakan pupuk berimbang dan yang menggunakan pupuk urea, Terdapat Pendapatan yang signifikan antara yang menggunakan pupuk berimbang dan yang menggunakan pupuk urea dan terdapat perbedaan efisiensi yang signifikan antara yang menggunakan pupuk berimbang dan yang menggunakan pupuk urea. Kata Kunci :Studi Komparatif Usaha Tani Jagung
1
ABSTRACT The research objective was to determine whether there are differences in the use of corn production and the use of balanced fertilizer urea fertilizer, know the difference between the revenue and the use of balanced fertilizer use urea fertilizer and know the difference between the efficiency of the use of balanced fertilizer and the use of urea fertilizer. Method of determining the area of research is purposive method because in the village there Kulon Suling Program Integrated Crop Management Field School (SL-PTT) Corn Hybrids for 2012 Planting corn and unison. An SL-PTT is a government program that aims to increase the productivity and revenue farmer. The samples in this study using census data by taking all the preliminary survey of 60 people, including 29 people using a balanced fertilizer and 31 people using only urea fertilizer . The data collected consist of primary data and secondary data obtained through interviews and data from relevant agencies. Data analysis method used is the z test to test the first hypothesis, there is a difference between using corn production and the use of balanced fertilizer urea fertilizer, to test the second hypothesis using the z test, there is a difference in income between the use of balanced fertilizer and the use of urea, and the R / C ratio to test the third hypothesis, there is a difference between the efficiency of the use of balanced fertilizer and the use of urea fertilizer. The results showed there were significant difference maize production between the use of balanced fertilizer and the use of fertilizer urea, There is a significant difference revenue between the use of balanced fertilizer and the use of urea fertilizer and there is a significant difference in efficiency between the use of balanced fertilizer and the use of urea . Key Word : Comparative Study Corn Farming.
*Alumni Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh Situbondo ** Dosen Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
2
hidup secara alami (Soetriono, 2007:
I. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara
1).
agraris dengan pertanian sebagai tulang
punggung
utama.
Di samping sebagai penyedia
perekonomian
lapangan kerja, sektor pertanian juga
mempunyai
penghasil non migas dan bahan baku
Pertanian
peranan penting dalam meningkatkan
industri.
ekonomi negara karena mayoritas
merupakan sentral produksi hasil-
masyarakat
hasil pertanian, sekarang ini telah
Indonesia
bermatapencaharian sebagai petani.
Daerah
pedesaan
yang
semakin terbuka baik antara suatu
Pertanian adalah suatu jenis
desa dengan desa lainnya, serta
kegiatan produksi yang berlandaskan
antara desa dengan kota, maupun
proses pertumbuhan dari tanaman
arus
dan
besar
didukung oleh sarana dan prasarana
pengertian pertanian dapat diringkas
desa yang semakin baik dan hasil-
menjadi proses produksi, petani atau
hasil pembangunannya yang semakin
pengusaha, tanah tempat usaha, dan
dirasakan sampai ke pelosok-pelosok
usaha pertanian. Pertanian dapat
daerah. Dengan kondisi pedesaan
diberi arti terbatas dan luas. Dalam
semakin berkembang sudah saatnya
arti terbatas, definisi pertanian adalah
pola
pengelolaan
semakin kritis begitu pula dalam
hewan.
lingkungannya
Secara
garis
tanaman agar
dan
memberikan
informasi.
pikir
Hal
petani
di
tersebut
pedesaan
membuat keputusan.
suatu produk. Sedangkan dalam arti
Jagung
(Zea
mays
L)
luas, pertanian adalah pengolahan
merupakan bahan makanan pokok
tanaman, ternak, dan ikan agar
utama masyarakat Indonesia selain
memberikan suatu produk. Pertanian
beras.
yang baik adalah pertanian yang
digantikan oleh makanan lainnya,
dapat memberikan produk jauh lebih
namun
baik
tersendiri
daripada
apabila
tanaman,
ternak atau ikan tersebut dibiarkan
Meskipun
jagung
dapat
jagung
memiliki
nilai
bagi
sebagian
besar
masyarakat suku Madura dan tidak
3
dapat dengan mudah digantikan oleh
kg-600 kg tiap hektar. Umumnya
bahan makanan yang lain.
petani merasa puas jika melihat
Kabupaten Bondowoso yang
tanaman jagungnya tumbuh subur
merupakan salah satu kabupaten di
dengan indikasi warna daun hijau
Jawa Timur yang sebagian besar
tua. Padahal kebiasaan tersebut tidak
masyarakatnya bersuku Madura juga
sesuai dengan kebutuhan tanaman itu
menempatkan
jagung
sendiri.
utama
membutuhkan unsur-unsur hara yang
dalam
komoditi
pola
tanam
pertaniannya.
Tanaman
lengkap
Desa
Suling
untuk
jagung
kemaksimalan
Kulon
pertumbuhannya, khususnya unsur
Kecamatan Cermee merupakan salah
hara makro N, P dan K yang
satu
seimbang.
daerah
di
Kabupaten
Bondowoso yang sebagian besar masyarakatnya
Desa
Suling
Kulon
bermatapencaharian
merupakan salah satu desa penerima
sebagai petani jagung, khususnya
program SL-PTT jagung hibrida di
pada musim kering pertama dan
tahun
kedua (MK 1 dan MK 2) yang terjadi
Lapang
dalam rentang bulan Maret-Oktober
Terpadu) merupakan Suatu program
tiap tahunnya. Adapun komoditas
pemerintah
yang
tanaman jagung yang sebagian besar
meningkatkan
produktifitas
dibudidayakan oleh petani di daerah
pendapatan petani. Di desa Suling
tersebut adalah jagung hibrida yang
Kulon ada sekitar 23,6 Ha sawah
ditanaman pada sawah atau tegal
milik petani yang berada didalam
dengan irigasi yang cukup baik.
hamparan SL-PTT, yang terdiri dari
Kebiasaan Bondowoso,
khususnya
masyarakat di
Desa
2012.
SL-PTT
Pengelolaan
(Sekolah Tanaman bertujuan dan
13,14 Ha penanaman jagung dengan pemupukan berimbang dan 10,46 Ha
Suling Kulon Kecamatan Cermee,
penanaman
pemupukan tanaman Jagung sawah
pemupukan
hanya menggunakan pupuk urea (N
berfungsi
= 46%) dengan dosis berkisar 500
percontohan
jagung Urea. sebagai
dengan
Kawasan
ini
lokasi/tempat tekhnologi
4
rekomendasi, tempat penerapapan
keberhasilan antara usaha tani jagung
teknologi
yang
dan
tempat
pengujian
komponen tehnologi perbaikan hasil
menggunakan
pupuk
berimbang dan pupuk urea.
produksi petani yang disesuaikan dengan pupuk yang digunakan. Pemupukan
II. PERMASALAHAN 1.
Apakah
terdapat
perbedaan
yang
tidak
terlalu
banyak
produksi jagung antara yang
menggunakan pupuk urea (nitrogen)
menggunakan pupuk berimbang
mengakibatkan
dan yang menggunakan pupuk
seimbang
tumbuh
karena
tanaman
terlalu
produksinya prosentase
jagung
subur,
urea?
tetapi
rendah
dengan
rendemen
rendah.
2.
Apakah
terdapat
pendapatan
antara
perbedaan yang
Pemupukan nitrogen (N) dan fosfat
menggunakan pupuk berimbang
(P) saja dapat merangsang tanaman
dan yang menggunakan pupuk
kekurangan
urea?
kalium
(K)
dengan
akibat tanaman mudah rebah dan
3.
Apakah
terdapat
peka terhadap penyakit. Pemupukan
efisiensi
N dengan urea yang terus menerus
menggunakan pupuk berimbang
ternyata
dan yang menggunakan pupuk
juga
kekurangan
merangsang
belerang/sulfur
(S)
antara
perbedaan yang
urea?
(Anonim, 2008). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
mengenai
III. HASIL PENELITIAN DAN
penggunaan
PEMBAHASAN
pupuk berimbang dan pupuk urea
Produksi usaha tani Jagung yang
dalam usaha tani jagung. Hal ini
menggunakan Pupuk Berimbang
terkait dengan pencapaian produksi
dan yang menggunakan Pupuk
dan
Urea.
perolehan
masing-masing
pendapatan pupuk
dari
tersebut.
Selain itu juga perlu untuk menilai
5
Tabel 1.
Rata-rata Per Hektar Usaha Tani Jagung yang Menggunakan Pupuk Beimbang dan yang Menggunakan Pupuk Urea di Desa Suling Kulon Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso, Tahun 2012 Jenis Pupuk Produksi Rata-rata (Kg/Ha) Minimum Maksimum Rata-rata/Ha Berimbang 4.746 7.643 6.405 Urea 4.174 6.950 5.106 Sumber : Data Primer diolah, tahun 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat
terjadi
karena
bahwa pada produksi jagung yang
faktor
produksi
menggunakan
pupuk
berimbang
penggunaan
menghasilkan
produksi
minimum
Dimana
dipengaruhi (input)
pupuk
oleh yaitu
berimbang.
pupuk
berimbang
7.643 Kg, Maksimum 8.554 Kg dan
mengandung unsur hara makro(N, P,
rata-rata mencapai per hektar 6.450
K dan S) yang dibutuhkan tanaman
Kg sedangkan produksi usahatani
jagung
jagung yang menggunakan pupuk
produksi yang maksimal.
urea
menghasilkan
minimum
sehingga
menghasilkan
produksi
4.174 Kg, maksimum
Pendapatan Usaha tani Jagung
6.950 Kg dan rata-rata per hektar
yang
mencapai 5.106 Kg. Hal tersebut
Berimbang
menunjukkan
Menggunakan Pupuk Urea
bahwa
produksi
Menggunakan dan
Pendapatan
pupuk
merupakan selisih antara penerimaan
daripada
usahatani
lebih
tinggi
jagung
yang
tani
yang
usahatani jagung yang menggunakan berimbang
usaha
Pupuk
jagung
dan biaya.
menggunakan pupuk urea. Hal ini
6
Tabel 2.
Penerimaan Rata-rata per Hektar Usaha Tani Jagung yang Menggunakan Pupuk Berimbang dan yang Menggunakan Pupuk Urea di Desa Suling Kulon Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso, Tahun 2012 Jenis Pupuk Penerimaan Rata-rata (Rp/Ha) Minimum Maksimum Rata-rata/Ha Berimbang 12.339.600 19.580.000 16.105.316 Urea 10.293.000 16.680.000 12.530.612 Sumber Data Primer diolah. Tahun 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat Rp. 10.293.000,- hal ini disebabkan
bahwa penerimaan usahatani jagung
karena produksi yang dihasilkan
yang
pupuk
mencapai 4.380 Kg dan harga jual
berimbang memperoleh penerimaan
produksinya Rp. 2350, maksimum
minimum Rp. 12.339.600,- hal ini
Rp. 16.680.000,- hal ini disebabkan
disebabkan karena produksi yang
karena produksi yang dihasilkan
dihasilkan mencapai 4.746 Kg dan
mencapai 6.950 Kg dan harga jual
harga jual produksinya Rp 2600,
produksinya Rp. 2400 dan rata rata
maksimum Rp. 19.580.000,- hal ini
per
disebabkan karena produksi yang
12.530.612,-
dihasilkan mencapai 7.120 Kg dan
karena rata-rata produksi usahatani
harga jual produksi mencapai Rp
jagung yang menggunakan pupuk
2750
hektar
urea mencapai 5106 Kg dan rata-rata
mencapai Rp. 16.105.316,- hal ini
harga jual produksinya Rp. 2454.
disebabkan karena rata-rata produksi
jadi
usahatani jagung yang menggunakan
penerimaan
usahatani
pupuk berimbang mencapai 6.405
menggunakan
pupuk
Kg dan rata-rata harga jual produksi
lebih besar daripada penerimaan
mencapai
sedangkan
usahatani yang menggunakan pupuk
penerimaan usahatani jagung yang
urea. Ditinjau dari rata-rata hasil
menggunakan
produksi dan rata-rata harga jual.
menggunakan
dan
rata-rata
Rp
per
2.514, pupuk
urea
hektar
dapat
mencapai hal
ini
Rp.
disebabkan
disimpulkan
bahwa yang
berimbang
memperoleh penerimaan minimum
7
Biaya Usaha tani jagung Biaya usaha tani jagung dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.
Biaya Rata-rata per Hekrar Usaha Tani jagung yang Menggunakan Pupuk Berimbang dan yang Menggunakan Pupuk Urea di Desa Suling Kulon Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso, Tahun 2012. Jenis Pupuk Biaya Rata-rata (Rp/Ha) Minimum Maksimum Rata-rata/Ha Berimbang 6.003.000 7.094.000 6.459.159 Urea 5.478.600 7.058.000 6.284.259 Sumber : Data primer diolah, tahun 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat rata perhektar mencapai Rp. bahwa pada biaya usaha tani jagung
6.284.259,-.
yang
menunjukkan bahwa biaya usaha tani
menggunakan
pupuk
Hal
tersebut
berimbang mencapai biaya minimum
yang
Rp. 6.003.000,-
maksimum Rp.
berimbang lebih besar daripada biaya
7.094.000,- dan rata-rata perhektar
usaha tani yang menggunakan pupuk
mencapai Rp. 6.459.159,- sedangkan
urea.
biaya
usaha
tani
jagung
minimum
pupuk
yang
menggunakan pupuk urea mencapai biaya
menggunakan
Rp. 5.478.600,-
maksimum Rp. 7.058.000,- dan rata-
Pendapatan Usaha tani Jagung Pendapatan usaha tani jagung dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.
Pendapatan rata-rata perhektar Usaha Tani Jagung yang Menggunakan Pupuk Berimbang dan yang Menggunakan Pupuk Urea di desa Suling Kulon Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso, tahun 2012. Pendapatan Rata-Rata (Rp/Ha) Jenis Pupuk Minimum Maksimum Rata-rata/Ha Berimbang 5.507.600 12.634.167 9.651.157 Urea 3.595.500 9.995.400 6.246.353 Sumber : Data Primer diolah, 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat berimbang memperoleh pendapatan
bahwa pada pendapatan usahatani
minimum Rp. 5.507.600,- hal ini
jagung yang menggunakan pupuk
disebabkan karena penerimaan yang
8
diperoleh Rp. 12.339.600,- dan biaya
Rp.
yang di habiskan mencapai Rp.
Rp.9.995.400,- hal ini disebabkan
6.823.000,-,
Rp.
penerimaan yang diperoleh mencapai
disebabkan
Rp. 16.680.000 dan biaya yang
karena penerimaan yang diperoleh
dihabiskan mencapai Rp. 6.684.600,-
mencapai Rp. 19.580.000,- dan biaya
dan
yang di habiskan mencapai Rp.
6.246.353,-
6.945.333,- dan rata-rata per hektar
penerimaan usahatani jagung yang
mencapai Rp 9.651.157,- hal ini
menggunakan pupuk urea rata-rata
disebabkan
mencapai 12.530.612,- dan biaya
12.634.167,-
maksimum hal
ini
penerimaan
usahatani
6.697.500,-,
rata-rata
maksimum
perhektar
hal
ini
Rp.
disebabkan
jagung yang menggunakan pupuk
yang
berimbang rata-rata mencapai Rp.
6.284.259,-. Hal ini terjadi karena
16.105.316,-
hasil
dan
biaya
yang
dihabiskan mencapai Rp. 6.454.159,sedangkan
pendapatan
dihabiskan
mencapai
pengurangan
antara
Rp. total
penerimaan dan total biaya produksi.
usahatani
Dengan
jagung yang menggunakan pupuk
disimpulkan
urea
usahatani jagung yang menggunakan
memperoleh
pendapatan
minimum Rp.3.595.500,- hal ini
pupuk
disebabkan
daripada
penerimaan
yang
demikian bahwa
berimbang
dapat
pendapatan lebih
pendapatan
besar
usahatani
diperoleh mencapai Rp. 10.293.000,-
jagung yang menggunakan pupuk
dan biaya yang dihabiskan mencapai
urea. Hasil Analisa R/C ratio usaha
Efisiensi Usaha tani Jagung yang Menggunakan Pupuk Berimbang
tani
jagung
dan yang Menggunakan Pupuk
pupuk
Urea.
menggunakan
yang
berimbang pupuk
menggunakan dan
yang
urea
dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
9
Tabel 5.
Efisiensi Rata-rata Usaha Tani Jagung yang Menggunakan Pupuk Berimbang dan yang Menggunakan Pupuk Urea di desa Suling Kulon Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso, tahun 2012. R/C Ratio Rata-rata/Ha Jenis Pupuk Minimum Maksimum Rata-rata/Ha Berimbang 1.81 2,94 2,50 Urea 1,54 2,59 1,99 Sumber : Data Primer diolah, tahun 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat diperoleh mencapai Rp. 10.293.000,bahwa R/C rasio usahatani jagung
dan biaya yang dihabiskan mencapai
yang
pupuk
Rp. 6.697.500,-, maksimum 2,59 hal
rasio
ini disebabkan karena penerimaan
menggunakan
berimbang
mencapai
R/C
minimum 1,81 hal ini disebabkan
yang
karena penerimaan yang diperoleh
14.300.000,-
Rp. 12.339.600,- dan biaya yang di
dihabiskan mencapai Rp. 5.514.000,-
habiskan mencapai Rp. 6.823.000,-,
dan R/C rasio rata-rata per hektar
maksimum 2,94 hal ini disebabkan
mencapai 1,99 hal ini disebabkan
karena penerimaan yang diperoleh
penerimaan usahatani jagung yang
Rp. 18.724.125,- dan biaya yang
menggunakan pupuk urea rata-rata
dihabiskan mencapai Rp. 6.360.000,-
mencapai 12.530.612,- dan biaya
dan R/C rasio rata per hektar
yang
mencapai 2,50 hal ini disebabkan
6.284.259,-.
penerimaan usahatani jagung yang
dikarenakan hasil pembagian antara
menggunakan pupuk berimbang rata-
total penerimaan dan total biaya
rata mencapai Rp. 16.105.316,- dan
diperoleh dan
dihabiskan Hal
mencapai
Rp.
biaya
yang
mencapai ini
Rp. terjadi
Dari uraian diatas menunjukkan
biaya yang dihabiskan mencapai Rp.
bahwa
6.454.159,- , sedangkan R/C rasio
usahatani jagung yang menggunakan
yang
pupuk
menggunakan
pupuk
urea
tingkat berimbang
efisiensi lebih
pada efisien
mencapai R/C rasio minimum 1,54
daripada yang menggunakan pupuk
hal ini disebabkan penerimaan yang
urea.
10
Hasil Uji Z Untuk Perbedaan
yang
Produksi
(dengan
Hasil uji perbedaan produksi antara
usaha
tani
jagung
yang
menggunakan pupuk berimbang dan
menggunakan
pupuk
menggunakan
urea
program
SPSS 16.0 for Windows dengan ztabel = 1,96) Uji Z Indepent Sample Test dapat dilihat di bawah ini :
Tabel 6.
Hasil Untuk Perbedaan Produksi Usaha Tani Jagung yang Menggunakan Pupuk Berimbang dan yang Menggunakan Pupuk Urea di desa Suling Kulon Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso, tahun 2012. Pupuk Perbedaan Produksi Mean Minimum Maksimum zhitung ztabel α (0.05) Berimbang 6370.79 4.746 7.643 8.348 1,96 Urea 5077,94 4.174 6.950 Sumber : Data Primer diolah. 2012
Berdasarkan tabel diatas untuk perbedaan
produksi
usaha
tani
pupuk
berimbang
produksi
yang
menghsilkan lebih
tinggi
jagung yang menggunakan pupuk
dibandingkan dengan
berimbang dan yang menggunakan
menggunakan pupuk urea. Dimana
pupuk urea, dimana hasil uji z
mean produksi usaha tani jagung
diperoleh zhitung = 8.348 dan ztabel =
yang
1,96 berarti zhitung > z
berimbang
tabel
maka Ho
dan yang
menggunakan lebih
pupuk
tinggi
yaitu
ditolak dan Ha diterima artinya
mencapai 6370.79 dibandingan usaha
terdapat perbedaan produksi yang
tani
signifikan
pupuk urea yang hanya mencapai
antara
menggunakan
pupuk berimbang dan urea. Usaha tani
jagung
yang
jagung
yang
menggunakan
5077,94.
menggunakan
Hasil Uji Z Untuk Perbedaan Pendapatan Hasil uji perbedaan Pendapatan antara
usaha
tani
jagung
yang
menggunakan pupuk berimbang dan
yang
menggunakan
(dengan
pupuk
menggunakan
urea
program
SPSS 16.0 for Windows dengan ztabel
11
= 1,96) Uji Z Indepent Sample Test
dapat dilihat di bawah ini :
Tabel 7. Perbedaan Pendapatan Usaha tani Jagung yang Menggunakan Pupuk Berimbang dan yang Menggunakan Pupuk Urea di desa Suling Kulon Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso, tahun 2012. Pupuk
Perbedaan Pendapatan Minimum Maksimum Zhitung
Mean
Ztabel
Berimbang 9.660.000 5.507.600 12.634.167 8,550 Urea 6.100.000 3.595.500 9.995.400 yang menggunakan Berdasarkan tabel diatas
α (0.05) 1,96 pupuk
untuk
berimbang dan yang menggunakan
penerimaan usaha tani jagung yang
pupuk urea. Pendapatan usaha tani
menggunakan pupuk berimbang dan
jagung yang menggunakan pupuk
yang
berimbang lebih tinggi dengan mean
dapat
dilihat
bahwa
menggunakan
pupuk
urea.
Dimana nilai zhitung 8,550 dan nilai
mencapai
ztabel 1,96. Maka Ho ditolak dan H1
dibandingkan dengan usaha tani
diterima artinya terdapat perbedaan
jagung yang menggunakan pupuk
pendapatan antara usaha tani jagung
urea dengan mean Rp 6.100.000.
Rp
9.660.000
Hasil Uji Z Untuk Perbedaan Efisiensi Hasil uji perbedaan efisiensi antara usaha tani jagung antara yang
yang
menggunakan
(dengan
pupuk
urea
menggunakan
menggunakan pupuk berimbang dan program SPSS 16.0 for Windows dengan ztabel = 1,96) Uji Z Indepent
Sample Test dapat dilihat di bawah ini :
12
Tabel 8.
Hasil Untuk Perbedaan Pendapatan Usaha tani Jagung antara yang Menggunakan Pupuk Berimbang dan yang Menggunakan Pupuk Urea di desa Suling Kulon Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso, tahun 2012.
Pupuk Mean Berimbang Urea
Perbedaan Efisiensi Minimum Maksimum zhitung
2,4959 1,9681
1.81 1,54
tabel
diatas
Berdasarkan
2,94 2,59 tani
Ztabel
α (0.05)
7,765
jagung
1,96
yang
menggunakan
untuk perbedaan efisiensi usaha tani
pupuk berimbang memiliki mean
jagung antara yang menggunakan
lebih
pupuk
yang
dibandingkan usaha tani jagung yang
menggunakan pupuk urea. Dimana
menggunakan pupuk urea dengan
nilai thitung yaitu 7,765 dan nilai ztabel
mean
yaitu 1,96 maka thitung > ztabel =
dikarenakan hasil pembagian antara
7,765
terdapat
total penerimaan dan total biaya
perbedaan efisiensi antara usaha tani
usaha tani jagung yang menggunakan
jagung yang menggunakan pupuk
pupuk berimbang
berimbang dan yang menggunakan
dibandingkan dengan usaha tani yang
pupuk urea. Tingkat efisiensi usaha
menggunakan pupuk urea.
IV.
KESIMPULAN DAN
Kabupaten
SARAN
disimpulkan berikut :
berimbang
>
1,96
dan
berarti
1.
Kesimpulan
tinggi
1,9681.
yaitu
Hal
ini
terjadi
lebih tinggi
Bondowoso
Produksi
2,4959
usaha
tani
dapat yang
Berdasarkan hasil penelitian
menggunakan pupuk berimbang
usaha tani jagung yang menggunakan
dan yang menggunakan pupuk
pupuk
urea
berimbang
dan
yang
berbeda
nyata
dengan
kepercayaan
95%.
menggunakan pupuk urea di Desa
tingkat
Suling Kulon Kecamatan Ccrmee
Dimana produksi usaha tani jagung
yang
menggunakan
13
pupuk berimbang lebih tinggi
efisiensi rata-rata per hektar
yang mencapai rata-rata 6370,39
usaha
Kg per hektar dibanding rata-
menggunakan pupuk urea yaitu
rata produksi usaha tani yang
1,9681.
tani
jagung
yang
menggunakan pupuk urea saja yang mencapai 5077,94 Kg. 2.
Pendapatan usaha tani yang
Berdasarkan hasil penelitian
menggunakan pupuk berimbang
yang dilakukan disarankan
dan yang menggunakan pupuk
1.
urea
berbeda
nyata
dengan
Penggunaan pupuk urea saja perlu
dikurangi
karena
tingkat kepercayaan 95%.
pemberian pupuk dengan unsur
Dimana pendapatan usaha tani
hara
yang
membuat tanaman tumbuh subur
menggunakan
berimbang
3.
Saran
pupuk
lebih tinggi yang
tunggal yaitu N
akan tetapi
46%
tidak mencukupi
mencapai Rp. 9.660.000 per
kebutuhan
hektar
pendapatan
lainnya sehingga pertumbuhan
usaha taniyang menggunakan
jagung tidak optimal karena
pupuk
hanya
pertumbuhan
mencapai Rp. 6.100.000 per
memerlukan
hektar.
lengkap yaitu N, P, K dan S,
Tingkat efisiensi usaha tani yang
sehingga
produksi
menggunakan pupuk berimbang
dihasilkan
tidak
dan yang menggunakan pupuk
Perlunya
suatu
urea
penyuluhan
dengan
dibanding urea
berbeda
tingkat Dimana
yang
nyata
dengan
kepercayaan
95%.
rata-rata per hektar yang
menggunakan
pupuk berimbang lebih tinggi
hara
yang
jagung unsurhara
yang yang
maksimal. sistem metode
petak percontohan dengan tujuan mengajak
untuk tingkat efisiensi usaha tani jagung
unsur
petani
untuk
menggunakan pupuk berimbang. 2.
Pemerintah hanya
diharapkan fokus
tidak
terhadap
yaitu 2,4959 dibanding tingakat
14
peningkatan
produksi
dan
masyarakat dipedesaan bermata
pendapatan petani, pemerintah
pencaharian
juga
karena infrastruktur merupakan
harus
sarana mendukung
memperhatikan
infrastruktur
yang
sebagai
petani,
suatu faktor yang memiliki peran
pembangunan
penting
pertanian khusunya yang ada di
dalam
peningkatan
produksi dan pendapatan petani.
pedesaan sebab sebagian besar DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim. 2006. Pupuk dan Pemupukan. Departemen Pertanian RI. Jakarta. 2.
3.
Anonim. 2008. Pemupukan Pada Aneka Komoditi Pangan. Departemen Pertanian RI. Jakarta. Anonim. 2010. Rekomendasi Pemupukan Spesifik Lokasi. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Surabaya.
4.
Anonim. 2010. Rekomendasi Pemupukan Jagung (Brosur). Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso. Bondowoso.
5.
Darwanto, D.H. 2010. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berorientasi Pasar dan Ramah Lingkungan dan Ekonomi Politik vol.3(3). 2010. Jakarta.fakultas Pertanian Gajah Mada. Jogjakarta.
6.
Nasir, M, 2005. Metode Penelitian cetakan ke 6, Jakarta: penerbit Ghalia Indonesia
7.
Suratiyah, K. 2008. Ilmu Usaha Tani. Jakarta ; Penebar Swadaya
8.
Soekartawi, dkk. 2006. Ilmu Usaha Tani dan Penelitian Permbangunan Petani Ideal. Jakarta: UI Press.
9.
Soetriono. 2007. Pengantar Ilmu Pertanian. Bayumedia Publishing. Jember.
10. Santoso,
S, 2008. Panduan Lengkap Mengusai SPSS 16. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
15