11
BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Nilai perusahaan Nilai perusahaan merupakan ukuran seberapa baik kondisi perusahaan yang dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur melalui nilai harga saham di pasar, berdasarkan terbentuknya nilai harga saham di pasar, yang merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap kinerja perusahaan secara riil.1Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu faktor teknikal dan faktor fundamental. Melalui dua pendekatan informasi tersebut diharapkan investor
yang melakukan investasi mendapatkan
keuntungan yang signifikan ataupun dapat menghindari kerugian yang harus ditanggung. 2 Pada analisis fundamental harga saham ditentukan atas dasar faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya seperti laba, deviden,dan lain sebagainya. Faktor fundamental memberikan penjelasan serta analisis mengenai prestasi yang dicapai manajemen perusahaan, dalam mengelola perusahaan agar sesuai dengan tujuan dan target yang telah ditentukan sebelumnya. Meningkatnya harga saham menjadi tolok ukur bahwa nilai perusahaan meningkat, hal ini dinilai sebagai keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan sangat baik. 1
Harmono, Manajemen Keuangan:Berbasis Balance Scorecard;Pendekatan Teori Kasus Dan Riset Bisnis Edisi I Cet. 2, (Jakarta: Bumi aksara, 2011), hlm. 50. 2 Desy Arista,“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham”, Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1,( Semarang: Perpustakaan STIE Totalwin, 2012), hlm. 2.
11
12
Menurut Weston dan Brigham dalam Aris sasurya, nilai perusahaan atau dikenal juga dengan firm value merupakan konsep penting bagi investor, karena nilai perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. 3 Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar saham perusahaan tersebut. Apabila harga saham tinggi berarti saham akan diminati oleh investor, dan dengan permintaan yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga meningkat. Harga saham merupakan satu-satunya cara untuk menerjemahkan nilai perusahaan ke dalam nilai keuangan secara mudah dan dapat diperbandingkan.4 Nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV (Price Book Value). PBV menunjukkan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.
2. Kebijakan Investasi Investasi dapat diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan dimasa sekarang dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Alasan investor melakukan investasi adalah
3
Aris sasurya, “Pengaruh kepemilikan manajerial, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan devidenterhadap nilai perusahaan” Jurnal ilmu manajemen vol 1 Nomor 2 maret Fakultas Ekonomi, (Surabaya : Universitas Negeri Surabaya, 2013), hlm. 431. 4
Aris sasurya, “Pengaruh kepemilikan manajerial, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan devidenterhadap nilai perusahaan” Jurnal ilmu manajemen vol 1 Nomor 2 maret Fakultas Ekonomi, (Surabaya : Universitas Negeri Surabaya, 2013), hlm. 431.
13
memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Keputusan investasi diambil untuk menentukan keberlangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Sehingga hal ini penting, karena keputusan investasi yang tepat akan menghasilkan kesejahteraan bagi pemilik modal dan memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. Teori pecking order menjelaskan kenapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih kecil. Tingkat utang yang kecil tersebut tidak dikarenakan perusahaan mempunyai target tingkat utang yang kecil tetapi karena mereka tidak membutuhkan dana eksternal. Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi.
5
Sehingga
perusahaan lebih memilih menggunakan sumber dana internal yang berlimpah dan tidak membutuhkan dana eksternal untuk operasional maupun investasi perusahaan. Dana internal tersebut berasal dari laba yang ditahan yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan. Hasil keputusan investasi perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhan aset/TotalAsset Growth (TAG) perusahaan. Hasil keputusan investasi yang tepat maka akan menghasilkan kinerja yang optimal yang dapat meningkatkan pertumbuhan aset perusahaan. Pertumbuhan aset dirumuskan sebagai berikut:
5
314.
M Mamduh Hanafi,Manajemen Keuangan, Edisi I,( Yogyakarta : BPFE, 2014), hlm.
14
3. Kebijakan Pendanaan a. Teori Asimetri Informasi dan Signaling Kebijakan Pendanaan dapat dilihat dengan menggunakan teori Asimetri Informasi dan Signaling. Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat. Teori asimetri mengatakan bahwa pihak luar yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan. Manajer biasanya mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar (seperti investor). Karena itu bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara manajer dengan investor.6 Investor yang merasa mempunyai informasi yang lebih sedikit, akan berusaha menginterpretasikan perilaku manajer. Dengan kata lain, perilaku manajer, termasuk dalam hal menentukan struktur modal, bisa dianggap sebagai signal oleh pihak luar (investor). 7 Manajer mempunyai informasi yang lebih lengkap dibandingkan pihak luar mengenai kondisi perusahaan. Kebijakan hutang merupakan kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen
dalam
rangka
memperoleh
sumber
pembiayaan
bagi
perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. 8 Untuk mengambil kebijakan dalam menentukan
6
Mamduh Hanafi, Manajemen Keuangan, Edisi I.( Yogyakarta : BPFE,2014), Hlm. 314.
7 8
Mamduh Hanafi, Manajemen Keuangan, Edisi I.( Yogyakarta : BPFE,2014), Hlm. 314.
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan ,Edisi kelima, (Yogyakarta:BPFE UGM ,2004) hlm.98.
15
alternatif pendanaan yang paling tepat bagi perusahaaan, manajer harus memperhatikan komposisi hutang dan modal sendiri yang akan digunakan oleh perusahaan.9 b. Teori Trade-Off dalam Struktur Modal Menurut
trade-off
teory
yang
diungkapkan
oleh
Myers,
“Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress)”. Biaya kesulitan keuangan (Financial distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs) atau reorganization, dan biaya keagenan (agency costs) yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. 10 Semakin tinggi hutang perusahaan, semakin besar bunga yang harus dibayarkan. Kemungkinan ketidakmampuan perusahaan membayar hutang yang tinggi akan semakin besar. Kebangkrutan perusahaan mungkin terjadi, apabila perusahaan tidak bisa membayar hutang. c. Signaling Ross mengembangkan model dimana struktur modal (pendanaan) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, ia ingin mengkomunikasikan hal
9
Agar utang perusahaan tidak lebih tinggi dari modal sendiri, penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan kestabilan keuangan perusahaan. 10 Setiawan, ”Struktur Modal”, http://setiawanzenegger10.blogspot.co.id/2011/06/teoristruktur-modal.html 01/02/2016 13:18
16
tersebut ke investor. Maka manajer bisa menggunakan utang lebih banyak, sebagai signal yang lebih dipercaya.11 Jika hutang meningkat, maka kemungkinan bangkut akan semakin meningkat. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka manajer akan menerima resiko atas keputusan yang diambil.12Karena itu perusahaan yang meningkatkan hutang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Salah satu rasio pendanaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Debt Equity Ratio (DER).Rasio hutang terhadap ekuitas (DER) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri. Besarnya DER yang aman <50%. Jika makin kecil makin baik.13DER merupakan rasio yang membandingkan antara total hutang dengan total ekuitas atau modal sendiri. DER dirumuskan sebagai berikut:
4. Kebijakan Deviden Pemberian insentif sesuai dengan kesepakatan yang diterima oleh investor, dapat dilakukan dengan opsi pembagian deviden diberikan semuanya ataupun separuh dilakukan untuk dana cadangan investasi sesuai 11
Mamduh Hanafi, Manajemen Keuangan, Edisi I.( Yogyakarta : BPFE,2014), Hlm. 316.
12
Keputusan yang tidak tepat yang akan menghancurkan reputasi manajer dan tidak bisa dipercaya menjadi manajer lagi. 13
Kasmir ,Manajemen Keuangan, ( Jakarta: Kencana 2010) hlm.133
17
dengan kesepakatan sebelumnya yang dilakukan pemegang saham dengan pihak perusahaan.14 Kesepakatan dana cadangan untuk investasi dilakukan, agar mengurangi kebutuhan dana operasional perusahaan dari dana eksternal. a. Dividen dibayar tinggi (Bird In the Hand Theory) Argumen ini menyatakan bahwa pembayaran deviden mengurangi ketidakpastian, yang berarti mengurangi resiko.15 Kemudian mengurangi tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham. 16 Deviden yang tinggi akan membantu mengurangi ketidakpastian. Karena deviden diterima saat ini, sedangkan capital gain diterima dimasa mendatang, ketidakpastian deviden menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketidakpastian capital gain. b. Teori deviden residual (Residual Theory Of Dividends) Menurut teori dividen residual, deviden yang dibayarkan merupakan sisa(residual) setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Menurut teori tersebut, manajer keuangan akan melakukan langkah-langkah berikut ini:
14
Suad Husnan, Kumpulan Soal Dan Penyelesaiannya; Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, (Yogyakarta : BPFE-2009), hlm. 157. 15
Dividen dimasa mendatang akan lebih berisiko dibandingkan dengan deviden yang dibayarkan saaat ini. 16
Mamduh Hanafi, Manajemen Keuangan, Edisi I.( Yogyakarta : BPFE,2014), Hlm. 366.
18
1) Menetapkan penganggaran modal yang optimum. 2) Menentukan jumlah saham yang diperlukan untuk membiayai investasi baru tersebut sambil menjaga struktur modal yang ideal (target). 3) Menggunakan dana internal untuk mendanai kebutuhan dana dari saham tersebut. 4) Membayarkan deviden hanya jika ada sisa dari dana internal, setelah semua usulan investasi dengan NPV positif didanai. Ada beberapa rumus yang bisa digunakan seperti Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share(DPS), Devidend Yield Ratio.Pada penelitian ini kebijakan dividen diproksikan menggunakan dividend payout ratio (DPR), yang membandingkan antara deviden perlembar saham yang dibagikan dengan laba per lembar saham perusahaan. Rasio ini dapat diukur melaui rumus:
5. Laporan keuangan Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Lapoaran keuangan memuat berbagai informasi mulai dari aktiva riil, aktiva keuangan, kewajiban perusahaan, hingga prospek kedepan yang akan dicapai oleh perusahaan.
19
Laporan yang diterbitkan biasanya dibagi dalam dua jenis informasi. Bagian pertama adalah bagian verbal, yang seringkali disajikan dari presiden direktur yang menguraikan hasil operasi perusahaan selama satu tahun lalu dan membahas perkembangan baru yang akan terjadi dan akan mempengaruhi operasi perusahaan. Laporan ini biasanya akan muncul
dalam
laporan
tahunan
(annual
report).
Bagian
kedua
laporantahunan adalah terdiri dari empat laporan keuangan dasar, yaitu:Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Laba Ditahan, dan Laporan Arus Kas.17 B. Tinjauan Pustaka Studi berkenaan dengan variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan telah banyak dilakukan, di antaranya adalah; Penelitian yang dilakukan oleh Untung Wahyudi dan Hartati Prasetyaning pawestari dengan judul “Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening” menemukan bahwa struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap keputusan investasi dan keputusan pendanaan tetapi tidak pada kebijakan dividen. Struktur kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap keputusan keuangan maupun nilai perusahaan. Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi keputusan investasi dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, struktur
17
Kamaludin dan rini, Manajemen Keuangan; Konsep Dasar dan Penerapannya, Edisi Revisi, (Bandung: Mandar maju, 2012), hlm. 34.
20
kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun melalui keputusan pendanaan.18 Penelitian yang dilakukan Tendi Haruman dengan judul “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan Dan Nilai Perusahaan Survey Pada Perusahaan Manufaktur Di Pt. Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini menyatakan bahwa
struktur
kepemilikan
(managerial
dan
institutional
ownership)
berpengaruh positif terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Pada persamaan investasi, seluruh variabel independen berpengaruh terhadap Investasi. Pada persamaan Dividend Payout Ratio (DPR), variabel yang berpengaruh signifikan adalah variabel manajerial ownership, Debt to Equity Ratio (DER), dan risiko perusahaan. Pada persamaan Market Value of Equity (MVE), managerial ownership,institutional ownership investasi dan DPR mempengaruhi variabel MVE. Pada persamaan harga saham, dapat terlihat bahwa variabel struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial dan kepemilikan institutional), dan DividendPayout Ratio (DPR) secara signifikan mempengaruhi harga saham.19 Penelitian yang dilakukan oleh Rury Setiani dengan judul Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 18
Untung Wahyudi,Hartini, ”Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening”, Simposium nasional akuntansi 9 Padang(Padang : Univ widyagama Malang, 2006) ,hlm. 18-19. 19
Tendi Haruman “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan Dan Nilai Perusahaan Survey Pada Perusahaan Manufaktur Di PT. Bursa Efek Indonesia”( Universitas Widyatama, 2007)
21
(Total Asset Growth/TAG), (Debt To Equity Ratio/DER), dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Penelitian
ini
menyatakan bahwa 1) Keputusan
investasi (Total Asset Growth/TAG) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (Price Book Value/PBV); 2) Keputusan pendanaan (Debt To Equity Ratio/DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Price Book Value/PBV). 3) Tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Price Book Value- /PBV).20 Penelitian Putri Prihatin Ningsih dan Iin Indarti 21 , meneliti tentang Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009. Penelitian ini untuk mengetahui apakah keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaanpenelitian ini menggunakan analisis deskriptif karena data yang diteliti berupa sampel. Sedangkan hasil penelitian ini1. Variabel keputusan investasi yang diukur melalui Price Earning Ratio (PER) menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan karena diperoleh hasil t hitung sebesar 4,112 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai t hitung sebesar 4,112 > t tabel sebesar 2,0395 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < 20
Rury Setiani,”Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” Skripsi Ekonomi Universitas Negeri Padang,(Padang : Perpustakaan UNP, 2008), hlm. 9. 21
Putri Prihatin Ningsih dan Iin Indarti,” Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009)”, Skripsi Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala Semarang, ( Semarang: Perpus STIE widya manggala,2010), hlm. 20-21.
22
dari tingkat signifikan 0,05 (α), maka kesimpulannya Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Variabel keputusan pendanaan yang diukur melalui Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaandiperoleh hasil t hitung sebesar 2,148 dengan nilai signifikan sebesar 0,040. Karena nilai t hitung sebesar 2,148 > t tabel sebesar 2,0395 dan nilai signifikan sebesar 0,040 < dari tingkat signifikan 0,05 (α), maka kesimpulannya Ho ditolak dan Ha diterima; 3. Variabel kebijakan dividen yang diukur melalui Dividend Payout Ratio (DPR) menunjukkan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,diperoleh hasil t hitung sebesar 1,247 dengan nilai signifikan sebesar 0,222. Karena nilai t hitung sebesar 1,247 < t tabel sebesar2,0395 dan nilai signifikan sebesar 0,222 > dari tingkat signifikan 0,05 (α), maka kesimpulannya Ho diterima dan Ha ditolak; 4. Variabel keputusan investasi (LnPER), keputusan pendanaan (LnDER), dan kebijakan dividen (LnDPR) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,diperoleh hasil F hitung 11,239 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai F hitung 11,239 > F tabel 2,92 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < dari tingkat signifikan 0,05 (α) maka, kesimpulannya Ho ditolak dan Ha diterima. Penelitian Ni Gst. A. Pt. Silka Pratiska22, tentang Pengaruh Ios, Leverage, Dan Dividend Yield Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Sektor Manufaktur Di Bei. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metodeanalisis jalur (path). Model path analysis digunakan untuk
22
Ni Gst. A. Pt. Silka Pratiska, “Pengaruh Ios, Leverage, Dan Dividend Yield TerhadapProfitabilitas Dan Nilai Perusahaan Sektor Manufaktur Di BEI “, Tesis Magister Manajemen, (Bali : Univ Udayana,) hlm. 167-168.
23
menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel eksogen terhadap variabel endogendari model yang dibuat pada penelitian ini. Penelitian ini menemukan bahwa: 1. Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif namun tidak signifikanterhadap leverage, Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh negatifnamun tidak signifikan terhadap dividend yield; 2. Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif signifikan terhadapnilai perusahaan, Leverage berpengaruh negatif namun tidak signifikanterhadap nilai perusahaan, Dividend yield berpengaruh negatif namun tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan. Investment Opportunity Set (IOS)berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, dan Devidend Yield berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas; 3. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Sasurya dengan judul “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan” Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011. Hasil dari penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengaruh kepemilikan manajerial, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden secara parsial terhadap nilai perusahaan, antara lain sebagai berikut: Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai
24
perusahaan. Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.23 Penelitian yang dilakukan oleh Desy arista, Astohar dengan judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI 2005-2009. Penelitian ini menemukan bahwa return on asset (ROA) tidak terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham, debt to equity ratio (DER) terbukti mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap return saham, earning per share(EPS) tidak terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham.24
23
Aris Sasurya,” Pengaruh kepemilikan manajerial, Keputusan investasi, Keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal ilmu manajemenFakultas Ekonomi vol 1 Nomor 2 maret (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya,2013), hlm. 428-442. 24
Desy arsita,Astohar,. “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI 2005-2009”, Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, (Semarang : Perpus Totalwin semarang, 2012), hlm. 11-12.
25
Dari uraian diatas dapat disimpulkan dengan tabel berikut :
No. 1.
Penelitian Terdahulu Untung
Implikasi Struktur
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Model Variabel Kesimpulan Analisis Variabel Dependen Analisis Penelitian ini menemukan bahwa Struktur
Wahyudi,
Kepemilikan
nilai
Hartati
Terhadap Nilai
Variabel Independen analysis
terhadap keputusan investasi dan keputusan
digunakan,
Struktur Kepemilikan
pendanaan tetapi tidak pada kebijakan
dan objek penelitian
Judul Penelitian
Prasetyaning Perusahaan: Dengan
perusahaan
. path
kepemilikan
manajerial
berpengaruh
pawestari
Keputusan Keuangan
dividen, Struktur kepemilikan institusional
(2006)
Sebagai Variabel
tidak
Intervening
keuangan
berpengaruh
terhadap
maupun
keputusan
nilai
perusahaan,
Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi keputusan investasi dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap kepemilikan
nilai
perusahaan, manajerial
Struktur
berpengaruh
terhadap nilai perusahaan baik secara langsung pendanaan .
maupun
melalui
keputusan
Perbedaan Variabel yang
26
2.
Tendi Haruman (2007)
Dependen hypotesis testing Kepemilikan :Keputusan empirical Terhadap Keputusan Keuangan, Nilai study Keuangan Dan Nilai Perusahaan, Variabel
Struktur
Perusahaan
independen berpengaruh terhadap Investasi.
penelitian,
Pada persamaan Dividend Payout Ratio
dan
(DPR),
periode
Pengaruh
Pada
Struktur Variabel
Survey Independen :Struktur Perusahaan Kepemilikan
Manufaktur
Di
Pt.
Bursa Efek Indonesia.
Kepemilikan
(managerial
dan
Variabel
institutional ownership) berpengaruh positif
yang
terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Pada
digunakan,
persamaan
objek
investasi,
variable
signifikan
adalah
seluruh
yang variabel
variabel
berpengaruh manajerial
ownership, Debt to Equity Ratio (DER), dan risiko perusahaan. Pada persamaan Market Value
of
Equity
(MVE),
managerial
ownership, institutional ownership investasi dan DPR mempengaruhi variabel MVE. Pada persamaan harga saham, dapat terlihat bahwa
variabel
struktur
kepemilikan
(kepemilikan manajerial dan kepemilikan institutional), dan Dividend Payout Ratio (DPR) secara signifikan mempengaruhi harga saham.
waktunya
27
3.
Rury Setiani Pengaruh
Keputusan Variabel Independen: Regresi
Penelitian
(2008)
Keputusan Keputusan Investasi, Panel
investasi berpengaruh negatif dan tidak yang
Investasi,
Pendanaan,Tingkat
Keputusan
Suku Bunga terhadap Pendanaan,
ini
signifikan, Tingkat
menemukan
Keputusan Variabel
Keputusan
pendanaan digunakan,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap objek
nilai perusahaan (Pada Suku bunga
nilai
Perusahaan Otomotif Variabel Dependen :
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dan
Yang
nilai perusahaan.
Terdaftar
Di
Nilai Perusahaan
perusahaan,
tingkat
suku
bunga penelitian,
periode
Bursa Efek Indonesia
waktunya
tahun 2004-2007). 4.
Putri
Pengaruh
Keputusan Variabel Independen:
analisis
Prihatin
Investasi,
Keputusan Keputusan
deskriptif
Ningsih dan
Pendanaan,
Iin Indarti (2010)
Dan Investasi,Keputusan
Kebijakan
Dividen Pendanaan, kebijakan
Terhadap
Nilai dividen
Perusahaan
(Studi Variabel Dependen :
Kasus
Pada
keputusan investasi yang diukur melalui Price Earning Ratio (PER) menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan;
Variabel
keputusan
pendanaan yang diukur melalui Debt to Equity
Ratio
(DER)
menunjukkan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Perusahaan Manufaktur Terdaftar
Nilai Perusahaan
Penelitian ini menemukan bahwa Variabel
Yang Di
Bursa
nilai perusahaan; Variabel kebijakan dividen yang diukur melalui Dividend Payout Ratio
Rasio yang digunakan, objek penelitian, dan periode waktunya
28
Efek
Indonesia
(DPR) menunjukkan
Periode 2007-2009)
positif
dan
tidak berpengaruh
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan; Variabel keputusan investasi (LnPER), keputusan pendanaan (LnDER), dan kebijakan dividen (LnDPR) secara bersama-sama
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai perusahaan. 5.
Ni Gst. A. Pengaruh
Ios, Variabel
Pt.
Dan Profitabilitas
Silka Leverage,
Pratiska
Dividend
(2012)
Terhadap
dan Path
Yield Nilai Perusahaan; Variabel Independen:
Profitabilitas Nilai
Dependen: Analisis
Dan Ios,
Leverage,
Perusahaan Dividend Yield
Penelitian
ini
Investment
menemukan
Opportunity
bahwa:
Set
(IOS) Rasio yang
berpengaruh positif namun tidak signifikan digunakan, terhadap leverage, Investment Opportunity obyek Set (IOS) berpengaruh negatif namun tidak penelitian, signifikan
terhadap
dividend
Opportunity
Set
yield; dan
Sektor Manufaktur Di
Investment
(IOS) periode
Bei tahun 2009-2011
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai waktunya. perusahaan, Leverage berpengaruh negatif namun
tidak
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan, Dividend yield berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai
29
perusahaan. Investment Opportunity Set (IOS)berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, Leverageberpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan,
dan
Devidend
Yield
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap berpengaruh perusahaan.
profitabilitas; positif
Profitabilitas terhadap
nilai
30
6.
Aris Sasurya Pengaruh
Variabel Independen Regresi
Kepemilikan
(2013)
Kepemilikan
linier
investasi,
berganda
kebijakan deviden secara simultan atau yang
Kepemilikan
Manajerial, Keputusan Manajerial,
manajerial, keputusan
keputusan Jumlah
pendanaan,
dan variabel
Investasi,Keputusan
Keputusan Investasi,
bersama-sama berpengaruh terhadap nilai digunakan,
Pendanaan,Dan
Keputusan
perusahaan.
Kebijakan
Deviden Pendanaan,
terhadap
Dan
Pengaruh
kepemilikan objek
manajerial, keputusan investasi, keputusan penelitian,
Nilai Kebijakan Deviden.
pendanaan, dan kebijakan deviden secara dan
Perusahaanpada
Variabel Dependen :
parsial terhadap nilai perusahaan, antara lain periode
perusahaan
Nilai Perusahaan
sebagai berikut: Kepemilikan manajerial waktunya
manufaktur
yang
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
terdaftar di Bursa Efek
Keputusan investasi berpengaruh positif
Indonesia tahun 2008-
terhadap
2011
pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai
nilai
perusahaan.
Keputusan
perusahaan. Kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 7.
Desy arista, Analisis faktor-faktor Astohar
yang
(2012)
return
Regresi
mempengaruhi Variabel Independen : Berganda saham
perusahaan
pada Return Variabel dependen :
Penelitian ini menemukan bahwa return on asset (ROA) tidak terbukti mempunyai Jumlah pengaruh
yang
positif
dan
signifikan variabel
terhadap return saham, debt to equity yang
31
manufaktur yang go Return public di BEI 2005- Debt 2009.
Earning
On to per
Asset, Equity, share,
Price to book Value
ratio(DER) terbukti mempunyai pengaruh digunakan, yang negatif dan signifikan terhadap return objek saham,
earning
per
share(EPS)
tidak penelitian,
terbukti mempunyai pengaruh yang positif rasio yang dan signifikan terhadap return saham.
digunakan dan periode waktunya
32
Dari beberapa penelitian diatas maka dapat dipetakan posisi penelitian yang akan peneliti lakukan sebagai berikut : Untuk posisi penelitian ini peneliti bermaksud melakukan studi lebih lanjut melalui pengujian ulang (replication) atas penelitian terdahulu. Peneliti ingin mengetahui apakah jika dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan sampel dan data yang berbeda serta periode pengamatan yang lebih akhir dapat diketahui hasil yang konsisten. Penelitian ini memiliki kesamaan variabel-variabel yang digunakan dengan penelitian yang dilakukan Aris Sasurya,namun objek penelitian dan periode pengambilan datanya berbeda,penelitian ini akan meneliti pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2012-2014. Variabel independen (X) yang digunakan Kebijakan Investasi, Kebijakan Pendanaan,Variabel dependen (Y) adalah Nilai Perusahaan yang juga digunakan oleh Putri Prihatin Ningsih dan Iin Indarti, Rury Setiani, Ni Gst. A. Pt. Silka Pratiska, penelitian ini akan menambahkan variabel independen yaitu kebijakan deviden. C. Kerangka Berpikir Berdasarkan tinjauan pustaka dan tujuan penelitian maka kerangka berpikir antara kebijakan manajemen yang diproksikan dengan variabel kebijakan Investasi (Total Asset Growth), Kebijakan Pendanaan (Debt Equity Ratio), Kebijakan Deviden (Dividend Payout Ratio). Nilai perusahaan (Price Book Value)
33
1. Pengaruh kebijakan investasi terhadap nilai perusahaan Penelitian mengenai kebijakan investasi terhadap nilai perusahaan pernah diteliti oleh Rury Setiani yang menyatakan Keputusan investasi (Total Asset Growth/TAG) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.25 Selain itu penelitian yang dilakukan Untung Wahyudi dan Hartini Prasetyaning Pawestri juga menyatakan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahan.26 Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Aris Sasurya 27 ,Tendi Haruman28, Ni Gst. A. Pt. Silka Pratiska29, Putri Prihatin Ningsih dan Iin Indarti yang menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 30 Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut : Ha1: keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
25
Rury Setiani,” Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” Skripsi Ekonomi (Padang : Perpusta Universitas Negeri Padang, 2008 ), hlm 9. 26
Untung Wahyudi ,Hartini, ”Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening”Simposium nasional akuntansi 9 Padang(Padang : Univ widyagama Malang, 2006)hlm 18-19. 27
Aris Sasurya,” Pengaruh kepemilikan manajerial, Keputusan investasi, Keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal ilmu manajemenFakultas Ekonomi vol 1 Nomor 2 maret (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya,2013) hlm. 428-442. 28
Tendi Haruman “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan Dan Nilai Perusahaan Survey Pada Perusahaan Manufaktur Di PT. Bursa Efek Indonesia”( Universitas Widyatama, 2007) 29
Ni Gst. A. Pt. Silka Pratiska “Pengaruh Ios, Leverage, Dan Dividend Yield TerhadapProfitabilitas Dan Nilai Perusahaan Sektor Manufaktur Di BEI “, Tesis Magister Manajemen, (Bali : Univ Udayana,) hlm. 167-168. 30
Putri Prihatin Ningsih, Iin Indarti ”Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan” (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009)
34
2. Pengaruh kebijakan pendanaan terhadap nilai perusahaan Penelitian
mengenai
kebijakan
pendanaan
terhadap
nilai
perusahaan pernah dilakukan oleh Aris sasurya, yang menyatakan keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 31 Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Rury Setiani32, Prihatin ningsih dan Iin Indarti 33 , Untung Wahyudi dan Hartini Prasetyaning Pawestri, yang menyatakan bahwa Keputusan pendanaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. 34 Ni Gst. A. Pt. Silka Pratiska hasil penelitiannya menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 35 Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut : Ha2 :Kebijakan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 3. Pengaruh Kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Penelitian mengenai kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pernah dilakukan oleh Untung Wahyudi, Hartati Prasetyaning pawestari, 31
Aris Sasurya,“Pengaruh kepemilikan manajerial, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan devidenterhadap nilai perusahaan”Jurnal ilmu manajemen vol 1 Nomor 2 maret Fakultas Ekonomi, (Surabaya : Universitas Negeri Surabaya, 2013), hlm 428-442 32
Rury Setiani,” Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” Skripsi Ekonomi (Padang : Perpusta Universitas Negeri Padang, 2008 ), hlm 9. 33
Putri Prihatin Ningsih, Iin Indarti ”Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan” (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009) 34
Untung Wahyudi ,Hartini, ”Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening”,Simposium nasional akuntansi 9 Padang,(Padang : Univ widyagama Malang, 2006),hlm 18-19. 35
Ni Gst. A. Pt. Silka Pratiska “Pengaruh Ios, Leverage, Dan Dividend Yield TerhadapProfitabilitas Dan Nilai Perusahaan Sektor Manufaktur Di BEI “, Tesis Magister Manajemen, (Bali : Univ Udayana,) hlm. 167-168.
35
Putri Prihatin Ningsih dan Iin Indarti, yang menyatakan bahwa kebijakan dividen menunjukkan tidak berpengaruh dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 36 Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Tendi Haruman, Ni Gst. A. Pt. Silka Pratiska, Aris Sasurya hasil dari penelitian ini yaitu kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.37 Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut : Ha3 :Kebijakan deviden berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian terdahulu, maka kerangka pemikiran teoritis yang diajukan yaitu: Tabel 2.2 Kerangka Berpikir Kebijakan Investasi (X1)
H1
Kebijakan Pendanaan (X2)
H2
Kebijakan Deviden (X3)
H3
Nilai Perusahaan (Y)
H4
36
Ni Gst. A. Pt. Silka Pratiska “Pengaruh Ios, Leverage, Dan Dividend Yield TerhadapProfitabilitas Dan Nilai Perusahaan SektorManufaktur Di BEI “Tesis Magister Manajemen, (Bali : Univ Udayana,) hlm. 167-168. 37
Aris Sasurya,” Pengaruh kepemilikan manajerial, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan devidenterhadap nilai perusahaan”, Jurnal ilmu manajemenFakultas Ekonomi vol 1 Nomor 2 maret (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya,2013), hlm. 428-442.
36
D. Hipotesis Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran teoritis, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : H01 =
Kebijakan Investasi/Total Asset Growth (TAG) tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan/ Price Book Value (PBV)secara parsial
Ha1
= Kebijakan Investasi/Total Asset Growth (TAG) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan/ Price Book Value (PBV) secara parsial
H02
= Kebijakan Pendanaan /Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan/ Price Book Value (PBV) secara parsial
Ha2
= Kebijakan Pendanaan /Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan/ Price Book Value (PBV) secara parsial
H03
= Kebijakan Deviden/ Devidend Payout Ratio (DPR) tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan/Price Book Value (PBV) secara parsial
Ha3
= Kebijakan Deviden/ Devidend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan/Price Book Value (PBV) secara parsial
H04
= Kebijakan Investasi/Total Asset Growth (TAG), Kebijakan Pendanaan /Debt to Equity Ratio (DER), Kebijakan Deviden/ Devidend Payout Ratio (DPR) tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan/Price Book Value (PBV) secara simultan
Ha4
= Kebijakan Investasi/Total Asset Growth (TAG), Kebijakan Pendanaan /Debt to Equity Ratio (DER), Kebijakan Deviden/ Devidend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan/Price Book Value (PBV) secara simultan.