yang bervariasi. Dengan demikian penduduk cenderung menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi. 2.
Pemerintah selayaknya menerapkan kebijakan rayonisasi untuk pendaftaran sekolah baik pada tingkat SD, SMP dan SMA. Setiap siswa akan dikurangi nilainya apabila melakukan pendaftaran sekolah di luar kecamatan domisislinya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya optimalisasi fasilitas sekolah yang ada di setiap kecamatan. Konsekuensi dari penerapan kebijakan rayonisasi ini, pemerintah harus menyediakan fasilitas sekolah dengan fasilitas dan kwalitas pendidikannya yang baik
b.
Akademik
1.
Perlunya studi lebih lanjut dengan lingkup pengambilan data dan tingkat kepercayaan yang lebih besar (95%) agar mendapatkan gambaran pengaruh urban compactness terhadap pola pergerakan penduduk Kota Yogyakarta
2.
Perlunya analisis lebih lanjut terkait pengaruh urban compactness terhadap pola pergerakan penduduk dengan latar belakang social dan budaya yang sama.
3.
Perlunya analisis lebih lanjut terkait pengaruh urban compactness terhadap jarak tempuh, penggunaan moda transportasi dan pergerakan keluar kawasan di beberapa kota lain yang ada di Indonesia. Dengan demikian akan diketahui pengaruh penerapan konsep urban compactness terhadap kecenderungan pergerakan penduduk yang ada di suatu kawasan.
4.
Perlunya analisis terkait perbandingan pergerakan penduduk pada kawasan dengan tingkat urban compactness paling tinggi di beberapa kota yang berbeda,
sehingga
akan
diketahui
kecenderungan
pengaruh
urban
compactness terhadap pergerakan penduduknya.
107
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2013) Kota Yogyakarta dalam Angka Tahun 2013. Badan Pusat Statistik: Kota Yogyakarta. Yogyakarta. BPS Kota Yogyakarta Anonim (2013) Kecamatan Danurejan dalam Angka Tahun 2013. Badan Pusat Statistik: Kota Yogyakarta. Yogyakarta. BPS Kota Yogyakarta Anonim (2013) Kecamatan Umbulharjo dalam Angka Tahun 2013. Badan Pusat Statistik: Kota Yogyakarta. Yogyakarta. BPS Kota Yogyakarta Anonim (2013) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2012 - 2016. Yogyakarta. Dinas PU Kota Yogyakarta Anonim (2013) Lokasi Industri dan Pertanian. diakses hari kamis 13 Maret 2013 (19.57WIB) (http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND....) Anonim (2013) Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 70/M-DAG/Per/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, diakses hari rabu 26 Maret 2013 (20.30 WIB) Anonim (2001) Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534 Tahun 2001 tentang
Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal
Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum Arbury, J. (2005) From Urban Sprawl to Compact City – An analysis of urban growth management in Auckland. Arianto (2003) Studi Karakteristik Pelaku Pergerakan di Kawasan Pusat Kota Sukabumi. Bandung. ITB Burton, E. (2001) The Compact City: Just or Just Compact? A Preliminiary Analysis. Urban Studies (Vol.37 No.11) Burton, E. (2002) „Measuring urban compactness in UK towns and cities‟ Environment and Planning B: Planning and Design Bertaud, A. & Malpezzi, S. (1999) The spatial distribution of population in 35 world cities: the role of markets, planning and topography. Center of Urban Land Economics Research.
108
Cowan, R. (2004) The Dictionary of urbanism. London. Streetwise Press. Curtis, C. & Perkins, T. (2006) Travel Behavior: A review of recent literature. Working Paper No 3: Travel Behavior. Curtin University Ewing, R. (1997) Is Los Angeles-style sprawl desirable?. America. Journal of the American Planning Association Febriyanti, W.A. (2006) Tingkat Pemenuhan dan Aksesibilitas Fasilitas Sosial di Kecamatan Semarang Selatan dan Kecamatan Genuk. Semarang. UNDIP Galster, G. dkk. 2001. Wrestling sprawl to the ground: defining and measuring an exclusive concept. Housing Policy Debate, volume 12 isue 4 Giyarsih, Sri Rum (2006) Gejala Urban Sprawl Sebagai Pemicu
Proses
Densifikasi Permukiman di Daerah Pinggiran Kota (Urban Fringe Area) Kasus Pinggiran Kota Yogyakarta. Yogyakarta. UGM Gordon, P. dan Richardson, H. W (1997) Are compact cities a desirable planning goal?. America. Journal of the American Planning Association. Jabareen, Yosef Rafeq (2006) Sustainable Urban Forms Their Typologies, Models, and Concepts. Association of Collegiate Schools of Planning. Journal of Planning Education and Research 26:38-52 Jenks, M. & Burgess, R. (1996) Compact City Sustainable Urban Forms for Developing Countries. London. SPON Pres. Katz, P. (1994) The New Urbanism: Toward an Architecture of Community. New York. McGraw-Hill Klausmeier, HJ. & Goodwin, W. (1975) Learning and Human Abilities: Educational Psychology. New York: Holt, Rinehart and Winston Kurniadi, I. (2007) Pola Spasial Urban Compaction di Wilayah Metropolitan Bandung. Bandung. ITB Kustiwan, I. (2006) Penerapan Compact City Untuk Pengembangan Kawasan Perkotaan yang Lebih Berkelanjutan. Bandung. ITB Kustiwan, I (2006) Bentuk dan Pengembangan Kawasan Perkotaan Berkelanjutan (Kajian Potensi Kompaksi di Kawasan Perkotaan Bandung). Jakarta. Universitas Indonesia
109
Litman, T. (2013) Land Use Impacts on Transport - How Land Use Factors Affect Travel Behavior. Victoria. Victoria Transport Policy Institute Mahriyar, M.Z. (2010) Perumusan Konsep Peningkatan Efektivitas Urban Compactness di Kota Surabaya. Surbaya. ITS Mahriyar, M. Zia & Rho, J. Hyun (2013) The Unsustainable Transportation System and Compact City Concept as its Land Use Based Solution in Surabaya, Indonesia. South Korea . Hanyang University Mantra, I.B. (2010) Pengantar Studi Demografi Edisi Kedua. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Nazir, Moh. (2011) Metode Penelitian Edisi Kedelapan. Bogor. Ghalia Indonesia. Neuman, M. (2005) The Compact City Fallacy. Journal of Planning Education and Research 25:11-26 Nugrahendika, W.H. & Suminar, R.E. (2013) Karakteristik dan Pola Pergerakan Penduduk di Kawasan Pinggiran Kota Yogyakarta (Studi Kasus: Kecamatan Mlati dan Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta).Yogyakarta. Fakultas Teknik UGM (tidak dipublikasikan) Nuryanto, A.D. (2008) Identifikasi Urban Compactness di Wilayah Metropolitan Semarang. Bandung. Institut Teknologi Bandung Ofyar, Z. Tamin (1997) Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi 1. Bandung. Institut Teknologi Bandung Ofyar, Z. Tamin (2000) Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi 2. Bandung. Institut Teknologi Bandung Permatasari, D dkk (2012) Pengaruh Urban Compaction Terhadap Pola Pergerakan Berkelanjutan Di Kota Surabaya. Malang. Universitas Brawijaya Putra, T. Pradana (2013) Studi Karakteristik Pelaku Perjalanan Komuter Kota Yogyakarta yang Berdomisili di Daerah Sleman dan Bantul. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada
110
Rachmadita, S. Oka (2009) Arahan Kebijakan Modal Shift Kendaraan Pribadi ke Bus Kota untuk Pekerja Ulang-Alik Sidoarjo – Surabaya di Kecamatan Waru. Surabaya. ITS Roo, Gert de (2004) Challenging urban environmental conflicts, in Linden, G and Voogd, H. (eds.). Environmental and Infrastructure Planning. Groningen. Geo Press. Roychansyah, M. Sani (2013) Pembangunan Infrastruktur Hijau Berorientasi Kampung (KOGID): Karakteristik, Model Aplikasi,
dan Strategi
Implementasi Atribut Kota Kompak di Permukiman Kampung Kota. Yogyakarta. LPPM UGM (tidak dipublikasikan) Santoso, S. (2014) SPSS 22 from Essential to Expert Skill. Jakarta. PT Elex Media Komputindo Sitanala, F. (2005) Pergerakan Penduduk Kota Depok Menuju Ke Tempat Bekerja Tahun 2001. Jakarta. Universitas Indonesia Sumaatmadja, N. (1981) Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni Tsai, Yu-Hsin (2005) Quantifying Urban Form: Compactness versus „Sprawl‟. Taiwan. Feng Chia University. Williams, K., Burton. E.
& Jenks, M. (eds.). (2000). Achieving Sustainable
Urban Form. London. SPON Pres.
111